RINGKASAN Christ Imanuel Abrahams, H24070070. Kajian Penilaian Harga Saham Subsektor Perbankan Kelompok LQ 45 dengan Menggunakan Analisis Teknikal dan Fundamental (Periode Februari 2010-Januari 2011) di bawah bimbingan Abdul Kohar Irwanto Perbankan merupakan lembaga keuangan yang paling penting dalam suatu negara. Saat ini sektor perbankan melalui kredit masih merupakan penggerak perekonomian suatu bangsa. Sumber utama pendapatan bank salah satunya berasal dari selisih antara bunga yang diberikan kepada nasabah dengan suku bunga kredit. Untuk memperluas pangsa pasar, suatu perusahaan memerlukan modal. Salah satu cara agar suatu perusahaan mendapatkan modal adalah dengan menjual kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham. Tahun 2008 dunia digemparkan dengan krisis ekonomi global yang bersumber dari kebangkrutan sistemik lembaga keuangan di Amerika akibat jatuhnya Subprime Mortgage. Dunia tentu saja merasakan dampak krisis ini, salah satunya adalah penarikan modal oleh investor dari negara-negara emerging markets termasuk Indonesia yang membuat harga saham menjadi jatuh. Analisis terhadap harga saham diperlukan oleh investor untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan jual beli saham agar dampak kerugian dapat diminimalisir atau bahkan dihindari. Bank BCA, BRI BNI Danamon dan Mandiri merupakan bank yang termasuk dalam peringkat bank yang memiliki asset terbesar yang menjadi objek penelitian ini. Berdasarkan hal yang telah dijelaskan di atas, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan 1) membandingkan pergerakan harga saham perbankan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dengan menggunakan analisis teknikal. 2) menggunakan analisis fundamental untuk melihat kondisi kelima emiten saham selama 3 tahun terakhir. 3) membandingkan nilai intrinsik saham perusahaan-perusahaan perbankan periode Februari 2010-Januari 2011 yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dengan menggunakan analisis fundamental. Data yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder berupa harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia, laporan tahunan kelima emiten saham, skripsi terdahulu, dan internet. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Office Excel 2007. Berdasarkan hasil penelitian, selama periode Februari 2010-Januari2011 Selama triwulan I yaitu periode Februari 2010-April 2010 kelima emiten kecuali Danamon mengalami tren menaik atau uptrend. Pada triwulan ini Danamon mengalami tren yang cenderung mendatar atau sideways tren. Pada triwulan II saham Bank BCA, BNI dan Danamon berada dalam kondisi mendatar sedangkan saham BRI dan Mandiri mengalami kondisi uptrend. Pada triwulan III kondisi uptrend ditunjukkan oleh pergerakkan saham Bank BNI, Danamon, dan Mandiri, sedangkan Bank BCA dan BNI mengalami kondisi uptrend. Kelima emiten mengalami kondisi yang cenderung menurun pada triwuan IV. Selain itu kondisi kelima emiten selama tahun 2008-2010 mengalami pertumbuhan laba bersih tiap tahunnya menyusul pemulihan ekonomi dari krisis ekonomi global Harga aktual rata-rata saham Bank BCA yang tercatat di bursa efek adalah sebesar Rp 5914 per lembar sedangkan nilai wajar atau nilai intrinsik saham BCA adalah sebesar Rp 5942,58. Hal ini berarti saham bank BCA dijual undervalued karena harga aktual lebih kecil dari nilai intrinsik. Hal serupa juga terjadi pada keempat emiten lainnya, nilai intrinsik saham keempat emiten lainnya juga lebih tinggi daripada harga aktual rata-rata yang diperjual belikan di bursa efek. Oleh karena itu saham kelima emiten tersebut layak untuk dibeli karena diharapkan harga aktual akan melebihi nilai intrinsik kelima saham perbankan tersebut