Pemanfaatan Jagung untuk Jus dalam Meningkatkan Nilai Tambah

advertisement
Pemanfaatan Jagung untuk Jus dalam Meningkatkan Nilai Tambah
PEMANFAATAN JAGUNG UNTUK JUS DALAM
MENINGKATKAN NILAI TAMBAH
Processing Corn Grain into Juice to Increase Its Added Value
Ahyati Fadilah, Joko Purwanto, Ambar Dwi Kusumasmarawati,
dan Lully Natharina Prasetyani
Pusat Teknologi Agroindustri (PTA) LAPTIAB
BPPT Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan 15314
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Corn is a multi-use plant, either it is used as food or feed. This study aims to utilize
corn grain as the raw material of juice. The method applied is a laboratory experiment using
a household business-scale analysis. Treatments include fresh corn selection after harvest,
peeling the husk, cooking, cooling, grain peeling up to 250 grams, added with 1 liter of
water, mixed using a blending machine, filtered, and the water after filtering is mixed with
150 gram of sugar. Corn juice has a conversion rate of 70 percent. Contents of 100 gram of
corn grain are calorie (355 cal), protein (9.2 gr) fat (3.9 gr), carbohidrate (73.7 gr), calcium
(10 mg), phosphorus (256 mg), ferrum (2.4 mg), vitamine A (510 IU), vitamine B1 (0.38
mg), water (12 gr). In term of organoleptic, the corn juice is accepted by almost 90 percent
of the panelists. Sales value of corn juice is around Rp 30,000/liter and added value earned
is twice than that of the raw materials price. Corn juice business may increase household’s
income of the middle to lower income groups. This study finding suggests the corn
processing as food raw material with added value in order to deal with the coming ASEAN
Economic Community (AEC).
Keywords: corn, juice, value added, processing
ABSTRAK
Jagung salah satu tanaman yang banyak manfaatnya, biasanya jagung digunakan
untuk pangan maupun pakan. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan jagung sebagai
jus jagung. Metoda yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan percobaan dan
analisis usaha skala rumah tangga. Perlakuan yang diberikan adalah pemilihan jagung yg
baru dipanen, pengupasan kulitnya, perebusan jagung, pendinginan, kemudian dipipil
sampai mencapai berat 250 gram, lalu diberi air sebanyak 1 liter, kemudian diblender,
selanjutnya disaring, diambil air hasil saringannya lalu ditambahkan gula pasir sebanyak
150 gram. Hasil jus jagung diperoleh memiliki rendemen 70 persen. Kandungan per 100
gram jagung adalah Kalori: 355 Kalori, Protein: 9,2 gr, Lemak: 3,9 gr, Karbohidrat: 73,7 gr,
Kalsium: 10 mg, Fosfor : 256 mg, Ferrum: 2,4 mg, Vitamin A: 510 SI, Vitamin B1: 0,38 mg,
Air: 12 gr. Secara organoleptik jus jagung dapat diterima oleh panelis yang hampir 90
persen menyukainya. Pendapatan (omset) yang diperoleh dari usaha jus jagung ini adalah
berkisar Rp 30.000/liter dan nilai tambah yang diperoleh adalah 2 kali dari harga bahan
baku. Dengan jus jagung ini secara mikro dapat meningkatkan usaha ekonomi keluarga
kalangan menengah kebawah. Berdasarkan fakta diatas, marilah kita berupaya untuk lebih
meningkatkan lagi pengolahan dan pemanfaatan jagung sebagai bahan baku pangan guna
menyiapkan diri menyongsong diberlakukannya program Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA).
Kata kunci: jagung, jus, nilai tambah, pengolahan
873
Ahyati Fadilah, Joko Purwanto, Ambar Dwi Kusumasmarawati, dan Lully Natharina Prasetyani
PENDAHULUAN
Jagung mempunyai peran strategis perekonomian nasional, mengingat
fungsinya yang multiguna. Jagung dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan, dan
bahan baku industri. Dalam perekonomian nasional, jagung penyumbang terbesar
kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Sumbangan jagung
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus meningkat setiap tahun, sekalipun
pada saat krisis ekonomi. Kebutuhan jagung di Indonesia pada tahun 2004 cukup
besar, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering per tahun.
Keuntungan bertanam jagung ternyata sangat besar. Selain biji sebagai
hasil utama, batang jagung merupakan bahan pakan ternak yang sangat potensial.
Dengan demikian, dalam pengusahaan jagung selain mendapat biji atau tongkol
jagung, masih ditambah lagi dengan brangkasannya yang juga memiliki nilai
ekonomi tinggi. Secara garis besar, kegunaan jagung dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Bagi
sebagian besar masyarakat Indonesia, jagung sudah menjadi konsumsi seharihari. Biasanya jagung dibuat dalam bentuk makanan seperti jagung, bubur jagung,
jagung campuran beras, dan banyak lagi makanan tradisional yang berasal dari
jagung.
Bagi sebagian besar peternak di Indonesia, jagung merupakan salah satu
bahan campuran pakan ternak. Bahkan dibeberapa pedesaan jagung digunakan
sebagai bahan pakan utama. Biasanya jagung dicampur bersama bahan pakan
lain seperti dedak. Pakan jagung umumnya diberikan pada ternak ayam, itik, dan
puyuh. Di pasaran banyak beredar produk olahan jagung. Produk olahan jagung
tersebut umumnya berasal dari industri skala rumah tangga hingga industri besar.
Secara garis besar, beberapa industri yang mengolah jagung menjadi produk
adalah sebagai berikut :
a. Industri giling kering, yaitu menghasilkan tepung jagung.
b. Industri giling basah, yaitu menghasilkan pati, sirup, gula jagung, minyak, dan
dextrin.
c. Industri destilasi dan fermentasi, yaitu industri yang menghasilkan etil alkohol
aseton, asam laktat, asam sitrat, gliserol, dan lainā€lain.
Dari sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan.
Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri peternakan yang pada
akhirnya akan meningkatkan permintaan jagung sebagai campuran bahan ternak.
Selain bahan pakan ternak, saat ini juga berkembang produk pangan jagung
dalam bentuk tepung dikalangan masyarakat. Produk tersebut banyak dijadikan
bahan baku untuk pembuatan produk pangan. Dengan gambaran potensi pasar
jagung tersebut, tentu membuka peluang bagi petani untuk menanam jagung atau
meningkatkan produksi jagung.
Selama ini, pihak yang mendapatkan manfaat nilai tambah pengolahan
jagung sebagian besar adalah industri peternakan. Padahal penggunaan jagung
sebagai bahan pangan mampu memberikan nilai tambah yang cukup tinggi (30874
Pemanfaatan Jagung untuk Jus dalam Meningkatkan Nilai Tambah
70%) dibandingkan jagung yang digunakan sebagai pakan ternak. Hasil-hasil
penelitian diversifikasi pangan dari jagung dalam lima tahun terakhir cukup
tersedia. Sarono dan Widodo (2007) mengembangkan olahan jagung menjadi
emping jagung. Suarni dan Firmansyah (2007) mengolah jagung menjadi beras
jagung instan. Akmal dan Sarono (2008) mengembangkan filler roti dari pati jagung
dan aneka kue kering dari jagung.
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan Dan Alat :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Jagung yang baru dipanen
Air
Gula
Panci
Kompor
Timbangan
Blender
Penyaring
Prosedur Pembuatan :
a. Pilih jagung yang baru dipanen dan biasa untuk digunakan untuk jagung rebus.
Ambil jagung yang agak tua, kemudian dibuang kulitnya dan direbus (usahakan
perebusan dalam keadaan terendam sempurna oleh air rebusan).
b. Setelah selesai perebusan didinginkan, kemudian dipipil.
c. Ditimbang hasil pipilannya sebanyak 250 gram
d. Hasil pipilan dihancurkan (bisa menggunakan blender). Pada penghancuran ini
ditambahkan air putih yang telah dimasak sebanyak 1 liter secara bertahap
sedikit demi sedikit agar penghancurannya sempurna.
e. Jagung yang telah hancur merata disaring, kemudian air hasil saringannya
ditambahkan gula pasir sebanyak 150 gram atau menurut selera masingmasing.
f. Jus jagung sudah siap untuk disajikan (boleh ditambahkan es batu)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengolahan dan pemasaran jagung diarahkan untuk mewujudkan
tumbuhnya usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan harga yang wajar di
tingkat petani dan kalangan masyarakat luas sehingga dapat diikuti dengan
peningkatan kesejahteraan yang ingin dicapai. Untuk mendukung kebijakan
875
Ahyati Fadilah, Joko Purwanto, Ambar Dwi Kusumasmarawati, dan Lully Natharina Prasetyani
tersebut, maka strategi yang dapat ditempuh antara lain misalnya kita
meningkatkan produksi dan pengolahan jagung menjadi pangan seperti untuk
pembuatan jus jagung.
Pemilihan pemanfaatan jagung untuk dibuat menjadi jus karena seperti
diketahui bahwa jus merupakan sarana nutrisi yang banyak disukai dan diminati
oleh kalangan masyarakat luas. Misalnya, terkadang kita tidak suka makan jagung
dalam bentuk bubur, tetapi ketika dibuat menjadi jus sangat bisa jadi kita suka
untuk mengonsumsinya karena dalam bentuk produk yang berbeda. Hal ini bisa
dilakukan mengingat peran dan manfaat jagung sangat bagus untuk tubuh kita.
Jagung sejatinya mempunyai berbagai khasiat bagi kesehatan kita. Salah
satunya yaitu jagung begitu baik di dalam mengontrol diabetes. Selain itu, jagung
manis juga berkhasiat untuk mencegah penyakit jantung, mencegah cacat tabung
saraf ketika lahir, dan juga untuk menurunkan hipertensi. Berikut ini
beberapa manfaat jagung manis untuk kesehatan kita:
1. Memperbaiki saluran pencernaan. Jagung manis memiliki banyak serat yang
jadi sebuah keuntungan besar bagi sistem pencernaan kita. Hal itu bisa
mencegah wasir, sembelit, dan bahkan bisa menurunkan tingkat resiko kanker
usus besar.
2. Merawat kulit. Jagung manis juga kaya akan kandungan antioksidan, yang bisa
membantu untuk merawat kulit agar bisa tetap awet muda. Selain bisa kita
konsumsi menjadi makanan, bisa juga dipakai minyaknya yang menjadi sumber
asam linoleat yang tinggi. Tepung jagung juga berkhasiat guna meredakan
iritasi di kulit.
3. Kaya akan mineral. Jagung memiliki kandungan zat besi, magnesium, serta
fosfor yang tinggi lebih dari yang dapat kita pikirkan. Fosfor sangat dibutuhkan
oleh tulang agar tetap sehat. Nutrisi ini tak cuma dapat mencegah tulang kita
retak sebab kita mulai menua, akan tetapi juga bisa meningkatkan fungsi ginjal.
4. Membantu mencegah anemia, yang menjadi sebuah kondisi di mana berapa
sel darah merah berkurang drastis dikarenakan oleh berkurangnya zat besi.
Jagung manis ini begitu mermanfaat untuk kesehatan kita sebab kaya akan
asam folat yang bisa mencegah anemia serta vitamin B.
5. Dibutuhkan selama proses kehamilan. Bagi wanita hamil, manfaat jagung
manis ini adalah menyediakan asam folat dalam jumlah yang tinggi.
Kekurangan zat ini bagi wanita hamil bisa mempengaruhi si calon bayi.
Kekurangan asam folat di dalam tubuh bisa berpengaruh kepada berat badan
bayinya nanti. Kandungan gizi dan nutrisi di dalam jagung manis berguna untuk
mencegah bayi kekurangan berat badan serta membantu untuk menghindari
cacat lahir yang lainnya.
6. Sebagai pengontrol tingkat kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol ini sendiri
merupakan sebuah zat yang diproduksi oleh hati kita. Ada dua macam
kolesterol, yaitu kolesterol baik atau yang biasa disebut dengan HDL serta
kolesterol jahat alias LDL. Meningkatnya jumlah kolesterol jahat dikarenakan
oleh asupan makanan yang berlemak dan bisa membuat hati kita semakin
876
Pemanfaatan Jagung untuk Jus dalam Meningkatkan Nilai Tambah
lemah dan bisa
kardiovaskular.
juga
mengakibatkan
munculnya
gangguan
penyakit
Berdasarkan eksperimen yang diperoleh, hasil jus jagung diperoleh memiliki
rendemen 70 persen. Secara organoleptik jus jagung dapat diterima oleh panelis
yang hampir 90 persen menyukainya. Pendapatan (omset) yang diperoleh dari
usaha jus jagung ini adalah berkisar Rp 30.000/liter dan nilai tambah yang
diperoleh adalah 2 kali dari harga bahan baku. Dengan jus jagung ini secara mikro
dapat meningkatkan usaha ekonomi keluarga kalangan menengah kebawah.
Berdasarkan fakta diatas, marilah kita berupaya untuk lebih meningkatkan lagi
pengolahan dan pemanfaatan jagung sebagai bahan baku pangan guna
menyiapkan diri menyongsong diberlakukannya program Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA).
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. dan Y. E. Widyastuti. 2002. Meningkatkan Produksi Jagung. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Departemen Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jagung. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Deptan.
Departemen Pertanian. 2007. Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan. www.deptan.go.id. 2007.
Sarono dan Widodo, Y. R. 2007. Optimasi Proses Pembuatan Emping Jagung. Prosiding
Seminar Nasional Ketahanan Pangan 15-17 Nopember 2007. Bandar Lampung.
Suswono. 2008. Menuju Kemandirian Pangan. Prosiding Seminar Nasional Teknik
Pertanian 18-19 Nopember 2008. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
877
Download