SIARAN PERS UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | Sabtu, 29 Maret 2014 Sebelum Menolong Masyarakat, Psikolog Dituntut Miliki Ketenangan Hati Indonesia jika dilihat dari aspek pemerataan ekonomi dan transparansinya dinilai masih terpuruk di banding negara-negara lain. Meski demikian, masyarakat Indonesia memiliki Indeks Kebahagiaan yang tinggi, yaitu masuk 10 besar di seluruh dunia. Kompensasi dari sebuah kemajuan ekonomi suatu negara adalah aspek psikologis masyarakatnya. Semakin maju ekonomi suatu bangsa maka berimplikasi semakin banyak pula masyarakat yang mengalami gangguan psikologis karena tekanan yang semakin tinggi. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) wilayah DIY, Drs. Helly P. Soetjipto, MA., pada acara Pengambilan Sumpah Profesi Psikolog UII XVIII, Sabtu (29/3) di kampus terpadu UII. Sebanyak 7 orang psikolog resmi diambil sumpahnya pada hari tersebut. “Banyak orang yang salah mengartikan kebahagiaan, kebahagiaan berbeda dengan ketenteraman hati, orang yang bahagia belum tentu hatinya tenteram dan tenang. Ketenteraman hati itu bisa tetap didapatkan walaupun tidak ada benda, jabatan atau hal yang diinginkan. Banyak caleg yang tidak bahagia bahkan gila ketika gagal menjadi anggota legislatif karena salah mengartikan konsep kebahagiaan itu tadi.” lanjut Helly. “Oleh karena itu, psikolog-psikolog yang disumpah hari ini diharapkan mampu menjadi profesional dan memiliki kompetensi tinggi serta memiliki hati yang tenteram dan bahagia sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. Psikolog tidak bisa menolong orang untuk mendapatkan ketenangan hati jika dalam hatinya sendiri belum ada ketenangan dan ketenteraman.” Tutup Helly Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid., M.Ec. menyampaikan psikolog harus optimal dalam meningkatkan kompetensi karena ke depan psikolog akan menghadapi lebih banyak tantangan, terutama di masa-masa sekarang ini di mana banyak orang yang akan berkompetisi untuk menjadi pejabat negara atau anggota DPR. Sebenarnya calon-calon anggota legislatif banyak yang belum mempunyai kompetensi tapi karena mempunyai modal jadi ingin menjadi pejabat. Banyak yang akan gagal karena mereka belum mempunyai kompetensi untuk berkompetisi agar menang di pemilu. Prof. Edy juga menyoroti banyak terjadinya kasus-kasus kekerasan terhadap anak selama ini, “Fenomena tersebut terjadi disebabkan adanya penyakit sosial atau penyakit masyarakat yang harus segera diselesaikan. Oleh karena itu masyarakat khususnya para psikolog yang disumpah hari ini perlu mendalami dan mencari tahu bagaimana cara memberi terapi agar penyakit masyarakat tersebut dapat diselesaikan sehingga kasus-kasus kekerasan terhadap anak tidak kembali terulang.” Mengakhiri sambutannya Prof. Edy berpesan kepada seluruh psikolog yang disumpah agar senantiasa menjaga nama baik UII. Psikolog harus memiliki kompetensi jika ingin menolong masyarakat. Direktorat Humas UII Tel: 0274 898444 ext. 1217 Email: [email protected]