PERILAKU DALAM KONTEKS SOSIAL DAN BUDAYA . Dosen Pengampu: LAILI ALFITA, S.Psi., MM, M.Psi, Psikolog PERILAKU DALAM KONTEKS SOSIAL DAN BUDAYA Mengapa beberapa orang yang tidak ‘’gila’’ atau ‘’keji seperti monster’’ mampu melakukan kekejaman yang tak terbayangkan. Atau mengapa beberapa orang yang terlihat biasa saja mampu mengukir kisah kepahlawanan yang menakjubkan bila situasi membutuhkannya. Stainlay Milgram menyatakan bahwa “Kita semua adalah makhluk rapuh yang terikat pada jaringan sosial yang membatasi ruang gerak kita” Batasan itu mencakup : Norma (norm) sosial Peran (role) sosial Budaya (culture) Peran dan Aturan PENELITIAN MENGENAI KETAATAN Stanlay milgram (1963,1974) merancang penelitian tentang kepatuhan. Milgram ingin mengetahui mengapa banyak orang akan metaati perintah pihak yang berwenang ketika diminta untuk melanggar etika standar yang dipegangnya.yaitu dengan cara “setiap kali murid melakukan kesalahan dalam mengingat pasangan kata yang seharusnya diingat,guru harus memberikan sengatan listrik dengan menarik sebuah tuas pada mesin. Ketika eksperimenter meninggalkan ruangan tersebut Ketika korban berada pada ruangan yang sama dengan partisipan Ketika terdapat dua eksperimenter yang saling bertentangan Ketika eksperimenter yang meminta mereka untuk melanjutkan hukuman tersebut adalah orang biasa Ketika subjek bekerja dengan teman-teman dekatnya yang menolak untuk melanjutkan penelitian Milgram dan timnya membuat beberapa variasi dari penelitian tersebut untuk menentukan situasi yang memungkinkan orang untuk membantah. Ketaatan (obedience) menurut Milgram : merupakan fungsi dari situasi,daripada fungsi dari kepribadian partisipan “penyebab prilaku mereka”,menurut milgram (1974),bukan terletak pada kemarahan atau agresi yang meningkat,tetapi lebih pada bentuk hubungan mereka dengan pihak yang berwenang Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stanford mengenai tahanan atau penjara. Philip Zimbardo dan craig Haney, ingin mengetahui apa yang akan terjadi bila mahasiswa diminta secara acak untuk berperan sebagai tahanan dan sipir penjara. Mereka merancang sebuah penjara dilantai bawah tanah Universitas Stanford. Hasilnya dalam waktu singkat kebanyakan dari para tahanan merasakan stres yang negatif dan merasa tidak berdaya. Penelitian di penjara Kebanyakan orang mengikuti perintah karena adanya konsekuensi yang jelas atas ketidaktaatan : mereka dapat diskors dari sekolah, dipecat dari pekerjaannya,atau ditahan. Mengapa orang taat ? Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan orang taat ketika mereka sebaiknya tidak taat : Melempar tanggung jawab kepada pihak otoritas Terbiasa melakukan tugas tertentu Ingin terlihat sopan Terjebak Pengaruh sosial pada kepercayaan Para peneliti dalam bidang kognisi sosial (social cognition) meneliti bagaimana persepsi seseorang mengenai diri mereka sendiri dan orang lain mempengaruhi hubungan mereka dengan sesama, dan bagaimana lingkungan sosial mempengaruhi pikiran-pikiran,kepercayaan,dan nilai-nilai yang dipegang oleh seseorang. Teori atribusi (attribution theory) : Teori yang mengatakan bahwa seseorang termotivasi untuk menjelaskan perilaku mereka sendiri dan orang lain berdasarkan pada faktor situasi maupun disposisi. 1. Atribusi situasional berasal dari lingkungan atau situasi Atribusi disposisional berasal dari dalam diri sendiri atau sifat pribadi 2. Atribusi Sikap Sikap adalah kepercayaan mengenai orang,kelompok,gagasan,atau aktifitas. Beberapa sikap bersifat eksplisit : kita sadar akan mengenai hal tertentu. Sikap lainnya bersifat Implisit : kita tidak menyadarinya. Biologi dan Kepercayaan Apakah gen mempengaruhi perilaku kita? Para psikolog sosial telah mengasumsikan bahwa semua sikap di pelajari,di peroleh dari kelompok dimana seseorang berasal,merupakan pelajaran yang diberikan oleh orang tua dan pengalaman yang dimiliki seseorang,serta mencerminkan keadaan ekonom,pengaruh sosial,dan lingkungan lainnya. Para peneliti psikologi telah menemukan bahwa beberapa sikap tidak hanya di peroleh dari pembelajaran. Temuan didasarkan pada penelitian behavioral genetics atau genetika perilaku. Kepercayaan yang mendalam jelas sangat tidak mudah untuk berubah,terutama kepercayaan yang tumbuh dari sifat kepribadian atau pun dari penalaran filosofis yang mendalam. Persuasi yang bersahabat Persuasi yang koersif Digunakan untuk menekan kemampuan individu untuk menggunakan nalarnya,untuk berpikir kritis,dan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan minat mereka. Individu dalam Kelompok Adalah bagaimana kita seharusnya berperilaku ketika kita berada dalam kelompok, apakah kita akan berperilaku berbeda dibandingkan dengan diri kita yang sesungguhnya,terlepas dari apakah kelompok tersebut tujuannya apa,baik itu positif maupun negatif. keputusan dan tindakan yang kita lakukan lebih sedikit dipengaruhi oleh keinginan pribadi kita daripada oleh keputusan yang berasal dari struktur dan dinamika kelompok itu sendiri. Konformitas sosial adalah proses dimana tingkah laku seseorang terpengaruh atau dipengaruhi oleh orang lain di dalam suatu kelompok. Cara seseorang terpengaruh ada bermacam-macam, ada yang secara langsung ataupun tidak langsung. konformitas Kecendrungan semua anggota kelompok untuk berpikir seragam, mencapai harmoni, dan menekan terjadinya perbedaan pendapat. Contohnya : Melakukan diskusi PikirAN KELOMPOK Kerumunan Yaitu individu yang berkumpul secara bersamaan serta kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. KERUMUNAN Altruisme dan Perbedaan Pendapat Yaitu : kemauan untuk melakukan tindakan yang berbahaya dan tidak egois untuk menyelamatkan orang lain,sebagiannya merupakan masalah keyakinan pribadi dan hati nurani. Faktor situasional yang terlibat dalam proses memutuskan untuk bertindak berani: Anda mempersepsikan adanya kebutuhan intervensi atau bantuan Situasi meningkatkan kemungkinan anda mengambil tanggung jawab Norma budaya mendorong anda melakukan sebuah tindakan Perbandingan untung rugi mendukung keputusan anda untuk terlibat Anda memiliki orang lain yang mendukung Anda terjebak entrapment terasa menyenangkan untuk menjadi bagian dari sebuah “kelompok”. Masing-masing kita mengembangkan identitas sosial yang berdasarkan pada kelompok di mana kita tergabung. Identitas sosial sangat penting karena mereka memberi kita perasaan bahwa kita memiliki tempat dan kedudukan dalam dunia termasuk di dalamnya adalah bangsa kita, kelompok agama, politik, dan lain-lain. Etnosentrisme : kepercayaan bahwa budaya anda sendiri,bangsa anda sendiri,atau agama anda sendiri lebih hebat di bandingkan dengan yang lain. Stereotip : ringkasan kesan terhadap sekelompok orang dimana semua anggota dalam kelompok dilihat memiliki sifat –sifat yang sama. Kami versus mereka identitas kelompok Identitas etnis : identifikasi erat dengan kelompok keagamaan,ras dan etnis tertentu. contoh : mereka merasa bahwa mereka adalah kelompok yang berbeda dengan kelompok lain karena dalam satu kelompok memiliki kesamaankesamaan yang besar, baik dalam hal bahasa, kebiasaan, adat istiadat dan sebagainya. Identitas etnis etnosentrisme Etnosentrisme : kepercayaan bahwa budaya anda sendiri,bangsa anda sendiri,atau agama anda sendiri lebih hebat di bandingkan dengan yang lain. Contoh: Kami memiliki norma dan budaya yang baik dan sopan, tapi mereka tidak tau malu dan tidak beretika. Stereotip : ringkasan kesan terhadap sekelompok orang dimana semua anggota dalam kelompok dilihat memiliki sifat –sifat yang sama. Contoh : Kebanyakan laki-laki berfikir bahwa`semua wanita pasti keibuan dan lemah lembut dan juga menyukai warna pink dan bunga, padahal tidak semua wanita itu keibuan dan lemah lembut dan sudah tentu tidak senua peremmpuan suka warna pink dan juga bunga. Sekian dan terima kasih