KERANGKA BERPIKIR Daya ingat merupakan salah satu tahapan dari pemrosesan informasi, yang secara fisiologis terjadi dalam otak. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan keberadaan sistem syaraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kerusakan sistem syaraf pusat, yang meliputi pembentukan myelin yang tidak sempurna mulai dari sistem syaraf peripheral dan akhirnya pada sistem syaraf pusat. Selain itu kemampuan ingatan seseorang juga dipengaruhi oleh kadar hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan tubuh termasuk otak (Dhopeshwarkar 1983). Vitamin B12 berperan sebagai koenzim dalam pembentukan methyonine dari homocysteine oleh enzim methionin shynthase. Proses ini memerlukan ketersediaan kelompok methyl dari N3-methyl-tetrahydrofolate dan methylcobalamin sebagai koenzim (Sauberlich HE 1999). Untuk pembentukan hemoglobin dibutuhkan ketersediaan beberapa zat gizi seperti besi, asam folat, vitamin B12 dan protein. Disamping itu keberadaan vitamin A dan vitamin C juga berperan membantu penyerapan dan penyimpanan zat besi dalam tubuh. Vitamin B12 dari makanan atau yang diperoleh dari suplemen berpengaruh pada vitamin B12 serum yang tergantung pada jumlah vitamin B12 dalam pangan dan bioavailabilitasnya serta ketersediaan zat gizi pendukung penyerapan seperti kalsium dan protein. Selain itu keberadaan vitamin B12 dalam serum juga dipengaruhi oleh cadangan dalam tubuh, dan ada tidaknya penyakit infeksi yang dapat mengganggu proses penyerapan. Atrophic gastritis juga dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12 akibat kemampuan se-sel parietal berkurang untuk menghasilkan intrinsic factor. Kemampuan sel parietal ini menurun sesuai dengan bertambahnya usia (FAO/WHO 2001). Faktor lain yang berpengaruh terhadap kemampuan mengingat adalah status gizi dan kesehatan anak. Hal ini terkait dengan kemampuan otak secara khusus dalam menerima dan mengungkapkan kembali informasi yang diterima. Keadaan gizi kurang atau sedang sakit dapat mengganggu konsentrasi dan perhatian anak. Selain itu pemrosesan informasi seseorang dipengaruhi oleh faktor genetik dan stimulasi yang diberikan pada tahap perkembangan termasuk melalui proses pengasuhan anak di sekolah maupun di rumah. Dalam penelitian ini beberapa faktor yang tidak diteliti meliputi cadangan dalam tubuh, penyakit infeksi selama pemberian suplemen, faktor genetik dan stimulasi diasumsikan tidak berbeda pada subyek penelitian sehingga tidak mengganggu pemberian suplemen vitamin B12. Kerangka operasional studi pengaruh suplementasi vitamin B12 terhadap status vitamin B12, kadar hemoglobin dan daya ingat anak prasekolah disajikan secara skematis pada Gambar 7. Suplemen Vit B12 Konsumsi Pangan Cadangan Vit B12 dalam Tubuh Infeksi Vit B12, Protein Kalsium Genetik Lemak Protein Vit B12 Serum Myelin Syaraf Stimulasi Asam Folat Zat Besi Protein Vit A, Vit C Hemoglobin Daya Ingat Status Gizi, & Kesehatan Tidak diteliti Gambar 7 Kerangka pemikiran studi pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap status vitamin B12, hemoglobin dan daya ingat anak Definisi Operasional : Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 4 – 6 tahun (pada awal penelitian sudah ulang tahun ke 4 dan belum ulang tahun ke 6), dan belum sekolah di sekolah dasar (SD). Daya ingat adalah kemampuan anak menerima dan mengungkapkan kembali informasi yang diberikan (dalam penelitian ini berupa gambar) dan setiap gambar yang diingat diberi skor. Serum vitamin B12 adalah kadar vitamin B12 dalam darah (pg/mL) yang diukur dengan indikator kadar vitamin B12 serum dengan metode AxSYM system. Status vitamin B12 adalah gambaran keadaan vitamin B12 dalam tubuh berdasarkan serum vitamin B12 yang dikategorikan menjadi normal bila konsentrasi serum vitamin B12 ≥ 300 pg/ml dan defisiensi bila konsentrasi vitamin B12 serum< 300 pg/ml. Kadar Hb adalah kandungan hemoglobin dalam darah yang diukur dengan metode cyanmethemoglobyn. Anemia adalah keadaan anak dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah di bawah batas normal anak usia prasekolah (< 11 g/dl). Suplemen vitamin B12 : adalah sirup B12 dengan konsentrasi dosis 10 microgram dalam 2,5 ml diberikan pada anak setiap hari. Sirup plasebo adalah sirup yang dibuat dengan bahan dasar sama dengan suplemen sirup vitamin B12 namun tidak mengandung vitamin B12. Konsumsi pangan adalah rata-rata konsumsi setiap jenis pangan yang dinyatakan dalam satuan berat (gram) per hari, yang diperoleh dari hasil wawancara semi quantitative food frequency questionare (semi FFQ). Asupan gizi adalah rata-rata asupan atau intik energi dan beberapa zat gizi (karbohidrat, lemak,protein, vitamin A, vitamin B12, vitamin C, asam folat, vitamin B12, Kalsium dan Pospor) yang dinyatakan dalam satuan masing-masing zat gizi per hari, diperoleh dari perhitungan kandungan gizi pangan hasil wawancara konsumsi metode recall 24 jam dan semi FFQ. Status gizi adalah keadaan gizi anak yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi, yang diukur secara antropometri dengan indeks BB/U dan TB/U. Skor morbiditas adalah jumlah skor penyakit, diukur dengan menjumlahkan skor setiap penyakit berdasarkan jenis penyakit, diperoleh dari hasil wawancara dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Pendapatan perkapita adalah semua hasil yang diterima seluruh anggota keluarga dari hasil bekerja dibagi jumlah anggota keluarga, yang dinyatakan dalam rupiah perkapita per bulan. Pengeluaran pangan adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh keluarga untuk membeli pangan, dinyatakan dalam persentase pengeluaran pangan dengan membagi pengeluaran dengan pendapatan dikali 100 persen.