Tumbuh untuk Keuangan Inklusif

advertisement
Tumbuh untuk
Keuangan Inklusif
laporan tahunan 2015
Nasabah Pembiayaan
Pengrajin Tenun
Sentra Berdikasi Oemasi, Kupang
Penjelasan Tema
Tumbuh untuk
Keuangan Inklusif
Sejak mulai beroperasi di pertengahan tahun 2014, BTPN Syariah
terus menjalankan perannya dalam memberdayakan kelompokkelompok masyarakat yang belum memiliki akses yang
memadai ke layanan perbankan. Langkah ini sejalan dengan
prinsip keuangan inklusif yang diterapkan oleh Bank, dan
tak hanya berhenti pada penyediaan produk dan layanan
perbankan kepada mereka. Dalam menyediakan lapangan
kerja, BTPN Syariah memberdayakan kaum perempuan dan
mereka yang belum mengenyam pendidikan tinggi, sekaligus
mengembangkan kemampuan mereka sebagai karyawan yang
nantinya dapat melayani masyarakat pra-sejahtera. Bersama
mereka semua, BTPN Syariah tumbuh dan menciptakan
kehidupan yang lebih baik bagi jutaan rakyat Indonesia.
Nasabah Pembiayaan
Pengrajin Rotan
Sentra Bode Sari Plumbon, Cirebon
Daftar Isi
Ikhtisar Utama
4
Ikhtisar Keuangan
4
Kinerja Utama 2015
5
Peristiwa Penting 2015
6
Penghargaan
8
analisa dan
pembahasan
manajemen
Hal. 54
Laporan Manajemen
10
Laporan Komisaris Utama
12
Laporan Direktur Utama
20
Laporan Dewan Pengawas Syariah
28
Profil Dewan Pengawas Syariah
45
Profil Komite Setingkat
Dewan Komisaris
46
Profil Perusahaan
30
Susunan Kepemilikan dan
Kepengurusan BTPN Syariah
48
Misi, Visi dan Nilai-nilai
32
Struktur Kepemilikan BTPN Syariah
50
5 Keunikan BTPN Syariah
34
Informasi bagi Pemegang Saham
52
Sekilas dan Sejarah BTPN Syariah
35
Struktur Organisasi
36
Profil Dewan Komisaris
38
Analisa dan Pembahasan
Manajemen
54
Profil Direksi
40
Tinjauan Perekonomian
57
Tinjauan Industri Perbankan Syariah
58
Kinerja Keuangan
59
Dampak Keuangan
61
Prospek Bisnis 2016
62
Testimonial
64
laporan
manajemen
Hal. 10
tinjauan
usaha
Hal. 66
Tinjauan Usaha
66
Tata Kelola Perusahaan
106
Skema Paket Masa Depan
69
109
Kegiatan Tahun 2015
71
Laporan Pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan
Pendekatan Segmen Tunas
Usaha Rakyat
76
Laporan Internal Audit
138
Laporan Kepatuhan
142
Tantangan Pengembangan
Segmen Tunas Usaha Rakyat
78
Laporan Komite
145
Rencana Jangka Panjang
80
Sistem Sosial, Lingkungan
dan Manajemen (Daya)
159
Tinjauan Operasional
82
Data Perusahaan
162
Sumber Daya Manusia
85
Pejabat Eksekutif
164
Manajemen Risiko
89
Produk dan Layanan
166
Operasional
96
Jaringan Kantor
167
Teknologi Informasi
98
Surat Pernyataan Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi
170
Daya
100
Informasi Keuangan
172
Rerefensi OJK
280
ikhtisar keuangan
(dalam jutaan Rupiah)
NERACA
2015
2014
2013 (1)
Total Aset
5.189.013
3.710.016
300.438
Total Pembiayaan yang Diberikan
3.678.027
2.499.087
183.245
-
-
4.936
3.809.967
2.707.504
122.274
28.755
20.000
3.794
756.756
510.680
36.534
Deposito
3.024.457
2.176.824
81.946
Total Ekuitas
1.163.471
824.139
169.833
1.562.647
1.037.733
-
-
-
69.893
(247.178)
(168.814)
-
-
-
(8.892)
4.834
7.264
2.354
(1.070.219)
(751.622)
(62.607)
250.084
124.561
748
360
(129)
(392)
Laba Sebelum Pajak
250.444
124.432
356
Laba Tahun Berjalan dari Operasi yang Dihentikan (2)
(19.149)
7.897
-
Laba Bersih Setelah Pajak
169.206
98.941
171
5.312
(7.639)
-
174.518
91.302
171
Rasio Biaya terhadap Pendapatan (BOPO)
85,82
87,78
98,97
Rasio Kecukupan Modal (CAR) - Risiko Pembiayaan
30,09
32,78
86,91
Rasio Kecukupan Modal (CAR) - Risiko Pembiayaan & Operasional
19,96
N/A
58,67
Rasio Pembiayaan Bermasalah Kotor (NPF gross)
1,25
1,29
2,94
Rasio Pembiayaan Bermasalah Bersih (NPF netto)
0,17
0,87
0,46
Rasio Tingkat Pengembalian Aset (RoA)
5,24
4,23
0,11
Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas (RoE)
17,89
13,75
0,10
Rasio Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)
95,54
93,97
149,87
Penempatan Surat Berharga
Dana Pihak Ketiga
Giro
Tabungan
LABA/RUGI
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
Pendapatan Bunga
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
Beban Bunga
Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Operasional
Laba Operasional
Beban/Pendapatan Non Operasional Bersih
Penghasilan Komprehensif Lainnya (3)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
RASIO KEUANGAN (%)
Catatan:
(1) Ikhtisar Keuangan 2013 berdasarkan Laporan Keuangan Audited Bank Sahabat.
(2) Laba atas Operasi yang dihentikan sehubungan dengan konversi Bank Sahabat menjadi BTPN Syariah.
(3) Penghasilan atau Beban yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi Tahun Berjalan.
4
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
ikhtisar utama | ikhtisar keuangan & kinerja utama 2015
kinerja utama 2015
Pembiayaan
Dana Pihak Ketiga
(dalam jutaan Rupiah)
(dalam jutaan Rupiah)
3.809.967
3.678.027
Rasio Biaya
terhadap Pendapatan
(BOPO)
85,82%
2.707.504
2.499.087
183.245
2013
Rasio Kualitas
Pembiayaan
(NPF Gross)
122.274
2014
2015
Total Aset
2013
2014
2015
Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah)
(dalam jutaan Rupiah)
1,25%
1.163.471
5.189.013
Rasio Tingkat
Pengembalian
Aset (RoA)
5,24%
824.139
3.710.016
Rasio Tingkat
Pengembalian
Ekuitas (RoE)
169.833
17,89%
300.438
2013
2014
2015
2013
2014
2015
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
5
peristiwa penting 2015
13
Januari
6
April
ruPslB - Keputusan Sirkuler
Para Pemegang Saham tentang
Perubahan Susunan Anggota
Dewan Komisaris BTPN Syariah.
PEMBUKAAN KANTOR CABANG
DENPASAR sebagai Kantor Cabang
yang ke-28.
7
September
15
Juni
7
Mei
ruPst – Persetujuan Para Pemegang
Saham atas Laporan Tahunan, Penggunaan
Laba Bersih, Penetapan Gaji dan
Tunjangan/Honorarium Anggota Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas
Syariah serta Pengangkatan Akuntan
Publik untuk tahun buku yang berakhir
pada 31 Desember 2015.
23
Mei
6
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
BtPn syariah mendaPatKan
PenGharGaan sebagai Bank Umum Syariah
Terbaik Pertama dengan kategori Buku I:
Bank Umum Syariah dengan Penyaluran
Pembiayaan Tertinggi, dan sebagai Bank
Umum Syariah dengan Profitabilitas
Tertinggi pada acara penghargaan
Islamic Finance Awarding.
ruPslB – Keputusan Sirkuler
Para Pemegang Saham tentang
Peningkatan Modal Dasar, Modal
Ditempatkan dan Modal Disetor
sebesar Rp160.000.000.000
(Seratus enam puluh miliar Rupiah)
sehingga Modal Dasar Perseroan
menjadi Rp1.500.000.000.000,(Satu triliun lima ratus miliar Rupiah)
dan Modal yang telah Ditempatkan
dan telah Disetor sebesar
Rp693.333.000.000,- (Enam ratus
sembilan puluh tiga miliar, tiga ratus
tiga puluh tiga juta Rupiah).
Persetujuan otoritas
jasa KeuanGan (ojK)
atas Tambahan Penyertaan
Modal di BTPN Syariah.
22
Desember
1
Oktober
3
Desember
PERESMIAN KANTOR
CABANG JAMBI sebagai
Kantor Cabang yang
ke-29.
RUPSLB – Keputusan Sirkuler
Para Pemegang Saham tentang
Perubahan Susunan Anggota Dewan
Komisaris dan Perubahan Susunan
Anggota Direksi BTPN Syariah.
BuKu 2 – BTPN Syariah resmi
dicatat oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagai Bank
dengan kategori modal inti
BUKU 2 berdasarkan Kegiatan
Usaha dan Jaringan Kantor
Berdasarkan Modal Inti Bank.
21
Desember
PERESMIAN KANTOR CABANG
MENARA KADIN yang merupakan
relokasi Kantor Cabang Wisma STACO.
penghargaan
3
1
2
8
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
ikhtisar utama | penghargaan
Sepanjang 2015, BTPN Syariah mendapatkan
pengakuan dari pihak eksternal atas kinerja prima
dengan memperoleh beberapa penghargaan:
1.
Sebagai Bank Umum Syariah
Terbaik Pertama kategori BUKU I.
2.
Sebagai Bank Umum Syariah
dengan Penyaluran Pembiayaan
Tertinggi kategori BUKU I.
3.
Sebagai Bank Umum Syariah
dengan Profitabilitas Tertinggi
kategori BUKU I.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
9
laporan
manajemen
10
Isi dalam bab ini
hal.
Laporan Komisaris Utama
12
Laporan Direktur Utama
20
Laporan Dewan Pengawas Syariah
28
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Direksi dan Ibu Esih, Nasabah Pembuat Lilin,
Sepatan Timur, Tangerang
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
11
Kemal Azis Stamboel
Komisaris Utama
(Independen)
Di tahun 2015, BTPN Syariah terus berupaya
membuka kesempatan kepada kelompok nasabah
ibu-ibu di pedesaan untuk berani berusaha dan
memberikan pemberdayaan berupa latihan berusaha
bersama dengan pengenalan layanan perbankan.
12
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
laporan manajemen | laporan komisaris utama
laporan komisaris utama
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pemegang Saham yang terhormat,
A
tas nama Dewan Komisaris
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah (BTPN Syariah),
saya ingin memanjatkan rasa syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
yang diberikan kepada keluarga besar
BTPN Syariah sehingga kami dapat
melewati tahun 2015 dengan kinerja
yang cukup memuaskan. Kami juga
ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh pemangku kepentingan
atas kepercayaan serta dukungannya
kepada BTPN Syariah dalam upayanya
mewujudkan visi perusahaan untuk
‘Menjadi Bank Syariah terbaik, untuk
keuangan inklusif, mengubah hidup
berjuta rakyat Indonesia’.
seKilas tentanG Kondisi
PereKonomian maKro dan seKtor
PerBanKan nasional
Perkenankan kami untuk mengulas
secara singkat bagaimana kondisi makro
ekonomi nasional dan dinamika industri
perbankan nasional mempengaruhi
kinerja sektor keuangan, khususnya
sektor perbankan syariah, termasuk
BTPN Syariah.
Perbankan
syariah
mempunyai
prospek untuk
menjadi lembaga
keuangan
untuk financial
inclusion. Ini
adalah fokus
kami.
Tahun 2015 merupakan tahun penuh
tantangan bagi pelaku usaha di berbagai
sektor, baik di dalam maupun di luar
negeri. Ini mengingat keterkaitan
ekonomi kita dengan dinamika
kondisi perekonomian global yang
saat ini sedang mengalami kelesuan
berkepanjangan. Meskipun demikian,
faktor tersebut menjadi tantangan
sekaligus peluang yang perlu dicermati
oleh industri perbankan nasional,
khususnya perbankan syariah.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
13
Ibu Esih, Nasabah Pembiayaan
Pembuat Lilin, Sentra Pondok Kelor 10
Sepatan Timur, Tangerang
Berkunjung dan
berinteraksi menjadi
disiplin yang rutin
untuk pemahaman akan
kebutuhan nasabah.
Di tengah tekanan ekonomi global yang
sedang mengalami kelesuan, sektor
perbankan Indonesia juga terkena
dampaknya dan hanya tumbuh 10%,
jauh di bawah tahun sebelumnya. Ini
seiring dengan pertumbuhan ekonomi
kita yang juga hanya mencapai 4.8%.
Di tahun 2015, kondisi perekonomian
Indonesia mengalami penurunan, akibat
lemahnya harga komoditas ekspor dan
nilai mata uang Rupiah, yang akhirnya
mempengaruhi sektor keuangan. Kredit
perbankan Indonesia hanya tumbuh
sebesar 10-11% dan kredit bermasalah
atau Non Performing Financing (NPF)
14
gross mulai naik ke tingkat 4,3%. Tapi
tingkat ini masih terkendali mengingat
tingkat modal perbankan nasional cukup
memadai di tingkat 21%.
Untuk sektor perbankan syariah aset
bertumbuh 8,8%, pembiayaan tumbuh
6,1%, pendanaan tumbuh 6,9%
dan di sisi Rasio Kecukupan Modal
(Capital Adequacy Ratio/CAR) masih
berada di kisaran 15%. Artinya, di
tengah perlambatan ekonomi, industri
perbankan masih ditopang dengan
ketahanan modal yang memadai serta
kepercayaan masyarakat dan investor
yang masih baik.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
laporan manajemen | laporan komisaris utama
Konsisten dalam Berkomitmen
Mensejahterakan Berjuta
Rakyat Indonesia
Pada tahun 2015, BTPN Syariah
melanjutkan strateginya untuk
memberdayakan komunitas keluarga
pra-sejahtera. Kami terus memberikan
program yang terintegrasi antara
program pembiayaan dan tabungan
dengan program pemberdayaan. Berkat
program ini, BTPN Syariah berhasil
memberikan lebih banyak kesempatan
kepada kelompok nasabah pra-sejahtera
untuk mendapatkan akses pasar dan
dukungan berupa latihan berusaha
bersama dengan layanan pembiayaan
dan tabungan perbankan. Program ini
bertujuan membangun empat perilaku
unggul, yakni: Berani Berusaha, Disiplin,
Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS).
Program Pemberdayaan ini menjadi salah
satu keunikan BTPN Syariah. Ini penting
agar kami dapat mencapai visi kami
untuk ‘Menjadi Bank Syariah terbaik,
untuk keuangan inklusif, mengubah
hidup berjuta rakyat Indonesia’.
Program pemberdayaan ‘Daya’ adalah
wujud konkrit BTPN Syariah dalam
melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan. Salah satu yang tercakup
dalam program Daya adalah program
edukasi literasi keuangan yang
mensosialisasikan berbagai jasa keuangan
umum kepada nasabah. Ini berupa
informasi produk pembiayaan dan
tabungan serta pelatihan dasar keuangan
yang sederhana.
Total Aset
meningkat
40
%
mencapai
Rp5,2 triliun.
Keunikan strategi bisnis BTPN
Syariah telah terbukti meningkatkan
kesejahteraan segmen pra-sejahtera.
Kami sadar ini memerlukan komitmen
kuat karena membutuhkan standarisasi
untuk mencapai cakupan yang luas,
tapi juga dilakukan bersama dengan
pendekatan face-to-face/human
approach yang cukup spesifik. Memang
upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang bersifat massal
ini memerlukan waktu yang cukup
panjang dan membutuhkan pendekatan
individu yang harus diterapkan
bertahap dimulai dengan pendekatan
kelompok-kelompok kecil hingga
menjadi pendekatan komunitas. Dengan
demikian peningkatan kesejahteraan
dari kelompok masyarakat nasabah BTPN
Syariah dapat tercapai dengan baik, yang
nanti akan tercermin dari perubahan
perilaku (behavioral change) yang lebih
baik juga.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
15
Dewan
Komisaris
(DARI KIRI KE KANAN)
mahdi syahBuddin
Komisaris
Kemal aZis stamBoel
Komisaris Utama (Independen)
deWie PelitaWati
Komisaris (Independen)
16
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
laporan manajemen | laporan komisaris utama
KeBerhasilan Kinerja direKsi
di tahun 2015
Kami bersyukur bahwa saat lahirnya
pada 14 Juli 2014 lalu sampai saat ini,
pertumbuhan BTPN Syariah cukup pesat.
Peningkatan kinerja tersebut tercermin
dari nilai Total Aset yang mencapai Rp5,2
triliun atau meningkat 40% dari 2014.
Pertumbuhan ini sebagian besar ditopang
oleh Total Pembiayaan yang tumbuh
47% atau mencapai Rp3,7 triliun, yang
didanai oleh Total Pendanaan sebesar
Rp3,8 triliun, dengan Total Nasabah
yang mencapai lebih dari 2 juta. Dengan
kinerja ini Alhamdulillah target bank
kami dapat tercapai.
memandanG ProsPeK usaha
Ke dePan
Ke depan, dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), khususnya sektor
perbankan nasional menjelang tahun
2020, perlu melakukan persiapan yang
matang agar dapat bersaing dengan
bank asing dari kawasan ASEAN. Salah
satu hal yang disoroti BTPN Syariah
untuk menghadapi hal ini adalah
menumbuhkan keuangan inklusif
dengan memperluas cakupan pangsa
pasar, sehingga dapat menjangkau
segmen masyarakat berpenghasilan
rendah (pra-sejahtera) sampai ke seluruh
pelosok tanah air, yang selama ini
belum tersentuh.
Dari sisi perbankan syariah, kami
memandang prospek perbankan
syariah akan tumbuh signifikan jika
arah pengembangan bank syariah
digalakkan untuk menjadi lembaga
keuangan untuk financial inclusion, yaitu
lembaga yang memberikan kesempatan
kepada masyarakat pra-sejahtera untuk
memperoleh produk dan layanan
bank. Ini adalah fokus pertumbuhan
bisnis kami.
Perluasan pangsa pasar ini akan
ditunjang dengan investasi kami di
bidang otomasi dan teknologi informasi
serta perluasan jangkauan perbankan
digital kami, yaitu BTPN Wow! iB. Selain
itu ada segmen dan produk lainnya yang
sedang dalam tahap pengembangan.
tata Kelola Perusahaan yanG BaiK
Dewan Komisaris berperan aktif dalam
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
baik dan efektif. Ini menjadi keharusan
untuk melindungi perusahaan dan
kepentingan para pemangku kepentingan.
Untuk memastikan bahwa seluruh
mekanisme pengawasan berfungsi secara
optimal, Dewan Komisaris dibantu oleh
Komite Pemantau Risiko, Komite Audit
dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
17
Komite Pemantau Risiko dan Komite
Audit, lewat pertemuan berkala, telah
aktif mendukung fungsi pengawasan
Dewan Komisaris. Kami ingin melaporkan
juga bahwa Tata Kelola Perusahaan
(Good Corporate Governance – GCG)
telah dijalankan sesuai norma dan sesuai
hukum serta peraturan yang berlaku.
Nilai-nilai transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, profesional dan
kewajaran tentunya telah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari budaya
BTPN Syariah. Dalam perannya sebagai
pengawas, Dewan Komisaris tetap
menjaga komunikasi yang konstruktif
dengan Direksi, dan bersama-sama
sepakat untuk mencapai pertumbuhan
yang berkualitas di mana pengembangan
bisnis selalu disertai dengan pemantauan
risiko dan fungsi internal audit
yang efektif.
aPresiasi
Dalam kesempatan ini kami ingin
menyampaikan selamat bergabung
kepada Mahdi Syahbuddin sebagai
anggota baru Dewan Komisaris. Mahdi
Syahbuddin adalah bankir senior dan
mantan Direktur Human Capital di
BTPN dan Bank Permata. Kami juga
ingin menyampaikan terima kasih
atas kontribusi Taras Wibawa Siregar
sebagai Komisaris BTPN Syariah, dan
selamat bergabung kembali dalam peran
barunya, sebagai Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko.
laporan manajemen | laporan komisaris utama
Selanjutnya kami ingin menyampaikan
rasa terima kasih pula kepada seluruh
pemegang saham, mitra bisnis, nasabah,
dan seluruh pemangku kepentingan
lainnya atas dukungan, loyalitas serta
kepercayaan yang telah diberikan
kepada BTPN Syariah sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik di
tahun 2015.
Kami yakin bahwa Direksi serta seluruh
jajaran Manajemen BTPN Syariah akan
senantiasa berusaha untuk menciptakan
terobosan-terobosan baru bagi nasabah
dengan menawarkan program binaan
daya serta jasa pendanaan dan
pembiayaan yang lebih fleksibel baik
dari sisi sistem maupun prosesnya.
Tujuannya adalah agar seluruh nasabah
bisa memaksimalkan pemanfaatan
dana yang dikelola sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka.
Bagi seluruh insan BTPN Syariah, saya
mewakili Dewan Komisaris, ingin
menyampaikan pentingnya agar kita
semua dapat menghimpun kekuatan
untuk menciptakan teamwork yang
lebih solid dan efektif. Dengan demikian
kita, bersama-sama dengan nasabah,
dapat tumbuh untuk menciptakan
keuangan inklusif yang menyentuh
segmen komunitas pra-sejahtera
produktif. Tujuannya adalah agar kita
dapat membawa perubahan bagi setiap
pemangku kepentingan untuk menuju
kehidupan yang lebih berarti.
Faktor yang paling penting dalam
menentukan kinerja perusahaan adalah
kualitas manajemen dan dedikasi dari
seluruh insan BTPN Syariah. Untuk itu
kami juga memberikan apresiasi kepada
Direksi, segenap jajaran manajemen
dan seluruh karyawan atas kerja keras
dan sumbangsihnya dalam mendukung
pertumbuhan bisnis perusahaan. Semoga
prestasi yang telah diraih dapat terus
dipertahankan dan ditingkatkan pada
masa mendatang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh,
Kemal Azis Stamboel
Komisaris Utama (Independen)
Harry A.S. Sukadis
Direktur Utama
BTPN Syariah berhasil tumbuh sehingga masuk dalam
kategori Bank BUKU 2. Ini bukan saja berkat kerja keras
segenap pegawai dan manajemen BTPN Syariah, tetapi
juga akibat kepercayaan para pemegang saham serta
reputasi yang dimiliki BTPN Syariah dalam membina
dan melayani nasabah.
20
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
laporan manajemen | laporan direktur utama
laporan direktur utama
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pemegang Saham yang terhormat,
D
engan penuh rasa syukur saya
laporkan, bahwa tahun 2015,
merupakan tahun dimana
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah (BTPN Syariah), bersama dengan
nasabahnya di seluruh pelosok tanah air,
dapat terus tumbuh dan berkembang,
sekalipun ekonomi Indonesia belum
sepenuhnya pulih.
seKtor PerBanKan syariah dan
Posisi BtPn syariah
Akibat pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang melemah di tahun 2015, sektor
perbankan syariah, baik dari segi tingkat
pembiayaan, pendanaan maupun
profitabilitas, turut menurun. Namun
berbeda dengan rekan bank syariah
lainnya, BTPN Syariah memusatkan jasa
pembiayaannya pada segmen pasar prasejahtera yang berpenghasilan rendah,
sehingga dampak ekonomi tersebut tidak
terlampau terasa.
Sejak awal, usaha BTPN Syariah di
segmen pra-sejahtera membutuhkan
pendekatan berbeda. Menyadari hal
ini, kami menggunakan beberapa
metode dan tolak ukur dalam menilai
taraf kesejahteraan nasabah untuk
mengukur dampak dan efektifitas
dari jasa keuangan maupun program
binaan kami. Salah satunya adalah
Progress out of Poverty Index (PPI)
yang dikembangkan oleh Grameen
Foundation sebagai metode tolak ukur
dalam menentukan tingkat pergerakan
kesejahteraan nasabah.
Laba Bersih
Setelah Pajak
(NPAT)
169,2
miliar
sehingga
Rasio Tingkat
Pengembalian
Aset mencapai
5,2%.
Pada tahun 2013, BTPN Syariah
memperoleh sertifikasi dari Grameen
Foundation untuk melakukan
proses koleksi data PPI. Selanjutnya
di bulan Februari 2015, kami kembali
mengundang tim dari Grameen
Foundation untuk memberikan pelatihan
dan sertifikasi terhadap karyawan
dalam pengolahan data dan pembuatan
laporan PPI.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
21
Pertumbuhan
Pembiayaan
di tahun 2015
47%
sedangkan rasio
pembiayaan
bermasalah
(NPF Gross)
dapat dijaga
di tingkat 1,25%,
dibawah rata-rata
perbankan syariah
nasional.
Berdasarkan perolehan data, BTPN
Syariah telah melayani nasabah pra
dan cukup sejahtera, dimana 61,5%
nasabah pembiayaan berada pada tingkat
pengeluaran di bawah USD2.50 per
hari. Hal ini mendekati cerminan kondisi
nasional Indonesia sebesar 67,1%, sehingga
dapat diartikan bahwa BTPN Syariah
telah berhasil dalam usahanya menjaring
nasabah pra-sejahtera.
Selain itu, kami juga telah melakukan
pemberdayaan di daerah-daerah yang
memiliki porsi dan jumlah masyarakat
pra-sejahtera yang cukup tinggi.
Terbukti dari 10 provinsi dengan jumlah
masyarakat pra-sejahtera tertinggi,
BTPN Syariah telah hadir di 9 (sembilan)
provinsi diantaranya. Secara keseluruhan,
kami saat ini telah melayani dan
memberikan kesempatan tumbuh bagi
nasabah di 21 provinsi di Indonesia untuk
keuangan inklusif.
seKilas latar BelaKanG
BtPn syariah
Tahun 2014 merupakan masa konsolidasi
bagi BTPN Syariah, selain spin-off Unit
Usaha Syariah dari BTPN, BTPN Syariah
kemudian menjadi bank syariah yang
terpisah sendiri, setelah mengambil alih
dan melakukan konversi PT Bank Sahabat
Purba Danarta (Bank Sahabat). Tahun
2015 merupakan masa pembangunan
organisasi dan infrastruktur untuk
terus tumbuh ke depan. Ini meliputi
penyempurnaan dan pengembangan
sistem, perluasan dan perbaikan jaringan,
dengan membangun Kantor Fungsional
Operasional (KFO) untuk mencapai
otomasi bagi peningkatan efisiensi dan
pelayanan kepada nasabah. Ke depan,
kami berencana agar peningkatan
otomasi tersebut dapat terus berlanjut,
dan layanan digital banking dapat
diluncurkan, serta pengembangan produk
untuk segmen baru dapat dimulai,
dengan demikian usaha BTPN Syariah
lebih bervariatif dan terdiversifikasi.
Kinerja BtPn syariah tahun 2015
Selanjutnya, perkenankan kami
menyampaikan ringkasan pencapaian
yang telah diraih BTPN Syariah selama
tahun 2015.
Alhamdulillah, di tahun ini, BTPN Syariah
masuk dalam kategori Bank BUKU 2. Ini
mencerminkan tingkat kepercayaan para
pemegang saham serta reputasi yang
dimiliki BTPN Syariah dalam membina
dan melayani nasabahnya.
Pengembangan produk dan layanan
terus dijalankan, antara lain, dengan
peluncuran produk Taseto Mapan iB,
dan pengembangan produk Paket Masa
Depan lanjutan (PMD lanjutan).
Nasabah Pembiayaan
Pembuat Lilin, Sentra Pondok Kelor 10,
Sepatan Timur, Tangerang
22
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
laporan manajemen | laporan direktur utama
Untuk meningkatkan efisiensi dan fungsi
kontrol, kami menata ulang KC serta
membuka bentuk kantor baru, yaitu
KFO. Saat ini, BTPN Syariah memiliki 25
Kantor Cabang (KC), 4 Kantor Cabang
Pembantu (KCP), 82 KFO dan 2 Kantor
Fungsional Non Operasional (KFNO) yang
tersebar di seluruh Indonesia. Penyebaran
jaringan KFO sudah mencapai 80% dan
sisanya akan difinalisasi pada tahun
2016. Pengoperasian jaringan KFO
ini sangat membantu usaha otomasi
dan meningkatkan efisiensi, sehingga
ada tambahan perhatian dan waktu
untuk layanan yang lebih menyeluruh
bagi nasabah.
Dari sisi keuangan, BTPN Syariah berhasil
membukukan Laba Bersih Setelah Pajak
(NPAT) sebesar Rp169,21 miliar, sehingga
memperbaiki rasio tingkat pengembalian
aset (ROA) ke 5,2%. Total Aset meningkat
40% menjadi Rp5,2 triliun per akhir 2015
dari Rp3,7 triliun di tahun sebelumnya.
Sebagian besar terdiri dari pembiayaan
yang naik 47%, mencapai Rp3,7 triliun
dari Rp2,5 triliun pada tahun yang lalu.
Berdialog langsung untuk
mendapatkan masukan
dari Nasabah secara
berkala dilakukan demi
pengembangan layanan
keuangan inklusif.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
23
Direksi
(DARI KIRI KE KANAN)
Gatot Adhi Prasetyo
Direktur Operasional
Harry A.S. Sukadis
Direktur Utama
TARAS WIBAWA SIREGAR
Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko
Ratih Rachmawaty
Wakil Direktur Utama
Setiasmo
Direktur Teknologi Informasi
24
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
laporan manajemen | laporan direktur utama
Kualitas pembiayaan ini tercermin dari
rasio pembiayaan bermasalah (NPF Gross)
yang dapat dijaga di tingkat 1,25%,
jauh di bawah rata-rata perbankan
syariah. Untuk membiayai tumbuhnya
pembiayaan ini, pengumpulan dana
meningkat 40% ke Rp3,8 triliun dari
Rp2,7 triliun pada tahun lalu. Likuiditas
terjaga ditingkat 95,54% untuk Rasio
Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga
(FDR), sedangkan Rasio Kecukupan
Modal (CAR) mencapai 19,96%. Sampai
akhir tahun, total nasabah yang dilayani
mencapai lebih dari 2 Juta.
Dari segi pengelolaan risiko, BTPN Syariah
juga menerapkan standar pengelolaan
risiko dan kepatuhan yang tinggi (high
standard of risk and compliance), yang
menjadi bagian penting dari budaya
perusahaan. Ini dijalankan melalui review
berkala menyangkut relevansi kebijakan,
serta jika diperlukan, melakukan
perbaikan pada Standard Operating
Procedure (SOP), Petunjuk Pelaksanaan
(Juklak), dan Petunjuk Teknis (Juknis).
Dengan demikian, kami dapat tumbuh
pesat, namun tetap menjaga tingkat
kesehatan dengan baik.
Komitmen Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
Manajemen BTPN Syariah secara
konsisten menerapkan sistem tata kelola
dengan standar tinggi, sesuai tingkat
Good Corporate Governance (GCG).
Fungsi komite dan sistem pemantauan
risiko juga berjalan efektif, sehingga
mampu menghimpun, menilai dan
melaporkan kejadian yang patut
mendapatkan perhatian. Semua komite
di tingkat Direksi mengadakan rapat
secara teratur dengan informasi penting
dan terkini agar Direksi dapat segera
menindaklanjuti.
Komitmen terhadap
Masyarakat Sekitar
Sebagai bentuk pelaksanaan tanggung
jawab sosial perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR), BTPN Syariah
terus menjalankan program binaan Daya
bersama dengan layanan pembiayaan
dan tabungan untuk nasabah kami, yang
saat ini kebanyakan berada di segmen
masyarakat berpenghasilan rendah atau
pra-sejahtera. Program binaan Daya
dari BTPN Syariah terus berlanjut dan
akan terus dikembangkan. Program ini
meliputi pelatihan keuangan sederhana
serta program binaan agar terbentuk
empat perilaku yang mendukung
keberhasilan usaha, yaitu Berani
Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan
Saling Bantu (BDKS).
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Sejalan dengan
upaya kami
mengembangkan
program Keuangan
Inklusif, BTPN
Syariah terus
menjalankan
program Daya
dan juga
pembinaan untuk
menghasilkan
perilaku Berani
Berusaha, Disiplin,
Kerja Keras dan
Saling Bantu.
25
Ibu Ningsih, Nasabah Pembiayaan
Pengrajin Batik, Sentra Si Untung
Tengah Tani, Cirebon
Berbagai inovasi yang
telah, sedang dan akan
dilakukan, ditujukan
untuk memberi
kesempatan tumbuh
bagi berjuta rakyat
Indonesia.
Ini sejalan dengan upaya kami
mengembangkan program Keuangan
Inklusif dengan membuka akses
keuangan bagi segmen pra-sejahtera
serta mensosialisasikan program edukasi
literasi keuangan.
Kami akan mulai perjalanan kami untuk
menuju layanan online terintegrasi,
melakukan pengembangan produk dan
layanan, serta peningkatan kapasitas
organisasi. Transformasi ini akan
dilakukan secara bertahap dengan target
dan evaluasi yang terukur.
rencana Ke dePan
Insya Allah, tahun 2016 akan menjadi
tahun transformasi dan sekaligus
pengembangan bisnis BTPN Syariah, baik
dari segi penambahan produk maupun
perluasan segmen pasar.
26
Kami optimis dengan bersandar pada
nilai-nilai perusahaan, yaitu Profesional,
Integritas, Saling Menghargai dan
Kerjasama (PRISMA), disertai dengan
kebulatan tekad dan kerjasama yang
erat, dalam mencapai tujuan “Satu Tim
Satu Mimpi”, maka visi perusahaan
‘Menjadi Bank Syariah terbaik, untuk
keuangan inklusif, mengubah hidup
berjuta rakyat Indonesia’, dapat tercapai.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
laporan manajemen | laporan direktur utama
aPresiasi untuK Prestasi
BtPn syariah
Tentunya segala pencapaian yang kami
raih tidak lepas dari dukungan seluruh
pemangku kepentingan. Untuk itu,
mewakili Direksi, saya mengucapkan
banyak terima kasih atas kepercayaan
dan dukungan dari nasabah dan
pemegang saham; atas pengawasan dan
arahan dari regulator, Dewan Komisaris
serta Dewan Pengawas Syariah.
Pada kesempatan ini juga, saya ingin
menyampaikan bahwa pada tahun ini
Taras Wibawa Siregar berubah peran dari
Komisaris menjadi Direktur Kepatuhan
dan Manajemen Risiko menggantikan
Rosi Susanti. Kepada Taras kami
sampaikan selamat bertugas di perannya
yang baru, dan kepada Rosi kami
ucapkan terima kasih atas dedikasi dan
kontribusinya selama ini.
Akhirnya, apresiasi yang tinggi ingin pula
saya sampaikan kepada seluruh karyawan
BTPN Syariah atas dedikasi dan kerja
kerasnya sepanjang tahun 2015. Tak lupa
ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada seluruh keluarga karyawan,
yang telah memberikan dukungannya
sehingga kami dan seluruh karyawan
dapat terus berkarir dan berkarya.
Mari bersama kita wujudkan kehidupan
yang lebih berarti, untuk Kita, untuk
Mereka, Untuk Indonesia!
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh,
Harry A.S. Sukadis
Direktur Utama
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
27
Dewan
Pengawas
Syariah
(DARI KIRI KE KANAN)
Kh. drs. amidhan
Ketua DPS
Kh. ahmad
cholil ridWan, lc
Anggota DPS
28
Hasil evaluasi DPS tehadap kinerja perusahaan
selama tahun 2015 menunjukan bahwa prinsip syariah
konsisten dijalankan di BTPN Syariah. Pemantauan
atas perkembangan produk dan layanan yang diberikan
BTPN Syariah dilakukan dengan melalui rapat DPS
maupun kunjungan langsung ke lapangan, sehingga
dapat diketahui dengan baik prinsip syariah telah
diterapkan dengan konsisten di aktivitas penghimpunan
dan penyaluran dana serta pelayanan jasa perbankan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
laporan manajemen | laporan dewan pengawas syariah
laporan dewan pengawas syariah
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pemegang Saham yang terhormat,
M
emasuki tahun kedua, BTPN Syariah
KC di daerah selain bisa memastikan pelaksanaan
semakin melebarkan jaringan kantor
prinsip syariah di lapangan dengan melihat
yang ada di seluruh wilayah Indonesia
dokumen yang ada, DPS juga melakukan dialog
agar semakin banyak masyarakat di daerah yang
baik dengan nasabah maupun karyawan di
bisa dibantu untuk mencapai kehidupan yang
lapangan untuk membahas berbagai hal yang
lebih baik. Sesuai dengan misi yang dicanangkan
terkait dengan penerapan prinsip syariah. Dengan
yaitu untuk menciptakan kesempatan tumbuh
adanya komunikasi yang baik, maka diharapkan
dan hidup yang lebih berarti maka BTPN Syariah
tidak ada lagi keraguan dalam menerapkan
terus berupaya mengenalkan kepada para
prinsip syariah dan semua aktivitas Bank
nasabah yang ada dengan berbagai perilaku
selaras dengan prinsip syariah sebagai landasan
yang bermanfaat terutama terkait dengan
operasional Bank Syariah.
perkembangan kehidupan mereka. Saling Bantu
adalah salah satu perilaku yang ditanamkan pada
Semoga BTPN Syariah semakin bisa memberikan
setiap nasabah demi menggapai mimpi mereka.
peran dalam memberikan kehidupan yang lebih
Hal ini sangat sejalan dengan prinsip syariah yang
baik bagi masyarakat luas. Oleh karenanya, kami
harus diterapkan di lembaga keuangan syariah,
sebagai DPS sangat mendukung dan berkomitmen
seperti BTPN Syariah.
untuk turut serta mengawal segala proses yang
ada agar sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam mendukung berbagai aktivitas yang
dilakukan Bank, sebagai pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab DPS (Dewan Pengawas
Syariah) yaitu mengawasi kegiatan Bank
agar sesuai dengan prinsip syariah maka DPS
telah menerbitkan opininya sebagai dasar
pelaksanaan aktivitas Bank. Tidak hanya opini
mengenai produk dan layanan, tetapi juga
opini mengenai berbagai kebijakan strategis
yang diterbitkan Bank, antara lain Kebijakan
Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate
Governance), Kebijakan Pembiayaan, Kebijakan
Manajemen risiko dan lain sebagainya. Hal ini
dimaksudkan agar kebijakan strategis Bank
Dengan bekerja keras, kami senantiasa
memohon perlindungan kepada Allah SWT
dan memanjatkan doa kepadaNya maka segala
aktivitas yang bertujuan kebaikan, Insya Allah
akan mendapat kemudahan dan kelancaran.
Segala rintangan yang menghalangi akan
terasa mudah jika diatasi dengan bersamasama. Mengambil bagian dalam memberikan
kesempatan kepada masyarakat pra-sejahtera
produktif untuk memiliki kehidupan yang lebih
baik adalah salah satu bentuk tanggung jawab
Kita sebagai makhluk sosial.
Semoga Allah SWT meridhai. Aamiin YRA.
selalu selaras dengan prinsip syariah. Selain
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
mengeluarkan opini DPS maka sebagai wujud
Wabarakatuh,
komitmen memastikan pelaksanaan prinsip
syariah di lapangan maka DPS telah melakukan
kunjungan ke berbagai Kantor Cabang (KC) di
daerah di antaranya KC Kupang, KC Makassar, KC
Denpasar, KC Aceh, KC Medan, KC Padang dan
Kh. drs. amidhan
Ketua DPS
Kh. ahmad cholil ridwan, lc
Anggota DPS
KC Banjarmasin. Dalam melakukan kunjungan ke
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
29
profil
perusahaan
Isi dalam bab ini
hal.
5 Keunikan BTPN Syariah
34
Misi, Visi dan Nilai-nilai
Sekilas dan Sejarah BTPN Syariah
Struktur Organisasi
Profil Dewan Komisaris
Profil Direksi
Profil Dewan Pengawas Syariah
32
35
36
38
40
45
Profil Komite Setingkat Dewan Komisaris 46
Susunan Kepemilikan dan
Kepengurusan BTPN Syariah
48
Informasi bagi Pemegang Saham
52
Struktur Kepemilikan BTPN Syariah
30
50
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Direksi dan Karyawan KFO Cikupa, Tangerang
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
31
“Misi, Visi dan Nilainilai BTPN Syariah
menjadi arah, tujuan dan
komitmen kami dalam
memberikan kesempatan
tumbuh bagi jutaan
rakyat Indonesia”
misi
Bersama Kita Ciptakan
Kesempatan Tumbuh dan
Hidup yang Lebih Berarti
visi
Menjadi Bank Syariah Terbaik,
untuk Keuangan Inklusif,
Mengubah Hidup
Berjuta Rakyat Indonesia
32
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | misi, visi dan nilai
nilai-nilai perusahaan
PRISMA
PRofesional, Integritas,
Saling menghargai dan kerjasaMA
Profesional
Diwujudkan dengan cara meningkatkan
keahlian sesuai profesi kita. Perilaku yang
diharapkan muncul adalah seluruh karyawan
berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri
ke arah yang lebih baik, mematuhi kode etik
perusahaan, tidak bekerja berdasar imbalan,
menyelesaikan tugas dengan baik sesuai target.
Integritas
Identik dengan citra positif seseorang,
menyangkut komitmen, kejujuran,
dan keadilan. Perilaku yang diharapkan muncul
adalah jujur, bertindak sesuai norma, dan
tidak mengingkarijanji.
Saling Menghargai
Bersikap hormat, menghargai pendapat,
dan kontribusi rekan kerja yang lain sesuai
dengan tugas, tanggung jawab, dan
kompetensinya. Perilaku yang diharapkan
muncul adalah bisa mendengarkan pendapat
dan menghargai hasil karya orang lain.
Kerjasama
Mengutamakan kepentingan dan tujuan
bersama serta menjadikan perbedaan
sebagai sumber kekuatan. Perilaku yang
diharapkan muncul adalah mampu bekerja
dalam tim dan mempercayai peran yang
dilakukan masing-masing orang, tidak
membiarkan anggota tim bekerja sendiri,
dan memberi bantuan bila ada yang kesulitan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
33
Memberikan
kesempatan tumbuh
bagi jutaan
rakyat Indonesia
5 keunikan BTPN Syariah
1 Satu-satunya bank
syariah di Indonesia yang
fokus melayani segmen
keluarga pra-sejahtera
produktif (financial
inclusion) yang selama ini
dihindarioleh bank.
4
Satu-satunya bank yang
memberikan kesempatan
kepada ribuan tamatan
SMA untuk membangun
karir di bank.
5
Bank yang mampu
melahirkan generasi
bankir baru yang
melayani golongan prasejahtera produktif atau
biasa disebut productive
poor banker.
2 Satu-satunya bank yang
memprioritaskan pada
pemberdayaan wanita.
3 Satu-satunya bank
yang lebih dari 90%
karyawannya
adalah perempuan.
34
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | 5 keunikan BTPN Syariah . sekilas BTPN Syariah
Ibu Uun bersama keluarganya,
Nasabah Pembiayaan
Nelayan, Sentra Ujung Genteng 2
Sukabumi
sekilas dan sejarah BTPN Syariah
D
ibentuk melalui proses konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta (Bank
Sahabat) dan spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk, BTPN Syariah menjadi Bank Umum Syariah.
Memiliki tekad untuk memberikan kesempatan tumbuh bagi jutaan rakyat
Indonesia, BTPN Syariah melalui produk, layanan dan aktivitasnya senantiasa
mengajak serta melibatkan seluruh stakeholders-nya untuk bersama-sama
memberikan kemudahan akses dan layanan kepada masyarakat pra-sejahtera
(Financial Inclusion), melakukan pemberdayaan terhadap perempuan (Women
Empowerment), berdasarkan prinsip syariah (Islamic Banking).
PT Bank Sahabat Purba Danarta yang berdiri
sejak Maret 1991 di Semarang, merupakan
bank umum non devisa yang 70% sahamnya
diakuisisi oleh PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk (BTPN), berdasarkan persetujuan
pemegang saham yang digelar melalui
RUPSLB pada 20 Januari 2014. Bank Sahabat
kemudian dikonversi menjadi BTPN Syariah,
efektif pada 14 Juli 2014, berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) tertanggal 22 Mei 2014.
UUS BTPN, difokuskan melayani dan
memberdayakan perempuan pra-sejahtera,
adalah salah satu segmen bisnis di BTPN yang
dibentuk pada Maret 2008. Kemudian di
spin-off dan melebur ke bank hasil konversi
dengan nama BTPN Syariah pada 14 Juli 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
35
struktur organisasi
President Director
Harry A.S. Sukadis
Deputy
President Director
Ratih Rachmawaty
Risk &
Compliance
Director
Taras Wibawa
Siregar
Risk
Management
Head
Hari Pudjo
Santoso
Operations Director
Gatot Adhi
Prasetyo
Operations
Strategy &
DevelopmentHead
Dewo Triatmoko
IT Business
Alliance Head
Jodi Ng
Compliance Head
Rena Mutia
Legal Head
Yunita C. Haerani
IT Director
Setiasmo
IT Application
Development Head
Ahmad Yani
IT Operation,
Infrastructure
& Service Delivery
Head
Her Purwoko
Operations
Services Head
Mohamad Rizal
Corporate
Service Head
Budi Yunawan
IT Planning,
Strategy &
Governance Head
Her Purwoko
(PJS)
Quality
Assurance Head
M. Bardansyah
HC Services Head
Helmy Pusparini
36
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | struktur organisasi
Business Director
Ratih Rachmawaty
TUR Sales &
Distribution 1
Head
Johanes
Hermawan
Chief
Human Capital
Ratna Maya
Sari Soeharto
Finance, Treasury
& Corporate
Planning Head
Roy Iskandar
Internal
Audit Head
Sri Wulan
P. Lestari
TUR Sales &
Distribution 2
Head
Abianti Riana
Funding Sales &
Distribution Head
Shita Satyawati P
Product
Development
Head
Ade Fauzan
Financing
Risk Head
Dharma Putera
Business
Development &
Support Head
Dwiyono Bayu
Winantio
Daya
& Corporate
Communication
Head
Larasati
Moerdijat
Customer
Experience Head
Dewi Nuzulianti
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
37
profil dewan komisaris
KEMAL AZIS STAMBOEL
Warga Negara Indonesia, 65 tahun. Kemal Azis Stamboel diangkat
sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Bank
Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah) sesuai hasil
Keputusan Sirkuler sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa tanggal 20 Mei 2014 dan memperoleh persetujuan Otoritas
Jasa Keuangan pada tanggal 24 Februari 2014.
Memiliki pengalaman lebih dari 38 tahun, beliau mengawali
karirnya di PT Indonesia Asahan Aluminium (1977-1982), dan
bekerja di beberapa perusahaan seperti President Director dari
Price Waterhouse Coopers Consulting Indonesia (1982-2002),
Indonesia Country Leader & Partner dari IBM (2002-2004), Anggota
Pengawas dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan
Nias (2005-2008), Wakil Ketua Pelaksana dari Dewan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Nasional (2006-2008), Komisaris
Independen dari PT Krakatau Steel (2007-2008) dan PT Titan Petro
Chemical (2006-2012), Ketua Komisi I DPR RI (2009-2010), Wakil
Ketua Panja Inflasi dan Suku Bunga Komisi XI DPR RI.
Selain BTPN Syariah, beliau juga masih menjabat sebagai
Komisaris Independen PT Holcim Indonesia Tbk, Penasehat
Direksi PT Indosat Tbk, Ketua Dewan Pengurus WWF Indonesia
dan Sekretaris Jenderal dari Perhimpunan Bank Internasional
Indonesia (PERBINA).
Memperoleh gelar Sarjana Psikologi dari Universitas
Padjadjaran dan gelar Master of Science in Business
Management dari Hult International Business School
USA, beliau juga mengikuti berbagai program pelatihan
dan konferensi yang antara lain diselenggarakan
oleh LSPP, Price Waterhouse Coopers, XXVI IAFEI World
Congress ASEAN Federation of Accountants.
38
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | profil dewan komisaris
DEWIE PELITAWATI
MAHDI SYAHBUDDIN
Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Dewie
Pelitawati diangkat sebagai anggota
Dewan Komisaris dan Komisaris Independen
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah (BTPN Syariah) sesuai hasil Keputusan
Sirkuler sebagai pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Mei
2014 dan memperoleh persetujuan Otoritas
Jasa Keuangan pada tanggal 24 Februari 2014.
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Mahdi
Syahbuddin diangkat sebagai anggota Dewan
Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah (BTPN Syariah) sesuai hasil Keputusan Sirkuler
Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang
Saham BTPN Syariah tanggal 13 Januari 2015 dan
memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan
pada tanggal 23 Desember 2014.
Beliau mengawali karirnya di PT Indosat (19851999), dan bekerja di beberapa perusahaan
seperti Head of Chairman Office dari Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (1999-2000),
Secretary to Junior Minister dari Minister for
National Economic Restructuring-RI (2001),
Komisaris dari PT Indosat Mega
Media Mobile dan Komisaris
PT Satelindo (2002-2003),
Chief Legal and Compliance
dari PT Indosat (2009-2010),
Partners pada Bahar and Partners
Attorney At Law (2010-2013).
Selain BTPN Syariah, beliau
juga masih menjabat
sebagai Sr. GM
Corporate
Legal, Governance
and Compliance dari
PT XL-Axiata Tbk.
Memperoleh gelar
Sarjana Hukum dan
Magister Hukum dari
Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran dan mengikuti
berbagai program
pelatihan, antara lain
diselenggarakan oleh LSPP,
Asosiasi Advokat Indonesia,
Dubai International
Finance Centre,
Corporate Leadership
Development Institute.
Memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun, sebelumnya
beliau menjabat sebagai Direktur PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan posisi terakhir
sebagai Direktur Human Capital yang memimpin
inisiatif strategis di bidang Human Capital melalui
penyelarasan organisasi, kebijakan Human Capital dan
melibatkan karyawan untuk mencapai visi dan sasaran
bank. Sebelumnya beliau menjabat sebagai
Direktur Bank Permata, serta menduduki
berbagai posisi di Bank Universal, termasuk
Wakil Direktur Utama sebelum diangkat
sebagai Ketua Tim Pengelola sebelum bank
tersebut demerger dengan Bank Permata.
Karir di perbankan dimulai pada
tahun 1989 di Citibank N.A
hingga meraih jabatan sebagai
Manajer Departemen Asset
Product Services. Sebelum
mengawali karir di
industri perbankan,
beliau pernah menjadi
Engineer di Atlantic
Richfield dan IPTN.
Memperoleh gelar Sarjana
Teknik Penerbangan pada
tahun 1987 dari Institut
Teknologi Bandung.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
39
profil direksi
HARRY A.S. SUKADIS
Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Harry A.S. Sukadis diangkat sebagai
Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah)
sesuai hasil Keputusan Sirkuler sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 20 Mei 2014 dan telah memperoleh persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 24 Februari 2014.
Memiliki pengalaman lebih dari 38 tahun, beliau mengawali karir
di PT Ma’soem, PT Kasoem, Pusat Penelitian Ekonomi & Sumber Daya Manusia
Universitas Padjadjaran, Kantor Akuntan R. Supardi Sugandakusumah
(Akuntan Publik), dan PT Indosat. Selama di PT Indosat, atas persetujuan
pemegang saham dan manajemen, beliau juga berprofesi sebagai konsultan
sistem informasi keuangan antara lain di PT Telkom, PT Sucofindo, PT Garuda
Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines, Badan Urusan Logistik dan lain-lain.
Kemudian berkarir di PT Semen Cibinong Tbk., Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen
dengan posisi terakhir sebagai Koordinator Pelaksana Harian
tugas-tugas Menteri Keuangan, selaku Ketua Tim Pemberesan
BPPN, PT Bank Danamon Tbk sebagai Komisaris Independen,
anggota Komite Audit, anggota Komite Manajemen Risiko
serta anggota Komite Remunerasi dan Nominasi, Departemen
Agama sebagai Konsultan Direktorat Jendral Penyelenggaraan
Haji dan Umrah, dan terakhir berkarir pada Perum Percetakan
Uang & Dokumen Sekuriti sebagai Direktur Keuangan, SDM
& Pengamanan yang bertanggung jawab pada Direktur
Utama, dan membawahi Divisi Keuangan, Divisi SDM, Divisi
Pengamanan, Departemen Informasi dan Teknologi dan
Optimalisasi Aset. Selain itu juga sebagai Direktur Pembina
Dana Pensiun Peruri, Yayasan Pensiun Peruri dan Yayasan
Pelayanan Kesehatan Peruri.
Memperoleh gelar Doktorandus Akuntan
(Drs.Akt) dari Fakultas Ekonomi Universitas
Padjadjaran dan mengikuti berbagai
program pelatihan antara lain yang
diselenggarakan oleh PT Telkom, IBM,
Monash University, BSMR-ABN AMRO,
Standard Chartered Bank.
40
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | profil direksi
RATIH RACHMAWATY
Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Ratih
Rachmawaty diangkat sebagai Wakil Direktur
Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah (BTPN Syariah) sesuai hasil keputusan
Sirkuler sebagai pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Mei
2014 dan memperoleh persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan pada tanggal 24 Februari 2014.
khusus bergerak di bidang financial inclusion
dan pengentasan kemiskinan seperti Grameen
Foundation, IFC dan UNCDF (United Nation
Capital Development Fund). Beliau juga aktif
dalam seminar-seminar microfinance tingkat
dunia seperti World MicroCredit Summit serta
mendapatkan pelatihan leadership dari Harvard
Business School, Boston, USA.
Sejak Tahun 2011, Ratih Rachmawaty menjadi
Kepala Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank
Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dan menjadi
pendiri serta arsitek bisnis Tunas Usaha Rakyat
(TUR) yang memberikan pelayanan kepada
nasabah pra-sejahtera produktif untuk meraih
hidup yang lebih baik melalui program
pemberdayaan perempuan dan membangun
semangat Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras
dan Saling Bantu (BDKS). Pada bulan Juli 2014,
UUS BTPN dispin off menjadi BTPN Syariah dan
bisnis TUR yang dipimpinnya sudah mencapai
lebih dari 1,2 juta nasabah pra-sejahtera
produktif yang diberdayakan oleh lebih dari
8.000 karyawan.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas
Ekonomi/Akuntansi Universitas Padjadjaran
Bandung dengan predikat cum laude dan
mendapat gelar MBA dari Melbourne Business
School University of Melbourne. Beliau telah
mengikuti berbagai pelatihan yang
diselenggarakan oleh Harvard
Business School USA, INSEAD
Singapore, Mc. Kinsey, BSMR
(Badan Sertifikasi Manajemen
Risiko), Ekonomi Syariah dari
Karim Business Consulting
dan LPPI, Stephen Covey,
Dave Ulrich, Euro David
International Limited,
Auditors Club Perbanas,
DDI, Perbanas Business
School, FCG, TGMH
Consulting, Bankers
Club, Prof. Terry S.David,
Grameen Foundation,
Ikatan Bankir Indonesia,
Lembaga Komisaris dan
Direktur Indonesia serta
Bank Indonesia.
Keahlian beliau di Micro Banking berasal dari
pengalamannya di Bank Danamon (2003-2008)
dimana beliau sebagai salah satu pendiri dan
terlibat dalam melahirkan Bisnis Mass Market
(Danamon Simpan Pinjam-DSP) dari sejak awal.
Kemudian menjadi Kepala Perencanaan Bisnis
Mikro di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Tbk (2008-2011) dan salah satu pendiri dalam
melahirkan Bisnis Mikro (Mitra Usaha Rakyat) di
BTPN. Beliau banyak melakukan studi banding
ke berbagai negara terkait Micro Banking di
antaranya ke India, Mexico, Peru dan Amerika
Latin serta dengan institusi-institusi yang
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
41
TARAS WIBAWA SIREGAR
Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Saat ini menjabat
sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
(BTPN Syariah) sesuai hasil Keputusan Sirkuler sebagai
pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 1 Oktober 2015 dan memperoleh persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 9 September 2015.
Sebelum menjadi anggota Direksi BTPN Syariah, beliau
menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris BTPN Syariah
(2014-2015) serta bekerja di PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional, Tbk (BTPN) dengan jabatan terakhir
sebagai Deputy Chief Risk Officer (2008-2015),
PT Bank Danamon (2004-2008) dengan jabatan
terakhir sebagai Credit Risk Head Divisi Self
Employed Mass Market (DSP), Citibank NA
(1998-2004) dengan jabatan terakhir sebagai
Citi Financial Credit Risk Head, dan
PT Freeport Indonesia (1993-1996) sebagai
Senior Systems Analyst.
Memperoleh gelar Master of Business
Administration dari Tulane University
– A.B. Freeman School of Business,
Louisiana, USA (1998), Bachelor of
Science (Faculty of Computer Science)
dan Bachelor of Arts (Faculty of Business
Administration) dari Washington State
University, Washington, USA (1993).
42
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | profil direksi
SETIASMO
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Setiasmo diangkat sebagai
Direktur Teknologi Informasi PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah (BTPN Syariah) sesuai hasil Keputusan Sirkuler
sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 20 Mei 2014 dan memperoleh persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan pada tanggal 24 Februari 2014.
Memiliki pengalaman lebih dari 22 tahun, dengan lebih dari
separuhnya di bidang operasional dan teknologi informasi baik
di industri perbankan maupun asuransi. Beliau mengawali karir
sebagai Management Trainee pada PT United Tractors, dan
sebagai sales admin pada PT Courtaulds Coatings Indonesia.
Karir di bidang perbankan diawali sebagai Trainee Bankers
Development Programe di PT Bank Universal dan selama
9 (sembilan) tahun berikutnya menempati berbagai jabatan
dan posisi. Kemudian melanjutkan ke PT Bank Permata,
PT Bank Mega, PT Asuransi Astra Buana, PT Bank Danamon,
Potensia HR, dan terakhir berkarir di PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk (BTPN).
Memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian
dari Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor. Mendapatkan gelar Master of Science
(MSc.) dalam bidang Electronic System and
Engineering Management dan Magister
Komputer (M.Kom) dalam Bidang Information
Technology dari Swiss German University.
Sepanjang karirnya, telah mengikuti berbagai
program pelatihan dan seminar di bidang Perbankan
dan Perbankan Syariah, pelatihan Kepemimpinan
(Leadership), pelatihan di bidang Teknologi Informasi,
Manajemen Risiko, pelatihan terkait pemberdayaan
Productive Poor dan Financial Inclusion, baik yang
diselenggarakan oleh berbagai lembaga pelatihan
dalam maupun luar negeri.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
43
GATOT ADHI PRASETYO
Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Gatot Adhi Prasetyo diangkat
sebagai Direktur Operasional PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah (BTPN Syariah) sesuai hasil Keputusan Sirkuler sebagai
pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Mei
2014 dan memperoleh Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan pada
tanggal 24 Februari 2014.
Memiliki Pengalaman lebih dari 27 tahun, beliau mengawali karir
pada PT Ripta Paripurna Engineering Consultant, PT Bank Pasific,
PT Bank Universal, PT Asuransi Astra Buana, PT Direct Vision, PT Bank
Permata dan terakhir berkarier di PT Bank Sahabat Purba Danarta.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari fakultas Teknik Geodesi
Institut Teknologi Bandung (ITB) dan telah mengikuti berbagai
program pelatihan yang antara lain diselenggarakan oleh
Center of Management Technology, IMPM Prasetya Mulya,
Business Forum, Asia Pacific Institute, KPMG Management
Consultant, Astra Management Institute of Development,
Covey Leadership Center, Law Education & Training Hotma
Paris, IBC Asia Limited, Care Consulting, Departemen
Keauangan RI, Business Consulting, Direktorat Jendral
Perhubungan Darat, Kellog School Of Management,
Plasmedia, Lawrence Walter Ng, SCB, Badan Sertifikasi
Manajemen Risiko, LPPI dan LSPP.
44
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | profil direksi . profil dewan pengawas syariah
profil dewan pengawas syariah
KH. DRS. AMIDHAN
KH. AHMAD CHOLIL RIDWAN, LC
Warga Negara Indonesia, 76 tahun. Menjabat sebagai
Ketua Dewan Pengawas Syariah Perseroan BTPN Syariah
sejak 22 Mei 2014, dimana sebelumnya menjabat sebagai
ketua DPS UUS BTPN sejak tahun 2008. Selain itu juga
menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi
Tokio Marine Insurance (d/h MAA) sejak 2006 serta
anggota DPS PT Asuransi ADIRA (2004-Sekarang), Ketua
DPS PT K-Link Nusantara sejak 2013.
Warga Negara Indonesia, 68 tahun. Menjabat sebagai
Anggota Dewan Pengawas Syariah BTPN Syariah sejak
22 Mei 2014, dimana sebelumnya menjabat sebagai
anggota DPS UUS BTPN sejak Juni 2010. Menjadi
anggota MP3A Kementrian Agama (2005-sekarang).
Meraih gelar sarjana di Universitas Islam Madinah
Saudi Arabia tahun 1975. Menjabat sebagai ketua MUI
Pusat (2005-sekarang), Anggota Pokja Dewan Pembina
Memperoleh pendidikan ikatan dinas dari Kementerian
Agama untuk PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri)
Banjarmasin (1952-1956) dan PHIN (Pendidikan Hakim
Islam Negeri) Yogyakarta (1956-1959). Sarjana Lengkap
Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta (1967), Fakultas
Hukum UII tahun 1968 (tidak selesai), kursus
Management and Strategic Planning di
Massachussets University, USA (1990) dan
kursus Reguler Lemhannas, Angkatan XXII
Jakarta (1989) dan Kursus Manggala BP7
(Istana Bogor) (1995). Kursus Hak Asasi
Manusia (HAM) di Oslo, Norway, 2002.
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (2014 – sekarang),
Wakil Ketua Umum BKsPPI (Badan Kerjasama Pondok
Pesantren Indonesia), Wakil Ketua Umum Perhimpunan
KB PII (Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia)
(2010-sekarang), dan Pimpinan
Umum Pondok Pesantren Husnayain
di Jakarta (1986–sekarang). Pernah
mengajar bahasa Arab dan agama
Islam di Pesantren Assyafiliyyah
(1976-1985), Karyawan pada Atase
Haji Kedubes RI Jeddah (1976).
Mengawali karir di Kerapatan Qadli
Besar di Banjarmasin kemudian
sebagai Pengatur pada Kantor
Pengawas Peradilan Agama
se-Kalimantan di Banjarmasin
kemudian ditugaskan di Kantor
Pusat Departemen Agama pada
tahun 1972, meniti karir sampai
menjadi Sekretaris Ditjen Bimas
Islam dan Urusan Haji (1989-1991),
Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji
Departemen Agama (1991-1996),
dan Staf Ahli Menteri Agama Bidang
Kerukunan Hidup Antar Umat
Beragama (1996-1999). Menjabat
sebagai Ketua MUI (2005-2015), Anggota
Komnas HAM (2002-2007), dan menjadi
Anggota MPR-RI (1999-2004) dan Anggota
Badan Pekerja MPR-RI, PAH I Perubahan
UUD 1945, 2000-2004).
Pernah menjadi pengajar tamu, di Sespim
Polri, Lembang Bandung, Lemhannas Jakarta
dan Badan Pembina Mental TNI Cilangkap
Jakarta. Menjadi nara sumber simposium/
seminar/konferensi di bidang syariah/haji/
halal/HAM/dan lain-lain di dalam dan di
luar negeri.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
45
profil komite setingkat dewan komisaris
MUHAMMAD FAISAL MUCHTAR
RATNA MAYA SARI SOEHARTO
Saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit dan
Saat ini menjabat sebagai Chief Human Capital BTPN
Komite Pemantau Risiko BTPN Syariah dengan latar
Syariah. Ia menyelesaikan program pendidikan Sarjana
belakang akademis Magister di bidang Ushul Fiqh dari
Psikologi pada tahun 1990 dan melanjutkan Master of
Al-Azhar University Cairo, Mesir dan Ekonomi Islam
Psychology pada tahun 2002 di Fakultas Psikologi Universitas
dari Universitas Islam Indonesia dengan yudisium Cum
Indonesia. Ia juga berhasil menyelesaikan International
Laude. Sering mengikuti berbagai pelatihan dan menjadi
Management Program (IMP) pada tahun 2008 dan
pembicara yang berhubungan dengan ekonomi Islam,
Innovative Dynamic Education & Action for Sustainability
antara lain Bisnis dan Keuangan Syariah, Manajemen
(IDEAS) pada tahun 2008-2009 di MIT-Sloan School of
Risiko, Tata Kelola Keuangan Syariah, asuransi syariah dan
Management Boston, USA. Saat ini ia juga masuk menjadi
pasar modal Syariah di Indonesia, Malaysia, Mesir, Saudi
kadidat Ph.D di Universitas Indonesia.
Arabia, Moscow dan Republik Kazan (Federasi Rusia).
Memulai karirnya sebagai Media, Promotion & Sales
Memulai karir perbankan di PT Bank Muamalat Indonesia
di Prospek Magazine (1990); sebagai Executive Search
sebagai Business Development Officer, setelah itu beralih
& Organizational Development di PT Pricewaterhouse
sebagai Manajer Sharia Compliance (Kepatuhan pada
Consultant Indonesia (1991-1994); sebagai Assistant
prinsip Syariah) di Bank Syariah di Bank Syariah Mega
Manager Group Human Resources di PT Ongko
Indonesia, kemudian menjabat sebagai Assistant
General Manager Sharia Head Syarikat Takaful
Multicorpora (1994-1995); sebagai Senior Manager
Recruitment & Development
Malaysia Berhad (STMB) Malaysia dan Dewan
PT Keramika Indonesia Asosiasi
Penasehat Syariah di Asuransi Takaful
(1995-1998); serta sebagai Head
Indonesia, hingga terakhir menjabat sebagai
of Human Resources UNICEF
Corporate Secretary di Al Ijarah Indonesia
Indonesia (1998-2000).
Finance (ALIF) dengan berbagai pengalaman
di bidang perbankan dan asuransi Syariah
Karirnya di bidang
yang ia miliki. Pada bulan September
Human Resources terus
2014 ia diangkat sebagai anggota
berlanjut sejalan dengan
Komite Audit dan Komite Pemantau
tugasnya sebagai Head
Risiko BTPN Syariah.
of Human Resources
di PT Excelcomindo
Pratama dengan posisi
terakhir sebagai General
Manager Human Capital
Development; sebagai
Direktur Human Resouces
& Organization PT Ericsson
Indonesia; sebagai
Corporate HR Director
PT Makassar Tene & Group;
dan sebelum bergabung
dengan BTPN Syariah ia adalah
Founder sekaligus CEO PT
Begawan Inovasi Global (BEING).
Pada bulan Oktober 2015 ia
diangkat sebagai anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi
BTPN Syariah.
46
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | profil komite setingkat dewan komisaris
susunan komite
setingkat dewan
komisaris
AZIS BUDI SETIAWAN
Saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit
dan Komite Pemantau Risiko BTPN Syariah. Dengan
latar belakang ilmu ekonomi syariah yang ia miliki,
BTPN Syariah mengajak untuk terlibat mengembangkan
sistem perbankan yang ada. Ia memulai karir sebagai
Dosen dan Peneliti Bidang Perbankan Syariah di Sekolah
Komite Pemantau risiKo
Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI yang dijalani sejak 2006
Ketua:
sampai dengan sekarang. Menyelesaikan S1 Perbankan
Syariah di STEI SEBI dan S2 di Paramadina Graduate
Dewie Pelitawati
(Komisaris Independen)
School of Business-Universitas Paramadina, Program
Magister Bisnis dan Keuangan Islam dengan konsentrasi
Anggota:
perbankan syariah.
Kemal Azis Stamboel
Saat ini bertugas sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik
Mahdi Syahbuddin
(Komisaris Utama/Independen)
STEI SEBI yang membawahi Program Studi Perbankan
Syariah dan Akuntansi Syariah. Sebelumnya sempat
menjabat sebagai Ketua Program Studi
Perbankan Syariah sejak tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012.
Selain itu juga menjadi pengurus Ikatan
Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dan
Masyarakat Ekonomi Syariah. Aktif dalam
berbagai penelitian, publikasi, dan
forum yang berkaitan dengan
keuangan dan perbankan syariah.
Beberapa penelitian yang telah
dilakukan berkaitan dengan
kebijakan pengembangan,
kinerja, tingkat kesehatan dan
tata kelola perbankan syariah.
Selain itu juga aktif menulis
artikel terkait ekonomi, keuangan
dan perbankan syariah secara
berkala dan dipublikasikan pada
(Komisaris)
Azis Budi Setiawan
(Pihak Independen)
Muhammad Faisal Muchtar
(Pihak Independen)
Komite audit
Ketua:
Kemal Azis Stamboel
(Komisaris Utama/Independen)
Anggota:
Dewie Pelitawati
(Komisaris Independen)
Mahdi Syahbuddin
(Komisaris)
Azis Budi Setiawan
(Pihak Independen)
Muhammad Faisal Muchtar
(Pihak Independen)
beberapa media.
Pada bulan September 2014 ia
diangkat sebagai anggota Komite
Audit dan Komite Pemantau Risiko
BTPN Syariah.
Komite renumerasi
dan nominasi
Ketua:
Kemal Azis Stamboel
(Komisaris Utama/Independen)
Anggota:
Dewie Pelitawati
(Komisaris Independen)
Mahdi Syahbuddin
(Komisaris)
Ratna Maya Sari Soeharto
(PE Bidang Sumber Daya Manusia)
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
47
susunan kepemilikan dan kepengurusan
BTPN Syariah
30%
TRIPUTRA
2015
jumlah saham
693.333 lembar saham
jumlah nominal saham disetor
Rp693.333.000.000,-
(Enam Ratus Sembilan Puluh Tiga Miliar
Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah)
70%
BTPN
BtPn
jumlah saham
485.333 lembar saham
triPutra
jumlah saham
208.000 lembar saham
jumlah nominal saham disetor
Rp485.333.000.000
(Empat ratus delapan puluh lima miliar
tiga ratus tiga puluh tiga juta Rupiah)
jumlah nominal saham disetor
Rp208 .000.000.000,(Dua ratus delapan miliar Rupiah)
(Akta Pernyataan Keputusan di luar
Rapat Umum Pemegang Saham
(tentang perubahan Modal) Nomor 98
tanggal 23 Juni 2015)
48
(Akta Pernyataan Keputusan di luar
Rapat Umum Pemegang Saham
(tentang perubahan Modal) Nomor 98
tanggal 23 Juni 2015)
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | susunan kepemilikan dan kepengurusan BTPN Syariah
Pt BanK taBunGan Pensiunan nasional tBK (BtPn)
B
TPN memfokuskan diri untuk
melayani dan memberdayakan
segmen mass market Indonesia
didukung oleh empat unit bisnis, yaitu
BTPN Purna Bakti – unit bisnis yang fokus
untuk melayani nasabah pensiunan dan
pre-pensiunan, BTPN Mitra Usaha Rakyat
– unit bisnis yang fokus melayani pelaku
usaha mikro dan kecil, BTPN Mitra Bisnis
– unit bisnis yang fokus melayani pelaku
usaha di antara mikro dan SME, dan BTPN
Sinaya – unit bisnis pendanaan. BTPN juga
mempunyai anak perusahaan, BTPN Syariah,
yang fokus untuk melayani nasabah dari
komunitas pra-sejahtera produktif.
Per Desember 2015, BTPN memiliki total aset
Rp81 triliun, dengan rasio kecukupan modal
(CAR) yang kuat sebesar 23,8% dan NPL
rendah sebesar 0,7%. Profitabilitas dalam
kaitannya dengan Return on Assets (RoA)
mencapai 3,1% dan Return on equity (RoE)
sebesar 14,1%. Kini BTPN dikenal sebagai
salah satu bank dengan kinerja prima yang
memperoleh rating AAA dari Fitch Ratings.
Melalui program Daya, sebuah program
pemberdayaan mass market yang terukur
dan berkelanjutan, BTPN secara rutin
memberikan pelatihan dan informasi untuk
meningkatkan kapasitas nasabah agar
mereka memiliki kesempatan tumbuh dan
mendapatkan peluang untuk hidup yang
lebih baik.
Saat ini BTPN dimiliki oleh Sumitomo
Mitsui Banking Corporation dengan jumlah
kepemilikan saham sebesar 40%, Summit
Global Capital Management B.V sebesar
20%, TPG Nusantara S.a.r.l sebesar 8,38%
dan publik sebesar 31,62%.
70%
Pemilik Saham
pada BTPN
Syariah.
BTPN diperkuat oleh jaringan kantor yang
tersebar 263 kota di seluruh Indonesia,
meliputi 387 cabang BTPN Purnabakti dan
130 payment points, 573 cabang BTPN Mitra
Usaha Rakyat, 6 (enam) cabang BTPN Mitra
Bisnis serta 64 cabang BTPN Sinaya.
Pt triPutra Persada rahmat (triPutra)
P
T Triputra Persada Rahmat (Triputra)
didirikan oleh TP Rachmat dan
B. Subianto sebagai bentuk
kepedulian untuk membangun Bangsa
Indonesia menjadi lebih baik dengan
membantu masyarakat pra-sejahtera agar
dapat meraih kemandirian ekonominya.
Moto “Less for self, More for Others, enough
for everyone” menjadi dasar bagi para
pendiri untuk memulai usaha keuangan
mikro dengan melakukan penyaluran
pembiayaan dan pengumpulan tabungan
mikro untuk keluarga pra-sejahtera produktif
melalui kepemilikan saham Triputra di BTPN
Syariah (dahulu bernama PT Bank Sahabat
Purba Danarta).
Terinspirasi oleh Muhammad Yunus dengan
Grameen Bank-nya, para pendiri melalui
kepemilikan sahamnya di BTPN Syariah
bukan hanya bertujuan untuk memperoleh
keuntungan usaha semata, tetapi juga
membantu percepatan perkembangan
masyarakat sektor mikro yang dilayani dengan
melakukan pembinaan bagi keluarga prasejahtera agar dapat memperoleh kehidupan
lebih baik.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
30%
Pemilik Saham
pada BTPN
Syariah.
49
struktur kepemilikan BTPN Syariah
Japan Trustee Service Bank, Ltd
The Master Trust Bank of Japan, Ltd
Public <5%
6,40%
5,18%
88,42%
100%
100%
Japan
Research
Institute
SMFG
Card &
Credit
100%
SMBC
Friend
Securities
100%
SMBC
Consumer
Finance
66%
Sumitomo
Mitsui
Card
100%
Cedyna
GP
Newbridge
Asia
GenPar IV,
L.P.
Newbridge
Asia
GenPar IV,
L.P.
100%
LP
TPG
Nusantara
Cayman CoInvest
L.P.
TPG
Nusantara
Cayman,
L.P.
LP
Co
Investors:
GIC
Noonday
LP
TPG
Nusantara
Cayman Co
GP
GP
100%
TPG
Nusantara
(Hongkong)
Limited
Co
Investors:
Northstar
Equity
Partners
100%
TPG
Nusantara
S.à.r.l.
Arif
Rachmat
PT Triputra
Investindo
Arya
Crescento
Hermawan
62,41%
15%
22,59%
PT Triputra
Persada
Rahmat
* Investasi tidak langsung SMFG Group.
50
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Newbridge
Asia
Advisors IV,
Inc.
profil perusahaan | struktur kepemilikan BTPN Syariah
SMFG
100%
98%
SMBS
Management
Service
Co.Ltd*
SMSB
Co.Ltd *
SMBC
100%
100%
SMBC
Nikko
Securities
60%
Sumitomo
Mitsui
Finance and
Leasing
85%
39,68%
PT Nikko
Securities
Indonesia
14,89%
PT SMFL
Leasing
Indonesia
25,71%
PT Indonesia
Infrastructure
Finance
60%
10%
SBCS
Co. Ltd
100%
SMBC SSC
Sdn.BHD
9%
99%
1%
Pemegang Saham Pengendali:
PT SBCS
Indonesia
98,47%
Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank
Sumitomo
Mitsui
Indonesia
40%
8,38%
1. PT Bank Tabungan
20%
BTPN
2. PT Triputra Persada Rahmat
Summit
Global
Capital
Management
B.V
Pemegang Saham
Pengendali Terakhir:
31,62%
1. Sumitomo Mitsui Financial
Publik
Group (melalui Sumitomo
Mitsui Banking Corporation)
70%
dan David Bonderman
(melalui TPG Nusantara S.a.r.l);
2. Arif Rachmat
(melalui PT Triputra
30%
BTPN
Syariah
Persada Rahmat)
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
51
informasi bagi pemegang saham
Auditor Independen
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Wibisana, Rintis dan Rekan
Plaza 89
Jalan HR Rasuna Said Kav. X-7 No.6
Jakarta 12940
PO BOX 2473 JKP 10001
Telp
: + 62-21-521 2901
Fax
: + 62-21-5290 5050
www.pwc.com/id
Situs Internet
https://www.btpnsyariah.com
Akta Pendirian
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN
Syariah) dahulu adalah PT Bank Sahabat Purba Danarta
sebuah Bank Umum konvensional yang didirikan
berdasarkan Akta Notaris, dan telah mengalami
beberapa kali perubahan antara lain perubahan
terhadap seluruh Anggaran Dasar sebagaimana termuat
dalam Akta Nomor 25 tanggal 27 Agustus 2013 yuncto
akta Nomor 30 tanggal 25 September 2013 keduanya
dibuat oleh Notaris Hadijah, S.H. dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Menkumham) Republik Indonesia (RI) dalam Surat
Keputusan (SK) Nomor AHU-50529.AH.01.02.Tahun 2013
tanggal 1 Oktober 2013 tentang Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan dan sudah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2013,
tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
124084 tanggal 22 November 2013.
Perubahan Anggaran Dasar terakhir berdasarkan
Akta Nomor 20 tanggal 9 September 2014 dibuat
oleh Notaris Hadijah, S.H. yang telah diterima dan
dicatat dalam Database Sistem Administrasi Badan
Hukum Menkumham RI, sebagaimana termuat dalam
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan dalam Surat Nomor AHU-06242.40.21.2014,
tanggal 16 September 2014.
Susunan pengurus (Direksi dan Dewan Komisaris)
terakhir sebagaimana termuat dalam Akta Notaris
Nomor 01 tanggal 1 Oktober 2015 yang telah diterima
dan dicatat dalam Database Sistem Administrasi
Badan Hukum Menkumham RI, sebagaimana termuat
dalam Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan, dalam Surat Nomor AHU-AH.01.03-0968867,
tanggal 1 Oktober 2015, dan susunan Dewan Pengawas
Syariah sebagaimana termuat dalam Akta Nomor 21
tanggal 9 September 2014, yang telah diterima dan
dicatat dalam Database Sistem Administrasi Badan
52
Hukum Menkumham RI, sebagaimana termuat dalam
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan,
dalam Surat Nomor AHU-30739.40.22.2014 tanggal
18 September 2014.
Susunan Komposisi Pemegang Saham terakhir termuat
dalam Akta Notaris Nomor 01 tanggal 1 Desember 2014
yang telah diterima dan dicatat dalam Database Sistem
Administrasi Badan Hukum Menkumham RI, sebagaimana
termuat dalam Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan, dalam Surat Nomor AHU-45327.40.22.2014,
tanggal 5 Desember 2014, dan telah dilakukan Peningkatan
Modal Dasar, Disetor dan Ditempatkan BTPN Syariah yang
termuat dalam Akta Notaris Nomor 98 tanggal 23 Juni
2015 yang telah diterima dan dicatat dalam Database
Sistem Administrasi Badan Hukum Menkumham RI,
sebagaimana termuat dalam Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar BTPN Syariah Nomor AHUAH.01.03-0945709, tanggal 25 Juni 2015 serta memperoleh
persetujuan perubahan Anggaran Dasar BTPN Syariah dari
Menkumham RI dengan Nomor AHU-0938093.AH.01.02.
Tahun 2015 tanggal 25 Juni 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan
kegiatan BTPN Syariah adalah menyelenggarakan usaha
perbankan berdasarkan prinsip syariah, dan BTPN Syariah
telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk melakukan kegiatan usaha menjadi Bank Umum
Syariah berdasarkan Salinan Keputusan Dewan Komisioner
Otoritas Jasa keuangan Nomor Kep-49/D-03/2014 tanggal
22 Mei 2014. Selanjutnya PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk (BTPN), telah mendapatkan izin untuk
melakukan pemisahan (Spin Off) UUS BTPN ke BTPN Syariah,
berdasarkan Surat dari OJK Nomor S-17/PB.1/2014 tanggal
23 Juni 2014.
Pemisahan (spin off) UUS BTPN dilakukan dengan cara
peralihan hak dan kewajiban kepada BTPN Syariah
berdasarkan Akta Pemisahan Nomor 08 tanggal 4 Juli
2014 yang dibuat oleh Notaris Hadijah, S.H.
Pengumuman rencana pengalihan hak dan kewajiban
UUS BTPN, kepada karyawan, nasabah dan pihak ketiga
telah diumumkan di surat kabar nasional pada tanggal
3 Juli 2014.
Bank menetapkan tanggal 14 Juli 2014 sebagai tanggal
cut off untuk laporan posisi keuangan (neraca) dan telah
mulai beroperasi sejak tanggal tersebut. BTPN Syariah
telah melaporkan tanggal efektif pelaksanaan kegiatan
usaha kepada OJK melalui surat Nomor S.031/DIR/LG/
VII/2014 tanggal 17 Juli 2014.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Menara Cyber 2 Lantai 34
Jl.HR. Rasuna Said Blok X-5 No.13 Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
profil perusahaan | informasi bagi pemegang saham
Susunan Kepemilikan
Jumlah Nominal
Saham Disetor
Jumlah Saham
Dokumen
Pendukung
Nama
Kepemilikan
PT Bank
Tabungan
Pensiunan
Nasional Tbk
70,00%
485.333 lembar
saham
Rp485.333.000.000
(Empat ratus delapan
puluh lima miliar tiga
ratus tiga puluh tiga
juta Rupiah)
Akta Pernyataan Keputusan di
luar Rapat Umum Pemegang
Saham (tentang perubahan
Modal) Nomor 98 tanggal
23 Juni 2015
PT Triputra
Persada
Rahmat
30,00%
208.000 lembar
saham
Rp208.000.000.000
(Dua ratus delapan
miliar Rupiah)
Akta Pernyataan Keputusan di
luar Rapat Umum Pemegang
Saham (tentang perubahan
Modal) Nomor 98 tanggal
23 Juni 2015
Total
100%
693.333 Lembar
Saham
Rp693.333.000.000,(Enam ratus sembilan
puluh tiga miliar tiga
ratus tiga puluh tiga
juta Rupiah)
Modal disetor dan ditempatkan
Modal Dasar
Rp1.500.000.000.000,(Satu triliun lima ratus juta Rupiah saja)
Modal Disetor dan Ditempatkan
Rp693.333.000.000,(Enam ratus sembilan puluh tiga miliar tiga ratus tiga
puluh tiga juta Rupiah saja)
Jumlah Total Lembar Saham
693.333 Lembar Saham
Nilai Nominal Saham
Rp1.000.000 per lembar saham
Pemegang Saham Pengendali
Nama
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Triputra Persada Rahmat
Pemegang Saham Pengendali Terakhir
Perusahaan
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Sumitomo Mitsui Financial Group (melalui Sumitomo Mitsui
Banking Corporation) dan David Bonderman (melalui TPG
Nusantara S.a.r.l)
PT Triputra Persada Rahmat
Arif Rachmat (melalui PT Triputra Persada Rahmat)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
01.551.806.1-511-000
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
09.03.1.64.92406 tanggal 15 Juli 2014
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
53
analisa dan
pembahasan
manajemen
54
Isi dalam bab ini
hal.
Tinjauan Perekonomian
57
Tinjauan Industri Perbankan Syariah
58
Kinerja Keuangan
59
Dampak Keuangan
61
Prospek Bisnis 2016
62
Testimonial
64
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Direksi dan Karyawan KFO Cikupa, Tangerang
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
55
Ibu Rita, Nasabah Pembiayaan
bersama Pembina Sentra, MMS Plumbon
Cirebon
Senantiasa bersikap jujur,
sopan, dan disiplin, adalah
modal utama para Pembina
Sentra kami dalam membina
dan memberdayakan
Nasabah Pra-Sejahtera.
56
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
analisa dan pembahasan manajemen | tinjauan perekonomian
tinjauan perekonomian
Lemahnya ekonomi dunia menurunkan ekspor
Indonesia, yang menjadi salah satu sebab ekonomi
kita di 2015 hanya tumbuh 4,8%. Sepanjang tahun
Rupiah juga melemah sehingga pemerintah sulit
untuk menurunkan suku bunga.
D
i tahun 2015, kondisi perekonomian
Indonesia yang lemah, ternyata
masih terus berlanjut. Pertumbuhan
ekonomi, yang di 2014 mencapai
5,0%, tahun ini melemah ketingkat
4,8%. Perekonomian global yang terus
lesu menyebabkan ekspor Indonesia
menurun. Pasar utama komoditas ekspor
Indonesia, seperti Tiongkok, Jepang dan
Eropa masih belum pulih pertumbuhan
ekonominya. Diantara negara maju, hanya
perekonomian Amerika Serikat (AS) yang
terlihat ada pemulihan yang berarti.
Hanya ini tidak banyak berdampak pada
ekspor kita. Neraca perdagangan berjalan
tetap defisit di tingkat 2% dari PDB, walau
lebih baik dari tingkat defisit 4% dari
GDP sebelumnya. Sebaliknya, usaha bank
sentral AS atau the Federal Reserve (the
Fed), untuk mulai meninggalkan kebijakan
pelonggaran moneternya dengan secara
bertahap meningkatkan tingkat bunga
US dollar, mengakibatkan aliran dana yang
cukup besar keluar dari pasar uang dunia
berkembang, termasuk Indonesia, ke pasar
modal negara maju. Ini menjadi salah satu
pendorong melemahnya Rupiah.
Nilai Rupiah, yang mengawali tahun 2015
di tingkat Rp12.409, akhirnya menutup
tahun di tingkat Rp13.830. Kebijakan
pemerintah untuk mengurangi subsidi
dan menaikkan harga BBM meningkatkan
inflasi awal tahun. Ini ditambah tekanan
terhadap Rupiah memaksa Bank Indonesia
(BI) untuk mempertahankan bunga
acuan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) di
tingkat 7,5% sepanjang tahun. Tetapi
pengurangan subsidi ternyata memberi
tambahan dana buat dialokasikan
kepada pembelanjaan pemerintah untuk
pembangunan infrastruktur. Pembelanjaan
negara ini, yang baru dirasakan menjelang
semester kedua 2015, mulai membantu
pertumbuhan ekonomi menjelang
akhir tahun.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
57
tinjauan industri perbankan syariah
Industri perbankan syariah turut melamban.
Pertumbuhan pembiayaan turun ke tingkat 6,9%
per September 2015 sedangkan pertumbuhan
dana pihak ketiga turun ke tingkat 6,1%. Kondisi ini
mengakibatkan rasio keuntungan RoA perbankan
syariah menurun ke 0,4%
I
ndustri perbankan konvensional, yang
menghadapi pertumbuhan ekonomi
yang melambat, juga terpengaruh
dan mengikuti tren penurunan serupa.
Pinjaman yang diberikan sepanjang
2015 sampai dengan kuartal ketiga
hanya tumbuh 10%, dibawah 12% pada
tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga
juga tumbuh lebih lamban, sehingga
rasio pinjaman terhadap dana pihak
ketiga mencapai 89,7%. Dengan lesunya
pertumbuhan ekonomi, tingkat pinjaman
bermasalah meningkat dari 2,3% di
tahun sebelumnya menjadi 2,7% di 2015.
Profitabilitas sektor perbankan juga
menurun, akan tetapi tingkat kecukupan
modal di tingkat 21,0% masih cukup
untuk mengatasi peningkatan ini.
Dampak perlambatan ekonomi juga
turut dirasakan oleh industri perbankan
syariah. Pertumbuhan pembiayaan
tahunan sampai dengan September
2015, melamban ke tingkat 6,9% dari
8,3% di tahun sebelumnya. Dana pihak
ketiga juga hanya tumbuh 6,1% dari
8,7% di tahun sebelumnya sehingga
rasio pembiayaan terhadap dana pihak
ketiga mencapai 97,01%. Tingkat kualitas
pembiayaan juga tidak luput dari
pengaruh kelesuan ekonomi. Sama halnya
dengan sektor perbankan konvensional,
tingkat pembiayaan bermasalah di
industri perbankan syariah tetap tinggi
58
di tingkat 4,3% di 2015, seperti tahun
sebelumnya. Tapi memang tingkat
kecukupan modal industri perbankan
syariah masih cukup ditingkat 15,7%.
Per Desember 2015, jumlah industri Bank
Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak
12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS)
sebanyak 22 bank dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 161 bank.
Dari total 12 Bank Umum Syariah, dua
Bank, yaitu Bank Mandiri Syariah dan Bank
Muamalat, mendominasi sektor perbankan
syariah dengan menguasai bersama 60%
dari total aset industri perbankan syariah.
Namun jumlah nasabah bank syariah yang
tercatat di seluruh Indonesia masih di
bawah 10 juta orang. Sehingga potensi
peningkatan nasabah perbankan syariah
sangat besar, mengingat Indonesia adalah
negara muslim terbesar di dunia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat
pangsa pasar perbankan syariah dari
total aset perbankan masih di angka
4,6% pada Juni 2015. Selaku regulator,
OJK mendorong komitmen industri
perbankan syariah Indonesia agar
dapat menembus 5,0% dari total aset
perbankan konvensional.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
analisa dan pembahasan manajemen | tinjauan industri perbankan syariah, kinerja keuangan
kinerja keuangan
Untuk 2015, BTPN Syariah berhasil menumbuhkan
pembiayaan sampai Rp3,7 triliun, sedangkan
Pembiayaan Bermasalah (NPF) terjaga di tingkat
1,25%, sehingga Laba Bersih Setelah Pajak dapat
tumbuh 71% mencapai Rp169 miliar.
B
TPN Syariah merupakan bank
umum syariah urutan ke-9
berdasarkan total aset meskipun
dilahirkan sebagai bank syariah ke-12.
Pertumbuhan asetnya di tahun 2015 yang
mencapai 40%, tergolong tinggi. Memang
dari awal, pusat perhatian segmen
pasar BTPN Syariah berbeda dengan
bank syariah lainnya, yang cenderung
bergerak di segmen pasar yang serupa
dengan industri perbankan konvensional.
Sebaliknya, BTPN Syariah memilih
segmen pasar yang justru belum disentuh
oleh perbankan konvensional maupun
syariah lainnya, yaitu segmen komunitas
pedesaan yang berpenghasilan rendah
atau segmen pra-sejahtera. Di segmen ini,
BTPN Syariah meluncurkan program Tunas
Usaha Rakyat, yang menerapkan prinsip
Keuangan Inklusif.
Kerja Keras merupakan
salah satu perilaku yang kita
tanamkan di setiap karakter
nasabah pembiayaan agar
mereka terus bersemangat
dalam menggapai mimpinya
untuk hidup yang lebih baik.
Ibu Rahel, Nasabah Pembiayaan
Petani Rumput Laut
Sentra Mutiara Cibi-cibi, Kupang
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
59
Pertemuan Rutin Sentra Si Untung Jaya, Cirebon
Ragam pelatihan
disesuaikan dengan
kebutuhan Nasabah
Pra-Sejahtera.
aset dan liaBilitas
Untuk 2015, BTPN Syariah berhasil
membukukan total aset sebesar Rp5,2
triliun, dimana porsi pembiayaan mencapai
Rp3,7 triliun, seluruhnya disalurkan ke
nasabah segmen Tunas Usaha Rakyat
dengan akad Murabahah. Sebagai
perbandingan, total aset di 2014, masih
sebesar Rp3,7 triliun dan porsi pembiayaan
berada di tingkat Rp2,5 triliun. Ini
mencerminkan tingkat pertumbuhan
pembiayaan tahunan sebesar 47%.
Mengikuti tren pertumbuhan pembiayaan
yang pesat, BTPN Syariah juga membukukan
peningkatan Dana Pihak Ketiga yang
mencapai Rp3,8 triliun, dengan struktur
pendanaan yang terdiri dari: Deposito
sebesar 79%; serta Giro dan Tabungan
(CASA) sebesar 21%. Hasil ini menunjukkan
pertumbuhan tahunan sebesar 41% untuk
total Dana Pihak Ketiga.
ProFitaBilitas
Di tahun 2015, BTPN Syariah berhasil
membukukan Laba Bersih Setelah Pajak
(NPAT) sebesar Rp169 miliar, atau tumbuh
70,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Akibatnya, Tingkat Pengembalian Aset
(RoA) mencapai 5,2% dibanding 4,2% di
tahun lalu, dan Tingkat Pengembalian
Ekuitas (RoE) mencapai 17,9% dari 13,8%
di 2014.
60
Rasio Biaya terhadap Pendapatan (BOPO)
di tahun 2015 dapat ditekan lebih baik
di tingkat 85,8% dibandingkan tahun
lalu sebesar 87,8%. Biaya operasional
didominasi oleh biaya tenaga kerja
sebagai dampak dari pelayanan nasabah
di segmen Tunas Usaha Rakyat yang
membutuhkan jumlah karyawan yang
cukup besar.
liKuiditas
Rasio Pembiayaan terhadap Dana Pihak
Ketiga terus dijaga di tingkat 95,8%,
hampir serupa dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan dana pihak ketiga BTPN
Syariah juga didukung dengan bantuan
BTPN melalui Layanan Syariah Bank (LSB)
di 44 cabang BTPN Sinaya.
Bank juga terus menjaga rasio Aset yang
Liquid (Quick Ratio) di tingkat 31% untuk
memastikan kecukupan likuiditas dalam
menghadapi potensi terjadinya likuiditas
yang ketat di pasar domestik.
Kualitas PemBiayaan
Sepanjang 2015, Bank masih dapat
menahan rasio pembiayaan bermasalah
(Non Performing Financing/NPF) di
tingkat 1,25% serupa dengan tahun
sebelumnya dan jauh dibawah NPF industri
perbankan syariah.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
analisa dan pembahasan manajemen | dampak keuangan
dampak keuangan
Penambahan setoran modal dari pemegang saham
serta kenaikan laba meningkatkan Rasio Kecukupan
Modal (CAR) sampai 20%, sehingga BTPN Syariah
menjadi Bank kategori BUKU 2. Tambahan modal ini
membantu Bank untuk membangun infrastruktur, baik
Kantor Fungsional Operasional (KFO) maupun tim
Mobile Marketing Sharia (MMS), untuk menjangkau
nasabah di tempat terpencil sekalipun.
S
truktur dan Strategi
Permodalan
Pada kuartal pertama di
tahun 2015, pemegang saham telah
menambahkan modal sehingga BTPN
Syariah menjadi Bank kategori BUKU
2, yaitu Bank dengan modal diatas Rp1
triliun. Penguatan modal ini membantu
Bank meningkatkan produk dan layanan
yang lebih beragam serta menguatkan
infrastruktur penunjang, baik dalam hal
teknologi informasi maupun operasional.
Total ekuitas di akhir tahun 2015
mencapai Rp1,16 triliun, dimana rasio
kecukupan modal (CAR) mencapai 20,0%,
jauh diatas ketentuan modal minimum
yaitu sebesar 8%.
Komposisi Pemegang Saham BTPN
Syariah saat ini adalah PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan
kepemilikan sebesar 70% dan PT Triputra
Persada Rahmat (Triputra) sebesar 30%.
Infrastruktur
Pada tahun 2015, BTPN Syariah berhasil
membangun infrastruktur jaringan meliputi
100 KFO, dimana 82 KFO telah beroperasi.
Bank juga menata ulang jaringan kantor
cabangnya dan telah melakukan beberapa
relokasi cabang dalam upaya meningkatkan
efisiensi maupun produktivitas. Di samping
menunjang jaringan cabang, Bank juga
menyebarkan tim MMS baru untuk
menjangkau calon nasabah di tempat
terpencil sekalipun. Sebanyak 1.850 MMS
sudah beroperasi di akhir 2015.
Perubahan penting atas peraturan
dan kebijakan akuntansi
Sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank
menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013) tentang
Imbalan Kerja. PSAK 24 ini menyebabkan
Bank mengubah kebijakan akuntasi terkait
pengakuan imbalan kerja.
SUBSEQUENT EVENTS
Tidak ada kegiatan material yang
mempengaruhi laporan keuangan Bank
setelah tutup buku pada akhir tahun 2015.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
61
prospek bisnis 2016
Awal tahun 2016, BI menurunkan bunga SBI
sebesar 25 basis point dari 7,5% menjadi
7,25%. Ini diperkirakan akan memperbaiki
prospek pertumbuhan. Untuk itu, Bank akan
melakukantransformasimelaluiefisiensi
jaringancabang,meluncurkanBTPNWow! iB,
untuk memudahkan nasabah bertransaksi,
mengembangkan produk pembiayaan
tambahan serta menambah dan memperbaiki
kapasitas dan ketangguhan infrastruktur sistem
teknologi informasi (TI) dan Sumber Daya
Manusia atau Human Capital.
BTPN Wow! iB adalah
salah satu inovasi untuk
memberikan kemudahan
transaksi keuangan dan
akses perbankan bagi
para keuangan inklusif.
Pembina MMS bersama Nasabah Pembiayaan
Sentra Ujung Genteng 1, Sukabumi
62
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
analisa dan pembahasan manajemen | prospek bisnis 2016
P
rospek Ekonomi Dan
Bisnis 2016
Di bulan Januari 2016, sebulan,
setelah Federal Reserve AS menaikkan
bunga USD sebesar 25 basis point, BI
menurunkan bunga SBI sebesar 25 basis
point dari 7,5% menjadi 7,25%. Dan,
ternyata nilai Rupiah setelah penurunan
bunga SBI cukup stabil berkisar di
tingkat Rp13,700 per USD. Walau
pertumbuhan ekonomi di semester
pertama 2016 diperkirakan masih lesu,
dampak penurunan bunga SBI dan
pembelanjaan pemerintah diproyeksikan
akan memulihkan pertumbuhan ekonomi
di semester kedua. Dengan demikian,
perkiraan pertumbuhan untuk 2016 akan
lebih baik dibanding tahun 2015.
Prioritas BTPN Syariah Tahun 2016
BTPN Syariah di tahun 2016 akan
melakukan beberapa langkah strategis
(Key Strategic Initiatives) sejalan dengan
visi dan misinya untuk menjadi Bank
Syariah terbaik untuk Keuangan Inklusif.
Pertama, adalah melakukan transformasi
terhadap proses program Paket
Masa Depan. Inisiatif ini mencakup
pengembangan jaringan Kantor
Fungsional Operasional (KFO),
mengembangkan serta menata ulang
jaringan sentra, mengembangkan
mobile dan online banking dan terus
melakukan efisiensi dan efektifitas
jaringan cabang.
Kedua, meluncurkan BTPN Wow!
iB, yang merupakan layanan
perbankan bagi mass market
dengan memanfaatkan teknologi
telepon genggam dan akan
didukung jasa agen sebagai
perpanjangan tangan BTPN
Syariah untuk meningkatkan
jangkauan layanan kepada
nasabah di seluruh pelosok Indonesia.
Layanan BTPN Wow! iB ini masih terus
disosialisasikan oleh BTPN Syariah agar
masyarakat semakin familiar dengan
produk branchless banking.
Ketiga, mengembangkan produk
pembiayaan tambahan, buat segmen pasar
yang baru. Setelah rampungnya beberapa
proyek percobaan atau pilot project,
produk baru ini akan mulai diluncurkan
secara bertahap di tahun 2016. Untuk
menunjang sektor pendanaan bank,
maka beberapa produk tabungan akan
dikembangkan agar komposisi dana pihak
ketiga menjadi lebih berimbang.
Keempat, menambah dan memperbaiki
kapasitas dan ketangguhan infrastruktur
sistem Teknologi Informasi (TI), Sumber
Daya Manusia atau Human Capital,
serta sistem manajemen beserta fungsi
Quality Assurance (QA) dan control.
BTPN Syariah akan terus memberikan
kesempatan kerja kepada para lulusan
SMA, D1 dan D3. Pengembangan karir dan
pengelolaan talenta karyawan merupakan
bagian dari komitmen Bank dalam
mengembangkan karyawannya.
Selain memperkuat infrastruktur
penunjang, BTPN Syariah juga akan terus
mengembangkan Program Daya sebagai
pemberdayaan nasabah. Program Daya
akan terus ditingkatkan melalui Daya Sehat
Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha dan Daya
Tumbuh Komunitas dengan bekerjasama
dengan BTPN.
Pengembangan produk, layanan
maupun infrastruktur pendukung akan
dikembangkan oleh BTPN Syariah secara
mandiri ataupun bekerjasama dengan BTPN.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
63
testimonial
nasabah pendanaan
Ibu Kho Sioe Hong
nasabah Pendanaan
cabang Menara Kadin,
Jakarta
“Di sini saya bisa berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat,
karena dana simpanan saya disalurkan untuk kegiatan usaha
nasabah pra-sejahtera. Layanan prima dan imbal hasil optimal
adalah nilai yang saya hargai, namun kesempatan untuk bisa
melakukan sesuatu yang berimbas positif ke orang lain adalah hal
tak ternilai yang saya syukuri.”
“Seringkali saya merasa bekerja sebagai Personal
Banker bukan untuk keuntungan perusahaan
semata, tapi karena keinginan saya untuk menjadi
manusia yang lebih baik lagi. Menawarkan produk
pendanaan adalah bagian dari kegiatan mulia untuk
kelancaran pemberdayaan masyarakat.”
Belinda Selviana Dewi
Personal Banker KC Menara Kadin
64
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
analisa dan pembahasan manajemen | testimonial
nasabah pembiayaan
“Usaha lilin ini saya bangun bersama
almarhum suami saya, nama anak-anak
pun kami gunakan sebagai nama usaha lilin
kami: Cahaya dan Surya. Doa kami, mereka
bisa jadi cahaya dan surya bagi keluarga.
Saya bertekad untuk bisa menyekolahkan
mereka setinggi-tingginya. Insya Allah
cita-cita tersebut bisa terwujud dengan
kerja keras dan modal usaha yang saya
punya. Alhamdullilah, sekarang pesanan lilin
sudah tidak terbatas di Tangerang tapi juga
Jakarta,BogordanBekasi.”
Ibu Esih
Pembuat Lilin
nasabah Pembiayaan
Sentra Pondok Kelor 10,
Sepatan Timur,
Tangerang
“Saya banyak belajar dari para nasabah. Untuk selalu
bersyukur, untuk bertekad bahwa tidak ada yang tidak
mungkin bila kita mau berusaha. Kerja keras dan semangat
tinggi mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik
mendorong saya untuk giat bekerja dalam pembinaan
nasabah. Menyaksikan mereka berhasil adalah hal terindah
yang saya rasakan. Alhamdullilah, saya merasa menjadi
manusiayangbermanfaat”
Lis Azizah
Pembina MMS – Tangerang 1
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
65
tinjauan
usaha
Isi dalam bab ini
hal.
Kegiatan Tahun 2015
71
Skema Paket Masa Depan
Pendekatan Segmen
Tunas Usaha Rakyat
Tantangan Pengembangan Segmen
Tunas Usaha Rakyat
Rencana Jangka Panjang
66
69
76
78
80
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Nasabah Pembiayaan Pengrajin Rotan,
Sentra Bode Sari Plumbon, Cirebon
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
67
Nasabah Pembiayaan
Pengrajin Tikar
Sentra Rawa 3, Pidie, Banda Aceh
Prioritas pada pemberdayaan
perempuan ditujukan untuk
menghasilkan perempuan cerdas
yang mampu mengelola keuangan
rumah tangga dan melahirkan
generasi berkualitas, serta keluarga
yang lebih sejahtera.
68
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan usaha | skema paket masa depan
skema paket masa depan
Program Paket Masa Depan berupa pembiayaan
usaha bagi komunitas desa. Paket ini disertai
program binaan (Daya) untuk meningkatkan
kemampuan usaha serta empat karakter kunci,
yaitu: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan
Saling Bantu (BDKS).
K
okohnya fondasi Paket Masa Depan
(PMD) pada BTPN Syariah didasari
oleh empat pilar utama untuk
membangun empat karakter kunci dalam
pemberdayaan, yaitu: Berani Berusaha,
Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu
(BDKS). Dengan empat karakter ini BTPN
Syariah memantapkan posisinya di industri
perbankan syariah nasional sebagai
integrator ekonomi, dengan menyediakan
layanan perbankan kepada para nasabah,
termasuk yang sebelumnya tidak pernah
memiliki akses ke layanan perbankan.
Empat Pilar Utama Paket Masa
Depan (PMD)
1.Paket Keuangan 5 (lima) Tahun
Nasabah diberikan bantuan modal
usaha untuk kebutuhan membangun
ataupun mengembangkan usaha
produktif yang dikembalikan dalam
bentuk angsuran dua mingguan.
Nasabah juga memperoleh manfaat
tambahan, yaitu asuransi jiwa untuk
nasabah dan suami, tabungan,
pembebasan angsuran pada setiap
Hari Raya Idul Fitri. Setelah 3 siklus,
nasabah diberikan kesempatan untuk
mendapatkan pembiayaan perbaikan
rumah dan pendidikan anak.
2.Program Daya
Program berkelanjutan yang terukur
dengan mengintegrasikan misi bisnis
dan misi sosial dalam tiga pilar utama
pelatihan, yaitu Daya Tumbuh Usaha,
Daya Sehat Sejahtera, dan Daya Tumbuh
Komunitas, sehingga membuat nasabah
dapat meningkatkan pengetahuan
serta kemampuannya.
3.Sistem Keanggotaan “Sentra”
Sentra merupakan komunitas nasabah
yang terdiri dari minimal 1 (satu) grup
dan maksimal 5 (lima) grup, di mana
setiap grup terdiri dari rata-rata 5 (lima)
orang yang anggotanya dipilih sendiri
oleh nasabah. Sistem keanggotaan ini
sangat penting dilakukan sehingga
dapat mendukung perilaku unggul untuk
saling membantu.
4. Pembina Sentra
Ujung tombak untuk melakukan
pembinaan kepada keluarga
pra-/cukup sejahtera produktif
adalah para Pembina Sentra. Tidak
hanya modal usaha, pembinaan juga
diperlukan untuk menggali serta
mewujudkan mimpi nasabah serta
membangun karakter berani berusaha,
disiplin, kerja keras, serta saling bantu.
Mayoritas Pembina Sentra BTPN Syariah
adalah wanita yang terlatih dengan
mengedepankan perilaku jujur, sopan,
dan disiplin. Mereka tidak hanya
lulusan S1, tetapi juga lulusan SMA, D1,
dan D3.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
69
MODEL BISNIS PEMBIAYAAN:
Paket Keuangan Untuk Usaha
Solusi Keuangan dalam satu paket :
Program Berkelanjutan Daya
•Daya Sehat Sejahtera
•Daya Tumbuh Usaha
•Daya Tumbuh Komunitas
•Modal Usaha: 25 kali angsuran,
2 mingguan
•Gratis Asuransi Jiwa
•Tabungan
Manfaat Masa Depan
•Modal usaha naik maksimal
100% setiap naik siklus
•Setelah tahun ke
3: Pembiayaan
perbaikan
perumahan
& pendidikan
Paket
Keuangan
5 Tahun
4 Perilaku Unggul:
Berani Berusaha
Disiplin
Kerja Keras
Saling Bantu
Sistem
Keanggotaan
Pembina
Sistem Keanggotaan
•5 Nasabah per Grup, diseleksi
oleh nasabah
•Organisasi formal, pertemuan
2 minggu sekali
•Tabungan Wajib
•Tanggung Renteng
70
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Pembina
•Pembina Bank terlatih,
menjadi teladan perilaku
-- Jujur
-- Sopan
-- Disiplin
•Menjadi fasilitator untuk
program Daya
tinjauan usaha | kegiatan tahun 2015
kegiatan tahun 2015
Di 2015, BTPN Syariah telah masuk dalam kategori
Buku2.Ditahunyangsamajugamenambah2 (dua)
jaringan Kantor Cabang (KC) di 2 (dua) kota. Sampai
saat ini jaringan BTPN Syariah telah tersebar di
21 provinsi. Seperti diketahui, terdapat 10 provinsi
dengan populasi masyarakat pra-sejahtera terbanyak
di Indonesia. BTPN Syariah telah melayani dan
memberdayakan9 (sembilan)provinsidiantaranya.
S
ebagai bank yang masih tergolong
baru berkecimpung di industri
perbankan syariah, BTPN Syariah
terus berupaya meningkatkan pertumbuhan
bisnis Bank sebagai bentuk komitmen Bank
dalam mensejahterakan keluarga pra-/cukup
sejahtera produktif di seluruh Nusantara.
Sampai saat ini jaringan BTPN Syariah telah
tersebar di 21 provinsi. Seperti diketahui,
terdapat 10 provinsi dengan populasi
masyarakat pra sejahtera terbanyak di
Indonesia. BTPN Syariah telah melayani
dan memberdayakan 9 (sembilan)
provinsi diantaranya.
Satu tahun menjadi Bank Umum Syariah
sejak proses spin off dan konversi di 2014,
penguatan pada lini bisnis, infrastruktur
dan sumber daya manusia terus-menerus
dilakukan. Dukungan pemegang saham
dalam pemberian tambahan modal agar
BTPN Syariah menjadi bank di kategori
BUKU 2 membuka peluang BTPN Syariah
menciptakan produk dan layanan yang
semakin beragam. Dan untuk meningkatkan
pelayanannya, di tahun 2015 BTPN Syariah
menambah 2 (dua) KC di 2 (dua) Kota.
ProduK dan layanan
BTPN Syariah senantiasa meningkatkan
layanan perbankan melalui dua produk
utama yang ditawarkan, yaitu pendanaan
dan pembiayaan. Produk pendanaan
memberikan kesempatan kepada Nasabah
untuk menyimpan uangnya melalui KC BTPN
Syariah ataupun KC BTPN Sinaya melalui
kerjasama Layanan Syariah Bank (LSB).
MMS Kuta Baro, Banda Aceh
Senantiasa melakukan
evaluasi terhadap kegiatan
yang dilakukan pada
akhir hari adalah salah satu
upaya untuk memastikan
setiap tim telah memberikan
layanan prima bagi para
Nasabah pembiayaan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
71
Nasabah diberikan ragam pilihan produk
yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan Nasabah, yang meliputi:
Tabungan Citra iB, Taseto Premium iB,
Deposito Berjangka iB, Taseto Mapan
iB dan Giro iB, dan sepenuhnya akan
disalurkan kepada keluarga pra-/cukup
sejahtera produktif melalui produk
pembiayaan Paket Masa Depan iB.
PENDANAAN
• Tabungan Citra iB
Dapat dibuka dengan setoran
minimal, melalui perjanjian bagi
hasil (akad mudharabah mutlaqah),
Nasabah memperoleh kemudahan
untuk bertransaksi di seluruh
cabang BTPN Syariah, bebas biaya
administrasi bulanan.
•
Taseto Premium iB Selain mendapatkan imbal hasil
optimal, tabungan yang dikelola
berdasarkan perjanjian bagi hasil
(akad mudharabah mutlaqah) ini
memberikan keleluasaan dalam
melakukan penarikan tunai
tanpa batas dan bebas biaya
administrasi bulanan(*).
•
Deposito Berjangka iB
Penempatan deposito dilakukan
berdasarkan perjanjian bagi hasil (akad
mudharabah mutlaqah) antara Bank
(mudharib) dengan nasabah sebagai
pemilik dana (shahibul maal) dengan
jangka waktu yang bervariasi mulai
dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 18,
dan 24 bulan.
•
72
Taseto Mapan iB
Sarana menabung untuk mewujudkan
rencana, yang memberikan imbal hasil
kompetitif dengan berbagai pilihan
setoran bulanan dan jangka waktu,
berdasarkan perjanjian bagi hasil (akad
mudharabah mutlaqah).
•
Giro iB
Produk penempatan dana menggunakan
akad wadiah, memberikan fleksibilitas
bagi nasabah untuk bertransaksi
menggunakan Cek/Bilyet Giro.
PEMBIAYAAN
• Paket Masa Depan (PMD) iB
Pembiayaan yang ditujukan khusus
kepada perempuan pra-/cukup
sejahtera, dilakukan berdasarkan
perjanjian jual beli (akad wakalah
wal murabahah). Paket masa depan
memiliki fokus pada pembangunan
karakter dan kebiasaan-kebiasaan
baik nasabah, yaitu Berani Berusaha,
Disiplin, Kerja Keras, dan Saling bantu.
PROGRESS OUT OF POVERTY INDEX®
(PPI®) BTPN Syariah 2015
Sesuai dengan visi bank BTPN Syariah,
“menjadi bank syariah terbaik untuk
keuangan inklusif, mengubah hidup
berjuta rakyat Indonesia”, maka
manajemen memutuskan untuk
menggunakan alat ukur yang telah diakui
secara internasional, yaitu Progress out of
Poverty Index® (PPI®), sebagai salah satu
upaya pengukuran terjadinya perubahan
kesejahteraan Nasabah.
•
Sekilas tentang PPI
PPI merupakan perangkat pengukuran
tingkat kesejahteraan yang
dikeluarkan oleh Grameen Foundation,
untuk digunakan oleh organisasi dan
entitas bisnis yang memiliki misi untuk
melayani masyarakat pra-sejahtera.
Pengukuran dengan standar PPI
dilakukan secara statistik dan mudah
untuk digunakan. Dengan perangkat
ini, suatu organisasi dapat dengan
mudah mengidentifikasi Nasabah
yang kemungkinan besar tergolong
*) Syarat dan Ketentuan berlaku
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan usaha | kegiatan tahun 2015
sebagai masyarakat pra-sejahtera.
Data tingkat kesejahteraan Nasabah
tersebut dapat digunakan dalam
penilaian dan pembuatan keputusan
strategis, di antaranya untuk menilai
peningkatan kesejahteraan Nasabah,
maupun untuk pengembangan produk
dan layanan dalam rangka memenuhi
kebutuhan Nasabah.
Syariah telah memiliki proses koleksi
data PPI yang sangat baik, sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh
Grameen Foundation.
Sebagai kelanjutan atas sertifikasi yang
dimiliki, pada bulan Februari 2015
BTPN Syariah kembali mengundang
tim dari Grameen Foundation untuk
memberikan pelatihan dan sertifikasi
terhadap karyawan dalam hal
pengolahan data dan pembuatan
laporan PPI. Dengan adanya pelatihan
dan sertifikasi ini, maka BTPN Syariah
telah memiliki kompetensi yang cukup
dalam proses koleksi dan analisa
data PPI.
PPI terdiri atas rangkaian 10
pertanyaan sederhana yang mudah
dijawab dan dapat diselesaikan dalam
waktu 5 sampai 10 menit. Contoh
pertanyaan sederhana tersebut
antara lain; “Apa material lantai yang
digunakan di rumah?” dan “Berapa
jumlah anak yang bersekolah?”
PPI bersifat spesifik terhadap negara
penggunanya. Untuk saat ini,
Indonesia menggunakan versi PPI
yang mengacu kepada Survey SosioEkonomi Nasional (SUSENAS) 2010,
yang diperbaharui oleh Mark Schreiner
seorang pengembang standar PPI dari
Microfinance Risk Management L.L.C..
(sumber: www.progressoutofpoverty.
org/country/indonesia).
•
PPI di BTPN Syariah
Manajemen BTPN Syariah telah
menyadari pentingnya kebutuhan
akan perangkat ukur dalam menilai
kesejahteraan Nasabah sejak masih
berupa Unit Usaha Syariah (UUS)
di BTPN. Oleh karena pada tahun
2011 UUS BTPN mengundang tim
dari Grameen Foundation untuk
mengadakan sosialisasi dan pelatihan
PPI bagi karyawan dan manajemen.
Pada tahun 2013, BTPN Syariah berhasil
mendapatkan sertifikasi dari Grameen
Foundation untuk proses koleksi
data PPI untuk tingkat Advanced,
yang menunjukkan bahwa BTPN
Sebagai bentuk komitmen manajemen
terhadap penggunaan PPI, maka sejak
akhir kuartal tiga (Q3) 2015, BTPN
Syariah melalui salah satu lembaga
sertifikasi internasional yang telah
ditunjuk oleh Grameen Foundation
melakukan proses renewal atas
sertifikasi yang telah dimiliki.
•
Laporan PPI BTPN Syariah 2015
Analisa data PPI dituangkan dalam
2 jenis laporan, yaitu Poverty
Outreach Report (POR) dan
Poverty Movement Report (PMR).
Pendekatan yang digunakan dalam
analisa data bersifat normal dan
universal yaitu:
• Persentase nasabah prasejahtera diasumsikan tersebar
merata di seluruh portfolio
nasabah BTPN Syariah.
• Jumlah nasional masyarakat
pra-sejahtera didapat dari hasil
perkalian jumlah rumah tangga
dalam 1 provinsi dengan angka
tingkat kemiskinan (poverty
rate) yang dikeluarkan oleh
Biro Pusat Statistik (BPS) melalui
SUSENAS 2010.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
73
Poverty Outreach Report (POR) 2015
POR merupakan salah satu bentuk laporan PPI yang bertujuan untuk menganalisa
jangkauan pelayanan terhadap masyarakat pra-sejahtera. Acuan pengelompokan
masyarakat pra-sejahtera yang digunakan adalah:
1. National Poverty Line (NPL) yang merupakan standar kemiskinan nasional Indonesia,
2. Total expense below $1.25/day (total pengeluaran di bawah $1.25/hari)
3. Total expense below $2.5/day (total pengeluaran di bawah $2.50/hari)
(Sumber: PPI scorecard & lookup table untuk Indonesia yang diambil dari
www.progressoutofpoverty.org/country/indonesia).
Terdapat 3 (tiga) aspek penting dalam analisa POR, yaitu:
• Konsentrasi yang menunjukkan rasio nasabah pra-sejahtera yang dilayani terhadap
seluruh nasabah yang terdapat pada portofolio pembiayaan BTPN Syariah.
• Skala yang merupakan indikator sebaran pelayanan BTPN Syariah dalam suatu
wilayah tertentu.
• Penetrasi yang mengindikasikan tingkat jangkauan BTPN Syariah dalam melayani
masyarakat pra-sejahtera dalam suatu wilayah tertentu.
Berikut adalah gambaran Poverty Outreach Report 2015*):
67,1%
% Living Below Poverty Line
61,5%
14,1%
5,5%
10,1%
Below NPL
BTPNS Client Poverty Rates
8,3%
Below $1.25/day
Below $2.50/day
Indonesia Poverty Rates
Data dari 480.289 Nasabah
*)
Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa:
• BTPN Syariah telah melayani nasabah pra-/cukup sejahtera, dimana 61,5% Nasabah dari
seluruh portofolio pembiayaan berada pada acuan dengan total pengeluaran di bawah
$2.50/hari. Hal ini mendekati cerminan kondisi nasional Indonesia sebesar 67,1%.
Artinya, betul bahwa BTPN Syariah telah menyasar Nasabah pra-sejahtera.
74
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan usaha | kegiatan tahun 2015
• BTPN Syariah telah hadir di wilayah-wilayah yang memiliki jumlah masyarakat prasejahtera yang tinggi. Hal ini dibuktikan, bahwa dari 10 provinsi dengan jumlah
masyarakat pra-sejahtera tertinggi (masyarakat pra-sejahtera di 10 provinsi ini sebesar
50,6% dari total masyarakat pra-sejahtera di Indonesia), BTPN Syariah telah hadir pada
9 (sembilan) di antaranya, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Secara
keseluruhan BTPN Syariah telah hadir dan melayani Nasabah di 21 provinsi di Indonesia.
Poverty Movement Report (PMR) 2015
Produk pembiayaan Paket Masa Depan diberikan secara berkelanjutan, di mana
Nasabah yang telah menyelesaikan pembiayaan pada siklus pertama dapat melanjutkan
pembiayaan ke siklus-siklus berikutnya. Penilaian perubahan tingkat kesejahteraan
Nasabah dari siklus 1 ke siklus-siklus berikutnya dilakukan dalam analisa Poverty
Movement Report (PMR), di mana pergerakan kesejahteraan Nasabah dapat diamati dari
perubahan tingkat konsentrasi masyarakat pra-sejahtera dari siklus ke siklus.
Berikut adalah gambaran Poverty Movement Report 2015*).
Nasional Siklus 1,2 dan 3
66.0%
7.0%
6.1%
10.3%
5.5%
Below NPL
Siklus 1
Siklus 2
9.2%
64.3% 62.7%
8.4%
Below $1.25/day
Below $2.50/day
Siklus 3
Data dari 58.727 Nasabah
*)
Dari grafik di atas dapat diamati adanya penurunan tingkat konsentrasi Nasabah prasejahtera dengan pengeluaran di bawah $2.50/hari, dari semula 66,0% pada siklus 1
menjadi 62,7% pada siklus ke-3. Hal ini merupakan indikator yang sangat baik karena
mengindikasikan terjadinya peningkatan kesejahteraan Nasabah secara berkelanjutan
pada setiap siklus pembiayaan. Peningkatan kesejahteraan ini didukung oleh berbagai
faktor, dan pembiayaan dari BTPN Syariah merupakan salah satunya.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
75
pendekatan segmen Tunas Usaha Rakyat
Dalam penerapan nilai-nilai BDKS diharapkan
nasabah mampu mewujudkan mimpi nasabah.
Berani Berusaha tercermin dalam adanya
usaha yang yang dibangun nasabah.
S
ampai akhir tahun 2015, BTPN
Syariah tetap fokus pada
pengembangan bisnis di segmen
mass market, khususnya keluarga pra-/
cukup sejahtera, atau yang disebut juga
segmen Tunas Usaha Rakyat. Fokus ini
diwujudkan melalui produk Pembiayaan
Paket Masa Depan (PMD) yang telah
melayani lebih dari 2 juta nasabah dan
telah menyalurkan pembiayaan sebesar
Rp3,7 triliun.
PMD merupakan produk syariah
dengan akad wakalah wal murabahah.
Pembiayaan murabahah meliputi
pembiayaan untuk pembelian barang
modal usaha baru bagi nasabah yang
sama sekali belum memiliki usaha, atau
barang pendukung usaha bagi nasabah
yang baru membangun usaha. Pembelian
barang diwakilkan kepada nasabah
dengan perjanjian wakalah, yang
menjelaskan rincian barang yang akan
dibeli berikut harganya. Selanjutnya,
nasabah wajib membayar pembiayaan
pembelian barang berikut margin yang
ditetapkan dengan cara mengangsur
sesuai jangka waktu yang diperjanjikan.
Nasabah yang memperoleh pembiayaan
PMD, secara otomatis memperoleh
asuransi jiwa dan santunan sebesar
Rp500.000 apabila suami meninggal,
dibukakan rekening tabungan untuk
memacu disiplin nasabah agar menabung
76
secara rutin, dan program pelatihan
perihal pengelolaan keuangan praktis,
kewirausahaan, dan kesehatan. Program
pelatihan ini disebut Pelatihan Daya.
Seiring dengan perkembangan usaha
nasabah, besarnya pembiayaan dapat
terus ditingkatkan melalui siklus lanjutan
d imana dalam tahap ini empat karakter
utama yang dibangun, yaitu Berani
Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, Saling
Bantu (BDKS) sangat menentukan. Nasabah
yang disiplin hadir dan rutin mengangsur
pembiayaan diberikan kesempatan
memperoleh pembiayaan maksimum dua
kali lipat dari siklus sebelumnya. Lebih dari
itu, setelah siklus ketiga, nasabah dapat
menerima pembiayaan untuk renovasi
rumah dan dana pendidikan.
Dalam penerapan nilai-nilai BDKS
diharapkan nasabah mampu mewujudkan
mimpi mereka. Berani Berusaha tercermin
dalam adanya usaha yang yang dibangun
nasabah. Disiplin ditunjukkan dengan
datang rutin ke Pertemuan Rutin Sentra
(PRS) dan membayar angsuran tepat waktu.
Kerja Keras dapat terlihat peningkatan
tabungan, pemasukan usaha dan pagu
(plafond) pembiayaan. Sedangkan
penerapan nilai Saling Bantu tampak dari
adanya dana/penggunaan dana solidaritas.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan usaha | pendekatan segmen TUR
Pembina MMS (kiri) dan Pembina Sentra (kanan) bersama Ibu Uun,
Nasabah Pembiayaan di Sentra Ujung Genteng 2, Sukabumi
Untuk memperoleh pembiayaan, maka
calon nasabah PMD akan melalui beberapa
tahapan berikut:
tahap 1: Pre marketing
• Silaturahim dengan aparat (SDA).
Tahapan perkenalan kepada tokohtokoh formal/informal untuk
menjelaskan maksud dan tujuan
serta skema pembiayaan yang akan
dilakukan kepada nasabah.
• Mini Meeting.
Pertemuan dengan nasabah untuk
memperkenalkan diri dan produk,
menggali potensi dan kebutuhan
ibu-ibu calon nasabah dengan
membangun suasana akrab untuk
mencari sumber motivasi untuk
mewujudkan mimpi.
• Projection Meeting.
Pertemuan formal dengan calon
nasabah untuk menggali mimpi di
rumah salah satu calon nasabah, dan
menjelaskan secara lengkap tujuan
serta aturan Paket Masa Depan.
tahap 2: Proses seleksi nasabah
Dalam tahapan ini terdiri atas survei
dan wawancara yang bertujuan untuk
mengetahui karakter dan keinginan calon
nasabah (wanita yang berusaha) dalam
membangun atau meningkatkan usahanya.
tahap 3: Pelatihan dasar
Keanggotaan (PdK)
Pelatihan Dasar Keangggotaan (PDK)
ditujukan agar para wanita calon nasabah
mengerti dan memahami apa dan
bagaimana PMD, dan dengan sukarela
mengikuti dan menerima peraturan sebagai
bentuk kedisiplinan. PDK dilakukan selama
lima hari berturut-turut.
tahap 4: Pencairan Pembiayaan
Pencairan pembiayaan besarnya sesuai
dengan pengajuan kebutuhan modal usaha
dan hasil evaluasi BTPN Syariah.
tahap 5: Pengelolaan nasabah
Tahap ini merupakan tahap
pendampingan, meliputi: PRS, Monitoring
Usaha, dan Surprise visit.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
77
tantangan pengembangan segmen tunas usaha rakyat
Untuk mengatasi gangguan jaringan komunikasi
antara daerah dan kantor pusat Bank
membangun jaringan kantor berupa Kantor
Fungsional Operasional (KFO) yang berlokasi
di kabupatenyangmenjagakualitaspengiriman
data secara online dan real time .
D
engan memperhatikan dinamika
ekonomi dan pasar keuangan
global 2015, tantangan
infrastruktur dan sumber daya manusia
masih menjadi tantangan terbesar bagi
bisnis Bank. Melayani segmen keluarga
pra-/cukup sejahtera produktif sangat
berbeda dengan melayani segmen
lainnya. Oleh karena itu, tantangan
yang dihadapi juga unik.
jaringan komunikasi. Saat tim Mobile
Marketing Sharia (MMS) melayani
nasabah TUR di lapangan, data yang
dikirimkan dari daerah ke kantor
pusat kerapkali mengalami gangguan,
sehingga pengembangan jaringan kantor
berupa KFO yang berlokasi di kabupaten
begitu penting demi integritas
pengiriman data secara online dan
Untuk mewujudkan financial
inclusiveness bagi masyarakat di daerahdaerah terpencil, saat ini tantangan
terbesarnya adalah keterbatasan
Tak ada yang mustahil jika
dilakukan dengan bersamasama. Dengan kebetulan
tekad untuk wujudkan
keuangan inklusif, maka visi
Bank dapat tercapai.
Nasabah Pembiayaan
Pengrajin Batik
Sentra Si Untung, Tengah Tani, Cirebon
78
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan usaha | tantangan pengembangan segmen tunas usaha rakyat
real time. Dengan demikian, kontrol,
efisiensi, dan pelayanan Bank kepada
nasabah dapat terus ditingkatkan.
Pengembangan infrastruktur ini
mensyaratkan nilai investasi yang
cukup besar. Terlebih lagi BTPN
Syariah melayani segmen mass market
sehingga membutuhkan investasi TI
yang substansial dan jaringan kantor
yang banyak. Selain infrastruktur,
sumber daya manusia menjadi kekuatan
sekaligus tantangan yang signifikan bagi
Bank. Melayani lebih dari 2 juta nasabah
mass market yang tersebar di seluruh
Indonesia menuntut tenaga kerja yang
tak hanya berjumlah banyak, tetapi juga
terampil, berstamina baik, dan memiliki
idealisme dalam memberdayakan
keluarga pra-sejahtera. Akibatnya
perputaran karyawan Bank yang
melayani segmen ini relatif tinggi.
Mengatasi tantangan ini, BTPN Syariah
secara terus-menerus melakukan rekrutmen,
sehingga pemenuhan karyawan tetap
terjaga. Dan untuk meningkatkan
retensi BTPN Syariah mengembangkan
sistem leveling/berjenjang (non grade)
kepada karyawan, program kepemilikan
kendaraan bermotor, program beasiswa
sekolah S1, pelatihan berkelanjutan di
tahun 2016, efisiensi proses operasional
melalui penerapan branchless banking
melalui BTPN Wow! iB dan mobile
application akan dikembangkan.
Penghimpunan dana berbasis syariah
masih menjadi tantangan bagi pelaku
perbankan syariah nasional. Selain karena
tingkat kompetisi yang cukup tinggi, baik
dengan bank konvensional maupun bank
syariah lain, pengetahuan masyarakat
mengenai perbankan syariah masih
terbatas. Untuk itulah, BTPN Syariah
bekerja sama dengan bank induk BTPN
melalui kerjasama Layanan Syariah Bank
(LSB), dalam menggalang penghimpunan
dana pihak ketiga berbasis syariah
melalui channel/outlet BTPN.
Namun, dengan dukungan dan
komitmen dari seluruh pihak melalui
berbagai aturan dan kebijakan yang
berlaku, Bank mampu menjawab setiap
tantangan ini.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
79
rencana jangka panjang
Ke depan BTPN Syariah berencana
mengembangkan program layanan Laku Pandai
dengan akses elektronik BTPN Wow! iB. Layanan
ini diharapkan mampu memberikan kemudahan
bagi nasabah dalam melakukan transaksi
perbankan di manapun juga, serta membantu
peluncuran produk dan layanan baru.
S
esuai dengan visi dan misinya, ke
depan BTPN Syariah tetap akan
fokus pada segmen mass market,
yaitu segmen masyarakat berpenghasilan
rendah dan segmen usaha mikro dan
kecil. Pilihan ini dilandaskan pada tiga
alasan utama. Pertama, potensi pasar
yang sangat besar. Kedua, jumlah
pemain skala kecil yang banyak dengan
besaran pangsa pasar yang rendah.
Ketiga, penetrasi pasar yang relatif
rendah, sehingga ada banyak kebutuhan
pembiayaan yang belum terlayani.
Di samping itu, pertengahan tahun 2015,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah
mengeluarkan peraturan tambahan
dalam rangka memperluas akses
layanan Laku Pandai, yaitu nasabah
boleh memiliki rekening Basic Saving
Account (BSA), baik berbasis syariah
maupun konvensional. Peraturan ini
meningkatkan penetrasi bank-bank
syariah, termasuk BTPN Syariah, dalam
memperluas akses keuangan untuk
segmen mass market.
80
Untuk itulah, di tahun 2016 BTPN Syariah
berencana mengimplementasikan
layanan Laku Pandai (BTPN Wow! iB)
dengan menjadi bank penyelenggara
Laku Pandai. BTPN Wow! iB diharapkan
mampu mengakuisisi agen baik individual
maupun non individual (badan hukum)
serta pengembangan produk dan
aktivitas baru terkait Laku Pandai.
Pengembangan KFO masih menjadi
rencana lanjutan yang telah dimulai
tahun 2015. KFO diharapkan mampu
melayani lebih banyak segmen mikro dan
mass market. Relokasi dan penutupan
jaringan kantor akan dilakukan sebagai
penataan ulangan jaringan kantor untuk
lebih meningkatkan efisiensi proses
operasional Bank.
Pengembangan bisnis, produk dan
aktivitas baru akan terus berlangsung.
Piloting bisnis mikro akan diujicobakan
kepada nasabah di luar nasabah
Tunas Usaha Rakyat. Selain itu akan
dikembangkan produk pembiayaan
untuk pendidikan nasabah TUR siklus
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan usaha | rencana jangka panjang
Ibu Agustin, Nasabah Pembiayaan
Pengrajin Batik
Sentra Si Untung, Tengah Tani, Cirebon
Sebagai Nasabah
pembiayaan, terus
melakukan 4 (empat)
perilaku utama adalah kunci
sukses dalam membangun
usahanya. Kesejahteraan
kian tumbuh seiring dengan
pertumbuhan usahanya.
lanjutan dengan kriteria tertentu.
Bank juga akan menyediakan layanan
ATM untuk memfasilitasi aktivitas
perbankan nasabah.
Penguatan sumber daya manusia lewat
Management Development Program,
Talent Management serta pengembangan
kurikulum kepemimpinan, BTPN Syariah
optimis mampu mengembangkan sumber
daya manusianya.
Dalam perencanaan jangka panjang,
BTPN Syariah meyakini bahwa setiap
langkah strategis dan taktis yang
akan diambil mampu mempercepat
implementasi setiap keputusan yang
diambil. Dengan demikian, BTPN Syariah
dapat menjadi bank syariah terbaik
dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pra-sejahtera di Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
81
tinjauan
operasional
Isi dalam bab ini
hal.
Manajemen Risiko
89
Sumber Daya Manusia
Operasional
Teknologi Informasi
82
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
85
96
98
Direksi dan Karyawan KFO Cikupa, Tangerang
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
83
Karyawan KFO Cimone, Tangerang
Selain memiliki kemampuan
komunikasi yang baik, seorang
Pembina Sentra harus memiliki
jiwa sosial yang tinggi dalam
melayani nasabah pra-sejahtera
produktif untuk mewujudkan
misi keuangan inklusif.
84
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan operasional | sumber daya manusia
sumber daya manusia
Sepanjang tahun 2015 BTPN Syariah merekrut
sekitar 7.500 karyawan. Program pelatihan dan
pengembangan dirancang untuk mengisi
kebutuhan Sumber Daya Manusia yang berkarakter,
berkompetensi dan berkeahlian selaras dengan
misi, visi serta core values BTPN Syariah.
U
ntuk menunjang pertumbuhan
bisnis Bank yang memiliki fokus
pada nasabah mikro dan prasejahtera produktif, Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan investasi Bank
yang penting dan terbesar, serta yang
perkembangannya senantiasa terkait
dengan kelanjutan bisnis BTPN Syariah,
dan oleh karena itu terus dikelola secara
bijak dan cermat.
PENCAPAIAN PENTING 2015
Melanjutkan pertumbuhan yang telah
dibangun tahun 2014 lalu, pada tahun
2015 jumlah Mobile Marketing Sharia
(MMS) baru bertambah 223 unit, sehingga
proses utama bagian SDM masih fokus
pada kegiatan rekrutmen, pelatihan
karyawan baru, serta kegiatan assessment
untuk mendapatkan calon-calon
pemimpin MMS.
Sepanjang tahun 2015 BTPN Syariah
merekrut sekitar 7.500 karyawan,
karena adanya kebutuhan baru akibat
bertambahnya MMS baru, dan juga untuk
menggantikan karyawan yang keluar.
Berdasarkan statistik profil karyawan
BTPN Syariah, sebanyak 93% adalah
perempuan karena terkait dengan
pekerjaan di lapangan yakni memberikan
layanan kepada sesama perempuan di
sentra-sentra nasabah, sehingga kondisi
kesamaan gender ini tidak menjadi
halangan, dan bahkan berdampak positif,
dalam proses interaksi bisnis. Dari sisi
komposisi usia, 70% dari total karyawan
Bank berusia 18 hingga 25 tahun, 44%
dengan pendidikan SMA sederajat dan
D1-D3 sebanyak 11%. Kondisi ini sesuai
dengan misi Bank, yakni memberikan
kesempatan kepada mereka yang berusia
muda dan lulusan SMA untuk berkarir dan
mengembangkan diri menjadi bankir di
BTPN Syariah.
Sejalan dengan pembenahan proses pascakonversi dan integrasi menjadi Bank Umum
Syariah, maka proses penting yang telah
dilakukan di awal 2015 adalah menyelesaikan
penyelarasan benefit dan grading bagi seluruh
karyawan dari legacy Bank sebelumnya.
Selanjutnya, sebagai bagian dari komitmen
terhadap peningkatan kapabilitas Sumber
Daya Manusia, sepanjang tahun 2015
telah diselenggarakan beberapa program
pengembangan bagi para karyawan MMS,
yakni karyawan yang bertugas di lokasilokasi yang berdekatan dengan nasabah,
seperti program Manager Sentra (MS)
Sukses, Life Design Pembina Sentra, dan
Expert Coaching Branch Manager (BM).
Untuk karyawan yang bertugas di kantor
pusat, telah dilakukan pelatihan-pelatihan
terkait program pengembangan individu
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
85
Karyawan KFO Cikupa
bersama Nasabah Pembiayaan
Sentra Sepatan Timur 10, Tangerang
Membuka kesempatan bagi
tamatan SMA untuk berkarir
di perbankan, adalah upaya
kami agar generasi muda
memiliki pengalaman
berkarya sedini mungkin
ketika memasuki usia
produktif.
(soft skill) selain juga program pelatihan
wajib (mandatory training), seperti
Sertifikasi Manajemen Risiko dan Pelatihan
Dasar Perbankan Syariah.
Untuk menunjang pengembangan
karir karyawan, pada tahun 2015 telah
diimplementasikan sistem penggolongan
dengan sistem level berjenjang bagi
karyawan MMS. Sistem leveling ini dibuat
dengan tujuan menunjukkan tingkat
kompetensi dan posisi karyawan, untuk
menyelaraskan dengan peningkatan
karir karyawan dari waktu ke waktu,
sebagai penghargaan atas kinerja
karyawan, serta menjadi acuan untuk
memotivasi karyawan.
Prioritas 2016
Proses pertumbuhan dan upaya perbaikan
ketenagakerjaan di 2015 juga tidak lepas
dari tantangan di dalam infrastruktur
sistem informasi Human Capital karena
proses sistem informasi ini masih cenderung
dilakukan secara manual, yang disebabkan
jangkauan sistem masih terbatas untuk
menjangkau data karyawan di seluruh
Indonesia. Untuk itu, dalam rencana
kerja 2016 telah disampaikan inisiatif
86
pembangunan sistem informasi Human
Capital dengan strategi two stream sesuai
nature of work, visi human capital dan
visi bisnis BTPN Syariah. Stream pertama
adalah untuk memenuhi kebutuhan BTPN
Syariah akan sistem human capital yang
terintegrasi dengan teknologi terkini
melalui Success Factors untuk karyawan
Kantor Pusat. Stream kedua adalah
pembentukan employee database dan
information system yang lebih sederhana,
untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan
sumber daya manusia MMS yang tersebar
di seluruh Indonesia secara tepat
dan akurat.
Menyadari setiap perbaikan proses
sepanjang 2015 masih harus ditingkatkan
lagi, maka penyusunan konsep dan
strategi pengembangan Sumber Daya
Manusia di tahun 2016 ditujukan untuk
mempertajam program pelatihan dan
pengembangan agar lebih komprehensif,
untuk memastikan tersedianya SDM yang
kompeten sesuai kebutuhan saat ini
(filling the gap), sekaligus mempersiapkan
future leaders dan new talents di tiga
tahun mendatang secara bertahap.
Program Pengembangan BTPN Syariah
dirancang untuk mengisi kebutuhan SDM
yang berkarakter, berkompetensi dan
berkeahlian yang selaras dengan misi, visi
dan core values BTPN Syariah.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan operasional | sumber daya manusia
Demografi Karyawan BTPN Syariah
4%
7%
5%
3%
Berdasarkan
Jenis Kelamin
Berdasarkan
Lokasi
88%
Kantor Pusat (KP)
Kantor Cabang (KC)
93%
Kantor Fungsional Operasional (KFO)
Mobile Marketing Sharia (MMS)
Laki-Laki
Perempuan
6%
24%
20%
Berdasarkan
Usia
50%
> 18 - 20 tahun
> 21 - 25 tahun
> 26 - 30 tahun
> 30 tahun
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
87
14%
38%
12%
Berdasarkan
Lama
Bekerja
14%
22%
<3 bulan
3 – <6 bulan
6 – <1 tahun
1 – 2 tahun
> 2 tahun
1%
46%
44%
45%
Berdasarkan
Pendidikan
Berdasarkan
Status
53%
11%
Permanen
Masa Percobaan
88
KWT (Perjanjian Kerja
P
Waktu Tertentu)
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
SMA & sederajat
Diploma (D1 – D3)
Sarjana (S1)
tinjauan operasional | manajemen risiko
manajemen risiko
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) beserta Satuan
Kerja Kepatuhan (SKK) memastikan kecukupan mitigasi
risiko, kebijakan dan prosedur, sedangkan Satuan Kerja
Audit Internal (SKAI) memastikan semua risiko tersisa
dikelola sesuai toleransi risiko.
P
enerapan Manajemen Risiko
di BTPN Syariah mengacu pada
Peraturan Bank Indonesia Nomor
13/23/PBI/2011 tanggal 2 November
2011, meliputi:
a. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris,
Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Komisaris yang dibantu
oleh para anggota Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko, dan Komite
Renumerasi dan Nominasi, melakukan
pengawasan melalui rapat Dewan
Komisaris dan rapat komite-komite
terkait yang dilakukan secara berkala.
Direksi dengan dibantu oleh anggotaanggota Komite Aset dan Liabilitas
(ALCO), Komite Manajemen Risiko,
Komite Pengarah Teknologi dan
Informasi, dan Komite Human Capital,
serta masukan dari Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR) dan Satuan
Kerja Kepatuhan (SKK), melakukan
pengawasan melalui rapat Direksi
dan rapat komite-komite terkait yang
dilakukan secara periodik.
Dewan Pengawas Syariah melakukan
pengawasan terkait penerapan prinsip
syariah baik melalui rapat dengan
manajemen terkait maupun dengan
melakukan kunjungan langsung
ke lapangan.
Selama tahun 2015, rapat telah
dilakukan dengan frekuensi yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hasil rapat-rapat tersebut telah
didokumentasikan dengan baik, dan
dilakukan pemantauan atas tindak
lanjut hasil keputusan rapat.
b. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan
Penetapan Limit Manajemen Risiko
BTPN Syariah telah memiliki kebijakan
dan prosedur yang memadai untuk
menjadi dasar dalam menjalankan
kegiatan usahanya, antara lain
namun tidak terbatas pada: Kebijakan
Manajemen Risiko, Kebijakan
Pembiayaan, Kebijakan Manajemen
Risiko Pasar dan Likuiditas, dan
Kebijakan Pengelolaan Risiko
Operasional. Di samping itu, Bank
mengkaji ulang kebijakan dan
prosedur yang ada untuk memastikan
kesesuaian dengan peraturan
regulator, peraturan internal, dan
kondisi yang yang ada.
Limit manajemen risiko terdokumentasi
dengan baik, di dalam rencana bisnis
Bank maupun dokumen resmi lainnya.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
89
Komite
Pemantau
Risiko
RUPS
(Rapat Umum
Pemegang
Saham)
Komite
Remunerasi
dan Nominasi
Dewan
Pengawas
Syariah
Dewan
komisaris
Komite
Audit
ALCO
Presiden
Direktur
Komite
Manajemen
Risiko
SKAI
Komite
Pemantau
Teknologi
Informasi
Komite
SDM
Wakil
Presiden
Direktur
(*)
Direktur
Kepatuhan
dan
Manajemen
Risiko (**)
Direktur
Teknologi dan
Informasi
Direktur
Operasional
Direktur
Bisnis
*) Wakil Presiden Direktur membawahi Operasional dan Bisnis (wewenang dan ruang lingkup jabatan tertuang dalam
surat keputusan).
**) Manajemen Risiko berada di bawah Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
c. Kecukupan Proses Identifikasi,
Pengukuran, Pemantauan, dan
Pengendalian Risiko serta Sistem
Informasi Manajemen Risiko
Proses manajemen risiko dilakukan
BTPN Syariah dengan cara melakukan
identifikasi, pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian terhadap 9
(sembilan) jenis risiko, yaitu: risiko
kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional, risiko stratejik,
risiko reputasi, risiko hukum, risiko
kepatuhan, dan risiko imbal hasil. Saat
ini, dengan mempertimbangkan fokus
dan kegiatan usaha yang dijalankan,
BTPN Syariah belum terekspos pada
risiko investasi.
90
Pengukuran dilakukan antara lain
melalui proses: penilaian profil risiko,
penilaian kecukupan modal atau
Internal Capital Adequacy Assessment
Process (ICAAP), Risk Based Bank
Rating (RBBR), dan selama 2015,
Bank mendapatkan hasil penilaian
yang baik. Hasil penilaian ini telah
dilaporkan kepada regulator sebagai
bagian dari proses manajemen
informasi yang baik.
Pada Desember 2014, Bank memiliki
rasio kecukupan modal sebesar
32,78%, sedangkan pada Desember
2015, rasio tersebut menjadi 19,96%,
karena sejak Mei 2015 Bank mulai
memperhitungkan ATMR Risiko
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan operasional | manajemen risiko
Menerapkan standar risiko
dan kepatuhan yang tinggi
dalam pekerjaan sehari-hari
adalah salah satu budaya
perusahaan yang dibangun
agar bank tidak hanya
tumbuh besar, namun sehat
dan kuat.
Karyawan KFO Cimone, Tangerang
Operasional berdasarkan SE OJK No.
13/SEOJK.03/2015 tanggal 27 April
2015. ATMR Risiko Operasional untuk
tahun 2015 sebesar Rp1,8 triliun,
berdampak cukup signifikan terhadap
perhitungan rasio kecukupan
modal Bank.
Jika dibandingkan dengan data historis
sejak Juli 2014, nilai aktual kerugian
operasional masih dalam batas yang
sangat minim, yaitu sebesar Rp1,1
miliar atau 0,1% dari ATMR Risiko
Operasional. Hal ini berarti kecukupan
permodalan yang dialokasikan untuk
menyerap potensi risiko operasional
sangat besar, atau sebaliknya,
Bank masih memiliki ruang untuk
menggunakan modal tersebut untuk
kebutuhan pengembangan bisnis
lainnya, termasuk menyerap potensi
kerugian atas rencana pengembangan
bisnis tersebut.
Untuk mendukung pengawasan dan
pengendalian risiko operasional, Bank
telah memiliki sistem Operational
Risk Management System (ORMS),
di mana seluruh kejadian risiko (risk
event) dicatat, ditatakelolakan dan
dianalisa, untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya hal yang sama
di kemudian hari.
Bank juga telah memiliki Business
Continuity Management dan
Contigency Funding Plan untuk
memastikan kelangsungan kegiatan
operasional dan bisnis Bank
dalam kondisi darurat, dan juga
melakukan Stress Testing secara
berkala untuk mengukur potensi
risiko kredit, risiko pasar, dan risiko
likuiditas yang mungkin terjadi
pada kondisi skenario stress. Bank
telah melakukan implementasi Basel
III dengan menerapkan Liquidity
Coverage Ratio untuk memastikan
kecukupan likuiditasnya.
Bank memiliki sumber daya manusia
yang cukup, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas, dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya. Bank telah
memiliki rencana pengelolaan dan
pengembangan SDM. Secara berkala
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
91
Risk
Monitoring
& Audit
Comittees
Board of
Directors
1st Line of Defense
Line
Management
Control (PUK)
Quality
Assurance (QA)
2nd Line of Defense
Risk
Management
Bank memberikan pelatihan dan
sertifikasi untuk meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi SDM
yang dimiliki.
d. Sistem Pengendalian Intern
Bank menerapkan 3 (tiga) lini
pertahanan dalam pengendalian
internal. Pertama, unit kerja Quality
Assurance (QA) membantu satuan
kerja/unit kerja bisnis dan support Risk
Taking Unit (RTU) dalam penegakan
disiplin praktik pengendalian risiko.
Kedua, Satuan Kerja Manajemen Risiko
(SKMR) dan Satuan Kerja Kepatuhan
(SKK) sebagai lini kedua, melakukan
pendefinisian dan pemeliharaan
metodologi pengelolaan risiko,
memastikan kecukupan mitigasi
risiko, kebijakan dan prosedur, serta
melakukan koordinasi atau fasilitasi
dari pengelolaan risiko secara
menyeluruh. Ketiga, Satuan Kerja
Audit Internal (SKAI) sebagai lini
ketiga, memastikan secara independen
92
Compliance
3rd Line of Defense
Internal Audit
(SKAI)
bahwa semua risiko residual telah
dikelola sesuai dengan toleransi risiko
yang disetujui. Hasil pengawasan ini
dilaporkan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris dan telah ditindaklanjuti
sebagai upaya perbaikan kinerja Bank.
PENGELOLAAN TERHADAP 10 JENIS
RISIKO
1.Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah risiko akibat
kegagalan nasabah atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada
Bank sesuai dengan perjanjian
yang disepakati.
Dalam menyalurkan pembiayaan,
Bank menerapkan prinsip kehatihatian antara lain dengan melakukan
analisa kelayakan prospek bisnis dan
kemampuan bayar nasabah.
2.Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi
neraca dan rekening administratif
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan operasional | manajemen risiko
Manajemen risiko
dilakukan dalam tahapan
proses yang terpadu,
identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan
pengendalian risiko.
Karyawan Head Office, Jakarta
dan atau kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
akibat perubahan harga pasar, antara
lain risiko berupa perubahan nilai
dari aset yang dapat diperdagangkan
atau disewakan. Risiko Pasar meliputi
antara lain risiko suku bunga acuan
(benchmark interest rate risk) dan
risiko nilai tukar. Untuk saat ini Bank
hanya terekspos pada risiko pasar
terkait Benchmark Rate Risk Banking
Book (BRRBB), karena Bank tidak
memiliki portfolio dalam mata uang
asing dan tidak melakukan aktivitas
trading. Pengukuran dan pemantauan
BRRBB dilakukan dengan pendekatan
pendapatan dan pendekatan nilai
ekonomis secara berkala.
3. risiko operasional
Risiko Operasional adalah risiko
kerugian yang diakibatkan oleh
proses internal yang kurang memadai,
kesalahan manusia, kegagalan sistem,
Pelaksanaan kerangka kerja
manajemen risiko operasional di Bank
dilakukan dalam tahapan proses
yang terpadu dan terdiri dari proses
Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan,
serta Pengendalian Risiko.
Dalam proses ini secara bertahap
dilakukan tinjauan risiko secara
menyeluruh atas produk, sistem, dan
aktivitas/proses Bank yang baru berikut
perubahannya, pengembangan sistem
registrasi risiko, pendefinisian mitigasi/
mekanisme kontrol, serta secara terusmenerus dilakukan pengukuran atas
paparan risiko dan tingkat kedisiplinan
unit kerja dalam menerapkan
mekanisme kontrol.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
93
Karyawan Head Office, Jakarta
Berbagai kebijakan
direview secara berkala
dan terukur adalah upaya
untuk meminimalisasi
risiko demi mencapai
pertumbuhan yang sehat
dan kuat.
4.
risiko likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat
ketidakmampuan Bank memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari
sumber pendanaan arus kas dan atau
aset likuid berkualitas tinggi yang
dapat diagunkan, tanpa mengganggu
aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Bank memperhatikan kecukupan
likuiditas dengan memiliki aset
likuid yang memadai apabila terjadi
penarikan dana oleh para deposan.
Bank juga memiliki kontijensi
pendanaan likuiditas, sebagai
bagian pengendalian risiko likuiditas
khususnya pada saat kondisi krisis. Di
samping itu, Bank telah menerapkan
Liquidity Coverage Ratio (LCR) Basel III.
94
5.
risiko hukum
Risiko Hukum adalah risiko akibat
tuntutan hukum dan atau kelemahan
aspek yuridis. Bank telah melakukan
beberapa tindakan dalam rangka
mengelola risiko hukum, antara lain:
Bank memastikan bahwa klausulklausul dalam setiap perikatan/
perjanjian cukup untuk mengamankan
posisi Bank, Bank melakukan
pemantauan terhadap perjanjianperjanjian yang akan jatuh tempo
serta melakukan pengkinian terhadap
perjanjian-perjanjian tersebut,
dan Bank memastikan kecukupan
dokumentasi terhadap perjanjianperjanjian ini.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan operasional | manajemen risiko
6.Risiko Stratejik
Risiko Stratejik adalah risiko akibat
ketidaktepatan dalam pengambilan
dan/atau pelaksanaan suatu
keputusan stratejik serta kegagalan
dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis.
Bank melakukan pemantauan
pencapaian yang dibandingkan dengan
target yang telah ditetapkan di dalam
Rencana Bisnis Bank secara berkala,
sehingga apabila dirasakan terdapat
suatu target yang mungkin tidak
dapat dicapai sebelum akhir tahun,
maka Bank dapat segera menentukan
strategi agar pencapaian dapat sesuai
dengan target.
7.Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat
Bank tidak mematuhi dan/atau tidak
melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang
berlaku, serta Prinsip Syariah. Dalam
pembuatan kebijakan dan prosedur
yang merupakan dasar bagi Bank
dalam menjalankan aktivitas, Bank
memperhatikan peraturan-peraturan
yang berlaku, seperti peraturan dari
Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Majelis Ulama
Indonesia (MUI). Dalam penyampaian
laporan kepada regulator, unit Kerja
Kepatuhan membantu mengingatkan
kepada unit kerja yang wajib
mengirimkan laporan serta memantau
bahwa laporan tersebut disampaikan
dalam batas waktu yang ditentukan.
8.Risiko Reputasi
Risiko Reputasi adalah risiko akibat
menurunnya tingkat kepercayaan
stakeholder yang bersumber dari
persepsi negatif terhadap Bank. Bank
memberikan tanggapan/respons
terhadap keluhan nasabah dalam
batas waktu sesuai dengan ketentuan
dari regulator. Atas kejadian yang
dapat berdampak bagi reputasi Bank,
Bank melakukan tindakan perbaikan
agar hal serupa tidak terjadi di
kemudian hari.
9. Risiko Imbal Hasil
Risiko Imbal Hasil adalah risiko akibat
perubahan tingkat imbal hasil yang
dibayarkan Bank kepada nasabah,
karena terjadi perubahan tingkat
imbal hasil yang diterima Bank
dari penyaluran dana, yang dapat
mempengaruhi perilaku nasabah
dana pihak ketiga Bank. Dalam
menentukan tingkat imbal hasil yang
akan diberikan kepada nasabah, Bank
memperhatikan beberapa faktor
seperti imbal hasil yang diperoleh Bank
dari kegiatan pembiayaan, tingkat
bunga yang diberikan oleh bank umum
konvensional, dan imbal hasil yang
diberikan oleh bank umum syariah.
10.Risiko Investasi
Risiko Investasi adalah Risiko akibat
Bank ikut menanggung kerugian
usaha nasabah yang dibiayai dalam
pembiayaan berbasis bagi hasil baik
yang menggunakan metode net
revenue sharing ataupun metode profit
and loss sharing.
Untuk saat ini, Bank belum memiliki
risiko investasi, karena kegiatan
yang dilakukan oleh Bank dalam
pembiayaan adalah berdasarkan
akad murabahah.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
95
operasional
Bank mengembangkan jaringan Mobile
Marketing Sharia (MMS) menjadi 1.850 serta
mempersiapkan infrastruktur agar program
Laku Pandai dapat di-akses dengan layanan
elektronik BTPN Wow! iB.
B
TPN Syariah dengan visi “menjadi
bank syariah terbaik untuk
keuangan inklusif, mengubah hidup
berjuta rakyat Indonesia” menjadikan
kualitas layanan dan keunggulan proses
operasional yang efisien dan efektif
sebagai faktor yang penting untuk mampu
bersaing dalam dinamika sektor perbankan
di Indonesia secara umum dan khususnya di
perbankan syariah Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan strategi
dan fokus pengembangan usaha BTPN
Syariah, tim operasi berperan aktif dalam
mendukung strategi pengembangan
tersebut dengan menyediakan pelayanan
yang berkesinambungan dan senantiasa
memperkuat tim operasi menjadi tim yang
kuat (robust) dan selalu mengupayakan
terobosan agar proses operasional
menjadi lebih efektif dan efisien melalui
pendekatan teknologi terkini, dengan
sekaligus meminimalisasi potensi
risiko operasional.
PENCAPAIAN PENTING 2015
Pencapaian penting selama periode 2015
antara lain:
• Penataan ulang jaringan Kantor
Cabang (KC), Cabang Pembantu (KCP),
Kantor Fungsional Operasional (KFO)
dan Non Operasional (KFNO) dari
tahun 2014 sejumlah 73 kantor menjadi
113 kantor melalui pembukaan 57
kantor baru, relokasi 23 kantor serta
penutupan 17 kantor.
96
•
Melakukan pengembangan dan
peningkatan pengelolaan Mobile
Marketing Sharia (MMS), yang semula
berjumlah 1.627 MMS menjadi
1.850 MMS.
•
Peningkatan dan optimalisasi sinergi
dengan bank induk (BTPN), tidak
terbatas pada Layanan Syariah Bank
(LSB), Layanan Contact Center, dan
Layanan Cash Management, namun
juga menyiapkan infrastruktur untuk
merealisasikan rencana BTPN Syariah
sebagai Bank penyelenggara Laku
Pandai dalam produk BTPN Wow! iB.
•
Peningkatan peranannya sebagai
compliance agent dengan melanjutkan
implementasi four eyes principles
dan pilar utama prinsip kehatihatian serta tata kelola yang baik
dengan melengkapi seluruh aktivitas
operasionalnya dengan dokumen
Kebijakan dan Prosedur yang
lengkap, dapat diimplementasikan,
dan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan regulator.
•
Melaksanakan beragam inisiatif
perbaikan proses untuk tujuan efisiensi
dan peningkatan produktivitas,
serta pengembangan sumber daya
manusia agar mampu menjadi leader
yang handal dalam mendukung
program perusahaan khususnya dalam
perannya sebagai business partner dan
service provider.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan operasional | operasional
Bekerjasama dan Saling
Menghargai adalah
nilai perusahaan yang
dipegang teguh oleh
seluruh karyawan dalam
melakukan aktivitas
sehari-hari.
Karyawan Head Office, Jakarta
Prioritas 2016
Untuk periode selanjutnya, tim operasional
terus melanjutkan upaya-upaya yang
telah dilakukan dan dipersiapkan pada
periode sebelumnya, dimana untuk
periode 2016 – 2018, akan difokuskan
pada terobosan operasional yang
mendukung pengembangan bisnis dengan
mengoptimalkan infrastruktur teknologi
elektronik perbankan, meliputi :
•
•
Pengembangan jaringan kantor KFO,
dari 82 di akhir tahun 2015 menjadi
114 KFO di akhir tahun 2016.
Optimalisasi KC sesuai kebutuhan
bisnis dalam melayani nasabah di
seluruh jaringan kantor BTPN Syariah
di Indonesia.
•
Penambahan layanan elektronik
perbankan berupa layanan ATM,
EDC dan Mobile Banking.
•
Bersinergi dengan bank induk untuk
mengimplementasikan layanan tanpa
kantor berbasis agen (branchless
banking) sebagai salah satu bentuk
transformasi proses untuk efisiensi,
efektifitas sekaligus perluasan layanan
perbankan kepada nasabah.
•
Melaksanakan key strategic initiative
yang menjadi fokus perusahaan.
Khususnya bidang operasional
bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi proses
melalui tinjauan kompreshensif
terhadap kegiatan operasional bank.
•
Meningkatkan efektifitas pengawasan
untuk seluruh aktivitas operasional
dan secara berkesinambungan
terus meningkatkan kesadaran atas
pentingnya pengelolaan risiko.
•
Secara konsisten melakukan
penyempurnaan berbagai proses dan
infrastruktur serta merampingkan
berbagai system dan prosedur untuk
mendukung efisiensi, dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian
dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di industri perbankan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
97
teknologi informasi
Direktorat TI telah membangun infrastruktur jaringan
meliputi 100 Kantor Fungsional Operasional (KFO)
dimana sejumlah 82 KFO telah beroperasi, guna
mendukung perbaikan proses operasional serta
mengembangkan aplikasi bisnis, agar pembukuan
transaksi MMS menjadi online real-time.
P
ada tahun 2015, Direktorat Teknologi
Tantangan yang dihadapi Direktorat TI cukup
Informasi (TI) melanjutkan rencana
tinggi terutama disebabkan dari jangkauan
strategis yang telah disusun dengan
layanan Bank yang luas dan tersebar sampai
berfokus pada peningkatan kapasitas
ke pelosok desa. Dengan bersinergi dengan
infrastruktur TI, kapabilitas organisasi,
unit kerja lainnya, Direktorat TI diharapkan
pengembangan dan perbaikan layanan
mampu menyediakan layanan TI yang sesuai
yang berkesinambungan, guna menjawab
dengan target pelayanan dan memenuhi
kebutuhan perkembangan dan operasional
aspek kepatuhan, manajemen risiko, dan
bisnis BTPN Syariah.
pelaporan kepada regulator.
Direktorat TI memegang peran strategis
PencaPaian PentinG 2015
dalam menyukseskan operasional BTPN
Sebagai bank syariah baru yang memiliki fokus
Syariah, karena keberlangsungan bisnis bank
untuk memberikan layanan keuangan inklusif
sangat bergantung pada keandalan solusi
bagi nasabah dan masyarakat pada umumnya,
berbasis teknologi yang digunakan. Setelah
BTPN Syariah sangat bergantung teknologi
melewati proses konversi dan spin-off,
informasi yang andal dan terencana.
Direktorat TI tetap melanjutkan upaya untuk
dapat memfasilitasi bisnis Bank dengan stabil
Untuk memenuhi kebutuhan itu, BTPN
dan konsisten dalam melayani lebih dari dua
Syariah telah menetapkan rencana strategis
juta nasabahnya yang tersebar di hampir
teknologi informasi 2015–2018 yang
seluruh penjuru Nusantara.
Direktur & Tim IT, Head Office, Jakarta
Profesional dalam
mencari solusi dan
berinovasi adalah
nilai perusahaan yang
senantiasa ditanamkan
oleh seluruh tim.
98
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tinjauan operasional | teknologi informasi
diselaraskan dengan rencana pengembangan
bisnis dan operasional Bank.
7. Mengimplementasikan office
automation untuk melayani 1.850
MMS dan lebih dari 4.000 user dengan
Sepanjang tahun 2015, Direktorat TI telah:
lebih baik.
1. Menyelesaikan pembangunan
infrastruktur jaringan:
- L ebih dari 100 Kantor Fungsional
PRIORITAS 2016
Operasional (KFO) guna mendukung
perbaikan proses operasional
pengelolaan transaksi di MMS. 82 KFO
telah beroperasi;
- Kantor Cabang baru;
- Lebih dari 250 MMS baik baru
maupun relokasi.
2. Melakukan pengembangan dan
pemutakhiran aplikasi bisnis, agar
pembukuan transaksi MMS yang
sebelumnya dilakukan offline menjadi
online real-time di KFO. Sebanyak lebih 391
dari 1.850 MMS transaksinya telah dikelola
secara online di KFO. Sejalan dengan itu,
Direktorat TI telah menyediakan kapasitas
dan kapabilitas sarana yang memadai
untuk melayani pemrosesan transaksi
secara online dengan mengadopsi konsep
high availability services.
3. Mengembangkan produk baru Saving
Plan (Taseto Mapan iB) pada sistem
perbankan utama syariah (Sharia Core
Banking System).
4. Memulai pengembangan Enterprise
Data Warehouse, untuk menggantikan
traditional data repository system,
dan melakukan pemutakhiran sistem
pemrosesan pelaporan (Regulatory dan
Reporting Services).
5. Melakukan pengembangan infrastruktur
dan layanan e-channel berbasis ATM
dan Mobile Banking (dalam proses
pengajuan perizinan).
6. Melakukan pengembangan infrastruktur
dan layanan BTPN Wow! iB (LAKU
PANDAI) dengan konsep leveraging
1. Mempersiapkan infrastruktur dan
melakukan pengembangan sistem
Mobile Online PROSPERA* untuk
peningkatan efisiensi operasional
bisnis bank.
2. Melanjutkan pengembangan dan
peningkatan kualitas infrastruktur dan
layanan e-channel, dan implementasi
lanjutan BTPN Wow! iB.
3. Mempersiapkan standarisasi keamanan
dan persiapan implementasi solusi
pengamanan perangkat/mobile device.
4. Mengembangkan solusi untuk
meningkatkan proses pengelolaan
informasi nasabah, yang bertujuan
untuk meningkatkan kapabilitas Bank
untuk dapat melakukan analisa yang
lebih baik.
5. Mengembangkan solusi aplikasi
untuk mendukung pengembangan
berbagai produk baru pada Core
Banking System (Ijarah, Murabahah,
Musyarakah, dan lainnya).
6. Melanjutkan pengembangan sistem
Business Analytics.
7. Mengembangkan dan/atau
memutakhirkan sistem pengelolaan
sumber daya manusia (Human
Resource Information System).
8. Mempersiapkan dan melaksanakan
perpindahan ke lokasi data center
baru yang didukung dengan fasilitasfasilitas yang lebih baik untuk dapat
meningkatkan kualitas layanan
operasional TI.
Catatan:
(*) PROSPERA adalah sistem aplikasi group financing.
dengan bank induk (BTPN).
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
99
Daya
BTPN Syariah mendorong seluruh
karyawannya untuk berinteraksi langsung
dengan nasabah pra-sejahtera produktif
dalam kegiatan pemberdayaan melalui
program Sahabat Daya.
100
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Sahabat Daya di Pertemuan Rutin Sentra,
Sentra Lampoh Keudee, Banda Aceh
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
101
Pertemuan Rutin Sentra Berkat Usaha Namosain
Kupang
Bersama,
memberdayakan,
mengubah hidup
berjuta rakyat Indonesia
adalah tekad yang
tertanam di seluruh
BTPN Syariah.
102
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Daya
Program Daya selalu terintegrasi di dalam produk
dan layanan BTPN Syariah. Melalui program ini
nasabah juga memperoleh pengetahuan dan
keterampilan mengenai kesehatan, berusaha
dan berkomunitas.
S
ebagai salah satu bentuk
komitmen BTPN Syariah untuk
menciptakan kesempatan tumbuh
dan hidup yang lebih berarti, Program
Daya selalu terintegrasi di dalam produk
dan layanan BTPN Syariah. Selain memiliki
akses keuangan, nasabah pra-sejahtera
juga mendapatkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan melalui 3 Pilar Daya.
tentanG daya
Daya adalah misi sosial BTPN Syariah
yang menjadi unique value Proposition
dan merupakan program pemberdayaan
mass market yang berkelanjutan serta
terukur. Fokus program Daya terletak
pada Kesehatan, Pengembangan Usaha
dan Komunitas yang diwujudkan
melalui 3 Pilar Daya yaitu Daya Sehat
Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha dan Daya
Tumbuh Komunitas.
Peran daya dalam literasi KeuanGan
Berdasarkan POJK nomor. 01/
POJK.07/2013 tentang Perlindungan
Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan
SEOJK nomor 1/SEOJK.07/2014 tentang
Pelaksanaan Edukasi dalam rangka
Meningkatkan Literasi Keuangan Kepada
Konsumen dan/atau Masyarakat, BTPN
Syariah telah menyusun perencanaan
untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat luas agar lebih memahami
jasa dan produk perbankan yang sesuai
dengan tingkat kebutuhan masyarakat.
Perencanaan program edukasi ini
bertujuan untuk:
a. Meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang perbankan.
b. Meningkatkan jumlah pengguna
produk dan jasa keuangan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
guna mencapai keuangan inklusif.
c. Mengedukasi masyarakat dan
nasabah agar lebih memahami
manfaat jasa dan produk
perbankan syariah, mengetahui
hak dan kewajiban pengguna
produk perbankan dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
103
BTPN Syariah menggunakan pendekatan
program edukasi literasi keuangan yang
berbeda untuk kelompok masyarakat
non-nasabah dan nasabah.
Untuk non-nasabah, program edukasi
dilakukan untuk menggali dan
memberdayakan potensi ekonomi
masyarakat melalui perencanaan
keuangan yang tepat guna untuk
mewujudkan cita-cita keluarga.
Untuk calon nasabah pembiayaan BTPN
Syariah, Pelatihan Dasar Keanggotaan
(PDK) diberikan sebagai bagian dari
proses edukasi awal tentang pengelolaan
keuangan sederhana dan pengelolaan
pembiayaan. Pelatihan diberikan selama
5 (lima) hari berturut-turut, dengan
harapan agar setelah pelatihan para
calon nasabah dapat memahami dan
menerapkan cara-cara pengelolaan
keuangan rumah tangga yang lebih
baik. Dengan demikian tujuan untuk
mencapai keluarga yang lebih sejahtera
dapat tercapai.
Pelatihan Program Daya yang khusus
diberikan kepada nasabah pembiayaan
BTPN Syariah dilakukan sepanjang
tahun dan mencakup materi-materi ilmu
pengetahuan serta keterampilan
di bawah 3 Pilar Daya.
3 PILAR DAYA
Pilar pertama: Daya Sehat
Sejahtera, adalah program yang
mendorong pola hidup sehat bagi
seluruh nasabah BTPN Syariah. Setelah
mendapatkan masukan dari nasabah
mengenai topik kesehatan apa yang
sangat ingin mereka pahami lebih lanjut,
maka untuk tahun 2015 BTPN Syariah
mengembangkan modul baru yaitu Hidup
Sehat Bebas Kegemukan dan Mengenal
Kanker Payudara.
104
Program Kader Kesehatan juga dilakukan
untuk memberikan pelayanan kesehatan
bagi nasabah di komunitas BTPN Syariah
secara spesifik dan unik. Pada tahun
2015, tim Daya bekerjasama dengan Ilmu
Kedokteran Komunitas (IKK) Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia untuk
mengembangkan konsep pelayanan
komunitas, dimana Kader mempunyai
lebih banyak waktu untuk berinteraksi
dengan nasabah dan komunitas di sekitar
tempat tinggal mereka melalui kegiatan
penyuluhan dan kunjungan keluarga
di lingkungan sentra untuk melakukan
konsultasi kesehatan.
Pilar kedua: Daya Tumbuh Usaha,
adalah program yang bertujuan
membantu nasabah membangun dan
mengembangkan usahanya melalui
kegiatan pelatihan usaha praktis,
informasi bisnis dan peluang usaha baru.
Pada tahun 2015, BTPN Syariah telah
mengembangkan modul “Pentingnya
Menabung” untuk menanamkan
budaya disiplin agar nasabah dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup
mereka dengan cara menabung dan
mengendalikan uang mereka secara
lebih bijak.
Pilar ketiga: Daya Tumbuh Komunitas,
bertujuan untuk memberdayakan
komunitas nasabah dengan kebutuhan,
minat dan komitmen yang sama untuk
bekerjasama menjangkau pasar potensial
dan mendorong pola hidup yang lebih
sehat. Selain pendampingan regular
terhadap komunitas binaan BTPN Syariah,
pada tahun 2015 Bank juga melakukan
kegiatan ‘Selendang Mayang’ dan ‘Bunga
Rampai’ untuk memberikan akses kepada
komunitas dalam menjual produkproduk mereka.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Daya
Pertemuan Rutin Sentra,
Sentra si Untung, Tengah Tani - Cirebon
Daya memfasilitasi
kesempatan berdialog
dengan nasabah untuk
peningkatan keterampilan
usaha dan pengetahuan
kesehatan umum.
sahaBat daya
Melengkapi 3 Pilar Daya, sahabat
daya merupakan program relawan
yang mengajak semua pemangku
kepentingan BTPN Syariah, termasuk
para karyawan Bank untuk berpartisipasi
dalam program Daya. Dengan demikian
seluruh pemangku kepentingan dapat
berbagi dan berinteraksi langsung
dengan nasabah sehingga bisa turut
berperan aktif dalam menumbuhkan
jutaan rakyat Indonesia.
menduKunG uPaya KeuanGan inKlusiF
Tahun 2016 akan menjadi titik
transformasi BTPN Syariah untuk
merintis dan membangun bisnis
menuju layanan online yang
terintegrasi, pengembangan produk
dan inisiatif layanan, dan peningkatan
kapasitas organisasi.
Program Daya akan dikembangkan
sedemikian rupa untuk menunjang
tujuan tersebut di atas, terutama
yang berkaitan langsung dengan
pemberdayaan masyarakat pra-sejahtera
untuk mencapai keuangan inklusif.
Pembinaan untuk mengelola keuangan
akan sejalan dengan inisiatif Laku Pandai
yang akan diujicoba secara berkala.
Kerja sama dengan berbagai organisasi
dan institusi pendidikan akan terus
diupayakan untuk memperkaya materi
modul Daya.
Kegiatan Sahabat Daya akan terus
diperluas agar dapat meningkatkan
kualitas interaksi dengan nasabah,
sehingga materi pembinaan dapat lebih
aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
105
tata kelola
perusahaan
Isi dalam bab ini
hal.
Laporan Pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan
109
Laporan Internal Audit
138
Laporan Kepatuhan
142
Laporan Komite
145
Tanggung Jawab Sosial, Lingkungan
dan Sistem Manajemen (DAYA)
106
159
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Direktur dan Tim Kepatuhan & Manajemen Risiko,
Head Office, Jakarta
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
107
Tim Risk & Compliance, Head Office, Jakarta
BTPN Syariah terus
berupaya dalam proses
penegakan Kode Etik
untuk membangun
perilaku Karyawan yang
sesuai standar etika dan
nilai Perusahaan.
108
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Selama tahun 2015, BTPN Syariah meningkatkan
pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan
pengkinian Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk
Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas
Syariah serta Komite setingkat Dewan Komisaris
dan Direksi.
G
ambaran Umum Pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan selama tahun
2015 di PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah (BTPN Syariah) tercermin
dari penerapan atas prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang memadai.
Selama tahun 2015, langkah-langkah yang
diambil untuk mengoptimalkan kualitas
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
baik di antaranya pengkinian Pedoman dan
Tata Tertib Kerja untuk Dewan Komisaris,
Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Komite
setingkat Dewan Komisaris dan Komite
setingkat Direksi, SK Hirarki, Kebijakan
Tata Kelola Perusahaan (GCG Manual),
Kebijakan Pengelolaan Pengamanan
Informasi, pelaksanaan Induction Program
untuk Pejabat Eksekutif dan Karyawan
baru terkait GCG, sosialisasi Kode Etik
Perusahaan serta refreshment terkait Kode
Etik yang dilaksanakan secara rutin bagi
seluruh karyawan.
Pengendalian dan peningkatan kualitas di
BTPN Syariah juga ditempuh dalam rangka
menekan jumlah pelanggaran (fraud)
melalui program sosialisasi secara rutin dan
portal “JAGA” dimana setiap pengaduan
dapat dilayangkan melalui alamat email
[email protected] dan tersedia saluran
telpon (021) 300 26 400 (ext. 83553 dan
86470) serta 0878-8999 7494 (SMS only).
Selama tahun 2015, terdapat 213 (dua
ratus tiga belas) jumlah pengaduan yang
seluruhnya telah ditindaklanjuti.
Internal Audit telah melaksanakan seluruh
rencana dan program audit dan hasil audit
telah dipergunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi perbaikan dari sisi kebijakan,
proses bisnis dan operasional, infrastruktur,
maupun pengelolaan SDM. Sampai akhir
tahun 2015, tindak lanjut perbaikan telah
dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan.
Internal Audit memiliki kode etik sebagai
pedoman bagi segenap auditor dalam
melaksanakan tugasnya. Internal Audit
juga telah melaksanakan peningkatan
kapasitas organisasi dan pengembangan
SDM internal audit melalui program
pelatihan baik internal dan eksternal.
Pada area Manajemen Risiko, pengawasan
aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah dibantu oleh Komite
setingkat Dewan Komisaris dan Komite
setingkat Direksi telah dilakukan secara
berkala melalui rapat rutin korporasi, yang
dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,
didokumentasikan dengan baik dan
dilakukan pengawasan atas tindak lanjut
hasil keputusan rapat.
BTPN Syariah juga telah memiliki kecukupan
Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Manajemen Risiko yang digunakan sebagai
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
109
dasar dalam menjalankan kegiatan usahanya
dan BTPN Syariah telah melakukan kajian
ulang terhadap Kebijakan dan Prosedur yang
ada untuk memastikan kesesuaian dengan
regulasi yang berlaku, peraturan internal
dan kondisi yang ada. Limit manajemen
risiko terdokumentasi dengan baik di
dalam Rencana Bisnis BTPN Syariah maupun
dokumen resmi lainnya.
Dari sisi kecukupan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko serta sistem informasi
manajemen risiko, BTPN Syariah dipandang
telah memenuhi kecukupan proses, di
antaranya memiliki rasio kecukupan
modal sebesar 19,96%. BTPN Syariah
juga telah memiliki sistem Operational
Risk Management System (ORMS) dalam
mendukung pengawasan dan pengendalian
risiko operasional di mana seluruh kejadian
risiko dicatat, ditatakelolakan dan dianalisa
untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya hal yang sama di kemudian hari.
BTPN Syariah menerapkan sistem
pengendalian intern melalui Unit Kerja
Quality Assurance (QA), Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR) dan Satuan
Kerja Audit Internal (SKAI).
Kebijakan Good Corporate
Governance (GCG)
Pada tahun 2015, BTPN Syariah telah
melakukan pengkinian Kebijakan GCG,
yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris,
Direksi dan Dewan Pengawas Syariah.
Pengkinian tersebut telah mengacu kepada
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Adapun Kebijakan GCG terkini yang telah
disetujui adalah Kebijakan GCG pada bulan
Agustus 2015.
Kebijakan GCG BTPN Syariah mencakup:
Prinsip GCG Perusahaan
1. Asas Umum;
2. Nilai-Nilai dan Kode Etik;
3. Pelaporan Pelaksanaan GCG;
4. Pelaporan Manajemen;
5. Pelaporan kepada Perusahaan Induk
Strategi
1. Rencana Bisnis;
2. Key Strategic Initiatives;
3. Risk Appetite
Organ Perseroan
1. Pemegang Saham;
2. Dewan Komisaris;
3. Direksi;
4. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Kontrol Internal
1. Manajemen Risiko;
2. Kepatuhan;
3. Audit Internal dan Eksternal;
4. Perlindungan Konsumen Sektor
Jasa Keuangan;
5. Batas Maksimum
Penyaluran Pendanaan;
6. Corporate Governance Officer (CGO);
7. Tanggung Jawab Perusahaan terhadap
Lingkungan dan Praktik Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
Kompensasi
1. Prinsip dan Struktur
Transparansi dan Keterbukaan Informasi
1. Prinsip Utama;
2. Juru Bicara;
3. Kebijakan dan Prosedur Transparansi
dan Keterbukaan Informasi;
4. Pelaporan Dalam Rangka Transparansi
dan Keterbukaan Informasi;
5. Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Sekretaris Perusahaan
110
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Perwujudan GCG di BTPN Syariah
Komitmen BTPN Syariah dalam
menerapkan GCG di seluruh jenjang
organisasi mengacu kepada ketentuan
yang berlaku dan diwujudkan dalam:
1. Pelaksanaan tugas dan Tanggung
jawab Dewan Komisaris, Direksi dan
Dewan Pengawas Syariah;
2. Pelaksanaan tugas dan Tanggung
jawab Komite setingkat Dewan
Komisaris dan Komite setingkat Direksi;
3. Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Satuan Kerja Audit Intern dan
Satuan Kerja Manajemen Risiko;
4. Penerapan fungsi Kepatuhan;
5. Pelaksanaan pemilihan Audit Eksternal,
pelaksanaan audit Internal;
6. Penyusunan Rencana Bisnis dan Key
Strategic Initiative BTPN Syariah;
7. Pelaksanaan transparansi laporan
keuangan dan non keuangan
BTPN Syariah.
Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)
BTPN Syariah telah menyelenggarakan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
sebanyak 1 (satu) kali dan melaksanakan
Keputusan Sirkuler Pemegang Saham
sebagai pengganti Keputusan yang diambil
dalam RUPS sebanyak 3 (tiga) kali pada
tahun 2015.
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST)
RUPST BTPN Syariah dilaksanakan pada
tanggal 7 Mei 2015, seperti tertuang
dalam Akta No.12 tanggal 7 Mei 2015 yang
memutuskan hal-hal seperti tercantum
dalam akta tentang:
1. Laporan Tahunan BTPN Syariah
untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014,
Pengesahan Laporan Keuangan
BTPN Syariah untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan Pemberian pelunasan
tanggung jawab (acquit et de charge)
sepenuhnya kepada anggota Direksi
yang menjabat dalam tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 mengenai tindakan pengurusan
dan kepada Dewan Komisaris dan
Dewan Pengawas Syariah mengenai
tindakan pengawasan yang telah
dilakukan mereka masing-masing
selama tahun buku berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 sepanjang
tindakan tersebut tercermin dalam
Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan BTPN Syariah kecuali
perbuatan penipuan, penggelapan dan
tindak pidana lainnya;
2. Penggunaan Laba Bersih BTPN Syariah
untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014;
3. Penunjukkan Akuntan Publik untuk
tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan
penetapan besarnya honorarium serta
persyaratan lain berkenaan dengan
penunjukan tersebut;
4. Penetapan mengenai besarnya gaji dan
tunjangan bagi Dewan Komisaris dan
Dewan Pengawas Syariah BTPN Syariah.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB)
BTPN Syariah telah menyelenggarakan
Keputusan Sirkuler Pemegang Saham
sebagai pengganti Keputusan yang
diambil dalam RUPSLB sebanyak 3 (tiga)
kali pada tahun 2015, dengan penjelasan
sebagai berikut:
1. Keputusan Sirkuler Para Pemegang
Saham BTPN Syariah tanggal 14
Januari 2015. Tentang Perubahan
Susunan Dewan Komisaris yang
tertuang dalam Akta N0.09 tanggal
14 Januari 2015 dan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Data Perseroan
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
111
Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia (Kemenhumkam)
No.AHU-0003154.AH.01.03 Tahun 2015
tanggal 19 Januari 2015;
2. Keputusan Sirkuler Para Pemegang
Saham BTPN Syariah tanggal
23 Juni 2015. Tentang Peningkatan
Modal Dasar Perseroan yang
tertuang dalam Akta No.98
tanggal 23 Juni 2015 dan Surat
Penerimaan Pemberitahuan atas
akta tersebut dari Kemenhumkam
No.AHU-0938093.AH.01.02
tanggal 25 Juni 2015, serta SK
Kemenkumham atas akta tersebut
dengan No.AHU-AH.01.03-0945709
tanggal 25 Juni 2015.
Akta Pernyataan Keputusan di Luar
Rapat Umum Pemegang Saham BTPN
Syariah tentang Peningkatan Modal
Dasar memutuskan hal-hal seperti
tercantum dalam akta tentang:
• Menyetujui Peningkatan Modal
Dasar Perseroan dari semula
terdiri dari 640.000 (enam ratus
empat puluh ribu) saham atau
dengan nilai nominal seluruhnya
Rp640.000.000.000,- (enam ratus
empat puluh Miliar Rupiah)
menjadi terdiri dari 1.500.000 (satu
juta lima ratus ribu) saham atau
dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp1.500.000.000.000,- (satu
triliun lima ratus miliar Rupiah);
• Menyetujui peningkatan Modal
Ditempatkan dan Modal Disetor
Perseroan dari semula terdiri dari
533.333 (lima ratus tiga puluh tiga
ribu tiga ratus tiga puluh tiga)
saham atau seluruhnya dengan
nominal Rp533.333.000.000,- (lima
ratus tiga puluh tiga Miliar tiga
ratus tiga puluh tiga juta Rupiah)
menjadi terdiri dari 693.333 (enam
ratus sembilan puluh tiga ribu tiga
112
ratus tiga puluh tiga) saham atau
dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp693.333.000.000,- .
(enam ratus sembilan puluh tiga
miliar tiga ratus tiga puluh tiga
juta Rupiah).
•
Penambahan Modal Ditempatkan
dan Modal Disetor Perseroan yang
baru sejumlah 160.000 (seratus
enam puluh ribu) saham yang
masing-masing saham bernilai
nominal Rp1.000.000,- atau
seluruhnya dengan nilai nominal
Rp160.000.000.000,- (seratus enam
puluh miliar Rupiah) yang diambil
bagian secara proporsional oleh:
i. PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk, sejumlah
112.000 (seratus dua belas
ribu) saham atau merupakan
70% (tujuh puluh persen) dari
seluruh saham yang telah
dikeluarkan oleh dan disetor
dalam Perseroan;
ii. PT Triputra Persada Rahmat,
sejumlah 48.000 (empat puluh
delapan ribu) saham atau
merupakan 30% (tiga puluh
persen) dari seluruh saham
yang telah dikeluarkan oleh
dan disetor dalam Perseroan.
Merubah bunyi dalam Pasal
4 ayat (1) dan (2) Anggaran
Dasar Perseroan.
3. Keputusan Sirkuler Para Pemegang
Saham BTPN Syariah tanggal 1
Oktober 2015. Tentang Perubahan
anggota Dewan Komisaris dan
anggota Direksi yang tertuang
dalam Akta No.01 tanggal 1
Oktober 2015 dan Surat Penerimaan
Pemberitahuan dari Kemenhumkam
No.AHU-AH.01.03-0968867 tanggal
1 Oktober 2015.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Akta Pernyataan Keputusan di Luar
Rapat Umum Pemegang Saham BTPN
Syariah tentang Perubahan anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi
memutuskan hal-hal seperti tercantum
dalam akta tentang:
a. Menyetujui pengunduran diri
Bapak Taras Wibawa Siregar
sebagai anggota Dewan Komisaris
Perseroan terhitung sejak
ditandatanganinya Keputusan di
Luar RUPS ini sebagaimana surat
pengunduran dirinya tertanggal
29 Mei 2015 dengan memberikan
pembebasan dan pelepasan
sepenuhnya (acquit et de charge)
atas tindakan pengawasannya
yang telah dilaksanakan sepanjang
tindakan tersebut tercermin dalam
laporan tahunan dan laporan
keuangan dan sepanjang laporan
tahunan dan laporan keuangan
tersebut disetujui dan disahkan
oleh RUPS Tahunan tahun buku
yang bersangkutan;
b. Menyetujui pengunduran diri
Ibu Rosi Susanti sebagai Direktur
Kepatuhan terhitung sejak
ditandatanganinya Keputusan
di Luar RUPS sebagaimana surat
pengunduran dirinya tertanggal
14 September 2015 dengan
memberikan kebebasan dan
pelepasan sepenuhnya (acquit
et de charge) atas tindakan
pengurusannya yang telah
dilaksanakan sepanjang tindakan
tersebut tercermin dalam laporan
tahunan dan laporan keuangan
dan sepanjang laporan tahunan
dan laporan keuangan tersebut
disetujui dan disahkan oleh
RUPS Tahunan tahun buku
yang bersangkutan;
c. Menyetujui pengangkatan Bapak
Taras Wibawa Siregar (dalam
KTP tertulis Taras Wibawa)
sebagai Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko yang baru
yang telah dinyatakan lulus Uji
Kepatuhan dan Kepatutan (fit
and proper test) sebagaimana
salinan Surat Keputusan Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Nomor KEP-57/D.03/2015
tertanggal 9 September 2015
perihal “Hasil Uji Kemampuan
dan Kepatutan Saudara Taras
Wibawa Siregar selaku Calon
Direktur Kepatuhan” Perseroan
terhitung sejak ditandatanganinya
Keputusan Di Luar RUPS, untuk
menggantikan Ibu Rosi Susanti
yang mengundurkan diri.
d. Masa jabatan seluruh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan akan berakhir pada
saat ditutupnya RUPS Tahunan
Perseroan yang akan diadakan
dalam tahun 2017, kecuali Bapak
Mahdi Syahbuddin yang akan
berakhir pada saat ditutupnya
RUPS Tahunan Perseroan yang
akan diadakan dalam tahun
2018 dengan tidak mengurangi
perubahan yang dapat terjadi
sebelum berakhirnya masa
jabatan tersebut.
Dewan Komisaris dan Direksi
Posisi per 31 Desember 2015, semua
anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah
memenuhi persyaratan lulus penilaian
kemampuan dan kepatutan (Fit and
Proper Test/F&PT).
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
113
Dewan Komisaris
Berdasarkan Kebijakan GCG BTPN Syariah
bahwa Dewan Komisaris merupakan organ
perusahaan yang secara independen
bertugas melakukan fungsi pengawasan
secara umum dan/atau khusus sesuai
dengan Anggaran Dasar serta memberikan
nasihat kepada Direksi dalam mengelola
Bank sesuai prinsip GCG.
Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris, sesuai Pedoman dan Tata Tertib
Kerja terkini adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris wajib memastikan
terselenggaranya pelaksanaan GCG
dalam setiap usaha Bank pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi;
2. Dewan Komisaris wajib melaksanakan
pengawasan terhadap tugas dan
tanggung jawab Direksi, serta
memberikan nasihat kepada Direksi;
3. Dalam melakukan pengawasan,
Dewan Komisaris wajib mengarahkan,
memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis
Bank. Untuk pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab ini, Dewan Komisaris
dapat meminta data dan informasi
yang dibutuhkan kepada Direksi;
4. Dalam melakukan pengawasan, Dewan
Komisaris dilarang terlibat dalam
pengambilan keputusan kegiatan
operasional Bank, kecuali:
• Penyediaan dana kepada pihak
terkait sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia tentang
Batas Maksimum Pemberian
Pembiayaan Bank Umum; dan
• Hal-hal lain yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar Bank atau
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
114
5. Pengambilan keputusan oleh Dewan
Komisaris tidak meniadakan tanggung
jawab Direksi atas pelaksanaan
kepengurusan Bank;
6. Dewan Komisaris wajib menyediakan
waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara optimal;
7. Dewan Komisaris wajib memastikan
bahwa Direksi telah menindaklanjuti
temuan audit dan rekomendasi dari
satuan kerja audit intern Bank, auditor
eksternal, hasil pengawasan OJK
dan/atau hasil pengawasan badan
otoritas lainnya;
8. Dewan Komisaris wajib
memberitahukan kepada OJK
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
sejak ditemukannya:
• Pelanggaran Peraturan perundangundangan di bidang keuangan dan
perbankan dan;
• Keadaan atau perkiraan keadaan
yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha Bank.
9. Dewan Komisaris mengusulkan
calon anggota Dewan Pengawas
Syariah (DPS) kepada Direksi dengan
memperhatikan rekomendasi Komite
Remunerasi dan Nominasi untuk
kemudian dimintakan rekomendasi
dari Majelis Ulama Indonesia dan
persetujuan dari OJK. RUPS dapat
mendelegasikan kewenangan kepada
Dewan Komisaris untuk mengangkat
anggota DPS.
Pembentukan Komite-Komite
Sesuai Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dewan Komisaris BTPN Syariah, maka
dalam rangka mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya, Dewan Komisaris wajib
membentuk sekurang-kurangnya:
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
1. Komite Audit;
2. Komite Pemantau Risiko;
3. Komite Remunerasi dan Nominasi.
Dewan Komisaris wajib memastikan
bahwa komite yang telah dibentuk
menjalankan tugasnya secara efektif.
Komite wajib menyusun Pedoman dan
Tata Tertib Kerja Komite.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, Anggota Dewan Komisaris
senantiasa mengacu kepada Pedoman dan
Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, yang
mana pedoman tersebut telah dilakukan
pengkinian secara berkala dan mengacu
kepada peraturan dan ketentuan yang
berlaku. Perubahan terakhir Pedoman dan
Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris telah
sesuai dengan No.01/PedomanKerja/LG/
XII/2015 pada tanggal 11 Desember 2015.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris mencakup:
1. Organisasi
2. Independensi
3. Tugas dan Tanggung Jawab
4. Pembentukan Komite-Komite
5. Fungsi Komisaris Utama
6. Etika Kerja
7. Rapat
8. Transparansi/Keterbukaan
9. Masa Jabatan
10. Lain-Lain
Komposisi dan Kriteria Anggota
Dewan Komisaris
Komposisi dan Kriteria Anggota Komisaris
serta Organisasi seperti terdapat pada
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris BTPN Syariah adalah:
1. Jumlah anggota Dewan Komisaris
paling kurang 3 (tiga) orang dan
paling banyak sama dengan jumlah
anggota Direksi;
2. Dalam hal terdapat anggota Dewan
Komisaris berhalangan tetap sehingga
menjadi kurang dari 3 (tiga) orang,
maka Dewan Komisaris segera
mengusulkan penggantinya kepada
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
yang harus diselenggarakan dalam
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
setelah terjadinya lowongan dengan
memperhatikan rekomendasi Komite
Remunerasi dan Nominasi;
3. Paling kurang 1 (satu) orang anggota
Dewan Komisaris harus berdomisili
di Indonesia;
4. Dewan Komisaris dipimpin oleh
Komisaris Utama dalam hal penentuan
Komisaris Utama, harus diutamakan
Komisaris yang merupakan
Komisaris Independen;
5. Dewan Komisaris sekurang-kurangnya
terdiri dari anggota yang memiliki
kemampuan di bidang ekonomi makro,
perbankan dan keuangan Syariah,
hukum, akuntansi dan audit;
6. Dewan Komisaris wajib melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara
independen. Untuk memastikan
independensi Dewan Komisaris,
sekurang-kurangnya 50% (lima
puluh per seratus) dari jumlah
anggota Dewan Komisaris adalah
Komisaris Independen;
7. Setiap usulan penggantian dan/
atau pengangkatan anggota Dewan
Komisaris kepada RUPS harus
memperhatikan rekomendasi Komite
Remunerasi dan Nominasi;
8. Setiap anggota Dewan Komisaris harus
memenuhi persyaratan telah lulus
penilaian kemampuan dan kepatutan
sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan/Bank Indonesia (OJK/
BI) tentang penilaian kemampuan dan
kepatutan;
9. Anggota Dewan Komisaris hanya dapat
merangkap jabatan sebagai:
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
115
•
Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/
perusahaan yang masuk kategori lembaga non-keuangan;
• Anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang melaksanakan fungsi pengawasan
pada 1 (satu) perusahaan anak lembaga keuangan bukan Bank Umum Syariah
yang dimiliki oleh Bank;
• Anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) perusahaan
perbankan yang merupakan pemegang saham Bank;
• Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) perusahaan
non-perbankan yang merupakan pemegang saham Bank; atau
• Pejabat pada paling banyak 3 (tiga) lembaga nirlaba.
10. Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling memiliki hubungan keluarga
sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi.
Independensi Dewan Komisaris
Sesuai Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris BTPN Syariah, Independensi Dewan
Komisaris diatur sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen;
2. Yang dimaksud dengan Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi
dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang secara alamiah dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen;
3. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang
mempunyai hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen tidak dapat menjadi Komisaris Independen pada Bank
yang bersangkutan sebelum menjalani masa tunggu (cooling off) selama
6 (enam) bulan;
4. Namun demikian ketentuan ini tidak berlaku bagi mantan Direksi atau Pejabat
Eksekutif yang melakukan fungsi pengawasan.
Susunan Anggota Dewan Komisaris
Susunan Anggota Dewan Komisaris per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
No
1
Nama
Kemal Azis Stamboel
2
Dewie Pelitawati
3
Mahdi Syahbuddin
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Komisaris Utama/Komisaris Independen
22 Mei 2014
Komisaris Independen
22 Mei 2014
Komisaris
13 Januari 2015
Catatan:
Taras Wibawa Siregar efektif mengundurkan diri sebagai Anggota Dewan Komisaris tanggal 1 Oktober 2015 dan diangkat
sebagai Anggota Direksi BTPN Syariah.
Seluruh anggota Dewan Komisaris BTPN Syariah telah memenuhi persyaratan sebagai
anggota Dewan Komisaris dengan ketentuan yang berlaku, antara lain UU Perseroan
Terbatas, Peraturan Bank Indonesia tentang Bank Umum Syariah, Peraturan Bank Indonesia
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan Peraturan Bank Indonesia
tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
116
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Orientasi Dewan Komisaris
Selama tahun 2015, terdapat anggota Dewan Komisaris baru. Komisaris Utama
memastikan anggota Dewan Komisaris yang baru yang menjabat mendapatkan informasi
yang diperlukan terkait Bank untuk dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dan
Direktur Kepatuhan bertugas menyediakan informasi yang diperlukan.
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Terkait pengungkapan rangkap jabatan Dewan Komisaris sampai dengan tanggal 31
Desember 2015, Dewan Komisaris BTPN Syariah tidak merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan
atau lembaga lain yang melebihi batas maksimum yang diperkenankan sesuai dengan
ketentuan dan perundangan yang berlaku. Keterangan adalah sebagai berikut:
No
Nama
Jabatan
Nama Perusahaan
Tahun
1
Kemal Azis Stamboel
Komisaris Independen
PT Holcim Indonesia Tbk
2013 – Sekarang
2
Dewie Pelitawati
Senior GM Corporate Legal,
Compliance and Governance
PT XL- Axiata Tbk
2013 - Sekarang
3
Mahdi Syahbuddin
N/A
N/A
N/A
Laporan Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah melakukan tanggung jawab pengawasan atas pengelolaan
dan operasional BTPN Syariah serta memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk
memastikan terlaksananya penerapan GCG dan kepatuhan kepada Prinsip Syariah.
Dewan Komisaris telah secara langsung melakukan pengawasan atas pengelolaan dan
operasional Bank melalui Komite setingkat Dewan Komisaris yang telah dibentuk.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan langkah pengawasan terhadap
aspek-aspek di antaranya:
1. Dewan Komisaris melakukan kajian dan menyetujui Rencana Bisnis Bank (RBB);
2. Dewan Komisaris mengkaji dan menyetujui pengkinian kebijakan di antaranya
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance – GCG), Kebijakan
Manajemen Risiko, dan Kebijakan Pengelolaan Pengamanan Informasi Bank untuk
tahun 2015;
3. Dewan Komisaris memastikan bahwa tata kelola Bank menggunakan prinsip kehatihatian berupa pengawasan ketersediaan infrastruktur yang memadai dan Sumber
Daya Manusia;
4. Dewan Komisaris melakukan pengawasan untuk memastikan Bank menerapkan
prinsip kehati-hatian dalam proses pengembangan produk dan memberikan
rekomendasi terhadap produk dan layanan yang sudah berjalan;
5. Pelaksanaan pengawasan dilakukan juga melalui pertemuan koordinasi Dewan
Komisaris dengan Dewan Pengawas Syariah untuk menyelaraskan pemikiran dan
rekomendasi strategis sejalan dengan Prinsip Syariah yang telah dimulai sejak awal
tahun 2015 dan akan berlanjut di tahun 2016;
6. Dewan Komisaris secara berkala melakukan pemantauan kinerja keuangan Bank
melalui rapat rutin Dewan Komisaris;
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
117
7. Dewan Komisaris merekomendasikan
langkah-langkah strategis bank
terkait Teknologi Informasi perihal
penyediaan, penyimpanan dan
pemanfaatan data untuk tujuan
analitik yang mana atas tujuan
tersebut akan menjadi langkah
strategis Bank dalam beberapa
tahun ke depan;
15. Dewan Komisaris memberikan
persetujuan dalam pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan
sesuai usulan Direksi;
8. Dewan Komisaris melakukan
pengawasan atas langkah strategis
Bank dalam mengimplementasikan
peraturan terkini di bawah koordinasi
Divisi Kepatuhan;
16. Dewan Komisaris merekomendasikan
agar dilakukan penyesuaian susunan
anggota Komite setingkat Dewan
Komisaris dengan telah efektifnya
Anggota Dewan Komisaris baru dan
Anggota Direksi baru;
9. Dewan Komisaris merekomendasikan
agar dilakukan pelatihan Kepatuhan
dan refreshment trainings bagi
Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah;
17. Dewan Komisaris memberikan
persetujuan sehubungan dengan
Penunjukan Kantor Akuntan Publik
untuk tahun buku yang berakhir pada
31 Desember 2015;
10. Dewan Komisaris melakukan
pengawasan terkait penanganan
kasus fraud dengan senantiasa
memperhatikan peraturan
yang berlaku;
18. Dewan Komisaris merekomendasikan
agar dilakukan Pelatihan Perbankan
Syariah bagi setiap Karyawan baru baik
di kantor pusat, cabang dan LSB;
11. Dewan Komisaris melakukan
pengawasan atas inisiatif Bank
dilakukan dengan prinsip kehatihatian dipandang dari sisi urgency
kebijakan dan rencana bisnis dengan
memperhatikan prinsip-prinsip syariah;
12. Dewan Komisaris memberikan
persetujuan atas pencalonan Anggota
Dewan Komisaris Bank, Anggota
Direksi Bank, dengan memperhatikan
rekomendasi Komite Remunerasi
dan Nominasi;
13. Dewan Komisaris memberikan
persetujuan atas Rencana Kerja
Tahunan Komite setingkat Dewan
Komisaris, termasuk di antaranya
Rencana Audit tahunan;
14. Dewan Komisaris melakukan
pengawasan atas pelaksanaan aksi
korporasi di antaranya Penambahan
Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan
Modal Disetor Bank dan memastikan
118
bahwa proses aksi korporasi telah
sesuai dengan prinsip kepatuhan
seperti tertuang dalam RBB Bank dan
peraturan perundangan;
19. Dewan Komisaris memastikan Direksi
telah melaksanakan tindak lanjut
temuan internal dan eksternal audit
dan rekomendasi Internal Audit
melalui Komite Audit;
20. Dewan Komisaris melakukan
pengawasan Bank atas penerapan
tata kelola dan kepatuhan atas
rasio keuangan, tingkat kesehatan
bank (Risk Based Bank RatingRBBR), penerapan APU/PPT dan
pelaksanaan dan pengelolaan risiko
kepatuhan melalui Komite setingkat
Dewan Komisaris;
21. Dewan Komisaris secara rutin melakukan
koordinasi untuk memastikan persiapan
rapat komite setingkat Dewan Komisaris
terselenggara secara efektif dan
maksimal dengan melakukan kajian awal
secara rutin, merumuskan rekomendasi
atas Internal Audit, Manajemen Risiko
dan Sistem Pengendalian Internal.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Dewan Komisaris telah menerima kuasa
dan kewenangan dari Pemegang Saham
melalui RUPS untuk melaksanakan
Keputusan Pemegang Saham selama tahun
2015 antara lain:
1. Penunjukan Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana Rintis & Rekan
(a member firm of PWC global
network) sebagai Auditor Eksternal
untuk memeriksa atau mengaudit
buku dan catatan BTPN Syariah
untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 serta
penetapan besarnya honorarium dan
syarat lainnya tentang menunjuk
Akuntan Publik tersebut dengan
memperhatikan rekomendasi Komite
Audit BTPN Syariah;
2. Penetapan Remunerasi dan Tunjangan
bagi anggota Direksi, honorarium
Dewan Pengawas Syariah, Pihak
Independen Komite setingkat Dewan
Komisaris serta besar honorarium
dan tunjangan bagi Anggota Dewan
Komisaris untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 berdasarkan rekomendasi Komite
Remunerasi dan Nominasi.
Dewan Pengawas Syariah
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Pengawas Syariah
Berdasarkan Kebijakan Tata Kelola
Perusahaan di BTPN Syariah bahwa Dewan
Pengawas Syariah (DPS) merupakan organ
perusahaan yang secara independen bertugas
melakukan fungsi pengawasan kepada
Direksi secara umum dan/atau khusus sesuai
Anggaran Dasar berdasarkan Prinsip Syariah.
Mengacu kepada tanggung jawab fungsi
kepatuhan, Divisi Kepatuhan senantiasa
berkoordinasi dengan Dewan Pengawas
Syariah terkait pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah.
Tugas dan tanggung jawab DPS sesuai
Pedoman dan Tata Tertib Kerja terkini
dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Memberikan nasihat dan saran kepada
Direksi serta mengawasi kegiatan Bank
agar sesuai dengan Prinsip Syariah.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab DPS antara lain meliputi:
• Menilai dan memastikan
pemenuhan Prinsip Syariah atas
pedoman operasional dan produk/
layanan yang dikeluarkan dan
berlaku bagi Bank;
• Mengawasi proses pengembangan
produk baru Bank agar sesuai
dengan fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN) – Majelis Ulama
Indonesia (MUI);
• Meminta fatwa kepada DSN – MUI
untuk produk baru Bank yang
belum ada fatwanya;
• Melakukan kajian secara
berkala atas pemenuhan Prinsip
Syariah terhadap mekanisme
penghimpunan dana dan
penyaluran dana serta pelayanan
jasa Bank;
• Meminta data dan informasi
terkait dengan aspek syariah dari
Direktur Kepatuhan dan/atau
Satuan Kerja Kepatuhan dalam
rangka pelaksanaan tugasnya;
• Memastikan tersedianya waktu
yang cukup untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya
secara optimal;
• Menyampaikan Laporan Hasil
Pengawasan DPS per semester
kepada OJK paling lambat 2
(dua) bulan setelah periode
laporan berakhir.
DPS telah memberikan opini Syariah
terhadap produk dan layanan Bank
melalui rapat DPS yang diadakan secara
periodik. DPS telah meminta penjelasan
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
119
dari masing-masing pejabat Bank di unit kerja terkait dan mereview kesesuaian prinsip
syariah terhadap fatwa DSN-MUI dan ketentuan lain yang berlaku. Selain itu, Dewan
Pengawas Syariah bersama Unit Kepatuhan telah melakukan peninjauan ke cabang
secara periodik, guna memastikan bahwa pelaksanaan operasional cabang telah sesuai
dengan Prinsip Syariah. DPS juga berkoordinasi dengan Dewan Komisaris melalui Rapat
Koordinasi untuk menyelaraskan pengawasan Syariah secara periodik.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Anggota DPS senantiasa mengacu
kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja DPS yang mana pedoman tersebut dilakukan
pengkinian secara berkala dan mengacu kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja DPS terkini adalah Nomor 12/PedomanKerja/LG/VI/2015
tanggal 16 Juni 2015.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja DPS mencakup:
1. Organisasi
2. Tugas dan Tanggung Jawab
3. Rapat
4. Transparansi/Keterbukaan
5. Etika Kerja
6. Lain-lain
Komposisi dan Kriteria Anggota Dewan Pengawas Syariah
1. DPS diangkat oleh RUPS. Kedudukan DPS setara dengan Dewan Komisaris dan
berkewajiban melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada OJK.
2. Organisasi DPS disusun dengan mempertimbangkan proses pengambilan keputusan
yang efektif dan efisien. Jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah sekurangkurangnya beranggotakan 2 (dua) orang dan paling banyak 50% (lima puluh per
seratus) dari jumlah Direksi;
3. DPS dipimpin oleh seorang Ketua yang ditunjuk dari salah satu anggota DPS;
4. Anggota DPS tunduk kepada Kode Etik dan ketentuan Bank lainnya yang berlaku;
5. Ketua DPS bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan tugas DPS dan
memastikan anggota DPS memperoleh informasi yang diperlukannya untuk dapat
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya;
6. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, DPS dibantu oleh Satuan Kerja
Kepatuhan Bank.
Independensi Dewan Pengawas Syariah
Dalam rangka keterbukaan informasi dan pengungkapan hubungan dan kepengurusan
berdasarkan ketentuan GCG, seluruh anggota DPS tidak memiliki hubungan keuangan
dan kekeluargaan dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang
Saham Pengendali.
120
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Terkait pengungkapan rangkap jabatan bahwa DPS hanya dapat merangkap jabatan
sebagai anggota DPS paling banyak pada 4 (empat) lembaga keuangan syariah lain, maka
perangkapan jabatan DPS BTPN Syariah telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Nama
Jabatan
Nama Perusahaan
Tahun
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
2014 – Sekarang
Anggota DPS
Adira Insurance
2004 – Sekarang
Anggota DPS
Tokyo Marine Insurance (d/h MAA)
2006- Sekarang
PT K.Link Nusantara (PLBS)/ MLM
2013 – Sekarang
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
2014 – Sekarang
Ketua DPS
Drs. KH. Amidhan
Ketua DPS
KH. A. Cholil Ridwan, Lc
Anggota DPS
Susunan Anggota Dewan Pengawas Syariah
Susunan Anggota DPS per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
No
Nama
1
Drs. KH. Amidhan
2
KH. A. Cholil Ridwan, Lc
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Ketua DPS
22 Mei 2014
Anggota DPS
22 Mei 2014
Seluruh anggota DPS BTPN Syariah telah memenuhi persyaratan sebagai anggota DPS
sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Bank Indonesia tentang Bank
Umum Syariah, Peraturan Bank Indonesia tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit
& Proper Test) dan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Rapat Dewan Pengawas Syariah
Selama tahun 2015, telah dilakukan rapat DPS sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat
kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:
No
Nama
Total Rapat Tahun 2015
Total Kehadiran pada Rapat Tahun 2015
1
Drs. KH Amidhan
12
12/12
2
KH. A.Cholil Ridwan, LC
12
12/12
Sesuai ketentuan internal BTPN Syariah bahwa rapat internal DPS diselenggarakan 1 (satu)
bulan sekali yang wajib dihadiri oleh seluruh anggota DPS sehingga dengan demikian,
frekuensi rapat yang telah dihadiri DPS selama tahun 2015 telah memenuhi ketentuan
yang berlaku.
Pelatihan untuk Anggota Dewan Pengawas Syariah tahun 2015
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, anggota DPS turut
hadir dalam seminar strategis selama tahun 2015 di antaranya:
1. Pelatihan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme tanggal
11 Maret 2015;
2. Ijtima’ Sanawi (Annual Meeting) DPS Lembaga Keuangan Syariah se-Indonesia tahun
2015 dengan tema “Optimalisasi Peran DPS Melalui Pengawas Syariah yang Profesional
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
121
dan Terintegrasi dalam Rangka
Penguatan Industri Jasa Keuangan
Syariah” yang diselenggarakan pada
tanggal 16-18 Desember 2015.
Laporan Pelaksanaan Tugas
dan Tanggung Jawab Dewan
Pengawas Syariah
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
DPS selama tahun 2015, secara umum telah
menjalankan fungsinya dalam memberikan
nasihat dan saran melalui Opini dan
Persetujuan DPS antara lain:
1. Opini dan Persetujuan DPS
No.012/DPS-ODP/IV/2015 tentang
Penggunaan Dana Sosial dan
Pengelolaan Dana / Zakat.
2. Opini dan Persetujuan DPS No. 013/
DPS-ODP/IV/2015 tentang Program
Hadiah PMD- Rajin Menabung.
3. Opini dan Persetujuan DPS No. 014/
DPS-ODP/V/2015 tentang Product
Program BTPN Wow! iB (Laku Pandai).
4. Opini dan Persetujuan DPS No.015/DPSODP/V/2015 tentang Fatwa DSN untuk
Perlakuan Akuntansi Pembiayaan
Multijasa sebagai Financial Asset.
5. Opini dan Persetujuan DPS No.016/DPS/
ODP/VII/2015 tentang Produk Taseto
Mapan iB.
6. Opini dan Persetujuan DPS No.017/
DPS/ODP/VIII/2015 tentang Pengakuan
Klaim Asuransi Pasangan Pembiayaan
Paket Masa Depan (PMD).
7. Opini dan Persetujuan DPS No.018/
DPS/ODP/VIII/2015 tentang Pengkinian
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan.
8. Opini dan Persetujuan DPS No.019/DPS/
ODP/IX/2015 tentang Program Promosi
Taseto Mapan iB.
9. Opini dan Persetujuan DPS No.020/
DPS/ODP/X/2015 tentang Pengkinian
Kebijakan Pembiayaan.
10. Opini dan Persetujuan DPS No.
021/DPS/ODP/X/2015 tentang
122
Pembiayaan PMD Kepada Nasabah
Petani Tembakau.
11. Opini dan Persetujuan DPS No.022/
DPS/ODP/XI/I2015 tentang Pengkinian
Kebijakan Manajemen Risiko.
12. Opini dan Persetujuan DPS No.023/
DPS/ODP/XII/I2015 tentang Pengakuan
Dana Kelebihan Klaim Asuransi dan
Kelebihan Recovery Fraud.
Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam
Kegiatan Penghimpunan Dana dan
Penyaluran Dana serta Pelayanan
Jasa Bank
Pelaksanaan kegiatan penghimpunan
dana, penyaluran dana dan pelayanan jasa
serta pengembangan produk baru BTPN
Syariah telah sesuai dengan prinsip syariah
sebagaimana Laporan Hasil Pengawasan
DPS yang telah disampaikan ke OJK.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap
prinsip syariah atas kegiatan Bank, DPS
melakukan kunjungan ke kantor cabang
secara periodik dengan melakukan review
kepatuhan syariah atas kegiatan bank yang
dijalankan di kantor cabang.
Direksi
Berdasarkan Kebijakan Tata Kelola
Perusahaan (Good Corporate Governance
– GCG) di BTPN Syariah bahwa Direksi
merupakan organ perusahaan yang
bertanggung jawab penuh untuk
melakukan pengurusan Bank untuk
kepentingan Bank, sesuai dengan maksud
dan tujuan bank serta mewakili Bank baik
di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
ketentuan Anggaran Dasar BTPN Syariah.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Direksi terkini, tugas dan tanggung
jawab Direksi adalah:
1. Direksi bertanggung jawab penuh
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
atas pelaksanaan kepengurusan Bank
sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawab sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar dan peraturan
perundangan yang berlaku dengan
menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam
setiap kegiatan pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi;
Menindaklanjuti seluruh hasil temuan
audit dan rekomendasi dari Satuan
Kerja Audit Internal (SKAI), DPS,
Auditor Eksternal, hasil pengawasan
OJK/BI dan/atau hasil pengawasan
otoritas lainnya;
Dalam rangka melaksanakan prinsipprinsip GCG, Direksi paling kurang
wajib membentuk:
a. Satuan Kerja Audit Intern;
b. Satuan Kerja Manajemen Risiko;
c. Komite Manajemen Risiko;
d. Satuan Kerja Kepatuhan.
Memastikan penyediaan data serta
informasi yang akurat, relevan, dan
tepat waktu kepada Dewan Komisaris;
Memastikan transparansi atas informasi
material terkait dengan keadaan
usaha Bank;
Membuat kebijakan yang mengatur
pembagian tugas dan wewenang di
dalam organisasi;
Pembagian tugas dan wewenang
pengurusan di antara anggota Direksi
ditetapkan berdasarkan keputusan
RUPS atau dalam hal RUPS tidak
menetapkan, maka ditentukan
berdasarkan keputusan Direksi;
Direksi wajib
mempertanggungjawabkan
pemenuhan terkait kewajibannya
kepada Pemegang Saham
melalui RUPS;
Direksi wajib mengungkapkan
kebijakan Bank yang bersifat
strategis di bidang kepegawaian
kepada pegawai;
10. Direksi dilarang menggunakan
penasihat perorangan dan/atau jasa
profesional sebagai konsultan kecuali
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• Proyek bersifat khusus;
• Didasari oleh kontrak yang
jelas, yang sekurang-kurangnya
mencakup lingkup kerja, tanggung
jawab dan jangka waktu pekerjaan
serta biaya;
• Konsultan adalah pihak
independen dan memiliki
kualifikasi untuk mengerjakan
proyek yang bersifat khusus
sebagaimana dimaksud di atas.
11. Tugas dan tanggung jawab lainnya
sebagaimana diatur secara khusus di
dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Ruang Lingkup dan Pembagian
Bidang Tugas Anggota Direksi
Pembagian Tugas, Wewenang dan
Tanggung Jawab Direksi telah diatur
secara khusus dan telah tertuang dalam
Surat Keputusan Direksi terkait Pembagian
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Direksi terkini No.SK.024/DIR/LG/X/2015
tanggal 7 Oktober 2015.
Direktur Utama
1. Mengkoordinasikan tugas-tugas
di antara Anggota Direksi dan
bertanggung jawab langsung
atas Fungsi Audit Internal, Human
Capital , dan Finance, Treasury &
Corporate Planning;
2. Bersama-sama Wakil Direktur Utama
mengkoordinasikan, mengarahkan
kebijakan strategis dan melakukan
pengawasan Direktur bidang agar
pelaksanaan tugas berjalan baik
dan efektif;
3. Memastikan pelaksanaan GCG di
seluruh jenjang organisasi.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
123
Wakil Direktur Utama
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
1. Mengkoordinasikan dan memimpin
kebijakan dan strategi dalam bidang
Bisnis Pembiayaan dan Pendanaan serta
mengkoordinasikan Pengembangan
Bisnis Baru (Business Incubation).
2. Membantu fungsi Direktur
Utama dalam mengkoordinasikan
dan mengarahkan kebijakan
strategis kepada Direktur di
bawah koordinasinya.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab, Anggota Direksi senantiasa
mengacu kepada Pedoman dan Tata
Tertib Kerja Direksi, yang mana pedoman
tersebut dilakukan pengkinian secara
berkala dan mengacu kepada peraturan
dan ketentuan yang berlaku. Perubahan
terakhir Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Direksi telah disetujui melalui Nomor 05/
PedomanKerja/LG/VII/2015 pada tanggal
14 Juli 2015.
Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko
1. Mengkoordinasikan dan memimpin
strategi dalam bidang Kepatuhan,
Hukum dan Manajemen Risiko.
2. Memastikan seluruh kebijakan,
ketentuan, sistem, dan prosedur
serta kegiatan usaha yang dilakukan
Bank telah sesuai dengan ketentuan
dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Memastikan pelaksanaan GCG di
seluruh jenjang organisasi
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
mencakup:
1. Organisasi.
2. Independensi.
3. Tugas dan Tanggung Jawab.
4. Fungsi Direktur Utama.
5. Rapat.
6. Transparansi/Keterbukaan.
7. Masa Jabatan.
8. Hubungan dengan Stakeholder.
9. Etika Kerja.
10. Lain-Lain.
Direktur Teknologi Informasi
Orientasi
1. Mengkoordinasikan dan memimpin
kebijakan dan strategi dalam bidang
Teknologi dan Informasi.
2. Mengkoordinasikan pengembangan
dan perencanaan teknologi informasi
dalam mendukung pengembangan
bisnis Bank.
Direktur Operasional
1. Mengkoordinasikan dan memimpin
kebijakan dan strategi dalam
bidang Operasional.
2. Memimpin pengembangan dan inovasi
bidang operasional untuk mendukung
proses bisnis dan pengembangan
bisnis Bank.
124
Selama tahun 2015, terdapat anggota
Direksi baru. Direktur Utama memastikan
anggota Direksi yang baru menjabat
mendapatkan informasi yang diperlukan
terkait Bank untuk dapat menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dan
Direktur Kepatuhan bertugas menyediakan
informasi yang diperlukan.
Komposisi dan Kriteria Anggota
Direksi
Organisasi
1. Jumlah Direksi paling kurang
3 (tiga) orang;
2. Seluruh Anggota Direksi wajib
berdomisili di Indonesia;
3. Direksi dipimpin oleh Direktur Utama;
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
4. Seluruh Anggota Direksi harus
mempunyai kemampuan di bidang
Perbankan secara Umum dan secara
Khusus memiliki sekurang-kurangnya
salah satu kemampuan di bidang
Perbankan dan Keuangan Syariah,
Ekonomi, Sumber Daya Manusia,
Hukum, Teknologi, Akuntansi
atau Audit:
• Salah seorang Anggota Direksi
wajib ditunjuk dan ditugaskan
sebagai Direktur Kepatuhan yang
bertugas memastikan kepatuhan
terhadap Prinsip-Prinsip Syariah,
ketentuan OJK/BI dan peraturan
perundang-undangan lainnya
mengenai Direktur Kepatuhan;
• Direktur Kepatuhan wajib
melaksanakan fungsi kepatuhan
yang independen terhadap satuan
kerja operasional;
• Pelaksanaan fungsi kepatuhan
harus didukung oleh personil
yang paling kurang memiliki
pengetahuan dan/atau
pemahaman tentang operasional
Perbankan Syariah.
5. Setiap usulan penggantian dan/
atau pengangkatan Anggota Direksi
oleh Dewan Komisaris kepada Rapat
Umum Pemegang Saham, harus
memperhatikan rekomendasi Komite
Remunerasi dan Nominasi;
6. Mayoritas Anggota Direksi paling
kurang memiliki pengalaman paling
kurang 4 (empat) tahun sebagai
Pejabat Eksekutif di Perbankan
dan 1 (satu) tahun di antaranya
sebagai Pejabat Eksekutif pada Bank
Umum Syariah/Unit Usaha Syariah
beserta perubahannya;
7. Setiap Anggota Direksi harus
memenuhi persyaratan telah lulus
penilaian kemampuan dan kepatutan
sesuai dengan ketentuan OJK
yang berlaku;
8. Direksi dilarang merangkap jabatan
sebagai Dewan Komisaris, Direksi
atau Pejabat Eksekutif pada bank,
perusahaan dan/atau lembaga
lain, kecuali:
• Direksi yang bertanggung jawab
terhadap pengawasan atas
penyertaan pada perusahaan anak
Bank Umum Syariah, menjalankan
tugas fungsional menjadi
Anggota Dewan Komisaris pada
perusahaan anak bukan bank yang
dikendalikan oleh Bank Umum
Syariah; dan/atau
• Direksi menduduki jabatan pada 2
(dua) lembaga nirlaba.
9. Anggota Direksi baik secara sendirisendiri atau bersama-sama dilarang
memiliki saham melebihi 25% (dua
puluh lima per seratus) dari modal
disetor pada Bank dan/atau pada
suatu perusahaan lain;
10. Direksi dilarang memberikan kuasa
umum kepada pihak lain yang
mengakibatkan pengalihan tugas dan
fungsi Direksi.
Independensi
Dalam rangka keterbukaan informasi
dan pengungkapan hubungan dan
kepengurusan berdasarkan ketentuan GCG,
seluruh anggota Direksi tidak memiliki
hubungan keuangan dan kekeluargaan
dengan sesama anggota Direksi,
Dewan Komisaris dan/atau Pemegang
Saham Pengendali.
Terkait pengungkapan rangkap
jabatan Direksi sampai dengan tanggal
31 Desember 2015, Anggota Direksi
BTPN Syariah tidak merangkap jabatan
sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan Pejabat Eksekutif pada lembaga
perbankan, perusahaan atau lembaga
lain melebihi batas maksimum yang
diperkenankan sesuai dengan ketentuan
dan perundangan yang berlaku.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
125
Susunan Anggota Direksi
Susunan Anggota Direksi per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
No
Nama
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Direktur Utama
22 Mei 2014
1
Harry Arief Soepardi Sukadis
2
Ratih Rachmawaty
Wakil Direktur Utama
14 Juli 2014
3
Taras Wibawa Siregar
Direktur Kepatuhan &
Manajemen Risiko
1 Oktober 2015
4
Setiasmo
5
Gatot Adhi Prasetyo
Direktur Teknologi Informasi
14 Juli 2014
Direktur Operasional
22 Mei 2014
Catatan:
Rosi Susanti efektif mengundurkan diri sebagai Direktur Kepatuhan tanggal 1 Oktober 2015.
Seluruh anggota Direksi BTPN Syariah telah memenuhi persyaratan sebagai anggota
Direksi dengan ketentuan yang berlaku, antara lain UU Perseroan terbatas, Peraturan Bank
Indonesia tentang Bank Umum Syariah, Peraturan Bank Indonesia tentang Uji Kemampuan
dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab bahwa Direksi bertanggung jawab penuh
atas pelaksanaan kepengurusan Bank, maka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi tahun 2015 antara lain:
1. Pemantauan Kinerja Bank;
2. Direksi melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja bisnis Bank atas target yang telah
ditetapkan serta inisiatif bisnis baru;
3. Direksi melakukan kajian atas kebijakan dan prosedur internal Bank;
4. Direksi telah menyusun dan menyetujui Rencana Bisnis Bank dan merumuskan Key
Strategic Initiative;
5. Secara rutin Direksi melakukan pengawasan atas realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB)
dan Key Strategic Initiative melalui Rapat Direksi, Rapat Koordinasi dan Rapat Strategis
yang dilaporkan secara rutin kepada Dewan Komisaris dan khusus realisasi RBB
dilaporkan secara rutin kepada otoritas terkait;
6. Direksi telah melaksanakan GCG dengan melakukan proses sesuai tata kelola
perusahaan di antaranya mengusulkan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan untuk mendapatkan Persetujuan Dewan Komisaris, mengajukan usulan
pencalonan Anggota Direksi atas rekomendasi salah satu Pemegang Saham untuk
mendapatkan persetujuan Komite Remunerasi & Nominasi serta Dewan Komisaris,
melaksanakan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham atas Peningkatan Modal Bank dan
Perubahan Susunan Pengurus Bank;
7. Direksi melakukan pemantauan atas operasional, penerapan manajemen risiko,
internal audit;
8. Dalam rangka pemantauan dan pengawasan internal, Direksi melakukan kajian dan
evaluasi secara rutin atas proses anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan
terrorisme melalui (APU/PPT), anti fraud melalui JAGA,
9. Direksi melakukan evaluasi pelaksanaan program pelatihan dan program DAYA bagi
pemberdayaan Nasabah;
126
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
10. Direksi menyetujui performance bonus
dan penyesuaian gaji Karyawan;
11. Direksi menyetujui program pelatihan
bagi Karyawan dan upaya tindak lanjut
untuk pengembangannya.
Direksi telah menerima kuasa dari
Pemegang Saham melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan untuk
melaksanakan Keputusan Pemegang
Saham antara lain penunjukan Kantor
Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana,
Rintis & Rekan (a member firm of
PWC global network) sebagai Auditor
Eksternal untuk diusulkan kepada Komite
Audit dan Dewan Komisaris untuk
mendapatkan persetujuan.
Penilaian Kinerja Direksi
•
•
•
•
•
Direksi wajib melakukan kajian atas
kinerja kepengurusan yang telah
dilakukan selama masa tahun buku dan
melaporkan kepada pemegang saham,
sekurangnya sekali setahun;
Direksi memastikan terpenuhinya
komposisi dan kualifikasi mengenai
efektivitas fungsi Direksi serta
mempertimbangkan rekomendasi dan
masukan Dewan Komisaris;
Evaluasi kinerja Direksi dilaporkan
kepada pemegang saham di dalam
Rapat Umum Pemegang Saham dan
tertuang dalam Laporan Tahunan;
Komite Remunerasi dan Nominasi
melakukan evaluasi atas kinerja
anggota Direksi berdasarkan
pertimbangan dan masukan
Direktur Utama;
Pedoman penetapan remunerasi
dan nominasi Direksi mengacu pada
hasil evaluasi dan kinerja Direksi
yang bersangkutan.
Pelatihan untuk Dewan Komisaris dan
Direksi tahun 2015
Dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab, Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi turut hadir
dalam pelatihan, konferensi dan seminar
strategis selama tahun 2015, antara lain:
1. Women’s Economic Empowerement
Thinkshop oleh The UN Capital
Development Fund, tanggal 2021 Januari 2015 di Bangkok, Thailand;
2. Workshop Finalization Scope of Work
& Project Plan oleh Artajasa tanggal
17 Pebruari 2015 di Jakarta;
3. IBM Interconnect 2015: The Premier
Cloud & Mobile Conference, tanggal
22 – 26 Pebruari 2015 di Las Vegas,
Amerika Serikat;
4. Risk Management Certification
Refreshment Program oleh Bara
tanggal 5-6 Maret 2015 di Bandung;
5. Cards & Payments Asia 2015, tanggal
22 – 23 April 2015 di Singapura;
6. Muktamar III IAEI dan Seminar
Ekonomi Islam oleh Ikatan Ahli
Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) tanggal
30 April 2015 di Jakarta;
7. Seminar “International Best Practices in
Microfinance and SME Banking, oleh
PT Mitra Bhadra Consulting tanggal
20 Mei 2015 di Jakarta;
8. TCF (Temenos Community Forum),
tanggal 19 – 21 Mei 2015 di Turki;
9. Branchless Banking Risk Management
level 2 oleh LSPP tanggal 15 Agustus
2015 di Jakarta;
10. Workshop Risk Management – Key
Management Challenges in 2015 oleh
BARA pada bulan November 2015
di Jakarta;
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat
Direksi
Dewan Komisaris mengadakan pertemuan
secara berkala dengan Direksi sebagai
bagian dari fungsi pengawasan
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
127
yang efektif terhadap aspek-aspek strategis, keuangan, operasi, kepatuhan dan tata
kelola perusahaan.
Selama tahun 2015, telah dilakukan Rapat Dewan Komisaris BTPN Syariah sebanyak 10
(sepuluh) kali dan masing-masing anggota Dewan Komisaris melakukan 2 (dua) kali
kunjungan ke kantor cabang yang menjangkau Mataram, Banda Aceh, Denpasar, Padang,
Pekalongan, Tegal, Brebes dan Tangerang.
Penyelenggaraan Rapat Direksi selama tahun 2015 adalah sebanyak 38 (tiga puluh
delapan) kali dan telah dilakukan kunjungan ke lapangan secara rutin oleh setiap
anggota Direksi.
Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi pada Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
sebagai berikut:
No
Nama
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Direksi
DEWAN KOMISARIS
1
Kemal Azis Stamboel
10/10
-
2
Dewie Pelitawati
10/10
-
3
Mahdi Syahbuddin
6/10
-
4
Taras Wibawa Siregar (a)
8/10
DIREKSI
1
Harry A.S Sukadis
8/10
36/38
2
Ratih Rachmawaty
7/10
29/38
3
Taras Wibawa Siregar (a)
2/10
10/38
4
Setiasmo
8/10
34/38
5
Gatot Adhi Prasetyo
10/10
37/38
6
Rosi Susanti
2/10
12/38
(b)
Catatan:
(a) Taras Wibawa Siregar efektif mengundurkan diri sebagai anggota Dewan Komisaris tanggal 1 Oktober 2015 dan
efektif diangkat sebagai Direktur Kepatuhan tanggal 1 Oktober 2015.
(b) Rosi Susanti efektif mengundurkan diri sebagai Direktur Kepatuhan tanggal 1 Oktober 2015.
Sesuai Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris BTPN Syariah bahwa rapat Dewan
Komisaris diselenggarakan minimal 2 (dua) bulan sekali yang wajib dihadiri oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris. Pengaturan Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
Sesuai Pedoman dan Tata Tertib Kerja Rapat Direksi BTPN Syariah, bahwa rapat Direksi
dapat diadakan setiap waktu apabila dibutuhkan dan Rapat Direksi adalah sah dan berhak
mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah
Anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.
Sehingga dengan demikian, frekuensi dan kuorum Rapat Dewan Komisaris dan Rapat
Direksi BTPN Syariah yang telah dihadiri Anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama
tahun 2015 telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
128
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Kebijakan Remunerasi
Penetapan remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang saham
sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan
saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi terkini
Nomor: 03/PedomanKerja/LG/VI/2015 versi 01 tanggal 16 Juni 2015, alur proses remunerasi
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah di BTPN Syariah adalah
sebagai berikut:
USULAN &
REKOMENDASI
KAJIAN
1. Survey untuk mendapatkan
data benchmark remunerasi
Dewan Komisaris dan
Direksi di beberapa Bank di
Indonesia. Apabila diperlukan,
Komite dapat menunjuk/
bekerja sama dengan
Konsultan/Pihak Independen
sehingga diperoleh data yang
lebih valid.
KEPUTUSAN
3. Berdasarkan data
benchmark (Eksternal) dan
data kinerja Perusahaan
(Internal), Komite membuat
usulan/rekomendasi
remunerasi untuk masingmasing anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan
Dewan Pengawas Syariah
4. Keputusan Dewan Komisaris
mengenai remunerasi untuk
anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah.
5. Persetujuan RUPS terhadap
total remunerasi Dewan
Komisaris, Direksi dan
Dewan Pengawas Syariah.
2. Komite melakukan kajian
terhadap hasil survei/
data benchmark yang
telah diperoleh.
Remunerasi Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi
Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun
Jenis Remunerasi & Fasilitas lain
Dewan Komisaris
Dewan Pengawas
Syariah
Direksi
Orang
Jutaan
Rupiah
Orang
Jutaan
Rupiah
Orang
Jutaan
Rupiah
3
2,627
6(a)
14,669
2
434
Dapat memiliki
3
459
6(a)
3,745
0
0
Tidak dapat memiliki
3
24
6
Total
3
3,110
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin,
tantiem & fasilitas lainnya dalam bentuk
non natura)
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,
transportasi, asuransi kesehatan, dsb)
(a)
6(a)
128
0
0
15,152
2
434
Catatan:
(a) dinilai dalam ekuivalen rupiah; Perhitungan remunerasi direksi dihitung atas 6 direksi karena ada pergantian Direksi pada
tahun berjalan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
129
Jumlah anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah yang menerima
paket remunerasi dalam 1 (satu) tahun yang dikelompokkan sesuai tingkat penghasilan.
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 (satu)
Tahun*)
Jumlah Dewan
Komisaris
Di atas Rp2 milliar
Jumlah Direksi
Jumlah Dewan
Pengawas Syariah
4
Di atas Rp1 milliar s.d. Rp2 milliar
Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 milliar
2
Rp500 juta ke bawah
1
2
2
Rasio Gaji Tertinggi & Terendah
Deskripsi
Rasio
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
57.1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1.5
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
2.0
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
2.3
Pengungkapan Kepemilikan Saham, Hubungan Keuangan dan Hubungan
Keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Per tanggal posisi 31 Desember 2015, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
memiliki saham mencapai 5% di BTPN Syariah dan di bank-bank lain, lembaga keuangan
lain atau perusahaan yang berdomisili di Indonesia maupun di luar negeri.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua dengan anggota lain dari Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau pemegang
saham pengendali BTPN Syariah.
Seluruh Komisaris Independen dan anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan
dengan Pemegang Saham Pengendali.
Audit Eksternal
Dalam menyusun laporan keuangan yang diaudit tahun 2015, BTPN Syariah menunjuk
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Otoritas Jasa
Keuangan, yaitu Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (a member of PwC global
network). Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik tersebut adalah
berdasarkan kuasa dari Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
kepada Dewan Komisaris dan Direksi, berdasarkan rekomendasi Komite Audit.
Penunjukan Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member of PwC global network)
sebagai auditor eksternal dilakukan mulai tahun buku 2015.
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik tersebut telah menyelesaikan tugas secara
independen sesuai dengan pedoman strandar profesi akuntan publik, serta telah sesuai
dengan persyaratan kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditentukan.
Berikut adalah Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan
Keuangan BTPN Syariah tahun buku 2015:
130
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Tahun
Buku
2015
Kantor Akuntan Publik
Periode KAP
Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan
(a member of PwC global network).
1
Akuntan
Albidin, S.E., Ak., CPA
Periode
Akuntan
2
Internal Fraud
BTPN Syariah berkomitmen untuk melakukan pencegahan terjadinya segala bentuk
penyimpangan/fraud, dengan cara memastikan pelaksanaan dan pemantauan penerapan
stratagi anti fraud dalam organisasi bank. Dalam hal ini termasuk kecukupan dan
efektifitas pelaksanaan perangkat-perangkat pengendalian fraud yang meliputi:
Pencegahan, Deteksi, Investigasi, Pelaporan dan Saksi serta Pemantauan, Evaluasi dan
Tindak lanjut dengan berpedoman pada Kebijakan Strategi Anti Fraud BTPN Syariah di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Memastikan kecukupan sistem pengendalian internal untuk pencegahan dan
pengendalian fraud, di antaranya menciptakan dan menerapkan manajemen risiko,
menumbuhkan budaya kepedulian anti fraud (fraud awareness) serta memberikan
sanksi yang tegas (zero tolerance) bagi pelaku fraud;
2. Peningkatan efektivitas Penyelenggaraan Pengendalian Internal dengan melakukan
perbaikan pengendalian internal, pengawasan dan monitoring, sehingga proses
perbaikan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan;
3. Melaksanakan Know Your Employee (KYE) dan mengidentifikasi potensi risiko fraud
yang ada dalam setiap pelaksanaan kerja pada seluruh unit kerja;
4. Menciptakan lingkungan kerja yang positif, menjunjung tinggi dan menjalankan nilainilai (value) Bank dan Kode Etik Bank, serta mematuhi seluruh ketentuan internal Bank
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Tidak memberikan toleransi atas tindakan Fraud (zero tolerance) dengan memberikan
konsekuensi dan pengenaan sanksi secara jelas kepada setiap Karyawan yang terlibat
dalam Fraud;
6. Secara berkala melakukan “Kampanye Anti Fraud” baik melalui media cetak atau
elektronik dan himbauan yang dikirim melalui email, portal, poster, dan wallpaper
kepada Karyawan dengan berbagai topik/isu tentang fraud, termasuk himbauan
berupa edukasi anti fraud awareness kepada seluruh karyawan.
Whistle Blowing
BTPN Syariah telah memiliki sarana bagi Karyawan yang berkeinginan untuk
menyampaikan pelaporan pelanggaran terkait fraud melalui Whistle Blowing System
melalui “Jalankan, Awasi, & Amati, Gali, Ajukan, Laporkan (JAGA).
Dalam rangka untuk semakin mendorong peran serta Karyawan dalam melaporkan,
mencegah dan menangani pelanggaran terkait fraud secara efektif dan efisien, maka BTPN
Syariah juga menambah kemudahan akses melalui beberapa media pelaporan dugaan
fraud yang tetap mengutamakan kerahasiaan dan memberikan jaminan perlindungan
terhadap Pelapor. Media channel pelaporan terkait fraud yang dapat digunakan yaitu:
hotline, email, mail dan SMS dan media tersebut dapat di akses dengan mudah oleh
seluruh Karyawan/Pelapor dalam melaporkan adanya dugaan terjadinya fraud.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
131
BTPN Syariah juga telah memiliki pedoman dan prosedur operasional pengelolaan Whistle
Blowing, dengan tujuan untuk memberikan pedoman kerja bagi Fraud Management Unit
(FMU) dan unit kerja terkait lainnya, sehingga aktivitas penanganan pelaporan dugaan
fraud melalui media Whistle Blowing “JAGA” sesuai dengan standar proses yang telah
ditetapkan dan terdokumentasikan dengan baik.
Penyampaian laporan dugaan pelanggaran terkait fraud dapat dilakukan melalui hotline,
email, mail dan SMS.
Proses Eskalasi Jaga
Media
Ditujukan
kepada
Tindak
Lanjut
Terkait
Fraud
Tim Investigasi
(QA/SKAI)
Informasi
kepada Fraud
management
Unit (FMU)
Hotline
ke : 021 300
26 400
ext. 83553 /
86470
PELAPOR
Mail FMU,
Gedung
Menara Cyber 2
lt. 34
Fraud
Management
Unit (FMU)
Email:
jaga@
btpnsyariah.
com
Komite Fraud
(Terbukti fraud)
Non
Fraud
- Pelapor
- PUK terkait
SMS ke
0878 8999 7494
Kode Etik
Kode Etik bertindak sebagai pedoman dan panduan sikap dan perilaku bagi Dewan
Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi, Pihak Independen dan seluruh Karyawan
dalam menjalankan tugas dan mengambil keputusan agar secara konsisten bertindak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, nilai-nilai dan visi misi BTPN Syariah.
Pedoman dan Panduan sikap yang tercantum di dalam Kode Etik meliputi:
1. Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan, Tujuan Kode Etik dan Ruang Lingkup Kode Etik;
2. Kepatuhan dan Manajemen Risiko;
3. Benturan Kepentingan;
132
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
4. Menciptakan Lingkungan Kerja yang
Kondusif (yang meliputi Perlakuan
Adil kepada Seluruh Karyawan, Anti
Diskriminasi dan Pelecehan, Keamanan
di Tempat Kerja, Penggunaan
Fasilitas Perusahaan, Aktivitas di luar
Perusahaan, Penggunaan Media Sosial);
5. Pengelolaan dan Pengamanan Informasi;
6. Hubungan dengan Nasabah dan
Pemangku Kepentingan (yang meliputi
Hubungan dengan Nasabah, Hubungan
dengan Rekanan, Hubungan dengan
Regulator, Penyuapan dan Korupsi,
Pemberian dan Penerimaan Hadiah,
Anti Pencucian Uang);
7. Penegakkan Kode Etik (yang
meliputi Peran dan Tanggung Jawab,
Pelanggaran Terhadap Kode Etik).
Upaya Penegakan Kode Etik
BTPN Syariah terus berupaya dalam proses
penegakkan Kode Etik sebagai salah satu
langkah penerapan tata kelola perusahaan
yang baik, sekaligus membangun perilaku
Karyawan yang sesuai standar etika.
Langkah-langkah upaya antara lain dengan
dilakukannya sosialisasi Kode Etik melalui
email blast kepada seluruh Karyawan dan
Karyawan memberikan tanggapan berupa
penerimaan dan pelaksanaan Kode Etik
dengan sebaik-baiknya. Penyampaian Kode
Etik juga dilakukan pada saat Induction
Program bagi Karyawan Eksekutif dan
Karyawan baru terkait Kode Etik dan
sosialisasi pengkinian akan terus dilakukan
secara berkala. BTPN Syariah memberikan
sanksi tegas bagi setiap penyimpangan,
penyalahgunaan dan pelanggaran Kode
Etik. Pengkinian Kode Etik dilakukan
secara berkala.
Laporan Penilaian Sendiri
(Self Assessment)
Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG)
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN
NASIONAL SYARIAH (BTPN SYARIAH)
Governance Structure
Struktur dan infrastruktur tata kelola
Bank telah ditetapkan dan disusun sesuai
ketentuan yang berlaku dalam mendukung
pelaksanaan prinsip GCG di Bank. Untuk
struktur tata kelola Bank yaitu:
• Dewan Komisaris terdiri dari orang
yang ahli dan berpengalaman,
memiliki integritas, kompetensi
dan reputasi yang baik serta
melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan GCG dan pelaksanaan
fungsi kepatuhan.
• Direksi, mempunyai kompetensi,
integritas dan telah teruji serta
mempunyai pemahaman yang
baik terhadap industri keuangan
perbankan. Direksi juga telah
melakukan upaya-upaya
meningkatkan budaya kepatuhan dan
pelaksanaan GCG.
• Komite setingkat Dewan Komisaris,
Komite setingkat Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan sehingga
dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik.
• Pembentukan Satuan Kerja dalam
rangka untuk pengembangan bisnis
Bank, pelaksanaan operasional,
penerapan manajemen risiko maupun
pengendalian internal telah dilakukan.
Satuan kerja tersebut antara lain tim
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
133
bisnis, proses operasi, tim Teknologi
Informasi, Sumber Daya manusia,
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI),
Satuan Kerja Manajemen Risiko
(SKMR), serta Satuan Kerja Kepatuhan.
Sesuai dengan fungsinya, maka telah
ditetapkan bahwa masing-masing
satuan kerja memberikan laporan atas
pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Komisaris melalui Rapat Dewan Komisaris
maupun Komite setingkat Dewan Komisaris
yang telah dibentuk yaitu Komite Audit,
Komite Renumerasi dan Nominasi dan
Komite Pemantau Risiko dan kepada
Direksi melalui Rapat Direksi dan Komite
setingkat Direksi.
Infrastruktur tata kelola Bank, telah
berjalan dengan baik. Hal ini terbukti
dengan telah dilakukan pengkinian
terhadap Kebijakan Bank antara lain
Kebijakan GCG, Kebijakan Manajemen
Risiko, Kebijakan Pembiayaan, Kebijakan
Operasional, Kebijakan Kepatuhan, dan
kebijakan serta prosedur lainnya. Demikian
juga untuk Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Dewan Komisaris, Direksi, Dewan
Pengawas Syariah, dan Komite setingkat
Dewan Komisaris dan Komite setingkat
Direksi, telah disusun dengan memadai dan
telah dilakukan pengkinian secara berkala
didukung penggunaan sistem informasi
manajemen, serta tugas pokok dan fungsi
(tupoksi) masing-masing struktur organisasi
yang jelas, maka diharapkan tata kelola
Bank dapat dilakukan dengan baik. Untuk
memeriksa kinerja keuangan Bank secara
obyektif, maka Bank juga telah menunjuk
audit eksternal kepada Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang memenuhi aspek
legalitas serta standar profesional akuntan
publik untuk melakukan audit.
134
Pengendalian dan pengkinian kualitas
pelaksanaan GCG tetap menjadi perhatian
Manajemen dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya dalam menyelaraskan
Kinerja Bank dengan senantiasa
menerapkan prinsip pengendalian risiko dan
kehati-hatian sehingga bisnis Bank tumbuh
dengan cepat, sehat dan berkesinambungan
sesuai peraturan. Kajian terhadap
ketersediaan struktur dan infrastruktur tata
kelola Bank dilakukan secara berkala, dan
penyesuaian serta pengkiniannya dilakukan
sejalan dengan visi dan misi BTPN Syariah.
Governance Process
Struktur tata kelola Bank yang telah
dibentuk sudah menjalankan tugasnya
dengan baik, melalui proses yang diatur
sesuai ketentuan yang berlaku, misalnya
Pelaksanaan Pengawasan Dewan Komisaris
yang telah berjalan melalui proses
penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris
dan Komite setingkat Dewan Komisaris
secara rutin. Pengambilan keputusan di
luar rapat Dewan Komisaris dan Komite
setingkat Dewan Komisaris (dilakukan
secara Sirkuler) senantiasa mengacu
kepada ketentuan yang berlaku dan
Anggaran Dasar Bank. Dewan Komisaris
telah melakukan pengawasan/memberikan
nasihat kepada Direksi, memberikan
arahan, pemantauan dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis, telah
melakukan monitor dan mengingatkan
Direksi untuk menindak-lanjuti semua
temuan audit internal maupun audit
eksternal, serta Dewan Komisaris telah
melaksanakan kunjungan ke Cabang guna
memastikan proses GCG di Bank secara
keseluruhan telah berjalan dengan baik.
Wilayah kunjungan yang menjangkau
Mataram, Banda Aceh, Denpasar, Padang,
Pekalongan, Tegal, Brebes dan Tangerang.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Demikian pula Komite setingkat Komisaris
telah melakukan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik, di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Komite Audit telah memantau dan
mengevaluasi kinerja keuangan
Bank secara berkala, melakukan
pembahasan atas perencanaan audit
eksternal tahun 2015 dan memberikan
rekomendasi penunjukan auditor
eksternal, memantau tindakan dan
penanganan kasus internal fraud,
melakukan kajian atas Pedoman dan
Tata Tertib Kerja (Charter) secara
berkala dan melakukan pengawasan
atas langkah-langkah strategis Bank;
2. Komite Pemantau Risiko melakukan
kajian dan evaluasi terhadap kebijakan
dan implementasi manajemen risiko
yang terdapat pada Standard Deck
Risk di antaranya adalah Komite
melakukan pengawasan dalam
bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
dengan memberikan rekomendasi
penyediaan alternatif program untuk
mengatasi kecukupan kebutuhan
karyawan bekerja sama dengan pihak
ketiga lainnya, merekomendasikan
agar dilakukan kajian dengan
memperhitungkan cost & benefit
terhadap pemenuhan SDM; melakukan
pengawasan atas pelaksanaan
operasional di antaranya pengawasan
pelaksanaan run down legacy portfolio
ex-Bank Sahabat secara keseluruhan;
pengawasan dalam penerapan Produk
Laku Pandai; melakukan pengawasan
terlaksananya Internal Capital Adequacy
Assessment Process (ICAAP) secara
menyeluruh dan konsisten; melakukan
pengawasan dan pemantauan atas
tingkat kesehatan Bank Risk Based Bank
Rating (RBBR);
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris perihal penetapan
remunerasi tahunan 2015 bagi
Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah BTPN Syariah,
rekomendasi perihal Nominasi Anggota
Direksi baru, melakukan kajian atas
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite
dan menyusun rencana kerja komite
tahun 2015.
Fungsi dan Tanggung Jawab Direksi
telah berjalan baik melalui proses
penyelenggaraan Rapat Direksi dan
Komite setingkat Direksi yang telah
diadakan secara rutin setiap minggunya.
Pengambilan keputusan Direksi di luar
rapat Direksi (dilakukan secara Sirkuler)
senantiasa mengacu kepada ketentuan
yang berlaku dan Anggaran Dasar Bank.
Anggota Direksi telah melaksanakan
kunjungan ke Cabang secara rutin guna
memastikan proses GCG di Bank secara
keseluruhan telah berjalan dengan baik.
Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip
GCG maupun Prinsip Syariah dalam setiap
kegiatan usaha Bank melalui penerapan
budaya kepatuhan, manajemen risiko
dan pengendalian internal yang kuat
serta pemenuhan aspek transparansi
berupa laporan rutin dan laporan
insidentil dalam rangka pelaksanaan
keterbukaan informasi.
Proses pelaksanaan GCG juga meliputi
bidang manajemen risiko di mana
Direksi tetap melaksanakan penerapan
budaya manajemen risiko antara lain
dengan senantiasa berpedoman pada
ketetapan yang telah disusun berupa Limit
Kewenangan Pemberian Pembiayaan dan
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
135
Counterparty, penambahan karyawan
berkualitas guna menyelesaikan tugas
pengelolaan risiko yang efektif serta
senantiasa memenuhi persyaratan
sertifikasi yang memadai bagi Karyawan
sesuai dengan bidang yang ditangani,
pemenuhan kebijakan dan prosedur yang
masih diperlukan, menetapkan produk dan
aktivitas baru sesuai Rencana Bisnis Bank
(RBB). Direksi telah mengkomunikasikan
RBB kepada pemegang saham Bank dan
seluruh jenjang organisasi yang ada di
pada Bank, sehingga implementasi RBB
menjadi dasar dan tanggung jawab
semua lini organisasi sesuai tugas dan
tanggung jawabnya.
Sejalan dengan perkembangan bisnis
Bank, maka pengembangan sumber daya
manusia merupakan bagian penting
dalam mendukung penerapan GCG dalam
setiap kegiatan usaha Bank. Untuk itu
Bank secara berkelanjutan melaksanakan
program pelatihan, sertifikasi dan
peningkatan budaya kepatuhan terhadap
kebijakan dan prosedur serta ketentuan
yang berlaku. Dewan Komisaris, Direksi
dan Dewan Pengawas Syariah juga telah
melakukan pengembangan pengetahuan
melalui pelatihan dan refreshment.
Fungsi dan Tanggung Jawab Dewan
Pengawas Syariah (DPS) dilaksanakan
melalui ketersediaan Agenda Rapat,
pelaksanaan Rapat Rutin Bulanan yang
menghasilkan Opini dan Persetujuan DPS
tentang penggunaan dana sosial dan
pengelolaan dana zakat, program hadiah
PMD-rajin menabung, product program
BTPN Wow! iB (Laku Pandai), fatwa DSN
untuk perlakuan Akuntansi Pembiayaan
Multijasa sebagai Financial Asset, Produk
Taseto Mapan iB, Pengkinian Kebijakan
Tata Kelola Perusahaan, pengkinian
kebijakan pembiayaan, pembiayaan PMD
136
kepada nasabah petani tembakau dan
pengkinian Kebijakan Manajemen Risiko.
DPS telah melaksanakan transparansi
tentang rangkap jabatan, remunerasi
dan tidak memanfaatkan Bank untuk
kepentingan pribadi dan tidak merangkap
jabatan sebagai konsultan. DPS telah
melaksanakan pengawasan langsung
terhadap kegiatan usaha Bank dengan
melakukan kunjungan kerja secara rutin
ke Cabang.
Penerapan GCG dilakukan melalui proses
kerja SKAI yang independen terhadap
satuan kerja operasional dimana SKAI
telah menerapkan proses risk based
audit dengan ruang lingkup governance
process, risk management dan internal
control, Satuan Kerja Kepatuhan untuk
meningkatkan Budaya Kepatuhan, dan
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang terus
melakukan sosialisasi kepedulian terhadap
risiko, sangat membantu Direksi untuk
memastikan bahwa pelaksanaan tata
kelola Bank selalu berada di dalam koridor
yang ditentukan. Laporan keuangan yang
merupakan cerminan kinerja keuangan
Bank telah dilaporkan kepada otoritas
terkait maupun dalam laporan publikasi
keuangan; pengkinian terhadap laporan
keuangan selalu dilakukan secara rutin
dan kami konsisten untuk menyajikannya
dengan baik. Untuk menjaga kepuasan
konsumen, maka telah dilakukan proses
pengelolaan pengaduan nasabah dengan
baik, yang mencakup jenjang jaringan
kantor cabang di seluruh Indonesia.
Proses koordinasi antar Satuan Kerja sesuai
dengan struktur organisasi yang telah
ditetapkan, menjamin terselenggaranya
transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan yang perlu diketahui oleh
stakeholders dan otoritas terkait. Namun
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan
demikian Bank terus berupaya melakukan
perbaikan website, dan pengembangan
sistem pengelolaan informasi yang akurat
dan transparansi informasi mengenai
produk dan layanan Bank.
Governance Outcome
Proses pelaksanaan prinsip GCG secara
benar, yang didukung oleh kecukupan
struktur dan infrastruktur tata kelola
Bank, akan menghasilkan penerapan GCG
dengan tertib administrasi agar tercipta
pertumbuhan bisnis Bank yang memenuhi
harapan stakeholders Bank. Kinerja Bank
yang baik tercermin dari kondisi keuangan
maupun kondisi non keuangan.
Selama pelaksanaan tata kelola Bank
pada semester ke 2 (dua) tahun 2015 ini,
berbagai aspek yang menjadi perhatian
Manajemen Bank senantiasa terjaga dalam
kondisi Baik sesuai ketentuan yang berlaku,
baik untuk kinerja keuangan, seperti
rentabilitas, NPF, BMPK, GWM maupun
aspek non keuangan lainnya seperti halhal terkait dengan laporan Bank kepada
OJK yang dilaksanakan secara tepat
waktu, kepatuhan terhadap peraturan
perundangan, kepatuhan terhadap prinsip
syariah, kecukupan transparansi laporan,
perlindungan konsumen, obyektivitas dalam
melakukan self assesment / audit selalu
terjaga dalam kondisi Baik.
Bank telah menerapkan Manajemen
Risiko secara efektif yang disesuaikan
dengan tujuan, kebijakan usaha,
ukuran serta kemampuan Bank.
Pencapaian Rencana Bisnis Bank telah
menggambarkan pertumbuhan Bank yang
berkesinambungan. Pertumbuhan Bank
telah memberikan manfaat ekonomis dan
non ekonomis bagi stakeholders terutama
pangsa pasar yang dilayani Bank yang
didukung pula dengan layanan program
Daya dengan memberikan pelatihan dan
layanan bernilai tambah lainnya. Sebagai
upaya konkrit untuk merealisasikan tujuan
tanggung jawab sosial BTPN Syariah,
maka Bank telah menyiapkan berbagai
program dan rangkaian aktivitas yang
akan dilaksanakan di tahun 2016, yaitu
mengintegrasikan misi bisnis dan misi
sosial yang diterapkan dalam produk,
layanan dan kegiatan sehari-hari yang
bertujuan melayani Keluarga Pra-sejahtera
di Indonesia.
Sejalan dengan pertumbuhan Bank yang
sangat baik akan berdampak terhadap
eksposur risiko yang dihadapi Bank, maka
Bank akan senantiasa menumbuhkan
budaya kepatuhan dan memastikan
terlaksananya fungsi kepatuhan dijalankan
dengan baik dengan risiko yang dapat
diterima, didukung pula peran pengawasan
DPS untuk memastikan bahwa aspek-aspek
Syariah Bank berjalan dengan baik. Bank
juga akan melakukan penyempurnaan
di bidang manajemen risiko dan sistem
pengendalian internal serta penyelarasan
visi, misi dan nilai-nilai Bank dalam setiap
lini organisasi agar proses yang dijalankan
maupun outcome sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan sejalan dengan visi dan
misi Bank.
Selanjutnya, Dewan Komisaris terus
bekerja sama dengan Direksi di berbagai
bidang, untuk memastikan komitmen
berkelanjutan pada praktik Tata Kelola
Perusahaan yang baik. Melalui rapatrapat Komite untuk memastikan bahwa
Bank telah memenuhi standar di bidang
kepatuhan, transparansi dan akuntabilitas.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
137
laporan internal audit
A
udit Intern merupakan salah satu
unsur dari Sistem Pengendalian
Intern yaitu sebagai third line of
defense yang memiliki peran penting untuk
menjaga dan mengamankan kegiatan
usaha bank, serta bertanggung jawab untuk
mengawal pencapaian visi dan misi bank.
Audit Intern berperan melakukan kegiatan
assurance melalui pelaksanaan audit secara
obyektif untuk memberikan penilaian
independen terhadap governance process,
risk management dan control perusahaan
dalam kegiatannya mencapai tujuan.
Pelaksanaan fungsi Audit Intern dilakukan
oleh Internal Audit Division.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut,
Internal Audit telah mengacu pada
Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/
PBI/1999 tanggal 20 September 1999
tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
(Compliance Director) dan Penerapan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
Bank Umum serta Peraturan BAPEPAM LK
No.Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November
2008 tentang Pedoman Pembentukan
Internal Audit.
Piagam Audit Intern (Internal
Audit Charter)
Hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan
Internal Audit diatur dalam sebuah Piagam
Audit Intern, dalam hal ini Perusahaan
telah mempunyai Piagam Audit Intern
yang ditandatangani oleh Direktur Utama
dan Disetujui oleh Dewan Komisaris pada
tanggal 30 Juni 2015.
Visi dan Misi Internal Audit
Visi:
Menjadi Mitra strategis bagi Bank dalam
pengawasan Governance Process, Risk
Management, dan Control (GRC) oleh
auditor yang kompeten dan profesional
dengan menerapkan audit standards sesuai
best practices.
138
Misi:
Membantu mewujudkan tercapainya misi
dan visi Bank, melalui kegiatan assurance
dan konsultasi secara independen dan
obyektif untuk memberikan nilai tambah
bagi Bank.
Independensi dan Kedudukan
Organisasi Internal Audit
Sebagai satuan kerja yang independen,
Internal Audit BTPN Syariah bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama
dan dapat berkomunikasi langsung
dengan Dewan Komisaris melalui Komite
Audit. Dengan demikian, Internal
Audit BTPN Syariah tidak mempunyai
tanggung jawab dan hubungan pelaporan
dengan manajemen ataupun pihak
lain yang terkait dengan operasional
Bank yang dapat mempengaruhi dalam
mengungkapkan hasil audit. Selain
dari pada itu, independensi Internal
Audit tampak pada pengangkatan dan
pemberhentian Internal Audit Head
dilaksanakan oleh Direktur Utama dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
Ruang Lingkup Internal Audit
Ruang lingkup tugas Internal Audit
mencakup pemeriksaan dan penilaian atas
kecukupan dan efektivitas Governance
Process, Risk Management dan Control
(GRC) pada seluruh aspek kegiatan Bank
sehingga mampu menunjang analisis
yang optimal dan membantu proses
pengambilan keputusan manajemen.
Wewenang Internal Audit
Untuk memperlancar pelaksanaan tugas
dan fungsinya, Internal Audit memiliki
wewenang sebagai berikut:
1. Memiliki akses tidak terbatas pada
seluruh fungsi organisasi, catatan,
karyawan, sumber daya, dan dana
serta aset Bank lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan audit.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | internal audit
2.
3.
4.
Mengalokasikan sumber daya,
menentukan frekuensi, memilih subjek,
dan menentukan cakupan kegiatan
audit yang diperlukan untuk mencapai
tujuan audit.
Menerapkan metode audit sesuai
dengan standar profesi dan standar
audit yang berlaku umum serta
menyesuaikannya dengan kondisi
di lapangan.
Mendapatkan bantuan yang
diperlukan dari personil unit yang
diaudit maupun tenaga ahli baik
dari lingkungan dalam maupun
luar organisasi.
tugas dan tanggung jawab
Internal Audit
Sesuai dengan misi Internal Audit , tugas
dan tanggung jawab Internal Audit adalah
sebagai berikut:
1. Membuat rencana audit tahunan.
2. Melaksanakan rencana audit
tahunan yang telah disetujui dengan
menganalisis dan mengevaluasi
efektivitas GRC guna mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran Bank
secara optimal.
3.
4.
5.
Melaporkan hasil pemeriksaan
yang mencakup penilaian tentang
kecukupan dan efektivitas GRC
serta komitmen tindak lanjut
yang akan dilakukan oleh auditee
kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris dengan tembusan kepada
Direktur Kepatuhan.
Melaporkan kegiatan audit kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris
melalui Komite Audit dengan
tembusan Direktur Kepatuhan.
Segera membuat laporan atas setiap
temuan audit yang diperkirakan
dapat mengganggu kelangsungan
usaha Bank. Laporan harus segera
disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan/Bank Indonesia paling
lambat 7 (tujuh) hari sejak temuan
audit diketahui.
Setiap karyawan
BTPN Syariah wajib
mengimplementasi
budaya perusahaan
untuk mendukung
perkembangan bisnis.
Karyawan KFO Cimone, Tangerang
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
139
6. Membuat laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit yang disampaikan kepada
OJK/BI setiap akhir bulan Juni dan Desember, selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
setelah bulan pelaporan. Laporan tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama dan
Komisaris Utama.
7. Memantau dan melaporkan perkembangan pelaksanaan tindak lanjut audit. Apabila
pelaksanaan tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh Auditee, maka Internal Audit harus
memberikan laporan tertulis kepada Direktur Utama dan Komite Audit untuk tindakan
lebih lanjut.
8. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
9. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi
sumber daya.
10. Berkoordinasi dengan auditor ekstern agar tercapai hasil audit yang komprehensif
dan optimal.
Organisasi Internal Audit
Di lingkungan BTPN Syariah terdapat tiga fungsi dari Organisasi Internal Audit , yaitu:
1. Fungsi Business Audit bertanggung jawab melaksanakan audit terhadap jalur distribusi
bidang bisnis, proses operasional dan pengelolaan bisnis yang meliputi pembiayaan
dan pendanaan.
2. Fungsi Head Office & IT Audit
Bertanggung jawab melaksanakan audit intern terhadap fungsi-fungsi support di
kantor pusat dan Teknologi informasi.
3. Fungsi Audit Development & Quality Assurance
Bertanggung jawab mengembangkan metodologi audit dan memastikan pelaksanaan
audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Struktur Organisasi Internal Audit
Internal
Audit Head
140
Audit
Development &
QA Manager
Business
Audit Head
Business
Audit Head
Funding
Audit
Leader
Financing
Audit
Leader
HO
Audit
Leader
Funding
Auditor
Financing
Auditor
HO
Auditor
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
IT
Auditor
Remote
Auditor
tata kelola perusahaan | internal audit
Pelaksananaan Audit Tahun 2015
Pada Tahun 2015, Internal Audit telah
melaksanakan seluruh rencana dan
program audit yaitu:
1. Melaksanakan audit tematik dengan
fokus pada implementasi inisiatif
strategis perusahaan dan area-area
yang memiliki risiko tinggi.
2. Melaksanakan audit pada lini distribusi
(Area, Kantor Cabang).
3. Melaksanakan audit Mandatory (SKN &
RTGS) bersamaan dengan pelaksanaan
audit tematik “Operasional Pendanaan
& Manajemen Layanan”.
Hasil audit telah digunakan sebagai salah
satu bahan evaluasi perbaikan dari sisi
kebijakan, proses bisnis dan operasional,
infrastruktur, maupun pengelolaan SDM.
Internal Audit memantau seluruh tindak
lanjut hasil audit guna memastikan bahwa
setiap permasalahan telah diselesaikan
dan risiko telah dikendalikan. Untuk
memastikan hal tersebut, setiap hasil audit
dan progress tindak lanjut dilaporkan
kepada Direksi dan kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Audit. Sampai
dengan akhir tahun 2015, tindak lanjut
perbaikan telah dilaksanakan sesuai jadwal
yang ditetapkan.
Standar Pelaksanaan dan
Pengembangan Mutu
Pelaksanaan audit berpedoman pada
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
Bank (SPFAIB) dan Kebijakan Audit Intern
BTPN Syariah. Dalam rangka meningkatkan
mutu audit, Internal Audit senantiasa
mengembangkan metodologi audit dan
menyempurnakan audit programnya agar
sesuai dengan perkembangan proses bisnis
yang ada serta best practice antara lain
The Institute of Internal Auditors (IIA) dan
Information System Audit and Control
Association (ISACA).
Internal Audit juga memiliki kode
etik sebagai pedoman bagi segenap
auditor dalam melaksanakan tugasnya,
meliputi kewajiban untuk selalu
menjunjung tinggi integritas, objektivitas,
menjaga kerahasiaan, dan senantiasa
meningkatkan kompetensi.
Organisasi dan Sumber Daya
Manusia (SDM)
Dalam rangka meningkatkan fungsi dan
peran Internal Audit, pada tahun 2015
telah dilakukan peningkatan kapasitas
organisasi dan pengembangan SDM
Internal Audit. Peningkatan kapasitas
organisasi dilakukan dengan melakukan
rekrutmen beberapa posisi kunci yaitu
Business Audit Head, Audit Development
dan Quality Assurance Manager.
Pengembangan SDM Internal Audit
dilakukan dengan meningkatkan skill
dan kompetensi auditor melalui program
pelatihan baik internal maupun eksternal.
Pada tahun 2015 telah dilakukan pelatihan
kepada auditor mengenai perbankan
syariah, HR recruitment, manajemen
risiko, pengetahuan perbankan secara
umum, presentation skill, managerial
dan leadership.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
141
laporan kepatuhan
B
udaya Kepatuhan terus
ditingkatkan untuk mengurangi
Risiko Kepatuhan yaitu risiko yang
timbul akibat Bank tidak mematuhi dan/
atau melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku,
termasuk Prinsip Syariah.
Mengacu kepada PBI no.13/2/PBI/2011
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Bank Umum, maka Fungsi Kepatuhan telah
berjalan dengan baik terbukti dengan
telah adanya serangkaian tindakan atau
langkah-langkah yang bersifat ex ante
(preventif) untuk memastikan bahwa
Budaya Kepatuhan telah dilaksanakan
pada semua tingkatan organisasi dan
kegiatan Bank; Risiko Kepatuhan yang
dihadapi oleh Bank telah dikelola dengan
baik; kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur serta kegiatan usaha yang
dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk Prinsip
Syariah; serta telah ada mekanisme untuk
memastikan kepatuhan Bank terhadap
komitmen yang dibuat oleh Bank kepada
Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas
lain yang berwenang.
Direktur yang membawahi
Fungsi Kepatuhan
Tanggung jawab kepatuhan merupakan
tanggung jawab bersama, melekat pada
seluruh jenjang organisasi baik dari
tingkatan Direksi, Manajemen Senior
sampai dengan karyawan pelaksana
pada setiap organisasi sesuai peran dan
tanggung jawab masing-masing. Guna
memastikan penerapan kepatuhan Bank
dapat terwujud dengan baik, Bank telah
memiliki Direktur yang membawahi Fungsi
Kepatuhan yang dalam pelaksanaan
tugasnya dibantu oleh Satuan Kerja
142
Kepatuhan (SKK) yang independen sesuai
dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
tentang Pelaksanaan Fungsi Kapatuhan
Satuan Kerja Kepatuhan
Satuan Kerja Kepatuhan mempunyai tugas
dan tanggung jawab membantu Direktur
Kepatuhan dalam melakukan hal-hal
antara lain:
1. Membuat langkah-langkah dalam
rangka mendukung terciptanya
Budaya Kepatuhan pada seluruh
kegiatan usaha Bank pada setiap
jenjang organisasi;
2. Melakukan identifikasi, pengukuran,
monitoring dan pengendalian terhadap
Risiko Kepatuhan dengan mengacu
pada peraturan Bank Indonesia
mengenai Penerapan Manajemen
Risiko bagi bank Umum Syariah;
3. Melakukan kajian dan/atau
merekomendasikan pengkinian dan
penyempurnaan kebijakan, ketentuan,
sistem maupun prosedur yang dimiliki
Bank agar sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
termasuk prinsip syariah;
4. Memantau dan menjaga agar kegiatan
Bank sesuai ketentuan yang berlaku
secara umum dan Prinsip Syariah;
5. Memantau dan menjaga Kepatuhan
Bank terhadap seluruh komitmen yang
dibuat oleh Bank kepada BI dan/atau
otoritas pengawas lain yang berwenang;
6. Membuat laporan pelaksanaan tugas
Fungsi Kepatuhan yang disampaikan
ke OJK setiap semester, laporan berkala
Fungsi Kepatuhan untuk Direktur
Utama dengan tembusan Dewan
Komisaris serta laporan terkait dengan
fungsi kepatuhan lainnya kepada pihak
internal maupun eksternal;
7. Berkoordinasi dengan Dewan
Pengawas Syariah dalam rangka
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan kepatuhan
memastikan terlaksananya
Prinsip Syariah dalam produk dan
aktivitas Bank;
8. Memastikan dan mengawasi
pelaksanaan Kebijakan dan prosedur
Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU dan PPT) sesuai ketentuan
yang berlaku.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Fungsi Kepatuhan selama
tahun 2015
Selama tahun 2015, penerapan Fungsi
Kepatuhan yang telah dilaksanakan antara
lain sebagai berikut:
1. Melakukan monitoring terhadap
parameter keuangan yang wajib
dipenuhi oleh Bank seperti Permodalan
(Capital Adequacy Ratio / CAR), Batas
Maksimum Penyaluran Dana (BMPD),
Kualitas Aktiva Produktif (Non
performing Financing/NPF) dan Giro
Wajib Minimum (GWM);
2. Pencegahan penyimpangan terhadap
peraturan dan prinsip kehati-hatian,
dengan melakukan uji kepatuhan
terhadap rancangan Kebijakan,
Product Program dan Standard
Operating Procedure (SOP);
3. Melakukan fungsi konsultatif untuk
berbagai aktivitas pembahasan
rancangan pengembangan produk/
kebijakan/prosedur baru maupun revisi
serta proses penambahan/perluasan
jaringan kantor;
4. Melakukan Sosialisasi ketentuan baru
dari Bank Indonesia dan OJK ke Direksi
dan Dewan Komisaris serta unit kerja
terkait dan tindak lanjut yang harus
dilakukan dalam rangka pemenuhan
aturan baru tersebut;
5. Melakukan pemantauan terhadap
penyampaian Laporan yang diwajibkan
oleh Bank Indonesia, OJK maupun
otoritas pengawas lainnya; memastikan
kelengkapan pelaksanaan Good
Corporate Governance (GCG) antara
lain memastikan kecukupan struktur
dan infrastruktur tata kelola Bank;
6. Melakukan pengelolaan risiko
Kepatuhan, guna memastikan bahwa
Bank berada pada tingkat risiko
Kepatuhan yang rendah;
7. Melakukan monitoring pemenuhan
komitmen Bank kepada Bank Indonesia
atau OJK secara tepat waktu sesuai
dengan target waktu yang ditentukan,
baik komitmen yang bersifat tindak
lanjut atas temuan hasil pemeriksaan
maupun rencana yang tertera dalam
Rencana Bisnis Bank;
8. Menyampaikan Laporan Kepatuhan
semester I dan II tahun 2015 kepada
OJK dan laporan pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan triwulanan dari
Direktur Kepatuhan kepada Direktur
Utama dengan tembusan kepada
Dewan Komisaris;
9. Satuan Kerja Kepatuhan juga
berkoordinasi dengan Learning
Center untuk melakukan pelatihan
APU dan PPT, dan sertifikasi
manajemen risiko, yang diwajibkan
oleh regulator.
10. Melakukan Compliance Assessment
di KC untuk memastikan kecukupan
struktur dan infrastruktur Kantor
Cabang sesuai dengan aturan
yang berlaku.
11. Mengikuti Sertifikasi Kepatuhan untuk
memastikan kompetensi dari karyawan
di Satuan Kerja Kepatuhan.
Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU dan PPT )
Terkait dengan pelaksanaan Program
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU dan PPT),
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
143
aktivitas yang telah dilakukan selama
tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris
dan Direksi.
Pelaksanaan aktivitas APU dan PPT
dilaporkan kepada Dewan Komisaris
maupun Direksi baik dalam laporan
tertulis maupun mekanisme rapat
Dewan. Selain dalam rapat periodik,
Dewan Komisaris maupun Direksi
mengikuti pelatihan atau seminar yang
terkait dengan APU dan PPT untuk
melengkapi pemahaman mengenai
APU dan PPT;
2. Kebijakan dan Prosedur.
Guna meningkatkan kualitas
penerapan program APU dan PPT,
Bank telah melakukan penyusunan
Kebijakan dan Petunjuk Teknis APU
dan PPT yang memuat antara lain
Pemantauan Transaksi Nasabah,
Pengkinian Data, Pelaporan Transaksi
Keuangan Tunai dan Transaksi
Mencurigakan dan lain-lain, serta
prosedur operasional terkait APU
dan PPT seperti Prosedur Customer
Infomation File (CIF) yang memuat
ketentuan mengenai Customer Due
Dilligence (CDD) dan Enhanced Due
Diligence (EDD).
3. Pengendalian Internal.
Guna memantau, memastikan serta
memberikan umpan balik terhadap
penerapan APU dan PPT di kantor
cabang, selama tahun 2015 dalam
pelaksanaannya review kepatuhan
penerapan APU dan PPT melibatkan
peran serta unit internal control Bank
144
yaitu Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)
yang tertuang pada kertas kerja SKAI;
4. Sistem Informasi Manajemen.
Guna mendukung penerapan program
APU dan PPT, Bank terus berupaya
melakukan penyempurnaan terhadap
sistem Core Banking khususnya yang
berfungsi untuk memantau dan
mengidentifikasi transaksi nasabah
yang menyimpang dari profilnya
dengan pendekatan berbasis risiko
(Risk Based Approach), termasuk
menyediakan pelaporan Transaksi
Keuangan Tunai sesuai parameter yang
ditentukan oleh UU Tindak Pidana
Pencucian Uang (TPPU).
5. Pelatihan dan Sosialisasi.
Sejalan dengan strategi Bank dan
dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, maka Bank
telah melakukan program pelatihan
serta sosialisasi berkelanjutan terkait
ketentuan APU dan PPT sesuai PBI no
14/27/PBI/2012. Program pelatihan ini
merupakan bagian dari “Induction
Training” untuk karyawan baru
yang wajib diikuti semua karyawan.
Program sosialisasi ini dilakukan secara
terus menerus dengan menggunakan
berbagai media sosialisasi yang
dimiliki Bank. Hal ini dilakukan guna
menghindari tindakan penyalahgunaan
Bank sebagai media atau tujuan
pencucian uang/pendanaan terorisme.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan kepatuhan . laporan komite
laporan komite
K
omite di bawah Dewan Komisaris
Sesuai dengan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, dalam membantu tugasnya, Dewan
Komisaris membentuk komite-komite sebagai berikut:
Komite Pemantau Risiko
Susunan Komite Pemantau Risiko
Bahwa sesuai SK Direksi terkini No.23/DIR/LG/X/2015 tanggal 1 Oktober 2015 tentang
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko BTPN Syariah maka Susunan Komite Pemantau
Risiko sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 adalah:
No
Nama
Jabatan
Tanggal Penunjukan
1
Dewie Pelitawati
(Anggota Komisaris/(Komisaris Independen)
Ketua Komite
merangkap Anggota
13 Juni 2014
2
Kemal Azis Stamboel
(Komisaris Utama/Komisaris Independen)
Anggota Komite
17 April 2015
3
Mahdi Syahbuddin
(Anggota Komisaris)
Anggota Komite
1 Oktober 2015
4
Azis Budi Setiawan
(Pihak Independen)
Anggota Komite
15 September 2014
5
Muhammad Faisal Muchtar
(Pihak Independen)
Anggota Komite
15 September 2014
Catatan:
Masa Jabatan Taras Wibawa Siregar sebagai anggota Komite Pemantau Risiko berakhir sejak tanggal 1 Oktober 2015.
Pembentukan Komite Pemantau Risiko telah memenuhi dan memperhatikan syarat dan
kompetensi yang berlaku sesuai prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Bahwa berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja terkini No.04/PedomanKerja/LG/
VII/2015 tanggal 14 Juli 2015 Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggung jawab
untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris
serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris yang antara
lain meliputi:
1. Membuat rencana kegiatan tahunan Komite dan dikirimkan kepada Dewan Komisaris
untuk mendapat persetujuan;
2. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris
terhadap laporan atau hal-hal terkait pengelolaan risiko yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris;
3. Melakukan evaluasi terhadap risk appetite dan limit yang harus disetujui oleh
Dewan Komisaris;
4. Menganalisis efektivitas fungsi Unit Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen
Risiko dalam bentuk pengawasan melalui rapat rutin dan pengawasan atas tindak
lanjut rekomendasi yang diberikan oleh Komite Pemantau Risiko;
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
145
5. Melakukan evaluasi atas kesesuaian
antara kebijakan manajemen risiko
Bank dengan pelaksanaannya;
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan tugas Komite Manajemen
Risiko dan unit kerja Manajemen Risiko
guna memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris;
7. Mengevaluasi kebijakan manajemen
risiko Bank sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun;
8. Melakukan evaluasi
pertanggungjawaban pelaksanaan
Kebijakan Manajemen Risiko Direksi
sekurang-kurangnya secara triwulan;
9. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen
data dan informasi Bank;
10. Menyelenggarakan dan memberikan
kewenangan untuk melakukan
investigasi terhadap hal-hal dalam
ruang lingkup tugas terkait;
11. Menjalin kerjasama dengan konsultan
eksternal, akuntan atau pihak
eksternal lainya yang bisa memberikan
saran kepada komite atau memberi
pengarahan sehubungan dengan
investigasi, mencari berbagai informasi
terkait dari karyawan atau dari pihakpihak yang bekerjasama atas dasar
permintaan Komite;
12. Selain yang disebutkan di atas,
tugas-tugas lain yang diberikan
oleh Dewan Komisaris kepada
Komite sesuai dengan fungsi dan
tugasnya dari waktu ke waktu sesuai
dengan kebutuhan.
Wewenang Komite Pemantau Risiko
1. Komite berwenang untuk memperoleh
akses secara penuh, bebas dan tidak
terbatas terhadap informasi tentang
karyawan, dana, aset serta sumber
daya Bank lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya;
2. Dalam melaksanaan wewenang,
Komite wajib bekerja sama dengan
146
Satuan Kerja Manajemen Risiko,
dan/atau unit-unit lainnya yang
dipandang perlu.
Independensi Komite Pemantau Risiko
1. Komisaris Independen adalah anggota
Dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen;
2. Pihak Independen adalah pihak di luar
Bank yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
Laporan Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko telah secara aktif
memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris. Per 31 Desember 2015, Komite
Pemantau Risiko telah mengadakan rapat
sebanyak 6 (enam) kali dan melakukan
kunjungan ke kantor cabang yang
menjangkau Mataram (Lombok), Banda
Aceh, Denpasar, Padang, Pekalongan,
Tegal, Brebes dan Tangerang. Komite
membahas hal-hal dan memberikan
rekomendasi yang antara lain meliputi:
1. Komite menyusun dan menyetujui
rencana dan program kerja tahun 2016;
2. Komite melakukan kajian dan
evaluasi terhadap kebijakan dan
implementasi manajemen risiko yang
terdapat pada Standard Deck Risk di
antaranya adalah:
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan komite
•
3.
4.
5.
6.
7.
Komite memberikan rekomendasi dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
di antaranya rekomendasi penyediaan alternatif program untuk mengatasi
kecukupan kebutuhan karyawan bekerja sama dengan pihak ketiga lainnya,
merekomendasikan agar dilakukan kajian dengan memperhitungkan cost &
benefit terhadap pemenuhan SDM, merekomendasikan dilakukan peningkatan
capacity leader untuk memastikan capability dan capacity pemimpin sesuai dengan
kebutuhan operasional di lapangan, merekomendasikan dilakukan kajian program
promosi karyawan secara keseluruhan, merekomendasikan dilakukan coaching
dan assessment, merekomendasikan pemenuhan SDM sejalan dengan bisnis bank,
merekomendasikan pemenuhan criitical position di antaranya melalui kerjasama
leveraging dengan Bank Induk; merekomendasikan pelaksanaan rutin pelatihan
mandatori dan penyegaran bagi karyawan bank syariah;
• Komite melakukan pengawasan atas pelaksanaan operasional di antaranya
pengawasan pelaksanaan run down legacy portfolio ex Bank Sahabat secara
keseluruhan; pengawasan dalam penerapan Produk Laku Pandai, merekomendasikan
dilakukan validasi atas seluruh Wisma untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya
dilapangan untuk dilaporkan kepada Komite, merekomendasikan dilakukan
penambahan jumlah kunjungan lapangan menindaklanjuti hasil Quality Assurance
Assessment dan merekomendasikan peningkatan proses internal mengantisipasi
terjadinya tindakan fraud di kemudian hari;
Komite melakukan pengawasan terlaksananya Internal Capital Adequacy Assessment
Process (ICAAP) secara menyeluruh dan konsisten;
Komite melakukan pengawasan dan pemantauan atas penanganan kasus
internal fraud;
Komite melakukan pengawasan dan pemantauan atas tingkat kesehatan Bank Risk
Based Bank Rating (RBBR);
Komite melakukan kajian atas Pedoman dan Tata Tertib Kerja (Charter) secara berkala;
Komite melakukan pengawasan atas langkah-langkah strategis Bank.
Komite Audit
Susunan Komite Audit
Bahwa sesuai SK Direksi terkini No.022/DIR/LG/X/2015 tanggal 1 Oktober 2015 tentang
Susunan Anggota Komite Audit sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 adalah:
No
Nama
Jabatan
Tanggal Penunjukan
Ketua Komite
merangkap Anggota
13 Juni 2014
Dewie Pelitawati
(Komisaris Independen)
Anggota Komite
17 April 2015
3
Mahdi Syahbuddin
(Komisaris)
Anggota Komite
1 Oktober 2015
4
Azis Budi Setiawan
(Pihak Independen)
Anggota Komite
15 September 2014
5
Muhammad Faisal Muchtar
(Pihak Independen)
Anggota Komite
15 September 2014
1
Kemal Azis Stamboel
(Komisaris Utama/Komisaris Independen)
2
Catatan:
Masa Jabatan Taras Wibawa Siregar sebagai anggota Komite Audit berakhir sejak tanggal 1 Oktober 2015.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
147
Pembentukan Komite Audit telah
memenuhi dan memperhatikan syarat dan
kompetensi yang berlaku sesuai prinsipprinsip GCG.
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit
Komite Audit berdasarkan Pedoman
dan Tata Tertib Kerja terkini No.02/
PedomanKerja/LG/VII/2015 tanggal 14 Juli
2015, bertugas melakukan pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan audit ekstern
serta pemantauan atas tindak lanjut hasil
audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern termasuk kecukupan
proses pelaporan keuangan.
Komite bertugas untuk memberikan
pendapat profesional yang independen
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan
atau hal-hal yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris serta
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris yang antara
lain meliputi:
1. Pemantauan dan pelaksanaan
evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit intern maupun
ekstern serta pemantauan atas tindak
lanjut hasil audit dalam rangka
menilai kecukupan pengendalian
intern, termasuk kecukupan proses
pelaporan keuangan;
2. Melakukan penelaahan informasi
keuangan yang akan dikeluarkan Bank
seperti laporan keuangan, proyeksi
dan informasi keuangan lainnya dan
meyakinkan bahwa laporan keuangan
telah sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku;
3. Menganalisa ketaatan Bank terhadap
peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
4. Memberikan rekomendasi penunjukan
akuntan publik kepada Dewan
148
Komisaris, serta memastikan
pelaksanaan audit oleh akuntan
publik sesuai dengan standar audit
yang berlaku;
5. Menganalisa obyektivitas Kantor
Akuntan Publik (KAP) serta kesesuaian
pelaksanaan audit oleh KAP dengan
standar audit yang berlaku;
6. Menganalisa kecukupan pemeriksaan
yang dilakukan oleh KAP untuk
memastikan semua risiko penting
telah dipertimbangkan;
7. Memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan tindak lanjut Direksi
atas hasil temuan Audit Intern, KAP
dan hasil pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan/Bank Indonesia (OJK/BI)
guna memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris;
8. Melakukan penelaahan dan
melaporkan kepada Dewan Komisaris
atas tuntutan yang timbul terkait
dengan Bank;
9. Menjaga kerahasiaan seluruh
dokumen, data dan informasi Bank
yang dimilikinya;
10. Menyelenggarakan dan memberikan
kewenangan untuk melakukan
investigasi dalam ruang lingkup
tugasnya, jika diperlukan;
11. Menjalin kerjasama dengan konsultan
dari luar, akuntan atau pihak
ekstern lainnya yang memberikan
saran kepada Komite atau anggota
pengarahan sehubungan dengan
investigasi, mencari berbagai informasi
terkait dari para karyawan dan para
karyawan diminta agar bekerja sama
untuk memenuhi permintaan Komite.
Wewenang Komite Audit
1. Komite berwenang untuk memperoleh
akses secara penuh, bebas, dan tidak
terbatas terhadap informasi tentang
karyawan, dana, asset serta sumber
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan komite
daya bank lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya;
2. Dalam melaksanakan wewenangnya,
Komite akan bekerja sama dengan
Internal Audit dan Unit-Unit lainya
yang dipandang perlu.
Independensi Komite Audit
1. Komisaris Independen adalah anggota
Dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen;
2. Pihak Independen adalah pihak di luar
Bank yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
Laporan Komite Audit
Komite Audit telah secara aktif
memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris. Per 31 Desember 2015, Komite
Audit telah mengadakan rapat sebanyak 6
(enam) kali dan melakukan kunjungan ke
kantor cabang yang menjangkau Mataram
(Lombok), Banda Aceh, Denpasar, Padang,
Pekalongan, Tegal, Brebes dan Tangerang.
Komite membahas dan memberikan
rekomendasi pada beberapa hal berikut:
1. Komite menyusun dan menyetujui
rencana dan program kerja tahun 2016;
2. Komite memantau dan mengevaluasi
kinerja keuangan Bank secara berkala;
3. Komite melakukan kajian terhadap
usulan Laporan Keuangan Bank tahun
2014 dan 2015;
4. Komite melakukan pembahasan atas
perencanaan audit ekstern tahun
2015 dan memberikan rekomendasi
penunjukan auditor ekstern;
5. Komite memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan dan pemeriksaan
oleh Internal Audit selama tahun
2015, memantau pelaksanaan
komitmen tindak lanjut temuan dan
memberikan rekomendasi di antaranya
untuk memastikan:
• Implementasi atas Audit Rating
yang telah diterapkan Bank pada
Triwulan II tahun 2015 yang
diseleraskan dengan Process Risk
Control (PRC) dan Risk Grading
Matrix (RGM);
• Pelaksanaan Produk Laku Pandai
sejalan dengan Rencana Bisnis;
• Pemenuhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia;
• Pengembangan
Teknologi Informasi;
6. Komite melakukan kajian atas Rencana
Audit 2016;
7. Komite memantau penerapan
kepatuhan Bank terhadap peraturan
yang berlaku;
8. Komite memantau tindakan dan
penanganan kasus internal fraud;
9. Komite melakukan kajian atas
Pedoman dan Tata Tertib Kerja
(Charter) secara berkala;
10. Komite melakukan pengawasan atas
langkah-langkah strategis Bank.
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Susunan Komite Remunerasi
dan Nominasi
Bahwa sesuai SK Direksi terkini No. 026/DIR/
LG/X/2015 tanggal 8 Oktober 2015 tentang
Susunan Anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi sampai dengan tanggal
31 Desember 2015 adalah:
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
149
No
Nama
Jabatan
Tanggal Penunjukan
1
Kemal Azis Stamboel
(KomisarisUtama / Komisaris Independen)
Ketua Komite merangkap Anggota
13 Juni 2014
2
Dewie Pelitawati
(Anggota Komisaris / Komisaris Independen)
Anggota Komite
13 Juni 2014
3
Mahdi Syahbuddin
(Anggota Komisaris)
Anggota Komite
7 April 2015
4
Ratna Maya Sari Soeharto
(PE Bidang Sumber Daya Manusia)
Anggota Komite merangkap
Sekretaris Komite
8 Oktober 2015
Catatan:
Masa Jabatan Dewi Nuzulianti sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi berakhir sejak tanggal 8 Oktober 2015.
Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi dan memperhatikan
syarat dan kompetensi yang berlaku sesuai prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Tugas dan wewenang Komite Remunerasi dan Nominasi adalah berdasarkan Pedoman
dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi terkini No. 03/PedomanKerja/LG/
VI/2015 tanggal 16 Juni 2015.
Komite bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada
Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada
Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris, yang antara lain meliputi:
1. Terkait dengan kebijakan remunerasi:
•
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
•
Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara kebijakan remunerasi dengan
pelaksanaan kebijakan tersebut; dan
•
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan
remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat
Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.
2. Terkait dengan kebijakan nominasi:
150
•
Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur
pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
•
Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau
Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
•
Memberikan rekomendasi mengenai Pihak independen yang akan menjadi
anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris;
•
Memberikan rekomendasi mengenai anggota Dewan Pengawas Syariah untuk
disampaikan kepada RUPS.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan komite
3. Komite wajib memastikan bahwa
kebijakan remunerasi paling kurang
sesuai dengan:
•
Kinerja keuangan dan pemenuhan
cadangan sebagaimana diatur
dalam perundang-undangan
yang berlaku;
•
Prestasi kerja individual;
•
Kewajaran dengan peer group di
dalam dan di luar Bank; dan
•
Pertimbangan sasaran dan strategi
jangka panjang Bank.
4. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen
data dan informasi Bank;
5. Tugas-tugas lain selain disebutkan
di atas yang diberikan oleh Dewan
Komisaris kepada Komite sesuai
dengan fungsi dan tugasnya dari waktu
ke waktu sesuai dengan kebutuhan.
Wewenang Komite Remunerasi
dan Nominasi
1. Komite berwenang untuk memperoleh
akses secara penuh, bebas dan tidak
terbatas terhadap informasi tentang
karyawan, dana, aset serta sumber
daya Bank lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya;
2. Dalam melaksanakan wewenang,
Komite wajib bekerja sama dengan
Direktorat yang membidangi Sumber
Daya Manusia dan unit-unit lainnya,
termasuk berwenang untuk menunjuk
konsultan jika diperlukan.
Independensi Komite Remunerasi
dan Nominasi
1. Komisaris Independen adalah anggota
Dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen;
2. Pihak Independen adalah pihak diluar
Bank yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
Laporan Komite Remunerasi
dan Nominasi
Sejak tahun 2015, Komite Remunerasi dan
Nominasi telah melakukan 2 (dua) kali
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
dengan membahas dan memberikan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Rekomendasi Komite kepada
Dewan Komisaris perihal Penetapan
Remunerasi Tahunan 2015 bagi
Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah BTPN Syariah,
2. Rekomendasi Komite kepada Dewan
Komisaris perihal Nominasi Anggota
Direksi baru.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
151
Rapat Komite Setingkat Dewan Komisaris
Selama tahun 2015, frekuensi rapat dan kehadiran anggota Komite setingkat Dewan
Komisaris disampaikan sebagai berikut:
No
Nama
Komite Audit
Komite Pemantau
Risiko
Komite
Remunerasi dan Nominasi
1
Kemal Azis Stamboel
6/6
6/6
2/2
2
Dewie Pelitawati
6/6
6/6
2/2
3
Taras Wibawa Siregar (a)
5/6
5/6
2/2
4
Mahdi Syahbuddin
4/6
5/6
2/2
5
Azis Budi Setiawan
(Pihak Independen)
6/6
6/6
-
6
Muhammad Faisal Muchtar
(Pihak Independen)
6/6
6/6
-
7
Dewi Nuzulianti (b)
(Pejabat Eksekutif Bidang SDM)
-
-
2/2
8
Ratna Maya Sari Soeharto (c)
(Pejabat Eksekutif Bidang SDM)
-
-
0/2
Catatan:
(a) Masa Jabatan Taras Wibawa Siregar sebagai Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko berakhir sejak tanggal
1 Oktober 2015.
(b) Masa Jabatan Dewi Nuzulianti sebagai Anggota Komte Remunerasi dan Nominasi berakhir sejak tanggal
8 Oktober 2015.
(c) Ratna Maya Sari Soeharto diangkat sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 8 Oktober 2015.
Komite setingkat Direksi
Sesuai dengan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, dalam membantu tugasnya, Direksi
membentuk komite-komite sebagai berikut:
Komite Manajemen Aset dan Liabilitas (Asset and Liabilities Committee/ALCO)
Sesuai SK Direksi terkini No.029/DIR/LG/XI/2015 tanggal 13 November 2015 tentang
Susunan Anggota ALCO terkini adalah bahwa keanggotaan Komite bersifat ex officio
paling kurang terdiri dari:
No
Susunan Komite
Keanggotaan bersifat ex officio
1
Ketua Komite
Direktur yang membidangi Finance, Treasury dan Corporate Planning
2
Anggota Komite
Direktur yang membidangi Bisnis
3
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Finance, Treasury & Corporate Planning
4
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Manajemen Risiko
5
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Bisnis Pembiayaan (Financing Business)
6
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Bisnis Pendanaan (Funding Business)
7
Anggota Komite
Pejabat Bidang Treasury yang ditunjuk oleh Direktur Bidang Finance, Treasury & Corporate
Planning (Sekretaris)
8
Undangan Tetap
Pejabat yang ditunjuk oleh Pejabat Eksekutif bidang Manajemen Risiko yaitu seorang yang
membidangi Liquidity & Market Risk
9
Undangan Tetap
Pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Bisnis, yaitu seorang pejabat yang
membidangi pembiayaan
Catatan:
Selama tahun 2015, Pedoman dan Tata Tertib ALCO mengalami 2 (dua) kali penyesuaian terkait susunan keanggotaan yaitu
No.06/PedomanKerja/LG/VII/2015 tanggal 14 Juli 2015 dan terkini No.06/PedomanKerja/LG IX/2015 tanggal 13 November 2015.
152
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan komite
Pembentukan ALCO telah memenuhi dan
memperhatikan syarat dan kompetensi
yang berlaku sesuai prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan Wewenang ALCO
Tugas dan wewenang ALCO berdasarkan
Pedoman dan Tata Tertib Kerja terkini
No.06/PedomanKerja/LG/IX/2015 tanggal
13 November 2015 adalah:
1. Mengembangkan, mengkaji dan
menetapkan strategi, pedoman
maupun kebijakan Asset Liability
Management (ALMA);
2. Memantau secara berkala posisi
likuiditas bank melalui perkembangan
primary dan secondary reserves;
3. Memantau secara berkala
perkembangan dan strategi dana pihak
ketiga serta Financing;
4. Mengkaji perkembangan dan proyeksi
keadaan ekonomi secara keseluruhan
untuk mengarahkan kebijakan
yang ditetapkan;
5. Menetapkan rambu-rambu/batas
dan petunjuk pengelolaan serta
pengendalian risiko yang berdampak
pada Risiko Likuiditas (Liquidity
Management) dan Risiko Pasar
(Market Risk);
6. Melakukan evaluasi dan menetapkan
harga (pricing) Tingkat Imbalan
Pembiayaan dan Pendanaan dan
Funds Transfer Price (FTP) atau
insentif rekening antarkantor untuk
mengoptimalkan hasil penanaman
dana, meminimalisir biaya dana, dan
memelihara struktur neraca Bank
sesuai dengan strategi ALMA Bank;
7. Melakukan evaluasi posisi risiko tingkat
imbalan Bank dan strategi ALMA
guna memastikan bahwa hasil risk
taking position Bank telah konsisten
dengan tujuan pengelolaan risiko
tingkat imbalan;
8. Meninjau kembali performance
dan posisi kekayaan dan kewajiban
keuangan Bank guna mengkaji
dampak keputusan Komite sebelumnya
terhadap tujuan Bank;
9. Melakukan evaluasi atas hasil aktual
dengan proyeksi anggaran atau
rencana bisnis Bank;
10. Menyampaikan informasi kepada
Direksi mengenai setiap perkembangan
ketentuan dan peraturan terkait
yang mempengaruhi strategi dan
kebijakan ALMA.
Laporan Komite ALCO
Selama tahun 2015 telah dilaksanakan
rapat ALCO sebanyak 12 (dua belas) kali,
dimana rapat dilakukan secara rutin pada
minggu kedua setiap bulannya. Bilamana
dibutuhkan rapat dapat dilakukan
setiap saat atas permintaan salah satu
anggota Komite.
Setiap rapat telah dilakukan pembahasan
mengenai kondisi makro ekonomi,
pricing pendanaan dan pembiayaan,
indikator likuiditas, menetapkan gross
yield, pengelolaan secondary reserve dan
pengembangan pasar uang.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
153
Rapat Komite ALCO
No
Total Kehadiran Rapat Komite ALCO
(12 kali)
Frekuensi Rapat ALCO
1
Harry A. S. Sukadis
12/12
2
Ratih Rachmawaty
9/12
3
Gatot Adhi Prasetyo(a)
6/12
4
Setiasmo(b)
5/12
5
Johanes Hermawan
3/12
6
Hari Pudjo Santoso
11/12
7
Shita Satyawati P
10/12
8
Roy Iskandar
11/12
9
Ade Fauzan
9/12
10
Syaifullah
12/12
Catatan:
(a)Masa Jabatan Gatot A. Prasetyo sebagai anggota ALCO berakhir sejak Maret 2015, dan hadir sebagai undangan.
(b)Setiasmo hadir sebagai undangan.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Sesuai SK Direksi terkini No.028/DIR/LG/XI/2015 tanggal 13 November 2015 tentang
Susunan Anggota Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah bahwa keanggotaan
Komite bersifat ex officio paling kurang terdiri dari:
No
Susunan Komite
Keanggotaan bersifat ex officio
1
Ketua Komite
Direktur yang membidangi Teknologi Informasi
2
Anggota Komite
Direktur yang membidangi Finance, Treasury & Corporate Planning
3
Anggota Komite
Direktur yang membidangi Operasional
4
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Manajemen Risiko
5
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Operasional
6
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Bisnis Pendanaan (Funding Business)
7
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Bisnis Pembiayaan (Financing Business)
8
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Teknologi Informasi (Sekretaris)
9
Undangan Tetap
Pejabat Eksekutif Bidang Business Support & Development
Catatan:
Selama tahun 2015, Pedoman dan Tata Tertib Komite Pengarah Teknologi Informasi mengalami 2 (dua) kali penyesuaian
terkait susunan keanggotaan yaitu No.07/PedomanKerja/LG/VII/2015 tanggal 14 Juli 2015 dan terkini No.07/PedomanKerja/
LG/IX/2015 tanggal 13 November 2015.
Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi telah memenuhi dan memperhatikan
syarat dan kompetensi yang berlaku sesuai prinsip-prinsip GCG.
154
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan komite
Tugas dan Wewenang Komite Pengarah Teknologi Informasi
Tugas dan wewenang Komite Pengarah Teknologi Informasi berdasarkan Pedoman dan
Tata Tertib Kerja terkini No.07/PedomanKerja/LG/XI/2015 tanggal 13 November 2015
adalah Komite bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi yang
paling kurang terkait dengan:
1. Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information Technology Strategic Plan) yang
searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank;
2. Kesesuaian proyek-proyek Teknologi Informasi yang disetujui dengan Rencana
Strategis Teknologi Informasi, kebutuhan sistem informasi manajemen, dan kebutuhan
kegiatan usaha Bank;
3. Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek Teknologi Informasi dengan rencana
proyek yang disepakati (project charter);
4. Efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor
Teknologi Informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap
tercapainya tujuan bisnis Bank;
5. Pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatannya;
6. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi, yang tidak dapat
diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien
dan tepat waktu.
Laporan Komite Pengarah Teknologi Informasi
Selama tahun 2015, Komite Pengarah Teknologi Informasi telah mengadakan rapat
sebanyak 5 (lima) kali dengan membahas hal-hal dan memberikan rekomendasi kepada
Direksi mengenai:
1. Pengesahan Rencana Strategi Teknologi Informasi 2015 – 2018 sebagai landasan tata
kelola Teknologi Informasi;
2. Pengembangan atas sistem bisnis utama (Prospera) yang terpusat, online real time
yang dilanjutkan dengan pengembangan prospera yang berbasiskan teknologi
mobility (M-Prospera);
3. Pengembangan jaringan ATM, Mobile Banking untuk prasyarat penyelenggaraan
layanan Laku Pandai (BTPN Wow! iB);
4. Pengembangan layanan Branchless Banking/Laku Pandai (BTPN Wow! iB) di
BTPN Syariah akan menggunakan leveraging pengembangan aplikasi yang akan
dibangun oleh Bank Induk (BTPN);
5. Pengakhiran/Decommission atas sistem perbankan utama ex PT Bank Sahabat Purba
Danarta (Temenos R8).
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
155
Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi
No
Frekuensi Rapat Komite Teknologi Informasi
Total Kehadiran Rapat Komite Pengarah Teknologi
Informasi (5 kali)
1
Harry A. S. Sukadis
5/5
2
Ratih Rachmawaty
4/5
3
Rosi Susanti
1/5
4
Setiasmo
5/5
5
Gatot Adhi Prasetyo
5/5
6
Dewo Triatmoko
3/5
7
Hari Pudjo Santoso
4/5
8
Her Purwoko
5/5
9
Ahmad Yani
5/5
10
Jodi Ng
4/5
Catatan:
Masa Jabatan Rosi Susanti sebagai anggota Komite Pengarah Teknologi Informasi berakhir sejak tanggal 1 Oktober 2015.
Komite Human Capital
Sesuai SK Direksi terkini No. 029A/DIR/LG/XI/2015 tanggal 13 November 2015 tentang
Susunan Anggota Komite Human Capital adalah bahwa keanggotaan Komite bersifat ex
officio yang paling kurang terdiri dari:
No
Susunan Komite
Keanggotaan bersifat ex officio
1
Ketua Komite
Direktur yang membidangi Human Capital
2
Anggota Komite
Direktur Utama
3
Anggota Komite
Direktur yang membidangi Keuangan
4
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif bidang Human Capital yang ditunjuk oleh Direktur yang
membidangi Human Capital (Sekretaris)
5
Undangan Tetap
Direktur Operasional
Catatan:
Selama tahun 2015, Pedoman dan Tata Tertib Komite Human Capital mengalami 2 (dua) kali penyesuaian yaitu No.08/
PedomanKerja/LG/VII/2015 tanggal 14 Juli 2015 dan terkini No.08/PedomanKerja/LG/IX/2015 tanggal 13 November 2015
namun Susunan Keanggotaan adalah tetap.
Pembentukan Komite Human Capital telah memenuhi dan memperhatikan syarat dan
kompetensi yang berlaku sesuai prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan Wewenang Komite Human Capital
Tugas dan wewenang Komite Human Capital berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Human Capital terkini No. 08/PedomanKerja/LG/XI/2015 tanggal 13 November 2015
adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan kebijakan, strategi dan sasaran yang bersifat strategis dalam bidang
Human Capital;
2. Menyetujui pelaksanaan program remunerasi Human Capital;
3. Menyetujui usulan-usulan yang melebihi kewenangan kepala Divisi dan/atau Direktur
yang membidangi Human Capital.
156
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | laporan komite
Laporan Komite Human Capital
Selama tahun 2015, Komite Human Capital telah mengadakan rapat sebanyak 10 (sepuluh)
kali dengan membahas antara lain:
1. Laporan Hasil Konversi Grade dan Kompensasi ex Karyawan Bank Sahabat;
2. Hasil Peninjauan Kenaikan Gaji 2015 dan Hasil Peninjauan Kinerja 2014;
3. Implementasi BPJS Ketenagakerjaan Program Pensiun;
4. Informasi Hasil Penilaian Kinerja Tengah Tahun 2015.
Rapat Komite Human Capital
No
Frekuensi Rapat Komite Human Capital
1
Harry A. S. Sukadis
2
Ratih Rachmawaty
Total Kehadiran Rapat Komite Human Capital (10 Kali)
10/10
9/10
3
Gatot Adhi Prasetyo
4
Dewi Nuzulianti (b)
5
Ratna Maya Sari Soeharto
10/10
(a)
9/10
2/10
(c)
Catatan:
(a) Masa Jabatan Gatot Adhi Prasetyo sebagai Ketua Komite Human Capital berakhir sejak Oktober 2015 dan hadir sebagai
Undangan tetap.
(b) Masa Jabatan Dewi Nuzulianti sebagai anggota Komite Human Capital berakhir sejak tanggal 7 Oktober 2015.
(c) Ratna Maya Sari Soeharto efektif menjabat sebagai anggota Komite Human Capital sejak tanggal 7 Oktober 2015.
Komite Manajemen Risiko
Sesuai SK Direksi terkini No.027/DIR/LG/XI/2015 tanggal 13 November 2015 tentang
Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko BTPN Syariah, maka susunan keanggotaan
Komite Manajemen Risiko bersifat ex officio dan paling kurang beranggotakan:
No
Susunan Komite
Keanggotaan bersifat ex officio
1
Ketua Komite
Direktur yang membidangi Manajemen Risiko
2
Anggota Komite
Direktur yang membidangi Bisnis
3
Anggota Komite
Direktur yang membidangi Operasional
4
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Finance, Treasury & Corporate Planning
5
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Human Capital
6
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Operasional
7
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif yang membawahi fungsi Risiko Bisnis
8
Anggota Komite
Pejabat Eksekutif Bidang Manajemen Risiko (Sekretaris)
9
Undangan Tetap
Kepala Audit Intern
Catatan:
Pedoman dan Tata Tertib Komite Manajemen Risiko mengalami 2 (dua) kali penyesuaian terkait susunan keanggotaan yaitu
No.09/PedomanKerja/LG/VII/2015 tanggal 14 Juli 2015 dan terkini No.09/PedomanKerja/LG/IX/2015 tanggal 13 November 2015.
Pembentukan Komite Manajemen Risiko telah memenuhi dan memperhatikan syarat dan
kompetensi yang berlaku sesuai prinsip-prinsip GCG.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
157
Tugas dan Wewenang Komite Manajemen Risiko
Tugas dan wewenang Komite Manajemen Risiko berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Komite Manajemen Risiko terkini No.09/PedomanKerja/LG/VII/2015 tanggal
13 November 2015 adalah sebagai berikut:
1. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko serta limit risiko, berikut
pengkinian, perbaikan, dan/atau penyempurnaannya;
2. Melakukan evaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya;
3. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas transaksi atau aktivitas yang
memerlukan persetujuan Direksi;
4. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas transaksi atau aktivitas yang
menyimpang dari prosedur normal.
Laporan Komite Manajemen Risiko
Selama tahun 2015, Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 11
(sebelas) kali dengan membahas hal-hal dan memberikan rekomendasi Direksi mengenai:
update portfolio performance, baik TUR maupun Legacy, liquidity monitoring, IT system
performance, pemenuhan sertifikasi manajemen risiko, perbankan syariah dan APPU/PPT,
monitoring pemenuhan kebutuhan karyawan, monitoring resignation rate, monitoring
fraud, monitoring risiko kepatuhan, hukum, dan stratejik.
Pada pertemuan Komite Manajemen Risiko terdapat pembahasan dan keputusan
di antaranya: pembuatan plan konsolidasi untuk portfolio TUR dan Legacy, tracking
pemenuhan pelatihan APPU/PPT secara bankwide, kajian atas penetapan benchmark
resignation rate YTD sebesar 45%, standard IT performance 97% akan ditinjau kembali
setelah satu tahun berjalan, menyarankan agar team funding dan treasury lebih berperan
aktif dan preventif untuk menjaga kestabilan likuiditas Bank.
Dalam rangka pemantauan risiko, maka sebagai anak perusahaan, BTPN Syariah
berkewajiban menyampaikan laporan konsolidasi kepada Bank Induk atas 10 jenis risiko
Bank serta pelaporan konsolidasi Profil Risiko, RBBR dan ICAAP sesuai ketentuan OJK.
Rapat Komite Manajemen Risiko
No
Frekuensi Rapat Komite Manajemen Risiko
Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Manajemen Risiko
(11 kali)
1
Harry A. S. Sukadis (a)
10/11
2
Ratih Rachmawaty
8/11
2/11
3
Rosi Susanti
4
Setiasmo (c)
9/11
5
Gatot Adhi Prasetyo
11/11
6
Taras Wibawa Siregar (d)
2/11
7
Hari Pudjo Santoso
9/11
8
Sri Wulan Purnomo Lestari (Undangan Tetap)
6/11
(b)
Catatan:
(a) Masa Jabatan Harry A.S. Sukadis sebagai anggota Komite Manajemen Risiko berakhir sejak tanggal 13 November 2015.
(b) Masa Jabatan Rosi Susanti sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko berakhir sejak tanggal 1 Oktober 2015.
(c) Masa Jabatan Setiasmo sebagai anggota Komite Manajemen Risiko berakhir sejak tanggal 13 November 2015.
(d) Taras Wibawa Siregar diangkat sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Oktober 2015.
158
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | sistem sosial, lingkungan dan manajemen (Daya)
sistem sosial, lingkungan dan manajemen (Daya)
DAYA adalah misi sosial BTPN Syariah,
yang merupakan Unique Value Proposition
dari Bank ini dan merupakan program
pemberdayaan mass market yang
berkelanjutan serta terukur. Fokus
program DAYA terletak pada Kesehatan,
Pengembangan Usaha dan Komunitas yang
diwujudkan melalui tiga pilar daya yaitu
Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha
dan Daya Tumbuh Komunitas.
Pada tahun 2015, aktifitas pelatihan
program Daya melalui pilar Daya Sehat
Sejahtera dan Daya Tumbuh Usaha telah
mencapai 126.663 sentra nasabah BTPN
Syariah. Sedangkan untuk pilar Daya
Tumbuh Komunitas, total sebanyak
131 aktifitas telah diberikan kepada
nasabah yang mengikuti program
pendampingan komunitas.
•
Daya Sehat Sejahtera
Daya Sehat Sejahtera adalah program yang
mendorong pola hidup sehat bagi seluruh
nasabah BTPN Syariah.
• Dari hasil survei kepada nasabah BTPN
Syariah, tim Daya mendapatkan umpan
balik dari nasabah bahwa mereka
membutuhkan informasi terkait
kesehatan wanita, maka di tahun 2015
Daya telah mengembangkan 2 (dua)
modul baru yaitu modul Hidup Sehat
Bebas Kegemukan dan Mengenal
Kanker Payudara sebagai materi
informasi dan penyuluhan kesehatan
sehingga Nasabah BTPN Syariah
mendapatkan kiat praktis hidup
sehat dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan hidup.
• Program Kader Kesehatan memberikan
pelayanan kesehatan bagi nasabah
di komunitas BTPN Syariah secara
spesifik dan unik, sehingga
dibutuhkan pendekatan khusus
agar dapat mencapai hasil yang sesuai
dengan kebutuhan nasabah. Untuk
mengakomodir hal tersebut maka di
tahun 2015 tim Daya bekerjasama
dengan Ilmu Kedokteran Komunitas
(IKK) Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia untuk mengembangkan
konsep pelayanan komunitas.
Kelebihan dari pendekatan ini adalah
para Kader mempunyai lebih banyak
waktu untuk berinteraksi dengan
nasabah dan komunitas di sekitar
tempat tinggal mereka melalui
kegiatan penyuluhan dan kunjungan
keluarga untuk melakukan konsultasi
kesehatan. Seorang Kader akan
mendampingi keluarga-keluarga
nasabah di lingkungan sentra tempat
asalnya, dengan memberikan petunjukpetunjuk dan saran mengenai pola
hidup bersih dan sehat.
Di tahun 2015 terdapat 2.071 kegiatan
penyuluhan dan 2.118 konsultasi
kesehatan yang dilakukan dalam
program kader kesehatan ini.
Daya Tumbuh Usaha
Daya Tumbuh Usaha adalah program yang
bertujuan membantu nasabah membangun
dan mengembangkan usahanya melalui
kegiatan pelatihan usaha praktis, informasi
bisnis dan peluang usaha baru.
Sejalan dengan prinsip Berani, Disiplin,
Kerjasama dan Saling Bantu (BDKS) di
tahun 2015 ini, tim daya mengembangkan
modul baru “Pentingnya Menabung”
dimana hal ini merupakan upaya untuk
menerapkan budaya disiplin agar nasabah
dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup mereka dengan cara menabung
dan mengendalikan uang mereka secara
lebih bijak.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
159
Daya Tumbuh Komunitas
Daya Tumbuh Komunitas bertujuan untuk memberdayakan komunitas nasabah dengan
kebutuhan, minat dan komitmen yang sama untuk bekerjasama menjangkau pasar
potensial dan mendorong pola hidup yang lebih sehat.
Selama tahun 2015 telah dilakukan kegiatan Selendang Mayang dan Bunga Rampai yaitu
program memberikan akses ke pasar kepada komunitas dengan menyediakan bazaar bagi
karyawan BTPN dan BTPN Syariah untuk dapat membeli produk-produk dari komunitas
BTPN Syariah.
Sahabat Daya
Sahabat Daya merupakan program relawan yang mengajak semua pemangku kepentingan
BTPN Syariah, termasuk para karyawan Bank untuk berpartisipasi dalam program Daya.
Di tahun 2015, seluruh Direksi dan 248 karyawan BTPN Syariah telah berpartisipasi dalam
program Sahabat Daya dengan kiat-kiat sukses dan kesehatan yang dapat menginspirasi
masyarakat untuk hidup lebih baik.
Transparansi Kondisi Keuangan Dan Kondisi Non Keuangan
Daftar Konsultan Dan Penasihat
Nama Konsultan
Bambang
Kuswijayanto
Grameen
Foundation, USA
Tujuan
Jasa Konsultasi
Ruang LIngkup Pekerjaan
1.
Sebagai Konsultan yang memberikan
pelatihan dan pembekalan bagi calon Anggota
Direksi Bank;
2.
Sebagai Konsultan yang membantu persiapan
berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
3.
Sebagai Konsultan yang membantu menyusun
materi pelatihan dan pembekalan yang
meliputi penyusunan materi ketentuan terkini,
pelatihan kompetensi, pelatihan perbankan
syariah, pembekalan pengetahuan operasional
perbankan syariah, pendalaman produk
bank syariah, analisa laporan keuangan bank
syariah, pengawasan kegiatan usaha perbankan
syariah, perkembangan perekonomian
keuangan dan perbankan dan perbankan
syariah pada khususnya, dan pembekalan lain
yang diperlukan oleh calon Anggota Direksi
Bank Syariah.
1.
Memberikan dan menyediakan jasa konsultasi
kepada Bank terhadap potensi pasar;
2.
Memberikan jasa konsultasi dalam hal Bank
menjajaki dan menjangkau nasabah
pra-sejahtera;
3.
Memberikan jasa konsultasi kepada Bank
dalam hal penyediaan produk yang dapat
mengakomodasi kebutuhan nasabah;
4.
Memberikan jasa konsultasi kepada Bank dalam
mengembangkan layanan microfinance kepada
nasabah pra-sejahtera di Indonesia;
5.
Memberikan jasa konsultasi kepada bank dalam
hal efektivitas dan perbaikan proses pelayanan
kepada nasabah pra-sejahtera.
31 Agustus 2015
1.
2.
3.
160
Periode Kontrak
17 Juni 2015 –
Melakukan
kajian atas
Produktivitas
Bisnis;
Melakukan
kajian atas
rancangan
Produk
Pembiayaan;
Melakukan
kajian atas
strategi bisnis
secara umum
1 September 2014
– 30 Juni 2015
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
tata kelola perusahaan | sistem sosial, lingkungan dan manajemen (Daya)
Jumlah Penyimpangan (Internal
Fraud) dan Upaya Penyelesaiannya
Selama tahun 2015 tidak terdapat internal
fraud yang mempengaruhi kondisi
keuangan BTPN Syariah secara signifikan.
Jumlah Permasalahan Hukum
Perdata dan Pidana yang dihadapi
dan Upaya Penyelesaian
Selama tahun 2015, tidak terdapat
permasalahan hukum perdata dan pidana
yang mempengaruhi kondisi keuangan
BTPN Syariah secara signifikan.
Kasus Litigasi
Kasus litigasi adalah kasus perdata dan
pidana yang ditindaklanjuti dengan proses
hukum. Selama tahun 2015, tidak terdapat
kasus litigasi yang memperngaruhi kondisi
keuangan BTPN Syariah secara signifikan.
Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan
dimana konflik antara kepentingan
ekonomi Bank dan kepentingan ekonomi
pribadi dari anggota Dewan Komisaris,
Direksi, Pemegang Saham Utama ataupun
Pihak Terafiliasi dari anggota Dewan
Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham
Utama. Selama tahun 2015, tidak ada
transaksi yang mengandung benturan
kepentingan di BTPN Syariah.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN
SOSIAL DAN PENDAPATAN DANA
HALAL DAN NON HALAL
Merujuk kepada Surat Edaran Bank
Indonesia No.12/13/DPbS tanggal 30 April
2010 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,
maka BTPN Syariah wajib mengungkapkan
pendapatan non halal dan penggunaannya
dalam Bank Syariah melalui laporan
tahunan pelaksaan GCG.
Pendapatan non halal yang menjadi sumber
dana sosial BTPN Syariah terdiri dari:
1. Pendapatan yang berasal dari jasa giro
yang diterima oleh Bank dari giro pada
Bank Konvensional;
2. Pendapatan yang berasal dari
penutupan rekening sebelum
jatuh tempo.
Pendapatan Non Halal,
Zakat dan Infaq
Untuk periode 12 bulan yang berakhir
pada 31 Desember 2015.
(dalam jutaan rupiah)
Sumber Dana Kebajikan
pada awal periode
162
Sumber Dana Kebajikan
Pendapatan non-halal
Denda
132
14
Jumlah
146
Penggunaan Dana Kebajikan
167
Penurunan Sumber Dana
Kebajikan
(21)
Sumber Dana Kebajikan
pada akhir periode
141
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
161
data
perusahaan
162
Isi dalam bab ini
hal.
Pejabat Eksekutif
164
Produk dan Layanan
166
Jaringan Kantor
167
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Karyawan KFO Cimone, Tangerang
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
163
pejabat eksekutif
Posisi 31 Desember 2015
Nama
Jabatan
Keterangan
INTERNAL AUDIT
Sri Wulan Purnomo
Internal Audit Head
Lestari
Bergabung sejak 2011. Sebelumnya di
Bank Permata.
FINANCE, TREASURY & CORPORATE PLANNING
Roy Iskandar
Finance, Treasury &
Bergabung sejak 2008. Sebelumnya di HSBC
Corporate Planning Head
dan Bank Danamon.
Chief Human Capital
Bergabung sejak 2015 Sebelumnya di PT Price
HUMAN CAPITAL
Ratna Maya Sari Soeharto
Water House, UNICEF, Excelcomindo Pratama,
PT Ericson Indonesia, PT Makassar Tene & Group
dan PT Begawan Inovasi Global.
KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO
Rena Mutia Indriani
Compliance Head
Bergabung sejak 2014. Sebelumnya di Bank BRI
Syariah dan Bank Permata.
Hari Pudjo Santoso
Risk Management Head
Bergabung sejak 2009. Sebelumnya di
Bank ABN Amro dan Citibank
Yunita Cahaya Haerani
Legal Head
Bergabung sejak 2013. Sebelumnya di Citibank
dan AIA Financial.
TEKNOLOGI INFORMASI
Jodi Ng
IT Business Alliance Head
Bergabung sejak 2008. Sebelumnya di GE
Money.
Her Purwoko
IT Operation,
Bergabung sejak 2011. Sebelumnya di Asuransi
Infrastructure & Service
Astra Buana dan Bank Permata.
Delivery Head
Ahmad Yani
Her Purwoko (Pjs)
164
IT Application
Bergabung sejak 2014.Sebelumnya di
Development Head
Bank Permata.
IT Planning, Strategy
Bergabung sejak 2011. Sebelumnya di Asuransi
and Governance Head
Astra Buana dan Bank Permata.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
data perusahaan | pejabat eksekutif
Nama
Jabatan
Keterangan
OPERASIONAL
Dewo Triatmoko
Mohamad Rizal
Operations Strategy &
Bergabung sejak 2011. Sebelumnya di
Development Head
Bank BCA Syariah, Bank UIB dan Bank NISP.
Operation Services Head
Bergabung sejak 2008. Sebelumnya di
Bank Mega, Bank Danamon, Bank Permata dan
Bank Sahabat Purba Danarta.
Budi Yunawan Saleh
Corporate Services Head
Bergabung sejak 2008. Sebelumnya di
Bank Danamon dan AIG Life
Muhamad Bardansyah
Quality Assurance Head
Bergabung sejak 2015. Sebelumnya di
Bank Danamon.
Helmy Pusparini
HC Services Head
Bergabung sejak 2014. Sebelumnya di Citibank.
Dan Bank Standard Chartered.
BISNIS
Johanes Hermawan
TUR Sales & Distribution
Bergabung sejak 2008. Sebelumnya di
Sugianto
1 Head
Bank Danamon.
Abianti Riana
TUR Sales & Distribution
Bergabung sejak 2012. Sebelumnya di CIMB
2 Head
Auto Finance dan CIMB Niaga
Funding Sales &
Bergabung sejak 2009. Sebelumnya di Bank
Distribution Head
Mega Syariah dan Bank Mandiri.
Product Development
Bergabung sejak 2013. Sebelumnya di
Head
Bank Permata dan Bank Maybank Syariah.
Financing Risk Head
Bergabung sejak 2014. Sebelumnya di Adira
Shita Satyawati Priandani
Ade Fauzan
Dharma Putera
Kredit dan Citibank.
Dwiyono Bayu Winantio
Dewi Nuzulianti
Larasati Moerdijat
Business Support &
Bergabung sejak 2014. Sebelumnya di
Development Head
Bank UOB dan Bank CIMB Niaga.
Customer Experience
Begabung sejak 2009. Sebelumnya di
Head
Bank Permata.
DAYA & Corporate
Bergabung sejak 2015. Sebelumnya di Saatchi
Communication Head
& Saatchi Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
165
produk dan layanan
pembiayaan
pendanaan
PaKet masa dePan (Pmd) iB
Pembiayaan yang ditujukan khusus kepada
perempuan pra-/cukup sejahtera, dilakukan
berdasarkan perjanjian jual beli (akad
wakalah wal murabahah). Paket masa depan
memiliki fokus pada pembangunan karakter
dan kebiasaan-kebiasaan baik nasabah, yaitu
Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan
Saling bantu.
taBunGan citra iB
Dapat dibuka dengan setoran minimal, melalui
perjanjian bagi hasil (akad mudharabah
mutlaqah), Nasabah mendapat kemudahan
untuk bertransaksi di seluruh cabang BTPN
Syariah dan bebas biaya administrasi bulanan.
taseto Premium iB
Selain mendapatkan imbal hasil optimal,
tabungan yang dikelola berdasarkan
perjanjian bagi hasil (akad mudharabah
mutlaqah) ini mendapatkan keleluasaan
melakukan penarikan tunai tanpa batas dan
bebas biaya administrasi bulanan*)
dePosito BerjanGKa iB
Penempatan deposito dilakukan berdasarkan
perjanjian bagi hasil (akad mudharabah
mutlaqah) antara Bank (mudharib) dengan
nasabah sebagai pemilik dana (shahibul maal)
dengan jangka waktu yang bervariasi mulai
dari 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12, 18 dan 24 bulan.
taseto maPan iB
Sarana menabung untuk mewujudkan
rencana, yang memberikan imbal hasil
kompetitif dengan berbagai pilihan
setoran bulanan dan jangka waktu,
berdasarkan perjanjian bagi hasil (akad
mudharabah mutlaqah).
PaKet masa dePan (Pmd) iB
Pembiayaan yang ditujukan khusus kepada
perempuan pra/cukup sejahtera, dilakukan
berdasarkan perjanjian jual beli (akad
wakalah wal murabahah). Paket masa depan
memiliki fokus pada pembangunan karakter
dan kebiasaan-kebiasaan baik nasabah yaitu
Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan
Saling bantu.
Giro iB
Produk penempatan dana menggunakan
akad wadiah, memberikan fleksibilitas bagi
nasabah untuk bertransaksi menggunakan
Cek/Bilyet Giro.
*) Syarat dan Ketentuan Berlaku
166
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
data perusahaan | produk dan layanan . jaringan kantor
jaringan kantor
KANTOR PUSAT
Menara Cyber 2, Lt. 34
JL H.R. Rasuna Said Kav. X-5
No 13 - 12950
Telp. 021 30026400
Kantor Cabang
JAKARTA
Rukan Plaza 5 Pondok Indah
Kav A.12 12420
Telp. 02129428280
Menara Kadin
Jl.H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav 2-3
12950
Telp. 0215274601
BANDUNG
Jl. Sunda No 27 D
Kota Bandung 40112
Telp. 0224234241
SEMARANG
Jl. Pamularsih No. 17
Semarang 50149
Telp. 0247622280
Jl. Majapahit No 330 A,
Palebon,Pedurungan 50199
Telp. 02476584656
TEGAL
Jl. Mayjen Sutoyo Barat 31
Kagok Slawi Wetan 52411
Telp. 02836198554
DI YOGYAKARTA
Komp Seturan Plaza Hall Utara,
Seturan Raya 55281
Telp. 02744332615
Jl. Bugisan No.37, Patangpuluh,
Wirobrajan 55251
Telp. 0274389881
SURABAYA
Jl. Darmahusada No. 136
Kota Surabaya 60132
Telp. 0315956259
BANDA ACEH
Jl. Sri Ratu Safiatuddin,
Gampong Peunayong 23121
Telp. 065121276
MEDAN
Jl. Setiabudi,Komplek Setiabudi
Blok B. 1A 20132
Telp. 0618225528
PADANG
Jl. Pemuda No 24, Olo,
Padang Barat, Padang 25117
Telp. 075121001
PALEMBANG
Jl. Kapten A.Rivai No 403 D,
Ilir Barat I 30136
Telp. 0711373596
PEKANBARU
Jl. Tuanku Tambusai No 320,
Pekanbaru, Riau 28000
Telp. 076131422
JAMBI
Jl. Orang Kayo Pingai No.43 A,
36142
Telp. 074135888
LAMPUNG
Jl. Jendral Sudirman No.55,
Kel. Rawa Laut 35128
Telp. 0721242941
KUPANG
Jl. Irian Jaya, Kel. Fatubesi,
Kelapa Lima 85226
Telp. 0380821487
MATARAM
Jl. Panca Usaha No.31,
Cakranegara Barat 83231
Telp. 0370639409
BANJARMASIN
Jl. Ahmad Yani Km. 3,5 No 69,
Banjarmasin 70235
Telp. 0511327662
KENDARI
Jl. Sao-Sao No.207,
Kota Kendari 93118
Telp. 04013193746
MAKASSAR
Jl. Hertasning 88 C,
Makassar 90222
Telp. 0411885572
PALANGKARAYA
Jl. Ahmad Yani No. 2,
Palangkaraya 73112
Telp. 05364200409
PONTIANAK
Jl. Ahmad Yani No. 38 B,
Pontianak 78122
Telp. 0561571444
SAMARINDA
Jl. Dr. Sutomo No. 8A,
Kota Samarinda 75125
Telp. 0541739193
DENPASAR
Jl. Diponegoro No 129,
Kel. Dauhpuri Kelod 80114
Telp. 03614723055
Kantor cabang pembantu
SEMARANG
Jl. Sriwijaya No 24,
Kel. Tegalsari, Ke. Candisari,
Kota Semarang 50614
Telp. 02486453432
PEKALONGAN
Jl. KHM Mansyur No 111,
Bendan, Pekalongan 51119
Telp. 0285429756
SLEMAN
Jl.Raya Magelang 37,
Mulungan Wetan,
Sendangadi 55285
Telp. 0274865595
BANTUL
Jl. Wahid Hasim, Gose,
Ringinharjo
Kec. Bantul 55711
Telp. 0274367626
KANTOR FUNGSIONAL
OPERASIONAL (KFO)
KFO UNGARAN BARAT
Jl.Gatot Subroto No. 94
Kel. Bandarjo, 50517
Telp. 02476510190
KFO TEMANGGUNG
Jl. Pahlawan No 95,
Temanggung, 56251
Telp. 0293491779
KFO BANYUMANIK
Jl. Rengas III No. 89
Padangsari Banyumanik,
50264
KFO PEKALONGAN
Jl. Kurinci No 9, Kel. Bendan,
Pekalongan, 51119
Telp. 02854460034
KFO BREBES
Jl. Klampok Wasana,
Kec. Wanasari,
Brebes, 52252
Telp. 02836172328/
02836172326
KFO DUKUH TURI
Jl. Gajah Mada,
Ruko Gajahmada
Town Square, 52121
Telp. 02834532685
KFO LIMPUNG
Jl. Raya Limpung
Banyu Putih
No 201, 51271
Telp. 02856681009
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
167
KFO CILACAP
Jl. Gatot Subroto
(Ruko Gatsula) No.2 & 3,
53224
Telp. 02825561194
KFO PADALARANG
Jl. Nasional Blok Tamiang Resik,
40552
Telp. 0226635100
KFO BLITAR
Jl. Tanjung Blok A
Kav 02 Blitar, 66121
Telp. 03426817697
KFO SUBANG
Jl. Otto Iskandardinata
No. 92, RT.48 RW.13, 41211
Telp. 02607605221
KFO RAMBIPUJI
Jl. Brawijaya,
Kabupaten Jember, 68152
Telp. 0331425472
KFO CIBADAK
Jl. Siliwangi No.123
RT. 01 RW.17, 43351
Telp. 02667160007
KFO BANYUWANGI
Jl. A. Yani No. 96,
Kel. Penganjuran, 68149
Telp. 0333421654
KFO PAKEM
Jl. Pakem Turi, Magersari,
Candibinangun, 55582
KFO TANJUNGSARI
Jl. Raya Bandung-Sumedang,
RT.01 RW.07, 45363
Telp. 0227797115
KFO GENTENG
Jl. Raya Genteng,
Desa Genteng Wetan, 68465
Telp. 0333843962
KFO KALASAN
Perum Pertamina
Purwomartani Blok B5,
Kalasan , 55571
KFO CIMALAKA
Jl. Prabu Geusan Ulun No.98 A,
RT.004 RW.02, 45311
Telp. 02612401243
KFO BONDOWOSO
Ruko Crown Plaza No.1,
Jln. Ky.H.Wahid Hasyim, 68218
Telp. 0332429557
KFO KEBONARUM
Jl. Nila, Pluneng,
Dukuh Dawe, Desa Pluneng,
57486
KFO KANDANGHAUR
Jl. Blok Tjodong No.196,
Ds. Eretan Wetan, 45254
Telp. 02347145008
KFO TAPEN
Jl. Raya No. 51,
RT.024 RW.006,
Ds. Lumutan, 68285
Telp. 0332561052
KFO JATIBARANG
Jl. Raya Dasuki Ruko BI B6
Indramayu, 45273
Telp. 0234355899
KFO INDRAMAYU
Perumahan Jangkar Mas Regency
Blok A1 No.5-6, 45213
Telp. 02347120053
KFO ASTANA ANYAR
Jl. Mochamad Toha No. 152 Bandung,
40542
Telp. 0225222389
KFO SINGAPARNA
Jl. Blok Borolong,
Ds. Cilampung hilir, 46411
Telp. 02657540061
KFO JATIWANGI
Ruko Jatiwangi Square A
No.18-19 Majalengka, 45454
Telp. 0233888291
KFO BANJAR
Jl. Sudiro W RT.003 RW.001,
Kel. Banjar, 46311
Telp. 0265743236
KFO GUNUNG JATI
Jl. Raya Pasindangan No 5
Gunungjati Cirebon, 45151
Telp. 02318308454
KFO TAMANSARI
Jl. Perintis Kemerdekaan,
Kel. Tugujaya, 46126
Telp. 0265332335
KFO SOREANG
Jl. Raya Soreang Banjaran
No 356 D/E, 40911
Telp. 02285876002
KFO CIAMIS
Jl. Pasarmanis No. 44,
Kel. Ciamis, 46211
Telp. 0265775237
KFO RENGASDENGKLOK
Dusun Jati RT 002/RW 005, 41352
Telp. 0267484620
KFO BAYONGBONG
Jl. Ciledug No 92 A,
Kel. Regol, 44114
Telp. 0262231921
KFO PURWOKERTO
Jl. Jend. Soedirman Barat No.89,
RT.01 RW.07, 53133
Telp. 02816512117
KFO KARANGANYAR
Jl. Raya Solo Karanganyar KM 7,
Kel. Triagan, 57573
Telp. 02717881232
KFO PURWAKARTA
Jl. Ibrahim Singadilaga
No 16, RT. 009/RW.002, 41119
Telp. 02648301510
KFO MAJALAYA
Jl. Raya Laswi Km. 16
No. 10-11, 40381
Telp. 02285966036
168
KFO WIYUNG
Jl. Menganti Kramat No.25
Surabaya, 60228
Telp. 0317672886
KFO PARE
Jl. Panglima Sudirman
No 4 Pare Kediri, 64211
Telp. 0354390900
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
KFO SITUBONDO
Jl. Ahmad Yani No. 110 A-B,
Kel. Dawuhan, 68311
Telp. 03383893529
KFO SIDOARJO
Jl. Lingkar Barat No.1,
Kel. Pagerwojo, 61252
Telp. 03199701018
KFO BOJONEGORO
Jl. Veteran (Ruko CCBD),
Ds. Sukorejo, 62115
Telp. 03535254322
KFO KEDIRI KOTA
Jl. Joyoboyo No.16,
Kel. Kemasan, 64125
Telp. 0354697220
KFO BALUNG
Jl. Panglima Besar Sudirman
No. 26, 68155
Telp. 0336445466
KFO KALISAT
Jl. Raya Raung, RT.001 RW.001,
Ds. Tegalrejo, 68182
Telp. 0331592257
KFO MADIUN
Jl. Diponegoro No. 110,
Kel. Madiun Lor, 63122
Telp. 03514770444
KFO MAGELANG SELATAN
Jl. Soekarno Hatta No 18
Magelang, 56125
Telp. 02933218582
data perusahaan | jaringan kantor
KFO PURBALINGGA
Jl. MT Haryono No 5B
Purbalingga, 53319
Telp. 0281894458
KFO KUDUS KOTA
Jl. Ahmad Yani No. 128, G
etas Pejaten, Jati, 59318
Telp. 02914101904
KFO TALAGASARI
Jl. Syech Quro RT.004 RW.02,
Desa Telagamulya, 41381
Telp. 0267484621
KFO SURAKARTA
Jl. Honggowongso 57
Surakarta, 57151
Telp. 0271633557/0271636009
KFO REMBANG
Jln. Sudirman No. 81,
RT.02 RW.01, 59218
Telp. 0295693501
KFO DRAMAGA
Jl. H. Encep Nawawi, RT.02 RW.11,
Kel.Bubulak, 16115
Telp. 02518422656
KFO SIDOREJO
Jl. Fatmawati No 188, Sidorejo, Salatiga,
50715
Telp.02986031903/02986031952
KFO MEDAN
Jl. Amir Hamzah No 9/34 B
Medan Barat Medan, 20117
Telp. 06180033611
KFO CIPOCOK
Jl. Abdul Hadi
Lingkungan Kebon Jahe No. 96,
42117
Telp. 02547911546
KFO KLATEN UTARA
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo,
Ploso Rejo, 57432
Telp. 02723359809
KFO LIMA PULUH
Jl. Kartini, Kel. Perdagangan I,
Kec. Bandar, 68218
Telp. 0622697879
KFO SRAGEN KOTA
Jl. Raya Sukowati No. 37,
Sragen, 58213
Telp. 02718825069
KFO SELONG
Jl. Prof. Moh. Yamin, SH,
Lingk Kampung Baru, 83611
Telp. 03762991123
KFO BOYOLALI
Jl. Perintis Kemerdekaan Gp. 13,
57316
Telp. 0276320134
KFO BIMA
Jl. Sultan Hasanudin,
RT.06 RW.02, Kel.Peruga,
84111
Telp. 03746648687
KFO WONOGIRI
Jl. Raden Mas Said No. 19,
Kel. Singodutan, 57652
Telp. 02733201070
KFO PURWODADI
Jl. Ahmad Yani No. 269,
Kel. Kuripan, 58112
Telp. 0292425135
KFO BLORA
Jl. Gatot Subroto No. 120,
Kel. Sonoredjo, 58213
Telp. 02964319107
KFO KENDAL
Jl. Soekarno Hatta 99 B,
Desa Cipiring, 51352
Telp. 02943690027
KFO PATI
Jl. Master Iskandar No.65
(Ruko D dan Ruko E), 59114
Telp. 0295382794
KFO JEPARA
Jl. Pemuda No 15,
Kel. Panggang, Kec. Jepara,
59411
Telp. 02914260079
KFO DEMAK
Jl. Raya Demak-Kudus,
Kel. Bintoro, Kec. Demak,
59511,
Telp. 02916910172
KFO CAKRANEGARA
Jl.Selaparang, Lingk.
Sweta Timur, Kel.Mayura, 83238
Telp. 03706173949
KFO PEKANBARU
Jl. Arifin Ahmad Blok D/05,
Kel.Sidomulyo Timur, 28125
Telp. 07618418778
KFO PARUNG
Jl. Raya Parung Curug Bojongsari
Depok, 16516
Telp. 02518618058
KFO CIMONE
Jl. Otista No 82 D Cimone
Tangerang, 15113
Telp. 02155798057
KFO CIKARANG BARAT
Jl. Industri Blok A
No.1 RT. 05 RW.06, 17530
Telp. 02189836623
KFO MALINGPING
Jl. Raya Simpang/ Pasir Geleng, Ds.
Sukamanah, 42391
Telp. 02525604005
KFO RANGKASBITUNG
Jl. By Pass Soekarno Hatta, 42318
Telp. 02525550642
KFO PANIMBANG
Jl. Jendral Sudirman
Kampung Muncang, 42264
Telp. 02535808152
KANTOR FUNGSIONAL
NON OPERASIONAL (KFNO)
KFNO CILIWUNG
JL. Raya Ciliwung No 8
Surabaya, 60241
Telp. 0224260719/0224260718
KFNO CIKAPUNDUNG
Jl. Cikapundung Timur No 1
Bandung, 40111
Telp. 0315662037
Catatan:
Tidak termasuk Layanan Syariah Bank.
KFO CILEGON
JL. Letjen Suprapto No 26 G
Cilegon, 42442
Telp. 0254385678
KFO KADUHEJO
Jl. Raya Cikuya RT.002 RW. 007,
Kel. Sukaratu, 42216
Telp. 02535213642
KFO CIKUPA
Jl. Blok C.01 No.03 R,
Kel. Cikupa, 15710
Telp. 02159404045
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
169
Surat
Surat Pernyataan
Pernyataan Anggota
Anggota Dewan
Dewan Komisaris
Komisaris dan
dan Direksi
Direksi
tentang
tentang Tanggung
Tanggung Jawab
Jawab atas
atas Laporan
Laporan Tahunan
Tahunan 2015
2015
PT
PT Bank
Bank Tabungan
Tabungan Pensiunan
Pensiunan Nasional
Nasional Syariah
Syariah
Kamiyang
yangbertanda
bertandatangan
tangandi
dibawah
bawahini
inimenyatakan
menyatakanbahwa
bahwasemua
semuainformasi
informasidalam
dalamLaporan
LaporanTahunan
Tahunan
Kami
PT
PTBank
BankTabungan
TabunganPensiunan
PensiunanNasional
NasionalSyariah
Syariahtahun
tahun2015
2015telah
telahdimuat
dimuatsecara
secaralengkap
lengkapdan
dan
bertanggung
bertanggungjawab
jawabpenuh
penuhatas
ataskebenaran
kebenaranisi
isiLaporan
LaporanTahunan
TahunanPerusahaan.
Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Dewan
Dewan Komisaris
Komisaris
Kemal
KemalAzis
azisStamboel
stamboel
Komisaris
KomisarisUtama/
Utama/Komisaris
KomisarisIndependen
Independen
Dewie
dewiePelitawati
Pelitawati
Mahdi
mahdiSyahbuddin
syahbuddin
Komisaris/
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
Komisaris
Komisaris
Direksi
Direksi
Harry
harryA.S.
a.s.Sukadis
sukadis
Direktur
DirekturUtama
Utama
170
Ratih
ratihRachmawaty
rachmawaty
Taras
tarasWibawa
WibawaSiregar
siregar
Wakil
WakilDirektur
DirekturUtama
Utama
Direktur
DirekturKepatuhan
Kepatuhan
dan
danManajemen
ManajemenRisiko
Risiko
Setiasmo
setiasmo
Gatot
GatotAdhi
adhiPrasetyo
Prasetyo
Direktur
DirekturTeknologi
TeknologiInformasi
Informasi
Direktur
DirekturOperasional
Operasional
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Halaman ini sengaja dikosongkan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
171
informasi
keuangan
172
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Nasabah Pembiayaan Sentra Lampoh Keudee, Banda Aceh
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
173
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2015
174
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
175
176
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
177
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2014
2015
*)
ASET
ASSETS
Kas
Giro dan penempatan pada
Bank Indonesia
Pendapatan yang akan diterima dari
penempatan pada Bank Indonesia
4
108,438
53,603
2f,5
649,266
466,373
2,072
1,346
651,338
467,719
Current account and placements
with Bank Indonesia
Accrued income of placement
with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2g,6
14,883
9,698
Current account with other banks
Penempatan pada bank lain
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
2h,7
410,000
374,000
Placement with other banks
Less: Allowance for impairment
losses
2e
410,000
Piutang murabahah
setelah dikurangi pendapatan
sebesar Rp 945,656
(2014: Rp 581.449)
Pendapatan yang akan diterima dari
piutang murabahah
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
Pinjaman qardh
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap
Dikurangi: Akumulasi penyusutan
Aset tak berwujud
Dikurangi: Akumulasi amortisasi
2i,8
2e
(3,740)
370,260
3,677,967
2,499,087
41,749
32,392
(61,999)
(33,092)
Murabahah receivables
net deferred margin income
of Rp 945,656
(2014: Rp 581,449)
Accrued income of murabahah
receivables
Less: Allowance for impairment
losses
3,657,717
2,498,387
60
-
Funds of qardh
2l,9
79,755
35,740
Prepayments
2m,10
269,010
(93,691)
157,474
(28,341)
175,319
129,133
2j
2m,11
32,588
(10,177)
19,953
(4,969)
22,411
14,984
Property and equipment
Less: Accumulated depreciation
Intangible assets
Less: Accumulated amortisation
Aset pajak tangguhan
2v,16c
17,271
11,205
Deferred tax assets
Aset lain-lain
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
2n,12
51,821
72,824
Other assets
Less: Allowance for impairment
losses
Aset atas operasi yang dihentikan
2e
-
2y,32
JUMLAH ASET
(50)
51,821
72,774
-
46,513
Assets on discontinued operation
5,189,013
3,710,016
TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 43
As restated, refer to Note 43 *)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Halaman 1/1 Page
178
Cash
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2014
2015
*)
LIABILITAS, DANA SYIRKAH
TEMPORER DAN EKUITAS
LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH
FUNDS AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
LIABILITAS
Liabilitas segera
Bagi hasil yang belum dibagikan
Simpanan nasabah
Giro wadiah
Pihak ketiga
LIABILITIES
2o,13
7,920
5,276
Liabilities due immediately
14
11,152
10,039
Undistributed revenue sharing
28,755
20,000
Deposits from customers
Wadiah demand deposits
Third parties -
729,794
493,240
758,549
513,240
2v,16a
40,262
24,405
17
119,743
99,621
Other liabilities
36,498
-
23,531
8,860
Employee benefits
Bonus and tantiem Post-employee benefit -
36,498
32,391
2p,15
Tabungan wadiah
Pihak ketiga
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
Imbalan kerja karyawan
Bonus dan tantiem
Imbalan pasca kerja
Liabilitas atas operasi yang dihentikan
2u,34
2y,32
JUMLAH LIABILITAS
Tax payable
-
6,641
Liabilities on discontinued operations
974,124
691,613
TOTAL LIABILITIES
DANA SYIRKAH TEMPORER
Bukan bank
Tabungan mudharabah
Deposito mudharabah
Wadiah saving deposits
Third parties -
TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
2q,18
2q,19
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER
26,962
3,024,456
17,440
2,176,824
Non-bank
Mudharabah saving deposits Mudharabah time deposits -
3,051,418
2,194,264
TOTAL TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 43
As restated, refer to Note 43 *)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
Halaman 1/2 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
179
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2015
2014
*)
EKUITAS
SHAREHOLDERS’ EQUITY
Modal saham
Nilai nominal Rp 1.000.000
(nilai penuh) per saham,
Modal dasar – 1.500.000 saham
(2014: 640.000 saham,
2013: 250.000 saham)
Modal ditempatkan dan
disetor penuh – 693.333 saham
(2014: 533.333 saham,
20
Tambahan modal disetor
Cadangan pembayaran
berbasis saham
2w,22
Saldo laba
Dicadangkan
Belum dicadangkan
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS,
DANA SYIRKAH
JUMLAH EKUITAS
693,333
533,333
Share capital
Nominal value Rp 1,000,000
(full amount) per share,
Authorized – 1,500,000 shares,
(2014: 640,000 shares,
2013: 250,000 shares)
Issued and fully paid capital 693,333 shares
(2014: 533,333 shares,
188,456
188,456
Additional paid-in capital
4,814
-
Share-based payment
reserve
7,206
269,662
2,206
100,144
Non-bank
Appropriated Non-appropriated -
1,163,471
824,139
TOTAL EQUITY
3,710,016
TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY
SYIRKAH FUNDS AND
TOTAL EQUITY
5,189,013
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 43
As restated, refer to Note 43 *)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Halaman 1/3 Page
180
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2014
2015
*)
OPERASI YANG DILANJUTKAN
KEGIATAN SYARIAH
Pendapatan pengelolaan
dana oleh Bank sebagai Mudharib
Pendapatan dari jual beli
Pendapatan usaha utama lainnya
Hak pihak ketiga atas
bagi hasil dana syirkah
temporer
CONTINUING OPERATIONS
2r
23
24
2q, 25
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Gaji dan tunjangan
Umum dan administrasi
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai aset produktif
dan non-produktif
Beban operasional lainnya
2t,26
(168,814)
868,919
Bank shares’ in profit sharing
4,834
7,264
OTHER OPERATING INCOME
2e, 29
30
(61,396)
(41,517)
(19,618)
(42,286)
250,084
124,561
31
360
16b
16b
2y,32
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Third parties’ shares on
return of temporary
syirkah funds
1,315,469
(427,625)
(262,093)
LABA TAHUN BERJALAN DARI OPERASI
YANG DILANJUTKAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN
Laba/(rugi) tahun berjalan dari
operasi yang dihentikan
1,037,733
(621,813)
(345,493)
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
BEBAN PAJAK
- Kini
- Tangguhan
1,562,647
2t
27
28
PENDAPATAN OPERASIONAL-BERSIH
Pendapatan/(beban) non-operasional - bersih
1,007,366
30,367
(247,178)
Hak bagi hasil milik bank
PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA
1,512,596
50,051
SHARIA BUSINESS
Income from fund
management by the Bank as Mudharib
Income from sales and purchases
Other main operating income
(129)
OTHER OPERATING EXPENSE
Salaries and benefits
General and administrative
Provision for allowance for
impairment losses on earning
and non-earning assets
Other operating expenses
NET OPERATING INCOME
Non-operating income/(expense) - net
INCOME BEFORE TAX
250,444
124,432
(69,926)
7,837
(40,464)
7,076
(62,089)
(33,388)
188,355
91,044
INCOME FOR THE YEAR FROM
CONTINUING OPERATIONS
(19,149)
7,897
DISCONTINUED OPERATIONS
Income/(loss) for the year from
discountinued operation
169,206
98,941
NET INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN:
TAX EXPENSE
Current Deffered -
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME:
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
Pengukuran kembali imbalan
pasca kerja
Beban pajak terkait
Pos yang akan direklasifikasi ke
laba rugi
7,083
(1,771)
(10,186)
2,547
5,312
(7,639)
-
Penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan, setelah pajak
5,312
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK
174,518
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 43
(7,639)
91,302
Items that will not be reclassified to
profit or loss
Remeasurement from
post-employment benefit obligation
Related income tax
Items that will be reclassified to
profit or loss
Other comprehensive income
for the year, net of tax
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR, NET OF TAX
As restated, refer to Note 43 *)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
Halaman 2/1 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
181
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
Modal saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Issued and
fullypaid capital
Saldo per 31 December 2013
Penambahan modal saham
Dampak penerapan
PSAK 38
- Selisih antara nilai
bersih dengan
nilai pengalihan
20
2z, 40
Cadangan
pembayaran
berbasis
saham/
Share-based
payment
reserve
Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital *)
Kerugian
yang belum
direalisasi
atas efekefek dalam
kelompok
tersedia
untuk dijual setelah pajak
tangguhan/
Unrealised
losses on
available for
sale
investment
securities net of
deferred tax
160,000
-
-
(2)
373,333
226,667
-
-
-
Laba bersih tahun berjalan
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
-
(38,211)
-
Saldo laba yang
dicadangkan/
Appropriated
retained earnings
Saldo laba yang
belum/
Unappropriated
retained
earnings*)
Jumlah
ekuitas/
Total equity
2,206
8,842
171,046
-
-
600,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
98,941
Additional share capital
Impact of the application
of SFAS 38
Difference between net book value and
(38,211)
transfer value
98,941
Penghasilan komprehensif
lain:
Net profit for the year
Other comprehensive
income:
Aset keuangan tersedia
untuk dijual
-
-
-
2
-
Penilaian kembali imbalan kerja
-
-
-
-
-
(10,186)
(10,186)
Efek pajak terkait
-
-
-
-
-
2,547
2,547
533,333
188,456
-
-
2,206
100,144
824,139
160,000
-
-
-
-
-
160,000
Additional share capital
-
Appropriation for general
reserve
Saldo per 31 December 2014
Penambahan modal saham
20
Pembentukan cadangan
umum
21
Cadangan pembayaran
berbasis saham
2w, 22
Laba bersih tahun berjalan
-
-
5,000
-
-
-
(5,000)
-
-
4,814
-
-
-
-
-
-
-
-
169,206
2
Remeasurement of
employee benefit
Related tax effect
Balance as at 31
December 2014
Net profit for the year
Other comprehensive
income:
Penilaian kembali imbalan kerja
-
-
-
-
-
7,083
7,083
Efek pajak terkait
-
-
-
-
-
(1,771)
(1,771)
693,333
188,456
4,814
-
7,206
Saldo per
31 Desember 2015
Available-for-sale
financial assets
4,814 Share-based paymen reserved
169,206
Penghasilan komprehensif
lain:
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 43
269,662
1,163,471
Remeasurement of
employee benefit
Related tax effect
Balance as at
31 Desember 2015
As restated, refer to Note 43 *)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Halaman 3/1 Page
182
Balance as at 31
December 2013
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan pendapatan dari
pengelolaan dana
Pembayaran bagi hasil
dana syirkah temporer
Penerimaan pendapatan administrasi
Penerimaan dari piutang yang
dihapusbukukan
Pembayaran imbalan kerja
Pembayaran beban usaha lainnya
Pembayaran beban
non-operasional - bersih
2014
1,553,724
(246,093)
5,667
(160,507)
7,645
2,711
(615,349)
(373,254)
436
(412,710)
(267,867)
(424)
(129)
326,982
Pembayaran pajak
(53,579)
Arus kas sebelum perubahan
dalam aset dan liabilitas operasi
273,403
Perubahan dalam aset
dan liabilitas operasi:
Penurunan/(kenaikan)
aset operasi:
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Piutang murabahah
Pinjaman qardh
Aset lain-lain
Aset atas operasi yang dihentikan
Kenaikan/(penurunan)
liabilitas operasi:
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Liabilitas lain-lain
Liabilitas atas
operasi yang dihentikan
Kenaikan dana syirkah temporer
(1,178,880)
(60)
1,180
51,353
8
32a
13
15
2,557
245,305
21,959
32b
(6,641)
857,158
Arus kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi
1,017,839
267,334
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
Receipt of income from fund
management
Payment of profit sharing for
temporary syirkah funds
Receipt of administrative income
Receipts from recovery of
receivable written off
Payment of employee benefit
Payment of other operating expense
Payment of non-operational
expense - net
184,707
(2,227)
182,480
(50,000)
Payment of tax
Cash flows before changes in
operating assets and liabilities
Changes in operating
assets and liabilities:
Decrease/(increase) in operating
assets:
Placements with Bank Indonesia
and other banks
4,936
Marketable securities
(2,499,087)
Murabahah receivables
Funds of qardh
(150,235)
Other assets
131,892 Assets on discontinued operations
Increase/(decrease)
in operating liabilities:
4,134
Liabilities due immediately
513,240
Deposits from customer
104,023
Other liabilities
Liabilities on
(115,633)
discontinued operations
2,194,264
Increase in temporary syirkah funds
320,014
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS INVESTASI
Net cash flow provided from
operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
Pembelian aset tetap
Pembelian aset tak berwujud
(137,426)
(12,901)
(141,152)
(14,055)
Proceeds from sale of property,
and equipment
Purchase of property
and equipment
Purchase of intangible assets
Arus kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
(148,421)
(155,207)
Net cash flow used in
investing activities
Hasil penjualan aset tetap
1,906
-
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
-
600,000
Penerimaan dana setoran modal
160,000
-
Proceeds from cash consideration
in relation to acquisition
Proceeds from increase of share
capital
Arus kas bersih diperoleh dari
aktivitas pendanaan
160,000
600,000
Net cash flow provided from
investing activities
Penerimaan dari imbalan kas atas akuisisi
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
Halaman 4/1 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
183
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2015
2014
KENAIKAN
BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
278,913
764,807
NET INCREASE
IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
853,674
88,867
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
1,132,587
853,674
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF THE YEAR
Kas dan setara kas akhir
tahun terdiri dari:
Kas
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia
jatuh tempo dalam tiga
bulan atau kurang sejak
tanggal penempatan
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
jatuh tempo dalam tiga
bulan atau kurang sejak
tanggal penempatan
4
108,438
53,603
5
6
599,266
14,883
416,373
9,698
7
410,000
374,000
1,132,587
853,674
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Halaman 4/2 Page
184
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Cash and cash equivalents at
end of the year consist of:
Cash
Current accounts and placements
with Bank Indonesia
matured within threemonths or less since
placement date
Current accounts with other banks
Placements with other banks
matured within three
months or less since
placement date
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN
DAN BAGI HASIL UNTUK
TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF RECONCILIATION OF INCOME
AND REVENUE SHARING
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
Pendapatan pengelolaan dana
oleh bank sebagai mudharib
Pendapatan dari jual beli
Pendapatan usaha utama lainnya
2015
23
24
Pengurang
Pendapatan tahun berjalan yang kas
dan setara kasnya
belum diterima:
Pendapatan dari jual beli
Pendapatan usaha utama lainnya
Penambah
Pendapatan tahun sebelumnya
yang kasnya diterima pada
tahun berjalan:
Penerimaan pelunasan pendapatan
keuntungan murabahah
Pendapatan usaha utama lainnya
Pendapatan yang tersedia
untuk bagi hasil
Bagi hasil yang menjadi
hak Bank Syariah
Bagi hasil yang menjadi
hak pemilik dana
Dirinci atas:
Hak pemilik dana atas bagi hasil
yang sudah dibagikan
Hak pemilik dana atas bagi hasil
yang belum dibagikan
2s, 25
14
2014
1,512,596
50,051
1,007,366
30,367
1,562,647
1,037,733
(9,302)
(2,072)
(4,675)
(1,346)
(11,374)
(6,021)
32,392
1,346
12,724
922
33,738
13,646
1,585,011
1,045,358
1,337,833
876,544
247,178
168,814
236,026
158,775
11,152
10,039
247,178
168,814
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Income from fund management
by the bank as mudharib
Income from sales and purchases
Other main operating income
Deductions
Current period income in which
the cash and cash equivalents
were not received:
Income from sales and purchases
Other main operating income
Additions
Prior period income in which the cash
were received during
the current period:
Receipt of settlement from
murabahah margin income
Other main operating income
Available income for
revenue sharing
Sharia Bank’s share from
revenue sharing
Fund owners’ share from
revenue sharing
Details of:
Fund owners’ share on
distributed revenue sharing
Fund owners’ share on
undistributed revenue sharing
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
Halaman 5/1 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
185
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN
DANA ZAKAT UNTUK
TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF SOURCES AND USES
OF ZAKAT FUNDS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2015
2014
Sumber Dana Zakat pada
awal periode
-
-
Sources of Zakat Funds at
beginning of the period
Sumber Dana Zakat
Zakat dari Bank
Zakat dari pihak luar bank
-
-
Sources of Zakat Funds
Zakat from Banks
Zakat from non-bank parties
-
-
-
-
Uses of Zakat Funds
Kenaikan Dana Zakat
-
-
Increase in Zakat Funds
Sumber Dana Zakat
pada akhir periode
-
-
Sources of Zakat Funds
at end of the period
Penggunaan Dana Zakat
2x
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Halaman 6/1 Page
186
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN
DANA KEBAJIKAN UNTUK
TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF SOURCES AND USES
OF QARDHUL HASAN FUNDS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
Sumber Dana Kebajikan
pada awal periode
2015
2014
162
176
Source of Qardhul Hasan Funds
at beginning of the period
Sumber Dana Kebajikan
Pendapatan non-halal
Denda
132
14
15
19
Source of Qardhul Hasan Funds
Non-halal income
Penalty
Jumlah
146
34
Total
167
48
Use of Qardhul Hasan Funds
Penurunan Sumber Dana Kebajikan
(21)
(14)
Decrease in Qardhul Hasan Funds
Sumber Dana Kebajikan
pada akhir periode
141
162
Source of Qardhul Hasan Funds
at end of the period
Penggunaan Dana Kebajikan
2x
2x
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part
of these financial statements.
Halaman 7/1 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
187
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
a.
1.
Pendirian bank dan informasi umum
GENERAL INFORMATION
a.
Bank
establishment
information
general
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah (“BTPN Syariah” atau “Bank”) awalnya
didirikan dengan nama PT Bank Sahabat
Purba Danarta (“BSPD”). Perubahan nama
tersebut didasarkan pada perubahan terhadap
seluruh Anggaran Dasar sebagaimana termuat
dalam Akta Notaris No. 25 tanggal 27 Agustus
2013 juncto Akta Notaris No. 30 tanggal 25
September 2013 keduanya dibuat oleh Notaris
Hadijah, S.H., M.Kn. dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia (“Menkumham”) Republik
Indonesia (“RI”) dalam Surat Keputusan (“SK”)
No. AHU-50529.AH.01.02. tahun 2013 tanggal
1 Oktober 2013 tentang Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan
sudah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 94 tahun 2013,
tambahan Berita Negara Republik Indonesia
No. 124084 tanggal 22 November 2013.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah (“BTPN Syariah” or the “Bank”) was
initially established under the name of PT Bank
Sahabat Purba Danarta (“BSPD”). The change
in name was based on the changes to the
entire Articles of Association as set forth in
Notarial Deed No. 25 dated 27 August 2013
juncto Notarial Deed No. 30 dated 25
September 2013 of Notary Hadijah, S.H.,
M.Kn. and was approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in its decision letter No. AHU50529.AH.01.02 year 2013 dated 1 October
2013 regarding Approval of Amendment to the
Articles of Association and has been published
in the State Gazette No.94 year 2013, in
supplement of the State Gazette No. 124084
dated 22 November 2013.
Pada tanggal 20 Januari 2014, Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa BTPN telah
menyetujui pemisahan Unit Usaha Syariah PT
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
(“UUS BTPN”) dari PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk (“BTPN”) yang
diaktakan dengan Akta Notaris No. 8 dari
Notaris Hadijah, S.H., M.Kn. Pemisahan
dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan
Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 yang telah
diubah dengan PBI No. 15/14/PBI/2013
tentang Unit Usaha Syariah. Pendirian
tersebut dilakukan dengan izin Bank Indonesia
melalui dua tahap, yaitu persetujuan izin
konversi dan izin pemisahan.
On 20 January 2014, the Shareholders’
Extraordinary General Meeting of BTPN
approved the spin-off of the sharia business
unit of PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Tbk ("UUS BTPN") from PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk ("BTPN") which was
notarised by Notarial Deed No. 8 of Notary
Hadijah, S.H., M.Kn. The spin-off was made
with reference to Bank Indonesia Regulation
No.11/10/PBI/2009 which has been amended
by PBI No. 15/14/PBI/2013 regarding Sharia
Business Unit. The establishment has been
approved by Bank Indonesia in two stages, the
approval of the conversion permit and spin-off
permit.
Pada tanggal 22 Mei 2014, Bank telah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk
melaksanakan konversi PT Bank Sahabat
Purba Danarta berdasarkan surat Keputusan
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) No.Kep-49/D-03/2014.
On 22 May 2014, the Bank has received its
permit from Bank Indonesia regarding
conversion of PT Bank Sahabat Purba Danarta
based on the Decision Letter of Board of
Commissioner of Financial Services Authority
(“FSA”) No.Kep-49/D-03/2014.
Pada tanggal 23 Juni 2014, Bank memperoleh
izin pemisahan dari Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) berdasarkan Surat OJK No: S17/PB.1/2014.
Pemisahan
UUS
BTPN
dilakukan dengan Akta Pemisahan No. 8
tanggal 4 Juli 2014 yang dibuat di hadapan
Hadijah, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta.
Selanjutnya, pemisahan terjadi secara efektif
pada tanggal 14 Juli 2014 dan pertama kalinya
Bank memulai kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, sebagaimana yang dilaporkan
kepada Bank Indonesia (“BI”) dengan surat
No. S.031/DIR/LG/VII/2014 tanggal 17 Juli
perihal
Laporan
Pelaksanaan
2014
Pembukaan Bank Umum Syariah Hasil
Pemisahan.
On 23 June 2014, the Bank has received its
spin-off permit from Financial Services
Authority (“FSA”) based on the Letter of OJK
No: S-17/PB.1/2014. The spin-off of UUS
BTPN was made under Spin-off Deed No. 8
dated 4 July 2014 and was notarised by
Hadijah, S.H., M.Kn. Notary in Jakarta.
Furthermore, the spin-off became effective on
14 July 2014 and started its operational activity
based on sharia principles, as reported to
Bank Indonesia (“BI”) through its letter No.
S.031/DIR/LG/VII/2014 dated 17 July 2014
regarding the Report on the Implementation of
the Opening of Commercial Sharia Bank
Resulting from the Spin-Off.
Halaman 8/1 Page
188
and
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
a.
Pendirian
(lanjutan)
bank
dan
1.
informasi
umum
GENERAL INFORMATION (continued)
a.
Akuisisi Bank
and
general
The Bank’s head office is located at Menara
Cyber 2 34th floor, Jalan H.R. Rasuna Said
Block X-5 No.13, Kuningan, Jakarta Selatan
12950.
Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Cyber
2 Lantai 34, Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5
No.13, Kuningan, Jakarta Selatan 12950.
b.
Bank
establishment
information (continued)
b.
Bank Acquisition
Pada tanggal 19 Juli 2013, Bank Indonesia
(”BI”) menyetujui rencana BTPN untuk
melakukan akuisisi sebesar 70% saham PT
Bank Sahabat Purba Danarta (”BSPD”) melalui
suratnya
No.
15/10/DPB1/PB1-5/Rahasia
dengan syarat dilakukan perubahan atas
kegiatan usaha dari BSPD yang semula
merupakan bank konvensional menjadi bank
umum syariah.
On 19 July 2013, Bank Indonesia (“BI”)
approved the plan of BTPN to acquire 70%
shares of PT Bank Sahabat Purba Danarta
(“BSPD”)
through
its
letter
No.
15/10/DPB1/PB1-5/Rahasia which subject to
the changes of BSPD business activities from
a conventional bank into a sharia bank.
Berdasarkan Akta Notaris No. 25 tanggal 27
Agustus 2013 juncto Akta Notaris No. 30
tanggal 25 September 2013 yang keduanya
dibuat oleh Notaris Hadijah, S.H., M.Kn.,
dimana BSPD mengubah namanya menjadi
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah (”BTPNS”). Perubahan di atas telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia (”Menhumkan”)
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
Tahun
2013
No.
AHU-50529.AH.01.02
tertanggal 1 Oktober 2013 tentang Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar Bank dan sudah
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 94 Tahun 2013, tambahan
Berita Negara Republik Indonesia No. 124084
tanggal 22 November 2013.
Based on Notarial Deed No. 25 dated 27
August 2013 juncto Notarial Deed No. 30
dated 25 September 2013, both were made by
Hadijah, S.H., M.Kn., where BSPD changed its
name to PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah (“BTPNS”). The change
above was subsequently approved by the
Minister of Law and Human rights of the
Republic of Indonesia through its letter No.
AHU-50529.AH.01.02 Year 2013 dated 1
October
2013
regarding
Approval
of
Amendment to the Bank’s Articles of
Association and has been published in the the
State Gazette No. 94 Year 2013, Supplement
No. 124084 dated 22 November 2013.
Berdasarkan akta notaris dari Notaris Hadijah,
S.H., M.Kn., No. 26 dan No. 27 tanggal 30
Januari 2014, BTPN telah melakukan akuisisi
atas BTPNS dan menjadi pemegang saham
mayoritas dari BTPNS. Hal ini telah diketahui
oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui surat No.
AHU-AH.01.10-04338 tertanggal 12 Februari
2014.
Based on notarial deed of Notary Hadijah S.H.,
M.Kn., No. 26 and No. 27 dated 30 January
2014, BTPN has acquired BTPNS and has
become majority Shareholders of BTPNS. It
was acknowledged by the Ministry of Law and
Human Rights of Republic Indonesia through
its letter No. AHU-AH.01.10-04338 dated 12
February 2014.
Pada tanggal 4 Februari 2014, BTPN telah
melakukan pembayaran terkait
akuisisi
sebesar Rp 600.000 yang terdiri dari modal
dasar dan agio saham masing-masing sebesar
Rp 373.333 dan Rp 266.667.
On 4 February 2014, BTPN has paid the total
consideration of the acquisition amounting to
Rp 600,000 in the form of authorised capital
and paid in capital amounting to Rp 373,333
and Rp 266,667, respectively.
Halaman 8/2 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
189
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
b.
c.
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Akuisisi Bank (lanjutan)
b.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Difference
transaction
control
Proses kombinasi bisnis diakui pada tanggal
efektif pemisahan unit usaha syariah terjadi
dari induk perusahaan (BTPN) kepada Bank
pada tanggal 4 Februari 2014, dimana Bank
telah dianggap berada di bawah kontrol
pengendalian yang sama, karena BTPN
mengakuisisi Bank pada tanggal tersebut.
The business combination process is
recognised on the effective date of the sharia
business unit spin-off from the parent entity
(BTPN) to the Bank on 4 February 2014, as
the Bank is considered to be under common
control because BTPN acquired the Bank on
that date.
Terkait dengan kombinasi bisnis entitas
sepengendali ini, Bank telah mencatat selisih
nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali sebesar Rp 38.211 pada akun
tambahan modal disetor di sisi ekuitas sesuai
dengan PSAK 38 (Revisi 2012). Untuk
kebijakan akuntansi mengenai kombinasi
bisnis, harap lihat di Catatan 2z.
Regarding business combination entities under
common control, the Bank recorded difference
in restructuring value transaction of entities
under common control amounting Rp 38,211 in
additional paid-in capital in equity in
accordance with SFAS 38 (Revised 2012). For
accounting policy regarding this business
combination, please refer to Note 2z.
Perubahan Kegiatan Usaha
c.
Dewan
Komisaris,
Direksi,
Dewan
Pengawas Syariah dan Karyawan dan
Komite Audit
d.
Dewan Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko
Direktur
Direktur
Changes in Business Activities
Boards of Commissioners, Board of
Directors, Board of Sharia Supervisory
Committees and Audit Committe
The compositions of the Boards
Commissioners and Directors as at
December 2015 and 2014 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris
2015
2014
Kemal Azis Stamboel
Dewie Pelitawati
Mahdi Syahbuddin*)
Kemal Azis Stamboel
Dewie Pelitawati
Taras Wibawa Siregar
Harry A.S. Sukadis
Ratih Rachmawaty
Harry A.S. Sukadis
Ratih Rachmawaty
Taras Wibawa Siregar**)
Gatot Adhi Prasetyo
Setiasmo
Rosi Susanti
Gatot Adhi Prasetyo
Setiasmo
of
31
Board of Commissioners
President Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Board of Directors
President Director
Deputy President Director
Compliance and Risk
Management Director
Director
Director
Become effective as at 13 January 2015 *)
Become effective as at 1 October 2015 **)
*) Efektif berlaku pada tanggal 13 Januari 2015
**) Efektif berlaku pada tanggal 1 Oktober 2015
Halaman 8/3 Page
190
in
restructuring
value
of entities under common
Based on Decision Letter of Board of
Commissioner Financial Services Authority No.
Kep-49/D-03/2014 dated 22 May 2014, the
Bank obtained approval to change its business
activities from conventional commercial bank
to commercial bank which conduct business
activities based on sharia principle. During 60
(sixty) days after the decision, the Bank must
conduct its business activity based on sharia
principle and at the latest 1 (one) year after the
decision, the Bank must settle all of its loans
and
obligations
to
customers
from
conventional activities. The Bank started to
operate as sharia commercial bank on 14 July
2014.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. Kep49/D-03/2014 tanggal 22 Mei 2014, Bank
memperoleh izin perubahan kegiatan usaha
bank umum konvensional menjadi bank umum
yang
melaksanakan
kegiatan
usaha
berdasarkan prinsip syariah. Selama 60 (enam
puluh) hari setelah keputusan tersebut, Bank
wajib
melaksanakan
kegiatan
usaha
berdasarkan prinsip syariah dan selambatlambatnya 1 (satu) tahun setelah keputusan,
Bank wajib menyelesaikan seluruh pinjaman
yang diberikan dan kewajiban debitur atau
nasabah dari kegiatan konvensional. Bank
mulai beroperasi sebagai bank umum syariah
pada tanggal 14 Juli 2014.
d.
Bank Acquisition (continued)
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
d.
1.
Dewan
Komisaris,
Direksi,
Dewan
Pengawas Syariah dan Karyawan dan
Komite Audit (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued)
d.
Boards of Commissioners, Board of
Directors, Board of Sharia Supervisory
Committees
and
Audit
Committee
(continued)
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi telah disetujui oleh OJK.
The change in composition of the Boards of
Commissioners and Directors has been
approved by FSA.
Susunan Dewan Pengawas Syariah Bank
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
The composition of the Sharia Supervisory
Board as at 31 December 2015 and 2014 are
as follows:
2015
Dewan Pengawas Syariah
Ketua
Anggota
Drs. H. Amidhan
KH. Ahmad Cholil Ridwan.Lc
2014
Board of Sharia Supervisory Committees
Drs. H. Amidhan
Chairman
KH. Ahmad Cholil Ridwan,Lc
Member
The composition of Audit Committee
established by the Board of Commissioners
are as follows:
Susunan Komite Audit yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
2015
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Kemal Azis Stamboel
Dewie Pelitawati*)
Mahdi Syahbuddin**)
Aziz Budi Setiawan
Muhammad Faisal Muchtar
2014
Kemal Azis Stamboel
Taras Wibawa Siregar
Aziz Budi Setiawan
Muhammad Faisal Muchtar
Audit Committee
Chairman
Member
Member
Member
Member
Become effective as at 17 April 2015 *)
Become effective as at 1 October 2015 **)
*) Efektif berlaku pada tanggal 17 April 2015
**) Efektif berlaku pada tanggal 1 Oktober 2015
Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
adalah 12.712 dan 10.828 orang (tidak
diaudit).
As at 31 December 2015 and 2014, the Bank
has 12,712 and 10,828 permanent employees,
respectively (unaudited).
Halaman 8/4 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
191
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan BTPN Syariah ini disusun oleh
Direksi dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada
tanggal 26 Februari 2016.
The financial statements of BTPN Syariah were
prepared by Board of Directors and authorised for
issuance by the Board of Directors on 26 February
2016.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti
dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in
preparing the Bank’s financial statements are set
out below:
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of financial statements preparation
Laporan keuangan disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
termasuk Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) No. 101 (Revisi 2014) –
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK
No. 102 (Revisi 2013) – “Akuntansi Murabahah”,
PSAK No. 105 – “Akuntansi Mudharabah” dan
PSAK lain selama sesuai dengan prinsip
syariah serta Pedoman Akuntansi Perbankan
Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013).
The financial statements have been prepared
in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards including the Statement
of Financial Accounting Standards (“SFAS”)
No. 101 (Revised 2014) – “Presentation of
Sharia Financial Statements”, SFAS No. 102
(Revised 2013) – “Accounting for Murabahah”,
SFAS No. 105 – “Accounting for Mudharabah”
and other SFAS as long as in compliance with
sharia principle also Accounting Guidelines for
Indonesian Sharia Banking (PAPSI) (Revised
2013).
Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2014),
laporan keuangan bank syariah yang lengkap
terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut:
Based on SFAS No. 101 (Revised 2014), a
complete sharia bank financial statements
consist of the following components:
(i) Laporan posisi keuangan;
(ii) Laporan arus kas;
(iii) Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain;
(iv) Laporan perubahan ekuitas;
(v) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi
hasil;
(vi) Laporan sumber dan penggunaan dana
zakat;
(vii) Laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan; dan
(viii) Catatan atas laporan keuangan.
(i)
(ii)
(iii)
Statement of financial position;
Statement of cash flows;
Statement of profit or loss and other
comprehensive income;
(iv) Statement of changes in equity;
(v) Statement of reconciliation of income
and revenue sharing;
(vi) Statement of sources and uses of zakat
funds;
(vii) Statement of sources and uses of
qardhul hasan funds; and
(viii) Notes to the financial statements.
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan arus
kas, dan laporan perubahan ekuitas merupakan
laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan
komersial Bank sesuai prinsip syariah.
Statements of financial positions, statements
of profit or loss and other comprehensive
income, statements of cash flow, and
statements of changes in equity are the
financial statements reflecting the Bank's
commercial activities in accordance with sharia
principle.
Laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai
historis, kecuali disebutkan lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut, dan disusun dengan
dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements are presented on the
historical cost basis unless stated otherwise as
described in the accounting policy for each
account, and prepared on accrual basis,
except for the statement of cash flow.
Halaman 8/5 Page
192
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a.
Dasar penyusunan
(lanjutan)
laporan
2.
keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued)
a.
Basis of financial statements preparation
(continued)
Laporan
arus
kas
disusun
dengan
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Untuk
penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas
terdiri dari kas, giro dan penempatan pada Bank
Indonesia, giro pada bank lain, penempatan
pada bank lain yang jatuh tempo dalam 3 (tiga)
bulan dari tanggal akuisisi.
The statements of cash flows are prepared
using the direct method by classifying cash
flows into operating, investing and financing
activities. For the presentation of cash flows
statement, cash and cash equivalents consist
of cash, current accounts and placements with
Bank Indonesia, current accounts with other
banks and placements with other banks with
maturities of 3 (three) months from the date of
acquisition.
Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil
merupakan rekonsiliasi antara pendapatan bank
syariah yang menggunakan dasar akrual
(accrual basis) dengan pendapatan yang
dibagihasilkan kepada pemilik dana yang
menggunakan dasar kas (cash basis).
Statements of reconciliation of income and
revenue sharing represents the reconciliation
between income of sharia bank under accrual
basis and income distributed to funds owners
under cash basis.
Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
dan dana kebajikan merupakan laporan
keuangan yang mencerminkan peran Bank
sebagai pemegang amanah dana kegiatan
sosial yang dikelola secara terpisah.
Statements of sources and uses of zakat funds
and qardhul hasan funds represent the
financial statements reflecting the Bank’s role
as the mandate holder of social activity funds
which are separately managed.
Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
merupakan laporan yang menunjukkan sumber
penggunaan dana zakat dalam jangka waktu
tertentu, serta dana zakat yang belum
disalurkan pada tanggal tertentu.
Statements of sources and uses of zakat funds
show the sources and uses of zakat funds for
a certain period, and the undistributed zakat
funds in a particular date.
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib
dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat)
untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima
zakat). Sumber dana zakat, infak, dan shadaqah
berasal dari Bank dan pihak lain yang diterima
Bank untuk disalurkan kepada pihak yang
berhak sesuai dengan prinsip syariah.
Zakat is some of the wealth that must be taken
out by muzakki (the zakat payer) to be given to
mustahiq (the zakat receiver). The sources of
zakat, infaq, and shadaqah funds are from Bank
and other parties to be distributed to parties
eligible in accordance with sharia principle.
Laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan
menunjukkan
sumber
dan
penggunaan dana kebajikan dalam jangka
waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada
tanggal tertentu.
Statements of sources and uses of qardhul
hasan funds shows the sources and uses of
qardhul hasan funds for a certain period, and
qardhul hasan funds balance in a particular
date.
Dana kebajikan atas usaha telah didistribusikan
ketika usaha syariah masih tergabung dalam
unit usaha syariah di tahun 2014. Sejak tanggal
terjadinya pemisahan unit secara legal dan
pertama kalinya Bank memulai kegiatan usaha
berdasar prinsip syariah, Bank belum menunjuk
pengelola dana kebajikan.
Qardhul hasan funds has been distributed
when the sharia business was under the
sharia business unit in 2014. Since the legal
spin-off date and stated its operational activity
based on sharia principal, the Bank has not
appointed an organisation to manage its
qardhul hasan funds.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah
(Rp). Angka-angka yang disajikan dalam
laporan keuangan kecuali dinyatakan
lain,
adalah dibulatkan dalam jutaan Rupiah.
The reporting currency used in the financial
statements is Rupiah (Rp). The figures
presented in the financial statements, unless
otherwise stated, are rounded in millions of
Rupiah.
Halaman 8/6 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
193
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi
ACCOUNTING POLICIES (continued)
b.
Changes in accounting policies
Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan
akuntansi telah diterapkan secara konsisten
dengan laporan keuangan pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014, yang telah sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
Except as described below, the accounting
policies applied are consistent with those of
the financial statements as at 31 Desember
2015 and 2014, which conform to the
Indonesian Financial Accounting Standards.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK-IAI) telah menetapkan PSAK dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
sebagai berikut:
During 2015, Financial Accounting Standard
Board of Indonesia Institute of Accountants
(DSAK-IAI) has set SFAS and Interpretation of
SFAS (IFAS) as follows:
-
-
PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan
keuangan”;
PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan
tersendiri”;
PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada
entitas asosiasi dan ventura bersama”;
PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja”;
-
PSAK
46
(Revisi
2014)
“Pajak
penghasilan”;
PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan nilai
aset”;
PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen
keuangan: penyajian”;
PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen
keuangan: pengakuan dan pengukuran”;
PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen
keuangan: pengungkapan”;
PSAK 65 (Revisi 2013) “Laporan keuangan
konsolidasian”;
PSAK 66 (Revisi 2013) “Pengaturan
bersama”;
PSAK 67 (Revisi 2013) “Pengungkapan
kepentingan dalam entitas lain”;
PSAK 68 (Revisi 2013) “Pengukuran nilai
wajar”;
PSAK 101 (Revisi 2014) “Penyajian laporan
keuangan syariah”;
PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi
murabahah”; dan
ISAK 26 (revisi 2014) “Penilaian ulang
derivatif melekat”.
ISAK 15 (Revisi 2015) “Batas aset imbalan
pasti”.
-
PSAK dan ISAK tersebut di atas berlaku efektif
pada tanggal 1 Januari 2015.
SFAS 1 (Revised 2013) “Presentation of
financial statements”;
SFAS 4 (Revised 2013) “Separate financial
statements”;
SFAS 15 (Revised 2013) “Investment in
associates and joint ventures”;
SFAS 24 (Revised 2013) “Employee
benefits”;
SFAS 46 (Revised 2014) “Income taxes”;
-
SFAS 48 (Revised 2014) “Impairment of the
assets”;
SAFS 50 (Revised 2014) “Financial
instrument: presentation”;
SFAS 55 (Revised 2014) “Financial
instrument: recognition and measurement”;
SFAS 60 (Revised 2014) “Financial
instrument: disclosures”;
SFAS 65 (Revised 2013) “Consolidated
financial statements”;
SFAS
66
(Revised
2013)
“Joint
arrangements”;
SFAS 67 (Revised 2013) “Disclosure of
interests in other entities”;
SFAS 68 (Revised 2013) “Fair value
measurement”;
SFAS 101 (Revised 2014) “Presentation of
sharia financial statements”;
SFAS 102 (Revised 2013) “Accounting for
murabahah”; and
IFAS 26 (Revised 2014) “Reassessment of
embedded derivatives”.
IFAS 15 (Revised 2015) “The limit on a
defined benefit asset asset”.
-
SFAS and IFAS are effective since 1 January
2015.
Halaman 8/7 Page
194
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
b.
Changes in accounting policies (continued)
Penerapan standar dan intepretasi baru atau
revisi, yang relevan dengan operasi Bank dan
memberikan dampak pada laporan keuangan,
adalah sebagai berikut:
The adoption of the following new or revised
Standards and interpretations which are
relevant to the Bank’s operations and resulted
in an affect on the financial statements, as
follow:
PSAK 1 (revisi
keuangan”
laporan
SFAS 1 (revised 2013) “Financial statement
presentation”
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (revisi
2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank
telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam
penghasilan komprehensif lain dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
untuk
menyajikan
pos-pos
yang
akan
direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang
akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak
akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi
komparatif telah disajikan kembali dengan
menggunakan basis yang sama.
In relation with the adoption of SFAS No. 1
(revised 2013), “Presentation of Financial
Statements”, the Bank has modified the
presentation of items of other comprehensive
income in its statements of profit or loss and
other comprehensive income, to present items
that would be reclassified to profit or loss in
the future separately from those that would
never be reclassified to profit or loss.
Comparative information has been represented on the same basis.
PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits”
PSAK 24 (revisi 2013) memberikan penyesuaian
dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan
kerja. Perubahannya adalah:
SFAS 24 (revised 2013) provides the
adjustment for calculation and disclosure for
employee benefits. The changes are:
1) biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba
rugi pada tanggal yang lebih awal antara:
ketika amandemen atau kurtailmen terjadi,
dan
ketika
entitas
mengakui
biaya
restrukturisasi terkait atau pesangon;
1)
past service costs are recognized
immediately in the statement of profit or
loss at the earlier of the following dates:
when the plan is amended or curtailment
occur, and when the entity recognises
related restructuring cost or termination
benefits;
2) penggunaan implied return atas plan assets
(yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi return
on plan asset; serta
2)
the uses of implied return on plan assets
(i.e. discount rate) to estimate return on
plan assets; and
3) keuntungan dan kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian dan perubahan
dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung
diakui seluruhnya melalui pendapatan
komprehensif lainnya pada saat terjadinya.
3)
actuarial gain and losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumption charged or credited
to equity in other comprehensive income
in the period in which they arise.
4) Revisi standar ini juga mensyaratkan
pengungkapan
yang
lebih
ekstensif.
Pengungkapan tersebut telah diterapkan di
Catatan 34.
4) The revised standard also requires more
extensives disclosures. These have been
provided in Note 34.
2013)
“Penyajian
Halaman 8/8 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
195
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
c.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
b.
Changes in accounting policies (continued)
PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” (lanjutan)
SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits
(continued)
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 24
(revisi 2013) Imbalan Kerja serta sesuai dengan
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Keuangan dan Kesalahan, perubahanperubahan tersebut dipertimbangkan sebagai
perubahan kebijakan akuntansi dan diterapkan
secara retrospektif. Oleh karena itu, Bank telah
membukukan
dampak
atas
perubahanperubahan tersebut secara retrospektif pada
saldo laba (lihat Catatan 43).
In accordance with transitional provision of
SFAS 24 (revised 2013) Employee benefit and
also in accordance with SFAS 25: Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors, the above change are considered
as changes in accounting policies and thus,
should be applied restrospectively. As such,
the Bank has recognized the impact of the
changes retrospectively through retained
earnings (see Note 43).
Instrumen keuangan
c.
Financial instruments
Aset keuangan
Financial assets
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya
hanya dalam satu kategori yaitu pinjaman yang
diberikan dan piutang. Bank tidak memiliki aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, aset keuangan yang dimiliki
hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia
untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan
perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen
Bank menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Bank classifies its financial assets only
into one category of loans and receivables
and available-for-sale financial assets. The
Bank does not have financial asset classified
as fair value through profit or loss, held-tomaturity financial assets and available-for-sale
financial assets. The classification depends on
the purpose for which the financial assets
were acquired. Bank management determines
the classification of its financial assets at initial
recognition.
(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(a) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:
- yang dimaksudkan oleh Bank untuk
dijual dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan sebagai
diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi;
- yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan dalam kelompok tersedia
untuk dijual; atau
- dalam hal pemilik mungkin tidak akan
memperoleh kembali investasi awal
secara
substansial
kecuali
yang
disebabkan oleh penurunan kualitas
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Halaman 8/9 Page
196
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market, except:
- those that the Bank intends to sell
immediately or in the short term, which
are classified as held for trading, and
those that the Bank upon initial
recognition designates as at fair value
through profit or loss;
- those that the Bank upon initial
recognition designates as availablefor-sale; or
- those for which the holder may not
recover substantially all of its initial
investment, other than because of
non-performing loans and receivables.
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
c.
Aset keuangan (lanjutan)
(a) Pinjaman
(lanjutan)
yang
diberikan
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Financial instruments (continued)
Financial assets (continued)
dan
piutang
(a) Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang
diberikan dan piutang diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif/imbal hasil efektif.
Pendapatan
bunga/marjin
dari
aset
keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang dicatat di dalam
laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai
“Pendapatan bunga/marjin”.
Loans and receivables are initially
recognised at fair value plus transaction
costs and subsequently measured at
amortised cost using the effective interest
rate/effective
rate
return
method.
Interest/margin income on financial assets
classified as loans and receivables is
included in the profit or loss and is
reported as “Interest/margin income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian
penurunan
nilai
dilaporkan
sebagai
pengurang dari nilai tercatat aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan
dan piutang, dan diakui di dalam laporan
laba rugi sebagai “Cadangan kerugian
penurunan nilai”.
In the case of impairment, the impairment
loss is reported as a deduction from the
carrying value of the financial assets
classified as loan and receivables
recognised in the profit or loss as
“Allowance for impairment losses”.
(b) Recognition
(b) Pengakuan
Bank menggunakan akuntansi tanggal
perdagangan untuk mencatat seluruh
transaksi aset keuangan yang lazim
(normal).
The Bank uses trade date accounting to
record all transactions of financial assets.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan
dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Bank classifies its financial liabilities in the
category of financial liabilities measured at
amortised cost.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi
dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan
yang
diukur
dengan
biaya
perolehan
diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi
biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Bank
mengukur seluruh liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif/imbal bagi hasil. Amortisasi suku bunga
efektif diakui sebagai “Beban bunga/bagi hasil”.
Financial liabilities that are not classified as at
fair value through profit and loss is categorised
into financial liabilities measured at amortised
cost. Financial liabilities measured at
amortised cost are initially recognised at fair
value less transaction costs. After initial
recognition, the Bank measures all financial
liabilities at amortised cost using effective
interest rates method. Effective interest
rate/effective rate return amortisation is
recognised
as
“Interest
expense/profit
sharing”.
Selama tahun berjalan dan pada tanggal
neraca, Bank tidak memiliki liabilitas keuangan
yang
diklasifikasikan
sebagai
liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi. Oleh karena itu, kebijakan
akuntansi yang berkaitan dengan liabilitas
keuangan ini tidak diungkapkan.
During the year and at the balance sheet date,
there are no financial liabilities classified as
financial liabilities at fair value through profit or
loss. Therefore, the accounting policies related
to such financial liabilities are not disclosed.
Halaman 8/10 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
197
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
c.
Financial instruments (continued)
Penentuan nilai wajar
Determination of fair value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur (orderly transaction)
antara pelaku pasar (market participants) pada
tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika
tidak terdapat pasar utama, di pasar yang
paling menguntungkan dimana Bank memiliki
akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar
liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be received
to sell an asset or paid to transfer a liability in
an orderly transaction between market
participants at the measurement date in the
principal market or, in its absence, the most
advantageous market to which the Bank has
access at that date. The fair value of a liability
reflects its non-performance risk.
Sebelum 1 Januari 2015, prinsip umum dari
nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat
dipertukarkan, atau suatu liabilitas dselesaikan
antara pihak yang memahami dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi sesuai dengan
kesepakatan antara kedua belah pihak pada
tanggal pelaporan.
Prior to 1 January 2015, the general principle
is that fair value is the amount for which an
asset could be exchange, or a liability settled,
between knowledgeable, in accordance with
the agreement between both parties on the
measurement date.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian
pengakuan
aset
keuangan
dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut
telah ditransfer dan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah
ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko
dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank
melakukan
evaluasi
untuk
memastikan
keterlibatan berkelanjutan atas pengendalian
yang
masih
dimiliki
tidak
mencegah
penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan
dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah
dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the
contractual rights to receive the cash flows
from these assets have ceased to exist or the
assets have been transferred and substantially
all the risks and rewards of ownership of the
assets are also transferred (that is, if
substantially all the risks and rewards have not
been transferred, the Bank evaluates to
ensure that continuing involvement on the
basis of any retained powers of control does
not prevent derecognition). Financial liabilities
are derecognised when they have been
redeemed or otherwise extinguished.
Reklasifikasi aset keuangan
Reclassification of financial assets
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi (jika aset keuangan
tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan pada saat pengakuan awal)
dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang
diberikan dan piutang jika memenuhi definisi
pinjaman yang diberikan dan piutang dan
entitas memiliki intensi dan kemampuan
memiliki aset keuangan untuk masa mendatang
yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh
tempo.
Financial assets at fair value through profit or
loss (if had not been required to be classified
as held for trading at initial recognition) could
be reclassified as loans and receivables if it
met the definition of loans and receivables
and entity has the intention and ability to hold
the financial assets for foreseeable future or
until maturity date.
Halaman 8/11 Page
198
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued)
c.
Financial instruments (continued)
Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)
Reclassification
(continued)
Bank tidak diperkenankan mengklasifikasikan
aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau
dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya,
telah menjual atau mereklasifikasi investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang
lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum
jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dibandingkan dengan total nilai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali
penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Bank shall not classify any financial
assets as held-to-maturity if during the current
financial year or during the two preceeding
financial years, sold or reclassified more than
an insignificant amount of held-to-maturity
investments before maturity (more than
insignificant in relation to the total amount of
held-to-maturity investments) other than sales
or reclassifications that:
(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal
pembelian kembali dimana perubahan suku
bunga tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset
keuangan tersebut;
(b) terjadi setelah Bank telah memperoleh
secara substansial seluruh jumlah pokok
aset keuangan tersebut sesuai jadwal
pembayaran atau Bank telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau
(c) terkait dengan kejadian tertentu yang
berada di luar kendali Bank, tidak berulang,
dan tidak dapat diantisipasi secara wajar
oleh Bank.
(a) are so close to maturity or the financial
asset's call date that changes in the
market rate of interest would not have a
significant effect on the financial asset's
fair value;
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok
tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi tetap dilaporkan dalam
komponen ekuitas sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada
saat keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui
pada laporan laba rugi.
Reclassification of financial assets from heldto-maturity classification to available-for-sale is
recorded at fair value. Unrealised gains or
losses are recorded as part of equity
component until the financial assets is
derecognised, at which time the cumulative
gain or loss previously recognised in equity
shall be recognised in profit or loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat.
Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi harus diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif sampai dengan
tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from
available-for-sale
to
held-to-maturity
classification is recorded at carrying amount.
The unrealised gains or losses are amortised
by using effective interest rate method up to
the maturity date of that instrument.
Klasifikasi atas instrumen keuangan
Classification of financial instrument
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan
ke
dalam
klasifikasi
tertentu
yang
mencerminkan sifat dari informasi dan
mempertimbangkan karakteristik dari instrumen
keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
The Bank classifies the financial instruments
into classes that reflects the nature of
information and take into account the
characteristic of those financial instruments.
The classification can be seen in the table
below:
of
financial
assets
(b) occur after the Bank has collected
substantially all of the financial asset's
original principal through scheduled
payments or prepayments; or
(c) are attributable to an isolated event that is
beyond the Bank control, is non-recurring
and could not have been reasonably
anticipated by the Bank.
Halaman 8/12 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
199
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
Klasifikasi
(lanjutan)
atas
instrumen
ACCOUNTING POLICIES (continued)
c.
keuangan
Financial instruments (continued)
Classification
(continued)
Kategori yang didefinisikan
oleh PSAK 55 (revisi 2014)/
Category as defined by SFAS 55 (revised 2014)
of
financial
Golongan/
Class
instrument
Subgolongan/
Subclasses
Kas/Cash
Giro dan penempatan pada Bank Indonesia/Current accounts and
placements with Bank Indonesia
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada bank lain/Placement with other banks
Aset keuangan/
Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan
piutang/Loans and receivables
Piutang murabahah/Murabahah receivables
Pinjaman qardh/Funds of qardh
Pinjaman yang diberikan/Loans
Pendapatan yang akan diterima dari piutang murabahah dan
penempatan pada Bank Indonesia/Accrued income of murabahah
receivable and placement with Bank Indonesia
Aset lain-lain/Other assets
Uang muka/Advance payment
Lain-lain/Others
Liabilitas segera/Liabilities due immediately
Liabilitas
keuangan/
Financial
liabilities
Komitmen dan
kontinjensi
instrumen
keuangan/
Commitment
and contingency
financial
instruments
Liabilitas keuangan yang diukur
dengan
biaya
perolehan
diamortisasi/Financial liabilities at
amortised cost
Bagi hasil yang belum dibagikan/Undistributed revenue sharing
Simpanan nasabah/Deposits from customers
Liabilitas lain-lain/Other
liabilities
Lainnya/Others
Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan/Unused loan facilities granted
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut
dan terdapat intensi untuk menyelesaikan
secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are offset and
the net amount reported in the statements of
financial position when there is a legally
enforceable right to offset the recognised
amounts and there is an intention to settle on
a net basis or realise the asset and settle the
liability simultaneously.
Hak berkekuatan hukum tersebut haruslah
tidak bergantung pada kondisi masa depan
dan hak tersebut harus dapat tetap didapatkan
dalam kondisi bisnis normal dan dalam hal
terjadinya
kegagalan,
ketidakmampuan
membayar maupun kebangkrutan dari Bank
ataupun pihak rekanan.
The legally enforceable right must not be
contingent on future events and must be
enforceable in the normal course of business
and in the event of default, insolvency or
bankruptcy of the Bank or the counterparty.
Halaman 8/13 Page
200
Utang kepada pihak
ketiga/Payable to third parties
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
Transactions with related parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak
berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 (revisi
2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak
yang Berelasi”, yang dimaksud dengan pihak
yang berelasi adalah orang atau entitas yang
berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut:
The Bank has transactions with related parties.
In accordance with SFAS No. 7 (revised 2010)
regarding “Related Party Disclosure”, the
meaning of a related party is a person or entity
that is related to a reporting entity as follow:
a.
Orang atau anggota keluarga terdekatnya
berelasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i.
memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama terhadap
entitas pelapor;
memiliki
pengaruh
signifikan
ii.
terhadap entitas pelapor; atau
iii. personal manajemen kunci entitas
pelapor atau entitas induk pelapor;
a.
Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai
berikut:
entitas dan entitas pelapor adalah
i.
anggota dari kelompok usaha yang
sama (artinya entitas induk, entitas
anak dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain);
ii.
suatu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama bagi entitas
lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha,
dimana entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
iii. kedua entitas tersebut adalah
ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama;
iv. suatu entitas adalah ventura
bersama dari entitas ketiga dan
entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
v.
entitas tersebut adalah suatu
program imbalan pasca kerja untuk
imbalan kerja karyawan dari suatu
entitas pelapor atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor;
vi. entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam butir (a);
vii. orang yang diidentifikasi, dalam
butir (a) (i) memiliki pengaruh
signifikan terhadap entitas atau
anggota manajemen kunci entitas
(atau entitas induk dari entitas).
b.
b.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak
berelasi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan (Catatan 35).
A person or a close member of that
person’s family is related to a reporting
entity if that person:
i.
has control or joint control over the
reporting entity;
ii.
iii.
has significant influence over the
reporting entity; or
is member of the key management
personnel of the reporting entity or a
parent of the reporting entity;
An entity is related to a reporting entity if
any of the following conditions applies:
i.
ii.
iii.
the entity and the reporting entity are
members of the same company
(which means that each parent,
subsidiary and fellow subsidiary is
related to the others);
one entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of member
of a company of which the other
entity is a member);
both entities are joint ventures of the
same third party;
iv. one entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an
associate of the third entity;
v.
the entity is a post-employment
benefit plan for the benefit of
employees of either the reporting
entity or an entity related to the
reporting entity;
vi. the entity controlled or jointly
controlled by a person identified in
(a);
vii. a person identified in (a) (i) has
significant influence over the entity
or is a member of the key
management personel of the entity
(or of a parent of the entity).
The nature of transactions and balances of
accounts with related parties are disclosed in
the notes to the financial statements (Note 35).
Halaman 8/14 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
201
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
2.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued)
e.
Allowance for
financial assets
losses
of
Penyisihan penghapusan aset produktif dan
aset non-produktif
Allowance for possible losses on earning and
non-earning assets
Sebelum 1 Januari 2015, Bank menggunakan
metode penyisihan penghapusan aset produktif
dan
non-produktif
sesuai
PBI
No.13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011
tentang “Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”.
Before 1 January 2015, the Bank used
allowance for impairment losses of earning
assets and non-earning assets in accordance
with PBI No.13/13/PBI/2011 dated 24 March
2011 regarding “Assessment of the Quality of
Assets of Sharia Commercial Bank and
Sharia Business Unit”.
Commitments a
Saldo aset produktif terdiri dari penempatan
pada Bank Indonesia dalam bentuk Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS)
dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),
giro pada bank lain, penempatan pada bank
lain, piutang murabahah, pinjaman qardh, serta
komitmen dan kontinjensi yang berisiko
kredit/pembiayaan.
Earning assets consist of placements with
Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia
Sharia Deposit Facilities (FASBIS), Bank
Indonesia Sharia Certificate (SBIS), current
accounts with other banks, placements with
other banks, murabahah receivables, funds of
qardh and commitments and contingencies
which carry credit/financing risk.
Commitments a
Aset non-produktif adalah aset selain aset
produktif yang memiliki potensi kerugian,
antara lain dalam bentuk agunan yang diambil
alih. Agunan yang diambil alih (“AYDA”) adalah
aset yang diperoleh Bank dalam hal debitur
tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank.
AYDA yang dimiliki oleh Bank adalah terkait
dengan pinjaman konvensional.
Non-earning assets represent assets other
than earning assets, which have potential
loss, such as foreclosed asset. Foreclosed
assets (“AYDA”) represent assets acquired by
the Bank in the event that the debtor does not
meet its obligations to the Bank. Foreclosed
assets held by the Bank are associated with
conventional loan.
Inter-office acco
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
(“PBI”), Bank mengklasifikasikan aset produktif
ke dalam satu dari lima kategori dan aset nonproduktif ke dalam satu dari empat kategori.
Aset produktif tidak bermasalah (performing)
diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam
Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif
bermasalah (non-performing) diklasifikasikan ke
dalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”,
“Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset
non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang
Lancar”, “Diragukan”, dan “Macet”.
In
accordance with Bank
Indonesia
Regulations (“PBI”), the Bank classifies
earning assets into one of five categories and
non-earning assets into one of four
categories. Performing earning assets are
categorized as “Current” and “Special
Mention”, while non-performing earning
assets are categorized into three categories:
“Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”. NonEarning assets are divided into “Current”,
“Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”.
Pedoman pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai aset produktif berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah
sebagai berikut:
The guidelines in determining the allowance
for impairment losses on earning assets
based on Bank Indonesia regulations are as
follows:
Halaman 8/15 Page
202
impairment
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
Penyisihan penghapusan aset produktif dan
aset non-produktif (lanjutan)
e.
Allowance for impairment
financial assets (continued)
losses
of
Allowance for possible losses on earning and
non-earning assets (continued)
a.
Cadangan umum, sekurang-kurangnya
sebesar 1% dari aset produktif yang
digolongkan
lancar,
tidak
termasuk
Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat
berharga yang diterbitkan pemerintah
berdasarkan prinsip syariah, serta bagian
aset produktif yang dijamin dengan jaminan
pemerintah dan agunan tunai berupa giro,
tabungan, deposito berjangka, setoran
jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan
disertai dengan surat kuasa pencairan.
a.
General reserve shall be no less than 1%
of total earning assets classified as
current, excluding Bank Indonesia Syariah
Certificates and securities issued by the
government based on sharia principles,
and part of earning assets guaranteed by
government and cash collateral in the
form of demand deposits, saving deposits,
time deposits, guarantee deposits, and/or
gold which are pledged accompanied with
the power of attorney to liquidate.
b.
Cadangan khusus, sekurang-kurangnya
sebesar:
1) 5%
dari
aset
produktif
yang
digolongkan Dalam Perhatian Khusus
setelah dikurangi agunan; dan
2) 15% dari aset produktif yang
digolongkan Kurang Lancar setelah
dikurangi agunan; dan
3) 50% dari aset produktif yang
digolongkan
Diragukan
setelah
dikurangi agunan; dan
4) 100% dari aset produktif yang
digolongkan Macet setelah dikurangi
nilai agunan.
b.
Special reserve, shall be at least:
1)
2)
3)
4)
5% of earning assets classified as
Special Mention after deducting the
collateral value; and
15% of earning assets classified as
Substandard after deducting the
collateral value; and
50% of earning assets classified as
Doubtful after deducting the collateral
value; and
100% of earning assets classified as
Loss after deducting the collateral
value.
Kualitas surat-surat berharga dan penempatan
pada bank lain ditetapkan menjadi 3 (tiga)
golongan yaitu:
The rating quality of securities and placements
with other banks are determined in 3 (three)
groups, namely:
a.
a.
Lancar, apabila:
1) Memiliki peringkat investasi atau lebih
tinggi dari lembaga pemeringkat (rating
agency) yang diakui oleh Bank
Indonesia dan diterbitkan dalam waktu
satu tahun terakhir;
2) Pembayaran bagi hasil/marjin/fee yang
berkala atau kewajiban lain yang
sejenis dilakukan dalam jumlah dan
waktu yang tepat, sesuai dengan akad;
Current, if:
1) Have an investment rating or higher
rating than the rating agency
recognised by Bank Indonesia and
was published in the past one year;
2)
3)
3) Belum jatuh tempo.
Payment for profit sharing/margins/
periodic fees or other similar
obligations were made in the amount
and the right time, in accordance
with the contract;
Not yet mature.
Halaman 8/16 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
203
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
Penyisihan penghapusan aset produktif dan
aset non-produktif (lanjutan)
b.
Kurang Lancar, apabila:
1) Memiliki peringkat investasi atau lebih
tinggi dari lembaga pemeringkat (rating
agency) yang diakui oleh Bank
Indonesia dan diterbitkan dalam waktu
satu tahun terakhir;
2) Terdapat penundaan pembayaran bagi
hasil/marjin/fee berkala atau kewajiban
lain yang sejenis;
e.
Allowance for impairment
financial assets (continued)
b.
2)
c.
There is postponement on the
payment of profit sharing/margins/
periodic fees or other similar
obligations;
Not yet mature.
Loss, if the securities do not meet the
criteria referred to above.
Cadangan penghapusan aset untuk komitmen
dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai
liabilitas di laporan posisi keuangan pada akun
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi.
Allowance for losses on commitments and
contingencies is recorded as liability in the
statements of financial position under the
account Estimated Losses on Commitments
and Contingencies.
Persentase cadangan penghapusan aset di
atas diterapkan terhadap saldo aset produktif
setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia, kecuali
untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar
dan tidak dijamin dengan agunan tunai, dimana
persentase cadangan penghapusan aset
diterapkan terhadap saldo aset produktif yang
bersangkutan dan komitmen dan kontinjensi.
The above allowance percentages are applied
to earning assets after deducting the collateral
value, in accordance with Bank Indonesia
Regulations, except for earning assets
categorized as current and not secured by
cash collateral, where the rate is applied
directly to the outstanding balance of earning
assets, commitments and contingencies.
Adapun penggunaan nilai agunan sebagai
faktor pengurang dalam perhitungan cadangan
penghapusan aset di atas tidak dapat dilakukan
untuk aset non-produktif.
The use of collateral as deduction factor in
computing the allowance for impairment losses
is not applicable in the case of non-earning
assets.
Saldo aset produktif yang memiliki kualitas
macet dihapusbukukan dengan cadangan
penghapusan asetnya pada saat manajemen
berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk
direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali
aset produktif yang telah dihapusbukukan
dicatat
sebagai
penambahan
cadangan
kerugian peurunan nilai aset produktif selama
tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai
pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai
pendapatan marjin.
The outstanding balances of earning assets
classified as loss is written off against the
respective allowance for losses when
management believes that recovery is no
longer possible. Recovery of earning assets
previously written off is recorded as an
addition to allowance for impairment losses on
earning assets during the year of recovery. If
recovery exceeds the principal amount, the
excess is recognised as margin income.
Halaman 8/17 Page
204
Substandard, if:
1)
Have an investment rating or higher
rating than the rating agency
recognised by Bank Indonesia and
published in the past one year;
3)
Macet, apabila surat berharga tidak
memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud
di atas.
of
Allowance for possible losses on earning and
non-earning assets (continued)
3) Belum jatuh tempo.
c.
losses
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
e.
Allowance for impairment
financial assets (continued)
losses
of
Penyisihan penghapusan aset produktif dan
aset non-produktif (lanjutan)
Allowance for possible losses on earning and
non-earning assets (continued)
Penyisihan penghapusan aset produktif dan
aset non-produktif berdasarkan Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
(POJK)
No.
16/POJK.03/2014 berlaku pada tanggal 1
Januari 2015 adalah sebagai berikut:
Allowance for possible losses on earning and
non-earning assets based on POJK No.
16/POJK.03/2014 effective on 1 January 2015
is as follows:
Persentase
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/
Allowance for
Impairment Losses
Percentage
Klasifikasi
Agunan yang diambil alih dan
properti terbengkalai
≤ 1 tahun
> 1 tahun
Rekening antar kantor dan
suspense account
≤ 6 bulan
> 6 bulan
Classification
1%
100%
Foreclosed assets and
abandoned properties
≤ 1 year
> 1 year
1%
100%
Inter-office accounts and
suspense accounts
≤ 6 months
> 6 months
Pada
setiap
tanggal
pelaporan,
Bank
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok
aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Bank assesses at each reporting date
whether there is objective evidence that a
financial asset or group of financial assets is
impaired.
Cadangan
keuangan
aset
Allowance for impairment losses on financial
assets
Sesuai dengan PSAK No. 102 (revisi 2013),
Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/26/DPbS
tanggal 10 Juli 2013 dan Surat Otoritas Jasa
Keuangan
(OJK)
No. S-129/PB.13/2014
tertanggal 6 November 2014, perihal tanggapan
atas usulan ASBISINDO, untuk penerapan
pertama kali PSAK No. 102 (revisi 2013) dan
PAPSI 2013, Bank menerapkan ketentuan
transisi penurunan nilai secara kolektif dimana
Bank dapat terus menghitung cadangan
kerugian dengan menggunakan ketentuan Bank
Indonesia yang berlaku ”Penilaian Kualitas
Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan
Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah”
paling lambat sampai dengan 31 Desember
2014.
In accordance with SFAS No. 102 (revised
2013), Bank Indonesia Circular Letter No.
15/26/DPbS dated 10 July 2013 and Financial
Services Authority (“FSA”) letter No. S
129/PB.13/2014 dated 6 November 2014,
regarding to feedback on ASBISINDO’s
suggestion on the initial application of SFAS
No. 102 (revised 2013) and PAPSI 2013, the
Bank applies transitional provision for
collective impairment, where Banks may
calculate allowance for possible losses based
on Bank Indonesia Regulation “Assessment of
Asset Quality of Commercial Banks Under
Sharia Principle”, at the latest by 31 December
2014.
Sejak tanggal 1 Januari 2015, cadangan
kerugian penurunan nilai atas piutang
murabahah dihitung berdasarkan PSAK 55,
Instrumen
Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran.
Since 1 January 2015, the allowance for
impairment losses on murabahah receivables
is calculated in accordance with SFAS 55,
Financial Instruments: Recognition and
Measurement.
kerugian
penurunan
nilai
Halaman 8/18 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
205
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
e.
of
Bank melakukan evaluasi penurunan nilai
secara kolektif karena manajemen beranggapan
bahwa seluruh piutang murabahah memiliki
karakteristik risiko kredit yang serupa dan
secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
The Bank performs impairment evaluation
collectively as the management believes that
the murabahah receivables have similar credit
risk characteristics and are individually
insignificant in amount.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas
piutang murabahah yang dinilai secara kolektif
dihitung berdasarkan pengalaman kerugian
historis.
Pengalaman
kerugian
historis
disesuaikan menggunakan dasar data yang
dapat diobservasi untuk mencerminkan efek
dari kondisi saat ini terhadap Bank dan
menghilangkan efek dari masa lalu yang sudah
tidak berlaku saat ini.
Calculation of allowance for impairment
lossess on murabahah receivables are
collectively evaluated on the basis of historical
loss experience. Historical loss experience is
adjusted on the basis of current observable
data to reflect the effects of current conditions
affecting the Bank and to remove the effects of
conditions in the historical period that do not
currently exist.
Bank menggunakan metode analisis model
statistik yaitu flow rate analysis method untuk
menilai cadangan kerugian penurunan nilai.
The Bank applies statistical model analysis
method, which is flow rate analysis method, to
assess the allowance for impairment losses.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang yang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut.
Impairment losses on financial assets carried
at amortised cost are measured as the
difference between the carrying amount of the
financial assets and present value of estimated
future cash flows discounted at the financial
assets' original effective interest rate.
nilai
Giro dan penempatan pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
f.
Current accounts and placements with
Bank Indonesia
Current accounts and placements with Bank
Indonesia are stated at their outstanding
balances.
g.
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo
giro dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai. Bonus yang diterima Bank dari
bank umum syariah diakui sebagai pendapatan
usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank
umum konvensional (jika ada) tidak diakui
sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk
dana kebajikan (qardhul hasan).
Current accounts with other banks
Current accounts with other banks are stated
at their outstanding balances, net of allowance
for impairment losses. Bonuses received from
sharia commercial banks are recognised as
other operating income. Interest income from
conventional commercial banks (if any) are not
recognised as the Bank’s income but are used
as part of the qardhul hasan funds.
Halaman 8/19 Page
206
losses
Allowance for impairment losses on financial
assets (continued)
penurunan
Giro dan penempatan pada Bank Indonesia
dinyatakan sebesar saldonya.
g.
Allowance for impairment
financial assets (continued)
aset
Cadangan kerugian
keuangan (lanjutan)
f.
2.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penempatan pada bank lain
h.
Placements with other banks represent
placement in other Sharia Bank, Sharia
Bussiness Unit and/or rural Sharia Bank in the
form of current account, saving account,
deposits, financing and/or other placements
based on Sharia principles. Placement with
other banks are stated at their outstanding
balances, net of allowance for impairment
losses.
Penempatan pada bank lain adalah penanaman
dana pada Bank Umum Syariah, Unit Usaha
Syariah dan/atau BPR Syariah antara lain
dalam bentuk giro, tabungan, deposito,
pembiayaan dan/atau bentuk penempatan
lainnya
berdasarkan
prinsip
Syariah.
Penempatan pada bank lain disajikan sebesar
saldo penempatan dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai.
i.
Piutang murabahah
i.
Murabahah adalah transaksi penjualan barang
dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan (marjin) yang disepakati oleh
penjual dan pembeli. Piutang murabahah
disajikan sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasi, yakni saldo piutang dikurangi
cadangan kerugian. Keuntungan murabahah
yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan
piutang murabahah.
j.
k.
Pinjaman qardh
Placements with other banks
Murabahah receivables
Murabahah is sales transaction for goods that
provides the purchase price and margin
agreed by both buyer and seller. Murabahah
receivables are stated at net realizable value,
that is, balance of the receivables less
allowance for impairment losses. Deferred
murabahah margin is presented as a contra
account of murabahah receivables.
j.
Funds of qardh
Pinjaman qardh adalah penyediaan dana atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara peminjam dan Bank yang mewajibkan
peminjam melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu.
Funds of qardh represents funds provided or
similar claims based on an agreement or
contract between the borrower and the Bank,
wherein the borrower should repay the loan
after a specified period of time.
Pinjaman qardh diakui sebesar total dana yang
dipinjamkan pada saat terjadinya. Bank dapat
menerima imbalan namun tidak diperkenankan
untuk dipersyaratkan didalam perjanjian.
Imbalan tersebut diakui pada saat diterima.
A funds of qardh is recognised in the amount
lent at the transaction date. The Bank may
receive a fee, however, this should not be
stated in the agreement. The fee is recognized
upon receipt.
Pinjaman qardh disajikan sebesar saldonya
dikurangi penyisihan kerugian.
Funds of qardh is stated at its outstanding
balance less allowance for possible losses.
Pinjaman yang diberikan
k.
Loans
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat disetarakan
dengan kas berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur
yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang
berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans represent disbursement of cash or cash
equivalent based on agreements with
borrowers, where borrowers are required to
repay their debts with interest after a specified
period.
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Refer to Note 2c for the accounting policy of
loans and receivables.
Halaman 8/20 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
207
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pinjaman yang diberikan (lanjutan)
k.
Losses on loan restructuring in respect of
modification of the terms of the loans are
recognised only if the present value of total
future cash receipt specified by the new terms
of the loans, including both receipts
designated as interest and those designated
as loan principal, are less than the carrying
amount of loans before restructuring.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi
pinjaman yang diberikan berkaitan dengan
modifikasi persyaratan pinjaman yang diberikan
diakui bila nilai kini dari jumlah penerimaan kas
yang akan datang yang telah ditentukan dalam
persyaratan pinjaman yang diberikan yang
baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih
kecil dari nilai pinjaman yang diberikan yang
tercatat sebelum restrukturisasi.
l.
Biaya dibayar di muka
l.
Biaya dibayar di muka adalah beban yang telah
dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban
pada periode terjadinya. Biaya dibayar di muka
akan diakui sebagai beban pada laporan laba
rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan
masa manfaatnya dengan menggunakan
metode garis lurus.
m. Aset tetap dan aset tak berwujud
Loans (continued)
Prepayments
Prepayments are expenses which have been
incurred but have not been recognised as an
expense in the related period. Prepayments
are recognised as expenses in the profit or
loss when it is amortised in accordance with
the expected period of benefi by using straightline method.
m. Property and equipment and intangible
assets
Perlakuan akuntansi atas aset tetap Bank
sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011) – Aset
Tetap.
Accounting treatment for property and
equipment of the Bank is in accordance with
SFAS 16 (revised 2011) – Property and
equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan
termasuk biaya penggantian bagian aset tetap
saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi
kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat
inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
(carrying amount) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan,
(jika ada). Semua biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif pada saat terjadinya. Pada setiap
akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat,
dan metode penyusutan ditelaah kembali dan
jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan
secara prospektif.
Property and equipment are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment
losses (if any). Acquisition cost includes the
cost of replacing parts of property and
equipment when the cost is incurred, if the
recognition criteria are met. Likewise, when a
major inspection is performed, its cost is
recognised in the carrying amount of the
property and equipment as a replacement, if
the recognition criteria are fullfiled (if any). All
other repairs and maintenance cost that do not
meet the recognition criteria are recognised in
the statements of comprehensive income as
incurred. At end of the period, the residual
value, useful lives, and depreciation method
are reviewed and if appropriate with the
condition, adjusted prospectively.
Halaman 8/21 Page
208
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Aset tetap dan aset tak berwujud (lanjutan)
m. Property and equipment and intangible
assets(continued)
Aset tetap
Property and equipment
Tanah tidak disusutkan. Aset tetap, selain
tanah, disusutkan selama taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap dengan metode
garis lurus dan diakui sebesar harga perolehan
setelah
dikurangi
dengan
akumulasi
penyusutan.
Land is not depreciated. Property and
equipment, except land, are depreciated over
their expected useful lives using straight-line
method and are stated at cost less
accumulated depreciation.
Gedung
Golongan I:
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Golongan II:
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Kendaraan bermotor - program
kepemilikan kendaraan
bermotor karyawan
Leasehold improvement
Tahun/Years
Tarif/Rates
20
5%
4
4
25%
25%
5-8
5-8
20% - 12.5%
20% - 12.5%
5
sesuai masa sewa/
according to lease
period
20%
sesuai masa sewa/
according to lease
period
Buildings
Class I:
Vehicles
Office equipment
Class II:
Vehicles
Office equipment
Vehicles - employees car
ownership program
Leasehold improvement
Perlengkapan kantor terdiri dari perabotan dan
perlengkapan, instalasi, perangkat lunak dan
perangkat
keras
komputer,
peralatan
komunikasi dan peralatan kantor lainnya.
Office equipments consist of furniture and
fixtures, installation, computer software and
hardware, communication and other office
equipment.
Jumlah
tercatat
aset
tetap
dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan ke
dalam laporan laba rugi pada periode aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property and
equipment is derecognised upon disposal or
when no future economic benefits are
expected from its use or disposal. Any gain or
loss arising on derecognition of the property
and equipment (calculated as the difference
between the net disposal proceeds and the
carrying amount of the assets) is included in
the profit or loss in the period when the assets
are derecognised.
Bank menelaah apakah terdapat indikasi
penurunan nilai aset pada tanggal laporan
posisi keuangan. Apabila terdapat indikasi
penurunan nilai aset, Bank mengestimasi
jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai diakui
sebagai beban pada laporan laba rugi.
The Bank reviews whether there are
indications of impairment on the statements of
financial position date. If there are any
indications of impairment, the Bank estimates
the recoverable amount of the asset.
Impairment losses are charged to profit or
loss.
Halaman 8/22 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
209
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Aset tetap dan aset tak berwujud (lanjutan)
n.
m. Property and equipment and intangible
assets (continued)
Aset tak berwujud
Intangible assets
Piranti lunak diakui sebesar harga perolehan
dan selanjutnya dicatat sebesar harga
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Software is recognised at acquisition cost and
subsequently carried at cost less accumulated
amortisation.
Biaya yang terkait dengan pemeliharaan
program piranti lunak diakui sebagai beban
pada saat terjadinya. Biaya pengembangan
yang dapat secara langsung diatribusikan dalam
pembuatan dan pengujian produk piranti lunak
yang dapat diidentifikasi oleh Bank diakui
sebagai aset tak berwujud.
Costs associated with maintaining software
programs are recognised as expense when
incurred. Development costs that are directly
attributable to the design and testing of
identifiable by the Bank is recognised as
intangible assets.
Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti
lunak mencakup beban pekerja pengembang
piranti lunak dan bagian overhead yang relevan.
Directly attributable costs that are capitalised
as part of the software product include the
software development employee costs and an
appropriate portion of relevant overheads.
Pengeluaran pengembangan yang lain yang
tidak memenuhi kriteria ini diakui sebagai beban
pada saat terjadinya. Biaya pengembangan
yang sebelumnya diakui sebagai beban tidak
dapat diakui sebagai aset pada periode
berikutnya.
Other development expenditures that do not
meet these criteria are recognised as an
expense as incurred. Development costs
previously recognised as an expense are not
recognised as an asset in a subsequent
period.
Biaya pengembangan piranti lunak diakui
sebagai aset yang diamortisasi selama estimasi
masa manfaat, yang tidak lebih dari empat
tahun atau tidak lebih dari tarif amortisasi 25%
dan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus.
Software development costs recognised as
assets are amortised over their estimated
useful lives, which does not exceed four years
or does not exceed 25% amortisation rate and
calculated using the straight-line method.
Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya
saat aset tersebut dilepas atau ketika tidak lagi
terdapat manfaat masa depan yang diharapkan
dari penggunaan atau pelepasannya.
Intangible assets shall be derecognized on
disposal or when no future economic benefits
are expected from its use or disposal.
Aset lain-lain
n.
Other assets
Aset lain-lain antara lain terdiri dari uang muka,
biaya pendirian, setoran jaminan, aset yang
diambil alih dan lain-lain.
Other
assets
consist
of
advances,
establishment cost, deposits, foreclosed asset
and others.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai untuk
aset lain-lain apabila taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali (recoverable amount) dari
suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,
Bank
melakukan
penelaahan
untuk
menentukan
apakah
terdapat
indikasi
penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai
diakui sebagai keuntungan di laporan laba rugi
pada saat terjadinya.
The Bank recognises impairment of other
assets if the recoverable amount of the assets
is lower than the carrying value. At the
statements of financial position date, the Bank
evaluates the recoverable amount of the
assets to determine whether there is an
indication of impairment. Reversal of the
recoverable amount of assets is recognised as
gain in the profit or loss when incurred.
Halaman 8/23 Page
210
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Liabilitas segera
o.
Liabilities due immediately represent the
Bank’s liabilities to other parties which should
be
settled
immediately
based
on
predetermined instructions by those having the
authority. Liabilities due immediately are stated
at the amounts of Bank liabilities to the trustor.
Liabilitas segera merupakan kewajiban Bank
kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat
perjanjian
yang
ditetapkan
sebelumnya.
Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai
kewajiban Bank kepada pemberi amanat.
p.
q.
Simpanan nasabah
Liabilities due immediately
p.
Deposits from customers
Simpanan nasabah adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.
Termasuk di dalamnya adalah giro wadiah,
tabungan wadiah, giro, tabungan, dan deposito
berjangka.
Deposits from customers are the funds placed
by customers to the Bank based on fund
deposits agreements. Included in these
accounts are wadiah demand deposits, wadiah
saving deposits, demand deposits, savings,
and time deposits.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang
dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan nasabah dan simpanan
dari bank lain dikurangkan dari jumlah
simpanan nasabah dan simpanan dari bank
lain. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from customers are classified as
financial liabilities measured at amortised cost.
Incremental costs directly attributable to the
acquistion of deposits from customers and
deposits from other banks are deducted from
the amount of deposits from customers and
deposits from other banks. Refer to Note 2c for
the accounting policy of financial liabilities
measured at amortised cost.
Simpanan dari bank lain disajikan sebesar
jumlah liabilitas terhadap bank lain.
Deposits from other banks are stated at the
amounts due to other banks.
Giro wadiah merupakan giro wadiah yadh
dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana
pemilik dana mendapatkan bonus berdasarkan
kebijakan bank. Giro wadiah dicatat sebesar
nilai titipan pemegang giro wadiah.
Wadiah demand deposit is a yadh dhamanah
demand deposit in which the funds owner will
get a bonus based on the Bank’s policy.
Wadiah deposits are stated at the amount of
wadiah demand deposit value.
Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak
lain yang bisa diambil kapan saja (on call) atau
berdasarkan kesepakatan dimana tidak ada
imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk
pemberian (‘Athaya) sukarela dari pihak bank.
Wadiah saving deposits represent third party
funds that can be taken at any time (on call) or
by an agreement which required no reward
except in the form of bonus ('Athaya) voluntary
on the part of banks.
Dana syirkah temporer
q.
Dana syirkah temporer merupakan investasi
dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu
pemilik dana (shahibul maal) memberikan
kebebasan
kepada
pengelola
dana
(mudharib/Bank)
dalam
pengelolaan
investasinya dengan keuntungan dibagikan
sesuai kesepakatan. Dana syirkah temporer
terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito
mudharabah.
Temporary syirkah funds
Temporary
syirkah
funds
represent
investments from other parties conducted on
the basis mudharabah mutlaqah contract in
which the owners of the funds (shahibul maal)
grant freedom to the fund manager
(mudharib/Bank) in the management of their
investments with profit distributed based on
the contract. Temporary syirkah funds consist
of mudharabah saving accounts and
mudharabah time deposits.
Halaman 8/24 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
211
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q.
r.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Dana syirkah temporer (lanjutan)
q.
Temporary syirkah funds (continued)
Tabungan mudharabah merupakan investasi
yang bisa ditarik kapan saja (on call) atau
sesuai dengan persyaratan tertentu yang
disepakati. Tabungan mudharabah dinyatakan
sebesar saldo tabungan nasabah di Bank.
Mudharabah saving accounts represent
investment which could be withdrawn anytime
(on call) or can be withdrawn based on certain
agreed terms. Mudharabah saving deposits
are stated based on the customer’s savings
deposit balance.
Deposito mudharabah merupakan investasi
yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito mudharabah dengan Bank. Deposito
mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal
sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito dengan Bank.
Mudharabah
time
deposits
represent
investment that can only be withdrawn at a
certain time based on the agreement between
the customer and the Bank. Mudharabah time
deposits are stated at nominal amount as
agreed between the deposit holder and the
Bank.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan
sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak
berkewajiban untuk menjamin pengembalian
jumlah dana awal dari pemilik dana bila Bank
kecuali
akibat
kelalaian
atau
merugi
wanprestasi ketika mengalami kerugian. Di sisi
lain dana syirkah temporer tidak dapat
digolongkan
sebagai
ekuitas
karena
mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik
dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang
sama dengan pemegang saham seperti hak
voting dan hak atas realisasi keuntungan yang
berasal dari aset lancar dan aset non-investasi.
Temporary syirkah fund cannot be classified
as liability. This was due to the Bank does not
have any liability to return the initial fund to the
owners if the Bank experience a loss, except
for losses due to the Bank’s management
negligence or default of loss is incurred. On
the other hand, temporary syirkah fund cannot
be classified as shareholders’ equity, because
of the maturity period and the depositors do
not have the same rights as the shareholders’
such as voting rights and the rights of realised
gain from current assets and other noninvestment accounts.
Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan
imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang
ditetapkan.
The owner of temporary syirkah funds receives
a return from the profit sharing based on a
predetermined ratio.
Pendapatan pengelolaan dana oleh bank
sebagai mudharib
r.
Revenue from fund management by the
bank as mudharib
Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank
sebagai mudharib terdiri atas pendapatan dari
jual dan beli transaksi murabahah dan
pendapatan bagi hasil.
Revenues from fund management by Bank as
mudharib consist of income from sales and
purchases murabahah transactions and profit
sharing.
Bank menetapkan kebijakan tingkat risiko
berdasarkan
ketentuan
internal.
Bank
melakukan penghentian amortisasi pendapatan
pembiayaan
ditangguhkan
pada
saat
diklasifikasikan
sebagai
non-performing.
Pendapatan Bank dari transaksi usaha yang
diklasifikasikan sebagai non-performing dicatat
sebagai pendapatan yang akan diterima nonlancar pada laporan komitmen dan kontinjensi.
The Bank prescribes the risk rate policies
based on the internal regulation. The Bank
terminates the amortisation of deferred income
at the time its financing is classified as nonperforming. The Bank’s income from business
transactions that are classified as nonperforming is recorded as revenue to be
received in the statement of commitments and
contingencies.
Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui
dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai
nisbah yang disepakati.
Profit sharing revenue for mudharabah is
recognised during the period of profit sharing
in accordance with the agreed profit sharing
ratio.
Halaman 8/25 Page
212
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s.
t.
u.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana
syirkah temporer
s. Third parties' share on returns of temporary
syirkah funds
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah
temporer merupakan bagian bagi hasil milik
nasabah yang didasarkan pada prinsip
mudharabah atas hasil pengelolaan dana
mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan
adalah yang telah diterima (cash basis).
Third parties’ share on returns of temporary
syirkah funds represent customer’s share on
the Bank’s income derived from the
management of their funds by the Bank under
mudharabah principles. Income that will be
distributed is the cash received (cash basis)
from the share.
Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan
prinsip bagi hasil usaha yaitu dari pendapatan
Bank yang diterima berupa laba kotor.
The distribution of revenue is based on profit
sharing scheme on the Bank’s gross profit.
Pendapatan marjin dan bagi hasil atas
pembiayaan yang diberikan dan atas aset
produktif lainnya akan dibagikan kepada
nasabah penyimpan dana dan Bank sesuai
dengan proporsi dana yang dipakai dalam
pembiayaan yang diberikan dan aset produktif
lainnya. Selanjutnya, pendapatan marjin dan
bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut
kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung
dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank
sebagai mudharib sesuai porsi nisbah bagi hasil
yang telah disepakati bersama sebelumnya.
Pendapatan marjin dan bagi hasil dari
pembiayaan dan aset produktif lainnya yang
memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik
Bank, termasuk pendapatan dari investasi bank
berbasis imbalan.
Margin income and profit sharing on financing
facilities and other earning assets are
distributed to fund owners and the Bank based
on proportion of fund used in the financing and
other earning assets. Margin income and profit
sharing income allocated to the fund owners
are then distributed to fund owners as shahibul
maal and the Bank as mudharib based on a
predetermined ratio (nisbah). Margin income
and profit sharing from financing facilities and
other earning assets using the Bank's funds,
are entirely shared for the Bank, including
income from the Bank's fee-based transactions.
Pendapatan dan beban operasional lainnya
t.
Other operating income and expenses
Beban operasional lainnya terutama beban
umum dan administrasi serta beban tenaga
kerja karyawan merupakan beban yang timbul
sehubungan dengan aktivitas kantor dan
operasional Bank, serta beban yang berupa gaji
karyawan, bonus, lembur, tunjangan, dan
pelatihan.
Other operating expenses mostly consist of
general and administrative expenses and
salaries and benefits expense represent
expenses related to Bank’s office and
operational activities, including personnel
expense includes salaries for employees,
bonuses, overtime, allowances, and training.
Seluruh pendapatan dan beban yang terjadi
dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya.
All of these income and expenses are
recorded in the profit or loss when incurred.
Imbalan kerja karyawan
u. Employee benefits
Imbalan kerja karyawan dicatat sesuai dengan
PSAK 24 (revisi 2013) – Imbalan Kerja.
Employee benefit is recorded in accordance
with SFAS 24 (revised 2013) – Employee
Benefits.
Imbalan pensiun
Pension benefits
Bank harus menyediakan program pensiun
dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan
UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU
Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu
untuk menghitung jumlah minimal imbalan
pensiun, pada dasarnya, program pensiun
berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah
program imbalan pasti.
The Bank is required to provide a minimum
amount of pension benefits in accordance with
Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law
sets the formula for determining the minimum
amount of benefits, in substance, pension
plans under Labor Law represent defined
benefit plans.
Halaman 8/26 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
213
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
u.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Imbalan kerja karyawan (lanjutan)
u. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun (lanjutan)
Pension benefits (continued)
Program pensiun imbalan pasti adalah program
pensiun yang menetapkan jumlah imbalan
pensiun yang akan diterima oleh karyawan
pada saat pensiun, biasanya berdasarkan
beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau
kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan
program where the pension amount to be
received by employees at the time of retirement
will depend on some factors such as age, years
of service or compensation.
Liabilitas program imbalan pasti yang diakui di
laporan posisi keuangan dihitung sebesar nilai
kini dari kewajiban imbalan pasti pada akhir
periode pelaporan, dikurangi dengan nilai wajar
aset program. Kewajiban imbalan pasti dihitung
setiap tahun oleh aktuaris independen dengan
metode projected-unit credit.
Defined benefit obligation recognised in the
statements of financial position in respect of
defined benefit obligation at the end of
reporting period less the fair value of plan
asset. The defined benefit obligation is
calculated annually by an independent actuary
using the projected-unit-credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan arus kas keluar yang
diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga
obligasi pemerintah (dikarenakan saat ini tidak
ada pasar aktif untuk obligasi perusahaan yang
berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam
mata uang dimana imbalan akan dibayarkan
dan memiliki waktu jatuh tempo mendekati jatuh
waktu kewajiban pensiun.
The present value of the defined benefit
obligation is determined by discounting the
estimated future cash outflows using interest
rates of Government Bonds (considering
currently there is no deep market for highquality corporate bonds) that are denominated
in the currency in which the benefits will be
paid, and that have terms to maturity
approximating to the terms of the related
pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul
dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui
seluruhnya melalui pendapatan komprehensif
lainnya pada saat terjadinya.
Actuarial gains and losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumptions charged or credited to
equity in other comprehensive income in the
period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan
laba rugi.
Past-service costs are recognised immediately
in profit or loss.
Bank menyelenggarakan program pensiun iuran
pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana pensiun
ditanggung bersama oleh karyawan dan Bank.
The Bank has implemented a defined
contribution retirement program for its
permanent employees. Contribution to the
retirement funds are paid by the employees
and the Bank.
Pesangon pemutusan kontrak kerja
Termination Benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang
ketika Bank memberhentikan hubungan kerja
sebelum usia pensiun normal, atau ketika
seorang
pekerja
menerima
penawaran
mengundurkan
diri
secara
sukarela
dengankompensasi imbalan pesangon. Bank
mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja
pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika
Bank tidak dapat lagi menarik tawaran atas
imbalan tersebut dan (ii) ketika Bank mengakui
biaya untuk restrukturisasi yang berasa dalam
ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan
pembayaran
pesangon.
Dalam
hal
menyediakan pesangon sebagai penawaran
untuk mengundurkan diri secara sukarela,
pesangon pemutusan kontrak kerja diukur
berdasarkan jumlah karyawan yang diharapkan
menerima penawaran tersebut. Imbalan yang
jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode
pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya.
Termination benefits are payable when
employment is terminated by the Bank before
the normal retirement date, or whenever an
employee accepts voluntary redundancy in
exchange for these benefits. The Bank
recognises termination benefits at the earlier of
the following dates: (i) when the Bank cannot
longer withdraw the offer of those benefits; and
(ii) when the entity recognises costs for a
restructuring that is within the scope of PSAK
57 and involves the payment of termination
benefits. In the case of an offer made to
encourage
voluntary
redundancy,
the
termination benefits are measured based on
the number of employees expected to accept
the offer.Benefits falling due more than 12
months after the reporting date are discounted
to their present value.
Halaman 8/27 Page
214
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pajak penghasilan kini dan tangguhan
v.
Current and deferred income tax
Perlakuan akuntansi perpajakan sesuai dengan
PSAK 46 (revisi 2014) – Pajak Penghasilan.
Accounting treatment for taxation is recorded
in accordance with SFAS 46 (revised 2014) –
Income Taxes.
Pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan
pajak tangguhan. Beban pajak penghasilan
diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika
pajak tersebut terkait dengan transaksi atau
kejadian yang langsung diakui ke ekuitas.
Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing
diakui dalam penghasilan komprehensif lain
atau ekuitas.
Income tax expense comprises of current and
deferred tax. Tax is recognised in the
statement of profit or loss, except to the extent
that it relates to items recognised directly in
equity. In this case, the tax is also recognised
in other comprehensive income or directly in
equity, respectively.
Manajemen Bank mengevaluasi secara periodik
implementasi terhadap peraturan perpajakan
yang berlaku terutama yang memerlukan
interpretasi
lebih
lanjut
mengenai
pelaksanaannya termasuk juga evaluasi
terhadap surat ketetapan pajak yang diterima
dari kantor pajak. Lebih lanjut, manajemen
membentuk cadangan, jika dianggap perlu
berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan
dibayarkan ke kantor pajak.
Bank’s management periodically evaluates the
implementation of prevailing tax regulations
especially those that are subject to further
interpretation on its implementation, including
evaluation on tax assessment letters received
from tax authorities. Furthermore, where
appropriate
management
establishes
provisions based on the amounts expected to
be paid to the tax authorities.
Bank menerapkan metode liabilitas laporan
posisi keuangan untuk menentukan beban
pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas
laporan posisi keuangan, aset dan utang pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer antara nilai aset dan liabilitas yang
tercatat di laporan posisi keuangan dengan
dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas
tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode
ini juga mensyaratkan adanya pengakuan
manfaat pajak di masa datang yang belum
digunakan apabila besar kemungkinan bahwa
manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa
yang akan datang.
The balance sheet liability method is applied to
determine Bank’s income tax expense. Under
the balance sheet liability method, deferred tax
assets and liabilities are recognised for all
temporary differences arising between the tax
base of assets and liabilities and their carrying
amount in the statement of financial position at
each reporting date. This method also requires
the recognition of future tax benefits, to the
extent that realisation of such benefits is
probable.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
diberlakukan pada periode dimana aset tersebut
direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang disebabkan oleh perubahan
tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan,
kecuali
untuk
transaksi-transaksi
yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Deferred income tax is determined using tax
rates pursuant to laws or regulations that have
been enacted or substantially enacted by the
reporting date and are expected to apply when
the related deferred income tax asset is
realized or the deferred income tax liability is
settled. The changes to the carrying value of
deferred tax assets and liabilities due to the
changes of tax rates are charged in the current
year, except for transactions which previously
have been directly charged or credited to
shareholders’ equity.
Halaman 8/28 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
215
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v.
Pajak penghasilan
(lanjutan)
kini
dan
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
tangguhan
v.
Current and
(continued)
income
tax
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat
surat ketetapan pajak diterima, atau apabila
diajukan keberatan dan/atau banding, maka
koreksi diakui pada saat keputusan atas
keberatan dan/atau banding tersebut diterima.
Manajemen
juga
dapat
membentuk
pencadangan terhadap liabilitas pajak di masa
depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan
dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan
evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan
terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan
estimasi yang digunakan dalam perhitungan
pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur
ketidakpastian.
Corrections to taxation obligations are
recorded when an assessment is received or,
if appealed against, when the result of the
appeal is determined. Management provides
provision for future tax liability at the amount
that will be payable to the tax office on
probable tax exposure, based on assessment
as at the date of statement of financial
position. Assumptions and estimation used in
the provisioning calculation may involve
element of uncertainty.
Utang pajak penghasilan badan dan utang pajak
lainnya Bank disajikan sebagai “Utang pajak” di
laporan posisi keuangan. Aset pajak tangguhan
disajikan bersih setelah dikurangi dengan
liabilitas pajak tangguhan di laporan posisi
keuangan.
Corporate tax payables and other tax
payables of Bank are presented as “Taxes
payable” in the statement of financial position.
Deferred tax assets are presented net of
deferred tax liabilities in the statements of
financial position.
w. Pembayaran berbasis saham
w. Share-based payments
Pembayaran berbasis saham dicatat sesuai
dengan PSAK 53 (revisi 2010) – Pembayaran
Berbasis Saham.
Share based payment is recorded in
accordance with SFAS 53 (revised 2010) –
Share-based Payments.
Bank mengoperasikan program imbalan
berbasis saham, dimana Bank memberikan
instrumen ekuitas induk perusahaan Bank
(opsi) kepada karyawan sebagai imbalan atas
jasa mereka. Nilai wajar opsi yang diberikan
diakui sebagai beban dan dengan peningkatan
pada ekuitas. Jumlah nilai yang harus
dibebankan ditentukan dengan mengacu
kepada nilai wajar opsi yang diberikan:
The Bank operates equity settled, share-based
compensation plans, under which the Bank
receives services from employees as
consideration for equity instruments (options)
of the Bank’s parent entity. The fair value of
the options is recognised as an expense with a
corresponding increase in equity. The total
amount to be expensed is determined by
reference to the fair value of the options
granted:

termasuk kinerja pasar (misalnya, harga
saham entitas);


tidak termasuk dampak dari jasa dan
kondisi vesting yang tidak dipengaruhi
kinerja pasar (misalnya, profitabilitas,
target pertumbuhan penjualan dan tetap
menjadi karyawan perusahaan selama
periode waktu tertentu); dan
termasuk dampak dari kondisi nonvesting.


Syarat jasa dan syarat yang tidak dipengaruhi
kinerja pasar dimasukkan di dalam asumsi
mengenai jumlah opsi yang diharapkan akan
vest. Jumlah beban diakui selama periode
vesting, yaitu periode dimana seluruh kondisi
vesting tertentu telah terpenuhi.

including
any
market
performance
conditions (for example, an entity’s share
price);
excluding the impact of any service and
non-market
performance
vesting
conditions (for example, profitability, sale
growth targets and remaining an
employee of the entity over a specified
time period); and
including the impact of any non-vesting
conditions.
Non-market
performance
and
service
conditions are included in assumptions about
the number of options that are expected to
vest. The total expense is recognised over the
vesting period, which is the period over which
all of the specified vesting conditions are to be
satisfied.
Halaman 8/29 Page
216
deferred
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
w. Pembayaran berbasis saham (lanjutan)
w. Share-based payments (continued)
Setiap akhir periode pelaporan, Bank merevisi
estimasi jumlah opsi yang diharapkan akan
vest berdasarkan syarat jasa. Selisih antara
estimasi revisian dengan jumlah estimasi
sebelumnya, jika ada, diakui dalam laporan
laba rugi Bank, dengan penyesuaian pada sisi
ekuitas.
At the end of each reporting period, the Bank
revises its estimates of the number of options
that are expected to vest based on the
nonmarket vesting conditions. It recognises
the impact of the revision to original estimates,
if any, in the Bank’s profit or loss, with a
corresponding adjustment to equity.
Ketika opsi dieksekusi, induk perusahaan
Bank akan menerbitkan sejumlah saham baru
atau menerbitkan kembali saham treasurinya
(jika ada). Nilai kas yang diterima dikurangi
dengan
biaya
transaksi
yang
dapat
diatribusikan dikreditkan ke modal saham (nilai
nominal) dan agio saham induk perusahaan.
When the options are exercised, the Bank’s
parent entity will issues new shares or
reissues its treasury shares (if any). The
proceeds received, net of any directly
attributable transaction costs, are credited to
share the parent entity’s capital (nominal
value) and share premium.
x. Sumber dan penggunaan dana zakat dan
kebajikan
y.
x.
Sources and uses of zakat and qardhul
hasan funds
Selama tahun 2015, Bank telah menyalurkan
dana kebajikan sebesar Rp 167 (2014: Rp 48).
During 2015, The Bank has distributed the
qardhul hasan funds amounting to Rp 167
(2014: Rp 48).
Sejak tanggal Bank beroperasi sebagai bank
umum syariah, Bank belum menunjuk suatu
lembaga untuk mengelola sumber dan
penggunaan dana zakat dan kebajikan.
Since the date of the Bank operates as Sharia
commercial banks, the Bank has not
appointed an institution to manage sources
and uses of zakat and qardhul hasan funds
Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang
mampu membayar, tetapi menunda-nunda
pembayaran dengan disengaja, sejumlah uang
yang besarnya tidak ditentukan atas dasar
kesepakatan dan tidak dibuat saat akad
ditandatangani. Dana yang berasal dari
denda/sanksi
diperuntukkan
untuk
dana
sosial/kebajikan.
Penalties/sanctions were charged to debtors
who are able to pay, but deliberately delay
payments, in the amount that are not agreed
and not determined in the contract. The funds
from penalties/sanctions will be used for
charity funds/qardhul hasan funds.
Aset dan
dihentikan
liabilitas
atas
operasi
yang
Aset dan liabilitas diklasifikasikan sebagai aset
dan liabilitas atas operasi yang dihentikan ketika
nilai tercatatnya tidak akan dipulihkan melalui
pemakaian berlanjut. Aset dan liabilitas ini
dicatat pada nilai yang lebih rendah antara
jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjual, kecuali untuk aset pajak
tangguhan, aset yang terkait dengan imbalan
kerja, aset keuangan dan properti investasi yang
dicatat pada nilai wajar yang secara khusus
dikecualikan dari persyaratan ini.
y.
Assets and liabilities on discontinued
operations
Assets and liabilities are classified as assets
and liabilities on discontinued operations
when their carrying amount is not to be
recovered principally through continuing use.
These assets and liabilites are stated at the
lower of carrying amount and fair value less
costs to sell, except for deferred tax assets,
assets arising from employee benefits,
financial assets and investment property that
are carried at fair value, which are specifically
exempts from this requirement.
Halaman 8/30 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
217
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
y.
z.
Aset dan liabilitas
dihentikan (lanjutan)
atas
2.
operasi
ACCOUNTING POLICIES (continued)
yang
y.
Assets and liabilities on discontinued
operations (continued)
Kerugian penurunan nilai awal atau selanjutnya
diakui atas penurunan nilai aset ke nilai wajar
dikurangi dengan biaya untuk menjual aset.
Keuntungan diakui atas peningkatan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, tetapi tidak boleh
melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang
telah diakui sebelumnya.
An impairment loss is recognised for any
initial or subsequent write down of the asset
to fair value less costs to sell. A gain is
recognised for any subsequent increases in
fair value less costs to sell, but not in excess
of any cumulative impairment loss previously
recognised.
Aset dan liabilitas atas operasi yang dihentikan
tidak boleh disusutkan atau diamortisasi selama
diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan.
Assets and liabilities are not depreciated or
amortised while they are classified as
discontinued operations.
Aset dan liabilitas atas operasi yang dihentikan
disajikan secara terpisah dalam laporan posisi
keuangan.
Assets and liabilities on discontinued
operations are presented separately in the
statements of financial position.
Hasil dari operasi yang dihentikan disajikan
secara terpisah dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
The results of discontinued operations are
presented separately in the statement of profit
or loss and other comprehensive income.
Kombinasi bisnis
z.
Business combination
Kombinasi bisnis dicatat sesuai dengan PSAK
38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali”.
Business combination is recorded in
accordance with SFAS 38 (Revised 2012)
“Business Combination of Entities Under
Common Control”.
Dikarenakan Bank telah berada di bawah
kontrol pengendalian yang sama, Bank
menggunakan metode penyatuan kepemilikan
dimana unsur-unsur laporan keuangan dari
entitas yang bergabung disajikan sedemikian
rupa seolah-olah penggabungan tersebut telah
terjadi sejak awal periode entitas yang
bergabung berada dalam sepengendalian.
Since the Bank is considered to be under
common control, the Bank uses pooling-ofinterest method which the element of the
combined financial statements are presented
as if it had been combined since the date of
beginning period under common control
Sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2012) tersebut,
pemisahan unit usaha syariah dilakukan dengan
nilai buku dari aset dan liabilitas UUS BTPN
yang tercantum dalam laporan posisi keuangan
penutupan UUS BTPN pada tanggal efektif
pemisahan.
In accordance to the SFAS 38 (Revised
2012), the spin-off process was performed
using book value of the assets and liabilities
of BTPN’s UUS as recorded in its statement
of financial position on the effective date.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali (Stres) merupakan selisih antara
harga pengalihan dengan nilai buku pada
transaksi
restrukturisasi
antar
entitas
sepengendali dan dibukukan sebagai bagian
ekuitas.
The difference in restructuring value
transaction of entities under common control
(Stres) represents the difference between the
transfer price and the book value in
restructuring transaction of entities under
common control and is booked in the equity
section.
Halaman 8/31 Page
218
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
z.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Kombinasi bisnis (lanjutan)
z. Business combination (continued)
The Stres balance can change when there is,
amongst others, lost of under common control
substance between transacting entities or
transfer of assets, liabilities, equity or other
ownership instruments that cause the Stres to
other party who is not under common control.
In this case, the Stres balance is recognized as
a realised gain/loss.
Saldo Stres dapat berubah pada saat, antara
lain, hilangnya status substansi sepengendalian
antara entitas yang bertransaksi atau pelepasan
aset, liabilitas, ekuitas, atau instrument
kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya
Stres ke pihak lain yang tidak sepengendali.
Dalam hal ini maka saldo Stres diakui sebagai
laba/rugi yang direalisasi.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING
JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka
penyusunan
laporan
keuangan.
Hal
ini
membutuhkan pertimbangan manajemen dalam
menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian
aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the
preparation of the financial statements. These often
require management judgement in determining the
appropriate methodology for valuation of assets
and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang
berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas
atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua
estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK
adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar
yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi
secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman
masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan
atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions
that affect the reported amounts of assets and
liabilities within the next financial year. All estimates
and assumptions required in conformity with SFAS
are best estimates undertaken in accordance with
the applicable standard. Estimates and judgements
are evaluated on a continuous basis, and are
based on past experience and other factors,
including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda
dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on
management’s best knowledge of current events
and activities, actual results may differ from those
estimates.
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
Key sources of estimation uncertainty:
a.
aset
a. Allowance for impairment losses of financial
assets
Bank melakukan review atas aset keuangan
pada setiap tanggal laporan untuk melakukan
penilaian atas cadangan kerugian penurunan
nilai yang telah dicatat. Pertimbangan
Manajemen diperlukan dalam menentukan
estimasi yang digunakan untuk menentukan
tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Bank reviews its financial assets at
reporting date to evaluate the allowance for
impairment losses. Management’s judgement is
applied in the estimation when determining the
level of allowance required.
Bank juga membentuk cadangan penurunan
nilai kolektif atas eksposur piutang murabahah,
dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data
kerugian historis (lihat Catatan 2e).
The Bank also estimates the collective
impairment allowance for its murabahah
receivables portfolio, where evaluation is
performed based on historical data (refer to
Note 2e).
Bank juga membentuk cadangan penurunan
nilai kolektif atas eksposur piutang murabahah,
dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data
kerugian historis (lihat Catatan 2e).
The Bank also estimates the collective
impairment allowance for its murabahah
receivables portfolio, where evaluation is
performed based on historical data (refer to
Note 2e).
Cadangan
keuangan
kerugian
penurunan
nilai
Halaman 8/32 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
219
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING
JUDGEMENTS (continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
a.
b.
AND
Key sources of estimation uncertainty:
aset
a. Allowance for impairment losses of financial
assets (continued)
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif
meliputi kerugian kredit yang melekat dalam
portofolio aset keuangan dengan karakteristik
ekonomi yang sama. Dalam menilai kebutuhan
untuk cadangan penurunan nilai kolektif,
Manajemen mempertimbangkan faktor-faktor
seperti antara lain kualitas kredit dan jenis
produk. Guna membuat estimasi cadangan
yang diperlukan, Manajemen membuat asumsi
untuk menentukan kerugian yang melekat, dan
untuk menentukan parameter input yang
diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu.
Collectively assessed impairment allowances
cover credit losses inherent in portfolios of
financial assets with similar economic
characteristics. In assessing the need for
collective impairment allowances, management
considers factors such as credit quality and type
of product, among others. In order to estimate
the required allowance, assumptions are made
to define the way inherent losses are modelled
and to determine the required input parameters,
based on historical experience.
Cadangan kerugian
keuangan (lanjutan)
penurunan
nilai
b.
Liabilitas imbalan pasca kerja
Post-employment benefit liabilities
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan
tergantung pada beberapa faktor yang
ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan
beberapa asumsi. Perubahan atas asumsiasumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat
atas liabilitas imbalan pasca kerja.
The present value of the post-employment
benefit liabilities depends on a number of
factors that are determined on an actuarial
basis using a number of assumptions. Any
changes in these assumptions will impact the
carrying amount of post employment benefit
liabilities.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan
biaya/(pendapatan) untuk liabilitas imbalan
pasca kerja karyawan antara lain tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang,
usia pensiun normal, tingkat mortalita dan lainlain. Bank menentukan tingkat diskonto yang
tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini
merupakan tingkat suku bunga yang harus
digunakan untuk menentukan nilai kini atas
arus kas keluar masa depan yang diestimasi
dan akan digunakan untuk membayar liabilitas
imbalan pasca kerja. Dalam menentukan
tingkat
diskonto
yang
tepat,
Bank
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi
pemerintah yang mempunyai jangka waktu
yang menyerupai jangka waktu liabilitas
imbalan pasca kerja.
The assumptions used in determining the net
cost/(income) for post-employment benefit
liabilities includes the discount rate, salary
increment rate, normal pension age, mortality
rate and others. The Bank determines the
appropriate discount rate at the end of each
reporting period. This is the interest rate that
should be used to determine the present
value of estimated future cash outflows
expected to be required to settle the post
employment benefit liabilities. In determining
the appropriate discount rate, the Bank
considers the interest rates of government
bonds that have terms to maturity
approximating the terms of the related postemployment benefit liabilities.
Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan
pada informasi historis atas tingkat kenaikan
gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja.
Annual salary increment rate determined
based on historical information of previous
salary increment rate, inflation rate and length
of service.
Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada
tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan
menggunakan metode aktuaria yang diterima
secara umum.
Mortality rate assumption is based on the
latest mortality table which is calculated using
actuarial method which is generally accepted.
Halaman 8/33 Page
220
ESTIMATES
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (lanjutan)
3.
Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)
Key sources
(continued)
b.
b.
Liabilitas imbalan pasca kerja (lanjutan)
of
ESTIMATES
estimation
AND
uncertainty:
Post-employment benefit liabilities (continued)
Perubahan pada asumsi-asumsi tersebut di
atas pada tahun-tahun buku berikutnya
mungkin dapat menyebabkan penyesuaian
terhadap jumlah tercatat liabilitas imbalan
pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja.
Change on the assumptions above on the
following years may require adjustments to
the carrying amount of the post employment
benefit liabilities and the post employment
benefit expenses.
Liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan
perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria
mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat
diskonto, tingkat pengembalian investasi,
tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat
pengunduran diri, dan lain-lain (lihat Catatan
34).
Employee benefits are determined based on
actuarial valuation. The actuary valuation
involves making assumptions about discount
rate, expected rate of return on investments,
future salary increases, mortality rate,
resignation rate and others (refer to Note 34).
KAS
4.
GIRO DAN
INDONESIA
PENEMPATAN
PADA
BANK
5.
2015
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah (FASBIS)
Giro pada Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
Pendapatan yang akan diterima
dari penempatan pada Bank Indonesia
CURRENT ACCOUNTS
WITH BANK INDONESIA
AND
PLACEMENTS
2014
395,500
203,766
270,000
146,373
50,000
50,000
649,266
466,373
2,072
1,346
651,338
467,719
Bank Indonesia Sharia Deposit
Facilities (FASBIS)
Current accounts with Bank Indonesia
Certificate of
Bank Indonesia Sharia (SBIS)
Accrued income of placement
with Bank Indonesia
The ratio of the Minimum Statutory Reserve
Requirement (GWM) for its Rupiah as at 31
December 2015 and 2014 are as follows:
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk rekening
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
2015
Rupiah
CASH
Cash on hand were all denominated in Rupiah
currency. As at 31 December 2015 and 2014, the
Bank has cash amounting to Rp 108,438 and
Rp 53,603, respectively.
Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang
Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, Bank memiliki kas masing-masing sebesar
Rp 108.438 dan Rp 53.603.
5.
CRITICAL ACCOUNTING
JUDGEMENTS (continued)
2014
5.5%
5.5%
Rupiah
Halaman 8/34 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
221
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
6.
GIRO DAN PENEMPATAN
INDONESIA (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PADA
BANK
5.
CURRENT ACCOUNTS AND PLACEMENTS
WITH BANK INDONESIA (continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang
“Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta
Asing Bagi Bank Umum yang Melaksanakan
Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah”
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober
2006, Peraturan Bank Indonesia No. 10/23/PBI/2008
tanggal 16 Oktober 2008, dan terakhir berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia No. 15/16/PBI/2013
tanggal 24 Desember 2013, setiap Bank diwajibkan
memelihara GWM dalam Rupiah dan valuta asing
yang besarnya ditetapkan masing-masing sebesar
5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah
dan valuta asing.
Based
on
Bank
Indonesia
Regulation
No.6/21/PBI/2004 dated 3 August 2004 regarding
“Minimum Statutory Reserve Requirements in
Rupiah and Foreign Currencies of Commercial
Banks under Sharia Principle” as amended, by
Bank Indonesia Regulation No. 8/23/PBI/2006
dated 5 October 2006, No. 10/23/PBI/2008 dated
16 October 2008, and the lastest amendment No.
15/16/PBI/2013 dated 24 December 2014, each
bank is required to maintain Minimum Statutory
Reserve Requirements (GWM) in Rupiah and
foreign currencies equivalent to 5% and 1% of its
third party funds denominated in Rupiah and
foreign currencies, respectively.
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan GWM dari Bank Indonesia.
The balance of current accounts with Bank
Indonesia is provided to meet GWM from Bank
Indonesia.
Bank menempatkan dana pada fasilitas Bank
Indonesia Syariah (FASBIS) dengan rata-rata
tingkat bonus tahunan sebesar 5,25% untuk tahun
2015 (2014: 5,75%).
The Bank placed its fund in Bank Indonesia
Sharia’s Deposit Facility (FASBIS) with average
annual bonus rate at 5.25% for the year 2015
(2014: 5.75%).
GIRO PADA BANK LAIN
6.
All current accounts with other banks were in
Rupiah and were placed at third parties and related
parties, consist of:
Seluruh giro pada bank lain adalah dalam mata
uang Rupiah dan ditempatkan pada pihak ketiga
dan pihak berelasi, yang terdiri atas:
2015
2014
Pihak ketiga
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia Syariah
Pihak berelasi
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
335
1,308
222
51
5
388
50
5
613
1,751
14,270
7,947
14,883
9,698
Related parties
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak
terdapat giro pada bank lain yang mengalami
penurunan nilai.
As at 31 December 2015 and 2014, there was no
impaired current accounts with other banks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan
adanya cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that no allowance for
impairment losses is necessary.
Halaman 8/35 Page
222
Third parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia Syariah
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK LAIN
7.
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain adalah dalam
mata uang Rupiah dan ditempatkan pada pihak
ketiga, yang terdiri atas:
All placements with other banks were in Rupiah
and were placed at third parties, consist of:
a.
a.
Berdasarkan jenis
By type
Placements with other banks (sharia)
Penempatan pada bank lain (syariah)
2015
2014
Pihak ketiga
Deposito mudharabah
Third parties
Mudharabah time deposits
PT Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Bukopin Syariah
Indonesia
PT Bank Mega Syariah
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Pembangunan Daerah
Jateng Syariah
PT Bank OCBC NISP Tbk
(Unit Syariah)
PT Bank Negara Indonesia Syariah
PT Bank Victoria Syariah
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
130,000
50,000
90,000
70,000
70,000
50,000
50,000
-
50,000
-
-
120,000
70,000
34,000
410,000
374,000
-
(3,740)
410,000
b.
Berdasarkan jangka waktu
b.
c.
2015
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan nilai
By remaining period to maturity
2014
410,000
-
367,000
7,000
410,000
374,000
-
(3,740)
410,000
d.
By time period
All placement with other banks have a period
ranging from 1 to 3 months.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
≤ 1 bulan
> 1 - 3 bulan
Less: Allowance for
impairment losses
370,260
Seluruh penempatan pada bank lain memiliki
jangka waktu berkisar antara 1 - 3 bulan.
c.
PT Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Bukopin Syariah
Indonesia
PT Bank Mega Syariah
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Pembangungan Daerah
Jateng Syariah
PT Bank OCBC NISP Tbk
(Syariah Unit)
PT Bank Negara Indonesia Syariah
PT Bank Victoria Syariah
Tingkat imbal hasil
Less: Allowance
for impairment losses
370,260
d.
Tingkat imbal hasil per tahun untuk deposito
mudharabah yang diterima Bank berkisar
antara 6,75% sampai dengan 8,65% pada
tahun 2015 (2014: 6,90% sampai dengan
9,25%).
≤ 1 month
> 1 - 3 months
Rate of returns
The annual rate of profit sharing for
mudharabah time deposits and financing
ranged from 6.75% to 8.65% in 2015 (2014:
6.90% to 9.25%).
Halaman 8/36 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
223
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan)
e.
7.
Cadangan kerugian penurunan nilai
e.
2015
Saldo awal
(Pemulihan)/penyisihan selama
tahun berjalan (Catatan 29)
Allowance for impairment losses
The movements of allowance for impairment
losses on placements with other banks are as
follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
penempatan pada bank lain adalah sebagai
berikut:
2014
3,740
-
(3,740)
Saldo akhir
8.
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS (continued)
-
3,740
Ending balance
Pada tahun 2015, Bank melakukan pemulihan
terhadap nilai cadangan kerugian penurunan
nilai penempatan pada bank lain tahun 2014.
Hal ini disebabkan oleh perubahan metode
perhitungan penyisihan kerugian aset produktif
seperti dijelaskan pada kebijakan akuntansi
Catatan 2e.
In 2015, Bank has reversed the 2014
allowance for impairment losses of placement
with other banks. This is due to a change in
the allowance for impairment losses
calculation method as detailed in accounting
policy Note 2e.
Manajemen
Bank
berpendapat
bahwa
cadangan kerugian penurunan nilai yang
dibentuk telah memadai.
Bank Management believes that the allowance
for impairment losses is adequate.
PIUTANG MURABAHAH
8.
Semua piutang murabahah yang diberikan oleh
Bank adalah dalam mata uang Rupiah dengan
rincian sebagai berikut:
2015
Piutang murabahah
Pendapatan yang akan diterima dari
piutang murabahah
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
MURABAHAH RECEIVABLES
All murabahah receivable were denominated in
Rupiah, with details as follows:
2014
3,677,967
2,499,087
41,749
32,392
(61,999)
(33,092)
3,657,717
Halaman 8/37 Page
224
3,740
Beginning balance
(Reversal)/allowance during
the year (Note 29)
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
2,498,387
Murabahah receivables
Accrued income of murabahah
receivables
Less : Allowance for
impairment losses
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PIUTANG MURABAHAH (lanjutan)
a.
Berdasarkan
kolektibilitas
Indonesia
sektor
sesuai
Lancar/
Current
Perdagangan,
restoran dan
hotel
Pertanian
Perindustrian
Sosial/masyarakat
Pengangkutan,
pergudangan dan
telekomunikasi
Jasa usaha
Pertambangan
Lainnya
Pendapatan yang
akan diterima dari
piutang
murabahah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Perdagangan,
restoran dan
hotel
Pertanian
Perindustrian
Sosial/masyarakat
Pengangkutan,
pergudangan dan
telekomunikasi
Jasa usaha
Pertambangan
Lainnya
Pendapatan yang
akan diterima dari
piutang
murabahah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
8.
ekonomi
Peraturan
Dalam
perhatian
khusus/
Special
mention
MURABAHAH RECEIVABLES (continued)
dan
Bank
a.
By economic sector and Bank Indonesia
Regulation collectibility
2015
Kurang
lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful
Macet/
Loss
Jumlah/
Total
Trading, restaurant
and hotel
Agriculture
Manufacturing
Social/public
Transportation,
warehousing and
telecommunication
Business services
Mining
Others
3,132,991
182,001
157,624
106,185
32,715
1,271
2,103
1,334
18,713
859
1,362
718
15,196
623
1,095
625
5,472
323
440
162
3,205,087
185,077
162,624
109,024
9,347
4,540
1,844
-
116
34
11
-
68
36
13
-
66
26
6
-
31
13
3
1
9,628
4,649
1,877
1
3,594,532
37,584
21,769
17,637
6,445
3,677,967
39,755
1,994
-
-
-
41,749
Accrued income of
murabahah receivables
(7,921)
(14,465)
(16,375)
(17,034)
(6,204)
(61,999)
Less: Allowance for
impairment losses
3,626,366
25,113
5,394
603
241
3,657,717
Lancar/
Current
Dalam
perhatian
khusus/
Special
mention
2014
Kurang
lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful
Macet/
Loss
Jumlah/
Total
2,049,946
161,682
167,389
58,719
19,766
1,417
1,726
574
10,531
768
918
293
5,541
358
316
207
1,994
96
41
110
2,087,778
164,321
170,390
59,903
8,953
4,637
2,116
651
111
46
19
31
43
28
1
22
16
4
6
1
4
6
9,124
4,719
2,136
716
2,454,093
23,690
12,604
6,448
2,252
2,499,087
30,944
1,448
-
-
-
32,392
(24,541)
(1,184)
(1,891)
(3,224)
23,954
10,713
3,224
2,460,496
(2,252)
-
(33,092)
Trading, restaurant
and hotel
Agriculture
Manufacturing
Social/public
Transportation,
warehousing and
telecommunication
Business services
Mining
Others
Accrued income of
murabahah receivables
Less: Allowance for
impairment losses
2,498,387
Halaman 8/38 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
225
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PIUTANG MURABAHAH (lanjutan)
b.
8.
Berdasarkan jangka waktu
MURABAHAH RECEIVABLES (continued)
b.
2015
≤ 1 tahun
> 1 - 2 tahun
Pendapatan yang akan diterima dari
piutang murabahah
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
By time period
2014
2,858,844
819,123
2,365,381
133,706
3,677,967
2,499,087
41,749
32,392
(61,999)
(33,092)
3,657,717
c.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
Pendapatan yang akan diterima dari
piutang murabahah
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
c.
By remaining period to maturity
2014
63,024
201,286
2,829,065
584,592
36,462
153,361
2,295,465
13,799
3,677,967
2,499,087
41,749
32,392
(61,999)
(33,092)
3,657,717
d.
Berdasarkan
ketiga
pihak
berelasi
dan
pihak
d.
Berdasarkan tingkat margin rata-rata
e.
By related and third party
By average margin rate
2014
Tingkat margin rata-rata
per tahun
30%
Informasi lainnya
1)
30%
f.
1)
2015
The movements of allowance for
impairment losses on murabahah
receivables are as follows:
2014
33,092
24,021
65,136
15,878
Beginning balance
Allowance made during the
year (Note 29)
(38,071)
(7,161)
Written off during the year
1,842
354
61,999
33,092
Halaman 8/39 Page
226
Average interest
rate per annum
Other information
Perubahan cadangan kerugian piutang
murabahah adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Penyisihan selama tahun
berjalan (Catatan 29)
Penghapusbukuan selama
tahun berjalan
Penerimaan kembali
hapus buku
Accrued income of murabahah
receivables
Less : Allowance for
impairment losses
As at 31 December 2015 and 2014, all
murabahah receivables are given to the third
party. There is no murabahah receivables
given to related party.
2015
f.
≤ 1 month
> 1 - 3 months
> 3 - 12 months
> 1 - 2 years
2,498,387
Sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014,
seluruh piutang murabahah diberikan kepada
pihak ketiga. Tidak ada piutang murabahah
yang diberikan kepada pihak berelasi.
e.
Accrued income of murabahah
receivables
Less : Allowance for
impairment losses
2,498,387
2015
≤ 1 bulan
> 1 - 3 bulan
> 3 - 12 bulan
> 1 - 2 tahun
≤ 1 year
> 1 - 2 years
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Recovery of write-offs
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PIUTANG MURABAHAH (lanjutan)
f.
8.
Informasi lainnya (lanjutan)
2)
3)
f.
Other information (continued)
Piutang
murabahah
yang
telah
dihapusbukukan oleh Bank dicatat secara
ekstra-komtabel
di
dalam
rekening
administratif.
Murabahah receivables which were
written off by the Bank are recorded as
extra-comptable in the administrative
account.
Jumlah minimum cadangan kerugian
penurunan nilai piutang yang wajib
dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 telah sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia.
2) The minimum amount of allowance for
impairment losses on receivables that
should be provided as at 31 December
2015 and 2014 is in compliance with Bank
Indonesia regulations.
Manajemen Bank berpendapat bahwa
cadangan kerugian penurunan nilai piutang
yang dibentuk telah memadai.
Bank Management believes that the
allowance for impairment losses is
adequate.
Rasio Non-Performing Financing (NPF)
piutang murabahah pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
3)
2015
9.
MURABAHAH RECEIVABLES (continued)
The ratio of Non-Performing Financing
(NPF) of murabahah receivables as at 31
December 2015 and 2014 are as follows:
2014
NPF - Kotor
Persentase
1.25%
0.85%
NPF - Gross
Percentage
NPF - Bersih
Persentase
0.17%
0.56%
NPF - Net
Percentage
4)
Jumlah
piutang
murabahah
yang
direstrukturisasi sampai dengan tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebesar nihil dan Rp 191. Restrukturisasi
piutang murabahah dilakukan dengan cara
perpanjangan waktu, penjadwalan kembali
dan penambahan plafon piutang bagi
debitur.
4)
Total restructured murabahah receivables
as at 31 December 2015 and 2014
amounted to nil and Rp 191. Murabahah
receivables were restructured by providing
period extension, rescheduling and
additional receivable plafond for debtors.
5)
Berdasarkan laporan Batas Maksimum
Pemberian Kredit (”BMPK”) Bank yang
disampaikan kepada Bank Indonesia, pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak
terdapat
pelanggaran
atau
pun
pelampauan BMPK kepada pihak ketiga
dan pihak berelasi sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan Bank
Indonesia.
5)
Based on the Legal Lending Limit (“LLL”)
report submitted to Bank Indonesia as at
31 December 2015 and 2014, there are
no murabahah receivables which violated
or exceeded the Legal Lending Limit
Regulation.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
9.
2015
Sewa gedung
Pemeliharaan & perbaikan IT
Lainnya
PREPAYMENTS
2014
70,080
8,065
1,610
30,292
5,025
423
79,755
35,740
Building rental
IT maintenance and renewal
Others
Halaman 8/40 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
227
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. PROPERTY AND EQUIPMENT
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Leasehold improvement
2015
Penambahan/
Addition
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassification
3,987
6,726
58,134
64,556
24,071
22,498
30,496
61,539
(1,189)
(1,808)
-
-
3,987
6,726
79,443
93,244
85,610
157,474
114,533
(2,997)
-
269,010
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Leasehold improvement
(1,910)
(8,847)
(12,038)
(5,546)
(346)
(25,147)
(22,866)
(20,335)
440
2,904
-
-
(2,256)
(33,554)
(32,000)
(25,881)
(28,341)
(68,694)
3,344
-
Nilai buku bersih
129,133
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Leasehold improvement
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan kantor
Leasehold improvement
Nilai buku bersih
Cost
Land
Buildings
Motor vehicles
Office equipment
Leasehold improvement
Accumulated depreciation
Buildings
Motor vehicles
Office equipment
Leasehold improvement
(93,691)
175,319
Net book value
2014
Penambahan/
Addition
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassification
Jumlah/
Total
3,987
7,698
320
4,635
-
67,668
59,526
28,816
(532)
(1,020)
(22)
(972)
(9,322)
1,415
(4,723)
3,987
6,726
58,134
64,556
24,071
16,640
156,010
(1,574)
(13,602)
157,474
(2,006)
(204)
(2,964)
-
(360)
(18,097)
(15,323)
(10,996)
576
2,020
20
456
8,878
4,229
5,430
(1,910)
(8,847)
(12,038)
(5,546)
(5,174)
(44,776)
2,616
18,993
(28,341)
11,466
129,133
Cost
Land
Buildings
Motor vehicles
Office equipment
Leasehold improvement
Accumulated depreciation
Buildings
Motor vehicles
Office equipment
Leasehold improvement
Net book value
Bank telah mengasuransikan aset tetap (tidak
termasuk hak atas tanah) untuk menutup
kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran,
pencurian, dan risiko lainnya.
The Bank has insured its property and equipment
(except for landrights) to cover possible losses
against fire, theft, and other risks.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat
indikasi penurunan nilai atas aset tetap tersebut di
atas.
Based on management review, there is no
indication of impairment in the value of property
and equipment.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak
terdapat aset tetap yang digunakan sebagai jaminan
dan tidak terdapat pembatasan kepemilikan atas
semua aset tetap.
As at 31 December 2015 and 2014, there are no
property and equipment pledged as collateral and
no limitation of ownership of the property and
equipment.
Halaman 8/41 Page
228
Jumlah/
Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. ASET TAK BERWUJUD
11. INTANGIBLE ASSETS
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya Perolehan
Piranti lunak
Pengembangan piranti
lunak
Akumulasi amortisasi
Piranti lunak
Nilai buku bersih
2015
Penambahan/
Addition
15,382
12
4,571
12,872
19,953
12,884
(4,969)
(5,208)
(4,969)
(5,208)
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassification
(249)
-
Jumlah/
Total
9,779
24,924
Cost
Software
(9,779)
7,664
Software development
(249)
-
32,588
-
-
(10,177)
-
-
(10,177)
14,984
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya Perolehan
Piranti lunak
Pengembangan piranti
lunak
Akumulasi amortisasi
Piranti lunak
Nilai buku bersih
Accumulated amortisation
Software
22,411
Net book value
2014
Penambahan/
Addition
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassification
Jumlah/
Total
5,548
9,946
-
(112)
15,382
Cost
Software
350
4,571
-
(350)
4,571
Software development
5,898
14,517
-
(462)
19,953
(2,370)
(3,061)
-
462
(4,969)
(2,370)
(3,061)
-
462
(4,969)
3,528
Accumulated amortisation
Software
14,984
Net book value
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
indikasi adanya penurunan nilai aset tidak berwujud.
Management believes that there is no impairment
in the value of intangible assets.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak
terdapat aset tak berwujud yang digunakan sebagai
jaminan dan tidak terdapat pembatasan kepemilikan
atas semua aset tak berwujud.
As at 31 December 2015 and 2014, there are no
intangible assets pledged as collateral and no
limitation of ownership of the intangible assets.
12. ASET LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS
2015
Pihak ketiga
Biaya pendirian wisma
dan jaringan kantor
Uang muka
Setoran jaminan
Agunan yang diambil alih
Aset imbalan kerja
Lain-lain
Cadangan kerugian penurunan nilai
Pihak berelasi
Tagihan kepada perusahaan induk
2014
18,197
16,713
9,449
3,476
1,831
2,155
15,918
36,024
8,834
4,063
1,869
51,821
66,708
-
(50)
51,821
66,658
-
6,116
51,821
72,774
Third parties
Wisma and office networking
establishment fees
Advances
Deposits
Foreclosed collateral
Employee benefit assets
Others
Allowance for impairment losses
Related parties
Receivables to parent company
Halaman 8/42 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
229
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
12. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
12. OTHER ASSETS (continued)
Lain-lain terdiri dari aset yang masih dalam tahap
penyelesaian dan pembayarannya dilakukan secara
termin.
Others mostly consist of assets that are still in the
stage of completion and the payment is made in
installments.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian
yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian penurunan nilai atas aset lain-lain.
Management believes that the allowance for losses
is adequate to cover impairment losses for other
assets.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi
dengan pihak berelasi.
Refer to Note 35 for detail of related parties
balances and transactions
13. LIABILITAS SEGERA
13. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY
2015
2014
Simpanan sementara
Kiriman uang
Lainnya
6,529
1,341
50
5,224
52
-
7,920
5,276
Temporary deposit is a deposit to record the
transactions that result from products and services
provided by the Bank that cannot be processed
further waiting for the fulfilment of the conditions
(terms and conditions) for each product and
service.
Simpanan sementara merupakan simpanan untuk
membukukan transaksi-transaksi yang berasal dari
produk dan jasa yang disediakan Bank yang belum
dapat diproses lebih lanjut menunggu berlakunya
kondisi (syarat dan ketentuan) untuk masing-masing
produk dan jasa tersebut.
14. BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN
14. UNDISTRIBUTED REVENUE SHARING
Akun ini merupakan bagi hasil yang belum dibagikan
oleh Bank kepada shahibul maal atas bagian
keuntungan hasil usaha Bank yang telah disisihkan
dari pengelolaan dana mudharabah.
This account represents the undistributed share of
the customer (shahibul maal) on the distribution of
income generated by Bank from managing
mudharabah funds.
Bagi hasil yang belum dibagikan Bank pada tanggal
31 Desember 2015 adalah bagi hasil untuk deposito
mudharabah sebesar Rp 11.152 (2014: Rp 10.039).
Undistributed revenue sharing which has not been
distributed by the Bank as at 31 December 2015
for mudharabah time deposits amounted to
Rp 11,152 (2014: Rp 10,039).
15. SIMPANAN NASABAH
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
2015
Tabungan Wadiah
Giro Wadiah
2014
729,794
28,755
493,240
20,000
758,549
513,240
Halaman 8/43 Page
230
Temporary deposit transactions
Remittances
Others
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Wadiah saving accounts
Wadiah demand deposits
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
a.
b.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Giro Wadiah
a.
Giro
wadiah
merupakan
giro
wadiah
yaddhamanah yaitu titipan dana pihak lain yang
dapat diberikan bonus berdasarkan kebijakan
Bank. Sampai dengan 31 Desember 2015,
Bank membagikan bonus untuk produk giro
wadiah sebesar Rp 274 (2014: nihil).
Wadiah demand deposits represent wadiah
yaddhamanah in which depositors are entitled
to receive bonuses in accordance with the
Bank’s policy. As at 31 December 2015, Bank
distributed bonuses for wadiah demand
deposits amounted to Rp 274 (2014: nil).
Sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014,
tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi
untuk giro wadiah.
As at 31 December 2015 and 2014, there is no
related party transaction for wadiah demand
deposits.
Tabungan Wadiah
b.
Wadiah savings deposits represent deposits in
Rupiah currency which can be distributed with
bonus with the Bank’s policy.
Sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014,
tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi
untuk tabungan wadiah.
As at 31 December 2015 and 2014, there is no
related party transaction for wadiah savings
deposits.
16. TAXATION
Utang pajak
a.
2015
Pajak penghasilan badan
- Pasal 25
- Pasal 29
Pajak lainnya
- Pasal 21
- Pasal 23 dan 4(2)
- Pajak pertambahan nilai
b.
Wadiah savings deposits
Tabungan wadiah merupakan simpanan dana
dalam mata uang Rupiah yang dapat diberikan
bonus berdasarkan kebijakan Bank.
16. PERPAJAKAN
a.
Wadiah demand deposits
2014
3,945
29,602
33,547
4,665
12,535
17,200
2,286
4,429
-
3,765
3,376
64
40,262
24,405
Beban pajak penghasilan
b.
2015
Pajak penghasilan badan
- Kini
- Tangguhan
Pajak penghasilan badan
dari operasi yang dihentikan:
- Kini
- Tangguhan
- Dampak dari penyesuaian
kembali terkait dengan
kombinasi bisnis
Taxes payable
Corporate income tax
Article 25 Article 29 Other taxes
Article 21 Article 23 and 4(2) Value added tax -
Income tax expense
2014
(69,926)
7,837
(62,089)
(40,464)
7,076
(2,874)
407
63
Corporate income tax
Current Deferred Corporate income tax
from discontinued opration:
Current Deferred Impact from restatement related to
business combination
(35,792)
Halaman 8/44 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
231
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
16. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b.
The reconciliation between the Bank’s income
tax expense with the calculation of the
accounting income before income tax expense
and the prevailing tax rate is as follows:
Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan
Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank
sebelum beban pajak penghasilan dan tarif
pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2015
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak
penghasilan yang
dihitung dari laba
sebelum beban
pajak penghasilan
Pengaruh pajak atas
perbedaan tetap
2014
231,295
Beban pajak
penghasilan
134,734
57,824
33,683
4,265
2,109
62,089
35,792
Income tax expense
The reconciliation between income before
income tax as stated in the statement of profit
or loss and other comprehensive income with
taxable income for the year ended 31
December 2015 and 2014 are as follows:
2015
2014
231,295
Income before income tax
Permanent differences
Benefit in kind
Others
19,527
(2,466)
5,871
2,565
Perbedaan temporer
Imbalan kerja
(3,662)
(4,141)
17,870
12,967
9,329
23,531
Penghasilan kena pajak
Beban pajak penghasilan kini
sebelum memperhitungkan
dampak penerapan
PSAK 38 dan 58
Beban pajak penghasilan kini
Dikurangi: pajak dibayar dimuka
Utang pajak penghasilan
Temporary differences
Employee benefits
Depreciation of property
and equipment
Accrued bonus and tantiem
4,173
-
1,471
(3)
Allowance for impairment
losses on murabahah
receivables and loans
Others
279,704
173,357
Taxable income
43,338
Current income tax expense
before considering the
impact of the application of
SFAS 38 and 58
(16,898)
Tax impact of the application
of SFAS 38 and SFAS 58
69,926
26,440
Current income tax expense
(40,324)
(13,905)
29,602
12,535
69,926
Dampak pajak atas penerapan
PSAK 38 dan 58
-
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
di atas adalah suatu perhitungan sementara
yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat
berubah pada saat Bank menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan tahun 2015.
Less: Prepaid tax
Income taxes payable
The calculation of income tax for the year
ended 31 Desember 2015 above is a
preliminary estimate made for accounting
purposes and are subject to change at the
time the Bank submits its Annual Corporate
Income Tax Return (SPT) for the year 2015.
Halaman 8/45 Page
232
134,734
Perbedaan tetap
Kenikmatan karyawan
Lain-lain
Penyusutan aset tetap
Akrual bonus dan tantiem
Cadangan kerugian
penurunan nilai atas
piutang Murabahah
dan pinjaman yang diberikan
Lainnya
Income before tax
Income tax expense
calculated from
income before income tax
expense
Effect of tax on permanent
differences
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan seperti yang tercantum dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain dengan laba fiskal untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak
penghasilan
Income tax expense (continued)
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
16. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan – bersih
c.
Deferred tax asset – net
2015
Dikreditkan ke
laba/rugi/
Credited to
profit/loss
1 Januari/
January
Aset
pajak tangguhan
Imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Cadangan kerugian penurunan
nilai atas piutang Murabahah
dan pinjaman yang diberikan
Lainnya
Dibebankan ke
ekuitas/
Charged to
equtiy
31 Desember/
December
8,569
2,326
2,269
4,468
(1,771)
-
6,737
367
-
1,043
-
-
1,410
-
11,205
7,837
(1,771)
Deferred tax
assets
Employee benefits
Depreciation of property
and equipment
Allowance for impairment
losses on Murabahah receivables
and loans
Others
9,124
17,271
2014
Dikreditkan/
(dibebankan)
Ke laba/rugi/
Credited/
(charged) to
profit/loss
1 Januari/
January
Aset
pajak tangguhan
Imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Cadangan kerugian penurunan
nilai atas piutang Murabahah
dan pinjaman yang diberikan
Lainnya
-
Dibebankan ke
ekuitas/
Charged to
equtiy
1,174
4,848
2,547
8,569
-
2,269
-
2,269
-
367
-
2,547
11,205
1
367
(1)
1,175
7,483
Administrasi
d. Administration
Under the taxation laws of Indonesia, the
Company submits tax returns on the basis of
self assessment. The Director General of Tax
(“DGT”) stipulates that for the year 2008 and
subsequent years, DGT may assess or amend
taxes within five years of the time the tax
becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang
berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya
jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal
Pajak ("DJP") menyatakan bahwa untuk tahun
pajak 2008 dan seterusnya, DJP dapat
menetapkan dan mengubah liabilitas pajak
dalam batas waktu lima tahun sejak saat
terutangnya pajak.
17. LIABILITAS LAIN-LAIN
17. OTHER LIABILITIES
2015
Cadangan piutang murabahah
Kewajiban kepada pemasok
Asuransi
Lain-lain
Deferred tax
assets
Employee benefits
Depreciation of property
and equipment
Allowance for impairment
losses on Murabahah receivables
and loans
Others
The Bank’s management believes that
deferred tax assets can be recovered in future
taxable years.
Manajemen Bank berpendapat bahwa aset
pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya
di masa pajak yang akan datang.
d.
31 Desember/
December
2014
103,280
13,038
3,425
91,904
87
2,408
5,222
119,743
99,621
Lain-lain terdiri dari cadangan pembayaran premi
asuransi ke BPJS.
Provision for murabahah receivables
Obligation to vendor
Insurance
Others
Others mostly consist of accrual for payment
insurance premium to BPJS.
Halaman 8/46 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
233
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. TABUNGAN MUDHARABAH
18. MUDHARABAH SAVINGS DEPOSITS
a. Berdasarkan jenis produk
a.
2015
Bukan Bank
Tabungan Citra IB
Tabungan Taseto Premium IB
Tabungan Taseto Mapan IB
13,720
12,916
326
6,506
10,934
-
26,962
17,440
b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga
b.
2015
Bukan Bank
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Based on related and third parties
26,493
469
17,187
253
26,962
17,440
Non-Bank
Third parties
Related parties
Tabungan mudharabah merupakan simpanan
dana pihak lain yang mendapatkan imbalan
bagi hasil dari pendapatan Bank atas
penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang
ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Mudharabah savings deposits represent
deposits from third parties who receive a share
in the revenue derived by the Bank from the
use of such funds based on a predetermined
and pre-agreed ratio.
Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk
tabungan mudharabah untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
The average rate of ratio and profit sharing for
mudharabah savings deposits for the years
ended 31 December 2015 and 2014 are as
follows:
Nisbah (%)/
Ratio (%)
Tabungan mudharabah
Nisbah (%)/
Ratio (%)
Tabungan mudharabah
Tingkat
bagi hasil (%)/
Profit sharing
rate (%)
1.76%
2014
3.59%
3.23%
Mudharabah savings deposits
19. MUDHARABAH TIME DEPOSITS
Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga
2015
Bukan Bank
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Mudharabah savings deposits
Tingkat
bagi hasil (%)/
Profit sharing
rate (%)
2.32%
19. DEPOSITO MUDHARABAH
a.
By related and third party
2014
3,020,801
3,655
2,172,916
3,908
3,024,456
2,176,824
Halaman 8/47 Page
234
Non-Bank
Citra IB Savings
Taseto Premium IB Savings
Taseto Mapan IB Savings
2014
2015
a.
By product
2014
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Non-Bank
Third parties
Related parties
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
19. DEPOSITO MUDHARABAH (lanjutan)
b.
19. MUDHARABAH TIME DEPOSITS (continued)
Berdasarkan jangka waktu
b.
2015
Bukan Bank
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 9 bulan
9 - 12 bulan
>12 bulan
c.
2014
1,320,757
1,380,671
230,310
81,856
10,862
1,239,361
814,354
9,437
103,870
9,802
3,024,456
2,176,824
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
c.
2015
Bukan Bank
Sampai dengan 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 9 bulan
9 - 12 bulan
>12 bulan
By time period
Non-Bank
1 - 3 months
3 - 6 months
6 - 9 months
9 - 12 months
>12 months
By remaining period to maturity
2014
1,897,100
919,802
136,696
12,630
57,168
1,060
1,277,429
353,965
353,962
92,096
89,570
9,802
3,024,456
2,176,824
Non-Bank
Up to 1 month
1 - 3 months
3 - 6 months
6 - 9 months
9 - 12 months
>12 months
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
tidak ada deposito mudharabah yang dijadikan
jaminan atas pembiayaan murabahah dan
pinjaman yang diberikan oleh Bank.
As at 31 December 2015 and 2014, there are
no Mudharabah deposits that were used as
collateral for the Bank’s murabahah financing
and loans.
Deposito mudharabah merupakan investasi
pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil
dari pendapatan Bank atas penggunaan dana
tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan
disetujui sebelumnya.
Mudharabah
time
deposits
represent
investment from other parties who receive
share in the income derived by the Bank from
the use of such funds based on a
predetermined and pre-agreed ratio.
Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk
deposito mudharabah untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
The average rate of ratio and profit sharing for
mudharabah time deposits for the years ended
31 December 2015 and 2014, are as follows:
2015
Nisbah (%)/
Ratio (%)
1 bulan
3 bulan
6 bulan
16.21%
16.29%
18.56%
2014
Nisbah (%)/
Ratio (%)
1 bulan
3 bulan
6 bulan
Tingkat
bagi hasil (%)/
Profit sharing
rate (%)
9.43%
9.48%
9.73%
1 month
3 months
6 months
Tingkat
bagi hasil (%)/
Profit sharing
rate (%)
12.76%
13.29%
14.26%
8.58%
8.93%
8.12%
1 month
3 months
6 months
Halaman 8/48 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
235
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM
20. SHARE CAPITAL
Berdasarkan Akta Pendirian No. 25 yang dibuat di
hadapan Hadijah, S.H. pengganti Notaris Winarti
Lukman Widjaja, S.H., tanggal 27 Agustus 2013,
adalah
sebesar
Rp
modal
dasar
Bank
640.000.000.000 (nilai penuh) yang terdiri atas
640.000 (nilai penuh) lembar saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per saham.
Modal ditempatkan dan disetor penuh terdiri atas
533.333 (nilai penuh) lembar saham dengan rincian
sebesar Rp 373.333.000.000 (nilai penuh)
merupakan setoran tunai PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk.
Based on the Deed of Establishment No.25,
notarised by Hadijah, S.H., substitute of Notary
Winarti Lukman Widjaja, S.H. dated 27 August
2013, Bank’s authorised capital amounted to Rp
640,000,000,000 (full amount) consisting of
640,000 (full amount) shares with a nominal value
of Rp 1,000,000 (full amount) per share. The
capital issued and fully paid consists of 533,333
(full
amount)
shares
consisting
of
Rp
373,333,000,000 (full amount) in the form of
transfer of cash of PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Diluar
Rapat Umum Pemegang Saham No. 98 tanggal 23
Juni 2015 yang dibuat oleh Notaris Ashoya Ratam
S.H.,M.Kn., Bank meningkatkan modal dasarnya
sebanyak 860.000 saham menjadi 1.500.000 saham
dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per
saham dan saham ditempatkan dan disetor penuh
sebesar 160.000 saham menjadi 693.333 saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp
693.000. Perubahan di atas telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan dari No AHU-0938093.AH.01.02. Tahun
2015 tanggal 25 Juni 2015.
Based on extordinary general meeting of
shareholder No. 98 dated 23 June 2015 made by
Notary Ashoya Ratam S.H.,M.Kn., Bank inreased
its authorised capital amounting 860,000 shares to
become 1,500,000 shares with par value Rp
1,000,000 (full amount) per share and issued and
paid-capital amounting 160,000 shares to become
693.333 shares with total nominal Rp 693,000. The
above change was subsequently approved by the
Minister of Law and Human rights of the Republic
of Indonesia through its letter No. AHU0938093.AH.01.02. Tahun 2015 dated 25 June
2015.
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
The composition of the Bank’s shareholders as of
31 December 2015 and 2014 are as follows:
Pemegang saham
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (Persero) Tbk
PT Triputra Persada Rahmat
Pemegang saham
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (Persero) Tbk
PT Triputra Persada Rahmat
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Issued and fully
paid shares
2015
Persentase
kepemilikan/
Ownership
percentage
Jumlah modal/
Amount of
capital
485,333
208,000
70.00%
30.00%
485,333
208,000
693,333
100.00%
693,333
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Issued and fully
paid shares
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (Persero) Tbk
PT Triputra Persada Rahmat
2014
Persentase
kepemilikan/
Ownership
percentage
Jumlah modal/
Amount of
capital
373,333
160,000
70%
30%
373,333
160,000
533,333
100%
533,333
Halaman 8/49 Page
236
Shareholders
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Shareholders
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (Persero) Tbk
PT Triputra Persada Rahmat
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. CADANGAN UMUM DAN WAJIB
21.
GENERAL AND LEGAL RESERVES
Cadangan umum dan wajib pada awalnya dibentuk
dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 61 ayat
(1) Undang-undang No. 1/1995 mengenai
Perseroan Terbatas (kemudian diganti dengan
Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007),
yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk
membentuk cadangan umum dan wajib sebesar
sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang
tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk
pembentukan cadangan tersebut.
The general and legal reserves are originally
provided in accordance with Indonesian Limited
Liability Company Law No. 1/1995 article 61
paragraph (1) (later superseeded by Limited
Liability Company Law No. 40/2007), which
requires Indonesian companies to set up a
general and legal reserve amounting to at least
20% of the issued and paid-up share capital. This
particular law does not regulate the period of time
in relation to the provision of such reserves.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tanggal 7 Mei 2015 yang berita
acaranya diaktakan dengan akta No.12 tanggal 7
Mei 2015 dari Notaris Ashoya Ratam, SH., Mkn.,
para pemegang saham menyetujui penggunaan
laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 digunakan sebesar Rp 5.000
disisihkan sebagai cadangan wajib. Pada tanggal 31
Desember 2015, jumlah cadangan yang telah
dibukukan bank adalah sebesar Rp 7.206 (2014: Rp
2.206).
Based on the result of the Annual General
Meeting of Shareholders on 7 May 2015 which
was notarised by Ashoya Ratam, SH., Mkn., in
notarial deed No.12 dated 7 May 2015, the
shareholders approved the appropriation of net
income for the year ended 31 December 2014
amounting Rp 5,000 as statutory reserve. As at 31
December 2015, total reserves provided by the
Bank amounting to Rp 7,206 (2014: Rp 2,206)
22. CADANGAN PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
22.
SHARE-BASED PAYMENTS RESERVE
Seperti dibahas pada kebijakan akuntansi Catatan
2w, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
(BTPN), sebagai induk perusahaan, memberikan
hak opsi saham BTPN kepada karyawan BTPN
yang sedang dalam penugasan kerja di anak
perusahaan, yaitu PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah (Bank).
As discussed in the accounting policy Note 2w,
PT Bank Tabungan Nasional Tbk. (BTPN), as
parent entity, has granted BTPN’s stock option
program for BTPN employees that are being
assigned to its subsidiary, PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Syariah (Bank).
Beban kompensasi untuk semua program
pemberian opsi saham untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 4.814.
Beban kompensasi ini diklasifikasikan sebagai
bagian dari beban tenaga kerja yang diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehesif
lainnya.
Compensation expense for all stock option
program for the year ended 31 December 2015
amounted to Rp 4,814. Compensation expense
is classified as part of personnel expense
recognised in the statement of profit or loss and
other comprehensif income.
Skema pembentukan cadangan pembayaran
berbasis saham sesuai dengan induk perusahaan
disajikan di bawah ini.
The scheme of share-based payments reserve
according to the parent entity is presented below.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk. (BTPN) tanggal 26 Maret 2015
sebagaimana dituangkan kedalam Akta Risalah
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 50
tanggal 26 Maret 2015 yang dibuat di hadapan
Hadijah S.H., M.Kn, para pemegang saham BTPN
menyetujui rencana untuk meningkatkan modal
ditempatkan dan modal disetor BTPN dengan
jumlah tidak melebihi Rp 4.672, sehingga modal
ditempatkan dan modal disetor BTPN menjadi tidak
melebihi Rp 121.478.
Based on Extraordinary General Meeting of
Shareholders (RUPSLB) PT Bank Tabungan
Nasional Tbk. (BTPN) dated 26 March 2015 which
was notarised on Deed of Minutes of Extraordinary
General Meeting of Shareholders No. 50 dated 26
March 2015, the shareholders of BTPN approved
BTPN’s plan to increase the issued and paid-in
capital of BTPN by a number not exceeding Rp
4,672 which resulting the issued and paid-up
capital of BTPN not exceeding Rp 121,478.
Halaman 8/50 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
237
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
22. CADANGAN PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
(lanjutan)
22. SHARE-BASED
(continued)
RESERVE
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
(lanjutan)
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
(continued)
Hal ini dilakukan dengan cara mengeluarkan hak
opsi
atas saham-saham baru masing-masing
berharga nominal Rp 20,- (nilai penuh) dengan
jumlah tidak melebihi 233.611.491 saham.
This is done by issuing option rights on new shares
with a par value of Rp 20,- (full amount) by a
number not exceeding 233,611,491 shares.
Berdasarkan Keputusan Sirkuler Resolusi Direksi
No. PS/BOD/004/IV/2015, pada tanggal 15 April
2015, BTPN memberikan hak opsi sebesar
141.575.000 saham. Hak opsi tersebut diberikan
kepada para anggota Direksi dan para karyawan
jenjang tertentu yang ditentukan oleh Dewan
Komisaris atau oleh Direksi BTPN berdasarkan
kuasa yang diberikan oleh Dewan Komisaris,
selama jangka waktu yang ditentukan oleh Dewan
Komisaris.
Based on Circular Resolution of BOD No.
PS/BOD/004/IV/2015, dated 15 April 2015, BTPN
has granted 141,575,000 share options. Share
options granted to the members of the Board of
Directors and the employees on a certain level are
determined by the Board of Commissioners or by
the Board of Directors of the BTPN under authority
granted by the Board of Commissioners, during a
certain period determined by the Board of
Commissioners.
Pelaksanaan atas hak opsi atas saham-saham baru
tersebut harus sesuai dengan harga pelaksanaan,
syarat dan ketentuan yang telah diumumkan dalam
“Keterbukaan Informasi” yang umumkan melalui
website BTPN dan website Bursa Efek Indonesia
tanggal 17 Februari 2015.
Implementation of the right options on new shares
shall be in accordance with the exercise price, the
terms and conditions that have been published in
the "Disclosure of Information" published in
BTPN’s and Indonesian Stock Exchange’s
website on 17 February 2015.
Periode pelaksanaan eksekusi opsi saham atas
program 2015 - 2020 terdiri dari: (1) Maksimum 30%
pada bulan Mei 2017, dengan periode pelaksanaan
selama 30 hari bursa dimulai pada 1 Mei 2017; (2)
Maksimum 30% pada bulan November 2017,
dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa
dimulai pada 7 November 2017; (3) Maksimum 60%
pada bulan Mei 2018, dengan periode pelaksanaan
selama 30 hari bursa dimulai pada 7 Mei 2018; (4)
Maksimum 60% pada bulan November 2018,
dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa
dimulai pada 5 November 2018; (5) Maksimum
100% pada bulan Mei 2019, dengan periode
pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 6
Mei 2019; (6) Maksimum 100% pada bulan
December 2019, dengan periode pelaksanaan
selama 30 hari bursa dimulai pada 2 December
2019. Sisa hak opsi yang belum dieksekusi secara
penuh sampai dengan 100% selama periode
eksekusi sebelumnya dapat dilaksanakan pada
periode pelaksanaan eksekusi terakhir.
The exercise period of 2015 - 2020 program will
be conducted on (1) Maximum 30% on May 2017,
with the implementation period of 30 trading days
starting on 1 May 2017; (2) Maximum 30% on
November 2017, with the implementation period of
30 trading days starting on 7 November 2017; (3)
Maximum 60% on May 2018, with the
implementation period of 30 trading days starting
on 7 May 2018; (4) Maximum 60% on November
2018, with the implementation period of 30 trading
days starting on 5 November 2018; (5) Maximum
100% on May 2019, with the implementation
period of 30 trading days starting on 6 May 2019;
(6) Maximum 100% on December 2019, with the
implementation period of 30 trading days starting
on 2 December 2019.
The remaining option
rights which has not yet fully exercised up to prior
exercise period can be implemented in the last
exercise period of implementation.
Halaman 8/51 Page
238
PAYMENTS
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
22. CADANGAN PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
(lanjutan)
22. SHARE-BASED
(continued)
PAYMENTS
RESERVE
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
(lanjutan)
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
(continued)
Nilai wajar rata-rata tertimbang opsi program 2015 2020 yang diberikan selama tahun berjalan yang
ditentukan dengan menggunakan Binomial Model
Parameter
adalah
sebesar
Rp
1.144,16;
Rp 1.388,54; dan Rp 1.622,72 per opsi untuk
masing-masing periode vesting (nilai penuh). Input
model yang signifikan adalah harga saham rata-rata
tertimbang sebesar Rp 4.030 pada tanggal
pemberian, harga eksekusi seperti ditunjukkan di
atas, volatilitas sebesar 29.37%, hasil dividen 0%,
usia opsi yang diharapkan selama dua tahun dan
tingkat bunga bebas risiko tahunan sebesar 7,5%.
Volatilitas diukur dengan standar deviasi atas imbal
hasil saham yang terus dimajemukkan yang
didasarkan pada analisis stastisik atas harga saham
harian selama dua tahun terakhir.
The weighted average fair value of options
granted during the year for 2015 - 2020 program
determined using the Binomial Model Parameter
was Rp 1,144.16; Rp 1,388.54; dan Rp1,622.72
(full amount) per option for each vesting period.
The significant inputs into the model were
weighted average share price of Rp 4,030 on the
grant date, exercise price shown above, volatility
of 29.37%, dividend yield of 0%, an expected
option life of two years, and an annual risk-free
interest rate of 7.5%. The volatility measured at
the
standard
deviation
of
continuously
compounded share returns is based on statistical
analysis of daily share prices over the last two
years.
Pergerakan jumlah opsi saham program 2015-2020
terkait dengan Bank adalah sebagai berikut:
Movements in the number of share options 20152020 program related to the Bank are as follows:
Harga eksekusi
per lembar dalam
Rupiah (nilai penuh)/
Exercise price per
share in Rupiah
(full amount)
Pada awal tahun
2015
Opsi
(dalam ribuan lembar
saham)/Options
(in thousands
of shares)
-
-
Diberikan
4,000
17,660
Granted
Kadaluwarsa
4,000
-
Forfeited
Pada akhir periode
4,000
17,660
At end of the period
Opsi saham terkait dengan Bank atas program
2015 - 2020 yang masih ada pada akhir periode
berjalan memiliki tanggal kadaluwarsa dan harga
eksekusi berikut ini:
Tanggal
Pemberian/
Grant date
15 April/April 2015
10 Juli/July 2015
9 Oktober/October 2015
Share options related to the Bank of 2015 - 2020
program outstanding at the end of the period have
the following expiry dates and exercise prices:
31 Desember/December 2015
Harga eksekusi per
lembar (angka
penuh)/
Tanggal
Exercise price per
kadaluwarsa/
share
Expiry date
(full amount)
Januari/January 2020
Januari/January 2020
Januari/January 2020
At beginning of the year
Opsi Saham/Shares Options
(dalam ribuan lembar saham/in
thousands of shares)
4,000
4,000
4,000
17,660
17,660
Halaman 8/52 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
239
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN DARI JUAL BELI
23.
2015
Pendapatan murabahah
2014
1,512,596
24. PENDAPATAN USAHA UTAMA LAINNYA
1,007,366
24.
2015
Pendapatan bagi hasil
penempatan
pada bank lain
Pendapatan bonus FASBIS
Pendapatan bagi hasil
investasi pada
SBIS
OTHER MAIN OPERATING INCOME
24,955
21,726
12,422
15,416
Profit sharing income from
placements with
other banks
Income bonus from FASBIS
3,370
2,529
Profit sharing income from
investments in SBIS
50,051
30,367
25. THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN OF
TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
2015
Deposito mudharabah
Tabungan mudharabah
2014
246,279
899
168,434
380
247,178
168,814
26. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Mudharabah time deposits
Mudharabah savings deposits
26. OTHER OPERATING INCOME
2015
Jasa administrasi layanan bank
Pemulihan biaya promosi
Lain-lain
2014
369
4,465
105
5,981
1,178
4,834
7,264
27. GAJI DAN TUNJANGAN
Bank service administration fees
Reversal of promotion
Others
27. SALARIES AND BENEFITS
2015
2014
339,133
262,363
20,317
244,046
172,280
11,299
621,813
427,625
Halaman 8/53 Page
240
Income from murabahah
2014
25. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA
SYIRKAH TEMPORER
Gaji dan upah
Tunjangan karyawan
Pendidikan dan pelatihan
INCOME FROM SALES AND PURCHASES
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Salaries and wages
Employee allowances
Education and training
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2015
Sewa
Penyusutan
Perjalanan dinas
Asuransi
Transportasi
Keperluan kantor
Outsourcing
Listrik, air, dan gas
Pemeliharaan dan perbaikan
Peralatan dan keperluan wisma
Honorarium tenaga ahli
Komunikasi
Administrasi
Promosi
Pajak
Bonus giro wadiah
Lain-lain
2014
80,321
73,903
31,966
30,870
23,587
23,147
22,700
14,586
14,064
8,148
5,164
4,135
3,642
3,621
3,561
274
1,804
46,273
46,396
14,453
14,158
8,615
19,818
5,154
4,044
4,624
6,342
7,009
1,122
319
72,981
10,577
208
345,493
262,093
Rent
Depreciation
Business travel
Insurance
Transportation
Office supplies
Outsourcing
Electricity, water and gas
Service and maintenance
Wisma supplies and equipment
Professional fees
Communication
Administration
Promotion
Tax
Wadiah current account bonus
Others
Lain-lain terdiri dari biaya pekerjaan dan pelayanan
kantor dan beban operasional lainnya.
Others consists of operating expenses, office
services and other operational expenses.
29. PEMBENTUKAN/(PEMBALIKAN)
CADANGAN
KERUGIAN
PENURUNAN
NILAI
ASET
PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF
29. PROVISION FOR/(REVERSAL OF) ALLOWANCE
FOR IMPAIRMENT LOSSES ON EARNING AND
NON EARNING ASSETS
2015
Penempatan pada bank lain
(Catatan 7)
Piutang murabahah (Catatan 8)
2014
(3,740)
65,136
3,740
15,878
61,396
19,618
30. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
30. OTHER OPERATING EXPENSES
2015
Operasional wisma
Beban pengembangan komunitas
Beban regulator
Rekruitmen
Kerugian terkait risiko operasional
Beban retribusi
Lain-lain
2014
28,127
4,523
2,624
2,138
2,001
764
1,340
39,423
43
2,401
65
166
188
41,517
42,286
31. PENDAPATAN/(BEBAN) NON-OPERASIONAL –
BERSIH
Operational of wisma
Community development expense
Regulatory fee
Recruitment
Loss of operational risk
Retribution expense
Others
31. NON-OPERATING INCOME/(EXPENSE) - NET
2015
Pendapatan non-operasional
Beban non-operasional
Placements with other banks (Note 7)
Murabahah receivables (Note8)
2014
1,842
(1,482)
360
109
(238)
Non-operating income
Non-operating expenses
(129)
Halaman 8/54 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
241
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
31. PENDAPATAN/(BEBAN) NON-OPERASIONAL –
BERSIH (lanjutan)
31. NON-OPERATING INCOME/(EXPENSE) - NET
(continued)
Pendapatan non-operasional terdiri dari keuntungan
penjualan aset tetap.
Non-operational income mostly consists of gain on
sale of property and equipment.
Beban non-operasional terdiri dari sumbangan,
iuran keanggotaan, dan lain-lain.
Non-operational expenses mostly consist
contribution, membership fees, and others.
32. ASET DAN LIABILITAS ATAS OPERASI YANG
DIHENTIKAN
32. ASSETS AND LIABILITIES ON DISCONTINUED
OPERATIONS
a) Aset atas operasi yang dihentikan
a) Assets on discontinued operations
2015
Pinjaman yang diberikan
2014
-
46,513
-
46,513
Loans
Pinjaman
yang
diberikan
terkait
BSPD
diklasifikasikan sebagai aset atas operasi yang
dihentikan sehubungan dengan konversi bank
umum konvensional menjadi bank umum syariah.
Loans related to BSPD are classified as assets
on discontinued operations in relation to the
convertion of the Bank from coventional
commercial bank to sharia commercial bank.
Seluruh pinjaman yang diberikan oleh Bank
adalah dalam mata uang Rupiah dengan rincian
sebagai berikut:
All loans disbursed by the Bank were
denominated in Rupiah, with details as follows:
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas sesuai
Peraturan Bank Indonesia
a.By type and Bank Indonesia Regulation
collectibility
Lancar/
Current
Usaha Mikro Kecil
Usaha kecil menengah
Umum
Karyawan
Pendapatan bunga
yang masih akan
diterima
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Dalam
Perhatian
Khusus/
Special
Mention
2014
Kurang
Lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful
Macet/
Loss
Jumlah/
Total
18,699
4,180
1,123
2,202
164
26,368
8,009
1,528
2,057
1,746
3,645
-
1,500
1,569
-
344
1,742
-
2,092
753
-
13,691
9,237
2,057
30,293
9,571
4,192
4,288
3,009
51,353
467
587
-
-
-
1,054
(517)
30,243
(2,061)
8,097
(793)
3,399
(1,504)
(1,019)
(5,894)
2,784
1,990
46,513
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada
pinjaman yang diberikan yang dijamin dengan
jaminan tunai.
Halaman 8/55 Page
242
of
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Micro
Small medium
enterprise
General-purpose
Employee loan
Accrued interest
income
Less: Allowance for
impairment losses
As at 31 December 2014 there was no loans
secured by cash collateral.
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS ATAS OPERASI YANG
DIHENTIKAN (lanjutan)
32. ASSETS AND LIABILITIES ON DISCONTINUED
OPERATIONS (continued)
a) Aset atas operasi yang dihentikan (lanjutan)
a) Assets
on
(continued)
b.Berdasarkan sektor ekonomi
Perdagangan
Jasa lainnya
Perindustrian
Rumah tangga
Jasa akomodasi
Pertanian
Transportasi
& komunikasi
Pendapatan bunga
yang masih akan
diterima
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
2014
Kurang
Lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful
Macet/
Loss
Jumlah/
Total
18,104
7,754
1,378
2,057
7,324
1,586
314
-
3,651
422
84
-
3,080
845
209
-
2,857
48
102
-
35,016
10,655
2,087
2,057
931
59
239
108
35
-
132
22
2
-
1,339
189
10
-
-
-
-
10
30,293
9,571
4,192
4,288
3,009
51,353
467
587
-
-
-
1,054
(517)
30,243
operations
b. By economic sector
Dalam
Perhatian
Khusus/
Special
Mention
Lancar/
Current
discontinued
( 2,061)
8,097
(793)
3,399
(1,504)
(1,019)
( 5,894)
2,784
1,990
46,513
c. Berdasarkan jangka waktu dan sisa umur
jatuh tempo
Trading
Other services
Manufacturing
Household
Accomodation
services
Agriculture
Transportation &
communication
Accrued interest
income
Less: Allowance for
impairment losses
c. By time period and remaining period to
maturity
By time period
Berdasarkan jangka waktu
2014
Sampai dengan 1 tahun
1 – 2 tahun
2 – 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
1,447
18,564
18,512
12,830
Up to 1 year
1 – 2 years
2 – 5 years
More than 5 years
51,353
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
1,054
(5,894)
Accrued interest
income
Less: Allowance for
impairnment losses
46,513
Halaman 8/56 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
243
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS ATAS OPERASI YANG
DIHENTIKAN (lanjutan)
32. ASSETS AND LIABILITIES ON DISCONTINUED
OPERATIONS (continued)
a) Aset atas operasi yang dihentikan (lanjutan)
a) Assets
on
(continued)
c. Berdasarkan jangka waktu dan sisa umur
jatuh tempo (lanjutan)
discontinued
operations
c. By time period and remaining period to
maturity (continued)
By remaining period to maturity
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
2014
Kurang dari 1 bulan
1 – 3 bulan
3 – 6 bulan
3,914
3,757
43,682
Less than 1 month
1 – 3 months
3 – 6 months
51,353
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima
Accrued interest
income
1,054
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
(5,894)
Less: Allowance for
impairnment losses
46,513
d.Berdasarkan
ketiga
pihak
berelasi
dan
pihak
d. By related and third party
2014
Pihak berelasi
Konsumsi
Pihak ketiga
Modal kerja
Konsumsi
275
Related parties
Consumer
49,296
1,782
Third parties
Working capital
Consumer
51,353
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima
Accrued interest
income
1,054
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai
(5,894)
Less: Allowance for
impairnment losses
46,513
e. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
e. Average interest rate per annum
2014
Suku bunga rata-rata per tahun
31.50%
Halaman 8/57 Page
244
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Average interest rate per annum
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS ATAS OPERASI YANG
DIHENTIKAN (lanjutan)
32. ASSETS AND LIABILITIES ON DISCONTINUED
OPERATIONS (continued)
b) Liabilitas atas operasi yang dihentikan
b) Liabilities on discontinued operations
2015
Dana pihak ketiga
2014
-
6,641
-
6,641
Third party fund
Dana pihak ketiga terkait BSPD diklasifikasikan
sebagai liabilitas atas operasi yang dihentikan
sehubungan dengan konversi bank umum
konvensional menjadi bank umum syariah.
Third party fund related to BSPD are classified
as liabilities on discontinued operations in
relation to the convertion of the Bank from
conventional commercial bank to sharia
commercial bank.
a. Giro
a. Demand deposits
Sampai dengan 31 Desember 2014, tidak
terdapat transaksi dengan pihak berelasi untuk
giro.
As at 31 December 2014, there is no related
party transaction for savings deposits.
Berdasarkan jenis nasabah
By type of customer
2014
Yayasan
Asuransi
Perusahaan
Perorangan
1,994
113
46
4
Foundation
Insurance
Corporate
Individual
2,157
Tingkat suku bunga rata-rata giro per tahun
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 adalah 1,02%.
The average interest rate per annum for
demand deposits for the years ended
31 December 2014 is 1.02%.
Tidak ada saldo giro yang diblokir atau dijadikan
jaminan pinjaman yang diberikan per 31
Desember 2014.
There are no demand deposits blocked or
pledged for loans as at 31 December 2014.
b.Tabungan
b. Savings deposits
Berdasarkan pihak berelasi dan ketiga
By related and third party
2014
Pihak ketiga
Pihak berelasi
4,422
3
Third parties
Related parties
4,425
Berdasarkan jenis
By type
2014
Tabungan “PUP 2”
Tabungan “Taruta”
Tabungan “PPK”
Tabungan “PU Agunan”
Tabungan “PUP”
1,877
1,211
1,200
130
7
“PUP 2” Savings
“Taruta” Savings
“PPK” Savings
“PU Agunan” Savings
“PUP” Savings
4,425
Halaman 8/58 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
245
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS ATAS OPERASI YANG
DIHENTIKAN (lanjutan)
b) Liabilitas
(lanjutan)
atas
operasi
yang
32. ASSETS AND LIABILITIES ON DISCONTINUED
OPERATIONS (continued)
dihentikan
b) Liabilities
(continued)
b.Tabungan (lanjutan)
on
discontinued
operations
b. Savings deposits (continued)
Berdasarkan jenis (lanjutan)
By type (continued)
Tingkat suku bunga rata-rata tabungan per
tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 adalah 3,47%.
The annual average interest rate for saving
deposits for the year ended 31 December
2014 is 3.47%.
c. Deposito berjangka
c. Time deposits
Berdasarkan pihak berelasi dan ketiga
By related and third party
Sampai dengan 31 Desember 2014, tidak
terdapat transaksi dengan pihak berelasi untuk
deposito berjangka.
As at 31 December 2014, there is no related
party transaction for time deposits.
Berdasarkan sisa umur sampai dengan
jatuh tempo
By remaining period to maturity
2014
Sampai dengan 1 bulan
1 – 3 bulan
3 – 6 bulan
56
3
Up to 1 month
1 – 3 months
3 – 6 months
59
Berdasarkan tingkat suku bunga
By interest rates
2014
< 7%
7% - 8 %
8% - 9%
3
56
< 7%
7% - 8%
8% - 9%
59
Tingkat suku bunga rata-rata deposito
berjangka per tahun untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
adalah 10,18%.
The annual average interest rate for time
deposits for the years ended 31 December
2014 is 10.18%.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada
saldo deposito berjangka yang diblokir atau
dijadikan jaminan pinjaman yang diberikan.
As at 31 December 2014, there are no time
deposits blocked or pledged for loans.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset dan liabilitas
atas operasi yang dihentikan telah mencerminkan
nilai wajarnya.
As at 31 December 2014, assets and liabilities on
discounted operations has reflected their fair value.
Tabel berikut memberikan informasi yang terkait
dengan arus kas atas operasi yang dihentikan:
The following table gives cash flow information
relating to discontinued operations:
2015
Arus kas operasi
Arus kas investasi
Arus kas pendanaan
2014
32,204
(6,641)
159,632
(115,633)
25,563
43,999
Halaman 8/59 Page
246
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Operating cash flow
Investing cash flow
Financing cash flow
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS ATAS OPERASI YANG
DIHENTIKAN (lanjutan)
32. ASSETS AND LIABILITIES ON DISCONTINUED
OPERATIONS (continued)
Tabel berikut memberikan informasi yang terkait
dengan hasil operasi yang dihentikan:
The following table gives information about result
of discontinued operations:
2015
Pendapatan bunga
Beban bunga
PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA
2014
1,160
(28)
62,939
(7,665)
1,132
55,274
832
1,261
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Gaji dan tunjangan
Umum dan administrasi
Pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai
aset produktif dan non produktif
Beban operasional lainnya
(3,651)
(127)
(27,526)
(7,966)
(17,058)
(277)
(9,645)
(684)
PENDAPATAN OPERASIONAL-BERSIH
(19,149)
10,714
Beban non-operasional - bersih
-
(RUGI)/LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
(RUGI)/LABA TAHUN BERJALAN DARI
DARI OPERASI YANG DIHENTIKAN
33. INFORMASI
MENGENAI
KONTINJENSI
-
(2,874)
470
-
(2,404)
7,897
-
JUMLAH (RUGI)/LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK
DARI OPERASI YANG DIHENTIKAN
DAN
NET OPERATING INCOME
Non-operating expense - net
(LOSS)/INCOME BEFORE TAX
TAX EXPENSE
Current Deffered -
(LOSS)/INCOME FOR THE YEAR FROM
DISCOUNTED OPERATIONS
-
(19,149)
KOMITMEN
OTHER OPERATING EXPENSE
Salaries and benefits
General and administrative
Allowance for impairment
losses on earning and
non earning asset
Other operating expenses
10,301
(19,149)
Beban komprehensif lain
OTHER OPERATING INCOME
(413)
(19,149)
BEBAN PAJAK
- Kini
- Tangguhan
Interest income
Interest expense
7,897
33. COMMITMENTS
INFORMATION
Other comprehensive expense
TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS)/
INCOME FOR THE YEAR, NET
OFF TAX FROM DISCOUNTED
OPERATIONS
AND
CONTINGENCIES
a.
Bank memiliki tagihan kontinjensi berupa
pendapatan dari pembiayaan/pinjaman yang
diberikan dalam kategori non-performing
sebesar Rp 2.368 di tahun 2015 (2014: Rp
1.300).
a.
The Bank has contingencies receivable in the
form of income from non-performing financing/
loan amounting to Rp 2,368 in 2015 (2014: Rp
1,300).
b.
Kasus hukum
b.
Litigation case
Terdapat satu perkara hukum antara Bank
dengan nasabah yang belum selesai sampai
dengan tanggal laporan keuangan ini.
Berdasarkan surat putusan Pengadilan Negeri
Sleman
No.
221/PD.G/2014PN.Smn,
pengadilan memutuskan menolak tuntutan
penggugat. Penggugat yaitu nasabah Bank
melakukan naik banding dan kasus hukum ini
sedang berada dalam proses di pengadilan
tinggi. Bank berkeyakinan bahwa tidak terdapat
kerugian signifikan yang mungkin timbul dari
perkara hukum tersebut.
There is one unresolved legal case with
customer until the date of these financial
statements.
Based on decision letter of
Pengadilan
Negeri
Sleman
No.
221/PD.G/2014PN.Smn, the court decided to
reject the demand of plaintiff. The plaintiff who
are Bank’s customer has appealed and now
this legal case is still in the process in high
court. Bank believes that there are no
significant losses that might arise from this
legal case.
Halaman 8/60 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
247
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. LIABILITAS IMBALAN KERJA
34. EMPLOYEE BENEFITS
2015
Imbalan kerja jangka
pendek
Imbalan pasca kerja
2014
36,498
-
23,531
8,860
36,498
32,391
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
2015
Bonus, tantiem dan
insentif yang
masih harus dibayar
2014
36,498
23,531
Accrued bonus, tantiem
and incentives
Program pensiun iuran pasti
Defined contribution pension plan
Bank menerapkan kebijakan imbalan pasca-kerja
sebagai berikut:
Bank implemented a policy on post-employment
benefit as follows:
Dalam manfaat imbalan pasca-kerja, karyawan
akan menerima manfaat mana yang lebih tinggi
antara manfaat sesuai Undang-Undang Tenaga
Kerja (“UUTK”) No. 13/2013 atau manfaat dari
program pensiun iuran pasti untuk karyawan yang
mengikuti program pensiun iuran pasti. Bila manfaat
dari UUTK No. 13/2013 lebih tinggi dari manfaat
program pensiun iuran pasti, maka manfaat
program pensiun iuran pasti porsi Bank akan
digunakan untuk mengurangi liabilitas imbalan
pasca-kerja berdasarkan UUTK No. 13/2013.
With this post-employment benefit, the employee
will receive benefits based on Labor Law (“UUTK”)
No. 13/2013 or from defined contribution plan, for
those who joined defined contribution plan
benefits, whichever benefit is higher. If benefits
from UUTK No. 13/2013 are higher than the
defined contribution plan benefits, then the defined
contribution plan benefits will be used to reduce
post-employment benefit liabilities based on UUTK
No. 13/2013.
Dasar perhitungan manfaat UUTK No. 13/2013 ini
menggunakan gaji pokok terkini. Program Pensiun
Iuran Pasti dikelola oleh PT Asuransi Allianz Life
Indonesia. Program pensiun didanai oleh kontribusi
Bank sebesar 10%.
The calculation basis of this UUTK No. 13/2013
benefit is the current basic salary. The Bank’s
Defined Contribution Pension Plan is managed by
PT Asuransi Allianz Life Indonesia. The pension
plan is funded by contribution from the Bank at
10%.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah
karyawan yang memiliki hak atas manfaat ini
masing-masing adalah sebanyak 5.654 dan 4.999
karyawan (tidak diaudit).
As at 31 December 2015 and 2014, the total
number of employees eligible for this benefit are
5,654 and 4,999 employees, respectively
(unaudited).
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang lainnya
meliputi uang jasa, uang pisah dan pesangon
sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No.
13/2003 dan kompensasi lainnya.
The Liability for other long-term employee benefits
consist of service pay, severance and severance
pay in accordance with the Labor Law No. 13/2003
and other compensations.
Penilaian aktuarial atas imbalan kerja jangka
panjang lainnya pada tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing, dilakukan oleh konsultan aktuaria
terdaftar, PT Biro Pusat Aktuaria, aktuaris
independen,
dengan
menggunakan
metode
“Projected Unit Credit” sebagaimana yang
tercantum dalam laporan pada tanggal 1 Februari
2016 dan 11 Februari 2015.
The actuarial valuation of other long-term
employee benefits for the year ended 31 December
2015 and 2014 was performed by registered
actuarial consulting firm, PT Biro Pusat Aktuaria,
respectively, independent actuarial using the
“Projected Unit Credit” method as stated in its
reports dated 1 February 2016 and 11 February
2015, respectively.
Karyawan tetap memiliki hak atas Program Pensiun
Iuran Pasti atau manfaat yang disediakan sesuai
dengan UUTK No. 13/2003 mana yang lebih tinggi.
The permanent employees have the right to
defined contribution pension plans or benefits
provided under the UUTK No. 13/2003, whichever
is higher.
Halaman 8/61 Page
248
Short-term employee benefits
Post employment benefit
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
34. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan)
Other long-term employee benefits (continued)
Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan
metode “Projected Unit Credit” dengan asumsiasumsi sebagai berikut:
The actuarial calculations used “Projected Unit
Credit” method with underlying assumptions are as
follows:
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan
gaji per tahun
Tabel mortalita
Usia pensiun
2015
2014
8.5%
7.8%
11%
11%
TMI (Tabel Mortalita
TMI (Tabel Mortalita
Indonesia) III 2011/
Indonesia) III 2011/
TMI (Indonesia Mortality TMI (Indonesia Mortality
Table) III 2011
Table) III 2011
55 tahun/years
55 tahun/years
2015
Saldo awal tahun
Biaya jasa kini
Biaya jasa lalu
Beban bunga
Pembayaran manfaat
Penyesuaian program
Transfer keluar
Pengukuran kembali:
- Penyesuaian asumsi keuangan
- Penyesuaian pengalaman
Saldo akhir tahun
79,702
28,005
6,217
(4,327)
-
4,699
12,640
5,631
2,232
(1,856)
2,350
41,774
(6,462)
(549)
7,432
4,800
Balance at beginning of year
Current service cost
Past service cost
Interest expense
Benefit payment
Plan amendment
Transfer out
Remeasurement:
Changes in financial assumption Experience adjustment -
79,702
Balance at end of year
Post-employment benefits expenses recognised in
the statement of comprehensive income are as
follows:
Beban imbalan pasca-kerja yang dibebankan pada
laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2015
2014
28,006
691
28,412
887
(396)
184
28,301
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas
perubahan liabilitas bersih yang diakui di laporan
posisi keuangan adalah sebagai berikut:
2015
Saldo akhir tahun
Retirement age
2014
102,586
Biaya jasa
Beban bunga
Pengukuran kembali imbalan
kerja jangka panjang
Annual salary increase rate
Mortality table
The movement in the defined benefit obligation
over the year is as follows:
Mutasi kewajiban imbalan pasti selama tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Beban tahun berjalan
Jumlah yang diakui pada
penghasilan komprehensif lain
Pengalihan PBO
Pengalihan aset
Pembayaran manfaat
Pembayaran kontribusi
Annual discount rate
Service cost
Interest expense
Remeasurement of other long-term
employee benefit
29,483
The reconciliation of the movement during the year
of the net liability recognised in the statements of
financial position are as follows:
2014
8,860
28,301
4,699
29,483
(7,083)
(160)
(31,749)
10,186
37,035
(37,035)
(1,310)
(34,198)
(1,831)
8,860
Balance at beginning of year
Current year expense
Total amount recognised in other
comprehensive income
Transfer PBO
Transfer asset
Benefit payment
Contribution paid
Balance at end of year
Halaman 8/62 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
249
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
34. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Estimated
liabilities:
Estimasi (aset)/liabilitas atas imbalan pasca-kerja:
2015
Nilai kini liabilitas
imbalan manfaat pasti
Nilai wajar aset program
102,586
(104,417)
Pergerakan nilai wajar aset program selama tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
2015
Saldo akhir tahun
79,702
(70,842)
(asset)/
Present value of defined
benefit obligation
Fair value of plan assets
8,860
The movement in the fair value of plan assets
during the year is as follows:
2014
70,842
-
5,525
31,749
(4,167)
468
1,345
34,198
(546)
37,035
(1,190)
104,417
70,842
Balance at beginning of year
Expected return on
plan assets
Transfer PBO
Transfer asset
Benefit payment
Actuarial gain/(losses)
Balance at end of year
Seluruh aset program pensiun ditempatkan pada
deposito berjangka yang diterbitkan oleh Bank
dengan nilai wajar Rp 104.417 pada tahun 2015
(2014: Rp 70.842).
All of the pension plan assets are placed on time
deposits issued by the Bank with fair value of Rp
104,417 pada tahun 2015 (2014: Rp 70,842).
Bank terekspos dengan beberapa risiko melalui
program imbalan pasti dan program kesehatan
pascakerja. Risiko yang paling signifikan adalah
sebagai berikut:
The Bank is exposed to a number of risks through
its defined benefit pension plans and postemployment medical plans. The most significant
risks are as follow:
Volatilitas aset
Asset volatility
Liabilitas program dihitung menggunakan tingkat
diskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasil
obligasi pemerintah, jika imbal hasil aset program
lebih rendah, maka akan menghasilkan defisit
program. Program pensiun imbalan pasti Bank
memiliki porsi ekuitas yang signifikan, yang
diharapkan untuk menghasilkan imbal hasil yang
lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah dan
perusahaan jangka panjang sementara memberikan
volatilitas dan risiko dalam jangka pendek.
The plan liabilities are calculated using a discount
rate set with reference to government bond yields,
if plan assets underperform this yield, this will
create a deficit. The Bank’s defined benefit pension
plans hold a significant proportion of equities,
which are expected to out perform government and
corporate bonds in the long-term while providing
volatility and risk in the short-term.
Harapan umur hidup
Life expectancy
Sebagian
besar
dari
kewajiban
program
menyediakan manfaat seumur hidup, sehingga
kenaikan harapan umur hidup akan mengakibatkan
kenaikan liabilitas program.
The majority of the plans’ obligations are to provide
benefits for the life of the member, so increases in
life expectancy will result in an increase in the
plans’ liabilities.
Halaman 8/63 Page
250
benefit
2014
(1,831)
Saldo awal
Hasil yang diharapkan dari
aset program
Kontribusi pemberi kerja
Imbalan yang dibayar
Transfer keluar
Keuntungan/(kerugian)/ aktuaria
post-employment
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
34. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Life expectancy (continued)
Harapan umur hidup (lanjutan)
Dalam hal program yang didanai, Bank telah
memastikan bahwa posisi investasi telah diatur
dalam kerangka asset-liability matching (ALM) yang
telah dibentuk untuk mencapai investasi jangka
panjang yang sejalan dengan skema kewajiban
pensiun. Dalam kerangka ini, ALM yang dimiliki
Bank bertujuan untuk menyesuaikan aset-aset
terhadap kewajiban pension dengan berinvestasi
pada sekuritas bunga tetap jangka panjang dengan
jatuh tempo yang sesuai dengan jatuh tempo
pembayaran manfaat dan dalam mata uang yang
sesuai. Perusahaan secara aktif memantau
bagaimana durasi dan imbal hasil yang diharapkan
dari investasi menyesuaikan dengan kas keluar
yang diharapkan dari kewajiban pensiun. Bank
tidak mengubah proses yang digunakan untuk
mengatur risiko dari periode sebelumnya. Bank
tidak menggunakan derivatif untuk pengaturan
risiko.
In case of the funded plans, the Bank ensures that
the investment positions are managed within an
asset-liability matching (ALM) framework that has
been developed to achieve long-term investments
that are in line with the obligations under the
pension schemes. Within this frameworks, the
Bank's ALM objective is to match assets to the
pension obligations by investing in long-termfixed
interest securities with maturites that match the
benefit payments as they fall due and in the
appropriate currency. The Bank actively monitors
how the duration and the expected yield of the
investments are matching the expected cash
outflows arising from the pension obligations. The
Bank has not changed the processes used to
manage its risks from previous periods. The Bank
does not use derivatives to manage its risk.
Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan
dengan mempertimbangkan imbal hasil yang
diharapkan atas aset yang dengan mengacu pada
kebijakan investasi. Hasil investasi bunga tetap
didasarkan pada hasil pengembalian bruto pada
tanggal pelaporan.
The expected return on plan assets is determined
by considering the expected returns available on
the assets underlying the current investment policy.
Expected yields on fixed interest investments are
based on gross redemption yields as at the
reporting date.
Manajemen
berkeyakinan
bahwa
estimasi
(aset)/liabilitas atas imbalan pasca-kerja per 31
Desember 2015 dan 2014 telah memenuhi
persyaratan minimum UU Ketenagakerjaan No. 13
tahun 2003.
Management believes that the estimated postemployment benefit (assets)/liabilities as at 31
December 2015 and 2014 have fulfilled the
minimum requirements of Labor Law No. 13 year
2003.
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat
pensiun tidak didiskontokan adalah sebagai
berikut:
Expected maturity analysis of
pension benefits are as follows:
2015
Kurang dari satu tahun
Antara satu dan dua tahun
Antara dua dan lima tahun
Lebih dari lima tahun
133
20,551
13,147,091
undiscounted
2014
2,013
282
9,564
10,441,820
Less than a year
Between one and two years
Between two and five years
More than five years
Halaman 8/64 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
251
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
34. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
The sensitivity of the defined benefit obligation to
changes in the weighted principal assumptions is
as follow:
Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap
perubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagai
berikut:
Dampak program pension iuran pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya/
Impact on defined contribution pension plan and other long-term employee
benefits
Nilai kini kewajiban
imbalan kerja/
Present value of benefit
Perubahan Asumsi/
Biaya jasa kini/
Change in Assumption
obligation
Current service cost
Tingkat diskonto
Kenaikan/increase 1%
Penurunan/decrease 1%
91,559
115,934
24,864
31,846
Discount rate
Tingkat kenaikan gaji
Kenaikan/increase 1%
Penurunan/decrease 1%
115,848
91,395
31,818
24,819
Salary increase rate
The sensitivity analyses are based on a change in
an assumption while holding all other assumptions
constant. In practice, this is unlikely to occur, and
changes in some of the assumptions may be
correlated. When calculating the sensitivity of the
defined benefit obligation to significant actuarial
assumptions the same method (present value of
the defined benefit obligation calculated with the
projected unit credit method at the end of the
reporting period) has been applied as when
calculating the pension liability recognised within
the statement of financial position.
Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas
satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap
konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan
perubahan
beberapa
asumsi
mungkin
saling
berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban
imbalan pasti atas asumsi actuarial utama, metode
yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan
pasti dengan menggunakan metode projected unit
credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam
penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam
laporan posisi keuangan.
35. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
35. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Dalam kegiatan usahanya, Bank mengadakan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama
meliputi transaksi-transaksi keuangan.
In the normal course of business, the Bank
engages in transactions with related parties,
primarily consisting of financial transactions.
Dibawah ini adalah ikhtisar pihak-pihak berelasi
yang bertransaksi dengan Bank, termasuk sifat
hubungan dan sifat transaksinya:
The following is a summary of related parties who
have transactions with the Bank, and includes the
nature of the relationship and transaction:
Personil manajemen kunci
Key management personnel
Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang
mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan
aktivitas Bank, secara langsung atau tidak
langsung, termasuk Direktur dan Komisaris dan
pejabat eksekutif dari Bank sesuai dengan
peraturan BI.
Key management personnel are those people who
have the authority and responsibility to plan, lead,
and control activities of the Bank, directly or
indirectly. Key management personnel are the
Directors and Commissioners and executive
employees of the Bank according to BI regulation.
Transaksi antara Bank dengan personil manajemen
kunci meliputi pemberian pinjaman; penempatan
dana oleh personil manajemen kunci pada Bank
berupa rekening tabungan, giro dan/atau deposito
berjangka;
pembayaran
kompensasi
dan
remunerasi berupa gaji pokok, honorarium, bonus,
tantiem dan tunjangan lainnya; serta imbalan pasca
kerja.
Transactions between Bank and key management
personnel include loans; placement from key
management personnel to the Bank in form of
saving account, current account and/or time
deposit;
payment
of
compensation
and
remuneration in form of basic salary, honorarium,
bonus, tantiem and other allowances; and also
post-employment benefits.
Halaman 8/65 Page
252
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
35. TRANSAKSI
(lanjutan)
a.
DENGAN
PIHAK
BERELASI
35. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Jenis hubungan dan unsur transaksi
berelasi
Pihak-pihak berelasi/
Related parties
a.
Induk perusahaan/
Parent company
PT Triputra Persada Rahmat
Induk perusahaan/
Parent company
Unsur transaksi pihak berelasi/
Related parties transactions
Karyawan kunci/
Key management personnel
Transaksi dengan pihak berelasi
b.
Aset lain-lain, giro pada bank lain,
liabilitas lain-lain, beban lain-lain/Other
assets, current accounts with other
banks, other liabilities, other expense
Tidak ada transaksi dengan induk
perusahaan/No transaction in relation
with parent company
Giro wadiah, bank garansi yang
diterbitkan, liabilitas lain-lain, deposito
kewajiban
mudharabah,
kontinjensi/Wadiah demand deposits,
bank
guarantees
issued,
other
liabilities, time deposit mudharabah,
contingent liabilities
Related party transactions
The outstanding balances and detail
transactions with related parties are as follows:
Saldo dan rincian transaksi dengan pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
2015
Aset
Giro pada bank lain
(Catatan 6)
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
Pinjaman yang diberikan (aset atas
operasi yang dihentikan)
(Catatan 32)
Lain-lain (Catatan 12)
Type of relationships and related parties
transactions
Jenis hubungan/
Type of relationships
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk.
Pejabat Eksekutif/Executive employees
b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2014
Assets
Current accounts with other banks
(Note 6)
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
Loans
(assets on discontinued
operations) (Note 32)
Others (Note 12)
14,270
7,947
-
275
6,116
14,270
14,338
0.28%
0.39%
Percentage to total assets
Liabilitas
Simpanan nasabah
-
3
Liabilities
Deposit from customers
Jumlah liabilitas dari
pihak-pihak berelasi
-
3
Total liabilities from
related parties
0.0%
Percentage of total
liabilities from
related parties to
total liabilities
Persentase terhadap
jumlah aset
Persentase jumlah
liabilitas dari
pihak-pihak berelasi
terhadap jumlah
liabilitas
Dana Syirkah Temporer
Tabungan mudharabah (Catatan 18)
Karyawan kunci
-
469
Temporary Syirkah Funds
Mudharabah savings deposits (Note 18)
253
Key employees
Deposito mudharabah (Catatan 19)
Karyawan kunci
3,655
3,908
Mudharabah time deposits (Note 19)
Key employees
Jumlah dana syirkah
temporer dari
pihak-pihak berelasi
4,124
4,161
Total temporary syirkah funds
from related parties
0.14%
0.19%
Percentage to total
temporary syirkah funds
Persentase terhadap jumlah
dana syirkah temporer
Halaman 8/66 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
253
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
35. TRANSAKSI
(lanjutan)
b.
DENGAN
PIHAK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
BERELASI
35. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
b.
2015
Related party transactions (continued)
2014
Beban bunga
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
-
-
Interest expense
Current accounts
Saving accounts
Time deposits
Total
Persentase terhadap jumlah
beban bunga
-
-
Percentage to
total interest expense
6,585
-
General and administrative
expense
Rent
1.91%
-
Percentage to total general
and administrative expense
Beban umum dan administrasi
Sewa
Persentase terhadap jumlah
beban umum dan administrasi
The compensation paid or payable to key
management for employee services is shown
below:
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada
manajemen kunci atas jasa kepegawaian
adalah sebagai berikut:
2015
%*)
Dewan
Direksi/
Board of
Directors
Rp
Dewan
Komisaris/
Board of
Commisioners
%*)
Rp
Pemegang
saham utama
yang juga
bagian dari
manajemen/
Shareholders
that are part
of management
*)
%
Rp
Personil
manajemen
kunci lainnya/
Other key
management
personnel
%*)
Rp
Gaji dan imbalan karyawan
jangka pendek lainnya 3.09%
19,202
0.81%
5,013
-
-
5.57%
34,638
Salaries and other short-term
employee benefits
Jumlah
19,202
0.81%
5,013
-
-
5.57%
34,638
Total
3.09%
*) % terhadap beban tenaga kerja
*) % to total salary expense
2014
%*)
Dewan
Direksi/
Board of
Directors
Rp
Dewan
Komisaris/
Board of
Commisioners
%*)
Rp
Pemegang
saham utama
yang juga
bagian dari
manajemen/
Shareholders
that are part
of management
*)
%
Rp
Gaji dan imbalan karyawan
jangka pendek lainnya 2.13%
9,097
0.47%
2,007
-
-
3.03%
12,954
Salaries and other short-term
employee benefits
Jumlah
9,097
0.47%
2,007
-
-
3.03%
12,954
Total
2.13%
*) % terhadap beban tenaga kerja
*) % to total salary expense
Halaman 8/67 Page
254
Personil
manajemen
kunci lainnya/
Other key
management
personnel
%*)
Rp
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
35. TRANSAKSI
(lanjutan)
c.
DENGAN
PIHAK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
BERELASI
35. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Pembayaran Berbasis Saham
c.
Share-Based Payments
Share-based payment given to the key
management personnel as follow:
Pembayaran berbasis saham yang diberikan
kepada personil manajemen kunci adalah
sebagai berikut:
Program 2015-2020 *)
BTPN Syariah
Harga eksekusi
Opsi/
Opsi
saham/
Option exercise
price
Share option
Dewan Direksi
Manajemen kunci lainnya
4,000
4,000
7,900,000
9,760,000
Board of Directors
Other key management
17,660,000
36. ANALISIS JATUH TEMPO
36. MATURITY ANALYSIS
The maturity of assets and liabilities as at
31 December 2015 and 2014 based on the
remaining period to maturity are as follows:
Jatuh tempo aset dan liabilitas pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan waktu
yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo
adalah sebagai berikut:
Lebih dari
1 bulan
sampai
dengan
3 bulan/
More than
1 month
up to
3 months
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
Aset
Kas
2015
Lebih dari
3 bulan
sampai
dengan
1 tahun/
More than
3 months
up to
1 year
Lebih
dari
1 tahun/
More
than
1 year
Sesuai
permintaan/
On demand
Jumlah/
Total
-
108,438
108,438
-
-
203,766
651,338
2,843,885
5
-
588,767
55
-
14,883
79,755
14,883
410,000
3,657,717
60
79,755
-
-
175,319
22,411
17,271
51,821
175,319
22,411
17,271
51,821
Assets
Cash
Current accounts
and placements
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placement with other banks
Murabahah receivables – net
Funds of qardh
Prepayments
Property and
equipment-net
Intangible assets-net
Deferred tax asset
Other assets - net
-
-
-
-
-
Loans (assets on
discontinued operations)
834,935
247,702
2,843,890
588,822
673,664
5,189,013
Total Assets
Liabilitas
Liabilitas segera
Bagi hasil yang belum dibagikan
Simpanan nasabah
Utang pajak
Liabilitas lain- lain
Imbalan kerja
7,920
11,152
6,715
13,038
-
3,945
-
29,602
103,280
-
-
758,549
3,425
36,498
7,920
11,152
758,549
40,262
119,743
36,498
Liabilities
Liabilities due immediately
Undistributed revenue sharing
Deposits from customers
Taxes payable
Other liabilities
Employee benefit
Jumlah Liabilitas
38,825
3,945
132,882
-
798,472
974,124
Total Liabilities
-
-
Giro dan penempatan pada
Bank Indonesia
395,500
52,072
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Piutang murabahah-bersih
Pinjaman qardh
Biaya dibayar dimuka
410,000
29,435
-
195,630
-
-
-
-
Aset tetap - bersih
Aset tak berwujud - bersih
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain - bersih
Pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi
yang dihentikan)
Jumlah Aset
-
Dana Syirkah Temporer
Tabungan mudharabah
Deposito mudharabah
1,897,100
919,802
206,494
1,060
26,962
-
26,962
3,024,456
Temporary Syirkah Funds
Mudharabah saving deposits
Mudharabah time deposits
Jumlah Dana
Syirkah Temporer
1,897,100
919,802
206,494
1,060
26,962
3,051,418
Total Temporary
Syirkah Funds
(1,100,990)
(676,045)
2,504,514
587,762
(151,770)
1,163,471
Maturity Gap
Perbedaan Jatuh Tempo
Halaman 8/68 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
255
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. ANALISIS JATUH TEMPO (lanjutan)
36. MATURITY ANALYSIS (continued)
Lebih dari
1 bulan
sampai
dengan
3 bulan/
More than
1 month
up to
3 months
Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month
Aset
Kas
2014
Lebih dari
3 bulan
sampai
dengan
1 tahun/
More than
3 months
up to
1 year
Lebih
dari
1 tahun/
More
than
1 year
Sesuai
permintaan/
On demand
Giro dan penempatan pada
Bank Indonesia
270,000
-
51,346
-
146,373
467,719
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Piutang murabahah-bersih
Biaya dibayar dimuka
363,330
62,352
-
6,930
150,898
-
2,271,476
-
13,661
-
9,698
35,740
9,698
370,260
2,498,387
35,740
-
-
-
-
129,133
14,984
11,205
72,774
129,133
14,984
11,205
72,774
Assets
Cash
Current accounts
and placements
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placement with other banks
Murabahah receivables - net
Prepayments
Property and
equipment-net
Intangible assets-net
Deferred tax asset
Other assets - net
4,046
3,050
39,417
-
-
46,513
Loans (assets on
discontinued operations)
699,728
160,878
2,362,239
13,661
473,510
3,710,016
Total Assets
5,276
10,039
7,205
87
-
4,665
-
12,535
94,312
-
-
513,240
5,222
32,391
5,276
10,039
513,240
24,405
99,621
32,391
-
Aset tetap - bersih
Aset tak berwujud - bersih
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain - bersih
Pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi
yang dihentikan)
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segera
Bagi hasil yang belum dibagikan
Simpanan nasabah
Utang pajak
Liabilitas lain- lain
Imbalan kerja
Simpanan nasabah
(liabilitas atas operasi yang
dihentikan)
Jumlah Liabilitas
-
-
-
53,603
53,603
Liabilities
Liabilities due immediately
Undistributed revenue sharing
Deposits from customers
Taxes payable
Other liabilities
Employee benefit
Deposits from customers
(liabilities on discontinued
operations)
56
-
3
-
6,582
6,641
22,663
4,665
106,850
-
557,435
691,613
Total Liabilities
Dana Syirkah Temporer
Tabungan mudharabah
Deposito mudharabah
1,277,429
353,965
535,628
9,802
17,440
-
17,440
2,176,824
Temporary Syirkah Funds
Mudharabah saving deposits
Mudharabah time deposits
Jumlah Dana
Syirkah Temporer
1,277,429
353,965
535,628
9,802
17,440
2,194,264
Total Temporary
Syirkah Funds
Perbedaan Jatuh Tempo
(600,364)
(197,752)
1,719,761
3,859
(101,365)
824,139
Maturity Gap
37. MANAJEMEN RISIKO
37. RISK MANAGEMENT
Kerangka Manajemen Risiko
Risk Management Framework
Sistem pengelolaan manajemen risiko perbankan
syariah
memiliki
keunikan
tersendiri
jika
dibandingkan dengan perbankan konvensional.
Namun demikian, secara umum masih memiliki
banyak kesamaan sebagai lembaga/instansi yang
bergerak di bidang keuangan.
Risk management system of sharia banking is
unique when compared to conventional banking.
However, generally they have a lot in common as
institutions/agencies engaged in the financial
sector.
Pengembangan manajemen risiko keuangan di
Bank berpedoman pada peraturan Bank Indonesia
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum serta dokumen-dokumen dari Basel
Committee on Banking Supervision, terutama
konsep Basel Accord II.
Financial Risk management development in the
Bank is guided by Bank Indonesia regulations
which govern risk management implementation by
banks operating in Indonesia, as well as Basel
Accord II documentation issued by the Basel
Committee of Banking Supervision.
Kerangka
manajemen
risiko
Bank
diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan,
prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan,
toleransi risiko serta perangkat manajemen risiko.
Bank melakukan pengembangan manajemen risiko
secara
berkesinambungan
sesuai
dengan
meningkatnya perkembangan dan kompleksitas
bisnis, strategi dan sistem informasi manajemen.
The Bank risk management framework is
implemented
through
policies,
procedures,
transaction and authorisation limits, risk tolerance
as well as risk management tools. The Group
carries
out
continuous
risk
management
development in line with the increasing business
complexity and the development organization,
strategy and management information systems.
Halaman 8/69 Page
256
Jumlah/
Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Risk Management Framework (continued)
Penerapan manajemen risiko mencakup:

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Implementation of risk management covers:

Board of Commissioner and Board of Director
active supervision

Sufficient policy, procedure and sets limit



Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan
limit
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko serta
sistem informasi manajemen risiko
Pengendalian internal yang menyeluruh


Sufficient
process
of
identification,
measurement, risk oversight and control and
risk management information
Overall internal control system
Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan
pengawasan dari Dewan Komisaris dan Direksi.
Bank telah membentuk Komite Pemantauan Risiko
sebagai sebagai pengawas tertinggi di tingkat
komisaris. Di tingkat direksi telah dibentuk Komite
Manajemen Risiko yang merupakan bagian yang
sangat penting dalam pengendalian risiko, control
unit yang memantau seluruh risiko yang terdapat
pada kegiatan operasional Bank.
The organization of the Bank risk management
involves the oversight from the Board of
Commissioners and Directors. The Group has
established Risk Monitoring Committee as the
highest risk authority in the commissioner level. At
the director level a Risk Management Committee
has been established which constitutes a crucial
element in risk control, a control unit to monitor all
of the risks in the Bank operating activities.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk
memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan
prosedur manajemen risiko dan untuk menelaah
kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait
dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam
menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh
Divisi Internal Audit.
The Bank’s Audit Committee is responsible for
monitoring compliance with the Group risk
management policies and procedures and for
reviewing the adequacy of the risk management
framework in relation to the risks faced by the
Group. The Bank’s Audit Committee is assisted in
these functions by Internal Audit Division.
Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Bank
adalah risiko keuangan, termasuk diantaranya
adalah risiko pembiayaan dan kredit, risiko likuiditas,
risiko pasar, dan risiko operasional.
The risks arising from financial instruments to which
the Bank is exposed are financial risks, which
include financing and credit risk, liquidity risk,
market risk, and operational risk.
Risiko pembiayaan dan kredit
Financing and credit risk
Risiko pembiayaan dan kredit adalah risiko kerugian
keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau
rekanan
Bank
gagal
memenuhi
liabilitas
kontraktualnya kepada Bank. Risiko pembiayaan
dan
kredit
terutama
berasal
dari
pembiayaan/piutang syariah dan pinjaman yang
diberikan (aset atas operasi yang dihentikan).
Financing and credit risk is the risk of financial loss,
should any of the Bank customers, clients or
market counterparties fail to fulfill their contractual
obligations to the Bank. Financing and credit risk
arises mainly from shariah financing/receivable and
loans (assets on discontinued operations).
Piutang Murabahah
Murabahah Receivables
Tujuan pengelolaan risiko pembiayaan Bank selain
untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang
telah ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia,
juga untuk mengelola risiko pembiayaan itu sendiri
sehingga diharapkan kemungkinan kerugian dari
tidak dibayarnya pembiayaan yang diberikan dan
kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik
pada
tingkat
individual
maupun
portofolio
pembiayaan secara keseluruhan.
The objectives of managing the Bank’s financing
risk instead of meeting the requirements set by
Bank Indonesia regulation, and also to manage risk
financing itself so that the possibility of losses from
unpaid financing facilities and other financial
contracts is at a minimum level, both on an
individual and entire financing portfolio level.
Halaman 8/70 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
257
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
Financing and credit risk (continued)
Piutang murabahah (lanjutan)
Murabahah receivables (continued)
Pengelolaan pembiayaan Bank diarahkan untuk
melakukan ekspansi pembiayaan dan mengelola
kualitas setiap pembiayaan sejak saat diberikan
sampai
dengan
dilunasi
untuk
mencegah
pembiayaan tersebut menjadi Non-Performing
Financing (“NPF”). Pengelolaan pembiayaan yang
efektif
dapat
meminimalkan
kerugian
dan
mengoptimalkan
penggunaan
modal
yang
dialokasikan untuk risiko pembiayaan.
The management of the Bank’s financing is
directed for the expansion of financing and
managing the quality of its financing service since
grant date until payment to prevent it from
becoming Non-Performing Financing (“NPF”).
Effective management of the fund can minimize
losses and optimize the using of capital allocated
to financing risk.
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur
pembiayaan tertulis. Kebijakan-kebijakan tersebut
memberikan pedoman secara lengkap dan terperinci
atas kegiatan manajemen pembiayaan dari saat
pengajuan
pembiayaan,
proses
analisis,
persetujuan,
pemantauan,
pendokumentasian,
pengendalian, dan penyelamatan/restrukturisasi.
Dalam rangka mendukung proses pemberian
pembiayaan yang lebih hati-hati, BTPN Syariah
melakukan penelaahan dan penyempurnaan
kebijakan pembiayaan secara periodik sesuai
dengan perkembangan bisnis terkini.
The Bank has written financing policies and
procedures. This policy provides comprehensive
and detailed guidance regarding the financing of
management activities from the financing proposal,
analysis
process,
approval,
monitoring,
documentation, control, and rescue/restructuring.
In order to support the financing process more
carefully, BTPN Syariah conducts the review and
improvement of financing policies periodically in
accordance with current business developments.
Pinjaman yang diberikan (aset atas operasi yang
dihentikan)
Loans (assets on discontinued operations)
Bank menggunakan model incurred loss untuk
pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan
untuk tujuan akuntansi. Dengan demikian, kerugian
hanya diakui jika terdapat bukti obyektif atas
peristiwa kerugian spesifik.
The Bank uses an incurred loss model for the
recognition of impairment losses of financial assets
for accounting purposes. These mean that losses
can only be recognised when there is objective
evidence of a spesific loss event.
Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi
penurunan nilai pinjaman yang diberikan (aset atas
operasi yang dihentikan) khususnya pembayaran
pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90
hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari
persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal.
Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan
dua metode, yaitu evaluasi penurunan nilai secara
individual dan kolektif.
The main considerations for the loan (assets on
discontinued operations) impairment assessment
include whether any payments of principal or
interest are overdue by more than 90 days or there
are any known difficulties or non-compliance of the
original term of the contract. The Bank evaluates
impairments assessment using two method,
individual and collective impairment assessment.
Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan
nilai secara individual untuk masing-masing
pinjaman yang diberikan (aset atas operasi yang
dihentikan) yang signifikan. Bank melakukan
penilaian secara individual untuk pinjaman yang
diberikan (aset atas operasi yang dihentikan)
dengan plafon di atas Rp 20.000.000 (nilai penuh).
The Banks determines the allowances for
impairment losses for each significant loan (assets
on discontinued operations) on an individual basis.
The Bank assesses individually for loans (assets
on discontinued operations) with principal above
Rp 20,000,000 (full amount).
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan
jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai, antara
lain kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja
saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi
penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi
kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan
lainnya, termasuk klaim terhadap pihak asuransi,
nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan
ekspektasi waktu diperolehnya arus kas.
Items considered when determining allowance for
impairment losses include the sustainability of the
debtors' business plan, its ability to improve
performance once a financial difficulty is arisen,
projected receipts and the expected payout should
bankruptcy occurs, the availability of other financial
support, including claim for the insurance party, the
realisability of collateral, and the timing of expected
cash flows.
Halaman 8/71 Page
258
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
Financing and credit risk (continued)
Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi
setiap tanggal pelaporan. Sedangkan evaluasi
penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif
dilakukan atas pinjaman yang diberikan (aset atas
operasi yang dihentikan) yang tidak signifikan
secara individual.
The allowance for impairment losses is evaluated
at each reporting date. The allowance for
impairment losses is based on collective evaluation
is made for the loans (assets on discontinued
operations) which are not individually significant.
(i)
(i)
Manajemen risiko pembiayaan dan kredit
Financing and credit risk management
Melakukan kaji ulang atas kebijakan
pembiayaan dan kredit secara periodik
terutama jika terdapat perubahan kondisi
perekonomian, perubahan peraturan dan/atau
pendekatan bisnis.
Review of the financing and credit policies
periodically especially if there is changing in
market conditions, changes in regulations
and/or business approach.
Batas pemberian pembiayaan dan pinjaman
yang diberikan (aset atas operasi yang
dihentikan) ditetapkan dan ditelaah mengikuti
perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi.
Telaahan pembiayaan dan pinjaman yang
diberikan (aset atas operasi yang dihentikan)
secara
periodik
dan
penilaian
atas
kemungkinan wanprestasi juga dilakukan.
Proses persetujuan pembiayaan dan pinjaman
yang diberikan (aset atas operasi yang
dihentikan)
dilakukan
melalui
komite
persetujuan pembiayaan dan kredit.
Lending limits for financing and loans (assets
on discontinued operations) are set and
reviewed in the light of changing market and
economic conditions. Periodic financing and
credit (assets on discontinued operations)
reviews and assessments of probability of
default are also conducted. Approval process
using financing and credit (assets on
discontinued operations) approval committee.
Bank
juga
dengan
ketat
memantau
perkembangan portofolio pembiayaan dan
pinjaman yang diberikan (aset atas operasi
yang dihentikan) yang memungkinkan Bank
untuk melakukan tindakan pencegahan secara
tepat waktu apabila terjadi penurunan kualitas
pembiayaan dan pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi yang dihentikan) salah
satunya dengan melakukan deteksi dini
permasalahan dan pemantauan yang disiplin.
The Bank also closely monitors the
development of its financing and loan (assets
on discontinued operations) portfolios to
enable the Bank to initiate a preventive action
in a timely manner when there is a
deterioration in financing and credit (assets
on discontinued operations) quality by
conducting early warning detection and
disciplined monitoring.
Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan
mengawasi secara aktif kualitas portofolio
pembiayaan dan pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi yang dihentikan) dengan
cara meningkatkan kebijakan
manajemen
risiko pembiayaan dan kredit secara efektif,
penyempurnaan
prosedur,
dan
pengembangan sistem.
Bank continued to actively manage and
monitor the financing and loan (assets on
discontinued operations) portfolio quality by
improving
financing
and
credit
risk
management policies effectively, improving
procedures, and systems development.
Sistem Informasi Manajemen telah tersedia
dan mencakup tingkat yang cukup rinci untuk
mendeteksi setiap perkembangan yang kurang
baik sedini mungkin sehingga memungkinkan
dilakukannya tindakan secara tepat waktu atas
penurunan kualitas pembiayaan dan pinjaman
yang diberikan atau untuk meminimalisasi
kerugian kredit.
Management Information Systems (MIS) are
in place and cover a sufficient level of detail
to detect any adverse development at an
early stage, allowing for timely measures to
be taken to counteract for any possible
deterioration in financing and credit quality or
to minimize credit losses.
Halaman 8/72 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
259
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
(ii)
(iii)
Cadangan kerugian penurunan
kebijakan pencadangan
Financing and credit risk (continued)
nilai
dan
(ii)
Impairment and provisioning policies
Penurunan nilai adalah kondisi dimana
terdapat bukti obyektif terjadinya peristiwa
yang merugikan sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal pembiayaan dan pinjaman yang diberikan
tersebut dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa datang atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.
Impairment is a condition where there is
objective evidence of adverse events as a
result of one or more events occurring after
the initial recognition of these financing and
credits and these adverse events impact on
the estimated future cash flows of financial
assets or groups financial assets that can be
reliably estimated.
Cadangan
kerugian
dihitung
dengan
menggunakan metode CKPN sesuai dengan
POJK No. 16/POJK.03/2014 tentang Penilaian
Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah.
Impairment allowances are calculated based
on CKPN method in accordance to POJK No.
16/POJK.03/2014 regarding Assessment of
the Quality of Assets of Sharia Commercial
Bank and Sharia Business Unit.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang
diakui pada pelaporan keuangan hanyalah
kerugian yang telah terjadi pada tanggal
laporan keuangan atas posisi keuangan
berdasarkan bukti obyektif.
Impairment allowances are recognised for
financial reporting purposes only for losses
that have been incurred at the date of the
statement of financial position based on
objective evidence.
Eksposur maksimum risiko pembiayaan dan
kredit disajikan setelah cadangan kerugian
penurunan nilai tanpa memperhitungkan
agunan dan pendukung lainnya.
Eksposur risiko pembiayaan dan kredit
terhadap aset keuangan pada laporan posisi
keuangan pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
(iii)
Maximum exposure to financing and credit
risk are presented net after allowance for
impairment losses without considering
collateral held or other enhancements.
Financing and credit risk exposures relating to
statements of financial position assets as at
31 December 2015 and 2014 is as follows:
Eksposur maksimum/
Maximum exposure
2015
2014
Giro pada bank lain
Piutang murabahah - bersih
Pinjaman qardh
Pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi yang
dihentikan)
14,878
3,657,717
60
9,693
2,498,387
-
3,672,655
46,513
2,554,593
Halaman 8/73 Page
260
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Current accounts with
other banks
Murabahah receivables - net
Funds of qardh
Loans
(assets on
discontinued operations)
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
Financing and credit risk (continued)
(iii)
(iii)
Eksposur maksimum risiko pembiayaan dan
kredit disajikan setelah cadangan kerugian
penurunan nilai tanpa memperhitungkan
agunan dan pendukung lainnya. (lanjutan)
Maximum exposure to financing and credit
risk are presented net after allowance for
impairment losses without considering
collateral held or other enhancements.
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
tidak ada fasilitas piutang murabahah dan
pinjaman yang diberikan (aset atas operasi
yang dihentikan) kepada nasabah yang belum
ditarik – committed. Sebagai akibatnya, tidak
terdapat risiko kredit terhadap rekening
administratif.
As at 31 December 2015 and 2014, there are
no unused murabahah receivables and loan
(assets on discontinued operations) facilities
granted – committed. As such, there are no
credit risk exposures related to off-balance
sheet items.
Risiko konsentrasi pembiayaan dan kredit
Concentration of financing and credit risk
Bank
mengelola
dan
mengendalikan
konsentrasi risiko pembiayaan dan kredit
dimanapun risiko tersebut teridentifikasi secara khusus, terhadap debitur individu dan
kelompok, dan industri serta sektor geografis
yang disajikan setelah cadangan kerugian
penurunan nilai.
The
Bank
manages
and
controls
concentrations of financing and credit risk
wherever they are identified - in particular, to
individual and group counterparties, and to
industries and geographical sectors that are
presented net after allowance for impairment
losses.
Bank menentukan tingkat risiko pembiayaan
dan kredit yang dimiliki dengan menetapkan
batas jumlah risiko yang bisa diterima yang
terkait dengan satu debitur atau beberapa
kelompok debitur.
The Bank structures the levels of financing
and credit risk it undertakes by placing limits
on the amount of risk accepted in relation to
one borrower or more borrowers.
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan
eksposur risiko pembiayaan dan kredit
Concentration of risks of financial assets with
financing and credit risk exposure
a) Sektor geografis
a) Geographical sectors
Jawa/Java
Giro pada bank lain
Piutang murabahah dan
dan pinjaman qardh bersih
2015
Bali & Nusa
Tenggara
Kalimantan
& Sulawesi
Sumatera
Jumlah/
Total
14,878
-
-
-
14,878
2,826,682
140,794
590,601
99,700
3,657,777
2,841,560
140,794
590,601
99,700
3,672,655
Current accounts with
other banks
Murabahah receivables
and funds of qardh net
Halaman 8/74 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
261
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
Financing and credit risk (continued)
(iii)
(iii)
Eksposur maksimum risiko pembiayaan dan
kredit disajikan setelah cadangan kerugian
penurunan nilai tanpa memperhitungkan
agunan dan pendukung lainnya (lanjutan)
Maximum exposure to financing and credit
risk are presented net after allowance for
impairment losses without considering
collateral held or other enhancements
(continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan
eksposur risiko pembiayaan dan kredit
(lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with
financing and credit risk exposure (continued)
a) Sektor geografis (lanjutan)
a) Geographical sectors (continued)
Jawa/Java
Giro pada bank lain
9,693
Pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi yang
dihentikan) dan piutang
murabahah - bersih
2014
Bali & Nusa
Tenggara
Kalimantan
& Sulawesi
Sumatera
-
-
Jumlah/
Total
-
Current accounts with
other banks
9,693
2,131,746
84,171
328,983
-
Loans (assets on
discontinued operations)
and murabahah
2,544,900
receivables - net
2,141,439
84,171
328,983
-
2,554,593
b) Industry sectors
b) Sektor industri
The following table breaks down the Bank
financing and credit exposure at carrying
amounts (without taking into account any
collateral held or other credit support), as
categorised by the industry sectors.
Tabel berikut ini menggambarkan rincian
eksposur pembiayaan dan kredit Bank
pada
nilai
tercatat
(tanpa
memperhitungkan agunan atau pendukung
kredit
lainnya),
yang
dikategorikan
berdasarkan sektor industri.
2015
Giro pada bank lain
Piutang murabahah dan
pinjaman qardh bersih
Pemerintah/
Government
Lembaga
keuangan/
Financial
institution
Perdagangan/
Trading
-
14,878
-
-
-
-
14,878
-
-
3,188,002
112,831
160,759
196,185
3,657,777
-
14,878
3,188,002
112,831
160,759
196,185
3,672,655
Jasa/
Business
Services
Perindustrian/ Lain-lain/
Manufacturing Others
Jumlah/
Total
Current accounts with
other banks
Murabahah receivable
and funds of qardh net
2014
Giro pada bank lain
Pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi yang
dihentikan) dan
piutang murabahah bersih
Pemerintah/
Government
Lembaga
keuangan/
Financial
institution
Perdagangan/
Trading
-
9,693
-
-
-
-
9,693
-
-
1,985,434
157,907
172,325
229,234
2,544,900
-
9,693
1,985,434
157,907
172,325
229,234
2,554,593
Jasa/
Business
Services
Perindustrian/ Lain-lain/
Manufacturing Others
Pinjaman yang diberikan (aset atas
operasi
yang
dihentikan)
dan
pembiayaan/piutang syariah pada sektor
”Lain-lain”
terutama
terdiri
dari
pembiayaan dan kredit untuk sektor
pertanian.
Halaman 8/75 Page
262
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Jumlah/
Total
Loans
(assets
operations)
financing/receivables
mostly consist of
financing/receivables
industry sector.
Current accounts with
other banks
Loans (asset on
discontinued
operations) and
murabahah
receivables - net
on
discontinued
and
sharia
in sector “Others”
loans and sharia
to
agriculture
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
Financing and credit risk (continued)
(iii)
(iii)
Eksposur maksimum risiko pembiayaan dan
kredit disajikan setelah cadangan kerugian
penurunan nilai tanpa memperhitungkan
agunan dan pendukung lainnya (lanjutan)
Maximum exposure to financing and credit
risk are presented net after allowance for
impairment losses without considering
collateral held or other enhancements
(continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan
eksposur risiko pembiayaan dan kredit
(lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with
financing and credit risk exposure (continued)
c) Kualitas pembiayaan dan kredit dari aset
keuangan
c) Financing and credit quality of financial
assets
As at 31 December 2015 and 2014,
quality of financial assets are divided as
follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, kualitas kredit atas aset keuangan
terbagi atas:
Belum
jatuh tempo
atau tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Neither
past due nor
impaired
Telah
jatuh tempo
tetapi tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Past due
but not
impaired
2015
Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired
Jumlah/
Total
Giro pada bank lain
Piutang murabahah
dan pinjaman qardh bersih
14,878
-
-
14,878
3,626,426
25,113
6,238
3,657,777
Current accounts with
other banks
Murabahah receivable
and funds of qardh
net
Jumlah
3,641,304
25,113
6,238
3,672,655
Total
Belum
jatuh tempo
atau tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Neither
past due nor
impaired
Telah
jatuh tempo
tetapi tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Past due
but not
impaired
2014
Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired
Jumlah/
Total
Giro pada bank lain
Pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi yang
dihentikan) dan
piutang murabahah - bersih
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
9,693
-
-
2,490,464
275
32,051
-
22,110
-
Current accounts with
other banks
Loans
(assets on discontinued
operations) and
murabahah receivables - net
2,544,625
Third parties 275
Related parties -
Jumlah
2,500,432
32,051
22,110
2,554,593
9,693
Total
Halaman 8/76 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
263
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
Financing and credit risk (continued)
(iii)
(iii)
Eksposur maksimum risiko pembiayaan dan
kredit disajikan setelah cadangan kerugian
penurunan nilai tanpa memperhitungkan
agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Maximum exposure to financing and credit
risk are presented net after allowance for
impairment losses without considering
collateral held or other credit enhancements
(continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan
eksposur risiko pembiayaan dan kredit
(lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with
financing and credit risk exposure (continued)
c) Kualitas pembiayaan dan kredit dari aset
keuangan (lanjutan)
c) Financing and credit quality of financial
assets (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, rincian kualitas pembiayaan dan
pinjaman yang diberikan (aset atas
operasi yang dihentikan) yang belum jatuh
tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai berdasarkan rating internal adalah
sebagai berikut:
The credit quality of financing and loans
(assets on discontinued operations) that
are “neither past due nor impaired” as at
31 December 2015 and 2014 can be
assessed by reference to the internal
rating system as follows:
Lancar/
Current
Piutang murabahah dan
Pinjaman qardh bersih
- Modal kerja
- Konsumsi
yang
Cadangan kerugian penurunan nilai
Pinjaman yang diberikan (aset atas
operasi yang dihentikan) dan
piutang murabahah
Murabahah receivable and
funds of qardh –
net
31,994
3,594,474
Working capital -
50
8
58
Investment -
60
3,562,590
32,002
60
3,594,592
Consumer -
39,311
444
39,755
Accrued interest margin/income
(7,850)
(71)
(7,921)
Allowance for impairment losses
3,594,051
32,375
3,626,426
Lancar/
Current
2014
Pernah
mengalami
keterlambatan
pembayaran/
Has an overdue
experience
Jumlah/
Total
Loans (assets on
discontinued operations)
and murabahah receivables
- Modal kerja
2,478,692
3,638
2,482,330
Working capital -
- Konsumsi
2,057
2,480,749
3,638
2,057
2,484,387
Consumer -
31,354
56
31,410
Accrued interest margin/income
(34)
(25,058)
Allowance for impairment losses
3,660
2,490,739
Pendapatan
marjin/bunga
masih akan diterima
yang
Cadangan kerugian penurunan nilai
(25,024 )
2,487,079
Halaman 8/77 Page
264
Jumlah/
Total
3,562,480
- Investasi
Pendapatan
marjin/bunga
masih akan diterima
2015
Pernah
mengalami
keterlambatan
pembayaran/
Has an overdue
experience
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
Financing and credit risk (continued)
(iii)
(iii)
Eksposur maksimum risiko pembiayaan dan
kredit disajikan setelah cadangan kerugian
penurunan nilai tanpa memperhitungkan
agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Maximum exposure to financing and credit
risk are presented net after allowance for
impairment losses without considering
collateral held or other credit enhancements
(continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan
eksposur risiko pembiayaan dan kredit
(lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with
financing and credit risk exposure (continued)
c) Kualitas pembiayaan dan kredit dari aset
keuangan (lanjutan)
c) Financing and credit quality of financial
assets (continued)
Penjelasan
pembagian
kualitas
pembiayaan dan pinjaman yang diberikan
(aset atas operasi yang dihentikan) yang
“belum jatuh tempo atau tidak mengalami
penurunan nilai” adalah:
Details for financing and credit quality of
loans (assets on discontinued operations)
that are “neither past due nor impaired”
are as follow:
- Lancar
Pembiayaan dan pinjaman dalam
kategori ini memiliki kemampuan yang
sangat kuat untuk membayar marjin dan
pokok piutang murabahah bunga atau
pokok pinjaman yang diberikan (aset
atas operasi yang dihentikan) oleh
Bank.
- Current
This category is considered as very
strong capacity to pay margin and
principal of murabahah receivables or
interest and principal of loan (assets on
discontinued operations) back to the
Bank.
- Pernah
mengalami
keterlambatan
pembayaran
Pembiayaan dan pinjaman dalam
kategori ini dianggap memiliki kapasitas
memadai untuk membayar marjin dan
pokok piutangnya atau bunga dan
pokoknya.
Namun
terdapat
pertimbangan
terkait
dengan
kemampuan nasabah dalam melakukan
pembayaran pada saat jatuh tempo.
- Has an overdue experience
Analisa umur pembiayaan dan pinjaman
yang diberikan yang “telah jatuh tempo
tetapi tidak mengalami penurunan nilai”
pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
An aging analysis of financing and loans
that are “past due but not impaired” on 31
December of 2015 and 2014 is set out
below:
2015
Syariah/
Sharia
Modal Kerja/
Working Capital
1 – 30 hari
31 – 60 hari
61 – 90 hari
Pendapatan bunga/marjin
yang masih harus
diterima
Cadangan kerugian
penurunan nilai
This category is considered to have
adequate capacity to pay margin and
principal receivables or interest and
principal. However, there is a concern
over the debtor’s ability to make
payments when due.
Jumlah/
Total
-
20,100
9,632
7,852
37,584
20,100
9,632
7,852
37,584
1 – 30 days
31 – 60 days
61 – 90 days
-
1,994
1,994
-
(14,465)
(14,465)
Accrued interest income
Allowance for impairment
losses
-
25,113
25,113
Halaman 8/78 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
265
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pembiayaan dan kredit (lanjutan)
Financing and credit risk (continued)
(iii)
(iii)
Eksposur maksimum risiko pembiayaan dan
kredit disajikan setelah cadangan kerugian
penurunan nilai tanpa memperhitungkan
agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Maximum exposure to financing and credit
risk are presented net after allowance for
impairment losses without considering
collateral held or other credit enhancements
(continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan
eksposur risiko pembiayaan dan kredit
(lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with
financing and credit risk exposure (continued)
c) Kualitas pembiayaan dan kredit dari aset
keuangan (lanjutan)
c) Financing and credit quality of financial
assets (continued)
Modal Kerja/
Working Capital
1 – 30 hari
31 – 60 hari
61 – 90 hari
Pendapatan bunga/marjin
yang masih harus
diterima
Cadangan kerugian
penurunan nilai
2014
Syariah/
Sharia
Jumlah/
Total
4,237
2,520
2,814
9,571
10,347
6,973
6,370
23,690
14,584
9,493
9,184
33,261
1 – 30 days
31 – 60 days
61 – 90 days
587
1,448
2,035
(2,061)
(1,184)
(3,245)
Accrued interest income
Allowance for impairment
losses
8,097
23,954
Bank menempatkan aset keuangan lainnya
pada berbagai instrumen keuangan yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia berupa
FASBIS dan SBIS.
Other financial assets are placed by the Bank
in various financial instrument issued by Bank
Indonesia, such as FASBIS and SBIS.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian
dalam nilai buku atau fluktuasi arus kas di masa
mendatang yang diakibatkan oleh perubahan suku
bunga pasar atau nilai tukar.
Market risk is the potential loss in book value or
future cash flows fluctuation due to changes in
market interest rates or exchange rates.
Bank tidak memiliki aset maupun liabilitas
keuangan yang memiliki suku bunga ataupun
dalam mata uang asing.
The Bank does not have any assets or liabilities
that carry interest or denominated in foreign
currencies.
Dilihat dari aktivitas Bank saat ini, adapun faktor
risiko pasar yang dapat mempengaruhi nilai
laporan posisi keuangan dan rekening administratif
Bank adalah perubahan tingkat suku bunga pasar
pada portfolio buku Bank.
In current Bank’s activities, the market risk factors
that may affect the value of statement of financial
position and administrative accounts of the Bank is
the changes of market interest rate in portfolio of
the Bank.
Halaman 8/79 Page
266
32,051
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Policies adopted by the Bank in managing its
market interest rate risk including:
a) Monitoring of market interest rate risk.
Kebijakan yang dijalankan Bank dalam
pengendalian terhadap risiko suku bunga pasar:
a) Melakukan pemantauan risiko suku bunga
pasar.
b) Melakukan simulasi perhitungan net margin
income terhadap semua kemungkinan
perubahan tingkat suku bunga pasar.
c) Melakukan pemantauan terhadap Repricing
Gap Profile Asset & Liability secara
keseluruhan
dalam
mengantisipasi
pergerakan tren suku bunga pasar yang
dapat menyebabkan kerugian.
b) To simulate net margin income calculation
on all possible market interest rate
changes.
c) Monitoring of overall Repricing Gap Profile
Assets and Liabilities in order to anticipate
adverse movement of market interest rate.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko
likuiditas
adalah
risiko
akibat
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas
dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi
keuangan Bank. Hal ini disebabkan adanya
mismatch jangka waktu antara sumber dana dan
penyaluran dana Bank.
Liquidity risk is the risk due to inability of Bank to
meet maturing obligations from cash flow funding
sources and/or high quality liquid assets that can
be pledged, without disturbing the activities and
financial condition of the Bank. This is due to a
mismatch between the period of funding and
disbursement of Bank funds.
Dalam melaksanakan proses manajemen risiko
likuiditas, BTPN Syariah melakukan identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
terhadap faktor-faktor risiko likuiditas, antara lain
ketersediaan alat likuid, rasio likuiditas, proyeksi
arus kas, dan profil maturitas.
In carrying out the liquidity risk management
process, BTPN Syariah identify, measure, monitor,
and control of liquidity risk factors, among others
the availability of liquid assets, liquidity ratio, cash
flow projections and maturity profile.
Bank
mengungkapkan
aset
dan
liabilitas
berdasarkan umur jatuh tempo. Pengungkapan
tersebut telah diterapkan di Catatan 36.
Bank has disclosed assets and liabilities based on
its maturity. These have been provided in Note 36.
Kebijakan
yang
dijalankan
Bank
mengendalikan risiko likuiditas adalah:
Policies adopted by the Bank in managing its
liquidity risk include:
-
-
-
dalam
Menetapkan kebijakan pengendalian risiko
likuiditas yang telah disesuaikan dengan misi,
strategi bisnis, kecukupan permodalan, sumber
daya manusia, dan risk appetite Bank.
Menetapkan kebijakan dan prosedur penetapan
limit risiko likuiditas secara tertulis, lengkap,
memadai, dan cukup mudah ditelusuri.
Membentuk satuan kerja pengendali risiko
likuiditas dan melaksanakan pengendalian
risiko likuiditas yang dilaksanakan secara
konsisten dan independen.
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability
Committee) untuk mengatur tingkat bunga
dalam
usaha
meningkatkan/menurunkan
sumber dana tertentu.
-
-
-
Application of a liquidity risk control policy that
is suited to the Bank mission, business
strategy, capital adequacy, human resources,
and appetite for risk.
Application of a liquidity risk limit policies and
procedures that are written, complete,
adequate and easy to follow.
Forming a liquidity risk control work unit and
performing consistent and independent
liquidity risk control.
Implementing the ALCO (Asset & Liability
Committee) function to manage interest rates
in an effort to increase/decrease certain
sources of funds.
Halaman 8/80 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
267
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
-
-
Liquidity Risk (continued)
Mengelola
portofolio
pendanaan
untuk
menghindari
risiko
konsentrasi
dan
ketergantungan pada sumber pendanaan
tertentu. Hal ini dimonitor secara bulanan oleh
ALCO dan Risk Management Committee
(RMC).
Menetapkan prosedur dan tim kontijensi
pendanaan likuiditas, sebagai bagian dari
pengedalian risiko likuiditas, khususnya pada
saat kondisi krisis.
-
Managing its funding portfolio to avoid
concentration risk and dependence on single
source of funding. It’s monitored by ALCO
and Risk Management Committee (RMC).
-
Establish procedures and team for funding
liquidity contigency, as part of the liquidity risk
control, especially in crisis condition.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian
yang disebabkan oleh ketidak-cukupan dan/atau
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem atau adanya kejadiankejadian eksternal.
Operational risk is defined as the risk of loss
resulting from inadequate or failed internal
processes, people and systems or from external
events.
Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Operasional
Operational Risk Management Framework
1.
1.
Kerangka kerja pengelolaan risiko operasional
Bank
dilakukan
dengan
pembagian
akuntabilitas dan peran yang jelas. Direksi
seperti halnya Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk mengawasi efektivitas dari
kerangka-kerja pengelolaan resiko operasional
secara
menyeluruh
maupun
pada
pelaksanaannya.
The Bank operational risk management
framework
is
executed
with
clear
accountabilities of all parties involved. The
Board of Directors and the Board of
Commissioners are responsible to oversee the
effectiveness of the overall operational risk
management framework as well as its
execution.
Pada tingkatan operasional dibentuk sistem
pengendalian secara berlapis, dimana Sistem
Pengendalian Internal (“QA”) berperan membantu
Risk Taking Unit (“RTU”) dalam penegakan
pengelolaan risiko operasional sehari-hari. Pada
lapis pengendalian berikutnya, Operational Risk
Management (“ORM”) bersama-sama dengan
Divisi Compliance berperan dalam pendefinisian,
penyempurnaan, dan pemeliharaan kerangka
kerja risiko operasional, memastikan kecukupan
mitigasi risiko, kebijakan, dan prosedur, serta
berperan sebagai koordinator/fasilitator atas
aktivitas pengelolaan risiko operasional.
Layered of defenses was formed at the
operational levels, whereas System of Internal
Controls (“QA”) is assisting the Risk Taking
Units (“RTUs”) in day-to-day enforcement of
operational risk management practices. While
in the next layer, Operational Risk
Management
(“ORM”)
together
with
Compliance Division act in defining, refining,
and
maintaining
the
operational
risk
framework, ensuring the adequacy of risk
mitigation, policies, and procedures, and act as
the coordinator/facilitator of the overall
operational risk management activities.
Berikutnya, Internal Audit secara independen
berperan memastikan bahwa risiko yang tersisa
(residual risks) masih berada dalam batasan yang
dapat diterima (risk appetite).
The Internal Audit is then independently
performing the assurance that all residual risks
are within the agreed risk appetite.
Penyelarasan kerja antara pihak-pihak yang
terkait praktik pengendalian internal Bank
dilakukan secara berkelanjutan melalui forumforum periodik dan fasilitasi rutin.
Continuous alignment between all parties
related to internal control practices in the Bank
is conducted through regular forums and
facilitations.
Halaman 8/81 Page
268
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Operasional
(lanjutan)
Operational
(continued)
2.
2.
Pelaksanaan Kerangka Kerja ORM di Bank
dilakukan dalam tahapan proses yang terpadu
dan terdiri dari proses Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan
serta
Pengendalian/Mitigasi
Risiko.
Risk
Management
Framework
Practices of ORM Framework in Bank are
conducted through an integrated processes
consists of Risk Identification, Measurement,
Monitoring and Controlling/Mitigating.
The stages of its processes involve
comprehensive risk reviews over new and/or
changes to Bank’s products, system, services
and activities/processes, development of risk
registration, definition of mitigations/control
mechanisms
as
well
as
continuous
measurement over residual risk exposures and
the level of the units’ discipline in deploying
control mechanisms.
Dalam proses ini secara bertahap dilakukan
tinjauan risiko secara menyeluruh atas produk,
sistem, layanan maupun aktivitas/proses Bank
yang
baru
maupun
perubahannya,
pengembangan
sistem
registrasi
risiko,
pendefinisian mitigasi/mekanisme kontrol, serta
secara menerus melakukan pengukuran atas
pemaparan risiko dan tingkat kedisiplinan Unit
Kerja dalam menerapkan mekanisme kontrol.
3.
Otomasi dari proses pengelolaan risiko
operasional sehari-hari dilakukan melalui ORMS
(Operational Risk Management System) yang
merupakan aplikasi online real-time untuk
memudahkan
pencatatan,
analisis,
dan
pelaporan dari data risiko operasional, dengan
kemampuan melakukan identifikasi risiko,
penilaian/pengukuran,
pemantauan,
dan
pengendalian/mitigasi
yang
dilaksanakan
secara
terintegrasi,
sehingga
dapat
meningkatkan efektivitas dari pengelolaan risiko
operasional.
3.
Automation of day-to-day ORM processes is
enabled by the ORMS (Operational Risk
Management System), an internally designed
online-real
time
application
which
is
implemented to strengthen the capture,
analysis and reporting of operational risk data
by
enabling
risk
identification,
assessment/measurement, monitoring and
controlling/mitigating to be conducted in an
integrated manner, thereby enhance the
effectiveness of operational risk management.
4.
Perhitungan beban modal untuk risiko
operasional
dilakukan
Bank
dengan
menggunakan Pendekatan Indikator Dasar
sesuai dengan jadwal Regulator (Bank
Indonesia/OJK). Sementara persiapan untuk
langkah selanjutnya dengan menggunakan
Pendekatan
Standar
maupun
Advance
Measurement Approach terus dilakukan dan
disesuaikan dengan jadwal Regulator.
4.
Bank have performed the capital charges
calculation for operational risk by using Basic
Indicator Approach as per Regulator’s (Bank
Indonesia/OJK) timeline. Whilst, preparation
towards the adoption of the next stage Internal
Capital Adequacy Assessment Process
(“ICAAP”) by using Standardised Approach
and Advance Measurement Approach are
continuously exercised and will concur to
Regulator timetable.
5.
Bank
telah
menyusun
pedoman
bagi
Pengelolaan Kelangsungan Usaha yang
komprehensif
dengan
tujuan
untuk
mengantisipasi risiko operasional yang mungkin
terjadi dari situasi ekstrim/kritikal
karena
bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan
juga faktor lainnya seperti kebakaran, gangguan
sistem pasokan listrik, hingga situasi bisnis
yang
kurang
menguntungkan,
sehingga
kelangsungan layanan kepada nasabah dapat
terjamin.
5.
Bank have developed a comprehensive
Business Continuity Management (“BCM”)
guidelines to anticipate operational risks which
might arise from critical situations such as
natural disasters e.g. flood, earthquake, and
other factors e.g. fire, major system disruption,
power failure, as well as non-conducive
business environment to ensure continuous
services to customer.
Halaman 8/82 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
269
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Operasional
(lanjutan)
Operational
(continued)
6.
6.
Beberapa inisiatif pokok telah dilaksanakan
guna
terus
menyempurnakan
praktek
pengelolaan risiko operasional, yaitu :
kemampuan
sistem
- Menyempurnakan
Operational Risk Management System
(ORMS), yaitu sistem yang digunakan
sebagai pusat database dan informasi terkait
pengelolaan
risiko
operasional,
dan
diantaranya digunakan untuk pencatatan
kejadian risiko, kerugian dan recovery
kerugian risiko operasional.
- Perluasan proses identifikasi risiko melalui
registrasi risiko dengan basis produk,
kejadian berisiko, dan aset informasi.
- Melakukan pendefinisian ulang fungsi dan
peran QA sebagai bagian lini pertama pada
kerangka kerja pengendalian internal bank.
- Perluasan proses penilaian risiko melalui
kajian risiko operasional secara berkelanjutan
terhadap inisiatif yang disampaikan oleh Unitunit Bisnis.
praktek
pengelolaan
- Penyelarasan
Pengelolaan Kelangsungan Usaha (“BCM”)
dengan mengacu kepada ketentuan dari
Regulator dan/atau standard baku GPG dari
BCI dan ISO-22301, yaitu diantaranya
dengan melakukan identifikasi dan analisa
insiden/gangguan
yang
berpotensi
mengganggu operasional bisnis dan layanan
Bank, serta menyusun rencana contingency
untuk mengatasi insiden/gangguan tersebut.
- Peningkatan kesadaran budaya risiko (risk
awareness) melalui pelatihan dan media
sosialisasi lainnya (diantaranya broadcast
email, poster dan buletin).
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Management
Framework
Some major initiatives have been put into
effect to continuously improve ORM practices
such as:
the
Operational
Risk
- Revamping
Management System (ORMS) capabilities, a
system used as a database and information
center relating to operational risk, used to
record risk event, loss and recovery of
operational risk loss.
- Extension of risk identification process
through risk register based on product, risk
events, and information asset.
- Redefining Quality Assurance Function and
Role as part of first line at Bank’s internal
control framework.
- Extension of risk assessment process
through
continuous
operational
risk
assessment into intiatives which were
initiated by Business Units.
of
Business
Continuity
- Re-alignment
Management (“BCM”) with reference to the
Regulator’s regulation and/or GPG standards
from BCI and ISO-22301, which includes
identification
and
analysis
of
incidents/disturbances that could potentially
disrupt the Bank’s business operations and
services, as well as developing contingency
plans to cope with the incidents/disorders.
- Increasing cultural risk awareness through
training and other media socialisation
(including broadcast email, posters and
newsletters).
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko non keuangan lainnya (lanjutan)
Other non financial risk (continued)
Bank juga memonitor risiko non keuangan sebagai
berikut:
(i) risiko hukum untuk mengurangi kemungkinan
kerugian dari tuntutan hukum atau kelemahan
aspek yuridis, contohnya yang disebabkan
oleh lemahnya perikatan, ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang menyebabkan
suatu transaksi yang telah dilakukan tidak
sesuai dengan ketentuan yang ada, dan
proses litigasi;
(ii) risiko
reputasi
untuk
mengurangi
kemungkinan kerugian dari publikasi negatif
yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau
persepsi negatif terhadap Bank;
The Bank also monitors non financial risk as
follows:
(i) legal risks to minimise possible losses from
lawsuits and/or weaknesses in juridical matters,
for example caused by the weak legal
arrangements, an absence and/or change of
regulations, which causes a transaction to
become illegal and litigation process;
(ii) reputation risks to minimise possible losses
from negative publicity relating to the business
activities of the Bank or negative perception
about the Bank;
Halaman 8/83 Page
270
Risk
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko non keuangan lainnya (lanjutan)
Other non financial risk (continued)
(iii)
risiko strategi untuk mengurangi kemungkinan
kerugian
akibat
ketidaktepatan
dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu
keputusan stratejik yang gagal mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis; dan
(iv) risiko
kepatuhan
untuk
mengurangi
kemungkinan kerugian karena tidak mematuhi
atau
tidak
melaksanakan
peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku, termasuk prinsip syariah bagi Bank.
(iii) strategic risks to minimise possible losses
arising from wrong decision and/or carrying out
a strategic decision that fails to anticipate
changes in the business environment; and
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengelola
risiko-risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis,
dan risiko kepatuhan seperti tersebut di atas
diantaranya adalah:
Initiatives taken to manage legal risks, reputation
risks, strategic risks and compliance risks as
described above, include the following:
-
Risiko hukum dikelola dengan cara:
(i) Membentuk unit kerja khusus bidang
hukum;
(ii) Menetapkan kebijakan pengendalian risiko
hukum terutama yang berpengaruh
kepada aktivitas fungsional. Kebijakan
dievaluasi minimal satu tahun sekali;
(iii) Mengidentifikasi dan mengendalikan risiko
hukum yang melekat pada produk dan
aktivitas baru sebelum diperkenalkan
kepada nasabah;
(iv) Mengidentifikasi risiko hukum yang
terdapat pada setiap aktivitas fungsional;
(v) Pengukuran
risiko
hukum
secara
kuantitatif.
-
Risiko reputasi dikelola dengan cara:
(i) Membentuk satuan kerja yang memiliki
kewenangan dan tanggung jawab untuk
memberikan informasi yang komprehensif
kepada
nasabah
dan
pemangku
kepentingan;
(ii) Menetapkan kebijakan komunikasi dalam
rangka menghadapi publikasi negatif atau
pencegahannya;
(iii) Mengidentifikasi risiko reputasi yang
terdapat pada setiap aktivitas fungsional;
(iv) Mengukur risiko reputasi secara kuantitatif.
-
-
(iv) compliance risks to minimise possible loss from
non-compliance or failure to implement
prevailing laws and regulations, including
sharia principles for the Bank.
Legal risks are managed by:
(i) Forming a legal division;
(ii) Establishing policies of legal risk controls
particularly risks affecting functional
activities. Those policies are evaluated
annually;
(iii) Identifying and controlling legal risks that
were inherent to products and new
activities before launching;
(iv) Identifying legal risks
functional activities;
(v) Quantifying legal risks.
affecting
all
Reputation risks are managed by:
(i) Forming a unit that is authorised and
responsible to provide comprehensive
information
to
customers
and
stakeholders;
(ii) Establishing communication policies to
anticipate any negative publication or its
prevention;
(iii) Identifying reputation risks in all functional
activities;
(iv) Quantifying reputation risks.
Halaman 8/84 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
271
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko non keuangan lainnya (lanjutan)
Other non financial risk (continued)
-
Risiko strategis dikelola dengan cara:
(i) Menyusun rencana korporasi dan rencana
kerja 3 (tiga) tahun sesuai dengan misi
dan strategi Bank yang disetujui oleh
Komisaris
serta
Direksi
dengan
memperhitungkan
dampak
terhadap
permodalan, dan dilakukan review minimal
semesteran;
(ii) Membangun Sistem Informasi Manajemen
dengan pengukuran kinerja yang tepat dan
melakukan pemantauan berkala atas key
initiatives yang dilaksanakan oleh unit-unit
untuk mencapai rencana kerja sesuai
dengan tenggat waktunya; dan
(iii) Menetapkan kebijakan yang mengatur
perumusan dan pemantauan pelaksanaan
strategi termasuk rencana korporasi dan
rencana bisnis.
-
Strategic risks are managed by:
(i) Setting up 3 (three) years period
corporate
and
business
plan
in
accordance with the Bank’s objectives
and strategies that have been approved
by Board of Commissioners and Directors
by considering the impact to capital, and
reviewed at least semi-annually;
(ii) Setting up a Management Information
System with an accurate performance
measurement that periodically monitors
key initiatives initiated by Banks’ units to
achieve business plan goal within the
prescribed time; and
(iii) Establishing guidance to set up and
monitor the implementation of strategies
including corporate and business plan.
-
Risiko kepatuhan dikelola dengan cara:
(i) Membentuk
unit
kerja
kepatuhan
independen dalam struktur organisasi
yang melakukan pengawasan aktif kepada
unit-unit kerja secara periodik;
(ii) Menetapkan prosedur pengendalian risiko
kepatuhan,
kebijakan
pengaturan
tanggung jawab, dan review kepatuhan
secara berkala;
(iii) Menetapkan prosedur identifikasi dan
pengukuran untuk risiko kepatuhan pada
seluruh aktivitas fungsional;
(iv) Memiliki sistem laporan risiko kepatuhan
secara periodik minimal setiap bulan;
-
Compliance risks are managed by:
(i) Forming an independent compliance
division which performs active monitoring
to other divisions periodically;
(ii) Establishing procedure of compliance risk
control, policies of responsibilty, and
compliance review periodically;
Melakukan pemisahan fungsi yang jelas
antara satuan kerja operasional, satuan
kerja pengendalian risiko dan satuan kerja
pemantau risiko dalam struktur organisasi.
(iii) Establishing procedures to identify and
assess compliance risks in all functional
activities;
(iv) Establishing risk compliance report
system periodically at the minimum once
a month;
(v) Setting up a clear segregation of duties
between operational, risk control and risk
monitoring unit in the organisation
structure.
Berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.
5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan New Basel II
Capital
Accord
yang
memasukkan
risiko
operasional dalam perhitungan regulatory capital,
BTPN Syariah telah menerapkan prinsip-prinsip
manajemen risiko operasional, namun demikian
belum diperhitungkan dalam penilaian perhitungan
kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio).
Following
Bank
Indonesia
Regulation
No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 and the New
Basel II Capital Accord, which adds operational risk
in the calculation of regulatory capital, BTPN
Syariah has applied the principles of operational
risk management, however, has not been taken
into account in the assessment of capital adequacy
calculation (Capital Adequacy Ratio).
Proses pengelolaan risiko operasional BTPN
Syariah dilakukan oleh setiap unit kerja Bank (risk
owner). Untuk membantu proses tersebut, BTPN
Syariah dengan dukungan BTPN sebagai induk
perusahaan
mengembangkan
perangkat
manajemen risiko operasional, yaitu PERISKOP
(Perangkat Risiko Operasional). Sistem ini
mengintegrasikan unit-unit kerja di kantor pusat dan
kantor-kantor cabang dengan unit manajemen
risiko sehingga proses identifikasi, penilaian,
pengukuran, pemantauan serta pengendalian risiko
operasional menjadi lebih akurat dan cepat.
Process of managed operational risk
BTPN
Syariah was performed by each unit of the Bank
(risk owner). To assist this process, BTPN Syariah
with the support of BTPN as the parent company,
develops operational risk management tools,
namely PERISKOP (Operational Risk Tool). This
system integrates units at head quarters and
branch offices with risk management unit, so that
the process of identification, assessment,
measurement, monitoring, and control of
operational risk is more accurate and faster.
(v)
Halaman 8/85 Page
272
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko non keuangan lainnya (lanjutan)
Other non financial risk (continued)
PERISKOP mempunyai beberapa modul seperti Self
Assesment, Loss Event Data Base, dan Action Plan,
yang memungkinkan proses identifikasi risiko
dilakukan sendiri oleh unit kerja, peristiwa kejadian
di 8 (delapan) lini bisnis dan tindak lanjut untuk
memitigasi risiko operasional lebih termonitor.
PERISKOP has several modules such as Self
Assessment, Loss Event Data Base and Action
Plan, which enables the risk identification process
being carried out solely by the working unit, the
incidence of events in 8 (eight) business lines and
follow-up are monitored to mitigate the operational
risks.
Untuk mengantisipasi terhadap kejadian-kejadian
yang dapat mengganggu operasional Bank, sebagai
akibat faktor internal seperti gangguan pada sistem
teknologi informasi dan faktor eksternal seperti
bencana alam, kerusuhan, dan kebakaran, BTPN
Syariah mengembangkan Business Continuity
Management dan Disaster Recovery Plan.
To anticipate events that can disrupt the operations
of the Bank, as a result of internal factors such as
disturbances in information technology systems
and external factors such as natural disasters,
riots, and fires, BTPN Syariah has developed the
Business Continuity Management and Disaster
Recovery Plan.
Kesiapan dalam penerapan manajemen risiko
operasional, di seluruh jenjang organisasi Bank
akan
mendorong
pertumbuhan
bisnis
dan
meningkatkan kinerja Bank sehingga menghasilkan
nilai tambah bagi para stakeholder.
Readiness in the implementation of operational risk
management, at all levels of the organisation in the
Bank will promote business growth and improve
the performance of the Bank, thus to generate
added value for its stakeholders.
38. MANAJEMEN MODAL
38. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk
mempertahankan posisi modal yang kuat untuk
mendukung
pertumbuhan
bisnis
dan
mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan
kepercayaan
pasar.
Dalam
pengelolaan
permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor
seperti: pengembalian modal yang optimal pada
pemegang saham, menjaga keseimbangan antara
keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio
serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal
yang sehat.
The Bank capital management objective is to
maintain a strong capital position to support
business growth and to sustain investor, depositor,
customer and market confidence. In managing its
capital, the Bank considers factors such as:
providing optimal capital rate of return to
shareholders and maintaining a balance between
high return gearing ratio and safety provided by a
sound capital position.
Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dihitung
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.
8/10/DPbS tanggal 7 Maret 2006. Bank juga telah
memasukan Risiko Operasional dalam menghitung
KPMM berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan
No.21/POJK.03/2014
tanggal
19
November 2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No.13/SEOJK.03/2015 tanggal 27 April
2015. Rasio KPMM tersebut adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2015, , the Minimum Required
Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bank is
calculated based on Bank Indonesia Circular
Letter No. 8/10/DPbS dated 7 March 2006. The
Bank has also included Operational Risk in
calculating CAR based on Bank Indonesia
Regulation
No.21/POJK.03/2014
dated
19
November 2014 and Otoritas Jasa Keuangan
Circular Letter No. 13/SEOJK.03/2015 dated 27
April 2015. Such CAR is as follows:
Modal inti
Modal disetor
Tambahan modal disetor
Cadangan umum dan tujuan
Laba bersih tahun berjalan
Laba tahun lalu setelah
diperhitungkan pajak
Kerugian komprehensif lain
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset non-produktif
Jumlah modal inti
2015
693,333
226,667
7,206
80,685
56,242
(4,575)
(3,476)
1,056,082
Core capital
Paid-in capital
Additional paid-in capital
General and appropriated reserve
Net income in the current year
Prior income after tax
Other comprehensive income
Allowance for impairment losses
for non-productive asset
Total core capital
Halaman 8/86 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
273
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
38. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
2015
Modal pelengkap (maksimum
100% dari modal inti)
Cadangan umum kerugian
penurunan nilai (maksimum
1,25% dari ATMR)
7,921
Supplementary capital (maximum at
100% from core capital)
General reserve on allowance for
impairment losses of earning assets
(maximum at 1.25% of ATMR)
7,921
Total supplementary capital
1,064,003
Total capital
5,331,682
Risk Weighted Assets)
(RWA)
Credit Risk and
Operational Risk
19.96%
Total supplementary capital
Rasio KPMM yang diwajibkan
8%
Minimum CAR
Pada tanggal 31 Desember 2014, rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dihitung
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.
8/10/DPbS tanggal 7 Maret 2006. Rasio KPMM
tersebut adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2014, the Minimum Required
Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bank is
calculated based on Bank Indonesia Circular
Letter No. 8/10/DPbS dated 7 March 2006. Such
CAR is as follows:
Jumlah modal pelengkap
Jumlah modal
Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR)
Risiko Kredit dan
Risiko Operasional
Rasio KPMM Bank
Modal inti
Modal disetor
Tambahan modal disetor
Cadangan umum dan tujuan
Laba bersih tahun berjalan
Laba tahun lalu setelah
diperhitungkan pajak
Jumlah modal inti
2014
533,333
226,667
2,206
22,557
12,944
Prior income after tax
797,707
Total core capital
Modal pelengkap (maksimum
100% dari modal inti)
Cadangan umum kerugian
penurunan nilai (maksimum
1,25% dari ATMR)
28,798
Supplementary capital (maximum at
100% from core capital)
General reserve on allowance for
impairment losses of earning assets
(maximum at 1.25% of ATMR)
Jumlah modal pelengkap
28,798
Total supplementary capital
826,505
Total capital
2,521,518
Risk Weighted Assets)
(RWA)
Credit Risk and
Market Risk
32.78%
Total supplementary capital
8%
Minimum CAR
Jumlah modal
Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR)
Risiko Kredit dan
Risiko Pasar
Rasio KPMM Bank
Rasio KPMM yang diwajibkan
Halaman 8/87 Page
274
Core capital
Paid-in capital
Additional paid-in capital
General and appropriated reserve
Net income in the current year
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH
39. OPINION
BOARD
THE
SHARIA
SUPERVISORY
Based on Letter No. S.001/DPS/I/2016 dated 13
January 2016, and No. S.001/DPS/2015 dated 20
January 2015 for the years ended 31 December
2014, the Sharia Supervisory Board (“DPS”) of
BTPN Syariah stated that in general the sharia
aspects in the operation of PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Syariah have complied with
sharia principles and values.
Berdasarkan surat No. S.001/DPS/I/2016 tanggal 13
Januari 2016 dan No. S.001/DPS/2015 tanggal 20
Januari 2015 masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Dewan Pengawas Syariah (“DPS”) BTPN Syariah
menyatakan bahwa secara umum aspek syariah
dalam operasional PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah sudah sesuai dengan prinsip dan
nilai-nilai syariah.
40. PENGGABUNGAN USAHA
OF
40. BUSINESS COMBINATION
Menindaklanjuti penyelesaian atas proses akuisisi
BTPN Syariah, PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk. (”BTPN”) telah melakukan pemisahan
unit usaha syariah (spin-off) pada tanggal 4 Februari
2014 dan mengakibatkan:
Following the completion of the acquisition of
BTPN Syariah, PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk. (”BTPN”) has spin-off its sharia
business unit on 4 February 2014, which resulted
in:
a.
Seluruh aset dan liabilitas yang terkait dengan
Unit Usaha Syariah (‘UUS’) BTPN telah
dipindahkan dan menjadi hak, liabilitas, atau
tanggungan dari BTPN Syariah sebagai entitas
penerima.
a.
All assets and liabilities relates to (Sharia
Business Unit) UUS BTPN in possession of
BTPN were transferred and become the rights,
liabilities or expenditures to be operated under
BTPN Syariah responsibility as the receiver
entity.
b.
Seluruh operasi, bisnis, dan kegiatan UUS
BTPN
telah
berpindah
tangan
untuk
dioperasikan dibawah keuntungan, kerugian
dan tanggung jawab BTPN Syariah.
b.
All of the UUS BTPNS operation, business and
office activities were transferred to and for
operated under BTPN Syariah benefit, loss
and responsibility.
c.
Seluruh hak, klaim, otorisasi dan liabilitas UUS
BTPN secara perjanjian, tindakan atau hal
apapun yang dibuat, dilakukan atau terjadi pada
tanggal atau sebelum tanggal efektif dari
pemisahaan unit usaha (spin-off), termasuk dan
tidak sebatas pada daftar aset dan kewajiban
UUS BTPN yang telah ditetapkan serta seluruh
hubungan legal antara UUS BTPN dan pihak
lain telah dipindah tangan untuk dioperasikan
dibawah keuntungan, kerugian dan tanggung
jawab BTPN Syariah.
c. All of the UUS BTPN’s rights, claims,
authorities and liabilities based on any
agreements, achieve or existing which were
made, performed or which occurred on or
before the effective date of the spin-off
including but not limited to the stated list of
assets and liabilities of UUS BTPN and all
legal relations between UUS BTPN and other
parties have been transferred to and or
operated under BTPN Syariah benefit, loss
and responsibility.
Sesuai
dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012),
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” tentang
penggunaan nilai buku dalam rangka kombinasi
bisnis entitas sepengendali, pemisahan unit usaha
syariah dilakukan dengan nilai buku dari aset dan
liabilitas UUS BTPN yang tercantum dalam laporan
posisi keuangan penutupan UUS BTPN pada
tanggal efektif pemisahan.
In accordance to SFAS No. 38 (Revised 2012),
“Business Combinations on Entities Under
Common Control” regarding the use of book value
in relation to business combination under common
control, this spin-off process was performed using
book value of the assets and liabilites of BTPN’s
UUS as recorded in its statement of financial
position on the effective date.
Laporan posisi keuangan penggabungan usaha
antara UUS BTPN dan Bank pada tanggal 4
Februari 2014 merupakan penjumlahan laporan
posisi keuangan pada awal hari tanggal 4 Februari
2014. Laporan posisi keuangan awal tersebut
berasal dari laporan posisi keuangan UUS BTPN
dan Bank tanggal 4 Februari 2014.
The statement of financial position after
combination of BTPN’s UUS and the Bank on 4
February 2014 represents combination of
Statement of Financial Position on the beginning of
the day on 4 February 2014. The statement of
financial position was combined between BTPN’s
UUS and the Bank on 4 February 2014.
Halaman 8/88 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
275
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENGGABUNGAN USAHA (lanjutan)
40. BUSINESS COMBINATION (continued)
In relation with the business combination, the
summary of net book value of assets and liabilities
transferred by BTPN’s UUS to the Bank are as
follows:
Terkait dengan penggabungan usaha, berikut
adalah rangkuman nilai buku bersih atas jumlah aset
dan kewajiban yang diserahkan UUS BTPN kepada
Bank:
4 Februari/
February 2014
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah dana syirkah temporer
Nilai buku - bersih
Nilai pengalihan
Tambahan modal disetor
1,888,758
(454,745)
(1,069,464)
364,549
402,760
Total assets
Total liabilities
Total temporary syirkah fund
Net - book value
Transfer value
(38,211)
Additional paid in capital
Laporan keuangan disusun dengan ketentuan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)
No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis
Entitas
Sepengendali”
sehubungan
dengan
pemisahan unit usaha syariah.
The financial statements are prepared in
accordance with the Statement of Financial
Accounting Standards (“SFAS”) No. 38 (Revised
2012) regarding “Business Combination Under
Common Control” in relation to the spin-off of
sharia business unit.
Transaksi tersebut diperlakukan menurut metode
penyatuan kepemilikan dimana unsur-unsur laporan
keuangan dari entitas yang bergabung disajikan
sedemikian rupa seolah-olah penggabungan
tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang
bergabung berada dalam sepengendalian yaitu
tanggal 4 Februari 2014.
These transaction are conducted based on poolinginterest method which the element of the combined
financial statements are presented as if it had been
combined since the date of beginning period under
common control dated 4 February 2014.
Hal ini mengakibatkan perubahan dalam saldo akhir
jumlah aset, saldo laba dan ekuitas Bank pada
tanggal 31 Desember 2014 masing-masing menjadi
sebesar Rp 3.780.498, Rp 108.776
dan Rp
905.429.
This matter resulted in changes in ending balance
of total assets, retained earning and equity as at 31
December 2014 to Rp 3,780,498, Rp 108,776 and
Rp 905,429, respectively.
Apabila
laporan
keuangan
Bank
disusun
berdasarkan ketentuan PBI No.11/10/PBI/2009
tanggal 29 April 2009 sehubungan dengan
perubahan kegiatan usaha bank konvensional
menjadi bank umum syariah, hal ini mengakibatkan
jumlah aset, saldo laba dan ekuitas pada tanggal 31
Desember 2014 adalah sebesar Rp 3.707.874, Rp
70.565 dan Rp 830.565.
If the Bank's financial statements are prepared
based on PBI. No. 11/10/ PBI/2009 dated 29 April
2009 in relation to the conversion of business
activities from conventional bank to sharia bank, it
resulted total assets, retained earning and equity
as at 31 December 2014 amounting to Rp
3,707,874, Rp 70,565 and Rp 830,565.
Untuk kepentingan perpajakan, Bank menggunakan
informasi sesuai dengan laporan keuangan yang
disusun berdasarkan PBI No.11/10/PBI/2009
tanggal 29 April 2009, yaitu sejak tanggal Bank
mulai beroperasi sebagai bank umum syariah.
For tax purposes, the Bank use the information
reffering to the financial statements which was
prepared based on PBI. No. 11/10/PBI/2009 dated
29 April 2009 which is the date of Bank started to
operate as sharia commercial bank.
Halaman 8/89 Page
276
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
41. KEBIJAKAN
KONVERSI
KONVENSIONAL
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
BANK
41. CONVERSION POLICY OF CONVENTIONAL
BANK PRODUCT
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner
OJK No.KEP-49/D-03/2014 tanggal 22 Mei 2014
Bank memperoleh izin perubahan kegiatan usaha
bank umum konvensional menjadi bank umum yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah. Selama 60 (enam puluh) hari setelah
keputusan tersebut, Bank wajib melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah
keputusan, Bank wajib menyelesaikan seluruh
pinjaman yang diberikan dan kewajiban debitur atau
nasabah dari kegiatan konvensional.
Based on Decision Letter of Commisioner OJK No.
KEP-49/D-03/2014 dated 22 May 2014, the Bank
obtained approval to change its business activities
from
conventional
commercial
bank
into
commercial bank which conduct business activity
based on sharia principle. During 60 (sixty) days
after the decision, the Bank must conduct its
business activity based on sharia principle and at
the latest 1 (one) year after the decision, the Bank
must settle all of its loans and obligations to
customers from conventional activities.
Kebijakan konversi produk pembiayaan bank
konvensional ke bank syariah adalah sebagai
berikut:
1. Masa konversi produk pembiayaan yang
diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah
selama 1 (satu) tahun terhitung dari tanggal
efektif konversi bank menjadi bank syariah.
The conversion policies of Bank’s financing product
from conventional bank to sharia bank are as
follows:
1. Conversion period of financing product allowed
by Bank Indonesia is 1 (one) year since the
conversion’s the effective date of the Bank
obtain the approval from Bank Indonesia
become a sharia bank.
2. Inform the written conversion plan to all of its
debtors.
3. Corporate loans should be converted into
sharia financing with profit sharing scheme
under sale-purchase murabahah principle
depends on the appropriateness of the
product.
4. Unconverted current account should be settled
by customer at maturity date within the 1 (one)
year.
5. As long as has not yet converted, loans will
continue to be considered as conventional
loan until transition maximum time limit 1 (one)
year since the effective date of Bank’s
conversion permit.
2.
3.
4.
5.
PRODUK
Memberitahukan rencana konversi secara
tertulis kepada seluruh debitur.
Pinjaman yang diberikan komersial dikonversi
menjadi pembiayaan syariah dengan skema
bagi hasil jual beli murabahah tergantung
kesesuaian produknya.
Pinjaman rekening koran yang tidak dikonversi
akan dilunasi oleh nasabah pada saat jatuh
tempo dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
Selama belum dikonversi, pinjaman yang
diberikan akan dilanjutkan sebagai pinjaman
konvensional sampai batas waktu transisi
maksimum 1 (satu) tahun sejak tanggal efektif
ijin konversi Bank.
Sedangkan kebijakan konversi dana pihak
ketiga
dari produk bank konvensional ke
bank syariah
adalah sebagai berikut:
rencana
konversi
dan
1. Memberitahukan
tahapan-tahapan konversi secara tertulis
kepada seluruh nasabah.
2. Giro dikelola berdasarkan prinsip wadiah.
3. Tabungan dan deposito berjangka dikelola
berdasarkan prinsip mudharabah.
4. Memberikan nisbah/bagi hasil pada masa-masa
awal setelah konversi kepada seluruh nasabah.
Bagi nasabah dan debitur yang tidak setuju
dikonversi akan dilakukan penyelesaian seketika
atau secara bertahap. Berdasarkan opini Dewan
Pengawas Syariah Bank, terhadap aset dan
portofolio yang masih menggunakan perjanjian yang
tidak sesuai dengan syariah dan belum dapat
dikonversikan karena adanya hal-hal yang tidak
dapat dihindari, maka kondisi tersebut dianggap
darurat.
Conversion policies for third party funds from
conventional bank into sharia bank products are as
follows:
1. Inform the written plan of conversion and
conversion steps to the entire customers.
2.
3.
4.
Current accounts is managed based on
wadiah principle.
Saving deposits and time deposits are
managed based on mudharabah principle.
Provide the profit sharing ratio to entire
customer in earlier period after the conversion.
For depositors and debtors who do not agree with
the conversion, there will be immediate or gradual
settlement. Based on opinion of the Bank’s Sharia
Supervisory Board, assets and portfolio which still
use the agreements that do not comply with sharia
principle and have not yet converted due to
unavoidable things, it will be recognised as an
emergency situation.
Halaman 8/90 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
277
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
41. KEBIJAKAN
KONVERSI
KONVENSIONAL (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PRODUK
BANK
41. CONVERTION POLICY OF CONVENTIONAL
BANK PRODUCT (continued)
As of 30 June 2015, all conventional bank product
that consist of loan and third party funds have
settled or converted into syariah product.
Pada tanggal 30 Juni 2015, seluruh produk bank
konvensional yang terdiri dari pinjaman yang
diberikan dan dana pihak ketiga telah diselesaikan
atau dikonversi menjadi produk syariah.
42. STANDAR AKUNTANSI BARU
42. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING
STANDARDS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan
beberapa standar baru, revisi dan intepretasi,
namun belum berlaku efektif untuk tahun buku
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2016 adalah sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesia
Intitute of Accounting (“DSAK-IAI”) has issued new
standards, amendments and interpretations which
will be effective as at 1 January 2016:
-
PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan
keuangan”
PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan
tersendiri”
PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen operasi”
PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan pihakpihak berelasi”
PSAK 13 (revisi 2015) “Properti investasi”
-
PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas
asosiasi dan ventura bersama”
PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap”
PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud”
PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi bisnis”
-
-
-
PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan Kerja”
PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan”
PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran berbasis
saham”
PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan
konsolidasian”
PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama”
PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan
kepentingan dalam entitas lain”
PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran nilai wajar”
-
PSAK 110 (revisi 2015) “Akuntansi sukuk”
-
-
ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan”
ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi atas ruang
lingkup PSAK 13: Properti investasi”
-
-
-
-
-
SFAS 1 (Revised 2015) “Presentations of
financial statements”
SFAS 4 (Revised 2015) “Separate financial
statements”
SFAS 5 (Revised 2015) “Operation segment”
SFAS 7 (Revised 2015) “Related party
disclosure”
SFAS 13 (Revised 2015) “Investment
property”
SFAS 15 (Revised 2015) “Investment in
associates and joint venture”
SFAS 16 (Revised 2015) “Fixed assets”
SFAS 19 (Revised 2015) “Intangible assets”
SFAS
22
(Revised
2015)
“Business
combinations”
SFAS 24 (Revised 2015) “Employee benefits”
SFAS 25 (Revised 2015) “Accounting policies,
changes in accounting estimates and errors”
SFAS 53 (Revised 2015) “Share-based
payments”
SFAS 65 (Revised 2015) “Consolidated
financial statements”
SFAS 66 (Revised 2015) “Joint arrangements”
SFAS 67 (Revised 2015) “Disclosure of
interests in other entities”
SFAS 68 (Revised 2015) “Fair value
measurement”
SFAS 110 (Revised 2015) “Accounting for
Sukuk”
ISFAS 30 (Revised 2015) “Levies”
ISFAS 31 (Revised 2015) “Interpretation of
scope of SFAS 13: Investment property”
PSAK 1 and ISAK 31 berlaku untuk tahun buku
yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan
dini diperkenankan, sedangkan revisi dan standar
baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku
yang dimulai 1 Januari 2016.
SFAS 1 and ISFAS 31 are effective for the annual
period beginning 1 January 2017 and early
implementation is permitted The other new and
revised standards will be effective for the annual
period beginning 1 January 2016.
Pada saat penerbitan laporan keuangan,
masih mempelajari dampak yang mungkin
dari penerapan standar baru dan revisi
interpretasi tersebut serta pengaruhnya
laporan keuangan Bank.
At issuance date of the financial statements, the
Bank is still evaluating the potential impact of these
new and revised SFAS to the Bank’s financial
statements.
Bank
timbul
serta
pada
Halaman 8/91 Page
278
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
informasi keuangan
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
43. REKLASIFIKASI DAN PENYAJIAN KEMBALI
43. RECLASSIFICATION AND RESTATEMENT
Certain accounts in the financial statements for the
year ended 31 December 2014 have been
reclassified to conform the presentation of financial
statements for the year ended 31 December 2015
and restated due to retrospective application of
changes in accounting standards.
Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 telah telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
disajikan kembali karena penerapan retrospektif
dari perubahan standar akuntansi.
31 December 2014
Sebelum
reklasifikasi
Sesudah
dan penyajian
Reklasifikasi
reklasifikasi dan
kembali/
penyajian
dan penyajian
kembali/
kembali/
Before
reclassification Reclassification
After
reclassification
and
and
restatement
restatement
and restatement
Aset
Aset pajak tangguhan 1) 2)
Aset lain-lain 2) 3a)
Aset tetap 3a)
Liabilitas
Imbalan kerja karyawan
- Imbalan pasca kerja 1)
Liabilitas segera 3b)
Liabilitas lain-lain 2) 3b)
Ekuitas
Saldo laba
- Belum dicadangkan 1)
Tambahan modal disetor 2)
Laba rugi komprehensif lain
Pengukuran kembali
imbalan pasca kerja 1)
Beban pajak terkait 1)
9,126
139,772
134,696
2,079
(66,998)
(5,563)
(292)
(5,363)
(97,294)
(106,570)
(263,320)
-
11,205
72,774
129,133
(8,568)
87
(2,327)
6,426
74,864
(10,186)
2,547
Assets
Deferred tax asset 1) 2)
Other assets 2) 3a)
Property and equipment 3a)
(8,860)
(5,276)
(99,621)
Liabilities
Employee benefits
Post employment benefit 1) Liabilities due immediately 3b)
Other liabilities 2) 3b)
(100,144)
188,456
Equity
Retained earnings
Unappropriated 1) Additional paid-in capital 2)
(10,186)
2,547
Other comprehensive income
Remeasurements of post
employment benefit 1)
Related income tax 1)
1. Sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank
menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013) –
”Imbalan Kerja” (”PSAK 24”). PSAK 24 ini
menyebabkan Bank mengubah kebijakan
akuntansi terkait pengakuan imbalan kerja
(lihat Catatan 2b).
1.
Since 1 January 2015, the Bank adopted SFAS
24 (Revised 2013) – “Employee benefit”
(“SFAS 24”). This new revised SFAS 24
resulted in change in accounting policy
regarding recognition of employee benefits
(see Note 2b).
2. Penyesuaian terkait dengan efek kombinasi
bisnis pada tanggal 4 Februari 2014
2.
Adjustment related to the effect of business
combination on 4 February 2014.
3. Reklasifikasi atas:
(a) uang muka sewa dari aset tetap ke aset
lain-lain; dan
(b) kewajiban kepada pemasok dari liabiltas
lain-lain.
3.
Reclassification of:
(a) advanced rent paid from property and
equipment to other assets; and
(b) obligation to vendor from liabilities due
immediately to other liabilities.
Halaman 8/92 Page
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
279
referensi OJK
Kriteria
Halaman
I.Umum
1.
Laporan tahunan disajikan
dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar dan dianjurkan
menyajikan juga dalam
bahasa Inggris.
√
2.
Laporan tahunan dicetak
dengan kualitas yang baik dan
menggunakan jenis dan ukuran
huruf yang mudah dibaca.
√
3.
Laporan tahunan
mencantumkan identitas
perusahaan dengan jelas.
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
1. Sampul muka;
2.Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman.
√
√
√
√
Laporan tahunan ditampilkan
di website perusahaan.
Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir.
√
4.
II.
1.
2.
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha;
2. Laba (rugi):
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b.Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
3. Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain:
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b.Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
4. Laba (rugi) per saham.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan
laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total.
Informasi posisi keuangan
perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
2. Jumlah aset;
3. Jumlah liabilitas; dan
4. Jumlah ekuitas.
3.
Rasio keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan
industri perusahaan.
4.
Informasi harga saham dalam
bentuk tabel dan grafik*.
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Jumlah saham yang beredar;
b.Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d.Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan
dan volume perdagangan saham. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua)
tahun buku terakhir.
Informasi mengenai obligasi,
sukuk atau obligasi konversi
yang masih beredar dalam 2
(dua) tahun buku terakhir*.
Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar ;
2. Tingkat bunga/imbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasi/sukuk.
5.
280
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Informasi hasil usaha
perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
4
4
4
4
N/A
4, 5
4
4, 5
4, 5
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
referensi OJK
Kriteria
Halaman
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
2.
3.
Laporan Dewan Komisaris.
Laporan Direksi.
Tanda tangan anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan
dasar penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar
pertimbangannya;
3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan
Komisaris; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan,
dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
2. Analisis tentang prospek usaha;
3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika
ada); dan
5. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan
menyebutkan nama dan jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam
hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak
menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat
tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis
dari yang bersangkutan.
17
17
17, 18
N/A
22, 23, 24
26
25
25
N/A
170
IV. Profil Perusahaan
1.
Nama dan alamat
lengkap perusahaan.
Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax,
dan website.
52, Cover
Belakang
2.
Riwayat singkat perusahaan.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan (jika ada).
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar
diungkapkan
35
3.
Bidang usaha.
Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
4.
Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan
struktur satu tingkat di bawah direksi.
5.
Visi, Misi, dan Budaya
Perusahaan.
Mencakup:
1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan;
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan
Komisaris; dan
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki
perusahaan.
6.
Identitas dan riwayat
hidup singkat anggota
Dewan Komisaris.
Informasi memuat antara lain:
1.Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
3.Umur;
4.Domisili;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
35, 52
76
71, 166
36, 37
32
32
N/A
18,19, 25, 34,
91, 105, 131,
133, 136, 142
38, 39
38, 39
38, 39
38, 39
38, 39
38, 39
38, 39
281
Kriteria
7.
8.
9.
10.
Informasi memuat antara lain:
1.Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
3.Umur;
4.Domisili;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.
Jumlah karyawan (komparatif
2 tahun) dan deskripsi
pengembangan
kompetensinya (misal:
aspek pendidikan dan
pelatihan karyawan).
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan
dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing
level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
Komposisi Pemegang saham.
Mencakup antara lain:
1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar
dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham;
b.Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan
c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham
masing-masing kurang dari 5%.
Daftar entitas anak dan/atau
entitas asosiasi.
Informasi memuat antara lain:
1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2. Persentase kepemilikan saham;
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah
beroperasi atau belum beroperasi).
11.
Struktur grup perusahaan.
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas
anak, entitas asosiasi, dan (SPV).
12.
Kronologis pencatatan saham*.
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan saham;
2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun
buku; dan
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
13.
14.
15.
16.
282
Identitas dan riwayat hidup
singkat anggota Direksi.
Kronologis pencatatan
efek lainnya*.
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan efek lainnya;
2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir
tahun buku;
4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan
5. Peringkat efek.
Halaman
40-44
40-44
40-44
40-44
40-44
40-44
40-44
N/A
88
88
85, 86
N/A
48-53, 61, 112
48-53
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
36,37
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Nama dan alamat lembaga
dan/atau profesi penunjang
pasar modal*.
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
N/A
N/A
N/A
Penghargaan yang diterima
dalam tahun buku terakhir
dan/atau sertifikasi yang masih
berlaku dalam tahun buku
terakhir baik yang berskala
nasional maupun internasional.
Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat;
2. Tahun perolehan;
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
8, 9
8, 9
8, 9
8, 9
Nama dan alamat entitas anak
dan/atau kantor cabang atau
kantor perwakilan (jika ada).
Memuat informasi antara lain:
1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan,
agar diungkapkan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
N/A
167, 168, 169
referensi OJK
Kriteria
17.
Informasi pada Perusahaan.
Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2.
3.
4.
5.
V.
1.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN
Memuat uraian mengenai:
1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a.Produksi;
b.Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
d.Profitabilitas.
2.
Uraian atas kinerja
keuangan perusahaan.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja
keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab
kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), penghasilan
komprehensif lain, dan total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain;
dan
5. Arus kas.
3.
Bahasan dan analisis tentang
kemampuan membayar utang
dan tingkat kolektibilitas
piutang perusahaan, dengan
menyajikan perhitungan rasio
yang relevan sesuai dengan
jenis industri perusahaan.
Penjelasan tentang:
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka
panjang; dan
2. Tingkat kolektibilitas piutang.
Bahasan tentang struktur
modal dan kebijakan
manajemen atas
struktur modal.
Penjelasan atas:
1. Rincian struktur modal () yang terdiri dari utang berbasis bunga dan
ekuitas; dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal () dan dasar pemilihan
kebijakan tersebut.
Bahasan mengenai ikatan
yang material untuk investasi
barang modal pada tahun
buku terakhir.
Penjelasan tentang:
1. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari
posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang
modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Bahasan mengenai investasi
barang modal yang
direalisasikan pada tahun
buku terakhir.
Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar
diungkapkan.
Informasi perbandingan antara
target pada awal tahun buku
dengan hasil yang dicapai
(realisasi), dan target atau
proyeksi yang ingin dicapai
untuk satu tahun mendatang
mengenai pendapatan, laba,
dan lainnya yang dianggap
penting bagi perusahaan.
Informasi memuat antara lain:
1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai
(realisasi); dan
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang.
5.
6.
7.
Cover Belakang,
52
Struktur grup perusahaan (jika ada);
Analisis kinerja keuangan;
Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan
Profil Dewan Komisaris dan Direksi.
Tinjauan operasi per
segmen usaha.
4.
Halaman
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
68
71-73
58-63
148, 149, 151
N/A
61
N/A
N/A
N/A
283
Kriteria
8.
Informasi dan fakta material
yang terjadi setelah tanggal
laporan akuntan.
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya
terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan,
agar diungkapkan.
61
9.
Uraian tentang prospek
usaha perusahaan.
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi
secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang
layak dipercaya.
34
10.
Uraian tentang aspek
pemasaran.
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara
lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.
11.
Uraian mengenai kebijakan
dividen dan jumlah dividen kas
per saham dan jumlah dividen
per tahun yang diumumkan
atau dibayar selama 2 (dua)
tahun buku terakhir.
Memuat uraian mengenai:
1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan;
3. Jumlah dividen kas per saham; dan
4. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas.
untuk masing-masing tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
Program kepemilikan saham
oleh karyawan dan/atau
manajemen
yang dilaksanakan perusahaan
(ESOP/MSOP).
Memuat uraian mengenai:
1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
4.Harga.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.
Realisasi penggunaan dana
hasil penawaran umum
(dalam hal perusahaan masih
diwajibkan menyampaikan
laporan realisasi
penggunaan dana)*.
Memuat uraian mengenai:
1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana;
3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
Informasi transaksi material
yang mengandung benturan
kepentingan dan/atau transaksi
dengan pihak afiliasi*.
Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
15.
Uraian mengenai perubahan
peraturan perundangundangan yang berpengaruh
signifikan terhadap
perusahaan.
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan
dampaknya terhadap perusahaan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.
61
16.
Uraian mengenai perubahan
kebijakan akuntansi yang
diterapkan perusahaan pada
tahun buku terakhir.
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar
diungkapkan.
61
17.
Informasi kelangsungan usaha.
Pengungkapan informasi mengenai:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha
perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan.
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan
terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar
diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak
terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha perusahaan pada tahun buku.
12.
13.
14.
284
Halaman
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme atas transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Tidak terjadi di
2015
N/A
17, 26
26
26
referensi OJK
Kriteria
Halaman
VI. GOOD CORPORATE GOVERNANCE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Uraian Dewan Komisaris.
Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris
atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan
3. Pengungkapan mengenai (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).
Informasi mengenai
Komisaris Independen.
Meliputi antara lain:
1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen.
Uraian Direksi.
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota
Direksi;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau
program orientasi bagi Direksi baru; dan
3. Pengungkapan mengenai (pedoman dan tata tertib kerja Direksi).
terhadap Dewan Komisaris
dan Direksi.
Mencakup antara lain:
1. Prosedur pelaksanaan atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi;
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan atas kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi; dan
3. Pihak yang melakukan
Uraian mengenai kebijakan
remunerasi bagi Dewan
Komisaris dan Direksi.
Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka
pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota
Dewan Komisaris;
4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka
pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota
Direksi; dan
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.
Frekuensi dan tingkat
kehadiran rapat Dewan
Komisaris, rapat Direksi,
dan rapat gabungan Dewan
Komisaris dengan Direksi.
Informasi memuat antara lain:
1. Tanggal Rapat;
2. Peserta Rapat; dan
3. Agenda Rapat.
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
7.
Informasi mengenai pemegang
saham utama dan pengendali,
baik langsung maupun tidak
langsung, sampai kepada
pemilik individu.
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah.
8.
Pengungkapan hubungan
afiliasi antara anggota
Direksi, Dewan Komisaris, dan
Pemegang Saham Utama dan/
atau pengendali.
Mencakup antara lain:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama
dan/atau pengendali;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris
lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham
Utama dan/atau pengendali.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar
diungkapkan.
9.
Komite Audit.
Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit;
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit;
3. Independensi anggota komite audit;
4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
113, 114
127
115
116
117
123
124, 127
124
126, 127
126,127
127
129, 130
129, 130
129, 130
130
129, 130
128
128
128
48-53, 61, 112
130
130
130
130
130
130
147
N/A
149
148
149
152
285
Kriteria
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
286
Komite/Fungsi Nominasi dan/
atau Remunerasi.
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi
dan/atau remunerasi;
2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/
atau remunerasi;
6. Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
dan
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.
Komite-komite lain di bawah
Dewan Komisaris yang dimiliki
oleh perusahaan.
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
2. Independensi komite lain;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
Uraian tugas dan Fungsi
Sekretaris Perusahaan.
Mencakup antara lain:
1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi
sekretaris perusahaan.
Informasi mengenai Rapat
Umum Pemegang Saham
(RUPS) tahun sebelumnya.
Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
Uraian mengenai unit
audit internal.
Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal;
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal;
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.
Akuntan Publik.
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan
tahunan selama 5 tahun terakhir;
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan
keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
3. Besarnya untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik
pada tahun buku terakhir; dan
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.
Uraian mengenai manajemen
risiko perusahaan.
Uraian mengenai sistem
pengendalian intern.
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan;
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
manajemen risiko;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain
mencakup pengendalian keuangan dan operasional;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang
diakui secara internasional (COSO – ); dan
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
pengendalian intern.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Halaman
149, 150
151
150
151
152
N/A
N/A
145
146
145
146, 147
152
110
110
110
111-113
111-113
N/A
N/A
N/A
N/A
140
141
138
52
119, 127, 130,
131, 134
N/A
N/A
89
89
92-95
92
92, 118, 138
N/A
132-138
referensi OJK
Kriteria
18.
Uraian mengenai yang terkait
dengan lingkungan hidup.
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan; dan terkait program lingkungan hidup yang
berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan
material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem
pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam
pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
19.
Uraian mengenai yang terkait
dengan ketenagakerjaan,
kesehatan, dan
keselamatan kerja.
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan.
terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti
kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat
karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
20.
Uraian mengenai yang terkait
dengan pengembangan sosial
dan kemasyarakatan.
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. Biaya yang dikeluarkan.
terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga
kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan
prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
Uraian mengenai yang terkait
dengan tanggung jawab
kepada konsumen.
Mencakup antara lain:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan.
terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,
informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen, dan lain-lain.
Perkara penting yang sedang
dihadapi oleh perusahaan,
entitas anak, serta anggota
Dewan Komisaris dan anggota
Direksi yang menjabat pada
periode laporan tahunan.
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan
lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak
dikenakan sanksi administrasi).
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.
23.
Akses informasi dan data
perusahaan.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada
publik, misalnya melalui (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media
massa, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
24.
Bahasan mengenai kode etik.
Memuat uraian antara lain:
1. Isi kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik;
4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan
5.Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun
buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir,
agar diungkapkan.
21.
22.
25.
Pengungkapan mengenai.
Memuat uraian tentang mekanisme antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta
tindak lanjutnya.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
Halaman
159-160
159-160
159-160
159-160
314
315, 316
161
161
N/A
N/A
52,
Cover Belakang
132
133
133
133
N/A
131, 132
131
132
N/A
N/A
287
Kriteria
26.
Kebijakan mengenai
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi.
Halaman
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia,
dan jenis kelamin.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan
pertimbangannya.
N?A
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas
Laporan Keuangan.
175
VII. INFORMASI KEUANGAN
288
1.
Surat Pernyataan Direksi dan/
atau Dewan Komisaris tentang
Tanggung Jawab atas
Laporan Keuangan*.
2.
Opini auditor independen atas
laporan keuangan.
3.
Deskripsi Auditor Independen
di Opini.
Deskripsi memuat tentang:
1. Nama & tanda tangan;
2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
176-177
4.
Laporan keuangan
yang lengkap.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan;
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan;
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
178-229
5.
Perbandingan
tingkat profitabilitas.
Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
181
6.
Laporan Arus Kas
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi,
dan pendanaan;
2. Penggunaan metode langsung untuk melaporkan arus kas dari aktivitas
operasi;
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama
tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
183-184
7.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
3. Pajak penghasilan;
4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan.
192-219
8.
Pengungkapan transaksi
pihak berelasi.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban
terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
253-255
9.
Pengungkapan
yang berhubungan
dengan perpajakan.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
215-216, 231-233
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar
dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi
keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan)
pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut
tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
176-177
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
referensi OJK
Kriteria
Halaman
10.
Pengungkapan yang
berhubungan dengan
aset tetap.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan
model biaya;
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar
aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap
(untuk model biaya); dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada
awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan
dan reklasifikasi.
208-209, 228
11.
Pengungkapan yang
berhubungan dengan
segmen operasi*.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan,
aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap
jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk
dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
N/A
12.
Pengungkapan yang
berhubungan dengan
Instrumen Keuangan.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya;
2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan;
3. Kebijakan manajemen risiko;
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko
kredit dan risiko likuiditas; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
192-200
13.
Penerbitan laporan keuangan.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
175
*Kriteria khusus untuk Perusahaan Listed
LAPORAN TAHUNAN 2015 . PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH
289
Halaman ini sengaja dikosongkan.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
Menara Cyber 2, lantai 34
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13
Jakarta Selatan 12950
Tel. 021 300 26 400 Fax. 021 290 21 699
www.btpnsyariah.com
laporan tahunan 2015
Download