Syafi Munawir Almaki Dr.rer.nat Fredy Kurniawan, M.Si Chemical Vapour Deposition Physical Vapour Deposition Teknologi Cooating Electroplating Spin Coating Suatu metode, yaitu ketika material dipapari oleh bahan yang kemudian bereaksi dan terbentuk produk baru yang melekat pada permukaan Aplikasinya digunakan untuk mikrofabrikasi krisatalin pada fiber ApCVD PLASMA CVD Pengkondensasian material yang berbentuk uap pada suatu permukaan Aplikasinya digunakan untuk membentuk lapisan pada semikonduktor Kelemahannya membutuhkan tekanan dan suhu yang tinggi Contoh PVD (sputtering) Merupakan coating yang didasarkan pada prinsip elektrokimia yaitu perpindahan material dari suatu elektroda ke elektroda lain yang menjadi target pelapisan. Kelemahannya yaitu hanya dapat digunkan pada material yang konduktif Contoh aplikasi electroplating Metode pelapisan yang didasrkan pada gaya sentrifugal deposit terhadap substart yang terlapisi. Ketebalan lapisan ditentukan dengan kecepatan putaran motor Spin Coater terdiri dari motor dan rangkaian elektronik untuk mengendalikan kecepatan putaran motor Perubahan kecepatan dilakukan dengan merubah tegangan pada motor Contoh Alat Spin Coater Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dapat dibuat spin coater dari motor DC bekas mesin fotokopi yang dapat dikendalikan kecepatan putarannya dengan PC (Personal Computer). Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk membuat spin coater dari motor DC bekas mesin fotokopi yang dapat dikendalikan kecepatan putarannya dengan PC I.Pembuatan Alat Spin Coater Mesin fotokopi bekas Diambil motor DC 24 volt Dipasang mikrokontroler AVR Atmega 16 Input data software assembly Motor DC Berputar Data kecepatan putaran dihitung dengan okto coupler Dikonversi menjadi rpm Interfacing menggunakan Code Vision Spincoater I.Pembuatan Bubur Silika Silika GF 22 gram - Dilarutkan dalam pelarut campuran metanol dan air - Distirer selam 1 jam Bubur Silika III.Pembuatan Plat KLTP a.metode spin coater Bubur Silika - Dituangkan pada slide kaca yang telah ditempatkan diatas spincoater - Slide kaca diputar dengan kecepatan 137,250,368, 753, 854, 935, 1130,rpm - Diputar selama 1 menit Plat KLTP b. metode pencelupan/ immerse Bubur Silika - Dimasukkan dalam gelas beker 100 ml - Slide kaca dimasukkan dalam gelas beker dengan posisi miring selama 1 menit, kelebihan silika dibiarkan menetes. -Slide kaca kemudian ditiriskan sampai kering Plat KLTP Hasil Rangkaian Power Suply • Regulator Voltage : berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan • Transformator (T1) : diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya. • dioda (D1) : berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1 Hasil Pembuatan Mikrokontroler Rangkaian Mikrokontroler Skema mikrokontroler Atmega16 Terlihat pada gambar mikrokontroler, terdapat 4 buah port yaitu PA, PB, PC dan PD yang semuanya dapat diprogram sebagai input ataupun output Driver Motor •Solid state relay : sebuah relay tanpa bagian yg bergerak (kontak), putus dan hubung kode dilakukan oleh perangkat/komponen elektronik di dalam. • semikonduktor yang dipakai : sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dari Atmega 16 Motor DC dan Okto Coupler oktocoupler : merupakan suatu komponen yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic. okto-coupler termasuk dalam sensor, dimana terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver. Ketebalan silika hasil pelapisan dengan Spin coater kecepatan (a) 137 dan (b)250 rpm (a) (b) Ketebalan silika hasil pelapisan dengan Spin coater kecepatan (c) 368, (d) 567 dan (e) 753 rpm (c) (d) (e) Ketebalan silika hasil pelapisan dengan Spin coater kecepatan (f)854, (g)935, dan (h)1130 rpm 0,1 mm 6 (f) 7 0,1 mm (g) 0,1 mm 8 (h) Tabel Ketebalan plat KLTP No Kecepatan Ketebalan Homogenitas permukaan Kerontokan 1 137 0,02 - v 2 250 0,017 - v 3 368 0,015 - v 4 567 0,013 V v 5 753 0,01 V - 6 854 0,005 V - 7 935 0,003 V - 8 1130 0,001 V - Grafik Kecepatan putaran Spin Coater Vs ketebalan Pemisahan tinta dengan eluen metanol dan aseton (a) (b) (c) (d) Gambar 4.16 Hasil Pengujian Plat KLTP dengan Ketebalan masing - masing (a)20µm(b) 17µm(c) 15 µm (d)13 µm . Eluen yang digunakan Aseton dan Metanol dengan Perbandingan 2:2 Pemisahan tinta dengan eluen metanol dan aseton (e) (f) (g) (h) Gambar 4.17 Hasil Pengujian Plat KLTP dengan Ketebalan masing - masing (e)10µm(f) 5µm(c) g µm (h)1 µm . Eluen yang digunakan Aseton dan Metanol dengan Perbandingan 2:2 Hasil Pemisahan (a) plat Komersial dan (b) metode celup (a) (b) Tabel data nilai Rf KLTP Jenis KLTP Ketebalan Rf1 Rf2 ΔRf 1 Spin coater 1 0,02 0,53 0,76 0,08 2 Spin coater 2 0,017 0,30 0,8 0,46 3 Spin coater 3 0,015 0,38 0,75 0,31 4 Spin coater 4 0,013 0,34 0,92 0,42 5 Spin coater 5 0,01 0,23 0,76 0,53 6 Spin coater 6 0,005 0,23 0,95 0,38 7 Spin coater 7 0,003 0,26 0,61 0,2 8 Spin coater 8 0,001 0,25 0,92 0,65 9 Pencelupan 0,022 0,18 0,61 0,43 10 Komersial 0,001 0,18 0,92 0,74 Mikrokontroler Atmega 16 dirangkaikan dengan motor DC bekas mesin fotokopi dihubungkan dengan motor driver dan dijalankan dengan program Assembly dapat digunakan untuk membuat alat spin coater Spin coater tersebut dapat digunakan untuk melapiskan silika GF pada slide kaca mikroskop untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai KLTP Ketebalan Plat KLTP dapat ditentukan,dengan mengatur kecepatan putar spin coater Pada kecepatan 137 rpm menghasilkan 0,02 mm, kecepatan 250 rpm menghasilkan ketebalan 0,17 mm, pada kecepatan 368 menghasilkan ketebalan plat KLTP 0,015 mm, pada kecepatan 567 rpm menghasilkan ketebalan 0,01 mm, sedangkan pada kecepatan 854 rpm menghasilkan 0,005 mm, pada kecepatan 935 rpm menghasilkan 0,003 mm, serta pada kecepatan 1130 rpm menghasilkan 0,001 mm. MOTOR DC Motor yang digunakan yaitu dari mesin Fotokopi merupakan motor DC 24 Volt. Motor ini dapat dikendalikan kecepatan putarannya dengan mengatur tegangan. Mikrokontroler AVR Atmega 16 AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instruction Set Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard, yang dibuat Atmel pada tahun1996. AVR yang mempunyai kepanjangan Advanced Versatile RISC. AVR memiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan mikrokontroler AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat dikarenakan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat dibandingkan dengan mikrokontroler MCS51 yang memiliki arsitektur CISC (Complex Instruction Set Compute) dimana mikrokontroler MCS51 membutuhkan 12 siklus clock untuk mengeksekusi 1 instruksi. Bahasa Assembly Bahasa rakitan merupakan notasi untuk bahasa mesin yang dapat dibaca oleh manusia dan berbeda-beda tergantung dari arsitektur komputer yang digunakan. Bahasa mesin adalah pola bit-bit (serangkaian nomornomor biner) tertentu yang merupakan kode operasi mesin. Bahasa mesin dibuat lebih mudah dibaca dan ditulis dengan cara mengganti pola bit-bit menjadi julukan-julukan yang disebut mnemonics. Sebagai pengganti numeric operation code (opcodes) yang digunakan pada bahasa mesin, digunakankanlah mnemonic code pada bahasa assembly. Selain kemudahan dalam penulisannya dibandingkan dari bahasa mesin juga mendukung pelacakan kesalahan seperti kesalahan penulisan operation code