JARINGAN SOSIAL PENAMBANG TIMAH TRADISIONAL PASCA

advertisement
JARINGAN SOSIAL PENAMBANG TIMAH TRADISIONAL PASCA
LARANGAN TAMBANG INKONVENSIONAL
(Studi Pada Masyarakat Penambang Timah Kampung Boyan Desa Batu
Berdaun Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
MAS AGUS MUAMMAR GHAZALIE
NANIK RAHMAWATI
MARISA ELSERA
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang
disebut dibawah ini :
Nama
:
MAS AGUS MUAMMAR GHAZALIE
NIM
:
100569201135
Jurusan/ Prodi :
Sosiologi
Alamat
:
Jl. Sultan Sulaiman No. 24 Kampung Bulang
Nomor Telp
:
081275811103
Email
:
-
Judul Naskah :
JARINGAN SOSIAL PENAMBANG TIMAH
TRADISIONAL PASCA LARANGAN TAMBANG
INKONVENSIONAL (Studi Pada Masyarakat
Penambang Timah Kampung Boyan Desa Batu
Berdaun Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga)
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan
untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 13 Juli 2017
Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
NANIK RAHMAWATI, M.Si
NIDN. 1013048002
MARISA ELSERA, S.Sos, M.Si
NIP. 198710192014042001
JARINGAN SOSIAL PENAMBANG TIMAH TRADISIONAL PASCA LARANGAN
TAMBANG INKONVENSIONAL
(Studi Pada Masyarakat Penambang Timah Kampung Boyan Desa Batu Berdaun
Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga)
MAS AGUS MUAMMAR GHAZALIE
NANIK RAHMAWATI
MARISA ELSERA
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tambang tradisional sejatinya merupakan kegiatan yang legal serta dilindungi oleh
pemerintah ketika alur proses pengurusan tambang tersebut sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Imbas dari tambang tradisional yang ilegal tentunya akan berpengaruh kepada kegiatan
pertambangan tersebut dan berpotensi berada dijalur hukum ketika tetap menjalankannya. Adanya
larangan tambang Inkonvensional membuat masyarakat penambang timah ini berhenti melakukan
aktifitas penambangan membuat keinginan untuk memperbaiki kehidupan dirasa sulit akibat dari
tidak tersedianya lapangan pekerjaan lain dan ditambah lagi memiliki tingkat pendidikan yang
rendah serta kurangnya skill membuat para penambang merasa kesulitan untuk mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik.
Sulitnya melakukan kegiatan penambangan akibat dari tidak adanya legalitas membuat
masyarakat penambang menerapkan berbagai strategi guna menghadapi dan bertahan ditengah
meningkatnya kebutuhan hidup. Seperti yang diungkapkan oleh Corner dalam Kusnadi (2000:7-8)
mengatakan bahwa adanya strategi-strategi adaptasi yang biasanya dilakukan dan dikembangkan
oleh masyarakat untuk menjaga kelangsungan hidup.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana Jaringan Sosial yang terjadi pada
masyarakat penambang timah tradisional untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan hidup pasca
adanya larangan kegiatan tambang Inkonvensional. Penelitian ini termasuk penelitian dengan
pendekatan kualitatif dan jenis deskriftif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan
metode dengan teknik analisis deskriftif.
Adapun temuan dalam penelitian ini terdapat berbagai strategi serta jaringan sosial yang
dilakukan penambang timah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Strategi yang diterapkan oleh
penambang timah dalam menghadapi kemiskinan yaitu berupa peranan anggota keluarga untuk
menambah penghasilan dengan memanfaatkan peranan istri untuk turut bekerja mencari
penghasilan lebih untuk keluarga selain menjadi ibu rumah tangga, dan jaringan sosial yang
berfungsi untuk tetap menjaga kelangsungan hidup dari tekanan-tekanan ekonomi, serta adanya
kombinasi pekerjaan yang bisa turut menambah jumlah penghasilan.
Kata Kunci : Strategi Bertahan Hidup, Jaringan Sosial
ABSTRACT
Traditional mining is a legal activity and protected by the government when the flow of the
process of mining is in accordance with the established. The impact of illegal traditional mines
will certainly affect the mining activities and potentially lies in the law while still running it. The
existence of an unconventional mining prohibition made the tin mining community stop doing
mining activities to make the desire to improve life is difficult due to the unavailability of other
jobs and added to having low level of education and lack of skill to make the miners feel difficult to
get a better job.
The difficulty of mining activities resulting from the absence of legality makes the mining
community apply various strategies to face and survive amid increasing needs of life. As expressed
by Corner in Kusnadi (2000: 7-8) said that there are adaptation strategies that are usually carried
out and developed by the community to maintain survival.
The purpose of this research is to know how Social Network happened to traditional tin
mining community to survive and fulfill the necessity of life after the existence of prohibition of
Inkonvensional mining activity. This research includes research with qualitative approach and
descriptive type, data collection is done by using observation method, interview and
documentation, then the data obtained is analyzed by method with descriptive analysis technique.
The findings in this study there are various strategies and social networks carried out tin
miners to meet the needs of life. The strategy adopted by tin miners in the face of poverty is in the
form of the role of family members to supplement their income by utilizing the role of wives to
work to earn more income for families besides being housewives, and social networks that serve to
keep the survival of economic pressures, as well as a combination of work that can help increase
the amount of income.
Keywords: Survive, Social Network
A. PENDAHULUAN
persen dihasilkan dari Industri Smelter
Indonesia merupakan negara yang sangat
nasional yang berpusat di Provinsi Bangka
kaya akan sumber daya alam, namun
Belitung, dan Industri Smelter swasta yang
kekayaan sumber daya alam yang dimiliki
tersebar di beberapa Wilayah di Indonesia.
oleh
menjamin
Ada sekitar empat puluh perusahaan industri
kesejahteraan bagi seluruh warga Negara
smelter nasional di Bngka Belitung, yang
Indonesia. Masih banyak juga warga Negara
mana 95 persen dari total produksi timah di
Indonesia yang hidup didalam kemiskinan.
Perusahaan Smelter ini diajukan untuk di
Kemiskinan itu terjadi bukan hanya karena
daerah yang pernah menjadi salah satu raja
eksploitasi tetapi juga dikarenakan kultur
di percaturan timah Indonesia adalah Pulau
atau budaya masyarakat yang tidak terbuka
Singkep, atau lebih dikenal dengan sebutan
terhadap perubahan-perubahan sosial yang
Dabo Singkep.
Indonesia
belum
terjadi.
Pulau Singkep adalah salah satu basis
Kemiskinan, kesenjangan sosial, konflik,
produksi terbesar timah yang di kelola oleh
dan bencana alam yang terjadi di Indonesia
PT.Timah Tbk selain yang berada di Pulau
juga membuat Negara Indonesia menjadi
Bangka, Pulau Belitung, dan Pulau Kundur.
penghambat untuk lebih cepat berkembang
Penambangan timah di Pulau Singkep
dan maju. Disamping itu faktor penentu
berlangsung sejak tahun 1812 hingga tahun
berkembang dan majunya suatu Negara
1992
dapat dilihat dari tingkat penghidupan dan
perusahaan
kebutuhan hidup masyarakatnya.
PT.Timah Tbk masuk untuk mengelola
Tingkat
kehidupan
dan
kebutuhan
timah
yang
di
dikelola
oleh
berbagai
pengelola.
Jauh
sebelum
Pulau
Singkep,
masa
masyarakat Indonesia juga dapat dilihat dari
pemerintahan
ketergantungan kehidupan masyarakat akan
diadakannya konsensi terhadap perusahaan
kebutuhan sehari-hari. Bagi daerah-daerah
asal
tertentu
Maatschaappij (Sitem) sebagai pengelola
tingkat
kehidupan/
kebutuhan
hidupnya bersumber dari alam dan bumi.
yang
sangat
melimpah
yaitu
Riau-Lingga
Singkep
Tin
pertambangan timah di Pulau Singkep.
Salah satu dari banyak nya sumber daya
alam
Belanda
kesultanan
pada
Kemudian pada masa pemerintahan orde
dinegeri
baru, seluruh aset Sitem dinasionalisasi oleh
Indonesia ini adalah kekayaan mineral
pemerintah pusat yang kemudian di kelola
buminya. Dimana Salah satu hasil tambang
oleh PN.Timah, yang kemudian berganti
yang mampu bersaing sejak bertahun-tahun
nama menjadi PT.Timah Tbk.
dahulu adalah timah. Indonesia merupakan
(http://regional.kompas.com)
produsen biji timah terbesar kedua di dunia,
Daerah operasionalnya didarat dalam
dengan jumlah produksi pada tahun 2013
bentuk galian tambang dan tambang lepas
sebanyak 64 ribu ton, dimana produksi
pantai. Bekas galian tambang timah inilah
timah yang ada di Indonesia sekitar 68,5
yang sampai saat
1
ini digunakan oleh
masyarakat
sebagai
salah
satu
mata
setempat dalam mengusahakan bahan
pencaharian mereka. Dimana pada bekas
galian untuk turut serta membangun
tambang ini masih banyak ditemukannya
Negara dibidang pertambangan dengan
biji-biji timah yang memiliki nilai jual.
bimbingan pemerintah.
Tingginya harga jual biji timah menjadi
alasan
banyaknya
masyarakat
2.
Pertambangan
Rakyat
hanya
dapat
yang
dilakukan oleh rakyat setempat yang
menjadikan timah sebagai mata pencaharian
memegang kuasa pertambangan (Izin)
mereka.
Pertambangan Rakyat.
Harga jual biji (pasir) timah ini berada
3.
Ketentuan-ketentuan
mengenai
dikisaran 65 ribu hingga 120 ribu rupiah per
Pertambangan Rakyat dan cara serta
Kilogram, tergantung dari kualitas biji timah
syarat-syarat untuk memperoleh Kuasa
yang
Pertambangan
didapatkan.
Akan
tetapi
Sangat
(Izin)
diatur
Pertambangan
disayangkan bahwa kemudian biji timah
Rakyat
yang didapatkan para penambang ini dibeli
Pemerintah.
oleh penampung (pengepul) dengan harga
Hal terebut bukan tidak mendasar,
yang rendah, dimana harga yang di tetapkan
karena melihat susahnya akses dan perhatian
oleh penampung untuk biji timah kualitas
pemerintah
rendah dikisaran 60 ribu rupiah. Untuk biji
mendapatkan izin menjadikan kegiatan ini
timah dengan kualitas tinggi, penampung
terus menerus dilakukan warga, meski
(pengepul) menghargai di harga 85 ribu
mereka mengetahui segala konsekuensinya.
rupiah.
Sementra dilain sisi kurangnya lapangan
yang
dalam
sangat
Peraturan
minim
untuk
Sayangnya kegiatan penambang timah
pekerjaan dan semakin tingginnya biaya
tradisional di Dabo Singkep ini khususnya di
hidup menjadikan masyarakat penambang
Kampung Boyan, hampir seluruhnya dapat
tradisional ini cenderung bertahan untuk
dikatakan
disertai
terus melakukan kegiatan ini, apalagi cara
dengan izin dari dinas terkait. Hal ini
dan pengolahannya cukup mudah (bisa
mengacu pada Undang-undang No.11 Tahun
hanya menggunakan sekop/ cangkul dan
1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
dulang yang terbuat dari kayu).
ilegal,
karena
tidak
Pertambangan, yang tertuang dalam Pasal
Kampung Boyan merupakan salah satu
11, ayat 1, 2 dan 3 tentang pertambangan
daerah yang banyak dijadikan sebagai area
rakyat.
pertambangan
Dalam Undang-undang No.11 Tahun
1967
Tentang
Ketentuan
timah
tradisional
dan
inkonvensional. Banyaknya bekas tambang
Pokok
merupakan
salah
satu
faktor
utama
Pertambangan Pasal 11 ayat 1, 2, dan 3
berlangsungnya kegiatan pertambangan ini,
dijelaskan bahwa :
ada sekitar 60 orang warga Kampung Boyan
1. Pertambangan Rakyat bertujuan untuk
baik laki-laki maupun perempuan yang
memberikan kesempatan kepada rakyat
menggantungkan
2
hidupnya
pada
pertambangan timah tradisional maupun
melakukan aktifitas pertambangan timah.
inkonvensional.
Meski tidak sepenuhnya, namun susahnya
Nama Kampung Boyan sendiri menurut
melakukan aktifitas pertambangan timah di
warga dan kepala dusun setempat, di ambil
seluruh Pulau Singkep baik itu kegiatan
dari Suku Bawean yang dahulunya bertani
pertambangan
dan menetap didaerah tersebut. Dimana pada
tambang jelas dirasakan oleh masyarakat
kesehariannya
tinggal
penambang timah tradisional. Selain itu
suku
keberadaan penampung (pengepul) timah
Bawean ini sangat menghormati segala
juga sudah mulai berkurang akibat dari
bentuk kegiatan dan gaya hidup masyarakat
adanya kasus tersebut, hal itu wajar terjadi
suku Bawean, sebab selain dikenal dengan
karena
gaya hidup yang khas dan membaur dengan
(pengepul)
keramah tamahan serta kekompakannya,
tambang ke pihak ketiga
masyarakat suku Bawean ini juga sangat
negeri
terkenal
dan
Malaysia dan Singapura, sehingga ketika
membangun pondok (rumah) yang unik di
kasus ini terjadi banyak pengepul yang
sekitar kebun mereka. Sehingga pada tahun
berhenti melakukan kegiatan penampungan
1960an ketika masyarakat suku Bawean ini
hasil timah, sehingga masyarakat yang
berpindah, masyarakat kemudian memberi
masih melakukan kegiatan pertambangan
nama Kampung Boyan sebagai pedoman
akan kesulitan untuk menjual hasil tambang
dalam menyebutkan tempat tersebut.
mereka.
masyarakat
yang
berdampingan dengan masyarakat
pandai
bercocok
tanam
maupun
selama
ini
penjualan
para
timah selalu
maupun
keluar
hasil
penampung
menjual
hasil
baik kedalam
negeri
seperti
Kegiatan penambangan di Kampung
Larangan tambang inkonvensional bagi
Boyan dapat dikatakan sangat menjamur,
penambang timah tentunya secara langsung
bahkan bukan hanya masyarakat setempat
berdampak
saja namun masyarakat dari daerah luar
penghasilan pendapatan mereka, hal ini
seringkali melakukan kegiatan ini. Tahun
tentunya sangat mendasar karena ketika
2015 banyak terungkap kasus jual beli hasil
sebelum adanya larangan tersebut banyak
tambang timah tradisional ilegal yang berada
penambang yang mendapatkan pendapatan
di Pulau Singkep, yang imbasnya adanya
yang terbilang cukup tinggi sehingga akan
larangan
timah
sangat mampu untuk memenuhi kebutuhan
sehingga
hidup keluarga. Tingginya penghasilan para
membuat para pelaku tambang tradisional
penambang tidak lepas dari keberanian para
ilegal akan berada dijalur hukum jika masih
penampung hasil tambang timah ilegal
tetap
tersebut yang berani mengambil harga cukup
penambangan
inkonvensional
atau
illegal
menjalankan
kegiatan
kepada
berkurangnya
tinggi yakni sekitar Rp.95.000 – Rp.100.000
pertambangannya.
Dampak lain yang diakibatkan dari
untuk 1 Kg pasir timah, dan ketika adanya
adanya kasus tersebut adalah susahnya
larangan tersebut membuat para penampung
3
timah hanya berani mengambil harga antara
masyarakat Kampung Boyan Desa Batu
Rp.80.000 – Rp.90.000 per kilogramnya.
Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten
Di tengah tingginya akan kebutuhan
hidup
tentunya
para
penambang
Lingga.
dan
Merujuk pada latar belakang yang telah
keluarga penambang timah sangat kesulitan
diuraikan diatas, adapun perumusan masalah
menghadapi tekanan tersebut. Tentunya
yang akan ditelaah lebih lanjut dalam
berbagai bentuk pekerjaan dan strategi
penelitian ini adalah :
dilakukan guna memenuhi berbagai jenis
Bagaimana Jaringan Sosial Penambang
kebutuhan baik itu kebutuhan primer dan
Timah Tradisional dalam upaya bertahan
sekunder. Keadaan ini tentunya membuat
hidup keluarga di Kampung Boyan Desa
para
Batu
penambang
timah
dan
keluarga
penambang timah yang berada di Kampung
adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
Tinggi nya biaya hidup, kurangnya
mengetahui dan meihat bagaimana Jaringan
larangan
Sosial Penambang Timah Tradisional dan
bahwa
keluarga dalam upaya mempertahankan
kedepannya jumlah cadangan timah yang
penghidupan pasca Larangan Penambangan
pasti
membuat
Timah Inkonvensional dan dalam upaya me
masyarakat menempuh barbagai cara agar
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dapat bertahan hidup ditengah himpitan
kegunaan bagi dunia akademisi, diantaranya:
ekonomi. Semangat dan etos kerja yang
a.
pertambangan
hingga
Singkep
Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
untuk mencukupi kehidupan hidup.
pekerjaan,
Kecamatan
Kabupaten Lingga.
Boyan berjuang keras mencari jalan keluar
lapangan
Berdaun
serta
semakin
kenyataan
menipis
ini
Sebagai
acuan
untuk
mengadakan
yang tinggi menjadi andalan masarakat
penelitian lebih lanjut khususnya yang
untuk tetap bertahan hidup.
berkaitan dengan semangat hidup,etos
Berangkat dari permasalahan yang telah
kerja,dan
Jaringan
sosial
pada
diuraikan tersebut, dimana untuk mengatasi
masyarakat, khususnya pada masyarakat
permasalahan kebutuhan hidup terutama
menengah kebawah.
permasalahan ekonomi
ini
memerlukan
b. Memperkaya khasanah pengetahuan bagi
strategi agar dapat bertahan hidup ditengah
disiplin ilmu Sosiologi
berbagai
bentuk
berkaitan
dengan
dihadapai
oleh penambang
timah dan
Tradisional,
serta
keluarga. Hal inilah yang membuat peneliti
penambang
tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang
kebutuhan hidup.
bagaimana
permasalahan
“JARINGAN
yang
yang
penambang
Jaringan
tradisional
SOSIAL
MASYARAKAT PENAMBANG TIMAH
B. LANDASAN TEORI
TRADISIONAL
Karakteristik Tambang Tradisional
PASCA
LARANGAN
TAMBANG INKONVENSIONAL” pada
4
Sosial
menuhi
Tambang tradisional atau dalam istilah
kegiatan pertambangan. Seiring berjalannya
pertambangan disebut juga tambang rakyat,
waktu, kegiatan pertambangan timah yang
adalah suatu usaha pertambangan yang
pada awalnya dilakukan diarea bekas lokasi
dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-
tambang
kecilan atau secara gotong royong dengan
ketempat yang seharusnya tidak boleh
alat-alat
pencaharian
dilakukan kegiatan pertambangan seperti
sendiri. Dalam pasal 20 dan Pasal 66 sampai
hutan lindung, hingga pantai. (Iskandar:
dengan Pasal 73 Undang-undang Nomor 4
2005)
sederhana
untuk
perusahaan
menyebar
hingga
tahun 2009 tentang Mineral mengakomodasi
Iskandar Zulkarnaen dalam bukunya
kepentingan tambang rakyat karena selain
Konflik Di kawasan Pertambangan Timah di
memecahkan persoalan yang selama ini
Bangka Belitung disebutkan juga bahwa
terjadi, di lain pihak merupakan bukti
kegiatan pertambangan rakyat pada awalnya
konkrit
dilakukan oleh para
pengakuan
terhadap
eksistensi
penambang timah
keberadaan tambang rakyat, yang apabila di
dengan teknik sederhana dan peralatan
lakukan pembinaan dengan baik, merupakan
sederhana. Kegiatan penambangan timah
salah satu potensi ekonomi lokal yang dapat
yang dilakukan oleh rakyat
menggerakkan perekonomian di daerah
dilakukan tanpa izin resmi, sehingga gejala
tersebut.
penambangan timah rakyat ini timbul ketika
Konsep
kegiatan
tambang
mayoritas
timah
masyarakat belum melakukan atau belum
tradisonal atau tambang timah rakyat pada
mampu menerapkan peraturan perundang-
umumnya bergantung pada jumlah pasir
undangan.
timah yang didapat dan kandungan biji
Penambangan timah rakyat ini menemui
timah yang terdapat didalam pasir tersebut.
permasalahan
Semakin banyak pasir timah yang didapat
melibatkan pihak-pihak luar, yaitu pemodal
oleh penambang rakyat atau penambang
besar (yang biasanya disebut cukong),
tradisonal, maka akan semakin besar pula
terorganisasi cukup baik, dan menggunakan
hasil
untuk
teknologi yang cukup modern, yang pada
penetuan kandungan timah yang terdapat
umumnya kegiatan ini tidak mengindahkan
didalam pasir
biasanya
dampak lingkungan yang terjadi akibat dari
dilakukan oleh orang yang mengerti dan
kegiatan tambang dengan teknologi tersebut.
pernah bekerja pada perusahaan timah.
Jaringan Sosial
yang
didapat.
Sementara
timah tersebut
Kegiatan tambang timah rakyat atau
tambang
tradisonal
banyaknya
ditinggalkan
areal
terjadi
bekas
oleh
akibat
tambang
dalam
usaha
ini
Jaringan sosial memiliki konsep yang
dari
menunjukkan suatu hubungan sosial yang
yang
diikat
oleh
adanya
kepercayaan,
dan
tambang
kepercayaan itu dipertahankan oleh norma-
sehingga mendorong masyarakat sekitar
norma yang ada. Pada dasarnya jaringan
areal
sosial terbentuk karena adanya rasa saling
pertambangan
perusahaan
ketika
untuk
melakukan
5
tahu
dan
saling
dalam
Hubungan sosial bisa dipandang sebagai
melaksanankan ataupun dalam mengatasi
sesuatu yang seolah-olah merupakan sebuah
sesuatu. Dalam pelaksanaan jaringan sosial,
jalur atau saluran yang menghubungkan
peran
oleh
antara satu orang (titik) dengan orang-orang
sangat
lain dimana melalui jalur atau saluran
sosial
tersebut bisa dialirkan sesuatu, misalnya
membutuhkan hubungan yang baik antar
barang, jasa, dan informasi. Hubungan sosial
individu
antara dua orang mencerminkan adanya
hubungan
individu
dan
diperlukan.
membantu
yang
dilakukan
antar
individu
Karenanya
agar
jaringan
proses
berlangsungnya
jaringan tersebut berjalan dengna baik.
pengharapan peran dari
Setiap individu memiliki kemampuan yang
lawan interaksinya.
berbeda dalam melaksanakan hubungan
masing-masing
Secara utilitas jaringan sosial menjadi
sosial yang dilakukannya.
penting di dalam masyarakat karena di dunia
Hal ini disebabkan bahwa hubungan
ini bisa dikatakan tidak ada manusia yang
sosial yang dilakukan oleh individu tidak
tidak menjadi bagian dari jaringan-jaringan
hanya melibatkan satu atau dua individu
hubungan sosial. Walaupun begitu manusia
saja,
individu.
tidak selalu menggunakan semua hubungan
Keterhubungan individu-individu tersebut
sosial yang dimilikinya dalam mencapai
akan membentuk suatu jaringan sosial yang
tujuan-tujuannya, tetapi disesuaikan dengan
sekaligus
ruang dan waktu atau konteks sosialnya.
melainkan
banyak
merefleksikan
terjadinya
pengelompokan sosial dalam kehidupan
Strategi Bertahan Hidup
masyarakat (Kusnadi, 2000:11-12).
Konsep strategi didefinisikan sebagai
Teori jaringan termasuk bagian dasarnya
serangkaian
cara
tertentu
yang
kapital sosial, terdiri dari tiga dimensi utama
berkesinambungan untuk mencapai tujuan
yakni
dan
tertentu (Nurrahman, 2009). Secara umum
jaringan (network). Berdasarkan sifatnya
strategi dapat diartikan sebagai suatu garis
kapital
besar
kepercayaan (trust),
sosial
dapat
norma
bersifat
mengikat
haluan
dalam
bertindak
untuk
(bonding), menyambung (bridging), dan
mencapai sasaran yang telah ditentukan.
bisa pula bersifat mengait (linking). Dimana
Secara harfiah pengertian strategi adalah
dalam teori jaringan sosial juga menilai
berbagai
bahwa setiap aktor baik individu ataupun
pilihan-pilihan yang harus dilakukan orang
kelompok memiliki akses yang berbeda
agar supaya dapat mencapai kebutuhan dan
terhadap sumber daya, baik itu sumber daya
tujuan kehidupannya. Konsep strategi ini
kekayaan, kekuasaan maupun informasi.
merupakan bagian dari pilihan rasional,
kombinasi
dari aktivitas
dan
Jaringan sosial juga merupakan suatu
dimana dalam teori tersebut dikatakan
jaringan yang bertipe khusus, dimana ikatan
bahwa setiap pilihan yang dibuat individu,
yang menghubungkan satu titik ke titik lain
termasuk pemilihan suatu strategi dibuat
dalam jaringan adalah hubungan sosial.
berdasarkan perimbangan rasional dengan
6
mempertimbangkan untung rugi yang akan
ditempuh
diperoleh.
hidup mereka.
Menurut Sitorus 1999 dalam Ihromi
menghadapi
mencakup
kondisi
upaya-upaya
kelangsungan
Strategi adaptasi lain yang digunakan
kemiskinan
alokasi
menjaga
2. Diversifikasi Pekerjaan
(2004:241) strategi ekonomi di pedesaan
dalam
untuk
oleh penambang timah untuk menghadapi
sumber
ketidakpastian
penghasilan
adalah
pekerjaan.
Kegiatan
daya, khususnya tenaga kerja di dua sektor
mengkombinasikan
sekaligus, yaitu sektor-sektor produksi dan
menambang selalu di kombinasikan dengan
non produksi. Upaya di sector produksi
pekerjaan
menunjuk pada ragam kegiatan para anggota
bergantian.
rumah tangga di bidang ekonomi produksi.
3. Jaringan Sosial
Sedangkan upaya di sector non produksi
lain
Melalui
dan
jaringan
dilakukan
sosial,
secara
individu-
menunjuk pada keterlibatan para anggota
individu rumah tangga akan lebih efektif dan
rumah
efisien untuk mencapai atau memperoleh
tangga
di
beragam
lembaga
kesejahteraan sosial dalam masyarakat.
akses terhadap sumberdaya yang tersedia di
Menurut Kusnadi (2000), Strategi Dalam
lingkungannya. Jaringan sosial itu berfungsi
Menghadapi Kemiskinan dapat dilakukan
sebagai salah satu strategi adaptasi dalam
melalui:
konteks mengatasi kesulitan ekonomi untuk
1. Peranan Anggota Keluarga (istri dan
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
anak).
Dengan kata lain, fungsi jaringan sosial
Dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar
ditempatkan dalam konteks khusus, yakni
kehidupan, isu substansial yang selalu
upaya memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi
dihadapi oleh keluarga atau rumah tangga
rumah tangga penambang timah yang akses
adalah bagaimana individu-individu yang
pendapatannya tidak pasti dan keterbatasan
ada didalamnya harus berusaha maksimal
sumber daya sosial-ekonomi yang tersedia.
dan
bekerja
untuk
memenuhi
Secara umum, bagi rumah tangga para
tangga
sehingga
penambang yang pendapatan setiap harinya
kelangsungan hidupnya terpelihara. Setiap
bergantung sepenuhnya pada penghasilan
anggota rumah tangga bisa memasuki
menambang, jaringan sosial berfungsi sangat
beragam pekerjaan yang dapat diakses
strategis
sehingga memperoleh penghasilan yang
kehidupan mereka.
kebutuhan
berfungsi
sama
rumah
untuk
menjaga
kelangsungan
dalam
menjaga
kelangsungan
Lebih lanjut dapat didefinisikan jaringan
hidup bersama. Kegiatan-kegiatan ekonomi
sosial
merupakan
yang dilakukan oleh salah satu anggota
hubungan yang khas di antara sejumlah
rumah tangga (istri dan anak) merupakan
orang dengan sifat tambahan, yang ciri-ciri
salah satu dari strategi adaptasi yang harus
dari hubungan ini sebagai keseluruhan yang
digunakan
7
untuk
sebagai
rangkaian
menginterpretasikan
tingkah laku sosial dari individu-individu
pengetahuan. Indonesia merupakan negeri
yang terlibat (Damsar, 2011:159). Ataupun
yang
menurut Suparlan yang mengemukakan
Alamnya, terlebih sumber daya mineralnya
bahwa jaringan sosial merupakan proses
seperti tembaga, emas, timah dan lain
pengelompokan yang terdiri atas sejumlah
sebagainya yang sangat melimpah dinegeri
orang
memiliki
ini. Disamping itu juga, pertambangan ilegal
identitas tersendiri dan dihubungkan melalui
hampir bisa ditemui diseluruh pelosok
hubungan sosial yang ada.
negeri.
yang
masing-masing
Menurut Corner (1988:187-189) dalam
Kusnadi (2000:8),
bahwa
cukup
melimpah
Sumber
Daya
Melimpahnya sumber daya mineral dan
di kalangan
kegiatan pertambangan ilegal memang tidak
penduduk miskin terdapat beberapa pola
dapat dipisahkan. Sebagian masyarakat yang
strategi adaptasi yang dikembangkan untuk
tinggal didaerah yang memiliki jumlah
menjaga kelangsungan hidup, yaitu:
kekayaan
mineral
1. Melakukan beraneka ragam pekerjaan
cenderung
untuk
untuk memperoleh
pertambangan
penghasilan.
yang
banyak
akan
melakukan
kegiatan
ilegal
tersebut.
2. Jika kegiatan-kegiatan tersebut masih
Kecenderungan
kurang memadai, penduduk miskin akan
kegiatan penambangan ilegal ini mendorong
berpaling kepada sistem penunjang yang ada
berbagai pihak untuk melakukan studi
di
tentang hal tersebut, diantaranya sebagai
lingkungannya.
Sistem
ikatan
kekerabatan, ketetanggaan, dan pengaturan
tukar-menukar
melakukan
berikut :
timbal
balik
Pertama, Studi yang dilakukan oleh
yang
sangat
Surisman (Model Kebijakan Pengolahan
berharga bagi penduduk miskin dalam
Pertambangan Emas Tradisional di Desa
menghadapi penghasilan dan peluang yang
Jendi
semakin menurun.
Wonogiri). Dalam penelitian ini dijelaskan
3. Bekerja lebih banyak meskipun lebih
bahwa untuk menata pertambangan emas
sedikit masukan. Strategi yang bersifat
tradisional yang sudah ada maka perlu
ekonomis ini ditempuh untuk mengurangi
dibuat
tingkat kebutuhan konsumsi sehari-hari.
dengan
Penelitian
penambang.
merupakan
secara
masyarakat
sumberdaya
Terkait
Kegiatan
Tambang
Tradisional Dan Jaringan Sosial
Kecamatan
Kabupaten
model kebijakan kedepan yaitu
cara
nantinya
Penambangan ilegal memang sering kali
Selogiri
membentuk
kelompok
Kelompok-kelompok
bisa
Pertambangan
mengajukan
Rakyat
(IPR)
ini
Izin
sehingga
menjadi pilihan masyarakat dalam upaya
keberadaannya menjadi legal, disamping itu
mendapatkan penghidupan yang lebih baik
juga nantinya baik pengolahan maupun
atau hanya sekedar untuk memperoleh
produksinya
bisa
pekerjaan yang dirasa mampu dilakukan di
mengurangi
limbah
tengah
Pemerintah memberikan solusi mengenai
keterbatasan
pendidikan
dan
8
disentralkan
yang
untuk
dihasilkan.
bahan untuk memisahkan emas dengan
Jenis penelitian ini adalah Kualitatif,
tambang lain, yang dulunya menggunakan
artinya data yang dikumpulkan bukan
merkuri dengan zat
berupa angka, melainkan berupa data yang
lain yang ramah
terhadap lingkungan.
berasal dari naskah wawancara serta catatan
Kedua, Studi yang dilakukan oleh Siti
Khotijah
(Strategi
Bertahan
dilapangan. Menurut Sugiyono (2009:8),
Hidup
penelitian kualitatif adalah penelitian yang
Penambang Belerang di Desa Taman Sari
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi).
yang alamiah.
Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa
Tipe yang digunakan dalam penelitian
hampir keseluruhan dari Informan penelitian
ini berupa Deskriptif, artinya penelitian yang
memilih menggunakan hubungan atau relasi
dilakukan untuk mendapatkan gambaran
sosial sebagai cara bertahan. Relasi sosial
terperinci tentang Strategi survive eks
yang dijadikan tujuan utama adalah saudara,
Penambang Timah Tradisional dalam upaya
teman, tetangga, baru kemudian memilih
melangsungkan kehidupan sehari-hari di
koperasi. Untuk strategi alternatif lain,
kampung Boyan, desa Batu Berdaun, baik
masyarakat lebih memilih menjadi buruh,
itu melalui peran serta keluarga, jaringan
sementara
sosial, maupun diversifikasi pekerjaannya.
untuk
kebutuhan
pendidikan
masyarakat cenderung memilih berdagang
Mely
sebagai upaya bertahan hidup.
G.Tan
(Silalahi,
2010:28)
menjelaskan bahwa penelitian yang bersifat
Ketiga, Studi yang dilakukan oleh Dian
deskriptif bertujuan menggambarkan secara
Endent Nur Fitriana (Kehidupan Sosial
tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala,
Ekonomi Masyarakat Penambang Emas
atau kelompok tertentu antara suatu gejala
Tradisional di Kabupaten Wonogiri). Dalam
dengan gejala lainnya dalam masyarakat.
penelitian ini dijelaskan juga mengenai
Relasi
Sosial
dan
Strategi
Penelitian deskriftif ini bermaksud untuk
Bertahan
memperoleh informasi tentang status suatu
Masarakat, dimana Relasi Sosial dalam
fenomena. Artinya peneliti hanya ingin
masyarakat
Kabupaten Wonogiri masih
melukiskan atau menggambarkan suatu
melekat ciri-ciri masyarakt pedesaannya.
variabel apa adanya pada situasi tertentu
Hal ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan
secara mendalam. (Rawambaku, 2015)
kemasyarakatan dan tingginya sifat gotong
Lokasi
penelitian
ini
bertempat
di
royong. Sementara untuk strategi bertahan
Kampung Boyan, Desa Batu Berdaun,
masyarakat penambang nya, yakni dengan
Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Hal
mengikuti atau bergabung dalam paguyuban
ini didasari karena banyaknya kegiatan
tambang yang dibentuk oleh masyarakat.
Tambang Inkonvensional (TI) baik secara
tradisional maupun dengan menggunakan
C. METODE PENELITIAN
mesin. Pertimbangan lainnya adalah bahwa
belum adanya penelitian tentang strategi
9
betahan hidup penambang tradisional di
diwawancarai. Dalam penelitian ini data
Kampung Boyan.
primer diperoleh dari hasil wawancara,
Dalam
penelitian
kualitatif
tidak
percakapan dan pengamatan yang dilakukan
mengenal populasi dan sampel. Adapun
peneliti kepada penambang timah tradisional
teknik penentuan informan yang digunakan
di kampung Boyan. Adapun data primer
dalam penelitian ini menggunakan purposive
yang akan dicari adalah :
sampling yaitu sampel yang dipilih secara
a. Bagaimana
strategi
bertahan
hidup
sengaja oleh peneliti, karena sampel ini
(survive) penambang timah tradisional
dianggap memiliki karakteristik tertentu
beserta keluarga di kampung Boyan,
yang dapat mendukung dan memperkaya
desa
data penelitian.
larangan
Adapun informan dalam penelitian ini
batu
Berdaun
setelah
penggalian
adanya
tambang
inkonvensional dari pihak berwajib.
adalah informan yang telah memilliki
b. Bagaimana Diversifikasi yang dilakukan
karakteristik yang telah dipertimbangkan
oleh penambang timah tradisional dalam
oleh peneliti, antara lain :
upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari
a. Penambang Timah Tradisional yang
setelah
masih aktif dan telah menjalani kegiatan
adanya
larangan
tambang
inkonvensional.
menambang timah sekurang-kurangnya 2
c. Bagaimana hubungan sosial yang terjadi
tahun.
pada
b. Penambang Timah Tradisional yang
masyarakat
tradisional
dalam
penambang
upaya
timah
memenuhi
masih aktif dan memiliki anak dalam
kebutuhan sehari-hari setelah adanya
status bersekolah.
larangan tambang inkonvensional.
c. Penambang Timah Tradisional yang
masih
aktif
dibantu
oleh
d. Bagaimana Peran Keluarga penambang
anggota
timah tradisional dalam upaya memenuhi
keluarganya menambang timah.
d. Penambang
timah
yang
kebutuhan sehari-hari setelah adanya
memiliki
larangan tambang inkonvensional.
diversifikasi pekerjaan (pekerjaan lain).
Untuk
segala
Data Sekunder
mengetahui dan menganalisa
tindakan
yang
dilakukan
Data sekunder atau data tambahan adalah
oleh
data yang diperoleh dari media lain seperti
penambang timah tradisional di kampung
data statistik, dokumen tertulis, media cetak
Boyan, maka diperlukan sumber data yang
atau elektronik hingga foto baik dari Desa
dapat dipercaya. Dalam penelitian ini akan
atau sumber lainnya.
dibedakan menjadi dua sumber data, yaitu
Berikut ini adalah teknik pengumpulan
sumber data Primer dan sekunder.
data yang akan peneliti gunakan dalam
Data Primer
penelitian ini :
Data primer ialah berupa kata-kata dan
a. Observasi
tindakan dari obyek yang diamati atau
10
Dimana peneliti melakukan pengamatan
Kampung Boyan, Desa Batu Berdaun,
langsung di lokasi untuk mendapatkan data
Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
yang diperlukan,
c. Dokumentasi
dan secara
langsung
mengadakan penelitian terhadap sasaran
Dokumentasi adalah catatan penting
atau obyek masalah agar dapat mengetahui
yang memuat tentang pengumpulan data
gambaran kenyataan yang ada dengan
yang bisa berbentuk tulisan atau gambar
berdasarkan ada petunjuk perencanaan yang
seperti melalui media seperti artikel, data
telah
dari internet, laporan, dan foto.
disusun
secara
sistematis.
(Rawambaku:2015)
Adapun
dokumentasi
yang
menjadi
Adapun observasi yang akan dilakukan
acuan dalam penelitian ini adalah segala
adalah melihat dan mengamati aktivitas
data seperti foto kegiatan tambang, artikel,
Tambang
Inkonvensional
penambangan
timah
(TI)
pada
dan lainnya yang berkaitan dengan aktivitas
tradisional
yang
Tambang
Inkonvensional
pada
tradisional
yang
dilakukan masyarakat di Kampung Boyan,
penambagan
Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep,
dilakukan masyarakat di Kampung Boyan,
Kabupaten Lingga.
Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep,
b. Wawancara
Kabupaten Lingga.
Menurut
Sugiyono
(2010:194),
timah
(TI)
Miles dan Huberman dalam Sugiyono
berikut:
(2012:246) mengemukakan bahwa “aktifitas
teknik
dalam analisis data kualitatif dilakukan
pengumpulan data apabila peneliti akan
secara interaktif dan berlangsung secara
melaksanakan studi pendahuluan untuk
terus menerus sampai tuntas sehingga
menemukan
datanya sudah jenuh”.
Pengertian
Wawancara
wawancara
digunakan
sebagai
sebagai
permasalahan
yang
harus
diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui
Langkah-langkah analisis data menurut
hal-hal dari responden yang lebih mendalam
Miles dan Huberman adalah sebagai berikut:
dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
1. Pengumpulan Data
Wawancara
penelitian
ini
yang
digunakan
dengan
pertanyaan-pertanyaan
dalam
Pengumpulan data yaitu mengumpulkan
mengajukan
data di lokasi penelitian dengan melakukan
terstruktur
karena
observasi, wawancara, dan dokumentasi
peneliti menggunakan pedoman wawancara
dengan menentukan strategi pengumpulan
yang disusun secara sistematis dan lengkap
data yang dipandang tepat dan untuk
untuk mengumpulkan data yang dicari.
menentukan fokus serta pendalaman data
Adapun Informan yang akan diwawancara
pada proses pengumpulan data berikutnya.
adalah individu sebagai pelaku Tambang
2. Reduksi Data
Inkonvensional (TI) pada penambagan timah
Merangkum data atau disebut juga Reduksi
tradisional yang dilakukan masyarakat di
data,
yaitu
sebagai
proses
seleksi,
pemfokusan, pengabstrakan, transformasi
11
data kasar yang ada di lapangan langsung,
Aktifitas harian yang dilakukan oleh
dan diteruskan pada waktu pengumpulan
masyarakat penambang timah tradisional
data, dengan demikian reduksi data dimulai
untuk menambang pada dasarnya dilakukan
sejak
setiap hari mulai pagi hari, kebiasaan para
peneliti
memfokuskan
wilayah
penelitian.
Untuk
penambang biasanya melihat kondisi pasang
menghindari
kerumitan
dalam
surut air laut, serta kondisi keadaan cuaca
menganalisis data maka reduksi data sangat
disekitar lokasi menambang. Sedangkan
diperlukan, sebab dengan mereduksi data
kegiatan menambang timah yang berada di
akan
pantai atau laut yakni pada saat air laut
mempermudah
peneliti
dalam
membuat pola dan tema, memilah hal yang
sedikit
surut,
dianggap penting serta merangkum data,
kemungkinan kegiatan tersebut dilakukan
sehingga mempermudah dalam melakukan
dalam
pengumpulan data selanjutnya dan juga
melakukan aktifitas menambang di tempat-
dapat memberikan gambaran penelitian yang
tempat tertentu yang mereka pilih atau di
lebih jelas.
tempat
3. Penyajian Data
kandungan mineral timah, seperti di areal
Yaitu rangkaia informasi yang peneliti
sekitar bekas lokasi tambang, atau di laut.
kondisi
yang
meski
air
tidak
pasang.
diperkirakan
tertutup
Mereka
terdapat
lakukan yang dimuat dalam bentuk narasi
Pada umumnya penambang timah di laut
yang memungkinkan kesimpulan penelitian
cenderung lebih melihat situasi cuaca. Hal
dapat dilakukan. Penyajian data haruslah
ini disebabkan karena kegiatan menmbang
mengacu dan berfokus pada perumusan
timah dilaut sangat tergantung dari keadaan
masalah yang akan diteliti, sehingga pada
air laut. Pada musim angin kencang, para
akhirnya dapat memberikan jawaban atas
penambang
permasalahan yang diteliti.
menghabiskan kegiatan menambang timah
4. Penarikan kesimpulan
di daratan, dikarenakan pada kondisi angin
Dalam pengumpulan data, peneliti harus
kencang air laut cenderung keruh sehingga
mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang
sangat mengganggu kegiatan menambang.
diteliti
langsung
menyusun
di
lapangan
pola-pola
dengan
setidaknya
banyak
Pasang surut air laut juga menjadi
pengarahan,
prioritas
masyarakat
penambang
timah
pernyataan-pernyataan dan sebab akibat.
dilaut. Sebagian masyarakat yang tidak
Kesimpulan perlu diverifikasi agar hasil dari
memiliki kemampuan menyelam atau alat
penelitian dapat dipertahankan.
yang memadai, akan melakukan kegiatan
menambang timah di sekitar pesisir pantai.
D. PEMBAHASAN
Aktifitas
Umum
Sementara untuk kegiatan menambang
Dan
Karakteristik
timah yang dilakukan didaratan, masyarakat
Penambang
penambang
kelompok,
12
ini
terbagi
kedalam
dua
yakni kelompok penambang
timah tradisional dan kelompok penambang
air sebagai pencuci pasir timah, karenaa
timah semi
mereka
kelompok
modern.
hanya
dapat
membuka
menggunakan
air
pada
tersendiri
kerjanya
saja,
tersebut, meski pada umumnya kegiatan
penambang timah tradisional menggunakan
menambang jenis ini selalu mencari lokasi
sumberdaya manusia sebagai motor pencari
yang tidak terlalu jauh dari sumber air
timah, sedangkan penambang semi modern
sehingga mereka dapat menyalurkan air
menggunakan mesin pompa dan hisap
ketempat
sebagai pengumpul timah.
mesin pompa. Kegiatan penambangan jenis
sistem
dengan
sumber
terletak
penggunaan
ini
Perbedaan kedua
mesin
mereka dengan menggunakan
Penambang timah tradisional sangat
ini tentunya hasil yang didapat sangat jauh
bergantung pada keberadaan kolong (danau)
berbeda dengan sistem dulang tradisonal,
bekas
sehingga jumlah hasil tambang per harinya
penambangan
timah,
hal
ini
dikarenakan tersedianya air yang cukup
tergolong banyak.
untuk melakukan proses pendulangan pasir
Kegiatan
menambang
modern
ini
yang
timah, oleh karena itu para penambang
tergolong
timah tradisional ini sangat bergantung
kedalam salah satu jenis kegiatan Tambang
dengan ketersediaan air di sekitar kolong
Inkonvensional (TI).
tersebut.
semi
timah
termasuk
Sebagaimana dijelaskan oleh Iskandar
Selain itu bagi penambang timah yang
Zulkarnaen
(2005),
yang
menambang dilokasi yang bukan pada
Tambang
kolong (danau) bekas penambangan timah,
kegiatan masyarakat yang dilakukan dalam
saat musim hujan merupakan momen yang
rangka mensejahterakan kehidupan mereka
sangat ditunggu, sebab mereka tidak perlu
dengan menggunakan peralatan sederhana
membawa air atau mencari air untuk
maupun mesin dan dengan cara yang mirip
mendulang pasir timah tersebut. Kegiatan
dilakukan oleh Perusahaan Timah. Kegiatan
menambang
dengan
ini dapat dilakukan oleh perseorangan atau
menggunakan dulang ini, hasil yang didapat
atau kelompok atau bekerja dengan pemilik
cenderung tidak banyak, dan umumnya
modal dan bekerja sama dengan pemilik
banyak dilakukan oleh perempuan.
tanah. Tambang Inkonvensional ini jelas
timah
tradisonal
Inkonvensional
dimaksud
(TI)
adalah
Sedangkan bagi penambang timah Semi
tidak dikenal dalam undang-undang No.11
Modern, kegiatan menambang timah dapat
Tahun 1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan
dilakukan pada lokasi yang sebelumnya
Pokok Pertambangan.
sudah di”Bor” atau digali untuk mencari
Hanya
keberadaan timah dilokasi yang dipilih.
saja
perbedaan
kegiatan
penambangan semi modern yang dilakukan
Kegiatan menambang yang dilakukan
oleh
masyarakat
Kampung
Boyan
ini
dengan menggunakan mesin ini setidaknya
dilakukan di areal lahan milik sendiri, dan
tidak terlalu bergantung dengan ketersediaan
mesin yang digunakan juga tergolong masih
13
dalam kategori kecil sehingga tidak adanya
menjadi Jaringan Sosial yang bersifat formal
larangan dari pihak berwajib. Jenis mesin
dan jaringan sosial yang bersifat informal.
yang digunakan biasanya dibuat dari mesin
Adapun bentuk jaringan sosial yang bersifat
perahu atau biasa disebut mesin robin yang
Formal
sudah dimodifikasi sedikit yang tentunya
keluarga dan jaringan sosial yang bersifat
sangat jauh berbeda dengan mesin dengan
informal meliputi Diversifikasi pekerjaan
golongan besar.
baik
Jaringan Sosial Masyarakat Penambang
penambang timah.
Timah Tradisional
Jaringan Sosial Formal (Peran Anggota
Bekerja
sebagai
bukanlah
penambang
peran
maupun
anggota
keluarga
Keluarga)
Jaringan sosial formal meliputi peran
diinginkan oleh para penambang timah yang
anggota keluarga para penambang timah
berada di Kampung Boyan, keinginan untuk
tradisional dalam upaya membantu kepala
mendapatkan pekerjaan yang memiliki hasil
keluarga dalam proses bertahan hidup, peran
yang tinggi jelas merupakan impian setiap
anggota keluarga meliputi seluruh anggota
masyarakat. Keinginan untuk mendapatkan
keluarga baik Istri maupu anak yang ikut
pekerjaan yang layak juga pastinya ada pada
berperan aktif dalam upaya bertahan hidup.
diri
yang
timah
meliputi
semestinya
setiap
sesuatu
penambang
yaitu
terkecuali
Ditengah kondisi akan kekurangan skill
masyarakat penambang timah di Kampung
dan rendahnya tingkat pendidikan, tidak
Boyan.
semata-mata menghilangkan hasrat para
Damsar
masyarakat,
dalam
Jaringan
Sosial
hubungan
yang
tak
menyebutkan
merupakan
tercipta
bahwa
penambang
hubungan-
antar
timah
tradisional
untuk
bermimpi mendapatkan pekerjaan yang
banyak
layak guna menaikkan tingkat kehidupan
individu dalam suatu kelompok ataupun
ekonomi mereka.
antar suatu kelompok dengan kelompok
Besar
atau
lainnya. Dimana hubungan yang terjadi bisa
penambang
dalam bentuk yang formal maupun bentuk
bergantung dari hasil timah yang didapat.
informal.
Hasil
dari
kecilnya
timah
bekerja
pendapatan
memang
menjadi
sangat
seorang
Dalam upaya bertahan hidup ditengah
penambang timah tradisonal tentunya tidak
kebutuhan akan ekonomi yang semakin
bisa diprediksi oleh para penambang timah
tinggi, tentunya diperlukan berbagai macam
itu sendiri. Pemasukan yang diterima oleh
strategi bertahan hidup yang mana di
seorang penambang tergantung dari kualitas
dalamnya
pasir timah yang didapat, atau yang biasa
terdapat
berbagai
bentuk
disebut oleh penambang timah “ose”.
hubungan maupun Jaringan sosial. Adapun
jaringan
sosial
yang
terjadi
Penentuan “ose” atau kualitas pasir
dalam
masyarakat penambang timah tradsional di
timah
Kampung
penampung timah dengan menggunakan alat
Boyan
dapat
dikelompokkan
14
yang
didapat
dilakukan
oleh
khusus, namun bagi penambang timah
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup,
tradisional, mereka memiliki cara tersendiri
yang salah satunya dapat dilihat dari peran
untuk melihat kualitas pasir timah yang
istri penambang timah yang membantu
diperoleh, salah satunya melalui warna pasir
dalam
timah yang mereka yakini semakin hitam,
membantu perekonomian keluarga yang
maka kualitas timah akan tinggi. Selain itu
secara tidak langsung penghasilan dari
timah yang diperoleh dari mendulang atau
keluarga bisa sedikit bertambah dan paling
menambang dilaut juga diyakini memiliki
tidak sedikit mengurangi beban suami untuk
nilai “ose” yang tinggi dibandingkan timah
mencari nafkah.
yang di peroleh di darat.
bekerja
yang
tentunya
turut
Selain peran istri, peranan anak untuk
Didasari oleh ketidakpastian hasil yang
turut
membantu
bekerja
menambah
diperoleh maka sudah semestinya para
penghasilan keluarga cenderung tidak semua
penambang timah ini memikirkan upaya-
tampak karena pada rata-ratanya anak-anak
upaya
memenuhi
para penambang timah ini masih banyak
kebutuhan hidup, sehingga dalam upaya
dalam tingkatan anak-anak sehingga tidak
tersebut
strategi-strategi dalam
memungkinkan mereka untuk membantu
mengatasi kebutuhan hidup rumah tangga
bekerja mencari penghasilan lebih bagi
penambang.
keluarga. Walaupun ada beberapa anak
khusus
dalam
terdapat
hal
Upaya pemenuhan kebutuhan dalam
penambang timah yang telah cukup besar,
rumah tangga pada umumnya merupakan
bantuan yang mereka berikan hanya seputar
hak dan tanggung jawab seorang kepala
membantu orang tua mereka pada saat-saat
keluarga. Baik itu sebagai seorang suami
tertentu, dan terbatas pada sebagian kegiatan
maupun sebagai seorang yang memiliki
penambangan, seperti mengumpulkan pasir
peran ganda seperti seorang ibu yang
timah,
menyandang status janda. Dalam upaya
dilakukan oleh orang tua mereka. Seperti
pemenuhan kebutuhan hidup pada keluarga
yang diungkapkan oleh salah satu informan
penambang timah tersebut tentunya terdapat
penelitian yang dalam kegiatan menambang
kesulitan yang dihadapi, seperti penghasilan
timah tidak selalu melibatkan anaknya
yang
karena masih dalam usia sekolah.
tidak
menentu
hingga,
kesulitan
sedangkan
proses
mendulang
mencari penampung (pengepul), hingga
Bagi rumah tangga penambang timah,
adanya larangan penggalian tambang yang
besar kecilnya pemasukan yang diperoleh
tentunya berimbas pada usaha pemenuhan
dari hasil bantuan istri bukanlah menjadi
kebutuhan hidup.
suatu
Melihat hal tersebut tentunya sebagai
anggota
keluarga
dalam
hal
pemenuhan
kebutuhan. Artinya dalam rumah tangga
berusaha
para penambang seberapapun hasil yang
mengoptimalkan peran tenaga kerja anggota
didapatkan tetap menjadi tambahan yang
keluarga
sangat penting dalam kehidupan mereka.
dalam
penambang
acuan
berusaha
mengatasi
15
Perolehan
pemasukan
yang
diperoleh
mengkombinasikan
pekerjaan
dengan
memang tidak memberikan kontribusi yang
pekerjaan pokoknya yakni sebagai seorang
signifikan,
dapat
penambang karena etos kerja tentunya
membantu meringankan beban penghidupan
berpengaruh pada kerja keras penambang
mereka sehari-hari.
timah
tetapi
setidaknya
Oleh sebab itu, Narwoko dan Suyanto
sebagai
pencari
nafkah
utama
yang
tentunya
harus
mampu
keluarga
(2006:235) menyebutkan bahwa keluarga
memberikan
pemasukan
sebagai fungsi ekonomi atau unit produksi
cukup bagi keluarga sekaligus untuk mampu
yang berarti urusan-urusan pokok untuk
mengatasi
mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan
tersebutlah
oleh keluarga sebagai unit produksi yang
beberapa penambang timah yang melakukan
sering kali mengadakan pembagian kerja
beragam pekerjaan selain sebagai seorang
diantara anggota-anggotanya. Jadi keluarga
pencari timah.
kebutuhan
yang
ekonomi
hidup,
yang
dan
tentunya
hal
mendasari
bertindak sebagai unit yang terkoordinir
Oleh sebab itulah para penambang timah
dalam produksi ekonomi, sehingga baik
tradisional yang berada Kampung Boyan ini
sebagian ataupun semua anggota keluarga
melakukan berbagai jenis pekerjaan, mulai
terlibat di dalam pekerjaan lain atau pada
dari bekerja sebagai kuli bangunan, mencari
pekerjaan yang sama.
atau mengumpulkan batu, memotong karet,
Jaringan
Sosial
Informal
(Diversifikasi
memotong nibung (sejenis pohon pinang,
Pekerjaan)
namun berduri),berkebun, hingga mencari
Permasalahan
masyarakat
pemenuhan
apalagi
terkait
hidup
kayu di hutan pun mereka lakukan sebagai
pemenuhan
upaya pemenuhan kebutuhan hidup.
sektor ekonomi tentunya menjadi perhatian
Dengan
ketidakpastian akan
jumlah
banyak pihak. Diversifikasi pekerjaan tentu
pendapatan dan kenyataan bahwa kegiatan
saja erat hubungannya dengan kehidupan
menambang tidak dapat mereka lakukan
umum pada
setiap hari akibat dari kondisi cuaca hingga
penambang
timah karena
tentunya merupakan salah satu strategi yang
kondisi
dilakukan oleh penambang dalam memenuhi
penambang
telah
kehidupan hidup.
pentingnya
pekerjaan
menambang,
terlepas
Dapat diketahui pendapatan umumnya
fisik,
pada
dasarnya
menyadari
lain
dari
besar
para
akan
selain
atau
para penambang yang bisa dikatakan tidak
kecilnya jumlah pendapatan yang diterima
menentu tentunya membuat mereka berpikir
oleh mereka, namun setidaknya melakukan
keras
menambah
pekerjaan lain atau pekerjaan tambahan
penghasilan untuk kebutuhan hidup sehari-
merupakan sesuatu yang sangat mungkin
hari yang harus terus dipenuhi, etos kerja
dilakukan
merupakan
bertahan hidup.
untuk
salah
berusaha
satu
hal
yang
mempengaruhi penambang untuk mampu
16
guna
melangsungkan
proses
Menurut Corner (1988:187-189) dalam
Kusnadi (2000:8),
bahwa
dalam hal kuantitas dan kualitas, juga
di kalangan
intensitas
hubungan
yang
individu
lain.
penduduk miskin terdapat beberapa pola
dilakukannya
strategi adaptasi yang dikembangkan untuk
Hubungan
menjaga kelangsungan hidup, yaitu:
tersebut akan membentuk jaringan sosial
1. Melakukan beraneka ragam pekerjaan
yang berfungsi pada setiap penambang
untuk memperoleh
penghasilan.
antar
individu
penambang
umumnya.
2. Jika kegiatan-kegiatan tersebut masih
Hubungan
sosial
mengacu
pada
kurang memadai, penduduk miskin akan
hubungan yang di bangun oleh penambang
berpaling kepada sistem penunjang yang
dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi
ada di lingkungannya. Sistem ikatan
tekanan-tekanan hidup, baik itu hubungan
kekerabatan,
sesama penambang timah maupun hubungan
ketetanggaan,
dan
pengaturan tukar-menukar secara timbal
kepada
balik
hubungan
merupakan
sumberdaya
yang
individu
baik
lainnya.
dan
cara
pendekatan
pencegahan
dalam
penambang maupun terhadap individu lain
menghadapi
penghasilan dan
ditempuh
sesama
tradisonal.
sedikit masukan. Strategi yang bersifat
ini
terhadap
sangat dirasakan oleh para penambang timah
Bekerja lebih banyak meskipun lebih
ekonomis
konflik
Pentingnya
sangat berharga bagi penduduk miskin
peluang yang semakin menurun.
3.
dengan
sosial
Dari beberapa model penerapan strategi
untuk
bertahan yang diterapkan oleh masyarakat
mengurangi tingkat kebutuhan konsumsi
penambang timah tersebut, dapat dilihat
sehari-hari.
bahwa penerapan strategi untuk memenuhi
Hubungan Sosial Masyarakat Penambang
kebutuhan
Timah Tradisional
ekonomi yang dilakukan oleh penambang
Dalam menjalani kehidupan sebagai
hidup
dan
tekanan-tekanan
terkadang mengalami efek positif dan
makhluk sosial, tentunya para penambang
negatif bagi penambang itu sendiri.
timah sangat membutuhkan orang lain
Efek positifnya penambang timah bisa
sebagai dasar manusia sebagai makhluk
sedikit
hidup yang pasti akan saling membutuhkan
perekonomian
antara satu dengan yang lainnya dan sebagai
tertentu, mereka masih bisa terbantu oleh
salah satu upaya menunjukkan keberadaan
adanya jaringan-jaringan sosial yang mereka
mereka ditengah kelompok manusia lainnya.
jalin baik itu dengan kerabat maupun sesama
Hubungan
sosial
yang
dilakukan
penambang
terbantu
mereka
ketika
sulitnya
pada
masa-masa
timah lainnya,
tetapi efek
penambang timah merupakan salah satu
negatifnya hubungan sosial yang mereka
upaya
mempertahankan
jalin seperti bergabung kedapal arisan,
keberadaannya. Setiap individu penambang
membuat mereka harus menunggu kepada
memiliki kemampuan yang berbeda-beda
hasil yang bisa dikatakan belum pasti setiap
untuk
17
bulannya, meskipun pada akhirnya akan
ekonomi akibat penghasilan yang minim,
mendapatkan giliran.
pendidikan yang rendah serta terbatasnya
Hal
negatif
lainnya
ialah
tidak
keahlian mereka untuk mencari peluang
bergabungnya penambang maupun keluarga
pekerjaan yang layak membuat kebanyakan
penambang dalam program peningkatan
mereka hanya bisa pasrah menghadapi
produktifitas
yang
dilakukan
oleh
sulitnya mencukupi kebutuhan hidup yang
seperti
Kelompok
Tani,
dihadapinya, selain itu bukan tidak mungkin
Kelompok Nelayan tentunya juga akan
kerentanan para penambang timah akibat
berdampak pada pola hubungan sosial yang
sering
mana paling tidak jaringan-jaringan sosial
pendapatan yang cukup bagi keluarga
yang ada sedikit membantu pada saat-saat
sehingga pada masa-masa tertentu mereka
tertentu untuk tetap bertahan mengatasi
terpaksa harus berhutang.
pemerintah
kemiskinan di tengah kesulitan hidup yang
tidak
mampunya
Keterbatasan
dihadapi.
memperoleh
dalam
memperoleh
penghasilan dan kurangnya skill serta
Sebagaimana yang dapat terlihat dalam
pendidikan
yang
dimiliki
masyarakat
Kusnadi (2000) bahwa jaringan sosial yang
penambang timah ini menjadikan mereka
terjadi pada masyarakat selain melibatkan
sulit untuk bersaing dan keluar dari himpitan
ikatan
kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
kekerabatan
untuk
mengatasi
tekanan-tekanan ekonomi juga melibatkan
Oleh karena itu, setiap anggota keluarga
pemilik modal yang menjalin jaringan sosial
penambang timah secara sadar melakukan
berdasar
yang
strategi-strategi guna memperoleh kebutuan
merupakan langkah yang penting untuk
hidup yang semakin baik, baik itu melalui
menjaga kelangsungan kegiatannya karena
peran anggota keluarga yag meliputi istri
pola
dan anak, adanya jaringan sosial yang
jaringan
patron-klien
kepentingan
merupakan
institusi
jaminan ekonomi.
Pada
dasarnya
mereka
inti
dari
masalah
jalin
bermasyarakat,
dalam
hingga
kehidupan
pembagian
atau
kemiskinan sebenarnya terletak pada apa
penambahan kerja bagi anggota keluarga
yang disebut deprivation trap atau perangkap
tertentu yang tentunya akan berimbas pada
kemiskinan sebagaimana yang dikemukakan
tingkatan penghasilan mereka baik secara
oleh Chambers (1987). Salah satu unsur dari
materil maupun non materil.
perangkap
kemiskinan
yang
terus
Sebagaimana diungkapkan oleh weber
kehidupan
tersebut
yakni
daalam Ritzer (2011), adanya tindakan
kerentanan dan juga ketidakberdayaan, yang
rasional tujuan dimana suatu tindakan yang
tentunya sangat melekat pada kehidupan
dilakukan oleh individu untuk memperoleh
masyarakat miskin umumnya.
pengharapan-pengharapan
membayangi
Ketidakmampuan dan ketidakberdayaan
masyarakat
penambang
timah
mengenai
perilaku objek didalam lingkungan, dimana
secara
pengharapan-pengharapan
18
itu
digunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan yang
anak penambang timah tidak terlalu
dikejar dan diperhitungkan secara rasional
berpengaruh, meski tetap ada anak yang
(weber, 1921/1968: 24).
membantu namun secara garis besar
Dengan adanya 3 (Tiga) strategi yang
anak-anak para penambang timah masih
dilakukan oleh penambang timah tradisional
berada dalam usia belajar sehingga tidak
di Kampung Boyan tersebut merupakan
terlibat secara langsung.
salah satu cara yang dapat mereka lakukan
2. Hubungan sosial yang terjadi antara
untuk mengatasi kesulitan hidup yang terus
penambang
membayangi kehidupan keluarga mereka.
umumnya terjali sangat
Meskipun pada kenyataannya tetap saja
cenderung terikat sebagai satu kesatuan
masyarakat penambang timah tersebut tetap
dan kesamaan nasib sehingga hubungan
tidak mampu untuk keluar dari deprivation
sosial dan jaringan sosial yang terjadi
trap (perangkap kemiskinan) yang terus
bukan hanya terjalin antara sesama
mengikuti
penambang dan penampung timah saja,
kehidupan
para
pekerja
penambang timah tradisional.
timah tradisional
secara
baik bahkan
melainkan kepada semua golongan yang
tentunya terdapat hubungan timbal balik
E. PENUTUP
seperti
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
dianalisa
bahwa
masyarkat
saudara,kerabat
hingga
masyarakat lainnya.
penambang
3. Adanya
kombinasi
pekerjaan
atau
timah tradisional di Kampung Boyan telah
pekerjaan lain yang dilakukan oleh
melakukan apa yang disebut dengan jaringan
masyarakat penambang timah tradisional
sosial dalam usaha memenuhi kebutuhan
seperti berkebun, mengumpulkan batu,
hidup hingga memperbaiki kualitas ekonomi
melaut, hingga menjadi buruh bangunan.
mereka.
dan
Hal ini tentunya merupakan langkah-
adaptasi telah dilakukan oleh keluarga
langkah untuk memenuhi kebutuhan dan
masyarakat penambang timah tradisional
memperbaiki tingkat ekonomi keluarga.
untuk mencapai tujuan tersebut, dimana
Sementara adanya etos dan semangat
hasil tersebut dapat dirangkum sebagai
untuk selalu memperoleh pendapatan
berikut :
yang baik menjadi pelecut semangat para
1. Peran anggota keluarga, yakni istri para
penambang timah tradisional agar tidak
Berbagai
bentuk
penambang
timah
mempunyai
inisiatif
strategi
secara
untuk
sadar
berputar
mencari
pada
deprivation
trap
(perangkap kemiskinan).
pekerjaan lain guna membantu suami
4. Kurangnya
dalam upaya menambah penghasilan
penambang
seperti membuat kue, membuat makanan
pemberdayaan
olahan, hingga bekerja sebagai buruh
Kelompok Tani, Kelompok Nelayan dan
upah harian. Sementara peran dari anak-
Kelompok
19
perhatian
timah
masyarakat
akan
program
masyarakat
Usaha
seperti
menjadikan
masyarakat
kekurangan
penambang
produktifitas
timah
dari
Zulkarnain, Iskandar. 2005, Konflik di
segi
Kawasan
ekonomi, sebab dengan keikutsertaan
Pertambangan
Timah
di
Bangka Belitung. Jakarta : LIPI PRESS
mereka tentunya juga akan berdampak
pada peningkatan segi ekonomi secara
Referensi Lain :
tidak langsung.
_______,
Analisis
Dampak
Kebijakan
Ekspor Timah Terhadap Kinerja Timah
Indonesia. Pusat Kebijakan Perdagangan
DAFTAR PUSTAKA
Damsar,
2011.
Pengantar
Sosiologi
Luar Negeri, Kementerian Perdagangan
Ekonomi (edisi revisi). Jakarta: Kencana
Indonesia. 2014
Ihromi, T.O. 2004. Bunga Rampai Sosiologi
Keluarga.Yayasan
Obor
________,
Indonesia;
Profil
Desa
Batu
Berdaun Kecamatan Singkep Kabupaten
Jakarta.
Kusnadi,
Laporan
Lingga Tahun 2015
2000.
Jaringan
Strategi
Sosial.
adaptasi
Humaniora
dan
Undang-undang No.11 Tahun 1967 tentang
Utama
Ketentuan-ketentuan
Press; Bandung.
Pokok
Pertambangan
Narwako, J. Dwi dan Bagong Suyanto.
2006. Sosiologi Teks Pengantar &
Referensi Skripsi :
Terapan, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Hariansyah, Reki. Strategi Rumah Tangga
Persada
Nelayan Dalam Mengatasi Kemiskinan:
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi: Dari
Studi Nelayan Miskin Di Desa Lubuk
Klasik Sampai Perkembangan Terakhir
Kecamatan
Post
Karimun., Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial
Modern,
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar
Kundur
Kabupaten
dan Ilmu Politik Universitas Maritim
Rawambaku, Hendrik. 2015. Metodelogi
Raja Ali Haji, Tanjungpinang. 2013.
Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. BPK
Sumarsih, Nining. Strategi Survive Buruh
Gunung Mulia
Bangunan: Studi Kasus Buruh Bangunan
Satria, Arif. 2002. Pengantar Sosiologi
Masyarakat
Pesisir.
PT
di Masyarakat Pegunungan Prambanan
Pustaka
Dusun
Cidesindo; Jakarta.
Mlakan
Kecamatan
Desa
Sambirejo
Prambanan
Kabupaten
Silalahi, Ulber, (2010), Metode Penelitian
Sleman Yogyakarta, Skripi. Fakultas
Sosial. Bandung, PT. Refika Aditama
Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas
Sugiyono.
2012.
Metode
Penelitian
Islam
Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung
Negeri
Yogyakarta. 2009
: CV.Alfabeta.
Silalahi, Ulber. 2010, Metode Penelitian
Referensi Internet :
Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
www.think-energy.org
20
Sunan
Kalijaga,
http://regional.kompas.com/read/2016/04/13
/18160071/Pulau.Timah.yang.Terlupa?p
age=all
www.jpnn.com/read/2015/03/30/295307/Ta
k-Kantongi-Izin,-Pemilik-Pasir
Timah-
Senilai-Rp-1.7-Miliar-Ditangkap
www.mdskribo.blogspot.co.id/2012/03/pena
mbangan-timah-inkonvensionalbangka.html
http://nurrahmanarif.wordpress.com/tag/swo
t/
http://dayusma.blogspot.co.id/2012/06/peng
aruh-tambang-inkonvensional-ti.html
21
Download