BAB I

advertisement
BAB III
ANALISA SISTEM
3.1
Gambaran Sistem Umum
Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi
membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu
otomatis ini merupakan alat yang mampu memberi kemudahan dalam membuka
dan menutup pintu. Alat ini terdiri atas: perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras terdiri atas mikrokontroler, LDR dan LED yang berfungsi sebagai
inputan yang dihubungkan ke mikrokontroler Atmega 32 yang diisi sebagai
proses, serta motor servo dan sebagai output.
Pada bagian ini yang akan mengacu pada hasil mengeksekusi pintu. Pada
rangkaian ini terdapat sensor yang akan mendeteksi keadaan orang di depan pintu
maka motor servo untuk mendorong prototipe pintu untuk membuka pintu dan
menutup pintu.
Prototipe pintu geser otomatis merupakan sebuah rangkaian elektronika
yang dapat menggerakan motor servo sehingga dapat menggeser miniatur sebuah
pintu secara otomatis bila sensor terhalang oleh sebuah benda. Alat ini di kontrol
menggunakan Mikrokontroler. Blok diagram cara kerja rangkaian pintu geser
otomatis seperti pada gambar 3.1
56
57
Catu Daya
Mikrokontroler
ATMEGA 32
Sensor
Motor
Servo
Gambar 3.1 Blok Diagram
Pada Gambar 3.1 dapat dilihat bagaimana proses yang dilakukan pada
simulasi pintu otomatis mengunakan mikrokontroler Atmega32:
1.
Rangkaian Sensor Cahaya menggunakan LDR dan LED digunakan untuk
mendeteksi adanya suatu benda.
2.
Mikrokontroler berfungsi sebagai pusat pengolah data dan pusat pengendali
dan mengatur sistem.
3.
3.2
Motor Servo merupakan penggerak pintu untuk membuka dan menutup.
Rangkaian Catu Daya
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct
current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu merupakan
sumber catu daya DC yang paling baik, untuk itu perlukan suatu perangkat catu
daya yang dapat berubah arus menjadi DC.
58
Seperti halnya pada perancangan prototipe pintu otomatis berbasis
Atmega32, alat tersebut membutuhkan power suplay yang telah diregulasi agar
kenaikan dan penurunan tegangan dari sumber tegangan awal tidak terlalu
mempengaruhi kinerja dari alat tersebut. Gambar catu daya pada simulasi pintu
otomatis menggunakan ATmega32 Ditunjukan dalam gambar 3.2:
Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya
3.3
Sensor
Pembuatan pintu otomatis ini tentu menggunakan sensor, yaitu sebagai
pendeteksi adanya obyek yang akan lewat. Sensor merupakan sebuah alat yang
dapat menghasilkan sinyal-sinyal tertentu pada kondisi tertentu. Pada proses
sensor, terdapat 2 sensor yang digunakan untuk mengetehui kondisi apakah motor
servo bergerak atau tidak. Sinar LED yang mengenai LDR merupakan sensor
yang digunakan agar mengetahui kondisi apakah sensor terhalang atau tidak oleh
suatu benda. Bila tidak terlahang, maka LDR akan berfungsi sebagai penyearah
yang mengalirkan tegangan dari Vcc (Voltage current) menuju ground dan logika
59
pada jalur tersebut masih bernilai 1024. Dan saat LDR dan LED terhalang, maka
nilai logika akan berubah menjadi bernilai logika 0. Lalu nilai logika tersebut akan
terhubung dan diterima oleh inputan mikrokontoler pada port input (PA.0) dan
(PA.1). rangkaian skematik dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Rangkaian Sensor
3.4
Rangkaian Sistem Minimum ATmega32
Sistem minimum merupakan otak dari rangkaian yang dapat di program
sesuai yang penulis inginkan. Rangkaian I/O dari mikrokontroler mempunyai
kontrol direksi yang tiap bitnya dapat dikonfigurasikan secara individual, maka
dalam pengkonfigurasian I/O yang digunakan ada yang berupa operasi port ada
pula yang dikonfigurasi tiap bit I/O. Berikut ini akan diberikan konfigurasi dari I/O
mikrokontroler tiap bit yang digunakan pada rangkaian kontroler ATMega 32 :
60
a. Port A
Port A adalah port yang dapat digunakan untuk input maupun output. Port A juga
memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan sebagai channel ADC (analog to digital
converter).Port A.0 dan A.1 sebagai input dari sensor LDR dan LED menggunakan
ADC.
b. Port B
Port B adalah port yang dapat digunakan untuk input maupun output. Port ini
digunakan sebagai output yang digunakan untuk pin buzzer.
c. Port C
Port C adalah port yang dapat digunakan untuk input maupun output. Pada port ini
digunakan sebagai output yang digunakan untuk mengerakan motor servo.
berikut ini gambar 3.4 rangkaian sistem minimum ATmega32:
61
Gambar 3.4 Rangkaian Sistem Minimum ATmega32
3.5
Motor Servo
Rangkaian pada gambar 3.5 merupakan rangkaian output motor servo. Dari
output port PC.7 mikrokontroler, instruksi dari program Codevision AVR
memberikan perintah pada motor servo agar dapat menggerakkan motor servo. Bila
sensor terhalang maka motor servo akan bergerak dan membuat prototipe pintu
bergeser terbuka dan menutup.
62
Gambar 3.5 Rangkaian Motor Servo
Cara kerja rangkaian motor servo tersebut berjalan jika sensor terhalang oleh
apa pun maka mikrokontroler akan memberi perintah untuk menggerakan motor servo
searah jarum jam (cw) dan pintu terbuka, jika setelah tidak terhalang maka motor
servo akan berputar berlawanan jarum jam (ccw) dan menutup pintu secara otomatis.
3.6
Estimasi Biaya
Estimasi biaya ini merupakan biaya peralatan yang akan dibeli untuk
dikembangkan menjadi simulasi pintu otomatis secara prototype dan dalam
bentuk nyata , sehingga dapat mengetahui berapa saja modal yang akan
dikeluarkan
Tabel 3.1 Estimasi Biaya Proses Pembuatan Pembangunan Prototipe Simulasi
Pintu Otomatis
No Uraian
1
Mikrokontroler Atmega 32
2
Servo
3
Sensor Ldr
4
Sensor Led
5
Akrilik
6
Baterai
7
Biaya Lain-lain
Biaya Total
Qty
1
1
3
3
1
2
Harga (Rp) Total (Rp)
200.000
200.000
150.000
150.000
3.000
9.000
1.000
3.000
250.000
250.000
9.000
18.000
100.000
100.000
730.000
63
Tabel 3.2 Estimasi Perkiraan Perincian Biaya Proses Pembuatan Pembangunan
Simulasi Pintu Otomatis Secara Nyata
No Uraian
1
Pintu Kaca
2
Board Mikrokontroler
3
Servo
4
Sensor Ldr
5
Sensor Led
6
Kabel
7
Biaya Lain-Lain
Total Biaya
Qty
1 Unit
1 Unit
1 Unit
10 Pcs
10 Pcs
1 Roll
Harga
Total
1.500.000
1.500.000
300.000
300.000
500.000
500.000
5.000
50.000
3.000
30.000
300.000
300.000
500.000
500.000
3.180.000
Download