BAB II LANDASAN TEORI 2. 1. Energi Surya Matahari adalah sumber energy utama yang memancarkan energy yang luar biasa besarnya ke permukaan bumi. Pada keadaan cuaca cerah, permukaan bumi menerima sekitar 1000 watt energy matahari per meter persegi. Kurang dari 30 % energy tersebut dipantulkan kembali ke angkasa, 47% dikonversikan menjadi panas, 23% digunakan untuk seluruh sirkulasi kerja yang terdapat diatas permukaan bumi, sebagian kecil 0,25% ditampung angin, gelombang dan arus dan masih ada bagian yang sangat kecil 0,025% disimpan melalui proses fotosintesis didalam tumbuh-tumbuhan yang akhirnya digunakan dalam proses pembentukan batu bara dan minyak bumi Energi Surya adalah energy yang didapat dengan mengubah energy panas surya melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Sumber energy yang efisien dan ekonomis dan dapat diandalkan lingkungan karena energy surya dapat dimanfaatkan energy listrik yang bersih tanpa polusi, mudah dipindahkan, dekat dengan pusat beban sehingga penyaluran sangat sederhana. Saat ini kebutuhan, khusus nya energy listrik terus meningkat dengan pesat, hal ini menjelaskan bahwa matahari sebagai sumber utama yang dapat ditransfer menjadi sumber listrik. 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 Energi Surya yaitu energi yang sangat luar biasa sebab tidak bersifat polutif, tak dapat habis, dapat dipakai dan tidak membeli, hal ini berarti diperlukan semacam system penyimpanan energy atau konversi lain diperlukan untuk menyimpan energy pada malam hari serta pada saat cuaca mendung. 2. 2. Sensor Cahaya LDR Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang turun menjadi sekitar 150 Ω. Seperti halnya resistor konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti pemasangan resistor biasa. Simbol LDR dapat dilihat seperti pada gambar berikut. Gambar 2.1 Simbol Dan Fisik Sensor Cahaya LDR http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 2.2.1. Penggunaan Sensor Cahaya LDR Sensor Cahaya LDR dapat digunakan sebagai: - Sensor pada rangkaian saklar cahaya - Sensor pada lampu otomatis - Sensor pada alarm brankas - Sensor pada tracker cahaya matahari - Sensor pada kontrol arah solar cell - Sensor pada robot line follower Dan masih banyak lagi rangkaian elektronika yang menggunakan LDR sebagai sensor cahaya. 2.2.2. Karakteristik Sensor Cahaya LDR Sensor Cahaya LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral. - Laju Recovery Sensor Cahaya LDR Bila sebuah “Sensor Cahaya LDR” dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux. - Respon Spektral Sensor Cahaya LDR Sensor Cahaya LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik (TEDC,1998) 2.2.3. Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR Resistansi Sensor Cahaya LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan. 2. 3. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. ATTiny 2313 merupakan mikrokontroller 8-bit AVR dengan kapasitas memory maksimum sebesar 2 Kbytes yang tersimpan didalam Memory Flash-nya. ATTIny 2313 merupakan chip IC produksi ATMEL yang termasuk golongan single chip microcontroller, dimana semua rangkaian termasuk memori dan I/O tergabung dalam satu paket IC. Dalam pemrogramannya kontroller ini dapat dijalankan menggunakan 2 bahasa yaitu bahasa Assembly atau bahasa C. Sehingga memungkinkan pengguna dapat mengoptimalkan kinerja sistem yang dibuat secara fleksibel. Gambar 2.2 IC Attiny2313 IC ATTiny 2313 ada 2 jenis yaitu jenis PDIP/SOIC (berbentuk prisma segi empat) dan jenis VQFN/MLF (berbentuk kotak) yang pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, hanya saja memiliki bentuk yang berbeda. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Gambar 2.3 Konfigurasi Pin Attiny2313 Gambar 2.3 merupakan konfigurasi pin dari ATTiny 2313. Secara keseluruhan memiliki total 20 pin. Berikut adalah penjelasan secara garis besar dari konfigurasi pinpin tersebut : a. VCC Tegangan masukan digital sebesar 5 Volt. b. GND Dihubungkan pada Ground. Referensi nol suplai tegangan digital. c. PORT A (PA0...PA2) Pada PORT A hanya terdapat tiga (3) buah pin saja atau 3 bit pin I/O. Dimana PORT A ini, ketiga pin nya (seluruh pin PORT A) digunakan untuk keperluan membuat sismin. Yaitu PA.0 dan PA.1 untuk input clock (nama komponen adalah kristal), dan PA.2 untuk input tombol RESET. d. PORT B (PB0...PB7) Pada PORT B terdapat delapan (8) buah pin atau 8 bit pin I/O. Dan juga pada PORT B ini terdapat port SPI (Serial Peripheral Interface), yaitu pin komunikasi untuk men-download program secara serial syncronous dari http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 komputer ke mikrokontroller, pin-pin tersebut adalah MOSI (PORTB.5), MISO (PORTB.6), SCK (PORTB.7). e. PORT D (PD0...PD6) Pada PORT D terdapat delapan(7) buah pin atau 7 bit pin I/O. f. RESET Reset berfungsi untuk menyusun ulang routing program dari awal. Biasanya RESET bersifat Active Low, yaitu aktif saat logika bernilai nol “0”. Sinyal LOW pada pin ini dengan lebar minimum 1,5 mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke kondisi Reset, meskipun clock tidak running. Sinyal dengan lebar kurang dari 1,5 mikrodetik tidak menjamin terjadinya kondisi Reset. g. XTAL 1 XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock operating circuit. h. XTAL 2 XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier. 2. 4. Komparator Komparator adalah alat yang di gunakan untuk membandingkan ukuran panjang. Komparator umumnya di buat dari sebuah teleskop atau mikroskop yang di gerakan naik turun pada sebuah skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai alat yang di gunakan untuk membuat perbandingan antara dua sinar atau warna. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Selain itu, ada juga yang di sebut dengan rangkaian komparator tegangan. Komparator tegangan adalah sebuah rangkaian yang dapat dengan cermat membandingkan besar tegangan yang di hasilkan. Rangkaian ini biasanya menggunakan komparator Op-Amp sebagai piranti utama dalam sebuah rangkaian. Saat ini terdapat dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana dan komparator tegangan dengan histerisis. Salah satu IC komparator yang sering digunakan adalah IC LM 324. IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier dan memiliki 14 kaki, IC ini mempunyai 4 buah op-amp yang berfungsi sebagai komparator. IC LM324 memiliki tegangan kerja antara +5 V sampai +15V untuk +Vcc dan -5V sampai -15V untuk – Vcc. Perhatikan gambar IC LM324 dibawah ini. Gambar 2.4 Bentuk fisik IC LM324 Berikut konfigurasi pin IC LM324 Pin 1 = Output 1 Pin 8 = Output 3 Pin 2 = Input 1 negatif Pin 9 = Input 3 negatif http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Pin 3 = Input 1 positif Pin 10 = Input 3 positif Pin 4 = VCC Pin 11 = GROUND Pin 5 = Input 2 positif Pin 12 = Input 4 positif Pin 6 = Input 2 negatif Pin 13 = Input 4 negatif Pin 7 = Output 2 Pin 14 = Output 4 2.4.1. Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana Gambar 2.5 Rangkaian komparator tegangan sederhana Rangkaian komparator ini dapat kita rangkai menggunakan Vref yang di hubungkan ke V Supply, kemudian kedua resistor di gunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di hasilkan dari komparator Op-Amp adalah semakin besar. Komparator Op-Amp akan membandingkan nilai tegangan pada kedua tegangan, apabila sebuah tegangan masukan negatif (-) lebih besar dari tegangan masukan positif (+) maka keluaran Op-Amp akan menjadi sama V Supply. Untuk Op-Amp yang sesuai dengan pemakaian pada rangkaian Op-Amp http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banyak di pasaran. 2.4.2. Rangkaian Komparator Tegangan Histerisis Gambar 2.6 Rangkaian komparator tegangan histerisis Tujuan Rangkaian komparator ini adalah untuk meminimalkan efek nois pada tegangan masukan. Misalnya tegangan referensinya di set 3,3 V, sedangkan rangkaian ini juga memiliki nois sebesar 0,1 V, maka tegangan inputnya menjadi tepat 3,3 V dan keluarannya juga akan berfluktuatif sesuai dari noisnya. Dengan menggunakan komparator histerisis, maka keluaranya tidak akan berlogika sebelum input melewati batas dan sebaliknya. Dengan menggunakan komparator LM324 maka tegangan sinyal ramp yang di hasilkan oleh rangkaian generator ini akan di bandingkan dengan tegangan dari potensiometer. Tegangan potensiometer tersebut bervariasi antara 0 volt sampai 10 volt DC. Pada saat rangkaian ramp berada di bawah tegangan potensiometer maka output dari komparator LM324 adalah 10 Volt sehingga terdapat arus yang mengalir pada R7. Apabila tegangan ramp lebih tinggi dari pada tegangan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 potensiometer maka output dari LM324 adalah 0 volt. Arus ini merupakan arus aktivasi optocoupler pada bagian triac. 2. 5. Motor DC Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut AC Shunt Motor. Motor DC telah memunculkan kembali Silicon Controller Rectifier yang digunakan untuk memfasilitasi kontrol kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik. Sedangkan untuk motor DC itu sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Pada motor dc kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tagangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip dari arus searah adalah membalik phasa negatif dari gelombang sinusoidal menjadi gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang bebalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet, dihasilkan tegangan (GGL) seperti yang terlihat pada Gambar dibawah ini sebagai berikut : Ea http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 t Gambar 2.7 Gelombang arus searah 2.5.1. Prinsip Kerja Daerah kumparan medan yang yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi dan daerah tersebut dapat dilihat pada Gambar dibawah ini : Gambar 2.8 Prinsip kerja motor DC Dengan mengacu pada hukum kekekalan energi : Proses energi listrik = energi mekanik + energi panas + energi didalam medan magnet http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Maka dalam medan magnet akan dihasilkan kumparan medan dengan kerapatan fluks sebesar B dengan arus adalah I serta panjang konduktor sama dengan L maka diperoleh gaya sebesar F, dengan persamaan sebagai berikut : F = B I L..................................................................................(pers .1) Arah dari gaya ini ditentukan oleh aturan kaidah tangan kiri, adapun kaidah tangan kiri tersebut adalah sebagai berikut : Ibu jari sebagai arah gaya ( F ), telunjuk jari sebagai fluks ( B ), dan jari tengah sebagai arus ( I ). Bila motor dc mempunyai jari-jari dengan panjang sebesar ( r ), maka hubungan persamaan dapat diperoleh : Tr = Fr = B I L r.....................................................................(pers 2.) Saat gaya ( F ) tersebut dibandingkan, konduktor akan bergerak didalam kumparan medan magnet dan menimbulkan gaya gerak listrik yang merupakan reaksi lawan terhadap tegangan sumber. Agar proses perubahan energi mekanik tersebut dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan sumber harus lebih besar dari pada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor. 2.5.2. Konstruksi Motor DC Bagian-bagian yang penting dari motor dc dapat ditunjukkan pada Gambar 2.9. Dimana stator mempunyai kutub yang menonjol dan ditelar oleh kumparan medan. Pembagian dari fluks yang terdapat pada daerah celah udara yang dihasilkan oleh lilitan medan secara simetris yang berada disekitar daerah tengah kutub kumparan medan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Kumparan penguat dihubungkan secara seri, letak kumparan jangkar berada pada slot besi yang berada disebelah luar permukaan jangkar. Pada jangkar terdapat komutator yang berbentuk silinder dan isolasi sisi kumparan yang dihubungkan dengan komutator pada beberapa bagian yang berbeda sesuai dengan jenis belitan. Gambar 2.9 Konstruksi motor DC 2.5.3. Torsi Motor Torsi motor didefinisikan sebagai aksi dari suatu gaya pada motor yang dapat mempengaruhi beban untuk ikut bergerak. Ketika sumber tegangan dihubungkan pada brush (sikat) motor, maka arus yang mengalir masuk ke kutub positif brush, melalui komutator dan kumparan armatur, serta keluar melalui daerah kutub negatif dari brush. Pada saat yang bersamaan, arus juga mengalir melalui kumparan medan magnet. Penerapan kaidah tangan kanan pada konduktor armatur yang berada dibawah kutub utara (D) memperlihatkan kumparan medan magnet yang memperkuat gaya keatas agar dapat mendorong konduktor. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Gambar 2.10 Arah arus armatur untuk putaran searah jarum jam Ketika kumparan medan magnet berada dibawah posisi kutub selatan E, gaya akan memotong kearah kanan, kemudian menekan kebawah, sedangkan kutub utara F dan selanjutnya akan bergerak mendorong kearah kiri dibawah kutub selatan G, sehingga terbentuk suatu arah gaya yang dapat mengakibatkan konduktor armatur yang bergerak searah dengan arah jarun jam seperti pada Gambar 2.10. Dalam kondisi armatur yang berputar, dimana konduktor bergerak dibawah kutub menuju ke kondisi neutralplane, kondisi arus menjadi reverse karena komutator. Dari proses tersebut diperoleh suatu kenyataan yang sama, bila arus yang mengalir melalui kumparan armatur dalam kondisi reverse dengan proses membalik posisi armatur. Namun arahnya akan meninggalkan polaritas medan yang bersangkutan, maka torsi yang dibangkitkan akan bergerak kearah yang berlawanan dengan arah jarum jarum jam. Sedangkan torsi yang dibangkitkan pada motor dc merupakan gabungan aksi dari fluks medan (Ф), arus armatur ( Ia ) yang menghasilkan medan magnet didaerah sekitar konduktor. Oleh karena itu diperoleh persamaan torsi ( T ) sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 T = k Ф Ia............................................................................(pers 2.3) 2.5.4. Motor DC Penguat Terpisah Motor dc penguat terpisah adalah merupakan salah satu dari jenis motor dc yang dapat menambah kemampuan daya dan kecepatan karena memiliki fluks medan (Ф) yang dihasilkan oleh kumparan medan, yang terletak secara terpisah dan mempunyai sumber pembangkit tersendiri berupa tegangan dc. Sehingga dengan demikian, jenis motor dc penguat terpisah ini sangat memungkinkan untuk dapat membangkitkan fluks medan (Ф) bila dibandingkan dengan menggunakan motor dc magnet permanen. Karena motor dc penguat terpisah mempunyai fleksibilitas dalam pengontrolan, seperti yang terdapat pada Gambar 2.11. Pada kenyataannya terdapat dua hal yang dapat mempengaruhi nilai torsi dan kecepatan dari motor dc jenis penguat terpisah, yaitu tegangan dan fluks medan. Hal ini dapat kita amati dari persamaan dasar motor dc, sebagai berikut : V = Ea + Ia Ra.....................................................................(pers 2.4) Jika E = c n Ф Maka Vt = c n Ф + Ia Ra n = Vt – Ia Ra cФ Keterangan : n = Kecepatan c = Konstanta Ra = Tahanan Jangkar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Vt = Tegangan jepit motor Ia = Arus jangkar Ф = Fluks magnet Aplikasi secara umum, fluks medan diusahakan tetap dalam kondisi yang konstan, sedangkan untuk tegangan suplai motor dc ditambah secara linear, hingga diperoleh kecepatan nominal dari motor. Ketika kecepatan yang diinginkan tersebut telah diperoleh, langkah kedua adalah menjaga agar kondisi tersebut tetap stabil tidak melebihi kecepatan nominal, maka tegangan suplai dibiarkan dalam kondisi konstan dan fluks pada kumparan medan diperkecil dengan mengurangi arus medan (If) yang diberikan. Pada keadaan ini terjadi pelemahan kerja pada sisi kumparan medan (field Weaking) dan kecepatan motor dc tersebut dapat mencapai 50% s/d 100% dari kecepatan nominal motor. Gambar 2.11 Rangkaian ekivalen motor DC penguat terpisah 2.5.5. Karakteristik Motor DC dengan Penguat Terpisah Jika tegangan suplai yang diberikan pada kumparan medan diatur dalam kondisi konstan pada suatu harga maksimum dari motor, maka fluks motor (Ф) yang dibangkitakan menjadi besar, sehingga untuk harga Vt bernilai konstan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 Hubungan antara nilai torsi motor dan kecepatan motor dapat dipresentasikan dengan hubungan antara dua buah garis lurus dengan kemiringan garis gradien negatif yang kecil dengan perpotongan yang terletak pada sumbu kecepatan seperti pada Gambar 2.12. Apabila proses dari motor tersebut dihubungkan pada suatu sistem mekanik (dalam hal ini motor diberi beban / terbebani) maka sistem akan bekerja pada poin (P1), yang mana merupakan titik pertemuan antara dua buah garis. Sedangkan jika motor tidak dihubungkan pada suatu mekanik (dalam hal ini motor tidak diberi beban / tidak terbebani ), motor akan beroperasi pada posisi poin (P0). Untuk kumparan jangkar yang disuplai oleh sumber yang terkontrol dari tegangan searah, maka kecepatannya dapat diatur mulai dari nol sampai harga Vt sama dengan harga tegangan maksimum. Nilai range dari Vt2 akan mengikuti karakteristik dari tegangan Vt1. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 TLoss TLoss P0 P1 Vt1 Vt2 T Gambar 2.12. Karakteristik Torsi dan Kecepatan dengan pengaturan Tegangan Jangkar 2.5.6. Prinsip Kontrol Kecepatan Motot DC Penguat Terpisah Pada Gambar 2.13 menunjukkan rangkaian ekivalen dari motor dc penguat terpisah, dimana pada sumber tegangan kumparan jangkar dan kumparan medan dalam posisi terpisah. Dari rangkaian tersebut diperoleh suatu persamaan : 𝑉𝑓 = 𝑅𝑓 𝐼𝑓 + 𝐿𝑓 𝑑𝑖𝑓 𝑑𝑡 𝑉𝑡 = 𝑘 𝛷 𝜔𝑚 + 𝐿𝑎 𝑇𝑖 = 𝑘 𝛷 𝐼𝑎 − 𝑗 𝑑𝑖𝑎 𝑑𝑡 𝑑𝜔𝑚 𝑑𝑡 𝑉 .................................................... (pers 2.5) 𝑅𝑎 𝐼𝑎 𝑉 ....................................... (pers 2.6) − 𝑇𝑙𝑜𝑠𝑠 .......................................... (pers 2.7) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Gambar 2.13 Rangkaian ekivalen motor DC penguat terpisah Pada keadaan steady state, turunan terhadap fungsi waktu adalah nol (0) dan jika variabel if, ia, dan ωm konstan, maka diperoleh persamaan sebagai berikut : 𝑉𝑓 = 𝑅𝑓 𝐼𝑓 𝑉 ................................................................... (pers 2.8) 𝑉𝑡 = 𝑘 𝛷 𝜔𝑚 + 𝑅𝑎 𝐼𝑎 𝑉 ................................................. (pers 2.9) 𝑇𝑖 = 𝑘 𝛷 𝐼𝑎 − 𝑇𝑙𝑜𝑠𝑠 𝑁𝑚 .............................................. (pers 2.510) Tegangan dari ggl lawan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar motor pada saat motor bekerja dapat ditulis dengan suatu persamaan sebagai berikut : 𝑒𝑎 = 𝑘 𝛷 𝜔𝑚 𝑉 ............................................................... (pers 2.11) Saat motor start, nilai ggl lawan adalah nol, sehingga arus pada kumparan jangkar cukup besar. Untuk persamaan torsi internal pada motor diperoleh persamaan sebagai berikut : 𝑇 = 𝑘 𝛷 𝐼𝑎 𝑁𝑚 ................................................................ 𝑉𝑡 𝑅𝑎 𝑇 𝜔𝑚 = 𝑘 𝛷 − (k Φ)2 ............................................................ http://digilib.mercubuana.ac.id/ (pers 2.12) (pers 2.13 25 Beberapa metode yang digunakan untuk mengatur kecepatan dari motor dc penguat terpisah mengacu pada (pers 2.5). Pada kondisi steady state, kecepatan motor dc dapat dikontrol langsung dengan mengatur nilai tegangan terminal jangkar Vt, dapat juga diatur melalui besarnya fluks (Ф) pada kumparan medan dengan cara menambah arus medan (If), dari kedua metode ini dapat dikombinasikan untuk mendapatkan range pengaturan kecepatan yang lebih baik. 2. 6. Driver Motor DC Driver motor DC disebut dengan h-bridge dikarenakan konfigurasi/susunan transistornya seperti membentuk huruf H. Transistor-transistor ini digunakan sebagai switching sehingga nantinya motor dapat berputar searah jarum jam (clockwise) dan berlawanan arah jarum jam (counterclockwise). Vs 12V Gambar 2.14 Rangkaian H-Bridge Cara kerja rangkaian h-bridge ini dapat dijelaskan spt berikut : - A=B='0' http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Karena input A dan B mempunyai logika yg sama '0' (0V), maka kedua transistor TIP31 (Q1 & Q2) tidak akan mendapat picuan pada basisnya sehingga transistor bersifat cut-off atau transistor bersifat spt saklar yg terbuka. Dari rangkaian diatas terlihat pula bahwa kedua TIP32 (Q3 & Q4) bergantung pada TIP31 dimana basis kedua TIP32 terhubung pada kolektor TIP31. Jadi, apabila tidak ada arus yg mengalir pada kolektor TIP31 maka basis TIP32 jg tidak akan terpicu akibatnya motor tidak akan berputar atau berhenti. - A='0'; B='1' Saat input A diberi logika '0' (0V) dan input B diberi logika '1' (5V) maka Q2 akan saturasi sedangkan Q1 tetap cut-off. Karena Q2 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka basis Q3 akan mendapat picuan sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya arus akan mengalir dgn urutan seperti berikut : Vs - Q3 - motor - Q1 - ground, sehingga motor akan berputar searah jarum jam. Vs 12V Gambar 2.15 Putaran motor searah jarum jam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 - A=1; B=0 Saat input A diberi logika '1' (5V) dan input B diberi logika '0' (0V) maka Q1 akan saturasi sedangkan Q2 cut-off. Akibatnya Q4 juga akan menjadi saturasi karena basis Q4 mendapat picuan dari Q1. Sehingga arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut : Vs - Q4 - motor - Q2 - ground dan motor akan berputar berlawanan arah jarum jam. Vs 12V Gambar 2.16 Putaran motor berlawanan arah jarum jam - A=B='1' Jika kedua input diberi logika '1' secara bersamaan maka akan mengakibatkan semua transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar karena tidak ada beda potensial pada ujung2 konektornya. Namun hal ini akan menyebabkan timbulnya panas yang berlebihan pada semua transistor sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu hal ini harus dihindari. http://digilib.mercubuana.ac.id/