BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hasil dari kegiatan operasional suatu
perusahaan yang menjadi indikator penting untuk menilai bagaimana
kinerja perusahaan tersebut dalam mengembalikan modal yang
digunakan. Profitabilitas sering juga disebut rentabilitas yang berarti
kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba selama periode
tertentu. Menurut Brigham (2006), profitabilitas adalah hasil akhir dari
sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan.
Sedangkan
menurut
Riyanto
(2001),
rentabilitas
perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba. Brigham and Houston (2006)
mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang
tinggi atas investasi akan menggunakan hutang relatif kecil. Tingkat
pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagaian
besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara
internal. Jumlah laba bersih kerap dibandingkan dengan ukuran
kegiatan atau kondisi keuangan lainnya seperti penjualan, aktiva dan
ekuitas pemegang saham untuk menilai kinerja sebagai suatu presentase
dari beberapa tingkat aktivitas atau investasi. Dari pengertian di atas
8
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
9
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan gambaran tentang
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktivitas
operasinya yang dihasilkan dari kegiatan usahanya selama periode
tertentu.
Menurut Brigham dan Houston (2001), jika suatu perusahaan
mempunyai profitabilitas tetap dan pengeluaran investasi tetap maka
perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi akan menggunakan
hutang yang relatif rendah dan sebaliknya. Bagi perusahaan pada
umumnya masalah profitabilitas adalah lebih penting daripada masalah
laba,karena laba besar saja belumlah merupakan ukuran perusahaan itu
telah dapat bekerja secara efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan
membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal
yang menghasikan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah
menghitung profitabilitas. Dengan demikian yang harus diperhatikan
oleh perusahaan ialah bagaimana usaha memperbesar laba, tetapi yang
terpenting ialah usaha untuk meningkatkan profitabilitas (Riyanto,
2001).
Dari uraian di atas maka perusahaan dituntut untuk memikirkan
strategi-strategi untuk meningkatkan profitabilitas dan juga mencapai
tujuan dari perusahaan tersebut. Perusahaan harus dapat mengatur
beberapa aspek penting seperti pengelolaan terhadap aset yang sehat,
pengelolaan sumber dana (liabilities) yang efektif, pengelolaan fee base
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
10
income yang kreatif serta pengelolaan terhadap biaya usaha yang
efisien.
Untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan terdapat rasio –
rasio yang dapat digunakan. Rasio profitabilitas yang akan digunakan
antara lain ROE (Return On Equity) dan ROA (Return On Asset). ROE
yaitu rasio yang menggambarkan besarnya kembalian atas modal untuk
menhasilkan
keuntungan,
sedangkan
ROA
yaitu
rasio
yang
menunjukkan kemampuan dari keseluruhan aset yang ada dan
digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas akan
menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen, dan utang
pada hasil – hasil operasi (Brigham, 2006). Rasio profitabilitas juga
dapat digunakan untuk melihat apakah perusahaan mempunyai prospek
yang cukup baik.
2.1.2 Likuiditas
Menurut kasmir (2008), likuiditas adalah berhubungan dengan
masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran
yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat merupakan
kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu
perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat
memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi
atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu memiliki
kemampuan membayar.
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
11
Kemampuan membayar baru terdapat pada perusahaan apabila
kekuatan membayarnya adalah demikian besarnya sehingga dapat
memenuhi semua kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
Dengan demikian maka kemampuan membayar itu dapat diketahui
setelah membandingkan kekuatan membayarnya disatu pihak dengan
kewajiban-kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi dilain
pihak.
Suatu
perusahaan
yang
mempunyai
kekuatan
membayar
sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban
finansialnya yang harus segera dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan
tersebut adalah likuid dan sebaliknya yang tidak mempunyai
kemampuan membayar adalah ilikuid. Sedangkan menurut Munawir
(2002), likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keungannya yang harus segera dipenuhi
atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
pada saat ditagih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendeknya yang segera harus dipenuhi.
Current Ratio menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka
pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang
tersebut. Namun suatu perusahaan dengan current ratio yang tinggi
bukan merupakan jaminan bahwa perusahaan tersebut mampu
membayar hutang yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
12
distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalnya
jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat
penjualan yang akan dating sehingga tingkat perputaran persediaan
rendah dan menunjukkan adanya over investment dalam persediaan
tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit untuk
ditagih.
2.1.3 Leverage
Menurut
Butar
dan
Sudarsi
(2012)
leverage
merupakan
perbandingan antara utang dan aktiva yang menunjukan beberapa
bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Dengan sumber
dana yang berasal dari hutang maka bunga yang dibayarkan bisa
digunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak
sehingga bisa menaikan profit. Konsekuensi dari leverage menurut
Weston dan Copeland (1997) apabila dari penggunaan utang ternyata
tingkat pengembalian (return) lebih besar dari biaya utang, maka
leverage
tersebut
bermanfaat
untuk meningkatkan keuntungan.
Sebaliknya jika hasil pengembalian atas aktiva lebih kecil daripada
biaya utang, maka leverage akan mengurangi tingkat pengembalian atas
modal. Jadi, leverage dapat memperbesar keuntungan dan juga kerugian
apabila utang tersebut tidak dapat digunakan secara efektif, dan
semakin
besar
leverage
yang
digunakan
makin
besar
pula
ketidaktepatan atau naik turunnya profitabilitas.
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
13
2.1.4 Struktur aktiva
Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki
perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada
umumnya memiliki dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Kedua unsur aktiva ini akan membentuk struktur aktiva. Struktur aktiva
suatu perusahaan akan tampak dalam sisi sebelah kiri neraca. Struktur
aktiva juga disebut struktur aset atau struktur kekayaan. Menurut
Riyanto (2001), struktur aktiva atau struktur kekayaan adalah
perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun
dalam artian relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Menurut
Syamsudin (2007) struktur aktiva adalah penentuan berapa besar
alokasi dana untuk masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva
lancar maupun dalam aktiva tetap.
Selanjutnya yang dimaksud dengan artian absolut adalah
perbandingan dalam bentuk nominal, sedangkan yang dimaksud dengan
artian relatif adalah perbandingan dalam bentuk presentase. Sangat
penting bagi perusahaan untuk menentukan berapa besar alokasi untuk
masing-masing aktiva serta bentuk-bentuk aktiva yang harus dimiliki.
Karena hal ini menyangkut seberapa besar dana yang dibutuhkan yang
berkaitan langsung dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
Syamsuddin (2007), menjelaskan bahwa : alokasi untuk masing-masing
komponen aktiva mempunyari pengertian “berapa jumlah rupiah” yang
harus dialokasikan untuk masing-masing komponen aktiva baik dalam
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
14
aktiva lancar maupun aktiva tetap. Sesudah menentukan alokasi untuk
kedua macam aktiva tersebut maka biasanya seorang manajer harus
menentukan alokasi optimal untuk masing-masing komponen aktiva
lancar. Disamping itu, seorang manajer keuangan juga harus
menentukan alokasi untuk setiap komponen aktiva tersebut, kapan
harus diadakan perbaikan, pergantian dan sebagainya.
2.1.4.1 Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah bagian dari strktur aktiva. Menurut
Munawir (2002) aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva
lainnya yang dapat diharapkan untuk dicarikan atau ditukarkan
kembali menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam
periode berikutnya, paling lama satu tahun atau dalam
perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Aktiva lancar
umumnya memiliki umur ataupun tingkat perputaran yang
relatif singkat yang biasanya kurang dari satu tahun.
2.1.4.2 Aktiva tetap
Aktiva tetap mempunya masa hidup lebih dati satu tahun,
sehingga penanaman modal dalam aktiva tetap adalah investasi
jangka panjang. Menurut Munawir (2002) aktiva tetap adalah
kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak
(konkrit). Bagi perusahaan industri aktiva tetap menyerap
sebagian besar dari modal yang ditanamkan dalam perusahaan.
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
15
Namun hal ini tidak berlaku mutlak untuk semua jenis
perusahaan. Jumlah aktiva tetap tetap ada dalam perusahaan
juga dipengaruhi oleh sifat atau jenis dari proses produksi yang
dilaksanakan.
Sama halnya dengan investasidalam aktiva lancar, investasi dalam
aktiva tetap juga pada akhirnya mengharapkan tingkat pengembalian
yang optimal atas dana yang sudah diinvestasikan. Bagi perusahaan
industri, aktiva tetap merupakan power untuk mendapatkan tingkat
pengembalian yang optimal. Proporsi aktiva tetap yang lebih besar atas
aktiva lancarnya akan berpengaruh terhadap tingkat pengembalian.
Syamsuddin (2007) menjelaskan bahwa , aktiva tetap sering disebut
sebagai the earning assets ( aktiva yang sesungguhnya menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan) oleh karena aktiva tetap inilah yang
memberikan dasar bagi earning power perusahaan.
Perusahaan industri diasumsikan akan memperoleh hasil yang
lebih besar dari aktiva tetap dibandingkan aktiva lancar yang
dimilikinya,
sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
aktiva
tetap
menggambarkan aktiva yang benar-benar dapat memberikan hasil
kepada perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat memperoleh hasil
yang lebih besar dari modal yang diinvestasikan dalam aktiva tetap
dibandingkan aktiva lancarnya maka sebaiknya perusahaan menjual
aktiva tetap yang dimiliki dan dengan hasil penjualan tersebut
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
16
dipergunakan untuk membeli atau melakukan investasi dalam aktiva
lancar.
2.1.5 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk
tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini
penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka
akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika
penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka
perusahaan akan menderita kerugian (Brigham dan Houston 2001).
Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan
inventory cotrolability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya
perusahaan menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengendalian
persediaan (Mukhlasin, 2002).
Sedangkan menurut Ferry dan Jones (dalam Sujianto, 2001),
ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total
penjualan dan rata–rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan
ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.
Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah perolehan laba
bersih sesudah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Laba
operasi ini dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar daripada
jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang diperoleh
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
17
memiliki jumlah yang dikehendaki maka pihak manajemen akan
melakukan perencanaan penjualan secara seksama, serta dilakukan
pengendalian yang tepat, guna mencapai jumlah penjualan yang
dikehendaki. Manfaat pengendalian manajemen adalah untuk menjamin
bahwa organisasi telah melaksanakan strategi usahanya dengan efektif
dan efisien.
Dalam aspek finansial, penjualan dapat
dilihat
dari sisi
perencanaan dan sisi realisasi yang diukur dalam satuan rupiah. Dalam
sisi perencanaan, penjualan direfleksikan dalam bentuk target yang
diharapkan dapat direalisir oleh perusahaan.
Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi
membutuhkan dukungan sumber daya organisasi (modal) yang semakin
besar, demikian juga sebaliknya, pada perusahaan yang tingkat
pertumbuhan penjualannya rendah kebutuhan terhadap sumber daya
organisasi
(modal)
juga
semakin
kecil.
Jadi
konsep
tingkat
pertumbuhan penjualan tersebut memiliki hubungan yang positif, tetapi
implikasi tersebut dapat memberikan efek yang berbeda terhadap
struktur modal yaitu dalam penentuan jenis modal yang akan
digunakan.
Apabila perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana yang
semakin meningkat akibat pertumbuhan penjualan, dan dana dari
sumber intern sudah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain bagi
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
18
perusahaan untuk menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan,
baik hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru.
Menurut Riyanto (2001), suatu perusahaan yang besar yang
sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya
akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya
atau tergesernya pengendalian dari pihak yang dominan terhadap
perusahaan bersangkutan. Sebaliknya, perusahaan yang kecil, dimana
sahamnya tersebar hanya di lingkungan kecil, penambahan jumlah
saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan
hilangnya
kontrol
pihak
dominan
terhadap
perusahaan
yang
bersangkutan.
Dengan demikian, maka perusahaan yang besar akan lebih berani
mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan untuk
membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan
yang kecil.
Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang
lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber,
sehingga untuk memperoleh pinjaman dari krediturpun akan lebih
mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas
lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam
industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel
dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
19
bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu,
memungkinkan perusahaan besar tingkat leveragenya akan lebih besar
dari perusahaan yang berukuran kecil.
2.1.6 Pertumbuhan Perusahaan
Menurut kasmir (2008), penjualan memeiliki pengaruh yang
strategis bagi sebuah perusahaan, karena penjualan yang dilakukan
harus didukung dengan harta atau aktiva dan bila penjualan
ditingkatkan maka aktiva pun harus ditambah. Dengan mengetahui
penjualan dari tahun sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan
sumber daya yang ada. Growth memiliki peranan penting dalam
manajemen modal kerja. Dengan mengetahui seberapa besar growth,
perusahaan dapat memprediksi seberapa besar yang akan didapatkan.
Pertumbuhan pada perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan pihak
perusahaan dalam menghimpun dana dalam skala besar maupun kecil.
Dana yang dihimpun oleh pihak perusahaan tidak hanya berasal dari
para pemilik perusahaan itu sendiri namun sebagian diperoleh dari
pihak investor yang bersangkutan. Dana bagi pihak perusahaan
merupakan sesuatu yang sangat penting guna melaksanakan fungsinya
sebagai lembaga keuangan. Keberhasilan dan kemajuan perusahaan
tergantung dari kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola
dana yang berhasil dihimpun oleh perusahaan akan ditempatkan pada
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
20
earing asstes untuk menghasilkan profitabilitas yang tinggi dan non
earning assets untuk menjaga likuiditas.
Bagi sektor usaha Properti dan Real Estate terjadi pertumbuhan
dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mempunyai potensi
serta
komitmen
masyarakat.
untuk
Selain
itu
meluaskan
jangkauan
pertumbuhan
dapat
layanan
juga
kepada
menunjukan
keberhasilan perusahaan sektor usaha properti dan real estate tersebut
dalam mengembangkan penguasaan pangsa.
2.1.7 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
No
Peneliti
Hasil Penelitian
Variabel
1
Bunga Asri Struktur
Novita
likuiditas.
(2015)
modal, Struktur modal tidak
berpengaruh signifikan
, likuiditas berpengaruh
positif
terhadap
profitabilitas.
2
Aris
Setia Efisiensi modal kerja,
Noor
dan likuiditas, dan solvabilitas.
Berta Lestari
(2012)
Modal kerja berpengaruh
positif. Likuiditas dan
solvabilitas
tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
4
Sunarto
& Leverage, ukuran dan
Agus Prasetyo pertumbuhan perusahaan
Budi (2009)
Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif.
Leverage
berpengaruh
negatif.
Pertumbuhan
perusahaan
tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
21
5
Andreani
Caroline
Barus,
Leliani
(2013)
Current ratio, total asset
turnover, debt to equity
ratio,
debt
ratio,
pertumbuhan,
ukuran
perusahaan.
TATO, DR, Ukuran
berpengaruh signifikan.
CR,DER, pertumbuhan
tidak
berpengaruh
terhadap profitabilitas.
6
Novi Sagita
Ambarwati
dkk (2015)
Modal kerja, likuiditas, Modal kerja, aktivitas ,
aktivitas, dan ukuran ukuran
berpengaruh
perusahaan.
positif. likuiditas tidak
berpengaruh signifikan.
7
Setyo Budi
Nugroho
(2009)
Efisiensi modal kerja,
likuiditas, dan solvabilitas
Likuiditas dan solvabilitas
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
2.2 Kerangka Pemikiran
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan
keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas sering juga
disebut Rentabilitas yang berarti kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba selama periode tertentu. Menurut Riyanto (2001),
rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba, karena laba besar saja
belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja
dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan
laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba
tersebut.
Di dalam penelitian ini terdapat faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi profitabilitas, antara lain likuiditas, leverage, struktur
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
22
aktiva, ukuran dan pertumbuhan perusahaan. Likuiditas merupakan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam jangka
pendek. Semakin besar presentase hutang jangka pendek maka bunga
yang ditanggung juga tinggi, laba yang didapat akan menurun, berlaku
sebaliknya. Maka semakin tinggi tingkat likuiditas, akan menurunkan
beban bunga dan meningkatkan profitabilitas. Sesuai dengan penelitian
Bunga Asri Novita (2015) bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.
Menurut Butar dan Sudarsi (2012) leverage merupakan perbandingan
antara utang dan aktiva yang menunjukan beberapa bagian aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang. leverage dapat memperbesar
keuntungan dan juga kerugian apabila utang tersebut tidak dapat
digunakan secara efektif, dan semakin besar leverage yang digunakan
makin besar pula ketidaktepatan atau naik turunnya profitabilitas. Dalam
penelitian Sunarto dan Agus Prasetyo Budi (2009) menyatakan bahwa
leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas karena pendaan
berupa pinjaman membebani perusahaan dengan bunga pinjaman yang
tingkat bunganya lebih tinggi dari tingkat return investasi.
Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi dana untuk
masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun
dalam aktiva tetap. Penentuan dana yang tepat dapat meningkatkan
profitabilitas (Anita Dwilestari, 2010).
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
23
Ukuran perusahaan adalah ukuran besar atau kecilnya aktiva yang
dimiliki perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
besar profitabilitasnya dan dapat dilihat dari meningkatnya total aktiva.
Sesuai dengan penelitian Andreani dan Lelaini (2013) bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Pertumbuhan perusahaan berkaitan dengan penjualan. Perusahaan
yang sedang berkembang akan meningkatkan penjualan yang bertujuan
mendapatkan laba yang tinggi.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu maka dapat
digambarkan kerangka pemikiran teoritis tentang pengaruh likuiditas,
leverage, struktur aktiva, ukuran dan pertumbuhan perusahaan terhadap
profitabilitas sebagai berikut :
Gambar 2.1
Model Penelitian
Likuiditas
(+)
Leverage
(-)
Struktur Aktiva
Ukuran Perusahaan
(+)
Profitabilitas
(+)
(+)
Pertumbuhan
Perusahaan
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
24
2.3 Perumusan Hipotesis
2.3.1 Hubungan Likuiditas dan Profitabilitas Perusahaan
Likuiditas (Riyanto, 2001)
adalah berhubungan dengan
masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya yang segera harus dipenuhi. Menurut Van Horne
(1998) kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan
likuiditas. Semakin besar likuiditas perusahaan, bunga yang harus
dibayarkan juga semakin besar, akibatnya laba yang diperoleh
menjadi kecil, berlaku untuk sebaliknya. Jadi, semakin tinggi
tingkat likuiditas suatu perusahaan, beban bunga yang ditanggung
semakin kecil, sehingga meningkatkan profitabilitas.
Hal ini sejalan dengan penelitian Novita (2015), yang
menyatakan
bahwa
likuiditas
berpengaruh
positif
terhadap
profitabilitas. Semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi pula
tingkat profitabilitas perusahaan. Hipotesis yang diajukan adalah :
= Likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas
perusahaan
2.3.2 Hubungan Leverage dan Profitabilitas Perusahaan
Berjalannya suatu perusahaan dibutuhkan sumber dana, baik
dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pendanaan
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
25
dari pinjaman harus dialokasikan dengan tepat untuk dapat
menghasilkan laba/profit yang maksimal.
Perusahaan harus menentukan struktur modal yang optimal,
perlu dipertimbangkan waktu yang tepat dalam mengeluarkan surat
berharga, baik saham maupun obligasi, karena tidak hanya faktor
dari dalam perusahaan, tetapi juga dari luar perusahaan yang dapat
mempengaruhi struktur modal. Sehingga struktur modal yang tidak
optimal akan menurunkan nilai perusahaan melalui penurunn
profitabilitas sampai dengan kerugian yang akan dialami oleh
perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Martono (2002)
bahwa
struktur modal berpengaruh negatif terhadap ROA dan
ROE. Dari uraian tersebut, peneliti mengajukan hipotesis pertama
sebagai berikut :
: Leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
perusahaan
2.3.3 Hubungan Struktur Akiva dan Profitabilitas Perusahaan
Weston
dan
Brigham
(2005),
struktur
aktiva
adalah
“Perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dan total
aktiva. Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap
dan total aktiva yang dapat menentukan besarnya alokasi dana
untuk masing-masing komponen aktiva. Pengalokasian dana yang
efektif dan tepat tentu akan meningkatkan laba perusahaan.
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
26
Dari hasil penelitian Kusumajaya (2011), struktur aktiva
berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini menunjukan bahwa
peningkatan utang jangka panjang berarti akan menaikkan laba
bersih perusahaan, kecenderungan nilai utang jangka panjang pada
perusahaan guna meningkatkan pengembangan bisnis dan dapat
meningkatkan laba. Hipotesis yang diajukan adalah :
= Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap
profitabilitas perusahaan
2.3.4 Hubungan Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Perusahaan
Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang
tinggi membutuhkan dukungan sumber daya organisasi (modal)
yang semakin besar, demikian juga sebaliknya, pada perusahaan
yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah kebutuhan terhadap
sumber daya organisasi (modal) juga semakin kecil. Jadi konsep
tingkat pertumbuhan penjualan tersebut memiliki hubungan yang
positif, tetapi implikasi tersebut dapat memberikan efek yang
berbeda terhadap struktur modal yaitu dalam penentuan jenis modal
yang akan digunakan.
Menurut penelitian Sunarto dan Agus (2009), ukuran
perusahaan yang diwakili besarnya penjualan terbukti berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan. Artinya, omset penjualan yang
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
27
semakin tinggi maka semakin tinggi pula keuntungan perusahaan.
Dari uraian tersebut, peneliti mengajukan hipotesis kedua adalah :
: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
profitabilitas perusahaan
2.3.5
Hubungan
Pertumbuhan
Perusahaan
dan
Profitabilitas
Perusahaan
Pertumbuhan pada perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan
pihak perusahaan dalam menghimpun dana dalam skala besar
maupun kecil. Dana yang dihimpun oleh pihak perusahaan tidak
hanya berasal dari para pemilik perusahaan itu sendiri namun
sebagian diperoleh dari pihak investor yang bersangkutan. Dana
bagi pihak perusahaan merupakan sesuatu yang sangat penting guna
melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan.
Dalam penelitian Kusumajaya (2011), pertumbuhan perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa fluktuasi nilai asset berupa
peningkatan atau penurunan nilai current asset dan non current
asset, akan berpengaruh terhadap rasio tingkat pengembalian asset.
Hal ini juga diartikan bahwa pihak manajemen mengutamakan
strategi
pertumbuhan
khususnya
pertumbuhan
asset
dalam
meningkatkan profitabilitas. Hipotesis ketiga yang diajukan adalah :
= Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap
profitabilitas perusahaan
Pengaruh Likuiditas, Leverage..., Parikesit Sejati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
Download