bab ii tinjauan pustaka - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi
2.1.1. Definisi Komunikasi
Dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Suatu Pengantar, Deddy Mulyana
menjabarkan kata Komunikasi atau Communication dalam bahasa inggris berasal dari
kata latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata
komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.
Komunikasi menyarankan bahwa pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut yang
sama.1
Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah: “Upaya yang sistematis
untuk
merumuskan
secara
tegar
asas-asas
penyampaian
informasi
serta
pembentukan pendapat dan sikap”. Definisi Hovland diatas menunjukkan bahwa
yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi,
melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik
(public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan
peranan yang amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus mengenai
pengertian komunikasi sendiri, Hovland mengatakan bahwa “komunikasi adalah
1
Deddy Mulyana,. Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005 hal 41
7
8
proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the
behavior of other individuals)” 2.
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui saluran tertentu. Komunikasi itu juga sebagai
penyampaian pesan (berupa lambang, suara, gambar, dan lain-lain) dari suatu sumber
kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran tertentu.3
Dari uraian-uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan
suatu kegiatan penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada
komunikan baik dengan menggunakan media tertentu maupun komunikasi secara
langsung. Selain itu, komunikasi juga tidak hanya digunakan sebagai kegiatan dalam
menyampaikan pesan namun dapat juga sebagai proses mengubah perilaku orang lain
dengan pembentukan opini publik.
2.1.2. Unsur-unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa
komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika seseorang yang menyampaikan
pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi
jika didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini
juga bisa disebut komponen atau elemen komunikasi. Untuk itu, kita perlu
2
Onong Uchjana Effendy,. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003
hal 10
3
Tommy Suprapto,. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. 2006 hal 3
9
mengetahui unsur-unsur komunikasi, adapun unsur-unsur komunikasi sebagai
berikut:
1. Sumber
Sumber peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu
orang, tetapi juga bisa dalam bentuk kelompok misalnya, partai, organisasi atau
lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya
disebut source atau sender.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap
muka atau dengan melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasehat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya
diterjemahkan dengan kata message, content, atau information.
3. Media
Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya,
misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap sebagai media
komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti surat,
telepon, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.
10
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan
antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat
melihat, membaca dan mendengarkannya. Media dalam komunikasi massa dapat
dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak
seperti halnya surat kabar, majalah, buku, brosur, striker, bulletin, poster, spanduk
dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain : radio, film, televisi, video
recording, audio cassette dan sebagainya.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai
atau Negara. Penerima adalah elemen penting dalam komunikasi, karena dialah yang
menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah
pada sumber, pesan atau media.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh itu
bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Karena itu pengaruh
juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan
tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
11
6. Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu
bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya
umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan
belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan
perubahan sebelum dikirim atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu
mengalami gangguan sebelum sampai kepada tujuan. Hal-hal seperti itu yang
menjadikan tanggapan balik yang diterima oleh sumber.
7. Lingkungan
Lingkungan
atau
situasi
adalah
factor-faktor
tertentu
yang
dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi. Daktor ini dapat digolongkan atas empat
macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan
dimensi waktu. Lingkungan fisik menunjukan bahwa suatu proses komunikasi hanya
bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik misalnya geografis. Komunikasi
sering sekali sulit dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, dimana tidak
tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kartu pos atau jalan raya.4
Lingkungan sosial menunjukan faktor sosial budaya, ekonomi politik yang
bisa
menjadi
kendala
terjadinya
komunikasi,
misalnya
kesamaan
bahasa,
kepercayaan, adat istiadat dan status sosial. Dimensi psikologis adalah pertimbangan
kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang
menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia
4
Hafied Cangara,. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2006 Hal 23
12
khalayak. Sedangkan dimensi waktu menunjukan situasi yang tepat untuk melakukan
kegiatan komunikasi.
Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya
musim. Namun, perlu diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.
Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses
komunikasi. Bahkan ketujuh unsur itu saling bergantung satu sama lain.
Unsur-unsur dalam komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dan
saling melengkapi satu sama lain dalam sebuah rangkaian system yang memunginkan
berlangsungnya suatu aktivitas komunikasi. Aktivitas komunikasi sebagai suatu
proses memiliki berbagai definisi yang beraneka ragam mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks. Semakin kompleks suatu teori atau definisi, akan semakin
memerlukan unsur-unsur atau elemen komunikasi yang semakin kompleks pula.
Formula Laswell dalam buku Amir Purba melengkapi unsur-unsur yang ada
dengan memfokuskan analisa pada komunikasi massa dengan menjawab who (siapa),
say what (berkata apa), in which channel (saluran apa), to whom (kepada siapa), with
what effect (dengan efek apa). Elemen yang ditambahkan dalam proses ini dari tiga
menjadi lima, yaitu media (saluran) dan efek atau pengaruh yang diharapkan.5
2.1.3. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan
informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah suatu
proses, suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para
5
Amir Purba, dkk,. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press. 2006 hal 39
13
komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan.
Selanjutnya, ada lima faktor yang mempengaruhi proses komunikasi menerutu
William G. Scott dalam buku Pengantar Teori Komunikasi oleh Suprapto, yakni :
a. The Act (Perbuatan)
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambing-lambang yang dapat
dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada
umumnya lambing-lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan
tertentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan.
b. The Scene (Adegan)
Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan
hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang
dilakukan, symbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan
kata lain, dengan menggunakan symbol apa sesuatu itu dapat dikomunikasikan.
c. The Agent (Pelaku)
Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi
disebut pelaku komunikasi. Pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan) yang
terlibat di dalamnya adalah contoh pelaku komunikasi tersebut, dan peranannya
seringkali saling menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang.
d. The Agency (Perantara)
Alat-alat
yang
dipergunakan
dalam
komunikasi
dapat
membangun
terwujudnya perantara itu (the agency). Alat-alat itu selain dapat berwujud
14
komunikasi lisan, tatap muka, dapat juga alat komunikasi tertulis, seperti surat
perintah, memo, bulletin, nota, surat tugas dan jenis lainnya.
e. The Purpose (Tujuan)
Menurut Grace dalam Suprapto ada 4 macam tujuan tersebut :
-
Tujuan Fungsional (The Functional Goals), ialah tujuan yang secara
pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi atau lembaga.
-
Tujuan Manipulasi (The Manipulative Goals), tujuan ini dimaksudkan
untuk menggerakkan orang-orang yang mau menerima ide-ide yang
disampaikan baik sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan sikapnya
sendiri.
-
Tujuan Keindahan (The Aesthetics Goals), tujuan ini bermaksud untuk
menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif. Komunikasi ini
dipergunakan untuj memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan
perasaan tadi dalam kenyataan.
-
Tujuan Keyakinan (The Confidence Goals), tujuan ini bermaksud untuk
meyakinkan
atau
mengembangkan
keyakinan
orang-orang
pada
lingkungan.6
2.1.4. Fungsi dan Tujuan Komunikasi
Onong Uchjana Effendy dalam buku Dimensi-Dimensi Komunikasi
mempunyai pendapat sebagai berikut :
6
Tommy Suprapto,. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. 2006 hal 7
15
a. Memberikan Informasi (Public Information) kepada masyarakat. Karena
perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat.
Dengan menerima informasi yang benar, masyarakat akan merasa aman
tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk
bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam
sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah
perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat
melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui
kegiatan mass communication.
b. Mendidik Masyarakat (Public Education). Kegiatan komunikasi pada
masyarakat dengan memberikan informasi tidak lain agar masyarakat menjadi
lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik
masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat
menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa.
Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah
memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui
berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelaskelas dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling
efektif adalah melalui kegiatan komunikasi interpersonal antara penyuluh
dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan
dengan bawahan dan diantara orang tua dengan anak-anaknya.
16
c. Mempengaruhi Masyarakat (Public Persuasion). Kegiatan memberikan
berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk
mempengaruhi masyarakat tersebut kearah perubahan sikap dan perilaku yang
diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu
pilihan dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam
bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya.
Tetapi berdasarkan beberepa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat
akan lebih efektif dilakukan melalui komunikasi interpersonal.
d. Menghibur
Masyarakat
(Public
Entertainment).
Perilaku
masyarakat
menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana
hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian
informasi melalui sarana seni hiburan. 7
Sementara itu, untuk tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy
adalah sebagai berikut :
a. Perubahan sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada
masyarakat, tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut
serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat
ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku
sehat dan sebagainya.
7
9
Onong Uchjana Effendy,. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009 hal 8-
17
b. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai
informasi
kepada
masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya.
Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat, tujuannya
adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat
akan positif terhadap pola hidup sehat.
c. Perubahan Pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat,
tujuan akhirnya supaya masyarakat mau merubah pendapat dan persepsinya
terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi
mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerintah yang
biasanya selalu mendapat tentangan dari masyarakat maka harus disertai
penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat
terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
d. Perubahan Perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada
masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.
Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat, tujuannya
adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku
masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku
hidup sehat. 8
8
Onong Uchjana Effendy,. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009 hal 9
18
2.2.
Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media
massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass media
communication).9
2.2.1. Definisi Komunikasi Massa
Menurut Severin dan Tankard, Jr. dalam buku Onong Uchjana Effendy bahwa
komunikasi massa itu adalah keterampilan, seni, dan ilmu, dikaitkan dengan pendapat
Devito bahwa komunikasi massa itu ditujukan kepada massa dengan melalui media
massa dibandingkan dengan jenis-jenis komunikasi lainnya, maka komunikasi massa
mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. 10
Definisi ini sangatlah lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik
komunikasi massa secara jelas. Bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corakcorak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada
khalayak, yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara
terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat
sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang
kompleks yang melibatkan biaya besar.11
Seperti dijelaskan diatas, para ahli komunikasi membatasi pengertian
komunikasi massa pada komunikasi dengan menggunakan media massa, misalnya
9
Onong Uchjana Effendy,. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2003
hal 20
10
Ibid. 21
11
Ardianto dan Elvinaro,. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT Rosdakarya Offset 2004
hal 5
19
surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film sebagai media yang digunakan untuk
menyebarkan informasi atau pesan kepada khalayak.
2.2.2. Komponen Komunikasi Massa
Adapun komponen-komponen dari komunikasi adalah seperti yang terdapat
dalam buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Ardianto adalah :
a. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa pada umumnya adalah suatu
organisasi yang kompleks, yang dalam operasionalnya membutuhkan biaya
yang sangat besar.
b. Pesan
Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat
umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang.
c. Media
Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa
yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian
khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous).
d. Khalayak
Dalam strategi komunikasi massa khalayak diperlukan analisis yang seksama
karena banyaknya dan kompleksnya khalayak yang dituju.
e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya
ditujukan kepada massa (khalayak yang heterogen). Khalayak yang heterogen
20
ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya dan sebagainya. Oleh karena itu,
pesan tersebut akan di filter (disaring) oleh khalayak yang menerimanya.
f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)
Dalam proses perjalanan sebuah pesan dari sumber media massa kepada
penerimanya, gatekeepers ikut terlibat didalamnya. Istilah gatekeeper pertama
kali digunakan oleh Kurt Lewin dalam bukunya Human Relations (1974).
Fungsi utama gatekeepers adalah menyaring pesan yang diterima seseorang.12
2.2.3. Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Sean MacBride yang dikutip oleh Cangara dalam bukunya
Pengantar Ilmu Komunikasi, mengemukakan bahwa “komunikasi tidak bisa diartikan
sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi juga sebagai kegiatan individu dan
kelompok untuk mengenai pertukaran data, fakta dan ide”. Karena itu, komunikasi
massa dapat berfungsi untuk :
a. Informasi
Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan
komentar. Sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya,
apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau internasional.
12
Ardianto dan Elvinaro,. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT Rosdakarya Offset 2004
hal 35
21
b. Sosialisasi
Menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan sebagaimana orang
bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara
efektif.
c. Motivasi
Mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang
mereka baca, liat, dengar lewat media massa.
d. Bahan Diskusi
Menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan
dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak.
e. Pendidikan
Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas baik untuk
pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non formal, serta meningkatkan
kualitas penyajian materi yang baik menarik dan mengesankan.
f. Memajukan Kebudayaan
Media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran
program siaran radio dan televisi, ataukah tercetak seperti buku dan penerbitanpenerbitan lainnya. Pertukaran ini akan memungkinkan peningkatan daya kreativitas
guna memajukan kebudayaan nasional masing-masing Negara, serta mempertinggi
kerjasama hubungan antarnegara.
22
g. Hiburan
Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia
dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat estetika yang
dituangkan dalam bentuk lagu, lirik dan bunyi maupun gambar dan bahasa,
membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok
lainnya.
h. Integrasi
Banyak bangsa di dunia, dewasa ini diguncang oleh kepentingan-kepentingan
tertentu karena perbedaan etnis dan ras, komunikasi seperti satelit dapat dimanfaatkan
untuk menjembatani perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh
persatuan bangsa.13
2.3.
Media Massa
2.3.1. Definisi Media Massa
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah
alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat0alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, dan televisi. 14
13
14
Hafied Cangara,. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2006 Hal 63
Ibid. 134
23
2.3.2. Karakteristik Media Massa
Media massa memiliki beberapa karakteristik seperti yang dikemukakan oleh
Cangara, antara lain :
a. Bersifat melembaga
b. Bersifat satu arah
c. Meluas dan serempak
d. Memakai peralatan teknis atau mekanis
e. Bersifat terbuka15
Media massa seperti disebutkan di atas memiliki ciri-ciri tertentu, antara lain
ciri massif (massive) atau massa (massal), yakni tertuju kepada sejumlah orang yang
relatif banyak. Secara umum media massa adalah alat yang digunakan dalam proses
penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat
komunikasi, baik cetak maupun elektronik.
2.4.
Public Relations
Menurut Cutlip, Center dan Broom mendefinisikan “Public Relations adalah
fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut”. 16
15
Hafied Cangara,. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2003 Hal 134
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 5
16
24
Sedangkan pengertian Public Relations menurut Grubig dan Hunt ”Public
Relations adalah manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya”. 17
Menurut Kriyantono dalam bukunya “Public Relations Writing: Teknik
Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat” menjelaskan bahwa
“Public Relations adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan
komunikasi, maka pada dasarnya tujuan public relations adalah tujuan-tujuan
komunikasi. Tujuan tersebut diimplementasikan ke dalam program-program public
relations. Agar program tersebut berjalan dengan baik maka perlu didukung oleh
media PR (PR tools), antara lain press release, website, company profile dan produkproduk tulisan lainnya”. 18
Berdasarkan definisi-definisi yang sudah dijelaskan di atas, dapat
disimpulkan bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen dalam
menjalankan komunikasi antara organisasi dan publiknya yang bertujuan untuk
mencapai tujuan bersama dengan menjalankan berbagai program PR, baik yang
menggunakan media maupun tidak.
2.4.1. Model Komunikasi Public Relations (PR)
Menurut James Grunig dalam perkembangan terdapat empat model
komunikasi dalam praktek public relations, antara lain :
a. Model Publicity or Press Agentry
Dalam model ini, PR melakukan propaganda atau kampanye melalui proses
komunikasi searah (one way process) untuk tujuan publisitas yang menguntungkan
secara sepihak, khususnya menghadapi media massa dan dengan mengabaikan
17
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 5
18
Ibid. 6
25
kebenaran informasi sebagai upaya untuk menutupi (manipulasi) unsur-unsur negatif
dari suatu organisasi.
b. Model Public Information
Dalam hal ini seorang PR bertindak seolah sebagai journalist in resident.
Berupaya membangun kepercayaan organisasi melalui proses komunikasi searah dan
tidak mementingkan persuasif. Seolah bertindak sebagai wartawan dalam
menyebarluaskan publisitas informasi dan berita ke publik. Unsur kebenaran dan
objektivitas diperhatikan.
c. Model Two Way Assimetrical
Pada model ini, PR menyampaikan pesan dengan komunikasi dua arah dan
berdasarkan riset serta menggunakan strategi komunikasi persuasif. Unsur kebenaran
diperhatikan untuk membujuk publik. Kekuatan membangun hubungan dan
pengambilan inisiatif di dominasi PR.
d. Model Two Way Symmetrical
Model komunikasi dua arah yang berimbang. Model ini mampu memecahkan
dan menghindari konflik dengan memperbaiki pemahaman publik untuk membangun
saling pengertian dukungan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. 19
2.4.2. Fungsi dan Peran Public Relations
Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya
dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public
19
James E. Grunig,. Excellent in Public Relations & Communication Management. New Jersey:
Lawrence Associate. 1992 hal 285
26
relations. Jadi, public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan
tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan
perusahaan dan menjamin kepentingan publik.20
Mengenai peran Public Relations menurut Cutlip, Center & Broom, membagi
peranan PR dalam empat peranan :
a. Communication Technician, dibutuhkan untuk organisasi yang cendrung
stabil dengan ancaman lingkungan yang rendah. Artinya lingkungan
organisasi yang sederhana serta tidak banyak ancaman akan menjadikan
organisasi lebih stabil, sehingga hanya membutuhkan peranan teknis PR.
Contohnya lembaga-lembaga non profit dan lembaga sosial (charity).
b. Communication Facilitator, dijalankan dalam organisasi yang memiliki
lingkungan luas namun tidak mengancam atau ancamannya rendah/tidak
banyak. Contohnya adalah lembaga-lembaga pendidikan dan beberapa
lembaga pemerintahan.
c. Problem – Solving Facilitator, Organisasi dengan lingkungan yang
sederhana namun penuh dengan ancaman akan mengalami banyak
permasalahan. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan problem solving
facilitator. Contoh problem yang sering kali dihadapi adalah konflik
tenaga kerja, peraturan pemerintah yang menghambat, persaingan yang
tidak sehat. Contohnya adalah perusahaan marketing communication,
20
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing – Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. 2008 hal 21
27
lembaga keuangan dan asuransi, biro konsultan public relations dan
lainnya.
d. Expert Prescriber, Organisasi dengan publik yang luas dan penuh dengan
ancaman membutuhkan peranan Expert prescriber. Organisasi ini sering
kali menghadapi permasalahan atau krisis. Karena itu dibutuhkan PR yang
mampu mendeteksi kemungkinan timbulnya krisis, membuat perencanaan
program pencegahan/penyelesaian, melaksanakan dan mengevaluasi.
Contohnya perusahaan penerbangan, perusahaan-perusahaan dengan
produk/jasa strategis seperti penyedia listrik, gas, bahan bakar minyak,
dan lainnya. 21
Secara garis besar, fungsi Public Relations menurut Rachmat Kriyantono adalah :
a. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya
(maintain good communication)
b. Melayani kepentingan public dengan baik (serve public’s interest)
c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good
morals and manners) 22
Sedangakan Cutlip & Center dalam buku Rachmat Kriyantonomenyebutkan
bahwa fungsi public relations sebagai berikut :
21
Cutlip, Center, dan Broom,. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana. 2006 hal 5
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing – Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 21
22
28
a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi
b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari perusahaan kepada publik dengan menyalurkan opini publik
kepada perusahaan.
c. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan perusahaan untuk
kepentingan umum.
d. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik
internal maupun eksternal. 23
2.5.
Media Komunikasi Public Relations (PR)
Kriyantono menjelaskan bahwa “seorang Public Relations bertanggung
jawab membuat bermacam-macam media komunikasi. Tujuannya sebagai sarana
komunikasi dua arah dengan publiknya. Melalui media komunikasi tersebut, semua
program public relations bisa menyebar dan dipahami publik. Media komunikasi
Public Relations antara lain newsletter, bulletin, majalah dinding (message board),
company profile, press release, backgrounders, naskah pidato, annual report,
website, maupun iklan korporat”. 24
Media Komunikasi adalah wadah atau sarana didalam bidang komunikasi.
Media komunikasi juga suatu benda atau alat yang digunakan sebagai perantara untuk
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dahulu media komunikasi terdiri atas
beberapa macam. Ada media cetak, ada juga media elektronik. Contoh media cetak
23
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing – Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 22
24
Ibid. 92
29
adalah majalah, Koran, dan lain-lain. Sedangkan contoh media elektronik adalah
televisi, internet dan lain-lain. Adanya macam-macam media komunikasi, antara lain:
1. Media Cetak
Media cetak adalah suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk
menginformasikan suatu hal atau masalah kepada masyarakat dalam bentuk cetak.
2. Media Elektronik
Media elektronik adalah suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk
menginformasikan suatu hal atau masalah kepada masyarakat dalam bentuk
elektronik. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital. 25
2.6.
Electronic Public Relations (E-PR)
Perkembangan teknologi komunikasi saat ini memungkinkan khalayak
menggunakan berbagai macam media untuk menyampaikan pesan. Seorang Public
Relations (PR) harus dapat menjaga kelancaran komunikasi sehingga dapat
menimbulkan citra yang baik, oleh karena itu setiap PR membutuhkan media
tersendiri untuk mengkomunikasikan citra organisasi kepada khalayaknya. Pada fase
ini internet menjadi salah satu pilihan media yang baru. Penggunaan Internet untuk
menunjang kegiatan public relations dikenal dengan istilah Public Relations on the
25
Robert M. Gagne dan Leslie J. Briggs,. Principles of Intructional Design. New York: Holt, Rinehart
and Winston. 1979 hal 12
30
Net atau Electronic Public Relations (E-PR)26. Electronic Public Relations (E-PR)
adalah komunikasi dan distribusi informasi oleh organisasi melalui format elektronik.
2.6.1. Definisi E-PR
Electronic Public Relations (E-PR) merupakan cara yang dilakukan oleh PR
untuk menjalinhubungan dengan khalayaknya dengan menggunakan media Internet.27
Menurut Bob Julius Onggo E-PR adalah inisiatif Public Relations yang
menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya. Jika diuraikan pengertian
tersebut adalah sebagai berikut :
1. E adalah Electronic
“E” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata e-mail atau ecommerce yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat popularitas dan
multifungsi media internet, media ini dimanfaatkan pula oleh para pelaku PR untuk
membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan (trust).
2. P adalah Public
“Public” di sini mengacu bukan hanya pada public, namun pasar konsumen.
Public juga tidak mengacu hanya pada satu jenis pasar atau public audience. Media
internet bisa memudahkan kita untuk menjangkau mereka dengan lebih cepat atau
sebaliknya, memudahkan mereka untuk menjangkau kita, mulai dari komunitas ikro
atau nichemarket hingga hypermarket.
26
Rakhmat Kriyantono., Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
2008 hal 330-331
27
Rini Darmastuti,. Etika PR dan E-PR. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2007 hal 145
31
3. R adalah Relations
Relations merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan bisnis.
Itulah kunci kepercayaan pasar agar suatu bisnis berhasil. Menariknya, melalui media
internet hubungan yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam waktu yang cepat
karena sifat internet yang interaktif. Hal ini berbeda dengan public konvensional.
Dalam public konvensional, para pebisnis harus menjangkau relasinya dengan sifat
one-to-many. Itulah sebabnya internet merupakan media pembangun hubungan yang
paling ampuh dan cepat serta luas hingga saat ini. 28
Aplikasi public relations selain sudah semakin luas, kini juga semakin
berkembang teknik dan metodenya. Bahkan kemajuan teknologi pun dengan cepat
dimanfaatkan dalam public relations. Para praktisi public relations sudah melihat
celah yang potensial ini, sehingga “industry dot.com” pun kini sudah mendapat
tempat di masyarakat.
2.6.2. Fungsi dan Peran E-PR
Menurut Bob Julius Onggo PR di media elektronik (E-PR) mempunyai fungsi
dan peran yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan PR di dunia fisik, karena
apabila PR offline akan bergantung kepada seorang perantara dalam menyampaikan
pesan korporat untuk ditayangkan di media cetak demi membangun citra perusahaan.
28
Bob Julius Onggo,. Cyber Public Relations. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2004 hal 1
32
Namun dengan E-PR, E-PR dapat melewati batas penghalang ini dan langsung dapat
menyampaikan pesan-pesan perusahaan kepada target khalayak perusahaan. 29
Fokus utama E-PR adalah membidik media online dan mengadakan
kerjasama dengan mereka untuk menyampaikan pesan-pesan PR.30 Media online
yang dibidik oleh E-PR adalah media online yang bersifat lokal, regional maupun
internasional. Tujuannya untuk memperluas publik. Melalui media online ini PR
dapat menyampaikan pesan-pesannya dalam bentuk press release, advertorial,
informasi tentang produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tempat PR itu
berada maupun informasi tentang bisnis perusahaan tersebut kepada khalayak.
E-PR diperlukan untuk membangun relasi antara perusahaan dengan
konsumen atau antara PR dengan stakeholdernya melalui media elektronik. One-toone relations dapat dibangun secara simultan dengan menggunakan internet. Internet
merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk tugas ke-PR-an karena
sifatnya yang interaktif. Sifat inilah yang menjadi keuntungan dalam pekerjaan E-PR
dibandingkan dengan pekerjaan PR konvensional.31
Berdasarkan paparan diatas, Rini Darmastuti menjelaskan ada beberapa
peranan E-PR bagi sebuah perusahaan yang dapat dilakukan melalui media internet
lainnya, antara lain :
29
Bob Julius Onggo,. E-Public Relations: Menggapai Publisitas di Era Interaktif Lewat Media Online.
Yogyakarta: Penerbit Andi. 2004 hal 4-5
30
Bob Julius Onggo,. Cyber Public Relations. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo kelompok Gramedia.
2004 hal 7
31
Rini Darmastuti,. Etika PR dan E-PR. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2007 hal 146
33
1. Media Publikasi
PR dapat melakukan publikasi tentang perusahaan tempat PR itu berkarya
atau tentang produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaannya melalui internet.
Selain sebagai media publikasi bagi perusahaan, hal tersebut juga dapat
menjadi pendukung dalam program pemasaran. Misalnya melalui website
perusahaan, didalamnya dapat diisi dengan pesan-pesan pemasaran dan dapat menjadi
media publikasi serta promosi bagi perusahaan.
2. Media Relations
Hubungan dengan media dapat dilakukan melalui internet. Bahkan dapat
dikatakan internet sangat membantu dan mempermudah hubungan dengan media.
E-PR dapat digunakan dalam menjalin hubungan dengan media (press
relations) serta melakukan kegiatan bertukar informasi dengan publiknya melalui
media tersebut. Karena sifat media internet yang menjadi media E-PR bersifat
interaktif dan mendapat feedback yang cepat, sehingga E-PR akan jauh lebih efisien
daripada PR konvensional.
3. Media Pencari Informasi
Informasi tentang topik apapun dapat dicari dengan menggunakan internet.
Informasi yang disediakan oleh internet adalah informasi sepanjang jaman dan
informasi yang paling up to date. 32
32
Rini Darmastuti,. Etika PR dan E-PR. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2007 hal 149
34
Mengutip Onggo komunikasi internet dianggap efektif dalam praktik PR,
karena menciptakan hubungan one-to-one, daripada media massa lain yang bersifat
one-to-many. Melalui online media inilah E-PR bertukar informasi dengan publiknya,
sehingga sebagaimana dalam masyarakat layaknya yang terdapat kelompok yang
terbentuk karena kesamaan profesi, kesamaan agama, dll maka terbentuk pula
kelompok diskusi atau bisnis bagi tujuan perusahaan di tempat E-PR itu bekerja.
Sehingga dari kelompok diskusi tersebut E-PR dapat melakukan media monitoring
dan meningkatkan brand awareness perusahaan tersebut di kelompok diskusi. 33
2.6.3. Strategi E-PR
Menurut Bob Julius Onggo dalam bukunya Cyber Public Relations, strategi
cyber public relations untuk meningkatkan brand di publik meliputi :
1. Website Perusahaan
Website resmi (Official Site) dibangun sendiri oleh perusahaan dan
disesuaikan dengan kebutuhan publikasi informasi perusahaan. Dengan website
resmi, perusahaan dapat menyajikan informasi-informasi terkait dengan perusahaan
secara keseluruhan, baik berupa profil perusahaan, berita terkini, katalog produk/jasa,
dan lain-lain. Sehingga brand awareness konsumen dapat meningkat.
33
Bob Julius Onggo,. E-Public Relations: Menggapai Publisitas di Era Interaktif Lewat Media Online.
Yogyakarta: Penerbit Andi. 2004 hal 2
35
2. Publisitas Situs Pencari (Google/Yahoo)
Search Engine (media pencari) adalah perangkat yang paling umum
digunakan oleh para PR, apalagi seorang E-PR dalam kaitannya untuk membangun
dan mempertahankan merek yang diembannya.
3. Press Release Online
Press Release atau siaran pers merupakan media yang banyak digunakan
dalam kegiatan seorang PR karena dapat menyebarkan berita, dimana press release
online disebarkan di media online dengan langsung mengirimkan via email kepada
email perusahaan atau menampilkan langsung di website corporate tersebut.
4. Autoresponden pada Email
Autoresponden merupakan perangkat dari E-PR yang berfungsi sebagai
publikasi. Dimana autoresponden itu sendiri adalah suatu program penjawab email
secara otomatis dan cepat. Program ini meringankan tugas E-PR dalam menjawab
pertanyaan yang berulang-ulang tanpa harus selalu di depan komputer. Dimana brand
dari sebuah perusahaan pun akan baik dimata publik.
5. Kartu Nama Elektronik pada Email
Kartu nama elektronik yaitu kartu nama yang diterima di seluruh dunia
(business card/signature file). Dimana tukar menukar kartu nama adalah sebagai alat
identitas mengenalkan merek perusahaan kepada public, dan Public Relations dapat
memasukkan kartu nama elektronik di bagian akhir email.
36
6. E-Newsletter
Yaitu versi online dari majalah atau publikasi online dimana E-Newsletter ini
memudahkan customer untuk mengetahui berita terbaru tanpa perlu pergi ke website
perusahaan tersebut.
7. Mailing List/Forum pada Website Perusahaan
Publisitas E-PR dalam meningkatkan brand awareness konsumen dan non
konsumennya adalah dengan mengirim email dengan bahasa dan struktur yang benar
atau membuat publikasi melalui forum yang terdapat pada website perusahaan.
8. Forum Publisitas E-PR
Forum publisitas E-PR dalam meningkatkan brand awareness melalui
komunitas online atau disebut online forum, newsgroup, webrings, atau discussions
group dimana ini adalah kumpulan orang-orang yang mengobrol di suatu situs atau di
forward tertentu lewat email sehingga terjadi diskusi tanpa perlu masuk ke suatu web
tertentu. E-PR dapat mengidentifikasi pesaing, tren terbaru, tips dan info dari para
pakar dan meriset pasar untuk masukan bagi divisi pemasaran. Termasuk di dalamnya
jejaring sosial seperti facebook, twitter, blog dimana dibuat perusahaan untuk
meningkatkan citra dan brand perusahaan tersebut. 34
34
Bob Julius Onggo,. Cyber Public Relations. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2004 hal 210
37
2.7.
Media Internet
Selain media elektronik yang kini memudahkan masyarakat dalam mencari
informasi, satu lagi media yang dapat makin mempermudah masyarakat dalam
mencari informasi, melakukan transaksi dan melakukan berbagai kegiatan lain yaitu
melalui media Internet. Internet merupakan jaringan longgar dari berbagai jaringan
computer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia.
Menurut Jeffrey Kessler dalam Internet Task Force Report, Riverwoods, 1994
menjelaskan bahwa awalnya merupakan proyek Departemen Pertahanan AS (1960an) sebagai piranti menjamin komunikasi selama serangan nuklir. Kemudian
berkembang sebagai media informasi di kalangan universitas (1970-an). Pada 1980an banyak proyek-proyek yang memanfaatkan internet. Internet terbuka bagi pelakupelaku komersial pada 1991. Sejak itu pertumbuhannya mencapai 300% pada 1994.
Hanya butuh 3 tahun, situs-situs komersial melampaui situs-situs pendidikan yang
sebelumnya mendominasi. 35
Dalam bukunya yang berjudul “Indonesia di Era Dunia Maya”, A.Muis
menuliskan terjadinya pemekaran jenis-jenis media sebagai akibat kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi yang luar biasa, globalisasi media pun
meningkat dalam kualitas. Jaringan internet global menciptakan sebuah jalan raya
35
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 251-252
38
sarat informasi (information superhighway) yang amat luas dan seakan tidak
berujung. 36
Kini dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dunia tidak dapat lepas dari
Internet. Saat ini, internet merupakan suatu media yang sangat besar manfaatnya,
maka tidaklah berlebihan jika disebut sebagai cyberspace komunikasi baru dari
masyarakat dunia. Namun, seiring berkembangnya zaman, penggunaan internet kini
semakin meluas dan menjangkau berbagai aspek kehidupan. Salah satunya di dalam
dunia komunikasi bisnis, upaya pemasaran produk-produk maupun pencitraan
perusahaan banyak menggunakan internet sebagai media penyebaran pesan. Memang
pada mulanya, Internet hanya dikenal oleh para ilmuan dan peggunaannya pun lebih
banyak untuk riset-riset sains dan militer. Namun kini, berbagai kalangan mulai dari
businessman, akademisi, praktisi media massa, pemasaran, Public Relations, para ibu
rumah tangga bahkan siswa-siswi dapat mengambil keuntungan dengan hadirnya
internet.
2.7.1. Karakteristik Internet
Internet adalah media komunikasi baru. Sebelumnya, ada surat kabar, film,
televisi, dan radio. Perbedaan antara media baru dan lama, adalah :
a. Desentralisasi, dapat diartikan pusat informasi tidak lagi pada pemasok
komunikasi. Setiap individu, kelompok, institusi bisa menjadi pemasok
komunikasi. Individu bisa membuat web sendiri, begitu pula dengan institusi.
36
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 252
39
b. Kemampuan tinggi, dalam arti tidak terjadi hambatan komunikasi disebabkan
oleh pemancar sinyal karena lewat satelit dan kabel.
c. Timbal balik dalam arti ada interaksi langsung antara sumber dengan
penerima.
d. Kelenturan dan fleksibelitas pada bagian isi, bentuk dan penggunaan.
e. Menyediakan fasilitas komunikasi impersonal dan personal sama baiknya.37
2.7.2. Fasilitas-fasilitas yang Dapat Digunakan
Kelebihan-kelebihan tersebut dapat dirasakan pengguna, karena Internet
dilengkapi berbagai sarana pertukaran informasi, yaitu :
a. Email, merupakan aplikasi paling banyak dan luas penggunaannya dan
merupakan fasilitas yang dikembangkan paling awal di Internet. Dengan
email kita dapat menyusun, mengirimkan, membaca dan membahas, serta
mengelola pesan secara elektronik dengan cepat dan tepat. Saat ini, email
adalah fasilitas yang menjadi sumber dominan lalu lintas dan sarana
penyampaian yang mudah disesuaikan. Email memungkinkan pengguna
internet bertukar pesan dengan orang lain yang memiliki alamat email.
b. World Wide Web (www), saat ini merupakan fasilitas paling popular karena
menawarkan alamat-alamat lain di Internet secara langsung melalui link-link
yang telah disediakan. Web dapat dikunjungi oleh siapa saja dengan program
browser dan dengan menyambungkan komputer dengan internet. Setelah
37
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 253
40
dimunculkan pertama kali www menjadi begitu cepat berkembang dan
popular dengan berbagai kecanggihan dan kemudahan.
c. Gopher, piranti browsing pertama berbentuk menu. Merupakan program
Internet yang digunakan untuk mempermudah pencarian, penarikan dan
pengambilan informasi karena menyediakan struktur berbentuk direktori dan
subdirektori.
d. Usenet Groups (Newsgroup) adalah sekelompok diskusi dalam Use Net yang
membahas suatu topik masalah tertentu, pada newsgroup terdapat pembaca
artikel, menulis, membahas, dan meneruskan serta mengirim. Kelompokkelompok tersebut menggunakan ruang chat internet untuk mendiskusikan
bidang-bidang yang menjadi minat bersama.
e. IRC (Internet Relay Chat), percakapan berbasis teks langsung.
f. Finger, sebuah cara berbagi informasi.
g. TELNET (log in jarak jauh), memungkinkan penggunaan komputer jarak jauh
dan program-programnya berapa pun jaraknya. Memungkinkan kita untuk
masuk sebagai pemakai jarak jauh, mengendalikan dan menjalankan program
layanan yang ada di komputer tersebut. Jadi Telnet berguna untuk
menghubungkan diri ke komputer jarak jauh dan menggunakan sistem-sitem
komputer jarak jauh di universitas-universitas, kantor-kantor pemerintah, serta
perusahaan-perusahaan.
h. Mailing List, merupakan perluasan penggunaan Email, dengan fasilitas ini
pengakses yang telah memiliki alamat email bisa bergabung dalam suatu
41
kelompok diskusi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama dengan
saling memberikan saran pemecahan.
i. File
Transfer
Protocol
(FTP),
merupakan
program
aplikasi
yang
merealisasikan konsep klien. FTP memungkinkan para pemakai internet untuk
menghubung ke suatu Komputer di internet kemudian mengakses isi direktori
yang ada di dalamnya dan dapat mengopi atau mentransfer file-file komputer
local miliknya.
j. Hyperlink, merupakan spot-spot pada halaman web yang dapat diklik oleh
pengguna untuk berpindah ke spot lain, baik dalam dokumen yang sama,
dalam website yang sama maupun dalam situs lain pada intenet.
k. Multimedia, sebuah system komunikasi yang menawarkan perpaduan teks,
grafik, suara, video dan animasi. Akhir-akhir ini, world wide web telah
menyajikan streaming atau audio dan video yang tersedia melalui website.38
2.7.3. Aplikasi Internet dalam Public Relations
Pemanfaatan jaringan internet (website), berarti menambah variasi media
informasi publik. Variasi media berarti memungkinkan variasi kemasan pesan. Hal
ini penting agar pola penyebaran informasi tidak monoton. Selain itu public relations
memperhatikan perilaku dan kebutuhan publik dalam mengonsumsi informasi, dan
hal ini berkaitan dengan perubahan konsumsi informasi yang membutuhkan
kecepatan sumber.
38
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 253-255
42
Menurut Rakhmat Kriyantono, Ketika perusahaan mengaplikasikan teknologi
Internet dalam operasional perusahaan –misalnya dengan memiliki alamat websitemaka akan menempel citra tertentu sebagai perusahaan yang :
a. Lebih berorientasi konsumen dan responsif
b. Lebih informatif
c. Lebih canggih dan berteknologi tinggi
d. Lebih dekat dengan pasar intelektual dan “kaum muda” 39
Penggunaan
Internet
untuk
menunjang
kegiatan
Public
Relations
memunculkan konsep Public Relations on the Net atau Electronic Public Relations
(E-PR) ataupun
Public Relations
Online
(PR
Online). Melalui
Internet,
dimungkinkan menjalin hubungan baik untuk mempetahankan hubungan publik.
2.7.4. Internet sebagai Media Publisitas
Berdasarkan pendapat Julius Bob Onggo dalam Kriyantono, terdapat beberapa
strategi menggapai publisitas melalui media internet. Beberapa strategi menggapai
publisitas melalui media internet. Beberapa strategi itu antara lain :
a. Publisitas lewat email, mencakup cara menulis email yang efektif.
b. Publisitas lewat kartu nama elektronik, yaitu kartu yang diterima diseluruh
dunia (business card/signature file).
39
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 253-255
43
c. Publisitas lewat autoresponder, yaitu suatu program penjawab email secara
otomatis dan cepat.
d. Publisitas lewat komunitas online, disebut juga online forum, newsgroup,
webrings atau discussion group.
e. Publisitas lewat milis (Mail List), yaitu daftar alamat email.
f. Publisitas lewat ezine (Electronic Newsletter), yaitu versi online dari suatu
majalah atau publikasi online. 40
2.8.
Website
2.8.1. Mengelola Website
Website perusahaan adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling
populer dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu
perusahaan atau organisasi. Karena itu, pada abad ini setiap perusahaan mesti
melengkapi sarana komunikasinya dengan membuat website.41
Alamat web menjadi lebih dari sekedar “homepage” perusahaan. Web
menjadi rumah “virtual” perusahaan. Bagi konsumen, web adalah tempat menemukan
perusahaan sehingga web menjadi rumah nyata bagi perusahaan senyata alamat
fisiknya. Bagi sejumlah besar perusahaan, web adalah poin kontak primer, tempat
orang tahu dimaa menemukan alamat perusahaan. Web adalah tempat perusahaan
40
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 259
41
Ibid. 260
44
mengadakan open house dan tempat konsumen tahu bahwa karpet selamat datang
selalu diletakkan di luar.
2.8.2. Efektivitas Website
Secara berkala, Public Relations harus memantau hasil yang diperoleh dari
penggunaan media komunikasi dengan publiknya. Beberapa hal yang bisa dilakukan
public relations untuk mengevaluasi efektivitas website adalah :
a. Menghitung jumlah orang yang mengunjungi dan memberikan informasi rinci
mengenai dirinya pada website yang disediakan public relations.
b. Mengatur tingkah laku khalayak. Pengukuran dapat dilakukan pada berapa
banyak orang yang memberikan umpan balik melalui saluran-saluran yang
tersedia dan berapa banyak yang menggunakan jasa perusahaan dan
sebagainya.
c. Memantau liputan media. Berapa banyak informasi yang tersedia di website
dijadikan sumber berita oleh media.
d. Memantau penambahan database. Sifat internet yang “one to one”
memungkinkan public relations mendapatkan informasi rinci tentang
khalayak sasaran yang tidak dapat diperoleh dari media konfensional. 42
42
Rachmat Kriyantono,. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. 2008 hal 267
45
2.9.
Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Setiap manusia mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda, untuk
memenuhinya juga mempunyai cara masing-masing. Menurut Sulistyo Basuki
“kebutuhan informasi adalah informasi yang diinginkan seseorang untuk pekerjaan,
penelitian, kepuasan rohaniah, pendidikan dan lain-lain”
43
. Dapat disimpulkan,
kebutuhan informasi adalah keinginan seseorang dalam memperoleh pengetahuan
yang bernilai guna untuk dirinya.
Setiap orang dihadapkan pada kebutuhan informasi dalam kesehariannya.
Kebutuhan informasi sangat beragam diantaranya mengenai resensi film, lagu-lagu,
info lalu lintas, tips-tips, info-info, seputaran Jakarta yang up to date, dan lain-lain.
Dari kebutuhan mendapatkan informasi dalam format yang berbeda, sumber yang
beragam, dan bermacam jenis.
Pemenuhan kebutuhan informasi dapat dilakukan melalui berbagai sumber,
seperti sumber tradisional yaitu buku-buku. Namun seiring waktu berjalan selain
sumber tradisional tersebut juga terdapat suplemen sumber teknologi mutakhir.
Teknologi informasi mutakhir yang kini banyak dikenal, bahkan sudah menjadi salah
satu kebutuhan manusia, adalah internet. Internet yang merupakan kepanjangan dari
interconnection networking atau yang telah menjadi international networking.
Merupakan suatu jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh dunia tanpa
dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa mengakses satu sama lain.
43
Sulistyo Basuki,. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains.2004 hal 393
46
Berdasarkan pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pemenuhan
kebutuhan informasi merupakan salah satu kebutuhan terbesar manusia karena hal
tersebut dapat dijadikan sebagai penambah wawasan, informasi dan pengetahuan.
Selain itu, pemenuhan kebutuhan informasi saat ini sudah dapat dilakukan melalui
berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan personalnya, serta kebutuhan untuk
memperoleh apa yang diinginkan melalui berbagai media yang telah ada.
Dalam hal ini, upaya yang dilakukan Electronic Solution dalam pemenuhan
kebutuhan informasi kepada konsumen dipenuhi melalui tampilan serta alamat webstore Electronic Solution yang baru. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan informasi kepada konsumen yang ingin melakukan belanja online di
Electronic Solution ataupun memenuhi kebutuhan infromasi konsumen yang ingin
mengetahui informasi terbaru dan detail mengenai Electronic Solution, yang dapat
dilihat melalui website tersebut.
2.10.
Kerangka Teori
Dalam menganalisis masalah-masalah yang terdapat dalam skripsi ini, maka
diperlukan adanya gambaran yang objektif terhadap masalah pokok tersebut. Untuk
itu, dibutuhkan adanya landasan yang bersifat teoritis mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan media Internet, yang digunakan sebagai mediator sebuah
perusahaan dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi konsumen melalui adanya
website baru. Teori-teori yang relevan tersebut diambil dari beberapa buku panduan
bidang komunikasi yang sudah dijabarkan seperti diatas, dan berikut ini akan
47
dijabarkan beberapa teori yang digunakan yang terkait dengan penelitian yang
dilakukan.
A.
Teori Khusus yang Berhubungan dengan Judul
Teori yang peneliti gunakan untuk mendukung materi skripsi ini dengan
menggunakan Teori AIDDA. Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from
attention to action procedure, yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Menurut
Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, AIDDA adalah akronim
dari kata-kata Attention (Perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Decision
(kepuasan), Action (tindakan/kegiatan). Adapun keterangan dari elemen-elemen dari
model ini adalah :
a. Perhatian (Attention) : Keinginan seseorang untuk mencari dan meliat
sesuatu.
b. Ketertarikan (Interest) : Perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang
suatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.
c. Keinginan (Desire) : Kemauan yang timbul dari hati tentang sesuatu yang
menarik perhatian.
d. Keputusan (Decision) : Keprcayaan untuk melakukan sesuatu hal.
e. Tindakan (Action) : Suatu kegiatan untuk merealisasikan keyakinan dan
ketertarikan terhadap sesuatu.44
44
Onong Uchjana Effendy,. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2003 hal 305
48
Model Teori AIDDA
Attention
Interest
Desire
Decision
Action
Gambar 2.1. Model Teori AIDDA
Sumber : Onong Uchjana Effendy (Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek - 2003)
Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan
konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka petama-tama mereka harus
dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya komunikasi. Apabila
perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya
menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari
perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi
timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan
komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum
berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision),
49
yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana doharapkan
komunikator.45
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa konsep dalam teori AIDDA adalah
proses psikologi dari diri khalayak. Jika dikaitkan dengan topik penelitian yang
dibahas, setelah khalayak mendapatkan informasi mengenai pergantian domain dan
perubahan tampilan website Electronic Solution sehingga hal tersebut menarik
perhatian (attention) khalayak untuk mengunjungi website tersebut.
Dengan adanya website baru ini, didalamnya terdapat beberapa informasi
mengenai program-program menarik seperti promo dengan harga murah serta kuis
dan games yang menghadirkan hadiah-hadiah yang menarik, sehingga hal tersebut
menimbulkan minat (interest) bagi khalayak untuk mencari informasi tersebut serta
melihat dan mempelajari lebih dalam isi dari website Electronic Solution. Setelah
melihat dan mencari informasi dari program-program yang sedang dijalankan dan
harga-harga promo yang lebih murah daripada harga produk di Outlet maka timbulah
keinginan (desire) kepada khalayak untuk meregistrasikan dirinya melalui website
tersebut agar terdaftar sebagai konsumen Electronic Solution. Setelah registrasi
selesai dilakukan, dan informasi mengenai produk telah didapatkan maka konsumen
dapat langsung memutuskan (decision) untuk mengikuti program yang ada ataupun
membeli produk-produk yang diinginkan, dan konsumen dapat langsung melakukan
(action) transaksi pembelian melalui website online tersebut.
45
Onong Uchjana Effendy,. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2003 hal 305
50
B.
Kerangka Pemikiran
Komunikasi
Massa
Public Relations
Electronic Public
Relations (E-PR)
Media Komunikasi
Public Relations
Peran E-PR Web Division PT. Elektronik Sukses Indonesia
dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi Konsumen
Melalui Website Baru www.electronicsolution.com









Indikator Peranan E-PR :
Perubahan Alamat dan Tampilan Website
Penambahan Content dan Kategori
Pemanfaatan Website
Program Sosialisasi dan Promosi
Indikator Teori menurut Judul :
Menarik perhatian khalayak melalui sosialisasi website
baru (Attention)
Menimbulkan minat khalayak untuk mencari tahu
tentang website baru tersebut (Interest)
Menumbuhkan keinginan untuk mengunjungi website
tersebut (Desire)
Memutuskan untuk mengikuti program/promo sesuai
informasi yang terdapat di dalam website (Decision)
Melakukan transaksi melalui website online tersebut
(Action) – (Teori AIDDA)
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran
Download