Hal 1:4 - Portal Garuda

advertisement
IDENTIFIKASI JENIS BATUAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH SUMBER AIR PANAS
DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK (STUDI KASUS PANASBUMI DAERAH
TIRIS, KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR)
Laelah Hilaliyah Istighfaroh1, Sukir Maryanto2, Fajar Rakhmanto3
1
Program Sarjana Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya
2
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya
3
CV. Geosentris Nusantara Malang
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Telah dilaksanakan penelitian tentang pendugaan lapisan bawah permukaan potensi panasbumi di kawasan TirisProbolinggo. Penelitian ini bertujuan mengetahui variasi nilai resistivitas batuan dan struktur lapisan batuan bawah
permukaan serta mempelajari sebaran pola aliran fluida panas. Akuisisi data dilakukan dengan menggunakan metode
geolistrik resistivitas konfigurasi Dipole-dipole pada 4 titik lintasan penelitian.
Dari pengolahan data 2D menunjukkan bahwa nilai resistivitas lapisan bawah permukaan dari keempat lintasan
berkisar 0.80 Ωm - 14245 Ωm. Litologi bawah permukaan lintasan 1 dan lintasan 4 memiliki batuan yang sama yaitu
lempung, pasir, breksi vulkanik, tuff, lava dan basal. Litologi pada lintasan 2 dan lintasan 3 memiliki batuan yang sama
yaitu lempung, pasir, breksi vulkanik dan tuff.
Kata Kunci : Panasbumi Tiris-Probolinggo, resistivitas, konfigurasi Dipole-dipole, litologi batuan.
ABSTRACT
A geothermal research to estimate layer at the prospecting area of geothermal Tiris-Probolinggo has been
conducted. The goals were to find out the variation of rock resistivity layer litology subsurface and to determine the
pattern of hot fluid flow. The data was taken by using resistivity method with Dipole-dipole configuration in 4 research
area.
Based on 2D modelling it can be found anomaly at research is about 0.80 Ωm - 14245 Ωm. The litology of layer
structure subsurface first and fourth area had similar contains such as clay, sand, volcanic breccia, tuff, lava and basalt.
The litology for the second and third area had similar contains such as are clay, sand, volcanic breccia and tuff.
Keywords : Geothermal Tiris-Probolinggo, resistivity, Dipole-dipole configuration. litology of rock.
I. PENDAHULUAN
Di negara Indonesia potensi panasbumi
sangat berlimpah yaitu 29.000 MW atau sekitar
40% dari total panasbumi di dunia, dikarenakan
negara Indonesia merupakan negara yang
berpotensi gunung berapi tinggi (Wahyuni, 2012)i.
Salah satu potensi sumber energi panasbumi
yang ada di Jawa Timur yaitu di daerah sumber
air panas yang berpotensi sebesar 147 MW di
Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten
Probolinggo. Wilayah panasbumi Desa Segaran
ini berada di kaki G. Lamongan dan dekat dengan
G. Argopuro. Dalam pemanfaatan sumber energi
panasbumi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa
Timur telah melakukan survei awal yaitu survei
geologi, survei geokimia dengan data geologi
bahwa manifestasi panasbumi Segaran berasal
dari Gunung Argopuro, akan tetapi hal tersebut
masih belum cukup bukti untuk menyatakan
posisi sumber air panas tersebut karena hanya
mengetahui dari kenampakan diatas permukaan
tanah saja (Survei Geologi ESDM Jawa Timur
dalam Martha, dkk., 2012)ii.
Sebelumnya juga sudah dilakukan penelitian
pada daerah manifestasi panasbumi pada tahun
2012 bertujuan untuk menentukan pola arah
retakan dengan menggunakan metode Geolistrik
square array dengan susunan elektroda berbentuk
persegi dengan spasi jarak antar elektroda
digunakan 5 meter dan 10 meter pada masingmasing 3 titik pengukuran di daerah selatan
sungai Pekalen (kaki Gunung Lamongan). Dari
hasil penelitian tersebut diketahui bahwa sumber
air panas di desa Segaran berasal dari zona lemah
yang di terobos air yang diakibatkan oleh patahan
yang mengarah sepanjang arah timur laut-barat
daya yang dapat menggambarkan adanya retakan
yang memotong Sungai Pekalen dengan adanya
pola aliran sungai yang membelok (Martha,dkk.,
2012)ii.
Sedangkan pada penelitian ini akan dilakukan
akuisisi data dengan menggunakan metode
Geolistrik Resistivitas konfigurasi Dipole-dipole
untuk mengidentifikasi jenis batuan bawah
permukaan bumi berdasarkan nilai resistivitas
batuan yang memusat pada satu daerah dengan 2
titik sumber di kawasan manifestasi panasbumi di
Desa Segaran, Kecamatan Tiris-Probolinggo.
Secara umum, panasbumi (geothermal)
didefinisikan sebagai panas yang berasal dari
dalam bumi (Citrosiswoyo, 2008)iii.
Adanya manifestasi panasbumi di permukaan
diperkirakan terjadi karena adanya perambatan
panas dari bawah permukaan atau dari adanya
Hal 1:4
rekahan-rekahan yang memungkinkan fluida
panasbumi (uap dan air panas) mengalir ke
permukaan (Saptadji, 2002)iv.
Metode tahanan jenis merupakan salah satu
dari kelompok metoda geofisika yang digunakan
untuk mempelajari keadaan bawah permukaan
dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di
dalam batuan di bawah permukaan bumi (Santoso,
2002)v.
Gambar 1 Metode pengukuran geolistrik
dipole-dipole. n = 1, 2, … N . (Sharma,
1997)vi.
Pada konfigurasi dipole-dipole tersusun dari 4
elektroda yang terdiri dari 2 elektroda arus dan 2
elektroda potensial (Gambar 1).
Adanya perbedaan tegangan yang timbul pada
ujung-ujung
kabel
menyebabkan
muatan
berpindah dan menghasilkan arus listrik. Arus
listrik di ukur dalam satuan Ampere yang
merupakan umlah muatan listrik yang lewat pada
suatu titik sembarang dalam 1 sekon, sedangkan
nilai potensial biasa yang dihitung dengan satuan
Volt yang merupakan perbedaan antara tegangan
yang dibutuhkan agar arus dapat lewat. Pada
sebagian besar bahan termasuk sebagian besar
batuan, arus yang mengalir pada suatu material
semakin besar sejalan dengan kenaikan
tegangannya. Dari hukum Ohm dapat diturunkan
persamaan :
𝑉
R= 𝐼
R = hambatan (ohm)
ΔV = beda potensial (volt)
I
= arus listrik (ampere)
(Giancoli, 2001)vii.
Dengan mengubah-ubah nilai n, maka akan
diperoleh kumpulan data yang dapat digambarkan
pada pseudo-section. Hasil pengukuran ini adalah
potensial, yang kemudian dikonversikan menjadi
tahanan jenis semu, nilai faktor geometris
konfigurasi dipole-dipole sebesar :
πan (n+1) (n+2)
dan besar resistivitas semunya adalah
∆𝑉
ρa = πan (n+1) (n+2) (Waluyo, 2001)viii.
umum ditemukan adanya endapan berwarna
kuning kemerahan dan sedikit berbau belerang,
endapan ini merupakan unsur besi yang keluar
bersama air panas tersebut dan mengalami
oksidasi sehingga menunjukkan warna seperti
karat (Survei Geologi ESDM Jawa Timur dalam
Martha, dkk., 2012)ii.
II. METODOLOGI
Pengambilan data dilakukan di sekitar kawasan
manifestasi panasbumi desa Segaran Kecamatan
Tiris
kabupaten
Probolinggo
dengan
menggunakan seperangkat peralatan Geolistrik.
Data yang diambil dalam penelitian berupa
data primer. Pengambilan data dengan
menggunakan konfigurasi Dipole-dipole pada
empat lintasan penelitian, akuisisi data dilakukan
dengan 4 lintasan penelitian dengan panjang
bentangan yang berbeda dengan jarak elektroda
(a) yaitu 10 m. Panjang bentangan lintasan 1
berjarak 200 m, panjang bentangan lintasan 2
berjarak 150 m, panjang bentangan lintasan 3
berjarak 100 m serta panjang bentangan 4 berjarak
200 m (Gambar 2):
dimana:
𝐼
Daerah penelitian terletak di daerah pemandian
air panas Tiris yang berada di kaki gunung
Lamongan. Disekitar mata air panas Tiris secara
Gambar 2 Desain pengambilan data geolistrik
resistivitas (Google Earth)ix.
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai
besar arus dan hambatan, nilai tersebut dilakukan
perhitungan untuk mencari nilai k serta 𝜌. Setelah
data perhitungan didapat, maka hasil data
dirunning menggunakan software Res2dinv untuk
diinversi dalam bentuk 2D dari masing-masing
lintasan. Hasil dari inversi tersebut akan
menunjukkan pola hambatan jenis dan struktur
lapisan bawah permukaan yang diteliti.
Hal 2:4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Interpretasi Permodelan 2D
Pada permodelan resistivitas hasil inversi
model 2D dengan menggunakan software
Res2dinv, dapat menggambarkan model geologi
daerah penelitian yang selanjutnya disesuaikan
dengan literatur geologi batuan secara umumnya.
Dibawah ini merupakan litologi batuan pada
masing-masing lintasan :
c. Litologi lintasan 3
Berdasarkan hasil permodelan 2D (Gambar 5)
dengan kedalaman 23 m, nilai tahanan jenis
antara 0.8 Ωm – 13 Ωm berupa lapisan lempung,
tahanan jenis antara 13 Ωm – 53 Ωm berupa
lapisan pasir, tahanan jenis antara 53 Ωm – 200
Ωm berupa breksi vulkanik, tahanan jenis antara
200 Ωm –870 Ωm berupa lapisan tuff.
a. Litologi lintasan 1
Berdasarkan hasil permodelan 2D (Gambar 3)
dengan kedalaman 29 m, nilai tahanan jenis antara
0.8 Ωm – 13 Ωm berupa batuan lempung, 13 Ωm
– 53 Ωm batuan pasir, 53 Ωm – 200 Ωm berupa
batuan breksi vulkanik, 200 Ωm – 870 Ωm berupa
batuan tuff, 870 Ωm –3520 Ωm berupa batuan
lava, serta >3520 Ωm berupa batuan basal.
Gambar 5 Model resistivitas 2D lapisan bawah
permukaan pada lintasan 3.
Gambar 3 Model resistivitas 2D lapisan bawah
permukaan pada lintasan 1
b. Litologi lintasan 2
Berdasarkan hasil permodelan 2D (Gambar 4)
dengan kedalaman 30.5 m, nilai tahanan jenis
antara 0.8 Ωm – 13 Ωm berupa lapisan lempung,
tahanan jenis antara 13 Ωm – 53 Ωm berupa
lapisan pasir, tahanan jenis antara 53 Ωm – 200
Ωm berupa breksi vulkanik, tahanan jenis antara
200 Ωm – 870 Ωm berupa lapisan tuff (Gambar
4).
d. Litologi lintasan 4
Berdasarkan hasil permodelan 2D (Gambar 6)
dengan kedalaman 27 m, nilai tahanan jenis antara
0.8 Ωm – 1 Ωm berupa lapisan lempung, tahanan
jenis antara 13 Ωm – 53 Ωm berupa lapisan pasir,
tahanan jenis antara 53 Ωm – 200 Ωm berupa
breksi vulkanik, tahanan jenis antara 200 Ωm –
870 Ωm berupa lapisan tuff, tahanan jenis antara
870 Ωm –3520 Ωm berupa lapisan lava,serta
tahanan jenis >3520 Ωm berupa lapisan basal.
Gambar 6 Model resistivitas 2D lapisan
bawah permukaan pada lintasan 4.
Gambar 4 Model resistivitas 2D lapisan bawah
permukaan pada lintasan 2.
Pada daerah penelitian (Gambar 7), juga
dilakukan pengukuran suhu secara langsung di
daerah sumber air panas 1 dan 2 yaitu berkisar
45ᵒ𝐶, sedangkan sumber air panas lainnya saling
berjauhan dari sumber air panas 1 dan 2 sehingga
tidak dilakukan pengukuran suhu.
Berdasarkan
hasil
penelitian
dengan
menggunakan analisis citra Landsat ETM+
Hal 3:4
diketahui bahwa suhu permukaan air panas daerah
manifestasi panasbumi Tiris sekitar 40-45°𝐶
dengan pemetaan data citra temperatur permukaan
daerah gunung Lamongan (Riski, dkk., 2012)x.
Gambar 7 Manifestasi sumber air panas Tiris.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa, hasil pengolahan data dan interpretasi
geolistrik resistivitas untuk panasbumi daerah
Tiris menunjukkan sebaran batuan pada lintasan 1
antara 0.80 Ωm sampai 14245 Ωm dengan
identifikasi litologi bawah permukaan berupa
batuan lempung, pasir, breksi vulkanik, tuff, lava
serta basal. Pada lintasan 2 antara 0.80 Ωm
sampai 870 Ωm dengan identifikasi litologi bawah
permukaan berupa batuan lempung, pasir, breksi
vulkanik serta tuff. Pada lintasan 3 antara 0.80
Ωm sampai 870 Ωm dengan identifikasi litologi
bawah permukaan juga ditemukan berupa batuan
lempung, pasir, breksi vulkanik serta tuff. Pada
lintasan 4 antara 0.80 Ωm sampai 14245 Ωm
dengan identifikasi litologi bawah permukaan
berupa batuan lempung, pasir, breksi vulkanik,
tuff, lava serta basal.
DAFTAR PUSTAKA
i Wahyuni. N. 2012. Indonesia Bakal Jadi
Penghasil
Listrik
Panasbumi
Terbesar
di
Dunia.
http://bisnis.liputan6.com/read/461333/i
ndonesia-bakal-jadi-penghasil-listrikpanas-bumi-terbesar-di-dunia. Diakses
pada tanggal 15 Januari 2013.
ii Martha. KP, Tri dan Utama.W. 2012.
Permodelan Arah Retakan Kawasan
Manifestasi
Panasbumi
Tiris
Probolinggo Menggunakan Metode
Azimuthal Resistivity Sounding. Coop
Penelitian Laboratorium GeofisikaJurusan Fisika FMIPA ITS.
iii Citrosiswoyo, W. 2008. Geothermal: Dapat
mengurangi ketergantungan bahan
bakar fosil dalam menyediakan listrik
Negara.
http://www.migasindonesia.com/files/article/Geothermal.S
umber_Energi_Masa_Depan.pdf.
Diakses pada tanggan 25 April 2013.
iv Saptadji, N. M. 2002. Teknik Panasbumi.
ITB. Bandung.
v Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik
Geofisika. ITB. Bandung.
vi Sharma, P.V. 1997. Environmental and
Engineering Geophysics. Cambridge
University Press.
vii Giancoli, D. C. 2001. Fisika, Edisi ke-5.
Erlangga. Jakarta.
viiiWaluyo.
2001.
Panduan
Workshop
Eksplorasi Geofisika (Teori &
Aplikasi)
Metode
Resistivitas.
Laboratorium
Geofisika,
Fakultas
MIPA, UGM. Yogyakarta.
ix Google Earth. 2009. Pekalen Hot Spring
Water. Diakses pada tanggal 3 Maret
2013.
x Riski, Utama. W, Bahri. AS dan Warnana. DD.
2012. Analisis Citra ETM+ untuk
Kajian Awal Penentuan Daerah
Potensi Panasbumi di Gunung
Lamongan, Tiris, Probolinggo. Jurnal
Fisika dan Aplikasinya. ITS.
Hal 4:4
Download