Bab 2 - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Manajemen
Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk
mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk
meningkatkan mutu dan citra perusahaan yang efektif dan efisien . Efisiensi
adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin
hemat atau sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin
efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi
lebih murah dan lebih cepat. Sedangkan Efektivitas adalah ukuran tingkat
pemenuhan output atau tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau
tujuan proses maka dikatakan proses tersebut semakin efektif. Proses yang efektif
ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman.
Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut maka dibutuhkan manajemen
sebagai alat untuk mengatur dan mengendalikan suatu perusahaan. Disamping itu
manajemen sangat bermanfaat untuk mengatur sumber daya, baik sumber daya
manusia , sumber daya produksi maupun sumber daya lainnya. Manajemen
berguna untuk membuat suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi atau individu.
Beberapa definisi manajemen dari para ahli sebagai berikut :
Handoko (2011:10) mendefinisikan bahwa :
“Manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang
untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi
dengan
pelaksanaan
fungsi-fungsi
perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia atau kepegawaian pengarahan
dan kepemimpinan dan pengawasan
6
7
Stoner yang dikutip Handoko (2011:8) mendefinisikan bahwa :
“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan
sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.”
Kosasih dan Soewedo (2009:1) mendefinisikan bahwa :
”Pengarahan menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha
untuk mencapai tujuan tertentu.”
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai definisi manajemen di atas ,
maka pada prinsipnya pengertian manajemen mempunyai rumusan yang sama
yaitu suatu ilmu yang dilakukan dengan menggunakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan oleh suatu
organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
untuk dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut .
2.2
Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting
bagi kesuksesan suatu perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya
manusia perlu dilakukan oleh perusahaan secara optimal agar terwujudnya
keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan dan
kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut akan tercapai jika
perusahaan dapat mengelola secara efektif dan efisien. Dengan berkembangnya
pemahaman tentang peran sumber daya manusia akan mendorong tumbuh dan
berkembangnya ilmu pengetahuan tentang teknik pengelolaan sumber daya
manusia atau dalam organisasi yang dikenal sebagai manajemen sumber daya
manusia.
8
2.2.1
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia atau lebih dikenal sebagai pengelolaan
sumber daya manusia diyakini sebagai salah satu faktor untuk mencapai suatu
tujuan atau organisasi. Bagaimanapun pengelolaan yang dilakukan oleh
perusahaan atau organisasi mengharapkan tujuan tersebut dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Beberapa definisi manajemen sumber daya manusia dari beberapa ahli :
Marwansyah (2010:3) mendefinisikan bahwa :
“manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan
sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsifungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan
karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan hubungan industrial.”
Hasibuan (2010:10) mendefinisikan bahwa :
“manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.”
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai definisi manajemen sumber
daya manusia diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
manusia merupakan ilmu dan seni mengatur sumber daya manusia yang dilakukan
melalui fungsi-fungsi yang meliputi perencanaan, pengelolaan, pengembangan,
pemeliharaan karyawan secara efektif dan efisien guna membantu tercapainya
tujuan perusahaan.
2.2.2
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia merupakan dasar dari
pelaksanaan proses manajemen sumber daya manusia yang efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan perusahaan.
9
Menurut Hasibuan (2011:21) fungsi-fungsi manajemen meliputi :
1. Perencanaan
Perencanaan SDM adalah perencanaan tenaga kerja serta efisien agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program
kepegawaian
meliputi
pengorganisasian,
pengarahan,
pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik
akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan
alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membatu
terwujudnya tujuan secara efektif.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja
sama dan bekerja efektif dan efisien dalam membantu tercapainya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan
dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan pengendalian semua karyawan agar mentaati
peraturan-peratuaran perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila
terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan
penyempurnaan
rencana.
Pengendalian
karyawan
meliputi
kehadiran,
kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi
lingkungan pekerjaan.
10
5. Pengadaan
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan
induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
6. Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,
konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.pendidikan
dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa
kini maupun masa depan.
7. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai
dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan
primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan
berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian
adalah
kegiatan
untuk
mempersatukan
kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan
saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat
memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal
yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan
yang bertolak belakang.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama
sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program
kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta
berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
11
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang
maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,
keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab
lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-undang No. 12 Tahun 1964.
2.3
Pelatihan
Sumber daya manusia sangat berperan penting bagi kinerja dari suatu
perusahaan dan setiap perusahaan menginginkan karyawan dapat bekerja sesuai
dengan harapan perusahaan. Keterampilan, keahlian, dan sikap yang baik sangat
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu
memberikan tempat bagi karyawannya untuk dapat meningkatkan kemampuan
dan pengetahuan agar kinerja karyawan dapat sesuai dengan keinginan
perusahaan .
2.3.1
Pengertian Pelatihan
Berikut ini adalah pengertian pelatihan menurut para ahli, yaitu sebagai
berikut :
Handoko (2011:104) mendefinisikan bahwa :
“Latihan
dimaksudkan
untuk
memperbaiki
penguasaan
berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terperinci dan rutin.
Latihan
menyiapkan
sekarang.”
para karyawan
untuk melakukan
pekerjaan
12
Dessler (2009:263) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia
mendefinisikan bahwa :
“Pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada
sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan
pekerjaan mereka.”
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai definisi pelatihan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan tempat dimana karyawan tersebut
dapat memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan
kerja tertentu .
2.3.2
Tujuan Pelatihan
Tujuan dari pelatihan
yaitu untuk memberikan pendidikan dan
keterampilan, agar semua karyawan didalam perusahaan memiliki pengalaman,
kualitas dan produktifitas kerja yang efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan
dari sebuah perusahaan.
Menurut Dessler (2009:11) tujuan pelatihan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a) Mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
lebih cepat dan lebih efektif.
b) Mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara
rasional.
c) Mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan
teman - teman karyawan dan manajemen (pimpinan).
2.3.3
Manfaat Pelatihan
Menurut Rivai dan Sagala (2010:217), manfaat pelatihan adalah:
a) Manfaat bagi karyawan
-
Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah
yang lebih efektif.
13
-
Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan, pencapaian
prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan dapat diinternalisasi
dan dilaksanakan.
-
Membantu karyawan mengatasi stres, tekanan, frustasi, dan konflik.
-
Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan kepemimpinan,
keterampilan komunikasi dan sikap.
-
Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan.
-
Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi sementara meningkatkan
keterampilan interaksi.
-
Memenuhi kebutuhan personal peserta dan pelatihan.
-
Memberikan nasihat dan jalan untuk pertumbuhan masa depan.
-
Membangun rasa pertumbuhan dalam pelatihan.
-
Membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara dan menulis
dengan latihan.
-
Membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru.
b) Manfaat bagi perusahaan
-
Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap yang lebih
positif terhadap orientasi profit.
-
Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level
perusahaan.
-
Memperbaiki moral SDM.
-
Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan.
-
Membantu menciptakan image perusahaan yang lebih baik.
-
Mendukung otentisitas, keterbukaan dan kepercayaan.
-
Meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan.
-
Membantu pengembangan perusahaan.
-
Belajar dari peserta.
-
Membantu mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan perusahaan.
-
Memberikan informasi tentang kebutuhan perusahaan di masa depan.
-
Perusahaan dapat membuat keputusan dan memecahkan masalah yang
lebih efektif.
14
-
Membantu pengembangan promosi dari dalam.
Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kompetensi dan pengetahuan
perusahaan.
2.3.4
Metode Pelatihan
Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan
pengembangan. Menurut Handoko (2011:110) adalah sebagai berikut :
1. Metode praktis
a) Rotasi Jabatan
Memberikan kepada karyawan pengetahuan kepada bagian – bagian
organisasi yang berbeda dan praktek berbagai macam ketrampilan
manajerial.
b) Latihan Instruksi Pekerjaan
Petunjuk – petunjuk pengerjaan diberikan secara langsung pada pekerjaan
dan digunakan terutama untuk melatih para karyawan tentang cara
pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang.
c) Magang
Merupakan proses belajar dari seorang atau beberapa orang yang lebih
berpengalaman. Pendekatan ini dapat dikombinasikan dengan latihan “off
the job”.
d) Coaching
Penyelia atau atasan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka. Hubungan penyelia dan
karyawan sebagai bawahan serupa dengan hubungan tutor – mahasiswa.
e) Penugasan Sementara
Penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia
tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Karyawan terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah – masalah organisasional
nyata.
15
2. Metode – metode simulasi
a) Metode Studi Kasus
Deskripsi tertulis suatu situasi pengambilan keputusan nyata disediakan.
Aspek – aspek organisasi terpilih diuraikan pada lembar kasus. Karyawan
yang terlibat dalam tipe latihan ini diminta untuk mengidentifikasikan
masalah – masalah, menganalisa situasi dan merumuskan penyelesaian –
penyelesaian alternatif.
b) Role Playing
Teknik ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan para karyawan
untuk memainkan berbagai peran yang berbeda.
c) Business Games
Suatu simulasi pengambilan keputusan skala kecil yang dibuat sesuai
dengan situasi kehidupan bisnis nyata. Para peserta memainkan ‘game’
dengan memutuskan harga produk yang akan dipasarkan, berapa besar
anggaran pengiklanan, siapa yang akan tertarik, dan sebagainya.
d) Vestibule Training
Bentuk latihan ini bukan oleh atasan (penyelia). Tetapi oleh pelatih –
pelatih khusus. Area-area terpisah dibangun dengan berbagai jenis
peralatan sama seperti yang akan digunakan pada pekerjaan sebenarnya.
e) Latihan Laboratorium
Suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.
f) Program-program Pengembangan Eksekutif
Organisasi bisa mengirimkan para karyawannya untuk mengikuti paketpaket khusus yang ditawarkan atau bekerjasama dengan suatu lembaga
pendidikan untuk menyelenggarakan secara khusus suatu bentuk
penataran, pendidikan atau latihan sesuai kebutuhan organisasi.
16
3. Teknik – teknik Presentasi Informasi
a) Kuliah
Suatu metode tradisional dengan kemampuan penyampaian informasi,
banyak peserta dan biaya relatip murah. Para peserta diasumsikan sebagai
pihak yang pasip. Kelemahannya adalah tidak atau kurang adanya
partisipasi dan umpan balik.
b) Presentasi video
Presentasi TV, films, slides dan sejenisnya adalah serupa dengan bentuk
kuliah. Metode ini biasanya digunakan sebagai bahan atau alat pelengkap
bentuk-bentuk latihan lainnya.
c) Metode Konperensi
Metode konperensi sering berfungsi sebagai “tulang belakang” bagi
berbagai macam program latihan hubungan manusiawi. Tujuannya adalah
untuk mengembangkan kecakapan dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan dan untuk mengubah sikap karyawan.
d) Programmed Instruction
Metode ini menggunakan mesin pengajar atau komputer untuk
memperkenalkan kepada peserta topik yang harus dipelajari, dan
memerinci serangkaian langkah dengan umpan balik langsung pada
penyelesaian setiap langkah.
e) Studi Sendiri
Teknik ini biasanya menggunakan manual-manual atau modul-modul
tertulis dan kaset-kaset atau videotape rekaman. Studi sendiri berguna bila
para karyawan tersebar secara geografis atau proses belajar hanya
memerlukan sedikit interaksi.
17
2.3.5
Langkah-langkah Pelatihan
Langkah-langkah pelatihan dan pengembangan adalah suatu proses untuk
melaksanakan pelatihan pada umumnya, suatu perusahaan perlu memikirkan halhal yang dibutuhkan untuk melangsungkan pelatihan sesuai dengan kebutuhan,
tujuan, metode yang akan digunakan dalam pelatihan, serta melakukan evaluasi
setelahnya. Berikut gambar yang merupakan langkah-langkah pelatihan dan
pengembangan.
Gambar 2.1
Langkah-langkah pelatihan dan pengembangan
mengidentifikasi kebutuhan
pelatihan
Tujuan pelatihan dan pengembangan
Merencanakan dan mengembangkan
program pelatihan dan pengembangan
Implementasi program
On the job training
Off the job training
Evaluasi & monitoring
Sumber : Rachmawati (2008:112)
18
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam
pelaksanaan pelatihan adalah ( Sumber : Rachmawati (2008:112))
a) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
Menyiapkan kebutuhan karyawan dalam pelatihan dengan cara : evaluasi
presentasi, analisis persyaratan kerja, analisis organisasi hingga survey sumber
daya manusia. Hal tersebut digunakan agar sesuai dengan pelatihan apa yang
dibutuhkan oleh karyawan sesuai dengan tuntutan perusahaan untuk mengatur
keseimbangan pengalaman dan pemahaman.
b) Menentukan tujuan program pelatihan dan pengembangan
Dalam hal ini perusahaan menentukan tujuan dari program pelatihan, yaitu
apakah pelatihan tersebut sudah sesuai dengan criteria yang dibutuhkan
perusahaan, apakah program yang diberikan sesuai dengan pendidikan,
pengalaman serta motivasi bagi peserta.
c) Merencanakan dan mengembangkan program pelatihan
Setelah tujuan program pelatihan dan pengembangan diketahui, maka ada
baiknya perusahaan perlu merencanakan dan mengembangkan program ini.
Hal ini merupakan proses persiapan dan pengendalian untuk melakukan
program pelatihan.
d) Implementasi program
Perusahaan perlu mendorong peserta pelatihannya agar mencapai keberhasilan
dalam pelatihan tersebut, yaitu dengan memberikan berbagai macam metode
pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan meliputi metode on the job training
dan off the job training.
e) Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan untuk meninjau apakah karyawan setelah melakukan
pelatihan mengalami perubahan yaitu : berkembang, sama sebelum pelatihan,
atau menurun.
19
2.3.6
Evaluasi Pelatihan
Menurut Handoko (2011:19) pengertian evaluasi program pelatihan dan
pengembangan adalah sebagai berikut :
“implementasi program pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai
proses transformasi. Para karyawan yang tidak terlatih diubah menjadi
karyawan-karyawan yang bekemampuan, sehingga dapat diberikan
tanggung jawab lebih besar. Untuk menilai keberhasilan program-program
tersebut, manajemen harus mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelatihan dan
pengembangan secara sistematis”
Gambar 2.2
Langkah-langkah evaluasi pelatihan
Kriteria
Tes purna
Evaluasi
(post-test)
Tes pendahuluan
Transfer atau
promosi
(pretest)
Para karyawan
dilatih atau
dikembangkan
Sumber : Handoko (2011:120)
Tindak lanjut
Download