dampak program corporate social responsibility (csr

advertisement
Laporan Studi Pustaka (KPM 403)
DAMPAK PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR PERUSAHAAN
FITRI RABBANI
Dosen Pembimbing:
Dr Ir Djuara P. Lubis, MS
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Dampak
Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) terhadap Lingkungan Sekitar
Perusahaan” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai
karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung
bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan
rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
Bogor,
Januari 2015
Fitri Rabbani
NIM. I34110049
iii
ABSTRAK
Fitri Rabbani. Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Lingkungan Sekitar Perusahaan. Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS
Program-program CSR yang dicanangkan perusahaan merupakan bentuk
tanggung jawab yang dilakukan perusahaan untuk memberikan manfaat atas segala
dampak yang diterima masyarakat. Oleh karenanya, program CSR tersebut harus
memberi manfaat yang besar baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan bagi
masyarakat. Dengan demikian, tujuan dari penulisan studi pustaka ini adalah untuk
menganalisis ragam program CSR yang dimiliki perusahaan, untuk selanjutnya
menganalisis dampak yang program CSR tersebut dari segi sosial, ekonomi, dan
lingkungannya, dan terakhir untuk menganalisis penerima manfaat dari program CSR
tersebut. Metode penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan cara studi literature, yaitu
pengumpulan data sekunder terkait dengan program CSR perusahaan tambang yang
berkenaan. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal,
hasil penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi yang erat kaitannya dengan topik yang
diangkat.
Kata Kunci : Corporate Social Responsibilty, dampak program, kelompok penerima
ABSTRACT
Fitri Rabbani. Impact of Corporate Social Responsibility (CSR) to the Corporate
Environment. Under the guidance of DJUARA P. LUBIS
Corporate Social Responsibility’s programs launched by the company is the
responsibility of the company to provide benefits for any acceptable impact society.
Therefore, the CSR program should provide great benefits in social, economic, and
environmental for the community. Thus, the purpose of writing this document study is
to analyze the range of the company's CSR program, to further analyze the impact of the
CSR program in terms of social, economic, and environment, and the latter to analyze
the beneficiaries of the CSR program. The method of writing this document study done
by the study of literature, namely the collection of secondary data related to the mining
company's CSR programs related. The data obtained from various literature sources
such as books, journals, research, thesis or dissertation which is closely related to the
topics raised.
Kata Kunci : Corporate Social Responsibilty, programs impact, group receiving
iv
DAMPAK PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR PERUSAHAAN
Oleh :
FITRI RABBANI
I34110049
Laporan Studi Pustaka
Sebagai syarat kelulusan KPM 403
Pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh:
Nama Mahasiswa : Fitri Rabbani
Nomor Pokok
: I34110049
Judul
: Dampak Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) terhadap
Lingkungan Sekitar Perusahaan
dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Disetujui oleh
Dr Ir Djuara P. Lubis, MS
Dosen Pembimbing
Diketahui oleh
Dr. Ir. Siti Amanah, MSc
Ketua Departemen
TANGGAL PENGESAHAN: ________________
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmah, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi
Pustaka berjudul “Dampak Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) terhadap
Lingkungan Sekitar Perusahaan” ini dengan baik tanpa hambatan dan masalah ang
berarti. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK.
Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dr Ir Djuara P. Lubis, MS
sebagai dosen pembimbing Studi Pustaka yang telah memberikan kritik dan saran
membangun, telah meluangkan waktu untuk berkonsultasi, juga telah menjadi
pembimbing yang sangat inspiratif. Hormat bakti penulis sampaikan kepada kedua
orang tua tercinta, ayahanda Yoga Supriatman dan ibunda Yanti Sugiarti, yang telah
menjadi pembimbing kehidupan, memberikan limpahan kasih sayang dan doa-doa
bermakna bagi penulis. Kedua adik tersayang, Zulfa Fauzia dan Nayla Agnia Revanti,
yang menjadi sumber semangat dan kerinduan penulis. Teristimewa untuk sahabat luar
biasa, Siska Erma Lia, Radha Santunnia, Dwi Setyaningsih, Nanda Karlita, Triana
Winni Astuti, Aldi M Kartawirya, Ega Sanjaya, Husnul Khatim, dan Ilman Pangeran,
terimakasih telah memberikan kebersamaan yang berharga. Tidak lupa untuk keceriaan
teman-teman SKPM 48 dan kebahagiaan dari kawan-kawan Jejak Sepatu. Teruntuk
kalian semua, terimakasih telah menjadi bagian kehidupan penulis.
Semoga Laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Januari 2015
Fitri Rabbani
NIM. I34110049
vii
DAFTAR ISI
Laporan Studi Pustaka (KPM 403) ................................................................................ 1
PERNYATAAN............................................................................................................................. ii
ABSTRAK .................................................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................... v
PRAKATA .................................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 3
Kegunaan Penelitian ............................................................................................................. 3
Metode Penulisan .................................................................................................................. 3
RANGKUMAN DAN ANALISIS PUSTAKA ............................................................................ 4
Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan
Nusantara IV-Medan ............................................................................................................. 4
Pertambangan Batu Apung di Kabupaten Lombok Utara Ditinjau dari Undang Undang No
4 Th 2009 tentang Mineral dan Batu Bara ............................................................................ 6
Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan ................................. 8
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai Strategi Pembentukan Citra Perusahaan
sebagai Program Corporate Sosial Responsibility PT Petrokimia Gresik ............................ 9
Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PT PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu Evaluasi
Program CSR) ...................................................................................................................... 11
Implementasi Corporate Social Responsibility pada PT Aqua Danone............................. 13
Program Corporate Social Responsibility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat ................ 15
Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di Cipinang Melayu sebagai Implementasi
Corporate Social Responsibility PT. Unilever Indonesia Tbk ............................................ 17
Perencanaan Program CSR Bidang Lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) RU VI
Cilacap untuk Mendapatkan Penerimaan Publik ................................................................ 19
Peran CSR Bidang Lingkungan dalam Menunjang Perolehan Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan (PROPER) PT. Surya Kertas .............................................................. 21
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 23
viii
CSR dan Implementasinya .................................................................................................. 23
Ragam Program CSR .......................................................................................................... 26
Pengaruh CSR ..................................................................................................................... 27
Penerima Manfaat ............................................................................................................... 30
SIMPULAN ................................................................................................................................ 38
Hasil Rangkuman dan Pembahasan .................................................................................... 38
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi ...................................................... 39
Usulan Kerangka Analisis Baru .......................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 41
Riwayat Hidup ............................................................................................................................ 43
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ringkasan Analisis Pustaka .............................................................................. 32
1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran .......................................................................... 40
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan sebagai pelaku ekonomi saat ini telah mengalami perubahan
paradigma pembangunan. Diawali dari pembangunan berbasis ekonomi yang memiliki
orientasi tujuan pada pencapaian laba semaksimal mungkin, menjadi pradigma
pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya memiliki upaya-upaya untuk
memenuhi kebutuhan di masa kini tanpa mengurangi kebutuhan generasi di masa depan.
Banyaknya investasi di bidang pertambangan tidak hanya membawa dampak
positif akan tetapi juga membawa dampak negatif, baik pada perubahan struktur sosial,
budaya, ekonomi masyarakat maupun pada kualitas lingkungan. Pengaruh negatif
struktur sosial masyarakat di sekitar perusahaan pertambangan yang mungkin bisa
terjadi adalah perilaku dan atau kebiasaan yang bersifat negatif seperti perjudian,
kebiasaan minum-minuman keras dan pola hidup konsumtif para karyawan yang bisa
mendorong perubahan masyarakat lokal menjadi lebih konsumtif dan bila hal tersebut
tidak didukung oleh perubahan kemampuan daya beli masyarakat lokal akan
menyebabkan kecemburuan sosial yang pada akhirnya bisa menyebabkan ketidak
harmonisan (konflik sosial) antara warga di sekitar perusahaan pertambangan.
Mengingat besarnya potensi negatif atas pertambangan, maka tanggung jawab
perusahaan untuk bisa meminimalkan dampak tersebut dengan menyususun dokumen
analisis dampak lingkungan, menyusun rencana pengelolaan linngkungan, dan rencana
pemantauan lingkungan yang juga didalamnya terdapat program kepedulian bagi
masyarakat sekitar tambang agar bisa turut merasakan manfaat atas aktivitas
pertambangan tersebut. Bentuk kepedulian tersebut bisa direalisasikan dengan
mengembangakan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dapat memberikan
manfaat langsung bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya (Raden,
2010).
Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang lebih dikenal dengan tanggung
jawab sosial perusahaan adalah suatu komitmen berkelanjutan dunia bisnis untuk
bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan dan mencegah agar dampak
negatif yang ditimbulkan tidak merugikan masyarakat dan lingkungan. Dunia bisnis
juga dituntuk untuk menyelaraskan pencapaian kinerja laba dengan kinerja sosial dan
kinerja lingkungan. Pencapaian itu akan menempatkan perusahaanmenjadi warga
masyarakat yang baik (good corporate citizen) dan meraih keuntungan yang langgeng
(Lako, 2011). Hal ini menujukkan perlu adanya keseimbangan antara pengambilanpengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak bisnis dengan dampak-dampak bagi
masyarakat dan lingkungan melalui prilaku sosial.
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 mengenai pengelolaan CSR perseroan terbatas,
dikatakan bahwa CSR memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang harus
dilaksanakan, apabila 1) kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan
2
dengan Sumber Daya Alam, 2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3) Perseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan. 4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah (Kartini, 2009)
Kepedulian perusahaan di dalam CSR didasari oleh tiga prinsip dasar yang
dikenal dengan istilah Triple Bottom Line, meliputi Profit, People, dan Plannet.
Ketiganya harus berjalan sinergis dan berkesinambungan agar tercipta iklim perusahaan
yang baik sehingga eksistensi perusahaan juga terjamin dengan citra atau reputasi
positif yang didapatnya dari konsumen dan masyarakat. Profit, dimana perusahaan
berorientasi keuntungan ekonomi. People, perusahaan harus memiliki kepedulian
terhadap kesejahteraan manusia. Terakhir adalah Planet, dimana perusahaan diharuskan
untuk peduli terhadap lingkungan hidup berkelanjutan dan kberagaman hayati. Banyak
program-program CSR yang mendukung kepada tiga prinsip dasar tersebut, seperti
pembangunan infrastruktur, pengembangan komunitas, beasiswa pelajar, penguatan
kapasitas ekonomi, penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih,
perbaikan permukiman, pengembangan pariwisata, dan lain sebagainya (Kartini, 2009).
Konsep ini menjelaskan keterkaitan antara tujuan perusahaan dengan keberadaan
masyarakat dan lingkungan penting untuk diperhatikan. Konsep tersebut juga
menyangkut peran dan fungsi dari stakeholder sebagai bagian dari elemen people dalam
konsep triple bottom line. Stakeholder dalam peran dan fungsinya mendukung
penyelenggaraan program CSR, dapat dilihat dari sejauhmana keterlibatannya dalam
setiap tahapan penyelenggaraan program (Rosyida dan Nasdian, 2011 ).
Dikutip dari laman website PT Antam Tbk, bahwa program CSR dapat dilihat
dari tiga bidang, dantaranya bidang sosial, bidang ekonomi, dan bidang lingkungan.
Dalam bidang sosial, perusahaan merealisasikan tanggung jawabnya melalui programprogram pengembangan masyarakat dan bina lingkungan. Kegiatan pengembangan
masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian
beasiswa dan peningkatan kualitas pedidikan, pelayihan, serta kegiatan sosial yang
mengarah pada bantuan masyarakat dan infrastruktur. Bidang ekonomi, kegiatan operasi
perusahaan yang terintegrasi bertujuan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham
dan seluruh pemangku kepentingan. Sedangkan bidang lingkungan, perusahaan
berkomitmen pada pelestarian lingkungan dengan melakukan penutupan tambang sesuai
peraturan, kegiatan pemulihan lingkungan pasca tambang disesuaikan dengan tata ruang
yang ada.
Dengan demikian, idealnya program-program CSR yang dicanangkan
semestinya bisa kompatibel dengan standar-standar yang telah ditetapkan, terlebih harus
memiliki dampak positif bagi lingkungan masyarakat sekitar perusahaan.
3
Tujuan Penulisan
Dari penjelasan latar belakang di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan Studi Pustaka ini adalah :
1. Mendeskripsikan ragam program CSR di perusahaan.
2. Mengidentifikasi dampak dari program CSR perusahaan baik di bidang sosial,
ekonomi, maupun lingkungan.
Kegunaan Penelitian
Penulisan Studi Pustaka ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai
ragam dari program-program CSR yang ditetapkan suatu perusahaan yang berkenaan
dengan lingkungan sekitar perusahaaan. Kemudan dari ragam tersebut bisa
diidentifikasi dampak dari program yang sedang atau telah berjalan tersebut terhadap
kelestarian lingkungan yang ada.
Metode Penulisan
Penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan cara studi literatur yaitu
pengumpulan data sekunder terkait dengan program CSR perusahaan tambang yang
berkenaan. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal,
hasil penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi yang erat kaitannya dengan topik yang
diangkat. Data sekunder tersebut selanjutnya disajikan dengan pemaparan secara
deskriptif melalui ikhtisar berbagai rujukan atau sumber data sekunder tersebut.
Kemudian data sekunder tersebut disusun menjadi tulisan ilmiah yang memenuhi
substansi pendahuluan, ringkasan, analisis dan sintesis, serta kesimpulan.
4
RANGKUMAN DAN ANALISIS PUSTAKA
1.
: Analisis Penerapan Corporate Social
Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan
Nusantara IV-Medan
Tahun
: 2012
Jenis Pustaka
: Internet
Bentuk Pustaka
: Tesis
Nama Penulis
: Dwi Endah Mira Manurung
Nama Editor
: Judul Buku
: Kota dan Nama Penerbit : Depok, Universitas Indonesia
Nama Jurnal
:
Volume (edisi): hal
:
Alamat URL
: lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309113-T31450Analisis%20penerapan.pdf
Tanggal Unduh
: 1 Desember 2014
Judul
Ringkasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan tentang pemahaman
PT.Perkebunan Nusantara IV atas Corporate Social Responsibility dan penerapannya
sehingga dapat diketahui aspek-aspek terkait ekonomi, sosial dan lingkungan. Tujuan
khususnya adalah mendapatkan gambaran mengenai pemahaman PT. Perkebunan
Nusantara IV atas Corporate Social Responsibility, penerapan Corporate Social
Responsibility dengan kesesuaiannya dengan konsep CSR, khususnya Triple Bottom
Line dan Hendebergs CSR Pryramid, serta untuk mengetahui manfaat dari penerapan
CSR pada perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder, yaitu dokumen resmi
perusahaan.
CSR yang sedang berkembang baik secara global sudah mencangkup ke banyak
perusahaan termasuk pada BUMN. Banyak BUMN yang telah mengklaim penerapan
CSR dalam perusahaanya telah sangat aktif dan dinamis dalam menerapkan programprogramnya. Salah satu BUMN dalam sektor perkebunan adalah PT. Perkebunan
Nusantara IV yang secara khusus bergerak di bidang agroindustri kelapa sawit. Wujud
penerapan CSR didasari regulasi pemerintah yang dituangkan dalam aktivitas program
kemitraan dan bina lingkungan, yakni PER-05/MBU/2007 dan SE-04/MBU.S/2007
tentang penerapan pedoman akuntansi program kemitraan dan bina lingkunan.
Masyarakat semakin menyadari bahwa perusahaan telah menggali kekayaan
alamnya sehingga lingkungannya terganggu, namun tetap tidak mendaptakan perhatian
yang layak dari perusahaan. Sehingga masyarakat melakukan penuntutan yang dapat
mengakibatkan tergganggu dahkan terhentinya operasional perusahaan. Untuk
menanggulangi persoalan tersebut, perusahaan memberikan program-program agar
5
kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan aman. PTPN IV yang melakukan
kegiatan pada daerah rural akan mengalami banyak kesulitan bahkan tidak dapat
beroperasi jika masyarakat sekitar tidak memberikan dukungan dan izinnya. Komunitas
lokal sangat diutamakan dalam program.
CSR pada PTPN IV telah diwujudkan kedalam berbagai tindakan berdimensi
ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan lingkungan. Kelompok aktivitas sosial, terkait
dengan permintaan kontra sosial dan kontrol sosial. Manfaat dari penerapan CSR ini
berdampak pada perekonomian masyarakat yang ikut berkembang, perbaikan pada
aspek pendidikan, kesehatan, maupun bantuan korban bencara alam, dan citra
perusahaan yang akan lebih baik dipandang masyarakat. Dengan program yang
memperhatikan masyarakat, PTPN IV dalam hal ini telah berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup,
dan kompetensi masyarakat di berbagai bidang.
Analisis Pustaka
PTPN IV pada awalnya hanya menerapkan program CSR berdasarkan regulasi
yang ada, yakni PER-05/MBU/2007 dan SE-04/MBU.S/2007 tentang penerapan
pedoman akuntansi program kemitraan dan bina lingkunan. Namun, masyarakat merasa
apa yang diberikan perusahaan belum cukup menutpi kerugian yang dialami, mengingat
perusahaan telah menggali kekayaan alam sehingga lingkungannya terganggu, tapi
masyarakat kurang mendapat perhatian yang layak dari perusahaan. Hingga pada
akhirnya masyarakat menghimpun kekuatan untuk menuntut perusahaan agar kegiatan
operasional dihentikan. Untuk menanggulanginya barulah perusahaan mencanangkan
berbagai program kemasyarakatan dan lingkungan dengan baik, sehingga bisa
berdampak pada perbaikan berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan dan
sebagainya.
Dengan demikian, dapat dilihat, bahwa perusahaan menerapkan program CSR
selain karena adanya regulasi pemerintah yang mengatur, ditambah desakan dan
tuntutan warga yang bersifat mengancam, sehingga perusahaan mendapatkan nilai
tambah yakni citra perusahaan yang kian membaik dimata masyarakat. Program yang
dilakukan berupa Program bina lingkungan dan usaha kecil dalam bentuk pembiayaan
modal kerja dan investasi, pinjaman khusus, hibah, pendidkan, pelatihan, pemagangan,
pemasaran, promosi, pameran, dan lain-lain. Dampak yang didapatkan masyarakat dari
program-program tersebut adalah Adanya perbaikan bidang pendidikan, kesehatan,
maupun kepada korban bencana alam, pengurangan jumlah penduduk miskin,
peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan meminimalisir dampak keberadaan pabrik
kelapa sawit karna memakai teknologi akrab lingkungan.
6
: Pertambangan Batu Apung di Kabupaten
Lombok Utara Ditinjau dari Undang Undang
No 4 Th 2009 tentang Mineral dan Batu Bara
Tahun
: 2013
Jenis Pustaka
: Internet
Bentuk Pustaka
: Jurnal
Nama Penulis
: L. Hendra Rofika Robi
Nama Editor
: Judul Buku
: Kota dan Nama Penerbit : Universitas Mataram
Nama Jurnal
: Jurnal Ilmiah
Volume (edisi): hal
:
Alamat URL
: http://fh.unram.ac.id/wpcontent/uploads/2014/05/PERTAMBANGANBATU-APUNG-DI-KABUPATEN-LOMBOKUTARA-DITINJAU-DARI-UNDANGUNDANG-NOMOR-4-TAHUN-2009TENTANG-MINERAL-DAN-BATU-BARA.pdf.
Tanggal Unduh
: 29 November 2014
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeahui bagaimana sistem kerjasama antara
pemerintah daerah dengan kontraktor dalam penambangan batu apung, selain itu juga
untuk mengetahui tanggung jawab hukum kontraktor terhadap dampak pertambangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ormatif dan empiris dengan
pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan sosiologis. Keberadaan perusahaan
tambang di Indonesia kini banyak dipersoalkan oleh berbagai kalangan karesa
keberadaanya yang telah menimbulkan berbagai dampak negatif, diantaranya kerusakan
hutan daerah lingkar tambang, tercemarnya laut, terjangkitnya penyakit bagi masyarakat
daerah lingkar tambang, dan konflik antara masyarakat dengan perusaaan. Banyaknya
jumlah industri pertambangan mengakibatkan tingginya blasting terhadap pertambangan
sehingga menyebabkan perubahan struktur sosial ekonomi bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaan pertambangan batu apung di kabupaten Lombok Utara,
sistem kerja sama yang dibangun oleh pemerintah daerah dengan pihak kontraktor
adalah dalam bentuk pemberian izin pertambangan yang diberikan oleh pemerintah
daerah kepada pihak kontraktor atas dasar berbagai kesepakatan yang harus dipenuhi
oleh pihak kontraktor selama dan sesudah kegiatan demi tercapainya tujuan bersama.
Kewajiban yang dimaksud antara lain, kewajiban dalam izin usaha pertambangan
eksplorasi, kewajiban dalam izin usaha pertambangan operasi produksi, kewajiban
dalam izin usaha pertambangan pengolahan dan pemurnian, dan kewajiban dalam izin
usaha pertambangan pengangkutan.
Namun disamping itu, tidak dapat dipungkiri adanya dampak dari setiap
pertambangan yang mempengaruhi keadaan fisik biologis daerah sekitarnya, pun
dengan keadaan sosial, budaya, dan ekonomi, baik dari segi positif maupun negatifnya.
2. Judul
7
Dari sisi negatif, akan menimbulkan morfologi dan tata guna tanah, gangguan terhadap
hewan dan tumbuhan. Sedangkan sisi positifnya, adanya perbaikan sarana kehidupan
setempat dengan diperbaikinya fasilitas jalan, sarana kesehatan, listrik dan sebagainya,
dapat menambah pendapatan dan kemampuan daya beli rakyat setempat, berarti ikut
menaikan taraf hidupnya.
Menyadari akan dampak tersebut, perusahaan memiliki upaya dalam
menanggulangi masalah tersebut, diantaranya, dalam menanggulangi masalah
lingkungan, dimana kerusakan morfologi dalam tanah dapat ditanggulangi secara
backfilling, penanggulangan kerusakan lahan bekas tambang, dan reklamasi.
Analisis Pustaka
Dalam pelaksanaan pertambangan batu apung dibangun pemerintah dan pihak
perusahaan dengan sistem kerjasama yang baik, dimana pemerintah memberikan izin
operasi dengan syarat perusahaan harus mematuhi kewajibanya selama dan setelah
kegiatan penambangan berlangsung, kewajiban tersebut diantaranya IUP eksploitasi,
IUP operasi produksi, IUP pengelolaam dan pemukiman, dan IUP pengangkutan.
Perusahaan telah menyadari berbagai dampak yang bisa ditimbulkan, oleh sebab
itu perusahaan melakukan tanggung jawabnya dengan cara melakukan penanggulangan
masalah lingkungn, penanggulangan kerusakan lahan bekas tambang, dan reklamasi.
Namun pada penelitian tersebut, belum terlihat adanya evaluasi kegiatan
perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawabnya, sehingga belum bisa terukur
apakah kegiatan yang dilakukannya tersebut benar-benar bermanfaat dan berpengaruh
bagi lingkungannya. Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan juga hanya berkutat seputar
persoalan lingkungan saja, padahal terlah dijelaskan bahwa sesungguhnya yang terkena
imbas dampak juga bidang sosial dan ekonomi, oleh karena itu perlu adanya kegiatan
yang mengikutsertakan masyarakat dalam keberlangsungannya.
8
3.
Judul
: Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam
Penyelenggaraan Program Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap
Komunitas Pedesaan
Tahun
: 2011
Jenis Pustaka
: Internet
Bentuk Pustaka
: Jurnal
Nama Penulis
: Isma Rosyida dan Fredian Tonny Nasdian
Nama Editor
: Judul Buku
: Kota dan Nama : Bogor, Institut Pertanian Bogor
Penerbit
Nama Jurnal
: Sodality,
Jurnal
Transdisiplin
Sosiologi,
Komunikasi, dan Ekologi Manusia
Volume (edisi): hal
: Vol. 05 (01) : 51-70
Alamat URL
: http://202.124.205.111/index.php/sodality/article/view/
5832/4497
Tanggal Unduh
: 11 Desember 2014
Ringkasan
Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat partisipasi
stakeholder dalam penyelenggaraan program CSR dan hubungannya dengan dampak
sosial ekonomi. Adapun tujuan utama tersebut dapat dijawab melalui tujuan-tujuan
khusus penelitian, yakni, menganalisis tingkat partisipasi stakeholder (pemerintah,
masyarakat, swasta) dalam penyelenggaraan program CSR, menganalisis hubungan
antara tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dalam
penyelenggaraan program CSR dengan dampak sosial komunitas perdesaan,
menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam
LKMS Kartini dalam penyelenggaraan program CSR dengan dampak ekonomi
komunitas perdesaan.
Penelitian dilakukan di Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten
Sukabumi, sebagai salah satu penerima dan partisipan dalam Program Corporate Social
Responsibility atau dalam hal ini disebut sebagai program Community Engagement.
Program Community Based Micro Finance melalui pembentukan Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS) Kartini menjadi fokus dalam penelitian ini yang mencakup
seluruh desa di Kecamatan Kabandungan, namun dalam penelitian ini hanya difokuskan
ke Desa Cihamerang saja. Hal tersebut dikarenakan Desa Cihamerang memiliki jumlah
tertinggi masyarakat yang menjadi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini
dan anggota kelompok simpan pinjam di Desa Cihamerang tergolong aktif dan beberapa
kelompok telah memperoleh pinjaman lebih dari satu putaran. Penelitian ini difokuskan
untuk melihat sejauhmana partisipasi anggota kelompok simpan pinjam, berikut
stakeholder terkait lain dalam penyelenggaraan program, dan hubungannya dengan
9
dampak sosial ekonomi yang diperoleh oleh anggota tersebut. Juga melihat sejauhmana
implementasi dari program pengembangan masyarakat (Community Development)
dalam kaitannya dengan partisipasi seluruh stakeholder yang pada akhirnya membawa
dampak bagi komunitas perdesaan.
Jalal (2010) mengemukakan bahwasanya praktik-praktik bisnis yang dilakukan
oleh banyak perusahaan di Indonesia dalam berhubungan dengan masyarakat yang
tinggal di sekitarnya belum dapat dibilang memadai, tampaknya kesimpulan itu tidak
akan ditolak. Pertanyaan penting berkaitan dengan kondisi itu adalah bagaimana cara
untuk mengetahui bahwa sebuah program pengembangan masyarakat oleh perusahaan
telah dapat dianggap memadai. Jawaban tersebut sebenarnnya ada pada fungsi indikator
keberhasilan. Indikator keberhasilan akan menjadi sangat penting manakala perusahaan
hendak mengetahui kinerja program pengembangan masyarakatnya, atau hendak
menyusun rencana strategik yang menginginkan tingkat kinerja tertentu.
Penyelenggaraan program pemberdayaan ekonomi lokal secara langsung dan
langsung membawa dampak pada kondisi sosial ekonomi anggota kelompok simpan
pinjam pada khususnya. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh sejauhmana anggota
kelompok simpan pinjam turut berpartisipasi dalam penyelenggaraannya.
Analisis Pustaka
Program Community Based Micro Finance melalui pembentukan Lembaga
Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini merupakan bentuk CSR dari Perusahaan
Geothermal di Gunung Salak merupakan perusahaan yang mendayagunakan energi
panas bumi terbesar di dunia. Program difokuskan pada kegiatan simpan pinjam yang
dilakukan LKMS. Dapat dianalisis bahwa stakeholder memiliki peranan penting dalam
pelaksanaan program ini, diantaranya pemerintah dengan regulasi dan kebijakan yang
dterapkan, perusahaan dengan berbagai kepentingan yang dimiliki, dan masyrakat
sebagai penggerak dan subjek pelaksana program. Program ini juga memiliki dampak
pada kondisi sosial ekonomi anggota simpan pinjam.
4. Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
: Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Sebagai Strategi Pembentukan Citra
Perusahaan sebagai Program Corporate Sosial
Responsibility PT Petrokimia Gresik
: 2011
: Internet
: Jurnal
: Yunindia Niken Hapsari
: : : Surabaya
: : -
10
Alamat URL
Tanggal Unduh
: http://journal.unair.ac.id/filerPDF/
comm60562abc54full.pdf
: 27 November 2014
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi salah satu program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai upaya membentuk citra dari
perusahaan PT Petrokimia Gresik. Dengan mengacu pada konsep Public Relations dan
strategi pembentukan citra perusahaan, dan CSR sebagai Community Relations.
PT Petrokimia Gresik yang menjadi obyek penelitian merupakan perusahaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Pada perusahaan BUMN berbentuk perseroan, selain
melekat tujuan perusahaan untuk memperoleh optimalisasi laba, perusahaan juga
dituntut untuk memberikan layanan kepada publik. Eksistensi suatu perusahaan tidak
bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lngkungan eksternalnya. Ada hubungan
resiprokal (timbal balik) antara perusahaan dengan masyarakat. Dua aspek penting
harus diperhatikanadalah, dari aspek ekonomi, perusahaan harus berorientasi
mendapatkan keuntungan (profit) dan dari aspek sosial, perusahaan harus memberikan
kontribusi secara langsung kepada masyarakat yaitu meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
PKBL adalah istilah CSR untuk BUMN di seluruh Indonesia. Hukum yang
melandasinya adalan Peraturan Menteri BUMN nomor 4 Tahun 2007, bahwa setiap
BUMN wajib membentuk unit kerja khusus yang menangani langsung masalah
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dimana besaran alokasi PKBL tersebut
sebesar 2% dari laba bersih perusahaan. Kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk
meredam atau bahkan menghindari konflik sosial dengan masyarakat sekitar, maka itu
penelitian ini akan meneliti tentang implementasi salah satu program CSR yaitu PKBL
sebagai upaya untuk membentuk citra perusahaan PT Petrokimia Gresik.
Salah satu strategi yang diterapkan perusahaan untuk mempertahankan citra
baiknya adalah dengan pembentukan divisi Humas perusahaan. Tujuan dan fungsi
humas adalah melaksanakan fngsi manajemen yang membangun dan mempertahankan
hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan dan kegagalan organisasi tersebut. Citra perusahaan yang dibangun lebih
kepada empowerment atau pemberdayaan masyarakat. Bantuan yang diberikan juga
lebih bersifat pelatihan, karna diaggap lebih bisa bertahan maknanya dalam jangka
waktu panjang.
Analisis Pustaka
PKBL merupakan istilah CSR bagu BUMN di Indonesia. Peraturan yang
melandasinya adalah Peraturan Menteri BUMN no.4 Th 2007, dimana perusahaan wajib
memberntuk suatu unit kerja ang khusus untuk menangani masalah pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat dengan alokasi sebesar 2% dari laba bersih.
11
Program ditujukan untuk meredam konflik masyarakat, salah satunya dengan
program PKBL. Untuk itu, penelitian ini ditujukkan untuk meneliti implikasi program
PKBL dalam membangun citra di masyarakat.
5.
: Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PT
PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu
Evaluasi Program CSR)
Tahun
: 2012
Jenis Pustaka
: Internet
Bentuk Pustaka
: Jurnal
Nama Penulis
: Devi Yulianti
Nama Editor
: Judul Buku
: Kota dan Nama Penerbit : Lampung, Universitas Lampung
Nama Jurnal
: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan
Pembangunan
Volume (edisi): hal
: Vol.3 (1) : 1-13
Alamat URL
: http://fisip.unila.ac.id/jurnal/files/journals/3/
articles/112/submission/original/112-338-1SM.doc.
Tanggal Unduh
: 11 Desember 2014
Judul
Ringkasan
PTPN VII (Persero) dipilih penulis sebagai tempat penelitian karena PTPN VII
(Persero) merupakan salah satu BUMN di Provinsi Lampung yang melaksanakan
program CSR dengan nama “PTPN 7 Peduli” yang mengedepankan pemberdayaan
masyarakat, program ini juga menjadi koordinator dan percontohan bentuk tanggung
jawab sosial BUMN diprovinsi Lampung. Tujuh program utama yang terangkum dalam
“PTPN 7 Peduli” adalah a). Peduli kemitraan; b) Peduli bencana alam; c) Peduli
pendidikan; d) Peduli kesehatan; e) Peduli pembangunan; f) Peduli keagamaan; g)
Peduli pelestarian lingkungan. Berdasarkan pemaparan pengertian maupun kepedulian
pemerintah terhadap Program PKBL yang merupakan bentuk CSR. Suatu program yang
telah dibuat dan dijalankan tentunya perlu untuk dievaluasi yang nantinya memberikan
pengetahuan yang relevan tentang ketidaksesuaian antara kinerja kebijakan atau
program yang diharapkan dengan yang benar-benar dihasilkan. Dengan kata lain,
evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil
kebijakan. Ketika hasil kebijakan pada kenyataannya mempunyai nilai, hal ini karena
hasil tersebut memberi sumbangan pada tujuan atau sasaran. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa kebijakan atau program telah mencapai tingkat kinerja yang bermakna,
yang berarti bahwa masalah-masalah kebijakan dibuat jelas atau diatasi (Dunn,
2003:608).
12
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program
PTPN 7 peduli terhadap pencapaian tujuan dan sasarannya, juga menganalisis faktor
pendukung dan pemhambat pelaksanaan program PTPN 7 Peduli. Pendekatan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode penelitian
yang digunakan adalah metode evaluasi, dengan tipe penelitian deskriptif.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social responsibility) di PTPN
VII (Persero) diwujudkan dalam PKBL. Program PKBL ini mencakup aktivitas yang
terkait dengan core business dan aktivitas yang sama sekali tidak terkait. Sumber
pendanaan untuk program ini diambil dari sebagian laba perusahaan, yang menunjukkan
peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Program dilaksanakan ‘Program
PTPN 7 Peduli’, sesuai dengan master plan PKBL yang telah disusun selama lima tahun
ke depan dari tahun 2009 – 2013. Berdasarkan penjelasan mengenai tujuan, definisi,
hubungan evaluasi dengan efektivitas dan kriteria-kriteria evaluasi, maka penulis
menilai program PTPN 7 Peduli ini dari tujuan-tujuan sub-sub program yang ditetapkan
perusahaan dengan membandingkan pelaksanaannya di lapangan apakah tujuan-tujuan
sub-sub program tersebut sebagian besar tercapai sehingga dapat dikatakan program
efektif atau apakah sebagian besar tujuan-tujuan sub-sub program belum dapat tercapai
sehingga program menjadi tidak efektif.
Efektivitas program CSR tersebut terlihat bahwa dalam pelaksanaan program
yang pelasanaanya dinilai efektif seperti program peduli kemitraan, pendidikan, dan
keagamaan, sedangkan program yang kurang efektif antara lain peduli bencana alam,
kesehatan, pembangunan, dan kelestarian lingkungan. Faktor pendukung program
diantaranya, adanya dasar UU dan peraturan yang terkait program, perusahaan memiliki
unit khusus penanganan CSR, perusahaan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan
program, dan pemberian bantuan yang disesuaikan dengan keinginan masyarakat.
Sedangkan penghambat program diantaranya, perusahaan yang belum memiliki
dokumen dan tuntunan mentoring dan evaluasi program, belum memiliki bagian TJSL
sehingga overlap dengan SDM, masyarakat yang kurang peduli terhadap program, dan
perusahaan yang tidak melakukan mentoring terhadap program yang telah diberikan.
Analisis Pustaka
PTPN VII memiliki strategi untuk bisa menjalankan program CSR nya dengan
baik, seperti adanya penggolongan ragam program yang akan dicanangkan, meliputi
Tujuh program utama yang terangkum dalam PTPN 7 Peduli adalah peduli kemitraan,
peduli bencana alam, peduli pendidikan, peduli kesehatan, peduli pembangunan, peduli
keagamaan, peduli pelestarian lingkungan. Penetapan program ini berdasarkan pada
master plan PKBL yang telah disusun selama lima tahun ke depan dari tahun 2009 –
2013.
Namun sayangnya, dalam perencanaan program-program tersebut kurang
adanya peran masyarakat didalamnya. Masyarakat kurang diikutsertakan, padahal
program-program tersebut ditujuka untuk memenuhi kebutuhan dan mencari solusi atas
permasalahan yang dihadapi. Dalam kasus ini, masyarakat seperti hanya dijadikan
objek, bukan subjek program. Alhasil, program yang telah dirancang sedemikian rapi
13
sesuai dengan master plan PKBL, pada akhirnya tetap saja memiliki celah. Seperti pada
beberapa program ada yang dpandang tidak efektif, yakni program peduli bencana alam,
kesehatan, pembangunan, dan kelestarian lingkungan.
6. Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL
Tanggal Unduh
: Implementasi Corporate Social Responsibility
pada PT Aqua Danone
: 2013
: Internet
: Jurnal
: Budi Sulistyo
: : : Depok
: : : http://bsulistyo.staff.gunadarma.ac.id/Publications
/files/1905/IMPLEMENTASI+CORPORATE+S
OCIAL+ RESPONSIBILITY.pdf.
: 9 Oktober 2014
Ringkasan
CSR merupakan sinergi dari upaya berkelanjutan untuk menginformasi
program-program sosial demi menciptakan ekonomi yang ramah lingkungan dengan
melibatkan pelaku pembangunan untuk bekerjasama dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Mengacu pada praturan perundang-undangan dan
peraturan lainnya mengenai lingkungan hidup, antara lain UU No.32/2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH), UU No.18/2008 tentang
pengelolaan sampah, PP No.82/2010 tentang pengendalian pencemaran udara. Aturan
lainnya dituangkan dalam Gobal Impact dimana terdapat 10 prinsip utama dari 4 aspek
bisnis yang bertanggung jawab sosial dan berkelanjutan. Keempat aspek bisnis tersebut
diantaranya, aspek Hak Asasi Manusia, aspek Ketenagakerjaan, aspek Anti korupsi, dan
aspek Lingkungan. Aspek terakhir mencangkup tiga prinsip, yaitu pelaku bisnis harus
mendukung tindakan pencegahan terhadap perusakan lingkungan, memiliki inisiiatif
dalam mempromosikan tanggung jawab lingkungan, dan pripsip terakhir adalah
mendorong pengembangan dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan.
Peenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi CSR pada PT. Aqua
Golden Group. Data yang digunakan adalah melalui data sekunder, sedangkan metode
pengambilan data dengan studi pustaka, pengumpulan data dilakukan dengan mendownload literatur dari internet.
Aqua memiliki program Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu yang
dikembangkan sejak tahun 2006, merupakan sebuah model pengelolaan sumber daya air
berbasis Daerah Aliran Sungan mulai dari hulu (daerah imbuhan air), tengah (daerah
14
sumber air Aqua), hingga hilir. Berintikan empat aspek kunci kedekatan, yaitu alam dan
lingkungan, keterlibatan sosial-ekonomi, kelembagaan, serta pendidikan. Dengan
pendekatan yang terintegrasi ini Aqua menetapkan praktik bisnis yang bertanggung
jawab serta berkelanjutan yang terus memberi manfaat bagi lingkungan serta generasi
kini dan mendatang. Program program pengelolaan sumber daya air yang dijalankan
meliputi program Konservasi, Pertanian Berkelanjutan, Pengelolaan Sampah, Akses Air
Bersih, Penyehatan Lingkungan, dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Terkait isu
perubahan iklim, Danone Aqua juga menjalankan program initiatif green plant (pabrik
ramah lingkungan) dengan melakukan upaya pengurangan emisi CO2, penghematan
energi, pemanfaatan air secara bijak, dan penerapan konsep GREEN.
Selain itu, terdapat banyak program-program CSR yang perusahaan lakukan,
diantaranya Komunikasi Sosial Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat, Sanitasi dan
School Supporting Program, Pengelolaan Sampah, Pemberdayaan Pemulung,
Pemberdayaan Perempuan, Konservasi Hutan dan Das, Kerja Sama dengan UKM dalam
Pendirian Koprasi.
Saran yang diajukan penulis adalah untuk memperluas program-program CSR
ke daerah-daerah di Indonesia untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa CSR
bukan hanya sekedar charity semata, sehingga perlu adanya tindak lanjut dari apa yang
telah dilakukan selama ini.
Analisis Pustaka
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi CSR dengan mengacu
pada UU lingkungan hidup, diantaranya UU No.32/2009, UU N0.18/2009 tentang
pengelolaan sampah, dan UU No.82/2010 tentang pengelolaan pencemaran udara.
Perusahaan telah menyadari bahwa aktivitas perusahaanya bisa menimbulkan
berbagai dampak bagi lingkungan dan sosial. Sehingga perusahaan menetapkan praktek
bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi
lingkungan. Upaya tersebut tertuang dalam upaya penanggulangan melalui berbagai
program CSR, diantaranya, program konservasi, pertanian berkelanjutan, Pengelolaan
Sampah, Akses Air Bersih, Penyehatan Lingkungan, dan Pengembangan Ekonomi
Masyarakat, program mengenai isu perubahan lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat.
Namun dalam penelitian ini, peneliti tidak menuliskan spesifikasi dampak yang
telah atau akan ditimbulkan perusahaan terhadap lingkungan. Program-program yang
dicanangkan sudah mencangkup beberapa aspek, seperti ekonomi, sosial, dan
lingkungan dengan banyak kegiatan yang mengajakserta masyarakat untuk aktif
didalamnya.
15
7.
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (edisi): hal
Alamat URL
Tanggal Unduh
: Program Corporate Social Responsibility
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
: 2009
: Internet
: Jurnal
: Enjang Pera Irawan
: : : Bandung, Universitas Padjajaran
:
:
: http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustaka_
unpad_program_corporate_social_responsibility.p
df.
: 16 Oktober 2014
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) latar belakang dan motif program
CSR, 2) mengetahui implementasi program CSR, 3) mengetahui respon dan partisipasi
masyarakat terhadap program CSR yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) DJBB. Teori
yang digunakan adalah teori legitimasi, teori stakeholder, dan teori interaksi simbolik.
Metode penelitian dengan kualitatif studi kasus. Metode pengumpulan data yaitu
dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis daata yaitu
dengan reduksi data, display data, dan verivikasi (pengambilan keputusan).
Jika dikaji secara teoritis, maka progam CSR yang dilaksanakan oleh PT. PLN
(Persero) DJBB mengandung prinsip triple bottom line yang berorientasi kepada
pembangunan berkelanjutan. John Elkington memandang bahwa inti dari CSR yaitu
pembangunan berkelanjutan, yang digambarkan sebagai triple bottom line sebagai
pertemuan tiga pilar pembangunan yaitu “orang, planet, dan keuntungan” yang
merupakan tujuan pembangunan (Rachman, Efendi dan Wicaksana, 2011:11-12).
Bentuk kegiatan program CSR Program Kawasan Sehat Mandiri Konsep
Biomethagreen ini terbagi kedalam lima kegiatan antara lain: proses pemilahan sampah,
proses pengankutan/penyetoran sampah, proses pengolahan biomethagreen dan
penampungan di Bank sampah, proses pemanfaatan biogas, dan pemasaran pupuk cair
dan penjualan sampah anorganik. Progam CSR ini memiliki manfaat bagi masyarakat
dan PT. PLN (Persero) DJBB. Manfaat yang paling dirasakan masyarakat yaitu: 1)
budaya hidup sehat, 2) kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3) membantu tingkat
kesejahteraan masyarakat, dan 4) meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat.
Program CSR PT. PLN (Persero) DJBB memiliki dua indikator keberhasilan
yaitu indikator internal dan indikator eksternal. Kriteria yang harus terpenuhi pada
16
indikator internal yaitu: 1) meningkatnya keharmonisan dan menurunkan potensi
konflik dengan masyarakat, 2) meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menjaga
aset-aset perusahaan sehingga tetap terpelihara, 3) aktivitas operasional menjadi
kondusif. Sedangkan kriteria indikator eksternal yaitu: 1) adanya peningkatan
kemandirian dan pemahaman pengelolaan lingkungan, 2) adanya peningkatan kualitas
lingkungan, 3) peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Respon dan partisipasi masyarakat terhadap program CSR ini sangat baik,
namuan saat ini sedang mengalami penurunan. Hambatan progam CSR ini yaitu
kesadaran dan kedisiplinan memilah sampah masih belum massif, pertambahan jumlah
penduduk yang tidak diimbangi dengan intensitas sosialisasi dan pendampingan, dan
minimnya forum forum dialog antara PT. PLN (Persero) DJBB, Pengelola Program
Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen, dengan Masyarakat.
Analisis Pustaka
PT PLN (Persero) memiliki kegiatan program CSR Program Kawasan Sehat
Mandiri Konsep Biomethagreen. Dimana program ini terbagi lima kegiatan antara lain:
proses pemilahan sampah, proses pengankutan/penyetoran sampah, proses pengolahan
biomethagreen dan penampungan di Bank sampah, proses pemanfaatan biogas, dan
pemasaran pupuk cair dan penjualan sampah anorganik. Progam CSR ini memiliki
manfaat bagi masyarakat dan PT. PLN (Persero) DJBB. Manfaat yang paling dirasakan
masyarakat yaitu: 1) budaya hidup sehat, 2) kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3)
membantu tingkat kesejahteraan masyarakat, dan 4) meningkatkan kreatifitas dan
kemandirian masyarakat.
Dampak-dampak positif yang dikemukakan dalam tulisan hanya dari pandangan
perusahaan saja, pandangan masyarakat belum diikutsertakan dalam mengemukakan
pendapat mengenai dampak program, maupun dalam pelaksanaan program, sehingga
belum menyeluruh. Asumsi ini dapat dilihat dari minimnya kesadaran masyarakat
mengenai sampah, dan minimnya respon masyarakat tentang program, dibuktikan
dengan forum dialog yang kurang diminati masyarakat.
17
8.
Judul
: Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di
Cipinang Melayu sebagai Implementasi
Corporate Social Responsibility PT. Unilever
Indonesia Tbk
Tahun
: 2009
Jenis Pustaka
: Skripsi
Bentuk Pustaka
: Cetak
Nama Penulis
: Mohamad Fahmi Herndrawan
Nama Editor
: Judul Buku
: Kota dan Nama Penerbit : Bogor, Institut Pertanian Bogor
Nama Jurnal
:
Volume (edisi): hal
:
Alamat URL
:
Tanggal Unduh
:
Ringkasan
Implementasi CSR dipengaruhi oleh biografi perusahaan seperti status modal,
sektor usaha, tenaga kerja, orientasi produksi, faktor komitmen dari CEO, kematangan
perusahaan dan regulasi dan faktor perpajakan. Selain itu, adanya paksaan untuk
melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan juga sangat berpengaruh.
Faktor paksaan ini disebut dengan market driven. Dengan lebih banyak memberikan
perhatian kepada ligkungan sekitar, ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian
lingkungan, mencegah terjadinya bencana serta meminimalkan dampak bencana,
sebenarnya perusahaan telah ikut andil dalam terpeliharanya kualitas hidup umat
manusia jangka panjang.
Perusahaan berkomitmen untuk mengelola melalui dampak sosial dan
lingkungan secara bertanggung jawab, bekerja dalam kemitraan dengan para pengambil
keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan, dan memberikan sumbangsih
pada pembangunan yang berwawasan lingkungan. Program Jakarta Green and Clean
(JGC) adalah wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, terutama yang
berkaitan dengan permasalahan sampah. Perusahaan menyadari pengaruh pasca
penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan ini memproduksi
berbagai kebutuhan sehari-hari yang dipakai masyarakat pada umumnya.
Perusahaan menekankan bahwa strategi perusahaan dalam pelaksanaan CSR
adalah ‘Menjadi perusahaan yang ramah lingkungan’. Strategi yang dilakukan
perusahaan dalam mengambangkan programnya diantara lain, yaitu1) relevansi;
mengembangkan modal terkait usaha, 2) Model; merumuskan model kegiatan atau
program percontohan yang dapat diterapkan di daerah lan, 3) kemitraan; bekerja sama
dengan unsur masyarakat seperti LSM, lembaga pemerintah, pranata pendidikan pelaku
bisnis, dan 4) replikasi; membuat replikasi model daerah-daerah lain.
18
Dalam menjalankan setiap program-program CSR, perusahaan menggolongkan
dampak dari aktivitas perusahaan dalam bentuk program tersebut kedalam tiga
tingkatan. Pertama, dampak bagi masyarakat secara luas. Dampak ini dipandang sebagai
kontribusi sukarela perusahaan terhadap masyarakat secara luas, yang dilakukan melalui
kemitraan dengan LSM, badan pemerintahan, perguruan tinggi dan masyarakat.
Kontribusi tersebut mencakup program berkesinambungan, yang dilakukan secara
profesional dibawah yayasan Unilever Indonesia Peduli. Kedua, dampak kegiatan
perusahaan. Hal ini didasari pemikiran bahwa tanggung jawab sosial bagian dari
kegiatan usaha, dan meliputi keinginan untuk selalu belajar dari tindakan perusahaan
serta pengalaman pihak lain. Dan yang ketiga, adalah dampak rantai nilai. Rantai nilai
yang dimaksud adalah mulai dari pemasok, pelanggan, hingga konsumen. Perusahaan
bermitra dengan berbagai jenis distributor independen untuk meningkatkan semangat
kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan keuntungan bagi usahausaha lokal.
Tujuan khusus dari program ini adalah membangun kesadaran masyarakat
dalam menjaga lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah, meningkatkan
penghijauan di sekitar area program, memperbanyak daerah resapan air dengan
pembuatan lubang resapan.
Mengingat begitu besarnya dampak yang ditimbulkan oleh sampah dari
lingkungan yang tidak sehat, maka diperlukan upaya straegis dan sinergis dari berbagai
pihak yang concern dalam melakukan pelatihan dan pendampingan secara langsung
kepada masyarakat. Cara pandang perusahaan CSR melaksanakan CSR dapat
dikategorikan internal Driven, yakni murni dorongan dari perusahaan, karna tidak ada
paksaan atau tuntutan masyarakat, bahkan regulasi pemerintah sekalipun. Perusahaan
meyakini bahwa program CSR merupakan investasi demi perumbuhan dan
keberlanjutan usaha. CSR tidak lagi dpandang sebagai sentra laba di masa mendatang.
CSR disikapi secara strategis dengan melakukan alignment antara inisiatif CSR dengan
strategi perusahaan.
Analisis Pustaka
Telah ada kesadaran perusahaan untuk berkomitmen dalam mengelola dampak
sosial dan lingkungan secara bertanggung jawab, bekerja dalam kemitraan dengan para
pengambil keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan, dan memberikan
sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan. Perusahaan juga telah
menyadari bahwa pengaruh pasca penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan,
berupa sampah memiliki pengaruh negatif, berupa lingkungan yang tidak sehat, maka
diperlukan upaya straegis dan sinergis dari berbagai pihak yang khusus dalam
melakukan pelatihan dan pendampingan secara langsung kepada masyarakat.
19
9.
Judul
: Perencanaan Program CSR Bidang
Lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO)
RU VI Cilacap untuk Mendapatkan
Penerimaan Publik
Tahun
: 2009
Jenis Pustaka
: Internet
Bentuk Pustaka
: Jurnal
Nama Penulis
: Roy Hamonangan Rajagukguk
Nama Editor
: Judul Buku
: Kota dan Nama Penerbit : Yogyakarta,
Universitas
Atma
Jaya
Yogyakarta
Nama Jurnal
:
Volume (edisi): hal
:
Alamat URL
: http://e-journal.uajy.ac.id/5359/
Tanggal Unduh
: 2 Desember 2014
Ringkasan
Semua aktivitas Public Relation di PT Pertamina RU IV Cilacap membutuhkan
wadah yang perlu menyalurkan programnya, salah satunya melalui Corporate Social
Responsibility (CSR). Perusahaan menyadari bahwa kegiatan operasional mereka rentan
menimbulkan dampak negatif kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Tanggung
jawab yang diberikan juga harus berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakatnya. CSR merupakan suatu nilai lebih yang sangat positif bagi
perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa selanjutnya. Melalui CSR
tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat mengenai perusahaan itu. Hal
ini akan mendatangkan keuntungan jangka panjang yang mungkin untuk masa sekarang
tidak dibayangkan. Untuk mencapai investasi sosial, diperlukan CSR yang baik atau
good CSR. CSR yang baik dapat memadukan empat prinsip good corporate
governance, yakni fairness, transparency, accountability, dan resposibility.
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan perencanaan program CSR
bidang lingkungan untuk mendapatkan penerimaan publik, mengidentifikasi dan
mendeskripsikan strategi pengembangan investasi sosial, dan mendeskripsikan program
sebagai proses untuk legitimasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Oleh karna itu data penelitian didapatkan melalui proses wawancara mendalam (in
depth interview). Lebih lanjut data yang didapatkan akan dianalisis menggunakan
triangulasi sebagai teknik mengecek keabsahan data.
Kriteria program CSR PT Pertamina terdiri dari lima kriteria, 1) saling memberi
adalah memberi manfaat atas setiap program CSR yang diimplementasikan. 2)
Pengembangan energi hijau dan selaras dengan PROPER-LH adalah berdasarkan pada
Permen LH No.519 Th 2009 tentang PROPER dan ISO 26000 SR tentang strandar
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaaan. Adapun bidang kegiatan yang
20
dilakukan mencakup bidang pendidikan dan budaya, bidang kesehatan masyarakat,
bidang lingkungan hidup, bidang infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan
menejemen bencana. 3) sosialisasi dan publikasi efektif, tujuanya untuk
memberitahukan kepada masyarakat bahwa kehadiran perusahaan di tengah masyarakat
dapat memberikan dampak positif. 4) prioritas wilayah operasi dan terkena dampak,
bahwa setiap rogram CSR yang diimplementasikan diutamakan bagi masyarakat yang
dekat dengan operasional kilang. 5) program berkelanjutan, diharapkan program CSR
bisa berlanjut dan berkembang di masyarakat sehingga bisa lebih mandiri dan sejahtera
dari kondisi kehidupan sebelumnya.
Sedangkan, investasi sosial yang diharapkan oleh perusahaan yaitu memelihara
dan meningkatkan citra perusahaan (persepsi masyarakat terhadap perusahaan),
hubungan yang baik dengan perusahaan, mendukung operasional perusahaan,
mengurangi gangguan masyarakat pada operasional perusahaan. Untuk mencapai
harapan di atas diperlukan strategi. PT Pertamina (PERSERO) RU IV Cilacap memiliki
lima strategi investasi sosial yaitu memiliki konsep CSR yang ideal, memiliki kriteria
program, menggunakan acuan-acuan standar internasional, membina hubungan dengan
stakeholders, serta memiliki model pelaksanaan CSR.
Hasil pengamatan peneliti mendapati bahwa tahapan perencanaan program CSR
sudah sesuai dengan perencanaan PR dan Pedoman Pelaksanaan CSR Bidang
Lingkungan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Berbasis pada
kekuatan data mengenai stakeholders menjadi nilai tambah bagi CSR Officer dalam
merumuskan program yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders. Dapat dikatakan
program CSR yang baik harus sesuai dengan basic needs. Program yang sesuai dengan
basic needs akan membawa pada investasi sosial perusahaan.
Analisis Pustaka
Program-program CSR di PT. Pertamina sudah mempertimbangkan
keberlanjutan program untuk kelangsungan hidup masyarakat. Disamping itu,
perusahaan juga sudah menerapkan kriteria yang baik dan memperhatikan berbagai
aspek, seperti nilai-nilai kebermanfaatan, lingkungan sekitar seperti kelestarian alam,
kebudayaan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, mempunyai sistem sosialisasi
dan pblikasi kegiatan, prioritas penerima program adalah penerima dampak perusahaan,
serta program yang berkelanjutan dan berkembang di masyarakat. Disamping itu, ada
pula investasi sosial yang menjadi orientasi perusahaan, yaitu untuk meningkatkan citra
perusahaan dan penerimaanya ditengah masyarakat.
Penelitian ini hanya membahas ‘kulit’ dari program CSR, mendeskripsikan
bagaimana perusahaan menjalankan program CSR bagi masyarakat, namun tidak
dijelaskan lebih lanjut program apa saja yang sudah benar-benar berjalan dan diterima
keberadaanya di masyarakat. Peneliti banyak menyanjung kegiatan CSR, tapi tidak
menjabarkan data yang aktual bagi pembaca agar argumen dan asumsinya kuat.
21
10. Judul
: Peran CSR Bidang Lingkungan dalam
Menunjang Perolehan Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) PT.
Surya Kertas
Tahun
: 2009
Jenis Pustaka
: Internet
Bentuk Pustaka
: Jurnal
Nama Penulis
: Intan Kirana
Nama Editor
: Stevanus Hadi Darmadji
Judul Buku
: Kota dan Nama Penerbit : Surabaya, Universitas Surabaya
Nama Jurnal
: Jurnal Ilmiah Mahasiswa USU
Volume (edisi): hal
: Vol.2 (2) : 1-15
Alamat URL
: http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/
view/329/320
Tanggal Unduh
: 1 Desember 2014
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan CSR khususnya bidang
lingkungan dalam menunjang perolehan PROPER PT Surya Kertas. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dan metode basic research. Teknik penelitian
dengan wawamcara, observasi, serta analisis dokumen. Program yang diteliti adalah
program yang sudah dilaksanakan perusahaan sebelum dan sesudah PROPER. Dilihat
pula rencana, sasaran, tujuan, dan efek jangka panjang program untuk membentuk
strategi hubungan dengan stakeholder.
Dasar dari tindakan CSR seharusnya merupakan bentuk menejemen atas dampak
atas setiap aktivitas perusahaa. Karenanya, meskipun CSR bersifat sukarela, namun
bukan berarti perusahaan bisa memilih melaksanakan CSR atau tidak, justru perusahaan
seharusnya melaksanakan tanggung jawab yang tidak diatur oleh regulasi atau beyond
regulation. Sejalan dengan itu, Kementrian Lingkungan Hidup mulai mengembangkan
program penelitian untuk perusahaan yang dikenal dengan nama Program Penelitian
Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). PROPER merupakan salah satu upaya yang
mendorong perusahaan untuk melakukan penataan perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup melalui instrumen informasi.
Program lingkungan yang dicanangkan meliputi program surya green and surya
clean yang mengkondisikan agar kondisi lingkungan dan sosial senantiasa aman,
nyaman dan turut melestarikan lingkungan di sekitar perusahaan, program penghijauan
kodim merupakan program penghijauan bersama masyarakat, program penghijauan
Sumput dan program pelaksanaan komposer, program ini berupa bantuan tong sampah,
bersih-bersih, dan tanam pohon di Kali Tengah, hanya saja program ini dirasa kurang
antusias dari masyarakat. Program-program tersebut merupakan
bentuk program
pendidikan lingkungan hidup karena bersifat menggerakan masyarakat untuk berperan
aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.
22
Aspek penilaian PROPER dalam program CSR bidang lingkungan umumnya
berhubungan dengan pengolahan limbah, seperti kriteria pengolahan limbah, standar
pembuanganya, dampak yang ditimbulkan, dan bagaimana penilaian masyarakat atas
kinerja perusahaan. Karenanya, penilaian proper melibatkan masyarakat dalam proses
pengambilan keputsan, memikirkan keberlangsungan program, dan memberikan
pandangan serta pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang pengelolaan
hidup.
Analisis Pustaka
PT Surya kertas telah melakukan banyak program CSR terutama di bidang
lingkungan dengan tujuan untuk pencapaian Program Penelitian Peringkat Kinerja
Perusahaan (PROPER). Program-program tersebut diantaranya, program surya green
and clean, program penghijauan kodim dan sumput, program pelaksanaan komposer,
dan program penanaman pohon Kali Tengah.
Proses dalam menjalankan setiap program juga dinilai cukup baik, karrna dalam
setiap langkahnya, mulai dari perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaanya,
perusahaan telah melibatkan masyarakat untuk ikut serta didalamnya. Hanya saja, tidak
dijabarkan lebih lanjut bagaimana program ini memiliki manfaat di bidang lainnya,
seperti bidang ekonomi dan sosial.
23
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN
CSR dan Implementasinya
Definisi CSR
The commission for Europan Comminities (1993) mendefinisikan CSR sebagai
‘essetially a concespt whereby companies decide voluntarily to contribute to a better
society and a cleaner environment’. Selanjutnya perusahaan yang bertanggung jawab
secara sosial, bukanlah perusahaan yang semata-mata memenuhi kewajiban yang
dibebankan kepadanya menurut aturan hukum. Melainkan perusahaan yang
melaksanakan kepatuhan melampaui ketentuan hukum serta melakukan investasi lebih d
bidang human capital, lingkungan hidup, dan hubngan antar stakeholder (Kartini, 2009)
CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam oprasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para
pemangku kepentingan berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan. CSR juga
merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang
terhadap suatu isu tertentu di masyarakat atau lingkungan guna menciptakan lingkungan
yang lebih baik (Ranggi, 2010)
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan atas dampak yang
dihasilkan dari aktivitas perusahaan, terhadap masyarakat dan lingkungan dengan tetap
memperhatikan batasan hukum, dan diwujudkan dalam bentuk program sukareladan
kemitraan. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat pasti membawa
pengaruh bagi kehidupan sosial, ekonomi, serta budaya. Dalam perjalanannya, aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan bersinggungan, baik secara lagsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu perusahaan perlu mengingat dan memperhatikan aspek sosial
budaya, salah satunya adalah dengan membina hubungan baik yang bersifat timbal balik
dengan stakeholder lain, baik pemerintah, swasta, maupun dari berbagai tingkatan
elemen masyarakat. Hubungan baik ini dapat dibentuk dari adanya stakeholder dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan CSR (Rosyida dan Nasdian, 2011)
Implementasi dan Manfaat CSR
CSR membutuhkan strategi ekstra agar imlementasinya sanggup berjalan
sesuai dengan ide dan konsep dasarnya. Strategi ekstra tersebut sebaiknya meliputi
empat agenda utama, yakni : 1) pedoman dan tata etika, 2) sistem dan kebijakan
manajemen korporat, 3) strategi kepemimpinan korporat dalam CSR, 4) komitmen dan
kemitraan antar stakeholder. UN Global Compact merupakan salah satu institusi
institusi global yang telah menetapkan pedoman dan tata etika CSR dengan efektif dan
menjadi acuan, diantaranya mencangkup bidang hak azasi manusia, aturan perburuan,
lingkungan, dan anti korupsi (Kartini, 2009).
Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan CSR oleh perusahaan,
perl ditinjau dari beberapa hal, diantaranya melalui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dan melibatkan berbagai stakeholder terkait penggalian informasi dari dampak
24
penyelenggaraan CSR tersebut terhadap kondisi lingkungannya (Rosyida dan Nasdian,
2011). Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh Solihin (2009) mengenai
penyelenggaraan CSR yang dipengaruhi oleh beberapa kondisi, diantaranya, persetujuan
dan dukungan dari pihak yang terlibat, termasuk dari masyarakat sebagai pelaksana
program. Adanya hubungan (relationship) diantara pihak-pihak yang terlibat dengan
jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas koordinasi pelaksanaan program CSR
sehingga program tersebut bisa menjadi program yang sustainable (berlanjut). Jika
tidak, maka besar kemungkinan pelaksanaan program CSR tidak akan berjalan dengan
optimal, dan yang terakhir, adanya pengelolaan program yang baik. Hal ini bisa
terwujud hanya bila terdapat kejelasan tujuan program dimana terdapat kesepakatan
mengenai strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program. Indikator
kunci yang diperlukan sebagai acuan dan implementasi CSR agar lebih efektif dapat
dilihat dari indikator : leadership, proporsi bantuan, transparansi dan akuntabilitas,
cakupan wilayah, perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi, pelibatan
stakeholder, keberlanjutan, dan hasil nyata (Kartini, 2009).
Konsep piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol memberi
justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi
masyarakat. Dalam pandangan Carol, CSR adalah puncak piramid yang erat terkait, dan
bahkan terkait dengan tanggungjawab filantropis. Tanggung jawab Ekonomis.
Tanggung jawab legal, Tanggung jawab Etis, dan Tanggung jawab Filantropis.
Tanggung jawab yang terakhir merupakan tuntutan bagi perusahaan, bahwa selain
memperoleh laba, taat hukum, dan berperilaku etis, perusahaan juga harus dapat
memberikan kontribusi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tujuannya
untuk menigkatkan kualitas kehidupan semua (Suharto 2006).
Implementasi program harus senantiasa dievaluasi untuk melihat sejauh mana
program tersebut telah berhasil mencapai tujuan program yang telah ditetapkan
sebelumnya (Yulianti, 2012). Tahap implementasi ini terdiri atas tiga langkah utama
yakni sosialisasi, pelaksanaan, dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk
memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait
dengan implementasi. Tahap pelaksanaan harus dilaksanakan berdasarkan pedoman
CSR dan sejalan dengan roadmap yang telah disusun. Sedangkan internalisasi
mencangkup berbagai upaya untuk memperkenalkan CSR dalam seluruh proses bisnis
perusahaan agar menjadi strategi perusahaan (Hendrawan, 2009). Program CSR yang
dlaksanakan oleh PT. PLN memiliki manfaat baik mayarakat maupun perusahaan, yaitu:
1) budaya hidup sehat, 2) kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3) membantu tingkat
kesejahteraan masyarakat, dan 4) meningkatkan kreativitas dan kemandirian masyarakat
(Irawan, 2011).
Program CSR yang akan diimplementasikan harus dapat memberi manfaat bagi
masyarakat, tidak hanya kepada salah satu aspek kehidupan, misal ekonomi dan
memberikan manfaat kepada aspek kesejahteraan hidup. Masyarakat yang mendapatkan
manfaat dari program CSR juga harus diutamakan bagi masyarakat yang dekat dengan
wilayah operasional perusahaan. Pertimbangan ini melihat dari kompleksitas
masyarakat sekitar wilayah operasional yang terkena dampak tinggi (Rajagukguk,
25
2009). Untuk mengetahui sejauh mana komitmen perusahaan yang diwujudkan melalui
implementasi CSR, salah satunya dapat dilihat melalui penyelenggaraan program
pengembangan masyarakat (Nasdian dan Rosyida, 2011). Pada dasarnya keberhasilan
suatu program CSR tersebut dapat berpengaruh secara signifikan dan pada akhirnya
membawa dampak positif terhadap kehidupan komunitas sekitar wilayah perusahaan
(Nasdian dan Rosyida, 2011). CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan, dimana dalam melakukan kegiatannya sebuah perusahaan tidak
berorietasi pada keuntungan bisnis semata, melainkan juga harus berdasarkan
konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang (Sulistyo,
2013)
Seperti CSR pada PTPN-IV telah terwujud kedalam berbagai tindakan
berdimensi ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan lingkungan. Kelompok aktivis sosial,
terkait dengan permintaan kontra sosial dan kontrol sosial. Penerapan CSR merupakan
langkah pilihan masing-masing perusahaan sebagai kebijakan perusahaan itu sendiri,
bukan karena adanya paksaan atas aturan tertentu maupun dikarenakan adanya aturan
masyarakat. Implementasi CSR merupakan sarana edukasi dan komunikasi dengan
masyarakan dan meciptakan situasi kebersamaan (Irawan, 2009).
Namun tidak semua program CSR yang dicanangkan semata-mata untuk
memberikan dampak positif di masyarakat, atau bukan diprioritaskan untuk peningkatan
kehidupan komunitas di sekitar wilayah perusahaan, seperti di PT Petrokimia Gresik,
program CSR diimplementasikan dengan tujuan utama untuk membentuk citra positif
bagi perusahaan, melalui program kemitraan dan program bina lingkungan.
Faktor Penyelenggaraan Program CSR
Program Jakarta Green and Clean penting untuk dievaluasi tujuan yang ingin
dicapai melalui seberapa besar pencapaian tujuan program tersebut, melihat hubungan
antara input, output, dan proses program tersebut, baik dari segi masyarakat penerima
manfaat maupun dari penyelenggara program. Input dari masyarakat selanjutnya akan
dijabarkan dalam konteks faktor internal, sedangkan input dari pandangan
penyelenggara program selanjutnya akan dijelaskan dalam konteks faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud adalah karakteristik individu yang mengikuti
program CSR. Faktor internal yang berpengaruh dalam penyelenggaraan
program CSR ini antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
kependudukan, motivasi mengikuti program, dan tingkat pengetahuan responden
terhadap program (Hendrawan, 2009).
2. Faktor Eksternal
Sedangkan yang masuk kedalam faktor eksternal yaitu regulasi atau peraturan
pemerintah setempat, hadiah atau penghargaan yang akan diterima, proses
partisipasi masyarakat penerima program, dan manajemen program Jakarta
Green and Clean yang mencangkup sosialisasi program, pelaksanaan program,
dan tahap evaluasi program.
26
Konsep lain yang menjelaskan mengenai faktor dari penyelenggaraan program CSR
yaitu dipengaruhi oleh pemerintah (goverment), perusahaan (private), dan masyarakat
(community) (Rosyida dan Nasdian, 2011).
Ragam Program CSR
Kolter dan Lee (2005) menyebutkan enam kategori aktivitas CSR, yaitu 1)
promosi kegiatan sosial, perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau pengumpulan
dana, partisipasi masyaakat atau perekrutan tenaga sukarela. 2) Pemasaran terkait
kegiatan sosial, perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan presentase
tertentu dari penghasilannya untuk kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan
produk. 3) Pemasaran kemasyarakatan korporat, perusahaan mengembangkan dan
melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4) Kegiatan filantropi perusahaan, perusahaan
memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat
tertentu, biasanya uang tunai, bingkisan/paket bantuan atau pelayanan cuma-cuma. 5)
Pekerja sosial kemasyarakatan sukarela, perusahaan mendukung serta mendorong para
karyawan, rekan pedagang, atau pemegang franchise agar secara sukarela membantu
organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. 6)
Praktika bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial, perusahaan melaksanakan
aktivitas bisnis melampaui kewajiban hukum serta melaksanakan investasi untuk
kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara
lingkungan hidup (Kartini, 2009).
Program-program CSR yang dimiliki perusahaan mempunyai landasan atau
dasar yang beragam, hal ini menimbulkan berbagai macam bentuk dan tujuan yang
berbeda pula. Seperti halnya program yang dmiliki oleh PTPN-IV, bentuk kepedulian
pada lingkungan dan masyarakat yang ditangani oleh sebuah bagian usaha yang semula
disebut PUKK (Program Usaha Kecil dan Koprasi), lalu diperluas menjadi Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), yang sesungguhnya dipakai untuk
melaksanakan program CSR yang sejalan dengan amanat UU No.40/2007. Program
yang telah berjalan diantara lain Program kemitraan, dimana perusahaan
memaksimalkan hubngan kemitraan dengan stakeholders Program bina lingkungan dan
usaha kecil. Dalam bentuk pembiayaan modal kerja dan investasi, pinjaman khusus,
hibah, pendidkan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pameran, dan lain-lain.
(Manurung, 2009). Sedangkan perusahaan pertambangan batu apung di Lombok Utara
mewujudkan tanggung jawab perusahaan kedalam bentuk penanggulangan masalah
lingkungan, kerusakan lahan bekas tambang, dan reklamasi (Robi, 2013)
Disamping itu, ada pula yang merepresentasikan tanggung jawab perusahaanya
kedalam Program Community Based Micro Finance melalui pembentukan Lembaga
Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini menjadi fokus dalam penelitian ini yang
mencakup seluruh desa di Kecamatan Kabandungan (Rosyida dan Nasdian, 2011).
27
Program bina lingkungan dan program kemitraan yang dmiliki PT Petrokimia Gresik
berupa bantuan bencana alam, pendidikan masyarakat, sarana prasarana, sarana umum
dan ibadah, kesehatan masyarakat, dan pelestarian alam (Hapsari, 2012). Program
PKBL di PTPN VII (persero) yaitu program PTPN 7 peduli, meliputi : peduli
kemitraan, peduli bencana alam, peduli pendidikan, peduli kesehatan, peduli
pembangnan, peduli keamanan, dan peduli pelestarian lingkungan (Yulianti, 2012).
Program yang dimiliki oleh PT Aqua Danone, yakni WASH (water access, sanitation,
and hygiene),Program pengelolaan sumber daya air terpadu, program konservasi,
program inisiatif green plant, pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah, akses air
bersih,penyehatan lingkungan, dan pengembangan ekonomi masyrakat (Sulistyo, 2013).
Program Penelitian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan tujuan dari
program CSR PT Surya kertas. Program-program tersebut diantaranya, program surya
green and clean, program penghijauan kodim dan sumput, program pelaksanaan
komposer, dan program penanaman pohon Kali Tengah (Kirana, 2013). PT PLN
menjalankan program CSR berbasis pemberdayaan masyarakat melalui program
Kawasan Sehat Mandiri, dimana melalui program ini masyarakat dilibatkan dalam
mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif (Irawan,
2012). Program Jakarta Green and Clean (JGC), merupakan wujud kepedulian dari PT
Unilever terhadap lingkungan, terutama permasalahan sampah, perusahaan menyadari
pengaruh pasca penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan (Hendrawan,
2009). Sedangkan program CSR PT Pertamina yang ditujukkan untuk mendapatkan
penerimaan publik, meliputi bidang pendidkan, budaya, kesehatan masyarakat,
lingkungan hidup, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dan menejemen bencana
(Rajagukguk, 2013).
Pengaruh CSR
Perusahaan yang telah menyadari bahwa kegiatan operasinal yang dilakukukan,
khususnya perusahaan yang dalam kegiatannya berkenaan dengan sumber daya alam,
memiliki dampak negatif bagi masyarakat, baik bidang sosial, ekonomi, maupun
lingkungannya, maka diperlukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang
didasaran pada paradigma pembangunan berbasis lokal, kemitraan, dan berkelanjutan
(Ape, 2014).
Dampak Sosial
Bidang sosial merupakan hal yang erat kaitannya dengan program-program
CSR perusahaan, dilihat bahwa masyarakat dianggap sebagai subjek yang paling dekat
dengan dampak yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan, oleh karenanya
permasalahan sosial masyarakat notabene lebih diunggulkan oleh berbagai perusahaan
dalam mengimplementasikan program-programnya. Dari berbagai pustaka yang
dianalisis, semua program CSR yang dilaksanakan memiliki implikasi untuk
memperbaiki keadaan sosial masyarakatnya.
28
Dampak sosial terkait dengan bagaimana kekuatan modal sosial yang
terbangun dalam masyarakat. Modal sosial dalam hal ini sesuai dengan konsep modal
sosial menurut Uphoff (2000) dalam Suwartika (2008), yakni diukur dari tingkat
kepercayaan, kekuatan jaringan dan kekuatan kerjasama (Nasdian, 2011)
Seperti komitmen pada penerapan CSR yang dilakukan oleh PTPN-IV, program
ini mempertimbangkan aspek yang dianggap memiliki hubungan langsung dengan
keadaan yang dialami oleh masyarakat dan lingkungan sekitar lokasi perkebunan PTPNIV dan dampak lingungan yang terjadi akibat adanya kegiatan perkebunan. Seperti
adanya perbaikan bidang pendidikan, kesehatan, maupun kepada korban bencana alam,
selain itu perusahaan juga telah berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan,
kualitas hidup, dan kompetensi masyarakat di berbagai bidang. Dengan mitra binaan
program kemitraan dan bina lingkungan yang dimiliki berjumlah 5.250 mitra tahun 201
(Manurung, 2012). Sedangkan program CSR PT PLN disimpulkan dapat membiasakan
budaya hidup sehat dan meningkatkan kreativitas dan kemandirian masyarakat (Irawan,
2012).
Program Lembaga Keuangan Mikro Syariah telah memberikan dampak positif
pada kekuatan modal sosial anggota kelompok simpan pinjam anggota kelompok
simpan pinjam LKMS Kartini, yakni dalam hal ini berjumlah 75 orang (Rosyida dan
Nasdian, 2011). Program CSR pada perusahaan batu apung juga dapat menambah
pendapatan dan kemampuan daya beli, berarti turut meningkatka taraf hidupnya, dan
dapat meningkatkan pembangunan daerah bagi masyarakat disekitar perusahaan (Robi,
2013). Disamping itu, dampak lainnya tercermin dalam program kemitraan dan bina
lingkungan yang dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik yang telah meredam konflik sosial
dengan masyarakat sekitar, dan menimbulkan skeptisme di masyrakat atas kegiatan
oprasional perusahaan yang dalam penggunaanya menggunakan bahan kimia (Hapsari,
2012). Seperti halnya program CSR bidang lingkungan PT Pertamina Cilacap yang
telah mampu meredam adanya konflik di masyarakat, menambah jaringan antar
stakehorlder dengan prioritas program adalah masyarakay yang berada di wilayah oprasi
yang terkena dampak perusahaan.
Program Jakarta Green and Clean yang dcanangkan PT. Unilever telah berhasil
menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah yang merupakan
masalah lingkungan yang cukup besar, membentuk paguyuban lingkungan yang
merupakan wadah berkumpulnya fasilitator, dengan sasaran penelitian RW 13 Cipinang
Melayu jakarta Timur (Hendrawan, 2009). PTPN IV Lampung melalui penerapan
berbagai programnya dapat memberikan pemberdayaan kondisi sosial, seperti bantuan
bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, kesehatan masyarakat, sarana umum,
dan pelestarian alam (Yuliyanti, 2012). Implementasi program CSR yang dilakukan
oleh PT Aqua Danone memiliki jangkauan yang lebih luas di bidang sosial, yakni
menjangkau lebih dari 82.000 penduduk Indonesia yang tersebar di 10 kabupaten,
dimana masyarakat mendapatkan fasilitas terkait pelatihan dan penguatan organisasi
kemasyarakatan (Sulistyo, 2013).
29
Dampak Ekonomi
Selain memberikan dampak sosial bagi masyarakat, program CSR juga
dharapkan untuk mampu membatu masyarakat dalam meningkatkan ekonomi
kehidupan mereka melalui berbagai program yang diberikan perusahaan. Dampak
ekonomi dapat diukur dati tingkat pendapatan, tingkat tabungan, tingkat pengeluaran,
dan taraf hidup masyarakat.
PT Unilever memberikan pengaruh bagi perekonomian masyarakat, melalui
program Jakarta Green and Clean, perusahaan mampu mendorong mitra agar berbisnis
dengan cara yang berkelanjutan. Tidak hanya peningkatan gubungan berbisnis, tapi juga
mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik, membangun kemitraan berupa
pengembangan kewirausahaan, lapangan kerja, dan bisnis bagi pemilik usaha lokal.
Masyarakat DKI Jakarta pada umumnya, pemerintah dan dinas terkait, stakeholder pada
umumnya, penerima manfaat langsung (total penduduk 300 orang, peserta JGC)
(Hendrawan, 2009). Selaras denga program CSR PTPN IV Lampung yang memberikan
pendampingan dan kredit lunak bagi UMKM yang belum bank-able, sehingga tumbuh
dan berkembang menjadi badan usaha yang bank-able (Yulianti, 2012). Begitu pula
dengan program kemitraan dan bina lingkungan perusahaan Petrokimia Gresik yang
memberikan pinjaman modal investasi, pinjaman usaha kurang dari satu tahun bagi
wilayah binaasn jawa timur, jawa tengah, bali, NTB, dan Yogyakarta. Di Gresik, yang
menjadi binaan adalah pedagang yang menjual bahan-bahan pertanian dan pengusaha
pelelangan ikan (Hapsari, 2012).
Pertambangan Batu Apung di Kabupaten lombok dengan CSR yang
dilaksanakan telah membantu menambah pendapatan dan kemampuan daya beli, berarti
turut meningkatka taraf hidupnya. Meningkatkan pembangunan daerah bagi masyarakat
disekitar perusahaan (Robi, 2013). PT Pekebunan Nusantara dengan pencapaian
program CSR telah berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin, berkontribusi dalam
peningkatan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha kecil agar
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana, membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar perusahaan (Manurung, 2009). Pemberdayaan
pemulung, dimana perusahaan membentuk suatu wadah dan sentral penampungan hasil
barang pemulung menjadi unit usaha yang saling menguntungkan. Kerjasama UKM dan
pendirian Koprasi merupakan dampak yang telah PT Aqua Danone berikan bagi
perekonomian masyarakat melalui program-programnya (Sulistyo, 2013).
Program CSR yang dlaksanakan PT PLN telah berhasil membantu tingkat
kesejahteraan masyarakat (Irawan, 2012). Namun pada kasus program yang
dikembangkan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) terbukti bahwa program ini
tidak meningkatkan pendapatan dan tingkat tabungan, namun untuk variabel taraf hidup
data menunjukkan peningkatan pada masyarakat kategoi non-farm (Rosyida dan
Nasdian, 2011)
Dampak Lingkungan
Setiap perusahaan apalagi yang memiliki aktivitas langsung dengan sumber
daya alam memiliki dampak untuk mencemaru atau bahkan merusak lingkungan lebih
30
besar, dengan demikian perlu adanya upaya tanggung jawabyang dlakukan perusahaan
dalam menanggulangi atau meminimalisir dampak negatif tersebut. Dengan adanya
CSR, diharapkan perusahaan mampu memberikan upaya optimalnya dalam memenuhi
tanggung jawabnya tersebut pada lingkungan. Program CSR yang djalankan perusahaan
juga harus mampu memberikan cara yang solutif sehingga lingkungan bisa merasakan
dampak positif dari program-program CSR. Idealnya, upaya tanggung jawab akibat
aktivitas perusahaan harus masuk kedalam agenda wajib bagi perusahaan, namun
seringkali ditemukan program CSR bidang lingkungan yang masih mengikutsertakan
penanggulangan kerusakan lingkungan akibat aktivitas perusahaan tersebut kedalam
program CSR.
Seperti halnya program CSR bidang lingkungan yang telah dilakkan oleh PT
Nusantara IV yang mampu meminimalisir dampak keberadaan pabrik kelapa sawit
karna memakai teknologi akrab lingkungan, mampu menjaga kelestarian lingkungan
dengan prgram zero waste, yaitu pemanfaatan limbah padat dan cair menjadi kompos
yang dilakukan pada daerah dmana perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya
(Manurung, 2009). Selain itu, ada juga pertambangan Batu Apung di Lombok Utara
yang mencanangkan program CSRnya dan telah melakukan pengamanan bekas lahan
tambang, pengaturan bentuk lahan, pengelolaan top soil, pengendalian erosi dan
sedimentasi, dan revegetasi dengan tanaman jambu mete (Robi, 2013). PT Aqua
Danone melalui berbagai programnya telah mengurangi emisi CO2, penghematan
energi, pemanfaatan air lebih bijak, penerapan konsep diberikan pada masyarakat yang
membutuhkan di sekitar operasional perusahaan dan wilayah Indonesia tengah yang
mengalami krisis air bersih dan mengalami bencana alam (Sulistyo, 2013). PT Surya
Kertas melalui program Bina Lingkungan yang dimiliki telah membuat suatu kolaborasi
antara pihak perusahaan dan warga agar sama-sama menjaga kebersihan lingkungan
sehingga limbah bisa diminimalkan. Program yang dilaksanakan diprioritaskan bagi
mayarakat yang berada di ring satu perusahaan, dan terkena dampak langsung (Kirana,
2013).
Sedangkan PTPN IV Lampung mampu mengadakan pengijauan kembali lahan
kritis dengan tanaman produktif di sekitar pemikiman, pembuatan sentra hortikultura,
penanaman bakau, daur ulang sampah, lomba bersih kampung. Kegiatan tersebut
membuat suasana lingkungan lebih bersih dan hijau (Yulianti, 2012). CSR PT PLN
telah berhasil membuat kelestarian lingkungan yang lebih terjaga dengan adanya
peningkatan kualitas lingkungan (Irawan, 2012). Sejalan dengan program Jakarta Green
and Clean yang dilaksanakan oleh PT. Unilever, dimana turut berkotribusi dalam
terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan hijau (Hendrawan, 2009)
Penerima Manfaat
Pada setiap program yang dilaksanakan CSR, tentunya memiliki tujuan untuk
kebermanfaatan bersama. Manfaat tersebut tentunya dirasa perlu untuk dispesifikasikan
kembali untuk siapa sebenarnya program-program CSR dilaksanakan. Idealnya,
31
program dilaksanakan bagi masyarakat dsekitar perusahaan, lebih detail lagi yakni
masyrakat yang mendapat dampak negatif perusahaan untuk membantu menaikan
kesejahteraan dan kualitas hidupnya.
Namun, ada program CSR yang memiliki mitra binaan sebagai subjek
pelaksana program, seperti pada pogram CSR milik PT Perkebunan Nusantara IV
Medan, dimana dalam menjalankan programnya perusahaan memiliki mitra binaan
program kemitraan dan program bina lingkungan berjumlah 5.250 mitra pada tahun
2011 (Manurung, 2009). Pada penyelenggaraan program CSR yang ditujukkan bagi
Lembaga Keuangan Mikro Syariah, kegiatan dtujukan untuk anggota simpan pinjam
LKMS dengan jumlah 75 orang (Rosyida dan Nasdian, 2011). Implementasi program
CSR pada PT Aqua Danone, Masyarakat mendapatkan fasilitas terkait pelatihan dan
penguatan organisasi kemasyarakatan menjangkau lebih dari 82.000 penduduk
Indonesia yang tersebar di 10 kabupaten (Sulistyo, 2013).
PT Unilever melalui program Jakarta Green and Clean-nya, memberikan
manfaat programnya pada masyarakat DKI Jakarta pada umumnya, pemerintah dan
dinas terkait, stakeholder pada umumnya, penerima manfaat langsung dari total
penduduk 300 orang, peserta JGC (Hendrawan, 2009) Lain halnya dengan program
yang bergerak di bidang ekonomi milik PT Petrokimia Gresik, yakni pinjaman modal
investasi, pinjaman usaha kurang dari satu tahun, mencangkup wilayah binaan jawa
timur, jawa tengah, bali, NTB, dan Yogyakarta. Di Gresik, yang menjadi binaan adalah
pedagang yang menjual bahan-bahan pertanian dan pengusaha pelelangan ikan
(Hapsari, 2012)
Dalam rangka untuk mendukung penulisan studi pustaka ini, telah dianalisis 10
jurnal beserta rangkumannya. Rangkuman dan analisis dari jurnal tersebut dapat dilihat
pada tabel 1.1. Tabel tersebut menjelaskan tujuan penelitian yang akan dicapai dari
masing-masing jurnal, metode penelitian digunakan dalam mencapai tujuan, ragam
program CSR yang dicanangkan perusahaan, dampak yang dirasakan masyarakat dari
adanya program-program tersebut, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan,
serta kelompok penerima dari program-progam tersebut.
32
Tabel 1. Ringkasan Analisis Pustaka
Pengaruh
No
Jurnal
1
Analisis
Penerapan
Corporate Social
Responsibility
(CSR) pada PT.
Perkebunan
Nusantara IVMedan
Dwi Endah Mira
Manurung
2009
2
Pertambangan
Batu Apung di
Kabupaten
Lombok Utara
Ditinjau dari
Undang-Undang
Nomor 4 Tahun
2009 tentang
Mineral dan
Tujuan
Metode
Mendapatkan
pemahaman PT
Perkebunan
Nusantara IV atas
CSR
-Penerapan CSR pada
perusahaan dan
kesesuaiannya dengan
konsep-konsep CSR
khususnya Triple
Bottom Line dan
Hendbergs CSR
Pyramid
-menganalisis
manfaat dari
penerapan CSR pada
Perusahaan
Metode analisis yang
dgunakan adalah
deskriptif kualitatif.
Metode pengumpulan
data menggunakan
data sekunder, yaitu
dokumen resmi
perusahaan.
-Mengetahui
bagaimana sistem
kerjasama antara
pemerintah daerah
dengan kontraktor
dalam pembangunan
batu apung
- mengetahui
tanggung jawab
Metode normatif dan
empiris dengan
pendekatan
perundang-undangan,
konseptual, dan
sosiologis.
Program CSR
Program kemitraan,
dimana perusahaan
memaksimalkan
hubungan kemitraan
dengan stakeholders
Program bina
lingkungan dan usaha
kecil.
Dalam bentuk
pembiayaan modal
kerja dan investasi,
pinjaman khusus,
hibah, pendidkan,
pelatihan,
pemagangan,
pemasaran, promosi,
pameran, dan lain-lain.
Tanggung jawab
perusahaan berbentuk
penanggulangan
masalah lingkungan,
kerusakan lahan bekas
tambang, dan
reklamasi.
Sosial
Adanya perbaikan
bidang pendidikan,
kesehatan, maupun
kepada korban
bencana alam.
Telah berkontribusi
dalam meningkatkan
kesejahteraan, kualitas
hidup, dan kompetensi
masyarakat di berbagai
bidang.
Mitra binaan program
kemitraan dan bina
lingkungan berjumlah
5.250 mitra tahun
2001
Adanya perbaikan
sarana kehidupan
setempat dengan
diperbaikinya fasilitas
jalan, sarana
kesehatan, listrik untuk
wilayah sekitar
perusahaan
Ekonomi
Pengurangan jumlah
penduduk miskin,
peningkatan
pertumbuhan ekonomi
Meningkatkan
kemampuan usaha
kecil agar menjadi
tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatan
dana, membantu
meningkatkan
perekonomian
masyarakat sekitar
perusahaan
Menambah pendapatan
dan kemampuan daya
beli, berarti turut
meningkatka taraf
hidupnya.
Meningkatkan
pembangunan daerah
bagi masyarakat
disekitar perusahaan.
Lingkungan
Meminimalisir
dampak keberadaan
pabrik kelapa sawit
karna memakai
teknologi akrab
lingkungan.
Menjaga kelestarian
lingkungan dengan
prgram zero waste,
yaitu pemanfaatan
limbah padat dan cair
menjadi kompos.
Dilakukan pada daerah
dmana perusahaan
melakukan kegiatan
operasionalnya.
Pengamanan bekas
lahan tambang,
pengaturan bentuk
lahan, pengelolaan top
soil, pengendalian
erosi dan sedimentasi,
dan revegetasi dengan
tanaman jambu mete.
33
Batu Bara
L. Hendra
Rofika Robi
2013
3
Partisipasi
Masyarakat dan
Stakeholder
dalam
Penyelenggaraa
n Program
Corporate Social
Responsibility
(CSR) dan
Dampaknya
terhadap
Komunitas
Pedesaan
Isma Rosyida
dan Fredian
Tonny
2011
4
Program
Kemitraan dan
Bina
Lingkungan
kontraktor terhadap
dampak
pertambangan batu
apung
-menganalisis tingkat
pertisipasi stakeholder
dalam
penyelenggaraan
program CSR
-menganalisis
hubungan antara
tingkat partisipasi
anggota kelompok
simpan pinjam LKMS
Kartini dalam
penyelenggaraan
program CSR dengan
dampak sosial
komunitas pedesaan
-menganalisis
hubungan antara
tingkat partisipasi
anggota kelompok
simpan pinjam dalam
penyelenggaraan
program CSR dengan
dampak ekonomi
komunitas pedesaan.
Mengetahui
implementasi PKBL
PT Petrokimia Gresik
sebagai upaya
Pendekatan kuantitatif
dengan kuesioner yang
didukung oleh
pendekatan kualitatif,
dengan metode
explanatory research,
dengan metode
triangulasi.
Menggunakan data
primer dan data
sekunder.
Program Community
Based Micro Finance
melalui pembentukan
Lembaga Keuangan
Mikro Syariah
(LKMS) Kartini
menjadi fokus dalam
penelitian ini yang
mencakup seluruh
desa di Kecamatan
Kabandungan, namun
dalam penelitian ini
hanya difokuskan ke
Desa Cihamerang saja
Memberikan dampak
positif pada kekuatan
modal sosial anggota
kelompok simpan
pinjam anggota
kelompok simpan
pinjam LKMS Kartini,
yakni dalam hal ini
berjumlah 75 orang.
program ini tidak
meningkatkan
pendapatan dan tingkat
tabungan, namun
untuk variabel taraf
hidup data
menunjukkan
peningkatan pada
masyarakat kategoi
non-farm.
Studi kasus dengan
pendekatan kualitatif
dan tipe penelitian
deskriptif dan
Program bina
lingkungan dan
program kemitraan.
Berupa bantuan
Meredam konflik
sosial dengan
masyarakat sekitar,
menimbulkan
Adanya pinjaman
modal investasi,
pinjaman usaha kurang
dari satu tahun bagi
34
Sebagai Strategi pembentukan citra
perusahaan.
Pembentukan
Citra
Perusahaan
sebagai Program
Corporate Sosial
Responsibility PT
Petrokimia
Gresik
wawancara mendalam,
bencana alam,
pendidikan
masyarakat, sarana
prasarana, sarana
umum dan ibadah,
kesehatan masyarakat,
dan pelestarian alam
skeptisme di
masyrakat atas
kegiatan oprasional
perusahaan yang
dalam penggunaanya
menggunakan bahan
kimia.
wilayah binaasn jawa
timur, jawa tengah,
bali, NTB, dan
Yogyakarta. Di
Gresik, yang menjadi
binaan adalah
pedagang yang
menjual bahan-bahan
pertanian dan
pengusaha pelelangan
ikan
-mengetahui
efektivitas Program
PTPN 7 peduli
terhadap pencapaian
tujuan dan sasarannya
-menganalisis faktor
pendukung dan
penghambat
pelaksanaan program
PTPN 7
Pendekatan kualitatif
dengan metode
penelitian
menggunakan metode
evaluasi.
Program PKBL di
PTPN VII (persero)
yaitu program PTPN 7
peduli, meliputi :
peduli kemitraan,
peduli bencana alam,
peduli pendidikan,
peduli kesehatan,
peduli pembangunan,
peduli keamanan, dan
peduli pelestarian
lingkungan.
Adanya pemberdayaan
kondisi sosial, seperti
bantuan bencana alam,
bantuan pendidikan
dan pelatihan,
kesehatan masyarakat,
sarana umum, dan
pelestarian alam.
Adanya pendampingan
dan kredit lunak bagi
UMKM yang belum
bankable, sehingga
tumbuh dan
berkembang menjadi
badan usaha yang
bank-able.
mengetahui
implementasi CSR
pada perusahaan
Data yang digunakan
adalah data sekunder.
Pengkajian studi
pustaka, pengumpulan
data, download
Program WASH
(water access,
sanitation, and
hygiene),Program
pengelolaan sumber
Masyarakat
mendapatkan fasilitas
terkait pelatihan dan
penguatan organisasi
kemasyarakatan
Pemberdayaan
pemulung, dimana
perusahaan
membentuk suatu
wadah dan sentral
Yunidia Niken
Hapsari
2012
5
Efektivitas
Program PTPN
7 Peduli di
PTPN VII
(Persero)
Lampung
(Suatu Evaluasi
Program CSR)
Devi Yulianti
2012
6
Implementasi
CSR pada PT
Aqua Danone
Budi Sulistyo
Adanya pengijauan
kembali lahan kritis
dengan tanaman
produktif di sekitar
pemikiman,
pembuatan sentra
hortikultura,
penanaman bakau,
daur ulang sampah,
lomba bersih
kampung.
Kegiatan tersebut
membuat suasana
lingkungan lebih
bersih dan hijau.
Mengurangi emisi
CO2, penghematan
energi, pemanfaatan
air lebih bijak,
penerapan konsep
35
literatur dari internet
2013
7
Program
Corporate Social
Responsibility
berbasis
Pemberdayaan
Masyarakat
Rnjang Pera
Irawan
2012
8
Evaluasi
Program
Jakarta Green
and Clean di
Cipinang
Melayu sebagai
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
-mengetahui latar
belakang dan motif
program CSR
-mengetahui
implementasi
program CSR
-mengetahui respon
dan partisipasi
masyarakat terhadap
program SR yang
dilaksanakan PT PLN
(Perseo) DJJB
-menganalisis
program Jakarta
Green and Clean,
meliputi :
-identifikasi kebijakan
dan wujud
pelaksanaan CSR
-mengidentifikasi
input, proses, dan
Metode penelitian
dengan kualitatif studi
kasus.
Metode pengumpulan
data yaitu dengan
wawancara, observasi,
dan studi dokumentasi.
Teknik analisis daata
yaitu dengan reduksi
data, display data, dan
verivikasi
(pengambilan
keputusan)
Pendekatan kuantitatif
dengan didukung
pendekatan kualitatif.
Metode survei dengan
menggunakan
kuesioner dan
wawancara terstruktur.
daya air terpadu,
program konservasi,
program inisiatif green
plant, pertanian
berkelanjutan,
pengelolaan sampah,
akses air
bersih,penyehatan
lingkungan, dan
pengembangan
ekonomi masyrakat.
Program Kawasan
Sehat Mandiri, yakni
Program CSR
berbasis
pemberdayaan
masyarakat, melalui
program ini
masyarakat dilibatkan
dalam
mengatasi, mengelola,
dan memanfaatkan
sampah menjadi energi
alternatif
Program Jakarta
Green and Clean
(JGC). Merupakan
wujud kepedulian
perusahaan terhadap
lingkungan, terutama
permasalahan sampah,
perusahaan menyadari
pengaruh pasca
menjangkau lebih dari
82.000 penduduk
Indonesia yang
tersebar di 10
kabupaten.
penampungan hasil
barang pemulung
menjadi unit usaha
yang saling
menguntungkan.
Kerjasama UKM dan
pendirian Koprasi.
diberikan pada
masyarakat yang
membutuhkan di
sekitar operasional
perusahaan dan
wilayah Indonesia
tengah yang
mengalami krisis air
bersih dan mengalami
bencana alam
Adanya budaya hidup
sehat yang di
masyarakat
Membantu tingkat
kesejahteraan
masyarakat
Kelestarian lingkungan
yang lebih terjaga
Adanya peningkatan
kualitas lingkungan
Meningkatkan
kreativitas dan
kemandirian
masyarakat
Tumbuhnya kesadaran
masyarakat untuk
mengelola sampah
yang merupakan
masalah lingkungan
yang cukup besar.
Terbentuknya
paguyuban lingkungan
yang merupakan
Mendorong mitra agar
berbisnis dengan cara
yang berkelanjutan.
Tidak hanya
peningkatan gubungan
berbisnis, tapi juga
mencapai tingkat
pertumbuhan yang
lebih baik.
Terciptanya
lingkungan yang lebih
bersih dan hijau
36
PT. Unilever
Indonesia Tbk
Muhammad
Fahmi
Hendrawan
2009
9
10
Perencanaan
Program CSR
Bidang
Lingkungan PT
PERTAMINA
(PERSERO) RU
VI Cilacap
untuk
Mendapatkan
Penerimaan
Publik
Roy
Hamonangan
Rajagukguk
2013
Peran CSR
Bidang
output program
-mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi
efektivitas
pelaksanaan program
di RW 13 Cipinang
Melayu, Jakarta
Timur.
penggunaan produk
perusahaan terhadap
lingkungan
wadah berkumpulnya
fasilitator. Dengan
sasaran RW 13
Cipinang Melayu
jakarta Timur.
Meredam adanya
konflik di masyarakat,
menambah jaringan
antar stakehorlder
dengan prioritas
program adalah
masyarakay yang
berada di wilayah
oprasi yang terkena
dampak perusahaan.
-mendeskripsikan
tahapan perencanaan
program CSR bidang
lingkungan untuk
mendapatkan
penerimaan pblik
-mengidentifikasi dan
mendeskripsikan
strategi
pengembangan
investasi sosial
-mendeskripsikan
program sebagai
proses untuk
legitimasi
Melalui pendekatan
kualitatif, melalui
proses wawancara
mendalam, kemusian
data dianalisis
menggunakan
triangulasi sebagai
teknik mengecek
keabsahan data.
Bidang pendidkan,
budaya, kesehatan
masyarakat,
lingkungan hidup,
infrastruktur,
pemberdayaan
masyarakat dan
menejemen bencana
-mengetahui peranan
CSR khususnya
Pendekatan kualitatif
dan metode basic
Program Penelitian
Peringkat Kinerja
Membangun kemitraan
berupa pengembangan
kewirausahaan,
lapangan kerja, dan
bisnis bagi pemilik
usaha lokal.
Masyarakat DKI
Jakarta pada
umumnya, pemerintah
dan dinas terkait,
stakeholder pada
umumnya, penerima
manfaat langsung
(total penduduk 300
orang, peserta JGC)
Pihak perusahaan dan
warga sama-sama
37
Lingkungan
dalam
Menunjang
Perolehan
Program
Penilaian
Peringkat
Kinerja
Perusahaan
(PROPER) PT.
Surya Kertas
Intan Kirana
2013
bidang lingkungan
dalam menunjang
perolehan PROPER
research. Teknik
penelitian dengan
wawamcara, observasi,
serta analisis dokumen
Perusahaan
(PROPER). Programprogram tersebut
diantaranya, program
surya green and clean,
program penghijauan
kodim dan sumput,
program pelaksanaan
komposer, dan
program penanaman
pohon Kali Tengah.
menjaga kebersihan
lingkungan sehingga
limbah bisa
diminimalkan.
Diprioritaskan
mayarakat yang berada
di ring satu
perusahaan, dan
terkena dampak
langsung
38
SIMPULAN
Hasil Rangkuman dan Pembahasan
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab dan
kepedulian perusahaan atas dampak negatif yang diakibatkan dari aktivitas operasional
perusahaan, kedalam bentuk program ataupun kegiatan bagi masyarakat dengan tetap
memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Peran perusahaan dalam melaksanakan CSR bukan semata-mata hanya
memenuhi kebutuhannya untuk mendapatkan profit sebanyak-banyaknya, namun disisi
lain juga harus memperhatikan kewajibannya terhadap lingkungan hidup yang
dieksplorasi dan lingkungan sosial yang diberikan dampak perusahaan. Lewat CSR
pula, semestinya perusahaan bisa berperan aktif dalam melakukan pembaharuan sosial
yang berkelanjutan dimanapun perusahaan itu berada. Indikator kunci yang diperlukan
sebagai acuan dan implementasi CSR agar lebih efektif dapat dilihat dari indikator :
leadership, proporsi bantuan, transparansi dan akuntabilitas, cakupan wilayah,
perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi, pelibatan stakeholder,
keberlanjutan, dan hasil nyata (Kartini, 2009).
Setiap perusahaan memiliki pertimbangan masing-masing dalam menentukan
program yang akan dilaksanakan d masyarakat, diantaranya yang mempengaruhi adalah
pemerintah, masyarakat, dan perusahaan itu sendiri. Pemerintah mencangkup regulasi,
kebijakan, perizinan, dan dukungan aparat setempat. Dari pihak masyarakat
mencangkup umur, jenis kelamin, pendidikan, kebutuhan, dan tuntutan masyarakat itu
sendiri. Terakhir adalah pihak perusahaan, dimana program yang diaksanakan
dipengaruhi oleh sumber dana dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, relevansi
program, dan strategi yang dimiliki perusahaan.
Dari keseluruhan program CSR yang dianalisis, maka program CSR yang
dicanangkan di masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi tujuh ragam, diantaranya
program kemitraan, program bencana alam, program pendidikan, program kesehatan,
program pembangunan, program keamanan, dan program pelestarian lingkungan.
Program-program tersebut tentunya memiliki tujuan yang positif, yaitu
memberikan masyarakat pelayanan sehingga dapat membangun masyarakat yang lebih
sejahtera dan memiliki kalitas hidup yang lebih baik, namun tetap memperhatikan etika
lingkungan dengan memelihara kelestarian lingkungan alam. Dengan demikian,
program CSR tersebut memiliki dampak, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun
lingkungan. Dampak sosial terkait dengan bagaimana kekuatan modal sosial yang
terbangun dalam masyarakat. Modal sosial diukur dari tingkat kepercayaan, kekuatan
jaringan, dan kekuatan kerjasama.
Sedangkan dampak ekonomi dilihat dari tingkat pendapatan, tingkat
pengeluaran, tingkat tabungan, dan juga taraf hidup masyarakat. Dampak lingkungan
dapat dukur dengan melihat sejauh mana perubahan kualitas air, kualitas udara, dan
kualitas tanah setelah program CSR tersebut dilaksanakan.
39
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi
Dari hasil analisis dan sintesis berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa
program CSR yang dicanangkan perusahaan bagi masyarakat sangat beragam, yang
kemudian memiliki dampak program bagi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan
masyarakat. Namun sayangnya, dampak lingkungan yang ada di sekitar perusahaan
memiliki perhatian paling sedikit, dibuktikan dengan minimnya jurnal yang
menjelaskan tentang dampak lingkungan yang didapatkan masyarakat akibat adanya
program CSR. Dengan mengambil studi kasus perusahaan yang kegiatan operasionalnya
berkaitan langsung dengan sumber daya alam, dalam hal ini Antam Tbk, maka
berdasarkan analisis dan sintesis tersebut dapat diambil beberapa pertanyaan penelitian,
diantara lain :
1. Apa faktor yang mempengaruhi keberlangsungan program CSR?
2. Bagaimana penilaian masyarakat terhadap program CSR bagi lingkungan
ekologis sekitar perusahaan?
Usulan Kerangka Analisis Baru
Kerangka analisis yang dibuat merupakan gabungan dari analisis berbagai
literatur. Kerangka ini juga menunjukan adanya keterkaitan antar variabel yang
dijelaskan penulis dalam pustakanya. Setiap perusahaan memiliki pertimbangan
masing-masing dalam menentukan program yang akan dilaksanakan d masyarakat,
diantaranya yang mempengaruhi adalah pemerintah, masyarakat, dan perusahaan itu
sendiri. Pemerintah mencangkup regulasi, kebijakan, perizinan, dan dukungan aparat
setempat. Dari pihak masyarakat mencangkup umur, jenis kelamin, pendidikan,
kebutuhan, dan tuntutan masyarakat itu sendiri. Terakhir adalah pihak perusahaan,
dimana program yang diaksanakan dipengaruhi oleh sumber dana dan sumber daya
yang dimiliki perusahaan, relevansi program, dan strategi yang dimiliki perusahaan.
Dengan demikian, akan terbentuklan beragam program yang akan dicanangkan di
masyarakat. Seteah program-program tersebut terlaksana, maka akan timbul dampak
yang dirasakan masyarakat dari program CSR mencangkup bidang sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Bidang sosial dapat dilihat dari kepercayaan, kerjasama, dan jejaring.
Ekonomi dapat dilihat dari pengeluaran, tabungan, dan taraf hidup. Sedangkan dampak
lingkungan dapat dilihat dari kualitas air, kualitas tanah, dan kualitas udara.
40
PEMERINTAH




MASYARAKAT




Regulasi
Kebijakan
Perizinan
Dukungan
aparat
setempat
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Kebutuhan
tuntutan

PERUSAHAAN




Sumber Dana
Sumber Daya
Relevansi
Program
Strategi
Perusahaan
RAGAM PROGRAM CSR







Program kemitraan
Program bencana alam
Program pendidikan
Program kesehatan
Program pembangunan
Program keamanan
Program pelestarian
lingkungan.
DAMPAK SOSIAL



Kepercayaan
Kerjasama
Jejaring
DAMPAK LINGKUNGAN
DAMPAK EKONOMI
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran



Pengeluaran
Tabungan
Taraf Hidup



Kualitas Air
Kualitas Tanah
Kualitas Udara
41
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto E, Machfudz DM. 2011. Efek Kedermawanan Penisnis dan CSR. Jakarta [ID]:
Elex Media Komputindo.
Hapsari YN. 2011. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai Strategi
Pembentukan Citra Perusahaan sebagai Program Corporate Sosial Responsibility
PT Petrokimia Gresik. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 November 27]. Dapat
diuduh pada : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/comm60562abc54full.pdf
Hendrawan MF. 2009. Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di Cipinang Melayu
sebagai Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Unilever Indonesia
Tbk. [Skripsi]. Bogor (ID)
Irawan EP. 2009. Program Corporate Social Responsibility Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 Oktober 16]. Dapat diuduh pada :
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustakaunpad_program_co
rporate_social_responsibility.pdf
Kartini D. 2009. Sosial Corpotare Responsibility : Transformasi Konsep Sustainability
Management dan Implementasi di Indonesia. Bandung [ID]: PT Refika Aditama.
Kirana I. 2013. Peran CSR Bidang Lingkungan dalam Menunjang Perolehan Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) PT. Surya Kertas. J Ilmiah
[Internet]. [Diunduh 2014 Desember 1]; 2 (2) : 1-15. Dapat diuduh pada :
http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/ view/329/320
Lako A. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. 2011.
Jakarta [ID]: Erlangga.
Manurung DEM. 2012. Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)
pada PT. Perkebunan Nusantara IV-Medan. [Tesis]. Depok (ID): Universitas
Indonesia. [Diunduh pada 2014 Desember 1]. Dapat diunduh pada :
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309113-T31450analisis%20penerapan.pdf
Raden S, Pulungan MS, Dahlan M, Thamrin. 2010. Kajian Dampak Penambangan
Batubara terhadap pengembangan Sosial Ekonomi dan Lingkungan di Kabupaten
Kutai Negara. Jakarta (ID); Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian
dalam Negeri [Internet]. [Diunduh pada 2014 November 27]. Dapat diunduh pada
: http://km.ristek.go.id/assets/files/330.pdf.
Rajagukguk RH. 2009. Perencanaan Program CSR Bidang Lingkungan PT
PERTAMINA (PERSERO) RU VI Cilacap untuk Mendapatkan Penerimaan
Publik. J [Internet]. [Diunduh 2014 Desember 2]. Dapat diuduh pada : http://ejournal.uajy.ac.id/5359/
42
Robi LHK. 2013. Pertambangan Batu Apung di Kabupaten Lombok Utara Ditinjau dari
Undang Undang No 4 Th 2009 tentang Mineral dan Batu Bara. J Ilmiah [internet].
[diunduh 2014 November 29]. Dapat diunduh di : http://fh.unram.ac.id/wpcontent/uploads/2014/05/PERTAMBANGAN-BATU-APUNG-DIKABUPATEN-LOMBOK-UTARA-DITINJAU-DARI-UNDANG-UNDANGNOMOR-4-TAHUN-2009-TENTANG-MINERAL-DAN-BATU-BARA.pdf.
Rosyida I dan Nasdian FT. 2011. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam
Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan. Sodality [Internet]. [Diunduh pada
2014 Desember 11]; 05 (01) : 51-70. Dapat diunduh di :
http://202.124.205.111/index.php/sodality/article/view/ 5832/4497
Solihin I. 2009. Corporate Social responsibility : fron Charity to Sustainability. Jakarta
(ID); Salemba Empat.
Sulistyo B. 2013. Implementasi Corporate Social Responsibility pada PT Aqua
Danone. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 Oktober 9. Dapat diuduh pada :
http://bsulistyo.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/1905/IMPLEMENTASI+
CORPORATE+SOCIAL+ RESPONSIBILITY.pdf.
Yulianti D. 2012. Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PT PTPN VII (Persero)
Lampung (Suatu Evaluasi Program CSR). J Ilmiah Administrasi Publik dan
Pembangunan [Internet]. [Diunduh 2014 Desember 11]; 3 (1) : 1-13. Dapat
diuduh
pada
:
http://fisip.unila.ac.id/jurnal/files/journals/3/articles/112/submission/original/112338-1-SM.doc.
43
Riwayat Hidup
Penulis memiliki nama lengkap Fitri Rabbani, dilahirkan di Bandung tanggal 14
Mei 1993. Merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, ayahanda bernama Yoga M
Supriatman dan ibunda bernama Yanti Sugiarti. Kedua adik perempuannya bernama
Zulfa Fauzia dan Nayla Agnia Revanti. Pendidikan formal yang pernah dilalui penulis
dimulai dari TK. Permata (1998-1999) di Bandung, kemudian SDN Nusa Indah (19992005) di Bandung, MTs. Tanjung (2005-2008) di Tasikmalaya, dan MA Al-Amin
(2008-2011) di Tasikmalaya. Semenjak lulus Sekolah Dasar, penulis menuntut ilmu
formal sambil menuntut ilmu ukhrowi di Pondok Pesantren Al-Amin, Cukang, Kawalu,
Tasikmalaya. Hingga pada tahun 2011, penulis diterima menjadi mahasiswa
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat di Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur undangan IPB dengan beasiswa Bidik
Misi Dikti. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai organisasi, seperti
BEM TPB 48, BEM FEMA Trilogi dan Public Relation Community. Penulis juga
sempat mengikuti berbagai kepanitiaan dab event organizer baik di dalam kampus
maupun luar kampus.
Download