Laporan Studi Pustaka (KPM 403) DAMPAK PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR PERUSAHAAN FITRI RABBANI Dosen Pembimbing: Dr Ir Djuara P. Lubis, MS DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Dampak Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) terhadap Lingkungan Sekitar Perusahaan” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Januari 2015 Fitri Rabbani NIM. I34110049 iii ABSTRAK Fitri Rabbani. Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Lingkungan Sekitar Perusahaan. Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS Program-program CSR yang dicanangkan perusahaan merupakan bentuk tanggung jawab yang dilakukan perusahaan untuk memberikan manfaat atas segala dampak yang diterima masyarakat. Oleh karenanya, program CSR tersebut harus memberi manfaat yang besar baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan bagi masyarakat. Dengan demikian, tujuan dari penulisan studi pustaka ini adalah untuk menganalisis ragam program CSR yang dimiliki perusahaan, untuk selanjutnya menganalisis dampak yang program CSR tersebut dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungannya, dan terakhir untuk menganalisis penerima manfaat dari program CSR tersebut. Metode penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan cara studi literature, yaitu pengumpulan data sekunder terkait dengan program CSR perusahaan tambang yang berkenaan. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal, hasil penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi yang erat kaitannya dengan topik yang diangkat. Kata Kunci : Corporate Social Responsibilty, dampak program, kelompok penerima ABSTRACT Fitri Rabbani. Impact of Corporate Social Responsibility (CSR) to the Corporate Environment. Under the guidance of DJUARA P. LUBIS Corporate Social Responsibility’s programs launched by the company is the responsibility of the company to provide benefits for any acceptable impact society. Therefore, the CSR program should provide great benefits in social, economic, and environmental for the community. Thus, the purpose of writing this document study is to analyze the range of the company's CSR program, to further analyze the impact of the CSR program in terms of social, economic, and environment, and the latter to analyze the beneficiaries of the CSR program. The method of writing this document study done by the study of literature, namely the collection of secondary data related to the mining company's CSR programs related. The data obtained from various literature sources such as books, journals, research, thesis or dissertation which is closely related to the topics raised. Kata Kunci : Corporate Social Responsibilty, programs impact, group receiving iv DAMPAK PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR PERUSAHAAN Oleh : FITRI RABBANI I34110049 Laporan Studi Pustaka Sebagai syarat kelulusan KPM 403 Pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Fitri Rabbani Nomor Pokok : I34110049 Judul : Dampak Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) terhadap Lingkungan Sekitar Perusahaan dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Disetujui oleh Dr Ir Djuara P. Lubis, MS Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Siti Amanah, MSc Ketua Departemen TANGGAL PENGESAHAN: ________________ vi PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmah, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Dampak Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) terhadap Lingkungan Sekitar Perusahaan” ini dengan baik tanpa hambatan dan masalah ang berarti. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK. Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dr Ir Djuara P. Lubis, MS sebagai dosen pembimbing Studi Pustaka yang telah memberikan kritik dan saran membangun, telah meluangkan waktu untuk berkonsultasi, juga telah menjadi pembimbing yang sangat inspiratif. Hormat bakti penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Yoga Supriatman dan ibunda Yanti Sugiarti, yang telah menjadi pembimbing kehidupan, memberikan limpahan kasih sayang dan doa-doa bermakna bagi penulis. Kedua adik tersayang, Zulfa Fauzia dan Nayla Agnia Revanti, yang menjadi sumber semangat dan kerinduan penulis. Teristimewa untuk sahabat luar biasa, Siska Erma Lia, Radha Santunnia, Dwi Setyaningsih, Nanda Karlita, Triana Winni Astuti, Aldi M Kartawirya, Ega Sanjaya, Husnul Khatim, dan Ilman Pangeran, terimakasih telah memberikan kebersamaan yang berharga. Tidak lupa untuk keceriaan teman-teman SKPM 48 dan kebahagiaan dari kawan-kawan Jejak Sepatu. Teruntuk kalian semua, terimakasih telah menjadi bagian kehidupan penulis. Semoga Laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Januari 2015 Fitri Rabbani NIM. I34110049 vii DAFTAR ISI Laporan Studi Pustaka (KPM 403) ................................................................................ 1 PERNYATAAN............................................................................................................................. ii ABSTRAK .................................................................................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................... v PRAKATA .................................................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1 Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 3 Kegunaan Penelitian ............................................................................................................. 3 Metode Penulisan .................................................................................................................. 3 RANGKUMAN DAN ANALISIS PUSTAKA ............................................................................ 4 Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan Nusantara IV-Medan ............................................................................................................. 4 Pertambangan Batu Apung di Kabupaten Lombok Utara Ditinjau dari Undang Undang No 4 Th 2009 tentang Mineral dan Batu Bara ............................................................................ 6 Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan ................................. 8 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai Strategi Pembentukan Citra Perusahaan sebagai Program Corporate Sosial Responsibility PT Petrokimia Gresik ............................ 9 Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PT PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu Evaluasi Program CSR) ...................................................................................................................... 11 Implementasi Corporate Social Responsibility pada PT Aqua Danone............................. 13 Program Corporate Social Responsibility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat ................ 15 Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di Cipinang Melayu sebagai Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Unilever Indonesia Tbk ............................................ 17 Perencanaan Program CSR Bidang Lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) RU VI Cilacap untuk Mendapatkan Penerimaan Publik ................................................................ 19 Peran CSR Bidang Lingkungan dalam Menunjang Perolehan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) PT. Surya Kertas .............................................................. 21 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 23 viii CSR dan Implementasinya .................................................................................................. 23 Ragam Program CSR .......................................................................................................... 26 Pengaruh CSR ..................................................................................................................... 27 Penerima Manfaat ............................................................................................................... 30 SIMPULAN ................................................................................................................................ 38 Hasil Rangkuman dan Pembahasan .................................................................................... 38 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi ...................................................... 39 Usulan Kerangka Analisis Baru .......................................................................................... 39 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 41 Riwayat Hidup ............................................................................................................................ 43 ix DAFTAR TABEL Tabel 1. Ringkasan Analisis Pustaka .............................................................................. 32 1 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran .......................................................................... 40 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan sebagai pelaku ekonomi saat ini telah mengalami perubahan paradigma pembangunan. Diawali dari pembangunan berbasis ekonomi yang memiliki orientasi tujuan pada pencapaian laba semaksimal mungkin, menjadi pradigma pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya memiliki upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan di masa kini tanpa mengurangi kebutuhan generasi di masa depan. Banyaknya investasi di bidang pertambangan tidak hanya membawa dampak positif akan tetapi juga membawa dampak negatif, baik pada perubahan struktur sosial, budaya, ekonomi masyarakat maupun pada kualitas lingkungan. Pengaruh negatif struktur sosial masyarakat di sekitar perusahaan pertambangan yang mungkin bisa terjadi adalah perilaku dan atau kebiasaan yang bersifat negatif seperti perjudian, kebiasaan minum-minuman keras dan pola hidup konsumtif para karyawan yang bisa mendorong perubahan masyarakat lokal menjadi lebih konsumtif dan bila hal tersebut tidak didukung oleh perubahan kemampuan daya beli masyarakat lokal akan menyebabkan kecemburuan sosial yang pada akhirnya bisa menyebabkan ketidak harmonisan (konflik sosial) antara warga di sekitar perusahaan pertambangan. Mengingat besarnya potensi negatif atas pertambangan, maka tanggung jawab perusahaan untuk bisa meminimalkan dampak tersebut dengan menyususun dokumen analisis dampak lingkungan, menyusun rencana pengelolaan linngkungan, dan rencana pemantauan lingkungan yang juga didalamnya terdapat program kepedulian bagi masyarakat sekitar tambang agar bisa turut merasakan manfaat atas aktivitas pertambangan tersebut. Bentuk kepedulian tersebut bisa direalisasikan dengan mengembangakan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya (Raden, 2010). Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang lebih dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu komitmen berkelanjutan dunia bisnis untuk bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan dan mencegah agar dampak negatif yang ditimbulkan tidak merugikan masyarakat dan lingkungan. Dunia bisnis juga dituntuk untuk menyelaraskan pencapaian kinerja laba dengan kinerja sosial dan kinerja lingkungan. Pencapaian itu akan menempatkan perusahaanmenjadi warga masyarakat yang baik (good corporate citizen) dan meraih keuntungan yang langgeng (Lako, 2011). Hal ini menujukkan perlu adanya keseimbangan antara pengambilanpengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak bisnis dengan dampak-dampak bagi masyarakat dan lingkungan melalui prilaku sosial. Menurut UU No. 40 Tahun 2007 mengenai pengelolaan CSR perseroan terbatas, dikatakan bahwa CSR memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang harus dilaksanakan, apabila 1) kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan 2 dengan Sumber Daya Alam, 2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah (Kartini, 2009) Kepedulian perusahaan di dalam CSR didasari oleh tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Line, meliputi Profit, People, dan Plannet. Ketiganya harus berjalan sinergis dan berkesinambungan agar tercipta iklim perusahaan yang baik sehingga eksistensi perusahaan juga terjamin dengan citra atau reputasi positif yang didapatnya dari konsumen dan masyarakat. Profit, dimana perusahaan berorientasi keuntungan ekonomi. People, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia. Terakhir adalah Planet, dimana perusahaan diharuskan untuk peduli terhadap lingkungan hidup berkelanjutan dan kberagaman hayati. Banyak program-program CSR yang mendukung kepada tiga prinsip dasar tersebut, seperti pembangunan infrastruktur, pengembangan komunitas, beasiswa pelajar, penguatan kapasitas ekonomi, penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan permukiman, pengembangan pariwisata, dan lain sebagainya (Kartini, 2009). Konsep ini menjelaskan keterkaitan antara tujuan perusahaan dengan keberadaan masyarakat dan lingkungan penting untuk diperhatikan. Konsep tersebut juga menyangkut peran dan fungsi dari stakeholder sebagai bagian dari elemen people dalam konsep triple bottom line. Stakeholder dalam peran dan fungsinya mendukung penyelenggaraan program CSR, dapat dilihat dari sejauhmana keterlibatannya dalam setiap tahapan penyelenggaraan program (Rosyida dan Nasdian, 2011 ). Dikutip dari laman website PT Antam Tbk, bahwa program CSR dapat dilihat dari tiga bidang, dantaranya bidang sosial, bidang ekonomi, dan bidang lingkungan. Dalam bidang sosial, perusahaan merealisasikan tanggung jawabnya melalui programprogram pengembangan masyarakat dan bina lingkungan. Kegiatan pengembangan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian beasiswa dan peningkatan kualitas pedidikan, pelayihan, serta kegiatan sosial yang mengarah pada bantuan masyarakat dan infrastruktur. Bidang ekonomi, kegiatan operasi perusahaan yang terintegrasi bertujuan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan. Sedangkan bidang lingkungan, perusahaan berkomitmen pada pelestarian lingkungan dengan melakukan penutupan tambang sesuai peraturan, kegiatan pemulihan lingkungan pasca tambang disesuaikan dengan tata ruang yang ada. Dengan demikian, idealnya program-program CSR yang dicanangkan semestinya bisa kompatibel dengan standar-standar yang telah ditetapkan, terlebih harus memiliki dampak positif bagi lingkungan masyarakat sekitar perusahaan. 3 Tujuan Penulisan Dari penjelasan latar belakang di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Studi Pustaka ini adalah : 1. Mendeskripsikan ragam program CSR di perusahaan. 2. Mengidentifikasi dampak dari program CSR perusahaan baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Kegunaan Penelitian Penulisan Studi Pustaka ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai ragam dari program-program CSR yang ditetapkan suatu perusahaan yang berkenaan dengan lingkungan sekitar perusahaaan. Kemudan dari ragam tersebut bisa diidentifikasi dampak dari program yang sedang atau telah berjalan tersebut terhadap kelestarian lingkungan yang ada. Metode Penulisan Penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan cara studi literatur yaitu pengumpulan data sekunder terkait dengan program CSR perusahaan tambang yang berkenaan. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal, hasil penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi yang erat kaitannya dengan topik yang diangkat. Data sekunder tersebut selanjutnya disajikan dengan pemaparan secara deskriptif melalui ikhtisar berbagai rujukan atau sumber data sekunder tersebut. Kemudian data sekunder tersebut disusun menjadi tulisan ilmiah yang memenuhi substansi pendahuluan, ringkasan, analisis dan sintesis, serta kesimpulan. 4 RANGKUMAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. : Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan Nusantara IV-Medan Tahun : 2012 Jenis Pustaka : Internet Bentuk Pustaka : Tesis Nama Penulis : Dwi Endah Mira Manurung Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama Penerbit : Depok, Universitas Indonesia Nama Jurnal : Volume (edisi): hal : Alamat URL : lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309113-T31450Analisis%20penerapan.pdf Tanggal Unduh : 1 Desember 2014 Judul Ringkasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan tentang pemahaman PT.Perkebunan Nusantara IV atas Corporate Social Responsibility dan penerapannya sehingga dapat diketahui aspek-aspek terkait ekonomi, sosial dan lingkungan. Tujuan khususnya adalah mendapatkan gambaran mengenai pemahaman PT. Perkebunan Nusantara IV atas Corporate Social Responsibility, penerapan Corporate Social Responsibility dengan kesesuaiannya dengan konsep CSR, khususnya Triple Bottom Line dan Hendebergs CSR Pryramid, serta untuk mengetahui manfaat dari penerapan CSR pada perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder, yaitu dokumen resmi perusahaan. CSR yang sedang berkembang baik secara global sudah mencangkup ke banyak perusahaan termasuk pada BUMN. Banyak BUMN yang telah mengklaim penerapan CSR dalam perusahaanya telah sangat aktif dan dinamis dalam menerapkan programprogramnya. Salah satu BUMN dalam sektor perkebunan adalah PT. Perkebunan Nusantara IV yang secara khusus bergerak di bidang agroindustri kelapa sawit. Wujud penerapan CSR didasari regulasi pemerintah yang dituangkan dalam aktivitas program kemitraan dan bina lingkungan, yakni PER-05/MBU/2007 dan SE-04/MBU.S/2007 tentang penerapan pedoman akuntansi program kemitraan dan bina lingkunan. Masyarakat semakin menyadari bahwa perusahaan telah menggali kekayaan alamnya sehingga lingkungannya terganggu, namun tetap tidak mendaptakan perhatian yang layak dari perusahaan. Sehingga masyarakat melakukan penuntutan yang dapat mengakibatkan tergganggu dahkan terhentinya operasional perusahaan. Untuk menanggulangi persoalan tersebut, perusahaan memberikan program-program agar 5 kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan aman. PTPN IV yang melakukan kegiatan pada daerah rural akan mengalami banyak kesulitan bahkan tidak dapat beroperasi jika masyarakat sekitar tidak memberikan dukungan dan izinnya. Komunitas lokal sangat diutamakan dalam program. CSR pada PTPN IV telah diwujudkan kedalam berbagai tindakan berdimensi ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan lingkungan. Kelompok aktivitas sosial, terkait dengan permintaan kontra sosial dan kontrol sosial. Manfaat dari penerapan CSR ini berdampak pada perekonomian masyarakat yang ikut berkembang, perbaikan pada aspek pendidikan, kesehatan, maupun bantuan korban bencara alam, dan citra perusahaan yang akan lebih baik dipandang masyarakat. Dengan program yang memperhatikan masyarakat, PTPN IV dalam hal ini telah berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, dan kompetensi masyarakat di berbagai bidang. Analisis Pustaka PTPN IV pada awalnya hanya menerapkan program CSR berdasarkan regulasi yang ada, yakni PER-05/MBU/2007 dan SE-04/MBU.S/2007 tentang penerapan pedoman akuntansi program kemitraan dan bina lingkunan. Namun, masyarakat merasa apa yang diberikan perusahaan belum cukup menutpi kerugian yang dialami, mengingat perusahaan telah menggali kekayaan alam sehingga lingkungannya terganggu, tapi masyarakat kurang mendapat perhatian yang layak dari perusahaan. Hingga pada akhirnya masyarakat menghimpun kekuatan untuk menuntut perusahaan agar kegiatan operasional dihentikan. Untuk menanggulanginya barulah perusahaan mencanangkan berbagai program kemasyarakatan dan lingkungan dengan baik, sehingga bisa berdampak pada perbaikan berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, dapat dilihat, bahwa perusahaan menerapkan program CSR selain karena adanya regulasi pemerintah yang mengatur, ditambah desakan dan tuntutan warga yang bersifat mengancam, sehingga perusahaan mendapatkan nilai tambah yakni citra perusahaan yang kian membaik dimata masyarakat. Program yang dilakukan berupa Program bina lingkungan dan usaha kecil dalam bentuk pembiayaan modal kerja dan investasi, pinjaman khusus, hibah, pendidkan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pameran, dan lain-lain. Dampak yang didapatkan masyarakat dari program-program tersebut adalah Adanya perbaikan bidang pendidikan, kesehatan, maupun kepada korban bencana alam, pengurangan jumlah penduduk miskin, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan meminimalisir dampak keberadaan pabrik kelapa sawit karna memakai teknologi akrab lingkungan. 6 : Pertambangan Batu Apung di Kabupaten Lombok Utara Ditinjau dari Undang Undang No 4 Th 2009 tentang Mineral dan Batu Bara Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Internet Bentuk Pustaka : Jurnal Nama Penulis : L. Hendra Rofika Robi Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama Penerbit : Universitas Mataram Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Volume (edisi): hal : Alamat URL : http://fh.unram.ac.id/wpcontent/uploads/2014/05/PERTAMBANGANBATU-APUNG-DI-KABUPATEN-LOMBOKUTARA-DITINJAU-DARI-UNDANGUNDANG-NOMOR-4-TAHUN-2009TENTANG-MINERAL-DAN-BATU-BARA.pdf. Tanggal Unduh : 29 November 2014 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengeahui bagaimana sistem kerjasama antara pemerintah daerah dengan kontraktor dalam penambangan batu apung, selain itu juga untuk mengetahui tanggung jawab hukum kontraktor terhadap dampak pertambangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ormatif dan empiris dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan sosiologis. Keberadaan perusahaan tambang di Indonesia kini banyak dipersoalkan oleh berbagai kalangan karesa keberadaanya yang telah menimbulkan berbagai dampak negatif, diantaranya kerusakan hutan daerah lingkar tambang, tercemarnya laut, terjangkitnya penyakit bagi masyarakat daerah lingkar tambang, dan konflik antara masyarakat dengan perusaaan. Banyaknya jumlah industri pertambangan mengakibatkan tingginya blasting terhadap pertambangan sehingga menyebabkan perubahan struktur sosial ekonomi bagi masyarakat. Dalam pelaksanaan pertambangan batu apung di kabupaten Lombok Utara, sistem kerja sama yang dibangun oleh pemerintah daerah dengan pihak kontraktor adalah dalam bentuk pemberian izin pertambangan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pihak kontraktor atas dasar berbagai kesepakatan yang harus dipenuhi oleh pihak kontraktor selama dan sesudah kegiatan demi tercapainya tujuan bersama. Kewajiban yang dimaksud antara lain, kewajiban dalam izin usaha pertambangan eksplorasi, kewajiban dalam izin usaha pertambangan operasi produksi, kewajiban dalam izin usaha pertambangan pengolahan dan pemurnian, dan kewajiban dalam izin usaha pertambangan pengangkutan. Namun disamping itu, tidak dapat dipungkiri adanya dampak dari setiap pertambangan yang mempengaruhi keadaan fisik biologis daerah sekitarnya, pun dengan keadaan sosial, budaya, dan ekonomi, baik dari segi positif maupun negatifnya. 2. Judul 7 Dari sisi negatif, akan menimbulkan morfologi dan tata guna tanah, gangguan terhadap hewan dan tumbuhan. Sedangkan sisi positifnya, adanya perbaikan sarana kehidupan setempat dengan diperbaikinya fasilitas jalan, sarana kesehatan, listrik dan sebagainya, dapat menambah pendapatan dan kemampuan daya beli rakyat setempat, berarti ikut menaikan taraf hidupnya. Menyadari akan dampak tersebut, perusahaan memiliki upaya dalam menanggulangi masalah tersebut, diantaranya, dalam menanggulangi masalah lingkungan, dimana kerusakan morfologi dalam tanah dapat ditanggulangi secara backfilling, penanggulangan kerusakan lahan bekas tambang, dan reklamasi. Analisis Pustaka Dalam pelaksanaan pertambangan batu apung dibangun pemerintah dan pihak perusahaan dengan sistem kerjasama yang baik, dimana pemerintah memberikan izin operasi dengan syarat perusahaan harus mematuhi kewajibanya selama dan setelah kegiatan penambangan berlangsung, kewajiban tersebut diantaranya IUP eksploitasi, IUP operasi produksi, IUP pengelolaam dan pemukiman, dan IUP pengangkutan. Perusahaan telah menyadari berbagai dampak yang bisa ditimbulkan, oleh sebab itu perusahaan melakukan tanggung jawabnya dengan cara melakukan penanggulangan masalah lingkungn, penanggulangan kerusakan lahan bekas tambang, dan reklamasi. Namun pada penelitian tersebut, belum terlihat adanya evaluasi kegiatan perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawabnya, sehingga belum bisa terukur apakah kegiatan yang dilakukannya tersebut benar-benar bermanfaat dan berpengaruh bagi lingkungannya. Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan juga hanya berkutat seputar persoalan lingkungan saja, padahal terlah dijelaskan bahwa sesungguhnya yang terkena imbas dampak juga bidang sosial dan ekonomi, oleh karena itu perlu adanya kegiatan yang mengikutsertakan masyarakat dalam keberlangsungannya. 8 3. Judul : Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan Tahun : 2011 Jenis Pustaka : Internet Bentuk Pustaka : Jurnal Nama Penulis : Isma Rosyida dan Fredian Tonny Nasdian Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama : Bogor, Institut Pertanian Bogor Penerbit Nama Jurnal : Sodality, Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia Volume (edisi): hal : Vol. 05 (01) : 51-70 Alamat URL : http://202.124.205.111/index.php/sodality/article/view/ 5832/4497 Tanggal Unduh : 11 Desember 2014 Ringkasan Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat partisipasi stakeholder dalam penyelenggaraan program CSR dan hubungannya dengan dampak sosial ekonomi. Adapun tujuan utama tersebut dapat dijawab melalui tujuan-tujuan khusus penelitian, yakni, menganalisis tingkat partisipasi stakeholder (pemerintah, masyarakat, swasta) dalam penyelenggaraan program CSR, menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dalam penyelenggaraan program CSR dengan dampak sosial komunitas perdesaan, menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dalam penyelenggaraan program CSR dengan dampak ekonomi komunitas perdesaan. Penelitian dilakukan di Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, sebagai salah satu penerima dan partisipan dalam Program Corporate Social Responsibility atau dalam hal ini disebut sebagai program Community Engagement. Program Community Based Micro Finance melalui pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini menjadi fokus dalam penelitian ini yang mencakup seluruh desa di Kecamatan Kabandungan, namun dalam penelitian ini hanya difokuskan ke Desa Cihamerang saja. Hal tersebut dikarenakan Desa Cihamerang memiliki jumlah tertinggi masyarakat yang menjadi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dan anggota kelompok simpan pinjam di Desa Cihamerang tergolong aktif dan beberapa kelompok telah memperoleh pinjaman lebih dari satu putaran. Penelitian ini difokuskan untuk melihat sejauhmana partisipasi anggota kelompok simpan pinjam, berikut stakeholder terkait lain dalam penyelenggaraan program, dan hubungannya dengan 9 dampak sosial ekonomi yang diperoleh oleh anggota tersebut. Juga melihat sejauhmana implementasi dari program pengembangan masyarakat (Community Development) dalam kaitannya dengan partisipasi seluruh stakeholder yang pada akhirnya membawa dampak bagi komunitas perdesaan. Jalal (2010) mengemukakan bahwasanya praktik-praktik bisnis yang dilakukan oleh banyak perusahaan di Indonesia dalam berhubungan dengan masyarakat yang tinggal di sekitarnya belum dapat dibilang memadai, tampaknya kesimpulan itu tidak akan ditolak. Pertanyaan penting berkaitan dengan kondisi itu adalah bagaimana cara untuk mengetahui bahwa sebuah program pengembangan masyarakat oleh perusahaan telah dapat dianggap memadai. Jawaban tersebut sebenarnnya ada pada fungsi indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan akan menjadi sangat penting manakala perusahaan hendak mengetahui kinerja program pengembangan masyarakatnya, atau hendak menyusun rencana strategik yang menginginkan tingkat kinerja tertentu. Penyelenggaraan program pemberdayaan ekonomi lokal secara langsung dan langsung membawa dampak pada kondisi sosial ekonomi anggota kelompok simpan pinjam pada khususnya. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh sejauhmana anggota kelompok simpan pinjam turut berpartisipasi dalam penyelenggaraannya. Analisis Pustaka Program Community Based Micro Finance melalui pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini merupakan bentuk CSR dari Perusahaan Geothermal di Gunung Salak merupakan perusahaan yang mendayagunakan energi panas bumi terbesar di dunia. Program difokuskan pada kegiatan simpan pinjam yang dilakukan LKMS. Dapat dianalisis bahwa stakeholder memiliki peranan penting dalam pelaksanaan program ini, diantaranya pemerintah dengan regulasi dan kebijakan yang dterapkan, perusahaan dengan berbagai kepentingan yang dimiliki, dan masyrakat sebagai penggerak dan subjek pelaksana program. Program ini juga memiliki dampak pada kondisi sosial ekonomi anggota simpan pinjam. 4. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal : Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai Strategi Pembentukan Citra Perusahaan sebagai Program Corporate Sosial Responsibility PT Petrokimia Gresik : 2011 : Internet : Jurnal : Yunindia Niken Hapsari : : : Surabaya : : - 10 Alamat URL Tanggal Unduh : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/ comm60562abc54full.pdf : 27 November 2014 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi salah satu program CSR yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai upaya membentuk citra dari perusahaan PT Petrokimia Gresik. Dengan mengacu pada konsep Public Relations dan strategi pembentukan citra perusahaan, dan CSR sebagai Community Relations. PT Petrokimia Gresik yang menjadi obyek penelitian merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada perusahaan BUMN berbentuk perseroan, selain melekat tujuan perusahaan untuk memperoleh optimalisasi laba, perusahaan juga dituntut untuk memberikan layanan kepada publik. Eksistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lngkungan eksternalnya. Ada hubungan resiprokal (timbal balik) antara perusahaan dengan masyarakat. Dua aspek penting harus diperhatikanadalah, dari aspek ekonomi, perusahaan harus berorientasi mendapatkan keuntungan (profit) dan dari aspek sosial, perusahaan harus memberikan kontribusi secara langsung kepada masyarakat yaitu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya. PKBL adalah istilah CSR untuk BUMN di seluruh Indonesia. Hukum yang melandasinya adalan Peraturan Menteri BUMN nomor 4 Tahun 2007, bahwa setiap BUMN wajib membentuk unit kerja khusus yang menangani langsung masalah pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dimana besaran alokasi PKBL tersebut sebesar 2% dari laba bersih perusahaan. Kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindari konflik sosial dengan masyarakat sekitar, maka itu penelitian ini akan meneliti tentang implementasi salah satu program CSR yaitu PKBL sebagai upaya untuk membentuk citra perusahaan PT Petrokimia Gresik. Salah satu strategi yang diterapkan perusahaan untuk mempertahankan citra baiknya adalah dengan pembentukan divisi Humas perusahaan. Tujuan dan fungsi humas adalah melaksanakan fngsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan organisasi tersebut. Citra perusahaan yang dibangun lebih kepada empowerment atau pemberdayaan masyarakat. Bantuan yang diberikan juga lebih bersifat pelatihan, karna diaggap lebih bisa bertahan maknanya dalam jangka waktu panjang. Analisis Pustaka PKBL merupakan istilah CSR bagu BUMN di Indonesia. Peraturan yang melandasinya adalah Peraturan Menteri BUMN no.4 Th 2007, dimana perusahaan wajib memberntuk suatu unit kerja ang khusus untuk menangani masalah pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dengan alokasi sebesar 2% dari laba bersih. 11 Program ditujukan untuk meredam konflik masyarakat, salah satunya dengan program PKBL. Untuk itu, penelitian ini ditujukkan untuk meneliti implikasi program PKBL dalam membangun citra di masyarakat. 5. : Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PT PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu Evaluasi Program CSR) Tahun : 2012 Jenis Pustaka : Internet Bentuk Pustaka : Jurnal Nama Penulis : Devi Yulianti Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama Penerbit : Lampung, Universitas Lampung Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan Volume (edisi): hal : Vol.3 (1) : 1-13 Alamat URL : http://fisip.unila.ac.id/jurnal/files/journals/3/ articles/112/submission/original/112-338-1SM.doc. Tanggal Unduh : 11 Desember 2014 Judul Ringkasan PTPN VII (Persero) dipilih penulis sebagai tempat penelitian karena PTPN VII (Persero) merupakan salah satu BUMN di Provinsi Lampung yang melaksanakan program CSR dengan nama “PTPN 7 Peduli” yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat, program ini juga menjadi koordinator dan percontohan bentuk tanggung jawab sosial BUMN diprovinsi Lampung. Tujuh program utama yang terangkum dalam “PTPN 7 Peduli” adalah a). Peduli kemitraan; b) Peduli bencana alam; c) Peduli pendidikan; d) Peduli kesehatan; e) Peduli pembangunan; f) Peduli keagamaan; g) Peduli pelestarian lingkungan. Berdasarkan pemaparan pengertian maupun kepedulian pemerintah terhadap Program PKBL yang merupakan bentuk CSR. Suatu program yang telah dibuat dan dijalankan tentunya perlu untuk dievaluasi yang nantinya memberikan pengetahuan yang relevan tentang ketidaksesuaian antara kinerja kebijakan atau program yang diharapkan dengan yang benar-benar dihasilkan. Dengan kata lain, evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan pada kenyataannya mempunyai nilai, hal ini karena hasil tersebut memberi sumbangan pada tujuan atau sasaran. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kebijakan atau program telah mencapai tingkat kinerja yang bermakna, yang berarti bahwa masalah-masalah kebijakan dibuat jelas atau diatasi (Dunn, 2003:608). 12 Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program PTPN 7 peduli terhadap pencapaian tujuan dan sasarannya, juga menganalisis faktor pendukung dan pemhambat pelaksanaan program PTPN 7 Peduli. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode evaluasi, dengan tipe penelitian deskriptif. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social responsibility) di PTPN VII (Persero) diwujudkan dalam PKBL. Program PKBL ini mencakup aktivitas yang terkait dengan core business dan aktivitas yang sama sekali tidak terkait. Sumber pendanaan untuk program ini diambil dari sebagian laba perusahaan, yang menunjukkan peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Program dilaksanakan ‘Program PTPN 7 Peduli’, sesuai dengan master plan PKBL yang telah disusun selama lima tahun ke depan dari tahun 2009 – 2013. Berdasarkan penjelasan mengenai tujuan, definisi, hubungan evaluasi dengan efektivitas dan kriteria-kriteria evaluasi, maka penulis menilai program PTPN 7 Peduli ini dari tujuan-tujuan sub-sub program yang ditetapkan perusahaan dengan membandingkan pelaksanaannya di lapangan apakah tujuan-tujuan sub-sub program tersebut sebagian besar tercapai sehingga dapat dikatakan program efektif atau apakah sebagian besar tujuan-tujuan sub-sub program belum dapat tercapai sehingga program menjadi tidak efektif. Efektivitas program CSR tersebut terlihat bahwa dalam pelaksanaan program yang pelasanaanya dinilai efektif seperti program peduli kemitraan, pendidikan, dan keagamaan, sedangkan program yang kurang efektif antara lain peduli bencana alam, kesehatan, pembangunan, dan kelestarian lingkungan. Faktor pendukung program diantaranya, adanya dasar UU dan peraturan yang terkait program, perusahaan memiliki unit khusus penanganan CSR, perusahaan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan program, dan pemberian bantuan yang disesuaikan dengan keinginan masyarakat. Sedangkan penghambat program diantaranya, perusahaan yang belum memiliki dokumen dan tuntunan mentoring dan evaluasi program, belum memiliki bagian TJSL sehingga overlap dengan SDM, masyarakat yang kurang peduli terhadap program, dan perusahaan yang tidak melakukan mentoring terhadap program yang telah diberikan. Analisis Pustaka PTPN VII memiliki strategi untuk bisa menjalankan program CSR nya dengan baik, seperti adanya penggolongan ragam program yang akan dicanangkan, meliputi Tujuh program utama yang terangkum dalam PTPN 7 Peduli adalah peduli kemitraan, peduli bencana alam, peduli pendidikan, peduli kesehatan, peduli pembangunan, peduli keagamaan, peduli pelestarian lingkungan. Penetapan program ini berdasarkan pada master plan PKBL yang telah disusun selama lima tahun ke depan dari tahun 2009 – 2013. Namun sayangnya, dalam perencanaan program-program tersebut kurang adanya peran masyarakat didalamnya. Masyarakat kurang diikutsertakan, padahal program-program tersebut ditujuka untuk memenuhi kebutuhan dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Dalam kasus ini, masyarakat seperti hanya dijadikan objek, bukan subjek program. Alhasil, program yang telah dirancang sedemikian rapi 13 sesuai dengan master plan PKBL, pada akhirnya tetap saja memiliki celah. Seperti pada beberapa program ada yang dpandang tidak efektif, yakni program peduli bencana alam, kesehatan, pembangunan, dan kelestarian lingkungan. 6. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL Tanggal Unduh : Implementasi Corporate Social Responsibility pada PT Aqua Danone : 2013 : Internet : Jurnal : Budi Sulistyo : : : Depok : : : http://bsulistyo.staff.gunadarma.ac.id/Publications /files/1905/IMPLEMENTASI+CORPORATE+S OCIAL+ RESPONSIBILITY.pdf. : 9 Oktober 2014 Ringkasan CSR merupakan sinergi dari upaya berkelanjutan untuk menginformasi program-program sosial demi menciptakan ekonomi yang ramah lingkungan dengan melibatkan pelaku pembangunan untuk bekerjasama dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Mengacu pada praturan perundang-undangan dan peraturan lainnya mengenai lingkungan hidup, antara lain UU No.32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH), UU No.18/2008 tentang pengelolaan sampah, PP No.82/2010 tentang pengendalian pencemaran udara. Aturan lainnya dituangkan dalam Gobal Impact dimana terdapat 10 prinsip utama dari 4 aspek bisnis yang bertanggung jawab sosial dan berkelanjutan. Keempat aspek bisnis tersebut diantaranya, aspek Hak Asasi Manusia, aspek Ketenagakerjaan, aspek Anti korupsi, dan aspek Lingkungan. Aspek terakhir mencangkup tiga prinsip, yaitu pelaku bisnis harus mendukung tindakan pencegahan terhadap perusakan lingkungan, memiliki inisiiatif dalam mempromosikan tanggung jawab lingkungan, dan pripsip terakhir adalah mendorong pengembangan dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan. Peenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi CSR pada PT. Aqua Golden Group. Data yang digunakan adalah melalui data sekunder, sedangkan metode pengambilan data dengan studi pustaka, pengumpulan data dilakukan dengan mendownload literatur dari internet. Aqua memiliki program Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu yang dikembangkan sejak tahun 2006, merupakan sebuah model pengelolaan sumber daya air berbasis Daerah Aliran Sungan mulai dari hulu (daerah imbuhan air), tengah (daerah 14 sumber air Aqua), hingga hilir. Berintikan empat aspek kunci kedekatan, yaitu alam dan lingkungan, keterlibatan sosial-ekonomi, kelembagaan, serta pendidikan. Dengan pendekatan yang terintegrasi ini Aqua menetapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab serta berkelanjutan yang terus memberi manfaat bagi lingkungan serta generasi kini dan mendatang. Program program pengelolaan sumber daya air yang dijalankan meliputi program Konservasi, Pertanian Berkelanjutan, Pengelolaan Sampah, Akses Air Bersih, Penyehatan Lingkungan, dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Terkait isu perubahan iklim, Danone Aqua juga menjalankan program initiatif green plant (pabrik ramah lingkungan) dengan melakukan upaya pengurangan emisi CO2, penghematan energi, pemanfaatan air secara bijak, dan penerapan konsep GREEN. Selain itu, terdapat banyak program-program CSR yang perusahaan lakukan, diantaranya Komunikasi Sosial Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat, Sanitasi dan School Supporting Program, Pengelolaan Sampah, Pemberdayaan Pemulung, Pemberdayaan Perempuan, Konservasi Hutan dan Das, Kerja Sama dengan UKM dalam Pendirian Koprasi. Saran yang diajukan penulis adalah untuk memperluas program-program CSR ke daerah-daerah di Indonesia untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa CSR bukan hanya sekedar charity semata, sehingga perlu adanya tindak lanjut dari apa yang telah dilakukan selama ini. Analisis Pustaka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi CSR dengan mengacu pada UU lingkungan hidup, diantaranya UU No.32/2009, UU N0.18/2009 tentang pengelolaan sampah, dan UU No.82/2010 tentang pengelolaan pencemaran udara. Perusahaan telah menyadari bahwa aktivitas perusahaanya bisa menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan sosial. Sehingga perusahaan menetapkan praktek bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi lingkungan. Upaya tersebut tertuang dalam upaya penanggulangan melalui berbagai program CSR, diantaranya, program konservasi, pertanian berkelanjutan, Pengelolaan Sampah, Akses Air Bersih, Penyehatan Lingkungan, dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, program mengenai isu perubahan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Namun dalam penelitian ini, peneliti tidak menuliskan spesifikasi dampak yang telah atau akan ditimbulkan perusahaan terhadap lingkungan. Program-program yang dicanangkan sudah mencangkup beberapa aspek, seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan banyak kegiatan yang mengajakserta masyarakat untuk aktif didalamnya. 15 7. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL Tanggal Unduh : Program Corporate Social Responsibility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat : 2009 : Internet : Jurnal : Enjang Pera Irawan : : : Bandung, Universitas Padjajaran : : : http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustaka_ unpad_program_corporate_social_responsibility.p df. : 16 Oktober 2014 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) latar belakang dan motif program CSR, 2) mengetahui implementasi program CSR, 3) mengetahui respon dan partisipasi masyarakat terhadap program CSR yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) DJBB. Teori yang digunakan adalah teori legitimasi, teori stakeholder, dan teori interaksi simbolik. Metode penelitian dengan kualitatif studi kasus. Metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis daata yaitu dengan reduksi data, display data, dan verivikasi (pengambilan keputusan). Jika dikaji secara teoritis, maka progam CSR yang dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) DJBB mengandung prinsip triple bottom line yang berorientasi kepada pembangunan berkelanjutan. John Elkington memandang bahwa inti dari CSR yaitu pembangunan berkelanjutan, yang digambarkan sebagai triple bottom line sebagai pertemuan tiga pilar pembangunan yaitu “orang, planet, dan keuntungan” yang merupakan tujuan pembangunan (Rachman, Efendi dan Wicaksana, 2011:11-12). Bentuk kegiatan program CSR Program Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen ini terbagi kedalam lima kegiatan antara lain: proses pemilahan sampah, proses pengankutan/penyetoran sampah, proses pengolahan biomethagreen dan penampungan di Bank sampah, proses pemanfaatan biogas, dan pemasaran pupuk cair dan penjualan sampah anorganik. Progam CSR ini memiliki manfaat bagi masyarakat dan PT. PLN (Persero) DJBB. Manfaat yang paling dirasakan masyarakat yaitu: 1) budaya hidup sehat, 2) kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3) membantu tingkat kesejahteraan masyarakat, dan 4) meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat. Program CSR PT. PLN (Persero) DJBB memiliki dua indikator keberhasilan yaitu indikator internal dan indikator eksternal. Kriteria yang harus terpenuhi pada 16 indikator internal yaitu: 1) meningkatnya keharmonisan dan menurunkan potensi konflik dengan masyarakat, 2) meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menjaga aset-aset perusahaan sehingga tetap terpelihara, 3) aktivitas operasional menjadi kondusif. Sedangkan kriteria indikator eksternal yaitu: 1) adanya peningkatan kemandirian dan pemahaman pengelolaan lingkungan, 2) adanya peningkatan kualitas lingkungan, 3) peningkatan kesejahteraan masyarakat. Respon dan partisipasi masyarakat terhadap program CSR ini sangat baik, namuan saat ini sedang mengalami penurunan. Hambatan progam CSR ini yaitu kesadaran dan kedisiplinan memilah sampah masih belum massif, pertambahan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan intensitas sosialisasi dan pendampingan, dan minimnya forum forum dialog antara PT. PLN (Persero) DJBB, Pengelola Program Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen, dengan Masyarakat. Analisis Pustaka PT PLN (Persero) memiliki kegiatan program CSR Program Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen. Dimana program ini terbagi lima kegiatan antara lain: proses pemilahan sampah, proses pengankutan/penyetoran sampah, proses pengolahan biomethagreen dan penampungan di Bank sampah, proses pemanfaatan biogas, dan pemasaran pupuk cair dan penjualan sampah anorganik. Progam CSR ini memiliki manfaat bagi masyarakat dan PT. PLN (Persero) DJBB. Manfaat yang paling dirasakan masyarakat yaitu: 1) budaya hidup sehat, 2) kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3) membantu tingkat kesejahteraan masyarakat, dan 4) meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat. Dampak-dampak positif yang dikemukakan dalam tulisan hanya dari pandangan perusahaan saja, pandangan masyarakat belum diikutsertakan dalam mengemukakan pendapat mengenai dampak program, maupun dalam pelaksanaan program, sehingga belum menyeluruh. Asumsi ini dapat dilihat dari minimnya kesadaran masyarakat mengenai sampah, dan minimnya respon masyarakat tentang program, dibuktikan dengan forum dialog yang kurang diminati masyarakat. 17 8. Judul : Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di Cipinang Melayu sebagai Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun : 2009 Jenis Pustaka : Skripsi Bentuk Pustaka : Cetak Nama Penulis : Mohamad Fahmi Herndrawan Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama Penerbit : Bogor, Institut Pertanian Bogor Nama Jurnal : Volume (edisi): hal : Alamat URL : Tanggal Unduh : Ringkasan Implementasi CSR dipengaruhi oleh biografi perusahaan seperti status modal, sektor usaha, tenaga kerja, orientasi produksi, faktor komitmen dari CEO, kematangan perusahaan dan regulasi dan faktor perpajakan. Selain itu, adanya paksaan untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan juga sangat berpengaruh. Faktor paksaan ini disebut dengan market driven. Dengan lebih banyak memberikan perhatian kepada ligkungan sekitar, ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan, mencegah terjadinya bencana serta meminimalkan dampak bencana, sebenarnya perusahaan telah ikut andil dalam terpeliharanya kualitas hidup umat manusia jangka panjang. Perusahaan berkomitmen untuk mengelola melalui dampak sosial dan lingkungan secara bertanggung jawab, bekerja dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan, dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan. Program Jakarta Green and Clean (JGC) adalah wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, terutama yang berkaitan dengan permasalahan sampah. Perusahaan menyadari pengaruh pasca penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan ini memproduksi berbagai kebutuhan sehari-hari yang dipakai masyarakat pada umumnya. Perusahaan menekankan bahwa strategi perusahaan dalam pelaksanaan CSR adalah ‘Menjadi perusahaan yang ramah lingkungan’. Strategi yang dilakukan perusahaan dalam mengambangkan programnya diantara lain, yaitu1) relevansi; mengembangkan modal terkait usaha, 2) Model; merumuskan model kegiatan atau program percontohan yang dapat diterapkan di daerah lan, 3) kemitraan; bekerja sama dengan unsur masyarakat seperti LSM, lembaga pemerintah, pranata pendidikan pelaku bisnis, dan 4) replikasi; membuat replikasi model daerah-daerah lain. 18 Dalam menjalankan setiap program-program CSR, perusahaan menggolongkan dampak dari aktivitas perusahaan dalam bentuk program tersebut kedalam tiga tingkatan. Pertama, dampak bagi masyarakat secara luas. Dampak ini dipandang sebagai kontribusi sukarela perusahaan terhadap masyarakat secara luas, yang dilakukan melalui kemitraan dengan LSM, badan pemerintahan, perguruan tinggi dan masyarakat. Kontribusi tersebut mencakup program berkesinambungan, yang dilakukan secara profesional dibawah yayasan Unilever Indonesia Peduli. Kedua, dampak kegiatan perusahaan. Hal ini didasari pemikiran bahwa tanggung jawab sosial bagian dari kegiatan usaha, dan meliputi keinginan untuk selalu belajar dari tindakan perusahaan serta pengalaman pihak lain. Dan yang ketiga, adalah dampak rantai nilai. Rantai nilai yang dimaksud adalah mulai dari pemasok, pelanggan, hingga konsumen. Perusahaan bermitra dengan berbagai jenis distributor independen untuk meningkatkan semangat kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan keuntungan bagi usahausaha lokal. Tujuan khusus dari program ini adalah membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah, meningkatkan penghijauan di sekitar area program, memperbanyak daerah resapan air dengan pembuatan lubang resapan. Mengingat begitu besarnya dampak yang ditimbulkan oleh sampah dari lingkungan yang tidak sehat, maka diperlukan upaya straegis dan sinergis dari berbagai pihak yang concern dalam melakukan pelatihan dan pendampingan secara langsung kepada masyarakat. Cara pandang perusahaan CSR melaksanakan CSR dapat dikategorikan internal Driven, yakni murni dorongan dari perusahaan, karna tidak ada paksaan atau tuntutan masyarakat, bahkan regulasi pemerintah sekalipun. Perusahaan meyakini bahwa program CSR merupakan investasi demi perumbuhan dan keberlanjutan usaha. CSR tidak lagi dpandang sebagai sentra laba di masa mendatang. CSR disikapi secara strategis dengan melakukan alignment antara inisiatif CSR dengan strategi perusahaan. Analisis Pustaka Telah ada kesadaran perusahaan untuk berkomitmen dalam mengelola dampak sosial dan lingkungan secara bertanggung jawab, bekerja dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan, dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan. Perusahaan juga telah menyadari bahwa pengaruh pasca penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan, berupa sampah memiliki pengaruh negatif, berupa lingkungan yang tidak sehat, maka diperlukan upaya straegis dan sinergis dari berbagai pihak yang khusus dalam melakukan pelatihan dan pendampingan secara langsung kepada masyarakat. 19 9. Judul : Perencanaan Program CSR Bidang Lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) RU VI Cilacap untuk Mendapatkan Penerimaan Publik Tahun : 2009 Jenis Pustaka : Internet Bentuk Pustaka : Jurnal Nama Penulis : Roy Hamonangan Rajagukguk Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama Penerbit : Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Nama Jurnal : Volume (edisi): hal : Alamat URL : http://e-journal.uajy.ac.id/5359/ Tanggal Unduh : 2 Desember 2014 Ringkasan Semua aktivitas Public Relation di PT Pertamina RU IV Cilacap membutuhkan wadah yang perlu menyalurkan programnya, salah satunya melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan menyadari bahwa kegiatan operasional mereka rentan menimbulkan dampak negatif kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Tanggung jawab yang diberikan juga harus berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. CSR merupakan suatu nilai lebih yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa selanjutnya. Melalui CSR tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat mengenai perusahaan itu. Hal ini akan mendatangkan keuntungan jangka panjang yang mungkin untuk masa sekarang tidak dibayangkan. Untuk mencapai investasi sosial, diperlukan CSR yang baik atau good CSR. CSR yang baik dapat memadukan empat prinsip good corporate governance, yakni fairness, transparency, accountability, dan resposibility. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan perencanaan program CSR bidang lingkungan untuk mendapatkan penerimaan publik, mengidentifikasi dan mendeskripsikan strategi pengembangan investasi sosial, dan mendeskripsikan program sebagai proses untuk legitimasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Oleh karna itu data penelitian didapatkan melalui proses wawancara mendalam (in depth interview). Lebih lanjut data yang didapatkan akan dianalisis menggunakan triangulasi sebagai teknik mengecek keabsahan data. Kriteria program CSR PT Pertamina terdiri dari lima kriteria, 1) saling memberi adalah memberi manfaat atas setiap program CSR yang diimplementasikan. 2) Pengembangan energi hijau dan selaras dengan PROPER-LH adalah berdasarkan pada Permen LH No.519 Th 2009 tentang PROPER dan ISO 26000 SR tentang strandar pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaaan. Adapun bidang kegiatan yang 20 dilakukan mencakup bidang pendidikan dan budaya, bidang kesehatan masyarakat, bidang lingkungan hidup, bidang infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan menejemen bencana. 3) sosialisasi dan publikasi efektif, tujuanya untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa kehadiran perusahaan di tengah masyarakat dapat memberikan dampak positif. 4) prioritas wilayah operasi dan terkena dampak, bahwa setiap rogram CSR yang diimplementasikan diutamakan bagi masyarakat yang dekat dengan operasional kilang. 5) program berkelanjutan, diharapkan program CSR bisa berlanjut dan berkembang di masyarakat sehingga bisa lebih mandiri dan sejahtera dari kondisi kehidupan sebelumnya. Sedangkan, investasi sosial yang diharapkan oleh perusahaan yaitu memelihara dan meningkatkan citra perusahaan (persepsi masyarakat terhadap perusahaan), hubungan yang baik dengan perusahaan, mendukung operasional perusahaan, mengurangi gangguan masyarakat pada operasional perusahaan. Untuk mencapai harapan di atas diperlukan strategi. PT Pertamina (PERSERO) RU IV Cilacap memiliki lima strategi investasi sosial yaitu memiliki konsep CSR yang ideal, memiliki kriteria program, menggunakan acuan-acuan standar internasional, membina hubungan dengan stakeholders, serta memiliki model pelaksanaan CSR. Hasil pengamatan peneliti mendapati bahwa tahapan perencanaan program CSR sudah sesuai dengan perencanaan PR dan Pedoman Pelaksanaan CSR Bidang Lingkungan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Berbasis pada kekuatan data mengenai stakeholders menjadi nilai tambah bagi CSR Officer dalam merumuskan program yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders. Dapat dikatakan program CSR yang baik harus sesuai dengan basic needs. Program yang sesuai dengan basic needs akan membawa pada investasi sosial perusahaan. Analisis Pustaka Program-program CSR di PT. Pertamina sudah mempertimbangkan keberlanjutan program untuk kelangsungan hidup masyarakat. Disamping itu, perusahaan juga sudah menerapkan kriteria yang baik dan memperhatikan berbagai aspek, seperti nilai-nilai kebermanfaatan, lingkungan sekitar seperti kelestarian alam, kebudayaan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, mempunyai sistem sosialisasi dan pblikasi kegiatan, prioritas penerima program adalah penerima dampak perusahaan, serta program yang berkelanjutan dan berkembang di masyarakat. Disamping itu, ada pula investasi sosial yang menjadi orientasi perusahaan, yaitu untuk meningkatkan citra perusahaan dan penerimaanya ditengah masyarakat. Penelitian ini hanya membahas ‘kulit’ dari program CSR, mendeskripsikan bagaimana perusahaan menjalankan program CSR bagi masyarakat, namun tidak dijelaskan lebih lanjut program apa saja yang sudah benar-benar berjalan dan diterima keberadaanya di masyarakat. Peneliti banyak menyanjung kegiatan CSR, tapi tidak menjabarkan data yang aktual bagi pembaca agar argumen dan asumsinya kuat. 21 10. Judul : Peran CSR Bidang Lingkungan dalam Menunjang Perolehan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) PT. Surya Kertas Tahun : 2009 Jenis Pustaka : Internet Bentuk Pustaka : Jurnal Nama Penulis : Intan Kirana Nama Editor : Stevanus Hadi Darmadji Judul Buku : Kota dan Nama Penerbit : Surabaya, Universitas Surabaya Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa USU Volume (edisi): hal : Vol.2 (2) : 1-15 Alamat URL : http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/ view/329/320 Tanggal Unduh : 1 Desember 2014 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan CSR khususnya bidang lingkungan dalam menunjang perolehan PROPER PT Surya Kertas. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode basic research. Teknik penelitian dengan wawamcara, observasi, serta analisis dokumen. Program yang diteliti adalah program yang sudah dilaksanakan perusahaan sebelum dan sesudah PROPER. Dilihat pula rencana, sasaran, tujuan, dan efek jangka panjang program untuk membentuk strategi hubungan dengan stakeholder. Dasar dari tindakan CSR seharusnya merupakan bentuk menejemen atas dampak atas setiap aktivitas perusahaa. Karenanya, meskipun CSR bersifat sukarela, namun bukan berarti perusahaan bisa memilih melaksanakan CSR atau tidak, justru perusahaan seharusnya melaksanakan tanggung jawab yang tidak diatur oleh regulasi atau beyond regulation. Sejalan dengan itu, Kementrian Lingkungan Hidup mulai mengembangkan program penelitian untuk perusahaan yang dikenal dengan nama Program Penelitian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). PROPER merupakan salah satu upaya yang mendorong perusahaan untuk melakukan penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Program lingkungan yang dicanangkan meliputi program surya green and surya clean yang mengkondisikan agar kondisi lingkungan dan sosial senantiasa aman, nyaman dan turut melestarikan lingkungan di sekitar perusahaan, program penghijauan kodim merupakan program penghijauan bersama masyarakat, program penghijauan Sumput dan program pelaksanaan komposer, program ini berupa bantuan tong sampah, bersih-bersih, dan tanam pohon di Kali Tengah, hanya saja program ini dirasa kurang antusias dari masyarakat. Program-program tersebut merupakan bentuk program pendidikan lingkungan hidup karena bersifat menggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. 22 Aspek penilaian PROPER dalam program CSR bidang lingkungan umumnya berhubungan dengan pengolahan limbah, seperti kriteria pengolahan limbah, standar pembuanganya, dampak yang ditimbulkan, dan bagaimana penilaian masyarakat atas kinerja perusahaan. Karenanya, penilaian proper melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputsan, memikirkan keberlangsungan program, dan memberikan pandangan serta pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang pengelolaan hidup. Analisis Pustaka PT Surya kertas telah melakukan banyak program CSR terutama di bidang lingkungan dengan tujuan untuk pencapaian Program Penelitian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Program-program tersebut diantaranya, program surya green and clean, program penghijauan kodim dan sumput, program pelaksanaan komposer, dan program penanaman pohon Kali Tengah. Proses dalam menjalankan setiap program juga dinilai cukup baik, karrna dalam setiap langkahnya, mulai dari perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaanya, perusahaan telah melibatkan masyarakat untuk ikut serta didalamnya. Hanya saja, tidak dijabarkan lebih lanjut bagaimana program ini memiliki manfaat di bidang lainnya, seperti bidang ekonomi dan sosial. 23 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN CSR dan Implementasinya Definisi CSR The commission for Europan Comminities (1993) mendefinisikan CSR sebagai ‘essetially a concespt whereby companies decide voluntarily to contribute to a better society and a cleaner environment’. Selanjutnya perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, bukanlah perusahaan yang semata-mata memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya menurut aturan hukum. Melainkan perusahaan yang melaksanakan kepatuhan melampaui ketentuan hukum serta melakukan investasi lebih d bidang human capital, lingkungan hidup, dan hubngan antar stakeholder (Kartini, 2009) CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam oprasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan. CSR juga merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap suatu isu tertentu di masyarakat atau lingkungan guna menciptakan lingkungan yang lebih baik (Ranggi, 2010) Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan atas dampak yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan, terhadap masyarakat dan lingkungan dengan tetap memperhatikan batasan hukum, dan diwujudkan dalam bentuk program sukareladan kemitraan. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat pasti membawa pengaruh bagi kehidupan sosial, ekonomi, serta budaya. Dalam perjalanannya, aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan bersinggungan, baik secara lagsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu perusahaan perlu mengingat dan memperhatikan aspek sosial budaya, salah satunya adalah dengan membina hubungan baik yang bersifat timbal balik dengan stakeholder lain, baik pemerintah, swasta, maupun dari berbagai tingkatan elemen masyarakat. Hubungan baik ini dapat dibentuk dari adanya stakeholder dalam kaitannya dengan penyelenggaraan CSR (Rosyida dan Nasdian, 2011) Implementasi dan Manfaat CSR CSR membutuhkan strategi ekstra agar imlementasinya sanggup berjalan sesuai dengan ide dan konsep dasarnya. Strategi ekstra tersebut sebaiknya meliputi empat agenda utama, yakni : 1) pedoman dan tata etika, 2) sistem dan kebijakan manajemen korporat, 3) strategi kepemimpinan korporat dalam CSR, 4) komitmen dan kemitraan antar stakeholder. UN Global Compact merupakan salah satu institusi institusi global yang telah menetapkan pedoman dan tata etika CSR dengan efektif dan menjadi acuan, diantaranya mencangkup bidang hak azasi manusia, aturan perburuan, lingkungan, dan anti korupsi (Kartini, 2009). Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan CSR oleh perusahaan, perl ditinjau dari beberapa hal, diantaranya melalui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan melibatkan berbagai stakeholder terkait penggalian informasi dari dampak 24 penyelenggaraan CSR tersebut terhadap kondisi lingkungannya (Rosyida dan Nasdian, 2011). Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh Solihin (2009) mengenai penyelenggaraan CSR yang dipengaruhi oleh beberapa kondisi, diantaranya, persetujuan dan dukungan dari pihak yang terlibat, termasuk dari masyarakat sebagai pelaksana program. Adanya hubungan (relationship) diantara pihak-pihak yang terlibat dengan jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas koordinasi pelaksanaan program CSR sehingga program tersebut bisa menjadi program yang sustainable (berlanjut). Jika tidak, maka besar kemungkinan pelaksanaan program CSR tidak akan berjalan dengan optimal, dan yang terakhir, adanya pengelolaan program yang baik. Hal ini bisa terwujud hanya bila terdapat kejelasan tujuan program dimana terdapat kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program. Indikator kunci yang diperlukan sebagai acuan dan implementasi CSR agar lebih efektif dapat dilihat dari indikator : leadership, proporsi bantuan, transparansi dan akuntabilitas, cakupan wilayah, perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi, pelibatan stakeholder, keberlanjutan, dan hasil nyata (Kartini, 2009). Konsep piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol memberi justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat. Dalam pandangan Carol, CSR adalah puncak piramid yang erat terkait, dan bahkan terkait dengan tanggungjawab filantropis. Tanggung jawab Ekonomis. Tanggung jawab legal, Tanggung jawab Etis, dan Tanggung jawab Filantropis. Tanggung jawab yang terakhir merupakan tuntutan bagi perusahaan, bahwa selain memperoleh laba, taat hukum, dan berperilaku etis, perusahaan juga harus dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tujuannya untuk menigkatkan kualitas kehidupan semua (Suharto 2006). Implementasi program harus senantiasa dievaluasi untuk melihat sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya (Yulianti, 2012). Tahap implementasi ini terdiri atas tiga langkah utama yakni sosialisasi, pelaksanaan, dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan implementasi. Tahap pelaksanaan harus dilaksanakan berdasarkan pedoman CSR dan sejalan dengan roadmap yang telah disusun. Sedangkan internalisasi mencangkup berbagai upaya untuk memperkenalkan CSR dalam seluruh proses bisnis perusahaan agar menjadi strategi perusahaan (Hendrawan, 2009). Program CSR yang dlaksanakan oleh PT. PLN memiliki manfaat baik mayarakat maupun perusahaan, yaitu: 1) budaya hidup sehat, 2) kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3) membantu tingkat kesejahteraan masyarakat, dan 4) meningkatkan kreativitas dan kemandirian masyarakat (Irawan, 2011). Program CSR yang akan diimplementasikan harus dapat memberi manfaat bagi masyarakat, tidak hanya kepada salah satu aspek kehidupan, misal ekonomi dan memberikan manfaat kepada aspek kesejahteraan hidup. Masyarakat yang mendapatkan manfaat dari program CSR juga harus diutamakan bagi masyarakat yang dekat dengan wilayah operasional perusahaan. Pertimbangan ini melihat dari kompleksitas masyarakat sekitar wilayah operasional yang terkena dampak tinggi (Rajagukguk, 25 2009). Untuk mengetahui sejauh mana komitmen perusahaan yang diwujudkan melalui implementasi CSR, salah satunya dapat dilihat melalui penyelenggaraan program pengembangan masyarakat (Nasdian dan Rosyida, 2011). Pada dasarnya keberhasilan suatu program CSR tersebut dapat berpengaruh secara signifikan dan pada akhirnya membawa dampak positif terhadap kehidupan komunitas sekitar wilayah perusahaan (Nasdian dan Rosyida, 2011). CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, dimana dalam melakukan kegiatannya sebuah perusahaan tidak berorietasi pada keuntungan bisnis semata, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang (Sulistyo, 2013) Seperti CSR pada PTPN-IV telah terwujud kedalam berbagai tindakan berdimensi ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan lingkungan. Kelompok aktivis sosial, terkait dengan permintaan kontra sosial dan kontrol sosial. Penerapan CSR merupakan langkah pilihan masing-masing perusahaan sebagai kebijakan perusahaan itu sendiri, bukan karena adanya paksaan atas aturan tertentu maupun dikarenakan adanya aturan masyarakat. Implementasi CSR merupakan sarana edukasi dan komunikasi dengan masyarakan dan meciptakan situasi kebersamaan (Irawan, 2009). Namun tidak semua program CSR yang dicanangkan semata-mata untuk memberikan dampak positif di masyarakat, atau bukan diprioritaskan untuk peningkatan kehidupan komunitas di sekitar wilayah perusahaan, seperti di PT Petrokimia Gresik, program CSR diimplementasikan dengan tujuan utama untuk membentuk citra positif bagi perusahaan, melalui program kemitraan dan program bina lingkungan. Faktor Penyelenggaraan Program CSR Program Jakarta Green and Clean penting untuk dievaluasi tujuan yang ingin dicapai melalui seberapa besar pencapaian tujuan program tersebut, melihat hubungan antara input, output, dan proses program tersebut, baik dari segi masyarakat penerima manfaat maupun dari penyelenggara program. Input dari masyarakat selanjutnya akan dijabarkan dalam konteks faktor internal, sedangkan input dari pandangan penyelenggara program selanjutnya akan dijelaskan dalam konteks faktor eksternal. 1. Faktor Internal Faktor internal yang dimaksud adalah karakteristik individu yang mengikuti program CSR. Faktor internal yang berpengaruh dalam penyelenggaraan program CSR ini antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kependudukan, motivasi mengikuti program, dan tingkat pengetahuan responden terhadap program (Hendrawan, 2009). 2. Faktor Eksternal Sedangkan yang masuk kedalam faktor eksternal yaitu regulasi atau peraturan pemerintah setempat, hadiah atau penghargaan yang akan diterima, proses partisipasi masyarakat penerima program, dan manajemen program Jakarta Green and Clean yang mencangkup sosialisasi program, pelaksanaan program, dan tahap evaluasi program. 26 Konsep lain yang menjelaskan mengenai faktor dari penyelenggaraan program CSR yaitu dipengaruhi oleh pemerintah (goverment), perusahaan (private), dan masyarakat (community) (Rosyida dan Nasdian, 2011). Ragam Program CSR Kolter dan Lee (2005) menyebutkan enam kategori aktivitas CSR, yaitu 1) promosi kegiatan sosial, perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau pengumpulan dana, partisipasi masyaakat atau perekrutan tenaga sukarela. 2) Pemasaran terkait kegiatan sosial, perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilannya untuk kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. 3) Pemasaran kemasyarakatan korporat, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4) Kegiatan filantropi perusahaan, perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu, biasanya uang tunai, bingkisan/paket bantuan atau pelayanan cuma-cuma. 5) Pekerja sosial kemasyarakatan sukarela, perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, rekan pedagang, atau pemegang franchise agar secara sukarela membantu organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. 6) Praktika bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui kewajiban hukum serta melaksanakan investasi untuk kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup (Kartini, 2009). Program-program CSR yang dimiliki perusahaan mempunyai landasan atau dasar yang beragam, hal ini menimbulkan berbagai macam bentuk dan tujuan yang berbeda pula. Seperti halnya program yang dmiliki oleh PTPN-IV, bentuk kepedulian pada lingkungan dan masyarakat yang ditangani oleh sebuah bagian usaha yang semula disebut PUKK (Program Usaha Kecil dan Koprasi), lalu diperluas menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), yang sesungguhnya dipakai untuk melaksanakan program CSR yang sejalan dengan amanat UU No.40/2007. Program yang telah berjalan diantara lain Program kemitraan, dimana perusahaan memaksimalkan hubngan kemitraan dengan stakeholders Program bina lingkungan dan usaha kecil. Dalam bentuk pembiayaan modal kerja dan investasi, pinjaman khusus, hibah, pendidkan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pameran, dan lain-lain. (Manurung, 2009). Sedangkan perusahaan pertambangan batu apung di Lombok Utara mewujudkan tanggung jawab perusahaan kedalam bentuk penanggulangan masalah lingkungan, kerusakan lahan bekas tambang, dan reklamasi (Robi, 2013) Disamping itu, ada pula yang merepresentasikan tanggung jawab perusahaanya kedalam Program Community Based Micro Finance melalui pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini menjadi fokus dalam penelitian ini yang mencakup seluruh desa di Kecamatan Kabandungan (Rosyida dan Nasdian, 2011). 27 Program bina lingkungan dan program kemitraan yang dmiliki PT Petrokimia Gresik berupa bantuan bencana alam, pendidikan masyarakat, sarana prasarana, sarana umum dan ibadah, kesehatan masyarakat, dan pelestarian alam (Hapsari, 2012). Program PKBL di PTPN VII (persero) yaitu program PTPN 7 peduli, meliputi : peduli kemitraan, peduli bencana alam, peduli pendidikan, peduli kesehatan, peduli pembangnan, peduli keamanan, dan peduli pelestarian lingkungan (Yulianti, 2012). Program yang dimiliki oleh PT Aqua Danone, yakni WASH (water access, sanitation, and hygiene),Program pengelolaan sumber daya air terpadu, program konservasi, program inisiatif green plant, pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah, akses air bersih,penyehatan lingkungan, dan pengembangan ekonomi masyrakat (Sulistyo, 2013). Program Penelitian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan tujuan dari program CSR PT Surya kertas. Program-program tersebut diantaranya, program surya green and clean, program penghijauan kodim dan sumput, program pelaksanaan komposer, dan program penanaman pohon Kali Tengah (Kirana, 2013). PT PLN menjalankan program CSR berbasis pemberdayaan masyarakat melalui program Kawasan Sehat Mandiri, dimana melalui program ini masyarakat dilibatkan dalam mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif (Irawan, 2012). Program Jakarta Green and Clean (JGC), merupakan wujud kepedulian dari PT Unilever terhadap lingkungan, terutama permasalahan sampah, perusahaan menyadari pengaruh pasca penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan (Hendrawan, 2009). Sedangkan program CSR PT Pertamina yang ditujukkan untuk mendapatkan penerimaan publik, meliputi bidang pendidkan, budaya, kesehatan masyarakat, lingkungan hidup, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dan menejemen bencana (Rajagukguk, 2013). Pengaruh CSR Perusahaan yang telah menyadari bahwa kegiatan operasinal yang dilakukukan, khususnya perusahaan yang dalam kegiatannya berkenaan dengan sumber daya alam, memiliki dampak negatif bagi masyarakat, baik bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungannya, maka diperlukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang didasaran pada paradigma pembangunan berbasis lokal, kemitraan, dan berkelanjutan (Ape, 2014). Dampak Sosial Bidang sosial merupakan hal yang erat kaitannya dengan program-program CSR perusahaan, dilihat bahwa masyarakat dianggap sebagai subjek yang paling dekat dengan dampak yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan, oleh karenanya permasalahan sosial masyarakat notabene lebih diunggulkan oleh berbagai perusahaan dalam mengimplementasikan program-programnya. Dari berbagai pustaka yang dianalisis, semua program CSR yang dilaksanakan memiliki implikasi untuk memperbaiki keadaan sosial masyarakatnya. 28 Dampak sosial terkait dengan bagaimana kekuatan modal sosial yang terbangun dalam masyarakat. Modal sosial dalam hal ini sesuai dengan konsep modal sosial menurut Uphoff (2000) dalam Suwartika (2008), yakni diukur dari tingkat kepercayaan, kekuatan jaringan dan kekuatan kerjasama (Nasdian, 2011) Seperti komitmen pada penerapan CSR yang dilakukan oleh PTPN-IV, program ini mempertimbangkan aspek yang dianggap memiliki hubungan langsung dengan keadaan yang dialami oleh masyarakat dan lingkungan sekitar lokasi perkebunan PTPNIV dan dampak lingungan yang terjadi akibat adanya kegiatan perkebunan. Seperti adanya perbaikan bidang pendidikan, kesehatan, maupun kepada korban bencana alam, selain itu perusahaan juga telah berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, dan kompetensi masyarakat di berbagai bidang. Dengan mitra binaan program kemitraan dan bina lingkungan yang dimiliki berjumlah 5.250 mitra tahun 201 (Manurung, 2012). Sedangkan program CSR PT PLN disimpulkan dapat membiasakan budaya hidup sehat dan meningkatkan kreativitas dan kemandirian masyarakat (Irawan, 2012). Program Lembaga Keuangan Mikro Syariah telah memberikan dampak positif pada kekuatan modal sosial anggota kelompok simpan pinjam anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini, yakni dalam hal ini berjumlah 75 orang (Rosyida dan Nasdian, 2011). Program CSR pada perusahaan batu apung juga dapat menambah pendapatan dan kemampuan daya beli, berarti turut meningkatka taraf hidupnya, dan dapat meningkatkan pembangunan daerah bagi masyarakat disekitar perusahaan (Robi, 2013). Disamping itu, dampak lainnya tercermin dalam program kemitraan dan bina lingkungan yang dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik yang telah meredam konflik sosial dengan masyarakat sekitar, dan menimbulkan skeptisme di masyrakat atas kegiatan oprasional perusahaan yang dalam penggunaanya menggunakan bahan kimia (Hapsari, 2012). Seperti halnya program CSR bidang lingkungan PT Pertamina Cilacap yang telah mampu meredam adanya konflik di masyarakat, menambah jaringan antar stakehorlder dengan prioritas program adalah masyarakay yang berada di wilayah oprasi yang terkena dampak perusahaan. Program Jakarta Green and Clean yang dcanangkan PT. Unilever telah berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah yang merupakan masalah lingkungan yang cukup besar, membentuk paguyuban lingkungan yang merupakan wadah berkumpulnya fasilitator, dengan sasaran penelitian RW 13 Cipinang Melayu jakarta Timur (Hendrawan, 2009). PTPN IV Lampung melalui penerapan berbagai programnya dapat memberikan pemberdayaan kondisi sosial, seperti bantuan bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, kesehatan masyarakat, sarana umum, dan pelestarian alam (Yuliyanti, 2012). Implementasi program CSR yang dilakukan oleh PT Aqua Danone memiliki jangkauan yang lebih luas di bidang sosial, yakni menjangkau lebih dari 82.000 penduduk Indonesia yang tersebar di 10 kabupaten, dimana masyarakat mendapatkan fasilitas terkait pelatihan dan penguatan organisasi kemasyarakatan (Sulistyo, 2013). 29 Dampak Ekonomi Selain memberikan dampak sosial bagi masyarakat, program CSR juga dharapkan untuk mampu membatu masyarakat dalam meningkatkan ekonomi kehidupan mereka melalui berbagai program yang diberikan perusahaan. Dampak ekonomi dapat diukur dati tingkat pendapatan, tingkat tabungan, tingkat pengeluaran, dan taraf hidup masyarakat. PT Unilever memberikan pengaruh bagi perekonomian masyarakat, melalui program Jakarta Green and Clean, perusahaan mampu mendorong mitra agar berbisnis dengan cara yang berkelanjutan. Tidak hanya peningkatan gubungan berbisnis, tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik, membangun kemitraan berupa pengembangan kewirausahaan, lapangan kerja, dan bisnis bagi pemilik usaha lokal. Masyarakat DKI Jakarta pada umumnya, pemerintah dan dinas terkait, stakeholder pada umumnya, penerima manfaat langsung (total penduduk 300 orang, peserta JGC) (Hendrawan, 2009). Selaras denga program CSR PTPN IV Lampung yang memberikan pendampingan dan kredit lunak bagi UMKM yang belum bank-able, sehingga tumbuh dan berkembang menjadi badan usaha yang bank-able (Yulianti, 2012). Begitu pula dengan program kemitraan dan bina lingkungan perusahaan Petrokimia Gresik yang memberikan pinjaman modal investasi, pinjaman usaha kurang dari satu tahun bagi wilayah binaasn jawa timur, jawa tengah, bali, NTB, dan Yogyakarta. Di Gresik, yang menjadi binaan adalah pedagang yang menjual bahan-bahan pertanian dan pengusaha pelelangan ikan (Hapsari, 2012). Pertambangan Batu Apung di Kabupaten lombok dengan CSR yang dilaksanakan telah membantu menambah pendapatan dan kemampuan daya beli, berarti turut meningkatka taraf hidupnya. Meningkatkan pembangunan daerah bagi masyarakat disekitar perusahaan (Robi, 2013). PT Pekebunan Nusantara dengan pencapaian program CSR telah berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin, berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana, membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan (Manurung, 2009). Pemberdayaan pemulung, dimana perusahaan membentuk suatu wadah dan sentral penampungan hasil barang pemulung menjadi unit usaha yang saling menguntungkan. Kerjasama UKM dan pendirian Koprasi merupakan dampak yang telah PT Aqua Danone berikan bagi perekonomian masyarakat melalui program-programnya (Sulistyo, 2013). Program CSR yang dlaksanakan PT PLN telah berhasil membantu tingkat kesejahteraan masyarakat (Irawan, 2012). Namun pada kasus program yang dikembangkan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) terbukti bahwa program ini tidak meningkatkan pendapatan dan tingkat tabungan, namun untuk variabel taraf hidup data menunjukkan peningkatan pada masyarakat kategoi non-farm (Rosyida dan Nasdian, 2011) Dampak Lingkungan Setiap perusahaan apalagi yang memiliki aktivitas langsung dengan sumber daya alam memiliki dampak untuk mencemaru atau bahkan merusak lingkungan lebih 30 besar, dengan demikian perlu adanya upaya tanggung jawabyang dlakukan perusahaan dalam menanggulangi atau meminimalisir dampak negatif tersebut. Dengan adanya CSR, diharapkan perusahaan mampu memberikan upaya optimalnya dalam memenuhi tanggung jawabnya tersebut pada lingkungan. Program CSR yang djalankan perusahaan juga harus mampu memberikan cara yang solutif sehingga lingkungan bisa merasakan dampak positif dari program-program CSR. Idealnya, upaya tanggung jawab akibat aktivitas perusahaan harus masuk kedalam agenda wajib bagi perusahaan, namun seringkali ditemukan program CSR bidang lingkungan yang masih mengikutsertakan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat aktivitas perusahaan tersebut kedalam program CSR. Seperti halnya program CSR bidang lingkungan yang telah dilakkan oleh PT Nusantara IV yang mampu meminimalisir dampak keberadaan pabrik kelapa sawit karna memakai teknologi akrab lingkungan, mampu menjaga kelestarian lingkungan dengan prgram zero waste, yaitu pemanfaatan limbah padat dan cair menjadi kompos yang dilakukan pada daerah dmana perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya (Manurung, 2009). Selain itu, ada juga pertambangan Batu Apung di Lombok Utara yang mencanangkan program CSRnya dan telah melakukan pengamanan bekas lahan tambang, pengaturan bentuk lahan, pengelolaan top soil, pengendalian erosi dan sedimentasi, dan revegetasi dengan tanaman jambu mete (Robi, 2013). PT Aqua Danone melalui berbagai programnya telah mengurangi emisi CO2, penghematan energi, pemanfaatan air lebih bijak, penerapan konsep diberikan pada masyarakat yang membutuhkan di sekitar operasional perusahaan dan wilayah Indonesia tengah yang mengalami krisis air bersih dan mengalami bencana alam (Sulistyo, 2013). PT Surya Kertas melalui program Bina Lingkungan yang dimiliki telah membuat suatu kolaborasi antara pihak perusahaan dan warga agar sama-sama menjaga kebersihan lingkungan sehingga limbah bisa diminimalkan. Program yang dilaksanakan diprioritaskan bagi mayarakat yang berada di ring satu perusahaan, dan terkena dampak langsung (Kirana, 2013). Sedangkan PTPN IV Lampung mampu mengadakan pengijauan kembali lahan kritis dengan tanaman produktif di sekitar pemikiman, pembuatan sentra hortikultura, penanaman bakau, daur ulang sampah, lomba bersih kampung. Kegiatan tersebut membuat suasana lingkungan lebih bersih dan hijau (Yulianti, 2012). CSR PT PLN telah berhasil membuat kelestarian lingkungan yang lebih terjaga dengan adanya peningkatan kualitas lingkungan (Irawan, 2012). Sejalan dengan program Jakarta Green and Clean yang dilaksanakan oleh PT. Unilever, dimana turut berkotribusi dalam terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan hijau (Hendrawan, 2009) Penerima Manfaat Pada setiap program yang dilaksanakan CSR, tentunya memiliki tujuan untuk kebermanfaatan bersama. Manfaat tersebut tentunya dirasa perlu untuk dispesifikasikan kembali untuk siapa sebenarnya program-program CSR dilaksanakan. Idealnya, 31 program dilaksanakan bagi masyarakat dsekitar perusahaan, lebih detail lagi yakni masyrakat yang mendapat dampak negatif perusahaan untuk membantu menaikan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Namun, ada program CSR yang memiliki mitra binaan sebagai subjek pelaksana program, seperti pada pogram CSR milik PT Perkebunan Nusantara IV Medan, dimana dalam menjalankan programnya perusahaan memiliki mitra binaan program kemitraan dan program bina lingkungan berjumlah 5.250 mitra pada tahun 2011 (Manurung, 2009). Pada penyelenggaraan program CSR yang ditujukkan bagi Lembaga Keuangan Mikro Syariah, kegiatan dtujukan untuk anggota simpan pinjam LKMS dengan jumlah 75 orang (Rosyida dan Nasdian, 2011). Implementasi program CSR pada PT Aqua Danone, Masyarakat mendapatkan fasilitas terkait pelatihan dan penguatan organisasi kemasyarakatan menjangkau lebih dari 82.000 penduduk Indonesia yang tersebar di 10 kabupaten (Sulistyo, 2013). PT Unilever melalui program Jakarta Green and Clean-nya, memberikan manfaat programnya pada masyarakat DKI Jakarta pada umumnya, pemerintah dan dinas terkait, stakeholder pada umumnya, penerima manfaat langsung dari total penduduk 300 orang, peserta JGC (Hendrawan, 2009) Lain halnya dengan program yang bergerak di bidang ekonomi milik PT Petrokimia Gresik, yakni pinjaman modal investasi, pinjaman usaha kurang dari satu tahun, mencangkup wilayah binaan jawa timur, jawa tengah, bali, NTB, dan Yogyakarta. Di Gresik, yang menjadi binaan adalah pedagang yang menjual bahan-bahan pertanian dan pengusaha pelelangan ikan (Hapsari, 2012) Dalam rangka untuk mendukung penulisan studi pustaka ini, telah dianalisis 10 jurnal beserta rangkumannya. Rangkuman dan analisis dari jurnal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel tersebut menjelaskan tujuan penelitian yang akan dicapai dari masing-masing jurnal, metode penelitian digunakan dalam mencapai tujuan, ragam program CSR yang dicanangkan perusahaan, dampak yang dirasakan masyarakat dari adanya program-program tersebut, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan, serta kelompok penerima dari program-progam tersebut. 32 Tabel 1. Ringkasan Analisis Pustaka Pengaruh No Jurnal 1 Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan Nusantara IVMedan Dwi Endah Mira Manurung 2009 2 Pertambangan Batu Apung di Kabupaten Lombok Utara Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Tujuan Metode Mendapatkan pemahaman PT Perkebunan Nusantara IV atas CSR -Penerapan CSR pada perusahaan dan kesesuaiannya dengan konsep-konsep CSR khususnya Triple Bottom Line dan Hendbergs CSR Pyramid -menganalisis manfaat dari penerapan CSR pada Perusahaan Metode analisis yang dgunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder, yaitu dokumen resmi perusahaan. -Mengetahui bagaimana sistem kerjasama antara pemerintah daerah dengan kontraktor dalam pembangunan batu apung - mengetahui tanggung jawab Metode normatif dan empiris dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan sosiologis. Program CSR Program kemitraan, dimana perusahaan memaksimalkan hubungan kemitraan dengan stakeholders Program bina lingkungan dan usaha kecil. Dalam bentuk pembiayaan modal kerja dan investasi, pinjaman khusus, hibah, pendidkan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pameran, dan lain-lain. Tanggung jawab perusahaan berbentuk penanggulangan masalah lingkungan, kerusakan lahan bekas tambang, dan reklamasi. Sosial Adanya perbaikan bidang pendidikan, kesehatan, maupun kepada korban bencana alam. Telah berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, dan kompetensi masyarakat di berbagai bidang. Mitra binaan program kemitraan dan bina lingkungan berjumlah 5.250 mitra tahun 2001 Adanya perbaikan sarana kehidupan setempat dengan diperbaikinya fasilitas jalan, sarana kesehatan, listrik untuk wilayah sekitar perusahaan Ekonomi Pengurangan jumlah penduduk miskin, peningkatan pertumbuhan ekonomi Meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana, membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan Menambah pendapatan dan kemampuan daya beli, berarti turut meningkatka taraf hidupnya. Meningkatkan pembangunan daerah bagi masyarakat disekitar perusahaan. Lingkungan Meminimalisir dampak keberadaan pabrik kelapa sawit karna memakai teknologi akrab lingkungan. Menjaga kelestarian lingkungan dengan prgram zero waste, yaitu pemanfaatan limbah padat dan cair menjadi kompos. Dilakukan pada daerah dmana perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya. Pengamanan bekas lahan tambang, pengaturan bentuk lahan, pengelolaan top soil, pengendalian erosi dan sedimentasi, dan revegetasi dengan tanaman jambu mete. 33 Batu Bara L. Hendra Rofika Robi 2013 3 Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraa n Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan Isma Rosyida dan Fredian Tonny 2011 4 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan kontraktor terhadap dampak pertambangan batu apung -menganalisis tingkat pertisipasi stakeholder dalam penyelenggaraan program CSR -menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dalam penyelenggaraan program CSR dengan dampak sosial komunitas pedesaan -menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam dalam penyelenggaraan program CSR dengan dampak ekonomi komunitas pedesaan. Mengetahui implementasi PKBL PT Petrokimia Gresik sebagai upaya Pendekatan kuantitatif dengan kuesioner yang didukung oleh pendekatan kualitatif, dengan metode explanatory research, dengan metode triangulasi. Menggunakan data primer dan data sekunder. Program Community Based Micro Finance melalui pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini menjadi fokus dalam penelitian ini yang mencakup seluruh desa di Kecamatan Kabandungan, namun dalam penelitian ini hanya difokuskan ke Desa Cihamerang saja Memberikan dampak positif pada kekuatan modal sosial anggota kelompok simpan pinjam anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini, yakni dalam hal ini berjumlah 75 orang. program ini tidak meningkatkan pendapatan dan tingkat tabungan, namun untuk variabel taraf hidup data menunjukkan peningkatan pada masyarakat kategoi non-farm. Studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif dan Program bina lingkungan dan program kemitraan. Berupa bantuan Meredam konflik sosial dengan masyarakat sekitar, menimbulkan Adanya pinjaman modal investasi, pinjaman usaha kurang dari satu tahun bagi 34 Sebagai Strategi pembentukan citra perusahaan. Pembentukan Citra Perusahaan sebagai Program Corporate Sosial Responsibility PT Petrokimia Gresik wawancara mendalam, bencana alam, pendidikan masyarakat, sarana prasarana, sarana umum dan ibadah, kesehatan masyarakat, dan pelestarian alam skeptisme di masyrakat atas kegiatan oprasional perusahaan yang dalam penggunaanya menggunakan bahan kimia. wilayah binaasn jawa timur, jawa tengah, bali, NTB, dan Yogyakarta. Di Gresik, yang menjadi binaan adalah pedagang yang menjual bahan-bahan pertanian dan pengusaha pelelangan ikan -mengetahui efektivitas Program PTPN 7 peduli terhadap pencapaian tujuan dan sasarannya -menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program PTPN 7 Pendekatan kualitatif dengan metode penelitian menggunakan metode evaluasi. Program PKBL di PTPN VII (persero) yaitu program PTPN 7 peduli, meliputi : peduli kemitraan, peduli bencana alam, peduli pendidikan, peduli kesehatan, peduli pembangunan, peduli keamanan, dan peduli pelestarian lingkungan. Adanya pemberdayaan kondisi sosial, seperti bantuan bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, kesehatan masyarakat, sarana umum, dan pelestarian alam. Adanya pendampingan dan kredit lunak bagi UMKM yang belum bankable, sehingga tumbuh dan berkembang menjadi badan usaha yang bank-able. mengetahui implementasi CSR pada perusahaan Data yang digunakan adalah data sekunder. Pengkajian studi pustaka, pengumpulan data, download Program WASH (water access, sanitation, and hygiene),Program pengelolaan sumber Masyarakat mendapatkan fasilitas terkait pelatihan dan penguatan organisasi kemasyarakatan Pemberdayaan pemulung, dimana perusahaan membentuk suatu wadah dan sentral Yunidia Niken Hapsari 2012 5 Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu Evaluasi Program CSR) Devi Yulianti 2012 6 Implementasi CSR pada PT Aqua Danone Budi Sulistyo Adanya pengijauan kembali lahan kritis dengan tanaman produktif di sekitar pemikiman, pembuatan sentra hortikultura, penanaman bakau, daur ulang sampah, lomba bersih kampung. Kegiatan tersebut membuat suasana lingkungan lebih bersih dan hijau. Mengurangi emisi CO2, penghematan energi, pemanfaatan air lebih bijak, penerapan konsep 35 literatur dari internet 2013 7 Program Corporate Social Responsibility berbasis Pemberdayaan Masyarakat Rnjang Pera Irawan 2012 8 Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di Cipinang Melayu sebagai Implementasi Corporate Social Responsibility -mengetahui latar belakang dan motif program CSR -mengetahui implementasi program CSR -mengetahui respon dan partisipasi masyarakat terhadap program SR yang dilaksanakan PT PLN (Perseo) DJJB -menganalisis program Jakarta Green and Clean, meliputi : -identifikasi kebijakan dan wujud pelaksanaan CSR -mengidentifikasi input, proses, dan Metode penelitian dengan kualitatif studi kasus. Metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis daata yaitu dengan reduksi data, display data, dan verivikasi (pengambilan keputusan) Pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif. Metode survei dengan menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur. daya air terpadu, program konservasi, program inisiatif green plant, pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah, akses air bersih,penyehatan lingkungan, dan pengembangan ekonomi masyrakat. Program Kawasan Sehat Mandiri, yakni Program CSR berbasis pemberdayaan masyarakat, melalui program ini masyarakat dilibatkan dalam mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif Program Jakarta Green and Clean (JGC). Merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, terutama permasalahan sampah, perusahaan menyadari pengaruh pasca menjangkau lebih dari 82.000 penduduk Indonesia yang tersebar di 10 kabupaten. penampungan hasil barang pemulung menjadi unit usaha yang saling menguntungkan. Kerjasama UKM dan pendirian Koprasi. diberikan pada masyarakat yang membutuhkan di sekitar operasional perusahaan dan wilayah Indonesia tengah yang mengalami krisis air bersih dan mengalami bencana alam Adanya budaya hidup sehat yang di masyarakat Membantu tingkat kesejahteraan masyarakat Kelestarian lingkungan yang lebih terjaga Adanya peningkatan kualitas lingkungan Meningkatkan kreativitas dan kemandirian masyarakat Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah yang merupakan masalah lingkungan yang cukup besar. Terbentuknya paguyuban lingkungan yang merupakan Mendorong mitra agar berbisnis dengan cara yang berkelanjutan. Tidak hanya peningkatan gubungan berbisnis, tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik. Terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan hijau 36 PT. Unilever Indonesia Tbk Muhammad Fahmi Hendrawan 2009 9 10 Perencanaan Program CSR Bidang Lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) RU VI Cilacap untuk Mendapatkan Penerimaan Publik Roy Hamonangan Rajagukguk 2013 Peran CSR Bidang output program -mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program di RW 13 Cipinang Melayu, Jakarta Timur. penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan wadah berkumpulnya fasilitator. Dengan sasaran RW 13 Cipinang Melayu jakarta Timur. Meredam adanya konflik di masyarakat, menambah jaringan antar stakehorlder dengan prioritas program adalah masyarakay yang berada di wilayah oprasi yang terkena dampak perusahaan. -mendeskripsikan tahapan perencanaan program CSR bidang lingkungan untuk mendapatkan penerimaan pblik -mengidentifikasi dan mendeskripsikan strategi pengembangan investasi sosial -mendeskripsikan program sebagai proses untuk legitimasi Melalui pendekatan kualitatif, melalui proses wawancara mendalam, kemusian data dianalisis menggunakan triangulasi sebagai teknik mengecek keabsahan data. Bidang pendidkan, budaya, kesehatan masyarakat, lingkungan hidup, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dan menejemen bencana -mengetahui peranan CSR khususnya Pendekatan kualitatif dan metode basic Program Penelitian Peringkat Kinerja Membangun kemitraan berupa pengembangan kewirausahaan, lapangan kerja, dan bisnis bagi pemilik usaha lokal. Masyarakat DKI Jakarta pada umumnya, pemerintah dan dinas terkait, stakeholder pada umumnya, penerima manfaat langsung (total penduduk 300 orang, peserta JGC) Pihak perusahaan dan warga sama-sama 37 Lingkungan dalam Menunjang Perolehan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) PT. Surya Kertas Intan Kirana 2013 bidang lingkungan dalam menunjang perolehan PROPER research. Teknik penelitian dengan wawamcara, observasi, serta analisis dokumen Perusahaan (PROPER). Programprogram tersebut diantaranya, program surya green and clean, program penghijauan kodim dan sumput, program pelaksanaan komposer, dan program penanaman pohon Kali Tengah. menjaga kebersihan lingkungan sehingga limbah bisa diminimalkan. Diprioritaskan mayarakat yang berada di ring satu perusahaan, dan terkena dampak langsung 38 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian perusahaan atas dampak negatif yang diakibatkan dari aktivitas operasional perusahaan, kedalam bentuk program ataupun kegiatan bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Peran perusahaan dalam melaksanakan CSR bukan semata-mata hanya memenuhi kebutuhannya untuk mendapatkan profit sebanyak-banyaknya, namun disisi lain juga harus memperhatikan kewajibannya terhadap lingkungan hidup yang dieksplorasi dan lingkungan sosial yang diberikan dampak perusahaan. Lewat CSR pula, semestinya perusahaan bisa berperan aktif dalam melakukan pembaharuan sosial yang berkelanjutan dimanapun perusahaan itu berada. Indikator kunci yang diperlukan sebagai acuan dan implementasi CSR agar lebih efektif dapat dilihat dari indikator : leadership, proporsi bantuan, transparansi dan akuntabilitas, cakupan wilayah, perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi, pelibatan stakeholder, keberlanjutan, dan hasil nyata (Kartini, 2009). Setiap perusahaan memiliki pertimbangan masing-masing dalam menentukan program yang akan dilaksanakan d masyarakat, diantaranya yang mempengaruhi adalah pemerintah, masyarakat, dan perusahaan itu sendiri. Pemerintah mencangkup regulasi, kebijakan, perizinan, dan dukungan aparat setempat. Dari pihak masyarakat mencangkup umur, jenis kelamin, pendidikan, kebutuhan, dan tuntutan masyarakat itu sendiri. Terakhir adalah pihak perusahaan, dimana program yang diaksanakan dipengaruhi oleh sumber dana dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, relevansi program, dan strategi yang dimiliki perusahaan. Dari keseluruhan program CSR yang dianalisis, maka program CSR yang dicanangkan di masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi tujuh ragam, diantaranya program kemitraan, program bencana alam, program pendidikan, program kesehatan, program pembangunan, program keamanan, dan program pelestarian lingkungan. Program-program tersebut tentunya memiliki tujuan yang positif, yaitu memberikan masyarakat pelayanan sehingga dapat membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan memiliki kalitas hidup yang lebih baik, namun tetap memperhatikan etika lingkungan dengan memelihara kelestarian lingkungan alam. Dengan demikian, program CSR tersebut memiliki dampak, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Dampak sosial terkait dengan bagaimana kekuatan modal sosial yang terbangun dalam masyarakat. Modal sosial diukur dari tingkat kepercayaan, kekuatan jaringan, dan kekuatan kerjasama. Sedangkan dampak ekonomi dilihat dari tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, tingkat tabungan, dan juga taraf hidup masyarakat. Dampak lingkungan dapat dukur dengan melihat sejauh mana perubahan kualitas air, kualitas udara, dan kualitas tanah setelah program CSR tersebut dilaksanakan. 39 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Dari hasil analisis dan sintesis berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa program CSR yang dicanangkan perusahaan bagi masyarakat sangat beragam, yang kemudian memiliki dampak program bagi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Namun sayangnya, dampak lingkungan yang ada di sekitar perusahaan memiliki perhatian paling sedikit, dibuktikan dengan minimnya jurnal yang menjelaskan tentang dampak lingkungan yang didapatkan masyarakat akibat adanya program CSR. Dengan mengambil studi kasus perusahaan yang kegiatan operasionalnya berkaitan langsung dengan sumber daya alam, dalam hal ini Antam Tbk, maka berdasarkan analisis dan sintesis tersebut dapat diambil beberapa pertanyaan penelitian, diantara lain : 1. Apa faktor yang mempengaruhi keberlangsungan program CSR? 2. Bagaimana penilaian masyarakat terhadap program CSR bagi lingkungan ekologis sekitar perusahaan? Usulan Kerangka Analisis Baru Kerangka analisis yang dibuat merupakan gabungan dari analisis berbagai literatur. Kerangka ini juga menunjukan adanya keterkaitan antar variabel yang dijelaskan penulis dalam pustakanya. Setiap perusahaan memiliki pertimbangan masing-masing dalam menentukan program yang akan dilaksanakan d masyarakat, diantaranya yang mempengaruhi adalah pemerintah, masyarakat, dan perusahaan itu sendiri. Pemerintah mencangkup regulasi, kebijakan, perizinan, dan dukungan aparat setempat. Dari pihak masyarakat mencangkup umur, jenis kelamin, pendidikan, kebutuhan, dan tuntutan masyarakat itu sendiri. Terakhir adalah pihak perusahaan, dimana program yang diaksanakan dipengaruhi oleh sumber dana dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, relevansi program, dan strategi yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, akan terbentuklan beragam program yang akan dicanangkan di masyarakat. Seteah program-program tersebut terlaksana, maka akan timbul dampak yang dirasakan masyarakat dari program CSR mencangkup bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan. Bidang sosial dapat dilihat dari kepercayaan, kerjasama, dan jejaring. Ekonomi dapat dilihat dari pengeluaran, tabungan, dan taraf hidup. Sedangkan dampak lingkungan dapat dilihat dari kualitas air, kualitas tanah, dan kualitas udara. 40 PEMERINTAH MASYARAKAT Regulasi Kebijakan Perizinan Dukungan aparat setempat Umur Jenis Kelamin Pendidikan Kebutuhan tuntutan PERUSAHAAN Sumber Dana Sumber Daya Relevansi Program Strategi Perusahaan RAGAM PROGRAM CSR Program kemitraan Program bencana alam Program pendidikan Program kesehatan Program pembangunan Program keamanan Program pelestarian lingkungan. DAMPAK SOSIAL Kepercayaan Kerjasama Jejaring DAMPAK LINGKUNGAN DAMPAK EKONOMI Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Pengeluaran Tabungan Taraf Hidup Kualitas Air Kualitas Tanah Kualitas Udara 41 DAFTAR PUSTAKA Ardianto E, Machfudz DM. 2011. Efek Kedermawanan Penisnis dan CSR. Jakarta [ID]: Elex Media Komputindo. Hapsari YN. 2011. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai Strategi Pembentukan Citra Perusahaan sebagai Program Corporate Sosial Responsibility PT Petrokimia Gresik. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 November 27]. Dapat diuduh pada : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/comm60562abc54full.pdf Hendrawan MF. 2009. Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di Cipinang Melayu sebagai Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Unilever Indonesia Tbk. [Skripsi]. Bogor (ID) Irawan EP. 2009. Program Corporate Social Responsibility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 Oktober 16]. Dapat diuduh pada : http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustakaunpad_program_co rporate_social_responsibility.pdf Kartini D. 2009. Sosial Corpotare Responsibility : Transformasi Konsep Sustainability Management dan Implementasi di Indonesia. Bandung [ID]: PT Refika Aditama. Kirana I. 2013. Peran CSR Bidang Lingkungan dalam Menunjang Perolehan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) PT. Surya Kertas. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 Desember 1]; 2 (2) : 1-15. Dapat diuduh pada : http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/ view/329/320 Lako A. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. 2011. Jakarta [ID]: Erlangga. Manurung DEM. 2012. Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan Nusantara IV-Medan. [Tesis]. Depok (ID): Universitas Indonesia. [Diunduh pada 2014 Desember 1]. Dapat diunduh pada : lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309113-T31450analisis%20penerapan.pdf Raden S, Pulungan MS, Dahlan M, Thamrin. 2010. Kajian Dampak Penambangan Batubara terhadap pengembangan Sosial Ekonomi dan Lingkungan di Kabupaten Kutai Negara. Jakarta (ID); Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian dalam Negeri [Internet]. [Diunduh pada 2014 November 27]. Dapat diunduh pada : http://km.ristek.go.id/assets/files/330.pdf. Rajagukguk RH. 2009. Perencanaan Program CSR Bidang Lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) RU VI Cilacap untuk Mendapatkan Penerimaan Publik. J [Internet]. [Diunduh 2014 Desember 2]. Dapat diuduh pada : http://ejournal.uajy.ac.id/5359/ 42 Robi LHK. 2013. Pertambangan Batu Apung di Kabupaten Lombok Utara Ditinjau dari Undang Undang No 4 Th 2009 tentang Mineral dan Batu Bara. J Ilmiah [internet]. [diunduh 2014 November 29]. Dapat diunduh di : http://fh.unram.ac.id/wpcontent/uploads/2014/05/PERTAMBANGAN-BATU-APUNG-DIKABUPATEN-LOMBOK-UTARA-DITINJAU-DARI-UNDANG-UNDANGNOMOR-4-TAHUN-2009-TENTANG-MINERAL-DAN-BATU-BARA.pdf. Rosyida I dan Nasdian FT. 2011. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan. Sodality [Internet]. [Diunduh pada 2014 Desember 11]; 05 (01) : 51-70. Dapat diunduh di : http://202.124.205.111/index.php/sodality/article/view/ 5832/4497 Solihin I. 2009. Corporate Social responsibility : fron Charity to Sustainability. Jakarta (ID); Salemba Empat. Sulistyo B. 2013. Implementasi Corporate Social Responsibility pada PT Aqua Danone. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 Oktober 9. Dapat diuduh pada : http://bsulistyo.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/1905/IMPLEMENTASI+ CORPORATE+SOCIAL+ RESPONSIBILITY.pdf. Yulianti D. 2012. Efektivitas Program PTPN 7 Peduli di PT PTPN VII (Persero) Lampung (Suatu Evaluasi Program CSR). J Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan [Internet]. [Diunduh 2014 Desember 11]; 3 (1) : 1-13. Dapat diuduh pada : http://fisip.unila.ac.id/jurnal/files/journals/3/articles/112/submission/original/112338-1-SM.doc. 43 Riwayat Hidup Penulis memiliki nama lengkap Fitri Rabbani, dilahirkan di Bandung tanggal 14 Mei 1993. Merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, ayahanda bernama Yoga M Supriatman dan ibunda bernama Yanti Sugiarti. Kedua adik perempuannya bernama Zulfa Fauzia dan Nayla Agnia Revanti. Pendidikan formal yang pernah dilalui penulis dimulai dari TK. Permata (1998-1999) di Bandung, kemudian SDN Nusa Indah (19992005) di Bandung, MTs. Tanjung (2005-2008) di Tasikmalaya, dan MA Al-Amin (2008-2011) di Tasikmalaya. Semenjak lulus Sekolah Dasar, penulis menuntut ilmu formal sambil menuntut ilmu ukhrowi di Pondok Pesantren Al-Amin, Cukang, Kawalu, Tasikmalaya. Hingga pada tahun 2011, penulis diterima menjadi mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat di Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur undangan IPB dengan beasiswa Bidik Misi Dikti. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai organisasi, seperti BEM TPB 48, BEM FEMA Trilogi dan Public Relation Community. Penulis juga sempat mengikuti berbagai kepanitiaan dab event organizer baik di dalam kampus maupun luar kampus.