PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan produksi ternak dapat dilakukan melalui perbaikan genetik, nutrisi dan manajemen. Upaya yang ditempuh oleh bidang pemuliaan ternak yaitu melalui peningkatan mutu genetik ternaknya. Peningkatan mutu genetik dapat dilakukan melalui dua cara yaitu seleksi dan persilangan (Martojo 1992). Kedua hal ini dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu genetik dari suatu ternak. Peningkatan mutu genetik melalui seleksi akan lebih mudah dilakukan jika ternak yang diseleksi tersebut memiliki nilai pemuliaan yang tinggi, agar menghasilkan keturunan dengan performa yang tinggi pula. Persilangan antar bangsa sering dilakukan oleh negara yang beriklim tropis, untuk membentuk bangsa baru yang diinginkan. Salah satu dari sekian banyak persilangan antar bangsa yang telah dihasilkan adalah domba Komposit Sumatera. Domba ini dibentuk oleh Balai Penelitian Ternak untuk mendapatkan bangsa baru yang unggul, agar dapat dijadikan ternak lokal yang berkualitas tinggi. Domba Komposit Sumatera merupakan domba hasil persilangan antara domba lokal Sumatera x domba St. Croix cross x domba Barbados Blackbelly cross. Domba ini dibentuk untuk memperbaiki mutu genetik khususnya untuk menghasilkan domba tipe pedaging yang unggul serta dapat beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang lembab panas sesuai dengan iklim di Indonesia. Keunggulan sifat-sifat produktivitas dari domba Komposit Sumatra telah banyak dilaporkan, namun informasi tentang sifat pertumbuhan non-linier secara individu maupun parameter genetik domba ini belum banyak dilaporkan. Informasi ini dibutuhkan untuk lebih memudahkan para pemulia dalam meningkatkan produktifitas yang diinginkan dari domba Komposit tersebut. Berdasarkan latar belakang itulah maka dilakukan penelitian berdasarkan perbandingan kurva pertumbuhan non-linier serta parameter genetik dari domba Komposit Sumatera tersebut. Tujuan Penelitian 1. Mencari model kurva pertumbuhan non-linier yang terbaik dari dua model yang digunakan (Gompertz dan Logistic) 2. Menduga heritabilitas berdasarkan model Gompertz dan nilai pemuliaan pejantan dalam populasi. Manfaat penelitian Diharapkan hasil dari penelitian ini bermanfaat untuk: 1. Mendapatkan model yang terbaik dari perbandingan dua model kurva pertumbuhan non-linier 2. Memberikan informasi tentang kemajuan genetik pada domba Komposit Sumatera sehingga berguna bagi pertimbangan kebijakan seleksi yang tepat sesuai dengan tujuannya. Hipotesis Penelitian 1. Model kurva pertumbuhan yang berbeda akan memberikan tingkat keakuratan yang berbeda pula dalam menggambarkan data lapang pada domba Komposit Sumatera. 2. Pendugaan heritabilitas serta nilai pemuliaan yang akurat akan memberikan kecenderungan genetik yang meningkat pada domba Komposit Sumatera. 2