ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS

advertisement
Analisis Aliran Kas (Bab 4)
Astried P.
ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS

Laporan Aliran Kas adalah Laporan sumber dan penggunaan sesuai dengan keperluan pelaporan
keuangan tahunan, yang melaporkan aliran kas masuk dan keluar suatu perusahaan selama periode
waktu tertentu

Pengeluaran kas suatu perusahaan dapat bersifat
a. Kontinyu/terus menerus
b. Tidak kontinyu / intermitten

Aliran kas masuk suatu perusahaan dapat bersifat :
a. Kontinyu
b. Tidak Kontinyu

Perubahan kas dapat dibagi menjadi 3 golongan kegiatan, yaitu :
a. Aliran Kas Dari Kegiatan Operasi : Dari transaksi-transaksi yang termasuk dalam penentuan
laba bersih.
1. Aliran Kas Masuk
o Penjualan barang dan jasa secara tunai
o Pendapatan bunga dari piutang kepada debitur
2. Aliran Kas Keluar
o Pembayaran kepada pemasok untuk pengadaan persediaan
o Pembayaran bunga utang
o Pembayaran gaji karyawan
o Pembayaran pajak
b. Aliran Kas Dari Kegiatan Investasi : Dari transaksi pembelian dan penjualan sekuritas utang,
sekuritas ekuitas dan aktiva tetap.
1. Aliran Kas Masuk
o Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap
o Penjualan investasi jangka panjang dalam bentuk obligasi/sekuritas ekuitas perusahaan
lain.
2. Aliran Kas Keluar
o Pembayaran pembelian aktiva tetap
o Pembayaran pembelian investasi jangka panjang dalam bentuk obligasi/sekuritas ekuitas
perusahaan lain
c. Aliran Kas Dari Kegiatan Pembelanjaan : Dari transaksi utang dan ekuitas
1. Aliran Kas Masuk
o Penerimaan kas dari pengadaan utang
o Penerimaan kas dari penjualan sekuritas ekuitas yang diterbitkan perusahaan..
2. Aliran Kas Keluar
o Pembayaran kembali pokok utang
o Pembelian kembali sekuritas ekuitas yang diterbitkan perusahaan dari para pemegang
saham
o Pembayaran deviden kas kepada pemegang saham.
Manajemen Keuangan
19
Analisis Aliran Kas (Bab 4)
Astried P.
A.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA SEDIAAN

Belum ada standar rasio yang umum digunakan dalam menentukan jumlah kas yang sebaiknya harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan. Tetapi ada beberapa standar tertentu yang dapat digunakan
sebagai pedoman, yaitu :
a. Jumlah kas pada saat dapat dipertahankan dengan besarnya jumlah aktiva lancar ataupun utang
lancar.
b. H.G.Guthmann : Jumlah kas yang ada di dalam perusahaan yang well finance hendaknya tidak
kurang dari 5% - 10% dari jumlah aktiva lancar.
Gambar 1.
Aliran Kas Dalam Perusahaan
Depresiasi
BARANG
DALAM
PROSES
Upah Buruh
Pemjualan
Kredit
Biaya Adm Penjualan
Pembelian AT
Bahan Mentah
Upah,
Biaya
Adm
+
Penjualan
Penjualan Tunai
Aktiva tetap
(Netto)
BARANG JADI
PIUTANG
Pengumpulan Kredit
Pembelian
Penjualan AT
UTANG
Pinjaman
Investasi
KAS
PEMILIK

Safety Cah Balance (Persediaan besi Kas) : Jumlah minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh
perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-waktu.

Faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan besi kas suatu perusahaan :
1. Perimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar
2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
Perusahaan yang aliran kasnya sering mengalami penyimpangan yang merugikan dari yang
diestimasikan, perlulah perusahaan ini mempertahankan adanya persediaan minimal kas yang agak
besar.
3. Adanya hubungan yang baik dengan bank-bank.
Manajemen Keuangan
20
Analisis Aliran Kas (Bab 4)
Astried P.

Manfaat Laporan Aliran Kas
a. Mencerminkan kemampuan perushaan dalam menghasilkan aliran kas masuk bersih dari kegiatan
operasi untuk membayar kegiatan pembelanjaan (Bunga, Utang dan Deviden)
b. Membantu untuk menaksir kebutuhan perusahaan terhadap pembelanjaan dari luar
c. Membantu untuk menjelaskan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas masuk bersih dari
kegiatan operasi
d. Membantu untuk mengidentifikasi pengaruh transaksi pembelanjaan dan transaksi investasi kas
maupun non kas.
B.
ANGGARAN KAS (BUDGET KAS)

Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Hal
ini penting karena berkaitan dengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui kapan perusahaan
mengalami defisit dan kapan surplus.

Budget kas sangat penting artinya bagi penjagaan likuiditas suatu perusahaan. Selain itu juga dapat
diketahui kapan perusahaan akan dalam keadaan defisit kas / surplus kas karena operasinya
perusahaan.

Budget kas dapat disusun untuk periode bulanan/kwuartal. Budget kas dapat dibedakan dalam dua
bagian, yaitu :
1. Estimasi dari penerimaan kas yang berasal dari : hasil penjualan tunai, piutang yang terkumpul,
penerimaan bunga dividen, hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan lain
2. Estimasi dari pengeluaran kas yang digunakan untuk: pembelian bahan mentah, pembayaran
utang-utang, pembayaran upah buruh, pembayaran bunga, dividen, pajak, dll

Tujuan penyusunan anggaran kas bagi pimpinan perusahaan adalah untuk mengetahui :
1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan
2. Kemungkinan adanya surplus dan defisit karena rencana operasi perusahaan
3. Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas
4. Saat kapan kredit dibayar kembali.

Tahap Penyusunan Budget Kas
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil perusahaan
(transaksinya adalah transaksi operasional).
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana
lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan. Juga
disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali
(transaksinya adalah transaksi finansiil).
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
finansil dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi
finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.
Manajemen Keuangan
21
Analisis Aliran Kas (Bab 4)
Astried P.
Kasus :
Perusahaan Multiguna menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas selama 6 bulan pertama di
tahun 2015 sebagai berikut:
Estimasi penerimaan:
1. Hasil penjualan tunai yang diterima setiap bulannya:
Januari
Rp 400 juta
April
Pebruari
Rp 500. juta
Mei
Maret
Rp 730. juta
Juni
960. juta
800. juta
900. juta
2. Piutang yang terkumpul setiap bilannya
Januari
Rp 400. juta
Pebruari
Rp 500. juta
Maret
Rp 650. juta
April
Mei
Juni
760 juta
660 juta
670 juta
3. Penerimaan lainnya
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
180 juta
140 juta
124 juta
Estimasi Pengeluaran
1. Pembelian Bahan Mentah secara tunai setiap bulannya
Januari
Rp 600 juta
April
Pebruari
Rp 600 juta
Mei
Maret
Rp 500 juta
Juni
550 juta
600 juta
600 juta
2. Pembayaran upah buruh setiap bulannya
Januari
Rp 250 juta
Pebruari
Rp 250 juta
Maret
Rp 220 juta
April
Mei
Juni
250 juta
250 juta
300 juta
3. Pengeluaran untuk biaya penjualan setiap bulannya
Januari
Rp 200 juta
April
Pebruari
Rp 300 juta
Mei
Maret
Rp 220 juta
Juni
200 juta
250 juta
230 juta
4. Pengeluaran untuk biaya administrasi & umum setiap bulannya
Januari
Rp 350 juta
April
Pebruari
Rp 350 juta
Mei
Maret
Rp 400 juta
Juni
400 juta
400 juta
420 juta
Rp 200 juta
Rp 200 juta
Rp 220 juta
5. Pembayaran pajak penghasilan dalam bulan Maret sebesar Rp 100 juta
Berdasarkan data di atas disusunlah budget kas
Manajemen Keuangan
22
Analisis Aliran Kas (Bab 4)
Uraian
Estimasi penerimaan
Hasil Penjualan Tunai
Penagihan piutang
Penerimaan lain
Jumlah penerimaan
Estimasi Pengeluaran
Pembelian bahan mentah
Pembayaran upah
Biaya penjualan
Biaya adminis&umum
Pembayaran pajak
Jumlah pengeluaran
Surplus(Defisit)
Astried P.
Jan
Peb
Maret
April
Mei
Juni
Bila kita lihat kondisi di atas pada bulan Januari dan Pebruari mengalami defisit yaitu 400.000 dan
300.000. Oleh Karena itu kita perlu melakukan transaksi finansiil yaitu pinjam ke bank serta menyusun
“skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga.
Data tambahan untuk membuat skedul yaitu:
1.
Estimasi saldo kas pada akhir Desember 2014 = Rp100.000
2.
Persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp 50.000
3.
Pinjaman dari Bank diterima pada permulaan bulan dan pembayran bungan dilakukan pada akhir
bulan. Pembayaran kembali utang dilakukan pada permulaan bulan. Bunga bank ditetapkan
sebesar 2%/bulan.
Dengan demikian utk menutup defisit bulan Januari Perusahaan pinjam ke Bank sebesar Rp
.
Jumlah pinjaman ini akan dapat menutup defisit dan pada akhir bulan terdapat persediaan besi Rp
50.000
Saldo kas pada permulaan Januari
Terima pinjaman dari Bank
Jumlah kas tersedia
Untuk menutup defisit
Bunga yang harus dibayar akhir bulan (2%x357.143)
Jumlah
Saldo kas akhir bulan
Misalnya dalam contoh ini pinjaman yang di peroleh dari Bank Rp 360.000 untuk bulan Januari
dan Rp 330.000 untuk bulan Pebruari. Pembayaran kredit dilakukan pada awal bulan April Rp
200.000 dan sisanya sebesar Rp 490.000 di bayar pada permualaan bulan Mei. Skedul
Pembayaran Pinjaman sbb:
Manajemen Keuangan
23
Analisis Aliran Kas (Bab 4)
Astried P.
Skedul Pembayaran Pinjaman dan bunga
(dalam ribuan rupiah)
Uraian
Jan
Saldo Kas P.B
Terima kredit PB
Membayar kembali kredit
Alat likuit yang tersedia
Surplus (Defisit)
Pembayaran bunga AB
Saldo Kas AB
Pinjaman Kumulatif
* AB: Akhir bulan PB : Permulaan Bulan
I
II
III
IV
Uraian
Saldo Kas P.B
Peb
Maret
Perusahaan Multiguna
Budget Kas selama 6 bulan
Jan
Peb
Maret
April
April
Mei
Juni
Mei
Hasil Penjualan Tunai
Penagihan piutang
Penerimaan kredit dr bank
Penerimaan lain
Jumlah penerimaan
Jumlah kas keseluruhan
Pengeluaran Kas
Pembelian bahan mentah
Pembayaran upah
Biaya penjualan
Biaya adminis&umum
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak
Pembayaran kembali utang ke
Bank
Jumlah Pengeluaran
Saldo Kas A.B
Manajemen Keuangan
24
Juni
Download