BAB I

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mandi merupakan salah satu kebutuhan manusia. Mandi dua kali dalam
sehari sangat dianjurkan agar tubuh terasa segar. Dalam suatu artikel penelitian
dijelaskan bahwa jika seseorang selalu mandi dengan menggunakan air dingin,
peredaran darahnya akan membaik. Selain itu, produksi sel darah putih dan
imunitas tubuh terhadap virus akan meningkat.
Pada umumnya manusia mandi saat temperatur udara rendah, yaitu pada
pagi atau malam hari, sehingga mandi dengan menggunakan air hangat akan
terasa lebih nyaman.
Seperti halnya air dingin, air hangat juga memiliki beberapa keunggulan.
Efek panas yang dimiliki air hangat dapat melebarkan pembuluh darah,
meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan. Hal tersebut berguna
untuk mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri dan menenangkan
pikiran.
Terdapat beberapa metode penyediaan air hangat di rumah. Penjerangan
air dengan menggunakan kompor adalah yang paling umum dilakukan. Tetapi ada
pula yang menggunakan pemanas air listrik ataupun bahkan pemanas air tenaga
surya. Besarnya nilai ekonomi yang harus dibayar tergantung pada besarnya nilai
kalor bahan bakar yang digunakan untuk kompor atau besarnya energi listrik yang
digunakan untuk pemanas listrik.
Jika dalam sebuah rumah terdapat beberapa orang yang selalu mandi
menggunakan air hangat, misalnya dengan menjerang air di kompor, maka dapat
diperkirakan bahwa jumlah bahan bakar yang digunakan akan banyak. Kemudian
jika dihitung dalam skala yang lebih besar, kawasan perumahan, maka jumlah
penggunaan bahan bakar tersebut akan lebih besar lagi. Begitu pula halnya jika
yang digunakan energi listrik.
Terinspirasi oleh banyaknya manfaat yang dimiliki oleh air hangat jika
digunakan untuk mandi, dan besarnya total biaya yang digunakan untuk
pernyediaan air hangat dalam satu kawasan secara terpisah, setiap orang dalam
2
setiap rumah di suatu kawasan, maka Penulis mengambil topik bahasan tugas
akhir mengenai sistem penyediaan air hangat sentral untuk mandi dan kebutuhan
rumah tangga lainnya dalam satu kawasan perumahan. Selain itu, untuk dapat
menghemat energi yang akan digunakan pada pemanas air sentral, Penulis
berusaha untuk menganalisis pemanfaatan panas buang dari kondensor mesin
refrigerasi sentral sebagai pemanas awal dari sistem penyediaan air hangat
tersebut.
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan dari topik bahasan yang diambil adalah untuk malakukan
perancangan sistem dan jalur pemipaan penyediaan air hangat sentral di suatu
kawasan perumahan dengan memanfaatkan panas buang dari kondensor mesin
refrigerasi sebagai pemanas awalnya. Diharapkan pada akhir analisis akan
diketahui besar energi yang dibutuhkan, sehingga dapat dilakukan perbandingan
dengan sistem yang ada saat ini.
1.3
Ruang Lingkup Pembahasan
Awal perancangan dimulai dengan pemilihan model kawasan perumahan.
Berdasarkan kebutuhan adanya sistem refrigerasi sentral yang akan menjadi
sumber panas awal dan analisis sebelumnya mengenai perancangan sistem
penyegar udara sentral yang dilakukan di kawasan perumahan Batununggal Indah
Bandung, maka perancangan sistem penyedia air hangat pun dilakukan di
kawasan perumahan ini.
Perancangan akan meliputi pemilihan sistem penyedia air hangat sentral,
antara lain alat pemanas, seperti boiler, alat penukar panas, dan tempat
penampungan air hangat. Kemudian sistem pendistribusian air hangat, seperti
pompa, pembuatan jalur pemipaan dan pemilihan pipa. Dan terakhir dilakukan
perhitungan mengenai insulasi sistem untuk mengurangi energi yang terbuang ke
lingkungan.
Pada penyaluran air dalam rumah diambil shower sebagai akhir dari jalur
pendistribusian air hangat.
3
1.4
Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang dilakukan disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Ilustrasi dari metode pembahasan dilakukan dengan menggunakan
diagram alir pada Gambar 1. Perincian untuk tiap langkah pada diagram alir dapat
dilihat pada bab dan subbab yang bersangkutan.
Download