Kompetensi Manajer Proyek Terhadap Kinerja Kualitas dan Kinerja Inovasi Untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi (Studi Kasus: Perusahaan manufaktur Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik dan Mojokerto ) Zeplin Jiwa Husada Tarigan Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petra Mahasiswa Doktoral Manajemen Universitas Brawijaya Malang Dengan semakin banyaknya organisasi yang menerapkan pendekatan project management dan meningkatnya permintaan untuk project manager, maka terjadi peningkatan ketertarikan terhadap kompetensi dari project manager dan standarstandar untuk pengembangan dan pelatihan untuk kompetensi project management. Standar project management saat ini digunakan secara luas di seluruh dunia dalam pelatihan dan pengembangan, profesional program yang bersertifikasi, dan metodologi project management perusahaan dengan asumsi bahwa terdapat hubungan yang positif antara standar dengan prestasi yang efektif di tempat kerja. Namun, selama ini belum ada riset secara empiris yang mendukung atau mempertanyakan asumsi di atas. Banyak perusahaan menerapkan Total Quality Management (TQM) yang mengharuskan para manajer memiliki kompetensi yang dapat diandalkan terutama dalam personel management, sehingga banyak perusahaan mencari dan mengambil tenaga-tenaga dari perusahaan lain yang dianggap memiliki kompetensi memadai. Penelitian ini menyajikan riset yang mengeksplorasi hubungan antara knowledge and skill personnel management, characteristic personality management, demonstrable performance personnel management, terhadap quality performance, innovation performance dan organizational performance. Key Words : project manager competence, performance, TQM 1. Pendahuluan Manajemen proyek adalah kombinasi personil, kebijakan, prosedur dan sistem (manual atau dengan komputer), yang memungkinkan terlaksananya kegiatankegiatan merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan biaya, jadwal, mutu, dan kinerja proyek" . Manajemen proyek terdiri dari subsistem organisasi dan pengelolaan hubungan antarmanusia, serta pengelolaan aspek teknik (nonmanusia). Pengelolaan aspek teknik terdiri dari unsur-unsur sistem perencanaan, sistem pengendalian, sistem metodologi dan sistem informasi manajemen (Love, et. el., 2003). Manajemen organisasi dan hubungan antar manusia bertujuan untuk memanfaatkan potensi kemampuan personil secara optimal, misalnya dengan motivasi, pengarahan, pembagian kerja, dan usaha nonteknik lainnya. Adapun keempat unsur teknik yang terlihat di Gambar 1, di bawah merupakan alat dan mekanisme dalam pengelolaan proyek untuk mencapai sasaran, dimana masing-masing unsur memiliki keterkaitan yang erat. Dimulai dari perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan dan dasar tolok ukur pengendalian. Selanjutnya pemakaian teknik dan metode yang benar dan didukung oleh sistem informasi proyek yang tepat, akan memungkinkan penyelenggaraan proyek berjalan dengan baik. Gambar 1. Unsur Sistem Manajemen Proyek Penyelesaian sebuah proyek sangat bergantung pada kemampuan manajer proyek dalam memilih proyek yang akan dikerjakan, memilih strategi dalam menyelesaikan proyek, memilih metoda kerja untuk menyelesaikan proyek, memilih sistem pengukuran untuk memantau proyek serta bagaimana untuk mengevaluasi suatu proyek, dan bagaimana sebuah proyek dinyatakan berakhir (Meredith and Mantel, 2004) Pengembangan dan pemakaian standar project management adalah standar yang mendeskripsikan apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai prestasi yang efektif dalam project management di tempat kerja dan siapa yang memenuhi standar itu akan berhasil, atau kelihatan lebih berhasil, lebih efektif dibandingkan mereka yang performance-nya tidak memenuhi standar (Boyatzis, 1982). Menyadari bahwa belum banyak terdapat riset yang melaporkan tentang validasi atau bahkan yang mempertanyakan asumsi bahwa ada hubungan yang positif antara performance terhadap standar sebagai pengukuran terhadap kompetensi project management dan persepsi tentang performance yang efektif di tempat kerja, maka sebuah riset dilakukan, dengan menggunakan metode empiris untuk menvalidasi asumsi-asumsi tersebut. Kualitas Proyek Kompetensi project management Organizational Performance Anggaran Proyek Jadwal Proyek Gambar 2. Hubungan antara kompetensi manajemen proyek terhadap Indikator Keberhasilan proyek untuk meningkatkan kinerja organisasi perusahaan 2. Kerangka Pemikiran dan Konsep Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Crawford (2005) lebih fokus kepada sifat dan kompetensi personal dalam peran dan lingkungan dan kompetensi project manager. Dalam mengeksplorasi hubungan antar pelatihan kompetensi project management dengan persepsi dari prestasi di tempat kerja, maka yang pertama sekali perlu dilakukan adalah mendefinisikan istilah kompetensi dan turunannya dan kemudian melihat konsep kompetensi itu ke dalam bagian-bagian yang dapat diukur terhadap standar sebagai basis untuk analisa. Kompetensi dulunya merupakan istilah yang sederhana dengan definisi dalam kamus sebagai kekuatan, kemampuan, atau kapasitas (untuk melakukan suatu tugas) dan kualifikasi atau kapasitas, kecukupan dalam melakukan suatu tugas. Namun, konsep kompetensi telah berkembang menjadi arti yang berbeda dan itu tetap merupakan salah satu istilah yang sering ditemukan dalam literatur pekerjaan dan organisasi. Lima karakteristik kompetensi didefinisikan oleh Spencer & Spencer (2003). Dua dari karakteristik kompetensi yang disampaikan yakni: Pengetahuan, informasi yang dimiliki seseorang di area yang spesifik; dan keahlian, kemampuan untuk melakukan suatu tugas mental dan fisik; dianggap sebagai kompetensi dasar dan paling siap untuk dikembangkan dan dilatih melalui latihan dan pengalaman. Tiga karakteristik personaliti lainnya, motivasi, sikap, dan konsep diri, dinilai sulit untuk dilatih dan dikembangkan. Attribute based inference of competence Knowledge Skills Core Personality Characteristics Demonstrable Performance The knowledge and understanding, skills and abilities that a person brings to a job Input competencies the core personality characteristics underlying a person capability to do a job Personal competencies the ability to perform the activities within an occupational area to the levels of performance expected in employment Competence Output competencies Performance based inference of competence Gambar 3, Integrated model of competence identifying components of the overall Peneliti ini untuk mengetahui pengaruh manajer proyek yang memiliki kompetensi terhadap kinerja kualitas dan kinerja inovasi . Berdasarkan model penelitian yang telah dikembangkan oleh Prajogo dan Sohal (2006) yang mengintegrasikan TQM dengan teknologi research and development proyek dalam mengukur kinerja kualitas dan inovasi. Gambar 4. The Integrated model of Quality Management and Innovation Management Dengan model yang disampaikan oleh Heywood et al. (1992) pada Gambar 4, dan model yang disampaikan oleh peneliti pada Gambar 2 serta model yang disampaikan oleh Prajogo dan Sohal (2006). Dari ketiga model, peneliti dapat menentukan model kerangka konsep yang akan diteliti dari penggabungan seperti pada Gambar 4. People Management H1a Knowledge & Skill Personality Characteristics Quality Performance H1b H2a H2b Organizational Performance H4 Innovation Performance H3a Demonstrable Performance H6 H5 H3b Gambar 5. Integrated model of competence people management to quality performance and innovation performance in Organizational Performance 3. Hipotesa Penelitian Berdasarkan penjelasan kerangka penelitian yang menghasilkan model penelitian pada Gambar 5, maka hipotesa penelitian untuk Integrated model of competence people management to quality performance and innovation performance in Organizational Performance dapat dirumuskan sebagai berikut: H1a : Apakah “Knowledge & skill”akan memberi peningkatan pada “quality performance” dalam meningkatkan kinerja perusahaan. H1b : Apakah “Knowledge & skill” akan berpengaruh terhadap percepatan dan peningkatan “innovation performance” dalam meningkatkan kinerja perusahaan. H2a : Apakah “Personality Charatristics” berpengaruh pada peningkatan “quality performance” dalam meningkatkan kinerja perusahaan. H2b : Apakah “Personality Charatristics” mempunyai pengaruh untuk mempercepat dan meningkatkan “innovation performance” dalam meningkatkan kinerja perusahaan. H3a : Apakah “Demonstrable Performance” berpengaruh memberi peningkatan pada “quality performance” dalam meningkatkan kinerja perusahaan. H3b :Apakah “Demonstrable Performance” mempunyai pengaruh untuk mempercepat dan meningkatkan “innovation performance” dalam meningkatkan kinerja perusahaan. H4 : Apakah peningkatan “innovation performance” memberi pengaruh dalam peningkatan “quality performance” yang mempunyai pengaruh secara tak langsung dalam peningkatkan kinerja perusahaan. H5 : Apakah “innovation performance” berpengaruh secara langsung terhadap peningkatkan kinerja perusahaan. H6 : Apakah “quality performance” berpengaruh secara langsung terhadap peningkatkan kinerja perusahaan. 4. Penutup Banyak perusahaan menerapkan Total Quality Management (TQM) yang mengharuskan para manajer memiliki kompetensi yang dapat diandalkan terutama dalam personel management, sehingga banyak perusahaan mencari dan mengambil tenaga-tenaga dari perusahaan lain yang dianggap memiliki kompetensi memadai. Penelitian ini menyajikan riset yang mengeksplorasi dan mengembangkan sembilan hipotesa hubungan yakni : knowledge and skill personnel management, characteristic personality management, demonstrable performance personnel management, terhadap quality performance, innovation performance dan organizational performance. Penelitian ini masih terbatas dalam kerangka pemikiran dan kerangka konseptual. 5. Penutup Boyatzis, R.E., 1982, “The competent manager: a model for effective performance”. New York : Wiley. Crawford, L., 2005, “Senior Management Perceptions of Project Management Competence”, International Journal of Project Management 23, pp. 7-16. Garvin, D.A., 1991, “How the Baldrige award really works”, Harvard Business Review 69 (6) , 80–95. Heywood L, Gonczi A, Hager P., 1992, “A Guide to Development of Competency Standards for Professions”, Canberra: Australian Government Publishing Service. Love PED, Irani, Z., Edwards DJ., 2003, “Learning to reduce rework in projects: analysis of firms organizational learning and quality practices”, Project Manager Journal 34(3):13–25. Meredith, J. R., and Mantel, S. J., 2004, “Project Management A Managerial Approach 4/e” Published by John Wiley & Sons, Inc, Presentation prepared by RTBM WebGroup Prajogo, D. I., dan Sohal, A. S., (2006), “The integration of TQM and technology/R&D management in determining quality and innovation performance” The International Journal of Management Science Omega 34 pp. 296-312. Spencer LMJ, Spencer SM., 1993, “Competence at Work: Models For Superior Performance”, 1st ed. New York: Wiley; 1993.