7 BAB II Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sekarang ini ditandai dengan sejumlah perubahan- perubahan penting. Orientasinya tidak lagi menciptakan keuntungan sebesar-besamya, melainkan menciptakan pelanggan sebanyak mungkin melalui kepuasan konsumen (customer satisfaction). Produsen selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkannya, tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai. Melalui produk yang dijualnya, perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjaga kestabilan usahanya untuk dapat berkembang. Dalam rangka inilah produsen harus memikirkan kegiatan pemasaran produknya, jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut dikonsumsikan oleh konsumen akhir. Pemasaran tidak boleh dilihat secara sempit sebagai tugas mencari caracara yang cerdik untuk menjual produk-produk perusahaan. Banyak orang mengaburkan pemasaran dengan sub fungsiya, seperti iklan dan penjualan. Pemasaran haruslah dibedakan dengan penjualan, karena sesungguhnya pemasaran merupakan penggabungan dari berbagai fungsi yang terpisah yaitu: penjualan, periklanan, penelitian pemasaran, pengembangan hasil produk baru, pelayanan pelanggan, dan distribusi. 8 Pemasaran telah didefinisikan dalam berbagai pengertian. Untuk lebih memahami pengertian pemasaran, penulis akan menguraikan pemasaran yang dikemukakan dalam berbagai cara yang berbeda oleh beberapa ahli pemasaran. Philip Kotler (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:45) bahwa pemasaran adalah “Marketing is an organization function and a set processes for creating communicating, and delivering value to customers and for managing customer relationship in ways that benefit the organization and it stakeholders”. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan satu set proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan untuk membangun hubungan pelanggan yang memberikan keuntungan bagi organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi. Menurut Kotler dan Keller (2009:45) definisi pemasaran dapat dibedakan antara definisi pemasaran secara manajerial dan secara sosial. Definisi secara manajerial pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk, sedangkan definisi pemasaran secara sosial adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan 9 dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Berdasarkan definisi pemasaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah fungsi organisasi dan satu set proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan untuk membangun hubungan pelanggan yang memberikan keuntungan bagi organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi. 2.1.2 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan suatu wujud dari rencana yang terarah di bidang pemasaran, guna memperoleh hasil yang optimal. Strategi pemasaran terdiri dari faktor – faktor yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu : 1. Pasar Sasaran (Target Market), pasar sasaran merupakan suatu alat untuk mencapai sasaran yang akan di tuju. 2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) bauran pemasaran merupakan alat atau saran untuk mencapai sasaran tersebut. 3. Marketing budget, merupakan strategi penetapan dana untuk kegiatan pemasaran yang sangat mempengaruhi keberhasilan kegiatan pemasaran. 4. Marketing Segmentation, pengusaha atau pengelola terlebih dahulu menetapkan arah sasaran yang akan di tuju. Apakah sasaran pemasarannya di tujukan kepada seluruh lapisan masyarakat, atau hanya menetapkan segmen pasar tertentu saja. 10 5. Timing, pengusaha harus menjaga mutu karena dengan menjaga ketepatan waktu, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Namun perlu di ketahui dalam pemasaran saat ini. Strategi pemasaran di definisikan sebagai STP ( Segmenting, Targeting, positioning ), berdasarkan kondisi pasar yang luas serta target pasar yang bermacam – macam di setiap pasar. Maka dari itu suatu perusahaan harus mampu mengidentifikasikan lagi segmen pasar yang menjadi tujuannya. Dengan mengetahui segmen pasar yang menjadi tujuannya maka perusahaan pun akan dapat memenuhinya secara efektif dan efisien. 2.1.3 Bauran Pemasaran ( marketing mix ) Menurut kotler dan amstrong (2005:48) pada dasarnya bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran terkendali yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang di inginkan di pasar sasaran. Sedangkan menurut schiffman dan kanuk ( 2008 : 7) bauran pemasaran merupakan pelayanan dan penyediaan produk dari perusahaan untuk konsumen dengan pilihan - pilihan metode dan alat untuk menghasilkan kepuasan kepada konsumen. Menurut kotler dan amstrong ( 2006 : 72 ) bauran pemasan terdiri atas segala sesuatu yang dapat di lakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Jadi definisi bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau inti dari sistem pemasaran perusahaan itu sendiri.Yaitu : pruduk, struktur harga, promosi dan distribusi. 11 Menurut Kotler dan Amstrong ( 2008 : 18 ) Marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang di gunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran Sedangkan buchari alma ( 2008 : 205 ) mengemukakan bahwa marketing mix adalah Strategi mencampur kegiatan – kegatan marketing agar di cari kombinasi maksimum sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Marketing mix terdisri atas empat komponen atau di sebut 4P.yaitu Produk, Place, Price, dan promotion. Pada dasarnya tujuan dari setiap perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa adalah menyampaikan hasil produksinya tersebut pada waktu yang tepat.Hal ini tentu bukan hal yang mudah mengingat semakin beraneka ragam produk yang di butuhkan dan di inginkan oleh konsumen, maka perusahaan harus memenuhi kebutuhan konsumen tersebut dengan lebih baik. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan pelayanan yang baik maka perusahaan menggunakan suatu strategi pemasaran yang tepat, Yaitu dengan menggunakan suatu strategi pemasaran yang merupakan gambaran mengenai apa saja yang harus di lakukan oleh perusahaan di pasar. Bagi pemasaran produk barang, manajemen pemasaran akan di pecah menjadi empat kebijakan pemasaran yang biasa di sebut Bauran Pemasaran (marketing mix) atau 4P dalam pemasaran yang terdiri dari empat komponen yaitu produk (product), distriusi (place), promosi (promotion), dan harga (price). 12 Marketing mix menurut kotler dan Amstrong (2008:71) memiliki empat komponen penting yaitu : Produk Produk (product), adalah kombinasi barang dan jasa yang di tawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Fandy Tjiptono (2005:96) mengungkapkan pengertian produk sebagai berikut: “produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki di gunakan atau di konsumsi yang meliputi barang secara fisik, jasa berkepribadian, tempat, orang dan gagasan atau buah pikiran. Produk dapat di beda – bedakan atau di klasifikasikan menurut macamnya, mutu produk juga menunjukan kemampuan dari sebuah produk dalam menjalankan fungsinya. Ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Harga Harga (price), adalah sejumlah nilai yang di tukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya di tetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau di tetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Menurut Buchari Alma (2007:79) mengemukakan bahwa Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.oleh karena itu masalah penetapan harga dan persaingan harga telah di nilai sebagai masalah utama yang di hadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah penetapan harga merupakan masalah yang amat penting.Penentuan harga merupakan titik krisis dalam bauran pemasaran jasa 13 Karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha.Keputusan penentuan harga juga sangat signifikan di dalam penentuan nilai/manfaat yang dapat di berikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas jasa.Harga yang di bayarkan konsumen dalam bentuk uang oleh konsumen dapat di gunakan untuk memenuhi beberapa fungsi, sebagai pendapatan perusahaan, sebagai tolak ukur untuk menyatakan kualitas dan sebagai sasaran untuk melakukan evaluasi. Distribusi Distribusi (place), adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang di perukan (Fandy Tjiptono, 2005:185). Sedangkan menurut Yunarto ( 2006 : 42 ) menyatakan bahwa dalam saluran distribusi di kenal tiga komponen utama yaitu Perantara (intermediary), agen (agent) dan Fasilitator (facilitator) a. Perantara ( intermediary ) Adalah pihak – pihak seperti wholesaler( grosir / pedagang besar ) dan retailer ( pengecer ) yang membeli barang, memiliki dan menjual kembali barang tersebut. Whole saler dan retailer sering disebut Merchant( pedagang ) b. Agen (Agent) Adalah pihak – pihak seperti broker( pedagang perantara yang biayanya di bayar dengan imbalan komisi ) dan sales agent ( agen penjualan ) broker 14 dan agent akan mencari pembeli, bertindak di pihak penjual, negosiasi dengan pembeli, tetapi tidak memiliki barang yang di perantarakan atau di perdagangkan. c. Fasilitator ( Fasilitator ) Adalah pihak – pihak lain yang memfasilitasi atau membantu proses distribusi dalam hal pengiriman barang secara fisik, pengiriman informasi, ataupun proses pembayaran. Fasilitator adalah pihak ketiga yang tidak terlibat proses jual beli barang dan tidak memiliki barang yang di kirim atau di perdagangkan tersebut. Saluran distribusi produk juga telah menjadi pertimbangan perusahaan untuk dapat memasok produkna ke pelanggan tanpa biaya yang mahal.Dengan adanya saluran distibusi ini pelanggan dapat dengan mudah untuk mendapatkan produk itu tanpa memakan waktu yang lama. Oleh karena itu perusahaan harus menentukan, mengajak dan menghubungkan berbagai perantara pemasaran agar produk yang di pasok dapat di salurkan dengan efisen pasar sasaran. Promosi Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk, dan mendistribusikan produknya tetapi juga mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar produk itu di kenal dan di beli.Namun Promosi dapat di artikan sebagai aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Fandy Tjiptono (2005 : 219) mengartikan 15 promosi adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau mengingatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bisa menerima dan loyal pada produk yang di tawarkan perusahaan yang bersangkutan. 2.1.4 Konsep dan Pengertian Produk Menurut kotler dan keller (2009 : 394) produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan, suatu perusahaan dapat di katakana berhasil apabila dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumennya. Maka dari itu Untuk meraih pasar yang di inginkan sebuah perusahaan memulainya dengan produk atau jasa yang di rancang untuk memuaskan keinginan pasar para manajer harus merencanakan, mengembangkan, dan mengelola produk perusahaan sesuai dengan segmen pasar yang di tuju. Suatu produk di rancang untuk memenuhi kebutuhan dari sasaran yang telah di tentukan dan biasanya merupakan suatu titik awal dalam membuat suatu bauran pemasaran.Produk merupakan inti pada sebuah industry, karena produk merupakan bentuk nyata yang di tawaran produsen kepada konsumen untuk memuaskan keinginan serta kebutuhan konsumen.Selain produk, jasa juga berperan penting dalam perekonomian dunia karena itu di butuhkan perhatian khusus pada jasa. Produk di definisikan oleh david w. craven (2006 :3) sebagai berikut, Produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar sasaran di mana 16 kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa, tempat dan ide. William J. Stanton yang di kutip buchari Alma (2007 : 139) mengungkapkan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun yang tidak berwujud termasuk di dalamnya warna, harga, nama bai produk, nama baik toko, nama baik toko yang menjual ( pengecer ) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengeceer yang di terima oleh pembeli guna memeuaskan keinginannya. Sedangkan definisi produk menurut Kotler dan amstrong (2008 :337) adalah Semua yang dapat di tawarkan kepada pasar untuk di perhatikan di miliki dan di gunakan atau di koonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya. Pengertian produk menurut Stanton (2006 : 222) produk adalah sekumpulan atributyang nyata dan tidak nyata di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan prestise pabrik, perstis pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang ungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. Kotler dan Amstrong (2008:218) menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Sedangkan menurut William J. Stanton yang di kutip oleh buchari Alma (2008 : 139) mendefinisikan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud termasuk di dalamnya warna, harga, nama baik produk, nama baik 17 toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang di terima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Secara konseptual produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa di tawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujutan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.Selain itu produk dapat pula di definiskan sebagai persepsi konsumen yang di jabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. 2.1.5 Klasifikasi produk Berdasarkan konsumen yang menggunakannya produk dan jasa di bedakan menjadi dua kategori yaitu produk konsumen dan produk industri.Sevcara luas yang di definisikan dengan produk meliputi sesuatu yang dapat di pasarkan seperti pengalaman, organisasi, tempat dan ide. Kotler dan Keller (2009:395) mengklasifikasikan produk menurut ketahanan dan keberwujudannya, yaitu sebagai berikut : 1. Non – durable goods ( barang yang terpakai habis) Yaitu barang berwujud yang habis di konsumsi satu atau beberapa kali penggunaannya. Contohnya adalah pasta gigi, kopi, dan gula 2. Durable goods (Barang tahan lama) Yaitu barang berwujud yang biasanya dapat di gunakan dalam jangka waktu yang lama dan dengan penggunaanya yang berulang kali.Contohnya adalah peralatan mesin, pakaian dan sepatu. 18 3. Services (jasa) Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatanyang dapat di tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, lain pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakiatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat di kaitkan pada suatu produk fisik. 2.1.6 Atribut Produk Setiap perusahan berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi kebutuhan dan keinginan konsumennya melalui suatu produk yang di tawarkan.Konsumen membeli sebuah produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.Itu artinya konsumen tidak hanya membeli produk secara nyata tetapi juga manfaat – manfaat yang di peroleh dari produk tersebut. Konsumen melihat setiap produk sebagai kumpulan dari sifatdan ciri tertentu dengan melihat kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang di cari dan dapat memuaskan. Menurut Fandy Tjiptono (2005 : 103) atribut produk adalah unsur – unsur produk yang di pandang penting oleh konsumen dan di jadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut – Atribut yang akan di jadikan sebagai pembeda haruslah di anggap penting oleh konsumen. Sedangkan menurut kotler dan amstrong (2008 :347) mengungkapkan bahwa atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan di berkan. Atribut produk adalah karakteristik atau sifat produk, umumnya mengacu pada karakteristik yang 19 berfungsi sebagai bahan evaluasi selama pengambilan keputusan pembelian konsumen. Atribut produk menurut kotler dan amstrong ( 2008 :283 ) Atribut produk adalah mutu, sifat dan rancangan yang terdapat dalam suatu produk dan mempengaruhi keputusan pembelian dalam pembelian suatu produk. 2.1.7 Kualitas Produk Kualitas merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian utama dari perusahaan, mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang di lakuan oleh perusahaan.kualitas merupakan suatu alat utama untuk mencapai posisi produk. Kualitas menyatakan tingkat kemampuan suatu produk tertentu dalam melaksanakan fungsi yang di harapkan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 347) kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi – fungsinya kemampuan itu meliputi daya tahan, ketelitian yang di hasilkan, kemudahan di operasikan dan di perbaiki, dan atribut lainnya yang berharga pada produk secara keseluruhan. Pengertian kualitas menurut Kotler dan Keller (2008:84) artinya kualitas adalah keseluruhan fitur dan karakteristik dari suatu produk atau jasa yang memperlihatkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan. 20 2.2 Citra Toko Citra toko merupakan salah satu asset yang berharga bagi suatu usaha.Seperti produk, sebuah toko juga memiliki kepribadian.Bahkan beberapa toko memiliki yang sangat jelas dalam benak konsumen. Dengan kata lain citra toko adalah kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau citra toko menggambarkan apa yang di lihat dan di rasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Citra toko dengan tersendiri akan mampu mendefinisikan sebuah toko sehingga positioning toko yang bersangkutan menjadi jelas. Positioning ini merupakan sebuah daya tarik kepada konsumen sehingga mau berkunjung ke toko yang bersangkutan. Citra toko dapat di pandang sebagai suatu hal yang menjadi pikiran konsumen tentang toko, termasuk di dalamnya adalah persepsi dan sikap yang di dasarkan pada sensasi dari rangsangan yang berkaitan dengan toko yang di terima melalui panca indera manusia. Berdasarkan pendapat sophiah dan syihabudin (2008 : 15-16), citra toko bisa di lihat dari dua sudut pandang yaitu : 1. Internal Impression Meliputi citra toko secara fisik : gedungnya, layout interior eksterior, etalase, toilet, penempatan barang, kinerja karyawan, pelayanan, dan tempat parker. 2. Eksternal Impression Meliputi reputasi pemilik toko, kinerja manajemen toko dan kinerja karyawan. 21 2.2.1 Dimensi Citra Toko Menurut suryandari dalam jurnal bisnis dan manajemen vol 3, No 2 (2003),” Beberapa pengertian dari dimensi dalam mengukur citra toko : 1. harga Perusahaan dapat menetapkan harga yang tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.Sementara itu, harga rendah dapat di gunakan untuk membentuk citra tertentu.Misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga terendah di suatu tempat. 2. Kualitas Produk Dianggap sebagai ukuran relative suatu produk atau jasa yang terdiri dari kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah di tetapkan. 3. Pilihan Barang Pilihan barang dalam hal merek pembungkusan dan segi barang. Dengan semakin banyak pilihan yang di sediakan toko, maka alternative yang tersedia semakin banyak pula, sehingga dapat melakukan pilihan atas barang yang akan di belinya sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. 4. lokasi 22 Tujuan dari penentuan lokasi yang tepat bagi perusahaan adalah agar perusahaan dapagt beroperasi dengan lebih efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah di tetapkan. 5. Pelayanan Atribut pelayanan konsumen yang berperan dalam pembentukan citra atau image toko diata pelanggan. Dengan kata lain pelayanan yang langsung di berikan oleh pramuniaga langsung dapat di rasakan oleh konsumen. 6. desain toko merupakan karakteristik fisik toko yang di gunakan untuk membangun citra toko dan juga untuk memberi gambaran kepada pelanggan tentang toko tempat ia berbelanja. 7. Fasilitas Fisik Sebagai penunjang bangunan pokok dan produk yang di jual, juga mempunyai pengaruh yang kuat bagi konsumen. 8. Promosi Tujuan utama adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingat pelanggan tentang perusahaan. 2.3 Pengertian Kepuasan Konsumen Sebuah fenomena yang telah menjadi suatu kepercayaan umum, khususnya di dunia bisnis, bahwa kepuasan konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha.Hal ini dikarenakan dengan memuaskan konsumen, organisasi dapat meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih 23 luas.Menurut Kotler (2009) kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan dalam bentuk barang atau jasa yang sesuai dengan harapannya.Konsumen merasa puas jika harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira jika harapan mereka terlampaui. Konsumen yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan Definisi kepuasan menurut kotler dan keller (2009 : 70) kepuasan konsumen di ciptakan melalui mutu dan pelayanan konsumen dan nilai. a. Mutu Kualitas dan kepuasan konsumen sangat erat kaitannya, kualitas mendorong konsumen untuk menjalin fungsinya.Yang termasuk dalam mutu produk adalah ketahanan, keandalan, ketersediaan, ketelitian taraf kemudahan operasi dan perbaikan serta atribut – atribut lainnya yang bernilai.Dari sudut pandang pemasaran mutu harus diukur dari segi persepsi pembeli.Banyak perusahaan menjadikan mutu sebagai senjata strategi yang ampuh.Mutu strategic menyangkut usaha memperoleh keunggulan lebih dari pesaing dengan secara konsisten dan keinginan serta preferensi mutu konsumen. Kesimpulannya mutu merupakan sejumlah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang menunjang kemampuan dari suatu produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 24 b. Pelayanan konsumen Pelayanan konsumen tidak hanya berarti sekedar menjawab pertanyaan dan keluhan konsumen, bahkan lebih dari sekedar pemecahan masalah yang timbul setelah pembelian. c. Nilai Yang dimaksud nilai konsumen di sini adalah nilai yang di berikan kepada konsumen yang merupakan selisih antara jumalah nilai bagi konsumen dengan jumlah biaya dari konsumen. Menurut Cronin dan Taylor dalam Bahar dkk (2009:972), kepuasan konsumen merupakan faktor utama dalam menilai kualitas pelayanan, dimana konsumen menilai kinerja pelayanan yang diterima dan yang dirasakan langsung terhadap produk suatu layanan.Kualitas pelayanan ditentukan oleh bagaimana tingkat kesesuaian antara layanan yang diberikan dengan yang diharapkan oleh konsumen. Semakin tinggi kualitas layanan yang dirasakan akan semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna/pelanggan, selanjutnya semakin berdampak positif perilaku niat seseorang dalam menyikapi layanan tersebut. Dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan yang dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang diterima yang diharapkan. Dalam era globalisasi ini, perusahaan akan selalu menyadari akan pentingnya faktor pelanggan. 25 Oleh karena itu mengukur tingkat kepuasan sangatlah perlu, walaupun hal tersebut tidaklah semudah mengukur berat badan pelanggan yang bersangkutan. Dalam mengukur tingkat kepuasan pelanggan menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006 : 158), terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan antara lain : a. Kualitas produk Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan produk yang mereka gunakan berkualitas. b. Kualitas pelayanan Terutama untuk industry jasa, pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik ataupun yag sesuai dengan yang diharapkan. c. Emosional Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualits dari produk tetapi nilai sosial atau selfesteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek tertentu. d. Harga Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetap menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya. 26 e. Biaya Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu. 2.4 Loyalitas Konsumen Kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang. Hal ini dapat dikatakan bahwa telah timbul kesetiaan konsumen. Bila dari pengalamannya, konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan berhenti untuk mencoba merek-merek lain sampai ia mendapatkan produk atau jasa yang memenuhi kriteria yang mereka tetapkan. Loyalitas merupakan besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian dilakukan oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan. Kotler & Keller (2007 : 15) Loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan mempunyai Komitmen Pada merek Tersebut dan bermaksud meneruskan Pembeliannya di masa mendatang. Loyalitas memberi pengertian yang sama atas loyalitas merek dan loyalitas pelanggan. Memang benar bahwa loyalitas merek mencerminkan loyalitas pelanggan terhadap merek tertentu, tetapi apabila pelanggan dimengerti sama dengan konsumen, maka loyalitas konsumen lebih luas cakupannya daripada loyalitas merek karena loyalitas konsumen mencakup loyalitas terhadap merek. 27 Loyalitas adalah tentang presentase dari orang yang pernah membeli dalam kerengka waktu tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak pembelian yang pertama. Dalam mengukur kesetiaan, diperlukan beberapa attribut yaitu : 1. Mengatakan hal yang positif tentang perusahaan kepada orang lain 2. Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain yang meminta saran 3. Mempertimbangkan bahwa perusahaan merupakan pilihan pertama dalam melakukan pembelian jasa 4. Melakukan lebih banyak bisnis atau pembelian dengan perusahaan beberapa tahun mendatang. Tjiptono (2002:85) mengemukakan enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen yaitu : 1. Pembelian ulang 2. Kebiasaan mengkonsumsi merek tersebut 3. Selalu menyukai merek tersebut 4. Tetap memilih merek tersebut 5. Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik 6. Merekomendasikan merek tersebut pada orang lain. Pada era Hubungan Pemasaran,pemasar beranggapan bahwa loyalitas pelanggan terbentuk dengan adanya Value dan Brand.Value adalah persepsi nilai yang dimiliki pelanggan berdasarkan apa yang di dapat dan apa yang dikorbankan dalam melakukan transaksi. Sedangkan Brand adalah identitas sebuah produk yang tidak berujud, tetapi sangat bernilai. 28 Untuk mendapatkan loyalitas pelanggan, perusahaan tidak hanya mengandalkan value dan brand, seperti yang diterapkan pada Conventional Marketing. Pada masa sekarang diperlukan perlakuan yang lebih atau disebut dengan Unique Needs, perbedaan kebutuhan antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya, untuk itu peranan dari Relationship Marketing sangat diperlukan. Pada gambar berikut terdapat tiga pilar loyalitas pelanggan era Relationship Marketing yang memfokuskan pelanggan ditengah pusaran Karena pentingnya loyalitas terhadap kelangsungan hidup perusahaan, maka perusahaan harus secara kontinue menjaga dan meningkatkan loyalitas dari para pelanggannya. Oleh karena itu untuk membangun loyalitas pelanggan, perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga perusahaan dapat lebih memahami akan kebutuhan, keinginan dan harapan-harapan para pelanggannya. 29 1.0 Kerangka Pemikiran Citra Toko (X1) H H1 Loyalitas Konsumen (Y) H H2 Kepuasan Konsumen (X2) Gambar : Kerangka Pemikiran