39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai hasil temuan yang diperoleh melalui wawancara secara mendalam terhadap beberapa responden. Wawancara dilakukan terhadap tim promo SCTV (2 orang) sebagai perwakilan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan valid di penelitian ini. Hasil temuan yang disampaikan tidak sekedar mendiskripsikan hasil temuan saja, tetapi juga dilengkapi dengan analisa mendalam terutama berkaitan dengan teori-teori yang bersinggungan dengan temuan penelitian. Sebelum memasuki pembahasan hasil penelitian, akan dibahas lebih dahulu mengenai sejarah dan perkembangan SCTV dan beberapa program unggulan yang dimiliki termasuk Sinetron Cinta Fitri. 4.1 Sekilas Tentang SCTV 4.1.1 Gambaran Umum PT. Surya Citra Televisi ( SCTV ) PT. Surya Citra Televisi yang lebih dikenal dengan nama SCTV didirikan pada tahun 1990 sebagai stasiun televisi lokal pertama di Surabaya. SCTV diresmikan dengan izin 39 Departemen Penerangan No. 40 141S/RTF/K/IX/1989 dan SK kerja sama No. 150/SP/DIR/TW/1990 kepada PT.Bimantara Citra. Sebagai televisi regional yang berbasis di Surabaya yaitu di Jl. Darmo permai, siaran SCTV awalnya sangat terbatas hanya di wilayah Gerbang Kartosusilo kepanjangan dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya dan Lamongan. Pada tanggal 24 agustus 1990 SCTV melakukan siaran percobaan di 17 kota di Jawa Timur, tepatnya dijalan Darmo Permai. Satu tahun kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali dan sekitarnya. Tiga tahun kemudian, pada 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No 111/1992, SCTV mulai melakukan siaran nasional ke seluruh Indonesia. Dalam periode ini, siaran dapat ditangkap di seluruh wilayah di Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan industri televisi dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai pusat kekuasaan maupun ekonomi, secara bertahap mulai 1 Januari 1993 sampai dengan 30 Juni 1998, SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Dan pada tahun 1999, SCTV melakukan keseluruhan program siarannya secara nasional dari Jakarta. Saat ini kantor pusatnya di SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. SCTV resmi berkantor di Senayan City sejak 23 November 2007 yang sebelumnya berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. SCTV juga memiliki studio penta di Jalan Raya Perjuangan No. 3-4 41 Komplek Kawasan RCTI, Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejak pertengahan 1990-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen. Sejak tahun 2003, kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi, melalui Surya Citra Media (SCM). Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian mengarah pada konvergensi media SCTV mengembangkan potensi multimedianya dengan meluncurkan situs http://www.liputan6.com, http://www.liputanbola.com. Melalui kedua situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia, melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan berikutnya, melalui induk perusahaan PT. Surya Citra Media tbk (SCM), SCTV mengembangkan potensi usahanya hingga mancanegara dan menembus batasan konsep siaran tradisional menuju konsep industri media baru. SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak dapat dipisahkan dari dinamika masyarakat. SCTV juga memberikan arahan kepada pemirsa untuk memilih tayangan yang sesuai. Untuk itu, dalam setiap tayangan SCTV di pojok kiri atas ada bimbingan untuk orangtua sesuai dengan ketentuan UU Penyiaran No: 32/2002 tentang Penyiaran yang terdiri dari BO (Bimbingan Orangtua), D (Dewasa) dan SU (Semua Umur). Jauh sebelum ketentuan ini diberlakukan, SCTV telah secara selektif menentukan jam tayang programnya sesuai dengan karakter programnya. 42 Dalam rangka meningkatkan performance dan menegaskan identitasnya, SCTV berkali-kali melakukan perubahan. Tidak hanya berkaitan dengan teknis siarannya, melainkan juga penampilan layar, seperti logo dan slogan. Tercatat, SCTV melakukan empat kali penggantian slogan dan tiga kali melakukan penggantian logo. Pada awal dimulainya siaran secara nasional, tahun 1993, SCTV menggunakan slogan ”Jakarta Nasional Television” yang ingin menonjolkan jangkauan siaran SCTV yang telah menjadi nasional, tidak lokal lagi. Slogan ini digunakan hingga tahun 1996. Pada tahun 1996, SCTV mulai mengenalkan slogan baru ”Ayo SCTV”. Namun slogan ini digunakan tidak berlangsung lama. Pada tahun 1997, Slogan ”Ayo SCTV” diganti dengan slogan ”SCTV Ngetop” yang menginspirasikan bahwa SCTV adalah stasiun yang ada di urutan pertama pilihan pemirsa. Setelah delapan tahun, manajemen SCTV memandang perlu menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka sejak Januari 2005, SCTV mengubahnya menjadi lebih tegas dan dinamis, yaitu ”SATU UNTUK SEMUA”. Slogan ”SATU UNTUK SEMUA” dimaksudkan untuk memposisikan SCTV sebagai stasiun televisi yang menyajikan siaran untuk semua lapisan masyarakat. SCTV menjadi milik semua lapisan masyarakat Indonesia. Sedangkan logo SCTV yang saat ini digunakan menampilkan wujud Matahari dalam bentuk bulat utuh yang menyinari tulisan SCTV dan setiap hurufnya saling terkait satu sama lain. Ini bermakna SCTV berusia 43 matang yang memberikan kehangatan dalam setiap inovasi dan variasi programnya. Logo SCTV 1990 SCTV 2002-2005 Logo SCTV 2005-sekarang Secara bertahap SCTV menambah stasiun relay dari tahun ke tahun hingga akhirnya ditahun 1997 SCTV mampu memiliki 31 stasiun relay yang menjangkau 130 juta potensi pemirsa. Saat ini SCTV mempunyai 47 stasiun transmisi relay di seluruh Indonesia. Dengan itu, SCTV mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa. Dinamika ini terus mendorong SCTV untuk selalu mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia agar dapat senantiasa menyajikan layanan terbaik bagi pemirsa dan mitra bisnisnya. Sejak tahun 2009, SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran dan produksi digital, yang merupakan bagian dari kebijakan untuk secara konsisten mengadopsi kecanggihan teknologi dalam meningkatkan kinerja dan efsiensi operasional. Dalam semangat yang sama, kebijakan itu telah meletakkan penekanan yang kokoh pada pembinaan kompetensi individu di 44 seluruh aspek untuk mempertajam basis pengetahuan seraya memupuk talenta, kreativitas dan inisiatif. Inilah kunci untuk memperkuat posisi SCTV sebagai salah satu dari stasiun penyiaran terkemuka di Indonesia. Dan sejak Juni 2003, perseroan tercatat di Bursa Efek Surabaya. Memasuki usianya yang ke-20, SCTV dengan dukungan penuh induk perusahaannya, Surya Citra Media Tbk., telah berkembang menjadi stasiun televisi terkemuka di Indonesia. Program-program tayangan SCTV dapat dinikmati pemirsa melalui berbagai wahana: pesawat televisi, internet, handphone, televisi bergerak, satelit dan televisi kabel. Jangkauan pemirsanya meluas hingga ke manca Negara. Saat ini SCTV telah menetap di SCTV Tower, Senayan City sebuah kawasan elite di jakarta. Tabel 4.1. Perkembangan SCTV SCTV PT Surya Citra Televisi Logo resmi SCTV sejak tahun 2005 SCTV Satu Untuk Semua (2005Slogan 45 sekarang) SCTV Ngetop (1997-2005) Ayo SCTV (1996-1997) Jakarta National Television (1993-1997). 24 Agustus 1990 di Surabaya Diluncurkan 1 Januari 1993 di Jakarta PT Bimantara Citra (1990-1997) Pemilik Surya Citra Media (1993-kini) Surabaya, Indonesia (1990-1993) Kantor pusat Jakarta, Indonesia (1993-sekarang) Saluran O Channel (2006-sekarang) afiliasi RCTI (1990-1997) Situs web http://www.sctv.co.id 4.1.2 Visi dan Misi SCTV Sebagai sebuah media massa, SCTV mempunyai tanggungjawab untuk ikut membangun masyarakat Indonesia terutama berkaitan dengan fungsi pendidikan dan penyebaran informasi kepada msyarakat luas. Sebagai bentuk pengejawantahan fungsi mulai media massa tersebut, SCTV mencanangkan visinya untuk Menjadi stasiun televisi unggulan yang 46 memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa. Sedangkan misi yang diembannya adalah membangun SCTV sebagai jaringan stasiun televisi swasta terkemuka di Indonesia dengan : 1. Menyediakan beragam program yang kreatif, inovatif dan berkualitas yang membangun bangsa. 2. Melaksanakan tata kelola perusahan yang baik (good corporate governance). 3. Memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder. Kata “ Surya “ adalah akronim dari “ Surabaya Raya “, sedangkan “ Citra “ dimunculkan karena pada saat itu SCTV berada ditengah-tengah kelompok perusahaan group Bimantara Citra. 4.1.3 Manajemen SCTV Sumber daya manusia yang solid, teknologi dan fasilitas canggih, serta pengalaman akan selalu menjadi kekuatan utama dalam penetapan strategi perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan dalam dunia pertelevisian di Indonesia. Saat ini SCTV memiliki lebih dari 1000 karyawan di berbagai bidang. Kemampuan menyatukan dan memadukan beberapa unsur itu menjadi tantangan sekaligus opportunity bagi manajemen SCTV. 47 Dari sisi manajerial, manajemen SCTV dibagi menjadi dua yaitu dewan komisaris dan direksi. Komisaris terdiri dari empat komisaris dan tiga komisaris independent. Sementara direksi terdiri dari direktur utama dan empat direktorat, yaitu Sales dan Marketing, Keuangan, Program dan Produksi, serta Pengembangan Usaha. Untuk mempermudah koordinasi dana pelaksanaan tugas, SCTV membentuk diantaranya 20 divisi. Dua belas divisi terbagi ke dalam tiga direktorat dan delapan divisi lainnya bertanggungjawab secara langsung kepada direktur utama. Beberapa divisi yang bertanggungjawab secara langsung kepada direktur utama antara lain: 1. Divisi Corporate Secretary & Communication: Bertanggung jawab atas segala keperluan bondholder, wali amanat, regulator, BOD (Board of Director), BOC (Board of Commisioner), public berkenaan dengan status perusahaan sebagai listed company di BEI (bursa efek Indonesia) dan bertanggung jawab atas fungsi manajemen perusahaan dalam pembentukan komunikasi antar perusahaan dengan public, media, pemerintahan 2. Divisi Risk Management Internal Audit: Mengontrol fungsi – fungsi operasional perusahaan pengelolaan resiko atas fungsi – fungsi operasional tersebut 3. Divisi procurement: dan 48 Bertanggung jawab penyediaan / pengadaan barang dan jasa untuk mendukung bisnis SCTV 4. Divisi Legal: Bertanggung jawab atas pengamanan, pembuatan keputusan yang terkait dengan aspek legal. 5. Group News Center: Bertanggung jawab atas mengelola aktivitas peliputan & pemrosesan berita mulai dari format, konteks, dan materi. 6. Divisi Information Technology (IT): Bertanggung jawab atas penyelenggaraan layanan bidang IT bagi seluruh unit kerja sehingga sisitem operasi sehari – hari yang berbasis IT terselenggara dengan baik. 7. Divis Research and development Sebagai penyedia data data & analisa kepemirsaan (AC Nielsen) bagi seluruh departemen terkait, serta pengembangan program. 8. Divisi Broadcast Engineering Bertanggung jawab mengelola perangkat teknik penyiaran dan jaringan operasi siaran. Direktorat Sales & Marketing 1. Divisi Marketing 49 Bertanggung jawab dalam mengelola kegiatan promosi program SCTV serta mendukung penjualan air time SCTV 2. Divisi Sales Bertanggung jawab mengelola strategi penjualan program SCTV untuk mencapai target pendapatan dan pangsa pasar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Direktorat Keuangan 1. Divisi Accounting & Tax Bertanggung jawab mengelola aktivitas dan laporan keuangan perusahaan untuk monitoring kinerja perusahaan. 2. Divisi Treasury Bertanggung jawab pengelolaan operasional keuangan perusahaan sehingga menghasilkan perolehan yg optimal. 3. Divisi Finance Control Bertanggung jawab atas kendali pengelolaan / penggunaan keuangan perusahaan maupun sarana perusahaan sehingga proses operasional perusahaan berjalan optimal dan tetap pada koridor regulasi perusahaan. 4. Divisi General Affairs Mengelola seluruh kegiatan pelayanan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. 50 5. Divisi HRD Bertanggung jawab atas seluruh fungsi strategi, perencanaan, implementasi, dan pengembangan system dan kebijakan kepegawaian SCTV. Direktorat Program dan Produksi 1. Divisi Acquisition Bertanggung jawab mengelola penyediaan program – program SCTV dengan membeli / meyewa program . 2. Divisi Produksi Bertanggung jawab dalam pengelolaan produksi karya cipta televisi dalam estetika, perencanaan, penyusunan, pengelolaan, maupun pengontrolan produksi sehingga menghasilkan program TV unggulan sesuai visi misi dan strategi perusahaan. 3. Divisi Creative On Air Presentation Mengelola dan mengembangkan pembuatan materi kreatif dan presentasi siaran, yang meliputi bagian – bagian Audio Post, Editing, Graphic Design / Animasi, Operasional Siaran. 4. Divisi Planning Scheduling & operation Services Bertanggung jawab atas seluruh perencanan, penjadwalan, dan operasional penyiaran SCTV setiap hari yang didasarkan pada prediksi rating atau share. 51 Berikut adalah susunan manajemen SCTV saat ini : Dewan Komisaris : Bp. R. Soeyono Independen : Komisaris Utama/Komisaris Bp. Eddy Sariaatmadja : Komisaris Bp. Susanto Suwarto : Komisaris Ibu Siti Hediati Hariyadi : Komisaris Bp. Budi Harianto : Komisaris Bp. Agus Lasmono : Komisaris Independen Bp. Max Sumakno Budiarto : Komisaris Independen Direksi : Bp. Fofo Sariaatmadja : Direktur Utama Bp. Salusra Wijaya : Direktur Keuangan Ibu. Harsiwi : Direktur Program & Produksi Bp. Lie Halim : Direktur Pemasaran & Penjualan Bp. Alvin W. Sariaatmadja : Direktur Pengembangan Usaha 4.2 Program Unggulan Sebagai sebuah stasiun televisi, SCTV telah memperoleh pengakuan baik nasional maupun internasional atas program-programnya yang kreatif. Dalam kurun 52 waktu perjalanannya yang panjang, berbagai prestasi telah dapat diraih baik dari dalam negeri, maupun luar negeri, antara lain: Asian Television Awards (2004 untuk program kemanusian Titian Kasih (Pijar), 1996 program berita anak-anak Krucil), Majalah Far Eastern Economic Review (3 kali berturut-turut sebagai satu dari 200 perusahaan terkemuka di Asia Pasific), Panasonic Awards (untuk program berita, pembaca berita dan program current affair pilihan pemirsa) dan sebagainya. Semua itu menjadikan SCTV kian dewasa dan matang. Dengan persentase hiburan 80%, SCTV memiliki beragam jenis program hiburan baik on air seperti Musik, reality show, Sinetron, Sinema, Infotainment, Serial Remaja ataupun kegiatan off air seperti SCTV Music Awards, Karnaval, SCTV Awards dan sebagainya. Semua program dikemas menarik agar memenuhi selera pemirsa SCTV. SCTV telah beberapakali melakukan terobosan dalam menarik pemirsanya untuk melihat program musik yang mereka siarkan. Tercatat SCTV adalah televisi pertama yang meluncurkan program music ala konser seperti program ”By Request” dan music ala chart dalam program ”In Box”. Dalam program reality show, SCTV menayangkan reality show secara tayang jajar (stripping) pada jam yang sama dengan kemasan ringan menarik seperti program ”Lemon Tea”, ”Uya Emang Kuya”, dan sebagainya. Sinetron merupakan magnet baru dalam dunia pertelevisian Indonesia. ”Cinta Fitri” dan ”Para Pencari Tuhan” merupakan fenomena yang tidak dapat dipungkiri menjadi bukti betapa kuatnya magnet sinetron seri pada industri televisi di Indonesia. 53 Sinetron ”Cinta Fitri” bahkan sampai musim penayangan kelima mampu menduduki posisi sebagai sinetron unggulan. Hal serupa di alami oleh Para Pencari Tuhan. Khusus untuk sinetron Para Pencari Tuhan kemunculannya menjadi terobosan di tengah kejenuhan program Sahur Ramadhan yang lebih mengedepankan jenis lawakan. Sedangkan di luar layar kaca, SCTV menggelar serangkaian program seperti Karnaval SCTV, berbagai ajang penghargaan SCTV Awards, SCTV Music Awards, Inbox Awards, Miss Celebrity. Seluruhnya bertujuan untuk terus mengikat pemirsa sebagai bagian dari keluarga besar SCTV. Meski secara persentase relatif kecil, 20% program pemberitaan Liputan 6 SCTV memiliki brand awareness sangat tinggi dan mampu mempengaruhi opini publik. Ini terbukti dengan sejumlah penghargaan yang diraih program berita ini antara lain: Panasonic Awards, Muri, Penghargaan Dari Menteri Negara Hukum dan HAM dan penghargaan lainnya. 4.3 Sekilas Sinetron Cinta Fitri Persaingan didunia pertelevisian semakin hari semakin ketat,apa lagi dengan bertambah banyaknya stasiun-stasiun televisi swasta nasional maupun local,segala pencitraan dilakukan bahkan sampai pembentukan image station televisi itu,demikian pula halnya dengan SCTV. Pada tahun 1997,selain Pemberitaannya SCTV juga dikenal dengan tayangan Telenovela yaitu itu novel drama yang sangat laris di Amerika latin dan sangat digemari para penontonnya. 54 Sekarang ini SCTV juga mempunyai program seperti di tahun 1997 an, sama dengan telenovela tapi yang ini versi indonesianya yang banyak dikenal orang umum dengan nama sinetron, tayangan sinetron ini berjudul Cinta Fitri. Cinta Fitri adalah sinetron yang selalu dinanti-nanti oleh jutaan pemirsa, bukan hanya karena pemainnya yang berhasil melakoni aktingnya dengan apik, tetapi juga karena alur ceritanya yang padat, menarik dan tidak terduga. Sejauh ini, penayangan cinta fitri selalu menduduki rating tertinggi, dan selalu meraih penghargaan bergengsi, misalnya SCTV Awards dan Panasonic Awards tahun 2008 dan 2009 sebagai sinetron terfavorit. Cinta fitri juga melengkapi prestasinya dengan berhasil menjadi sinetron Indonesia terlama yang ditayangkan di SCTV, yakni sebanyak 777 episode yang terbagi dalam lima season. Prestasinya ini bahkan tercatat dalam tinta emas Musium Rekor Indonesia (MURI), sebagai sinetron dengan jumlah episode terbanyak. Cinta Fitri tayang perdana di SCTV pada 1 Maret 2007, season kedua pada 8 Maret 2008, disusul dengan season ketiga pada 12 November 2008, kemudian Cintra Fitri season empat yang ditayangkan saat Ramadhan kembali menghibur pemirsanya pada 11 Januari 2010, dan season terakhir adalah season kelima yang baru saja menggapai episode 777, 3 Juni 2010 lalu dan akan datang juga episode yang berikutnya, yang pastinya sudah ditunggu-tunggu pemirsanya. Komitmen Cinta Fitri yang terus menerus berusaha memuaskan para penggemar setianya memang patut diacungi jempol. Alur ceritanya yang tidak membosankan, dengan berbagai macam inovasi cerita yang tetap up-to date. 55 Komitmen inilah yang menjadi alasan mengapa sinetron Cinta Fitri tetap dinanti para penggemarnya. 4.4 Iklan Promo Sinetron Cinta Fitri Iklan promo sinetron cinta fitri merupakan salah satu karya yan dihasilkan oleh tim promo SCTV. Seperti yang sudah lajim dilakukan dalam pembuatan sebuah iklan, iklan promo ini juga melalui tahapan-tahapan dalam pembuatannya. Mulai dari visualisasi, audio, naskah serta aktor utama. Dalam pembuatan iklan promo program sinetron cinta fitri, tim promo SCTV memakai jasa aktor-aktor utama sinetron cinta fitri sebagai salah satu daya tarik yang diharapkan dapat menarik perhatian pemirsanya. Sudah barang tentu tidak hanya pemeran utama yang menjadi daya tarik yang mereka tawarkan, naskah yang mempunyai alur cerita yang menarik pun menjadi salah satu daya tarik dalam pembuatan iklan promo tersebut. Salah satu iklan promo sinetron cinta fitri yang dibuat tim promo adalah, iklan promo yang menceritakan salah satu pemeran utama dalam sinetron cinta fitri yang sering berbuat jahat, atau bisa dikatakan Antagonis. Miska (yang diperankan oleh Dinda Kanya Dewi dalam sinetron cinta fitri), seperti mendapatkan balasan di dunia nyata , atas kejahatan-kejahatannya didalam sinetron cinta fitri. Ketika miska (Dinda kanya dewi) memasuki sebuah cafe (lokasi senayan city), sejumlah mata tertuju kepadanya (dari pengunjung sampai para pekerjanya). Mereka memandang dengan mimik dan raut muka kebencian, bahkan ada yang menggunjingkannya. Setelah pelayan mengantarkan pesanan miska, tidak lama 56 kemudian datang beberapa pengunjung dan pekerja dengan menunjukan raut muka yang seakan-akan ingin melahap miska. Mereka (enam orang-satu pekerja dan lima pengunjung) menghardik miska, sementara miska kebingungan, apa ada yang salah pada dirinya. Naskah dialog : ‘jangan jahat-jahat dong kalo jadi orang, kamu kan yang sering jahati fitri…, sabar-sabar, mas-mas dan mbak-mbak ngikuti cinta fitri terus kan, masa yang jahat jadi jahat terus suatu saat juga bisa menjadi baik…, nah pada penasaran kan, makanya saksikan cinta fitri hanya di SCTV’. Dialog dalam iklan promo sinetron cinta fitri : Pengunjung 1 : Jangan jahat dong kalo jadi orang Pengunjung 2 : Kamu kan yang suka jahatin fitri Miska : Sabar-sabar…mas-mas sama mbak-mbak masih ikutin cinta fitri dari awal kan, masa sih yang jahat jadi jahat terus..pasti suatu saat juga sadar menjadi baik. Nah..pada penasaran kan,saksikan terus cinta fitri hanya di SCTV. Alur cerita seperti diatas yang diharapkan tim promo SCTV dapat menarik perhatian pemirsanya. Iklan promo program yang bertema, mempunyai cerita yang beragam, dengan durasi tiga puluh (30) hingga empat puluh lima (45) detik, ditambah dengan proses yang kreatif dalam pembuatanya, menjadikan iklan promo program sinetron cinta fitri menjadi iklan promo yang menarik. Tidak seperti yang biasa dan sebelum dibuatnya iklan promo dengan versi yang baru, yaitu iklan promo program yang hanya menampilkan gambar diam dengan ikon pemeran utama yang diiringi 57 ilustrasi musik. Dengan frequensi penayangan yang cukup lumayan, yaitu lima hingga enam kali dalam sehari selama hampir satu bulan, diharapkan iklan promo program sinetron cinta fitri dapat menarik perhatian para pemirsa dan penonton lainnya. 4.5 Hasil penelitian 4.5.1 Proses Kreatif Promo Program Sinetron Cinta Fitri Kata kreatif sering digunakan oleh para pengguna bahasa baik untuk tujuan positif maupun negatif. Dalam konteks pembuatan iklan, tentu saja kata kreatif dipakai untuk tujuan positif. Dalam hal ini kata kreatif diartikan sebagai suatu kemampuan seseorang atau sekelompok orang yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara baru dan unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya. Kreatiativitas sangat diperlukan dalam dunia televisi, apalagi jika bicara masalah promosi, baik promo program berita maupun program hiburan, baiknya strategi untuk berpromo harus terkonsep dengan baik dan yang pasti harus berbeda dari yang lain. Membuat suatu yang berbeda dalam suatu pembuatan iklan promo adalah salah satu langkah yang dilakukan departemen promo SCTV, dengan membuat promo-promo yang membangun image perusahaan dan juga promo- 58 promo yang berkaitan dengan program-program unggulan yang ditayangkan, promo yang dikatakan membangun image perusahaan adalah seperti membuat promo iklan tentang promo hari Pendidikan, hari Ibu, hari Guru bahkan sampai promo iklan yang mengkritik yang membangun pemerintahan atau suatu kejadian yang besar, selain itu tim promo SCTV hal ini juga diberikan mandat untuk dapat memberikan suatu pengertian kepada masyarakat khususnya pemirsa yang loyal terhadap SCTV lewat promo iklan yang ditanyangkan bahwa SCTV adalah salah satu statiun televisi yang memang merujuk kepada kebersamaan, sesuai dengan slogannya Satu untuk semua. Sementara membuat iklan promo yang berkaitan dengan program unggulan, tim promo mencoba suatu yang baru dengan merubah gaya dan konsep iklan promo sinetron, dari yang berupa gambar diam dengan ilustrasi musik, menjadi iklan promo yang bertema dan bercerita. Selain itu dalam menjalankan strategi promo sinetron, seperti sinetron cinta fitri, tim promo SCTV membuat iklan promo sinetron cinta fitri. Di awali dari ketidak puasannya tim promo SCTV akan promo sinetron cinta fitri yang dibuat rumah produksi yang membuat sinetron tersebut. Menurut mereka, promo itu terlalu “datar” dan biasa sekali, yaitu hanya dengan menampilkan iklan promo sinetron cinta fitri dengan tampilan berupa gambar diam yang di dalamnya terdapat gambar pemeran pertama sinetron cinta fitri beserta tulisan judul sinetron dan jam penayangannya. Tim promo berencana merubah konsep promo yang dibuat rumah produksi menjadi bentuk iklan 59 promo program. ‘Tidak puas dengan hasil pembuatan iklan promo rumah produksi yang membuat Sinetron Cinta Fitri, tim promo SCTV berencana merubah gaya promo yang dibuat rumah produksi menjadi bentuk iklan promo program. Tim promo mengatakan, buatannya terlalu datar dan biasa sekali ”(Sunaryo Manager Promosi). Sebagai tim promo kreatif pertelevisian, tim promo merasa harus bisa memberikan suatu yang berbeda dan kreatif dalam menjalankan suatu promosi di televisi. Dari sini lah tim promo tergugah untuk memberikan andil besar dalam pembuatan promo sinetron cinta fitri ini. Mereka merasa harus membuat sesuatu yang baru, berbeda dari yang biasanya, dengan membuat iklan promo sinetron cinta fitri yang bertema dan bercerita, agar dapat menarik perhatian masyarakat dan penggemar sinetron cinta fitri ini. Tim promo SCTV membuat suatu iklan promo melalui pendekatan gaya yang berbeda dari yang sudah ada dalam menyampaikan iklan promo sinetron cinta fitri. Tim promo, membuat promo iklan sinetron cinta fitri dengan konsep tematik, yaitu menghadirkan cerita di dalam promosi sinetron cinta fitri ini dan memakai pemeran-pemeran utamanya sebagai ikon di dalam pembuatan iklan promo sinetron tersebut, seperti contoh di bawah ini : ‘Kami ingin membuat iklan promo program yang berbeda dari yang lain, kita tidak ingin disamakan. Maka dari itu, kita selaku tim promo yang kreatif mencoba merubah gaya dan konsep iklan promo sinetron cinta fitri dari yang lama dan biasa, menjadi luar biasa. Yaitu dengan menggunakan konsep yang tematik atau bertema, dan di isi dengan cerita-cerita yang menarik, yang sudah barang tentu tetap berkaitan dengan sinetron cinta fitri’. (Sunarso, Manager promosi) 60 Pernyataan diatas, sedikit memberikan gambaran singkat tentang sebuah iklan promo dengan konsep cerita, karena menurut tim promo SCTV membuat iklan promo sinetron cinta fitri dengan cerita di dalamnya, akan lebih dapat menyentuh secara langsung terhadap para pecinta sinetron cinta fitri dan juga pemirsa lainnya yang melihat tayangan iklan promo tersebut, dan juga sebagai sarana dalam menyalurkan kreatifitas dalam memprosikan sebuah produk di dunia pertelevisian, dan juga sebagai harapan iklan promo yang mereka buat mendapatkan perhatian yang lebih dari pemirsa sinetron cinta fitri yang nantinya akan memberikan hasil yang baik dalam posisi rating dan share penonton dan sementara itu mereka juga dituntut oleh managemen untuk dapat memberikan suatu perbedaan dalam menayangkan suatu iklan promo program sinetron di SCTV. ‘ya memang harus berbeda dan lain dari yang lain, gak mungkin kita membuat iklan promo sinetron cinta fitri yang sama dengan yang mereka buat (rumah produksi), kita membuat iklan promo cinta fitri yang bercerita. Dengan membuat iklan promo yang bercerita didalamnya, selain menyalurkan kreativitas, tim promo membantu perusahaan dalam menjaga sinetron cinta fitri selalu tetap menjadi yang pertama melalui pembuatan iklan promo sinetron tersebut’. (Sunarso Manager Promosi). Apa yang dilakukan oleh tim promo ini, selain untuk mengangkat citra Sinetron Cinta Fitri, juga sebagai kegiatan yang mengajak pemirsa sinetron cinta fitri, untuk tetap loyal dan setia pada program tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana tim promo SCTV mengeksplorasi kreativitasnya dalam membuat iklan promo Sinetron Cinta Fitri, akan 61 dianalisa lebih lanjut proses pembuatan iklan promo program SCTV yang secara umum dapat dikelompokkan kedalam tiga tahapan: Big Idea, Storyline, dan Storyboard. 4.5.2 Big Idea Pencarian informasi-informasi yang banyak dalam bentuk keyword yang berhubungan dengan produk yang akan dikomunikasikan. Ide besar atau yang di kenal dengan kata Big idea yang cemerlang selalu dibutuhkan di saat kita sedang mencari solusi dalam memecahkan masalah, dan bukan hal baru didalam dunia advertising dan dunia pertelevisian dalam menjalankan sebuah promosi. Hal ini juga dilakukan tim promo SCTV dalam pencarian ide-ide kreatif dalam pembuatan iklan promo sinetron cinta fitri. Riset sebagai panduan untuk mereka dalam melihat perkembangan trend sekarang ini. Kreativitas dalam membuat iklan promo program televisi terletak pada bagaimana gagasan atau ide besar dari sebuah grand desain yang nantinya akan dituangkan ke dalam sebuah storyline. Dalam mencari ide besar dalam pembuatan iklan promo program sinetron cinta fitri, tim promo SCTV tidak ingin dibuat rumit dengan banyak pertimbangan. Ide besar itu hadir dari para pimpinan mereka, atau tercetus dari creative director sendiri. Setelah itu, mereka (Manager dan creative director) melemparkan isu masalah didalam rapat. Crew-crew atau personil 62 yang tergabung dalam tim promo SCTV hanya menerima arahan-arahan dari creative director sebagai pimpinan produksi untuk mejalankan ide tersebut. Didalam tim promo SCTV peran creative director sangat besar sekali, setelah mendapatkan ide besarnya, tim promo SCTV mengembangkan kembali untuk mendapatkan ide-ide pendukung dari ide besar tersebut, seperti lokasi shooting, versi promo dan ide cerita pendukung. Sementara karakter cerita yang berhubungan dengan para pemeran iklan promo yang akan dibuat, biasanya melibatkan pemeran-pemeran utama sinetron cinta fitri sebagai talent. Meskipun tidak terbilang komersil, dari sisi pembuatan iklan promo program ini hampir sama persis dengan pembuatan iklan komersil. ‘Ide besar atau grand design dalam membuat iklan promo program sinetron cinta fitri SCTV, datang dari para pimpinan tim promo. Hal ini terlihat berbeda dengan agensi-agensi di luar dari stasiun televisi, dimana agensi-agensi menerima briefing dari account executive mereka untuk menentukan ide besar tersebut. Mereka merasa situasi dan waktu kurang tepat untuk itu, dan pada dasarnya semua lancerlancar saja’.(Karyanto Creative Director). 4.5.3 Storyline Alur cerita, naskah yang dituangkan dalam bentuk tulisan dalam pembuatan iklan promo program di televisi, juga sebagai panduan dalam pengambilan gambar yang akan dibuat. Dengan adanya storyline, pembuat iklan seperti diberi semacam ruang gerak yang cukup luas untuk mengkreasikan pemahaman tentang image, keunggulan, fungsi ataupun manfaat suatu produk yang akan dipromosikan. 63 Dalam merancang naskah atau storyline, tim promo SCTV membuat storyline dengan konsep yang tematik, dimana tema tersebut berdasarkan tujuan jangka panjang dan bukan hanya sebagai panduan, tetapi sebagai karya kreatif dalam berpikir yang dapat diinterpretasikan sebagai suatu karya yang nantinya dapat dilihat banyak orang. Storyline juga sebagai peluang untuk memasukkan gagasan cerita yang dapat menarik perhatian, sehingga dengan peluang tersebut pesan-pesan yang akan disampaikan tim promo SCTV semakin beragam serta saling mendukung, dan isi informasi yang akan dijadikan sebuah iklan promo akan semakin kuat. Selain itu, storyline bisa sebagai sarana dalam memahami karakter cerita yang dibuat, yang nantinya berkaitan dengan pemilihan pemeran yang cocok untuk dijadikan pemain-pemain dalan promo tersebut. Cerita-cerita berbeda yang dibuat oleh tim promo SCTV, dalam membuat iklan promo, tertanam harapan tim promo dengan adanya perubahan dalam tampilan, gaya dan kemasan yang lebih menarik dalam mempromosikan suatu program promo Sinetron Cinta Fitri, akan dapat perhatian balik dari pemirsanya. ‘Dengan membuat konsep tematik, tim promo ingin membedakan karya mereka dari yang sudah ada dan promo-promo yang ada di stasiun lainnya. Menurut mereka bahwa storyline adalah sebuah karya, dan harus dituangkan. Storyline juga sebuah sarana dalam memahami karakter dalam pemilihan pemerannya’.(Karyanto Creative Director). Selain itu dalam merancang naskah atau storyline harus dapat menetapkan urutan-urutan dialog serta elemen- elemen pendukung lainnya, karena merancang naskah merupakan spesipikasi lengkap dari teks dan narasi 64 pembuatan promo iklan televisi maupun promo iklan suatu program, dan biasanya durasinya sama dengan iklan komersil yaitu berkisar 15 sampai 30 detik, makanya dialog dan kalimat-kalimat yang diucapkan harus ringkas, padat dan mudah diucapkan. Ini semua dilakukan agar promo iklan yang dibuat dapat mudah dicerna dan dimengerti oleh para khalayak yang melihat promo tersebut. 4.5.4 Storyboard Alur cerita yang dituangkan dalam bentuk gambar untuk mengkomunikasikan sebuah pesan suatu produk baik komersil maupun internal. Storyboard ini sangat terkait dengan storyline dan selalu beriringan dalam pembuatan suatu iklan produk, jika storyline dalam bentuk tulisan sementara storyboard dalam bentuk sketsa gambar yang akan dituangkan kedalam bentuk gambar video dan audio sebagai narasi atau dialog, dan gambar-gambar yang ada pada storyboard hanyalah key frames atau gambar utama dari serangkaian adegan karena dalam satu detik, video atau film bergerak terdiri dari 24 -25 frame, dan tidak mungkin stroryboard dibuat untuk memenuhi tuntutan tersebut. Ada yang terlihat berbeda dalam proses pengaplikasian dari storyline ke storyboard di tim promo SCTV dalam kasus penggarapan promo iklan sinetron cinta fitri ini dengan keadaan diluar, jika agensi-agensi yang menjadi perantara para pengiklan menginginkan promosi iklannya dalam proses pembuatannya berjalan dengan baik dan sempurna, tidak dengan tim promo 65 SCTV yang hanya mengandalkan storyline dan ‘tor’(bentuk tulisan yang sederhana untuk panduan pengambilan gambar) dalam pengambilan gambar. Menurut mereka hal ini dilakukan karena kurangnya SDM (sumber daya manusia) terutama grafis yang khusus menangani pembuatan storyboard, sedikitnya waktu yang diberikan managemen dan overloud nya pekerjaan yang dilimpahkan kepada tim promo SCTV ini, mereka hanya mengatakan storyboard tidak terlalu perlu karena sudah ada storyline dan masalah pengembangan visual tinggal dilihat dilapangan disaat pembuat iklan promo tersebut, ini berbeda dengan penggarapan iklan komersil yang digarap tim marketing SCTV yang berhubungan langsung dengan klien yang membuat iklan melalui SCTV. ‘Dalam membuat iklan promo sinetron cinta fitri, tim promo SCTV agak mengabaikan apa yang dinamakan storyboard. Menurut mereka, tidak ada orang yang mengerjakan storyboard untuk promo sinetron cinta fitri secara khusus, dan pembuatan storyboard biasanya dilakukan oleh bagian grafis sctv. Mereka (tim grafis) lebih memprioritaskan iklan komersil ketibang iklan promo sinetron cinta fitri’. (Karyanto Creative Director). 4.6 Pembahasan Setelah mendapatkan hasil dari penelitian, beberapa kali melihat sampel promo iklan sinetron cinta fitri dan beberapa episode sinetron cinta fitri. Penulis sudah melihat bahwa sinetron cinta fitri sebenarnya sudah terlampau kuat materinya. Maksudnya, isi cerita yang bisa membuat para penonton yang melihatnya gemas dan terbawa dalam alur cerita. Konflik yang ada didalam cerita sinetron tersebut sangat 66 menguras emosi penonton dan membawa penonton ke mimpi indah. Belum lagi kalo dilihat dari sisi frekwensi tayangan dan waktu tayang. Sinetron Cinta Fitri ditayangkan dalam seminggu, dan cerdiknya lagi disaat segmen atau bagian akhir dari setiap sinetron cinta fitri ini ada saja hal-hal lain yang membuat para penonton dibuat penasaran. Hal ini lah yang membuat dan menambah rasa keingin tahuan dan keterusan dalam kelanjutan serial sinetron cinta fitri ini. Secara umum bisa dikatakan tidak ada strategi yang sifatnya khusus. Tim promo SCTV hanya merubah konsep promo yang mereka katakan “datar” atau hanya sebuah gambar diam yang di dalamnya berisikan gambar pemeran utama dari sinetron cinta fitri beserta tulisan judul dan jam penayangannya; dengan membuat promo sinetron cinta fitri yang tematik. Promo baru ini menghadirkan cerita-cerita yang menarik. Salah satunya ditampilkan cerita salah satu pemeran Sinetron Cinta Fitri yang sering berbuat jahat atau bisa dikatakan Antagonis yang bernama miska (yang diperankan oleh Dinda Kanya Dewi dalam sinetron cinta fitri) memasuki sebuah café (lokasi senayan city). Ketika memasuki café itu, sejumlah mata langsung tertuju kepadanya (dari pengunjung sampai para pekerjanya). Mereka memandang dengan mimik dan raut muka kebencian, bahkan ada yang menggunjingkannya. Tidak lama kemudian datang beberapa pengunjung dan pekerja dengan tiba-tiba menghardik miska dengan mengatakan (dialog) : ‘jangan jahat-jahat dong kalo jadi orang, kamu kan yang sering jahati fitri…, sabar-sabar, mas-mas dan mbak-mbak ngikuti cinta fitri terus kan, masa yang jahat jadi jahat terus suatu saat juga bisa menjadi 67 baik…, nah pada penasaran kan, makanya saksikan cinta fitri hanya di SCTV’. Contoh promo Sinetron Cinta Fitri di atas, merupakan satu dari beberapa promo yang di buat oleh tim promo SCTV. Dengan membuat promo yang seperti itu akan memberikan karakter yang berbeda bahkan bisa memberikan karakter yang unik dan tampilan yang menarik sehingga dengan sendirinya penontonnya tertarik. Dari sisi using effective communication-nya (pola komunikasi yang efektif), Ronald D.Smith pernah menyebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan, seperti sumber yang akan menyampaikan pesan kepada publik, isi pesannya sendiri, intonasi dan gaya penyampaian pesan, tanda-tanda verbal dan non verbal, dan lain-lain. Pesan akan diterima oleh khalayak secara efektif apabila disampaikan dengan cara yg lebih menarik, menyentuh dan dinamis. Bila dikaitkan dengan strategi promosi maka akan terlihat bahwa sebuah promosi pun menuntut hal-hal yang disebutkan Ronald D Smith di atas. Itu artinya promosi dilakukan dengan lebih menarik, memanfaatkan tanda-tanda verbal dan non verbal secara maksimal., serta membuat kemasan yang unik dan berbeda dari yang lain. Tim promo SCTV melalui promo Sinetron Cinta Fitri yang baru itu, telah melakukan beberapa hal, seperti yang di katakan oleh Ronald D Smith. Tim promo memaksimalkan kekuatan audio dan visual sebagai sebuah media untuk menyampaikan pesan promo mereka kepada khalayak. Gambar-gambar tematis yang 68 ada di dalamnya membungkus pesan yang sederhana menjadi sebuah kemasan pesan yang menyentuh emosi dan menyedot perhatian khalayak. Sedangkan menurut Kotler, komunikasi yg efektif harus bisa mencapai tiga tingkatan sasaran, yaitu awarness objective (menumbuhkan kesadaran), acceptance objective (melihat bagaimana respon secara emosionalnya), dan action objective (bagaimana perubahan perilaku dan opininya). Sedangkan menurut Sunarto, untuk mencapai tingkatan sasaran tersebut diperlukan: daya tarik rasional / informasional (Rasional/informasional appeals), daya tarik emosional (Emotional appeals), daya tarik kombinasi (Combination appeals). Semua yang sudah dilakukan oleh tim promo, adalah sebuah tantangan yang tetap akan ada sepanjang dunia dunia promomosi masih tetap ada. Maksudnya, dengan terus mengembangkan strategi promo yang kreatif, pencapaian rating share sinetron cinta fitri ini akan tetap menjadi leader di jam penayangannya. 4.6.1 Analisa Big Idea Ide Besar yang di teliti oleh penulis adalah sebuah ide awal dari pembuatan promo Sinetron Cinta Fitri yang dilakukan oleh tim promo SCTV. Ide besar biasanya menjadi guide line dalam tahapan penyusunan storyline sebuah promo program televisi. Dalam mencari ide besar pembuatan promo Sinetron Cinta Fitri, penulis melihat tidak adanya kebebasan dalam mencari yang dinamakan Ide Besar. Idealnya dalam pencarian ide-ide tersebut, informasi bisa didapatkan 69 dari mana saja baik dari luar tim atau pun di dalam tim promo sendiri. Dan masing-masing anggota tim promo dapat memberikan ide-ide yang kreatif dalam mencari Ide Besar tersebut. Sedangkan didalam tim promo SCTV, yang namanya Ide Besar sering kali datang dari para pimpinan. Hal ini sangat kontras dengan apa yang seharusnya terjadi dalam penentuan sebuah Ide Besar dalam berpromosi. Idealnya, pengumpulan informasi dan identifikasi dari berbagai permasalahan yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah promo yang baik, harus melalui sebuah mekanisme dimana ide-ide itu bisa berasal dari luar maupun dalam tim dan anggota tim promo diberikan kebebasan dalam menyampaikan ide-ide kreatif. Dengan demikian apa yang dinamakan Big Idea atau Ide besar, dapat diterjemahkan kedalam bentuk gambar-gambar yang lebih dinamis sehingga menarik perhatian penonton dan lebih jauh lagi, mampu mempengaruhi perilaku manusia (life style, hedonism, pemenuhan 'kebutuhan' dan 'hasrat' manusia). Hasil penelitian yang didapatkan, diperoleh sebuah fakta bahwa dalam pembuatan promo iklan Sinetron Cinta Fitri, tim promo SCTV tidak ingin dibuat rumit dengan banyak pertimbangan. Ide Besar hampir selalu datang dari para pimpinan mereka atau tercetus dari creative director sendiri dan mereka hanya melemparkan ide pembuatan promo mereka dalam rapat. Sementara, crew yang tergabung dalam tim promo SCTV hanya menerima arahan-arahan dari creative director sebagai pimpinan produksi untuk 70 mejalankan ide-ide, tema dan pembuatannya. Dalam tim promo SCTV, peran creative director sangat besar sekali. Creatif director sangat berperan dalam penentuan ide, eksekusi dan pasca produksi. Setelah memberikan Ide Besarnya, creative director memberikan kebebasan kepada crew tim promo SCTV mengembangkan kembali dalam mendapatkan ide-ide pendukung dari ide besar tersebut, seperti lokasi shooting, narasi, dan karakter cerita karena sangat berhubungan dengan para pemeran promo iklan yang akan dibuat. 4.6.2 Analisa Storyline Dalam bagian ini, storyline di artikan sebagai sebuah cerita dalam pembuatan promo iklan Sinetron cinta fitri. Storyline merupakan terjemahan dari sebuah Ide Besar yang akan dituangkan ke dalam sebuah cerita, dimana cerita yang di buat meliputi alur cerita, narasi dan dialog. Pada tahapan penyusunan storyboard, storyline merupakan panduan dalam menterjemahkan sebuah cerita kedalam gambar yang akan dibuat. Dengan adanya storyline pembuat iklan seperti diberi semacam ruang gerak yang cukup luas untuk mengkreasikan pemahaman tentang image, keunggulan, fungsi ataupun manfaat suatu produk yang akan dipromokan. Tim promo SCTV menerapkan prinsip-prinsip dasar periklanan dalam penyusunan storyline-nya. Prinsip-prinsip dasar periklanan seperti dialog dan kalimat yang ringkas, padat dan mudah diucapkan, menjadi pendekatan utama 71 dalam pembuatan promo Sinetron Cinta Fitri. Meskipun demikian, tim promo SCTV tidak meninggalkan unsur kreatifitas sebagai bumbu yang menarik perhatian penonton. Hal ini terlihat dalam petikan dialog yang ada dalam promo Sinetron Cinta Fitri yang di tayangkan. Contoh dialog: Pengunjung 1 : Jangan jahat dong kalo jadi orang Pengunjung 2 : Kamu kan yang suka jahatin fitri Miska : Sabar-sabar…mas-mas sama mbak-mbak masih ikutin cinta fitri dari awal kan, masa sih yang jahat jadi jahat terus..pasti suatu saat juga sadar menjadi baik. Nah..pada penasaran kan,saksikan terus cinta fitri hanya di SCTV. Kreatifitas lain yang tampak dalam pembuatan promo iklan Sinetron Cinta Fitri adalah keputusan membuat promo secara tematis. Promo dibuat tidak dengan satu tema saja, tetapi dengan beberapa tema yang berbeda. Masingmasing tema didukung dengan karakter pemain yang sama dengan tema yang di angkat. Hal ini menunjukan bahwa kreativitas menjadi suatu hal yang mutlak dalam pembuatan promo iklan. 4.6.3 Analisa Storyboard Storyboard adalah panduan dalam pembuatan sebuah promo program, berupa sketsa gambar adegan yang akan dituangkan kedalam sebuah gambar bergerak. Storyboard disusun berdasarkan dari storyline yang dibuat 72 sebelumnya. Bagian ini adalah bagian terlemah dari tim promo SCTV. Hampir setiap pembuatan promo program yang akan ditayangkan dilayar kaca SCTV, tim promo SCTV tidak membuat storyboard. Mereka merasa tidak memerlukan adanya storyboard. Dari storyline yang ada langsung diterjemahkan ke dalam gambar. Pedoman pengambilan gambar sangat tergantung pada bagaimana si kameraman menterjemahkan cerita yang ada didalam storyline. “ Kita membuat iklan promo cinta fitri tidak pakai storyboardstoryboard an mas...,”(Karyanto, Creative director). Kenyataan ini tidak lepas dari fakta bahwa SCTV mempunyai keterbatasan dan kekurangan karyawan. Dengan demikian mayoritas sumber daya manusia yang dimiliki digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian lain yang membutuhkan lebih banyak orang (riset, produksi dan pasca produksi). Sementara bagian yang di rasa tidak penting dan bias di abaikan keberadaannya, ditinggalkan atau bahkan tidak dikerjakan sama sekali. “.....tidak ada orang yang mengerjakan pembuatan storyboard buat promo cinta fitri secara khusus, kerjaan mereka juga banyak (grafis sctv) biasanya mereka memprioritaskan iklan komersil ketibang promi sinetron cinta fitri”.(Karyanto, Creatif director).