FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

advertisement
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai hasil temuan yang diperoleh melalui
wawancara secara mendalam terhadap beberapa responden. Wawancara dilakukan
terhadap tim promo SCTV (2 orang) sebagai perwakilan dalam mendapatkan
informasi yang akurat dan valid di penelitian ini.
Hasil temuan yang disampaikan tidak sekedar mendiskripsikan hasil temuan
saja, tetapi juga dilengkapi dengan analisa mendalam terutama berkaitan dengan
teori-teori yang bersinggungan dengan temuan penelitian. Sebelum memasuki
pembahasan hasil penelitian, akan dibahas lebih dahulu mengenai sejarah dan
perkembangan SCTV dan beberapa program unggulan yang dimiliki termasuk
Sinetron Cinta Fitri.
4.1 Sekilas Tentang SCTV
4.1.1 Gambaran Umum PT. Surya Citra Televisi ( SCTV )
PT. Surya Citra Televisi yang lebih dikenal dengan nama SCTV
didirikan pada tahun 1990 sebagai stasiun televisi lokal pertama di Surabaya.
SCTV
diresmikan
dengan
izin
39
Departemen
Penerangan
No.
40
141S/RTF/K/IX/1989 dan SK kerja sama No. 150/SP/DIR/TW/1990 kepada
PT.Bimantara Citra.
Sebagai televisi regional yang berbasis di Surabaya yaitu di Jl. Darmo
permai, siaran SCTV awalnya sangat terbatas hanya di wilayah Gerbang
Kartosusilo kepanjangan dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya dan
Lamongan. Pada tanggal 24 agustus 1990 SCTV melakukan siaran percobaan
di 17 kota di Jawa Timur, tepatnya dijalan Darmo Permai. Satu tahun
kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali
dan sekitarnya.
Tiga tahun kemudian, pada 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No
111/1992,
SCTV mulai melakukan siaran nasional ke seluruh Indonesia.
Dalam periode ini, siaran dapat ditangkap di seluruh wilayah di Indonesia.
Untuk mengantisipasi perkembangan industri televisi dan juga dengan
mempertimbangkan Jakarta sebagai pusat kekuasaan maupun ekonomi, secara
bertahap mulai 1 Januari 1993 sampai dengan 30 Juni 1998, SCTV
memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Dan
pada tahun 1999, SCTV melakukan keseluruhan program siarannya secara
nasional dari Jakarta.
Saat ini kantor pusatnya di SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia
Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. SCTV resmi berkantor di Senayan City sejak 23
November 2007 yang sebelumnya berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21
Jakarta. SCTV juga memiliki studio penta di Jalan Raya Perjuangan No. 3-4
41
Komplek Kawasan RCTI, Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejak
pertengahan 1990-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI
akhirnya keduanya berpisah manajemen. Sejak tahun 2003,
kepemilikan
SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi, melalui Surya Citra
Media (SCM).
Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi
yang kian mengarah pada konvergensi media SCTV mengembangkan potensi
multimedianya
dengan
meluncurkan
situs
http://www.liputan6.com,
http://www.liputanbola.com. Melalui kedua situs tersebut, SCTV tidak lagi
hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia,
melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan berikutnya,
melalui induk perusahaan PT. Surya Citra Media tbk (SCM), SCTV
mengembangkan potensi usahanya hingga mancanegara dan menembus
batasan konsep siaran tradisional menuju konsep industri media baru.
SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak dapat
dipisahkan dari dinamika masyarakat. SCTV juga memberikan arahan kepada
pemirsa untuk memilih tayangan yang sesuai. Untuk itu, dalam setiap
tayangan SCTV di pojok kiri atas ada bimbingan untuk orangtua sesuai
dengan ketentuan UU Penyiaran No: 32/2002 tentang Penyiaran yang terdiri
dari BO (Bimbingan Orangtua), D (Dewasa) dan SU (Semua Umur). Jauh
sebelum ketentuan ini diberlakukan, SCTV telah secara selektif menentukan
jam tayang programnya sesuai dengan karakter programnya.
42
Dalam
rangka
meningkatkan
performance
dan
menegaskan
identitasnya, SCTV berkali-kali melakukan perubahan. Tidak hanya berkaitan
dengan teknis siarannya, melainkan juga penampilan layar, seperti logo dan
slogan. Tercatat, SCTV melakukan empat kali penggantian slogan dan tiga
kali melakukan penggantian
logo. Pada awal dimulainya siaran secara
nasional, tahun 1993, SCTV menggunakan slogan ”Jakarta Nasional
Television” yang ingin
menonjolkan jangkauan siaran SCTV yang telah
menjadi nasional, tidak lokal lagi. Slogan ini digunakan hingga tahun 1996.
Pada tahun 1996, SCTV mulai mengenalkan slogan baru ”Ayo
SCTV”. Namun slogan ini digunakan tidak berlangsung lama. Pada tahun
1997, Slogan ”Ayo SCTV” diganti dengan slogan ”SCTV Ngetop” yang
menginspirasikan bahwa SCTV adalah stasiun yang ada di urutan pertama
pilihan pemirsa. Setelah delapan tahun, manajemen SCTV memandang perlu
menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka
sejak Januari 2005, SCTV mengubahnya menjadi lebih tegas dan dinamis,
yaitu ”SATU UNTUK SEMUA”.
Slogan
”SATU
UNTUK
SEMUA”
dimaksudkan
untuk
memposisikan SCTV sebagai stasiun televisi yang menyajikan siaran untuk
semua lapisan masyarakat. SCTV menjadi milik semua lapisan masyarakat
Indonesia. Sedangkan logo SCTV yang saat ini digunakan menampilkan
wujud Matahari dalam bentuk bulat utuh yang menyinari tulisan SCTV dan
setiap hurufnya saling terkait satu sama lain. Ini bermakna SCTV berusia
43
matang yang memberikan kehangatan dalam setiap inovasi dan variasi
programnya.
Logo SCTV 1990
SCTV 2002-2005
Logo SCTV 2005-sekarang
Secara bertahap SCTV menambah stasiun relay dari tahun ke tahun
hingga akhirnya ditahun 1997 SCTV mampu memiliki 31 stasiun relay yang
menjangkau 130 juta potensi pemirsa. Saat ini SCTV mempunyai 47 stasiun
transmisi relay di seluruh Indonesia. Dengan itu, SCTV mampu menjangkau
240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa.
Dinamika ini terus mendorong SCTV untuk selalu mengembangkan
profesionalisme sumber daya manusia agar dapat senantiasa menyajikan
layanan terbaik bagi pemirsa dan mitra bisnisnya.
Sejak tahun 2009, SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran
dan produksi digital, yang merupakan bagian dari kebijakan untuk secara
konsisten mengadopsi kecanggihan teknologi dalam meningkatkan kinerja
dan efsiensi operasional. Dalam semangat yang sama, kebijakan itu telah
meletakkan penekanan yang kokoh pada pembinaan kompetensi individu di
44
seluruh aspek untuk mempertajam basis pengetahuan seraya memupuk
talenta, kreativitas dan inisiatif. Inilah kunci untuk memperkuat posisi SCTV
sebagai salah satu dari stasiun penyiaran terkemuka di Indonesia. Dan sejak
Juni 2003, perseroan tercatat di Bursa Efek Surabaya.
Memasuki usianya yang ke-20, SCTV dengan dukungan penuh induk
perusahaannya, Surya Citra Media Tbk.,
telah berkembang menjadi stasiun
televisi terkemuka di Indonesia. Program-program tayangan SCTV dapat
dinikmati
pemirsa melalui berbagai wahana: pesawat televisi, internet,
handphone, televisi bergerak, satelit dan televisi kabel. Jangkauan pemirsanya
meluas hingga ke manca Negara. Saat ini SCTV telah menetap di SCTV
Tower, Senayan City sebuah kawasan elite di jakarta.
Tabel 4.1. Perkembangan SCTV
SCTV
PT Surya Citra Televisi
Logo resmi SCTV sejak tahun 2005
SCTV Satu Untuk Semua (2005Slogan
45
sekarang)
SCTV Ngetop (1997-2005)
Ayo SCTV (1996-1997)
Jakarta National Television (1993-1997).
24 Agustus 1990 di Surabaya
Diluncurkan
1 Januari 1993 di Jakarta
PT Bimantara Citra (1990-1997)
Pemilik
Surya Citra Media (1993-kini)
Surabaya, Indonesia (1990-1993)
Kantor pusat
Jakarta, Indonesia (1993-sekarang)
Saluran
O Channel (2006-sekarang)
afiliasi
RCTI (1990-1997)
Situs web
http://www.sctv.co.id
4.1.2 Visi dan Misi SCTV
Sebagai sebuah media massa, SCTV mempunyai tanggungjawab
untuk ikut membangun masyarakat Indonesia terutama berkaitan dengan
fungsi pendidikan dan penyebaran informasi kepada msyarakat luas. Sebagai
bentuk pengejawantahan fungsi mulai media massa tersebut, SCTV
mencanangkan visinya untuk Menjadi stasiun televisi unggulan yang
46
memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pencerdasan kehidupan
bangsa. Sedangkan misi yang diembannya adalah membangun SCTV sebagai
jaringan stasiun televisi swasta terkemuka di Indonesia dengan :
1. Menyediakan beragam program yang kreatif, inovatif dan
berkualitas yang membangun bangsa.
2. Melaksanakan tata kelola perusahan yang baik (good corporate
governance).
3. Memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder.
Kata “ Surya “ adalah akronim dari “ Surabaya Raya “, sedangkan “
Citra “ dimunculkan karena pada saat itu SCTV berada ditengah-tengah
kelompok perusahaan group Bimantara Citra.
4.1.3 Manajemen SCTV
Sumber daya manusia yang solid, teknologi dan fasilitas canggih, serta
pengalaman akan selalu menjadi kekuatan utama dalam penetapan strategi
perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan dalam dunia pertelevisian
di Indonesia. Saat ini SCTV memiliki lebih dari 1000 karyawan di berbagai
bidang.
Kemampuan menyatukan dan memadukan beberapa unsur itu
menjadi tantangan sekaligus opportunity bagi manajemen SCTV.
47
Dari sisi manajerial, manajemen SCTV dibagi menjadi dua yaitu
dewan komisaris dan direksi. Komisaris terdiri dari empat komisaris dan tiga
komisaris independent. Sementara direksi terdiri dari direktur utama dan
empat direktorat, yaitu Sales dan Marketing, Keuangan, Program dan
Produksi, serta Pengembangan Usaha. Untuk mempermudah koordinasi dana
pelaksanaan tugas, SCTV membentuk
diantaranya
20 divisi. Dua belas
divisi
terbagi ke dalam tiga direktorat dan delapan divisi lainnya
bertanggungjawab secara langsung kepada direktur utama.
Beberapa divisi yang bertanggungjawab secara langsung kepada direktur
utama antara lain:
1. Divisi Corporate Secretary & Communication:
Bertanggung jawab atas segala keperluan bondholder, wali
amanat, regulator, BOD (Board of Director), BOC (Board of
Commisioner), public berkenaan dengan status perusahaan sebagai
listed company di BEI (bursa efek Indonesia) dan bertanggung
jawab atas fungsi manajemen perusahaan
dalam pembentukan
komunikasi antar perusahaan dengan public, media, pemerintahan
2. Divisi Risk Management Internal Audit:
Mengontrol
fungsi
–
fungsi
operasional
perusahaan
pengelolaan resiko atas fungsi – fungsi operasional tersebut
3. Divisi procurement:
dan
48
Bertanggung jawab penyediaan / pengadaan barang dan jasa untuk
mendukung bisnis SCTV
4. Divisi Legal:
Bertanggung jawab atas pengamanan, pembuatan keputusan yang
terkait dengan aspek legal.
5. Group News Center:
Bertanggung jawab atas mengelola aktivitas peliputan &
pemrosesan berita mulai dari format, konteks, dan materi.
6. Divisi Information Technology (IT):
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan layanan bidang IT bagi
seluruh unit kerja sehingga sisitem operasi sehari – hari yang
berbasis IT terselenggara dengan baik.
7. Divis Research and development
Sebagai penyedia data data & analisa kepemirsaan (AC Nielsen)
bagi seluruh departemen terkait, serta pengembangan program.
8. Divisi Broadcast Engineering
Bertanggung jawab mengelola perangkat teknik penyiaran dan
jaringan operasi siaran.
Direktorat Sales & Marketing
1. Divisi Marketing
49
Bertanggung jawab dalam mengelola kegiatan promosi program
SCTV serta mendukung penjualan air time SCTV
2. Divisi Sales
Bertanggung jawab mengelola strategi penjualan program SCTV
untuk mencapai target pendapatan dan pangsa pasar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Direktorat Keuangan
1. Divisi Accounting & Tax
Bertanggung jawab mengelola aktivitas dan laporan keuangan
perusahaan untuk monitoring kinerja perusahaan.
2. Divisi Treasury
Bertanggung jawab pengelolaan operasional keuangan perusahaan
sehingga menghasilkan perolehan yg optimal.
3. Divisi Finance Control
Bertanggung jawab atas kendali pengelolaan / penggunaan
keuangan perusahaan maupun sarana perusahaan sehingga proses
operasional perusahaan berjalan optimal dan tetap pada koridor
regulasi perusahaan.
4. Divisi General Affairs
Mengelola seluruh kegiatan pelayanan untuk mendukung kegiatan
operasional perusahaan.
50
5. Divisi HRD
Bertanggung jawab atas seluruh fungsi strategi, perencanaan,
implementasi,
dan
pengembangan
system
dan
kebijakan
kepegawaian SCTV.
Direktorat Program dan Produksi
1. Divisi Acquisition
Bertanggung jawab mengelola penyediaan program – program
SCTV dengan membeli / meyewa program .
2. Divisi Produksi
Bertanggung jawab dalam pengelolaan produksi karya cipta
televisi dalam estetika, perencanaan, penyusunan, pengelolaan,
maupun pengontrolan produksi sehingga menghasilkan program
TV unggulan sesuai visi misi dan strategi perusahaan.
3. Divisi Creative On Air Presentation
Mengelola dan mengembangkan pembuatan materi kreatif dan
presentasi siaran, yang meliputi bagian – bagian Audio Post,
Editing, Graphic Design / Animasi, Operasional Siaran.
4. Divisi Planning Scheduling & operation Services
Bertanggung jawab atas seluruh perencanan, penjadwalan, dan
operasional penyiaran SCTV setiap hari yang didasarkan pada
prediksi rating atau share.
51
Berikut adalah susunan manajemen SCTV saat ini :
Dewan Komisaris :
Bp. R. Soeyono
Independen
: Komisaris Utama/Komisaris
Bp. Eddy Sariaatmadja
: Komisaris
Bp. Susanto Suwarto
: Komisaris
Ibu Siti Hediati Hariyadi
: Komisaris
Bp. Budi Harianto
: Komisaris
Bp. Agus Lasmono
: Komisaris Independen
Bp. Max Sumakno Budiarto : Komisaris Independen
Direksi :
Bp. Fofo Sariaatmadja
: Direktur Utama
Bp. Salusra Wijaya
: Direktur Keuangan
Ibu. Harsiwi
: Direktur Program & Produksi
Bp. Lie Halim
: Direktur Pemasaran & Penjualan
Bp. Alvin W. Sariaatmadja
: Direktur Pengembangan Usaha
4.2 Program Unggulan
Sebagai sebuah stasiun televisi, SCTV telah memperoleh pengakuan baik
nasional maupun internasional atas program-programnya yang kreatif. Dalam kurun
52
waktu perjalanannya yang panjang, berbagai prestasi telah dapat diraih baik dari
dalam negeri, maupun luar negeri, antara lain: Asian Television Awards (2004 untuk
program kemanusian Titian Kasih (Pijar), 1996 program berita anak-anak Krucil),
Majalah Far Eastern Economic Review (3 kali berturut-turut sebagai satu dari 200
perusahaan terkemuka di Asia Pasific), Panasonic Awards (untuk program berita,
pembaca berita dan program current affair pilihan pemirsa) dan sebagainya. Semua
itu menjadikan SCTV kian dewasa dan matang.
Dengan persentase hiburan 80%, SCTV memiliki beragam jenis program
hiburan baik on air seperti Musik, reality show, Sinetron, Sinema, Infotainment,
Serial Remaja ataupun kegiatan off air seperti SCTV Music Awards, Karnaval,
SCTV Awards dan sebagainya. Semua program dikemas menarik agar memenuhi
selera pemirsa SCTV.
SCTV telah beberapakali melakukan terobosan dalam menarik pemirsanya
untuk melihat program musik yang mereka siarkan. Tercatat SCTV adalah televisi
pertama yang meluncurkan program music ala konser seperti program ”By Request”
dan music ala chart dalam program ”In Box”. Dalam program reality show, SCTV
menayangkan reality show secara tayang jajar (stripping) pada jam yang sama dengan
kemasan ringan menarik seperti program ”Lemon Tea”, ”Uya Emang Kuya”, dan
sebagainya.
Sinetron merupakan magnet baru dalam dunia pertelevisian Indonesia. ”Cinta
Fitri” dan ”Para Pencari Tuhan” merupakan fenomena yang tidak dapat dipungkiri
menjadi bukti betapa kuatnya magnet sinetron seri pada industri televisi di Indonesia.
53
Sinetron ”Cinta Fitri” bahkan sampai musim penayangan kelima mampu menduduki
posisi sebagai sinetron unggulan. Hal serupa di alami oleh Para Pencari Tuhan.
Khusus untuk sinetron Para Pencari Tuhan kemunculannya menjadi terobosan di
tengah kejenuhan program Sahur Ramadhan yang lebih mengedepankan jenis
lawakan.
Sedangkan di luar layar kaca, SCTV menggelar serangkaian program seperti
Karnaval SCTV, berbagai ajang penghargaan SCTV Awards, SCTV Music Awards,
Inbox Awards, Miss Celebrity. Seluruhnya bertujuan untuk terus mengikat pemirsa
sebagai bagian dari keluarga besar SCTV.
Meski secara persentase relatif kecil, 20% program pemberitaan Liputan 6
SCTV memiliki brand awareness sangat tinggi dan mampu mempengaruhi opini
publik. Ini terbukti dengan sejumlah penghargaan yang diraih program berita ini
antara lain: Panasonic Awards, Muri, Penghargaan Dari Menteri Negara Hukum dan
HAM dan penghargaan lainnya.
4.3 Sekilas Sinetron Cinta Fitri
Persaingan didunia pertelevisian semakin hari semakin ketat,apa lagi dengan
bertambah banyaknya stasiun-stasiun televisi swasta nasional maupun local,segala
pencitraan dilakukan bahkan sampai pembentukan image station televisi itu,demikian
pula halnya dengan SCTV. Pada tahun 1997,selain Pemberitaannya SCTV juga
dikenal dengan tayangan Telenovela yaitu itu novel drama yang sangat laris di
Amerika latin dan sangat digemari para penontonnya.
54
Sekarang ini SCTV juga mempunyai program seperti di tahun 1997 an, sama
dengan telenovela tapi yang ini versi indonesianya yang banyak dikenal orang umum
dengan nama sinetron, tayangan sinetron ini berjudul Cinta Fitri. Cinta Fitri adalah
sinetron yang selalu dinanti-nanti oleh jutaan pemirsa, bukan hanya karena
pemainnya yang berhasil melakoni aktingnya dengan apik, tetapi juga karena alur
ceritanya yang padat, menarik dan tidak terduga. Sejauh ini, penayangan cinta fitri
selalu menduduki rating tertinggi, dan selalu meraih penghargaan bergengsi, misalnya
SCTV Awards dan Panasonic Awards tahun 2008 dan 2009 sebagai sinetron
terfavorit.
Cinta fitri juga melengkapi prestasinya dengan berhasil menjadi sinetron
Indonesia terlama yang ditayangkan di SCTV, yakni sebanyak 777 episode yang
terbagi dalam lima season. Prestasinya ini bahkan tercatat dalam tinta emas Musium
Rekor Indonesia (MURI), sebagai sinetron dengan jumlah episode terbanyak.
Cinta Fitri tayang perdana di SCTV pada 1 Maret 2007, season kedua pada 8
Maret 2008, disusul dengan season ketiga pada 12 November 2008, kemudian Cintra
Fitri season empat yang ditayangkan saat Ramadhan kembali menghibur pemirsanya
pada 11 Januari 2010, dan season terakhir adalah season kelima yang baru saja
menggapai episode 777, 3 Juni 2010 lalu dan akan datang juga episode yang
berikutnya, yang pastinya sudah ditunggu-tunggu pemirsanya.
Komitmen Cinta Fitri yang terus menerus berusaha memuaskan para
penggemar setianya memang patut diacungi jempol. Alur ceritanya yang tidak
membosankan, dengan berbagai macam inovasi cerita yang tetap up-to date.
55
Komitmen inilah yang menjadi alasan mengapa sinetron Cinta Fitri tetap dinanti para
penggemarnya.
4.4
Iklan Promo Sinetron Cinta Fitri
Iklan promo sinetron cinta fitri merupakan salah satu karya yan dihasilkan oleh
tim promo SCTV. Seperti yang sudah lajim dilakukan dalam pembuatan sebuah
iklan, iklan promo ini juga melalui tahapan-tahapan dalam pembuatannya. Mulai dari
visualisasi, audio, naskah serta aktor utama. Dalam pembuatan iklan promo program
sinetron cinta fitri, tim promo SCTV memakai jasa aktor-aktor utama sinetron cinta
fitri sebagai salah satu daya tarik yang diharapkan dapat menarik perhatian
pemirsanya. Sudah barang tentu tidak hanya pemeran utama yang menjadi daya tarik
yang mereka tawarkan, naskah yang mempunyai alur cerita yang menarik pun
menjadi salah satu daya tarik dalam pembuatan iklan promo tersebut.
Salah satu iklan promo sinetron cinta fitri yang dibuat tim promo adalah, iklan
promo yang menceritakan salah satu pemeran utama dalam sinetron cinta fitri yang
sering berbuat jahat, atau bisa dikatakan Antagonis. Miska (yang diperankan oleh
Dinda Kanya Dewi dalam sinetron cinta fitri), seperti mendapatkan balasan di dunia
nyata , atas kejahatan-kejahatannya didalam sinetron cinta fitri.
Ketika miska (Dinda kanya dewi) memasuki sebuah cafe (lokasi senayan
city), sejumlah mata tertuju kepadanya (dari pengunjung sampai para pekerjanya).
Mereka memandang dengan mimik dan raut muka kebencian, bahkan ada yang
menggunjingkannya. Setelah pelayan mengantarkan pesanan miska, tidak lama
56
kemudian datang beberapa pengunjung dan pekerja dengan menunjukan raut muka
yang seakan-akan ingin melahap miska. Mereka (enam orang-satu pekerja dan lima
pengunjung) menghardik miska, sementara miska kebingungan, apa ada yang salah
pada dirinya. Naskah dialog :
‘jangan jahat-jahat dong kalo jadi orang, kamu kan yang sering jahati
fitri…, sabar-sabar, mas-mas dan mbak-mbak ngikuti cinta fitri terus
kan, masa yang jahat jadi jahat terus suatu saat juga bisa menjadi
baik…, nah pada penasaran kan, makanya saksikan cinta fitri hanya di
SCTV’.
Dialog dalam iklan promo sinetron cinta fitri :
Pengunjung 1 : Jangan jahat dong kalo jadi orang
Pengunjung 2 : Kamu kan yang suka jahatin fitri
Miska
: Sabar-sabar…mas-mas sama mbak-mbak masih ikutin cinta fitri
dari awal kan, masa sih yang jahat jadi jahat terus..pasti suatu saat
juga sadar menjadi baik. Nah..pada penasaran kan,saksikan terus
cinta fitri hanya di SCTV.
Alur cerita seperti diatas yang diharapkan tim promo SCTV dapat menarik
perhatian pemirsanya. Iklan promo program yang bertema, mempunyai cerita yang
beragam, dengan durasi tiga puluh (30) hingga empat puluh lima (45) detik, ditambah
dengan proses yang kreatif dalam pembuatanya, menjadikan iklan promo program
sinetron cinta fitri menjadi iklan promo yang menarik. Tidak seperti yang biasa dan
sebelum dibuatnya iklan promo dengan versi yang baru, yaitu iklan promo program
yang hanya menampilkan gambar diam dengan ikon pemeran utama yang diiringi
57
ilustrasi musik.
Dengan frequensi penayangan yang cukup lumayan, yaitu lima hingga enam
kali dalam sehari selama hampir satu bulan, diharapkan iklan promo program sinetron
cinta fitri dapat menarik perhatian para pemirsa dan penonton lainnya.
4.5
Hasil penelitian
4.5.1
Proses Kreatif Promo Program Sinetron Cinta Fitri
Kata kreatif sering digunakan oleh para pengguna bahasa baik untuk
tujuan positif maupun negatif. Dalam konteks pembuatan iklan, tentu saja kata
kreatif dipakai untuk tujuan positif. Dalam hal ini kata kreatif diartikan sebagai
suatu kemampuan seseorang atau sekelompok orang yang memungkinkan
mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam
menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam
pemecahan masalah dengan cara baru dan unik yang berbeda dan lebih baik dari
sebelumnya.
Kreatiativitas sangat diperlukan dalam dunia televisi, apalagi jika bicara
masalah promosi, baik promo program berita maupun program hiburan, baiknya
strategi untuk berpromo harus terkonsep dengan baik dan yang pasti harus
berbeda dari yang lain.
Membuat suatu yang berbeda dalam suatu pembuatan iklan promo
adalah salah satu langkah yang dilakukan departemen promo SCTV, dengan
membuat promo-promo yang membangun image perusahaan dan juga promo-
58
promo yang berkaitan dengan program-program unggulan yang ditayangkan,
promo yang dikatakan membangun image perusahaan adalah seperti membuat
promo iklan tentang promo hari Pendidikan, hari Ibu, hari Guru bahkan sampai
promo iklan yang mengkritik yang membangun pemerintahan atau suatu
kejadian yang besar, selain itu tim promo SCTV hal ini juga diberikan mandat
untuk dapat memberikan suatu pengertian kepada masyarakat khususnya
pemirsa yang loyal terhadap SCTV lewat promo iklan yang ditanyangkan
bahwa SCTV adalah salah satu statiun televisi yang memang merujuk kepada
kebersamaan, sesuai dengan slogannya Satu untuk semua. Sementara membuat
iklan promo yang berkaitan dengan program unggulan, tim promo mencoba
suatu yang baru dengan merubah gaya dan konsep iklan promo sinetron, dari
yang berupa gambar diam dengan ilustrasi musik, menjadi iklan promo yang
bertema dan bercerita.
Selain itu dalam menjalankan strategi promo sinetron, seperti sinetron
cinta fitri, tim promo SCTV membuat iklan promo sinetron cinta fitri.
Di awali dari ketidak puasannya tim promo SCTV akan promo sinetron
cinta fitri yang dibuat rumah produksi yang membuat sinetron tersebut. Menurut
mereka, promo itu terlalu “datar” dan biasa sekali, yaitu hanya dengan
menampilkan iklan promo sinetron cinta fitri dengan tampilan berupa gambar
diam yang di dalamnya terdapat gambar pemeran pertama sinetron cinta fitri
beserta tulisan judul sinetron dan jam penayangannya. Tim promo berencana
merubah konsep promo yang dibuat rumah produksi menjadi bentuk iklan
59
promo program.
‘Tidak puas dengan hasil pembuatan iklan promo rumah produksi yang
membuat Sinetron Cinta Fitri, tim promo SCTV berencana merubah
gaya promo yang dibuat rumah produksi menjadi bentuk iklan promo
program. Tim promo mengatakan, buatannya terlalu datar dan biasa
sekali ”(Sunaryo Manager Promosi).
Sebagai tim promo kreatif pertelevisian, tim promo merasa harus bisa
memberikan suatu yang berbeda dan kreatif dalam menjalankan suatu promosi
di televisi. Dari sini lah tim promo tergugah untuk memberikan andil besar
dalam pembuatan promo sinetron cinta fitri ini. Mereka merasa harus membuat
sesuatu yang baru, berbeda dari yang biasanya, dengan membuat iklan promo
sinetron cinta fitri yang bertema dan bercerita, agar dapat menarik perhatian
masyarakat dan penggemar sinetron cinta fitri ini.
Tim promo SCTV membuat suatu iklan promo melalui pendekatan
gaya yang berbeda dari yang sudah ada dalam menyampaikan iklan promo
sinetron cinta fitri. Tim promo, membuat promo iklan sinetron cinta fitri
dengan konsep tematik, yaitu menghadirkan cerita di dalam promosi sinetron
cinta fitri ini dan memakai pemeran-pemeran utamanya sebagai ikon di dalam
pembuatan iklan promo sinetron tersebut, seperti contoh di bawah ini :
‘Kami ingin membuat iklan promo program yang berbeda dari yang
lain, kita tidak ingin disamakan. Maka dari itu, kita selaku tim promo
yang kreatif mencoba merubah gaya dan konsep iklan promo sinetron
cinta fitri dari yang lama dan biasa, menjadi luar biasa. Yaitu dengan
menggunakan konsep yang tematik atau bertema, dan di isi dengan
cerita-cerita yang menarik, yang sudah barang tentu tetap berkaitan
dengan sinetron cinta fitri’. (Sunarso, Manager promosi)
60
Pernyataan diatas, sedikit memberikan gambaran singkat tentang
sebuah iklan promo dengan konsep cerita, karena menurut tim promo SCTV
membuat iklan promo sinetron cinta fitri dengan cerita di dalamnya, akan
lebih dapat menyentuh secara langsung terhadap para pecinta sinetron cinta
fitri dan juga pemirsa lainnya yang melihat tayangan iklan promo tersebut,
dan juga sebagai sarana dalam menyalurkan kreatifitas dalam memprosikan
sebuah produk di dunia pertelevisian, dan juga sebagai harapan iklan promo
yang mereka buat mendapatkan perhatian yang lebih dari pemirsa sinetron
cinta fitri yang nantinya akan memberikan hasil yang baik dalam posisi rating
dan share penonton dan sementara itu mereka juga dituntut oleh managemen
untuk dapat memberikan suatu perbedaan dalam menayangkan suatu iklan
promo program sinetron di SCTV.
‘ya memang harus berbeda dan lain dari yang lain, gak mungkin kita
membuat iklan promo sinetron cinta fitri yang sama dengan yang
mereka buat (rumah produksi), kita membuat iklan promo cinta fitri
yang bercerita. Dengan membuat iklan promo yang bercerita
didalamnya, selain menyalurkan kreativitas, tim promo membantu
perusahaan dalam menjaga sinetron cinta fitri selalu tetap menjadi
yang pertama melalui pembuatan iklan promo sinetron tersebut’.
(Sunarso Manager Promosi).
Apa yang dilakukan oleh tim promo ini, selain untuk mengangkat citra
Sinetron Cinta Fitri, juga sebagai kegiatan yang mengajak pemirsa sinetron
cinta fitri, untuk tetap loyal dan setia pada program tersebut. Untuk
mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana tim promo SCTV mengeksplorasi
kreativitasnya
dalam membuat iklan promo Sinetron Cinta Fitri, akan
61
dianalisa lebih lanjut proses pembuatan iklan promo program SCTV yang
secara umum dapat dikelompokkan kedalam tiga tahapan: Big Idea, Storyline,
dan Storyboard.
4.5.2
Big Idea
Pencarian informasi-informasi yang banyak dalam bentuk keyword
yang berhubungan dengan produk yang akan dikomunikasikan. Ide besar atau
yang di kenal dengan kata Big idea yang cemerlang selalu dibutuhkan di saat
kita sedang mencari solusi dalam memecahkan masalah, dan bukan hal baru
didalam dunia advertising dan dunia pertelevisian dalam menjalankan sebuah
promosi. Hal ini juga dilakukan tim promo SCTV dalam pencarian ide-ide
kreatif dalam pembuatan iklan promo sinetron cinta fitri. Riset sebagai
panduan untuk mereka dalam melihat perkembangan trend sekarang ini.
Kreativitas dalam membuat iklan promo program televisi terletak pada
bagaimana gagasan atau ide besar dari sebuah grand desain yang nantinya akan
dituangkan ke dalam sebuah storyline.
Dalam mencari ide besar dalam pembuatan iklan promo program
sinetron cinta fitri, tim promo SCTV tidak ingin dibuat rumit dengan banyak
pertimbangan. Ide besar itu hadir dari para pimpinan mereka, atau tercetus
dari creative director sendiri. Setelah itu, mereka (Manager dan creative
director) melemparkan isu masalah didalam rapat. Crew-crew atau personil
62
yang tergabung dalam tim promo SCTV hanya menerima arahan-arahan dari
creative director sebagai pimpinan produksi untuk mejalankan ide tersebut.
Didalam tim promo SCTV peran creative director sangat besar sekali,
setelah mendapatkan ide besarnya, tim promo SCTV mengembangkan
kembali untuk mendapatkan ide-ide pendukung dari ide besar tersebut, seperti
lokasi shooting, versi promo dan ide cerita pendukung. Sementara karakter
cerita yang berhubungan dengan para pemeran iklan promo yang akan dibuat,
biasanya melibatkan pemeran-pemeran utama sinetron cinta fitri sebagai
talent. Meskipun tidak terbilang komersil, dari sisi pembuatan iklan promo
program ini hampir sama persis dengan pembuatan iklan komersil.
‘Ide besar atau grand design dalam membuat iklan promo program
sinetron cinta fitri SCTV, datang dari para pimpinan tim promo. Hal
ini terlihat berbeda dengan agensi-agensi di luar dari stasiun televisi,
dimana agensi-agensi menerima briefing dari account executive
mereka untuk menentukan ide besar tersebut. Mereka merasa situasi
dan waktu kurang tepat untuk itu, dan pada dasarnya semua lancerlancar saja’.(Karyanto Creative Director).
4.5.3
Storyline
Alur cerita, naskah yang dituangkan dalam bentuk tulisan dalam
pembuatan iklan promo program di televisi, juga sebagai panduan dalam
pengambilan gambar yang akan dibuat. Dengan adanya storyline, pembuat
iklan seperti diberi semacam ruang gerak yang cukup luas untuk mengkreasikan
pemahaman tentang image, keunggulan, fungsi ataupun manfaat suatu produk
yang akan dipromosikan.
63
Dalam merancang naskah atau storyline, tim promo SCTV membuat
storyline dengan konsep yang tematik, dimana tema tersebut berdasarkan tujuan
jangka panjang dan bukan hanya sebagai panduan, tetapi sebagai karya kreatif
dalam berpikir yang dapat diinterpretasikan sebagai suatu karya yang nantinya
dapat dilihat banyak orang. Storyline juga sebagai peluang untuk memasukkan
gagasan cerita yang dapat menarik perhatian, sehingga dengan peluang tersebut
pesan-pesan yang akan disampaikan tim promo SCTV semakin beragam serta
saling mendukung, dan isi informasi yang akan dijadikan sebuah iklan promo
akan semakin kuat. Selain itu, storyline bisa sebagai sarana dalam memahami
karakter cerita yang dibuat,
yang nantinya berkaitan dengan pemilihan
pemeran yang cocok untuk dijadikan pemain-pemain dalan promo tersebut.
Cerita-cerita berbeda yang dibuat oleh tim promo SCTV, dalam
membuat iklan promo, tertanam harapan tim promo dengan adanya perubahan
dalam
tampilan,
gaya
dan
kemasan
yang
lebih
menarik
dalam
mempromosikan suatu program promo Sinetron Cinta Fitri, akan dapat
perhatian balik dari pemirsanya.
‘Dengan membuat konsep tematik, tim promo ingin membedakan
karya mereka dari yang sudah ada dan promo-promo yang ada di
stasiun lainnya. Menurut mereka bahwa storyline adalah sebuah karya,
dan harus dituangkan. Storyline juga sebuah sarana dalam memahami
karakter dalam pemilihan pemerannya’.(Karyanto Creative Director).
Selain itu dalam merancang naskah atau storyline harus dapat
menetapkan urutan-urutan dialog serta elemen- elemen pendukung lainnya,
karena merancang naskah merupakan spesipikasi lengkap dari teks dan narasi
64
pembuatan promo iklan televisi maupun promo iklan suatu program, dan
biasanya durasinya sama dengan iklan komersil yaitu berkisar 15 sampai 30
detik, makanya dialog dan kalimat-kalimat yang diucapkan harus ringkas, padat
dan mudah diucapkan. Ini semua dilakukan agar promo iklan yang dibuat dapat
mudah dicerna dan dimengerti oleh para khalayak yang melihat promo tersebut.
4.5.4
Storyboard
Alur
cerita
yang
dituangkan
dalam
bentuk
gambar
untuk
mengkomunikasikan sebuah pesan suatu produk baik komersil maupun
internal. Storyboard ini sangat terkait dengan storyline dan selalu beriringan
dalam pembuatan suatu iklan produk, jika storyline dalam bentuk tulisan
sementara storyboard dalam bentuk sketsa gambar yang akan dituangkan
kedalam bentuk gambar video dan audio sebagai narasi atau dialog, dan
gambar-gambar yang ada pada storyboard hanyalah key frames atau gambar
utama dari serangkaian adegan karena dalam satu detik, video atau film
bergerak terdiri dari 24 -25 frame, dan tidak mungkin stroryboard dibuat
untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Ada yang terlihat berbeda dalam proses pengaplikasian dari storyline
ke storyboard di tim promo SCTV dalam kasus penggarapan promo iklan
sinetron cinta fitri ini dengan keadaan diluar, jika agensi-agensi yang menjadi
perantara para pengiklan menginginkan promosi iklannya dalam proses
pembuatannya berjalan dengan baik dan sempurna, tidak dengan tim promo
65
SCTV yang hanya mengandalkan storyline dan ‘tor’(bentuk tulisan yang
sederhana untuk panduan pengambilan gambar) dalam pengambilan gambar.
Menurut mereka hal ini dilakukan karena kurangnya SDM (sumber daya
manusia) terutama grafis yang khusus menangani pembuatan storyboard,
sedikitnya waktu yang diberikan managemen dan overloud nya pekerjaan
yang dilimpahkan kepada tim promo SCTV ini, mereka hanya mengatakan
storyboard tidak terlalu perlu karena sudah ada storyline dan masalah
pengembangan visual tinggal dilihat dilapangan disaat pembuat iklan promo
tersebut, ini berbeda dengan penggarapan iklan komersil yang digarap tim
marketing SCTV yang berhubungan langsung dengan klien yang membuat
iklan melalui SCTV.
‘Dalam membuat iklan promo sinetron cinta fitri, tim promo SCTV
agak mengabaikan apa yang dinamakan storyboard. Menurut mereka,
tidak ada orang yang mengerjakan storyboard untuk promo sinetron
cinta fitri secara khusus, dan pembuatan storyboard biasanya
dilakukan oleh bagian grafis sctv. Mereka (tim grafis) lebih
memprioritaskan iklan komersil ketibang iklan promo sinetron cinta
fitri’. (Karyanto Creative Director).
4.6 Pembahasan
Setelah mendapatkan hasil dari penelitian, beberapa kali melihat sampel
promo iklan sinetron cinta fitri dan beberapa episode sinetron cinta fitri. Penulis
sudah melihat bahwa sinetron cinta fitri sebenarnya sudah terlampau kuat materinya.
Maksudnya, isi cerita yang bisa membuat para penonton yang melihatnya gemas dan
terbawa dalam alur cerita. Konflik yang ada didalam cerita sinetron tersebut sangat
66
menguras emosi penonton dan membawa penonton ke mimpi indah.
Belum lagi kalo dilihat dari sisi frekwensi tayangan dan waktu tayang.
Sinetron Cinta Fitri ditayangkan dalam seminggu, dan cerdiknya lagi disaat segmen
atau bagian akhir dari setiap sinetron cinta fitri ini ada saja hal-hal lain yang
membuat para penonton dibuat penasaran. Hal ini lah yang membuat dan menambah
rasa keingin tahuan dan keterusan dalam kelanjutan serial sinetron cinta fitri ini.
Secara umum bisa dikatakan tidak ada strategi yang sifatnya khusus. Tim
promo SCTV hanya merubah konsep promo yang mereka katakan “datar” atau hanya
sebuah gambar diam yang di dalamnya berisikan gambar pemeran utama dari sinetron
cinta fitri beserta tulisan judul dan jam penayangannya; dengan membuat promo
sinetron cinta fitri yang tematik. Promo baru ini menghadirkan cerita-cerita yang
menarik.
Salah satunya ditampilkan cerita salah satu pemeran Sinetron Cinta Fitri yang
sering berbuat jahat atau bisa dikatakan Antagonis yang bernama miska (yang
diperankan oleh Dinda Kanya Dewi dalam sinetron cinta fitri) memasuki sebuah café
(lokasi senayan city). Ketika memasuki café itu, sejumlah mata langsung tertuju
kepadanya (dari pengunjung sampai para pekerjanya). Mereka memandang dengan
mimik dan raut muka kebencian, bahkan ada yang menggunjingkannya. Tidak lama
kemudian datang beberapa pengunjung dan pekerja dengan tiba-tiba menghardik
miska dengan mengatakan (dialog) :
‘jangan jahat-jahat dong kalo jadi orang, kamu kan yang sering jahati
fitri…, sabar-sabar, mas-mas dan mbak-mbak ngikuti cinta fitri terus
kan, masa yang jahat jadi jahat terus suatu saat juga bisa menjadi
67
baik…, nah pada penasaran kan, makanya saksikan cinta fitri hanya di
SCTV’.
Contoh promo Sinetron Cinta Fitri di atas, merupakan satu dari beberapa
promo yang di buat oleh tim promo SCTV. Dengan membuat promo yang seperti itu
akan memberikan karakter yang berbeda bahkan bisa memberikan karakter yang unik
dan tampilan yang menarik sehingga dengan sendirinya penontonnya tertarik.
Dari sisi using effective communication-nya (pola komunikasi yang efektif),
Ronald D.Smith pernah menyebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyampaikan pesan, seperti sumber yang akan menyampaikan pesan kepada publik,
isi pesannya sendiri, intonasi dan gaya penyampaian pesan, tanda-tanda verbal dan
non verbal, dan lain-lain. Pesan akan diterima oleh khalayak secara efektif apabila
disampaikan dengan cara yg lebih menarik, menyentuh dan dinamis.
Bila dikaitkan dengan strategi promosi maka akan terlihat bahwa sebuah
promosi pun menuntut hal-hal yang disebutkan Ronald D Smith di atas. Itu artinya
promosi dilakukan dengan lebih menarik, memanfaatkan tanda-tanda verbal dan non
verbal secara maksimal., serta membuat kemasan yang unik dan berbeda dari yang
lain.
Tim promo SCTV melalui promo Sinetron Cinta Fitri yang baru itu, telah
melakukan beberapa hal, seperti yang di katakan oleh Ronald D Smith. Tim promo
memaksimalkan kekuatan audio dan visual sebagai sebuah media untuk
menyampaikan pesan promo mereka kepada khalayak. Gambar-gambar tematis yang
68
ada di dalamnya membungkus pesan yang sederhana menjadi sebuah kemasan pesan
yang menyentuh emosi dan menyedot perhatian khalayak.
Sedangkan menurut Kotler, komunikasi yg efektif harus bisa mencapai tiga
tingkatan sasaran, yaitu awarness objective (menumbuhkan kesadaran), acceptance
objective (melihat bagaimana respon secara emosionalnya), dan action objective
(bagaimana perubahan perilaku dan opininya). Sedangkan menurut Sunarto, untuk
mencapai tingkatan sasaran tersebut diperlukan: daya tarik rasional / informasional
(Rasional/informasional appeals), daya tarik emosional (Emotional appeals), daya
tarik kombinasi (Combination appeals).
Semua yang sudah dilakukan oleh tim promo, adalah sebuah tantangan yang
tetap akan ada sepanjang dunia dunia promomosi masih tetap ada. Maksudnya,
dengan terus mengembangkan strategi promo yang kreatif, pencapaian rating share
sinetron cinta fitri ini akan tetap menjadi leader di jam penayangannya.
4.6.1
Analisa Big Idea
Ide Besar yang di teliti oleh penulis adalah sebuah ide awal dari
pembuatan promo Sinetron Cinta Fitri yang dilakukan oleh tim promo SCTV.
Ide besar biasanya menjadi guide line dalam tahapan penyusunan storyline
sebuah promo program televisi.
Dalam mencari ide besar pembuatan promo Sinetron Cinta Fitri,
penulis melihat tidak adanya kebebasan dalam mencari yang dinamakan Ide
Besar. Idealnya dalam pencarian ide-ide tersebut, informasi bisa didapatkan
69
dari mana saja baik dari luar tim atau pun di dalam tim promo sendiri. Dan
masing-masing anggota tim promo dapat memberikan ide-ide yang kreatif
dalam mencari Ide Besar tersebut.
Sedangkan didalam tim promo SCTV, yang namanya Ide Besar sering
kali datang dari para pimpinan. Hal ini sangat kontras dengan apa yang
seharusnya terjadi dalam penentuan sebuah Ide Besar dalam berpromosi.
Idealnya, pengumpulan informasi dan identifikasi dari berbagai permasalahan
yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah promo yang
baik, harus melalui sebuah mekanisme dimana ide-ide itu bisa berasal dari
luar maupun dalam tim dan anggota tim promo diberikan kebebasan dalam
menyampaikan ide-ide kreatif. Dengan demikian apa yang dinamakan Big
Idea atau Ide besar, dapat diterjemahkan kedalam bentuk gambar-gambar
yang lebih dinamis sehingga menarik perhatian penonton dan lebih jauh lagi,
mampu mempengaruhi perilaku manusia (life style, hedonism, pemenuhan
'kebutuhan' dan 'hasrat' manusia).
Hasil penelitian yang didapatkan, diperoleh sebuah fakta bahwa dalam
pembuatan promo iklan Sinetron Cinta Fitri, tim promo SCTV tidak ingin
dibuat rumit dengan banyak pertimbangan. Ide Besar hampir selalu datang
dari para pimpinan mereka atau tercetus dari creative director sendiri dan
mereka hanya melemparkan ide pembuatan promo mereka dalam rapat.
Sementara, crew yang tergabung dalam tim promo SCTV hanya menerima
arahan-arahan dari creative director sebagai pimpinan produksi untuk
70
mejalankan ide-ide, tema dan pembuatannya.
Dalam tim promo SCTV, peran creative director sangat besar sekali.
Creatif director sangat berperan dalam penentuan ide, eksekusi dan pasca
produksi. Setelah memberikan Ide Besarnya, creative director memberikan
kebebasan kepada crew tim promo SCTV mengembangkan kembali dalam
mendapatkan ide-ide pendukung dari ide besar tersebut, seperti lokasi
shooting, narasi, dan karakter cerita karena sangat berhubungan dengan para
pemeran promo iklan yang akan dibuat.
4.6.2
Analisa Storyline
Dalam bagian ini, storyline di artikan sebagai sebuah cerita dalam
pembuatan promo iklan Sinetron cinta fitri. Storyline merupakan terjemahan
dari sebuah Ide Besar yang akan dituangkan ke dalam sebuah cerita, dimana
cerita yang di buat meliputi alur cerita, narasi dan dialog. Pada tahapan
penyusunan storyboard, storyline merupakan panduan dalam menterjemahkan
sebuah cerita kedalam gambar yang akan dibuat. Dengan adanya storyline
pembuat iklan seperti diberi semacam ruang gerak yang cukup luas untuk
mengkreasikan pemahaman tentang image, keunggulan, fungsi ataupun manfaat
suatu produk yang akan dipromokan.
Tim promo SCTV menerapkan prinsip-prinsip dasar periklanan dalam
penyusunan storyline-nya. Prinsip-prinsip dasar periklanan seperti dialog dan
kalimat yang ringkas, padat dan mudah diucapkan, menjadi pendekatan utama
71
dalam pembuatan promo Sinetron Cinta Fitri. Meskipun demikian, tim promo
SCTV tidak meninggalkan unsur kreatifitas sebagai bumbu yang menarik
perhatian penonton. Hal ini terlihat dalam petikan dialog yang ada dalam promo
Sinetron Cinta Fitri yang di tayangkan. Contoh dialog:
Pengunjung 1 : Jangan jahat dong kalo jadi orang
Pengunjung 2 : Kamu kan yang suka jahatin fitri
Miska
: Sabar-sabar…mas-mas sama mbak-mbak masih
ikutin cinta fitri dari awal kan, masa sih yang jahat
jadi jahat terus..pasti suatu saat juga sadar menjadi
baik. Nah..pada penasaran kan,saksikan terus cinta
fitri hanya di SCTV.
Kreatifitas lain yang tampak dalam pembuatan promo iklan Sinetron
Cinta Fitri adalah keputusan membuat promo secara tematis. Promo dibuat tidak
dengan satu tema saja, tetapi dengan beberapa tema yang berbeda. Masingmasing tema didukung dengan karakter pemain yang sama dengan tema yang di
angkat. Hal ini menunjukan bahwa kreativitas menjadi suatu hal yang mutlak
dalam pembuatan promo iklan.
4.6.3
Analisa Storyboard
Storyboard adalah panduan dalam pembuatan sebuah promo program,
berupa sketsa gambar adegan yang akan dituangkan kedalam sebuah gambar
bergerak. Storyboard disusun berdasarkan dari storyline yang dibuat
72
sebelumnya.
Bagian ini adalah bagian terlemah dari tim promo SCTV. Hampir
setiap pembuatan promo program yang akan ditayangkan dilayar kaca SCTV,
tim promo SCTV tidak membuat storyboard. Mereka merasa tidak
memerlukan adanya storyboard. Dari storyline yang ada langsung
diterjemahkan ke dalam gambar. Pedoman pengambilan gambar sangat
tergantung pada bagaimana si kameraman menterjemahkan cerita yang ada
didalam storyline.
“ Kita membuat iklan promo cinta fitri tidak pakai storyboardstoryboard an mas...,”(Karyanto, Creative director).
Kenyataan ini tidak lepas dari fakta bahwa SCTV mempunyai
keterbatasan dan kekurangan karyawan. Dengan demikian mayoritas sumber
daya manusia yang dimiliki digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian lain
yang membutuhkan lebih banyak orang (riset, produksi dan pasca produksi).
Sementara bagian yang di rasa tidak penting dan bias di abaikan
keberadaannya, ditinggalkan atau bahkan tidak dikerjakan sama sekali.
“.....tidak ada orang yang mengerjakan pembuatan storyboard
buat promo cinta fitri secara khusus, kerjaan mereka juga
banyak (grafis sctv) biasanya mereka memprioritaskan iklan
komersil ketibang promi sinetron cinta fitri”.(Karyanto, Creatif
director).
Download