“Prospek Kebun Bibit Induk Dalam Pemenuhan Kebutuhan Bibit Ubi Jalar di Pekarangan, Dalam Pemenuhan Pangan dan Herbal Keluarga Kegiatan Kebun Bibit Induk BPTP Jakarta program KPRL” Affan Raffandi, SP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta Jalan Raya Ragunan No. 30 Pasar Minggu, Jakarta Selatan – 12540 Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia, dalam mewujudkan ketersediaan pangan dan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional pemerintah telah mencanangkan program diversifikasi pangan yang berbasis sumberdaya lokal. Salah satu upaya pememerintah adalah penganekaragaman pangan dengan meningkatkan konsumsi umbi umbian untuk mengurangai ketergantungan pada beras. Upaya lain pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pemenuhan gizi keluarga serta merangsang pertumbuhan ekonomi keluarga adalah dengan megadakan Gerakan Percepatan Optimalisasi Pekarangan dan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (m-KRPL), yang pada intinya pemanfaatan lahan pekarangan berapapun luasnya agar bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga. Pekarangan adalah lahan halaman yang terbuka disekitar rumah tinggal, Pemanfaatan pekarangan yang optimal membantu pemenuhan kebutuhahan sehari hari di dalam rumah tangga, tanaman segar dapat di peroleh dengan mudah terjamin kualitasnya karena di tanam dan di kelola sendiri. Bahan tanaman yang di tanamn sendiri difungsikan menjadi berbagai peran, ada yang untuk dinikmati nilai estetikanya seperti tanaman hias, ada yang di peruntukan pasca panen nya menjadi keripik atau lainnya ada pula yang di tanamn untuk herbal ataupun yang di kombinasikan berbagai komoditas, bahkan ada yang di tujukan untuk bahan pangan dan herbal seperti tanaman umbi umbian yang dapat di ambil umbi nya maupun daunnya yang dapat dimanfaatkan sebagai herbal alami. Tanaman ubi jalar sangat populer di masyarakat terutama masyarakat petani karena merupakan salah satu sumber pangan lokal yg dapat mengganti kedudukan nasi menjadi salah satu makanan pokok. Ini dapat dilihat dari kandungan karbohidrat yang tinggi 32,30/100 gram ( umbi kuning), serta kandungan vitamin dan kandungan mineral yang lengkap. Selain umbi nya ternyata ubi jalar mempunyai kelebihan lain di daun, daunnya banyak manfaatnya baik untuk sayur maupun untuk obat. Daun nya dapat meningkatkan trombosit darah bila terkena serangan malaria, daun ubi jalar dapat menjadi alternatif untuk pengobatan bila dipedesaan jauh dari puskesmas atau Rumah Sakit. Komoditas ini mempunyai daya adaptasi luas, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di seluruh nusantara. Ubi jalar dapat tumbuh dengan baikpada daerah dengan 1 ketinggian 0– 3000 m dpl. Pada temperatur 240C tumbuhdengan baik, namun pertumbuhan terhambat jika temperatur di bawah 00C. Curahhujan yang optimum untuk pertumbuhannya antara 750 mm hingga 1.000 mm per tahun. Menyukai sandy-loam soil dengan kadar bahan organik tinggi dan permeable sub-soil. Tumbuh kurang baik pada tanah liat.Tanah dengan kerapatan tinggi ataua erasi jelek menghambat pembentukan akar dan hasil rendah. Media yang gembur diperlukan untuk pertumbuhan umbi, sehingga penanamannya harus dilakukan di atas guludan. Apabila pertanaman tidak dilakukan di atas guludan maka umumnya akan dihasilkan umbi yang kecil-kecil sebab biasanya batang menjalar ke segala arah dansetiap perakaran pada buku yang berhubungan dengan tanah menghasilkan umbi yangkecil-kecil. Keasaman tanah optimum untuk pertumbuhannya yaitu antara 5,6 – 6,6.Ubi jalar juga peka terhadap garam. Ubijalar merupakan tanaman yang suka cahaya dan tumbuh baik pada intensitas cahaya yang relatif tinggi. Pembungaan danpembentukan akar dipacu dengan hari pendek, 11 jam atau kurang. Pada panjang harilebih dari 13,5 jam bunga akan gagal terbentuk. Umbi Jalar Sebagai Sumber Pangan Ubi jalar awalnya sebagai pelengkap makanan dan kini menjadi komoditas yang diperhitungkan dan menjadi andalan dari diversifikasi tanaman pangan, dalam upaya menjadi nilai tambah keluarga, ubi jalar pun dapat dikembangkan menjadi ragam produk makanan yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Apabila ubi jalar dijadikan sebagai makanan pokok maka perlu dilakukan penambahan unsur protein. Salah satu bentuk olahan ubi jalar yang cukup potensial dalam kegiatan agroindustri sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah adalah tepung dan pati. Tepung ubi jalar, yang merupakan produk alternatif, memepunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industry pangan, sekaligus dapat berfungsi sebagai bahan substitusi tepung terigu. Dalam pembuatan produk pangan, tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran (substitusi) dengan tepung lain yang jumlahnya tergantung pada produk yang akan dibuat dan kualitas yang akan dihasilkan. Sebagai contoh, kue kering dan kue lapis dapat diolah dari 100% tepung ubi jalar, sedangkan cake dibuat dari campuran 25-50% tepung ubi jalar dengan 50-75% terigu. Dalam pembuatan kue, penggunaan tepung ubi jalar dapat menghemat penggunaan gula sebesar 20% dibandingkan dengan penggunaan 100% terigu. Mie dapat dibuat dari campuran 20% tepung ubijalar dan 80% terigu. Guna menghasilkan mie yang bermutu, tepung ubi jalar yang digunakan pun dapat di gunakan sbagai bahan pengisi dalam produk saus sambal atau saus tomat (Minantyorini, dkk. 2001). Mutu produk yang terbuat dari tepung ubi jalar,tepung beras dan terigu relatif sama karena kandungan nutrisinya tidak jauh berbeda (Tabel 1). Pati ubi jalar digunakan sebagai bahan baku Namun penggunaannya masih relatif kecil sehingga hasil olahan ubi jalar baik berupa tepung maupun pati sebagian besar diekspor ke mancanegara. 2 Tabel 1 : Kandungan Nutrisi Tepung Ubi Jalar, Tepung Beras, Tepung Terigu No Nutrisi Tepung Jalar Tepung Beras Tepung Terigu 1 2 3 4 5 6 7 Air (%) Protein (%) Lemak (%) Abu (%) Karbohidrat (%) Serat (%) Kalori (%) 7,00 5,12 0,50 2,13 85,26 1,95 366,89 7,00 7,37 0,53 0,89 84,21 383,16 7,00 13,73 1,29 0,54 85,04 0,62 379,79 Di Jepang harga tepung ubi jalar di hargai empat kali lipat lebih tinggi daripada harga tepung terigu dan tepung gandum, Jepang banyak sekali mengkonsumsi makanan yang berbahan dari tepung ubi jalar. Ubi jalar di Jepang dijadikan makanan tradisonal yang publisitasnya setaraf dengan pizza atau hamburger sehingga aneka makanan olahan dari ubi jalar banyak dijual ditoko-toko sampai restoran-restoran bertaraf Internasional. Produk ubi jalar di Amerika Serikat dijadikan bahan pengganti (subtitusi) kentang, dan 60% - 70% diantaranya digunakan sebagai makanan manusia. , selain dikukus atau digoreng juga sesuai untuk bahan baku keripik,kubus/granula instan, beragam kue jajanan/basah, serta selai. Sementara produk antaranya (tepung) dapat mensubsitusi terigu pada berbagai pengolahan beragam kue,es krim, mie dan roti tawar serta mensubstitusi tepung ketan sampai 50% padapembuatan jenang/dodol. Antisionin merupakan pewarna alami yang dapat digunakan secara aman baik untuk industri tekstil, kertas, makanan dan minuman, jugadimanfaatkan dalam industri obat dan kosmetika. Variasi kandungan antosianin ditandai oleh intensitas warna dari ungu kemerahan hingga ungu kebiruan. Semakin tinggi kadar antosianinnya, semakin pekat intensitas warna tersebut.Ubi jalar kayaβkaroten (ubi jalar kuning), selain dapat dikonsumsi segarjuga dapadigunakan sebagai bahan zat warna kuning dan selai. Ubi jalar ini banyak kmengandung serat yang bergizi. Ubi jalar yang mengandung βkaroten tinggi umumnya rasanya manis namun memiliki kadar air yang tinggi dan bahan kering yang rendah(<30) hingga tekstur nya lembek dan kurang disukai jika direbusatau dikukus. Secara kualitatif intensitas warna oranye dapat digunakan sebagai indikator tinggi rendahnya kadar βkaroten. Semakin pekat warna oranye yang terlihat semakin tinggi kadar βkaroten daging umbi.Ubi jalar yang berwarna putih lebihdiarahkan untuk pengembangan tepungdan pati karena umbi yang berwarna cerah cenderung lebih baik kadar patinya danwarna tepung lebih menyerupai terigu. 3 Ubi jalar sebagai herbal Ditinjau dari komposisi kimia, ubi jalar potensial sebagai sumber karbohidrat, mineral dan vitamin. Selain umbinya yang memiliki gizi cukup tinggi daun ubi jalar muda dapat dijadi kan sayur yang juga mengandung gizi tinggi. Umbi komoditas ini kaya akan energi, vitamin A dan C, tetapi miskin protein, sedangkan daunnya kaya akan mineral dan vitamin A. Ubi jalar aman di konsumsi hampir di semua usia, karena kandungan seratnya yang tinggi dalam ubi jalar maka bila dikonsumsi akan membantu pencernaan awal sebagai transisi peralihan makanan ke makanan padat. Ubi jalar pun merupakan antioksidan alami yang membantu meningkatkan ketahanan tubuh dari radikal bebas dan penyakit karena kandungan beta karoten nya dalam jumlah besar.. Kandungan ubi jalar dalam 100 gram - Protein 1,8 g - Lemak 0,7 gram - Karbohidrat 27,9 gram - Mineral 1,1 gram - Kalium 49 mg - Vit. A (retinol )2310 mcg - Vit C (oskarbat) 20 mg. selain untuk yang sehat ternyata ubi jalar dapat dijadikan makanan alternatif bagi pasien rumah sakit karena kandungan gizi nya yang tinggi. Ubijalar terutama ubi yang berwarna merah, sangat kaya kandungan pro vit A atau Retinol. Dalam 100 gr ubi jlar merah terkandung 2310 mcg (setara dengan 1 tablet vit A) bahkan dibandingkan dengan sayuran bayam dan sayuran kangkung kandungan ubi jalar merah setingkat lebih tinggi . S ecara fisik kulit ubi jalar lebih tipis dibandingkan kulit ubi kayu dan merupakan umbi dari bagian tanaman dan tidak selalu sama dengan warna umbi. Warna daging umbinya bermacam-macam, dapat berwarna putih, kuning,j ingga kemerahan atau keabuan. Demikian pula bentuk umbinya sering kali tidak seragam. Berdasarkan warna umbinya ubi jalar terdiri dari ubi jalar putih, ubi jalar kuning,ubi jalar orange, ubi jalar jingga dan ubi jalar ungu. Warna daging berhubungan dengan beta karoten yang terkandung didalamnya, ubi jalar dibedakan menjadi beberapa golongan sebagaiberikut. 1. Ubi jalar putih, yakni jenis ubi jalar yang memilki daging umbi berwarna putih. 2 Ubi jalar kuning, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna kuning, kuning muda atau putih kekuning-kuningan 3. Ubi jlar orange, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna orange 4 4. Ubi jalar jingga, yakni jenis ubi jalar yang memilki daging umbi berwarna jingga jingga muda. 5. Ubi jalar ungu, yakni jenis ubi jalar yang memilki daging umbi berwarna ungu hingga ungu muda Tabel 2 : Kandungan gizi ubi putih, ubi merah, ubi kuning dan daun ubi. No 1 2 3 4 5 6 7 8 Kandungan Gizi Kalori (cal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Air (g) Serat Kasar Kadar Gula Beta Karoten Ubi Putih 123,00 1,80 0,70 27,90 68,50 0,90 0,40 31,20 Ubi Merah 123,00 1,80 0,70 27,90 68,50 1,20 0,40 174,20 Ubi Kuning 136,00 1,10 0,40 32,30 _ 1,40 0,30 _ Daun ubi 47,00 2,80 0,40 10,40 84,70 _ _ _ Sedangkan antosianin mempunyai kemampuan yang tinggi sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas, sehingga berperan dalam mencegah penuaan dini, kanker dan penyakit-penyakit degenaratif, seperti arteosklerosis (Nugrahaeni etal, 2008). Selain itu, juga mempunyai kemampuan sebagai anti-mutagenik dan anti-karsiogenik terhadapmutagen dan karsinogen yang terdapatdalam bahan pangan dan olahannya.Ubi jalar kaya antosianin (ubi jalar ungu) dimanfaatkan dalam bentuk segar. Manfaat ubi jalar Meningkatkan Pendapatan dan kesejahteraan merupakan sasaran akhir dari pebangunan Nasional yang dihadapkan kpada berbagai kendala, baik teknis, alamiyah, sumberdaya, maupun sosial budaya. Kendala utama adalah kecilnya tingkat penguasaan lahan pertanian dan kecilnya kemungkinan untuk melakukan perluasan lahan, Handewi P. Saliem (2006) melalui diversifikasi pekarangan pendapatan rumah tangga di harapkan meingkat. Dengan meningkatnya pendapatan, akses rumah tangga terhadap pangan yang di butuhkan meningkat sehingga ketahanan pangan rumah tangga meningkat. Peningkatan pekarangan didapat dari manfaat pertanaman ubi jalar, manfaat ubi jalat antara lain : 5 a. Dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit Diabetes dan penyakit jantung, karena memiliki kemampuan untuk menstabilkan gula darah dan sisten resitensi insulin yang lebih dikendalikan karetoneid yg berperan dalam mengatur kadar gula darah. b. Dapat membantu menghilangkan rasa nyeri sendi arthitis, karena mineralnya tinggi. c. Tinggi serat, hingga dapat mengurangi terjadinya kanker usus dan sembelit. d. Membantu melawan radikal bebas dengan betakaroten yg terkandung dalam ubi jalaryang menjadi anti oksidan. e. Menjaga kesimbangan antara cairan dan elektrolit serta integeritas sel dari fungsi kalium yang tinggi. f. Dapat meredakan peradangan pada lambung dan usus pada maag kronis. g. Kandungan kalsiunm dan zat besi pada ubi jalar mampu meningkatkan sel darah merah dan meningkatkan kepadatan tulang. h. Mencegah stroke, karena dapat menghambat pembekuan darah. i. Dengan kandungan Beta karoten yang tinggi dapat mengubah vitamin A dalam tubuh menjadi DNA yang bertujuan menghasilkan sel sel kulit baru, kulit akan terlihat cerah dan terlihat lebih muda. Tujuan Perbanyakan Bibit Permentan No 48/Permentan/SK/20/8/2012 - Menjamin ketersediaan benih bermutu secara berkesinambungan - Menjamin mutu benih yang beredar sampai ditingkat konsumen Ubi jalar sebagai salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat yang sudah tidak disangsikan lagi bagi masyarakat kita. Bahkan, ubi jalar memililki peran yang pentingsebagai cadangan pangan bila produksi padi dan jagung tidak mencukupi lagi. Di daerah pedesaan ubi jalar dapat dijadikan bahan pangan alternatif yang menggantikan beras dan jagung. Industri kecil memungkinkan penyediaan produk antara (tepungdan pati) untuk industry besar yang berorientasi ekspor dengan melakukan pengawasan terhadap kualitas, volume dan kepercayaan negara pengimpor seperti Jepang danTaiwan. Kualitas produk tersebut tidak terlepas dari bahan baku yang bermutu termasuk ukuran umbi. Dari sisi knsumsi penigkatan keragaman konsumsi pangan adalah salah satu opsi strategis guna meningkatkan ketahanan Pangan di tingkat rumah tangga. Namun demikian peningkatan ketahanan pangan juga membutuhkan dukungan upaya peningkatan produksi pangan dan pndapatan rumah tangga serta upaya perbaikan distribusi Pangan Mewa Ariani dkk (2007). Untuk tujuan konsumsi langsung, ukuran umbi yang diperlukan mempunyai bobot 100 – 200 g per umbi(sedangs ampai besar). Sementara untuk tujuan industry diperlukan yang berukuran diatas 200g perumbi. 6 Varietas Ubi jalar Menurut Yufdydkk (2006) varietas ubijalar cukup banyak. Namun, baru142 jenis yang sudah diidentifiasi oleh para peneliti. Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyarat sebagai berikut: (a) (b) (c) (d) (e) (f) berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar, berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan, rasa ubi enak dan manis, tahan terhadaphama penggerek ubi (Cylas sp.) danpenyakit kudis oleh cendawanElsinoe sp, kadar karotin tinggidi atas 10 mg/100 gram dan keadaan serat ubi relative rendah Tanaman ubi jalar sudah membentuk ubi saat berumur 3 minggu sejak tanam dan dapat di panen sekitar umur 6 bulan setelah tanam, panen yang dilakukan biasanya langsung di bongkar daun dan batangnya kadang dibiarkan membusuk. Petani ubi jalar jarang sekali mempersiapkan kebutuhan tanaman untuk bibit yang akan di tanam kembali, sehingga waktu ingin menanam petani akan kerepotan karena bibit tidak tersedia dalam jumlah yang mencukupi, untuk mencari bibit petani terkadang sulit sehingga bibit yang dipergunakan asal asalan. Kebuntuan ini sebenearnya tidak perlu terjadi apabila petani memang ingin menanam kembali. Kebuntuan untuk menghasilkan bibit umbi kadang menjadi salah satu kendala di dalam mengembangkan tanaman umbi serta kurangnya pengetahuan mengenai fungsi dan manfaat lain dari tanaman umbi ini baik sebagai bahan pangan maupun sebagai pengganti obat herbal, bisa untuk pertolongan pertama maupu sebagai pengobatan, untuk tanaman obat masih perlu pengkajian lebih lanjut dari intansi yang terkait. Kebun Benih Induk (KBI )BPTP telah berupaya dalam penyediaan bibit unggul yang berkualitas agar program KPRL ini berjalan lancar, KBI dalam kegiatannya mencoba mengkaji tanaman ubi jalar agar dapat diterima di masyarakat perkotaan yang memang perkarangan nya sempit, upaya kbi dalam mengembangkan ubi jalar ini tersebar di 2 kota administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Timur, ada 5 varietas ubi jalar yang di coba untuk dikembangkan untuk sementara ada 2 varietas yang berpotensi berkembang baik, varietasnya antaralai: Beni Azuma, Sukuh, Antin, Beta dan Sari, varietas ini telah dilepas pemerintah dengan masing masing karakteristiknya. Ada 2 varietas tanaman ubi jalar yang berpotensi dapat dikembangkan diwilayah perkotaan terutama di Jakarta ini yaitu vareietas beta dan antin. Karena tanaman ubi jalar ini hemat tempat, mudah penanamannya, murah biayanya dan besar manfaatnya. BPTP pun hingga kini lewat kegiatan di kebun bibitnya masih melakukan pengkajian teknologi yang dapat dikembangkan untuk pertanian lahan pekarangan di Jakarta, juga dalam pemenuhan ketersediaan bibit. Dari tranformasi ini di harapkan dapat 7 mengembangkan dan menyediakan bibit sendiri sehingga kapanpun dibutuh kan untuk pertanaman setidaknya tidak perlu lagi susah, walaupun program yang digulirkan pemerintah tidak lagi bergulir. Akan tetapi petani sudah dibekali dengan pengetahuan mengenai pembibitan. Bisa saja produksi bibit petani Jakarta berkembang, selain di komsumsi sendiri dapat ditawarkan ke petani lain atau bisa juga dijual ke Provinsi lain yang membutuhkan hingga Jakarta menjadi sentra bibit ubi Jalar. Perbanyakan melalui vegetatif Perbanyakan ubi jalar untuk tujuan produksi pada umumnya dilakukan secara vegetatif dengan menggunakan sulur maupun umbi. Perbanyakan generatif dengan menggunakan biji hanya di gunakan untuk digunakan untuk kepentingan yang berkaitan degan Pemuliaan tanaman, Produksi setek asal umbi diawali dengan penumbuhan mata umbi agar dapat dihsilkan tunas tunas yang digunakan sebagai setek sulur (Ayda Krisnawati dkk 2007). Penggunaan setek sulur mempunyai keunggulan diantara nya (1) bahan tanaman asal setek memiliki peluang lebih kecil terkontaminasi penyakit tular tanah, (2) Umbi hail panendapat digunakan sebagai bahan konsumsi, dan (3) Mampu menghasilkan bentuk dan ukuran umbi yang relatif seragam. - Pilih umbi yang sehat berkualitas baik tidak terkena penyakit atau rusak bekas gigitan nematoda danbila perlu yang seragam besarnya. Umbi yang telah di pilih di bersihkan lalu di tempatkan di tempat yang teduh atau tempat yang ternaungi. Tunas akan keluar dari mata tunas yang terdapat pada ubi 1-1,5 bulan selepas masa dormansi. Tunas yang keluar bila telah mencapai panjang tunas 15-20 cm, tunas bisa dipotong. Tiap potongan minimal terdapat 2 ruas batang, potngan dibiarkan selain untuk menghilangan getah juga di kumpulkan siap di bawa kelapangan untuk di tanam. Perbanyakan melalui ubi ini hanya dapat dilakukan dalam sekala terbatas, dan hanya untuk mengembalikan sifat unggul induk nya dan hanya dapat dilakukan 3 x penanaman saja, bila lebih dari tiga kali tanaman ubi menjadi kurang bagus. Perbanyakan yang terus menerus akan menurunkan kualitas hasil ubi jalar, dianjurkan untuk tanaman ubi jalar ini 3-4 generasi saja. Untuk populasi tanaman ubi jalar 3.5000-50.000 tan/ha dengan jarak tanam antar baris/guludan 80-100cm dan dalam barisan 20-30 cm. Ubi jalar dapat disimpan hingga 5 s/d 6 bulan bahkan lebih tergantung dari cara penyimpanan. Ubi jalar yang telah disimpan rasanya lebih manis dibandingkan dengan ubi jalar yang baru saja dipanen. Cara yang paling praktis agar tahan lama disimpan adalah dibenamkan kedalam pasir 8 Kesimpulan Dalam pemenuhan bibit di pekarangan Petani dapat melakukan nya sendiri didampingi penyuluh dari hasil pengkajian kebun bibit induk bptp dki jakarta, perbanyakan dapat dilakukan baik secara vegetatif maupun secara generatif. BPTP Jakarta selama ini terutama Kebun Bibit Induk sudah banyak berkontribusi dalam mengembangkan produksi bibit unggulan salah satu Umbi umbian baik umbi jalar, ganyong maupun talas. Kebun Bibit Innduk masih berupaya agar umbi jalar yang di unggulkan dan menjadi andalan dalam program kawasan Rumah Pangan Lestari (KPRL) di Perkotaan tetap berkembang dan menjadi tanaman umbi jalar yang berpotensi besar dalam mendukung divesifikasi pangan. Daftar Pustaka 1. Handewi P.Saliem Dkk, 2006. Diversifksi Usaha Rumah Tangga Dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Kemiskinan Inonesia. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian. 2. Mewa Ariani dkk, 2007. Wilayah Pangan dan Gizi Kronis diPapua, Kalimantan Barat dan Jawa Timur. Pusat Anallisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Prtanian, Departemen Pertanian. 3. Minantyorini, DD.S. Damardjati dan S. Widowati. 2001. Evaluasi Beberapa Asesi Plasma Nupah Ubi Jalar Asal Papua Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tepung Ubi Jalar. Balai Bioteknologi Tanaman Pangan, PuslitTanaman Pangan Bogor. 4. Deskripsi Varietas Unggul Kacang kacangan dan Umbi umbian, 2005. Balai Penelitian Kacang Kacangan dan Umbi umbian. 5. Ayda Krisnawati dan St. A. Rahyuningsih, 2007. Ragam Potensi Umbi Bebrapa klon Ubi Jalar Dalam Menghasilan Setek. Peningkatan Produksi kacang kacag dan umbi umbian Mendukung Kemandirian Pangan Hal 145-151. 9