penyakit ulkus mole (chaneroid)

advertisement
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Oct 28 11:17:49 2017 / +0000 GMT
PENYAKIT ULKUS MOLE (CHANEROID)
BATASAN Ulkus mole adalah penyakit karena hubungan seksual (PMS) yang bersifat akut, disebabkan oleh bacillus H. ducreyi
yang bersifat gram negatif. Gejala klinik di tandai dengan terbentuknya ulkus yang mengalami nekrosis pada tempat inokulasi dan
dapat diikuti oleh keradangan kelenjar limfa regional yang bersifat supuratip.PATOFISIOLOGIPenyakit ini ditularkan secara
langsung melalui hubungan seksual, selain di daerah enitalia dapat juga terjadi inokulasi H. ducreyi di jari mulut dan dada. Pada
tempat masuknya mikro organisme terbentuk ulkus yang khas.GEJALA KLINISMasa inkubasi 1 ? 5 hari.Lesi pertama berupa
makula atau papula yang segera berubah menjadi pustula yang pecah dan menimbulkan ulkus yang bersifat.- multipel- lunak- sangat
nyeri tekan- dasarnya kotor dan mudah berdarah- tepu ulkus menggaung- kulit sekitar ulkus berwarna merah.Lokalisasi ulkus pada :
preputium, glans, penis korpus penis, frenulum (pada penderita pria) vulva, clitoris, cervix, anus (pada penderita wanita).Pembesaran
kelenjar limfa inguinal tidak multipel, terjadi pada 30% kasus yang disertai radang akut. Kelanjar kemudian melunak dan pecah
dengan membentuk sinus yang nyeri disertai badan panas.Variasi bentuk klinik :1. Giant chancroid : ulkus hanya satu dan meluas
dengan cepat serta bersifat destruktip.2. Transient chancroid : ulkus kecil sembuh sendiri setelah 4 ? 6 hari, disusul perlunakan
kelenjar limfa inguinal 10 ? 20 hari kemudian.3. Ulkus molle serpinginosum : terjadi inokulasi atau penyebaran pada preputium,
scrotum, paha dari lesi yang pertama. Ulkus ini dapat berlangsung bertahun-tahun.LABORATORIUM 1. Bahan yang diperiksa
diambil dengan mengorek tepi ulkus dan dioleskan pada kaca sediaan dengan satu kali hapusan (tidak boleh dioles berkali-kali) agar
susunan yang khas dari mikro organisme tidak berubah. Kemudian sediaan dicat dengan cara Gram. Pada sediaan yang positif
didapatkan kelompok basil yang tersusun seperti barisan ikan.2. Pembiakan dengan menggunakan media yang mengandung darah
kelinci, sistin, dekstrose dan agar beef infusion dalam suhu 320C selama 48 jam.3. Tes serologi Ito-Reenstierna, yaitu 0,1 ml antigen
disuntikkan intradermal pada kulit lengan bawah. Bila setelah 24 jam atau lebih timbul indurasi dengan diameter 5 mm tes dikatakan
positip.Hasi mulai positif setelah infeksi berlangsung 2 minggu dan akan terus positip selama hidup.PEMERIKSAAN DAN
DIAGNOSISDiagnosa terutama berdasar adanya gejala klinik yang khas.Diagnosa pasti berdasar diketemukannya basil H.
ducreyi.DIAGNOSIS BANDING1. Sifilis I2. Ulkus mixtum3. Herpes progenitalis4. Apthae5. Scabies6. Pyoderma7. Puduculosis
pubis8. Tuberculosis putis9. Amoebiasis cutis10. Dermatitis11. E.E.M.12. Epidermoid CaPENYULIT1. Infeksi sekunder2.
Keradangan akut dan pembesaran kelenjar limfa regional yang bersifat tunggal.PENATALAKSANAAN1. Kombinasi
Sulfametoksasol dan Trimetoprim 2 x 2 tablet sehari selama 5-7 hari.2. Tetrasiklin 4 x 500 mg sehari selama 7 hari.3. Eritromisin 4
x 500 mg sehari selama 10 hari.4. Streptomisin 1 gram sehari selama 10 hari.DAFTAR PUSTAKA1. Felman YM, PHILM. Sexually
Transmitted Diseases, Churchil Livingstone, 1986.2. Holmes KK, Mardh PA, Sparling PF, Wiesner PJ. Sexually Transmitted
Diseases, Mc Graw Hill, First Edition, 1989, 263 ? 272.3. King A, Nicol C, Veneral Diseases 3 rd ed. The English Language Book
Society Baillere Tindak, 1980, 251 ? 257.4. Standarisasi Diagnostik dan Penatalaksanaan Beberapa Penyakit Menular Seksual
(PMS), FKUI, 1990, 119 ? 128.5. Thin N. R. Lecture Notes on Sexually Transmitted Diseases Blackwell Scientivic Publications,
1982, 195 ? 211.
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 1/1 |
Download