Matakuliah : D0684 – FISIKA I Tahun : 2008 FLUIDA Pertemuan 20 - 21 Fluida adalah zat yang dapat mengalir(zat cair dan gas). Perbedaan zat cair dan gas adalah pada sifat kompressibilitasnya , dimana zat cair mempunyai modulus kompressibilitas yang lebih tinggi dari kompressibilitas gas 3 Bina Nusantara 1. Tekanan Dalam Fluida Tekanan hidrostatika pada suatu titik merupakan perbandingan antara gaya normal dF yang bekerja pada suatu luas dA di titik tersebut berada , yaitu : P = dF / dA atau : dF = P dA Satuan tekanan: Pascal ( Pa) atau atmosphere (atm) , 1 Pascal = 1 N/m2 1 atm = 1,013x105 Pa 1 Bar = 105 Pa 1 Psi = 1 lb/inci2 Variasi (perubahan ) tekanan di dalam fluida dinyatakan oleh persamaan : dP/dY = - ρ g 4 Bina Nusantara (1) Untuk cairan , dimana rapat massa dapat dianggap konstan Jika : P1= P ( tekanan pada elevasi y1 ) P2 = Pa tekanan pada elevasi y2 y Maka : Pa 2 dP = - g dy P y 1 Pa - P = - g(Y2-Y1) = g h Atau : P = Pa + gh (variasi tekanan dalam cairan ) h = (Y2-Y1) adalah kedalaman dari permukaan Bina Nusantara (2) Untuk gas atau udara , berubah dengan ketinggian, menurut persamaan : = (P / P0)0 maka : (dP / dY) = (P/P0) ρ0 g Tekanan pada ketinggian Y adalah : P = P0 e- g( / P ) y Bina Nusantara 2. Mengukur Tekanan a. Barometer Alat utuk mengukur tekanan udara luar. y2 P2 = 0 h=y2-y1 P1=Pa y1 air raksa Tekanan udara luar : Pa = gh Bina Nusantara b. Manometer Alat untuk mengukur tekanan gas/udara dalam suatu tabung tertutup (tangki) Ujung terbuka h P2 = Pa Tekanan gas dalam tangki P = Pa + gh P1 = P air raksa tangki Bina Nusantara 3. Hukum Pascal Hukum Pascal : bila tekanan pada fluida yang berada dalam suatu ruang tertutup diubah , maka tekanan pada semua bagian fluida akan berubah dengan besar yang sama. 4. Hukum ARCHIMEDES Benda yang berada dalam suatu fluida ( sebagian atau seluruhnya tenggelam ) akan mendapat gaya ke atas , yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Macam-macam kesetimbangan : Benda terapung : benda < fluida Benda melayang: benda = fluida Benda tenggelam: benda > fluida Bina Nusantara 5. Aliran Fluida Secara umum aliran fluida dapat berupa : - aliran steady (tunak) - aliran viscous - aliran turbulen. (1) Aliran steady ( tunak ) Merupakan aliran yang sangat teratur, garis alirnya lurus, paralel dan mempunyai kecepatan aliran yang sama pada setiap penampang lintang. V 10 Bina Nusantara (2) Aliran Viscous ( kental ) Merupakan aliran fluida yang mempunyai kekentalan . Kecepatan fluida tidak sama pada setiap penampang lintang, karena adanya gesekan antar partikel fluida dan dengan dinding pipa. V (3) Aliran turbulen Merupakan aliran fluida yang tidak teratur. Bina Nusantara 6. Persamaan Kontinuitas Untuk fluida yang tak termampatkan, artinya rapat massa fluida tidak berubah, massa fluida yang masuk pipa = massa fluida yang keluar pipa . A1 V1 A2 V2 Persamaan kontinuitas : AV = konstan Maka : A1 V1 = A2 V2 Debit aliran : Q = AV A = luas penampang pipa V = kecepatan aliran fluida dalam pipa Bina Nusantara 7. Persamaan Bernoulli Untuk aliran fluida yang ketinggiannya berubah, maka berlaku : P + ½ V2 + g Y = Konstan Artinya: 1 1 P1 ρ V ρ gY1 P2 ρ V22 ρ gY2 2 2 1 2 P + g Y disebut tekanan statik ½ V2 disebut tekanan dinamik P = tekanan, dalam Pascal ρ = rapat massa fluida P1 , A1 , V1 , Y1 Bina Nusantara P2, A2, V2, Y2 8. Viskositas Besaran yang berhubungan dengan kekentalan dari fluida, dan menggambarkan adanya gesekan antar partikel dalam fluida. 8.1. Pengukuran Viskositas Fluida diletakan di antara dua keeping kaca dan diberi gaya geser F : Fluida d F lempeng diam F = ( V A / d) atau = ( F / A ) / ( V / d ) A = luas keping ; V = kecepatan , d = jarak antara 2 keping , V / d = gradien kecepatan Satuan : 1 poise = 1 dyne sec. Cm-2 Bina Nusantara 8.2. Kecepatan Aliran Viscous Pengaruh kekentalan pada aliran fluida , kecepatan aliran fluida tidak sama di semua titik penampang Besar kecepatan aliran tersebut adalah : (P -P ) V 1 2 ( R2 - r2 ) 4 L P1 – P2 = beda tekanan antara kedua ujung pipa L = panjang pipa R = jari-jari pipa r = jarak titik yang ditinjau dari sumbu pipa Debit aliran diberikan oleh persamaan berikut : 4 ( P1 - P2) R Q 8 L Bina Nusantara 8.3. Hukum Stokes Benda berbentuk bola , jari-jari r dan bergerak di dalam fluida yang ada kekentalannya (viscous), akan mengalami gaya hambatan : F=6rV Setelah beberapa waktu , kecepatan bola akan konstan , yang besarnya : 2 r g 2 V ( ρ ρ' ) T 9 = rapat massa benda ’ = rapat massa fluida Bina Nusantara 8.4. Bilangan Reynolds Kombinasi dari 4 faktor yang menentukan jenis aliran fluida , yaitu : VD N R D = diameter pipa NR = 0 - 2000 : aliran laminer > 3000 : aliran turbulen = 2000 – 3000 : aliran transisi Bina Nusantara