1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Saat ini keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk
melihat kedinamisan bisnis suatu negara terkait dengan berbagai kebijakan
ekonominya, seperti kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Dari adanya
kebijakan yang diterapkan oleh suatu negara tersebut akan mengakibatkan kondisi
stimulus dan bahkan sustainability bisa memperoleh dengan efek lebih jauh
mampu memberikan kontribusi positif pada penambahan pendapatan negara
terutama dari segi pendapatan pajak (tax income). Dengan adanya peraturan
direktur jenderal pajak No.PER-11/PJ/2016 tentang pengampunan pajak dapat
membuat transaksi harian di bursa saham dapat meningkat bahkan mengalahkan
transaksi harian Singapura dan Malaysia (Iwan, S. 2016).
Pasar modal (capital market) merupakan suatu pasar yang digunakan untuk
berbagai transaksi jual beli instrumen keuangan jangka panjang (sekuritas),
berupa surat hutang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain. Pasar modal
dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan
sumber pendanaan bagi perusahaan ataupun institusi lainnya (misalnya
pemerintahan) dan sebagai sarana investasi bagi para investor. Fungsi pasar modal
bagi perusahaan yaitu sebagai sarana mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
(investor) untuk pendanaan usaha perusahaan. Investor membeli suatu saham
dengan harapan akan menerima dividen dan capital gain dengan tingkat
keyakinan yang relatif bahwa investasi mereka akan terjamin, walaupun resiko
1
2
gagal selalu ada dalam setiap berinvestasi. Investor dalam melakukan investasi
dalam bentuk saham akan selalu memperhatikan imbalan atas hasil yang
dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung dengan pertimbangan dua hal,
yaitu expected return (tingkat pengembalian yang diharapkan) dan risk (risiko).
Semakin banyak perusahaan mampu menciptakan return saham positif semakin
mencerminkan kemampuan perusahaan tersebut dalam mengelolah asetnya
dengan baik.
Spekulator merupakan pihak yang paling jeli dalam melihat kecenderungan
yang terjadi dipasar modal. Para spekulator yang bermain di pasar modal akan
terlihat tindakan perusahaan melakukan hak beli saham sebagai bentuk bahwa
perusahaan tersebut mengalami kekurangan dana. Bisa dikatakan, perusahaan
tengah mengalami persoalan likuiditas, sehingga dibutuhkan suntikan dana segar
guna menggerakkan kembali proyek yang direncanakan dan memenuhi
kewajiban-kewajibannya. Artinya, dana yang diterima oleh perusahaan sangat
mungkin dipergunakan untuk membiayai investasi yang hasilnya tidak bisa
memberi keuntungan secara cepat. Keadaan seperti ini akan ditanggapi oleh
spekulator sebagai informasi yang mengandung sinyal negatif (bad news).
Keadaan yang mungkin terjadi adalah saham perusahaan akan naik karena
mendapatkan pemasukan dana dari penjualan hak beli saham tapi kemudian akan
kembali turun.
Bagi investor, perubahan harga merupakan hasil dari perubahan dan analisis
investor terhadap harga sekuritas di masa depan dan perubahan yang terjadi
mencerminkan tren yang sedang berlangsung serta investor akan menahan
3
perubahan yang terjadi dengan harapan akan tetap memperoleh keuntungan. Di
antaranya dengan mengontrol dan menekan harga untuk tetap berada pada yang
diinginkan. Menurut Jogiyanto (2014) bagi investor, investasi dalam sekuritas
yang dipilih tentu diharapkan memberikan tingkat pengembalian (return) yang
sesuai dengan resiko yang harus ditanggung oleh para investor. Bagi para
investor, tingkat return ini menjadi faktor utama karena return adalah hasil yang
diperoleh dari suatu investasi.
Return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal
atas suatu investasi yang dilakukan. Semakin tinggi harga jual saham atas harga
belinya, maka akan semakin tinggi pula return yang diperoleh investor. Apabila
seorang investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia
menanggung resiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya bila menginginkan
return rendah maka resiko yang akan ditanggung juga rendah (Arista dan Astohar,
2012). Analisis terhadap faktor-faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi
harga saham, resiko yang ditanggung pemodal merupakan faktor yang akan
mempengaruhi perkembangan pasar modal. Untuk menilai kondisi keuangan dan
prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur yaitu
rasio atau indeks. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat
memberikan informasi yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi
keuangan perusahaan (Kristiana dan Sriwidodo, 2012).
Go Public artinya perusahaan tersebut yang telah memutuskan untuk
menjual sahamnya kepada publik dan siap diniai publik secara terbuka. Adapun
menurut Tandelilin (2010) go public atau penawaran umum merupakan kegiatan
4
yang dilakukan emiten untuk menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan
tata cara yang diatur undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Saat
penjualan pertama kali saham perusahaan go public sering disebut dengan initial
public offering (IPO).
Bagi perusahaan yang berkeinginan untuk mencatat sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (BEI), diharuskan untuk mematuhi aturan dan prosedur yang berlaku
sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan adanya peraturan dan prosedur maka
setiap perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di bursa menjadi lebih ketat
dan pihak bursa menjadi tidak gegabah dalam menerima calon-calon yang
dianggap layak dan tidak layak. Oleh karena itu, persyaratan yang dibuat
ditujukan agar para calon emiten benar-benar siap untuk bergabung di Bursa Efek
Indonesia. Selain itu, dengan go public maka perusahaan memiliki peluang untuk
lebih maju dan lebih dikenal masyarakat.
Perusahaan dituntut untuk lebih profesional dengan pola manajerial yang
lebih transparan dan menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik. Perusahaan pertambangan juga termasuk perusahaan yang ada di bursa.
Dimana bahwa saham-saham pertambangan atau komoditas adalah saham-saham
yang lebih beresiko daripada saham-saham lainnya. Sebagai sektor yang beroprasi
melalui usaha ekstraktif, yaitu upaya pengambilan dari alam, sektor pertambangan
di BEI terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu sub sektor pertambangan batubara,
sub sektor pertambangan minyak dan gas bumi, sub sektor pertambangan logam
dan mineral lainnya, sub sektor pertambangan batu-batuan, dan sub sektor
5
lainnya. Fluktuasi harga saham ini sangat tinggi. Yang dapat turun dan naik secara
cepat. Fluktuasi yang drastis ini tentu saja dapat mempengaruhi harga jual saham.
Laporan keuangan merupakan bahasa bisnis. Di dalam laporan keuangan
bersisiinformasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pihak pengguna.
Dengan memahami laporan keuangan suatu perusahaan, maka berbagai pihak
yang berkepentingan dapat melihat kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan.
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja, dan perubahan dalam posisi keuangan sebagai suatu
entitas yang bermanfaat dalam pembuatan suatu keputusan ekonomi. Menurut
Jumingan (2006:1) laporan keuangan perusahaan pada hakikatnya merupakan
hasil akhir dari kegiatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Informasi
tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna berbagai
pihak yang ada di luar perusahan.
Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh kinerja keuangan
terhadap return saham menunjukkan hasil kontradiktif. Ulupui (2006) meneliti
tentang analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas dan profitabilitas
terhadap return saham (studi pada perusahaan makanan dan minuman dengan
katagori industri barang konsumsi di BEJ). Rasio keuangan yang digunakan
adalah Current Ratio, Return on Asset, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turn
Over. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Current Ratio dan Return on Asset
yang berpengaruh signifikan terhadap return saham atau kinerja keuangan
berdasarkan likuiditas dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap return
saham yang diterima investor sedangkan kinerja keuangan yang berdasarkan
6
leverage dan aktivitas tidak berpengaruh terhadap return saham yang diterima.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Subalon (2009) meneliti tentang analisis
pengaruh faktor fundamental dan kondisi ekonomi terhadap return saham (Study
Kasus pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Listed pada Bursa Efek
Indonesia periode 2003-2007). Variabel yang digunakan adalah Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Total Aset Turn Over, Nilai Tukar Rupiah
dan Suku Bunga hasil yang didapatkan adalah Return on Asset, Nilai Tukar
Rupiah dan Suku Bunga berpengaruh terhadap return saham sehingga Current
Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turn Over tidak berpengaruh terhadap
return saham. Penelitian yang lain dilakukan Hasan (2013) meneliti tentang
pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham PT. Astra
Intetnasional.Tbk. Variabel yang digunakan adalah Earning Per Share dan hasil
yang didapatkan adalah memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham yang
diterima. Berdasarkan pertimbangan tersebut untuk melakukan penelitian lebih
lanjut oleh karena itu penulis menggunakan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan
terhadap Return Saham pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di
BEI”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Current Ratio (CR), Debt to
Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Return on Asset (ROA), dan Total
Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap Return Saham.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dapat
diketahui tujuan dari penelitian ini adalah:
7
1.
Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham?
2.
Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham?
3.
Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham?
4.
Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham?
5.
Apakah Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap return saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) terhadap
return saham.
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)
terhadap return saham.
3.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS)
terhadap return saham.
4.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA)
terhadap return saham.
5.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Total Asset Turn Over
(TATO) terhadap return saham.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat kepada
pihak pihak yang berkepentingan dengan mengkatagorikan menjadi dua bagian
yaitu:
8
1.4.1
Kontribusi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor
agar dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan
penanaman modal didalam perusahaan dalam memperhatikan kinerja perusahaan
di masa yang akan datang dan sebagai referensi untuk menganalisis perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4.2
Kontribusi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kontribusi dalam
pengambilan keputusan financial dan menetapkan kebijakan strategis di masa
yang akan datang bagi perusahaan dan bagi investor digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam menginvestasikan modalnya pada perusahaan yang dapat
memberikan tingkat pengembalian hasil (return) yang optimal.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan obyek penelitihan pada
perusahaan pertambangan yang sudah go pulic. Penelitian ini hanya dibatasi pada
penentuan obyek perusahaan yang diteliti yaitu mencakup Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Return on Asset (ROA),
dan Total Asset Turn Over (TATO) pada variabel bebas, sedangkan variabel
terikat hanya pada Return Saham. Serta dalam penelitian ini menggunakan
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2012 –2015.
9
Download