Valuasi Ekonomi

advertisement
Valuasi Ekonomi
Kawasan Pegunungan Kendeng
Poppy Ismalina, Ph.D
Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Gadjah Mada
Kelemahan Studi Kelayakan

Studi Kelayakan Yang Ada Untuk
Pembangunan Pabrik Semen




Hanya memuat perhitungan ekonomi produksi
(keuntungan dan biaya produksi semen)
Analisis mengenai dampak-dampak negatif
diserahkan pada Studi Amdal
Tidak secara rinci menjelaskan biaya-biaya apa
saja yang dibutuhkan dalam pembangunan pabrik
semen tersebut
Keuntungan produksi tidak memiliki dampak pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal
Kelemahan Studi Kelayakan
BIAYA INVESTASI PABRIK SEMEN DI PATI = + 3,5 Trilyun
 Kebutuhan Tenaga kerja Pembangunan Pabrik semen di Pati
 Kontruksi
= + 2000 Orang
 Operasi
= + 1000 Orang
Meliputi
= Tenaga internal perusahaan
= Tenaga Eksternal ( jasa angkutan semen, jasa
kontruksi dll. )





KEBUTUHAN LAHAN pabrik semen di Pati
Sawah
= + 639 ha
Tegalan
= + 794 ha
Total
= 1433 ha
Kelemahan Studi Kelayakan

KEBUTUHAN BAHAN BAKU






2,5 juta ton semen / tahun = 8 000 ton semen / hari.
Batu kapur
= + 11. 700 ton / hari
Tanah liat
= +
2. 600 ton / hari
PB + PS
= +
120 ton / harI
Gipsum
=+
320 ton / hari
KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK


Batubara
Listrik
= + 1. 200 ton / hari
= +
105 Kwh / ton semen
Kelemahan yang Ada

Studi Amdal



Tidak memberikan nilai ekonomi dari dampakdampak lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya
dari suatu (rencana) usaha ekonomi
Studi Amdal hanya formalitas. Tidak memiliki
kekuatan penegakan hukum.
Seringkali tidak memasukkan seluruh dampakdampak lingkungan yang mungkin muncul.
Solusi: Valuasi Ekonomi

Menjelaskan secara rinci, dampak
dari rencana pembangunan suatu
usaha terhadap:
 Kesehatan Manusia
 Kesejahteraan Manusia
 Sumberdaya alam dan lingkungan
Solusi: Valuasi Ekonomi

Kesehatan Manusia, meliputi:



Dampak pada kematian manusia
Dampak pada kesehatan manusia
Kesejahteraan Manusia, meliputi:


Dampak pada kerusakan bangunan, tempat
tinggal, dan lingkungan fisik lainnya
Dampak pada kenyaman hidup manusia:
kebisingan, keramaian, kepadatan penduduk
Solusi: Valuasi Ekonomi
 Dampak
pada penggunaan
sumberdaya, meliputi:
 Perubahan pada produktivitas
aktivitas produksi masyarakat
setempat
 Perubahan fungsi lahan-lahan
pertanian
 Perubahan fungsi sumber perikanan
Solusi: Valuasi Ekonomi

Dampak pada kehidupan sosial dan
budaya manusia, meliputi:
 Perpindahan tempat tinggal
 Hilangnya mata pencaharian yang
merupakan bagian dari prinsip hidup
 Hilangnya semangat kebersamaan
 Rusaknya tatanan sosial dan budaya
Solusi: Valuasi Ekonomi

Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
meliputi:
 Perubahan ekosistem pada lingkungan
sekitar
 Hilangnya sumber mata air
 Polusi udara, suara, dan zat-zat limbah
 Tergerusnya Karst
 Perubahan suhu udara
Solusi: Valuasi Ekonomi
Memasukkan dampak-dampak negatif
yang ada, baik dampak lingkungan,
ekonomi, dan sosial budaya dalam
Studi Kelayakan Ekonomi
 Memberikan nilai ekonomi (nilai rupiah)
terhadap segala dampak tersebut di
dalam Studi Kelayakan Ekonomi

Solusi: Valuasi Ekonomi

Menjelaskan secara rinci, dampak-dampak
yang ada pada:
 Tahap sosialisasi: konflik horizontal,
keresahan sosial
 Tahap persiapan
 Tahap konstruksi/pembangunan
 Tahap pelaksanaan
 Tahap penutupan pabrik
Solusi: Valuasi Ekonomi

Melakukan identifikasi dampak dan
penyaringan:



Penyaringan satu: berdampak internal atau dapat
dialihkan?
Penyaringan dua: apakah dampak tersebut
sangat kecil?
Penyaringan tiga: apakah dampak tersebut
sangat tidak pasti atau bersifat sensitif untuk
penilaian obyektif?
Solusi: Valuasi Ekonomi



Penyaringan empat: dapatkan dampak tersebut
dikuantifikasi?
Hasil dari masing-masing penyaringan
dimasukkan dalam daftar
Apabila dampak-dampak tersebut hanya sampai
pada PENYARINGAN TIGA, maka buatlah
penjelasan secara rinci tentang dampak tersebut
dan mengapa tidak dapat dihitung dan sensitif
Solusi: Valuasi Ekonomi

Proses:





Identifikasi Dampak dan Penyaringan
Memberikan nilai-nilai ekonomi pada Dampakdampak yang ada
Valuasi Ekonomi Lingkungan
Masukkan Hasil Valuasi pada Studi Kelayakan
Menghasilkan Studi Kelayakan yang Menyeluruh
Valuasi Ekonomi:
Kawasan Pegunungan Kendeng


Secara keseluruhan sumber daya alam di wilayah
Pegunungan Kendeng telah memberikan
kemanfaatan bagi 91. 688 jiwa di kecamatan
Sukolilo dan 73. 051 jiwa di Kecamatan Kayen.
Mata air di pegunungan Kendeng merupakan
sumber pengairan 2010 ha sawah yang terletak di
kaki gunung Kendeng utara dengan menggunakan
irigasi teknis dan yang terletak di sebelah utara
sepanjang sungai Juana II dan Juana I yang
menggunakan sistem pompanisasi.
Valuasi Ekonomi:
Kawasan Pegunungan Kendeng



Khusus Sedulur Sikep: tercatat ada 1197
jiwa sedulur sikep yang menggarap lahan
pertanian di wilayah Sukolilo, Baturejo,
Gadudero, Kedumulyo dan Kasiyan.
Pembangunan pabrik di Desa Kedomulyo.
Penambangan batu kapur di pegunungan
Kendeng yang meliputi desa Sukolilo,
Sumbersoko, Gadudero, Kedomulyo, dan
Tempo gunung.
Valuasi Ekonomi:
Kawasan Pegunungan Kendeng


Penambangan tanah liat dilakukan di lahan
pertanian Desa Gadudero, Desa Baturejo,
dan Desa Kasihan.
Pada kenyataan sekarang yang terjadi
banyak lahan tegalan yang di tanami pohon
jati, & ternyata hasil produksinya juga tidak
kalah dengan tanaman yang sifatnya
musiman
Valuasi Ekonomi:
Kawasan Pegunungan Kendeng



1 ha ditanami 600 pohon jati dalam jangka waktu 9
tahun bisa di panen & di jual 40 jt – 2 jt biaya
produksi bibit & perawatan hasil / tahun rata-rata
4, 2 jt
Dari jumlah penduduk 29 474 jiwa kalau dihitung
KK 5894, ¼ dari total Kepala Keluarga adalah
1473 KK sebagai peternak sapi
Rata- rata setiap KK punya 2 ekor ternak sapi. 2946
ekor sapi x rata – rata Rp 5 jt = 14 730 000 000.
Sapi/ kambing merupakan pendapatan tahunan. Ini
belum termasuk peternak kambing.
Valuasi Ekonomi:
Kawasan Pegunungan Kendeng


Pakan didapat dari jerami di saat masa panen dan
rumput di saat tidak ada panen. Sehingga untuk
mendapatkan pakan, dibutuhkan lahan sawah.
79 mata air yang mengalir sepanjang tahun di
Kecamatan Sukolilo. Yang masuk dalam batasan
yang ditetapkan oleh SG, ada 42 mata air yang
mengalir sepanjang tahun (bukan musiman, dan
bukan 10). Debit mata air tersebut paling kecil 0.06
liter/detik dan paling besar 178 liter/detik.
Valuasi Ekonomi:
Kawasan Pegunungan Kendeng


o
o
Total debit yang merupakan sisa tersebut 1009.6
liter/detik
Hitung debit air tersebut hanya merupakan sisa
dari total karena sudah dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Mata air itu tersebar dari wilayah yang paling
tinggi sampai yang paling rendah di kecamatan
Sukolilo.
Dari analisis morfologis, 75% wilayah Pati dialiri
oleh sumber air dari Pegunungan Kendeng.
Valuasi Ekonomi:
Kawasan Pegunungan Kendeng


Dari 24 gua yang ditemui, 15 gua sudah
jelas berair, artinya gua tersebut merupakan
sungai bawah tanah dengan demikian
sistem hidrologi tanah di atas gua masih ada
. Hanya 10 gua yang masuk di konsesi studi
kelayakan yang ada.
Mulut gua berair itu artinya proses
karstifikasi masih berjalan. Inilah indikasi
dari karakter KARS I.
Valuasi Ekonomi:
Kawasan Pegunungan Kendeng


Kelelawar berguna untuk kontrol hama.
Kotoran kelelawar dapat dijadikan pupuk.
Ekosistem di dalam mulut gua berair:
kelelawar dalam jumlah besar, ditandai
dengan adanya penambang2 fosfat (fosfat
dari kotoran kelelawar).
Download