Berinteraksi Sosial ?ada Anak Autis

advertisement
Anima, Indonesian Psychological Jomal
2004. Vol. 19. No. 3.250-270
Pengaruh Social Story Terhadap Kemampuan
Berinteraksi Sosial ?ada Anak Autis
Menurut Simpson (sitat da
Lopez, 1 997), kemampuan an
autis dalam mengembangkan
dengan orang lain sangat te
Singgih Sugiarto, Dwi Sarwindah Prambahan, dan Niken Titi Pratitis
mereka bisa sama sekali u
Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya
Abstract. This research was aimed to know the effect cf social story cn the ability in social
interaction among autistic children, using a single case experimental desigr method. Subjects
are two autistic children (T, 8 yean, and A, 7 yea$). The concept used in the social story
is how social interaction can take place between the subjects and their peers through play
activity. Qualitative result (visual analysis) reveals that social story could enhance the ability
of T & A to interact socially with their peers. Quantitatively (statistical analysis) only T could
benefit from the social story in enhancing her abilig to interact socially with her peers, while
A did not.
Key *'ords: autism, social inteiaction, social siory
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh social storyterhadap kemampuan
berinteraksi sosial pada anak pnyandang autisme, dengan metode penelitian slngle case eryerinental design. Subjek penelitian dua anak penyandang autisme yaitu T (8 tahun) dan A (7
tahun). Konsep yang diajarkan dalwn social story adalah bagaimana berinteraki sosial dengan
teman sebaya melalui aktivitas bermain bersama. Hasil penelitian secara kualitatif (analisis visual)
menyatakan bahwa perlakuan social story cukup berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan
teman sebaya. Secara kuantitatif (analisis statistik)
temyata perlak-uan social story cukup signifikan meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial
T dengan teman sebaya. Berbeda dengan A, hasil analisis statistik menyatakan bahwa perlakuan
social storyktxang berpengaruh terhadap kemampuan A berinteralai sosial dengan teman sebaya
T dan A untuk berinteralai sosial dengan
Kata kunci: autisme, interaksi sosial, social story
Istilah ' autis ' saat ini telah meqj adi bahan
pembicaraan yang hangat di kalangan
masyarakat. Autis merupakan gangguan
pervasif yang mencakup gangguangangguan dalam komunikasi verbal dan
non-verbal, interaksi sosial, perilaku dan
emosi (Davison, Neale, & Haaga, 1996).
Gangguan autis mempunyai rentang yang
cukup panjang, pada ujung yang satu terdapat
autis ringan sedangkanpada ujrtng yang lain
autis yang berat sekali (Budhiman, 1998).
stimulus dari orang lain. '
mengatakan bahwa sela
'r: zt i+z+if datam intefekri
ryErEg auns luga nd:k
hg*
Sebava- nd.l:
-.ln,lan minal dergi
i:-ls berhubungar
n.
qrrsr-ri:! gmbal S:iil
V=::-.:t Wrng (sitat &
fqre & Carlson. 1998) adr
ieprrl:r pe.ny'andeng aun
xrrr =tera\si sosial vat
crie- ;s1ge.nalan sosral tt
FE - ;_n_ekuagan dr se
Gtz:.- .i:iam kgmirriik:ii
ltr :dai iaryak- komur
:Fi a mragekspres ikan
rcs=:!:x!'al. dan keler
:nrE-:: s€rta p€mah2man
,!rua
aTr-!.: -IEEUII D€ra! a!al..:
:!k:. ::r prgras::n Orang
--i::= 'siut dalam Lo:u
*.-cs- i Ganz. 2002) meng
:'"- -' -.ia srakds i pendrd ita
-:: rendidili penl'anda
ei-
r-
31
Ledakan kasus autis di Amerika Serikat
Ti-i::-1f
kesehatan
f-: -a:
telah menjadi masalah
masyarakat. Hasil kongres The Committee
d-;nia l ang suryr.
:-:::-.:lsr paCa peninel
i:ffgi-Unean d.an
ierepatan daiern
.+:r::-r3agrah Unnfk mei
on Governmental Reform on Toxicity of
Mercury yang diselenggarakan pada I 8 Juli
Eri3-<. Saiai satu rnten
2000 menyatakan bahwa I dari 200 anakanak di Amerika adalah penderita autis
(Cave, 2001). Profesional yang menangani
anak penyandang autis di Indonesia juga
--:; J3ll Garand t 199-l
r&:;3 :ociai storl' ada
:*:-:::iar
khusus bag.
melaporkan ada peningkatan kasus penderita
autis (Budhiman, 2000).
-1=1-:_:
i );:-:s. I 9S I _iuea meneol
autrs. Gra] tsita:
_i_i_-_:-
_-.._.
-- ngrupeL
an ; 3n:j
Download