42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

advertisement
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan
PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang
bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya
berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di
Jakarta dengan notaris Sie Kwan Djien No. 12 tahun 1952. PT. Hasjrat Abadi
merupakan perusahaan yang masih bersifat tertutup dari pabrik dan masih
tergolong perusahaan yang sedang berkembang.. PT Hasjrat Abadi di Jakarta
berhasil mengelola hasil dagangannya, sehingga memberikan hasil yang baik bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Dilihat dari segi kegiatannya, PT Hasjrat Abadi
di Jakarta merupakan pusatnya.
4.2 Hasil Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan penulis sebelumnya,
bahwa dalam penelitian yang dilakukan di PT. Hasjrat Abadi sehubungan dengan
perlakuan akuntansi terhadap aset tetap yang dimiliki perusahaan yang meliputi
pengakuan aset tetap, menentukan harga perolehan, penyusutan aset tetap,
pelepasan aset tetap, sampai dengan pelaporan aset tetap sesuai dengan standar
akuntansi keuangan.
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Berikut ini adalah table daftar aset tetap pada PT Hasjrat Abadi yang diambil
dari 7 (tujuh) transaksi yang terdiri dari kendaraan roda 4 (empat) dan inventaris
kantor.
Tabel 4.1. Daftar Aset Tetap PT Hasjrat Abadi 2014-2015
Sumber: PT. Hasjrat Abadi
4.2.1 Analisis Pengakuan Harga Perolehan Aset Tetap
PT Hasjrat Abadi merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang
perdagangan umum, untuk mempermudah proses pencatatan aset tetap, PT
Hasjrat Abadi mengklasifikasikan aset tetap berdasarkan umur ekonomis dari
masing-masing aset.
Pengertian Aset tetap menurut PT. Hasjrat Abadi sama dengan pengertianpengertian aset tetap pada umumnya, yaitu aset berwujud yang diperoleh
perusahaan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, yang mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun, dan tidak dimaksudkan untuk dijual.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Suatu pos akan diakui sebagai aset tetap oleh PT Hasjrat Abadi apabila:
1. Aset tetap yang dimiliki oleh PT Hasjrat Abadi pada masa depan akan
mengalir ke perusahaan. Manfaat ekonomi masa depan terwujud dari
potensi yang dimiliki aset tetap memberikan sesuatu yang produktif
untuk kegiatan operasional perusahaan.
2. Biaya perolehan aset tetap PT Hasjrat Abadi dapat diukur secara andal.
Hal ini dapat ditunjang dengan melihat dokumen yang ada serta catatan
pendukung transaksi perolehan aset tetap.
Tujuan dari pengklasifikasian aset tetap tersebut adalah untuk mempermudah
pencatatan, perhitungan biaya penyusutan, dan pemahaman dalam membaca
laporan keuangan, terutama bagi pihak manajemen yang berkepentingan dalam
melakukan aktivitas pengendalian terhadap kegiatan operasi perusahaan.
Untuk lebih memperjelas analisis mengenai perbandingan pengakuan aset
tetap PT. Hasjrat Abadi dengan PSAK No.16 bisa kita lihat melalui tabel dibawah
ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Tabel 4.2. Perbandingan Pengakuan Aset Tetap Pt. Hasjrat Abadi dengan
PSAK 16
PSAK 16 TAHUN
2015
PT. HASJRAT ABADI
KETERANGAN
a. Kemungkinan besar Aset tetap yang dimiliki oleh PT.
entitas
akan Hasjrat Abadi pada masa depan akan
memperoleh manfaat mengalir ke Perusahaan. Manfaat
ekonomik masa depan ekonomi masa depan terwujud dari
Sesuai
dari aset tersebut
potensi yang dimiliki aset tetap
memberikan sesuatu yang produktif
untuk kegiatan operasional
Perusahaan.
b. Biaya perolehannya
dapat diukur secara Biaya perolehan aset tetap PT.
Hasjrat Abadi dapat diukur secara
andal
andal. Hal ini dapat ditunjang
Sesuai
dengan melihat dokumen yang ada
serta catatan pendukung transaksi
perolehan aset tetap.
Sumber: Data Olahan
Berdasarkan perbandingan diatas berarti PT. Hasjrat Abadi dalam mencatat
pengakuan aset tetap yang dimilikinya telah sesuai dengan PSAK No.16.
4.2.2 Analisis Pengukuran Jumlah yang Harus Dicatat atas Aset Tetap
Aset tetap awalnya dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan aset
tetap meliputi harga beli ditambah dengan seluruh pengeluaran yang diperlukan
untuk mendapatkan aset tersebut. Harga perolehan aset tetap pada PT Hasjrat
Abadi meliputi harga beli, pajak, biaya angkut, dan biaya-biaya sampai aktiva
tetap siap digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.
Dalam hal perolehan aset tetap PT Hasjrat Abadi, pada umumnya diperoleh
secara tunai. PT. Hasjrat abadi tidak mempunyai aset yang diperoleh dengan cara
sewa guna usaha (leasing). Perhitungan penentuan besarnya harga perolehan aset
tetap, terutama yang diambil 6 (enam) contoh transaksi yang terjadi pada periode
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
bulan Juni 2004 sampai bulan Mei 2015 terdapat ketidaktepatan dalam
menentukan besarnya harga perolehan aset tetap. Hal ini jelas terlihat dalam
mengkapitalisasi biaya-biaya untuk menentukan besarnya harga perolehan aset
tetap dimana harga perolehannya tidak hanya berasal dari harga beli saja, tetapi
ditambah biaya yang terjadi dalam rangka menempatkan aset tetap tersebut pada
kondisi dan tempat, sehingga siap untuk digunakan.
Sebagai Contoh pembelian Aset tetap secara tunai yang dilakukan PT. Hasjrat
Abadi adalah, Tanggal 30 November 2014 PT Hasjrat Abadi membeli mesin
fotocopy fs1 13mfp seharga Rp. 9.800.000, pembayaran dilakukan via bank,
ditambah dengan biaya pengiriman Rp. 240.750. Ayat jurnal untuk pembelian
mesin fotocopy pada PT Hasjrat Abadi adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3. Jurnal Pembelian Mesin Fotocopy PT Hasjrat Abadi
Keterangan
Debet
Kredit
Inventaris Kantor (mesin
Rp. 9.800.750
fotocopy)
Biaya Pos & Pengiriman
Rp. 240.750
Bank
Rp. 10.040.750
Sumber: PT. Hasjrat Abadi
Penulis mendapatkan ketidaktepatan dalam pencatatan atas pembelian mesin
fotocopy pada PT Hasjrat Abadi, pencatatan tersebut belum sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 16 tahun 2015 karena
perusahaan mencatat harga perolehan sebesar RP. 9.800.000, akan tetapi menurut
PSAK harga perolehan aset tersebut sebesar RP. 10.040.750, sehingga ada
perbedaan nilai menurut PT Hasjrat Abadi dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Selisih Rp. 240.750,- oleh perusahaan dibebankan kepada Biaya Usaha yaitu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
rekening Biaya Pos dan Pengiriman Dokumen, yang seharusnya dimasukkan ke
dalam harga perolehan. Ayat jurnal atas pembelian mesin fotocopy menurut
Penulis adalah sebagai berikut.
Tabel 4.4. Jurnal Pembelian Mesin Fotocopy (menurut penulis)
Keterangan
Debet
Kredit
Inventaris Kantor (mesin
Rp.
fotocopy)
10.040.750
Rp.
Bank
10.040.750
Sumber: Data Olahan
Perusahaan tidak mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai
bagian dari aset tetap tersebut. Biaya tersebut diakui sebagai beban dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari terdiri atas biaya
tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk suku cadang kecil.
Pengukuran jumlah yang harus dicatat atas aset tetap PT Hasjrat Abadi,
manajemen perusahaan tidak pernah melakukan pengukuran nilai aset, sehingga
akumulasi rugi penurunan nilai asetnya nol. Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang
penurunan nilai aset, dimana pihak perusahaan harus melakukan pengujian atas
kemungkinan terjadinya penurunan nilai, jika terdapat perubahan yang signifikan,
baik dalam penggunaan aktiva atau perubahan dalam lingkungan bisnis.
Pengukuran aset tetap PT Hasjrat Abadi dilakukan dengan mencatat nilai aset
tetap sesuai dengan harga perolehannya atau menggunakan metode biaya historis
(historical cost). Aset tetap PT Hasjrat Abadi diperoleh dengan pembelian tunai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Tabel 4.5. Perbandingan Pengukuran Aset Tetap PT. Hasjrat Abadi dengan
PSAK 16
PSAK 16 TAHUN 2015
PT. HASJRAT ABADI
KETERANGAN
Aset tetap yang memenuhi Perusahaan
mencatat
harga
kualifikasi
pengakuan perolehan hanya pada harga belinya
sebagai aset diukur pada saja, untuk biaya-biaya lain seperti
Tidak Sesuai
biaya perolehan
ongkos angkut dimasukkan sebagai
beban usaha
Entitas memilih model biaya
di paragraf 30 atau mdel
revaluasi di paragraf 31
sebagai
kebijakan
akuntansiya dan menerapkan
kebijakan tersebut terhadap
seluruh aset tetap terhadap
kelas yang sama
Jika suatu aset tetap di
revaluasi, maka seluruh aset
tetap dalam kelas yang sama
direvaluasi
Jika jumlah tercatat aset
menigkat akibat revaluasi,
maka kenaikan tersebut
diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dan
terakumulasi dalam ekuitas
pada bagian surpus revaluasi.
Akan tetapi, kenaikan
tersebut diakui dalam laba
rugi hingga sebesar jumlah
peurunan nilai aset yang
sama akibat revaluasi yang
pernah diakui sebelumnya
dalam laba rugi
Pengukuran aset tetap pada PT.
Hasjrat Abadi dilakukan dengan
mencatat nilai aset tetap sesuia
dengan harga perolehannya atau
menggunakan model biaya
Manajemen perusahaan tidak perah
melakukan pengukuran kembali
terhadap nilai aset
Nihil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sesuai
Nihil
Nihil
49
Jika jumlah tercatat turun
akibat revaluasi, maka
peurunan tersebut diakui
dalam laba rugi. Akan tetapi,
penurunan nilai tersebut
diakui dalam penghasilan
komprehensif lain sepanjang
tidak melebihi saldo surplus
revaluasi untuk aset tersebut.
Peurunan ilai yang diakui
dalam peghasilan
komprehensif lain tersebut
mengurangi jumlah
akumulasi dalam ekuitas
pada bagian surplus revaluasi
Jika entitas mengubah
kebijakan akuntansi dari
model biaya ke model
revaluasi dalam pe gukuran
aset tetap, maka perusahaan
tersebut berlaku secara
prospektif
Sumber: Data Olahan
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Dalam mengalokasikan beban penyusutan, terhadap aset tetap yang dimiliki,
PT Hasjrat Abadi menerapkan metode garis lurus dengan menentukan masa
manfaat dan tarif penyusutan aset tetap sebagai dasar penyusutan. PT. Hasjrat
Abadi menggunakan metode garis lurus dengan alasan karena metode tersebut
merupakan metode penyusutan yang besarnya jumlah penyusutan ditentukan sama
setiap tahun selama umur manfaat. Dan keadaan ini sangat memudahkan pihak
manajemen perusahaan dalam menghitung penyusutan dalam tiap periode
akuuntansi, baik bulanan ataupun tahunan. Sedangkan mengenai estimasi umur
manfaat dari aset tetap yang diterapkan oleh PT. Hasjrat Abadi adalah sebagai
berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Tabel 4.6. Estimasi Umur Manfaat dan Tarif Penyusutan
TARIF
TAHUN PENYUSUTAN
No KKELOMPOK
Kendaraan Roda
1 Empat
Kendaraan Roda
2 Dua
3 Inventaris kantor
8
12,5%
4
8
25,0%
12,5%
Dalam estimasi umur manfaat yang diterapkan pada PT. Hasjrat Abadi,
penulis menemukan ketidawajaran, dimana untuk inventaris kantor berupa
Handphone dan komputer yang menurut PT. Hasjrat Abadi mempunyai umur
manfaat selama 8 tahun, sedangkan menurut Peraturan Menteri Keuangan
No.96/PMK.03/2019 untuk Handphone dan komputer hanya mempunyai manfaat
selama 4 tahun saja, karena Handphone dan komputer termasuk kelompok harta
berwujud bukan bangunan Kelompok 1 dengan tarif penyusutan 25% per tahun.
Masih dengan transaksi yang sama yaitu pembelian mesin fotocopy fs1 13mfp
pada tanggal 30 November 2014 seharga Rp. 9.800.000, dengan masa manfaat 8
tahun dan ditaksir ridak mempunyai nilai residu, berikut contoh perhitungan
penyusutan aset tetap pada PT. Hasjrat Abadi:
Penyusutan = Rp. 9.800.000 – 0 = Rp. 1.225.000
8
Jurnal pada saat pencatatannya adalah:
Beban penyusutan
Akum. Penyusutan
Rp. 1.225.000
Rp. 1.225.000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Perhitungan penyusutan aset tetap secara keseluruhan dapat dilihat pada
lembar lampiran. Berdasarkan evaluasi dari penulis bahwa pencatatan dan
penghitungan besarnya penyusutan aset tetap telah dilakukan dengan benar dan
sesuai dengan PSAK 16 yang mengijinkan suatu entitas melakukan penyusutan
dengan metode garis lurus sehingga menghasilkan pembebanan yang tetap selama
umur manfaat aset tersebut.
Pengukuran jumlah yang harus dicatat atas aset tetap, pihak manajemen
perusahaaan menggunakan metode biaya historis (historical cost), asset tetap
dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Pihak manajemen
perusahaan melakukan pengukuran/ pengujian terhadap seluruh aset tetap dan
metode penyusutan
pada setiap tanggal neraca (minimal setahun sekali dilakukan pemeriksaan), baik
kendaraan roda 4 (empat), dan inventaris kantor, apakah aktiva tetap tersebut
mengalami penurunan atau tidak, dengan menaksir jumlah yang dapat diperoleh
kembali dari aset tersebut. Aset tetap yang telah habis masa manfaatnya tidak
digunakan kembali dalam kegiatan operasional dan dibiarkan dalam perusahaan.
Tabel 4.7. Perbandingan Penyusutan Aset Tetap Pt. Hasjrat Abadi dengan
PSAK 16
PSAK 16 TAHUN 2015
PT. HASJRAT ABADI
KETERANGAN
a. Setiap bagian dari aset tetap
Perusahaan melakukan
yang memiliki biaya perolehan
pemisahan terhadap beban
cukup signifikan terhadap total
penyusutan dari setiap
Sesuai
biaya perolehan seluruh aset
kelompok aset tetap
harus disusutkan secara terpisah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
b. Beban penyusutan untuk
setiap periode diakui dalam laba
rugi, kecuali jika beban tersebut
termasuk dalam jumlah tercatat
aset lain.
c. Jumlah tersusutkan dari suatu
aset dialokasikan secara
sistematis sepanjang umur
manfaatnya
d. Nilai residu dan umur manfaat
dari suatu aset ditelaah sekurangkurangnya setiap akhir tahun
buku dan jika hasil kajian
berbeda dengan estimasi
sebelumnya, maka perbedaan
tersebut dicatat sebagai estimasi
akuntansi sesuai degan PSAK
25: kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi,
dan kesalahan
e. Metode penyusutan yang
digunakan mencerminkan pola
pemakaian manfaat ekonomk
masa depan aset yang diharapkan
oleh entitas
f. Metode penyusutan yang
diterapkan untuk suatu aset
ditelaah paling sedikit setiap
akhir tahun buku dan jika terjadi
perubahan yang signifikan dalam
pola pemakaian yang
diperkirakan atas manfaat
ekonomik masa depan aset
tersebut, maka metode
penyusutan diubah utuk
mencerminkan perubahan pola
tersebut
g. Metode penyusutan meliputi
metode garis lurus, metode saldo
menurun, dan metode unit
produksi
Sumber: Data Olahan
Perusahaan mencatat beban
penyusutan kedalam laporan
laba rugi.
Perusahaan mencatat biaya
penyusutan aset tetap sampai
masa manfaat aset tersebut
habis
Perusahaan melakukan
pengukuran terhadap nilai aset
pada setiap tanggal neraca
(minimal setahun sekali
dilakukan pemeriksaan)
PT. Hasjrat Abadi
menggunakan metode garis
lurus dengan alasan karena
metode tersebut merupakan
metode penyusutan yang
besarnya jumlah penyusutan
ditentukan sama setiap tahun
selama umur manfaat
Perusahaan melakukan
penelaahan terhadap metode
penyusutan pada setiap tanggal
neraca (minimal setahun sekali
dilakukan pemeriksaan)
Sesuai
Sesuai
Sesuai
sesuai
Sesuai
Metode penyusutan yang
digunakan perusahaan adalah
metode garis lurus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sesuai
53
4.2.3 Analisis Penghentian Aktiva Tetap
Penelitian yang penulis lakukan pada PT Hasjrat Abadi dari tahun 2006 s/d
2014, didapati bahwa pihak manajemen perusahaan tidak pernah melakukan
penghentian aset tetap. Tetapi terdapat beberapa aset tetap yang umur
ekonomisnya telah habis (nilai perolehan telah habis disusutkan), dan sudah tidak
dapat digunakan lagi, tetapi masih ada di dalam daftar aset perusahaan secara
terpisah.
Tabel 4.8 Daftar Aset Tetap yang Sudah Habis Masa Manfaatnya
Nama
Tgl
Jml
Harga
Sisa masa
Perolehan Unit
Perolehan
manfaat
Printer Epson LX-300
24/07/05
1 Rp. 1.480.000
Kamera digital Samsung 30/06/06
1 Rp. 1.750.000
Printer Epson 2180
31/12/06
1 Rp. 5.722.000
Komputer P4 ram 256
31/12/05
1 Rp. 5.244.400
Komputer
31/12/05
1 Rp. 4.775.000
Amplifier TOA
31/12/06
1 Rp. 3.450.000
Sumber: PT Hasjrat Abadi
%
Penyusutan
12,5%
12,5%
12,5%
12,5%
12,5%
12,5%
By Penyusutan
(Rp)
Rp. 185.000
Rp. 218.750
Rp. 715.286
Rp. 655.550
Rp. 596.875
Rp. 431.259
Sesuai dengan PSAK No. 16 tahun 2015 tentang penghentian aset tetap
bahwa; Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a. Pada saat pelepasan; atau
b. Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonoik masa depanyang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Berdasarkan analisis penulis, memang benar untuk aset tetap yang ada di PT.
Hasjrat Abadi yang sudah habis masa manfaatnya sudah tidak digunakan lagi,
tetapi aset-aset tersebut harus dihapuskan dari daftar aset tetap PT. Hasjrat Abadi
tersebut, dikarenakan kalau tidak dihapuskan akan berpengaruh pada laporan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Keuangan sehingga Laporan keuangan tersebut tidak mencerminkan keadaan
yang sebenarnya.
Tabel 4.9 Perbandingan Pelepasan Aset Tetap Pt. Hasjrat Abadi dengan
PSAK 16
PSAK 16 TAHUN 2015
a. Jumlah tercatat aset
tetap dihentikan
pengakuannya: (a). pada
saat pelepasan, atau
(b).ketika tidak terdapat
lagi manfaat ekonomik
masa depan yang
diharapkan dari
penggunaan atau
pelepasannya
b. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari
penghentian aset tetap
dimasukkan dalam laba
rugi ketika aset tetap
tesebut dihentikan
pengakuannya
c. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari
penghentian pengakuan
aset tetap ditentukan
sebesar selisih antara
jumlah hasil pelepasan
neto, jika ada, dan jumlah
tercatatnya
Sumber: Data Olahan
PT. HASJRAT ABADI
KETERANGAN
manajemen perusahaan tidak
pernah melakukan
penghentian aset tetap.
Tetapi terdapat beberapa aset
tetap yang umur
ekonomisnya telah habis, dan
sudah tidak dapat digunakan
lagi, tetapi masih ada di
dalam daftar aset perusahaan
secara terpisah.
Tidak sesuai
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
4.2.4 Analisis Pelaporan dan Pengungkapan Aset Tetap
Penelitian yang penulis lakukan pada PT Hasjrat Abadi, yang berhubungan
dengan aset tetap disajikan di dalam laporan neraca perusahaan serta laporan rugi
laba. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa transaksi-transaksi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
berhubungan dengan aset tetap yang diungkapkan di dalam laporan keuangan
yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan mengungkapkan dasar penilaian aset tetap adalah sebesar
biaya perolehannya (biaya historis) sekalipun ada beberapa transaksi
yang berhubungan dengan aset tetap dicatat tidak sesuai dengan harga
perolehan.
2. Metode penyusutan yang digunakan, dalam hal metode penyusutan, PT
Hasjrat Abadi menggunakan metode garis lurus (straight line method)
dengan tarif penyusutan
a. Kendaraan roda empat dengan tarif penyusutan 12,5% dengan
masa manfaat 8 tahun.
b. Kendaraan roda dua dengan tarif penyusutan 25% dengan masa
manfaat 4 tahun.
c. Untuk inventaris kantor dengan tarif penyusutan 12,5% dengan
masa manfaat 8 tahun.
3. Pengakuan biaya penyusutan dibebankan langsung ke laporan laba rugi
dengan mendebet akun biaya penyusutan.
4. PT. Hasjrat Abadi mengestimasi umur manfaat setiap aset yang dimiliki
serta menentukan tarif penyusutan yang digunakan dalam aset tetap.
5. Setiap aset tetap dalam PT Hasjrat Abadi, harga perolehannya/jumlah
tercatat bruto dapat dilihat dalam daftar aktiva tetap, begitu juga dengan
akumulasi penyusutan, kita bisa mengetahui saldo dari akumulasi
penyusutan pada awal tahun/periode dan pada akhir tahun/periode dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
daftar aset tetap dengan mengurangi harga perolehan aset tetap pada
neraca perusahaan.
6. Pengakuan penurunan nilai aset tidak diungkapkan di dalam laporan
keuangan, karena pihak manajemen perusahaan tidak pernah melakukan
pemeriksaan setahun sekali terhadap aset tetapnya. Dalam hal ini pihak
manajemen perusahaan tidak pernah mengakui adanya penurunan nilai
aset dengan mendebet akumulasi penyusutan dan mengkredit kerugian
atas penurunan nilai aset.
7. Penghentian aset tetap, tidak diungkapkan dalam laporan keuangan,
karena
pihak
manajemen
perusahaan
tidak
pernah
melakukan
penghapusan aset tetap, sekalipun aset tersebut masa manfaatnya sudah
habis. Pengungkapan mengenai pencatatan jurnal penghentian aset tetap
tidak dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dengan mendebet
akumulasi penyusutan dan mengkredit aktiva tetap.
8. Perhitungan rekonsiliasi jumlah aset tetap dalam PT Hasjrat Abadi
dilakukan setiap akhir tahun/periode.
Pelaporan aset tetap PT Hasjrat Abadi secara umum telah sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, hal ini bisa dilihat dari pengungkapan
pada laporan keuangan mengenai metode penyusutan, umur manfaat, akumulasi
penyusutan dan rekonsiliasi jumlah tercatat. Ada beberapa hal yang tidak
diungkapkan dalam laporan keuangan, seperti keberadaan dan jumlah restriksi
atas hak milik dan aset tetap yang dijaminkan untuk liabilities, jumlah komitmen
kontraktual dalam perolehan aset tetap dan jumlah kompensasi dari pihak ketiga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan yang
dimasukkan dalam laba rugi, jika tidak diungkapkan secara terpisah pada
pendapatan komprehensif lain.
Tabel 4.10 Perbandingan Pelaporan Aset Tetap Pt. Hasjrat Abadi dengan
PSAK 16
PSAK 16 TAHUN 2015
a. Dasar pengukuran yang
digunakan dalam menentukan
jumlah tercatat bruto
b. Metode penyusutan yang
digunakan
PT. HASJRAT ABADI
Perusahaan mengungkapkan
dasar penilaian aset tetap
adalah sebesar biaya
perolehannya (biaya historis)
sekalipun ada beberapa
transaksi yang berhubungan
dengan aset tetap dicatat tidak
sesuai dengan harga
perolehan.
Dalam hal penyusutan,
Perusahaan menggunakan
metode garis lurus
PT. Hasjrat Abadi
mengestimasi umur manfaat
setiap aset yang dimiliki serta
menentukan tarif penyusutan
yang digunakan dalam aset
tetap.
d. Jumlah tercatat bruto dan
Setiap aset tetap dalam PT.
akumulasi penyusutan
Hasjrat Abadi, harga
(digabungkan dengan
perolehannya/jumlah tercatat
akumulasi rugi penurunan nilai) bruto dapat dilihat dalam
pada awal dan akhir periode
daftar aktiva tetap, begitu juga
dengan akumulasi penyusutan
KETERANGAN
Sesuai
Sesuai
c. Umur manfaat atau tarif
penyusutan yang digunakan
e. Rekonsiliasi jumlah
pencatatan pada awal dan akhir
periode
Perhitungan rekonsiliasi
jumlah aset tetap dalam PT
Hasjrat Abadi dilakukan
setiap akhir tahun/periode.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sesuai
Sesuai
Sesuai
58
f. Keberadaan dan jumlah
pembatasan atas hak milik dan
aset tetap yang dijaminkan
untuk liabilitas
g. Jumlah pengeluaran yang
diakui dalam jumlah tercatat
aset tetap yang sedang dalam
konstruksi
h. jumlah komitmen
kontraktual untuk memperoleh
aset tetap
i. Jumlah kompensasi dari
pihak ketiga untuk aset tetap
yang megalami penurunan
nilai, hilang, atau dihentikan
yang termasuk dalam laba rugi,
jika tidak diungkapkan secara
terpisah dalam laporan laba
rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Sumber: Data Olahan
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi untuk
mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan berbeda-beda, dengan tidak diungkapkannya beberapa
hal dalam pelaporan aset tetap, maka pihak yang mempunyai kepentingan atas
laporan keuangan tidak memperoleh informasi secara lengkap atas aset tetap
perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download