laporan tutorial

advertisement
LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO 1 : RONGGA MULUT
BLOK 3
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
TUTOR : drg. Aria Fransiska
AGUNG PUTRA SAKTI
(1411412011)
CLARISA KHAIRANI
(1411411017)
FIKRI AL HAFIZ
(1411411020)
FIRANDA
(1411412010)
GHINA UKHTIA FAJRANI
(1411411018)
KHIFTIYAH RAHMADHANTI
(1411412008)
NABILAH AULIA FITRI
(1411411019)
UMMUL AULIA
(1411411016)
ZARA FITRIA
(1411412009)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario 1 di
Blok 2 ini dengan baik.
Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Blok 2 yang
merupakan bagian dari sistem pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Andalas Padang.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan ini, dan kepada pembimbing
kami, drg. Aria Fransiska yang telah membimbing kami dalam proses tutorial, dan
kepada teman-teman yang telah menyediakan waktu dan pikirannya untuk
menyelesaikan tugas tutorial ini dengan baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran
selanjutnya dan bagi yang membutuhkan.
Padang, 22 November 2014
Penyusun
MODUL 1
RONGGA MULUT
Skenario 1
Fraktur Rahang Mulan
Maya mahasiswa kedokteran gigi membesuk mulan yang dirawat di RS
M. Jamil karena mengalami kecelakaan. Keluarga Mulan mengatakan bahwa
Mulan mengalami fraktur tulang mandibula dan zygomatikum. Maya penasaran
dimana posisi tulang tersebut.
Sesampainya dirumah Maya segera mencari informasi di jurnal-jurnal
online tentang osteologi dan anatomi lainnya. Di rongga mulut selain lidah dan
gigi terdapat juga anatomi lain seperti torus mandibula, retromolar pad, uvula, dan
sebagainya. Maya juga menemukan bahwa banyak terdapat nervus dan muskulus
di rongga mulut.
Bagaimana saudara membantu menjelaskan tentang bagian-bagian yang ada di
rongga mulut?
LANGKAH 7 JUMPS
1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan
hal-hal
yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.
a) Mandibula
Mandibula adalah rahang bawah.
b) Fraktur rahang
Fraktur rahang adalah terputusnya kontinuitas tulang yang terjadi
karena kekuatan
tulang lebih kecil dari kekuatan yang dihadapinya,
hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada tulang.
c) zygomatikum
Zygomatikum adalah tulang pada bagiian manusia yang membentuk
cekungan pipi.
d) Osteologi
Osteologi berasal dari kata osteon yang artinya tulang dan logos yang
artinya ilmu. Jadi, osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
tulang-belulang.
e) Retromolar pad
Retromolar pad adalah landasan jaringan ikat lunak yang dapat
ditemukan di bagian distal terakhir setiap kuadran gigi.
f)
Torus mandibula
Torus mandibula adalah pertumbuhan tulang keras di rongga mulut
bagian bawah, hal ini masih bersifat jinak dan dapt diambil bila
melakukan pemasangan gigi tiruan.
g) Uvula
Uvula adalah sepotong kecil jaringan lunak yang dapat dilihat
menjuntai turun dari langit-langit bagian atas rongga mulut dan sering
disebut dengan anak lidah.
h) Muskulus
Muskulus adalah kumpulan otot dan jaringan yang terdiri dari serabutserabut halus yang dapat berkontraksi apabila terjadi suatu stimulasi
dari impuls saraf.
i)
Nervus
Nervus adalah persarafan yang termasuk dalam sistem saraf perifer
yang terdiri dari saraf cranial yang berasal dari otak dan saraf spinal
yang berasal dari medulla spinalis. Nervus juga memiliki ratusan
bahkan ribuan neuron.
2. Menentukan masalah.
a) Bagaimana anatomi dari rongga mulut?
b) Apa saja tulang yang membentuk rongga mulut?
c) Apa saja muskulus yang ada di rongga mulut?
d) Apa saja nervus yang ada pada rongga mulut?
e) Apa saja kelainan yang dapat terjadi di dalam rongga mulut?
f)
Apa saja jenis-jenis fraktur yang dapat terjadi pada tulang rahang?
3. Menganalisis masalah melalui brain storming dengan menggunakan
prior knowledge.
a) Anatomi Rongga Mulut
Di bagian luar rongga mulut terdapat labium oris yang dibentuk
oleh m.orbicularis oris, m.triangularis, m.incisivus labii inferior dan
superior, dan m.quadratus labii inferior dan superior. Labium oris terdiri
dari labium superius dan labium inferius yaitu bibir atas dan bibir bawah,
di antaranya terdapat comissura labiranium superius dan inferius yang
mempertemukannya. Setelah itu terdapat rima oris yaitu lubang mulut. Di
dalam rongga mulut terdapat cavum oris yang membagi rongga mulut
menjadi dua bagian yang dibatasi dengan arcus dentalis superior dan
inferior, proc.alveolaris superior dan inferior, dan plica pterygo
mandibularis yaitu bagian luar yang batasnya mencapai pipi dan cavum
oris propium yang batasnya mencapai fauces.
Di rongga mulut terdapat gingiva, palatum, lingua, papilla, tonsil,
uvula dan juga gigi (insisivus, caninus, premolar, dan molar). Palatum
terdiri dari dua jenis yaitu palatum molle (lunak) yang terdapat pada langit
langit bagian depan dan palatum durum (keras) yang terdapat pada langitlangit bagian atas. Dalam ilmu anatomi, lingua tersusun atas 4 bagian yaitu
apeks, dorsum linguae, radiks, dan facies inferior.
b)
Tulang-tulang yang membentuk rongga mulut adalah
a.
os. Maxilla
b.
os. Mandibula
c.
os. Palatinum
d.
os. Hyoid
c)
Muskulus yang ada di rongga mulut antara lain :
a. m. plerigoideus
f.
m. uvulae
b. m. triangularis
g.
m. digastricus ventarantae
c. m.orbicularis
h.
m. geniohyoideus
d. m. buccinator
i.
m. Mylohyoideus
e.
m. masseter
d) Dalam cranium terdapat nervus cranial yaitu yang terdiri dari:
a. n. olfactorius (I)
g.
n. facialis (VII)
b. n. opticus (II)
h.
n.vestibulocochlearis (VIII)
c. n. occulomotorius (III)
i.
n.glossopharyngeus (IX)
d. n. trochlearis (IV)
j.
n. vagus (X)
e. n. trigeminus (V)
k.
n. accessories (XI)
f. n. abducens (VI)
l.
n. hypoglossus (XII)
Di rongga mulut sendiri terdapat tiga nervus yang mensarafinya yaitu
n.trigeminus(V), n.facialis(VII), dan n.glossopharyngeus(IX).
e) Kelainan yang dapat terjadi dalam rongga mulut antara lain yaitu:
a. Bau mulut
b. Karies
c. Sariawan
d. Glossitis
e. Kanker mulut
f. Infeksi gusi
g. Infeksi virus
f) Jenis-jenis fraktur yang dapat terjadi pada tulang rahang yaitu:
a. Fraktur complete
Pada fraktur ini, hal yang terjadi adalah patahan dialami pada
semua penampa tulang.
b. Fraktur tidak complete
Pada fraktur ini, hal ini terjadinya patahan tidak pada semua
penampa tulang.
c. Fraktur terbuka
Fraktur terbuka adalah patah tulang yang dialami di permukaan
dalam kontak dengan permukaan luar.
d. Fraktur tertutup
Fraktur tertutup yaitu keadaan dimana patah tulang yang dialami di
permukaan dalam tidak kontak dengan permukaan luar.
4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan
mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk
membuat solusi secara terintegritas.
Rongga Mulut
Anatomi
Rongga
Mulut
Muskulus
pada
Rongga
Mulut
Nervus
pada
Rongga
Mulut
Tulang
Pembentuk
Rongga Mulut
Kelainan pada
Rongga Mulut
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran.
a) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami Anatomi Rongga Mulut.
b) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami Muskulus pada Rongga
Mulut.
c) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami Nervus pada Rongga Mulut.
d) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami Tulang-Tulang Penyusun
Rongga Mulut.
e) Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami Kelainan pada Rongga
Mulut.
6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.
7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh.
a) Anatomi Rongga Mulut
Rongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh yang terdiri dari
lidah bagian oral (dua pertiga bagian anterior dari lidah), palatum, dasar dari
mulut, trigonum retromolar, gigi (insisivus, caninus, premolar, dan molar), bibir,
mukosa bukal, ‘alveolar ridge’, tonsil, uvula, dan gingiva. Rongga mulut yang
disebut juga rongga bukal, dibentuk secara anatomis oleh pipi, palatum keras,
palatum lunak, dan lidah. Pipi membentuk dinding bagian lateral masing-masing sisi
dari rongga mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi dilapisi oleh kulit. Sedangkan
pada bagian internalnya, pipi dilapisi oleh membran mukosa, yang terdiri dari epitel
pipih berlapis yang tidak terkeratinasi. Otot-otot businator (otot yang menyusun
dinding pipi) dan jaringan ikat tersusun di antara kulit dan membran mukosa dari
pipi. Bagian anterior dari pipi berakhir pada bagian bibir yang terdiri dari labium
oris yang dibentuk oleh m.orbicularis oris, m.triangularis, m.incisivus labii
inferior dan superior, dan m.quadratus labii inferior dan superior. Labium oris
terdiri dari labium superius dan labium inferius yaitu bibir atas dan bibir bawah,
di antaranya terdapat comissura labiranium superius dan inferius yang
mempertemukannya. Setelah itu terdapat rima oris yaitu lubang mulut. Di dalam
rongga mulut terdapat cavum oris yang membagi rongga mulut menjadi dua
bagian yang dibatasi dengan arcus dentalis superior dan inferior, proc.alveolaris
superior dan inferior, dan plica pterygo mandibularis yaitu bagian luar yang
batasnya mencapai pipi dan cavum oris propium yang batasnya mencapai fauces.
Palatum terdiri dari dua jenis yaitu palatum molle (lunak) yang terdapat
pada langit langit bagian depan dan palatum durum (keras) yang terdapat pada
langit-langit bagian atas. Dalam ilmu anatomi, lingua tersusun atas 4 bagian yaitu
apeks, dorsum linguae, radiks, dan facies inferior. Pada lingual terdapat empat
bagian penting yaitu apeks, dorsum linguae, radiks linguae, dan facies inferior
linguae .

Apeks adalah bagian lidah paling ujung.

Dorsum linguae adalah linea terminalis yang berbentuk
seperti huruf V yang membuka ke frontal. Pada dorsum
linguae terdapat papilla-papilla yaitu papilla filiformis,
papilla foliatae, papilla fungiformes, dan papilla vollatae.
Disini terdapat sulcus yang membatasi dorsum linguae
anterior dan posterior yaitu sulcus terminalis linguae dan
yang membatasi lidah bagian kiri dan kanan yaitu sulcus
medianus linguae.

Radiks linguae adalah bagian lidah yang menempel pada
dasar cavum oris dan diletakkan dengan os. mandibula dan
os. hyoideus dengan perantara otot.

Facies inferior linguae adalah bagian lidah tempat
melekatnya frenulum linguae.
Di rongga mulut juga terdapat kelenjar saliva yang terbagi menjadi dua,
yaitu kelenjar saliva mayor dan minor. Pada kelenjar saliva mayor terdapat tiga
kelenjar yaitu :
1. Kelenjar parotis, yaitu kelenjar terbesar dan berpasangan yang menutupi m.
masseter. Kelenjar ini terletak di antara n. mandibularis dan prosecus mastoideus.
Dipermukaan kelenjar parotis bercabang n. facialis (VII) yang merupakan motoris
dari alat-alat ekspresi wajah.
2. Kelenjar submandibularis terletak di trigonum submandibulae dan bermuara
pada plica lingualis.
3. Kelenjar sublingualis yang terletak di dasar mulut dekat permukaan mandibula.
Sedangkan pada kelenjar saliva minor terdapat kelenjar labialis,
bucalis, palaftinalis, dan lingualis.
b) Muskulus pada Rongga Mulut
1. Muskulus Temporalis
m. temporalis merupakan otot berempal dua dengan origo berbentuk
kipas dan tendon yang sangat besar, kuat. Serta berinsersio ke dalam
prosesus koronoideus, Krista temporalis profunda dan batas anterior ramus
mandibula. Besar dan panjang serabut lebih kecil daripada yang telah
diuraikan secara klasik, tetapi lebih panjang daripada serabut-serabut
pterygoideus dan masseter. Meskipun itu adalah otot mandibula yang paling
besar namun biasanya tidak sebagai salah satu otot kuat yang melekat pada
mandibula.

Origo :
Os. Temporale di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia
temporalis.

Insersio :
Apex dan permukaan medial proc. Coronoideus mandibulae.
2. Muskulus Masseter
m. masseter adalah suatu massa otot yang tebal, berbentuk empat persegi
panjang di sebelah pinggir wajah. Melekat di antara permukaan lateral dari
ramus mandibula dan arcus zygomaticus, persis di bawah kulit. Empat
persegi panjang itu letaknya diagonal dengan satu sudut yang sangat
membulat untuk menyesuaikan dengan garis bentuk yang membulat dari
sudut mandibula. m. masseter ini berfungsi untuk mengangkat rahang
bawah saat terbuka.

Origo :
Pars superficialis pada dua pertiga anterior margo inferior arcus
zygomaticus (tendo), sedangkan Pars profunda pada sepertiga posterior
permukaan dalam arcus zygomaticus.

Insersio :
Pars superficialis pada angulus mandibulae (tuberositas masseterica),
sedangkan Pars profunda pada margo inferior mandibulae.
3. Muskulus Pterygoideus Medialis
m. pterygoideus medialis adalah suatu massa jaringan otot yang kuat,
tebal, empat persegi panjang, terletak pada sisi medial dari ramus
mandibula. Otot ini tidak selebar dan setebal masseter. Batas posteriornya
tersusun serupa dengan batas posterior dari masseter pada proyeksi lateral,
tetapi batas anteriornya terletak lebih kearah dorsal. Pada potongan
horizontal, separuh atas dari pterygoideus medialis berbentuk baji dengan
pinggir yang tipis manghadap kea rah belakang, setengah bawahnya
berbentuk oval.

Origo :
Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina lateralis proc. Pterygoidei,
proc. Pyramidalis ossi palatine.

Insersio :
Margo inferior mandibulae, tuberositas pterygoidea.
4. Muskulus Pterygoideus Lateralis
m.pterygoideus lateralis menempati suatu posisi yang dalam dan
tersembunyi, yaitu terletak dalam pada ramus mandibula dan otot
temporalispada dinding samping nasofaring. Otot ini terletak persis di
bawah dasar tengkorak , posterior terhadap maksila dan anterior terhadap
batas posterior dari ramus mandibula.

Origo :
Caput superius pada permukaan luar lamina lateralis proc. Pterygoidei
(tuber maxillae), sedangkan caput inferius pada facies temporalis alae
majoris ossis sphenoidalis.

Insersio :
Caput superius pada discus et capsula articulationis temporomandibularis,
sedangkan Caput inferius pada fovea pterygoidea proc. Condylaris
mandibulae.
5. m. pterigoideus lateralis
 Origo: lateral spenoidalis, lateral pterigoid
 Insersio : kondilus mandibula, anterior diskus
6. m. pterygoideus lateralis
Otot ini menarik processus condilaris ke depan menuju
eminentia articularis. Pada saat bersamaan serabut posterior M.
Temporalis harus relaks dan keadaan ini diikuti dengan relaksasi
m. masseter, serabut anterior m. temporalis dan m. pterygoideus
medialis yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan
memungkinkan mandibula berotasi di sekitar sumbu horizontal
sehingga proseccus condilaris akan bergerak ke depan sedang
angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi,
keadaan ini dibantu dengan gerak membuka yang kuat oleh m.
digastricus, m. geniohyoideus, dan m. mylohyoideus yang
berkontraksi terhadap os. hyoid.
7. m.temporalis
 Origo

: fosa temporalis
Insersio: prossesus koronoid mandibula
c) Nervus pada Rongga Mulut
Pada cranium terdapat nervus cranial yang memiliki hubungan dekat
dengan persarafan mulut, nervus cranial terdiri dari 12 nervus, berikut
penjelasannya di dalam tabel:
Persarafan yang berperan langsung pada rongga mulut yaitu:
a.
n.trigeminus
Nervus ini berperan dalam menghasilkan sensasi dari kulit bagian
anterior kepala, rongga mulut, hidung, dan gigi.
b.
n.facialis
Nervus ini berperan dalam memasok impuls untuk otot-otot ekspresi
wajah dan mengatur sensasi bagian anterior lidah dan rongga mulut.
c.
n.glossopharyngeus
nervus ini berperan dalam mensuplai persarafan sensoris dari orofaring
dan bagian posterior lidah.
d) Tulang-tulang Penyusun Rongga Mulut
Tulang-tulang penyusun rongga mulut terdiri dari os. maxilla,
os.mandibula, os.palatina, dan os.hyoideus.
a. os. maxilla
os.maxilla terdiri dari dua tulang yaitu os.maxilla dextra dan
sinistra, kedua tulang ini disatukan di garis tengah oleh sutura.
b. os.mandibula
os.mandibula berbentuk seperti tapal kuda, tulang ini berfuungsi
untuk menyokong gigi di rahang bawah.
c. os.palatina
os.palatina adalah tulang yang membentuk langit-langit mulut
yaitu palatum.
d. os. hyoideus
os. hyoideus terdiri dari dari corpus pada bagian utamanya, serta
pada sisinya berbentuk seperti tanduk yaitu cornua majora, dan
cornua minora.
Pada rongga mulut manusia dapat mengalami beberapa fraktur
yaitu:
e. Fraktur Dentoalveolar
Gigi dan tulang rahang, secara klinis terlihat gigi patah atau
avulse/luksasi.
f. Fraktur Kondilus, terbagi menjadi tiga yaitu:

Fraktur
Kandilus:
terjadi
karena
trauma
tidak
langsung,unilateral/bilateral

Fraktur Kondilus Intrakapsular: fraktur ini tidak memperlihatkan
gejala klinis.

Fraktur
Kondilus
Ekstrakapsular:
pembengkakan di TMJ.
g. Fraktur Koronoid
terjadi
karena
adanya
Terlihat pembengkakan/ ekimosis TMJ. Adanya maloklusi dan
gerakan rahang bawah terbatas.
h. Fraktur Angulus Mandibula
Fraktur ini sering terjadi karena anatominya berupa cekungan dan
seringnya kasusnya impaksi terhadap M3.
i. Fraktur Korpus Mandibula
Pada kasus unilateral terjadi fraktur di displacement. Kasus
bilateral terjadi tarikan dari posterior kearah muskulus suprahyoid
dan m. mylohyoid sehingga pasien kesulitan bernafas.
j. Fraktur Simfisis Mandibula
Fraktur ini sering terjadi pada penderita epilepsi.
e) Kelainan pada Rongga Mulut
a.
Bau mulut
Penyakit ini sering dijumpai, hal ini sering dikarenakan kebersihan
gigi dan mulut yang kurang terjaga, sariawan, kurang minum air putih,
infeksi atau luka pada daerah mulut. Selain itu juga bisa karena
mengkonsumsi bawang-bawangan, rokok, dan alkohol.
b.
Karies
Penyakit ini disebabkan karena buruknya kebersihan gigi, yaitu
jarangnya menggosok gigi sehingga sisa-sisa makanan akan bercampur
dengan suasana asam di rongga mulut yang akan mempercepat
tumbuhnya bakteri sehingga gigi menjadi busuk dan berlubang.
c.
Sariawan
Sariawan sering terjadi pada orang dewasa dan bayi disebabkan
karena jamur. Jamur ini dapat muncul karena faktor daya tahan tubuh
yang lemah dan penggunaan obat tertentu. Namun pada umumnya
sariawan ini muncul karena defisiensi vitamin B.
d.
Glossitis
Terjadi akibat jaringan pelindung lidah atau dipermukaan lidah
tidak berbentuk dengan sempurna, sehingga membuat lidah terasa sakit
apabila ada tekanan. Hal ini dapat disebabkan karena kekurangan
vitamin tertentu dan anemia.
e.
Radang mulut
Penyakit ini ditandai dengan lidah berwarna pucat dan terdapat
bercak kuning keputihan yang bisa dikeruk dengan mudah. Rasa perih
dapat terasa pada bercak tersebut bila terkena makanan atau menyikat
gigi.
f.
Infeksi gusi
Peningkatan peradangan menyebabkan gusi menyurut, sehingga
terbentuk ruang diantara gigi dan gusi dan menjadi tempat
bersarangnya sisa-sisa makanan dan plak.
g.
Infeksi virus herpes
Adanya bintik-bintik kuning pucat di lidah serta suhu tubuh tinggi
hingga 38 derajat celcius atau lebih, terkadang muncul rasa nyeri dan
perih di sekitar bibir.
DAFTAR PUSAKA
Sobotta, Johannes. Atlas of Human Anatomy Head, Neck and Neuroanatomy, 15th
ed.,USA: Elsevier Urban & Fischer.
repositpry.usu.ac.id
Guyton, Arthur C. 1976. Fisiologi Manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Syaifuddin. 2006, Anatomi Fisiologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Download