BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang sudah dikemukakan sebelumnya, dapat dilihat bahwa kebudayaan populer Jepang menjadi latar belakang bagi anggota Gamabunta dalam mempelajari Bahasa Jepang. Tiga dari empat informan mengatakan tertarik belajar Bahasa Jepang setelah melihat anime dan ingin mengetahui arti dari Bahasa Jepang yang digunakan di dalam anime. Para informan menggunakan sarana budaya populer Jepang seperti anime, manga, video games, musik dan lainnya untuk mempelajari Bahasa Jepang karena dirasa menyenangkan. Selain itu mereka juga menggunakan buku pelajaran Bahasa Jepang yang dijual bebas di pasaran, menonton video tutorial Bahasa Jepang di internet, bahkan ada juga yang menerima pelajaran Bahasa Jepang di bangku sekolah dulu dan mengikuti kursus Bahasa Jepang. Setelah beberapa saat mempelajari Bahasa Jepang, dua orang dari informan mengatakan jadi memiliki motivasi untuk menggunakan kemampuan Bahasa Jepangnya untuk sesuatu yang lebih serius yaitu untuk pendidikan, penelitian dan pekerjaan, seperti bekerja di Jepang dan penelitian sejarah Jepang, sedangkan dua informan lainnya mengatakan motivasi mereka dalam mempelajari Bahasa Jepang masih hanya untuk kesenangan pribadi dalam mengikuti produk budaya populer Jepang seperti bisa menikmati tontonan anime tanpa terjemahan dan bermain games komputer Jepang tanpa terjemahan. 58 Kesamaan minat terhadap budaya populer Jepang membuat para informan memutuskan untuk bergabung dengan komunitas Gadjah Mada Bunka Taika (Gamabunta) yaitu komunitas yang mewadahi para penggemar kebudayaan populer Jepang. Bergabung dengan Gamabunta membuat kesempatan mereka untuk mengasah kemampuan Bahasa Jepang terbuka lebih lebar karena adanya sesama anggota yang bisa berbahasa Jepang dan bisa diajak berdiskusi. Tiga dari empat informan mengatakan bergabung dengan Gamabunta memotivasi mereka untuk lebih giat mempelajari Bahasa Jepang karena dapat dikatakan jiwa bersaing mereka muncul setelah bertemu orang-orang yang lebih pandai berbahasa Jepang yang memiliki cara belajar hampir sama dengan mereka. Dua dari empat informan mengatakan kemampuan Bahasa Jepangnya cukup terasah selama bergabung di Gamabunta karena banyaknya kesempatan bagi mereka untuk bercakap-cakap dan belajar Bahasa Jepang dengan sesama anggota Gamabunta saat acara-acara yang diadakan oleh komunitas Gamabunta. Hal ini sangat ditunggu-tunggu oleh mereka karena selama ini kesempatan menggunakan Bahasa Jepang sangatlah sedikit. Melihat pembahasan yang dijelaskan dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa bergabung dengan Gamabunta atau komunitas penggemar budaya populer Jepang memiliki pengaruh positif dalam pembelajaran Bahasa Jepang anggotanya dalam hal motivasi dan lingkungan. Walau begitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti dalam hasil penelitian ini hanya dapat terjadi jika aktif dalam kegiatan Gamabunta dan berinteraksi aktif dengan anggota Gamabunta lainnya. Jika tidak terlalu aktif dalam kegiatan dan juga tidak begitu berinteraksi aktif dengan anggota lainnya, kemampuan belajar Bahasa Jepang tidak dapat dipastikan 59 akan meningkat. Perlu diperhatikan juga bahwa tidak semua orang dapat mempelajari suatu bidang dengan cara belajar yang sama dengan orang lain, sehingga tidak dapat dikatakan belajar tanpa bimbingan guru pasti bisa meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang. 60