BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan manufaktur untuk meningkatkan kinerja perusahaan masing-masing. Tujuan utama perusahaan meningkatkan kinerjanya adalah untuk memaksimalkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan keadaan perusahaan saat ini serta dapat menggambarkan prospek perusahaan di masa mendatang. Sehingga nilai perusahaan dianggap mampu mempengaruhi penilaian para investor terhadap perusahaan. Nilai perusahaan dapat berupa nilai aset dan keahlian manajemen dalam mengelolah perusahaan. Salah satu aset perusahaan yaitu saham yang merupakan surat berhaga yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh modal jangka panjang. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan dapat ditentukan oleh harga saham yang tercantum di Bursa Efek. Pembetukan harga saham disebabkan adanya permintaan dan penawaran atas saham yang disebabkan banyak faktor (Wulandari, 2013:456). Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity. Tinggi rendahnya harga saham yang terbentuk mempengaruhi nilai dari perusahaan. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan maka akan semakin tinggi pula nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menunjukan 1 2 bahwa perusahaan tersebut mampu meningkatkan kinerjanya secara baik. Sehingga perusahaan dengan nilai yang tinggi banyak diminati oleh para investor karena dianggap mampu memakmurkan para pemilik atau pemegang saham melalui pengembalian investasi yang tinggi. Menurut Martono dan Harjito (2008:295) rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost asset or fund) yang gunanya untuk memperbesar tingkat pengahasilan (return) bagi pemilik perusahaan. Leverage terbagi menjadi dua yaitu, operating leverage dan financial leverage, dalam penelitian ini penulis akan memfokuskan pada financial leverage. Warsono (2003:204) mengatakan bahwa financial leverage adalah setiap penggunaan aset atau dana yang membawa konsekuensi biaya dan beban tetap. Sedangkan Husnan (dalam Sari dan Sidiq 2013:3) mengatakan financial leverage tejadi pada saat perusahaan menggunakan utang dan menimbulkan beban tetap yaitu bunga yang harus dibayar dari hasil operasinya. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi rentan terhadap kondisi financial distress. Financial distress merupakan keadaan dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam akan mengalami kebangkrutan karena penggunaan utang yang berlebihan sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajibanya. Seperti yang dikatakan oleh Sinuraya (2008:130) leverage yang menguntungkan terjadi apabila perusahaan memperoleh keuntungan lebih besar dari dana yang dibeli daripada biaya tetap penggunaan dana tersebut. Artinya, apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih kecil 3 daripada biaya dan beban tetap yang harus dibayar maka perusahaan akan mengalami kerugian. Kerugian yang timbul tidak hanya ditanggung oleh perusahaan tetapi juga di tanggung oleh para pemegang saham dan investor. Kerugian tersebut dapat berupa pengurangan dividen atau kebangkrutan perusahaan akibat tidak dapat membayar beban tetap. Hal ini menyebabkan nilai perusahaan menurun karena dianggap mengurangi kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Sehingga semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan akan semakin rendah nilai perusahaan. Begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat leverege suatu perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi (Hermuningsih, 2013:128). Profitabilitas mengambarkan tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan kegiatan operasinya untuk menghasilkan laba dalam satu periode tertentu. Tingginya tingkat profitabilitas sebuah perusahaan menandakan perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik dimasa mendatang. Rasio profitabilitas terdiri dari profit margin, basic earning power, return on assets, dan return on equity. Tingkat pengembalian saham yang tinggi merupakan salah satu alasan investor menanamkan modal kepada perusahaan. Manajemen harus mampu mengelolah sumberdana yang dimiliki secara efektif agar dapat meningkatkan laba bersih. Return on equity merupakan rasio yang menujukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas 4 pemegang saham (Hermuningsih, 2013:128). Semakin tinggi return on equity maka akan meningkatkan permintaan saham perusahaan. Meningkatnya permintaan saham akan mendorong harga saham meningkat. Tingginya harga saham akan menetukan return yang diterima oleh para investor. Semakin tinggi perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar return yang di harapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik (Dewi dan Wiraja, 2013:363). Ukuran dari sebuah perusahaan juga ikut menentukan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan (size) merupakan suatu indikator dari kekuatan financial suatu perusahaan (Hermuningsih, 2012:233). Perusahaan besar lebih memiliki kepercayaan investor dibandingkan dengan perusahaan kecil karena perusahaan besar dianggap memiliki kondisi yang stabil. Sehingga memudahkan perusahaan dalam mendapatkan modal. Seperti yang diungkapkan Dewi dan Wirajaya (2013:360) semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Semakin baik dan semakin banyaknya sumber dana yang diperoleh, maka akan mendukung operasional perusahaan secara maksimum, sehingga akan meningkatkan harga saham dari perusahaan (Pantow et al. 2015:962). Meningkatnya harga saham perusahaan menandakan adanya peningkatan nilai perusahaan. Growth opportunity atau peluang bertumbuh perusahaan menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Menurut Kartini dan Arianto (dalam Hermuningsih, 2013:132) peluang pertumbuhan adalah perubahan total 5 aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi growth opportunity menunjukan bahwa perusahaan semakin berkembang. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pengembangan pada perusahaan. Sumber pedanaan tersebut dapat berasal dari internal perusahaan seperti laba ditahan atau dari sumber pendaan eksternal seperti hutang. Perusahaan yang akan mengalami pertumbuhan tinggi di masa mendatang cenderung lebih memilih menggunakan saham untuk mendanai operasional perusahaan (Hermuningsih, 2013:132). Adanya peluang investasi memberikan sinyal positif kepada investor tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Sinyal yang di tangkap oleh investor tersebut dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Growth opportunity yang tinggi menandakan peluang untuk mendapatkan return lebih tinggi dimasa yang akan datang. Artinya, growth opportunity akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Sidiq (2013). Penelitian mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan dan return saham telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian sebelumnya mengenai hubungan atara variabel tersebut memperoleh hasil yang sama. Namun, terdapat juga penelitian sebelumnya yang menghasilkan hasil penelitian yang berbeda-beda diantaranya yaitu : 1. Penelitian Sari dan Sidiq (2013) dan Febrianti (2012) menunjukan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 6 Sedangkan, Sari (2013) memperoleh hasil yang berbeda yaitu leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Dewi dan Wirajaya (2013) juga menghasilkan hasil yang berbeda yaitu DER (Debt to Equity Ratio) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Penelitian Prasetyorini (2013) menghasilkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan sinifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Sidiq (2013) menghasilkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Penelitian Pantow et al. (2015) menunjukan bahwa size berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, dalam penelitian Febrianti (2012) memperoleh hasil size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Penelitian Hermuningsih (2013) menunjukan hasil growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian tersebut hasilnya sama dengan yang dilakukan oleh Sari (2013) dan Prasetyorini (2013). Namun, Poernawati (2008) menunjukan hasil yang berbeda yaitu growth opportunity yang di proksikan dengan Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan Price to Book Value (PBV) berpengaruh lebih dominan terhadap return saham. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui hasil yang sebenarnya terjadi dengan data yang relevan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Leverage, 7 Profitabilitas, Size, dan Growth Opportunity terhadap nilai perusahaan” (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah size berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah growth opportunity berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 8 3. Untuk mengetahui pengaruh size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengaruh growth opportunity terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Konstribusi praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor maupun kreditur agar dapat menanamkan modal dalam perusahaan dengan memperhatikan nilai perusahaan. Bagi pengembangan perusahaan untuk kedepannya dapat memberikan masukan dalam menganalisis rasio keuangan dan serta menyusun laporan keuangan yang baik dalam peningkatan kinerja perusahaan. Memberikan informasi dan pemikiran kepada para pengambil keputusan untuk mengambil keputusan yang tepat dimasa mendatang. 2. Konstribusi Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana pengaruh leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity terhadap nilai perusahaan serta dapat memperkaya bahan kajian atau referensi untuk penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sama. 3. Konstribusi Kebijakan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat digunakan untuk bahan perbandingan akan penelitian bidang yang sama. 9 Serta sebagai masukan untuk perusahaan agar mampu mengetahui faktorfaktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaanya . 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup bahasan penelitian ini meliputi pengujian mengenai pengaruh leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2015. Data untuk analisis dalam penelitian ini berasal dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan pada periode penelitian 2011-2015.