abstrak - Institutional Repository Akfar ISFI Banjarmasin

advertisement
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA GAMBARAN POLA MAKAN DAN AKTIFITAS
OLAHRAGA TERHADAP EFEKTIVITAS PENGOBATAN DIABATES MELLITUS
DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN
Antung Ardiansyah1 ; Yugo Susanto2; Maria Ulfah3
Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin memiliki program Pengawasan Minum Obat
(PMO) kepada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas, mengingat
penderita Diabetes Mellitus tipe 2 memerlukan terapi berkesinambungan serta memiliki
penanganan yang khusus, antara lain edukasi, perencanaan pola makan, pengaturan aktifitas
olahraga, serta penanganan farmakologi. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian di Puskesmas tersebut mengenai hubungan keteraturan pola
makan dan aktifitas olahraga pasien terhadap efektifitas pengobatan yang dijalani. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara keteraturan pola makan dan aktifitas
olahraga terhadap kesesuaian efektifitas pengobatan pasien Diabetes Mellitus tipe 2.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Populasi dalam
penelitian adalah pasien Diabetes Meflitus tipe 2 yang berobat di Puskesmas Alalak Selatan
Banjarmasin, dan sampel penelitian adalah pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang berobat di
Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin dan kurun waktu bulan januari-april 2012. Teknik
sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Penelitiandilakukan pada tanggal
15—28Mei2012.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah keteraturan pola makan responden sebesar
63,33%, keteraturan aktifitas olahraga responden sebesar 33,33% dan efektifitas
pengobatanran responden sebesar 52,38%. Uji korelasi secara bersamas ama menunjukkan
hasil yaitu hubungan yang signifikan antara pola makan dan aktifitas olabraga responden
terhadap efektifitas pengobatanDiabetesMellitus.
Kata Kunci Hubungan, Pola Makan, Aktifitas Olahraga, Efektifitas Pengobatan, Diabetes
Mellitus.
A
ABSTRACT
The Relationship between Overview of the Diet and Physical Activity against
Effectiveness of Treatment Diabetes Mellitus’s patient in the Community
Health Center Alalak Selatan Banjarmasin
Community Health Center of Alalak Selatan Banjarmasin has a Drug Monitoring
Control program to the patient of Diabetes Mellitus Type 2 in the working area health
centers, considering the Diabetes Mellitus Type 2 patients require continuous therapy and
have special handling, such as education, diet planning, exercise activity management, and
pharmacological treatment. Under these conditions, the researchers interested in conducting
research in the health centers on the relationship of diet and the regularity of physical
activities for more effective treatment of patients who lived. The purpose of this study was
to determine the relationship between diet and regularity of the sports on the suitability of
the effectiveness of treatment of Type 2 Diabetes Mellitus patients.
The method used is analytical descriptive. The population in this study were Type 2
Diabetes Mellitus patients who seek treatment at health centers of Aialak Selatan
Banjarmasin, and samples of this study were Type 2 Diabetes Mellitus patients who seek
treatment at health centers of Alalak Selatan Banjarmasin from the period January-April
2012. Sampling technique used is a saturated sampling technique. The research was
conducted on December 15 to 28 May 2012.
The results obtained are the regularity of the diet for 63% of respondents, the regularity of
sporting activities by 33% and medication effectiveness by 63%. Correlation test jointly
showed significant results on the relationship between diet and exercise activities of
respondents to the effectiveness of the treatment of Diabetes Mellitus.
Keywords: Relationships, Diet, Exercise Activity, Effectiveness of Treatment, Diabetes
Mellitus.
A
BABI
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menurut Brunner dan Suddarth (2002), dalam Nurchasanah (2010), Diabetes
Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Menurut Arjatmo (2002), dalam Nurchasanah
(2010), Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa Diabetes Mellitus
adalah suatu keadaan di mana hormon insulin tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya dalam mengolah glukosa dalam darah, akibatnya kadar glukosa darah
meningkat dan menyebabkan terjadinya berbagai macam gangguan kesehatan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka penderita Diabetes Mellitus
yang terbesar. Berdasarkan data WHO (2006), indonesia menduduki peringkat keempat di
seluruh dunia yang jumlah penyandang Diabetes Mellitus terbanyak, yaitu sekitar 14 juta jiwa,
setelah India, China, dan Amerika Serikat. Dan jumlah itu, barn 50% penderita yang sadar
mengidap, dan sekitar 30% di antaranya melakukan pengobatan secara teratur (Anonim,2011).
A
Sebagian besar penderita Diabetes Mellitus adalah tipe 2, yaitu sekitar 90% dan total
kasus Diabetes Mellitus, sedangkan sisanya 10% adalah penderita Diabetes Mellitus tipe 1.
Secara singkat, Diabetes Mellitus tipe 1 adalah akibat kerusakan sel beta pada organ
pankreas, sehingga tidak dapat mensekresikan hormon insulin untuk mengontrol kadar gula
dalam darah, dan penyakit dapat berkembang di usia muda, sedangkan Diabetes Mellitus
tipe 2 umumnya terjadi pada pasien usia di atas 40 tahun, ditandai dengan resistensi insulin
ataudefisiensiinsulin,ataukeduanya.(Priyanto,2009)
Kemajuan suatu daerah antara lain ditandai oleh peningkatan daya bell serta gaya
hidup masyarakat, termasuk di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang dapat dikatakan
sebagai daerah yang cukup maju sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Kemajuan
berdampak pada banyaknya bahan-bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi
masyarakat, dan mengingat tidak ada batasan dalam mengonsumsi makanan-makanan yang
tersedia sesuai selera, hal berisiko terjadinya ketidak-seimbangan nutrisi dan makanan
dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup sehat. Kemajuan juga
ditandai dengan minimalisasi tenaga manusia, dengan banyaknya peralatan-peralatan
canggih yang dioperasikan berdasarkan sistem komputer, akibatnya zat-zat yang didapat dan
makanan tidak “diolah” oleh tubuh sebagai energi, sehingga teijadi penumpukan dalam
tubuh. Salah satu zat yang menumpuk itu adalah gula (glukosa), dan menjadi cikal bakal
timbulnya penyakit Diabetes Mellitus. Singkatnya, secara umum penyakit Diabetes Mellitus
dipengaruhi oleh gaya hidup penderita, di
Download