Utang Luar l\egeri

advertisement
UtangLuarl\egeri
Berhrnbahlagi
(Media):Pemerintah
penambahan
JAKARTA
mengusulkan
utangluar
negeriuntukmenutup
defisitAPBN-P
2007.Penambahan
itudiyakini
padapertumbuhan
tidakakanmeningkatkan
risiko
ekonomi.
:
i Penambahan akan mencapui
Rp2,1 triliun sehingga total utang
luar negeri dalam Anggaran Pendapatan danBelanja Negara Perubahan
(APBN-P) 2007 menjadi Rp 42,4 triliun dari Rp40,3 triliun pada APBN
2007.Akibat penambahan itu, rasio
utang Indonesia terhadap produk
domestik bruto (PDB) naik dari
35,25%menjadi 35,6L7o
Peningkatan utang luar negeri tersebut te"rdiri dari prnlaman program
Rp19,'Lniliun atau lebih ting,g17,4/o
daripada pmlaman yang ditetapkan di
APBN sebesarRp16,3 triliun. Ada peningkatan utang luar negeri dari pinjaman progrlm sebesarRp2,8 triliun.
Adapunpinjaman luar negeri dari
prnjaman proyek sebesarRp23,3 triliqn atau menurunZ,8% dari pinjaman yang ditetapkan di APBN Rp2a
triliun. Terdapat penurunan Rp0,7
triliun dari pinjaman proyek,
Menurut Kepala Badan Kebijakan
Fiskal Departemen Keuangan Ang-'
gito Abimatryu, kenaikan pinjaman
luar "negeri tersebut tidak terlalu
memberikan risiko terhadap pertqmbuhan ekonomi.
"Rasio utang terhadap PDB itu tetap aman. Yang penting kita iugu
utangnya turun. Itu saja," kata Ango!
gito di ]akarta, kemarin.
Ia mengatakan penambahan utang
tersebutdilakukanpemerintahuntuk
menutup defisit anggaranyang naik
dari Rp40,5triliun (L,L/o)di APBN
2007menjadi Rp62 triliun Q,6%)ai
APBN-P2007.
Defisit meningkat karenarealisasi
anggaran pendapatan negaradan hibah
diperkirakan hanya sebesar Rp68a;5
triliun. Padahal, anggaran belanja
negar3 mencap arRpT46,4trdliun.
"lJntuk menutupi defisit, kita butuh tambahan dengan mobilisasi alternatif pembiayaan dari dalam dan
luar negeri."
Utang luar negeri tersebut bukan
utang baru, rnelainkan berupa penambahan nilai utang untukp*ju*-
an program yang diperlukan untu!
program perbaikan reformasi keuangan dan fiskal, bukan unfuk pembangunan fisik.
Klrena itu, pemerintah meminta
kepada Bank bu4ia, Bank Pembangunan Asia (ADB) |apan Bqnk for
International Corporation (fBIC),untuk menaikkan plafon utang luar negeri untuk Indo:resia.i
, Plafon utang luar negqri tersebutbisa naik atau turun tergantung dengan
kondisi APRN. Pasahrya, untuk menambah utang luar negeri, paslinya harus memb,ayarbwrga'Thpi kair bung,anya mlrah,langka waktu Oj.f*.'..
Direktur
Eksekutir,',3lllffi'ai
*' Penarikanpinjaman
1.100
NGO Forum o-nhrdonesian Development (INFID) bonatus K Maryt menilai posisi pemerintah sangat dilematis dalam menyikapi utang luar negeri.
Di satu sisi, pemerintah berupaya
mengurangl utang, di sisi'lain terdapat kebutuhan dana untuk mengatasi
persoalanjangka pendek, seperti pengurangan jumlah brangmiskin, kenaikan gaji guru, danpengembangan
usaha kecil dan menengah (UKM).
Karena itu, Donafus'menilai punambahan utang bisa diterima. Aialkan dana yang diperoleh digunakan
untuk program-program berjangka
pendek yang hasilnya dapat lang.
sung dinikmati seh.rruh rakyat.
"Contohryu saja, untuk penan!gulangan kemiskinan, gpjrguru, dan
ekspansi UKM," tegasDonatus.
(Ray/NoyK-71
Download