BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Berdasarkan judul penelitian ini, maka penelitian ini dilaksanakan di SMK
Negeri 9 Surakarta, berada di Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta
57137. Adapun pemilihan lokasi sebagai berikut: (1) terdapat materi pembelajaran
sketsa dan gambar pada media kanvas (2) Sekolah tersebut merupakan sekolah
kejuruan dibidang Seni, Kerajinan, dan Teknologi. Waktu yang diperlukan untuk
melakukan penelitian ini selama 6 bulan, dari bulan Januari 2016 sampai dengan
bulan Juni 2016. Langkah yang telah dilalui dalam proses penelitian ini meliputi
pembuatan proposal penelitian, pengumpulan data, analisis data dan pembuatan
laporan penelitian.
A. Pendekatan dan Strategi Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, lebih
menekankan pada proses pembelajaran sketsa dan gambar pada media kanvas dan
visualisasi hasil karya, maka jenis penelitian dengan strateginya yang terbaik adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian
yang memusatkan perhatiannya terhadap masalah-masalah aktual melalui proses
pengumpulan, penyusunan atau pengklasifikasikan, pengolahan, dan penafsiran data.
Strategi yang digunakan adalah studi kasus. Pada penelitian kualitatif studi kasusnya
mengarah pada pendeskripsisan secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi
tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya
(Sutopo, 2002: 111). Maka dipilihlah penelitian kualitatif
deskriptif
karena
penelitian ini memusatkan deskripsi secara rinci dan mendalam mengenai proses
pembelajaran sketsa dan gambar pada media kanvas dikelas X jurusan Desain
Komunikasi Visual menurut studi di lapangan beserta deskripsi analisis visualisasi
hasil karya siswa dalam sketsa dan gambar pada media kanvas.
B. Data dan Sumber data
Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data
yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan
menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau mengindikasikan sesuatu.
(Haris, 2010: 116). Menurut Lofland dan lofland (1984: 47) sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi
ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik
(Moleong,2010: 157). Berdasarkan uraian tersebut maka data untuk memperoleh data
diperlukan sumber data sebagai berikut:
1. Informan
Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek
penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian.
Informan tersebut adalah kepala program keahlian Desain Komunikasi Visual
Bapak Harjita Tur Budiarto untuk memperoleh data mengenai kurikulum
kompetensi Program Keahlian Desain Komunikasi Visual dan fasilitas yang
tersedia. Informan selanjutnya yaitu Bapak Wibawa Jati selaku guru materi
pembelajaran sketsa dan gambar pada media kanvas untuk memperoleh data
mengenai proses pembelajaran mulai dari persiapan berupa materi, hingga
pelaksanaan berupa metode, media hingga evaluasi serta siswa kelas X jurusan
Desain Komunikasi Visual untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kemudian informan terakhir yaitu siswa
kelas X DKV SMK Negeri 9 Surakarta untuk memperoleh data mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan hasil karya siswa.
2. Tempat dan peristiwa
Tempat dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 9 Surakarta, berada di
Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta 57137. Ditempat tersebut
proses pembelajaran sketsa dan gambar pada media kanvas dilaksanakan.
Sedangkan peristiwa meliputi keseluruhan kegiatan proses pembelajaran mulai
dari awal hingga akhir pembelajaran sketsa dan gambar pada media kanvas pada
siswa kelas X Desain Komunikasi Visual SMK Negeri 9 Surakarta.
3. Arsip dan Dokumen
Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam mengkaji dokumen, peneliti sebaiknya
tidak hanya mencatat apa yang tertulis, tetapi juga berusaha menggali dan
menangkap maknanya yang tersirat dari dokumen tersebut (Sutopo, 2002: 54).
Arsip merupakan data yang berupa catatan-catatan formal baik berupa susunan
pengurus organisasi, silabus, modul, maupun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang didalamnya mengandung daftar materi, model, media, metode serta
evaluasi pembelajaran. Sedangkan dokumen dari penelitian ini adalah foto selama
proses pembelajaran berlangsung dan foto visualisasi hasil karya sketsa dan
gambar pada media kanvas siswa.
C. Teknik Pengambilan Sampel (Cuplikan)
Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat
selektif dengan menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan
menggunakan
pertimbangan
berdasarkan
konsep
toritis
yang
digunakan,
keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lain. Sumber data
yang digunakan di sini tidak sebagai yang mewakili populasinya tetapi lebih
cenderung mewakili informasinya. Karena pengambilan cuplikan didasari dengan
jenis
teknik cuplikan
yang dikenal
sebagai
purposive sampling, dengan
kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi
dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber
data yang mantap. Sesuai dengan pendapat Margono (2004: 42) “Dalam penelitian
kualitatif pengambilan sampel dengan teknik sampling cenderung menggunakan
purposive karena sampel di sini tidak mewakili populasi dengan di generalisasi tetapi
lebih mewakili informasi untuk memperoleh kedalaman studi dalam konteksnya”.
Maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Karena untuk memperoleh informasi pada penelitian ini jelas dan dapat ditentukan
siapa informan yang mengetahui informasinya secara mendalam.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif terdiri dari berbagai jenis, bisa berupa
manusia, peristiwa dan tempat atau lokasi, benda, serta dokumentasi atau arsip
(Sutopo, 2002: 66). Metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen
terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah metode
wawancara mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter. (Burhan Bungin,
2008: 107). Maka teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian kualitatif
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang
berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. (Sutopo,
2002: 64). Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
berperan pasif. Observasi berperan pasif yaitu dengan pengamatan secara formal
maupun informal. Secara formal dapat diamati misalnya pertemuan atau kegiatan
kelas. Secara informal dapat dilakukan dengan mengamati situasi berbagai hal
yang ditemui, seperti kondisi bangunan, kelengkapan peralatan, ataupun
organisasinya. Maka observasi yang dilakukan untuk mendapatkan data tentang
proses pembelajaran sketsa dan gambar pada media kanvas adalah sebagai
berikut:
a. Keadaan lapangan berupa ruang kelas, maupun peralatan dalam kegiatan
belajar mengajar
b. Kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa saat proses pembelajaran
c. Tingkah laku siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Wawancara
Menurut Gorden dalam (Herdiansyah, 2009) wawancara merupakan
percakapan antara dua orang yang salah satunya bertujuan untuk menggali dan
mendapatkan informasi untuk satu tujuan tertentu. Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara, (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,
2010:186). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara
merupakan percakapan antara dua pihak
yang bertujuan untuk menggali
informasi dengan mengajukan pertanyaan kepada terwawancara.
Jenis wawancara yang diperlukan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur dan wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam
(in-depth interviewing). Wawancara terstruktur, masalah ditentukan oleh peneliti
sebelum wawancara dilakukan. Pertanyaannya telah diformulasikan oleh peneliti
secara pasti dan respondennya diharapkan menjawab dalam bentuk informasi
yang sesuai dengan kerangka kerja dan definisi permasalahanny. Wawancara
tidak terstruktur bisa dikatakan pertanyaan dan jawabannya diserahkan atau
berada pada orang yang diwawancarai (Sutopo 2002: 56-57)
Data yang diambil melalui wawancara terstruktur adalah wawancara
dengan sejumlah siswa sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran sketsa dan
gambar pada media kanvas yang dilakukan oleh guru. Sedangkan wawancara
mendalam atau tidak terstruktur dilakukan dengan guru pengampu materi sketsa
dan gambar pada media kanvas yaitu Bapak Wibawa Jati, sehubungan dengan
proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, materi, metode, media dan
bentuk evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran sketsa dan gambar
pada media kanvas.
3. Analisis Dokumen
Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki
posisi penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen bisa memiliki beragam
bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap, dan bahkan bisa
berupa benda-benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau. (Sutopo, 2002:
69) Dokumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui arsip guru
berupa RPP, lembar penilaian. Dokumen berikutnya berupa foto-foto proses
pembelajaran sketsa dan gambar pada media kanvas pada siswa serta visualisasi
hasil karya siswa.
E. Teknik Uji Validitas Data
Menurut Sutopo (2002: 77-78) bahwa data yang telah berhasil digali,
dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan
dan kebenarannya. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa cara yang bisa
dipilih untuk pengembangan validitas (kesahihan) data penelitian. Cara-cara tersebut
antara lain berupa teknik trianggulasi dan review informan.
1. Trianggulasi
Trianggulasi ini merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi
yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik simpulan yang mantap
diperlukan tidak hanya satu cara pandang (Sutopo, 2002: 78). Menurut Moleong
(2010: 179) trianggulasi dengan sumber data dapat dicapai dengan lima jalan
yaitu:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dari pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu organisasi dokumen
yang berkaitan
Berdasarkan penjelasan di atas maka untuk memperoleh data yang
valid, diperlukan adanya pembandingan terhadap beberapa data yang
diperoleh yaitu berupa dokumen dan arsip. Selanjutnya diuji kembali melalui
wawancara dengan informan terkait. Hal ini dilakukan memperoleh
kecocokan data antara dokumen arsip yang diperoleh dengan informan,
sehingga simpulan semakin yang didapat jelas dengan fakta dilapangan.
2. Review informan
Cara ini juga merupakan usaha pengembangan validitas penelitian yang
sering digunakan oleh peneliti kualitatif. Pada waktu peneliti sudah mendapatkan
data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya walaupun
mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka unit-unit laporan yang telah
disusunnya perlu dikomukasikan, dengan informan khususnya informan pokok.
Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut
merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui mereka. (Sutopo,
2002: 83)
F. Teknik Analisis Data
Menurut Miles & Huberman dalam (Sutopo, 2002: 91) dalam proses analisis
terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti
kualitatif. Analisis dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen pokok yaitu
reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta verifikasinya (Sutopo,2002:
94). Secara sederhana Miles dan Huberman dalam (Sutopo, 2002: 94) dinyatakan
bahwa terdapat dua model pokok dalam melaksanakan analisis di dalam penelitian
kualitatif, yaitu (1) model anlisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis), dan
(2) model analisis interaktif.
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan model analisis mengalir. Proses analisis dengan tiga komponen
analisisnya tersebut saling menjalin dan dilakukan secara terus menerus di dalam
proses pelaksanaan pengumpulan data. Tiga komponen tersebut masih aktif bertautan
dalam jalinan dan masih tetap dilakukan pada waktu pengumpulan data sudah
berakhir, dan dilanjutkan sampai waktu proses penulisan laporan penelitian berakhir
(Sutopo, 2002: 94). Sehingga analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan
saling terjalinnya proses reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan verifikasi
sampai waktu proses penulisan laporan penelitian berakhir.
Pengumpulan data
reduksi data
sajian data
penarikan simpulan verifikasi
Gambar 3.1 Model analisis jalinan atau mengalir
(Sumber: Miles & Huberman dalam Sutopo, 2002: 95)
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari
fieldnote. Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan
mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan
(Sutopo, 2002: 91).
2. Sajian data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam
bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. (Sutopo,
2002: 91). Penyusunan sajian berupa cerita sistematis dan logis dengan suntingan
penelitinya supaya makna peristiwanya menjadi lebih jelas dipahami, dengan
dilengkapi perabot sajian yang diperlukan (matriks, gambar dan sebagainya) yang
sangat mendukung kekuatan sajian data (Sutopo, 2002: 95). Berdasarkan
pernyataan mengenai sajian data maka peneliti menentukan penilaian pada data
kemudian merangkainya berupa deskripsi secara sistematis dengan dilengkapi
data berupa gambar atau matriks yang mendukung agar lebih jelas dipahami.
3. Penarikan simpulan serta verifikasinya
Menurut Sutopo (2002: 93) dari awal pengumpulan data, peneliti sudah
harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan
pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi
yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proporsi. Lebih lanjut lagi
simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan
untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, dengan melihat
kembali pada catatan dilapangan (Sutopo, 2002: 93).
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan gambaran rangkaian langkah-langkah yang
digunakan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah.
Deskripsi tahap penelitian di lapangan secara rinci seperti berikut:
1. Tahap persiapan
a. Pengajuan judul penelitian skripsi kepada dosen pembimbing.
b. Mengumpulkan bahan dan sumber materi untuk penelitian.
c. Melakukan penyusunan proposal penelitian.
d. Mengurus perijinan untuk melakukan penelitian.
e. Menyiapkan instrumen penelitian.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
3. Analisis Data
a. Memilih dan menentukan teknik analisis data yang tepat untuk digunakan.
dalam penelitian dan dicocokkan dengan hasil temuan dilapangan.
b. Melakukan verifikasi dan pembahasan dengan dosen pembimbing.
c. Membuat kesimpulan akhir sebagai temuan yang telah dilakukan.
4. Penyusunan Laporan Penelitian
a. Penyusunan laporan
b. Melakukan perbaikan / revisi laporan sesuai dengan hasil yang telah
didiskusikan
c. Penyusunan laporan
Download