MANAJEMEN KEUANGAN II PEMBIAYAAN SAHAM BIASA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan II Semester IV Program Studi S1 Manajemen Dosen Pembimbing : NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM Disusun Oleh : 1. Hasanar Rasyid 2. Anjar Dwi Lestari 3. Rosa Inayah 4. Zahratul Maqiyah 5. Rimatul Jihan 6. Dian Santana / 5130015004 / 5130015014 / 5130015026 / 5130015034 / 5130015043 / 5130015011 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA TAHUN AJARAN 2016 - 2017 PEMBAHASAN PENGERTIAN SAHAM Untuk memperoleh modal, perusahaan menerima setoran dari para investor. Sebagai bukti setoran, perusahaan mengeluarkan tanda bukti pemilik yang saham yang diserahkan kepada pihak yang menyetorkan modal. Pemilik perusahaan merupakan pihak yang mempunyai saham dan disebut sebagai pemegang saham. Saham adalah tanda penyertaan atau tanda kepemilikan seseorang atau badan usaha pada sebuah perusahaan. PENGERTIAN SAHAM MENURUT PARA AHLI Hanafi dan Halim (2009), Saham merupakan klaim paling akhir urutannya atau haknya. Bila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka kas yang ada dipakai untuk melunasi utang terlebih dahulu, baru kemudian jika terdapat sisa, kas tersebut digunakan untuk membayar pemegang saham. Darmadji dan Fakhrudin (2011), Saham (shares) didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Berdasarkan pengertian saham di atas dapat dinyatakan bahwa saham merupakan selembar kertas yang diterbitkan oleh perusahaan sebagai tanda kepemilikan perusahaan karena telah menyetorkan sejumlah modal. A. Saham Biasa Saham Biasa Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior dalam hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi karena pemilik saham biasa ini tidak memiliki hak-hak istimewa. Pemilik saham biasa juga tidak akan memperoleh pembayaran dividen selama perusahaan tidak memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham /RUPS dengan ketentuan one share one vote. Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain. Saham merupakan sumber dana utama dari perusahaan dan merupakan bagian dari modal sendiri, dimana terdiri dari : 1. Modal disetor (nominal) 2. Agio saham (disagio saham) 3. Laba ditahan (retained earning) Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan. B. Hak Pemegang Saham Biasa: 1. Hak control Hak untuk memilih dewan direksi, sehingga dapat mengontrol kebijakan direksi. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham. 2. Hak penerima pembagian keuntungan Karena sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatakan bagian keuntungan perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen. 3. Hak preemptive Sebagai pemilik perusahaan pemegang saham biasanya memiliki hak yaitu: Merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah C. Nilai Saham Ada beberapa nilai yang berhubungan dengan saham: 1. Nilai buku (book value) Nilai saham yang didasrkan pembukuan perusahaan emiten. 2. Nilai Pasar Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar. Nialai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. 3. Nilai Intrinsik Nilai seharusnya dari suatu saham. Ada dua analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya saham: - Fundamental security analysis atau company analysis Analisis harga saham yang mendasarkan pada data yang berasal dari keuangan perusahaan ( misal laba, dividen, penjualan) - Technical analysis Analisis harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham (misal harga saham, volume transaksi) D. Faktor yang dipertimbangkan dalam pembiayaan saham biasa 1. Pembagian laba 2. Pengendalian perusahaan 3. Pembagian resiko. E. Evaluasi Saham Dilihat dari Sudut Pandang : Keunggulan pembiayaan dengan saham biasa : 1. Tidak membayar dividen tetap (biaya modal). 2. Tidak memiliki tanggal jatuh tempo. 3. Dapat digunakan untuk menyangga kerugian. 4. Lebih mudah terjual dibanding obligasi. 5. Dividen dikenakan pajak yang lebih rendah. Kelemahan pembiayaan dengan saham biasa : 1. Berkurangnya hak suara pemilik saham lama. 2. Saham lebih banyak memberi hak atas laba. 3. Biaya penerbitan saham lebih mahal dari biaya penerbitan obligasi. 4. Biaya modal dari saham biasa umumnya lebih tinggi dari biaya modal dari hutang. F. Metode Penjualan Saham Biasa 1. Penawaran Penanggungan Menjual saham baru kepada masyarakat melalui bank investasi (under writer) dengan jaminan penjualan 100%. 2. Standby Agreement Menjual saham baru kepada masyarakat melalui bank investasi dengan jaminan kurang dari 100%. 3. Penawaran hak murni Menjual saham biasa baru kepada pemilik saham lama tanpa melalui bank investasi. Daftar Pustaka http://lindapipipit.blongspot.co.id/2013/01/pembiayaan-saham-biasa.htm http://ddebussy.blongspot.com/2011/05/bab-6-mencari-sumber-pendanaan-dan.html http://financeunusa.blogspot.co.id/2016/05/pembiayaan-saham-biasa-hutang-dansaham.html sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya