Himpunan Oleh : Devie Rosa Anamisa Pengertian Kumpulan dari objek-objek yang berbeda Digunakan untuk mengelompokkan sejumlah objek. Objek-Objek dalam Himpunan dapat berupa: – – – Elemen Unsur Anggota Contoh : A= {1,2,3,4} – Menggambarkan himpunan A terdiri dari 4 anggota/unsur/elemen yaitu 1,2,3, dan 4. Jika sebuah himpunan berukuran besar atau tak terbatas, bisa digambarkan dengan mendaftar sifat yang diperlukan untuk menjadi anggota. Contoh: B = { x|x bil. Bulat genap positif} Karakteristik Himpunan Well-defined – – Sebuah himpunan dikatakan well-defined, jika secara definitif dapat dinyatakan apakah suatu objek merupakan elemen atau bukan elemen dari himpunan tersebut. Misal : S = {beberapa bilangan asli}, maka S bukan merupakan himpunan yang well-defined sebab tidak dapat dinyatakan apakah 5 Є S, ataukah 5 Є S. S ={empat bil. Asli pertama}, maka elemen-elemen S dapat disebutkan secara definitif, yakni 1,2,3 dan 4. Ekspresi Himpunan Sebuah himpunan dapat dinyatakan dengan menyebutkan sifat-sifatnya, atau dengan mendaftar elemen-elemennya. Misalnya, himpunan bilangan prima yang kurang dari atau sama dengan 5, dapat dinyatakan sebagai {2,3,5}, atau {x|x bilangan prima ≤ 5} Sebuah himpunan S tersusun atas elemen-elemen, dan jika a merupakan salah satu elemennya, maka dapat dinotasikan a∈S Ada tepat satu himpunan yang tidak memiliki elemen, yang disebut sebagai himpunan kosong, dan dinotasikan sebagai Ф. Cara Penyajian Himpunan Enumerasi Elemen – – – Artinya menuliskan semua elemen himpunan yang bersangkutan, diantara 2 buah tanda kurung kerawal Biasanya suatu himpunan diberi nama dengan menggunakan huruf kapital maupun dengan menggunakan simbol simbol lainnya Contoh: Himp. A berisi 4 buah bil. Asli pertama dapat ditulis sebagai : A = {1,2,3,4} Simbol-simbol baku – Terdapat sejumlah simbol-simbol baku yang biasa digunakan untuk mendefinisikan himpunan yang sering digunakan antara lain: – P= N= Z= Q= R= C= himpunan bilangan bulat positif = { 1, 2, 3, ... } himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ... } himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... } himpunan bilangan rasional himpunan bilangan riil himpunan bilangan kompleks Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan dengan U. Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}. Notasi Pembentuk Himpunan – – Notasi : {x|syarat yang harus dipenuhi oleh x} Aturan dalam penulisan syarat keanggotaan: Bagian dikiri tanda ‘|’ melambangkan elemen himpunan Tanda ‘|’ dibaca dimana atau sedemikian sehingga. Bagian dikanan tanda’|’ menunjukkan syarat kenaggotaan himpunan Setiap tanda’,’ didalam syarat keanggotaan dibaca sebagai dan. – Contoh : A adalah himpunan bilangan bulat posistif yang kecil dari 5, dinayatkan sebagai: – A={x|x adalah bilangan bulat positif yang kecil dari 5} – A={x|xЄP, x<5} – A={1,2,3,4} B adalah himpunan bil. Genap positif yang lebih kecil atau sama dengan 8, dinyatakan sebagai: – B={x|x adalah himpunan genap positif lebih kecil atau sama dari 8} – B={x|x/2 Є P, 2 ≤ x ≤ 8} – B={2,4,6,8} Diagram Venn – – – Menyajikan himpunan secara grafis Didalam diagram venn himpunan semesta (U) digambarkan sebagai suatu segi empat sedangkan himpunan lainnya digambarkan sebagai lingkaran didalam segi empat tersebut. Misal : U={1,2,...,7,8}, A={1,2,3,5}, B={2,5,6,8} Relasi Himpunan Himpunan Bagian – Sejati dan Tak Sejati – – Sebuah himpunan B merupakan himpunan bagian (subset) dari himpunan A dan dinotasikan ”B⊆A” atau ”A⊇B”, jika setiap elemen B merupakan elemen A. Untuk setiap himpunan A, A dan Ф keduanya merupakan himpunan bagian pada A. A disebut sebagai himpunan bagian tak sejati (improper subset), sedangkan himpunan bagian lainnya disebut himpunan bagian sejati (proper subset) Misalkan S ={a,b,c}, maka S memiliki 8 macam himpunan bagian yakni Ф, {a}, {b}, {c}, {a,b}, {a,c}, {b,c}, {a,b,c}. Himpunan Sama – – Himpunan A dan B dikatakan sama (dinotasikan A=B) jika dan hanya jika A⊆B dan B⊆A, atau A=B↔ A⊆B dan B⊆A. Contoh : Himpunan A={1,2,3,4} dan B={3,2,4,1} adalah himpunan yang sama Kardinalitas A merupakan himpunan yang elemenelemennya berhingga banyaknya. Jumlah elemen A disebut kardinal dari himpunan A Notasi : n(A) atau |A| Contoh : – B={x|x merupakan bil. Prima yang lebih kecil dari 20}, maka B={2,3,5,7,11,13,17,19}, n(B)=8 Himpunan Kosong Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal =0 disebut himpunan kosong Notasi : Ф atau { } Contoh : – – E = {x|x<x}, maka n(E)=0 P={orang indonesia yang pernah ke bulan}, maka n(P)=0 Himpunan Yang Ekiuvalen Himpunan A dikatakan ekiuvalen dengan himpunan B – Jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut sama. Notasi : A~B ↔ |A| = |B| Contoh : – Jika A ={1,3,5,7} dan B={a,b,c,d}, maka A~B Himpunan Saling Lepas Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (Disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. Notasi : A ⁄⁄ B Contoh: A={x|x Є P, x <8} dan B {20,30,...} maka A ⁄⁄ B. Himpunan Kuasa Disebut powerset Suatu himpunan A yang elemen merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri. Notasi: P(A) atau 2^A Contoh: A ={1,2} maka P(A)={{ },{1},{2},{1,2}} n(A)=4 Operasi Terhadap Himpunan Irisan (intersection) – – Adalah himpunan yang setiap elemennya merupakan elemen dari himpunan A dan himpunan B. Notasi : A ∩ B = { x | x Є A dan x Є B} Gabungan (union) – – Adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B Notasi : AUB = {x|xЄA atau xЄB} Komplemen (-) – – Adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen U yang bukan himpunan A dan bukan himpunan B. Notasi : Â = { x | x Є U dan x Є A dan x Є B} Selisih (A-C) – – Adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen A dan bukan elemen C. Notasi : A –C = {x|xЄA dan x ЄC}=A ∩Ĉ Beda Setangkup (Symmetric Difference) – – Adalah suatu himpunan yang elemennya ada pada himpunan A atau B tetapi tidak pada keduanya. Notasi : A Θ B = (A U B) – (A ∩ B)= (A-B) U (B-A) Perkalian Kartesian – – – Himpunan yang elemennya semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang mungkin terbentuk dengan komponen pertama dari himpunan A dan kedua dari himpunan B. Notasi : A x B = {(a, b)| a Є A dan b Є B} Misal : C ={1,2,3} dan D ={a,b} maka C x D ={(1,a),(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,b)} Sifat-sifat operasi Himpunan Hukum identitas : – – – AUФ=A A∩U=A Hukum komplemen : – – – AUÂ=U AUÂ=Ф Hukum Involusi = (Ā) A Hukum Null Hukum Idempoten – – A∩Ф=Ф AUU=U AUA=A A∩A=A Hukum Penyerapan – – A U (A ∩ B) = A A ∩ (A U B) = A Hukum demorgan : (AUC) = Ā ∩ Ĉ Soal 1. Jika A={1,3,5} dan B={4,5,6}, maka: a. b. c. d. 2. 3. AUB A∩B A–B B–A A={a,b,c} maka berapa P(A)! Jika x ={1,2,3} dan y ={a,b} maka perkalian kartesiannya: a. b. c. d. x.y y.x y.y |x|.|y| 4. Jika A={1,4,7,10},B={1,2,3,4,5}, C={2,4,6,8} a. A ∩ B U C b. B ∩ U c. (AUB) - (C-B) d. A ∩ (B U C) 5. A = himpunan semua mobil buatan dalam negeri B = himpunan semua mobil import E = himpunan semua mobil milik mahasiswa universitas tertentu, maka (E ∩ A) U (E ∩B)! 6. Jika A = {(x, y) | x + y=7,x,y Є R} B = {(x, y) | x - y=3,x,y Є R} maka A x B x C ! 7. A ={1,2}, B={a,b}, C={α,β} maka A x B x C!