BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia yang semakin tidak menentu ini, membuat orang saat ini berpikir panjang untuk membelanjakan uangnya dan bersifat konsumtif. Berbagai golongan masyarakat saat ini lebih banyak mengambil keputusan untuk menyimpan uangnya, bahkan mengembangkan uangnya untuk mempersiapkan hari depan, salah satunya dengan cara menginvestasikan uang atau dana yang dimiliki baik dengan real asset maupun financial asset dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dimasa mendatang yang relatif agak panjang, seperti persiapan dana untuk anak kuliah, persiapan pensiun dan lain sebagainya. Membaca peluang ini, berbagai pilihan investasi mulai marak ditawarkan, dan hal ini memacu setiap orang yang akan melakukan investasi untuk lebih selektif terhadap berbagai pilihan investasi tersebut. Akhirnya investor dituntut mengenal termasuk type investor apakah dan harus memiliki pengetahuan agar dapat menganalisa berbagai pilihan investasi yang aman dan menguntungkan sesuai dengan tujuan investasi yang diharapkan. Pada dasarnya investor dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu investor konservatif dan investor agresif. Investor konservatif biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga 1 dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki risiko besar, karena filosofi investasi mereka adalah menghindari risiko. Walaupun investor konservatif sering berinvestasi, mereka umumnya hanya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya. Investor agresif, atau biasa disebut 'Pemain', adalah kebalikan dari investor konservatif. Jenis investor ini sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki. Semakin banyak angka­angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor agresif menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan. Pasar Modal adalah salah satu bentuk pilihan investasi yang semakin hari makin digemari oleh masyarakat, karena keuntungan yang dihasilkan sangat menjanjikan bahkan dapat merubah nilai awal dana yang diinvestasikan menjadi berlipat kali ganda. Potensi tingkat keuntungan yang bisa didapat di pasar modal cukup tinggi. Tidak ada kesenangan dibandingkan dengan melihat kenaikan saham yang dibeli. Tetapi perlu diingat, dalam semua investasi, potensi risikonya juga tinggi. Investor pemula yang ingin bermain di pasar modal sebaiknya mempelajari dan 2 mencari informasi selengkap mungkin sekitar transaksi saham, baik cara maupun bagaimana melihat saham unggulan, walaupun untuk saat ini sangat banyak perusahaan securitas yang menawarkan jasa manajer investasi untuk mengelola dana para investor. Sedangkan pasar modal sendiri adalah merupakan tempat para investor dan pencari dana bertemu yaitu untuk melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, terdapat perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen­instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya di dalam pasar modal investor akan berusaha melakukan investasi pada saham sebuah perusahaan yang menawarkan keuntungan (return) tinggi. Tetapi kembali perlu diingat bahwa keuntungan yang besar akan menimbulkan resiko yang besar juga. Keuntungan (return) yang diterima oleh seseorang dapat berupa bunga jika investasi tersebut dilakukan dalam bentuk obligasi. Sedangkan jika investasi surat berharga, maka return yang diperoleh investor dapat berupa surat capital gain atau deviden.Capital gain adalah pengembalian yang diperoleh investor karena adanya 3 selisih positif kenaikan harga saham . Sedangkan deviden adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham, biasanya dibagikan pada akhir tahun buku yang besarnya disesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Resiko dapat disebut sebagai kemungkinan apa yang diharapkan berbeda daripada sesungguhnya. Dalam hal ini, resiko dapat dibedakan menjadi 2, yaitu resiko sistematis (non diversifiable risk) dan Resiko tidak sistematis (diversifikasi risk). Resiko sistimatis merupakan resiko yang hampir dihadapi semua perusahaan dan tidak dapat dihindari/dihilangkan/diversifikasikan, contohnya seperti kebijakan moneter, tingkat suku bunga, inflasi, kerusuhan, dan isu politik.Biasanya dilambangkan dengan Beta pasar / resiko pasar. Resiko tidak sistimatis, merupakan resiko yang hanya dialami oleh perusahaan tertentu dan dapat dihilangkan oleh perusahaan tersebut. Hal ini bisa dilihat dalam peristiwa kebakaran, pemogokan tenaga kerja, program pemasaran gagal, mutu sumber daya manusianya rendah dan sebagainya. Untuk menghindari risiko – risiko tersebut di atas maka seorang investor harus benar – benar dapat memilih dan memprediksikan dengan jeli sekuritas mana yang mempunyai keuntungan tinggi, walaupun mempunyai risiko yang tinggi pula. Di mana dalam memilih di sekuritas mana investor akan menanamkan modalnya seorang investor juga akan lebih baik dapat memprediksikan perubahan/fluktuasi harga saham sebuah perusahaan. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mencari 4 jawaban pengaruh faktor – faktor fundamental seperti financial leverage, liquidity, asset growt, asset size, dan operating leverage yang diharapakan dapat mempengaruhi perubaan harga saham sebuah perusahaan. Beradasarkan alasan – alasan yang telah disebutkan di atas maka penulis memilih judul penelitian “ Pengaruh Faktor – faktor Fundamental terhadap harga saham PT. Kalbe Farma dan PT. Darya Varya, Tbk periode tahun 2004­2006”. B. Perumusan Masalah Permasalahan yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Pengaruh faktor – faktor fundamental, yaitu : financial leverage, liquidity, asset growt, asset size, dan operating leverage terhadap harga saham PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Darya Varia, Tbk periode tahun 2004 – 2006 ?.” C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh faktor – faktor fundamental terhadap harga saham. 5 b. Untuk mengetahui faktor – faktor fundamental manakah yang paling berpengaruh terhadap harga saham. 2. Kegunaan Penelitian a. Sebagai sumber informasi kepada investor yang ingin melakukan investasi pada suatu perusahaan (PT. Kalbe Farma dan PT. Daria Varya). b. Bagi perusahaan yang dijadikan objek penelitian dapat dijadikan acuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh faktor – faktor fundamental terhadap harga saham perusahaan itu sendiri. 6