PENDIDIKAN PANCASILA USIA DINI Disusun Oleh : Nama : Kusuma Wardani NIM : 11.01.2942 Prodi Jurusan : D3 – Teknik Informatika Dosen : Irton, SE.,M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 1.1 Abstraksi Sebagaimana kita lihat bahwa rentang usia TK (4 – 6 th) disebut dengan masa usia dini, yang merupakan masa keemasan bagi seseorang karena masa inilah seluruh informasi dapat diserap dengan mudah dan cepat oleh anak melalui seluruh panca indranya. Sebagai analoginya bahwa anak ibarat spons (karet busa) yang mampu menyerap air tanpa peduli apakah air itu bersih atau kotor, oleh karena itu masa ini sering disebut dengan masa kritis untuk memperkenalkan dan menanamkan segala hal yang positif dan berguna bagi perkembangan anak dimasa selanjutnya. Dengan pembelajaran terpadu anak diajak untuk bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Disini peranan guru sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan atau tercapainya tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Karena kurangnya penerapan nilai-nilai pancasila yang terjadi sekarang ini harus mulai kita perbaiki. Dengan pendidikan pancasila di usia dini anak diperkenalkan tentang apa itu pancasila dan cara mengamalkan pancasila. 1.2 Latar Belakang Pancasila adalah suatu bentuk pendidikan nilai moral di Indonesia. Dalam hal ini pendidikan memiliki cakupan yang luas, seperti nilai religius, sosial, ekonomi dan banyak lagi. Pendidikan nilai dalam pendidikan Pancasila dalam pandangan Lickona (1992) disebut “educating for character” atau “pendidikan watak” mengartikan watak atau karakter sesuai dengan pandangan filosofis Michael Novale yakni compatible mix of all those virtues identifed bu religions traditions, literary stories, the sages and persons of commonsense down trough history artinya suatu perpaduan yang harmonis dari berbagai kebijakan yang tertuang dalam keagamaan, sastra, pandangan kaum cerdik pandai dan manusia pada umumnya sepanjang zaman. Tetapi pada zaman sekarang ini penerapan nilai Pancasila kurang menjadi sorotan pemerintah dan masyarakat luas. Banyak masyarakat yang acuh tak acuh pada pancasila. Bahkan masih ada masyarakat kita yang tidak hafal sila-sila dari Pancasila. Ironis memang, Pancasila yang menjadi ideologi bangsa indonesia sendiri kurang diamalkan bahkan kurang dimengerti bangsa kita sendiri. Mungkin dikarenakan kurangnya pendidikan pancasila yang diberikan kepada masyarakat kita sehingga mereka kurang mengetahui apa dan untuk apa pancasila itu. 1.3 Rumusan Masalah Setiap anak dilahirkan bersamaan dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Tak ada satu pun yang luput dari Pengawasan dan Kepedulian-Nya. merupakan tugas orang tua dan guru untuk dapat menemukan potensi tersebut. Syaratnya adalah penerimaan yang utuh terhadap keadaan anak. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak. Sebagaimana kita lihat bahwa rentang usia TK (4 – 6 th) disebut dengan masa usia dini, yang merupakan masa keemasan bagi seseorang karena masa inilah seluruh informasi dapat diserap dengan mudah dan cepat oleh anak melalui seluruh panca indranya. Sebagai analoginya bahwa anak ibarat spons (karet busa) yang mampu menyerap air tanpa peduli apakah air itu bersih atau kotor, oleh karena itu masa ini sering disebut dengan masa kritis untuk memperkenalkan dan menanamkan segala hal yang positif dan berguna bagi perkembangan anak dimasa selanjutnya. Dengan pesatnya perkembangan pada seluruh aspek yang disebabkan oleh perkembangan otaknya yang dapat mencapai 90% dari otak orang dewasa. Oleh karena itu tugas utama dari seorang guru disekolah untuk menyediakan berbagai pengalaman belajar yang menentang anak untuk terus bereksplorasi. Pendekatan pembelajaran terpadu dinilai sesuai untuk digunakan pada anak usia TK karena karakteristik usia TK adalah senang bermain dan dengan bermain mereka belajar. Dengan pembelajaran terpadu anak diajak untuk bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Disini peranan guru sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan atau tercapainya tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Karena itu pendidikan pancasila harus diberikan kepada anak semenjak usia dini. Agar dari dini anak-anak mengetahui pentingnya pancasila untuk diamalkan dan kelak anak-anak nanti dapat mengamalkan nilai-nilai pancasila sesuai dengan apa yang terkandung di dalamnya. Anak-anak bisa belajar sambil bermain agar dari dini sudah mengetahui tentang pancasila. Mungkin bisa belajar dari hal yang paling sederhana setelah naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan diberikan pelajaran yang lebih detail. 1.4 Pendekatan-Pendekatan Landasan Psikologis Landasan psikologis utamanya berhubungan dengan psikologis perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi atau materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada peserta didik agar tingkat keluasan dan kedalaman sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi atau materi pembelajaran pancasila tersebut disampaikan kepada peserta dan bagaimana pula peserta didik harus mempelajarinya melalui pendidikan tematik. Diharapkan dalam pendidikan pancasila tersebut ada perubahan perilaku peserta didik menuju kedewasaan baik fisik, mental, intelektual, moral maupun sosial. Landasan Yuridis Landasan yuridis berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di SD. Dalam UU no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka mengembangkan pribadi dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat serta bakatnya (pasal 9). Dalam UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasiona, dinyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikanberhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya (Bab V pasal 1-b). 1.5 Pembahasan Sejarah implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bukan dalam pengertian keabsahan substansialnya, tetapi dalam konteks implementasinya. Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilainilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkit di negara-negara seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Implementasi pancasila dalam kehidupam bermasyarakat pada hakikatmya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Aplikasi Nilai-Nilai Pancasila adalah praktik sikap dan perilaku manusia yang sesuai. Pancasila merupakan satu kesatuan nilai-nilai ketuhanan (agama). Kesadaran manusia sebagai ciptaan Tuhan ini melahirkan kesadaran bahwa manusia adalah hamba (abdi) Tuhan. Mengandung konsekuensi keharusan manusia untuk taat dan patuh pada ciptaannya. Kemanusiaan, manusia tidak terlepas dari harkat dan martabatnya sebagai makhluk yang berakal. Keberakalan identik dengan keberontakan dan keberpikiran manusia. Persatuan mengandung makna persatuan dan kesatuan ideologis (Pancasila), politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan. Kesatuan dan persatuan bangsa dibangun berdasarkan solidaritas sosial diperlukan adanya kerelaan berkorban kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat adalah demokrasi yang mengedepankan musyawarah. Oleh karena itu dari usia dini generasi muda kita harus disiapkan dari sekarang. Mereka harus mendapatkan pendidikan pancasila sejak dini agar mereka tahu apa nilai-nilai yang terkandung dalam sila pancasila serta diharapkan mampu mengamalkannya kelak. Pancasila adalah ideologi bangsa dan kita sebagai warga negara wajib mengamalkannya. Jika tidak mendapat pelajaran pancasila sejak dini mungikin generasi kita akan menjadi lebih terpuruk dari sekarang. Karena itu biasakan sejak dini menanamkan nilai-nilai pancasila pada generasi mua kita. Sikap Ketuhanan, kemanusiaan, keadilan dan lain sebagainya. Anak-anak bisa belajar sambil bermain agar dari dini sudah mengetahui tentang pancasila. Mungkin bisa belajar dari hal yang paling sederhana setelah naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan diberikan pelajaran yang lebih detail. 1.6 Kesimpulan dan Saran Pancasila adalah ideologi bangsa yang patut kita pelajari, teladani dan kita amalkan. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini ideologi pancasila sangat rentan diamalkan bahkan dipelajari oleh bangsa kita sendiri. Untuk memperbaiki pengamalan nilai-nilai dari pancasila sendiri, kita harus memberikan pendidikan pancasila kepada generasi muda kita. Agar sejak dini mereka mengetahui apa itu pancasila dan untuk apa pancasila dirumuskan serta apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Hal ini perlu diperhatikan pemerintah dan masyarakat. Tidak hanya di lingkungan sekolah, para orang tua juga bisa memberikan arahan kepadada anak-anaknya tentang kemanusiaan, keadilan, kejujuran dan lain sebagainya mungkin dalam konteks yang lebih sederhana yang mudah dimengerti anak seusianya. Orang tua harus juga harus ikut memahami nilai-nilai dari pancasila, meneladani serta mengamalkannya agar anak-anaknya lebih bisa mendalami pancasila dan lebih mudah dalam pengamalannya sehari-hari. 1.7 Referensi http://blog.tp.ac.id/landasan-filosofis-psikologis-dan-yuridispembelajaran-tematik diunduh pada tanggal 22 oktober 2011 http://yusufhadi.net/ diunduh pada tanggal 26 oktober 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi diunduh pada tanggal 26 oktober 2011 Aisyah, Siti. (2008). Pembelajaran Terpadu Buku materi Pokok PGTK2501/25KS/Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka. http://www.artikata.com/