penyusunan rencana manajemen risiko

advertisement
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
08 Juli 2016
Pertemuan
STIE Widya Praja Tanah Grogot
13
PENYUSUNAN RENCANA
MANAJEMEN RISIKO
(PEDOMAN SEDERHANA)
NAMA UNIT ORGANISASI
PERIODE WAKTU
CATATAN
 Pedoman ini sebagai contoh rencana bagi manajemen risiko menurut ISO 31000:2009 sebagai pelatihan
bagi pembelajaran di STIE Widya Praja Tanah Grogot.
 Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal bukan sebagai suatu standar baku.
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
1/9
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
STIE Widya Praja Tanah Grogot
08 Juli 2016
Pertemuan
13
1. PENDAHULUAN & PENETAPAN KONTEKS
Kegiatan/kejadian diberi nama
yang dilaksanakan oleh
tempat pelaksanaan di
dengan
.
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan/kejadian ini yaitu:
1.1. LATAR BELAKANG dan JANGKAUAN KEGIATAN/KEJADIAN
Suatu gambaran atas suatu kegiatan/kejadian disajikan dalam bagian ini. Gambaran harus dapat
menjelaskan dengan gamblang bagi pembaca untuk memahami situasi yang terjadi dalam dokumen ini.
Beberapa hal yang dapat diuraikan diantaranya:
 Latar Belakang Kegiatan/Kejadian:
 Aktivitas Detail Kegiatan/Kejadian:
 Lingkungan - Lokasi dan Tata Letak:
 Aktivitas yang Membutuhkan Perizinan:
1.2. DETAIL PENGORGANISASIAN
Jelaskan secara detail hal-hal berikut:
 Alur Pengorganisasian Kegiatan/Kejadian:
 Nama Individu Penanggung Jawab Kegiatan/Kejadian:
 No. Telepon Kontak:
 Email Kontak:
2. PEMBATASAN DEFINISI
Risiko - Suatu kemungkinan yang dapat terjadi dan memiliki dampak terhadap tujuan.
Penilaian Risiko - Proses keseluruhan dari identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko.
Manajemen Risiko - Budaya, proses dan struktur yang diarahkan mewujudkan ptensi peluang, dengan tetap
mengelola efek sampingnya.
dan definisi lain yang digunakan dalam dokumen ini.
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
2/9
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
08 Juli 2016
Pertemuan
STIE Widya Praja Tanah Grogot
13
3. PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM RENCANA MANAJEMEN RISIKO
Poin ini menjelaskan secara detail semua agen, organisasi dan bisnis yang terlibat dalam persiapan dan
penyumbang masukan dalam Rencana Manajemen Risiko. Tentukan siapa saja yang harus terlibat dalam proses
konsultasi nantinya.
4. IDENTIFIKASI RISIKO
Di bawah ini adalah beberapa pilihan identifikasi risiko lazim digunakan. Ini bukanlah patokan, tetap harus
mempertimbangkan sesuatu situasi dan kegiatan/kejadian yang spesifik terjadi.
MATERIAL & PERILAKU BERBAHAYA
Perilaku Pelanggaran Ketertiban & Kedisiplinan
(disorderly unruly behaviour)
Bahan-bahan kimia (chemical hazards)
Akses publik terhadap area non-publik suatu
kegiatan/kejadian (public accessing non-publik areas
of event)
Petasan/Kembang Api (pyrotehnics/fireworks)
Penyalahgunaan hiburan atau tunggangan (misuse of
amusement and rides)
Bahan bakar, seperti bensin, LPG, solar (fuels i.e.
petrol, LPG, diese)
Obat-obatan terlarang dan atau alkohol yang
berpengaruh terhadap seseorang (drug and/or
alcohol affected persons)
Aktivitas Kriminal (criminal activity)
MANAJEMEN TEKNIS
Berdesak-desakan (overcrowding)
Manajemen lokasi yang tidak memadai (inadequate
site management)
Terorisme/ancaman bom (terrorism/bomb threat)
Pengarahan staf yang kurang (lack of staff briefing)
Kegawatan Medis seperti serangan jantung (medical
emergency i.e. heart attack)
Kegagalan komunikasi (communication failure)
Kegagalan kehilangan daya kecil (lost children power
failure)
Bahaya di air seperti tenggelam (water hazard)
Kurang sadar penjaga terhadap lokasi fasilitas (lack of
patron awereness of facility locations)
Kerusakan toilet (toilet failure)
Pemasok makanan tidak terdaftar (unregistered food
vendors)
BAHAYA PERJALANAN/SELIP
Struktur sementara yang tidak aman (unsafe
temporary structures)
Kabel listrik (electrical cables)
Cuaca ekstrim (extreme weather)
Tanah tidak rata atau permukaan goyah (uneven
ground, loose surfaces)
Desain lantai/permukaan (flooring design/surface)
Api (Fire)
Penerangan (Lighting)
Memanjat sesuatu untuk pandangan lebih jelas
(climbing for vantage point)
KESEHATAN
Kepadatan lalu lintas (traffic congestion)
Keracunan makanan (food poisoning)
Tabrakan (collisions)
Wabah penyakit (disease outbreak)
Akses layanan darurat (emergency services access)
Penularan penyakit dari hewan ke manusia (animal to
human spread of disease)
Kebisingan (excessive noise levels)
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
3/9
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
08 Juli 2016
Pertemuan
STIE Widya Praja Tanah Grogot
13
KENDARAAN
Pembatas sementara (temporary fencing)
Parkir yang tidak bisa digunakan (disabled parking)
Kurang area parkir (lack of parking spaces)
AKSESIBILTAS
Ruang duduk yang tidak memadai (inadequate
seating space)
Fasilitas toilet yang tidak bisa diakses (inaccessible
toilet facilities)
Kesulitas tur dalam lokasi kegiatan/kejadian (difficulty
touring through event site)
LIMBAH
Jumlah toilet yang tidak memadai (inadequate
numbers of toilets)
Tempat sampah yang tidak cukup (insufficient rubbish
bin)
Pemeliharaan toilet yang tidak memadai (inadequate
maintenance of toilet)
Pengosongan sampah yang kurang (inadequate
emptying/cleaning of bins)
Jarum/jarum suntik (needles/syringes)
Pemungutan sampah (litter collection)
Terbakar matahari/dehidrasi (sunburn/dehydration)
Pengumpulan atau
pembungan limbah cair
(collection/removal of wastewater)
Pembersihan kawasan merokok (smoking site clean
up)
5. PENILAIAN POTENSI RISIKO
Ketika suatu risiko diidentifikasikan, itu akan dievaluasi menggunakan dua matriks, peringkat kualitatif atas
kemungkinan (rating of the likelihood) dari kegiatan/kejadian yang terjadi dan skala kemungkinan suatu
konsekuensi (the possible consequences). Dengan analisis kombinasi ini akan menghasilkan satu level risiko.
Dengan menggunakan gambaran grafik akan memberikan informasi kritis untuk menentukan risiko mana yang
harus dikelola atau diterima.
KEMUNGKINAN
LEVEL
KRITERIA
Hampir Tidak Terjadi
(1)
 Kemungkinan terjadinya sangat jarang (<2 kali dalam 1 tahun)
 Persentase kemungkinan terjadi <5% dari volume transaksi dalam 1 periode
Jarang Terjadi
(2)
Kadang Terjadi
(3)
Sering Terjadi
(4)
Hampir Pasti Terjadi
(5)
 Kemungkinan terjadinya jarang (2-10 kali dalam 1 tahun)
 Persentase kemungkinan terjadi 5%-10% dari volume transaksi dalam 1
periode
 Kemungkinan terjadinya cukup sering (>10-18 kali dalam 1 tahun)
 Persentase kemungkinan terjadinya >10%-20% dari volume transaksi dalam
1 periode
 Kemungkinan terjadinya sering (>18-26 kali dalam 1 tahun)
 Persentase kemungkinan terjadinya >20%-50% dari volume transaksi dalam
1 periode
 Kemungkinan terjadinya sangat sering (>26 kali dalam 1 tahun)
 Persentase kemungkinan terjadinya >50% dari volume transaksi dalam 1
periode
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
4/9
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
08 Juli 2016
Pertemuan
STIE Widya Praja Tanah Grogot
13
KONSEKUENSI
AREA
LEVEL
KERUGIAN
REPUTASI
Tidak signifikan
(1)
≤Rp 10 juta
Keluhan ≤ 3 kali
Minor
(2)
Rp 10 juta - Rp
50 juta
Keluhan ≥ 3 kali
Moderat
(3)
Rp 50 juta - Rp
100 juta
Signifikan
(4)
Rp 100 juta - Rp
500 juta
Sangat
signifikan
(5)
≥Rp 500 juta
Pemberitaan
negatif di media
sosial
Pemberitaan
negatif di media
massa lokal
Pemberitaan
negatif di media
massa nasional
KINERJA
Pencapaian
target kinerja ≥
100%
Pencapaian
target kinerja
80%-100%
Pencapaian
target kinerja
50%-80%
Pencapaian
target kinerja
25%-50%
Pencapaian
target kinerja
≤25%
LAYANAN
ORGANISASI
Pelayanan
tertunda ≤ 1
hari
Pelayanan
tertunda 1-5
hari
Pelayanan
tertunda 5-15
hari
Pelayanan
tertunda 15-30
hari
Pelayanan
tertunda ≥30
hari
TUNTUTAN
HUKUM
≤ 5 kali
5-15 kali
15-30 kali
30-50 kali
>50 kali
MATRIKS RISIKO
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
5/9
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
STIE Widya Praja Tanah Grogot
08 Juli 2016
Pertemuan
13
6. RENCANA EVALUASI & PERLAKUAN RISIKO
Hasil evaluasi risiko kemudian ditindaklanjuti menjadi suatu rencana pelaksanaan perlakuan risiko. Semua
rencana perlakuan harus diungkapkan untuk mempermudah dalam pemilihan perlakuan risiko yang tepat, baik
sendiri-sendiri maupun kombinasi dengan yang lain. Formulir yang digunakan terlampir bersama ini.
7. RENCANA PELAKSANAAN PERLAKUAN RISIKO
Terutama untuk level risiko Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi, diperlukan evaluasi dan rencana pelaksanaan
khusus untuk pengelolaannya. Bentuk formulirnya terlampir bersama ini.
FOR YOUR KNOWLEDGE
GANGGUAN DI TEMPAT KERJA BERNILAI MILIARAN
Gangguan-gangguan kecil di tempat kerja telah menjadi hal biasa dan dianggap normal oleh para pekerja.
Gangguan yang dimaksud ialah bunyi pesan masuk di email atau media sosial, melamun, mengobrol dengan
teman, nafsu makan, dan lain sebagainya. Selingan kecil ini, mungkin terlihat wajar. Namun, riset dari Basex,
menunjukkan bahwa perkiraan biaya dari gangguan ini membuat perekonomian Amerika Serikat merugi
sekitar USD 588 miliar setiap tahunnya. Ketika manajer membiarkan hal ini menjadi kebiasaan, sama saja dengan
menggerus keuntungan perusahaan secara tidak langsung.
Dalam penelitian yang serupa, fakta menerangkan bahwa pekerja kehilangan 40% - 60% dari waktu
produktif mereka, atau setara dengan 3-5 jam setiap harinya. Sungguh mahal harga yang harus dibayar.
Selingan kecil ini merenggut profit yang dapat dimaksimalkan, produktivitas pekerja, waktu yang hilang,
konsentrasi pekerjaan dan antusiasme.
Selingan di tempat kerja akan menjadi problem bagi setiap pekerja, tanpa pengecualian. Kadang menjadi hiburan,
kadang menjadi gangguan. Mereka yang bisa mengatur dan mengalokasikan waktunya dengan bijaksana, dapat
bertransformasi menjadi pribadi yang lebih dewasa dan terstruktur baik dalam hal pekerjaan maupun kehidupan.
Sumber: http://crmsindonesia.org/knowledge/risk-management-news/gangguan-di-tempat-kerja-bernilai-miliaran
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
6/9
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
STIE Widya Praja Tanah Grogot
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
08 Juli 2016
Pertemuan
13
7/9
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
STIE Widya Praja Tanah Grogot
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
08 Juli 2016
Pertemuan
13
8/9
Tanggal Penerbitan
MANAJEMEN RISIKO
STIE Widya Praja Tanah Grogot
 http://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
 [email protected]
08 Juli 2016
Pertemuan
13
9/9
Download