POKJA AMPL KABUPATEN LOMBOK BARAT - 2016 PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI SWOT digunakan untuk mengidentifikasi factor kunci dengan analisa internal dan eksternal. Analisa internal bertujuan mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi sektor sanitasi. Sedangkan análisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi peluang (Opportunity) dan tantangan (Threat). Guna mencapai strategi yang ada diperlukan sasaran, sesuai hasil analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam SWOT. Strategi merrupakan skenario Barat pembangan Sanitasi Kabupaten Lombok sampai lima tahun ke depan ( 2017 – 2021) , strategi ini sasaran, arahan, tujuan, pentahapan pencapaian menetapkan pembangunan dan pengembangan sanitasi 5 tahun kedepan serta strategi dan kebijakan setiap sub sektor sanitasi dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi lainnya. 4.1 Air Limbah Domestik Hasil analisa menunjukan SWOT bidang air limbah Kabupaten Lombok Barat posisi pengelolaan air limbah berada pada kuadran I. Untuk itu, perumusan strategi dasar peningkatan pengelolaan air limbah di Kabupaten Lombok Barat adalah melaksanakan pengembangan secara intensif disamping juga melakukan pemeliharaan terhadap hal-hal yang dianggap penting, dimana strategi utama pengembangan air limbah domestik Kabupaten Lombok Barat dihasilkan dari Strategi S-O (memanfaatkan kekuatan untuk memanfaatkan BAB IV. STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 96 POKJA AMPL KABUPATEN LOMBOK BARAT - 2016 PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) peluang yang ada) disamping strategi pendukung lainnya.. Berikut ini posisi pengelolaan air limbah Kabupaten Lombok Barat dalam analisa SWOT : O Lingkungan Pendukung ( + ) W-O Pemeliharaan Agresif 2 Internal Lemah ( - ) Pertumbuhan Stabil 10 1 (1 , 9) Pemeliharaan Selektif W S-O -10 Pertumbuhan Cepat 5 -5 S S Diversifikasi Besar-besaran -5 Berputar 3 Internal Kuat ( + ) 10 5 Ceruk Diversifikasi -10 Terpusat 4 W-T S-T Lingkungan tidak/kurang Mendukung (-) T Secara rinci strategi bidang air limbah kabupaten Lombok Barat tersebut diuraikan sebagai berikut: Strategi 1 : Memaksimalkan kinerja lembaga/Institusi terkait dalam pengelolaan air limbah. Strategi ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan publik dalam pengelolaan air limbah. Sasaran yang ingin dicapai dengan strategi ini adalah terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam pengelolaan air limbah domistik Strategi 2 : Meningkatkan cakupan layanan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang ada. Strategi ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan sarana dan prasarana dalam pengelolaan air limbah. karena tingkat BABs di BAB IV. STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 97 POKJA AMPL KABUPATEN LOMBOK BARAT - 2016 PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) Kabupaten Lombok Barat masih cukup tinggi. Kondisi Sanitasi Kabupaten Lombok Barat tahun 2016 menunjukkan bahwa tingkat BABs di Kabupaten Lombok Barat 15,58% dan akses layak baru mencapai 70,97%. Kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah dengan pembangunan sarana pengelolaan air limbah seperti pembangunan Ipal Komunal dan pembangunan tangki septik. Strategi 3 : Melibatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana air limbah domistik. Strategi ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah sehingga masyarakat bisa berperan aktif dalam mengelola dan merawat sarana dan prasarana yang ada. Strategi 4 : Pemicuan melalui STBM untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Strategi ini dibuat dengan tujuan Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan Air Limbah. Sasaran dari strategi ini diharapkan adanya kegiatan tentang penyadaran masyarakat diantaranya melalui sosialisasi, kampanye, promosi kesehatan dan lainnya. Strategi 5 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur pengelolaan air limbah yang bersifat swakelola. Strategi ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan layanan pengelolaan air limbah Kabupaten Lombok Barat. Sasaran dari strategi ini adalah terpenuhinya kebutuhan layanan pengelolaan air limbah Kabupaten Lombok Barat dari 70.97% layak di tahun 2016 menjadi 100% layak pada tahun 2021. Strategi 6 : Memanfaatkan keberadaan media lokal sebagai wadah untuk sosialisai PHBS. BAB IV. STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 98 POKJA AMPL KABUPATEN LOMBOK BARAT - 2016 PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) Strategi ini dibuat dengan tujuan Untuk meningkatkan kepedulian seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan daerah pengelolaan air limbah, Sasaran dari strategi ini terhadap diharapkan Tersosialisasikannya kegiatan air limbah domestik kepada khalayak masyarakat melalui media cetak dan elektronik. 4.2. Pengelolaan Persampahan Dari hasil analisa SWOT yang dilakukan oleh Pokja pada subsektor persampahan didapatkan hasil dimana posisi pengelolaan persampahan berada pada kuadran II , sehingga strategi utama pengelolaan persampahan di Kabupaten Lombok Barat dihasilkan dari Strategi W-O (mengatasi kelemahan untuk meraih Peluang). Berikut ini posisi pengelolaan persampahan Kabupaten Lombok Barat dalam analisa SWOT : BAB IV. STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 99 POKJA AMPL KABUPATEN LOMBOK BARAT - 2016 PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) Secara rinci strategi bidang persampahan kabupaten Lombok Barat tersebut diuraikan sebagai berikut: Strategi 1 : sosialisasi melalui media lokal maupun melalui pemicuan STBM tentang pentingnya hidup bersih dan sehat serta menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan pengelolaan sampah mandiri. Strategi ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sekaligus memberikan pengetahuan tentang tatacara memanfaatkan sampah skala rumah tangga. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah terciptanya masyarakat yang mampu mengelola sampah rumah tangga secara mandiri. Strategi 2 : Memfasilitasi pemasaran hasil olahan dari TPS 3R. Strategi ini bertujuan untuk memberikan reward secara tidak langsung kepada masyarakat yang peduli terhadap pengelolaan sampah. Dengan adanya nilai jual dari hasil olahan sampah maka masyarakat akan semakin terpacu untuk mengolah sampah. Sasaran yang diharapkan dari strategi ini adalah meningkatnya masyarakat yang peduli dan mau mengolah sampah karena adanya sumber penghasilan yang diharapkan dari hasil mengolah sampah. Strategi 3 : Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. Tujuan dari strategi ini adalah memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana persampahan di Kabupaten Lombok Barat yang saat ini masih sangat minim khususnya prasarana dan sarana pengangkutan dan alat berat. Disamping itu, untuk mengurangi volume sampah yang masuk TPA diperlukan adanya TPS 3R dan TPST ditiap kecamatan maupun desa. BAB IV. STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 100 POKJA AMPL KABUPATEN LOMBOK BARAT - 2016 PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) Strategi 4 : Peningkatan SDM pelaksana pengelola persampahan. Strategi ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas SDM pelaksana pengelola persampahan Kabupaten Lombok Barat. Dengan adanya peningkatan SDM pengelola persampahan diharapkan dapat mengurangi masalah persampahan Kabupaten Lombok Barat. Strategi 5 : Penyusunan masterplan persampahan. Strategi ini bertujuan untuk memetakan wilayah timbulan sampah di Kabupaten Lombok Barat sehingga pola penanganan bisa dilakukan dengan lebih efektif dan maksimal sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Strategi 6 : Penyusunan peraturan pengelolaan persampahan. Dengan strategi ini diharapkan adanya kebijakan daerah mengenai perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan Sampah rumah tangga. Sehingga sasaran tersusunnya dokumen perencanaan mengenai pengelolaan Sampah bisa direalisasikan. 4.3. Drainase Perkotaan Dari hasil analisa SWOT yang dilakukan oleh Pokja pada subsektor drainase didapatkan hasil dimana posisi analisa drainase perkotaan berada pada kuadran IV , sehingga strategi utama drainase perkotaan di Kabupaten Lombok Barat dihasilkan dari Strategi S-T (menggunakan Kekuatan untuk mengatasi Ancaman). Berikut ini posisi pengelolaan drainase Kabupaten Lombok Barat dalam analisa SWOT : BAB IV. STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 101 POKJA AMPL KABUPATEN LOMBOK BARAT - 2016 PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) Secara rinci strategi bidang drainase kabupaten Lombok Barat tersebut diuraikan sebagai berikut: Strategi 1 : Memaksimalkan kinerja lembaga/institusi pengelolaan drainase. Terjadinya peningkatan permasalahan drainase diperlukan adanya peningkatan kapasitas kelembagaan yang bertanggung jawab dalam bidang drainase. Peningkatan kapasitas kelembagaan tersebut meliputi peningkatan di bidang Perencanaan & koordinasi; operasi dan pemeliharaan; pelaksanaan dan pengendalian. Strategi 2 : Penyusunan masterplan drainase Strategi ini bertujuan untuk memetakan daerah genangan dan kondisi saluran drainase sehingga tindakan penanganan bisa dilakukan dengan lebih efektif dan maksimal, mulai dari perencanaan; pelaksanaan BAB IV. STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 102 POKJA AMPL KABUPATEN LOMBOK BARAT - 2016 PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) pembangunan; hingga perawatan saluran drainase di Kabupaten Lombok Barat. Strategi 3 : Sosialisasi tentang pentingnya keberadaan drainase lingkungan Strategi ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase dan meningkatkan koordinasi dalam pembagian kewenangan untuk pengelolaan sarana dan prasarana drainase antar instansi yang terkait, dengan sasaran strategi ini yakni Peningkatan gerakan peduli drainase di tingkat desa dimulai pada tahun 2017. Strategi 4 : Selalu melibatkan masyarakat dalam pembangunan drainse lingkungan untuk memicu rasa memiliki sarana yang ada Strategi ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase, dengan cara melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan untuk memicu rasa memiliki terhadap saluran drainase yang mereka bangun. Strategi 5 : Peningkatan dana pembangunan drainase Adanya peningkatan dana pembangunan drainase diharapkan dapat mengurangi daerah banjir/genangan yang ada. Disamping itu perlu adanya peningkatan peran serta dunia usaha/ swasta serta masyarakat dalam membiayai pembangunan drainase. BAB IV. STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 103