PROBLEMA PEMBENTUKAN KARAKTER ber-BAHASA ASING DIKALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Abstract Karakter building adalah salah satu pendidikan yang digadang-gadang akan dapat membentuk sebuah peradaban masyarakat yang lebih bermoral. Pembiasaan ini searah dengan model pembelajaran bahasa asing, yaitu pembelajaran yang membentuk kebiasaan untuk selalu menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tanpa disadari bahasa tersebut menjadi habit dan selanjutnya akan mengkristal menjadi karakter. Maka Idealnya seorang mahasiswa dan lulusan pendidikan bahasa asing dapat berbahasa asing dengan lancar. Sayangnya, hal yang demikian tidaklah mudah bagi program studi bahasa asing, seringkali mahasiswa dan lulusan masih merasa kesulitan untuk berbicara dan berkomunkasi menggunakan bahasa target. Melalui penelitian ini akan ditemukan berbagai kendala yang dihadapi program studi dalam Language Character Building, serta solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. PENDAHULUAN Faktor pembiasaan membuat bahasa asing Akhir-akhir ini dunia pendidikan dapat melekat pada diri anak, bahkan sedang menggebu-gebu dengan penguatan menjadi sebuah sikap atau karakternya. Pendidikan Karakter pada siswa didik. Maka, khususnya bagi mahasiswa program Sebuah pendidikan yang mengarah kepada studi pendidikan Bahasa Inggris, adalah hal pembentukan sebuah sikap dan perilaku yang wajib untuk memiliki kompetensi yang baik, mendidik anak untuk jujur, adil, kebahasaan (language skill) yang baik, menghormati orang tua, bermoral, dll. utamanya pada productive skill (speaking I. Pembentukan demikian, jika pengembangan karakter yang dikaitkan kemampuan dengan berbahasa dan writing), hal tersebut hanya dapat dicapai melalui membiasakan praktek mahasiswa atau dengan menggunakan asing pada anak, yaitu dengan mengubah bahasa Inggris dalam kegiatan sehari-hari kebiasaan berbahasa anak dari bahasa atau selama proses pembelajaran. aslinya menjadi akan Seseorang yang belajar bahasa asing menjadikan pembelajaran bahasa lebih harus memperoleh pengalaman belajar yang mudah membuatnya diterapkan bahasa pada asing anak, dan menghasilkan produk yang luar biasa. dapat terlibat banyak dilingkungan bahasa target, sehingga ia 1 membutuhkan intensitas waktu yang cukup serta solusi yang diharapkan akan mampu banyak untuk bersentuhan dan terlibat menyelesaikan problema tersebut. dalam bahasa target demikian akan ia tersebut, dengan banyak memiliki kesempatan mendengar juga mengucapkan bahasa target tersebut. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa Program studi pendidikan Bahasa Konsep pemerolehan Inggris adalah sebuah program studi yang (language bertujuan untuk melahirkan seorang yang dengan pembelajaran bahasa (language mahir Inggris, learning). Para ahli bahasa menyimpulkan menguasai ilmu kebahasaan (linguistics bahwa pemerolehan bahasa proses dimana competence), bahasa diterima secara alami atau secara dalam bidang maka bahasa kurikulum yang acquisition) bahasa tidak bahasa Inggris diupayakan dapat memenuhi pemelajar. Sedangkan pembelajaran bahasa kebutuhan peserta didik, yaitu dengan adalah proses yang terstruktur melalui memberikan penekanan di keempat skill. pengajaran bahasa. Bagian dan berbeda disediakan di program studi pendidikan Maka satu hal yang ironi, ketika disengaja sangat tidak terbaik dari disadari language mahasiswa atau bahkan Lulusan pendidikan acquisition adalah ketika anak belajar bahasa Inggris masih kesulitan berbahasa dialam bawah sadarnya, maka yang terjadi Inggris atau merasa malu, canggung, dan adalah ia akan mampu mengingatnya dalam takut akan melakukan kesalahan pada saat jangka panjang (Long Term Memory). berbicara bahasa Inggris, bahkan dia akan Sebaliknya, pembelajaran bahasa merasa lebih nyaman dan aman jika (language learning) lebih terlihat pada saat menggunakan bahasa daerahnya dari pada anak belajar bahasa dilingkungan yang harus berbicara dengan bahasa Inggrisnya. lebih formal (sekolah). Maka sumber Berdasarkan penjelasan diatas, motivasi yang berbeda secara intrinsik dan penelitian ini dimaksudkan untuk mencari ekstrinsik faktor-faktor yang menjadi kendala dan penguasaan hambatan dalam pembentukan karakter demikian maka short term memory-lah bahasa yang akan dimiliki anak dari proses asing dikalangan mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris akan sangat bahasa, dan mempengaruhi jika sudah language learning. 2 B. Faktor Lingkungan dalam banyak informan menggunakan Pembelajaran Bahasa Ada Pemilihan faktor yang teknik penelitian purposif dengan Snowball Sampling. mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Hasil analisis data ditekankan pada bahasa, diantaranya adalah: Time and usaha menemukan kendala-kendala yang Intensity, yaitu waktu yang disediakan bagi menghambat pembentukan pembiasaan atau seseorang untuk belajar bahasa, Social karakter Contex atau faktor konteks sosial dimana mahasiswa dan kapan seseorang mempelajari bahasa. bahasa Jika seseorang belajar bahasa dilingkungan kompetensi mahasiswa dan lulusan di bahasa tersebut juga dalam waktu dan program studi. bahasa asing program inggris, studi guna dikalangan pendidikan peningkatan situasi yang nyaman, maka ia akan cepat Lokasi penelitian yang diambil untuk mahir, faktor lainnya adalah Learner/ kegitan penelitian ini adalah di program pemelajar itu sendiri, hal ini berkaitan studi pendidikan bahasa Inggris, Fakultas dengan kemauan, motivasi intrinsik, dan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas tekat kuat seseorang untuk belajar bahasa, Muhammadiyah Ponorogo, dengan subyek Faktor yang terakhir adalah guru, yang penelitian pada penelitian ini diantaranya: menentukan 1. materi dan metode pembelajaran yang tepat bagi siswanya. program studi Para Dosen/ staf pengajar di program studi pendidikan bahasa inggris. III. METODE PENELITIAN ini di pendidikan bahasa inggris. 2. Penelitian Mahasiswa menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan IV. rancangan A. Hasil Wawancara dengan Informan studi kasus, yaitu untuk mencermati masalah dan kendala yang 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Wawancara dengan Kaprodi dihadapi program studi tentang sulitnya Pendidikan Bahasa Inggris pembiasaan dan pembentukan bahasa asing Sebagai program studi yang bertujuan dikalangan mahasiswanya. Teknik untuk melahirkan sarjana yang mahir dalam pengumpulan data dilakukan melalui: (1) bahasa wawancara pendidikan bahasa Inggris telah menyusun partisipan, mendalam, (3) teknik (2)observasi dokumentasi. Ingris, kurikulum yang maka program memenuhi studi kebutuhan 3 tersebut, diantaranya yaitu dengan tidak langsung juga mempengaruhi menyediakan mata kuliah tentang keahlian kemampuan bahasa mahasiswa. Kurikulum dan ketrampilan bahasa Inggris, juga mata dan materi bahasa Inggris ditingkat SMP kuliah tentang komponen-komponen bahasa dan SMA memiliki porsi yang sangat Inggris seperti vocabulary, pronunciation, sedikit, hanya 4 jam dalam seminggu. grammar, translation, dan berbagai mata Beberapa sekolah, menyikapi hal tersebut kuliah tentang ilmu bahasa Inggris tsb. dengan menyediakan wadah atau kegiatan Ada semacam gap bahwa hampir semua mahasiswa menganggap dan berpendapat bahasa Inggris itu adalah yang menunjang bahasa Inggris, dengan intensif memberikan pelatihan tambahan untuk speaking khususnya. bahasa internasional yang sangat penting Maka hanya sebagian mahasiswa yang untuk dikuasai, satu hal yang sangat telah memiliki dasar dan menguasai bahasa membanggakan dapat Inggris sejak sebelum masuk kuliah dan menguasainya, namun disisi lain mereka mahasiswa ini yang memiliki motivasi merasa malu dan ketakutan akan berbuat tinggi juga potensi dan terlihat sangat salah dan ditertawakan temannya jika menonjol dibandingkan teman-temannya. menggunakan bahasa Inggris. Maka perlu 3. jika mereka dibentuk sebuah wadah atau lingkungan yang memfasilitasi mahasiswa Wawancara dengan beberapa Dosen Dalam pembelajaran yang menyangkut untuk ketrampilan dan keahlian bahasa Inggris, berlatih dan berbicara bahasa Inggris, dosen telah banyak melakukan berbagai hal sehingga apa yang mereka pelajari tidaklah untuk sia-sia. kemampuan mahasiswa untuk berbahasa 2. Wawancara dengan Dosen pengampu Inggris, namun yang sering terjadi adalah mata Kuliah Speaking masih ada Ada beberapa kendala yang dihadapi mengikuti. Maka dalam beberapa kuliah meningkatkan mahasiswa kemauan dan yang kesulitan dalam membentuk kebiasaan atau habit seringkali dosen menjelaskan materi berbahasa asing terutama di mata kuliah dengan bahasa Indonesia, untuk speaking, adalah selain budaya malu dan memudahkan mahasiswa memahaminya. takut, karena adanya perbedaan motivasi Secara tidak langsung, hal tersebut belajar mahasiswa. Selain itu, perbedaan akan menghambat mahasiswa untuk lebih latar belakang sekolah mahasiswa secara cepat menggunakan bahasa Inggris, karena 4 mahasiswa seperti memberi batas atau jarak sedikit sekali peluang. Maka mahasiswa antara dirinya dengan bahasa asing yang harus sedang dipelajari, maka secara otomatis kompetensi pendukung yang dapat mereka mahasiswa capai dan mereka lakukan dalam dunia terjauhkan dan akan sulit menguasai bahasa tersebut. 4. Wawancara dipahamkan kerja, dengan beberapa jiwa terhadap beberapa kewirausahaan ditumbuhkan untuk dapat harus mulai Mahasiswa Pendidikan Bahasa inggris menciptakan peluang bagi diri mereka Salah satu faktor terpenting dalam sendiri, juga bagi orang lain disekitarnya. kegiatan pembelajaran bahasa asing adalah Learner, dalam hal ini seluruh mahasiswa B. Pembahasan program studi bahasa Inggris. 1. Menurut beberapa informan, dapat ditarik kesimpulan dalam Pembelajaran bahasa Inggris sebagian Berdasarkan temuan pokok, yaitu dari mahasiswa hanya memiliki sedikit motivasi hasil interview kepada sejumlah informan dari dalam dirinya atau intrinsik motivation dan untuk belajar di program studi pendidikan beberapa faktor penyebab sulitnya program bahasa studi Inggris. bahwa Kendala Mahasiswa tersebut observasi membiasakan mengaku memilih prodi ini hanya karena berbahasa sudah dikarenakan: merasa kebingungan untuk menentukan pilihan, atau karena paksaan dari orangtua mereka. Selain dari lapangan, Inggris ditemukan mahasiswa untuk diantaranya yaitu (1) sebagian besar mahasiswa dan dosen berasal dari kota ponorogo dan pada sebagian sekitarnya, yang bahasa pertamanya adalah mahasiswa dan lulusan belum terlalu bahasa jawa, dan sebagian lagi bahasa memahami dapat Indonesia. dikembangkan dalam dunia kerja. Mereka digunakan dalam seringkali seringkali didominasi kompetensi kesulitan dan itu, yang kebingungan Maka bahasa pengantar yang bercampur dan Indonesia, dengan mereka adalah bahwa lulusan bahasa melebihi porsi bahasa Inggris. (2) faktor Jawa dan mencari pekerjaan, yang ada dibenak Inggris hanya akan menjadi guru bahasa bahasa pembelajaranpun kedua adalah faktor Inggris. Padahal jika hanya mengandalkan pemelajar atau dalam hal ini mahasiswa. dari satu peluang tersebut, hanya tersedia Faktor ini lagi-lagi disebut sebagai faktor 5 terpenting dalam keberhasilan pembelajaran bahasa asing. Motivasi 2. dan kemauan kemahiran mereka menggunakan bahasa target. Proses dengan pembentukan kebiasaan yang membutuhkan waktu, Untuk menuju terbentuknya sebuah berbahasa karakter, maka harus didahului dengan Inggris dikalangan mahasiswa program sebuah proses penumbuhan kemauan dan studi bahasa Inggris. Lingkungan ini hanya kebiasaan menggunakan bahasa Inggris. akan terbentuk oleh kesadaran mahasiswa Kemauan itu sendiri atau dengan adanya satu dengan peraturan gambaran-gambaran dari mengharuskan berkomunikasi budaya Bahasa intensitas, dan konsisten. penting adalah karena belum terciptanya lingkungan Karakter menjadi sebuah karakter adalah sebuah proses (3) penyebab ketiga yang tidak kalah dan Asing bahasa asing sangat berpengaruh pada dan Penumbuhan Pembentukan mereka untuk belajar dan menggunakan ketrampilan Proses program studi mahasiswa hanya dengan yang tersebut dapat ditumbuhkan dan memberikan memotivasi peluang bagi untuk mahasiswa tentang dunia kerja yang dapat bahasa dicapai ketika mereka mahir menggunakan Inggris. bahasa Inggris. (4) hampir senada dengan faktor Sehubungan dengan hal diatas, dalam ketiga, penyebab sulitnya manumbuhkan proses karakter bahasa Inggris pada mahasiswa karaker bahasa asing program studi bahasa adalah kurangnya waktu yang disediakan Inggris dapat melakukan berbagai kegiatan dalam kurikulum yang mengakomodasi berikut, yaitu: mahasiswa untuk berbicara bahasa Inggris. a. Dalam Time and Intensity, semakin sering mahasiswa berbicara dan berbahasa Inggris maka akan menguasainya. semakin cepat ia dapat penumbuhan Kajian dan Kurikulum pembentukan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Penyusunan dan peninjauan kurikulum didasarkan dan disesuaikan pada kebutuhan pasar, perkembangan ilmu dan teknologi, kurikulum yang ditetapkan pemerintah, serta kompetensi yang ingin dicapai. 6 Berdasarkan hal diatas, maka kompetensi harus didukung dengan empat kurikulum program studi pendidikan bahasa skill/ Inggris harus diarahkan pada pemenuhan diantaranya speaking, writing, listening, kompetensi yang ingin dicapai diantaranya: dan Kompetensi Utama : Menjadi Guru Bahasa Inggris profesional, maka mahasiswa perlu dibekali dengan keilmuan ketrampilan reading, bahasa maka Inggris, disetiap proses pembelajaran/ disetiap mata kuliah harus disisipi dengan banyak praktek/ praktikum di keempat skill bahasa Inggris. yang mengarah pada ketrampilan dan Selanjutnya, Program studi dapat kecakapan untuk menjadi seorang Guru menyediakan waktu khusus untuk bahasa Inggris. pembekalan keempat skill bahasa Inggris Kompetensi Pendukung : Menjadi dengan menyelenggarakan intensive course penulis dan peneliti, menjadi interpreteur bagi siswa baru, juga pemantapan skill dan translator atau penterjemah, menjadi tersebut bagi calon alumni. Dan hal broadcaster, menjadi pengelola lembaga terpenting harus dilakukan adalah dengan pendidikan, dan menjadi tour leader/ tour mewajibkan dosen untuk mengajar dan guide. berkomunikasi hanya menggunakan bahasa Untuk mencapai kompetensi pendukung menyiapkan beberapa pendukung ketrampilan berbagai tsb, Prodi mata kuliah bahasa yang Inggris. c. Merubah Sikap dan Perilaku Mahasiswa terhadap Bahasa Inggris mengarah pada terbentuknya profesi diluar Sikap atau cara pandang mahasiswa guru, seperti ketrampilan mengelola sebuah program studi bahasa Inggris tetrhadap lembaga, bahasa Inggris harus diarahkan kepada kemampuan menulis dan berinterpretasi dsb. pentingnya penguasaan bahasa ini bagi b. Pembelajaran Bahasa Asing di Prodi masa Pendidikan Bahasa Inggris ditanamkan adalah bahwa disemua aspek Untuk mencapai tujuan utama yaitu kerja didunia global ini bahasa inggris depan mereka. memegang proses pembelajaran yang dilalui harus dibeberapa perusahaan mempersyaratkan berupa komunikasi bahasa Inggris aktif sebagai keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan penting, yang terbentuknya kompetensi lulusan, maka pemenuhan-pemenuhan terhadap peranan Motivasi sehingga satu ketrampilan yang harus dimiliki. untuk kompetensi tsb. Dalam hal ini semua 7 d. Menciptakan Lingkungaan Belajar e. Bahasa yang Kondusif Proses pembelajaran dikelas tidak Lingkungan belajar adalah berupa tempat, waktu, perkembangan ketrampilan dan keahlian belajar bahasa mahasiswa jika tanpa diiringai bahasa terbaik adalah dimana seseorang rangkaian kegiatan atau aktifitas diluar dapat berlatih menggunakan bahasa yang kelas yang mendukungnya. belajar. situasi akan terlalu memiliki pengaruh besar bagi dimana seseorang dan Aktifitas Kebahasaan Mahasiswa Lingkungan dipelajari, dengan waktu yang sangat Program studi bersama himpunan memadai, dan didukung oleh situasi dan mahasiswa harus mengaktifkan English keadaan yang sangat nyaman bagi siswa Study Club, English Super Camp, English untuk mengembangkan kemampuan dan Talk, English Challenge, English Zone, dan ketrampilan bahasanya. kegiatan lainnya yang dapat memancing Dengan demikian, maka program kemauan dan keberanian mahasiswa untuk studi bahasa Inggris harus mendisain dan berbicara bahasa Inggris, menjadi forum menciptakan lingkungan belajar bahasa sharing tentang problema yang dijumpai Inggris yang dapat sangat mendukung dalam belajar bahasa Inggris, juga sebagai tercapainya tujuan pembelajaran bahasa wadah bagi mahasiswa untuk praktek, Inggris. Selain itu sedapat mungkin prodi berekspresi, dapat kemampuan ber-bahasa Inggris. menyusun bahkan peraturan bahasa, berbahasa dilingkungan menegakkan semacam menyalurkan bakat dan disiplin kampus, atau V. KESIMPULAN DAN SARAN dengan menerapkan No English, No Service Secara khusus, dapat disimpulkan bagi mahasiswa bahasa Inggris, maka bahwa kendala-kendala yang terjadi dalam komunikasi yang terjalin antara dosen- pembelajaran bahasa asing di program studi dosen, pendidikan bahasa Inggris antara lain: dosen-mahasiswa ataupun mahasiswa-mahasiswa dilakukan dengan berbahasa Inggris, lingkungan 1. Dominasi bahasa ibu atau bahasa belajar pertama dan kedua, baik mahasiswa bahasa asing-pun dapat tercipta dengan juga dosen (bahasa jawa dan bahasa baik. Indonesia) dalam proses belajar- mengajar 8 2. Faktor yang lain adalah motivasi mahasiswa 3. 4. untuk belajar 3. dan Kepada pengurus himpunan mahasiswa bahasa Inggris, hendaknya bekerjasama menguasai bahasa Inggris masih sangat dengan rendah, mahasiswa terkesan malu dan mengaktifkan kegiatan-kegiatan yang takut akan melakukan kesalahan jika dapat mendukung aktifitas kebahasaan berbahasa Inggris. mahasiswa. Faktor ketiga adalah lingkungan 4. program studi untuk Kepada mahasiswa, untuk lebih sering berbahasa asing dikalangan mahasiswa berlatih dan menggunakan bahasa belum tercipta secara kondusif. Inggris, sehingga bahasa Inggris akan Selebihnya, waktu yang disediakan mulai tumbuh menjadi satu habit atau program studi untuk praktek dan kebiasaan dalam dirinya, dan jika berlatih berbahasa Inggris masih sangat kebiasaan itu selalu dilakukan maka kurang dan tidak cukup mendukung akan berubah menjadi sebuah karakter. berkembangnya kemampuan berbahasa DAFTAR PUSTAKA mahasiswa. Adapun saran yang disampaikan Douglas, Brown. 2001. Teaching by Principles. San Francisco: San Francisco State University. pendidikan Eastman, C.M. 1983. Language Planning: An Introduction. San Francisco: Chandler and Sharp. diantaranya: 1. Kepada program studi bahasa inggris, untuk melakukan kajian kurikulum dan menitik beratkan materi pada praktek, sehingga mahasiswa tidak hanya menguasai ilmu bahasa, namun juga ketrampilan berkomunikasi dengan bahasa target. 2. Kepada Dosen pendidikan di bahasa program studi Inggris, untuk meningkatkan intensitas penggunaan bahasa Inggris selama proses belajarmengajar, sehingga mahasiswa akan lebih sering terlibat dalam bahasa Elliott, S.N. et al. 2000. Educational Psychology: Effective Teaching, Effective Learning. Boston: Mc.Graw Hill. Gardner, R.C. 2001. Language Learning Motivation: The Student, the Teacher, and the Researcher. http://publish.uwo.ca/~gardner/ GardnerPublicLecture1.pdf Koentjaraningrat. Penelitian Gramedia Krashen, S.D. Practice 1981. Metode-metode Masyarakat. Jakarta: 1987. Principles and in Second Language target. 9 Acquisition. New Jersey: PrenticeHall International. Muhadjir Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Richards, C. Jack. & Lockhart, Charles. 2000. Reflective Teaching in Second Language Classroom. UK : Cambridge University Press Robinson, W. P. 1974. Language and Social Behaviour. Pinguin Book. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (penyunting). 1983. Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES. Subhan, Bustami. 2004. Psycholinguistics, Sociolinguisics, and Semantics. Yogyakarta: LPPDMF. Sudjana, Nana. 1998. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sutopo. 2002. Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press Tomlinson, Brian. & Masuhara, Hitomi. 2004. Developing Language Course Material. Singapura: SEAMEO Regional Language Center. 10