PDF (Bahasa Indonesia) - jurnal kimia mulawarman

advertisement
Prosiding
Seminar Nasional Kimia 2014
Hotel Madani Medan, 20 Mei 2014
Pengolahan Sumber Daya Alam di Sumatera Utara yang Berwawasan
Ramah Lingkungan
Editor
Maria Manik
Pravil Mistryanto
Ratih Paramitha
Cornelius Manik
Pada Mulia Raja
Roby Gultom
2014
USU Press
Art Design, Publishing & Printing
Gedung F, Pusat Sistem Informasi (PSI) Kampus USU
Jl. Universitas No. 9
Medan 20155, Indonesia
Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737
usupress.usu.ac.id
© USU Press 2014
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak menyalin, merekam sebagian atau
seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
ISBN 979 458 746 X
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 : Pengolahan Sumber Daya Alam di Sumatera Utara yang
Berwawasan Ramah Lingkungan / Editor Maria Manik; [et.al.].—Medan : USU Press, 2014
ix, 410 p.; ilus.: 24 cm
Bibliografi
ISBN: 979-458-746-X
1. Prosiding Kimia
I. Judul
2. Sumber Daya Alam
Dicetak di Medan, Indonesia
3. Ramah Lingkungan
KATA SAMBUTAN
KETUA PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) DAN DOKTOR (S3)
ILMU KIMIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Program Studi magister (S2) dan Doktor (S3) Ilmu Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara secara
regular setiap tahunnya menyelenggarakan seminar ilmiah bidang ilmu Kimia dalam skala nasional
maupun internasional. Harapan dari kegiatan seminar ini adalah setiap mahasiswa magister, doktor
dan dosen dapat berpartisipasi berkesempatan untuk menyampaikan hasil penelitiannya sertadapat
memberikan masukan kepada setiap sivitas akademisi, pejabat pemerintahan maupun komunitas
pelaku dunia usaha agar dapat bersama-sama mengatasi segala bentuk permasalahan yang
menyangkut bidang kimia. Program go green merupakan visi yang dikejar oleh setia perusahaan
industri di dunia pada saat ini, karena mengingat standar pengolahan bahan sumber daya alam saat ini
sangat jauh dari kata ramah lingkungan. Akibatnya setiap produk-produk yang diproduksi bersifat
kurang ramah lingkungan. Ilmu Kimia merupakan salah satu ilmu yang dapat diterapkan secara teknik
untuk dapat mengelola setiap sumber daya alam yang ada. Istilah green chemistry atau kimia hijau
merupakan salah satu motivasi yang diciptakan dan diharapkan bagi setiap para peneliti saat ini untuk
mendukung program go green tersebut. Provinsi Sumatera Utara secara nasional memiliki banyak
ketersediaan sumber daya alam yang cukup melimpah. Potensi sumber daya alam yang melimpah ini
sangat mendukung dalam setiap kegiatan proses industri ada di Indonesia. Maka dari itu diharapkan
bagi setiap industri-industri yang ada untuk dapat mengarahkan kegiatan industrinya bersifat ramah
lingkungan. Berdasarkan harapan di atas maka pada kesempatan seminar nasional kimia tahun 2014
ini, FMIPA Universitas Sumatera Utara mengambil tema ”Pengolahan Sumber Daya Alam di
Sumatera Utara Yang Berwawasan Ramah Lingkungan”. Sebagai Ketua Program Studi pada
kesempatan ini mengucapkan selamat dan terima kasih kepada setiap panitia, yang mencakup segenap
mahasiswa S2 dan S3 kimia yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan seminar ini dengan
begitu baik. Kepada Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara kami sampaikan terima kasih atas
dukungan dan fasilitas yang diberikan dan kepada Bapak Dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara
atas partisipasi dan kehadirannya membuka kegiatan seminar ini kami sampaikan terima kasih.
Terujung salam dari kami tidak lupa mengucapkan terima kasih atas semangatnya atas kehadiran
kepada setiap oral presenters dan para peserta yang turut hadir dalam kegiatan seminar ini.
Medan, 16 Juni 2014
Ketua Prodi Magister dan Doktor Kimia
Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD.
iii
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) DAN DOKTOR (S3)
ILMU KIMIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................................... iv
SCHEDULE SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA ILMU KIMIA USU ........................................................ ix
KEYNOTE SPEAKER
POTENSI MIKROBA ENDOFIT DALAM PRODUKSI SENYAWA KIMIA BIOAKTIF YANG RAMAH
LINGKUNGAN
Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc .............................................................................................................................. 3
PENGOLAHAN LIMBAH RAMAH LINGKUNGAN
Prof. Dr. drh. Maria Bintang, MS ................................................................................................................................12
OPERASIONAL PABRIK BERWAWASAN LINGKUNGAN
Krishna S Bhuana, Ph.D .................................................................................................................................................16
TWELVE PRINCIPLES OF GREEN CHEMISTRY
Basuki Wirjosentono ......................................................................................................................................................19
PERAN STRATEGIS INSTRUMENTASI KIMIA ANALISIS DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA
YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
Irvan Hermawan ..............................................................................................................................................................20
BIDANG KIMIA ANALITIK & KIMIA ANORGANIK
PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) UNTUK
PENETAPAN KADAR ANTIOKSIDAN TERSIER BUTIL HIDROKSI QUINON (TBHQ) DALAM
MINYAK GORENG SETELAH PENGGORENGAN BERULANG
Jabangun Lumbanbatu, Harlem Marpaung, M. Pandapotan Nasution ......................................................25
PENENTUAN KADAR LOGAM BERAT (Fe, Mn, Zn, Pb, Cu, Al) DAN LOGAM Na PADA DEBU
ERUPSI GUNUNG SINABUNG DI TANAH KARO
Malenta Tarigan ...............................................................................................................................................................31
UTILIATION OF CARBON FROM PALM SHELL AS THE RESULT FROM THE PROCESS OF LIQUID
SMOKE AS ADSORBENT TO REDUCE METAL LEVEL OF Hg
Masdania Zurairah Sr, Zul Alfian, Harlem Marpaung, Harry Agusnar .......................................................38
IDENTIFIKASI MINERAL BATUGAMPING DARI SULKAM DENGAN MENGGUNAKAN DIFRAKSI
SINAR-X (XRD)
Rita Juliani, Timbangen Sembiring, Mester Sitepu, Motlan ............................................................................44
PENENTUAN KADAR LOGAM BERAT Zn, Pb, Cd, Cr dan Cu LIMBAH ABU TERBANG (Fly Ash)
BATUBARA INDUSTRI OLEOKIMIA SECARA SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA)
Pravil M. Tambunan, Harlem Marpaung, Zul Alfian, Anna Juniar, Gelora Bangun ........................... 51
iv
PENENTUAN KADAR MINERAL SiO2, Fe2O3, Al2O3, CaO, MgO SERTA DISTRIBUSI UKURAN
PARTIKEL LIMBAH ABU TERBANG (Fly Ash) BATUBARA INDUSTRI OLEOKIMIA
Pravil M. Tambunan, Harlem Marpaung, Zul Alfian, Anna Juniar, Gelora Bangun ...........................61
ANALISA TERUMBU KARANG PESISIR PANTAI KABUPATEN TAPANULI TENGAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE THIN SLICE
Rahmatsyah, Eddy Marlianto, Mester Sitepu, Suharta .....................................................................................69
ANALISIS KOMPOSISI NUTRISI PRODUK OLAHAN IKAN PORA-PORA (Mystacoleuseus
Padangensis) YANG BERASAL DARI DANAU TOBA
Harlem Marpaung, Jamahir Gultom, Zul Alfian ...................................................................................................74
PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI PEMBEKUAN UDANG MENJADI KITOSAN SEBAGAI
PENJERNIH AIR SUNGAI DI KOTA TANJUNGBALAI
Rohimah Siregar, Lilis Widiyawati ...........................................................................................................................84
STUDI PEMURNIAN AZADIRACHTIN DARI BIJI MIMBA (AZADIRACHTA INDICA A.JUSS) DALAM
EKSTRAK N-HEKSAN DENGAN BERBAGAI JENIS PELARUT
Sri Pratiwi Aritonang .....................................................................................................................................................98
BIDANG KIMIA ORGANIK DAN BIOKIMIA
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTI OKSIDAN MINYAK ATSIRI DAUN BARU CINA (Artemisia
vulgaris L.)
Adil Ginting Rika Silvany, Mimpin Ginting ........................................................................................................ 107
PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SARI BUAH TERUNG BELANDA (Solanum betaceum) HASIL
SAMBUNG PUCUK DENGAN LANCING (Solanum mauritianum) PADA PEMBUATAN NATA DE
COCO DENGAN MENGGUNAKAN Acetobacter Xylinum
Adilah Wirdhani Lubis, Rumondang Bulan, Yuniarti Yusak ....................................................................... 115
PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK GLUKOSAMIN HIDROKLORIDA DARI KITIN CANGKANG
BELANGKAS (Tachypleus gigas)
Aurora Khairani Nasution, Harry Agusnar, Zul Alfian.................................................................................. 126
PENGOLAHAN RISINOLEAT MINYAK JARAK (CASTOR OIL) SEBAGAI SUMBER ASAM LINOLEAT
TERKONJUGASI VIA REAKSI DEHIDRASI DAN ISOMERISASI
Bajoka Nainggolan, Marham Sitorus .................................................................................................................... 132
POTENSI DAUN PALA (MYRISTICA FRAGRANS) SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Binawati Ginting, Tonel Barus, Lamek Marpaung, Partomuan Simanjuntak ...................................... 140
ANALISA KANDUNGAN LEMAK DAN FFA PADA AYAM YANG DIGORENG DENGAN MINYAK
GORENG BEKAS
Desniorita, Rita Youfa , Dartini ................................................................................................................................ 146
PENGARUH PEMBERIAN MIKROORGANISME TERHADAP WAKTU PENGOMPOSAN SAMPAH
PASAR
Dyah Nirmala, Elda Pelita, Fejri Subriadi ........................................................................................................... 151
EFEK RASIO ENZIM PAPAINTERHADAP KONVERSI METIL ESTER BERBASIS MINYAK AMPAS
KOPI
Eka Kurniasih ................................................................................................................................................................. 157
v
EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN VARIASI WAKTU
EKSTRAKSI DAN SUHU
Elda Pelita, Tengku Rachmi Hidayani .................................................................................................................. 162
POTENSI PEMANFAATAN TURI (SESBANIA GRANDIFLORA PERS) SEBAGAI ANTIBAKTERI
Erwin, Rahmawati, dan Daniel ................................................................................................................................ 167
PENENTUAN SENYAWA KIMIA HASIL ISOLASI MINYAK ATSIRI RIMPANG BUNGLE (Zingeber
Cassumunar Roxb) DENGAN GC – MS
Gimelliya Saragih, Dr. Yuniarti Yusak, MS, Dr. Ribu Surbakti, MS .......................................................... 173
ISOLASI ALFA SELULOSA DAN PENGARUH EKSTRAK ETANOL SABUT KELAPA ( Cocos nucifera
L.) TERHADAP EFEK ANTIDIARE
Kasmirul Ramlan Sinaga, Marline Nainggolan, Karsono ............................................................................. 180
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT MENJADI
BIOGAS (SKALA
LABORATORIUM)
Kimberly Ferbrina ........................................................................................................................................................ 187
MODIFIKASI PERMUKAAN SILIKA IMOBIL KITOSAN SECARA SOL GEL
Lisnawaty Simatupang ............................................................................................................................................... 193
SINTESIS TRIGLISERIDA RANTAI CAMPURAN SEDANG DAN PANJANG 1,3-DILAUROIL-2OLEOIL-GLISEROL
Maria Manik, Jamaran Kaban, Jansen Silalahi ................................................................................................... 200
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN EVALUASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK DAUN KELAPA SAWIT
Marline Nainggolan, Fat Aminah, Julia Reveny, Kasmirul Ramlan Sinaga ........................................... 206
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINYAK ATSIRI DARI AKAR SEMBUNG (Blumea Balsamifera DC)
DENGAN METODE DPPH (2,2 –Diphenyl-1 Pikrylhydrazile)
Mayang Sari, Lamek Marpaung,M.Phil.,Ph.D, Prof.Dr. Tonel Barus ......................................................... 212
SINTESIS BASA SCHIFF DARI MINYAK KELAPA SAWIT DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI
INHIBITOR KOROSI
Mimpin Ginting, Helmina Br Sembiring, Parry................................................................................................ 219
TOKSISITAS EKSTRAK n-HEKSANA, ETILASETAT DAN ETANOL DARI BUAH RANTI HITAM
(Solanum Blumei Ness Ex Blume DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test BSLT)
Murniaty Simorangkir, Ribu Surbakti, Tonel Barus, Partomuan Simanjuntak ................................... 226
PENGOLAHAN EKSTRAK BIJI DURIAN (DURIO ZIBETHINUS) MENJADI SUSU DENGAN
PENAMBAHAN CaSO4 MENGGUNAKAN METODE SALTING OUT
Emma Zaidar, NurAsyiah Dalimunthe, Yuniarti Yusak, Nuraida Fitri .................................................... 230
PEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Eucheuma alvarezi doty) SEBAGAI ANTI HIPERKOLESTEROL
PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)
Dr. Rudi Kartika, M.Si .................................................................................................................................................. 235
BIDANG KIMIA FISIKA DAN KIMIA POLIMER
PADUAN TERMOPLASTIK ELASTOMER ( POLIPROPILEN – KARET SIR 10 DAN EPDM) DENGAN
BAHAN PENGISI PULP TANDAN KOSONG SAWIT SEBAGAI MATERIAL PEREDAM SUARA
Amir Hamzah Siregar, Basuki W, Thamrin, Edyanto ..................................................................................... 243
vi
STUDI DEGRADASI OKSIDASI DAN PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL DAN AMIN
PADA KARET ALAM SIKLIS
Arofah Megasari Siregar, Eddyanto, Basuki Wirjosentono ......................................................................... 251
PREPARASI DAN KARAKTERISASI BUSA POLIURETAN TERDEGRADASI DENGAN PENGISI
SERBUK TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT
Barita Aritonang, Basuki Wirjosentono, Eddiyanto ....................................................................................... 256
IDENTIFIKASI SENYAWA PHENOL ASAP CAIR CANGKANG SAWIT PADA PIROLISIS SUHU
TINGGI
Desi Ardilla, Tamrin, Basuki Wirjosentono, Edyanto .................................................................................... 264
PENGOLAHAN DAN KARAKTERISASI ABU BOILER KELAPA SAWIT MENJADI NANO PARTIKEL
ORGANIK
Eva Marlina Ginting, Basuki Wirjosentono, Nurdin Bukit, Harry Agusnar ........................................... 268
DESAIN PENGGUNAAN MEKANISME TOGGLEPADA MESIN INJEKSI PLASTIK UNTUK SKALA
LABORATORIUM
Indra Mawardi, Zuhaimi, Hasrin ............................................................................................................................ 276
PENGARUH ABU SEKAM PADI DAN ABU BOILER KELAPA SAWIT SEBAGAI CAMPURAN
TERHADAP KEKUATAN BETON
Karya Sinulingga, Harry Agusnar, Basuki Wirjosentono, Zakaria Mohd. Amin .................................. 282
PENCANGKOKAN MALEAT ANHIDRID PADA KARET ALAM SIKLIS DALAM FASE LELEH: EFEK
KEHADIRAN BENZOIL PEROKSIDA
M. Said Siregar, Thamrin, Basuki W.S., Eddiyanto dan J.A. Mendez ......................................................... 292
PENGOLAHAN BENTONIT ALAM MENJADI NANO PARTIKEL BENTONIT DENGAN SURFAKTAN
CETYL TRIMETHYL AMMONIUM BROMIDE (CTAB)
Nurdin Bukit, Eva Marlina Ginting, Mukti Hamjah Harahap, Chandra Hutagalung .......................... 298
PENGARUH KECEPATAN PUTARAN DAN POST-HEATING TERHADAP UKURAN KRISTAL
NANOPARTIKEL FILM TIPIS ZnO
Nurdin Siregar, Eddy Marlianto, Saharman Gea dan Nurul Taufiqu ....................................................... 307
PREPARATION PARTICLE BOARD FROM OIL PALM
EMPTY
BUNCHES USES GLUE
POLYPROPYLENE WHICH IS GRAFTING WITH MALEIC ANHYDRIDE
Reni Juliana Hasibuan ................................................................................................................................................. 313
PREPARASI BAHAN BAKU PEREKAT DARI PATI SAGU SAWIT DAN SELULOSA SAWIT SEBAGAI
BAHAN PENGUATNYA.
Sajaratud Dur, B.Wirjosentono, M. Ginting, S. Gea ......................................................................................... 326
SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIURETAN SEBAGAI PEREKAT ALAMI (Natural Binding)
MELALUI POLIMERISASI TOLUENA DIISOSIANAT DENGAN LIGNIN ISOLAT DARI SERBUK KAYU
JATI (Tectona Grandis L.f.) DAN POLIETILENA GLIKOL
Supran Hidayat Sihotang, Thamrin, Darwin Yunus Nasution .................................................................... 332
INTERAKSI KIMIA DARI PATI SAGU KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGISI PADA POLYPROPYLENA
TERGRAFTNG ANHIDRIDA MALEAT DALAM PEMBUATAN BAHAN PLASTIK KEMASAN
TERBIODEGRADASIKAN
Tuty Dwi Sriaty Matondang, Basuki Wirjosentono, Darwin Yunus ......................................................... 341
vii
PENGARUH BAHAN PENGISI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP SIFAT MEKANIK
KOMPOSIT TERMOPLASTIK ELASTOMER DARI POLIPROPILENAnKARET ETHYLENE
PROPYLENE DIENE MONOMER
Wimpy Prendika, Amir Hamzah Siregar, Marpongahtun ............................................................................ 349
KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA PATI BIJI CEMPEDAK (Artocarpus champeden) HASIL
MODIFIKASI SECARA PEMANASAN DENGAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Yusnaidar, Wilda Syahri, Muhaimin...................................................................................................................... 356
STUDI PENENTUAN ENTROPIPELARUTAN GARAM DALAM AIR
Zubaidah........................................................................................................................................................................... 364
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN TERMAL KAYU KELAPA SAWIT DENGAN TEKNIK
KOMPREGNASI REAKTIF
Nurfajriani, Wesly Hutabarat, Leni Widiarti, Thamrin, Basuki Wirjosentono, Saharman Gea .... 368
BIDANG PENDIDIKAN KIMIA
PENGEMBANGAN RUBRIK UNTUKMENGUKUR KOMPETENSI MAHASISWA MELAKUKAN
PRAKTIKUM ANALISIS GRAVIMETRI
Ajat sudrajat.................................................................................................................................................................... 375
PENGARUH MODEL PERMAINAN KARTU INDEKS (INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI GUGUS FUNGSI DI KELAS XII SMA NEGERI 3 LANGSA
Jelita ................................................................................................................................................................................... 383
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS X SMA SWASTA HARAPAN 1 MEDAN
Ratna Sari Dewi ............................................................................................................................................................. 389
THE ROLE OF MOODLE TO IMPROVE STUDENT’S CONCEPTUAL MASTERY IN COORDINATION
CHEMISTRY
Retno DS, Muhamad A. Martoprawiro ................................................................................................................. 394
PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA
Wesly Hutabarat, Manihar Situmorang .............................................................................................................. 399
POLIURETAN/ MONTMORILLONIT UNTUK LAPISAN PERMUKAAN BERBASIS MINYAK KELAPA
SAWIT
Zaimahwati, Harry Agusnar ,Teuku Rihayat, Saharman Gea...................................................................... 405
viii
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014
POTENSI PEMANFAATAN TURI (SESBANIA GRANDIFLORA PERS) SEBAGAI
ANTIBAKTERI
Erwin*, Rahmawati, dan Daniel
Program studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNMUl Samarinda
Jl. Jalan Barong Tongkok no 4 Kampus Gn. Kelua Samarinda Kalimantan Timur
* Corresponding author, Email: [email protected]
ABSTRAK
Turi merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji ekstrak kulit batang Turi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans
dan Escherichia coli. Sebanyak 300 gram berat kering kulit batang Turi dimaserasi dengan methanol.
Selajutnya ekstrak total difraksinasi dengan n-heksan, kloroform dan etil asetat. Berdasarkan hasil uji
aktivitas antibakteri, fraksi yang paling aktif adalah fraksi kloroform dengan nilai MIC adalah 1%
dan diameter zona bening terhadap Streptococcus mutans adalah 2,41 mm dan terhadap Escherichia
coli adalah 2,83 mm.
Kata Kunci: Turi, Sesbania grandiflora Pers, Streptococcus mutans, Escherichia coli, Fitokimia,
Antibakteri, Spektrum luas, Spektrum sempit.
PENDAHULUAN
Pemanfaatan akan potensi sumber daya alam Indonesia telah digunakan oleh Manyarakat. Tumbuhantumbuhan sebagai obat sudah dilakukan sejak dulu dan secara turun-temurun diwariskan menjadi
pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional dilakukan berdasarkan pengalaman empiris akan
khasiat tumbuh-tumbuhan dengan cara meminum air rebusan dari daun, kulit, akar, atau batang.
Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah tumbuhan turi
(Sesbania grandiflora Pers). Semua bagian turi dapat dimanfaatkan antara lain sebagai obat diare,
demam, sakit kepala, cacar, anemia, radang usus, kusta, sariawan, anemia, bronkitis, encok dan
rematik (Dhyan, 2008). Turi dapat tumbuh hampir di semua wilayah Indonesia dengan nama-nama
lokal mencakup turi (Jawa Tengah dan Pasundan), toroi (Madura), tuwi, suri (Mongondow), uliango
(Gorontalo), gorgogua (Buol), kayu jawa (Baree, Makasar), ajutaluma (Bugis), palawu (Bima), tanunu
(Sumba), gala-gala (Timor), tun (Ternate, Tidore) (Anonim, 2011).
Dari hasil penelitian sebelumnya terhadap ekstrak kayu Turi memperlihatkan potensi sebagai
Obat Kumur tehadap Penyembuahan Stomatitis Apthausa Recurent (Hidayati et al, 2009) dan Ekstrak
etanol bunga turi memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus cereus, Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus. (Wagh, 2009).
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian tentang kandungan metabolit sekunder
dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans (gram positif) dan Escherichia coli
(gram negatif) ekstrak kulit batang Turi (Sesbania grandiflora Pers).
METODE PENELITIAN
1. Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat-alat gelas, blender,
neraca analitik, pompa vakum, rotari evaporator, bulp, pipet mikro 100-1000 µl, pipet mikro 50 µl,
autoklaf, laminar flow, water shaker, oven, inkubator, spatula, hot plate, batang pengaduk, cawan
petri, jarum ose, bunsen, magnetic stirer, aluminium foil, frezer, mistar, kertas saring whatman, lidi,
kapas, jangka sorong, lampu TL .
Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kulit batang turi (Sesbania
grandiflora Pers), metanol, etanol 10%, n-heksana, kloroform, etil asetat, aquadest, H2SO4 2M, FeCl3
1%, serbuk Mg, HCl pekat, bakteri Streptococcus mutans, bakteri Escherichia coli, NaCl 0,9%,
CH3COOH glasial, H2SO4 pekat, reagen dragendorff, yeast extract, bacterial peptone, agar
bacteriological, kloramfenikol.
167
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014
2. Prosedur Kerja
Persiapan sampel
Kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) yang diambil di daerah bengkuring
dibersihkan dan dikeringanginkan pada suhu ruang. Kemudian sampel yang telah kering dihaluskan
dengan blender.
Ekstraksi
Kulit batang turi yang telah halus dimaserasi dengan pelarut metanol dan diekstraksi
berulang – ulang hingga larutan ekstrak tidak berwarna lagi, kemudian disaring dan dipekatkan
dengan rotary evaporator. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder
yang terkandung di dalam ekstrak metanol kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers).
Fraksinasi
Ekstrak kasar kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) dilarutkan kembali dalam
methanol lalu difraksinasi dengan n-heksan, dan selanjutnya difraksi dengan kloroform dan etil asetat
secara berturut-turut. n-heksana. Ekstrak kasar, fraksi n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etil asetat
dan fraksi methanol di uji fitokimia kemudian selanjutnya dilakukan uji antibakteri dengan metode
difusi agar.
Uji Aktivitas Antibakteri
1. Sterilisasi Alat dan Bahan. Cawan petri, erlenmeyer, tabung reaksi, media agar dan seluruh alat
dan bahan kecuali ekstrak kulit batang turi yang akan digunakan disterilisasi di dalam autoklaf
selama 20 menit dengan mengatur tekanan sebesar 15 dyne/ cm3 (1 atm) dan suhu sebesar 1210 C
setelah sebelumnya dicuci bersih, dikeringkan dan dibungkus dengan kertas.
2. Regenerasi Bakteri. Sebelum diberi perlakuan dengan ekstrak, biakan murni bakteri
Streptococcus mutans dan Escherichia coli terlebih dahulu di regenerasi. Satu sampai dua ose
biakan bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril masing-masing di inokulasikan
kedalam 5 ml media agar miring dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C. Selanjutnya
biakan bakteri dapat digunakan untuk uji aktifitas antibakteri.
3. Pembuatan Media Agar (Media Luria Bertani (LB) ). Sebanyak 3,5 gram NaCl 0,5%, 7 gram
pepton, 3,5 gram yeast exstrak dan 10,5 gram agar dilarutkan dalam 700 mL aquadest. Kemudian
dipanaskan hingga larut. Selanjutnya disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu
121°C. Media agar yang telah steril dicetak ke dalam cawan petri sebanyak 15 mL dan
didiamkan hingga beku.
Uji Aktivitas Antibakteri Dengan Metode Difusi Cakram.
Uji aktifitas antibakteri dengan menggunakan bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia
coli dilakukan secara aseptik dengan metode difusi cakram. Untuk uji antibakteri, biakan bakteri yang
telah berumur 18 sampai 24 jam dalam media agar miring diambil sebanyak 2 ose isolate bakteri
kemudian dicelupkan kedalam media cair NaCl 0,9 %. Ke dalam suspensi bakteri Streptococcus
mutans dan Escherichia coli, dicelupkan kapas lidi steril, ditunggu sebentar agar cairan meresap ke
dalam kapas. Kemudian lidi diangkat dan diperas dengan menekankan lidi pada dinding tabung
bagian dalam sambil di putar-putar. Digores-goreskan kapas lidi pada permukaan Media Luria Bertani
hingga seluruh permukaan tertutup rapat dengan goresan-goresan. Media Luria Bertani dibiarkan
selama 5 - 15 menit agar suspensi bakteri meresap ke dalam agar-agar.
Sampel dilarutkan dalam pelarut etanol 10% sampai diperoleh konsentrasi tertentu. Kemudian
dimasukkan cakram kertas dan diletakkan di atas permukaan agar. Diteteskan sebanyak 50 µL ekstrak
dengan berbagai konsentrasi pada kertas cakram dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C.
Setelah lewat masa inkubasi, diameter zona hambat yang terbentuk berupa daerah bening, diukur
sebagai parameter untuk menentukan besarnya aktivitas antibakteri.
Ekstrak yang digunakan dalam uji aktifitas antibakteri ini yaitu ekstrak kasar metanol, Fraksi nheksana, Fraksi kloroform, Fraksi etil asetat, dan fraksi metanol. Sebagai kontrol pada masing-masing
cawan petri dimasukkan biakkan bakteri dalam media Luria Bertani tanpa penambahan ekstrak.
Cawan petri ini diinkubasi dengan cara terbalik selama 24 jam pada suhu 35-370C. Daerah bening
disekitar kertas cakram menunjukkan adanya aktifitas antibakteri. Diameter daerah bening yang
diperoleh kemudian diukur dan dibandingkan dengan senyawa standar kloramfenikol.
168
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014
Penentuan MIC (Minimum Inhibitory Concentration)
Ekstrak masing-masing ekstrak kasar dan fraksi-fraksi kulit batang turi (Sesbania grandiflora
Pers) dibuat dalam beberapa konsentrasi yaitu 0 (kontrol negatif), 1, 2, 4, 6, 8 dan 10 % dan kontrol
positif (kloramfenikol) (b/v). Pelarut yang digunakan adalah etanol 10%. Tiap konsentrasi kemudian
diuji aktivitas antibakteri dan konsentrasi terendah dari ekstrak yang masih dapat menghambat
pertumbuhan bakteri merupakan nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstraksi dan Fraksinasi
Sebanyak 300 gram berat kering kulit batang turi dipotong - potong kecil lalu dimaserasi
dengan menggunakan metanol, selanjut maserat disaring dan pelarutnya diuapkan dengan alat rotary
evaporator. Ekstrak kasar yang diperoleh difraksinasi dengan n-heksana, kloroform, etil asetat dan
diperoleh berat masing-masing ekstrak dapat diperlihatkan dalam tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 Berat dari ekstrak kasar metanol dan masing – masing fraksi.
Jenis Ekstrak
Berat (gram)
Ekstrak kasar
42,58
Fraksi n-Heksana
2,81
Fraksi Kloroform
1,16
Fraksi Etil asetat
5,66
fraksi Metanol
8,37
Uji Aktivitas Antibakteri
Pada uji aktivitas antibakteri digunakan bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli
yang masing – masing mewakili bakteri Gram positif dan Gram negatif. Penggunaan kedua bakteri
tersebut bertujuan untuk mengetahui spektrum dari senyawa antibakteri yang terdapat pada ekstrak
kasar metanol dan masing – masing fraksi dari kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers). Di mana
suatu senyawa antibakteri dapat dikatakan berspektrum luas apabila dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Dikatakan berspektrum sempit apabila hanya dapat
menghambat salah satu dari bakteri tersebut (Gram postif atau Gram negatif saja) (Entjang, 2003).
Pada uji aktivitas antibakteri digunakan metode difusi cakram. Ekstrak kasar dan masing –
masing fraksi kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) dilarutkan dengan pelarut etanol 10%
dengan variasi konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10 % (b/v), control negatif dibuat dengan cara yang sama
tanpa memberikan sampel (0% b/v) dan antibiotik kloramfenikol sebagai kontrol positif.
Ekstrak kasar dan masing – masing fraksi dari kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers)
dengan variasi konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% dimasukkan sebanyak 50 µl pada media. Setelah
diinkubasi akan muncul daerah bening disekitar kertas cakram yang berbentuk lingkaran. Diameter
daerah bening merupakan daerah inhibisi dari ekstrak sampel terhadap mikroba uji. Hasil uji aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli ekstrak kasar dan masing –
masing fraksi dengan menggunakan metode difusi cakram yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Daerah Daya Hambat (mm)
5
4,75
4
3
2,41
2
2
1,08
1
0 0 00
0
-1
Streptococcus mutans
Escherichia coli
0%
2%
0
0
4%
0
6%
0
8%
10%
12%
Konsentrasi Ekstrak Kasar
Gambar 1 Grafik aktivitas antibakteri pada ekstrak kasar metanol
169
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014
Daerah Daya Hambat
(mm)
Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli
ditunjukkan pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada konsentrasi 0-4% ekstrak kasar metanol
kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) belum terlihat adanya aktivitas antibakteri pada bakteri
Streptococcus mutans dan pada konsentrasi 6-10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri dengan
terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli, pada
konsentrasi 0-8% belum terlihat adanya aktivitas antibakteridan pada konsentrasi 10% baru terlihat
adanya aktivitas antibakteri dengan terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Sehingga dapat
diketahui bahwa pada uji aktivitas antibakteri ekstrak kasar lebih efektif menghambat pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans disbanding terhadap Escherichia coli. Semakin besar konsentrasi maka
semakin besar pula zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak kasar kulit batang turi (Sesbania
grandiflora Pers), hal ini dapat dilihat pada gambar 1 yang menunjukkan diameter zona bening
ekstrak kasar metanol terhadap bakteri Streptococcus mutans mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan
10% berturut-turut 0; 0; 0; 1,08; 2,41 dan 4,75 mm, sedangkan pada bakteri Escherichia coli mulai
dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0; 0; 0; 0 dan 2 mm. Pada konsentrasi 6% ini
zona bening yang dihasilkan untuk bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 1,08 mm sedangkan
pada konsentrasi 10% untuk bakteri Escherichia coli sebesar 2 mm. Maka dari hasil uji aktivitas
antibakteri ini didapat konsentrasi minimum dari bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 0-6%
dan pada bakteri Escherichia coli adalah sebesar 0-10%.
6
5,58
5
4,25
4
4,58
3
Streptococcus mutans
Escherichia coli
2
1
0
0 0
-1 0%
0
5%
10%
15%
Konsentrasi Fraksi n-Heksana
Gambar 2 Grafik aktivitas antibakteri pada fraksi n-heksana
Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli dengan
menggunakan metode difusi cakram ditunjukkan pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada
konsentrasi 0-10%, fraksi n-heksana kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) belum terlihat
adanya aktivitas antibakteri pada bakteri Streptococcus mutans.
Sedangkan pada bakteri Escherichia coli, pada konsentrasi 0-4% belum terlihat adanya
aktivitas antibakteri dan pada konsentrasi 6-10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri dengan
terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Sehingga dapat diketahui bahwa pada uji aktivitas
antibakteri fraksi n-heksana lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli daripada
Streptococcus mutans.
Semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak
fraksi n-heksana kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers), hal ini dapat dilihat pada gambar 2
yang menunjukkan diameter zona bening ekstrak fraksi n-heksana terhadap bakteri Escherichia coli
mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0; 0; 4,25; 4,58 dan 5,58 mm, sedangkan
pada bakteri Streptococcus mutans tidak ada zona bening yang terbentuk sama sekali pada kertas
cakram.
Pada konsentrasi 6% ini zona bening yang dihasilkan untuk bakteri Escherichia coli adalah
sebesar 4,25 mm. Maka dari hasil uji aktivitas antibakteri ini didapat konsentrasi minimum untuk
bakteri Escherichia coli adalah sebesar 0-6%.
170
Daerah Daya Hambat (mm)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
7,66
0%
4,41
4,5
2,83 3,08
2,41
3,5
2%
4%
5,5
5,16
4,16
6%
Streptococcus mutans
Escherichia coli
5,5
4,33
8%
10%
12%
Konsentrasi Fraksi Kloroform
Gambar 3 Grafik aktivitas antibakteri pada ekstrak fraksi kloroform
Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli
dengan menggunakan metode difusi cakram ditunjukkan pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada
konsentrasi 1% fraksi kloroform dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga terbentuknya zona
bening disekitar kertas cakram.
Pada uji aktivitas antibakteri fraksi kloroform sangat efektif menghambat pertumbuhan
bakteri Escherichia coli dan Streptococcus mutans dan dapat dilihat juga semakin besar konsentrasi
maka semakin besar pula zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak fraksi kloroform kulit batang turi
(Sesbania grandiflora Pers), hal ini dapat dilihat pada gambar 3 yang menunjukkan diameter zona
bening ekstrak fraksi kloroform terhadap bakteri Streptococcus mutans mulai dari konsentrasi 1, 2, 4,
6, 8 dan 10% berturut-turut 2,41; 3,08; 3,50; 4,16; 4,33 dan 5,50 mm, sedangkan pada bakteri
Escherichia coli mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 2,83; 4,41; 4,50; 5,16; 5,50
dan 7,66 mm. Pada konsentrasi 1% ini zona bening yang dihasilkan untuk bakteri Streptococcus
mutans adalah sebesar 2,41 mm sedangkan untuk bakteri Escherichia coli sebesar 2,83 mm. Maka
dari hasil uji aktivitas antibakteri ini diperoleh konsentrasi minimum dari kedua bakteri ini adalah
sebesar 0-1%.
Daerah Daya Hambat (mm)
7
6,5
6
5
4
3
2,5
2
3,25
3,25
4,08
3,75
4,58
streptococcus mutans
Escherichia coli
1
0
-1 0%
0
00 0
2%
0
4%
6%
8%
10%
12%
Konsentrasi Fraksi Etil asetat
Gambar 4 Grafik aktivitas antibakteri pada ekstrak fraksi etil asetat
Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli dengan
menggunakan metode difusi cakram ditunjukkan pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada
konsentrasi 0-2% fraksi etil asetat belum terlihat adanya aktivitas antibakteri pada bakteri
Streptococcus mutans dan pada konsentrasi 4-10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri pada
kertas cakram. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 0-4% belum terlihat adanya
171
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014
aktivitas antibakteri dan pada konsentrasi 6-10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri dengan
terbentuknya zona bening di sekitar kertas cakram. Sehingga dapat diketahui bahwa pada uji aktivitas
antibakteri ekstrak fraksi etil asetat lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutans daripada Escherichia coli. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula zona bening
yang dihasilkan oleh ekstrak fraksi n-heksana kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers), hal ini
dapat dilihat pada gambar 4 yang menunjukkan diameter zona bening ekstrak fraksi etil asetat
terhadap bakteri Streptococcus mutans mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0;
2,50; 3,25; 3,75 dan 6,50 mm, sedangkan pada bakteri Escherichia coli mulai dari konsentrasi 1, 2, 4,
6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0; 0; 3,25; 4,08 dan 4,58 mm. Pada konsentrasi 4% ini zona bening
yang dihasilkan untuk bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 2,50 mm sedangkan pada
konsentrasi 6% untuk bakteri Escherichia coli sebesar 3,25 mm. Maka dari hasil uji aktivitas
antibakteri ini didapat konsentrasi minimum dari bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 0-4%
dan pada bakteri Escherichia coli adalah sebesar 0-6%.
Pada fraksi metanol tidak terbentuk zona bening pada kertas cakram. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tidak adanya daya hambat terhadap bakteri gram positif maupun bakteri gram
negatif.
Ekstrak kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) lebih kuat dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dibandingkan bakteri Streptococcus mutans. Hal ini
menunjukkan bahwa bakteri gram positif pada umumnya lebih sulit untuk dihambat pertumbuhannya
daripada gram negatif. Ini terjadi karena adanya perbedaan struktur dinding sel antara bakteri gram
negatif dengan bakteri gram positif. Dengan adanya zona bening yang dihasilkan pada bakteri gram
positif dan gram negatif ini dapat ditunjukkan bahwa ekstrak kulit batang turi ini dapat menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif. David Stout mengemukakan bahwa antibakteri
yang memiliki daerah hambatan sebesar 20 mm atau lebih, dinyatakan mempunyai kekuatan
antibakteri yang sangat kuat, 10-20 mm kuat, kemudian 5-10 mm sedang dan daerah hambatan 5 mm
atau kurang berarti lemah (Ardiansyah, 2005).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan kulit batang Turi berpotensi sebagai antibakti dan
yang paling aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli
adalah Fraksi kloroform.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Sesbania Grandiflora, (on-line), (www.wikipedia.com, diakses pada 19 Maret 2011).
Ardiansyah, 2009,
Antioksidan dan Peranannya Bagi Kesehatan. Artikel Iptek.(
http://ardiansyah.multiply.com/journal/item/14).
Dhyan, 2008. Turi (Sesbania grandiflora (L).), (on-line),
(http://www.griyokulo.tv/turi.html/fileDhyan%E2%80%99s%20Weblog, diakses pada 19
Maret 2011).
Entjang, I, 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Dan Sekolah
Tenaga Kesehatan Yang Sederajat, Bnadung: Penerbit PT Cipta Ady Karya.
Hidayati, S., Utami, N.K., dan Wijayanti, T. F. 2009, Pengaruh Air rebusan Kulit Batang Turi
(Sesbania grandiflora) sebagai Obat Kumur tehadap Penyembuahan Stomatitis Apthausa
Recurent di Kabupaten Banjar, Buletin Penelitian RSUD Dr. Sutomo, Vol 11 (2), 90-94.
Wagh, D. V. 2009. Phytochemical, Pharmacological and Phytopharmaceutics Aspect of Sesbania
grandiflora (Hadga) A Review. Journal of Pharmacy Research 2009, 2 (5), 889-892. ISSN :
0974-69431.
172
Download