Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 Hotel Madani Medan, 20 Mei 2014 Pengolahan Sumber Daya Alam di Sumatera Utara yang Berwawasan Ramah Lingkungan Editor Maria Manik Pravil Mistryanto Ratih Paramitha Cornelius Manik Pada Mulia Raja Roby Gultom 2014 USU Press Art Design, Publishing & Printing Gedung F, Pusat Sistem Informasi (PSI) Kampus USU Jl. Universitas No. 9 Medan 20155, Indonesia Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737 usupress.usu.ac.id © USU Press 2014 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN 979 458 746 X Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 : Pengolahan Sumber Daya Alam di Sumatera Utara yang Berwawasan Ramah Lingkungan / Editor Maria Manik; [et.al.].—Medan : USU Press, 2014 ix, 410 p.; ilus.: 24 cm Bibliografi ISBN: 979-458-746-X 1. Prosiding Kimia I. Judul 2. Sumber Daya Alam Dicetak di Medan, Indonesia 3. Ramah Lingkungan KATA SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) DAN DOKTOR (S3) ILMU KIMIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Program Studi magister (S2) dan Doktor (S3) Ilmu Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara secara regular setiap tahunnya menyelenggarakan seminar ilmiah bidang ilmu Kimia dalam skala nasional maupun internasional. Harapan dari kegiatan seminar ini adalah setiap mahasiswa magister, doktor dan dosen dapat berpartisipasi berkesempatan untuk menyampaikan hasil penelitiannya sertadapat memberikan masukan kepada setiap sivitas akademisi, pejabat pemerintahan maupun komunitas pelaku dunia usaha agar dapat bersama-sama mengatasi segala bentuk permasalahan yang menyangkut bidang kimia. Program go green merupakan visi yang dikejar oleh setia perusahaan industri di dunia pada saat ini, karena mengingat standar pengolahan bahan sumber daya alam saat ini sangat jauh dari kata ramah lingkungan. Akibatnya setiap produk-produk yang diproduksi bersifat kurang ramah lingkungan. Ilmu Kimia merupakan salah satu ilmu yang dapat diterapkan secara teknik untuk dapat mengelola setiap sumber daya alam yang ada. Istilah green chemistry atau kimia hijau merupakan salah satu motivasi yang diciptakan dan diharapkan bagi setiap para peneliti saat ini untuk mendukung program go green tersebut. Provinsi Sumatera Utara secara nasional memiliki banyak ketersediaan sumber daya alam yang cukup melimpah. Potensi sumber daya alam yang melimpah ini sangat mendukung dalam setiap kegiatan proses industri ada di Indonesia. Maka dari itu diharapkan bagi setiap industri-industri yang ada untuk dapat mengarahkan kegiatan industrinya bersifat ramah lingkungan. Berdasarkan harapan di atas maka pada kesempatan seminar nasional kimia tahun 2014 ini, FMIPA Universitas Sumatera Utara mengambil tema ”Pengolahan Sumber Daya Alam di Sumatera Utara Yang Berwawasan Ramah Lingkungan”. Sebagai Ketua Program Studi pada kesempatan ini mengucapkan selamat dan terima kasih kepada setiap panitia, yang mencakup segenap mahasiswa S2 dan S3 kimia yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan seminar ini dengan begitu baik. Kepada Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara kami sampaikan terima kasih atas dukungan dan fasilitas yang diberikan dan kepada Bapak Dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara atas partisipasi dan kehadirannya membuka kegiatan seminar ini kami sampaikan terima kasih. Terujung salam dari kami tidak lupa mengucapkan terima kasih atas semangatnya atas kehadiran kepada setiap oral presenters dan para peserta yang turut hadir dalam kegiatan seminar ini. Medan, 16 Juni 2014 Ketua Prodi Magister dan Doktor Kimia Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD. iii DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) DAN DOKTOR (S3) ILMU KIMIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ............................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................................... iv SCHEDULE SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA ILMU KIMIA USU ........................................................ ix KEYNOTE SPEAKER POTENSI MIKROBA ENDOFIT DALAM PRODUKSI SENYAWA KIMIA BIOAKTIF YANG RAMAH LINGKUNGAN Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc .............................................................................................................................. 3 PENGOLAHAN LIMBAH RAMAH LINGKUNGAN Prof. Dr. drh. Maria Bintang, MS ................................................................................................................................12 OPERASIONAL PABRIK BERWAWASAN LINGKUNGAN Krishna S Bhuana, Ph.D .................................................................................................................................................16 TWELVE PRINCIPLES OF GREEN CHEMISTRY Basuki Wirjosentono ......................................................................................................................................................19 PERAN STRATEGIS INSTRUMENTASI KIMIA ANALISIS DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Irvan Hermawan ..............................................................................................................................................................20 BIDANG KIMIA ANALITIK & KIMIA ANORGANIK PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) UNTUK PENETAPAN KADAR ANTIOKSIDAN TERSIER BUTIL HIDROKSI QUINON (TBHQ) DALAM MINYAK GORENG SETELAH PENGGORENGAN BERULANG Jabangun Lumbanbatu, Harlem Marpaung, M. Pandapotan Nasution ......................................................25 PENENTUAN KADAR LOGAM BERAT (Fe, Mn, Zn, Pb, Cu, Al) DAN LOGAM Na PADA DEBU ERUPSI GUNUNG SINABUNG DI TANAH KARO Malenta Tarigan ...............................................................................................................................................................31 UTILIATION OF CARBON FROM PALM SHELL AS THE RESULT FROM THE PROCESS OF LIQUID SMOKE AS ADSORBENT TO REDUCE METAL LEVEL OF Hg Masdania Zurairah Sr, Zul Alfian, Harlem Marpaung, Harry Agusnar .......................................................38 IDENTIFIKASI MINERAL BATUGAMPING DARI SULKAM DENGAN MENGGUNAKAN DIFRAKSI SINAR-X (XRD) Rita Juliani, Timbangen Sembiring, Mester Sitepu, Motlan ............................................................................44 PENENTUAN KADAR LOGAM BERAT Zn, Pb, Cd, Cr dan Cu LIMBAH ABU TERBANG (Fly Ash) BATUBARA INDUSTRI OLEOKIMIA SECARA SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA) Pravil M. Tambunan, Harlem Marpaung, Zul Alfian, Anna Juniar, Gelora Bangun ........................... 51 iv PENENTUAN KADAR MINERAL SiO2, Fe2O3, Al2O3, CaO, MgO SERTA DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL LIMBAH ABU TERBANG (Fly Ash) BATUBARA INDUSTRI OLEOKIMIA Pravil M. Tambunan, Harlem Marpaung, Zul Alfian, Anna Juniar, Gelora Bangun ...........................61 ANALISA TERUMBU KARANG PESISIR PANTAI KABUPATEN TAPANULI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE THIN SLICE Rahmatsyah, Eddy Marlianto, Mester Sitepu, Suharta .....................................................................................69 ANALISIS KOMPOSISI NUTRISI PRODUK OLAHAN IKAN PORA-PORA (Mystacoleuseus Padangensis) YANG BERASAL DARI DANAU TOBA Harlem Marpaung, Jamahir Gultom, Zul Alfian ...................................................................................................74 PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI PEMBEKUAN UDANG MENJADI KITOSAN SEBAGAI PENJERNIH AIR SUNGAI DI KOTA TANJUNGBALAI Rohimah Siregar, Lilis Widiyawati ...........................................................................................................................84 STUDI PEMURNIAN AZADIRACHTIN DARI BIJI MIMBA (AZADIRACHTA INDICA A.JUSS) DALAM EKSTRAK N-HEKSAN DENGAN BERBAGAI JENIS PELARUT Sri Pratiwi Aritonang .....................................................................................................................................................98 BIDANG KIMIA ORGANIK DAN BIOKIMIA AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTI OKSIDAN MINYAK ATSIRI DAUN BARU CINA (Artemisia vulgaris L.) Adil Ginting Rika Silvany, Mimpin Ginting ........................................................................................................ 107 PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SARI BUAH TERUNG BELANDA (Solanum betaceum) HASIL SAMBUNG PUCUK DENGAN LANCING (Solanum mauritianum) PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN MENGGUNAKAN Acetobacter Xylinum Adilah Wirdhani Lubis, Rumondang Bulan, Yuniarti Yusak ....................................................................... 115 PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK GLUKOSAMIN HIDROKLORIDA DARI KITIN CANGKANG BELANGKAS (Tachypleus gigas) Aurora Khairani Nasution, Harry Agusnar, Zul Alfian.................................................................................. 126 PENGOLAHAN RISINOLEAT MINYAK JARAK (CASTOR OIL) SEBAGAI SUMBER ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI VIA REAKSI DEHIDRASI DAN ISOMERISASI Bajoka Nainggolan, Marham Sitorus .................................................................................................................... 132 POTENSI DAUN PALA (MYRISTICA FRAGRANS) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Binawati Ginting, Tonel Barus, Lamek Marpaung, Partomuan Simanjuntak ...................................... 140 ANALISA KANDUNGAN LEMAK DAN FFA PADA AYAM YANG DIGORENG DENGAN MINYAK GORENG BEKAS Desniorita, Rita Youfa , Dartini ................................................................................................................................ 146 PENGARUH PEMBERIAN MIKROORGANISME TERHADAP WAKTU PENGOMPOSAN SAMPAH PASAR Dyah Nirmala, Elda Pelita, Fejri Subriadi ........................................................................................................... 151 EFEK RASIO ENZIM PAPAINTERHADAP KONVERSI METIL ESTER BERBASIS MINYAK AMPAS KOPI Eka Kurniasih ................................................................................................................................................................. 157 v EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN VARIASI WAKTU EKSTRAKSI DAN SUHU Elda Pelita, Tengku Rachmi Hidayani .................................................................................................................. 162 POTENSI PEMANFAATAN TURI (SESBANIA GRANDIFLORA PERS) SEBAGAI ANTIBAKTERI Erwin, Rahmawati, dan Daniel ................................................................................................................................ 167 PENENTUAN SENYAWA KIMIA HASIL ISOLASI MINYAK ATSIRI RIMPANG BUNGLE (Zingeber Cassumunar Roxb) DENGAN GC – MS Gimelliya Saragih, Dr. Yuniarti Yusak, MS, Dr. Ribu Surbakti, MS .......................................................... 173 ISOLASI ALFA SELULOSA DAN PENGARUH EKSTRAK ETANOL SABUT KELAPA ( Cocos nucifera L.) TERHADAP EFEK ANTIDIARE Kasmirul Ramlan Sinaga, Marline Nainggolan, Karsono ............................................................................. 180 PEMANFAATAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT MENJADI BIOGAS (SKALA LABORATORIUM) Kimberly Ferbrina ........................................................................................................................................................ 187 MODIFIKASI PERMUKAAN SILIKA IMOBIL KITOSAN SECARA SOL GEL Lisnawaty Simatupang ............................................................................................................................................... 193 SINTESIS TRIGLISERIDA RANTAI CAMPURAN SEDANG DAN PANJANG 1,3-DILAUROIL-2OLEOIL-GLISEROL Maria Manik, Jamaran Kaban, Jansen Silalahi ................................................................................................... 200 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN EVALUASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK DAUN KELAPA SAWIT Marline Nainggolan, Fat Aminah, Julia Reveny, Kasmirul Ramlan Sinaga ........................................... 206 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINYAK ATSIRI DARI AKAR SEMBUNG (Blumea Balsamifera DC) DENGAN METODE DPPH (2,2 –Diphenyl-1 Pikrylhydrazile) Mayang Sari, Lamek Marpaung,M.Phil.,Ph.D, Prof.Dr. Tonel Barus ......................................................... 212 SINTESIS BASA SCHIFF DARI MINYAK KELAPA SAWIT DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI INHIBITOR KOROSI Mimpin Ginting, Helmina Br Sembiring, Parry................................................................................................ 219 TOKSISITAS EKSTRAK n-HEKSANA, ETILASETAT DAN ETANOL DARI BUAH RANTI HITAM (Solanum Blumei Ness Ex Blume DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test BSLT) Murniaty Simorangkir, Ribu Surbakti, Tonel Barus, Partomuan Simanjuntak ................................... 226 PENGOLAHAN EKSTRAK BIJI DURIAN (DURIO ZIBETHINUS) MENJADI SUSU DENGAN PENAMBAHAN CaSO4 MENGGUNAKAN METODE SALTING OUT Emma Zaidar, NurAsyiah Dalimunthe, Yuniarti Yusak, Nuraida Fitri .................................................... 230 PEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Eucheuma alvarezi doty) SEBAGAI ANTI HIPERKOLESTEROL PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) Dr. Rudi Kartika, M.Si .................................................................................................................................................. 235 BIDANG KIMIA FISIKA DAN KIMIA POLIMER PADUAN TERMOPLASTIK ELASTOMER ( POLIPROPILEN – KARET SIR 10 DAN EPDM) DENGAN BAHAN PENGISI PULP TANDAN KOSONG SAWIT SEBAGAI MATERIAL PEREDAM SUARA Amir Hamzah Siregar, Basuki W, Thamrin, Edyanto ..................................................................................... 243 vi STUDI DEGRADASI OKSIDASI DAN PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL DAN AMIN PADA KARET ALAM SIKLIS Arofah Megasari Siregar, Eddyanto, Basuki Wirjosentono ......................................................................... 251 PREPARASI DAN KARAKTERISASI BUSA POLIURETAN TERDEGRADASI DENGAN PENGISI SERBUK TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Barita Aritonang, Basuki Wirjosentono, Eddiyanto ....................................................................................... 256 IDENTIFIKASI SENYAWA PHENOL ASAP CAIR CANGKANG SAWIT PADA PIROLISIS SUHU TINGGI Desi Ardilla, Tamrin, Basuki Wirjosentono, Edyanto .................................................................................... 264 PENGOLAHAN DAN KARAKTERISASI ABU BOILER KELAPA SAWIT MENJADI NANO PARTIKEL ORGANIK Eva Marlina Ginting, Basuki Wirjosentono, Nurdin Bukit, Harry Agusnar ........................................... 268 DESAIN PENGGUNAAN MEKANISME TOGGLEPADA MESIN INJEKSI PLASTIK UNTUK SKALA LABORATORIUM Indra Mawardi, Zuhaimi, Hasrin ............................................................................................................................ 276 PENGARUH ABU SEKAM PADI DAN ABU BOILER KELAPA SAWIT SEBAGAI CAMPURAN TERHADAP KEKUATAN BETON Karya Sinulingga, Harry Agusnar, Basuki Wirjosentono, Zakaria Mohd. Amin .................................. 282 PENCANGKOKAN MALEAT ANHIDRID PADA KARET ALAM SIKLIS DALAM FASE LELEH: EFEK KEHADIRAN BENZOIL PEROKSIDA M. Said Siregar, Thamrin, Basuki W.S., Eddiyanto dan J.A. Mendez ......................................................... 292 PENGOLAHAN BENTONIT ALAM MENJADI NANO PARTIKEL BENTONIT DENGAN SURFAKTAN CETYL TRIMETHYL AMMONIUM BROMIDE (CTAB) Nurdin Bukit, Eva Marlina Ginting, Mukti Hamjah Harahap, Chandra Hutagalung .......................... 298 PENGARUH KECEPATAN PUTARAN DAN POST-HEATING TERHADAP UKURAN KRISTAL NANOPARTIKEL FILM TIPIS ZnO Nurdin Siregar, Eddy Marlianto, Saharman Gea dan Nurul Taufiqu ....................................................... 307 PREPARATION PARTICLE BOARD FROM OIL PALM EMPTY BUNCHES USES GLUE POLYPROPYLENE WHICH IS GRAFTING WITH MALEIC ANHYDRIDE Reni Juliana Hasibuan ................................................................................................................................................. 313 PREPARASI BAHAN BAKU PEREKAT DARI PATI SAGU SAWIT DAN SELULOSA SAWIT SEBAGAI BAHAN PENGUATNYA. Sajaratud Dur, B.Wirjosentono, M. Ginting, S. Gea ......................................................................................... 326 SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIURETAN SEBAGAI PEREKAT ALAMI (Natural Binding) MELALUI POLIMERISASI TOLUENA DIISOSIANAT DENGAN LIGNIN ISOLAT DARI SERBUK KAYU JATI (Tectona Grandis L.f.) DAN POLIETILENA GLIKOL Supran Hidayat Sihotang, Thamrin, Darwin Yunus Nasution .................................................................... 332 INTERAKSI KIMIA DARI PATI SAGU KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGISI PADA POLYPROPYLENA TERGRAFTNG ANHIDRIDA MALEAT DALAM PEMBUATAN BAHAN PLASTIK KEMASAN TERBIODEGRADASIKAN Tuty Dwi Sriaty Matondang, Basuki Wirjosentono, Darwin Yunus ......................................................... 341 vii PENGARUH BAHAN PENGISI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT TERMOPLASTIK ELASTOMER DARI POLIPROPILENAnKARET ETHYLENE PROPYLENE DIENE MONOMER Wimpy Prendika, Amir Hamzah Siregar, Marpongahtun ............................................................................ 349 KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA PATI BIJI CEMPEDAK (Artocarpus champeden) HASIL MODIFIKASI SECARA PEMANASAN DENGAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Yusnaidar, Wilda Syahri, Muhaimin...................................................................................................................... 356 STUDI PENENTUAN ENTROPIPELARUTAN GARAM DALAM AIR Zubaidah........................................................................................................................................................................... 364 PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN TERMAL KAYU KELAPA SAWIT DENGAN TEKNIK KOMPREGNASI REAKTIF Nurfajriani, Wesly Hutabarat, Leni Widiarti, Thamrin, Basuki Wirjosentono, Saharman Gea .... 368 BIDANG PENDIDIKAN KIMIA PENGEMBANGAN RUBRIK UNTUKMENGUKUR KOMPETENSI MAHASISWA MELAKUKAN PRAKTIKUM ANALISIS GRAVIMETRI Ajat sudrajat.................................................................................................................................................................... 375 PENGARUH MODEL PERMAINAN KARTU INDEKS (INDEX CARD MATCH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GUGUS FUNGSI DI KELAS XII SMA NEGERI 3 LANGSA Jelita ................................................................................................................................................................................... 383 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS X SMA SWASTA HARAPAN 1 MEDAN Ratna Sari Dewi ............................................................................................................................................................. 389 THE ROLE OF MOODLE TO IMPROVE STUDENT’S CONCEPTUAL MASTERY IN COORDINATION CHEMISTRY Retno DS, Muhamad A. Martoprawiro ................................................................................................................. 394 PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA Wesly Hutabarat, Manihar Situmorang .............................................................................................................. 399 POLIURETAN/ MONTMORILLONIT UNTUK LAPISAN PERMUKAAN BERBASIS MINYAK KELAPA SAWIT Zaimahwati, Harry Agusnar ,Teuku Rihayat, Saharman Gea...................................................................... 405 viii Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 POTENSI PEMANFAATAN TURI (SESBANIA GRANDIFLORA PERS) SEBAGAI ANTIBAKTERI Erwin*, Rahmawati, dan Daniel Program studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNMUl Samarinda Jl. Jalan Barong Tongkok no 4 Kampus Gn. Kelua Samarinda Kalimantan Timur * Corresponding author, Email: [email protected] ABSTRAK Turi merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ekstrak kulit batang Turi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Escherichia coli. Sebanyak 300 gram berat kering kulit batang Turi dimaserasi dengan methanol. Selajutnya ekstrak total difraksinasi dengan n-heksan, kloroform dan etil asetat. Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri, fraksi yang paling aktif adalah fraksi kloroform dengan nilai MIC adalah 1% dan diameter zona bening terhadap Streptococcus mutans adalah 2,41 mm dan terhadap Escherichia coli adalah 2,83 mm. Kata Kunci: Turi, Sesbania grandiflora Pers, Streptococcus mutans, Escherichia coli, Fitokimia, Antibakteri, Spektrum luas, Spektrum sempit. PENDAHULUAN Pemanfaatan akan potensi sumber daya alam Indonesia telah digunakan oleh Manyarakat. Tumbuhantumbuhan sebagai obat sudah dilakukan sejak dulu dan secara turun-temurun diwariskan menjadi pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional dilakukan berdasarkan pengalaman empiris akan khasiat tumbuh-tumbuhan dengan cara meminum air rebusan dari daun, kulit, akar, atau batang. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah tumbuhan turi (Sesbania grandiflora Pers). Semua bagian turi dapat dimanfaatkan antara lain sebagai obat diare, demam, sakit kepala, cacar, anemia, radang usus, kusta, sariawan, anemia, bronkitis, encok dan rematik (Dhyan, 2008). Turi dapat tumbuh hampir di semua wilayah Indonesia dengan nama-nama lokal mencakup turi (Jawa Tengah dan Pasundan), toroi (Madura), tuwi, suri (Mongondow), uliango (Gorontalo), gorgogua (Buol), kayu jawa (Baree, Makasar), ajutaluma (Bugis), palawu (Bima), tanunu (Sumba), gala-gala (Timor), tun (Ternate, Tidore) (Anonim, 2011). Dari hasil penelitian sebelumnya terhadap ekstrak kayu Turi memperlihatkan potensi sebagai Obat Kumur tehadap Penyembuahan Stomatitis Apthausa Recurent (Hidayati et al, 2009) dan Ekstrak etanol bunga turi memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus cereus, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. (Wagh, 2009). Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian tentang kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans (gram positif) dan Escherichia coli (gram negatif) ekstrak kulit batang Turi (Sesbania grandiflora Pers). METODE PENELITIAN 1. Alat dan Bahan Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat-alat gelas, blender, neraca analitik, pompa vakum, rotari evaporator, bulp, pipet mikro 100-1000 µl, pipet mikro 50 µl, autoklaf, laminar flow, water shaker, oven, inkubator, spatula, hot plate, batang pengaduk, cawan petri, jarum ose, bunsen, magnetic stirer, aluminium foil, frezer, mistar, kertas saring whatman, lidi, kapas, jangka sorong, lampu TL . Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers), metanol, etanol 10%, n-heksana, kloroform, etil asetat, aquadest, H2SO4 2M, FeCl3 1%, serbuk Mg, HCl pekat, bakteri Streptococcus mutans, bakteri Escherichia coli, NaCl 0,9%, CH3COOH glasial, H2SO4 pekat, reagen dragendorff, yeast extract, bacterial peptone, agar bacteriological, kloramfenikol. 167 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 2. Prosedur Kerja Persiapan sampel Kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) yang diambil di daerah bengkuring dibersihkan dan dikeringanginkan pada suhu ruang. Kemudian sampel yang telah kering dihaluskan dengan blender. Ekstraksi Kulit batang turi yang telah halus dimaserasi dengan pelarut metanol dan diekstraksi berulang – ulang hingga larutan ekstrak tidak berwarna lagi, kemudian disaring dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam ekstrak metanol kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers). Fraksinasi Ekstrak kasar kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) dilarutkan kembali dalam methanol lalu difraksinasi dengan n-heksan, dan selanjutnya difraksi dengan kloroform dan etil asetat secara berturut-turut. n-heksana. Ekstrak kasar, fraksi n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etil asetat dan fraksi methanol di uji fitokimia kemudian selanjutnya dilakukan uji antibakteri dengan metode difusi agar. Uji Aktivitas Antibakteri 1. Sterilisasi Alat dan Bahan. Cawan petri, erlenmeyer, tabung reaksi, media agar dan seluruh alat dan bahan kecuali ekstrak kulit batang turi yang akan digunakan disterilisasi di dalam autoklaf selama 20 menit dengan mengatur tekanan sebesar 15 dyne/ cm3 (1 atm) dan suhu sebesar 1210 C setelah sebelumnya dicuci bersih, dikeringkan dan dibungkus dengan kertas. 2. Regenerasi Bakteri. Sebelum diberi perlakuan dengan ekstrak, biakan murni bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli terlebih dahulu di regenerasi. Satu sampai dua ose biakan bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril masing-masing di inokulasikan kedalam 5 ml media agar miring dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C. Selanjutnya biakan bakteri dapat digunakan untuk uji aktifitas antibakteri. 3. Pembuatan Media Agar (Media Luria Bertani (LB) ). Sebanyak 3,5 gram NaCl 0,5%, 7 gram pepton, 3,5 gram yeast exstrak dan 10,5 gram agar dilarutkan dalam 700 mL aquadest. Kemudian dipanaskan hingga larut. Selanjutnya disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C. Media agar yang telah steril dicetak ke dalam cawan petri sebanyak 15 mL dan didiamkan hingga beku. Uji Aktivitas Antibakteri Dengan Metode Difusi Cakram. Uji aktifitas antibakteri dengan menggunakan bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli dilakukan secara aseptik dengan metode difusi cakram. Untuk uji antibakteri, biakan bakteri yang telah berumur 18 sampai 24 jam dalam media agar miring diambil sebanyak 2 ose isolate bakteri kemudian dicelupkan kedalam media cair NaCl 0,9 %. Ke dalam suspensi bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli, dicelupkan kapas lidi steril, ditunggu sebentar agar cairan meresap ke dalam kapas. Kemudian lidi diangkat dan diperas dengan menekankan lidi pada dinding tabung bagian dalam sambil di putar-putar. Digores-goreskan kapas lidi pada permukaan Media Luria Bertani hingga seluruh permukaan tertutup rapat dengan goresan-goresan. Media Luria Bertani dibiarkan selama 5 - 15 menit agar suspensi bakteri meresap ke dalam agar-agar. Sampel dilarutkan dalam pelarut etanol 10% sampai diperoleh konsentrasi tertentu. Kemudian dimasukkan cakram kertas dan diletakkan di atas permukaan agar. Diteteskan sebanyak 50 µL ekstrak dengan berbagai konsentrasi pada kertas cakram dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Setelah lewat masa inkubasi, diameter zona hambat yang terbentuk berupa daerah bening, diukur sebagai parameter untuk menentukan besarnya aktivitas antibakteri. Ekstrak yang digunakan dalam uji aktifitas antibakteri ini yaitu ekstrak kasar metanol, Fraksi nheksana, Fraksi kloroform, Fraksi etil asetat, dan fraksi metanol. Sebagai kontrol pada masing-masing cawan petri dimasukkan biakkan bakteri dalam media Luria Bertani tanpa penambahan ekstrak. Cawan petri ini diinkubasi dengan cara terbalik selama 24 jam pada suhu 35-370C. Daerah bening disekitar kertas cakram menunjukkan adanya aktifitas antibakteri. Diameter daerah bening yang diperoleh kemudian diukur dan dibandingkan dengan senyawa standar kloramfenikol. 168 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 Penentuan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) Ekstrak masing-masing ekstrak kasar dan fraksi-fraksi kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) dibuat dalam beberapa konsentrasi yaitu 0 (kontrol negatif), 1, 2, 4, 6, 8 dan 10 % dan kontrol positif (kloramfenikol) (b/v). Pelarut yang digunakan adalah etanol 10%. Tiap konsentrasi kemudian diuji aktivitas antibakteri dan konsentrasi terendah dari ekstrak yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri merupakan nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration). HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi dan Fraksinasi Sebanyak 300 gram berat kering kulit batang turi dipotong - potong kecil lalu dimaserasi dengan menggunakan metanol, selanjut maserat disaring dan pelarutnya diuapkan dengan alat rotary evaporator. Ekstrak kasar yang diperoleh difraksinasi dengan n-heksana, kloroform, etil asetat dan diperoleh berat masing-masing ekstrak dapat diperlihatkan dalam tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Berat dari ekstrak kasar metanol dan masing – masing fraksi. Jenis Ekstrak Berat (gram) Ekstrak kasar 42,58 Fraksi n-Heksana 2,81 Fraksi Kloroform 1,16 Fraksi Etil asetat 5,66 fraksi Metanol 8,37 Uji Aktivitas Antibakteri Pada uji aktivitas antibakteri digunakan bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli yang masing – masing mewakili bakteri Gram positif dan Gram negatif. Penggunaan kedua bakteri tersebut bertujuan untuk mengetahui spektrum dari senyawa antibakteri yang terdapat pada ekstrak kasar metanol dan masing – masing fraksi dari kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers). Di mana suatu senyawa antibakteri dapat dikatakan berspektrum luas apabila dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Dikatakan berspektrum sempit apabila hanya dapat menghambat salah satu dari bakteri tersebut (Gram postif atau Gram negatif saja) (Entjang, 2003). Pada uji aktivitas antibakteri digunakan metode difusi cakram. Ekstrak kasar dan masing – masing fraksi kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) dilarutkan dengan pelarut etanol 10% dengan variasi konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10 % (b/v), control negatif dibuat dengan cara yang sama tanpa memberikan sampel (0% b/v) dan antibiotik kloramfenikol sebagai kontrol positif. Ekstrak kasar dan masing – masing fraksi dari kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) dengan variasi konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% dimasukkan sebanyak 50 µl pada media. Setelah diinkubasi akan muncul daerah bening disekitar kertas cakram yang berbentuk lingkaran. Diameter daerah bening merupakan daerah inhibisi dari ekstrak sampel terhadap mikroba uji. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli ekstrak kasar dan masing – masing fraksi dengan menggunakan metode difusi cakram yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Daerah Daya Hambat (mm) 5 4,75 4 3 2,41 2 2 1,08 1 0 0 00 0 -1 Streptococcus mutans Escherichia coli 0% 2% 0 0 4% 0 6% 0 8% 10% 12% Konsentrasi Ekstrak Kasar Gambar 1 Grafik aktivitas antibakteri pada ekstrak kasar metanol 169 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 Daerah Daya Hambat (mm) Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli ditunjukkan pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada konsentrasi 0-4% ekstrak kasar metanol kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) belum terlihat adanya aktivitas antibakteri pada bakteri Streptococcus mutans dan pada konsentrasi 6-10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri dengan terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli, pada konsentrasi 0-8% belum terlihat adanya aktivitas antibakteridan pada konsentrasi 10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri dengan terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Sehingga dapat diketahui bahwa pada uji aktivitas antibakteri ekstrak kasar lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans disbanding terhadap Escherichia coli. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak kasar kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers), hal ini dapat dilihat pada gambar 1 yang menunjukkan diameter zona bening ekstrak kasar metanol terhadap bakteri Streptococcus mutans mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0; 0; 1,08; 2,41 dan 4,75 mm, sedangkan pada bakteri Escherichia coli mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0; 0; 0; 0 dan 2 mm. Pada konsentrasi 6% ini zona bening yang dihasilkan untuk bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 1,08 mm sedangkan pada konsentrasi 10% untuk bakteri Escherichia coli sebesar 2 mm. Maka dari hasil uji aktivitas antibakteri ini didapat konsentrasi minimum dari bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 0-6% dan pada bakteri Escherichia coli adalah sebesar 0-10%. 6 5,58 5 4,25 4 4,58 3 Streptococcus mutans Escherichia coli 2 1 0 0 0 -1 0% 0 5% 10% 15% Konsentrasi Fraksi n-Heksana Gambar 2 Grafik aktivitas antibakteri pada fraksi n-heksana Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi cakram ditunjukkan pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada konsentrasi 0-10%, fraksi n-heksana kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) belum terlihat adanya aktivitas antibakteri pada bakteri Streptococcus mutans. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli, pada konsentrasi 0-4% belum terlihat adanya aktivitas antibakteri dan pada konsentrasi 6-10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri dengan terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Sehingga dapat diketahui bahwa pada uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli daripada Streptococcus mutans. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak fraksi n-heksana kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers), hal ini dapat dilihat pada gambar 2 yang menunjukkan diameter zona bening ekstrak fraksi n-heksana terhadap bakteri Escherichia coli mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0; 0; 4,25; 4,58 dan 5,58 mm, sedangkan pada bakteri Streptococcus mutans tidak ada zona bening yang terbentuk sama sekali pada kertas cakram. Pada konsentrasi 6% ini zona bening yang dihasilkan untuk bakteri Escherichia coli adalah sebesar 4,25 mm. Maka dari hasil uji aktivitas antibakteri ini didapat konsentrasi minimum untuk bakteri Escherichia coli adalah sebesar 0-6%. 170 Daerah Daya Hambat (mm) Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 7,66 0% 4,41 4,5 2,83 3,08 2,41 3,5 2% 4% 5,5 5,16 4,16 6% Streptococcus mutans Escherichia coli 5,5 4,33 8% 10% 12% Konsentrasi Fraksi Kloroform Gambar 3 Grafik aktivitas antibakteri pada ekstrak fraksi kloroform Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi cakram ditunjukkan pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada konsentrasi 1% fraksi kloroform dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Pada uji aktivitas antibakteri fraksi kloroform sangat efektif menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Streptococcus mutans dan dapat dilihat juga semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak fraksi kloroform kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers), hal ini dapat dilihat pada gambar 3 yang menunjukkan diameter zona bening ekstrak fraksi kloroform terhadap bakteri Streptococcus mutans mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 2,41; 3,08; 3,50; 4,16; 4,33 dan 5,50 mm, sedangkan pada bakteri Escherichia coli mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 2,83; 4,41; 4,50; 5,16; 5,50 dan 7,66 mm. Pada konsentrasi 1% ini zona bening yang dihasilkan untuk bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 2,41 mm sedangkan untuk bakteri Escherichia coli sebesar 2,83 mm. Maka dari hasil uji aktivitas antibakteri ini diperoleh konsentrasi minimum dari kedua bakteri ini adalah sebesar 0-1%. Daerah Daya Hambat (mm) 7 6,5 6 5 4 3 2,5 2 3,25 3,25 4,08 3,75 4,58 streptococcus mutans Escherichia coli 1 0 -1 0% 0 00 0 2% 0 4% 6% 8% 10% 12% Konsentrasi Fraksi Etil asetat Gambar 4 Grafik aktivitas antibakteri pada ekstrak fraksi etil asetat Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi cakram ditunjukkan pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada konsentrasi 0-2% fraksi etil asetat belum terlihat adanya aktivitas antibakteri pada bakteri Streptococcus mutans dan pada konsentrasi 4-10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri pada kertas cakram. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 0-4% belum terlihat adanya 171 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 aktivitas antibakteri dan pada konsentrasi 6-10% baru terlihat adanya aktivitas antibakteri dengan terbentuknya zona bening di sekitar kertas cakram. Sehingga dapat diketahui bahwa pada uji aktivitas antibakteri ekstrak fraksi etil asetat lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans daripada Escherichia coli. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak fraksi n-heksana kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers), hal ini dapat dilihat pada gambar 4 yang menunjukkan diameter zona bening ekstrak fraksi etil asetat terhadap bakteri Streptococcus mutans mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0; 2,50; 3,25; 3,75 dan 6,50 mm, sedangkan pada bakteri Escherichia coli mulai dari konsentrasi 1, 2, 4, 6, 8 dan 10% berturut-turut 0; 0; 0; 3,25; 4,08 dan 4,58 mm. Pada konsentrasi 4% ini zona bening yang dihasilkan untuk bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 2,50 mm sedangkan pada konsentrasi 6% untuk bakteri Escherichia coli sebesar 3,25 mm. Maka dari hasil uji aktivitas antibakteri ini didapat konsentrasi minimum dari bakteri Streptococcus mutans adalah sebesar 0-4% dan pada bakteri Escherichia coli adalah sebesar 0-6%. Pada fraksi metanol tidak terbentuk zona bening pada kertas cakram. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak adanya daya hambat terhadap bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Ekstrak kulit batang turi (Sesbania grandiflora Pers) lebih kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dibandingkan bakteri Streptococcus mutans. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri gram positif pada umumnya lebih sulit untuk dihambat pertumbuhannya daripada gram negatif. Ini terjadi karena adanya perbedaan struktur dinding sel antara bakteri gram negatif dengan bakteri gram positif. Dengan adanya zona bening yang dihasilkan pada bakteri gram positif dan gram negatif ini dapat ditunjukkan bahwa ekstrak kulit batang turi ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif. David Stout mengemukakan bahwa antibakteri yang memiliki daerah hambatan sebesar 20 mm atau lebih, dinyatakan mempunyai kekuatan antibakteri yang sangat kuat, 10-20 mm kuat, kemudian 5-10 mm sedang dan daerah hambatan 5 mm atau kurang berarti lemah (Ardiansyah, 2005). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan kulit batang Turi berpotensi sebagai antibakti dan yang paling aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli adalah Fraksi kloroform. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011. Sesbania Grandiflora, (on-line), (www.wikipedia.com, diakses pada 19 Maret 2011). Ardiansyah, 2009, Antioksidan dan Peranannya Bagi Kesehatan. Artikel Iptek.( http://ardiansyah.multiply.com/journal/item/14). Dhyan, 2008. Turi (Sesbania grandiflora (L).), (on-line), (http://www.griyokulo.tv/turi.html/fileDhyan%E2%80%99s%20Weblog, diakses pada 19 Maret 2011). Entjang, I, 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Dan Sekolah Tenaga Kesehatan Yang Sederajat, Bnadung: Penerbit PT Cipta Ady Karya. Hidayati, S., Utami, N.K., dan Wijayanti, T. F. 2009, Pengaruh Air rebusan Kulit Batang Turi (Sesbania grandiflora) sebagai Obat Kumur tehadap Penyembuahan Stomatitis Apthausa Recurent di Kabupaten Banjar, Buletin Penelitian RSUD Dr. Sutomo, Vol 11 (2), 90-94. Wagh, D. V. 2009. Phytochemical, Pharmacological and Phytopharmaceutics Aspect of Sesbania grandiflora (Hadga) A Review. Journal of Pharmacy Research 2009, 2 (5), 889-892. ISSN : 0974-69431. 172