I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak pada atau tidaknya landasan hukum (perundang-undangan). Tugas kedudukan konselor diatur dengan tegas dalam UU No 20 Tahun 2003, namun yang lebih penting adanya kesadaran atau komitmen dalam memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya yang menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial maupun moral – intelektual. Siswa adalah seorang individu yang sedang berada ada dalam proses berkembang menuju ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, siswa perlu bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya serta pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Masalah yang berada di SMK N 1 Depok sangat beragam, dari hasil IKMS (identifikasi kebutuhan dan masalah siswa) dapat diklasifikasikan yaitu masalah pribadi tentang orientasi pada fasilitas kesehatan yang disediakan sekolah, informasi tentang pekerjaan yang bisa dilakukan sambil belajar, orientasi pada sarana dan kegiatan ibadah yang ada di sekolah, informasi tentang kesehatan reproduksi remaja, berlatih memiliki kemampuan untuk meningkatkan ibadah keagamaan, berlatih memiliki kemampuan untuk mengelola uang saku dengan baik, cara untuk memperoleh beasiswa untuk meringankan beban biaya sekolah, serta cara mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Masalah sosial yaitu orientasi dengan teman dalam satu kelas, orientasi dengan semua guru dan karyawan di sekolah, orientasi pada kegiatan solidaritas yang menjadi program sekolah, informasi tentang sikap yang harus dilakukan saat berbeda pendapat dengan orang tua, informasi tentang bagaimana melepaskan diri dari lingkungan pertemanan yang kurang mendukung cita-cita, informasi tentang tentang cara berkomunikasi yang baik, informasi tentang cara membina hubungan baik dengan teman lawan jenis, serta toleransi dan solidaritas. Masalah belajar tentang orientasi pada struktur kurikulum yang berlaku saat ini, orientasi pada sarana multimedia yang ada di sekolah, orientasi pada program yang diselenggarakan sekolah dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing, orientasi pada program sekolah berkaitan dengan kemampuan TIK siswa, informasi tentang kesulitan menumbuhkan semangat belajar yang menurun, informasi tentang cara belajar yang efektif dan efisien, informasi tentang cara mempersiapkan diri menghadapi tes/ujian, sulit menentukan teknik belajar yang sesuai dengan diri saya, berlatih memiliki kemampuan untuk menghilangkan rasa takut saat mengikuti pelajaran, takut bertanya/menjawab di kelas, dampak menyontek pada saat ulangan bagi masa depan, cara memanfaatkan secara maksimal buku-buku yang ada di perpustakaan, cara membuat suasana belajar di kelas menjadi nyaman, serta khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan. Masalah karir tentang orientasi tentang jenis pekerjaan jasa, orientasi tentang tentang sistem belajar di perguruan tinggi, orientasi tentang syarat memasuki pada studi lanjut, orientasi tentang pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan yang 1 mendukung cita-cita saya, informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang memiliki prospek bagus di masa depan, informasi tentang cara menyusun persyaratan melamar pekerjaan, informasi tentang strategi memasuki pendidikan lanjutan, ingin mengikuti kegiatan pelatihan atau kursus tertentu yang benar-benar menunjang proses mencari dan melamar pekerjaan setamat pendidikan, kiat menghindari banyaknya penipuan lowongan pekerjaan yang ada pada media, serta cemas kalau menjadi penganggur setelah menyelesaikan pendidikan. Dengan adanya program BK dapat memudahkan dalam melaksanakan dan mengevaluasi hasil kegiatan BK. Program BK penting untuk dibuat dan dilaksanakan agar dalam pelaksanaannya sesuai urutan dari tingkat permasalahan paling tinggi hingga tingkat permasalahan paling rendah. Tingkat permasalahan paling tinggi perlu dilaksanakan terlebih dahulu karena bersifat responsif, misalnya konseling kelompok maupun individual. Sedangkan tingkat permasalahan yang rendah dapat dilaksanakan melalui bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, menggunakan metode permainan, sosiodrama maupun psikodrama, dan lain-lain. Dengan adanya program BK maka pelaksanaannya akan teratur dan terstruktur dan memudahkan untuk mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program tersebut. B. VISI DAN MISI SEKOLAH 1. KEBIJAKAN MUTU S – Satu tujuan M – Menyongsong masa depan E – Erat dalam persaudaraan K – Kuat menghadapi tantangan A – Aktif meninjau SMM secara berkelanjutan D – Dinamis dalam bekerja E – Enyahkan segala rintangan S – Satukan tekad T – Tanggung jawab dalam bekerja A – Ayo kita maju! 2. VISI Menghasilkan tamatan yang profesional, berkarakter dan berakhlak mulia. 3. MISI a. Mengembangkan budaya sekolah yang berakhlak mulia. b. Mengembangkan suasana belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. c. Melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dengan pendekatan CBT (Competence Based Training) yang berorientasi pada peningkatan mutu dan keunggulan sesuai dengan tuntutan dunia kerja. d. Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. 2 4. TUJUAN SMK NEGERI 1 DEPOK a. Menjadikan SMK Negeri 1 Depok Sleman sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas sesuai Standar Nasional Pendidikan. b. Mewujudkan tamatan yang mampu mandiri, produktif, kreatif dan profesional dalam mengembangkan kariernya masing-masing. c. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik melalui pembinaan agama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. d. Meningkatkan keunggulan kompetitif di bidang akademis dan non akademis. C. DESKRIPSI KEBUTUHAN Identifikasi Masalah Berdasarkan IKMS Bidang Pribadi Sosial Belajar Layanan Orientasi Orientasi Orientasi pada Orientasi pada fasilitas dengan teman struktur kesehatan dalam satu kurikulum yang yang kelas berlaku saat ini disediakan sekolah Orientasi pada sarana dan kegiatan ibadah yang ada di sekolah - - Orientasi dengan semua guru dan karyawan di sekolah Orientasi pada kegiatan solidaritas yang menjadi program sekolah Karir Orientasi tentang jenis pekerjaan jasa Orientasi pada sarana multimedia yang ada di sekolah Orientasi tentang tentang sistem belajar di perguruan tinggi Orientasi pada Orientasi program yang tentang syarat diselenggarakan memasuki sekolah dalam pada studi meningkatkan lanjut kemampuan berbahasa asing Orientasi pada Orientasi program tentang sekolah pekerjaan berkaitan yang berkaitan dengan dengan kemampuan TIK kesehatan siswa yang mendukung cita-cita saya - 3 Layanan Informasi Informasi Informasi tentang tentang sikap pekerjaan yang harus yang bisa dilakukan saat dilakukan berbeda sambil belajar pendapat dengan orang tua Informasi tentang kesulitan menumbuhkan semangat belajar yang menurun Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang memiliki prospek bagus di masa depan Informasi tentang bagaimana melepaskan diri dari lingkungan pertemanan yang kurang mendukung cita-cita Informasi tentang cara belajar yang efektif dan efisien Informasi tentang cara menyusun persyaratan melamar pekerjaan - Informasi tentang tentang cara berkomunikasi yang baik Informasi tentang cara mempersiapkan diri menghadapi tes / ujian Informasi tentang strategi memasuki pendidikan lanjutan - Informasi tentang cara membina hubungan baik dengan teman lawan jenis - - Informasi tentang kesehatan reproduksi remaja Layanan Penempatan dan Penyaluran - Sulit Ingin menentukan mengikuti teknik belajar kegiatan yang sesuai pelatihan atau dengan diri saya kursus tertentu yang benarbenar menunjang proses mencari dan melamar pekerjaan setamat pendidikan - 4 Penguasaan Konten Konseling Perorangan Bimbingan Kelompok Berlatih memiliki kemampuan untuk meningkatkan ibadah keagamaan - Berlatih memiliki kemampuan untuk menghilangkan rasa takut saat mengikuti pelajaran - Berlatih memiliki kemampuan untuk mengelola uang saku dengan baik - - - - - Takut bertanya / menjawab di kelas - Cara untuk memperoleh beasiswa untuk meringankan beban biaya sekolah Toleransi dan solidaritas Cara mengisi waktu luang dengan kegiatan positif - - - Dampak menyontek pada saat ulangan bagi masa depan Cara memanfaatkan secara maksimal bukubuku yang ada di perpustakaan Cara membuat suasana belajar di kelas menjadi nyaman Khawatir tugastugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan Konseling Kelompok Kiat menghindari banyaknya penipuan lowongan pekerjaan yang ada pada media - - Cemas kalau menjadi penganggur setelah menyelesaikan pendidikan Konsultasi - - - - - - - - Mediasi 5 RANCANGAN PENGEMBANGAN BAHAN DAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING SMK NEGERI 1 DEPOK, YOGYAKARTA NO 1. NO 2. 3. NO 4. 5. 6. MASALAH PRIBADI Berlatih memiliki kemampuan untuk mengelola uang saku dengan baik BAHAN / MATERI IPD Informasi mengolah keuangan dengan baik IPL Manfaat mengelolah uang saku SCT Strategi mengelolah uang saku dengan baik MASALAH SOSIAL Orientasi dengan teman dalam satu kelas Informasi tentang tentang cara berkomunikasi yang baik BAHAN / MATERI IPD Mengenal teman sebaya dengan baik IPL Manfaat mempunyai banyak teman SCT Cara bergaul dengan teman sebaya IPD Pentingnya berkomunikasi dengan orang lain Manfaat berkomunikasi dengan orang lain Tips berkomunikasi dengan orang lain IPL SCT MASALAH BELAJAR Informasi tentang kesulitan menumbuhkan semangat belajar yang menurun Sulit menentukan teknik belajar yang sesuai dengan diri saya Informasi tentang cara belajar yang BAHAN / MATERI IPD IPL SCT IPD IPL SCT IPD Penyebab sulitnya meningkatkan semangat belajar Pentingnya memiliki semangat belajar Strategi meningkatkan semangat belajar Bagaimana menemukan cara belajar yang baik? Manfaat memiliki teknik belajar yang sesuai Pentingnya menemukan teknik belajar yang baik Informasi tentang cara belajar yang efektif dan efesien 6 METODE/TEKNIK/MEDIA BIMBINGAN Ceramah, presentasi multimedia, video, papan bimbingan, buku METODE/TEKNIK/MEDIA BIMBINGAN Bercerita pengalaman, permainan kelompok Presentasi multimedia, permainan kelompok, video METODE/TEKNIK/MEDIA BIMBINGAN Membuat jadwal belajar, video, mind maping Diskusi kelompok, presentasi multimedia Tayangan slide, mind maping, video efektif dan efisien IPL SCT NO MASALAH KARIR 7. BAHAN / MATERI IPD Orientasi tentang syarat memasuki pada studi lanjut IPL SCT 8. Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang memiliki prospek bagus di masa depan Pentingnya memiliki cara belajar yang sesuai dengan diri Tips cara belajar yang efektif dan efesien Informasi mengenai syarat memasuki studi lanjut Memilih karir yang sesuai dengan kemampuan Strategi memilih PT yang sesuai dengan diri IPD Informasi tentang jenis pekerjaan yang sesui dengan minat dan bakat IPL Memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat SCT Tips memilih pekerjaan yang sesuai dengan diri METODE/TEKNIK/MEDIA BIMBINGAN Ceramah, diskusi kelompok, tayangan slide, konsultasi, presentasi multimedia Keterangan : Masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier = dipilih yang prosentasenya paling tinggi IPD = Informasi Pemahaman Diri IPL = Informasi Pemahaman Lingkungan SCT = Strategi Cara Tips dan Trik 7 D. TUJUAN Tujuan pelayanan bimbingan adalah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi di studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Perumusan tujuan Bimbingan dan Konseling ini didasarkan dari hasil need assesment yang telah dilakukan dengan Media Lacak Masalah sebagai rujukan untuk merumuskan tujuan Bimbingan dan Konseling khususnya untuk jenjang SMP dan SMA. 8 E. KOMPONEN PROGRAM BULAN PELAYANAN DASAR KOMPONEN PROGRAM PELAYANAN PELAYANAN RESPONSIF PERANCAANAAN INDIVIDUAL DUKUNGAN SISTEM SEMESTER 1 JULI Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) AGUSTUS Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak lain di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai 9 Peminatan ekstrakurikuler In service training (sesuai kebutuhan), aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). Pemintanatan ekstrakurikuler In service training (sesuai kebutuhan), aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) SEPTEMBER Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai Peminatan kebutuhan), Konseling ekstrakurikuler Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai gUkebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi 10 (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). In service training (sesuai kebutuhan), aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). OKTOBER Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) NOVEMBER Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah 11 Guru pembimbing dan guru mata pelajaran berkolaborasi untuk melakukan penelusuran prestasi belajar untuk diikutsertakan dalam olimpiade In service training (sesuai kebutuhan), aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). Penempatan dan In service training (sesuai penyaluran siswa kebutuhan), aktif dalam ABKIN berprestasi (olimpiade) (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program DESEMBER Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai Mengumpulkan data kebutuhan), Konseling untuk melakukan Kelompok (sesuai kebutuhan), evaluasi dan perbaikan Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) SEMESTER 2 12 (sesuai kebutuhan). In service training (sesuai kebutuhan), aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). JANUARI Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) FEBRUARI Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), 13 Membantu kelas X untuk menilai dan menafsir potensi diri dalam prestasi akademik In service training (sesuai kebutuhan), aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). Membantu kelas X untuk menilai dan menafsir potensi diri dalam prestasi akademik In service training (sesuai kebutuhan), aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). MARET Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) APRIL Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih 14 Penempatan dan In service training (sesuai penyaluran siswa kebutuhan), aktif dalam ABKIN berprestasi (olimpiade) (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). Penempatan dan In service training (sesuai penyaluran siswa kebutuhan), aktif dalam ABKIN berprestasi (olimpiade) (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) MEI Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai Penjurusan ke kelas XI kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya 15 kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). In service training (sesuai kebutuhan), aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan), mengikuti seminar dan lokakarya (sesuai kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). JUNI Bimbingan Klasikal (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Orientasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Pelayanan Informasi (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan), Bimbingan Kelompok (Materi Sesuai Analisis Kebutuhan) (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) Konseling Individual (sesuai kebutuhan), Konseling Kelompok (sesuai kebutuhan), Referal (Rujukan atau alih tangan) dilaksanakan sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan Guru Mapel/ Wali Kelas (sesuai kebutuhan), Bimbel untuk siswa yang bermasalah dalam belajar (sesuai kebutuhan), Kolaborasi dengan orangtua (sesuai kebutuhan), kolaborasi dengan pihak di luar sekolah (sesuai kebutuhan), konsultasi (sesuai kebutuhan), Bimbingan teman sebaya (sesuai kebutuhan), konferensi kasus (sesuai kebutuhan), kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 16 Membantu kelas X In service training (sesuai untuk menilai dan kebutuhan), aktif dalam ABKIN menafsir potensi diri (sesuai kebutuhan), mengikuti dalam prestasi non seminar dan lokakarya (sesuai akademik kebutuhan), mengikuti penataran (sesuai kebutuhan), aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan), kelanjutan studi (sesuai kebutuhan, manajemen program (sesuai kebutuhan). F. RENCANA OPERASIONAL (TERLAMPIR) II. STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM Strategi pelaksanaan program untuk masing-masing komponen pelayanan dijelaskan sebagai berikut. A. PELAYANAN DASAR 1. Bimbingan Kelas Program yang dirancang konselor untuk melakukan kontak langsung dengan peserta didik di kelas. Kegiatan bimbingan kelas ini berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat). 2. Pelayanan Orientasi Kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Materi pelayanan orientasi di sekolah mencakup organisasi sekolah, staf dan guru-guru, kurikulum, program Bimbingan dan Konseling, program ekstrakurikuler, fasilitas dan sarana prasarana, dan tata tertib sekolah. 3. Pelayanan Informasi Pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). 4. Bimbingan Kelompok Memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompokkelompok kecil (5-10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum dan tidak rahasia, seperti cara belajar yang efektif, kiat menghadapi ujian, dan mengelola stres. 5. Pelayanan Pengumpulan Data Kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes. B. PELAYANAN RESPOSIF 1. Konseling Individual atau Kelompok Pemberian pelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Melalui konseling, peserta didik (konseli) dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini bisa dilakukan secara individual maupun kelompok. 17 2. Referal (Rujukan atau Alih Tangan) Konseli yang memiliki masalah depresi, tindak kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis sebaiknya direferalkan atau dialihtangankan ke pihak berwenang untuk menangani masalahnya, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian. 3. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. 4. Kolaborasi dengan Orang Tua Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. 5. Kolaborasi dengan Pihak Lain di Luar Sekolah Berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsurunsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. 6. Konsultasi Konselor menerima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, melakukan referal, dan meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. 7. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance) Bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didik lainnya. Peserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 8. Konferensi Kasus Kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup. 9. Kunjungan Rumah Kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang peserta didik tertentu yang sedang ditangani, dalam upaya mengentaskan masalahnya, melalui kunjungan ke rumahnya. 18 C. PERENCANAAN INDIVIDUAL Konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. D. DUKUNGAN SISTEM 1. Pengembangan Profesi Konselor secara terus menerus berusaha untuk “meng-update” pengetahuan dan keterampilannya melalui (1) in-service training, (2) aktif dalam organisasi profesi, (3) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop (lokakarya), atau (4) melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi (pascasarjana). 2. Manajemen Program Bimbingan dan Konseling harus ditempatkan sebagai bagian terpadu dari seluruh program sekolah dengan dukungan wajar dalam aspek ketersediaan sumber daya manusia (konselor), maupun sarana, dan pembiayaan. III. EVALUASI DAN AKUNTABILITAS A. EVALUASI Evaluasi program layanan Bimbingan dan Konseling akan menggunakan dua macam aspek kegiatan bimbingan, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan pelayanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan pelayanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain: a. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan b. Keterlaksanaan program c. Hambatan-hambatan yang dijumpai d. Dampak pelayanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar e. Respon peserta didik, personel sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat terhadap pelayanan bimbingan f. Perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan pelayanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar; dan keberhasilan peserta didik setelah menamatkan sekolah/madrasah baik studi lanjutan ataupun pada kehidupan di masyarakat. Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat “penilaian dalam proses” yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini. 19 a. Mengamati partisipasi dan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pelayanan bimbingan. b. Mengungkapkan pemahaman peserta didik atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/pendalaman peserta didik atas masalah yang dialaminya. c. Mengungkapkan kegunaan pelayanan bagi peserta didik dan perolehan peserta didik sebaga hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan pelayanan bimbingan. d. Mengungkapkan minat peserta didik tentang perlunya pelayanan bimbigan lebih lanjut. Pelaksanaan evaluasi program ditempuh melalui langkah-langkah berikut: a. Merumuskan masalah atau instrumentasi Aspek pokok yang dievaluasi: (1) tingkat keterlaksanaan program/ pelayanan (aspek proses), dan (2) tingkat ketercapaian tujuan program/ pelayanan (aspek hasil). b. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data Instrumen yang digunakan berupa angket, check list, pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi dokumentasi. c. Mengumpulkan dan menganalisis data Analisis data yang telah diperoleh, kemudian menelaah program yang telah dan belum dilaksanakan serta tujuan yang telah dan belum tercapai. d. Melakukan tindak lanjut (follow up) Kegiatan ini meliputi dua kegiatan, yaitu (1) memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat, atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, dan (2) mengembangkan program, dengan cara mengubah atau menambah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program. B. AKUNTABILITAS Akuntabilitas pelayanan terwujud dalam kejelasan program, proses implementasi, dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi yang dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak terjadi. Hal yang paling penting di dalam akuntabilitas adalah informasi yang terkait dengan faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan dan/atau kegagalan peserta didik di dalam mencapai kompetensi. Oleh karena itu, konselor perlu menguasai data dan bertindak atas dasar data yang terkait dengan perkembangan peserta didik. 20 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas. 21 LAMPIRAN 22