Perencanaan Lanskap Gunung Kapur Cibadak

advertisement
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata di Indonesia semakin berkembang, yang ditunjukkan dengan
bertambahnya daerah wisata yang ada di Indonesia. Selain itu bertambahnya jenisjenis wisata yang baru membuat wisatawan menjadi tertarik untuk mencoba
wisata tersebut.
Indonesia
memiliki
beragam
sumberdaya
yang
mampu
dijadikan
sumberdaya wisata. Sumberdaya yang dimiliki antara lain sumberdaya alam dan
kekayaan budayanya. Beragamnya kekayaan sumberdaya alam dan budaya
seharusnya dapat dikembangkan sebagai aset untuk industri wisata, apalagi setiap
daerah memiliki daerah yang berpotensi dijadikan kawasan wisata.
Kawasan wisata memiliki keadaan alam dengan sumberdaya wisata yang
dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik untuk dikunjungi
wisatawan (Gunn, 1994). Sumberdaya wisata dapat dikembangkan menjadi
berbagai jenis wisata, antara lain wisata alam, wisata sejarah, wisata bahari dan
sebagainya. Pada setiap wilayah terdapat beberapa sumberdaya wisata yang
berbeda-beda. Banyak konsep wisata yang telah dikembangkan, salah satunya
adalah wisata terpadu. Wisata terpadu adalah memadukan berbagai jenis wisata
ataupun memadukan wisata dengan kegiatan lain yang mendukung wisata tersebut
sehingga benilai lebih. Ada konsep lain yang serupa dengan wisata terpadu yaitu
geotourism dimana, wisata yang praktis seperti di Iguazu Falls, Amerika Selatan.
Wisata ini menawarkan karakter geografi tempat seperti budaya, lingkungan,
warisan sejarah. Terdapat 13 prinsip dalam geotourism, salah satunya adalah
konservasi (Wikipedia, 2010). Berdasarkan konsep wisata ini maka konsep wisata
terpadu yang dibuat mngacu pada konsep geotourism.
Suatu obyek wisata akan mempunyai akses pasar apabila dapat dikemas
dalam suatu paket wisata bersama objek-objek lain di lokasi tersebut ataupun
bersama obyek lain yang dapat dikaitkan menjadi satu kemasan/paket kunjungan
bagi orang yang berwisata. Dengan dikemasnya beberapa objek wisata, akan
memudahkan bagi para penyelenggara kegiatan wisata (tour operators) maupun
2
para wisatawan (tourist) untuk memilih sesuai dengan waktu yang tersedia dan
persiapan yang dimiliki.
Kabupaten Bogor adalah salah satu wilayah yang memiliki sumberdaya
wisata yang berpotensi dijadikan sebagai kawasan wisata. Ada beberapa
kecamatan yang telah dijadikan sebagai kawasan wisata. Kecamatan Ciampea
merupakan daerah di bagian barat Kabupaten Bogor yang dijadikan kawasan
wisata. Potensi wisata yang banyak terdapat di Ciampea rata-rata adalah jenis
wisata alam, namun adapula jenis wisata budaya yang jumlahnya tidak sebanyak
wisata alam.
Kawasan Gunung Kapur Cibadak (GKC) yang terletak di Ciampea ternyata
menyimpan banyak potensi yang masih belum diketahui banyak wisatawan.
Sumberdaya wisata yang terdapat di Ciampea antara lain, sungai, air terjun,
sumber air panas, gua dan gunung kapur yang terletak di Ciampea. Berbagai
potensi yang ada di kawasan ini dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata
terpadu namun belum dikelola dengan baik.
Perencanaan pada daerah GKC perlu dilakukan agar tercipta suatu lanskap
yang dapat memanfaatkan potensi wisata yang telah ada agar meningkatkan
pendapatan daerah dan memberi nilai jual yang lebih terhadap suatu daerah serta
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar GKC. Selain itu dengan
adanya perencanaan ini GKC akan lestari.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan lanskap GKC sebagai
kawasan wisata terpadu, dengan menyediakan ruang-ruang wisata yang dilengkapi
dengan jalur sirkulasi dan sarana penunjang. Adapun tujuan khusus antara lain:
1. Mengidentifikasi
aspek
biofisik,
sejarah-sosial-budaya
serta
sumberdaya wisata di GKC dan sekitarnya.
2. Menganalisis aspek biofisik, sejarah-sosial-budaya serta sumberdaya
wisata berdasarkan kepekaan, keunikan dan kelangkaan pada lanskap
GKC dan sekitarnya.
3. Merencanakan lanskap GKC dan sekitarnya sebagai kawasan wisata
terpadu dengan mempertimbangkan daya dukung kawasan.
3
1.3 Manfaat
Hasil penelitian ini berupa rencana kawasan wisata diharapkan dapat
berguna sebagai:
1. Masukan
rencana
pengembangan
kawasan
wisata
bagi
pemerintah setempat.
2. Bahan pertimbangan dalam usaha pelestarian sumberdaya
wisata.
3. Masukan
bagi
masyarakat
setempat
untuk
peningkatan
kesejahteraan.
1.4 Kerangka Pikir
Adapun kerangka pikir dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Download