bab i pendahuluan - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi saat ini perkembangan sektor perdagangan retail dan
teknologi berkembang sangat pesat. Dengan adanya teknologi membuat informasi
tentang perdagangan dapat di akses sangat mudah. Informasi adalah suatu hal
yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, pada
saat ini dengan adanya
informasi memudahkan manusia untuk lebih kritis dalam hal berbelanja. Dengan
adanya informasi konsumen dapat memiliki banyak pertimbangan untuk setiap
pengambilan keputusan saat berbelanja.
Pada perkembangan jaman seperti ini dapat menjanjikan peluang dan
tantangan yang baru bagi perusahaan. Di dalam memacu penjualan, perusahaan
harus melakukan inovasi mengenai strategi pemasaran untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen. Saat ini bisnis tidak hanya berorientasi kepada laba
semata karena pemasaran yang aktif lebih berorientasi kepada pelanggan. Kota
Bandung menjadi titik sentral pada perkembangan ekonomi masa depan yang
berbasis industri kreatif. Kota Bandung menjadi barometer bagi kawasan
Indonesia dan kawasan Asia Timur, hal tersebut berawal dari pertemuan
internasional kota berbasis ekonomi kreatif yang dilaksanakan di Yokohama
Jepang pada akhir Juli 2007. Pada pertemuan tersebut Bandung memperoleh
penghargaan dan tantangan dengan terpilih sebagai projek rintisan (pilot project)
kota kreatif se-Asia Timur. Pemilihan Bandung sebagai industri kreatif
1
2
menunjukkan
perkembangan
yang
signifikan
pada
kota
Bandung
dan
mempengaruhi tren anak muda diberbagai kota lainnya. Perkembangan tersebut
menjadi daya tarik bagi para pelaku ekonomi kreatif di dunia sehingga melalui
proyek percontohan ini Bandung diharapkan mampu mempopulerkan semangat
kota kreatif di dunia global. (https://bandungcreativecityblog.wordpress.com/).
Industri kreatif fashion yang berada di kota Bandung salah satunya adalah
Concept Store yaitu sebuah pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai
produk mulai dari pakaian, aksesori, perlengkapan rumah,dan keperluan
harian lainnya. Concept store tidak hanya mewakili satu brand saja tetapi
terdiri dari beberapa brand lokal yang masing-masing memiliki karakter dan ciri
khas tersendiri. Jiwa muda yang aktif, dinamis, dan kreatif tercermin dari
beragam koleksi yang ditawarkan di setiap gerai. Keberadaan concept store
ini selain memuaskan pecinta fashion akan produk-produk yang up to date
juga menjadi tempat berkumpulnya aneka produk kreatif karya desainer
lokal.
Ditetapkannya Bandung sebagai (Pilot Project) membuat Kota Bandung
menjadi kiblat fashion di Indonesia. Kota Bandung dinilai mampu menciptakan
mode baru yang akan menjadi tren di pasaran. Hal ini membuat semakin banyak
tempat-tempat perbelanjaan di kota Bandung semakin potensial sebagai destinasi
belanja. Perkembangan ini didukung pemerintah dengan perizinan dan
pembangunan lahan-lahan yang dijadikan sebagai tempet pembelanjaan seperti
Factory Outlet dan Distribution Outlet. Berikut adalah data hasil survey BPS yang
menunjukan jumlah tempat perbelanjaan di Kota Bandung.
3
Tabel 1.1
Jenis dan Jumlah Sarana Perdagangan di Kota Bandung Tahun 2014
Jenis
Jumlah
Factory Outlet
98
Distribution Outlet
135
Sumber : Bandung dalam Angka 2014
Dapat dilihat dari Tabel 1.1 hasil survey BPS di atas menunjukan bahwa
Kota Bandung memiliki tempat Factory Outlet dan Distribution Outlet
merupakan bisnis ritel pakaian yang berkembang di kota Bandung. Persaingan
yang kompetitif, ekonomi, demografi dan gaya hidup berpengaruh terhadap
kegiatan usaha di bidang ritel. Tingkat pertumbuhan ritel yang sangat pesat dapat
dilihat dari pertumbuhan fisik kota Bandung seperti dengan adanya Distro
Concept Store lainnya seperti Happy Go Lucky Jl. Ciliwung, POP SHOP
Jl. Cimanuk dan (Distro) berada di kawasan Dago, Sultan Agung, Riau dan
Trunojoyo. Kondisi seperti ini merupakan kondisi yang dapat mengancam
eksistensi suatu usaha itu bisa bertahan. Para pengusaha ritel harus berlombalomba menawarkan jasa pelayanan yang baik agar mampu bersaing dan dapat
merebut pasar.
Melihat fenomena yang terjadi saat ini menyebabkan pengusaha ritel harus
mempunyai strategi pemasaran, strategi dari pelayanan, kualitas produk, strategi
harga dan lainnya yang harus tepat sasaran dalam memenuhi kebutuhan konsumen
dan dampaknya akan meningkatkan volume penjualan (Windu, 2015). Bisnis
yang dijalankan saat ini tidak hanya berorientasi kepada laba semata. Bisnis
merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan dengan cara mengembangkan
dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang
4
diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus memikirkan
langkah-langkah strategi untuk menarik konsumen berbelanja diantaranya dengan
menggunakan pendekatan strategis yang dilakukan oleh perusahaan terutama pada
perusahaan ritel.
Menurut Utami (2010:5) kata ritel berasal dari bahasa Perancis,
ritellier yang berarti memotong atau memecahkan terkait dengan aktivitas
yang dijalankan, maka ritel menunjukan upaya untuk memecah barang
atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan oleh manufaktur atau
perusahaan dalam
jumlah besar dan massal
untuk dapat
dikonsumsi
oleh konsumen akhir dalam jumlah kecil sesuai kebutuhan. Pada perusahaan ritel
perlu untuk menawarkan produk yang beragam untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Di dalam menawarkan produk perusahaan memiliki peranan penting
dalam menarik konsumen untuk berbelanja. Menurut Kotler, (2012)
Produk
adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Selain produk yang ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan pun juga perlu untuk
menyediakan beragam produk yang ditawarkan kepada konsumen agar konsumen
dapat memilih barang yang diinginkan. Menurut Kotler (2012:55) mendefinisikan
variasi produk sebagai unit tersendiri dalam suatu merek atau lini, produk yang
dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau suatu ciri lain.
Keragaman produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas
dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan produk tersebut setiap saat
di toko.
5
Menurut (Engels et al, 2010) Keragaman produk adalah kelengkapan
produk yang menyangkut kedalaman, luas dan kualitas produk yang ditawarkan
juga ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko. Keragaman produk adalah
macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari merk, ukuran,
dan kualitas serta ketersediaan produk tersebut setiap saat pada suatu toko.
Semakin banyak variasi produk pada suatu toko, maka semakin besar pula
dorongan konsumen untuk melakukan pembelian pada toko tersebut untuk
memuaskan keinginan maupun kebutuhannya.
Di dalam merancang strategi pemasaran yang baik perusahaan harus
memiliki konsep yang strategis untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
dan meningkatkan daya saing perusahaan. Untuk memenangkan persaingan bisnis
dengan perusahaan lainnya perusahaan dapat menciptakan dan melakukan
pendekatan store atmosphere pada tempat usahanya dalam meningkatkan
kenyamanan konsumen saat berbelanja. Untuk dapat menciptakan atmosphere
yang menyenangkan maka perlu diciptakannya store atmosphere yang baik dan
unik. Menurut Utami (2010:238) Store atmosphere adalah desain lingkungan
melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik dan wangi-wangian untuk
merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi
konsumen dalam membeli barang. Menurut Kotler dalam Foster (2008:61)
mendefinisikan store atmosphere ialah setiap toko mempunyai tata letak fisik
yang memudahkan atau menyulitkan berputar-putar di dalamnya. Setiap toko
mempunyai penampilan berbeda-beda mau itu kotor, menarik, megah, dan suram.
Suatu toko harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar
sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli di toko tersebut.
6
Perusahaan harus mampu mempengaruhi konsumen dalam berbelanja agar
konsumen mau membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Keputusan
pembelian konsumen sangat penting di dalam strategi pemasaran, khususnya di
dalam kondisi pasar dengan tingkat persaingan pasar yang ketat. Banyak
perusahaan menyadari bahwa kegiatan dalam keputusan pembelian konsumen
sangat penting untuk kegiatan penjualan suatu perusahaan. Menurut Kotler dan
Keller (2012:185) keputusan pembelian pelanggan secara penuh merupakan suatu
proses yang berasal dari semua pengalaman mereka dalam pembelajaran,
memilih, menggunakan, dan bahkan menyingkirkan suatu produk. Menurut
Tjiptono (2008:19) dalam buku Strategi Pemasaran, pengertian keputusan
pembelian yaitu keputusan pembelian konsumen merupakan tindakan individu
yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan
menggunakan suatu produk atau jasa yang dibutuhkan.
Untuk menarik konsumen berbelanja, Widely Project menawarkan produk
yang beragam terdiri dari pakaian wanita, pakaian pria, pakaian anak-anak,
aksesoris gelang, kalung, tas, jam, sepatu, sandal, jaket yang terdiri dari 150 brand
local dan internasional diantaranya Satcas, Geulis dan brand internasional seperti
Daniel Wellington, Uppercut, Rivieras. Widely Project berusaha membuat
kelengkapan produk mulai dari merk, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan
produk tersebut setiap saat pada suatu toko. Semakin banyak variasi produk yang
ditawarkan oleh Widely Project, maka semakin besar pula dorongan konsumen
untuk melakukan pembelian pada toko tersebut untuk memuaskan keinginan
maupun kebutuhannya.
7
Dalam penerapan strategi pemasaran pun perlu melakukan pendekatan
yang lebih aktif kepada konsumen agar bisa bersaing dengan kompetitor lainnya
di bidang yang sama. Salah satu pendekatan yang dilakukan yang dilakukan
Widely Project adalah store atmosphere yang unik seperti Concept Store yang
mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan maupun ketersediaan
sarana di dalam toko. Widely Project pun menata suasana tokonya dengan konsep
yang berbeda dari lainnya dengan memadukan konsep unik café dengan distro
menjadi satu tempat sehingga konsumen yang memesan makanan atau minuman
bisa sambil menunggu untuk melihat-lihat pakaian, sepatu, tas dan lain lain di
Widely Project. Sehingga dengan adanya keragaman produk dan Store
atmosphere dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang. Perilaku
konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian
mereka. Pada umumnya proses pembelian terhadap barang atau jasa meliputi
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi berbagai alternatif,
keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian. (Kotler dan Amstrong,
2012:185).
Upaya yang telah dilakukan oleh Widely Project menjadi keunggulan bagi
perusahaan untuk meningkatkan penjualaan dalam
memenuhi kepuasan
pelanggan, namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan harapan, bila dilihat
dari data yang telah didapatkan oleh penulis penjualan Widely Project mengalami
fluktuasi yang signifikan, berikut adalah perkembangan penjualan selama Tahun
2015 di Widely Project.
8
Tabel 1.2
Data Penjualan Widely Project Tahun 2015
Tahun 2015
JANUARI
Penjualan Widely Project
(dalam rupiah)
410.888.900
FEBRUARI
378.244.800
MARET
355.583.200
APRIL
393.997.800
MEI
428.254.900
JUN
434.617.600
JULI
861.487.400
AGUSTUS
342.775.900
SEPTEMBER
309.862.900
OKTOBER
299.760.900
NOVEMBER
312.791.100
Sumber : Data di olah Widely Project
Dari data tersebut dan berdasarkan fakta yang didapat, data penjualan
Widely Project mengalami fluktuasi, dapat dilihat dari bulan Februari hingga
Maret mengalami penurunan sedangkan bulan April hingga Juli penjualan
mengalami kenaikan lalu bulan September dan Oktober mengalami penurunan.
Penjualan tertinggi diperoleh pada bulan Juli sebesar Rp 861.487.400 menurun
hingga bulan Oktober dan di bulan November mengalami fluktuasi cenderung
naik menjadi Rp 312.791.100
9
Penjualan Widely Project
1.000.000.000
900.000.000
800.000.000
700.000.000
600.000.000
500.000.000
400.000.000
300.000.000
200.000.000
100.000.000
0
Sumber : Hasil Pengolahan data Penjualan Widely Project
Gambar 1.1
Grafik Penjualan Widely Project
Dengan adanya fluktuasi penjualan pada Widely Project membuat penulis
berpikir dan ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Widely Project.
Masalah itu menjadi sangatlah penting untuk perkembangan Widely Project
karena dapat mempengaruhi laba dan jika dibiarkan terus-menerus perusahaan
dapat mengalami kerugian. Mengacu pada grafik di atas maka diduga fluktuasi
dalam penjualan Widely Project disebabkan oleh Keragaman Produk dan Store
atmosphere.
Usaha yang dilakukan oleh Widely Project untuk meningkatkan penjualan,
ternyata belum mampu membuat penjualan Widely Project untuk tidak mengalami
fluktuasi. Pada kenyataannya Widely Project mengalami fluktuasi yang signifikan
pada data penjualan yang telah dipaparkan oleh penulis.
10
Untuk memperkuat data dan dugaan penulis, maka penulis melakukan pra
survey untuk menjelaskan paparan dari data penjualan. Hasil pra survey yang
dilakukan penulis pada 30 responden konsumen Widely Project, maka diperoleh
data sebagai berikut :
Tabel 1.3
Pra Survey Keputusan Pembelian Konsumen
Widely Project Bandung
No
1
Pernyataan
Jenis produk yang ditawarkan Widely Project
11
6
Tidak
Setuju
13
Setuju Abstain
bervariasi
2
Widely Project memiliki tempat parkir yang luas
7
7
16
3
Pencahayaan pada Widely Project mampu
12
4
14
6
9
15
10
6
14
meningkatkan daya tarik took
4
Pemasangan tanda petunjuk diskon memudahkan saya
dalam mencari produk yang di diskon
5
Sistem penataan barang pada Widely Project rapi
Sumber : Hasil Pra Survey kepada 30 konsumen Widely Project
Dari olahan data diatas dapat diketahui bahwa keragaman produk yang
diberikan Widely Project kurang baik seperti karena Produk yang di tawarkan
tidak lengkap karena fashion yang diminati konsumen belum ada di Widely
Project seperti fashion fashion yang ada di distro lainnya, ada beberapa keluhan
dari konsumen yang menyatakan fasilitas parkir yang disediakan kurang memadai
karena arus keluar masuk parkir Widely Project menyatu dengan cafe Fabrik,
pencahayaan yang dimiliki oleh Widely Project kurang terang oleh karena itu
kurang mampu meningkatkan daya tarik toko tersebut karena cahaya di dalam
Widely Project tidak seterang pada distro lainnya, tanda petunjuk diskon yang
ditawarkan kurang memadai karena momen diskon hanya pada waktu tertentu
saja, sistem penataan barang yang ada di Widely Project rapih namun, ada
beberapa baju yang tidak tertata dengan baik karena sebelumnya telah di coba
oleh konsumen dan di simpan begitu saja.
11
Berikut adalah data Pra Survey yang dipaparkan oleh penulis melalui
grafik seperti dibawah ini :
Jenis Produk yang Ditawarkan Widely Project
Bervariasi
setuju
abstain
43%
tidak setuju
37%
20%
Sumber : Hasil Pra Survey kepada 30 konsumen Widely Project
Gambar 1.2
Grafik Pra Survey Variabel Keragaman Produk (X1)
Hasil pra survey di atas menunjukan bahwa keragaman produk yang
diberikan Widely Project kurang baik karena Produk yang di tawarkan tidak
lengkap karena fashion yang diminati oleh sebagian konsumen belum ada di
Widely Project seperti fashion fashion yang ada di distro lainnya dan fashion yang
terbaru.
12
Widely Project Memiliki Tempat Parkir
yang Luas
setuju
abstain
tidak setuju
23%
54%
23%
Sumber : Hasil Pra Survey kepada 30 konsumen Widely Project
Gambar 1.3
Grafik Pra Survey Variabel Store atmosphere (X2)
Hasil pra survey tersebut menunjukan bahwa ada beberapa yang
menyatakan fasilitas parkir yang disediakan kurang memadai karena arus keluar
masuk parkir Widely Project menyatu dengan cafe Fabrik
Pencahayaan pada Widely Project Mampu
Meningkatkan Daya Tarik Toko
setuju
abstain
47%
tidak setuju
40%
13%
Sumber : Hasil Pra Survey kepada 30 konsumen Widely Project
Gambar 1.4
Grafik Pra Survey Variabel Store atmosphere (X2)
Dari hasil pra survey di atas menunjukan bahwa pencahayaan yang
dimiliki oleh Widely Project kurang terang oleh karena itu kurang mampu
13
meningkatkan daya tarik toko tersebut karena cahaya di dalam Widely Project
tidak seterang pada distro lainnya,
Pemasangan Tanda Petunjuk Diskon Memudahkan
Saya dalam Mencari Produk yang di Diskon
setuju
abstain
tidak setuju
20%
50%
30%
Sumber : Hasil Pra Survey kepada 30 konsumen Widely Project
Gambar 1.5
Grafik Pra Survey Variabel Store atmosphere (X2)
Dari Hasil Pra survey di atas menunjukan bahwa tanda petunjuk diskon
yang ditawarkan kurang memadai karena momen diskon hanya pada waktu
tertentu saja,.
14
Sistem Penataan Barang pada Widely Project Rapi
setuju
abstain
tidak setuju
33%
47%
20%
Sumber : Hasil Pra Survey kepada 30 konsumen Widely Project
Gambar 1.6
Grafik Pra Survey Variabel Store atmosphere (X2)
Dari Hasil Pra survey di atas menunjukan bahwa konsumen menyatakan
sistem penataan barang yang ada di Widely Project kurang rapih ada beberapa
baju yang tidak tertata dengan baik karena sebelumnya telah di coba oleh
konsumen dan di simpan begitu saja.
Bila dilihat dari keseluruhan data yang didapatkan dari pra survey di atas,
maka ada hal yang harus diperhatikan bahwa ada empat hal yang dijadikan
permasalahan dan menjadi perhatian utama.
Sehubungan dengan uraian tersebut maka dapat dirasakan bahwa
pentingnya penerapan Keragaman produk dan Store atmosphere bagi keputusan
pembelian. Atas dasar itulah maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Pengaruh Keragaman Produk dan Store atmosphere
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Widely Project”.
15
1.2
Identifikasi Masalah
Dengan latar belakang penelitian seperti di atas, selanjutnya dapat
diidentifikasi masalah penelitian bahwa dalam menentukan Keputusan
pembelian konsumen, yang dilakukan adalah dengan menawarkan
keragaman produk yang dan store atmosphere. Hal tersebut memberikan
permasalahan tersendiri bagi konsumen potensial. Dari hasil olahan pra
survey yang dilakukan oleh penulis, banyak konsumen yang menjawab
menyatakan widely project memiliki produk yang beragam namun produk
yang ditawarkan oleh Widely Project kurang adanya produk yang disukai
oleh remaja saat ini. Widely project memiliki tempat parkir yang luas
namun tempat parkir yang menjadi satu dengan cafe Fabrik menjadi
masalah tersendiri bagi pihak Widely Project dan konsumen karena
konsumen yang ingin berbelanja di Widely Project terkadang sulit untuk
mendapatkan tempat parkir untuk berbelanja di Widely project namun dari
hasil data penjualan Widely Project mengalami Fluktuasi cenderung naik
dan berbanding terbalik dengan Keragaman produk dan Store atmosphere
yang mendapat tanggapan dari konsumen dengan hasil yang kurang baik.
Widely Project ini merupakan salah satu distro yang menjadi
pilihan konsumen dalam berbelanja. Karena itulah, permasalahan ini akan
dilihat sebagai berikut :
16
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka
rumusan masalah yang ingin penulis kemukakan berdasarkan analisis mengenai
keragaman produk dan Store atmosphere dan pengaruhnya terhadap pengambilan
keputusan pembelian konsumen adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana keragaman produk dan store atmosphere serta keputusan
pembelian konsumen pada Widely Project.
2.
Bagaimana pengaruh keragaman produk terhadap keputusan pembelian
konsumen di Widely Project.
3.
Bagaimana pengaruh Store atmosphere terhadap keputusan pembelian
konsumen di Widely Project.
4.
Sejauh mana pengaruh keragaman produk dan store atmosphere terhadap
keputusan pembelian konsumen di Widely Project.
1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai peneliti adalah :
1.
Untuk mengetahui keragaman produk dan store atmosphere serta keputusan
pembelian konsumen di Widely Project.
2.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keragaman produk terhadap
keputusan pembelian konsumen.
3.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap
keputusan pembelian konsumen.
17
4.
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keragaman produk dan store
atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen.
1.5
Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh keragaman produk dan
store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat berguna bagi :
1.
Perusahaan
Secara langsung penelitian ini dapat menjadi sumber informasi, referensi,
bahkan rujukan bagi pihak manajemen Widely Project dalam merencanakan
strategi untuk merebut pasar guna meningkatkan volume penjualan melalui
peningkatan keputusan pembelian pada benak konsumen itu sendiri .
2.
Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis
mengenai
keragaman
produk
dan
store
atmosphere
serta
untuk
membandingkan teori yang telah diperoleh selama kuliah mengenai bauran
pemasaran tersebut dengan praktiknya dalam dunia yang sebenarnya.
3.
Pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
manajemen Widely Project dalam mengembangkan keragaman produk dan
store atmosphere untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
Download