1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahaan pola piker konsumen yang dinamis. Dengan dasar inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi atau perusahaan sebagai ujung tombak bagi kehidupannya, baik bagi organisasi yang berorientasi laba maupun nirlaba. Adanya kegiatan pemasaran diharapkan dapat mendukung tercapainya kemajuan dan tujuan perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, pentingnya arti pemasaran bukan berarti mengabaikan fungsi-fungsi perusahaan lainya, sebab tanpa adanya fungsi-fungsi lainnya ini, maka kegiatan tidakmungkin akan berjalan. Pemasar juga harus memperhatikan komponen-komponen pendukung lainnya dalam bauran pemasaran jasa yang tak kalah pentingnya. Diantaranya adalah place (lokasi), price (harga), promotion (promosi), people (orang yang terkait dengan pelayanan), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses jasa). Perusahaan harus dapat merumuskan bauran pemasaran dengan tepat, oleh karena itu perusahaan tidak dapat mengabaikan pendapat atau masukan dari konsumen. Karena keberadaan konsumen sendiri mempunyai pengaruh pada pencapaian tujuan akhir perusahaan, yaitu perolehan laba melalui pembelian produk. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk. Selama ini para pemasar telah mengenal empat komponen dasar atau unsur- 2 unsur dalam bauran pemasaran, yaitu produk, harga, promosi dan distribusi atau yang biasa disebut dengan 4p (product, price, promotion & place). Dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan bisa dikombinasikan untuk keperluan komunikasi dengan konsumen jasa. Menurut Booms dan Bitner (dalam Kotler, 1998: 88) elemen-elemen tersebut adalah: orang (people or personal traits), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process). Dengan demikian 4p yang pada mulanya menjadi bauran pemasaran barang, perlu diperluas menjadi 7p jika ingin digunakan dalam pemasaran jasa. Dengan dasar inilah, perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan konsumen sebagai salah satu faktor terpenting dalam pasar, karena dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat memenangkan persaingan pasar yang semakin fokus terhadap kepuasan pelanggan. Kotler (2002: 29) “menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang dinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen”. Studi-studi seperti itu akan memberikan petunjuk untuk mengembangkan produk-produk baru, ciri-ciri, produk, harga, saluran, pesan, dan unsur bauran pemasaran lainnya. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat pada umumnya akan mengambil keputusan yang praktis, fleksibel, dan efesien. Perilaku masyarakat modern yang dinamis menjadikan seorang wirausaha tanggap pada perubahan lingkungan yang ada sebagai konsekuensi dinamika kehidupan untuk menjadikan usaha yang dijalankan berkembang. 3 Bank Mega (IDX: MEGA) adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini berbasis di Jakarta dan merupakan bagian dari CT Corp. Didirikan pada tahun 1969. Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta. Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh CT Corpora (d/h Para Group) (PT Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama). Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk.. Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama-sama dengan Citibank, Deutsche Bank dan HSBC Persaingan antar Bank sangat terasa, terlihat dari persaingan peluncuran produk- produk, sistem layanan, dan promosi yang bentuk dan jenisnya hampir sama antara Bank satu dan lainnya. Situasi persaingan tersebut memaksa Bank 4 untuk meningkatkan efisiensi internalnya dan terus meningkatkan pelayanan ke nasabah dengan tujuan agar nasabah loyal dengan Bank. Persaingan antar bank di dalam merebut pangsa pasar merupakan salah satu hal yang wajar terjadi, strategi ofensif untuk merebut pasar pesaing menjadi modal utama bagi bank di dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perbankan di Indonesia dalam melakukan aktivitas bisnisnya, yaitu dalam memenuhi fungsi dasarnya masih menghadapi berbagai permasalahan yang mendasar yang masih terjadi hingga saat ini. Banyak bank-bank yang belum mampu secara maksimal di dalam mengelola sumber daya mereka. Banyaknya permasalahan perbankan mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber dan tujuan atas aliran dana yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang tidak stabil dan berubah-ubah. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dicapai oleh dunia perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya manajemen perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungannya baik nasional maupun global. Perubahan-perubahan dimaksud menyangkut masalah teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan otoritas moneter, serta tuntutan konsumen yang semakin variatif. Beberapa Bank di Indonesia khususnya yang sudah menyediakan layanan Internet Banking bertujuan mempermudah para nasabahnya untuk mengatur aktivitas keuangan kapan dan dimanapun nasabah berada, didukung oleh teknologi internet, nasabah dengan mudah dapat melakukan beragam transaksi perbankan seperti transfer, bayar tagihan, isi ulang pulsa, dan lain sebagainya. Dapat diakses dari belahan dunia manapun selama masih tersedianya akses ke internet selama 24 jam 7 hari seminggu. Sistem keamanan yang berlapis-lapis, 5 menggunakan sistem keamanan standard international yang akan mengacak data transaksi. Seluruh aktifitas nasabah di Internet Banking suatu Bank akan tercatat oleh sistem. Nasabah dapat melihat seluruh aktifitas yang dilakukan pada Internet Banking selama jangka waktu tertentu atau selama menjadi nasabah Bank tersebut. Fitur yang dihadirkan cukup beragam dan bervariasi, selain itu juga untuk beberapa transaksi bahkan hampir tiap transaksi yang dilakukan tidak dibebankan biaya atau gratis kecuali transfer antar Bank domestik. Salah satunya adalah Bank Mega yang merupakan salah satu Bank yang berkembang menjadi Bank besar di Indonesia dengan menghadirkan layanan perbankan yang lengkap dan terintegrasi yang dihadirkan untuk kenyamanan para nasabahnya Penelitian ini mengambil obyek pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang sebagai salah satu perusahaan perbankan yang cukup dikenal di kota Semarang Banyaknya perbankan memberikan situasi persaingan bagi perusahaan. Berbagai usaha dilakukan oleh perusahaan untuk bersaing diantaranya dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Alasan pemilihan obyek juga didasarkan karena adanya masalah yaitu jumlah nasabahnya setiap bulan khususnya pada tahun 2012 yang relatif tidak stabil dan dapat dilihat pada tabel 1.1. berikut ini : Tabel 1.1. Data Jumlah Nasabah Simpan Pinjam pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang Tahun 2012 Bulan Jumlah Nasabah Perubahan (%) Januari 567 Februari 291 -48.68% Maret 315 8.25% April 388 23.17% Mei 332 -14.43% Juni 453 36.45% Juli 283 -37.53% 6 Agustus 234 -17.31% September 307 31.20% Oktober 251 -18.24% November 299 19.12% Desember 291 -2.68% Total 4011 Sumber : PT Bank Mega Tbk Regional Semarang , tahun 2013 Berdasarkan data perolehan nasabah baru pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang di atas yang relatif mengalami fluktuasi naik turun yang tidak stabil. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memerlukan kajian terhadap strategi pemasaran perusahaannya, khususnya terhadap kepuasan nasabah (satisfaction), nilai pelanggan (value attainment) dan meningkatkan selera nasabah dalam bertransaksi di bank (positive mood). Adapun produk tabungan yang terdapat di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang adalah 1. Mega Dana Tabungan dengan setoran terjangkau yang memberikan berbagai kemudahan bertransaksi. 2. Mega Maxi, Tabungan bisnis dengan fitur keterangan transaksi yang jelas dan lengkap. 3. Mega Berbagi Tabungan bagi individu yang ingin menyisihkan sebagian pendapatan bunga sebagai sumbangan pendidikan bagi masyarakat tidak mampu 4. Mega Ultima Tabungan berbunga setinggi deposito 7 5. Mega Perdana Tabungan pertama bagi anak-anak kawula muda. 6. Mega Payroll Produk tabungan yang dijual kepada perusahaan-perusahaan sebagai rekening penampungan gaji karyawan. Produk ini tidak dijual ke nasabah individu yang umum melainkan sebagai produk pelengkap dalam memberikan layanan one stop banking bagi nasabah korporasi. 7. Mega Rencana Tabungan yang melindungi tujuan menabung nasabah dengan fitur disiplin menabung dan fasilitas gratis asuransi jiwa 8. Mega Absolut IDR (Hybrid : Tabungan + Investasi di Bancassurance) Tabungan nasional bebas biaya administrasi dengan persyaratan mudah dan setoran ringan guna memudahkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 9. Tabunganku (produk tabungan bersama) Tabungan dengan bunga lebih tinggi dari Deposito. Berdasarkan prasurvey yang dilakukan peneliti diperoleh bahwa terjadi ketidak puasan nasabah dalam hal pelayanan di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang , hal ini dapat diperoleh informasi dari kotak saran yang ada di lokasi PT Bank Mega Tbk Regional Semarang . Kotak saran tersebut dibuka satu minggu sekali untuk melihat kondisi yang terjadi di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai kepuasan nasabah yang nantinya akan dapat mempengaruhi 8 loyalitas nasabah terhadap PT Bank Mega Tbk Regional Semarang . Adapun hasil prasurvey dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 1.3 Hasil Penilaian Ketidakpuasan nasabah terhadap Pelayanan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang No. Uraian Ketidakpuasan Nasabah Ya Tidak 1. Pelayanan yang diberikan oleh karyawan 18 12 PT Bank Mega Tbk Regional Semarang selama ini kurang ramah 2. Penjelasan yang diberikan oleh karyawan 17 13 terbelit-belit atau kurang jelas 3. Pelayanan yang diberikan kurang 12 18 memuaskan 4. Sulitnya informasi yang diperoleh nasabah 19 11 mengenai tatacara pinjaman 5. Ruangan yang kurang nyaman bagi nasabah 16 14 Sumber : Kotak Saran PT Bank Mega Tbk Regional Semarang Berdasarkan tabel 1.1 diatas maka dapat disimpulkan bahwa saat ini terjadi ketidakpuasan nasabah, sehingga dengan adanya ketidakpuasan tersebut perusahaan perlu untuk merombak atau memperbaiki sistem pelayanan yang baik untuk meningkatkan kepuasan nasabah dan menciptakan loyalitas nasabah di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang . Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Pengguna Jasa Perbankan Pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang” 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses secara simultan terhadap keputusan 9 konsumen pengguna jasa perbankan pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, promosi, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses secara parsial terhadap keputusan konsumen pengguna jasa perbankan pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang ? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, promosi, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses secara simultan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa perbankan pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang . 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel produk,harga, promosi, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses secara parsial terhadap keputusan konsumen pengguna jasa perbankan pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang . 1.4 Kegunaan Penelitian Dalam semua kegiatan mempunyai tujuan yang jelas setelah menetapkan tujuan tersebut maka dapat ditentukan kegunaan dari kegiatan yang dilakukan. Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Bagi PT Bank Mega Tbk Regional Semarang sebagai masukan dalam upaya pengelolaan usaha dalam rangka menumbuhkan kesadaran layanan usaha yang 10 lebih baik terhadap perkembangan usaha PT Bank Mega Tbk Regional Semarang, serta digunakan sebagai bahan pertimbangan didalam penyusunan rencana dan strategi pimpinan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang dalam pengambilan keputusan. 2. Bagi Fakultas Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sebagai pembanding untuk penelitian sejenis lainnya. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan antara teoriteori yang telah diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang sebenarnya di perusahaan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang . 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemasaran Dan Manajemen Pemasaran Pemasar ada dimana-mana secara formal maupun informal. Orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah besar aktivitas yang kita sebut pemasaran. Pemasaran yang baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan bisnis. Pemasaran yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. American Marketing Association menawarkan definisi formal Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang mengutungkan organisasi dan pemangku kepentingan.(Kotler dan Keller,2009:5 ) Menurut (Kotler dan Gary Amstrong, 2008:6) mendefinisikan pemasaran (marketing) sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Menurut (Lamb,et, all, 2006:6) pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan, mengomunikasikan, dan 12 memberikan nilai kepada pelanggan dengan perencanaan dan menjalankan konsep harga, promosi dan distribusi sejumlah ide untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan individu dan organisasi. Kegiatankegiatan tersebut beroperasi didalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-peraturan yang ada. Bagi pemasaran, perubahan lingkungan dapat merupakan tantangantantangan baru yang memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru pula, atau sebaliknya dapat berupa suatu peluang atau kesempatan mengembangkan usahanya. 2.1.2 Pengertian Pemasaran Jasa Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006: 5). Menurut Kotler (2009:111), jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik. Definisi lain jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Tjiptono, 2006:6). Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal sampai jasa sebagai 13 suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha mendefinisikan jasa (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006: 6). Sementara perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah mereka yang memberikan pelanggan produk jasa baik yang berwujud atau tidak. Di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak pelanggan dan pemberi jasa. meskipun pihakpihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas tersebut tidak berwujud (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006: 6). Industri jasa bervariasi, yaitu sektor pemerintah, sektor nirlaba swasta, sektor bisnis dan sektor produksi (Kotler, 2009:110). 1. Sektor Pemerintah, seperti : pengadilan, pelayanan ketenagakerjaan, rumah sakit, lembaga pemberi pinjaman, pemadam kebakaran, kantor pos dan sekolah. 2. Sektor Nirlaba Swasta, seperti : museum, badan amal, gereja, perguruan tinggi, yayasan dan rumah sakit. 3. Sektor Bisnis, seperti : perusahaan penerbangan, bank, hotel, perusahaan asuransi, firma hukum, perusahaan konsultan manajemen, praktik kedokteran, perusahaan film, perusahaan real estate. 4. Sektor Produksi, seperti: operator komputer, akuntan dan staf hukum. Pemasaran jasa merupakan proses sosial dimana dengan proses itu, individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan mempertukarkan jasa yang bernilai dengan pihak lain, yang mana pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu (Lupiyoadi dan Hamdani,2006:20). 14 Pemasaran pada produk barang berbeda dengan pemasaran untuk produk jasa (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006: 70). Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang. Pemasaran produk barang mencakup 4P, yaitu : product, price, promotion dan place. Sedangkan untuk jasa, keempat unsur tersebut ditambah tiga lagi, yaitu : people, process, dan customer service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa di mana produksi / operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengikutsertakan pelanggan dan pemberi jasa secara langsung. Jadi dengan demikian elemen pemasaran jasa terdiri dari 7 hal, yaitu (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006: 70): 1. Product : jasa seperti apa yang ingin ditawarkan 2. Price : bagaimana strategi penentuan harga 3. Promotion : bagaimana promosi yang harus dilakukan 4. Place : bagaimana sistem penghantaran yang akan diterapkan 5. People : bagaimana orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa 6. Process : bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut 7. Customer Service : tingkat jasa yang bagaimana yang akan diberikan kepada pelanggan 2.1.3 Perilaku Konsumen : Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, terutama yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan perlindungan konsumen dan kebijakan umum. Basu Swasta (2008) mengemukakan perilaku konsumen adalah kegiatankegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan 15 mempergunakan barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya. Termasuk proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Dalam hal ini ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dengan kegiatan fisik, dari kedua elemen ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barangbarang dan jasa-jasa secara ekonomis. Disini tidak berarti bahwa orang lain tidak terlibat dalam proses terjadinya pembelian, bagaimanapun juga banyak orang yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli.dimana masing-masing orang terlibat akan mempunyai peranan sendiri-sendiri. Memahami kebutuhan melalui perilaku konsumen sudah merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan khususnya manajer pemasaran agar dapat membuat kebijakan pemasaran yang tepat. Adanya perubahan pada konsumen yang berjalan dengan perubahan lingkungan tetap dapat perhatian perusahaan. Menurut Engel, dkk (2005: 3) perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahuluai dan menyusuli tindakan ini. Swasta & Handoko (2007 : 10) mendefinisikan perilaku konsumen adalah sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Pengertian perilaku konsumen menurut Mowen & Minor (2002 : 6) adalah studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. 16 Sedangkan menurut Loundon & Bitta (dalam Suryani, 2008 : 7) perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang dilakukan oleh individu dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau menghabiskan produk atau jasa. Ada dua hal penting yang dapat diambil dari dua pengertian diatas yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan produk atau jasa ekonomis. Pemahaman perilaku konsumen dapat membantu manajer dalam merencanakan, pelaksanaan, pengendalian strategi pemasaran dalam rangka pencapai tujuan perusahaan. Terdapat tugas penting yang harus dilaksanakan manajer yaitu : mengidentifikasikan peluang yang ada dipasar dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari harga yang ada sekarang. Untuk melaksanakannya diperlukan informasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen secara umum seperti kebutuhan, persepsi, sikap dan minat. Informasi yang ada sangat berguna bagi manajer pemasaran untuk menentukan segmen pasar, merencanakan strategi pemasaran dan memperkirakan perilaku pembelian konsumen dimasa yang akan datang. Kendala yang dihadapi adalah adanya kenyataan bahwa perilaku konsumen tidaklah mudah untuk dipelajari. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi dan cenderung cepat bereaksi. Pengamatan yang dilakukan tidak terbatas pada bagian yang tampak, tetapi hendaknya dianalisa juga bagian yang tidak tampak atau sulit diamati yang menyertai pembelian. Dalam kaitannya dengan perilaku konsumen atau pemakai suatu produk, maka pemahaman perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan mengenai 17 siapa, dimana, bagaimana dan kondisi dimana faktor sosial dibeli Hal ini mutlak dilakukan mengingat kegiatan yang jelas terlihat dalan perilaku hanya merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan konsumen, oleh sebab itu pemahaman perilaku pembelian konsumen merupakan hal penting bagi perusahaan apabila mereka menghendaki agar program pemasaran dilaksanakan dengan baik. 2.1.4 Model Perilaku Pembelian Banyak kecenderunganya variabel yang mempengaruhi untuk saling berinteraksi. perilaku Model konsumen perilaku dan konsumen dikembangkan karena usaha untuk memahami variabel-variabel dalam perilaku konsumen. Berikut ini sebuah model perilaku konsumen sebagai berikut: rangsangan dari Kotak hitam luar Ciri pribadi: budaya, Pemasaran: produk harga sosial, perorangan, tempat promosi psikologis, Lingkungan: proses pk: masalah, Ekonomi, mencari informasi, teknologi, politik, evaluasi, keputusan budaya perilaku pembeli Sumber : Philip Kotler (2005) Jawaban pembeli pilihan produk,pilihan penjualan, panjangnya waktu pembelian jumlah pembelian Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli Pada tahap awal, para pemasar harus memahami dengan jelas tentang perilaku konsumen, melalui pengalaman sehari-hari pada waktu menjual barang atau jasa kepada konsumen semakin sulit, dalam tahap selanjutnya manajer mulai melakukan penelitian konsumen untuk mempelajari siapakah pembeli itu, bagaimana dan mengapa mereka membeli. Gambar 2.1 nampak titik tolak dari model, stimulus respon, bagan tersebut memperlihatkan pemasaran dan rangsangan lainya yang masuk kedalam " kotak 18 hitam" pembeli dan menghasilkan jawaban tertentu. Rangsangan yang terdapat dalam kotak hitam sebeleh kiri terdiri dari atas 2 macam, yaitu: 1. Rangsangan pemasaran: yang terdiri dari 4 unsur: produk, harga, tempat dan promosi 2. Rangsangan lain: terdiri dari kekuatan utama dan kejadian-kejadian lain dalam lingkungan pembeli: ekonomni, teknologi, kebudayaan dan politik. Semua rangsangan ini melewati "kotak hitam" pembeli dan menghasilkan seperangkat jawaban yang teramati seperti pilihan terhadap produk, merk, dan penjual.Kotak hitam ini bertindak selaku filter pembeli dalam pengambilan keputusan. kotak hitam ini di pengaruhi oleh kepribadian dan pengalaman seseorang. Sehingga setiap individu akan memiliki kriteria pembelian yang berbeda-beda. 2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi perilaku konsumen Ada berbagai macam faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam setiap kali melakukan pembelian. faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Basu Swasta (2005) adalah harga, kualitas, pelayanan dan lokasi. sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Philip Kotler (2007) yaitu promosi, kualitas produk, pemasok, kualitas waktu dan metode pembayaran. Adapun dalam penelitian ini faktor-faktor yang di bahas adalah : harga. produk, promosi dan saluran distribusi. Pendekatan pemasaran 4P tradisional dalam bauran pemasaran sering berhasil untuk barang, sehingga dalam bisnis jasa diperlukan bauran pemasaran yang diperluas. Hal ini disebabkan karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. 19 Menurut Boom dan Bitner (dalam Kotler, 1997: 88) menyarankan tambahan 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa yaitu orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process). Sedangkan menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006: 70), pengembangan bauran pemasaran jasa ditunjukan dalam unsur-unsur tradisional bauran pemasaran yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place), ditambah tiga unsur tambahan yaitu orang (people), proses (process) dan layanan konsumen (customer service). 2.1.6 Harga Basu Swasta (2005) mengemukakan jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuh kan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dan barang serta pelayananya. Harga sering dijadikan kualitas bagi konsumen .orang sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka melihat adanya perbedaan. Apabila harga lebih tinggi, orang cenderung beranggapan kualitas yang lebih baik. Konsumen sering pula menggunakan harga sehingga kriteria utama dalam menentukan nilainya. Barang dengan harga yang tinggi biasanya dianggap superior dan barang yang mempunyai harga rendah dianggap inferior (rendah tingkatanya) Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli. Hal ini masih berlaku dalam berbagai jenis produk dan komoditas. Walaupun faktor-faktor non harga (kualitas pelayanan, kualitas produk dan ketersediaan produkmenjadi semakin penting dalam perilaku pembeli, akan tetapi harga masih merupakan salah satu unsur terpenting yang menentukan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, 20 sedangkan elemen-elemen yang lain justru menimbulkan biaya. Adapun tujuan ditetapkan besaran harga disebabkan karena : Basu Swasta (2005 : 149) a. Mendapatkan laba Maksimum dalam praktik, terjadinya harga memang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Makin besardaya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai kondisi yang ada. b. Mendapatkan Pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk penutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya dapat diambilkan dari laba perusahaan dan laba hanya dapat diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya. c. Mencegah atau mengurangi persaingan Tujuan mencegah mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menewarkan barang dengan harga yang sama. Oleh karena itu persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melalui kebijaksanaan harga, tetapi dengan servis lain. Persaingan tersebut merupakan persaingan bukan harga (non price competition) d. Mempertahankan atau memperbaiki market share Memperbaiki market share hanya mungkin dilaksanakan bila manakemempuan dan kapasitas produksi peruisahaan masih cukup longgar, 21 disamping juga kemampuan di bidang lain seperti bidang pemasaran, keuangan dan sebagainya. Dalam halini harga merupakan faktor yang penting bagi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan sangat terbatas, biasanya penentuan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan market share. Perbaikan market share kurang diutamakan, lebih-lebih apabila persaingan sangat ketat. Didalam penetapan harga jual suatu produk atau jasa harus diperhatikan berbagai pihak antara lain para konsumen akhir, para penyalur pesaing, supplier, bahan, tenaga kerja dan pemerintah. Adapun tinggi rendah nya suatu produk akan tergantung oleh faktor-faktor penting sebagai berikut : ( Basu Swastha, 2005:150) a. Permintaan Apabila permintaan tinggi berarti daya beli konsumen juga tinggi maka harga dapat ditetapkan secara maksimal. b. Biaya Penetapan harga dapat disusun secara minimal sebatas tingkat-tingkat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan termasuk kondisi perekonomian juga harus diperhatikan. c. Persaingan Faktor ini dapat menyebabkan tingkat harga ada diantara dua ekstrim (maksimal-minimal), karena mungkin saja daya beli konsumen cukup tinggi, tetapi perusahaan harus berhadapan dengan pesaing, maka perusahaan harus mengadakan penyesuaian. 22 2.1.7 Produk Menurut Swasta (2007:165) produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Menurut Kotler (2007:9) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Sedangkan menurut Stanton (2004 : 222) produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan kebutuhannya. Menurut Stanton (2004:172) menyatakan bahwa atribut produk merupakan unsur yang paling penting dalam pemasaran, dimana atribut atau ciriciri produk bisa menemukan mengapa seseorang memilih produk tertentu padahal tidak banyak perbedaan penting dalam produk tersebut dibanding produk lain. Produk atau penawaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis : barang fisik, jasa, dan gagasan. Contohnya, sebuah restoran siap saji menyediakan barang (hamburger, kentang goreng, dan minuman ringan), jasa (pembelian, jasa memasak dan penyediaan tempat duduk), dan gagasan ("menghemat waktu saya"). Sebuah perusahaan manufaktur komputer menyediakan barang (komputer, monitor, printer), jasa (pengiriman, pemasangan, pelatihan, pemeliharaan, dan perbaikan) dan gagasan ("kekuatan komputer"). Sebuah gereja menawakan lebih sedikit barang fisik (anggur, roti) dan lebih banyak jasa 23 (homili/ khotbah, pelajaran menyanyi, konsultasi) dan gagasan (persaudaraan, penyelamatan). Perusahaan manufaktur sering membuat kesalahan dengan lebih memperhatikan produk fisik daripada jasa yang diberikan produk tersebut. Mereka merasa menjual produk daripada memberikan pemecahan atas suatu kebutuhan. Seorang tukang kayu tidak membeli bor, ia membeli lubang. Sebuah obyek fisik hanyalah suatu cara mengemas sebuah jasa. Tugas pemasar adalah menjual manfaat atau jasa yang diwujudkan dalam bentuk fisik, bukan hanya menggambarkan ciri-ciri fisik produk tersebut. Penjual yang mernusatkan pemikirannya pada produk fisik, bukannya pada kebutuhan pelanggan, dikatakan menderita myopia pemasaran 2.1.8 Promosi Pengertian promosi. Basu Swastha (2005:234) adalah bahwa promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah dan hanya dilakukan oleh satu organisasi atau individu tertentu. Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjut nya dari perusahaan. Dalam kondisi perekonomian sekarang ini perusahaan memberitahukan dan mendorong masyarakat untuk membeli produknya melalui media massa atau dengan cara lainya. Pada dasarnya kegiatan promosi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan/penjual saja, tetapi juga sering menggunakanya, misalnya seorang konsumen yang memasang iklan pada sebuah surat kabar untuk mencari barang atau jasa yang diperlukan dari pihak lain. Selain itu pembeli dan penjual dapat menggunakan perantara komunikasi seperti biro advertensi untuk melaksanakan 24 kegiatan promosi mereka sehingga baik penjual maupun pembeli dapat terlibat dalam suatu kegiatan promosi. Jenis-jenis promosi meliputi periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan. adapun masing-masing penjelasan tersebut adalah sebagai berikut : (Kotlee., 2007) a). Advertising / Periklanan Periklanan merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Adapun definisi periklanan menurut William G. Nickels dalam Basu Swasta (2005) adalah : periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individuindividu. b) Personal Selling Personal selling merupakan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Personal Selling merupakan komunikasi orang secara individu. Lain halnya dengan periklanan dan kegiatan promosi lain yang komunikasinya bersifat masal dan tidak bersifat pribadi.menurut Basu Swastha (2005:265) Personal Selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untul menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. c) Publisitas Publisitas merupakan pemberian secara komersial di media massa atau sponsor secara non pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas 25 produk, jasa atau ide perusahaan. Menurut Basu Swasta (2005) mendefinisikan publisitas merupakan sejumlah informasi tentang seseorang barang atau organisasi yang disebar luaskan ke masyarakat melalui media tanpa di pungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor. d) promosi Penjualan Basu Swasta (2005) mendefinisikan pengertian mengenai promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas, yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran demontrasi dan sebagainya. 2.1.9 Distribusi Saluran distribusi kadang-kadang disebut saluran perdagangan atau saluran pemasaran, umumnya definisi yang ada memberikan gambaran tentang saluran distribusi sebagai suatu rute atau jalur. Swastha (2003) mendefinisikan saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai. Sama seperti elemen-elemen bauran pemasaran lainnya, titik awal untuk mendesain saluran distribusi yang efektif adalah analisis hubungan konsumen produk. Untuk lebih jelasnya maka akan digambarkan suatu kriteria desain saluran distribusi pada Gambar berikut : 26 Komoditas Karakteristik dari Perantara Kontrol Kondisi Konsumen Kompetensi Persaingan Biaya Cakupan GAMBAR 2.3 KRITERIA DESAIN SALURAN DISTRIBUSI Sumber: Kottler (2000) Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa konsumen adalah titik utama dalam pendesainan saluran distribusi, secara singkat akan dijelaskan masing-masing faktor dalam desain saluran distribusi menurut Kotler(2000) yaitu: a. Komoditas Komoditas adalah sifat dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Produk dan jasa berbeda ketahanannya, volumenya, derajat standarisasi, jumlah layanan yang dibutuhkan, dan nilai unitnya. Faktorfaktor tersebut akan mempengaruhi apakah efektif jika komoditas langsung dipasarkan ke konsumen (misalnya kasus pada produsen produk) atau secara tidak langsung dengan melalui sejumlah perantara. 27 b. Kondisi Kondisi adalah status saat ini serta perubahan yang diharapkan pada lingkungan perekonomian, sosial, politik, hukum dan di mana suatu perusahaan beroperasi. Informasi seperti itu sangat penting dalam pendesainan saluran distribusi, karena saluran distribusi biasanya membutuhkan komitmen jangka panjang perusahaan yang mungkin tidak dengan mudah dapat dirubah. c. Persaingan Ukuran, kekuatan keuangan dan pemasar, serta pangsa pasar perusahaan pesaing adalah pertimbangan besar dalam pendesainan strategi pemasaran yang efektif. d. Biaya Saluran distribusi ditujukan untuk menyediakan nilai guna bentuk, waktu tempat, dan kepemilikan untuk mempengaruhi perilaku konsumen, strategi tersebut dibatasi oleh biaya pendistribusian. Secara umum sasaran dasar yang ingin dicapai perusahaan adalah bagaimana dapat mendesain sebuah sistem distribusi yang dapat memfasilitasi pertukaran antara perusahaan dan konsumen, dan dilakukan dengan cara yang efisien biaya. Termasuk dalam biaya distribusi adalah biaya transportasi, pemrosesan pesanan, biaya bisnis yang hilang, biaya pergudangan, dan penanganan material. e. Cakupan Istilah cakupan dalam saluran distribusi memiliki dua makna yang terpisah. Pertama, ada ide yang menyatakan bahwa jarang sekali setiap anggota dari pasar sasaran yang terpilih yang dapat menerima cakupan pemasaran yang 28 cukup untuk dapat menciptakan pertukaran. Kedua, cakupan juga mengacu pada jumlah kapasitas dalam suatu wilayah geografis tertentu di mana produk atau jasa akan dijual. f. Kompetensi Sebuah kriteria yang sering terlewatkan dalam pendesainan saluran distribusi adalah kompetensi perusahaan dalam mengelola saluran distribusi, dan untuk menjalankan tugas-tugas saluran distribusi di semua tingkat untuk memastikn distribusi yang efektif kepada konsumen. g. Kontrol Sebuah kriteria manajerial yang penting dalam mendesain saluran distribusi adalah derajat kontrol yang dibutuhkan untuk dapat secara efektif melakukan pemasaran produk kepada konsumen. h. Karakteristik Perantara Pertimbangan akhir namun sangat penting dalam mendesain saluran distribusi berkaitan dengan karakteristik dari perantara yang tersedia dan mau menangani produk suatu produsen agar bisa dengan tepat sampai kepada konsumen sehingga menimbulkan suatu perilaku. 2.1.10 Orang (people) Orang (people) merupakan unsur yang penting, baik dalam produksi maupun penyampaian kebanyakan jasa karena kesuksesan pemasaran suatu jasa sangat tergantung pada seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Orang juga secara bertahap menjadi bagian diferensiasi yang mana perusahaanperusahaan jasa mencoba menciptakan nilai tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif. 29 2.1.10 Bukti fisik (physical evidence) Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur tangible apa saja yang digunakan untuk mengomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu. Dalam bisnis jasa, pemasar perlu menyediakan petunjuk fisik untuk dimensi intangible jasa yang ditawarkan perusahaan, agar mendukung positioning dan image serta meningkatkan lingkup produk (product surround). 2.1.11 Proses (process) Proses merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan kebiasan dimana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasuk keputusan-keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan dan personal-personal keleluasaan karyawan. Proses-proses dimana jasa diciptakan dan disampakan kepada pelanggan merupakan faktor utama didalam bauran pemasaran jasa, karena para pelanggan sering kali akan mempersepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. 2.2 Penelitian Terdahulu Adapun Penelitian terdahulu dapat digambarkan sebagai berikut : No Nama dan Judul Variabel Analisis 1 Yuni Candra, SE, MM (2012) Pengaruh bauran pemasaran dan keterlibatan Keluarga terhadap keputusan pembelian leasing Sepeda motor suzuki di kabupaten pesisir selatan produk, harga, promosi, distribusi, keterlibatan keluarga, keputusan pembelian analisis jalur (Path Analisys). Hasil 1) terdapat pengaruh yang signifikan antara produk terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan, 2) terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan, 3) terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan 30 4) 5) 2. Sabri Hasan (2012) Analisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian mobil merek mitsubishi type colt diesel Di kota makassar Harga, Promosi, distribusi produk, dan Regresi Berganda Linier 1. 2. 3. 4. 3. Hafrizal Okta Ade Putra, SE. MM (2012) Pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap Keputusan pembelian kartu perdana prabayar XL Di Kota Padang Produk, harga, distribusi, promosi, karyawan, bukti fisik dan proses Regresi Berganda Linier 1. 2. 3. leasing pembelian sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan, Distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan dan terdapat pengaruh yang signifikan antara keterlibatan keluarga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek mitsubishi type colt diesel Di kota makassar. Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek mitsubishi type colt diesel Di kota makassar. Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek mitsubishi type colt diesel Di kota makassar. Bukti fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek mitsubishi type colt diesel Di kota makassar. Produk, harga, promosi, dan bukti fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu perdana prabayar XL di Kota Padang. Distribusi, karyawan dan proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu perdana prabayar XL di Kota Padang. Dari hasil penelitian ternyata tidak seluruh variabel bauran pemasaran signifikan, hal ini menggambarkan bahwa bauran pemasaran belum sepenuhnya mempengaruhi keputusan pembelian kartu perdana prabayar XL di Kota Padang. 2.3 Kerangka Pemikiran Dalam rangka mempengaruhi perilaku konsumen perusahaan berusaha menarik minat dan daya beli konsumen melalui harga, kualitas produk, kualitas 31 produk dan promosi. Maka dari itu penting sebelum di ambil keputusan tentang bagaimana sebaiknya harga, produk, promosi dan saluran distribusi, agar produk yang dihasilkan dapat di kenal luas dan dapat diterima baik oleh konsumen. Usaha-usaha yang dilakukan perusahaan dalam rangka mempengaruhi kepuasan konsumen dalam melakukan pembelian tidak terlepas dari faktor harga, produk, promosi dan saluran distribusi diharapkan mampu meningkatkan besarnya produk yang terjual. Pengambilan keputusan di bidang pemasaran hampir selalu berkaitan dengan variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix). Oleh karena itu bauran pemasaran ini sangat penting dan dapat dipakai sebagai alat pemasaran praktis. Karena pasar merupakan pusat perhatian untuk semua keputusan yang menyangkut bauran pemasaran maka dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran memberikan akibat penting terhadap keputusan-keputusan penting tentang harga, produk, promosi dan saluran distribusi. (Swasta, 2008 : 32) Dengan demikian maka faktor harga, produk, promosi dan saluran distribusi mampu mempengaruhi perilaku konsumen. Untuk jelasnya dapat digambarkan dalam model sebagai berikut : 32 Produk Harga Promosi Orang Keputusan Menggunakan Jasa (Y) Bukti fisik Proses Lokasi Gambar 2.4 Kerangka Pikir 2.4 Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (1996) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampel terbukti melalui data yang terkumpul. Atas dasar pertimbangan yang ada dalam rumusan masalah, maka hipotesis yang penulis kemukakan adalah : 1. H1 = Diduga produk berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Perbankan pada PT Bank Mega Tbk regional Semarang 2. H2 = Diduga harga berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Perbankan pada PT Bank Mega Tbk regional Semarang 3. H3 = Diduga promosi berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Perbankan pada PT Bank Mega Tbk regional Semarang 33 4. H4 = Diduga lokasi berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Perbankan pada PT Bank Mega Tbk regional Semarang 5. H5 = Diduga orang berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Perbankan pada PT Bank Mega Tbk regional Semarang 6. H6 = Diduga bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Perbankan pada PT Bank Mega Tbk regional Semarang 7. H7 = Diduga proses berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Perbankan pada PT Bank Mega Tbk regional Semarang 8. H8 = Diduga produk, harga, promosi, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses produk, berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Perbankan pada PT Bank Mega Tbk regional Semarang 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati (Sugiyono, 2005 : 2). Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu : 1. Produk Adalah sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan untuk dipilih dan digunakan sehingga memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen, Dengan indikator : Tedjakusuma (2001) a. Kualitas produk b. Macam produk c. Kinerja produk 2. Harga Adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen dengan pola pembayaran tertentu untuk dapat memilih jasa yang ditawarkan, dengan indikator: Tedjakusuma (2001) a. Besarnya harga produk b. Kesesuaian harga dengan produk c. Penawaran harga produk lain 3. Promosi Adalah informasi kepada konsumen mengenai keberadaan jasa sebagai bahan pertimbangan menentukan pilihan, dengan indikator: Tedjakusuma (2001) 35 a. Pengaruh brosur b. Hubungan masyarakat c. Iklan media kabar 4. Lokasi Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan melaksanakan operasional perusahaan. dengan indikator: Tedjakusuma (2001) a. Konsumen membeli produk karena lokasi strategis b. Konsumen membeli produk karena memiliki ruang tunggu yang nyaman c. Konsumen membeli produk karena mudah dijangkau 5. Orang Adalah yang berpartisipasi dalam penyampaikan jasa mengisyaratkan sifat jasa kepada pelanggan, dengan indikator: Tedjakusuma (2001) a. Pegawai yang sopan dan ramah b. Kualitas pelayanan c. Kecepatan pelayanan 6. Bukti Fisik Adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan berinteraksi langsung dengan konsumen.dengan indikator Tedjakusuma (2001) a. Fasilitas yang ada di perusahaan selama ini memadai b. Seragam yang digunakan oleh para karyawan cukup serasi dan pantas c. Perusahaan berada dilokasi yang mudah untuk dikunjungi d. Kondisi perusahaan 36 7. Proses Adalah suatu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan perusahaannya secara komitmen dan tepat waktu, dengan indikator: Tedjakusuma (2001) a. Waktu yang digunakan untuk mendapatkan pelayanan tepat waktu b. Waktu untuk menanggapi pelanggan tepat waktu c. Perusahaan memiliki komitmen 8. Keputusan konsumen Keputusan memilih jasa yang dilakukan konsumen dalam melaksanankan maksudnya untuk menggunakan jasa tersebut, sehingga konsumen akan membuat beberapa sub keputusan memilih. Adapun indikator yang digunakan yaitu: Tedjakusuma (2001) a. Pelanggan akan melakukan pembelian ulang di perusahaan b. Pelanggan akan merekomendasikan perusahaan kepada pihak lain c. Pelanggan tidak niat pindah terhadap perusahaan lain d. Pelanggan tidak punya pilihan lain dan melakukan pembelian di perusahaan 3.2 Populasi Dan Sampel a. Populasi Djarwanto PS (1996) mengemukakan populasi adalah jumlah keseluruhan obyek (satuan-satuan /individu) yang karakteristiknya hendak diduga dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini responden adalah seluruh nasabah PT Bank Mega Tbk regional Semarang yang tidak diketahui jumlahnya. 37 b. Sampel Djarwanto PS (1996) mengemukakan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan di anggap bisa mewaklili seluruh populasi (jumlah lebih sedikit dari pada jumlah populasinya) Oleh karena populasi tidak diketahui maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Djarwanto,1993:154): n= z 1 2 2 E Keterangan : n : banyaknya sampel yang diperlukan E : besar nya kesalahan yang diharapkan α : tingkat konfidensi yang digunakan dalam penelitian ini besarnya kesalahan yang di gunakan (E) sebesar 20 % dan tingkat konfidence ( α ) yang digunakan adalah 5 % (0,05) jadi besarnya sampel yang digunakan adalah sebagai berikut : 1,96 n= 0,20 2 n = 96 dibulatkan menjadi 100 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu sampel pengambilan sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah : 1. Responden berusia lebih dari 21 tahun 2. Responden memiliki rekening tabungan di PT Bank Mega Tbk regional Semarang 38 3. Responden telah melakukan lebih dri 2 kali transaksi. 3.3 Jenis Data Data yang diperlukan untuk menganalisa penelitian adalah berupa data primer dan skunder. 1. Data primer Yakni data yang diperoleh langsung dari sumber atau obyek penelitian.Data primer di peroleh dengan cara: a. Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan lembaran angket yang berisi daftar pertanyaan kepada responden. b. Wawancara wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka langsung kepada responden untuk mengetahui data-data tersebut. 2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui masalah, buku katalog perusahaan dan keterangan lain yang berhubungan dengan pokok penelitian tersebut 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara, antara lain: 1. Metode Observasi 39 Observasi adalah pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti (Gorys Keraf, 1993). Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang akan diteliti yaitu konsumen yang menggunakan PT Bank Mega Semarang 2. Metode Quesioner Kuesioner merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan terlebih dahulu mengajukan beberapa pertanyaan secara tertulis kepada nasabah PT Bank Mega Semarang 3. Metode Studi Pustaka Metode pengumpulan data dengan mempelajari literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.5 Metode Analisis Data Agar data yang diperoleh tersebut dapat bermanfaat maka harus diolah dan di analisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan . adapun analisi yang digunakan adalah: a. Analisis Kualitatif Analisis ini digunakan untuk menganalisis dalam penelitian yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka, tetapi menguraikan data dengan cara memberikan pengertian. Penerangan dan menafsirkan data yang diperoleh.analisis data yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari jawaban daftar pertanyaan. Pengolahan data dalam analisis ini di klasifikasikan ke dalam kategori-kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel agar lebih mudah dalam penggunaanya. 40 b. Analisis kuantitatif Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk, Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu 2. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atu valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut . Uji valisitas ini dilakukan dengan menghitung korelasi antar Score masingmasing butir pertanyaan pada total score. 3. Uji Asumsi Klasik Pengujian terhadap asumsi klasik adalah untuk menguji model analisis yang digunakan. metode regresi Ordinary Leas Square akan menghasilkan persamaan yang baik apabila memenuhi pengujian sebagai berikut : a. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau histogram residyal.( Ghozali, 2000:74) 41 Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arahgaris diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Jika data menyebar jauh dari gasir diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas c. Heteroskedastisistas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Data analisis adalah : (Ghozali, 2000: 69) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik ( poin-poin ) yang ada membentuk sustu pola tertentu yang teratur (bergelombang meleber kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Analisis Regresi Berganda Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun bentuk persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : 42 Y = a + β1X1+ β 2X2+ β 3X3+ β 4X4 + β 5X5+ β 6X6+ β 7X7 + e dimana : Y = perilaku konsumen X1 = X2 = variabel bebas produk X3 = variabel bebas promosi X4 = variabel bebas Lokasi X5 = variabel bebas orang X6 = variabel bebas bukti fisik X7 = variabel bebas proses variabel bebas harga 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, e = koefisien regresi = kesalahan variabel pengganggu 5. Pengujian Hipotesis a) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh harga (X1) produk (X2) promosi (X3) dan saluran distribusi (X4) secara parsial terhadap perilaku konsumen dengan menggunakan cara sebagai berikut : Dengan rumus : t= b1 Sb1 keterangan : t = hitung b1 = koefisien regresi Sb1 = standar koefisien regresi Dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t table. Jika t hitung < nilai t table, maka keputusanya menerima Ho yang artinya 43 variabel bebas x tidak mempunyai pengaruh terhadap variabelterikat y (keputusan konsumen ). Sebaliknya apabila t hitung >nilai t table, maka keputusanya adalah menolak Ho yang artinya variabel bebas x (mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat y b) Uji F, Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel inependen secara bersama-sama (simultan) terhadap aktifitas keputuusan konsumen (Y). Rumus : F = R 2 /( K 1) 1 R 2 /(n k ) Keterangan : R2 = koefisien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah variabel Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: jika F hitung > F tabel variabel bebas mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika F hitung < F tabel variabel bebas tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat. 6. Koefisien Determinasi (r2) Dalam penelitian ini, koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang di sebabkan oleh variabel bebas (X) Rumus : Koefisien determinasi = r2 . 100%t 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Identitas Reponden Berdasarkan penelitian yang dilakukan gambaran identitas responden dilihat dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, rata-rata penghasilan / bulan dan pekerjaan yang dapat diuraikan sebagai berikut : 4.1.1 Berdasarkan Usia Responden Untuk mengetahui identitas responden, dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang jenis kelamin responden yang diambil dari sampel sebanyak 100 orang yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Usia Frekuensi 1. 20 – 26 45 2. 27 – 33 15 3. 34 – 40 25 4. ≥ 41 15 Jumlah 100 Sumber : Data Primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa usia responden sangat variatif. Hal ini memberikan indikasi bahwa pelanggan yang menggunakan jasa berusia produktif. Responden sebanyak 100 orang yang terdiri dari 45 orang atau 45% berusia 20-26, usia 27-33 tahun sebanyak 15 orang atau 15 %, usia 34-40 tahun sebanyak 25 orang atau 25 % dan > 41 tahun atau 41%. Hal ini karena pelanggan yang menggunakan jasa berusia produktif 4.2.2 Jenis Kelamin Responden 45 Untuk mengetahui identitas responden, dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang jenis kelamin responden yang diambil dari sampel sebanyak 100 orang yaitu sebagai berikut : Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 56 56 Perempuan 44 44 Jumlah 100 100 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 100 orang yang terdiri dari 56 orang atau 56% adalah laki-laki dan 44 orang atau 44% adalah perempuan. Hal ini karena kebanyakan responden yang ditemui di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang adalah laki-laki.. 4.2.3 Pendidikan akhir Responden Data karakteristik responden berdasarkan pendidikan akhir formal terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 Pendidikan akhir Responden Pendidikan Jumlah Persentase SLTP/Sederajat 28 28 SLTA/Sederajat 33 33 Perguruan Tinggi/Akademik 39 39 Jumlah 100 100 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan akhir responden sangat variatif. Hal ini dikarenakan responden yang diberikan kuesioner lebih cenderung kepada mahasiswa. 4.2.4 Pekerjaan Responden 46 Masing-masing responden memiliki jenis pekerjaan yang berbeda. Untuk memudahkan pembedaan jenis pekerjaan responden maka digolongkan sebagai berikut : Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan Responden Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Pegawai Negeri 17 17 Pegawai Swasta 46 46 Wiraswasta 15 15 Lainnya 22 22 Jumlah 100 100 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah pegawai swasta yaitu sebanyak 46 orang atau 46 %. 4.3 Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil tanggapan 100 orang responden akan menguraikan secara rinci jawaban responden yang dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut : STS atau “Sangat Tidak Setuju” diberi skor = 1 TS atau “Tidak Setuju” diberi skor = 2 N atau “Netral” diberi skor = 3 S atau “Setuju” diberi skor = 4 SS atau “Sangat Setuju” diberi skor = 5 dari jawaban Selanjutnya dicari rata-rata setiap responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut maka digunakan interval untuk menentukan panjang interval. 47 I= = R K 5 1 0,8 5 Maka interval dari criteria rata-rata dapat diinterprestasikan sebagai berikut : Sangat tidak baik : 1,00 – 1,79 Tidak baik : 1,80 – 2,59 Cukup baik : 2,60 – 3,39 Baik : 3,40 – 4,19 Sangat baik : 4,20 – 5,00 4.3.1 Variabel Keputusan menggunakan jasa Untuk mengetahui tanggapan responden pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang dapat dilihat dalam tabel 4.12 di bawah ini: Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan menggunakan jasa Indikator Pelanggan akan melakukan pembelian ulang di perusahaan Pelanggan akan merekomendasikan perusahaan kepada pihak lain Pelanggan tidak niat pindah terhadap perusahaan lain Pelanggan tidak punya pilihan lain dan melakukan pembelian di perusahaan F STS Skor F - - 1 - - - - TS Skor F N Skor F S Skor F SS Skor 2 12 36 73 293 14 70 4,01 - - 18 54 43 172 39 195 4,21 - - - 16 48 56 224 28 140 4,12 - 1 2 15 45 57 235 27 135 4,17 Nilai rerata variabel keputusan menggunakan jasa Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai keputusan menggunakan Rerata 4,13 48 jasa konsumen, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 4,13 (interval 3,40 – 4,19). b) Produk (X1) Untuk mengetahui tanggapan responden pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang dapat dilihat dalam tabel 4.13 di bawah ini: Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Produk Indikator STS TS N Skor F Skor F Skor 2 4 35 105 5 10 23 69 2 3 6 25 75 Nilai rerata variabel Produk F 2 Kualitas produk Macam produk Kinerja produk S Skor 156 148 184 F 39 37 46 F 24 35 24 SS Skor 120 165 120 Rerata 3,85 3,92 3,87 3,88 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai Produk , tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,88 (interval 3,40 – 4,19). c) Harga (X2) Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Harga (X2) dapat dilihat dalam tabel 4.14 di bawah ini: Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Harga Indikator Besarnya biaya administrasi sesuai dengan manfaat yang diperoleh Biaya administrasi sesuai dengan produk yang diperoleh Biaya administrasi yang diberikan sesuai dengan penawaran yang terdapat di perusahaan F STS Skor F TS Skor F N Skor F S Skor F SS Skor Rerata - - 2 2 23 69 39 156 36 180 4,09 - - - - 31 93 31 124 38 190 4,07 - - - - 35 105 40 160 25 75 3,40 Nilai rerata variabel Harga Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai harga , tercermin pada 3,85 49 besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,85 (interval 3,40 – 4,19). Hal ini dapat diartikan bahwa harga dapat mempengaruhi keputusan menggunakan jasa konsumen. d) Promosi (X3) Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai promosi (X3) dapat dilihat dalam tabel 4.15 di bawah ini: Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Promosi STS TS N S F Skor F Skor F Skor F Skor F Indikator Pengaruh brosur Hubungan masyarakat Iklan media kabar SS Skor Rerata - - - 11 33 60 240 29 145 4,18 - 1 2 26 78 38 152 35 165 3,97 - - - 14 42 59 236 27 135 4,13 Nilai rerata variabel Promosi Sumber : Data primer yang diolah 4,09 Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai promosi , tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 4,09 (interval 3,40 – 4,19). Hal ini dapat diartikan bahwa promosi dapat mempengaruhi keputusan menggunakan jasa konsumen. e) Lokasi (X4) Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Lokasi (X4) dapat dilihat dalam tabel 4.16 di bawah ini: Indikator Konsumen Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Lokasi STS TS N S F Skor F Skor F Skor F Skor 2 4 46 138 27 108 SS F Skor 25 125 Rerata 3,75 50 membeli produk karena lokasi strategis Konsumen membeli produk karena memiliki ruang tunggu yang nyaman Konsumen membeli produk karena mudah dijangkau - 3 6 29 87 41 164 27 135 3,92 - 3 6 32 96 41 164 24 120 3,86 Nilai rerata variabel Lokasi Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada 3,84 kuesioner, secara keseluruhan pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai lokasi , tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,84 (interval 3,40 – 4,19). Hal ini dapat diartikan bahwa lokasi dapat mempengaruhi keputusan menggunakan jasa konsumen. f) Orang (X5) Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai orang (X5) dapat dilihat dalam tabel 4.17 di bawah ini: Indikator Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Orang STS TS N S F Skor F Skor F Skor F Skor Pegawai yang sopan dan ramah Kualitas pelayanan Kecepatan pelayanan 2 - 3 6 29 87 41 164 F SS Skor Rerata 27 135 3,92 2 5 10 23 69 37 141 35 175 3 6 25 75 45 180 25 125 Nilai rerata variabel orang Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai orang , tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,92 (interval 3,82 – 3,97). Hal ini dapat 3,95 3,88 3,92 51 diartikan bahwa variabel orang dapat mempengaruhi keputusan menggunakan jasa konsumen g) Bukti fisik (X2) Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Bukti fisik (X2) dapat dilihat dalam tabel 4.14 di bawah ini: Indikator Fasilitas yang ada di perusahaan selama ini memadai Seragam yang digunakan oleh para karyawan cukup serasi dan pantas Perusahaan berada dilokasi yang mudah untuk dikunjungi Kondisi perusahaan F Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Bukti fisik STS TS N S Skor F Skor F Skor F Skor F SS Skor Rerata - - 2 4 30 90 49 196 19 95 3,85 - - 1 23 25 75 48 192 26 130 3,99 - - 2 4 33 99 46 184 19 95 3,82 - - 2 4 30 90 46 184 22 110 3,88 Nilai rerata variabel Bukti fisik Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai Bukti fisik, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,89 (interval 3,40 – 4,19). Hal ini dapat diartikan bahwa Bukti fisik dapat mempengaruhi keputusan menggunakan jasa konsumen. h) Proses (X3) Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai proses (X7) dapat dilihat dalam tabel 4.15 di bawah ini: 3,89 52 Indikator Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap proses STS TS N S F Skor F Skor F Skor F Skor F Waktu yang digunakan untuk mendapatkan pelayanan tepat waktu Waktu untuk menanggapi pelanggan tepat waktu Perusahaan memiliki komitmen SS Skor Rerata - 2 4 31 93 32 128 35 175 4,00 - 2 4 35 105 39 156 24 120 3,85 - - - 36 108 43 172 21 105 3,85 Nilai rerata variabel Proses Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai proses, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,89 (interval 3,82 – 3,97). Hal ini dapat diartikan bahwa proses dapat mempengaruhi keputusan menggunakan jasa konsumen. 4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.4.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak validnya suatu kuesioner. Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan r tabel. Nilai r tabel untuk sampel 100 dengan tingkat signifikansi 5 % menunjukkan r tabel sebesar 3,9 53 0,197 . Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005). Berikut ini adalah hasil uji validitas. 1. Uji Validitas Variabel Keputusan menggunakan jasa Jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai keputusan menggunakan jasa adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Keputusan menggunakan jasa No. Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Pelanggan akan melakukan 0,560 0,197 Valid pembelian ulang di perusahaan Pelanggan akan 0,625 0,197 Valid merekomendasikan perusahaan kepada pihak lain Pelanggan tidak niat pindah 0,595 0,197 Valid terhadap perusahaan lain Pelanggan tidak punya 0,757 0,197 Valid pilihan lain dan melakukan pembelian di perusahaan Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian data dari variabel keputusan menggunakan jasa adalah valid. 2. Uji Validitas Variabel Produk Jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai produk adalah sebagai berikut: No. Pertanyaan Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel produk r r tabel Keterangan 54 Kualitas produk hitung 0,614 0,197 Valid Macam produk 0,722 0,197 Valid Kinerja produk 0,832 0,197 Valid Sumber : Data Primer yang diolah 2013 Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian data dari variabel produk adalah valid. 3. Uji Validitas Variabel harga Jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai harga adalah sebagai berikut: No. Pertanyaan Besarnya harga produk Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Harga r r tabel hitung 0,541 0,197 Kesesuaian harga dengan produk Penawaran harga produk lain Keterangan Valid 0,697 0,197 Valid 0,650 0,197 Valid Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian data dari variabel harga adalah valid. 4. Uji Validitas Variabel Promosi Jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai promosi adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Promosi No. Pertanyaan r hitung r tabel Pengaruh brosur 0,581 0,197 Hubungan masyarakat 0,659 0,197 Keterangan Valid Valid 55 Iklan media kabar 0,655 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 0,197 Valid Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian data dari variabel promosi adalah valid. 5. Uji Validitas Variabel Lokasi Jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai lokasi adalah sebagai berikut Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Lokasi No. Pertanyaan r hitung Konsumen membeli produk 0,540 karena lokasi strategis Konsumen membeli produk 0,718 karena memiliki ruang tunggu yang nyaman Konsumen membeli produk 0,611 karena mudah dijangkau Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 r tabel Keterangan 0,197 Valid 0,197 Valid 0,197 Valid Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian data dari variabel lokasi adalah valid. 6. Uji Validitas Variabel Orang Jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai Orang adalah sebagai berikut Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Orang No. Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Pegawai yang sopan dan ramah 0,532 0,197 Valid 56 Kualitas pelayanan 0,785 Kecepatan pelayanan 0,726 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 0,197 0,197 Valid Valid Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian data dari variabel Orang adalah valid. 7. Uji Validitas Variabel Bukti Fisik Jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai bukti fisik adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Bukti Fisik No. Pertanyaan r hitung r tabel Fasilitas yang ada di 0,529 0,197 perusahaan selama ini memadai Seragam yang digunakan oleh 0,557 0,197 para karyawan cukup serasi dan pantas Perusahaan berada dilokasi 0,499 0,197 yang mudah untuk dikunjungi Kondisi perusahaan 0,622 0,197 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Keterangan Valid Valid Valid Valid Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian data dari variabel bukti fisik adalah valid. 8. Uji Validitas Variabel Proses Jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang mengenai proses adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Proses No. Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Waktu yang digunakan untuk mendapatkan pelayanan tepat 0,735 0,197 Valid 57 waktu Waktu untuk menanggapi 0,901 pelanggan tepat waktu Perusahaan memiliki komitmen 0,781 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 0,197 Valid 0,197 Valid Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian data dari variabel proses adalah valid. 4.4.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau kostruk. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 ( Ghozali, 2008). Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas : Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Alpha ( α) Keputusan menggunakan jasa 0,811 Produk 0,849 Harga 0,787 Promosi 0,782 Lokasi 0,782 Orang 0,821 Bukti Fisik 0,755 Proses 0,899 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Dari data diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel adalah reliabel karena mempunyai nilai alpha lebih besar dari 0,7. 4.5 Pengujian Asumsi Klasik 4.5.1 Pengujian Normalitas Data 58 Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal. Model yang baik adalah yang memiliki ditribusi data yang normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001). Hasil uji normalitas data dengan menggunakan analisis grafik yaitu grafik normal plot menunjukkan titik - titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Histogram Dependent Variable: KEPUTUSAN 25 Frequency 20 15 10 5 Mean = 2.34E-15 Std. Dev. = 0.964 N = 100 0 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 Regression Standardized Residual Gambar 4.1 Uji Histogram Berdasarkan analisis grafik dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Grafik histogram membentuk lonceng dan P-Plot menyebar mengikuti garis diagonal. Analisis grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 59 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KEPUTUSAN 1.0 Expected Cum Prob 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob Gambar 4.2 Uji Normalitas Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-titik residual model regresi sudah berdistribusi normal karena titik-titik tersebut yang menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dari grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas juga dapat diukur dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov Test. Adapun hasil Kolmogorov Smirnov Test dapat dilihat dari tael dibawah ini : Tabel 4.12 Uji Kolmogorof Smirnov Test On e-Sam ple Kolm o gorov-Sm irnov Test N Normal Parameters a,b Mos t Extreme Diff erences Mean Std. Deviation Abs olute Positiv e Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Unstandardiz ed Residual 100 .0000000 1.10494846 .110 .052 -.110 1.097 .180 a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Berdasarkan table diatas diketahui bahwa uji normalitas penelitian berdistribusi normal karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05.. 4.5.2 Pengujian Heteroskedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi apakah kesalahan pengganggu dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasikeobservasi lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat 60 dilakukan dengan menggunakan grafik heteroskesdastisitas untuk memprediksi nilai variabel dependen dengan variabel independen. Dari scatterplots terlihat titik-titik yang menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dibawah ini terdapat gambar heteroskedastisitas: Scatterplot Dependent Variable: KEPUTUSAN Regression Studentized Residual 4 2 0 -2 -4 -3 -2 -1 0 1 2 Regression Standardized Predicted Value Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut dan titik – titik menyebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, yang berarti bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini. 4.5.3 Pengujian Multikolinearitas Untuk mendeteksi gejala Multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai (VIF) Variance Inflation Factor (Ghozali, 2009). Pada perhitungan ini tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10, maka data ini bebas dari Multikolinearitas. Sedangkan berdasarkan nilai tolerance tidak ada satupun 61 variabel independen yang memiliki tolerance lebih dari 0,1. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat dari tabel 4.18 : Tabel 4.18 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model 1 PRODUK HA RGA PROMOSI LOKASI ORANG BUKTI FISIK PROSES Collinearity Statistics Toleranc e VIF .292 3.428 .168 5.960 .736 1.359 .425 2.353 .950 1.053 .703 1.422 .172 5.826 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN Sumber : Hasil Output data, 2013 Nilai VIF untuk masing-masing variabel independen dalam persamaan memiliki nilai kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka semua variabel dalam model tidak terkena masalah multikolinearitas. 4.6 Analisis Regresi Linier berganda Adapun regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 13.00 antara lain sebagi berikut : Tabel 4.19 Analisis Regresi Linier Berganda Co efficie ntsa Model 1 (Constant) PRODUK HA RGA PROMOSI LOKASI ORANG BUKTI FISIK PROSES Unstandardized Coef f icients B Std. Error .516 1.433 .282 .094 -.338 .141 .258 .078 .229 .085 .174 .072 .364 .060 .267 .126 a. Dependent Variable: KEPUTUSA N Standardized Coef f icients Beta .305 -.322 .212 .228 .136 .398 .282 t .360 2.992 -2.401 3.304 2.704 2.417 6.071 2.123 Sig. .719 .004 .018 .001 .008 .018 .000 .036 62 Sehingga dari persamaan rumus regresi linier berganda dapat diperoleh hasil sebagai berikut : Y = 0,516 + 0,282 X1 -0,338 X2 + 0,258X3+ 0,229 X4 +0,174 X5+0,364X6 + 0,267 X7 Hasil persamaan regresi berganda tersbut diatas memberikan pengertian bahwa : a. Konstanta (α) sebesar 0,516 yang berarti apabila produk, harga, promosi, lokasi orang, bukti fisik dan proses tidak ada perubahan maka variasi perubahan variabel keputusan menggunakan jasa cenderung positif. b. b1 (nilai koefisien regresi X1) 0,282 produk mempunyai pengaruh positif artinya bahwa jika produk (X1) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan menggunakan jasa juga akan meningkat c. b2 (nilai koefisien regresi X2) -0,338 harga mempunyai pengaruh negatif artinya bahwa jika harga (X2) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan menggunakan jasa akan menurun d. b3 (nilai koefisien regresi X3) 0,258 promosi mempunyai pengaruh positif artinya bahwa jika promosi (X1) meningkat sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan menggunakan jasa akan meningkat e. b4 (nilai koefisien regresi X2) 0,229 lokasi mempunyai pengaruh positif artinya bahwa jika lokasi (X4) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan menggunakan jasa juga akan meningkat. f. b5 (nilai koefisien regresi X5) 0,174 orang mempunyai pengaruh positif artinya bahwa jika orang (X5) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan menggunakan jasa juga akan meningkat 63 g. b5 (nilai koefisien regresi X6) 0,364 bukti fisik mempunyai pengaruh positif artinya bahwa jika orang (X6) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan menggunakan jasa juga akan meningkat h. b5 (nilai koefisien regresi X7) 0,267 proses mempunyai pengaruh positif artinya bahwa jika orang (X7) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka keputusan menggunakan jasa juga akan meningkat 4.7 Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen yang ditunjukkan oleh nilai R square (R2) yaitu sebesar 0,701 artinya variabilitas variabel produk, harga, promosi, lokasi, orang, bukti fisik dan proses mampu menjelaskan keputusan menggunakan jasa (Y) sebesar 70,1 %, sedangkan sisanya sebesar 29,9% dijelaskan oleh variabilitas variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil Output SPSS dari Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.20 Koefisien Determinasi Model Sum m aryb Model 1 R .850a R Square .722 Adjusted R Square .701 Std. Error of the Estimate 1.146 a. Predictors: (Constant), PROSES, ORANG , BUKTI FISIK, PROMOSI, LOKASI, PRODUK , HARGA b. Dependent Variable: KEPUTUSAN Sumber : Hasil Output SPSS, 2013 4.8 Pengujian Hipotesis 64 Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh tersebut dapat dipertanggung jawabkan atau tidak. Bila hasil analisis nanti menunjukkan bahwa persamaan regresi yang bersangkutan adalah signifikan atau dapat dipertanggungjawabkan, maka persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk meramalkan variabel Y dan sekaligus untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. 1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (uji t) Pengujian hipotesis secara parsial ini dilakukan dengan menggunakan 5 langkah meliputi : Tabel 4.21 Uji t Co efficie ntsa Model 1 Unstandardized Coef f icients B Std. Error .516 1.433 .282 .094 -.338 .141 .258 .078 .229 .085 .174 .072 .364 .060 .267 .126 (Constant) PRODUK HA RGA PROMOSI LOKASI ORANG BUKTI FISIK PROSES Standardized Coef f icients Beta .305 -.322 .212 .228 .136 .398 .282 t .360 2.992 -2.401 3.304 2.704 2.417 6.071 2.123 Sig. .719 .004 .018 .001 .008 .018 .000 .036 a. Dependent Variable: KEPUTUSA N a. Pengujian hipótesis produk terhadap keputusan menggunakan jasa 1) Menentukan hipotesis Ho : 1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara produk terhadap keputusan menggunakan jasa Ha : 1 0 Ada pengaruh yang signifikan antara produk terhadap keputusan menggunakan jasa 65 2) Mencari nilai kritis ( = 0,05 ) df = n-k-1 df = 100-7-1 = 92, diketahui nilai t tabel 1,986 t tabel = t ( = 0,05/2 = 0,025 ) 3) Perhitungan untuk t hitung Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk produk adalah 2,992 dengan signifikansinya sebesar 0,004, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,986 sehingga nilai t hitung =2,992 > nilai t tabel = 1,986 . Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara produk terhadap keputusan menggunakan jasa (Y). 4) Kesimpulan Kesimpulannya yaitu bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara produk terhadap keputusan menggunakan jasa sehingga dugaan yang produk terhadap keputusamn pembelian dapat diterima. b. Pengujian hipótesis harga terhadap keputusan menggunakan jasa 1) Menentukan hipotesis Ho : 1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan menggunakan jasa Ha : 1 0 Ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan menggunakan jasa 66 2) Mencari nilai kritis ( = 0,05 ) df = n-k-1 df = 100-7-1 =92, diketahui nilai t tabel 1,986 t tabel = t ( = 0,05/2 = 0,025 ) 3) Perhitungan untuk t hitung Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk harga adalah -2,401 dengan signifikansinya sebesar 0,013, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,986 sehingga nilai t hitung = -2,401 > nilai t tabel = 1,986 . Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara harga terhadap keputusan menggunakan jasa (Y). 4) Kesimpulan Kesimpulannya yaitu bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara harga terhadap keputusan menggunakan jasa sehingga dugaan yang harga terhadap keputusan pembelian dapat diterima. c. Pengujian Hipotesis promosi terhadap keputusan menggunakan jasa 1) Menentukan hipotesis Ho : 1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan menggunakan jasa Ha : 1 0 Ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan menggunakan jasa 67 2) Mencari nilai kritis ( = 0,05 ) df = n-k-1 df = 100-7-1 =92, diketahui nilai t tabel 1,986 t tabel = t ( = 0,05/2 = 0,025 ) 3) Perhitungan untuk t hitung Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk promosi adalah 3,304 dengan signifikansinya sebesar 0,001, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,986 sehingga nilai t hitung =3,304 > nilai t tabel = 1,986 . Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara promosi terhadap keputusan menggunakan jasa 4) Kesimpulan Kesimpulannya yaitu bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh menggunakan jasa antara promosi terhadap keputusan sehingga dugaan yang promosi terhadap keputusan menggunakan jasa dapat diterima. d. Pengujian hipótesis lokasi terhadap keputusan menggunakan jasa 1) Menentukan hipotesis Ho : 1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap keputusan menggunakan jasa Ha : 1 0 Ada pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap keputusan menggunakan jasa 2) Mencari nilai kritis ( = 0,05 ) 68 df = n-k-1 df = 100-7-1 =92, diketahui nilai t tabel 1,986 t tabel = t ( = 0,05/2 = 0,025 ) 3) Perhitungan untuk t hitung Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk lokasi adalah 2,704 dengan signifikansinya sebesar 0,003, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,986 sehingga nilai t hitung =2,704 > nilai t tabel = 1,986 . Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lokasi terhadap keputusan menggunakan jasa (Y). 4) Kesimpulan Kesimpulannya yaitu bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara lokasi terhadap keputusan menggunakan jasa sehingga dugaan yang lokasi terhadap keputusan menggunakan jasa dapat diterima. e. Pengujian Hipotesis orang terhadap keputusan menggunakan jasa 1) Menentukan hipotesis Ho : 1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa Ha : 1 0 Ada pengaruh yang signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa 2) Mencari nilai kritis ( = 0,05 ) df = n-k-1 69 df = 100-7-1 =92, diketahui nilai t tabel 1,986 t tabel = t ( = 0,05/2 = 0,025 ) 3) Perhitungan untuk t hitung Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk orang adalah 2,417 dengan signifikansinya sebesar 0,0018, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,986 sehingga nilai t hitung =2,417 > nilai t tabel = 1,986 . Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa 4) Kesimpulan Kesimpulannya yaitu bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh menggunakan jasa antara orang terhadap keputusan sehingga dugaan yang orang terhadap keputusan menggunakan jasa dapat diterima. f. Pengujian Hipotesis bukti fisik terhadap keputusan menggunakan jasa 1) Menentukan hipotesis Ho : 1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa Ha : 1 0 Ada pengaruh yang signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa 2) Mencari nilai kritis ( = 0,05 ) 70 df = n-k-1 df = 100-7-1 =92, diketahui nilai t tabel 1,986 t tabel = t ( = 0,05/2 = 0,025 ) 3) Perhitungan untuk t hitung Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk orang adalah 6,071 dengan signifikansinya sebesar 0,000, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,986 sehingga nilai t hitung =6,071 > nilai t tabel = 1,986 . Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa 4) Kesimpulan Kesimpulannya yaitu bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh menggunakan jasa antara orang terhadap keputusan sehingga dugaan yang orang terhadap keputusan menggunakan jasa dapat diterima. g. Pengujian Hipotesis proses terhadap keputusan menggunakan jasa 1) Menentukan hipotesis Ho : 1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa Ha : 1 0 Ada pengaruh yang signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa 2) Mencari nilai kritis ( = 0,05 ) 71 df = n-k-1 df = 100-7-1 =92, diketahui nilai t tabel 1,986 t tabel = t ( = 0,05/2 = 0,025 ) 3) Perhitungan untuk t hitung Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk orang adalah 2,123 dengan signifikansinya sebesar 0,000, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,025 dengan df sebesar = 94 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,986 sehingga nilai t hitung =2,123 > nilai t tabel = 1,986 . Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara orang terhadap keputusan menggunakan jasa 4) Kesimpulan Kesimpulannya yaitu bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh menggunakan jasa antara orang terhadap keputusan sehingga dugaan yang orang terhadap keputusan menggunakan jasa dapat diterima. 2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui produk, harga , promosi, lokasi, orang, bukti fisik dan proses secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan menggunakan jasa (Y). Tabel 4.22 Uji F 72 ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 313.640 120.870 434.510 df Mean Square 44.806 1.314 7 92 99 F 34.104 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), PROSES, ORANG , BUKTI FISIK, PROMOSI, LOKASI, PRODUK , HA RGA b. Dependent Variable: KEPUTUSAN Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis Ho : 1= 2= 3= 4= 5= 6= 7=0 Tidak ada produk, harga, promosi, lokasi, orang, bukti fisik dan proses secara bersamasama (simultan) terhadap keputusan menggunakan jasa Ha : 1≠ 2≠ 3≠ 4= 5≠ 6≠ 7 ≠ 0 Ada pengaruh antara produk, harga , promosi, lokasi, orang, bukti fisik dan proses secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian. b. Mencari nilai kritis ( = 0,05 ) DF pembilang = ( k-1 ), penyebut = k ( n-1 ) Dimana : n = sampel k = variabel bebas c. Perhitungan untuk F hitung Hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung adalah sebesar 34,104 sedangkan degree of freedom pada angka 7 dan 92 dalam tabel F diperoleh nilai sebesar 2,20 sehingga nilai F hitung sebesar 34,104 > nilai F tabel = 2,20. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara bersamasama antara produk, harga , promosi, lokasi, orang, bukti fisik dan 73 proses secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian. d. Kesimpulan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya pengaruh signifikan secara bersama-sama antara produk, harga , promosi, lokasi, orang, bukti fisik dan proses secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian. 4.9 Pembahasan 4.9.1 Pengaruh Produk terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi produk maka semakin tinggi keputusn pembelian. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan PT Bank Mega Tbk Regional Semarang memiliki persepsi yang baik mengenai Produk. Produk dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan kualitas produk, macam produk dan kinerja produk. Menurut American Society for Quality Control, kualitas merupakan keseluruhan karakteristik-karakteriktik dari suatu produk dalam hal kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Selanjutnya Lupiyoadi (2001) menjelaskan bahwa pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain yaitu persepsi pelangga, produk dan proses. Untuk yang berwujud barang ketiga orientasi tersebut hampir selalu dapat dibedakan dengan jelas. Tetapi untuk jasa produk dan proses tidak dapat dibedakan dengan jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri. Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja dan 74 pelengkap inovatif yang terbaik. Produk yang berkualitas mampu memberikan hasil yang lebih dari yang diharapkan. Dengan adanya produk yang berkualitas maka keputusan pembelian konsumen terhadap produk tersebut akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ini peneluitian yang dilakukan Hafrizal Okta (2012) dan Yuni Candra (2012) yang menyatakan produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian 4.9.2 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa tinggi harga dalam hal ini biaya yang diberlakukan di perbankan maka akan semakin rendah keputusan menggunakan jasa di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. Menurut Asri, (2001) penilaian harga dapat memberikan pengaruh yang besar bagi konsumen untuk memilih produk tertentu maupun toko atau penjual tertentu. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan seseorang dari produk tersebut maka semakin tinggi nilai tukar produk tersebut dimatanya dan semakin besar pula alat penukar yang bersedia dikorbankan. Tingkat persaingan yang tinggi antara perusahaan-perusahaan sejenis membuat konsumen sensitif terhadap harga (perbedaan harga swalayan berbeda tipis), sehingga bila harga dinaikkan, maka konsumen cenderung untuk berpindah ke merk lain, artinya bila harga meningkat pembelian ulang menurun. Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya,konsumen akan sangat memperhatikan harganya. 75 Pengusaha perlu untuk memperhatikan hal ini, karena dalam persaingan usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan kualitas yang sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga dalam penentuan harga produk atau jasa yang dijual, baik perusahaan besar maupun usaha kecil sekalipun harus memperhatikan konsumen dan para pesaingnya. Konsumen dalam melakukan pembelian, faktor harga merupakan faktor yang lebih dulu diperhatikan, kemudian disesuaikan dengan kemampuannya sendiri. Harga dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: mahal, sedang, dan murah. Sebagian konsumen yang berpendapatan menengah menganggap bahwa harga yang ditawarkan mahal, namun konsumen yang berpendapatan tinggi beranggapan bahwa harga produk tersebut murah. Berdasarkan harga yang ditetapkan, konsumen akan mengambil keputusan apakah akan membeli produk tersebut atau tidak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ini peneluitian yang dilakukan Hafrizal Okta (2012) dan Yuni Candra (2012) yang menyatakan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian 4.9.4 Pengaruh Promosi terhadap keputusan Pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi promosi yang dilakukan maka akan semakin tinggi keputusan dalam menggunakan jasa di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. Pada dasarnya kegiatan promosi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan/penjual saja, tetapi juga sering menggunakanya, misalnya seorang konsumen yang memasang iklan pada sebuah surat kabar untuk mencari barang atau jasa yang diperlukan dari pihak lain. Selain itu pembeli dan penjual dapat 76 menggunakan perantara komunikasi seperti biro advertensi untuk melaksanakan kegiatan promosi mereka sehingga baik penjual maupun pembeli dapat terlibat dalam suatu kegiatan promosi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ini peneluitian yang dilakukan Hafrizal Okta (2012) dan Yuni Candra (2012) yang menyatakan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 4.9.5 Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin strategis lokasi maka aklan semakin tinggi keputusan menggunakan jasa di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. Lokasi strategis maka keputusan pembelian meningkat. Strategi lokasi para pengecer merupakan salah satu dari determinan paling penting dalam pemilihan toko. Lokasi penjualan yang dipilih pada umumnya meliputi lokasi penjualan yang strategis, tempat yang mudah dicapai, aman, serta lokasinya dekat dengan rumah konsumen. Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ini penelitian yang dilakukan Hafrizal Okta (2012) dan Yuni Candra (2012) akan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 4.9.4 Pengaruh Orang terhadap keputusan pembelian 77 Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin berkualitas orang atau karyawan yang dimiliki oleh PT Bank Mega Tbk Regional Semarang maka akan semakin tinggi keputusan untuk menggunakan jasa di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. Orang (people) merupakan unsur yang penting, baik dalam produksi maupun penyampaian kebanyakan jasa karena kesuksesan pemasaran suatu jasa sangat tergantung pada seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Orang juga secara bertahap menjadi bagian diferensiasi yang mana perusahaanperusahaan jasa mencoba menciptakan nilai tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif.] Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ini peneluitian yang dilakukan Hafrizal Okta (2012) dan Yuni Candra (2012) yang menyatakan orang berpengaruh terhadap keputusan pembelian 4.9.6 Pengaruh Bukti Fisik terhadap Keputusan Pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti fisik berpengaruh terhadap keptuusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi bukti fisik yang dimiliki oleh PT Bank Mega Tbk Regional Semarang maka akan semakin tinggi keputusan dalam menggunakan jasa di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur tangible apa saja yang digunakan untuk mengomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu. Dalam bisnis jasa, pemasar perlu menyediakan petunjuk fisik untuk dimensi 78 intangible jasa yang ditawarkan perusahaan, agar mendukung positioning dan image serta meningkatkan lingkup produk (product surround). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ini peneluitian yang dilakukan Hafrizal Okta (2012) dan Yuni Candra (2012) yang menyatakan bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan pembelian 4.9.7 Pengaruh Proses terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpengaruh terhadapo kepotuusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi proses maka akan semakin tinggi keputusan menggunakan jasda di PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. Proses merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan kebiasan dimana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasuk keputusan-keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan dan personal-personal keleluasaan karyawan. Proses-proses dimana jasa diciptakan dan disampakan kepada pelanggan merupakan faktor utama didalam bauran pemasaran jasa, karena para pelanggan sering kali akan mempersepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ini peneluitian yang dilakukan Hafrizal Okta (2012) dan Yuni Candra (2012) yang menyatakan proses berpengaruh terhadap keputusan pembelian 79 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasi penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang menggunakan jasa, dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara peningkatan kualitas produk, macam produk, dan kinerja produk pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. 2. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang menggunakan jasa, dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa adanya tinggi harga dalam hal ini biaya yang diberlakukan diperbankan akan semakin rendah keputusan menggunakan jasa pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. 3. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang menggunakan jasa, dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak promosi yang dilakukan maka akan semakin banyak keputusan dalam menggunakan jasa pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. 4. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang menggunakan jasa, dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak strategis lokasi 80 maka akan semakin tinggi keputusan menggunakan jasa pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. 5. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa orang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang menggunakan jasa, dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semakin berkualitas, dan berkompeten karyawan maka akan semakin tinggi keputusan untuk menggunakan jasa pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. 6. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang menggunakan jasa, dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi bukti fisik yang dimiliki oleh PT Bank Mega maka akan semakin tinggi keputusan dalam menggunakan jasa pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. 7. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang menggunakan jasa, dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi proses maka akan semakin tinggu keputusan dalam menggunakan jasa pada PT Bank Mega Tbk Regional Semarang. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas ada beberapa hal yang ingin disampaikan pada pihak yang bersangkutan yaitu sebagai berikut: 1. Dalam Penelitian ini variabel memiliki persepsi yang baik dan paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa perbankan pada PT Bank Mega adalah variabel Bukti Fisik. Selama ini nasabah menilai Bank Mega memiliki fasilitas-fasilitas dalam ruangan yang 81 cukup memadai. Tetapi hal ini masih perlu ditingkatkan dan lebih memperhatikan fasilitasnya. Misalnya melengkapi fasilitas-fasilitas yang diinginkan oleh nasabah dan disediakan oleh Bank Mega. 2. Dalam penelitian ini variabel produk memiliki persepsi yang baik dan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan. Hal ini merupakan salah satu hal yang perlu dipertahankan oleh pihak perusahaan agar dapat meningkatkan keputusan dalam menggunakan jasa perbankan. Selama ini nasabah beranggapan bahwa kesesuaian produk dengan kualitas produk yang ditawarkan belum sesuai. Hal ini yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan oleh perusahaan. Bank Mega harus dapat menyesuaikan produk yang ditawarkan dengan kualitas produknya, misalnya jasa perbankan memiliki produk kemudahan untuk yang menawarkan tabungan dengan memberikan bertransaksi maka perusahaan harus benar-benar memberikan kemudahan yang sesuai ditawarkan. 3. Dalam penelitian ini variabel harga berpengaruh negatif yang signifikan terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan. Hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaan, karena semakin tinggi biaya yang dikenakan dan semakin banyak penawaran harga terhadap produk lain maka keputusan nasabah memilih jasa perbankan akan semakin menurun. Sebaiknya Bank mega lebih memperhatikan biaya-biaya yang timbul dari setiap transaksi yang dilakukan nasabah serta memberikan biaya yang sewajarnya seperti memberikan biaya yang sesuai dengan kualitas dan keamanan produk dan dapat bersaing dengan biaya-biaya administrasi yang ditawarkan produk lain. Sehingga keputusan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan akan tercapai. 82 4. Dalam penelitian ini variabel promosi memiliki persepsi yang baik dan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan. Hal ini merupakan salah satu hal yang perlu dipertahankan oleh pihak perusahaan agar dapat meningkatkan keputusan dalam menggunakan jasa perbankan. Selama ini nasabah Bank Mega memiliki tanggapan bahwa Bank Mega belum memiliki hubungan masyarakat yang kurang baik. Sebaikanya Bank Mega lebih dekat dengan nasabah, misalnya dengan mengadakan acara yang mengikutsertakan nasabah seperti Jalan sehat bersama Bank Mega yang didalam acara tersebut perusahaan memberikan informasi dan promosi Bank Mega. Dengan begitu Bank Mega dapat lebih dekat dengan masyarakat atau nasabah dan nasabah akan lebih mudah menerima bentuk promosi serta dapat mempromosikan kembali ke calon pelanggan sengan media mulut ke mulut atau getuk tular. 5. Dalam penelitian ini variabel lokasi memiliki persepsi yang baik dan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan. Hal ini merupakan salah satu hal yang perlu dipertahankan oleh pihak perusahaan agar dapat meningkatkan keputusan dalam menggunakan jasa perbankan. Selama ini nasabah Bank Mega memiliki tanggapan bahwa konsumen atau nasabah membeli produk bukan karena lokasi yang strategis. Hal ini yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan oleh perusahaan. Sebaiknya Bank Mega memilih lokasi yang strategis, misalnya dengan membuka cabang di wilayah bagian semarang sesuai dengan target pasar atau pada pusat-pusat keramaian sehingga lebih dekat dengan nasabah. Sehingga dapat meningkatkan 83 keputusan menggunakan jasa perbankan karena nasabah memilih menabung karena lokasinya yang dekat. 6. Dalam penelitian ini variabel Orang memiliki persepsi yang baik dan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan. Hal ini merupakan salah satu hal yang perlu dipertahankan oleh pihak perusahaan agar dapat meningkatkan keputusan dalam menggunakan jasa perbankan. Selama ini nasabah memiliki tanggapan bahwa kecepatan dalam melayani nasabah kurang. Sebaiknya pelayanan pada bagian frontliner dapat memberikan pelayanan yang cepat misal dalam penerimaan atau penarikan tunai di Bank. Sehingga Nasabah menjadi nyaman dan tidak terlalu lama menunggu. Dengan demikian dapat meningkatkan keputusan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan. 7. Dalam penelitian ini variabel proses memiliki persepsi yang baik dan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan. Hal ini merupakan salah satu hal yang perlu dipertahankan oleh pihak perusahaan agar dapat meningkatkan keputusan dalam menggunakan jasa perbankan. Selama ini nasabah memiliki tanggapan bahwa waktu untuk menanggapi pelanggan tidak tepat waktu dan perusahaan dalam berkomitmen kurang. Jadi dalam menanggapi keluhan pelanggan harus tepat waktu misalnya menanggapi keluhan nasabah dalam pencairan giro atau cek. Sehingga nasabah merasa aman dalam pencairan dana secara tepat waktu, dengan demikian dapat meningkatkan keputusan menggunakan jasa perbankan. 84