BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian Pemerintah Daerah perlu melakukan perbaikan manajemen pemerintahan dan pengelolaan keuangan daerah dengan berkomitmen serta konsisten pada prinsip – prinsip tata kelola pemerintahan yang baik guna mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan yaitu terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan pengelolaan keuangan daerah didasarkan pada konsep Value for Money (ekonomis, efisien dan efektif), sehingga setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah perlu dilakukan evaluasi efektivitasnya. Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Jembrana sudah didukung dengan sistem informasi keuangan daerah yang berbasis komputer yaitu sejak tahun 2007 dibantu dengan sistem aplikasi/software akutansi SIADINDA (di SKPD) dan SIMAKDA (di SKPKD). Penyelenggaraan sistem informasi keuangan daerah tersebut perlu dilakukan evaluasi efektifitasnya agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk pengembangan sistem lebih lanjut karena adanya perubahan regulasi di bidang keuangan tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dari berbasis kas menuju akrual (PP 24 Tahun 2005) menjadi berbasis akrual (PP 71 Tahun 2010) yang wajib dilaksanakan oleh entitas pemerintah selambat – lambatnya pada tahun 2015. Tujuan dari penyelenggaraan SIKD bagi pemerintah daerah (Peraturan Pemerintah 56 Tahun 2005) adalah : 26 27 1) Membantu Kepala Daerah dalam menyusun anggaran daerah dan laporan pengelolaan keuangan daerah; 2) Membantu Kepala Daerah dalam merumuskan kebijakan keuangan daerah; 3) Membantu Kepala Daerah dan instansi terkait lainnya dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan daerah; 4) Membantu menyediakan kebutuhan statistik keuangan daerah; 5) Menyajikan Informasi Keuangan Daerah secara terbuka kepada masyarakat; dan 6) Mendukung penyediaan Informasi Keuangan Daerah yang dibutuhkan dalam SIKD secara nasional. Berdasarkan uraian di atas, kerangka pemikiran analisis SIKD pemerintah Kabupaten Jembrana dapat digambarkan sebagai berikut : Observasi Implementasi SIKD Identifikasi Masalah Penentuan Sampel Identifikasi Variabel Studi Literatur Penyusunan Kuisioner Uji Validitas, reliabilitas Ya Pengumpulan Data Tidak Kesimpulan dan Saran Interpretasi Hasil Pengolahan Data Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Analisis Efektivitas Sistem Informasi Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Jembrana 28 Analisis efektifitas SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana mengacu kepada Update D&M IS Success Model (DeLone dan Mc.Lean, 2003). Penyelenggaraan sistem informasi keuangan daerah (SIKD) Pemerintah Kabupaten Jembrana adalah wajib/bersipat mandatory sehingga dalam penelitian ini, Update D&M IS Success Model dilakukan modifikasi yaitu variabel Intention to Use, dan Use tidak digunakan pada model. Dalam model penelitian ini ditambahkan variabel motivasi manajemen sebagai variable eksogen terhadap variable kepuasan pengguna dan keuntungan/ manfaat sistem informasi bagi organisasi sehingga terdapat 6 variabel yang dianalisis dengan konsep penelitian bahwa kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan dan motivasi manajemen berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, motivasi manajemen dan kepuasan pengguna berpengaruh terhadap keuantungan/manfaat sistem bagi organisasi. Konsep penelitian yang menunjukan hubungan antara variabel dapat digambarkan dalam model sebagai berikut : Gambar 3.2 Konsep Analisis Efektivitas SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana 29 Dari gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa pada model penelitian terdapat 6 variabel laten yang terdiri dari 4 variabel eksogen yang terdiri dari Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Motivasi Manajemen dan 2 Variabel Endogen yaitu Kepuasan Pengguna dan Keuntungan/Manfaat sistem bagi organisasi. Hubungan antara variabel ditunjukan dengan anak panah dengan garis lurus untuk pengaruh langsung dan garis putus – putus untuk pengaruh tidak langsung. Variabel Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan dan Motivasi Manajemen berpengaruh secara langsung terhadap Kepuasan Pengguna. Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Motivasi Manajemen dan Kepuasan Pengguna berpengaruh secara langsung terhadap Keuntungan/Manfaat Sistem bagi organisasi. Variabel Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan dan Motivasi Manajemen berpengaruh secara tidak langsung terhadap Keuntungan/Manfaat sistem bagi organisasi melalui Kepuasan Pengguna. 3.2 Hipotesis Penelitian Kualitas sistem merupakan karakteristik yang melekat mengenai sistem itu sendiri dan kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan penggunanya (DeLone dan McLean (1992). Pengguna sistem informasi akan merasa puas digunakan apabila mereka yakin bahwa terhadap Sistem informasi yang kualitas sistem dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut baik dan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan. 30 Kepuasan pengguna juga dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara layanan sistem informasi. Pelayanan yang sesuai atau melebihi harapan pengguna akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Dalam mewujudkan tujuan organisasi, prinsip - prinsip dalam motivasi kerja jugas perlu diimplementasikan oleh manajemen sehingga akan semakin meningkatkan produktivitas karyawan. Hasil penelitian DeLone dan McLean (2003) menyebutkan bahwa kepuasan pengguna akan memberikan dampak terhadap individu maupun organisasi. Dampak tersebut dapat berupa dorongan untuk meningkatkan kompetensi, motivasi baru untuk bersaing dan meningkatkan kinerja yang pada akhirnya memberikan keuntungan/bermanfaat bagi organisasi. Berdasarkan uraian, kerangka pemikiran dan konsep penelitian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Kualitas Sistem (KS) berpengaruh positf terhadap Kepuasan Pengguna (KP). 2) Kualitas Sistem (KS) berpengaruh positif terhadap Keuntungan/Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO). 3) Kualitas Sistem (KS) berpengaruh secara tidak langsung terhadap Keuntungan/ Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO) melalui Kepuasan Pengguna (KP). 4) Kualitas Informasi (KI) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna (KP). 5) Kualitas Informasi (KI) berpengaruh positif terhadap Keuntungan/ Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO). 31 6) Kualitas Informasi (KI) berpengaruh secara tidak langsung terhadap Keuntungan/Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO) melalui Kepuasan Pengguna (KP). 7) Kualitas Pelayanan (KL) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna (KP). 8) Kualitas Pelayanan (KL) berpengaruh positif terhadap Keuntungan/Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO). 9) Kualitas Pelayanan (KL) berpengaruh secara tidak langsung terhadap Keuntungan/Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO) melalui Kepuasan Pengguna (KP). 10) Motivasi Manajemen (MM) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna (KP). 11) Motivasi Manajemen (MM) berpengaruh positif terhadap Keuntungan/Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO). 12) Motivasi Manajemen (MM) berpengaruh secara tidak langsung terhadap Keuntungan/Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO) melalui Kepuasan Pengguna (KP). 13) Kepuasan Pengguna (KP) berpengaruh positif terhadap Keuntungan/Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO).