Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Pengamatan klinik gigi molar tiga bawah impaksi dan variasi komplikasi yang diakibatkannya di RS Cipto Mangunkusumo bulan Juli 1993 s/d Desember 1993 Anastasia Ninik Tridjaja Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=81259&lokasi=lokal -----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak Gigi molar tiga bawah sering mempunyai arah sumbu yang tidak normal dan gigi tersebut umumnya terhalang oleh gigi dan tulang sekitarnya. Gigi yang demikian ini disebut juga gigi impaksi. Keadaan ini menyebabkan gigi tersebut menimbulkan komplikasi pada waktu erupsi. <br /> Kecenderungan frekuensi gigi molar tiga bawah impaksi terlihat meningkat sejalan dengan pola kehidupan manusia. Goldberg mengatakan bahwa pada 3000 rontgen foto yang dibuat pada tahun 1950 dari penderita usia 20 tahun, 17% diantaranya mempunyai paling sedikit satu gigi impaksi. Sedang hasil foto panoramik dari 5600 penderita usia antara 17-24 tahun yang dibuat tahun 1971, 65,6% mempunyai paling sedikit satu gigi impaksi. <br /> Keluhan penderita bervariasi dari yang paling ringan misalnya hanya terasa sering terselip sisa makanan sampai yang terberat yaitu rasa sakit yang hebat disertai dengan pembengkakan dan pus. Biasanya penderita datang setelah timbul keluhan, sedang yang datang untuk tindakan pencegahan jarang. Goldberg mencatat dari 600 penderita dengan gigi impaksi, hanya 16% (=98) yang melakukan tindakan pencegahan dengan pencabutan keempat gigi impaksinya. <br /> Laskin dan Archer mengatakan bahwa komplikasi komplikasi yang timbul akibat gigi impaksi antara lain, perikoronitis, infeksi yang akut dan kronis, rasa sakit yang timbul sekali-sekali, menetap ataupun secara periodik dan pembentukan kista. <br /> Stafne mengatakan bahwa 806 dari foto panoramik yang menunjukkan radiolusensi lebih dari 2,5mm sekitar mahkota gigi yang terpendam cenderung menjadi kista follikular dan berpotensi juga menjadi suatu ameloblastoma dan karsinoma sel squamosa. <br /> Sedang pencabutan gigi molar tiga bawah untuk tujuan pencegahan timbulnya komplikasi dan tujuan meratakan gigi masih terus dibahas sanpai saat ini. <br /> Penelitian posisi molar tiga bawah impaksi dengan komplikasi yang ditimbulkan masih sangat sedikit, oleh Kay dilaporkan bahwa kebanyakan kasus perikoronitis berhubungan dengan posisi mesioangular. Sedang oleh Wallace dilaporkan bahwa perikoronitis terjadi 90% pada gigi molar tiga bawah dengan posisi vertikal dan tinggi oklusalnya sama dengan gigi molar dua sebelahnya. <br /> Mengamati komplikasi dan keluhan gigi molar tiga bawah impaksi dari penderita yang datang di poliklinik gigi RSCM, menimbulkan minat peneliti untuk mengadakan pendataan variasi posisi/klasifikasi gigi molar tiga bawah impaksi dan komplikasi yang ditimbulkannya.