BAB 4 PENITIPAN KOLEKTIF PADA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERDAGANGAN EFEK TANPA WARKAT (SCRIPLESS TRADING) 4.1 Scripless Trading Dan Penitipan Kolektif Kegiatan penitipan kolektif pada Kustodian Sentral merupakan hal mendasar yang harus ada agar dapat terlaksananya sistem perdagangan efek tanpa warkat. (selanjutnya disebut scripless trading). Pada scripless trading, tidak ada lagi peredaran bentuk fisik dari efek yang diperdagangkan seperti pada sistem perdagangan manual (script trading), oleh karena seluruh efek-efek yang ditransaksikan sudah dikonversi atau dirubah bentuknya ke dalam bentuk data elektronik dan disimpan dalam penitipan kolektif pada PT KSEI sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian. Dengan demikian pada saat terjadi transaksi bursa tidak terdapat lagi penyerahan atau pertukaran secara fisik baik fisik surat saham maupun alat bayarnya karena proses peralihan hak atas efek atau mutasi kepemilikan efek dilakukan dengan jalan pemindahbukuan antar rekening efek pada perusahaan efek dan atau bank kustodian yang terdaftar di PT KSEI. Menurut penulis, sebenarnya istilah yang lebih tepat untuk menggambarkan proses penyelesaian transaksi bursa tanpa menggunakan sertifikat atau warkat efek adalah scripless settlement ketimbang scripless trading karena yang scripless disini adalah proses penyelesaian transaksinya (settlement) yaitu peralihan hak kepemilikan atas efek setelah jual beli dilakukan yang tanpa perlu lagi menyerahkan secara fisik sertifikat atau warkat efek sebagai bukti kepemilikan atas efek. Pada perdagangan dengan menggunakan warkat (script trading) hak milik atas efek beralih dengan penyerahan secara fisik sertifikat efek yang diperjualbelikan tersebut dari tangan ke tangan sebagaimana ditentukan dalam pasal 613 ayat (3) KUH Perdata, ”penyerahan tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan penyerahan surat itu, penyerahan tiap-tiap piutang karena surat unjuk dilakukan 65 Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 66 dengan penyerahan surat disertai endossement.” Adapun pada scripless trading, peralihan hak atas efek dilakukan dengan jalan pemindahbukuan antar rekening efek. Maksud dari pemindahbukuan adalah pemenuhan hak dan kewajiban yang timbul sebagai akibat adanya transaksi bursa yang dilaksanakan dengan cara mengurangi efek dari rekening efek yang satu dan menambahkan efek dimaksud pada rekening efek pada kustodian yang dalam hal ini dapat dilakukan secara elektronik.82 Agar dapat dilakukan pemindahbukuan secara elektronik, maka efek-efek yang diterbitkan oleh emiten dan efek yang dimiliki oleh investor yang dalam hal ini diwakili oleh perantara pedagang efek harus dititipkan pada penitipan kolektif KSEI sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan cara membuka rekening efek. Pengertian rekening efek itu sendiri berdasarkan Peraturan KSEI tentang Jasa Kustodian Sentral adalah rekening yang memuat catatan mengenai posisi efek dan atau dana milik pemegang rekening termasuk milik nasabah yang dicatat di KSEI.83 Sistem elektronik yang digunakan PT KSEI untuk menyimpan efek-efek yang sudah dikonversi dalam bentuk data elektronik adalah The central depository and book entry settlement system (C-best). C-best merupakan suatu sistem komputer yang dirancang untuk menggantikan sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek yang sebelumnya dilakukan secara manual. Sesuai dengan peran KSEI sebagai LPP, maka fungsi utama dari C-best adalah memberikan jasa penyimpanan catatan kepemilikan dan pemindahbukuan kepemilikan efek dan dana.84 Efek-efek yang tersimpan dalam C-best di PT KSEI dicatatkan dalam rekening efek atas nama pemegang rekening atau Partisipan PT KSEI yang terdiri dari:85 1. Perusahaan efek. Perusahaan efek yang dimaksudkan disini adalah perusahaan yang 82 Penjelasan pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Pasar Modal. 83 Peraturan Jasa Kustodian Sentral butir 1.1. 84 Benny Haryanto, “Peran PT KSEI dalam Transaksi di Pasar Modal,” (Makalah disampaikan pada Lokakarya Masalah-Masalah Aktual Pasar Modal, Jakarta, 24-26 November 2004), Hlm. 105. 85 Widjaja, op.cit., Hlm. 170. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 67 menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek (PPE), sebagai pihak yang mewakili investor dalam melakukan kegiatan jual beli efek. 2. Bank Kustodian Yang dapat melakukan kegiaatan usaha sebagai bank kustodian adalah bank umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam. Adapun rekening efek pada bank kustodian dan atau perusahaan efek terdiri dari rekening efek yang tercatat atas nama nasabahnya yaitu: 1. Investor yang merupakan nasabah dari bank kustodian dan atau perusahaan efek tersebut. 2. para pemegang unit penyertaan dalam suatu kontrak investasi kolektif yang diwakili oleh bank kustodian berdasarkan kontrak investasi kolektif. Dalam daftar pemegang efek emiten, maka seluruh efek yang berada dalam penitipan kolektif akan tercatat atas nama PT KSEI yang mewakili kepentingan pemegang rekeningnya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 56 ayat (1) dan (2) Undang-Undang pasar Modal yang menyatakan sebagai berikut: (1) Efek dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian dicatat dalam buku daftar pemegang efek emiten atas nama lembaga penyimpanan dan penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada lembaga penyimpanan dan penyeleaian yang bersangkutan. (2) Efek dalam penitipan kolektif pada bank kustodian atau perusahaan efek yang dicatat dalam rekening efek pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian dicatat atas nama bank kustodian atau perusahaan efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada bank kustodian atau perusahaan efek tersebut.86 Terhadap efek yang disimpan dalam kustodian sentral tersebut, berlaku asas kepemilikan bersama oleh lebih dari satu pihak yang mewakili kepentingan yang berbeda yaitu LPP, bank kustodian, dan perusahaan efek. LPP KSEI mewakili kepentingan pemegang rekeningnya yaitu perusahaan efek dan atau bank kustodian. sedangkan bank kustodian dan perusahaan efek mewakili kepentingan investor 86 Lihat ketentuan Pasal 56 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang Pasar Modal Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 68 pemilik efek yang menjadi pemegang rekening atau nasabahnya. Secara sederhana struktur pencatatan rekening efek dalam penitipan kolektif dapat diilustrasikan sebagai berikut. DPS Emiten LPP KSEI Rekening Efek C-Best Bank Kustodian Rekening Efek Nasabah / Investor Pemilik Efek Nasabah / Investor Pemilik Efek 1 Rekening Efek 2 Perusahaan Efek Rekening Efek Nasabah / Investor Pemilik Efek 3 Digram 4.1. Struktur Rekening Efek Dalam Penitipan Kolektif Sumber: Telah diolah kembali dari Gunawan Widjaja dalam bukunya yang berjudul ”Seri Aspek Hukum Dalam Pasar Modal Penitipan Kolektif,” Hlm. 173 Keterangan: 1. Efek-efek yang berada dalam penitipan kolektif pada PT KSEI dicatatkan atas nama LPP KSEI dalam buku daftar pemegang efek emiten untuk kepentingan pemegang rekening efek pada PT KSEI. Sebagai tanda bukti telah dicatatkannya efek dalam penitipan kolektif atas nama KSEI, emiten akan menerbitkan sertifikat saham jumbo atau konfirmasi kepada PT KSEI yang menerangkan jumlah efek yang tercatat dalam buku daftar pemegang emiten atas nama LPP KSEI yang mewakili kepentingan pemegang rekeningnya. 2. Di dalam sistem PT KSEI (C-best), efek-efek disimpan dalam rekening efek yang dicatatkan atas nama partispan PT KSEI yakni perusahaan efek dan atau bank kustodian yang merupakan nasabah atau pemegang rekening dalam penitipan kolektig di PT KSEI. Setiap transaksi efek yang terjadi di bursa adalah transaksi debit kredit antar rekening efek perantara pedagang efek yang Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 69 terdaftar dalam pada LPP KSEI. Dalam hal ini PT KSEI hanya berhubungan langsung dengan perusahaan efek dan atau bank kustodian yang menjadi pemegang rekeningnya walaupun instrusksi pemindahbukuan berasal dari nasabah perusahaan efek. Menjadi pertanyaan apakah gunanya investor menitipkan efeknya pada penitipan kolektif di bank kustodian mengingat bank kustodian tidak dapat melakukan transaksi di bursa (yang dapat melakukan transaksi di bursa adalah hanya perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek). Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT KSEI Ibu Zylvia Thirda, bank kustodian disini berguna sebagai penyelesaian transaksi di luar bursa (over the counter) yaitu transaksi yang dilakukan antar pemilik efek tanpa melalui perantara pedagang efek di bursa dimana pemindahbukuan efek dan atau dana dilakukan melalui rekening efek antar bank kustodian atas instruksi dari nasabahnya. Hal ini dikarenakan KSEI tidak hanya berperan sebagai lembaga yang melakukan penyelesaian transaksi di dalam bursa saja, tetapi juga untuk transaksi yang dilakuakan di luar bursa, penyelesaiannya harus melalui KSEI. 3. Dibawah rekening efek yang tercatat atas nama perusahaan efek dan atau bank kustodian terdapat lagi rekening efek masing-masing investor pemilik efek yang menjadi nasabah pada perusahaan efek dan atau bank kustodian. Misalkan perusahaan efek X memiliki 100 orang nasabah, maka pada pembukuan perusahaan efek X akan terdapat 100 rekening efek yang tercatat atas nama masing-masing nasabahnya. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 70 4.2. Status Hak Kepemilikan Investor Atas Efek Dalam Penitipan Kolektif Yang Dicatatkan Atas Nama Perusahaan Efek, Bank Kustodian Dan LPP KSEI Sebagai akibat tercatatnya efek dalam penitipan kolektif atas nama lembaga kustodian (LPP KSEI, perusahaan efek dan bank kustodian), maka dalam kegiatan penitipan kolektif terdapat dua konsep kepemilikan (dual ownership), yaitu kepemilikan manfaat (beneficial ownership) dan kepemilikan terdaftar (registered ownership). Oleh karena nama yang tercatat dalam daftar pemegang saham emiten adalah LPP KSEI, sedangkan nama yang tercatat sebagai pemilik rekening efek di PT KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank kustodian maka dalam hal ini PT KSEI, perusahan efek dan atau bank kustodian berkedudukan sebagai registered ownership atas efek yang berada dalam penitipan kolektif. Adapun investor merupakan pemilik manfaat ekonomis (beneficial ownership) terhadap efek. Bukti adanya kepemilikan manfaat oleh investor pemegang rekening efek ini secara tegas disebutkan dalam pasal 60 ayat (1) dan ayat (2) UUPM (1) Pemegang rekening yang efeknya tercatat dalam penitipan kolektif berhak mengeluarkan suara dalam rapat umum pemegang efek. (2) Emiten, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, bank kustodian atau perusahaan efek wajib segera menyerahkan deviden, bunga, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan efek dalam penitipan kolektif kepada pemegang rekening.87 Ketentuan pasal 60 UUPM tersebut sebenarnya mengandung kerancuan, karena dalam ketentuan umum maupun penjelasan pasal 60 UUPM tidak dijelaskan dengan tegas siapa pihak yang dimaksud sebagai pemegang rekening apakah perusahaan efek dan atau bank kustodian atau justru nasabahnya. Kemudian penitipan kolektif yang dimaksud dalam ketentuan tersebut penitipan kolektif yang mana, apakah penitipan kolektif pada LPP KSEI atau penitipan kolektif pada perusahaan efek dan atau bank kustodian. Hal ini bisa menimbulkan penafisiran ganda oleh karena pemegang rekening pada penitipan kolekif di LPP KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank 87 Lihat Ketentuan Pasal 60 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Pasar Modal Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 71 kustodian sedangkan LPP KSEI walaupun namanya tercatat dalam daftar pemegang efek emiten bertindak mewakili kepentingan pemegang rekeningnya. Jika demikian, maka hak-hak yang melekat atas efek diberikan kepada perusahaan efek dan atau bank kustodian, Konsep pembedaan kepemilikan antara kepemilikan terdaftar dengan kepemilikan atas manfaat ditegaskan kembali dalam peraturan Bapepam No. VI.A.3. tentang Rekening Efek Pada Kustodian yang berbunyi sebagai berikut: a. Kepemilikan manfaat (beneficial ownership) atas efek adalah hak pemegang rekening efek atas manfaat tertentu berkaitan dengan efek yang dicatat dalam penitipan kolektif dalam rekening efek pada perusahaan efek, bank kustodian atau lembaga penyimpanan dan penyelesian yang timbul dari kontrak rekening efek antara pemegang rekening dan kustodian tersebut, UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. b. Kepemilikan terdaftar (registered ownership) atas efek adalah hak pemegang efek terhadap emiten efek tesebut berkaitan dengan efek yang terdaftar dalam buku emiten atas nama pemegang efek. Dalam Peraturan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tentang Jasa Kustodian Sentral butir 1.1 juga terdapat istilah yang menunjukan konsep pemebedaan kepemilikan antara pemilik manfaat dengan pemilik terdaftar. Untuk beneficial ownership digunakan istilah Pemegang efek sebagai pemilik manfaat atas efek yang disimpan dan diadministrasikan dalam rekening efek. Sedangkan untuk registered ownership digunakan istilah pemegang rekening sebagai pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek Adanya pembedaan kepemilikan dalam kegiatan penitipan tersebut, sepintas menyerupai konsep lembaga Trust yang dianut di negara-negara common law. Trust merupakan suatu konsep pemisahan kepemilikan antara pemilik benda secara hukum (legal owner) dan pemilik manfaat atas benda tersebut (beneficiary owner). Trust ini terjadi apabila terdapat suatu pihak yang mula-mula menguasai dan memiliki atas benda tersebut (settlor) kemudian menyerahkan hak milik atas benda kepada pihak lain (trustee) untuk kepentingan dan manfaat pihak ketiga (beneficiary). Benda yang Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 72 dikuasai oleh trustee akibat penyerahan tersebut tidaklah kemudian dengan seenaknya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan trustee, namun trustee (walaupun sebagai legal owner atas benda tersebut) hanyalah berkedudukan sebagai pengurus, pengelola dan pemegang benda tersebut, sedangkan manfaat atau kegunaanya harus diberikan pihak ketiga.88 Di Indonesia yang merupakan Negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental (civil law) tidak dikenal adanya pemisahan kepemilikan antara pemilik benda secara hukum dengan pemilik manfaat. Pemilikan atau pemegang hak milik hanya berada pada satu tangan saja yaitu seseorang yang namanya terdaftar atau yang diakui secara hukum sebagai pemilik suatu benda berhak pula menikmati kegunaan atas benda yang berada dalam pemilikannya. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum perdata yang Baru (Niew Burgerlijke Wetboek), tidak mengenal jenis-jenis penyerahan hak milik yang tidak bertujuan untuk mengalihkan hak milik sepenuhnya dari benda yang diserahkan, segala jenis penyerahan hak milik yang tidak bertujuan untuk mengalihkan hak milik sepenuhnya dari benda yang diserahkan adalah batal demi hukum.89 Dalam kegiatan penitipan kolektif, walaupun perusahaan efek, bank kustodian dan LPP merupakan pihak yang tercatat sebagai pemilik efek (registered ownership) namun hal ini tidak mempengaruhi kedudukan investor sebagai pemilik efek sebenarnya yang menitipkan efeknya untuk disimpan dalam penitipan kolektif pada lembaga kustodian dalam rangka pelaksanaan perdagangan tanpa warkat. Jika dikaitkan dengan konsep trust dimana terdapat legal owner dan beneficiary Dalam hal ini, LPP KSEI, perusahaan efek dan bank kustodian dalam owner. kedudukannya sebagai registered owner (Pemilik terdaftar) tidak dapat disamakan kedudukannya dengan legal owner (pemilik secara yuridis) menurut pengertian konsep trust. Dengan kata lain pihak yang namanya tercatat atau terdaftar sebagai 88 Muhammad Faiz Aziz, “Overview <www.cfisel.com>, 25 November 2008. 89 tentang Prinsip-Prinsip Hukum Trust,” Widjaja, op.cit., hlm. 188. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 73 pemilik dalam penitipan kolektif bukan berarti ia menjadi pemilik secara yuridis atas efek yang berada dalam penguasaannya (Pemilik terdaftar ≠ pemilik secara yuridis). Dalam konsep Trust, legal owner memiliki posisi yang lebih kuat daripada beneficiary owner. Seorang yang berkedudukan sebagai legal owner berhak untuk melakukan perbuatan hukum tertentu berkaitan dengan benda yang berada dalam penguasaannya seperti mengalihkan kepada pihak lain, menjaminkan, membebankan dengan hak kebendaan lainnya dan sebagainya atas dasar kepentingan atau kehendaknya sendiri. Hak-hak yang melekat pada Legal owner merupakan hak kebendaan (right in rem) yang dapat dipertahankan terhadap setiap orang. Adapun beneficiary owner haknya hanya sebatas menikmati atau memperoleh manfaat atas suatu benda yang berada dalam pengelolaan atau pengurusan trustee sebagai legal owner. Beneficiary owner tidak dapat melakukan perbuatan hukum tertentu atas benda dalam pengelolaan trustee. Berbeda dengan legal owner yang dapat mempertahankan hak miliknya terhadap siapapun yang bermaksud mengganggu kepemilikannya tersebut, maka beneficiary owner hanya dapat mempertahankan haknya terhadap orang tertentu (personal right atau right in personam). 90 Dalam penyelesaian transaksi di bursa LPP KSEI berperan sebagai pihak yang berwenang untuk melakukan pemindahbukuan efek antar rekening efek pemegang rekningnya. Namun demikian dalam menjalankan kewenangannya, LPP KSEI tidak dapat begitu saja memindahbukukan efek dari satu rekening ke rekening yang lain tanpa instruksi dari pemegang rekening yang bersangkutan yaitu perusahaan efek dan atau bank kustodian. Bila para pemegang rekening melakukan transaksi dan harus menyelesaikan kewajibannya, maka untuk memindahbukukan efek ia harus memberi instruksi kepada KSEI. Dengan kata lain LPP KSEI tidak dapat mengalihkan hak atas efek tanpa adanya instruksi dari pemegang rekeningnya yaitu perusahaan efek dan atau bank kustodian. 90 Muhammad Faiz Aziz, loc.cit., hlm. 29. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 74 Dengan demikian walaupun rekening-rekening efek yang tercatat pada LPP KSEI merupakan rekening efek atas nama perusahaan efek dan atau bank kustodian, namun kedua lembaga tersebut tidak berhak atau berwenang untuk melakukan tindakan hukum atas benda yang dicatatkan pemilikannya atas nama lembaganya kecuali atas instruksi dari pemilik benda yang sesungguhnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pentipan kolektif yang membawa akibat tercatatnya nama pihak penerima titipan sebagai pemilik yang terdaftar sebagai pemilik efek bukan merupakan suatu lembaga trust. Karena pemilik atas efek yang sebenarnya (secara hukum dan manfaat yang diterimanya) tetap berada pada satu tangan saja yaitu investor pemilik efek. Hak untuk mengalihkan, menjaminkan atau melakukan perbuatan hukum tertentu atas efek tetap berada pada investor. Sesuai dengan namanya, kegiatan penitipan kolektif pada dasarnya hanya sebatas perjanjian penitipan yang disertai dengan pencatatan atau registrasi kepemilikan atas nama kustodian sebagai lembaga penitipan kolektif. Penitipan kolektif yang membawa akibat tercatatnya efek atas nama kustodian sebagaimana ditentukan dalam pasal 56 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UUPM tidaklah menghapuskan hak milik utuh investor sebagai pemilik efek yang sebenarnya. Hak milik sebagaimana ditentukan dalam pasal 570 KUH Perdata adalah Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan dengan leluasa dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bersalahan dengan undang-undang atau peraturan umum yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak menetapkannya dan tidak mengganggu hak-hak orang lain, kesemuanya itu dengan tak mengurangi kemungkinan akan pencabutan hak itu demi kepentingan umum berdasar atas ketentuan undang-undang dan dengan pembayaran ganti rugi.91 Seorang pemilik sejati suatu benda berhak untuk berbuat bebas atas benda yang dimiliki olehnya dan menikmati manfaatnya (mengeluarkan suara dalam RUPS, memperoleh dividen, dan lain-lain termasuk mengalihkan atau menjadikannya sebagai jaminan utang. 91 Pasal 570 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terjemahan R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 75 Dengan demikian investor pemilik efek walaupun dikatakan sebagai pemilik manfaat atas efek, tidak hanya berhak untuk menikmati manfaat atas efek yang dimilikinya saja yaitu hak untuk memperoleh dividen, hak untuk memperoleh pembayaran obligasi beserta bunganya, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, dan sebagainya, tetapi ia juga berhak untuk melakukan perbuatan hukum atas efek yang dimilikinya seperti mengalihkan, menjaminkan, dll. karena ia juga merupakan pemilik yuridis atas efek yang dititipkannya, namun didalam melakukan perbuatan hukum seperti mengalihkan hak atas efek (menjual), investor pemilik efek tidak dapat melakukan secara langsung atas namanya sendiri melainkan harus melalui perantara pedagang efek. Oleh karena itu dalam kegiatan transaksi di bursa terdapat hubungan hukum pemberian kuasa oleh investor pemilik efek dengan perantara pedagang efek. Untuk menjamin hak-hak investor tersebut, maka dalam penjelasan pasal 58 ayat (2) dikatakan bahwa: walaupun lembaga penyimpanan dan penyelesaian atau bank kustodian tercatat dalam daftar buku daftar pemegang emiten, pemegang rekening pada LPP dapat menginstruksikan LPP agar namanya atau pihak lain yang ditunjuk oleh yang bersangkutan dicatat dalam buku daftar pemegang efek emiten. LPP yang menerima instruksi tersebut wajib melaksanakannya dengan memerintahkan emiten agar mencatatkan nama pihak tersebut atau pihak lain yang ditunjuk oleh yang bersangkutan dalam buku daftar pemegnag efek emiten. Emiten yang menerima instruksi tersebut wajib melaksanakannya. 4.3. Mekanisme Pelaksanaan Hak Atas Efek yang berada dalam Penitipan Kolektif Segala tindakan dan pemberian hak atas kepemilikan efek dari emiten kepada seluruh pemegang rekening disebut juga dengan corporate action. Dalam hal ini pembagian hak-hak atas kepemilikan efek tidak dibayarkan langsung oleh emiten kepada pemegang efek yang berhak melainkan dilakukan melalui sistem KSEI dari mulai pengumuman (pemberitahuan rencana corporate action), pencatatan pemegang rekening yang berhak (entitlement) sampai dengan pendistribusian hasil corporate action dilakukan secara otomatis dalam bentuk elektronik melalui C-best. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 76 Selanjutnya setelah KSEI menerima efek/dana hasil corporate action dari emiten, hasil corporate action tersebut harus didistribusikan kembali kepada investor melalui perusahaan efek dan atau bank kustodian. Hal ini dikarenakan KSEI tidak berhubungan langsung dengan investor pemilik efek melainkan KSEI hanya berhubungan dengan perusahaan efek dan atau bank kustodian. Saat ini dengan adanya kewajiban bagi perusahaan efek dan atau bank kustodian untuk membuka sub rekening efek atas nama nasabahnya, maka pembagian hasil corporate action tersebut menjadi lebih mudah, karena KSEI dapat langsung mendistribusikan hasil corporate action langsung ke sub rekening efek milik nasabah perusahaan efek. Efek atau dana hasil corporate action seperti tersebut di atas dapat langsung dikreditkan ke sub rekening nasabah secara otomatis oleh sistem KSEI, sehingga perusahaan efek atau bank kustodian yang mengelola efek nasabah tidak perlu lagi mendistribusikan satu per satu hak corporate action kepada nasabahnya. Sebelum adanya kewajiban untuk melakukan pembukaan sub rekening efek atas nama nasabah perusahaan efek atau bank kustodian, setelah KSEI menerima hasil corporate action maka hak-hak tersebut distribusikan kembali kepada investor melalui perusahaan efek atau bank kustodian. 4.3.1. Jenis Corporate Action Dalam C-Best Jenis corporate action yang ditangani oleh KSEI dibagi atas 2 kelompok besar sebagai berikut:92 1. Mandatory Corporate Action Mandatory corporate action adalah jenis corporate action yang tidak memerlukan aksi atau instruksi dari pemegang rekening yang akan mendapatkan hak corporate action melalui c-best. Pemegang rekening hanya tinggal menerima hak corporate action dari emiten yang melakukan kegiatan tersebut. Jenis corporate action yang terdapat dalam kelompok ini adalah: 92 Benny Haryanto, loc.cit., Hlm. 113. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 77 1. Pembayaran Bunga Obligasi (Interest payment) Bunga obligasi akan diberikan kepada Pemegang Rekening yang memiliki obligasi hingga tanggal yang telah ditentukan emiten (record date). Pada tanggal pembayaran, C-BEST secara otomatis mendistribusikan bunga tersebut ke masing-masing pemegang rekening yang berhak berdasarkan daftar pada tanggal record date atas pembayaran bunga obligasi tersebut. 2. Pembayaran Pokok Obligasi (Redemption) Pembayaran nilai pokok obligasi akan diberikan pada tanggal jatuh tempo. KSEI akan memberikan daftar pemegang obligasi yang memiliki obligasi hingga tanggal jatuh tempo pada emiten/BAE. Selanjutnya emiten/BAE akan memberikan dana pembayaran nilai pokok obligasi ke KSEI. Pendistribusian pembayaran pokok obligasi akan diberikan ke Pemegang Rekening yang berhak setelah KSEI menerima dana dari Emiten/BAE. 3. Dividen Tunai (Cash Dividend) Dividen Tunai akan diberikan kepada Pemegang Rekening atau Sub Rekening yang memiliki saham pada recording date. Sistem akan memperhitungkan besar pajak dan dividen tunai bersih berdasarkan tingkat pajak yang dikenakan terhadap setiap Pemegang Rekening. Emiten akan memberikan total dividen tunai bersih (netto) setelah menerima konfirmasi pembayaran dari KSEI. Pada tanggal distribusi, sistem KSEI akan mendistribusikan dividen tunai ke rekening Pemegang Rekening yang berhak. 4. Dividen Saham (Stock Dividend) KSEI akan mendistribusikan Dividen Saham kepada Pemegang Rekening atau Sub Rekening yang memiliki saham pada saat recording date. Sistem akan memperhitungkan besar dividen saham yang akan diterima dan pajak yang dikenakan kepada setiap Pemegang Rekening. 5. Distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/rights akan diberikan kepada Pemegang Rekening yang memiliki saham pada Recording Date. Sistem akan memperhitungkan besar HMETD yang akan diterima setiap Pemegang Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 78 rekening sesuai dengan rasio yang diberitahukan oleh Emiten kepada KSEI dan KSEI akan mendistribusikan HMETD itu ke pemegang rekening yang berhak. 6. Saham Bonus Penanganan saham bonus hampir sama dengan Dividen Saham hanya tidak memperhitungkan pajak. 1. Distribusi Waran Distribusi Waran ini tidak sama dengan pemberian waran kepada pemegang saham yang melakukan exercise waran atau yang diberikan kepada pemegang saham yang mendapatkan saham hasil IPO. Distribusi Waran ini akan diberikan kepada Pemegang Rekening yang memiliki saham pada recording date. Sistem akan memperhitungkan besar Waran yang akan diterima setiap Pemegang Rekening sesuai dengan rasio yang diberitahukan oleh Emiten kepada KSEI. Emiten/BAE akan memberikan total Waran yang akan didistribusikan kepada KSEI untuk selanjutnya pada tanggal distribusi, KSEI akan mendistribusikan Waran itu ke rekening yang berhak. Waran ini selanjutnya akan diperdagangkan atau dilakukan pelaksanaan (exercise) oleh Pemegang Rekening. 2. Mandatory Conversion Aktivitas Corporate Action ini adalah untuk kegiatan merubah jumlah Efek yang dimiliki oleh Pemegang Rekening dikarenakan aktivitas yang dilakukan oleh Emiten. Kegiatan ini terdiri dari: a. Merger dan Akuisisi Merger adalah kegiatan yang dilakukan oleh Emiten untuk melakukan penggabungan saham atas sahamnya. Seluruh Emiten yang melakukan merger ini akan menjadi saham Emiten baru (new Issuer) atau akan menggunakan salah satu nama Emiten dari seluruh Emiten tersebut. Pada kegiatan Merger/Akuisisi akan mengubah komposisi jumlah kepemilikan saham yang dimiliki Pemegang Rekening. Sistem akan mengubah komposisi jumlah Efek secara otomatis berdasarkan rasio Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 79 (perhitungan) yang diberikan Emiten/BAE. Perubahan ini dilakukan pada tanggal yang sudah ditentukan oleh Emiten/BAE. b. Stock Split/Reverse Split Stock Split dan Reverse Split akan mengubah komposisi jumlah kepemilikan saham yang dimiliki Pemegang Rekening. Sistem akan mengubah komposisi itu secara otomatis berdasarkan data yang diberikan Emiten yang terkait. Perubahan ini dilakukan pada tanggal yang sudah ditentukan oleh Emiten/BAE.93 2. Voluntary Corporate Action Voluntary corporate action merupakan jenis corporate action yang memerlukan instruksi/respon dari partisipan/investor untuk mendapatkan hak corporate action. Instruksi ini dilakukan oleh pemegang rekening melalui c-best pada workstation yang ditempatkan di masing-masing pemegang rekening. Instruksi ini dilakukan sejak tanggal awal pemberian instruksi hingga tanggal terakhir. Jika hingga tanggal terakhir pemegang rekening tidak memberikan intruksi maka sistem akan memberikan hak corporate action default. Jenis corporate action yang terdapat dalam kelompok ini adalah: 1. Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Waran Pelaksanaan HMETD/Waran (Exercise) dilakukan Pemegang Rekening melalui C-BEST. KSEI akan memberikan Daftar Pemegang Rekening yang telah melakukan Exercise. Selanjutnya KSEI akan mendistribusikan saham hasil Exercise tersebut ke dalam rekening setelah menerima total saham atas Exercise dari Emiten/BAE. Setelah tanggal jatuh tempo, sisa HMETD yang tidak di-exercise akan dihilangkan/didebet secara otomatis dari rekening. 2. Proxy Voting Proxy Voting adalah perhitungan jumlah suara yang tercatat untuk kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada tanggal pencatatan atas RUSP 93 “Layanan Jasa KSEI,” <www.ksei.co.id>, 1 Desember 2008. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 80 sistem akan mencatat seluruh rekening yang memiliki saldo Efek atas emiten yang melakukan kegiatan RUPS. Sistem akan mengeluarkan laporan konfirmasi tertulis kepada Pemegang Rekening yang berhak. Dalam laporan ini dikonfirmasikan jumlah suara/Efek yang dimiliki untuk keperluan RUPS tersebut.94 4.3.2 Proses Umum Pelaksanaan Corporate Action Proses umum dari pelaksanaan kegiatan corporate action adalah sebagai berikut:95 (1) KSEI memberitahukan rencana kegiatan setiap corporate action kepada pemegang rekening. Pemberitahuan ini akan diberikan melalui informasi elektronik dengan cara sebagai berikut: ¾ Pengumuman melalui e-mail. ¾ Melalui c-best. Pemegang rekening dapat melihat data setiap kegiatan Corporate Action melalui menu maintenance area pada sub menu corporate action inquiry. Sistem c-best juga akan mengeluarkan pengumuman dalam bentuk report. Semua informasi melalui c-best ini dapat dihasilkan jika user telah diberikan akses untuk keperluan ini. (2) Pada record date (akhir hari), sistem akan mencatat seluruh rekening yang memiliki efek yang diterbitkan emiten yang melakukan kegiatan corporate action. Untuk kegiatan corporate action yang akan memberikan dividen atau hak yang bersifat efek atau dana, maka sistem akan menghitung hak atas corporate action tersebut. Perhitungan dilakukan berdasarkan rekening / sub rekening, jumlah efek dan status pajak atas rekening / sub rekening tersebut. (3) Pada record date + 1, sistem akan memberikan laporan kepada setiap pemegang rekening yang berhak atas corporate action. Laporan ini dinamakan member entitlement report. Dalam laporan ini terdapat data sebagai berikut: ¾ Nomor rekening dan nama rekening 94 95 Ibid. Benny Haryanto, loc.cit. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 81 ¾ Jumlah efek yang dimiliki pada record date ¾ Nomor rekening tujuan atas pendistribusian hak corporate action ¾ Tingkat pajak ¾ Jumlah gross atas hak corporate action ¾ Jumlah pajak yang dikenakan ¾ Jumlah netto atas hak corporate action Emiten juga akan mendapatkan laporan hak corporate action dari seluruh pemegang rekening yang berhak. (4) Satu hari sebelum tanggal pendistribusian (Effective date – 1), emiten sudah harus menyediakan efek /dana hasil corporate action di rekening khusus (issuer account) yang tersedia di sistem KSEI. (5) Tanggal pendistribusian (effective date). Mulai pukul 04.00 sistem akan mendistribusikan hak atas CA ke dalam rekening yang tercatat pada record date. Pemegang rekening dapat memeriksa dengan melakukan inquiry pada rekening. Dana yang berasal dari distribusi hasil corporate action, misal cash dividen atau pembayaran bunga dapat, dapat mulai ditarik oleh partisipan dari KSEI sejak pukul 06.00 pagi. Dengan demikian partisipan KSEI dapat mentransfer dana tersebut ke rekening nasabahnya pada hari yang sama. Announcement Date Record Date Effective Date Reminder (5) (1) (2) (3) (RD+1) Entitlement Report (4) (ED-1) Diagram 4.2 : Alur Proses Pelaksanaan Corporate Action Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 82 4.4. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Atas Efek Yang Berada Dalam Penitipan Kolektif Dalam kegiatan pentipan kolektif, pihak yang namanya tercatat atau terdaftar sebagai pemilik efek yang disimpan dan diadminstrasikan dalam rekening efek pada penitipan kolektif di PT KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank kustodian yang mewakili kepentingan seluruh nasabahnya. Oleh karenanya, maka perusahaan efek dan atau bank kustodian disebut sebagai registered ownership. Terhadap efek yang disimpan atau dicatat pada rekening efek tersebut bukan merupakan bagian dari harta perusahaan efek dan atau bank kustodian sehingga tidak dapat dijadikan jaminan hutang ataupun masuk dalam budel pailit jika perusahaan efek atau bank kustodain dipailitkan. Dalam prakteknya karena nama yang tercatat sebagai pemegang rekening di PT KSEI adalah perusahaan efek atau bank kustodian sebagai registered owner atas efek, maka perusahaan efek atau bank kustodian dapat melakukan perbuatan hukum yang merugikan kepentingan nasabahnya selaku pemilik efek yang sebenarnya, seperti mengalihkan atau menjaminkan efek dalam penitipan kolektif yang tercatat atas namanya kepada pihak lain tanpa instruksi atau adanya perintah dari investor pemilik efek. Pada Tahun 2003 pernah ada kasus dimana efek dalam penitipan kolektif yang dicatatkan dalam rekening efek atas nama perusahaan efek dipergunakan untuk melunasi kewajiban atau hutang-hutang suatu perusahaan efek yang mengalami kepailitan.96 Padahal dalam pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Pasar Modal sudah disebutkan dengan tegas bahwa,”efek yang disimpan atau dicatat pada rekening efek kustodian bukan merupakan bagian dari harta kustodian tersebut. Efek tersebut tidak dapat diambil atau disita oleh kreditur kustodian, dalam hal kustodian mengalami kepailitan. Semua efek yang dititipkan pada kustodian tersebut tidak dimasukkan dalam harta kepailitan dan wajib dikembalikan kepada pemegang rekening yang 96 Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT KSEI, Ibu Zylvia Thirda tanggal 21 November 2008. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 83 bersangkutan.97 Oleh karena itu untuk menjamin tidak adanya penyalahgunaan hak atas efek yang dilakukan oleh perusahaan efek maupun bank kustodian, berdasarkan Peraturan KSEI tentang Jasa Kustodian Sentral butir 1.7.5 pemegang rekening yang mengelola efek dan dana nasabah wajib membuka sub rekening efek untuk menyimpan efek dan atau dana masing-masing nasabahnya. Sub rekening efek adalah rekening atas nama nasabah pemegang rekening yang tercatat dalam rekening efek pemegang rekening di KSEI. Hal ini diatur dalam Peraturan Bapepam No. III.C.7 tentang subrekening efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-01/PM/2003, tanggal 15 Januari 2003. Menurut ketentuan tersebut baik perantara pedagang efek maupun bank kustodian yang memiliki rekening efek pada LPP yang mengadminstrasikan rekening efek nasabah wajib untuk: (1) Membuka subrekening efek atas nama setiap nasabahnya pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. (2) Mencatat rekening efek nasabah dalam sub rekening efek. (3) Memastikan saldo rekening efek setiap nasabah yang tercatat dalam pembukuan partisipan selalu sama dengan saldo rekening efek setiap nasabah yang tercatat dalam sub rekening efek. (4) Memastikan identitas nasabah yang tercatat dalam pembukuan partisipan sama dengan identitas nasabah yang tercatat dalam subrekening efek.98 97 Lihat Penjelasan pasal 44 ayat (3) UUPM. 98 Lihat Peraturan Bapepam No.III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 84 Berikut ini adalah diagram letak sub rekening efek di dalam sistem PT KSEI LPP KSEI Rekening Efek Sub rekening efek Perantara Pedagang Efek Sub rekening efek Rekening Efek Para Investor pemilik efek Diagram 4.3 Sub rekening efek atas nama nasabah perusahaan efek dan atau bank kustodian di LPP KSEI Manfaat dengan adanya pembukaan sub rekening efek di PT KSEI adalah sebagai berikut,99 a. Perlindungan Terhadap Investor 1) Kepastian pemisahan pembukuan efek investor dengan efek portofolio milik Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. 2) Kepastian catatan posisi kepemilikan Efek investor di LPP KSEI. 3) Kepastian pembagian hak atas efek seperti dividen, hak menghadiri RUPS pembayaran bunga obligasi, distribusi rights/warrant, dan sebagainya, karena investor secara otomatis akan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) yang dikeluarkan oleh KSEI setelah Recording Date (tanggal pencatatan), sehingga pada tanggal distribusi (payment date), hak atas efek tersebut dapat langsung diperoleh di masing-masing sub rekening nasabah yang berhak. 4) Tersedianya laporan atas saldo dan mutasi efek (account statement) untuk masing-masing nasabah. 99 < www.ksei.co.id/layananjasa/administrasisubrekeningefek>, 5 Desember 2008. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 85 b. Efisiensi proses corporate action : 1. Efek atau dana hasil corporate action dapat langsung dikreditkan ke sub rekening nasabah secara otomatis oleh sistem KSEI, sehingga perusahaan efek atau bank kustodian yang mengelola efek nasabah tidak perlu lagi mendistribusikan satu per satu hak corporate action kepada nasabahnya. 2. Perhitungan atas pajak masing-masing jenis investor dapat dilakukan secara ortomatis dan akurat berdasarkan data sub rekening efek. 3. Tersedianya data investor setiap waktu, emiten setiap waktu dapat mengetahui daftar pemilik saham pertanggal tertentu yang diinginkan sehingga jumlah investor dapat diketahui (diperkirakan) 4. Memudahkan pelaporan atau pemantauan terhadap mutasi kepemilikan efek yang dibutuhkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal sebagai regulator. Perlu diperhatikan bahwa perjanjian untuk membuka sub rekening efek ini bukan merupakan perjanjian yang berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan dengan perjanjian pada saat investor membuka rekening efek pada perantara pedagang efek atau bank kustodian. Dengan kata lain pada waktu investor melakukan kontrak pembukaan rekening pada Perantara Pedagang Efek, maka di dalam kontrak terebut juga mencakup pemberian kuasa oleh nasabah kepada perusahaan efek untuk membuka sub rekening efek atas nama nasabah di PT KSEI. Selain kewajiban untuk melakukan pembukaan sub rekening efek bagi perusahaan yang mengelola efek atau dana milik nasabahnya, PT KSEI juga menyediakan sarana investor area sebagai sarana perlindungan bagi investor.100 Pada awalnya fasilitas investor area diperuntukan bagi investor Surat Utang Negara terkait dengan fungsi tambahan bagi KSEI sebagai sub registry (bank dan lembaga yang melakukan kegiatan kustodian, yang berdasarkan persetujuan Bank Indonesia bertindak untuk melakukan penatausahaan surat utang negara untuk kepentingan nasabahnya). Namun saat ini fasilitas investor area juga dapat di 100 Bulletin FOKUSS, “Investor Area,” Bulletin FOKUSS edisi 03 Tahun 2008. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 86 pergunakan oleh investor secara umum, artinya, penggunaan fasilitas Investor Area tidak hanya dikhususkan bagi investor yang memiliki surat utang negara saja tetapi juga investor dapat melihat portofolio lain yang dimilikinya, seperti, saham, obligasi korporasi, rights, warrant dan lainnya. Beberapa keuntungan yang diharapkan dapat diperoleh dengan diimplementasikannya fasilitas Investor Area, yaitu:101 a. Bagi Investor: 1) Memberikan manfaat tambahan informasi yang diinginkan investor serta transparansi di industri pasar modal Indonesia. 2) Memberikan kemudahan investor untuk mengkonsolidasi laporan portofolio yang tersebar di beberapa Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. 3) Memberikan kepercayaan yang tinggi bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan pembukaan Sub Rekening Efek yang dapat dimonitor secara langsung oleh investor itu sendiri. b. Bagi Pemegang Rekening: 1) Memberikan informasi bagi investor yang menjadi nasabahnya yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) Sebagai sarana komunikasi bagi penyampaian dan penyajian informasi berupa inquiry atau report bagi nasabahnya dengan akurat secara langsung. 3) Terbuka pengembangan lebih lanjut yang lebih enhance dan spesifik sesuai dengan kebutuhan Pemegang Rekening terkait dengan hubungan dengan nasabahnya. c. Bagi Self Regulatory Organization: 1) Kemudahan monitoring dan transparansi transaksi untuk menciptakan industri pasar modal yang wajar, teratur dan efisien. Penggunaan fasilitas ini bersifat optional bagi Pemegang Rekening KSEI dan menjadi wewenang Pemegang Rekening untuk memberikannya atau tidak (dengan pertimbangan tertentu) kepada investor yang menjadi nasabahnya. Termasuk 101 Ibid. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 87 didalamnya juga pemberian hak akses terhadap jenis-jenis Efek yang dapat di-inquiry oleh investor. Dengan demikian, KSEI tidak memberikan akses secara langsung kepada investor. Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009 Universitas Indonesia