65 bab 4 penitipan kolektif pada pt kustodian sentral efek indonesia

advertisement
BAB 4
PENITIPAN KOLEKTIF PADA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK
INDONESIA DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERDAGANGAN
EFEK TANPA WARKAT (SCRIPLESS TRADING)
4.1 Scripless Trading Dan Penitipan Kolektif
Kegiatan penitipan kolektif pada Kustodian Sentral merupakan hal mendasar yang
harus ada agar dapat terlaksananya sistem perdagangan efek tanpa warkat.
(selanjutnya disebut scripless trading). Pada scripless trading, tidak ada lagi
peredaran bentuk fisik dari efek yang diperdagangkan seperti pada sistem
perdagangan manual (script trading), oleh karena seluruh efek-efek yang
ditransaksikan sudah dikonversi atau dirubah bentuknya ke dalam bentuk data
elektronik dan disimpan dalam penitipan kolektif pada PT KSEI sebagai lembaga
penyimpanan dan penyelesaian.
Dengan demikian pada saat terjadi transaksi bursa tidak terdapat lagi penyerahan
atau pertukaran secara fisik baik fisik surat saham maupun alat bayarnya karena
proses peralihan hak atas efek atau mutasi kepemilikan efek dilakukan dengan jalan
pemindahbukuan antar rekening efek pada perusahaan efek dan atau bank kustodian
yang terdaftar di PT KSEI.
Menurut penulis, sebenarnya istilah yang lebih tepat untuk menggambarkan
proses penyelesaian transaksi bursa tanpa menggunakan sertifikat atau warkat efek
adalah scripless settlement ketimbang scripless trading karena yang scripless disini
adalah proses penyelesaian transaksinya (settlement) yaitu peralihan hak kepemilikan
atas efek setelah jual beli dilakukan yang tanpa perlu lagi menyerahkan secara fisik
sertifikat atau warkat efek sebagai bukti kepemilikan atas efek.
Pada perdagangan dengan menggunakan warkat (script trading) hak milik atas
efek beralih dengan penyerahan secara fisik sertifikat efek yang diperjualbelikan
tersebut dari tangan ke tangan sebagaimana ditentukan dalam pasal 613 ayat (3)
KUH Perdata, ”penyerahan tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan
penyerahan surat itu, penyerahan tiap-tiap piutang karena surat unjuk dilakukan
65
Penitipan kolektif..., Chairini,
FHUI, 2009
Universitas Indonesia
66
dengan penyerahan surat disertai endossement.”
Adapun pada scripless trading, peralihan hak atas efek dilakukan dengan jalan
pemindahbukuan antar rekening efek. Maksud dari pemindahbukuan adalah
pemenuhan hak dan kewajiban yang timbul sebagai akibat adanya transaksi bursa
yang dilaksanakan dengan cara mengurangi efek dari rekening efek yang satu dan
menambahkan efek dimaksud pada rekening efek pada kustodian yang dalam hal ini
dapat dilakukan secara elektronik.82
Agar dapat dilakukan pemindahbukuan secara elektronik, maka efek-efek yang
diterbitkan oleh emiten dan efek yang dimiliki oleh investor yang dalam hal ini
diwakili oleh perantara pedagang efek harus dititipkan pada penitipan kolektif KSEI
sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan cara membuka rekening
efek. Pengertian rekening efek itu sendiri berdasarkan Peraturan KSEI tentang Jasa
Kustodian Sentral adalah rekening yang memuat catatan mengenai posisi efek dan
atau dana milik pemegang rekening termasuk milik nasabah yang dicatat di KSEI.83
Sistem elektronik yang digunakan PT KSEI untuk menyimpan efek-efek yang
sudah dikonversi dalam bentuk data elektronik adalah The central depository and
book entry settlement system (C-best). C-best merupakan suatu sistem komputer yang
dirancang untuk menggantikan sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek
yang sebelumnya dilakukan secara manual. Sesuai dengan peran KSEI sebagai LPP,
maka fungsi utama dari C-best adalah memberikan jasa penyimpanan catatan
kepemilikan dan pemindahbukuan kepemilikan efek dan dana.84
Efek-efek yang tersimpan dalam C-best di PT KSEI dicatatkan dalam rekening
efek atas nama pemegang rekening atau Partisipan PT KSEI yang terdiri dari:85
1. Perusahaan efek.
Perusahaan efek yang dimaksudkan disini adalah perusahaan yang
82
Penjelasan pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Pasar Modal.
83
Peraturan Jasa Kustodian Sentral butir 1.1.
84
Benny Haryanto, “Peran PT KSEI dalam Transaksi di Pasar Modal,” (Makalah disampaikan
pada Lokakarya Masalah-Masalah Aktual Pasar Modal, Jakarta, 24-26 November 2004), Hlm. 105.
85
Widjaja, op.cit., Hlm. 170.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
67
menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek (PPE), sebagai
pihak yang mewakili investor dalam melakukan kegiatan jual beli efek.
2. Bank Kustodian
Yang dapat melakukan kegiaatan usaha sebagai bank kustodian adalah bank
umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam.
Adapun rekening efek pada bank kustodian dan atau perusahaan efek terdiri dari
rekening efek yang tercatat atas nama nasabahnya yaitu:
1. Investor yang merupakan nasabah dari bank kustodian dan atau perusahaan efek
tersebut.
2. para pemegang unit penyertaan dalam suatu kontrak investasi kolektif yang
diwakili oleh bank kustodian berdasarkan kontrak investasi kolektif.
Dalam daftar pemegang efek emiten, maka seluruh efek yang berada dalam
penitipan kolektif akan tercatat atas nama PT KSEI yang mewakili kepentingan
pemegang rekeningnya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 56 ayat (1) dan (2)
Undang-Undang pasar Modal yang menyatakan sebagai berikut:
(1) Efek dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian
dicatat dalam buku daftar pemegang efek emiten atas nama lembaga
penyimpanan dan penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada
lembaga penyimpanan dan penyeleaian yang bersangkutan.
(2) Efek dalam penitipan kolektif pada bank kustodian atau perusahaan efek yang
dicatat dalam rekening efek pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian
dicatat atas nama bank kustodian atau perusahaan efek dimaksud untuk
kepentingan pemegang rekening pada bank kustodian atau perusahaan efek
tersebut.86
Terhadap efek yang disimpan dalam kustodian sentral tersebut, berlaku asas
kepemilikan bersama oleh lebih dari satu pihak yang mewakili kepentingan yang
berbeda yaitu LPP, bank kustodian, dan perusahaan efek. LPP KSEI mewakili
kepentingan pemegang rekeningnya yaitu perusahaan efek dan atau bank kustodian.
sedangkan bank kustodian dan perusahaan efek mewakili kepentingan investor
86
Lihat ketentuan Pasal 56 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang Pasar Modal
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
68
pemilik efek yang menjadi pemegang rekening atau nasabahnya.
Secara sederhana struktur pencatatan rekening efek dalam penitipan kolektif dapat
diilustrasikan sebagai berikut.
DPS Emiten
LPP KSEI
Rekening Efek
C-Best
Bank Kustodian
Rekening Efek
Nasabah / Investor
Pemilik Efek
Nasabah / Investor
Pemilik Efek
1
Rekening Efek
2
Perusahaan Efek
Rekening Efek
Nasabah / Investor
Pemilik Efek
3
Digram 4.1. Struktur Rekening Efek Dalam Penitipan Kolektif
Sumber: Telah diolah kembali dari Gunawan Widjaja dalam bukunya yang berjudul ”Seri Aspek
Hukum Dalam Pasar Modal Penitipan Kolektif,” Hlm. 173
Keterangan:
1. Efek-efek yang berada dalam penitipan kolektif pada PT KSEI dicatatkan atas
nama LPP KSEI dalam buku daftar pemegang efek emiten untuk kepentingan
pemegang rekening efek pada PT KSEI. Sebagai tanda bukti telah
dicatatkannya efek dalam penitipan kolektif atas nama KSEI, emiten akan
menerbitkan sertifikat saham jumbo atau konfirmasi kepada PT KSEI yang
menerangkan jumlah efek yang tercatat dalam buku daftar pemegang emiten
atas nama LPP KSEI yang mewakili kepentingan pemegang rekeningnya.
2. Di dalam sistem PT KSEI (C-best), efek-efek disimpan dalam rekening efek
yang dicatatkan atas nama partispan PT KSEI yakni perusahaan efek dan atau
bank kustodian yang merupakan nasabah atau pemegang rekening dalam
penitipan kolektig di PT KSEI. Setiap transaksi efek yang terjadi di bursa
adalah transaksi debit kredit antar rekening efek perantara pedagang efek yang
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
69
terdaftar dalam pada LPP KSEI. Dalam hal ini PT KSEI hanya berhubungan
langsung dengan perusahaan efek dan atau bank kustodian yang menjadi
pemegang rekeningnya walaupun instrusksi pemindahbukuan berasal dari
nasabah perusahaan efek. Menjadi pertanyaan apakah gunanya investor
menitipkan efeknya pada penitipan kolektif di bank kustodian mengingat bank
kustodian tidak dapat melakukan transaksi di bursa (yang dapat melakukan
transaksi di bursa adalah hanya perusahaan efek yang menjalankan kegiatan
usaha sebagai perantara pedagang efek). Berdasarkan hasil wawancara penulis
dengan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT KSEI Ibu Zylvia Thirda,
bank kustodian disini berguna sebagai penyelesaian transaksi di luar bursa (over
the counter) yaitu transaksi yang dilakukan antar pemilik efek tanpa melalui
perantara pedagang efek di bursa dimana pemindahbukuan efek dan atau dana
dilakukan melalui rekening efek antar bank kustodian atas instruksi dari
nasabahnya. Hal ini dikarenakan KSEI tidak hanya berperan sebagai lembaga
yang melakukan penyelesaian transaksi di dalam bursa saja, tetapi juga untuk
transaksi yang dilakuakan di luar bursa, penyelesaiannya harus melalui KSEI.
3. Dibawah rekening efek yang tercatat atas nama perusahaan efek dan atau bank
kustodian terdapat lagi rekening efek masing-masing investor pemilik efek yang
menjadi nasabah pada perusahaan efek dan atau bank kustodian. Misalkan
perusahaan efek X memiliki 100 orang nasabah, maka pada pembukuan
perusahaan efek X akan terdapat 100 rekening efek yang tercatat atas nama
masing-masing nasabahnya.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
70
4.2. Status Hak Kepemilikan Investor Atas Efek Dalam Penitipan Kolektif
Yang Dicatatkan Atas Nama Perusahaan Efek, Bank Kustodian Dan LPP
KSEI
Sebagai akibat tercatatnya efek dalam penitipan kolektif atas nama lembaga
kustodian (LPP KSEI, perusahaan efek dan bank kustodian), maka dalam kegiatan
penitipan kolektif terdapat dua konsep kepemilikan (dual ownership), yaitu
kepemilikan manfaat (beneficial ownership) dan kepemilikan terdaftar (registered
ownership). Oleh karena nama yang tercatat dalam daftar pemegang saham emiten
adalah LPP KSEI, sedangkan nama yang tercatat sebagai pemilik rekening efek di PT
KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank kustodian maka dalam hal ini PT KSEI,
perusahan efek dan atau bank kustodian berkedudukan sebagai registered ownership
atas efek yang berada dalam penitipan kolektif. Adapun investor merupakan pemilik
manfaat ekonomis (beneficial ownership) terhadap efek. Bukti adanya kepemilikan
manfaat oleh investor pemegang rekening efek ini secara tegas disebutkan dalam
pasal 60 ayat (1) dan ayat (2) UUPM
(1) Pemegang rekening yang efeknya tercatat dalam penitipan kolektif berhak
mengeluarkan suara dalam rapat umum pemegang efek.
(2) Emiten, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, bank kustodian atau
perusahaan efek wajib segera menyerahkan deviden, bunga, saham bonus,
atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan efek dalam penitipan
kolektif kepada pemegang rekening.87
Ketentuan pasal 60 UUPM tersebut sebenarnya mengandung kerancuan, karena
dalam ketentuan umum maupun penjelasan pasal 60 UUPM tidak dijelaskan dengan
tegas siapa pihak yang dimaksud sebagai pemegang rekening apakah perusahaan efek
dan atau bank kustodian atau justru nasabahnya. Kemudian penitipan kolektif yang
dimaksud dalam ketentuan tersebut penitipan kolektif yang mana, apakah penitipan
kolektif pada LPP KSEI atau penitipan kolektif pada perusahaan efek dan atau bank
kustodian. Hal ini bisa menimbulkan penafisiran ganda oleh karena pemegang
rekening pada penitipan kolekif di LPP KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank
87
Lihat Ketentuan Pasal 60 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Pasar Modal
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
71
kustodian sedangkan LPP KSEI walaupun namanya tercatat dalam daftar pemegang
efek emiten bertindak mewakili kepentingan pemegang rekeningnya. Jika demikian,
maka hak-hak yang melekat atas efek diberikan kepada perusahaan efek dan atau
bank kustodian,
Konsep pembedaan kepemilikan antara kepemilikan terdaftar dengan kepemilikan
atas manfaat ditegaskan kembali dalam peraturan Bapepam No. VI.A.3. tentang
Rekening Efek Pada Kustodian yang berbunyi sebagai berikut:
a. Kepemilikan manfaat (beneficial ownership) atas efek adalah hak pemegang
rekening efek atas manfaat tertentu berkaitan dengan efek yang dicatat dalam
penitipan kolektif dalam rekening efek pada perusahaan efek, bank kustodian
atau lembaga penyimpanan dan penyelesian yang timbul dari kontrak
rekening efek antara pemegang rekening dan kustodian tersebut, UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan
pelaksanaannya.
b. Kepemilikan terdaftar (registered ownership) atas efek adalah hak pemegang
efek terhadap emiten efek tesebut berkaitan dengan efek yang terdaftar dalam
buku emiten atas nama pemegang efek.
Dalam Peraturan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tentang Jasa Kustodian
Sentral butir 1.1 juga
terdapat istilah yang menunjukan konsep pemebedaan
kepemilikan antara pemilik manfaat dengan pemilik terdaftar. Untuk beneficial
ownership digunakan istilah Pemegang efek sebagai pemilik manfaat atas efek yang
disimpan dan diadministrasikan dalam rekening efek. Sedangkan untuk registered
ownership digunakan istilah pemegang rekening sebagai pihak yang namanya tercatat
sebagai pemilik rekening efek
Adanya pembedaan kepemilikan dalam kegiatan penitipan tersebut, sepintas
menyerupai konsep lembaga Trust yang dianut di negara-negara common law. Trust
merupakan suatu konsep pemisahan kepemilikan antara pemilik benda secara hukum
(legal owner) dan pemilik manfaat atas benda tersebut (beneficiary owner). Trust ini
terjadi apabila terdapat suatu pihak yang mula-mula menguasai dan memiliki atas
benda tersebut (settlor) kemudian menyerahkan hak milik atas benda kepada pihak
lain (trustee) untuk kepentingan dan manfaat pihak ketiga (beneficiary). Benda yang
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
72
dikuasai oleh trustee akibat penyerahan tersebut tidaklah kemudian dengan seenaknya
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan trustee, namun trustee (walaupun sebagai
legal owner atas benda tersebut) hanyalah berkedudukan sebagai pengurus, pengelola
dan pemegang benda tersebut, sedangkan manfaat atau kegunaanya harus diberikan
pihak ketiga.88
Di Indonesia yang merupakan Negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental
(civil law) tidak dikenal adanya pemisahan kepemilikan antara pemilik benda secara
hukum dengan pemilik manfaat. Pemilikan atau pemegang hak milik hanya berada
pada satu tangan saja yaitu seseorang yang namanya terdaftar atau yang diakui secara
hukum sebagai pemilik suatu benda berhak pula menikmati kegunaan atas benda
yang berada dalam pemilikannya. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum perdata yang
Baru (Niew Burgerlijke Wetboek), tidak mengenal jenis-jenis penyerahan hak milik
yang tidak bertujuan untuk mengalihkan hak milik sepenuhnya dari benda yang
diserahkan, segala jenis penyerahan hak milik yang tidak bertujuan untuk
mengalihkan hak milik sepenuhnya dari benda yang diserahkan adalah batal demi
hukum.89
Dalam kegiatan penitipan kolektif, walaupun perusahaan efek, bank kustodian
dan LPP merupakan pihak yang tercatat sebagai pemilik efek (registered ownership)
namun hal ini tidak mempengaruhi kedudukan investor sebagai pemilik efek
sebenarnya yang menitipkan efeknya untuk disimpan dalam penitipan kolektif pada
lembaga kustodian dalam rangka pelaksanaan perdagangan tanpa warkat.
Jika dikaitkan dengan konsep trust dimana terdapat legal owner dan beneficiary
Dalam hal ini, LPP KSEI, perusahaan efek dan bank kustodian dalam
owner.
kedudukannya sebagai registered owner (Pemilik terdaftar) tidak dapat disamakan
kedudukannya dengan legal owner (pemilik secara yuridis) menurut pengertian
konsep trust. Dengan kata lain pihak yang namanya tercatat atau terdaftar sebagai
88
Muhammad Faiz Aziz, “Overview
<www.cfisel.com>, 25 November 2008.
89
tentang
Prinsip-Prinsip
Hukum
Trust,”
Widjaja, op.cit., hlm. 188.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
73
pemilik dalam penitipan kolektif bukan berarti ia menjadi pemilik secara yuridis atas
efek yang berada dalam penguasaannya (Pemilik terdaftar ≠ pemilik secara yuridis).
Dalam konsep Trust, legal owner memiliki posisi yang lebih kuat daripada
beneficiary owner. Seorang yang berkedudukan sebagai legal owner berhak untuk
melakukan perbuatan hukum tertentu berkaitan dengan benda yang berada dalam
penguasaannya seperti mengalihkan kepada pihak lain, menjaminkan, membebankan
dengan hak kebendaan lainnya dan sebagainya atas dasar kepentingan atau
kehendaknya sendiri. Hak-hak yang melekat pada Legal owner merupakan hak
kebendaan (right in rem) yang dapat dipertahankan terhadap setiap orang.
Adapun beneficiary owner haknya hanya sebatas menikmati atau memperoleh
manfaat atas suatu benda yang berada dalam pengelolaan atau pengurusan trustee
sebagai legal owner. Beneficiary owner tidak dapat melakukan perbuatan hukum
tertentu atas benda dalam pengelolaan trustee. Berbeda dengan legal owner yang
dapat
mempertahankan
hak
miliknya
terhadap
siapapun
yang
bermaksud
mengganggu kepemilikannya tersebut, maka beneficiary owner hanya dapat
mempertahankan haknya terhadap orang tertentu (personal right atau right in
personam). 90
Dalam penyelesaian transaksi di bursa LPP KSEI berperan sebagai pihak yang
berwenang untuk melakukan pemindahbukuan efek antar rekening efek pemegang
rekningnya. Namun demikian dalam menjalankan kewenangannya, LPP KSEI tidak
dapat begitu saja memindahbukukan efek dari satu rekening ke rekening yang lain
tanpa instruksi dari pemegang rekening yang bersangkutan yaitu perusahaan efek dan
atau bank kustodian. Bila para pemegang rekening melakukan transaksi dan harus
menyelesaikan kewajibannya, maka untuk memindahbukukan efek ia harus memberi
instruksi kepada KSEI. Dengan kata lain LPP KSEI tidak dapat mengalihkan hak atas
efek tanpa adanya instruksi dari pemegang rekeningnya yaitu perusahaan efek dan
atau bank kustodian.
90
Muhammad Faiz Aziz, loc.cit., hlm. 29.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
74
Dengan demikian walaupun rekening-rekening efek yang tercatat pada LPP
KSEI merupakan rekening efek atas nama perusahaan efek dan atau bank kustodian,
namun kedua lembaga tersebut tidak berhak atau berwenang untuk melakukan
tindakan hukum atas benda yang dicatatkan pemilikannya atas nama lembaganya
kecuali atas instruksi dari pemilik benda yang sesungguhnya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pentipan kolektif yang membawa akibat tercatatnya
nama pihak penerima titipan sebagai pemilik yang terdaftar sebagai pemilik efek
bukan merupakan suatu lembaga trust. Karena pemilik atas efek yang sebenarnya
(secara hukum dan manfaat yang diterimanya) tetap berada pada satu tangan saja
yaitu investor pemilik efek. Hak untuk mengalihkan, menjaminkan atau melakukan
perbuatan hukum tertentu atas efek tetap berada pada investor.
Sesuai dengan namanya, kegiatan penitipan kolektif pada dasarnya hanya sebatas
perjanjian penitipan yang disertai dengan pencatatan atau registrasi kepemilikan atas
nama kustodian sebagai lembaga penitipan kolektif. Penitipan kolektif yang
membawa akibat tercatatnya efek atas nama kustodian sebagaimana ditentukan dalam
pasal 56 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UUPM tidaklah menghapuskan hak milik utuh
investor sebagai pemilik efek yang sebenarnya. Hak milik sebagaimana ditentukan
dalam pasal 570 KUH Perdata adalah
Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan dengan leluasa
dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya,
asal tidak bersalahan dengan undang-undang atau peraturan umum yang
ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak menetapkannya dan tidak
mengganggu hak-hak orang lain, kesemuanya itu dengan tak mengurangi
kemungkinan akan pencabutan hak itu demi kepentingan umum berdasar atas
ketentuan undang-undang dan dengan pembayaran ganti rugi.91
Seorang pemilik sejati suatu benda berhak untuk berbuat bebas atas benda yang
dimiliki olehnya dan menikmati manfaatnya (mengeluarkan suara dalam RUPS,
memperoleh dividen, dan lain-lain termasuk mengalihkan atau menjadikannya
sebagai jaminan utang.
91
Pasal 570 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terjemahan R. Subekti dan R. Tjitrosudibio.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
75
Dengan demikian investor pemilik efek walaupun dikatakan sebagai pemilik
manfaat atas efek, tidak hanya berhak untuk menikmati manfaat atas efek yang
dimilikinya saja yaitu hak untuk memperoleh dividen, hak untuk memperoleh
pembayaran obligasi beserta bunganya, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS,
dan sebagainya, tetapi ia juga berhak untuk melakukan perbuatan hukum atas efek
yang dimilikinya seperti mengalihkan, menjaminkan, dll. karena ia juga merupakan
pemilik yuridis atas efek yang dititipkannya, namun didalam melakukan perbuatan
hukum seperti mengalihkan hak atas efek (menjual), investor pemilik efek tidak dapat
melakukan secara langsung atas namanya sendiri melainkan harus melalui perantara
pedagang efek. Oleh karena itu dalam kegiatan transaksi di bursa terdapat hubungan
hukum pemberian kuasa oleh investor pemilik efek dengan perantara pedagang efek.
Untuk menjamin hak-hak investor tersebut, maka dalam penjelasan pasal 58 ayat (2)
dikatakan bahwa:
walaupun lembaga penyimpanan dan penyelesaian atau bank kustodian tercatat
dalam daftar buku daftar pemegang emiten, pemegang rekening pada LPP dapat
menginstruksikan LPP agar namanya atau pihak lain yang ditunjuk oleh yang
bersangkutan dicatat dalam buku daftar pemegang efek emiten. LPP yang
menerima instruksi tersebut wajib melaksanakannya dengan memerintahkan
emiten agar mencatatkan nama pihak tersebut atau pihak lain yang ditunjuk oleh
yang bersangkutan dalam buku daftar pemegnag efek emiten. Emiten yang
menerima instruksi tersebut wajib melaksanakannya.
4.3. Mekanisme Pelaksanaan Hak Atas Efek yang berada dalam Penitipan
Kolektif
Segala tindakan dan pemberian hak atas kepemilikan efek dari emiten kepada
seluruh pemegang rekening disebut juga dengan corporate action. Dalam hal ini
pembagian hak-hak atas kepemilikan efek tidak dibayarkan langsung oleh emiten
kepada pemegang efek yang berhak melainkan dilakukan melalui sistem KSEI dari
mulai pengumuman (pemberitahuan rencana corporate action), pencatatan pemegang
rekening yang berhak (entitlement) sampai dengan pendistribusian hasil corporate
action dilakukan secara otomatis dalam bentuk elektronik melalui C-best.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
76
Selanjutnya setelah KSEI menerima efek/dana hasil corporate action dari
emiten, hasil corporate action tersebut harus didistribusikan kembali kepada investor
melalui perusahaan efek dan atau bank kustodian. Hal ini dikarenakan KSEI tidak
berhubungan langsung dengan investor pemilik efek melainkan KSEI hanya
berhubungan dengan perusahaan efek dan atau bank kustodian.
Saat ini dengan adanya kewajiban bagi perusahaan efek dan atau bank
kustodian untuk membuka sub rekening efek atas nama nasabahnya, maka pembagian
hasil corporate action tersebut menjadi lebih mudah, karena KSEI dapat langsung
mendistribusikan hasil corporate action langsung ke sub rekening efek milik nasabah
perusahaan efek. Efek atau dana hasil corporate action seperti tersebut di atas dapat
langsung dikreditkan ke sub rekening nasabah secara otomatis oleh sistem KSEI,
sehingga perusahaan efek atau bank kustodian yang mengelola efek nasabah tidak
perlu lagi mendistribusikan satu per satu hak corporate action kepada nasabahnya.
Sebelum adanya kewajiban untuk melakukan pembukaan sub rekening efek atas
nama nasabah perusahaan efek atau bank kustodian, setelah KSEI menerima hasil
corporate action maka hak-hak tersebut distribusikan kembali kepada investor
melalui perusahaan efek atau bank kustodian.
4.3.1. Jenis Corporate Action Dalam C-Best
Jenis corporate action yang ditangani oleh KSEI dibagi atas 2 kelompok besar
sebagai berikut:92
1. Mandatory Corporate Action
Mandatory corporate action adalah jenis corporate action yang tidak
memerlukan aksi atau instruksi dari pemegang rekening yang akan mendapatkan
hak corporate action melalui c-best. Pemegang rekening hanya tinggal menerima
hak corporate action dari emiten yang melakukan kegiatan tersebut.
Jenis corporate action yang terdapat dalam kelompok ini adalah:
92
Benny Haryanto, loc.cit., Hlm. 113.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
77
1. Pembayaran Bunga Obligasi (Interest payment)
Bunga obligasi akan diberikan kepada Pemegang Rekening yang memiliki
obligasi hingga tanggal yang telah ditentukan emiten (record date). Pada
tanggal pembayaran, C-BEST secara otomatis mendistribusikan bunga
tersebut ke masing-masing pemegang rekening yang berhak berdasarkan
daftar pada tanggal record date atas pembayaran bunga obligasi tersebut.
2. Pembayaran Pokok Obligasi (Redemption)
Pembayaran nilai pokok obligasi akan diberikan pada tanggal jatuh tempo.
KSEI akan memberikan daftar pemegang obligasi yang memiliki obligasi
hingga tanggal jatuh tempo pada emiten/BAE. Selanjutnya emiten/BAE akan
memberikan dana pembayaran nilai pokok obligasi ke KSEI. Pendistribusian
pembayaran pokok obligasi akan diberikan ke Pemegang Rekening yang
berhak setelah KSEI menerima dana dari Emiten/BAE.
3. Dividen Tunai (Cash Dividend)
Dividen Tunai akan diberikan kepada Pemegang Rekening atau Sub Rekening
yang memiliki saham pada recording date. Sistem akan memperhitungkan
besar pajak dan dividen tunai bersih berdasarkan tingkat pajak yang
dikenakan terhadap setiap Pemegang Rekening. Emiten akan memberikan
total dividen tunai bersih (netto) setelah menerima konfirmasi pembayaran
dari KSEI. Pada tanggal distribusi, sistem KSEI akan mendistribusikan
dividen tunai ke rekening Pemegang Rekening yang berhak.
4. Dividen Saham (Stock Dividend)
KSEI akan mendistribusikan Dividen Saham kepada Pemegang Rekening atau
Sub Rekening yang memiliki saham pada saat recording date. Sistem akan
memperhitungkan besar dividen saham yang akan diterima dan pajak yang
dikenakan kepada setiap Pemegang Rekening.
5. Distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/rights akan diberikan kepada
Pemegang Rekening yang memiliki saham pada Recording Date. Sistem akan
memperhitungkan besar HMETD yang akan diterima setiap Pemegang
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
78
rekening sesuai dengan rasio yang diberitahukan oleh Emiten kepada KSEI
dan KSEI akan mendistribusikan HMETD itu ke pemegang rekening yang
berhak.
6. Saham Bonus
Penanganan saham bonus hampir sama dengan Dividen Saham hanya tidak
memperhitungkan pajak.
1. Distribusi Waran
Distribusi Waran ini tidak sama dengan pemberian waran kepada pemegang
saham yang melakukan exercise waran atau yang diberikan kepada pemegang
saham yang mendapatkan saham hasil IPO. Distribusi Waran ini akan
diberikan kepada Pemegang Rekening yang memiliki saham pada recording
date. Sistem akan memperhitungkan besar Waran yang akan diterima setiap
Pemegang Rekening sesuai dengan rasio yang diberitahukan oleh Emiten
kepada KSEI. Emiten/BAE akan memberikan total Waran yang akan
didistribusikan kepada KSEI untuk selanjutnya pada tanggal distribusi, KSEI
akan mendistribusikan Waran itu ke rekening yang berhak. Waran ini
selanjutnya akan diperdagangkan atau dilakukan pelaksanaan (exercise) oleh
Pemegang Rekening.
2. Mandatory Conversion
Aktivitas Corporate Action ini adalah untuk kegiatan merubah jumlah Efek
yang dimiliki oleh Pemegang Rekening dikarenakan aktivitas yang dilakukan
oleh Emiten. Kegiatan ini terdiri dari:
a. Merger dan Akuisisi
Merger adalah kegiatan yang dilakukan oleh Emiten untuk melakukan
penggabungan saham atas sahamnya. Seluruh Emiten yang melakukan
merger ini akan menjadi saham Emiten baru (new Issuer) atau akan
menggunakan salah satu nama Emiten dari seluruh Emiten tersebut.
Pada kegiatan Merger/Akuisisi akan mengubah komposisi jumlah
kepemilikan saham yang dimiliki Pemegang Rekening. Sistem akan
mengubah komposisi jumlah Efek secara otomatis berdasarkan rasio
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
79
(perhitungan) yang diberikan Emiten/BAE. Perubahan ini dilakukan
pada tanggal yang sudah ditentukan oleh Emiten/BAE.
b. Stock Split/Reverse Split
Stock Split dan Reverse Split akan mengubah komposisi jumlah
kepemilikan saham yang dimiliki Pemegang Rekening. Sistem akan
mengubah komposisi itu secara otomatis berdasarkan data yang
diberikan Emiten yang terkait. Perubahan ini dilakukan pada tanggal
yang sudah ditentukan oleh Emiten/BAE.93
2. Voluntary Corporate Action
Voluntary corporate action merupakan jenis corporate action yang memerlukan
instruksi/respon dari partisipan/investor untuk mendapatkan hak corporate action.
Instruksi ini dilakukan oleh pemegang rekening melalui c-best pada workstation
yang ditempatkan di masing-masing pemegang rekening. Instruksi ini dilakukan
sejak tanggal awal pemberian instruksi hingga tanggal terakhir. Jika hingga
tanggal terakhir pemegang rekening tidak memberikan intruksi maka sistem akan
memberikan hak corporate action default.
Jenis corporate action yang terdapat dalam kelompok ini adalah:
1. Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Waran
Pelaksanaan HMETD/Waran (Exercise) dilakukan Pemegang Rekening
melalui C-BEST. KSEI akan memberikan Daftar Pemegang Rekening yang
telah melakukan Exercise. Selanjutnya KSEI akan mendistribusikan saham
hasil Exercise tersebut ke dalam rekening setelah menerima total saham atas
Exercise dari Emiten/BAE. Setelah tanggal jatuh tempo, sisa HMETD yang
tidak di-exercise akan dihilangkan/didebet secara otomatis dari rekening.
2. Proxy Voting
Proxy Voting adalah perhitungan jumlah suara yang tercatat untuk kegiatan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada tanggal pencatatan atas RUSP
93
“Layanan Jasa KSEI,” <www.ksei.co.id>, 1 Desember 2008.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
80
sistem akan mencatat seluruh rekening yang memiliki saldo Efek atas emiten
yang melakukan kegiatan RUPS. Sistem akan mengeluarkan laporan
konfirmasi tertulis kepada Pemegang Rekening yang berhak. Dalam laporan
ini dikonfirmasikan jumlah suara/Efek yang dimiliki untuk keperluan RUPS
tersebut.94
4.3.2 Proses Umum Pelaksanaan Corporate Action
Proses umum dari pelaksanaan kegiatan corporate action adalah sebagai
berikut:95
(1) KSEI memberitahukan rencana kegiatan setiap corporate action kepada
pemegang rekening. Pemberitahuan ini akan diberikan melalui informasi
elektronik dengan cara sebagai berikut:
¾ Pengumuman melalui e-mail.
¾ Melalui c-best. Pemegang rekening dapat melihat data setiap kegiatan
Corporate Action melalui menu maintenance area pada sub menu corporate
action inquiry. Sistem c-best juga akan mengeluarkan pengumuman dalam
bentuk report. Semua informasi melalui c-best ini dapat dihasilkan jika user
telah diberikan akses untuk keperluan ini.
(2) Pada record date (akhir hari), sistem akan mencatat seluruh rekening yang
memiliki
efek yang diterbitkan emiten yang melakukan kegiatan corporate
action. Untuk kegiatan corporate action yang akan memberikan dividen atau hak
yang bersifat efek atau dana, maka sistem akan menghitung hak atas corporate
action tersebut. Perhitungan dilakukan berdasarkan rekening / sub rekening,
jumlah efek dan status pajak atas rekening / sub rekening tersebut.
(3) Pada record date + 1, sistem akan memberikan laporan kepada setiap pemegang
rekening yang berhak atas corporate action. Laporan ini dinamakan member
entitlement report. Dalam laporan ini terdapat data sebagai berikut:
¾ Nomor rekening dan nama rekening
94
95
Ibid.
Benny Haryanto, loc.cit.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
81
¾ Jumlah efek yang dimiliki pada record date
¾ Nomor rekening tujuan atas pendistribusian hak corporate action
¾ Tingkat pajak
¾ Jumlah gross atas hak corporate action
¾ Jumlah pajak yang dikenakan
¾ Jumlah netto atas hak corporate action
Emiten juga akan mendapatkan laporan hak corporate action dari seluruh
pemegang rekening yang berhak.
(4) Satu hari sebelum tanggal pendistribusian (Effective date – 1), emiten sudah harus
menyediakan efek /dana hasil corporate action di rekening khusus (issuer
account) yang tersedia di sistem KSEI.
(5) Tanggal pendistribusian (effective date). Mulai pukul 04.00 sistem akan
mendistribusikan hak atas CA ke dalam rekening yang tercatat pada record date.
Pemegang rekening dapat memeriksa dengan melakukan inquiry pada rekening.
Dana yang berasal dari distribusi hasil corporate action, misal cash dividen atau
pembayaran bunga dapat, dapat mulai ditarik oleh partisipan dari KSEI sejak
pukul 06.00 pagi. Dengan demikian partisipan KSEI dapat mentransfer dana
tersebut ke rekening nasabahnya pada hari yang sama.
Announcement
Date
Record Date
Effective Date
Reminder
(5)
(1)
(2)
(3)
(RD+1)
Entitlement Report
(4)
(ED-1)
Diagram 4.2 : Alur Proses Pelaksanaan Corporate Action
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
82
4.4. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Atas Efek Yang Berada Dalam
Penitipan Kolektif
Dalam kegiatan pentipan kolektif, pihak yang namanya tercatat atau terdaftar
sebagai pemilik efek yang disimpan dan diadminstrasikan dalam rekening efek pada
penitipan kolektif di PT KSEI adalah perusahaan efek dan atau bank kustodian yang
mewakili kepentingan seluruh nasabahnya. Oleh karenanya, maka perusahaan efek
dan atau bank kustodian disebut sebagai registered ownership.
Terhadap efek yang disimpan atau dicatat pada rekening efek tersebut bukan
merupakan bagian dari harta perusahaan efek dan atau bank kustodian sehingga tidak
dapat dijadikan jaminan hutang ataupun masuk dalam budel pailit jika perusahaan
efek atau bank kustodain dipailitkan. Dalam prakteknya karena nama yang tercatat
sebagai pemegang rekening di PT KSEI adalah perusahaan efek atau bank kustodian
sebagai registered owner atas efek, maka perusahaan efek atau bank kustodian dapat
melakukan perbuatan hukum yang merugikan kepentingan nasabahnya selaku
pemilik efek yang sebenarnya, seperti mengalihkan atau menjaminkan efek dalam
penitipan kolektif yang tercatat atas namanya kepada pihak lain tanpa instruksi atau
adanya perintah dari investor pemilik efek.
Pada Tahun 2003 pernah ada kasus dimana efek dalam penitipan kolektif yang
dicatatkan dalam rekening efek atas nama perusahaan efek dipergunakan untuk
melunasi kewajiban atau hutang-hutang suatu perusahaan efek yang mengalami
kepailitan.96 Padahal dalam pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Pasar Modal sudah
disebutkan dengan tegas bahwa,”efek yang disimpan atau dicatat pada rekening efek
kustodian bukan merupakan bagian dari harta kustodian tersebut. Efek tersebut tidak
dapat diambil atau disita oleh kreditur kustodian, dalam hal kustodian mengalami
kepailitan. Semua efek yang dititipkan pada kustodian tersebut tidak dimasukkan
dalam harta kepailitan dan wajib dikembalikan kepada pemegang rekening yang
96
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT KSEI, Ibu
Zylvia Thirda tanggal 21 November 2008.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
83
bersangkutan.97
Oleh karena itu untuk menjamin tidak adanya penyalahgunaan hak atas efek
yang dilakukan oleh perusahaan efek maupun bank kustodian, berdasarkan Peraturan
KSEI tentang Jasa Kustodian Sentral butir 1.7.5 pemegang rekening yang mengelola
efek dan dana nasabah wajib membuka sub rekening efek untuk menyimpan efek dan
atau dana masing-masing nasabahnya.
Sub rekening efek adalah rekening atas nama nasabah pemegang rekening yang
tercatat dalam rekening efek pemegang rekening di KSEI. Hal ini diatur dalam
Peraturan Bapepam No. III.C.7 tentang subrekening efek pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal Nomor: Kep-01/PM/2003, tanggal 15 Januari 2003. Menurut ketentuan
tersebut baik perantara pedagang efek maupun bank kustodian yang memiliki
rekening efek pada LPP yang mengadminstrasikan rekening efek nasabah wajib
untuk:
(1) Membuka subrekening efek atas nama setiap nasabahnya pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.
(2) Mencatat rekening efek nasabah dalam sub rekening efek.
(3) Memastikan saldo rekening efek setiap nasabah yang tercatat dalam pembukuan
partisipan selalu sama dengan saldo rekening efek setiap nasabah yang tercatat
dalam sub rekening efek.
(4) Memastikan identitas nasabah yang tercatat dalam pembukuan partisipan sama
dengan identitas nasabah yang tercatat dalam subrekening efek.98
97
Lihat Penjelasan pasal 44 ayat (3) UUPM.
98
Lihat Peraturan Bapepam No.III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
84
Berikut ini adalah diagram letak sub rekening efek di dalam sistem PT KSEI
LPP KSEI
Rekening Efek
Sub rekening efek
Perantara Pedagang Efek
Sub rekening
efek
Rekening Efek
Para Investor pemilik efek
Diagram 4.3 Sub rekening efek atas nama nasabah perusahaan efek dan atau bank kustodian di LPP
KSEI
Manfaat dengan adanya pembukaan sub rekening efek di PT KSEI adalah sebagai
berikut,99
a. Perlindungan Terhadap Investor
1) Kepastian pemisahan pembukuan efek investor dengan efek portofolio milik
Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
2) Kepastian catatan posisi kepemilikan Efek investor di LPP KSEI.
3) Kepastian pembagian hak atas efek seperti dividen, hak menghadiri RUPS
pembayaran bunga obligasi, distribusi rights/warrant, dan sebagainya, karena
investor secara otomatis akan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS)
yang dikeluarkan oleh KSEI setelah Recording Date (tanggal pencatatan),
sehingga pada tanggal distribusi (payment date), hak atas efek tersebut dapat
langsung diperoleh di masing-masing sub rekening nasabah yang berhak.
4) Tersedianya laporan atas saldo dan mutasi efek (account statement) untuk
masing-masing nasabah.
99
< www.ksei.co.id/layananjasa/administrasisubrekeningefek>, 5 Desember 2008.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
85
b. Efisiensi proses corporate action :
1. Efek atau dana hasil corporate action dapat langsung dikreditkan ke sub
rekening nasabah secara otomatis oleh sistem KSEI, sehingga perusahaan efek
atau bank kustodian yang mengelola efek nasabah tidak perlu lagi
mendistribusikan satu per satu hak corporate action kepada nasabahnya.
2. Perhitungan atas pajak masing-masing jenis investor dapat dilakukan secara
ortomatis dan akurat berdasarkan data sub rekening efek.
3. Tersedianya data investor setiap waktu, emiten setiap waktu dapat mengetahui
daftar pemilik saham pertanggal tertentu yang diinginkan sehingga jumlah
investor dapat diketahui (diperkirakan)
4. Memudahkan pelaporan atau pemantauan terhadap mutasi kepemilikan efek
yang dibutuhkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal sebagai regulator.
Perlu diperhatikan bahwa perjanjian untuk membuka sub rekening efek ini bukan
merupakan perjanjian yang berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan
dengan perjanjian pada saat investor membuka rekening efek pada perantara
pedagang efek atau bank kustodian. Dengan kata lain pada waktu investor melakukan
kontrak pembukaan rekening pada Perantara Pedagang Efek, maka di dalam kontrak
terebut juga mencakup pemberian kuasa oleh nasabah kepada perusahaan efek untuk
membuka sub rekening efek atas nama nasabah di PT KSEI.
Selain kewajiban untuk melakukan pembukaan sub rekening efek bagi perusahaan
yang mengelola efek atau dana milik nasabahnya, PT KSEI juga menyediakan sarana
investor area sebagai sarana perlindungan bagi investor.100
Pada awalnya fasilitas investor area diperuntukan bagi investor Surat Utang
Negara terkait dengan fungsi tambahan bagi KSEI sebagai sub registry (bank dan
lembaga yang melakukan kegiatan kustodian, yang berdasarkan persetujuan Bank
Indonesia bertindak untuk melakukan penatausahaan surat utang negara untuk
kepentingan nasabahnya). Namun saat ini fasilitas investor area juga dapat di
100
Bulletin FOKUSS, “Investor Area,” Bulletin FOKUSS edisi 03 Tahun 2008.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
86
pergunakan oleh investor secara umum, artinya, penggunaan fasilitas Investor Area
tidak hanya dikhususkan bagi investor yang memiliki surat utang negara saja tetapi
juga investor dapat melihat portofolio lain yang dimilikinya, seperti, saham, obligasi
korporasi, rights, warrant dan lainnya.
Beberapa
keuntungan
yang
diharapkan
dapat
diperoleh
dengan
diimplementasikannya fasilitas Investor Area, yaitu:101
a. Bagi Investor:
1) Memberikan manfaat tambahan informasi yang diinginkan investor serta
transparansi di industri pasar modal Indonesia.
2) Memberikan kemudahan investor untuk mengkonsolidasi laporan portofolio
yang tersebar di beberapa Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
3) Memberikan kepercayaan yang tinggi bagi investor untuk berinvestasi di
pasar modal dengan pembukaan Sub Rekening Efek yang dapat dimonitor
secara langsung oleh investor itu sendiri.
b. Bagi Pemegang Rekening:
1) Memberikan informasi bagi investor yang menjadi nasabahnya yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Sebagai sarana komunikasi bagi penyampaian dan penyajian informasi berupa
inquiry atau report bagi nasabahnya dengan akurat secara langsung.
3) Terbuka pengembangan lebih lanjut yang lebih enhance dan spesifik sesuai
dengan kebutuhan Pemegang Rekening terkait dengan hubungan dengan
nasabahnya.
c. Bagi Self Regulatory Organization:
1) Kemudahan monitoring dan transparansi transaksi untuk menciptakan industri
pasar modal yang wajar, teratur dan efisien.
Penggunaan fasilitas ini bersifat optional bagi Pemegang Rekening KSEI dan
menjadi wewenang Pemegang Rekening untuk memberikannya atau tidak (dengan
pertimbangan tertentu) kepada investor yang menjadi nasabahnya. Termasuk
101
Ibid.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
87
didalamnya juga pemberian hak akses terhadap jenis-jenis Efek yang dapat di-inquiry
oleh investor. Dengan demikian, KSEI tidak memberikan akses secara langsung
kepada investor.
Penitipan kolektif..., Chairini, FHUI, 2009
Universitas Indonesia
Download