perpustakaan - Repository - Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

advertisement
HUBUNGAN PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN MENOPAUSE
DINI PADA PEREMPUAN DI DUSUN NGARAN DESA BALECATUR
KECAMATAN GAMPING SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
S
E
K
I
T
Disusun Oleh :
SUSILOWATI
2212101/PSIK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2016
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
S
E
K
I
T
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
S
E
K
I
T
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, segala puji penulis ucapkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Perokok Pasif dengan
Kejadian Mendopause Dini pada Perempuan di Dusun Ngaran Desa Balecatur
Kecamatan Gamping Sleman”.
Penyusunan skripsi ini merupakan syarat menyelesaikan studi S1
Keperawatan di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini
TA
N
R
A KA
dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak, dan pada
A GYA
K
A I YO
kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan
setulus-tulusnya kepada:
T YAN
S
U A.
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
P RAL
R
E DE
Kesehatan Jenderal Achamd Yani Yogyakarta.
2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.MB, selaku ketua Program
P
Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achamd
N
E
SJ
Yani Yogyakarta.
S
E
K
I
T
3. Anastasia Suci Sukmawati, MNg, selaku penguji yang telah memberikan
saran dan masukan kepada penulis.
4. Thomas Aquino Erjinyuare Amigo, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom, selaku
pembimbing I yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran
dalam membimbing dan mengarahkan penulis.
5. Ratna Widhiastuti, M.Kep, selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi bagi penulis.
6. Kepala Dusun Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman
Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
7. Ibu-ibu di Dusun Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman
Yogyakarta yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
iv
8. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan telah
memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua teman-teman mahasiswa keperawatan 2012 khususnya PSIK VIIIB
yang memberikan semangat dan dorongan.
10. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan dan bantuannya,
sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya.
Penulis menyadari skripsi ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan,
TA
N
R
A KA
untuk itu masukan, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
A GYA
K
A I YO
harapkan. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa di Stikes Jenderal Achmad Yani
T YAN
S
U A.
Yogyakarta dan dapat menambah ilmu pengetahuan.
P RAL
R
E DE
P
Yogyakarta,
N
E
SJ
September 2016
Peneliti
E
K
I
T
S
Susilowati
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
INTISARI
ABSTRACT
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
xi
xii
TA
N
R
A KA
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
1
4
4
4
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Menopause
a. Definisi Menopause
b. Proses Menopause
c. Fase-fase Menopause
d. Manifestasi Klinis Menopause
e. Jenis-jenis Menopause
1) Menopause Dini
2) Menopause Normal
3) Menopause Terlambat
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause
2. Perokok Pasif
B. Landasan Teori
C. Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
E. Hipotesis Penelitian
7
7
7
9
10
11
12
12
12
13
13
17
10
21
22
22
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
23
23
24
24
25
26
27
P
N
E
SJ
E
K
I
T
S
vi
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
I. Etika Penelitian
J. Pelaksanaan Penelitian
27
31
32
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
C. Keterbatasan Penelitian
35
39
42
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
43
43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
E
K
I
T
S
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Unsur Asap Rokok
Tabel 2. Definisi Operasional
Tabel 3. Kisi-kisi kuesoner
Tabel 4. Distribusi Karakteristik Responden
Tabel 5. Distribuasi Frekuensi Perokok Pasif pada Perempuan
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Menopause Dini pada Perempuan
Tabel 7. Hubungan Perokok Pasif dengan Kejadian Menopause Dini
19
25
26
36
37
38
38
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
E
K
I
T
S
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 Kerangka Teori
Gambar 2 Kerangka Konsep
21
22
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
E
K
I
T
S
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Skripsi
Lampiran 2. Permohonan menjadi Responden
Lampiran 3. Pernyataan Kesediaan menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 4. Kuesioner Penelitian
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Hasil Tabulasi Penelitian
Lampiran 7. Surat Izin Studi Pendahuluan
Lampiran 8. Surat Izin Uji Validitas
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian
Lampiran 10. Lembar Bimbingan
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
E
K
I
T
S
x
HUBUNGAN PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN MENOPAUSE
DINI PADA PREMPUAN DI DUSUN NGARAN DESA BALECATUR
KECAMATAN GAMPING SLEMAN
Susilowati1, Thomas Aquino Erjinyuare Amigo2, Ratna Widhiastuti3
INTISARI
Latar Belakang: Terjadinya menopause pada perempuan di Dusun Ngaran Desa
Balecatur dapat dipengaruhi oleh terpaparnya asap rokok. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan di Dusun Ngaran terdapat 3 dari 8 perempuan yang menopause
mengatakan berhenti menstruasi sebelum usia 45 tahun. Dari ketiga perempuan
tersebut mengatakan hampir setiap hari terpapar asap rokok baik di sekitar rumah
ataupun di luar rumah.
Tujuan: Diketahuinya hubungan perokok pasif dengan kejadian menopause dini
pada perempuan di Dusun Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman.
Metode Penelitian: Metode yang digunakan observasional analitik dengan
desain kohort retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 76 responden dengan teknik
purposive sampilng. Analisis menggunakan Chi-Square dengan tingkat
kemaknaan 95%.
Hasil: Perokok pasif pada perempuan sejumlah 52,6% (40 responden).
Perempuan yang menopause dini sejumlah 34,2% (26 responden). Hubungan
antara perokok pasif dengan kejadian menopause dini pada perempuan di Dusun
Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman dengan nilai p= 0,000.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan perokok pasif dengan kejadian
menopause dini pada perempuan.
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
E
K
I
T
S
Kata Kunci: Perokok pasif, Menopause dini
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Dosen Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Respati Yogyakarta
3
Dosen Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
xi
THE CORRELATION BETWEEN PASSIVE SMOKERS AND EARLY
MENOPAUSE IN WOMEN IN NGARAN, BALECATUR VILLAGE,
GAMPING SUB REGION, SLEMAN
Susilowati4, Thomas Aquino Erjinyuare Amigo5, Ratna Widhiastuti6
ABSTRACT
Background : The occurrence of menopause in women in Ngaran, Balecatur
village can be influenced by cigarette smoke. Based on the results of the
preliminary study in Ngaran, there are 3 of 8 women who stop menstruation
before 45 years old. Third of these women said that almost in everyday they are
exposed cigarette smoke from around or outside their house.
Objective : To identify the correlation between passive smokers and early
menopause in women in Ngaran, Balecatur village, Gamping Sub Region,
Sleman.
Method : The method of this study was observational analytic with cohort
retrospective design. The number of samples was 76 respondents selected through
purposive sampling technique. Data analysis applied Chi-square with significance
level of 95%.
Result : Passive smokers of women were as many as 52,6% (40 respondents).
Women with early menopause were as many as 34,2% (26 respondents). The
relation between passive smokers and early menopause in women in Ngaran,
Balecatur Village, Gamping Sub Region, Sleman, was identified with p-value of
0,000.
Conclusion : There is a significant correlation between passive smokers and early
menopause in women.
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
E
K
I
T
S
Keywords : Passive Smokers, Early Menopause.
4
Student of S1 Nursing Science of Stikes Jenderal Achmad Yani of Yogyakarta.
Lecture of Ners Education Programs of University Respati of Yogyakarta.
6
Lecture of S1 Nursing Science of Stikes Jenderal Achmad Yani of Yogyakarta.
5
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan perempuan lebih cepat dibandingkan
dengan laki-laki. Organ-organ reproduksi mulai berfungsi yang dicirikan dengan
terjadinya mestruasi, hormon esterogen yang mempengaruhi perubahan tubuh.
Terjadinya menstruasi pada perempuan disebabkan oleh sel telur dalam ovarium
tidak mengalami pembuahan, sehingga terjadi perdarahan (menstruasi) secara
periodik satu bulan sekali. Namun, pada saat perempuan tidak mampu melepaskan
TA
N
R
A KA
ovum karena telah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur,
A GYA
K
A I YO
kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut dengan menopause (Proverawati
dan Misaroh, 2009).
T YAN
S
U A.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2014, prosentase penduduk
perempuan pada tahun 2014 yaitu 49,6% dari total penduduk Indonesia yang
P RAL
R
E DE
berjumlah 252,1 juta jiwa (Kemenkes, 2015). Daerah Istimewa Yogyakarta
P
memiliki jumlah penduduk 3.594.854 jiwa. Prosentase penduduk perempuan
N
E
SJ
50,60% (1,8 juta jiwa dari total penduduk) termasuk 18,7% perempuan berusia 45
E
K
I
T
tahun keatas. Di antara lima kabupaten di DIY, prevalensi perempuan yang
S
tertinggi di daerah Kabupaten Sleman dengan prosentase 31,16% (dari total
penduduk perempuan di DIY) dengan jumlah 566.793 jiwa (BPS prov. DIY,
2014). Jumlah perempuan yang berusia 45 tahun ke atas begitu banyak, maka
diperkirakan jumlah perempuan yang memasuki masa menopause juga semakin
bertambah.
Waktu terjadinya menopause pada setiap perempuan tidaklah sama,
sebagian besar perempuan mengalami menopause secara alami yaitu menopause
yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia serta akibat dari penurunan fungsi
organ reproduksi perempuan. Usia rata-rata terjadinya menopause adalah 51,4
tahun dengan rentang usia 48-52 tahun, sedangkan beberapa perempuan
mengalami menopause dini yaitu menopause yang terjadi sebelum usia 45 tahun
(Blackburn, 2007). Menurut data statistik menopause dini, usia kejadian
menopause tidak semua sama terdapat 1 dari 100 perempuan usia 40 tahun, 1 dari
1
2
1000 perempuan usia 30 tahun, dan 1 dari 10.000 perempuan usia 20 tahun
mengalami menopause dini (Fox-Spencer, 2007). Data tersebut menunjukkan
bahwa kejadian menopause dini pada perempuan banyak terjadi. Kondisi tersebut
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarac (2010) yaitu terdapat
500 perempuan yang mengalami menopause dini dari 3200 perempuan yang
menopause. Menurut penelitian Feriantika (2014), dari hasil penelitian tersebut
menunjukkan 71,9% perempuan mengalami menopause dini dari 57 perempuan.
Menopause dini dapat memberikan dampak yang lebih buruk bagi seorang
perempuan. Salah satu diantaranya akan mengalami osteoporosis dibandingkan
TA
N
R
A KA
dengan perempuan yang mengalami menopause lebih lama (Tandra dalam
A GYA
K
A I YO
Feriantika, 2014). Selain itu, perempuan yang mengalami menopause dini juga
beresiko terkena penyakit kardiovaskular, penurunan kognitif lebih dini, penyakit
T YAN
S
U A.
pernapasan dan urogenital (Marca dkk, 2013).
Terjadinya menopause dini ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah
P RAL
R
E DE
satu diantaranya adalah perokok baik secara aktif maupun pasif. Perempuan yang
P
merokok akan mengalami menopause dua tahun lebih cepat dibandingkan
EN
J
S Mikkelsen (2007) perempuan sebanyak 2.123 orang merupakan
dilakukan E
oleh
IK
perempuan
ST perokok saat ini, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini
perempuanyang tidak merokok (Blackburn, 2007). Menurut penelitian yang
dibanding dengan perempuan yang tidak merokok. Perempuan yang perokok berat
memiliki resiko dua kali lipat lebih cepat untuk mengalami menopause dini.
Mikkelsen dkk, juga meneliti apakah perokok pasif mempengaruhi waktu
menopause. Penelitian tersebut menunjukkan perempuan memasuki menopause
sebelum usia 45 tahun 35,2% perokok pasif. Hal tersebut didukung oleh penelitian
yang dilakukan Feriantika (2014) 80,9% perokok pasif mengalami menopause
dini. Menurut Fleming, dkk (2008) dari penelitiannya yang dilakukan di Amerika
Serikat menyatakan bahwa perokok pasif beresiko 12 kali meningkatkan
terjadinya menopause dini.
Di Indonesia proporsi masyarakat yang merokok tiap hari meningkat dari
24% pada tahun 2007 menjadi 29,3% pada tahun 2013 (Kemenkes, 2013).
Kecenderungan merokok terus meningkat dari tahun ke tahun baik pada laki-laki
3
maupun perempuan. Prevalensi perokok pada laki-laki 47,5% sedangkan pada
perempuan 1,1% (Kemenkes, 2013). Di Daerah Istimewa Yogyakarta prevalensi
perokok saat ini atau penduduk yang merokok setiap hari 23,8% (Depkes, 2009).
Prevalensi perokok di DIY 7,6 kali lebih tinggi pada laki-laki (43,2%)
dibandingkan pada perempuan (5,7%). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
sebesar 85,4% rumah tangga di Indonesia tepapar asap rokok (Kemenkes, 2008).
Perokok di Provinsi DIY sebagian besar (80,7%) merokok di dalam rumah ketika
bersama anggota rumah tangga lainnya (Depkes, 2009). Hal tersebut akan
mempengaruhi anggota keluarga yang lain menjadi perokok pasif. Prevalensi
TA
N
R
A KA
perokok di dalam rumahtertinggi kedua ada di wilayah kabupaten Sleman (79,8%)
A GYA
K
A I YO
(Depkes, 2009). Begitu banyak perokok aktif yang merokok di dalam rumah
ketika bersama anggota rumah lainnya sehingga dapat diasumsikan anggota
T YAN
S
U A.
keluarga menjadi perokok pasif dan salah satu anggota keluarga tersebut adalah
perempuan.
Berdasarkan
penelitian
P RAL
R
E DE
yang
dilakukan
Feriantika
(2014)
menunjukkan bahwa sebesar 82,45% wanita sebagai perokok pasif.
P
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun Ngaran
EN
J
Sorang. Berdasarkan laporan hasil pemantauan PHBS tatanan rumah
berjumlah E
137
IK
tangga
ST tahun 2015, 73,45% anggota keluarga yang merokok di dalam rumah.
yang terdiri dari 5 RT, didapatkan data demografi perempuan usia 40-60 tahun
Hasil wawancara pada bulan Juni 2016 yang didapatkan data dari 10 perempuan
dengan usia 45-60 tahun. Sebanyak 8 dari 10 wanita mengalami menopause, 3
diantaranya mengatakan bahwa mengalami menopause sebelum usia 45 tahun
yang memiliki anggota keluarga merokok di dalam rumah. Dari ketiga perempuan
tersebut mengatakan hampir setiap hari terpapar asap rokok baik di sekitar rumah
ataupun di luar rumah.
Berdasarkan fenomena perempuan yang mengalami menopause dan banyak
perempuan yang mengalami menopause dini yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor salah satunya adalah terpapar asap rokok baik langsung maupun tidak
langsung maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan perokok pasif dengan
kejadian menopause dini pada perempuan di dusun Ngaran desa Balecatur
Kecamatan Gamping Sleman.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini yaitu “Apakah ada hubungan perokok pasif dengan kejadian
menopause dini pada perempuan di Dusun Ngaran Desa Balecatur Kecamatan
Gamping Sleman?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk diketahuinya hubungan perokok
TA
N
R
A KA
pasif dengan kejadian menopause dini pada perempuan di Dusun Ngaran
A GYA
K
A I YO
Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman.
2. Tujuan Khusus
T YAN
S
U A.
Tujuan khusus penelitian ini yaitu diketahui gambaran :
a. Perokok pasif pada perempuan di Dusun Ngaran Desa Balecatur
P RAL
R
E DE
Kecamatan Gamping Sleman
b. Kejadian menopause dini pada perempuan di Dusun Ngaran Desa
P
N
E
SJ
Balecatur Kecamatan Gamping Sleman.
E
K
I
T
S
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah bagi
pengembangan ilmu keperawatan tentang perokok pasif dengan kejadian
menopause dini pada perempuan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perempuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perempuan
agar meningkatkan kesadarannya terhadap resiko menjadi perokok pasif.
b. Bagi keperawatan maternitas
Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat menambah informasi dan
pengembangan ilmu keperawatan maternitas.
5
c. Bagi tempat penelitian
Bagi tempat penelitian ini dapat menjadi masukan atau bahan
perimbangan dalam hal masalah kesehatan terutama kebiasaan merokok
di dalam ruang.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
TA
N
R
A KA
1. Feriantika dan Sumaryani (2014), dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-
A GYA
K
A I YO
faktor yang mempengaruhi kejadian menopause dini pada perempuan di
Dusun Daleman Desa Gilangharjo Kecamatan Pandak Bantul”. Jenis
T YAN
S
U A.
penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan retrospektif.
Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 57
P RAL
R
E DE
responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Perbedaan dengan
P
penelitian ini adalah tempat penelitian, jumlah sampel, teknik sampling yang
EN
J
S dengan penelitian ini adalah desain penelitian dan variabel
pasif. E
Persamaan
IK
STdependen menopause dini.
menggunakan simple random sampling, dan variabel independen perokok
2. Sarac, Oztekin dan Celebi (2011), dalam penelitiannya yang berjudul “Early
menopause association with employment, smoking, divorced marital status
and low leptin levels”. Jenis cross sectional pendekatan case control. Teknik
sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Jumlah sampel 60
responden (30 orang menopause dini dan 30 orang menopause normal).
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pemeriksaan kadar serum
leptin. Perbedaan dengan penelitian ini adalah metode penelitian yang akan
digunakan kohort retrospektif, teknik samplingsimple random sampling dan
jumlah sampling. Persamaan penelitian ini adalah variabel dependen
menopause dini.
3. Amini dan Hidayati (2011), dalam penelitian yang berjudul “The effect of
passive smoking on the incidence of primary dysmenorrehea”. Penelitian ini
6
merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort
retrospektif. Teknik sampling jenis purposive samplingyang digunakan fixedexposure sampling. Jumlah sampel penelitian yaitu 120 orang. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner dan wawancara. Perbedaan dengan penelitian
ini adalah variabel dependen menopause dini, teknik sampling simple random
sampling, jumlah responden, tempat penelitian yang akan dilakukan.
Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel independen perokok pasif
dan metode penelitian.
4. Ramadhan (2012), melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan ibu hamil
TA
N
R
A KA
perokok pasif dengan kejadian bayi berat lahir rendah di badan layanan
umum daerah RSU Meuraxa Banda Aceh”. Penelitian ini bersifat analitik
A GYA
K
A I YO
dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan
T YAN
S
U A.
metode purposive sampilng, dengan jumlah sampel 45 orang. Pengumpulan
data menggunakan rekam medis dan kuesioner. Perbedaan dengan penelitian
P RAL
R
E DE
ini adalah variabel dependen menopause dini, teknik sampling simple random
P
sampling, jumlah sampel, tempat penelitian yang akan dilakukan. Persamaan
N
E
J
S
penelitian.
E
K
I
ST
dengan penelitian ini adalah variabel independen perokok pasif dan metode
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Dusun Ngaran merupakan salah satu dusun yang berada di Desa
Balecatur Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Provinsi D.I.Yogyakarta.
Dusun Ngaran memiliki luas wilayah ± 25,890 Ha dan berbatasan dengan
beberapa daerah yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Gamol dan
TA
N
R
A KA
Dusun Sumber Gamol, sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Pereng
A GYA
K
A I YO
Dawe, sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Gamol dan sebelah Barat
berbatasan dengan Dusun Pereng Dawe dan Dusun Watu. Dusun Ngaran
T YAN
S
U A.
terdiri dari 2 Rukun Warga (RW) yaitu RW 18 dan 19 dan RW 18 terdiri dari
2 Rukun Tangga (RT), sedangkan RW 19 terdiri dari 3 RT. Dusun Ngaran
P RAL
R
E DE
memiliki jumlah penduduk pada tahun 2015 mencapai 1.278 jiwa dengan
P
penduduk perempuan 652 orang yang lebih banyak dari penduduk laki-
EN
J
S Ngaran termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Gamping I.
Dusun
E
IK
laki.Diketahui juga perempuan yang berusia 45-60 tahun berjumlah 78 orang.
STDusun ini memiliki kader posyandu dan program posyandu lansia. Namun,
posyandu lansia ini masih terbatas pada pemeriksaan tekanan darah dan
pengobatan ringan, sedangkan program terkait dengan reproduski pada
perempuan khususnya menopause belum mendapat perhatian serius.
2.
Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini berjumlah 76 orang. Karakteristik
responden dalam penelitian ini terdiri dari usia responden, status
pernikahan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan paritas. Distribusi
frekuensi karakteristik responden secara keseluruhan dapat terlihat dari
data pada tabel 4:
35
36
Tabel 4. Distribusi Karakteristik Responden di Dusun Ngaran Desa
Balecatur Kecamatan Gamping Sleman
No.
Karakteristik Responden
Usia
a. 45-50 tahun
b. 51-55 tahun
c. 56-60 tahun
Jumlah
2. Tingkat Pendidikan
a. SD
b. SLTP/ sederajat
c. SLTA/ sederajat
d. Perguruan Tinggi
Jumlah
3. Status Perkawinan
a. Menikah
b. Belum Menikah
Jumlah
4. Status Paritas
a. 1 anak
b. 2 anak
c. 3 anak
d. 4 anak
e. 5 anak
Jumlah
5. Jenis Pekerjaan
a. IRT/ tidak bekerja
b. Petani
c. Buruh
d. Wiraswasta
e. PNS
f. Karyawan swasta
Jumlah
Sumber: Data Primer (2016)
Jumlah
(n)
Presentase
(%)
40
31
5
76
52,6
40,8
6,6
100
19
27
26
4
76
25
35,5
34,2
5,3
100
76
0
76
100
0
100
1
35
22
16
2
76
1,3
46,1
28,9
21,1
2,6
100
22
6
18
16
3
11
76
28,9
7,9
23,7
21,1
3,9
14,5
100
1.
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
S
E
K
I
T
TA
N
R
A KA
Berdasarkan tabel 4. menunjukkan bahwa sebagian besar dalam
penelitian ini adalah responden yang berusia 45-50 tahun yaitu 52,6% (40
responden), sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang
berusia 56-60 tahun yaitu 6,6% (5 responden). Berdasarkan tingkat
pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar dalam penelitian ini
37
adalah responden berpendidikan SLTP 35,5% (27 responden), sedangkan
yang paling sedikit adalah responden berpendidikan perguruan tinggi
yaitu 5,3% (4 responden).Berdasarkan status pernikahan menunjukkan
bahwa semua responden sudah menikah yaitu 100% dengan jumlah 76
responden. Berdasarkan paritas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki jumlah anak duayaitu 46,1% (35 responden),
sedangkan yang paling sedikit memiliki jumlah anak satu yaitu 1,3% (1
responden). Berdasarkan jenis pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian
besar responden tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu 28,9%
TA
N
R
A KA
dengan jumlah 22 responden, sedangkan yang paling sedikit adalah
A GYA
K
A I YO
responden yang bekerja menjadi PNS yaitu 3,9% (3 responden).
b. Gambaran Perokok Pasif
Hasil
ST YAN
penelitian
yang
PU
telah
dilakukan
diketahui
fekuensi
perempuan yang menjadi perokok pasif di Dusun Ngaran Desa Balecatur
.
A
L
R DERA
E
P EN
Kecamatan Gamping Sleman dapat terlihat dari data pada tabel 5:
Tabel 5. Distribuasi Frekuensi Perokok Pasif pada Perempuan di Dusun
Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman
SJ
S
E Variabel
K
I
T Bukan Perokok Pasif
Perokok Pasif
Jumlah
Sumber: Data Primer (2016)
Jumlah (n)
36
40
76
Presentase (%)
47,4
52,6
100
Berdasarkan tabel 5. menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yang perokok pasif yaitu 52,6% sebanyak 40 responden.
c. Gambaran Menopause Dini
Hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui gambaran
menopause dini pada perempuan di Dusun Ngaran Desa Balecatur
Kecamatan Gamping Sleman dapat terlihat dari data pada tabel 6 :
38
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Menopause Dini pada Perempuan di Dusun
Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman
Variabel
Menopause Normal
Menopause Dini
Jumlah
Sumber: Data Primer (2016)
Jumlah (n)
50
26
76
Presentase (%)
65,8
34,2
100
Berdasarkan tabel 6. Menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini sebagian besar mengalami menopause normal yaitu 65,8%
sebanyak 50 responden.
TA
N
R
A KA
3. Analisis Bivariat
A GYA
K
A I YO
Hasil penelitian yang telah dilakukan ini untuk mengetahui hubungan
T YAN
S
U A.
perokok pasif dengan kejadian menopause dini pada perempuan disajikan
dalam bentuk tabel silang sebagai berikut:
P RAL
R
E DE
Tabel 7. Hubungan Perokok Pasif dengan Kejadian Menopause Dini pada
Perempuan di Dusun Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman
P
Menopause
N Menopause
E
Menopause
J
PerokokS
Pasif
Normal
Dini
E
K
I
%
n
%
ST Perokok Pasif 32n 88,9
Bukan
4
12,3
Perokok Pasif
18
50
Total
Sumber: Data Primer (2016)
45
65,8
22
26
55
34,2
Total
n
36
40
76
%
100
100
100
P-Value
0,000
Berdasarkan pada tabel 7. Menunjukkan bahwa responden yang
berstatus bukan perokok pasif sebagian besar tidak mengalami menopause
dini yaitu 88,9% sebanyak 32 responden dan sebaliknya responden yang
berstatus sebagai perokok pasif sebagian besar mengalami menopause dini
yaitu 34,2% sebanyak 22 orang. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan
chi-square diperoleh nilai X2 hitung 16,216 dengan signifikansi 0,000 (sig <
0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara perokok pasif dengan kejadian menopause dini pada perempuan di
Dusun Ngaran.
39
B. Pembahasan
1. Gambaran Perokok Pasif pada Perempuan di Dusun Ngaran Desa
Balecatur Kecamatan Gamping Sleman
Berdasarkan hasil analisis univariat tentang perokok pasif pada
perempuan di Dusun Ngaran menunjukkan bahwa 52,6% adalah perokok
pasif dengan jumlah 40 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden yang tinggal di Dusun Ngaran, Desa Balecatur
terpapar asap rokok. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nurwidayanti (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak 55
dari 84 responden merupakan perokok pasif.
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
Berdasarkan hasil penelitian tentang perokok pasif menunjukkan bahwa
kejadian perokok pasif banyak terjadi pada perempuan. Hasil wawancara
T YAN
S
U A.
yang dilakukan kepada perempuan di Dusun Ngaran, didapatkan bahwa
perempuan yang terpapar asap rokok mengatakan lebih sering terpapar asap
P RAL
R
E DE
rokok di dalam ruangan atau berada di dalam rumah daripada di luar rumah
P
(seperti kendaraan umum, rumah makan, mall, dan lain-lain). Hasil penelitian
EN
J
rokokE
diS
dalam rumah (61,8%) dan saat melakukan aktifitas menonton tv
K
I
STbersama keluarga. Hal tersebut di dukung oleh teori Mukono (2005) yang
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden paling sering terpapar asap
mengatakan bahwa 80% dari kehidupan suatu individu berada di dalam
ruangan (indoor). Seperti anak, bayi, orang tua, dan perempuan memiliki
waktu tinggal di dalam ruangan lebih banyak. Hal tersebut disebabkan
besarnya aktivitas merokok di dalam ruangan yang sering dilakukan perokok
aktif.
Menurut Eisner (2006) mengatakan perokok pasif merupakan orang
yang tidak melakukan kegiatan merokok, namun terpaksa mengirup asap
rokok ketika berada di tempat umum, atau berada di lingkungan perokok
pasif. Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif adalah asap rokok
sampingan. Asap rokok sampingan mengandung lebih banyak hasil
pembakaran yang berisi zat-zat berbahaya dibandingkan asap rokok utama.
Hal tersebut dikarenakan tembakau terbakar pada temperatur lebih rendah
40
ketika rokok sedang tidak dihisap. Keadaan ini membuat pembakaran
menjadi kurang lengkap dan mengeluarkan lebih banyak bahan kimia
(Aditama, 2009).
2. Gambaran Menopause Dini pada Prempuan di Dusun Ngaran Desa
Balecatur Kecamatan Gamping Sleman
Hasil analisis univariat tentang menopause dini pada perempuan di
Dusun Ngaran menunjukkan bahwa 34,2% responden mengalami menopause
dini. Hasil penelitian Feriantika (2014) yang menyatakan bahwa 71,9%
TA
N
R
A KA
responden mengalami menopause dini. Menopause dini merupakan suatu
A GYA
K
A I YO
kondisi dimana perempuan sudah berhenti menstruasi selama dua belas bulan
sebelum usia 45 tahun, yang mana pada usia ini umumnya merupakan masa
T YAN
S
U A.
reproduksi yang normal (Safitri, 2009).
Hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak perempuan yang
P RAL
R
E DE
mengalami menopause dini. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
P
oleh Sherwood (2011), yang mengatakan bahwa usia antara 45-55 tahun
EN
J
Syang akan dirangsang oleh FSH dan LH hanya tinggal beberapa,
primordial
E
IK
STdan produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah primordial
perempuan sudah mengalami menopause. Pada usia sekitar 45 tahun, folikel
mencapai nol. Ketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik, produksi
estrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi nol dan dikatakan
menopause (Gyuton, 2007).
Penelitian yang dilakukan Feriantika (2014) menunjukkan bahwa
kejadian menopause dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
yaitu perokok pasif. Hal tersebut dipertegas oleh teori sebelumnya dimana
merokok merupakan salah satu faktor gaya hidup yang memiliki berbagai
dampak negatif terhadap kesehatan. Salah satunya adalah dampak terhadap
kesuburan dan telah diidentifikasi oleh beberapa studi menjadi faktor
penyabab menopause dini. Merokok dapat memberikan efek langsung
terhadap folikel ovarium yang ditunjukkan oleh efek signifikan terhadap
konsentrasi serum inhibin B. Inhibin serum B diproduksi dari sel granulosa
41
dalam folikel ovarium yang membantu dalam mengatur pelepasan FSH. Oleh
karena itu, penurunan inhibin B cenderung mencerminkan penurunan folikel
sehingga menyebabkan penuaan pada ovarium menjadi lebih cepat (Waylen,
2010).
3. Hubungan Perokok Pasif dengan Kejadian Menopause Dini pada
Perempuan di Dusun Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping
Sleman
Hasil analisis bivariat tentang perokok pasif dengan kejadian menopause
TA
N
R
A KA
dini pada perempuan di Dusun Ngaran menunjukkan bahwa ada hubungan
A GYA
K
A I YO
perokok pasif dengan kejadian menopause dini pada perempuan (p = 0,000).
Responden yang berstatus bukan perokok pasif sebagian besar tidak
T YAN
S
U A.
mengalami menopause dini yaitu 88,9% sebanyak 32 responden dan
sebaliknya responden yang berstatus sebagai perokok pasif sebagian besar
P RAL
R
E DE
mengalami menopause dini yaitu 34,2% sebanyak 22 orang. Penelitian ini
P
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Safitri (2009)
EN
J
S menopause dini.
mengalami
E
IK
ST Berdasarkan hasil penelitian
menyatakan bahwa dari 38 responden yang merokok pasif terdapat 26 wanita
tentang perokok pasif dengan kejadian
menopause dini menunjukkan bahwa ada hubungan perokok pasif dengan
kejadian menopause dini. Perempuan yang lebih sering terpapar asap rokok
akan mengalami menopause yang lebih awal. Hal tersebut sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Feriantika (2014) menyatakan bahwa perempuan
yang perokok pasif mayoritas mengalami menopause dini.
Menurut Elisabeth (2005), menghirup asap rokok baik sengaja ataupun
tidak sengaja dapat mempercepat menopause, karena pada saat menghirup
asap rokok sama dengan menghirup 4000 macam racun sekaligus.
Kandungan asap rokok dapat mempengaruhi produksi hormon estrogen.
Nikotin yang terdapat di dalam rokok dapat menghambat produksi hormon
estrogen sehingga siklus hormonal pada perempuan tersebut tidak dapat
berjalan efektif. Menurut Sarac (2010) menyatakan bahwa salah satu zat aktif
42
dalam komponen asap rokok mengandung polycylic hydrocarbon yang
bersifat toksik terhadap folikel-folikel ovarium, dan dapat menyebabkan
produksi estrogen menjadi kurang aktif. Ketika produksi estrogen turun di
bawah nilai kritis dan folikel primordial yang tersiasa menjadi atretik makan
produski estrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi nol sehingga
dikatakan menopause (Gyuton, 2007).
Berdasarkan kedua hasil penelitian tentang perokok pasif dengan
kejadian menopause dini menunjukkan bahwa perokok pasif mempunyai
hubungan dengan menopause dini. Perempuan yang merokok baik aktif
TA
N
R
A KA
maupun pasif dapat menyebabkan menopause dini, karena paparan zat
A GYA
K
A I YO
beracun pada asap tembakau dapat menghambat produksi hormon estrogen
oleh ovarium. Jika produksi hormon estrogen turun hingga mencapai nol
T YAN
S
U A.
maka dikatakan menopause.
RP RAL
C. Keterbatasan Penelitian
PEJENDE
Dalam penelitian ini masih terdapat adanya keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian, keterbatasan tersebut diantaranya adalah:
S
E
IK
1. Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya menggunakan teknik
STpembagian kuesioner sehingga informasi yang didapat hanya sebatas jawaban
yang diisikan pada kuesioner.
2. Beberapa responden sulit ditemui karena waktu saat berada dirumah berbedabeda sehingga peneliti harus menyesuaikan waktu untuk bertemu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perempuan di Dusun Ngaran terbanyak adalah perokok pasif (52,6%).
2. Perempuan di Dusun Ngaran terbanyak mengalami menopause normal
(65,8%).
3. Terdapat hubungan antara perokok pasif dengan kejadian menopause dini
pada perempuan di Dusun Ngaran Desa Balecatur Kecamatan Gamping
Sleman dengan p-value = 0,000.
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
B. Saran
1. Bagi perempuan
Bagi perempuan, hendaknya lebih peduli terhadap masalah kesehatannya
terutama dalam hal terpapar asap rokok untuk mencegah terjadinya
menopause dini dengan cara menghindari perokok aktif.
2. Bagi praktisi keperawatan maternitas
Praktisi keperawatan maternitas dapat memberikan asuhan keperawatan
bagi perempuan menopause dengan memberikan pendidikan kesehatan
tentang menopause.
3. Bagi tempat penelitian
Bagi kader dusun Ngaran dapat bekerja sama dengan pihak puskesmas
setempat untuk memberikan penyuluhan tentang asap rokok atau
membuat peraturan kawasan bebas asap rokok.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk
mengembangkan penelitian-penelitian sejenis dimasa mendatang, sebab
masih banyak aspek yang perlu dikaji mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap menopause dini. Selain itu, perlu dilakukan
penelitian yang lebih mendalam selain menggunakan kesioner, seperti
dengan penelitian kualitatif.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
S
E
K
I
T
43
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.Y. (2009). Tuberkulosis, Rokok dan Perempuan. Jakarta : Balai
penerbit FKUI
Alamsyah, R.M dan Natamiharja, L. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebiasaan merokok dan hubungannya dengan status penyakit periodontal
remaja di kota Medan tahun 2007. Tesis. Program studi administrasi dan
kebijakan kesehatan. Universitas Sumatra Utara. Di akses pada 23 Juli
2016
dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdf
Al-Deen, L.D dan Sadik, F. (2009). Age at Natural Menopause and Factors
Influencing its Timing in a Sample of Iraqi Women in Baghdad. Iraqi J.
Comm. Med., January. 2009. Di akses pada 29 September 2016 dari
https://www.iasj.net%2Fiasj%3Ffunc%3Dfulltext%26aId%3D59259&usg
=AFQjCNEIbwgQZ9kDQ8V2gYWf1Wxzf7O1w&sig2=2GnDSUtUsbE6nryo2mEwkQ
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
Amar, S dan Sunaryo, R. (2012). Hubungan Perokok Pasif dengan Tingkat
Kejadian Kanker Serviks Di RSUD Dr.Moewardi. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Di akses 19 Juli 2016 dari
https://dglib.uns.ac.id/dokumen/download/27150/NTc0Nzk=/Hubunganperokok-pasif-dengan-tingkat-kejadian-kanker-serviks-di-rsud-drmoewardi-abstrak.pdf
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
E
K
I
T
Amini. R, Raden. A, Hidayati. R.S, Dewi. Y.L, Indrayanto. Y. (2011). The effect
of passive smoking on the incidence of primary dysmenorrhea. Folia
Medica Indonesiana, Vol. 47 No.3 July-September 2011: 160-165. Di
akses
30
November
2015
dari
https://
www.journal.unair.ac.id%2FfilerPDF%2F04%252011010%2520RaisaAbkarE%2520_format%2520FMI_.pdf&usg=AFQjCNF25cZb-cYk37tTBv19zv1H6cQZQ&sig2=zQFLly-aIjw7z9812GuRaw
S
Anindita, S dan Nisa, H.(2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan usia
menopause pada wanita di Rw 01 kelurahan Utan Kayu Utara, Jakarta
Timur, Provinsi DKI Jakarta tahun 2015. Skripsi. Program Studi
Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Di
akses
20
Juni
2016
dari
https://www.repository.uinjkt.ac.id%2Fdspace%2Fbitstream%2F12345678
9%2F28899%2F1%2FSAFIRA%2520ANINDITAFKIK.pdf&usg=AFQjCNFfCWYo7heqGmf8gkBnrVX3laIydQ&sig2=nT
52mx35MxleCgzmKd5pcw&cad=rja
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Blackburn, S.T. (2007). Maternal, Fetal, & Neonatal Physiology : A Clinical
Perspective. United States of America : Saunders Elsevier
Bobak. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
BPS Provinsi D.I. Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2014.
(2015). Yogyakarta : BPS Provinsi D.I. Yogyakarta.
Brashers, V.L. (2008). Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan Manajemen;
alih bahasa, H Y kuncara, Editor Edisi bahasa Indonesia, devi yulianti.ed.2 : Jakarta 2007
Bustan, M.N. (2015). Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta
: Rineka Cipta
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
Dahlan, M.S. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi lima.
Jakarta : Salemba Medika.
T YAN
S
U A.
Delavar, M.A dan Hajiahmadi, M. (2011). Factors affecting rhe age in normal
menopause and frequency of menopausal symptoms in northern Iran.
Iranian Red Crescent Medical Jaournal 13(3):192-198. Di akses pada 29
September
2016
dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3371951/
P RAL
R
E DE
P
N
E
J
Depkes RI (2009). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Di Yogyakarta
S2007. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
E
tahun
TIK
S
Dharma, K.K.(2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV. Trans
Info Media.
Eisner, M.D. (2006). Banning Smoking In PublicPlace.Jakarta : Salemba Medika.
Elisabeth, Owen,M.D. (2005). Panduan kesehatan bagi wanita sehat. Jakarta :
Prestasi Pustaka Raya
Feriantika, I. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Menopause
Dini pada Wanita Di Dusun Daleman Desa Gilangharjo Kecamatan
Pandak Bantul Tahun 2013. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan.
Stikes A.Yani Yogyakarta
Fleming LE, Levis. S, LeBlanc. G, Dietz. NA. (2008). Earlier age at Menopause,
Work and Tobacco Smoke Exposure. Menopause (New York, NY). Vol. 15
(6):
1103-1108.
Di
akses
02
Februari
2016
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2703810/
Fox-Spencer, R. (2007). Simple Guide Menopause; alih bahasa , dr. J Surapsari,
Editor Edisi bahasa Indonesia, Rina Astikawati : Jakarta 2007
Gold, EB. Bromberger J. Crawford S. Samuels S. Greendale GA. Harlow SD dan
Skurnick J. (2001). Factors Associated with age at natural menopause in a
multiethnic sample og midlife women. American Journal of Epidemiology
Vol 153, No. 9. Diakses pada 29 September 2016 dari
http://aje.oxfordjournals.org/content/153/9/865.long
Gold, EB. Crawford, SL. Avis, NE. Crandall, CJ. Matthews, KA. Waetjen, LE.
(2013). Factors related to age at natural menopause: Longitudinal Analyses
From SWAN. American Journal of Epidemiology Vol. 178, No.1. Di akses
pada
29
September
2016
dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3698989/
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
Gyuton A.C. (1990). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit edisi 3. Jakarta:
EGC
T YAN
S
U A.
Hardy R, Kuh D, dan Wadsworth M. (2000). Smoking, body mass index,
sosioeconomic status and the menopausal transition in a British national
cohort. International Journal of Epidemiology 2000: 29: 845-851. Di akses
pada
29
September
2016
dari
http://ije.oxfordjournals.org/content/29/5/845.long
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
Hastono, S.P (2007). Analisa Data Kesehatan. Depok : Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia
E
K
I
Haws,
ST P.S. (2008). Asuhan Neonatus. Jakarta: EGC
Kaczmarek, Maria. (2007). The Timing of natural menopause in Poland and
associated factors. Maturitas 57 (2007) 139-153. Di akses pada 29
September
2016
dari
http://www.maturitas.org/article/S03785122(06)00398-7/abstract
Kemenkes RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar Laporan Nasional 2007.Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI.
. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
. (2015) Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI
Kusmiran, E. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta :
Salemba Medika
Lestary, D. (2010). Seluk Beluk Menopause. Yogyakarta : Garailmu
Marca. L.A, Sighinolfi. G, Papaleo. E, Cagnacci. A, Volpe. A, Faddy. M.J.
(2013). Prediction of Age at Menopause from Assessment of Ovarian
Reverse May Be Improved by Using Body Mass Index and Smoking
Status. Plos One, Vol.8 No.3. Diakses 12 Juli 2016 dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3591402/
Mikkelsen, T.F., Graff-Iversen, S., Sundby, J., & Bjertness, E. (2007). Early
menopause, association with tobacco smoking, coffee consumption and
other lifestyle factors: a cross-sectional study. BMC Public Health, 7: 149.
Diakses
24
Juni
2016
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1937001/
TA
N
R
A KA
Mukono, H.J. (2005). Toksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University
Press
A GYA
K
A I YO
Mulyani, N.I. (2013). Menopause akhir siklus menstruasi pada wanita di usia
pertengahan. Yogyakarta : Nuha Medika
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
Nelson, H.D. Menopause. The Lancet, 2008; 371 : 760-770. Diakses 24 Mei 2016
dari http://e-resources.perpusnas.go.id/library.php?id=00001
P
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
N
E
J
Nursalam (2012).
Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Edisi
SJakarta
E
ketiga.
: Salemba Medika
K
I
ST
Nurwidayanti L. dan Wahyuni C.U. (2013). Analisis pengaruh paparan asap rokok
di rumah pada wanita terhadap kejadian hipertensi. Jurnal Berkala
Epidemiologi, vol. 1, no.2 September 2013: 244-253
Oxorn H dan Forte W.R. (2010). Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta :C.V. ANDI OFFSET
Pathak R.K dan Purnima Parashar. (2010). Age at Menopause and Associated
Bio-Social Factors of Health in Punjabi Women. The Open Anthropology
Journal, 2010,3: 172-180. Di akses pada 29 September 2016 dari
https://www.benthamopen.com%2Fcontents%2Fpdf%2FTOANTHJ%2FT
OANTHJ-3172.pdf&usg=AFQjCNHe1AueSP65tKmlxRO5oB6TLdfbOA&sig2=1rO
Mno1ObG6om2sLnJzhpg
Proverawati, A dan Misaroh, S. (2009). Menarch menstruasi pertama penuh
makna. Yogyakarta : Nuha Medika
Proverawati, A dan Sulistiyawati. (2010). Menopause
Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika
dan
Sindrome
Ramadhan, N. (2012). Hubungan ibu hamil perokok pasif dengan kejadian berat
lahir rendah di badan layanan umum daerah RSU Meuraxa Banda
Aceh.Jurnal ilmiah Stikes U’Budiyah, Vol.1 No.2 Maret 2012. Di akses 15
Juni
2016
dari
https://www.ejournal.uui.ac.id%2Fjurnal%2FNURLAILA_RAMADHANhl1-4-nurlaila_ramadhan.pdf&usg=AFQjCNH7L_1ziOBeLGUX1MoJJ2iuA9Bsg&sig2=f9KbZwG9CU0DtdvNmmrG4g&cad=rja
Safitri, A. (2009). Beberapa faktor yang mempengaruhi menopause pada wanita
di Kelurahan Titi Papan Kota Medan tahun 2009. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Di akses pada bulan September
2016
https://www.repository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F14625
%2F1%2F09E01078.pdf&usg=AFQjCNHcUYBG9hhHE0frV0IkcZbaQv
R8hg&sig2=8ueYQNR-akYds9roWc583w&bvm=bv.133178914,d.c2I
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
T YAN
S
U A.
Sarac, F. (2011). Early menopause association with employment, smoking,
divorced marital status and low leptin levels. Gynecological
Endocrinology, April 2011; 27(4): 273-278. Di akses 20 November 2015
dari http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.3109/09513590.2010.491165
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
Schoenaker D, Jackson CA, Rowlands JV, dan Mishra GD. (2014).
Socioeconomic position, lifestyle factors and age at natural menopause: a
systematic review and meta-analyses of studies across six continents.
International Journal of Epidemiology 2014, 1542-1562. Di akses 29
September 2016 dari http://ije.oxfordjournals.org/content/43/5/1542.long
E
K
I
T
S
Sherman S. (2005). Definiting the menopausal transition. The American Journal
of Medicine., 2005. Vol 118 (12B); 35-37. Di akses 22 Juli 2016 dari
http://www.amjmed.com/article/S0002-9343(05)01039-9/abstract
Sherwood, L. (2011). Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Jakarta : EGC
Shuster L.T, Rhodes D.J, Gostout B.S, Grossardt B.R, Rocca W.A(2010).
Premature menopause or early menopause: long-term health consequences.
Maturitas. Februari 2010 Vol 65 (2): 161. Di akses 22 Juli 2016 dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2815011/
Sievert LL, Waddle D, dan Canali K. (2001). Marital status and age at natural
menopause : Considering pheromonal influence. American Journal of
Human Biology 13:479-485 (2001). Di akses 29 September 2016 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11400218
Sintania, S. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian menopause
dini pada ibu ibu di wilayah kerja puskesmas baso kabupaten agam tahun
2014.
Di
akses
15
Juni
2016
dari
http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id/index.php/index/index
Smart, A. (2010). Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta : A Plus Books
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
Tehrani FR, Bahri M. Gholami R, Hashemi S, Nakhoda K, dan Azizi F. (2014).
Secular trend of menopausal age and related factors among Tehrani
women born from 1930 to 1960; Tehran lipid and glucose study. Arch Iran
Med. 2014;17(6); 406-410. Di akses 29 September 2016 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24916525
TA
N
R
A KA
A GYA
K
A I YO
Vehid S, Aran S.N, Koksal S, Isiloglu H, Senocak M. (2006). The prevalance and
the age at the onset of menopause in Turkish women in rural area. Saudi
Med J 2006. Vol. 27 (9): 1381-1386. Di akses 26 Mei 2016 dari
https://www.smj.psmmc.med.sa%2Findex.php%2Fsmj%2Farticle%2Fdow
nload%2F3808%2F1582&usg=AFQjCNG1shFdSo9rL378Rmj6WtWLvQ
vofg&sig2=oSzH-BLBt0xeil_dMvvugQ
T YAN
S
U A.
P RAL
R
E DE
P
N
E
SJ
Wang C.P, Ma S.J, Xu X.F, Wang J.F, Yang G.H(2009). The Prevalence of
household secondhand smoke exposure and its correlated factors in six
countries of China. Tobacco Control. 2009; 18: 121-126. Di akses 10 Juli
2016 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2655043/
E
K
I
T
S
Waylen,A.L.,Jones,G.L.,Ledger,W.L. (2010). Effect of cigarette smoking upon
reproductive hormones in women of reproductive age: a retrospective
analysis. Reproductive Health Care. (2010) 20, 861-865. Di akses pada
bulan September 2016 http://www.rbmojournal.com/article/S14726483(10)00103-3/abstract
Download